potensi gizimikro seng
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Potensi Gizimikro Seng
1/7
NAMA : MOCH. ABDUL ROKIM
NIM : B2A015007
Potensi Gizimi!o "en# $%n& "e'(#(i Im)nostim)*(n
Res+on Im)n "e*)*e! P(,( Dem(m -ioi,
Beratnya infeksi pada demam tifoid sangat ditentukan oleh hubungan antara host dan
mikroba. Salmonella typhi sebagai penyebab demam tifoid merupakan kuman batang
bergerak, gram negatif, dan bersifat fakultatif intraseluler. Tubuh mempunyai sistem
imunitas, baik alamiah maupun adaptive, dalam mengatasi antigen asing yang masuk,
termasuk S. typhi. Peran fagosit dalam respon imunitas alamiah terhadap bakteri intraseluler
kurang efektif, karena bakteri ini resisten terhadap enzim-enzim lisosom fagosit dan
mempunyai kemampuan untuk menghindar dari proses killing fagosit, seperti mencegah
fungsi fagosom dan lisosom.
Sistem imunitas yang lebih efektif dalam mengeliminasi S. typhi adalah sistem
imunitas adaptive seluler. Mekanisme sistem imunitas seluler terdiri dari !" killing mikroba
yang terfagositosis sebagai hasil dari aktivasi makrofag oleh sitokin-sitokin limfosit T
terutama #$%-&" dan '" lisis sel yang terinfeksi ()*+(Ts. espon imun seluler cell
mediated immunity" pertama kali dilaporkan oleh eorge Mackaness pada tahun !/01
sebagai kekebalan terhadap bakteri intraseluler isteria monocytogennes. Bakteri intraseluler
menstimulasi makrofag mensekresikan #-!' yang mengaktifkan sel %2 dan 3uga
menstimulasi perekembangan sel Th! dan mengakktifkan sel T ()*+. 2etiga 3enis sel yang
teraktifkan tersebut mensekresikan interferon gamma #$%-&" yang akan mengaktifkan
makrofag sehingga makrofag tersebut dapat membunuh bakteria intraseluler.
Sel T helper Th", terutama Th!, merupakan sel yang sangat penting dalam respon
imunitas mela4an S. tyipimurium. Sitokin-sitokin Th! seperti #$%-& dan T%$-5
mengaktifkan mekanisme bakterisidal pada makrofag dan meningkatkan kapasitas sel
tersebut untuk membunuh S. typhimurium. #nfeksi S. typhimurium pada mencit sebetulnya
-
7/26/2019 Potensi Gizimikro Seng
2/7
dapat meginduksi dengan kuat respon sel Th!. Sebagian besar sel T ()6+ dan ()*+ akan
teraktifasi setelah infeksi, namun proliferasi dan ekspansinya hanya meningkat sedikit.
Proliferasi limfosit T yang rendah akan menyebabkan sitokin-sitokin yang dihasilkannya
terutama #$%-&" tidak cukup banyak untuk dapat mengaktivasi makrofag, sehingga
kemampuan fagositosis dan killling makrofag terhadap S. typhi akan menurun. #nilah yang
men3adi alasan mengapa penderita demam tifoid disamping diberi terapi antibotika perlu
diberi suplemen tambahan yang menguntungkan bagi sistem imunitas.
Salah satu mineral yang mempunyai efek positif terhadap sistem imunitas adalah seng.
Seng merupakan salah satu zat gizimikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh meski dalam
3umlah relatif kecil. Tubuh mengandung '-',0 gram seng yang tersebar di hampir semua
organ tubuh, terutama di hepar, pankreas, gin3al, otot dan tulang. )i dalam cairan sel, seng
merupakan ion intraseluler. Seng mempunyai kemampuan untuk membentuk kompleks yang
stabil dengan rantai protein dan nukleotida, sehingga dapat menyusun banyak metalloenzim
yang berperan dalam metabolisme, sintesis, serta degradasi karbohidrat, lemak, protein dan
asam nukleat. Seng 3uga berperan dalam fungsi pertumbuhan, perkembangan, reproduksi,
stabilisasi membran sel serta imunitas tubuh. 7supan seng normal pada manusia berkisar
antara !18-'9! mol:hari ;-!0 mg:hari".
Berbagai penelitian telah membuktikan tentang efek positif seng terhadap sistem imun.
7ntara lain sebagai inhibitor apoptosis, melalui penekannannya terhadap sekresi hormon
glukokortikoid, yang merupakan inducer apoptosis bagi timosit maupun prekursor sel T, pada
subyek defisiensi seng. Pemberian seng 3uga dapat mengaktifkan hormon timulin, suatu
hormon yang diperlukan untuk diferensisasi, proliferasi dan maturasi limfosit T.
Suplementasi seng dapat pula menstimulasi produksi #$%-& oleh sel %2, suatu sitokin
yang diperlukan untuk mengaktivasi makrofag. )isamping itu, secara on vitro seng dapat
-
7/26/2019 Potensi Gizimikro Seng
3/7
memacu produksi #-!ariabel respon imun seluler yang dinilai dalam penelitian ini adalah aktivitas makrofag
sebagai fagosit profesional. Makrofag melakukan sebagian besar fungsi efektor, setelah sel
itu diaktivasi oleh mikroba, sitokin dan stimulus lainnya. Proses fagositosis dimulai dengan
kemotaksis diikuti adhesi, penelanan ingesti", pencernaan sampai membunuh killing". Seng
telah diketahui dapat mempengaruhi fungsi limfosit T. #ni dapat ter3adi melalui efek timulin,
suatu hormon yang disekresi sel epitel usus. Seng merupakan kofaktor timulin. #katan seng
pada timulin menghasilkan perubahan konformasional yang menyebabkan timulin men3adi
aktif. Timulin mengiduksi direnesiasi sel T immatur pada timus, mengatur funghsi sel T
matur di 3aringan perifer, menginduksi ekspresi respetor #-!' afinitas tinggi pada sel T
matur, serta memacu produksi #-' limfosit T. Pada keadaan defisiensi seng, timulin men3adi
tidak aktif, sehingga fungsi diferensiasi, proliferasi dan maturasi limfoist T menurun. espon
limfosit seperti delayed hypersensitivity dan aktivitas sitotoksik 3uga menurun selama
defisiensi seng dan membaik setelah suplementasi seng.
Sel yang berperan penting dalam pertahanan tubuh mencit terhadap S. typhimurium
pada fase ketiga atau plateu phase, yaitu hari ke-9 sampai ke-8 post infeksi, adalah sel %2
-
7/26/2019 Potensi Gizimikro Seng
4/7
%atural 2iller" dan makrofag. Pada fase tersebut, ter3adi pertumbuhan pesat mikroorganisme
di hepar dan lien yang kemudian pertumbuhannya akan menetap di ba4ah pengaruh
makrofag yang telah teraktivasi. Teraktivasinya makrofag adalah penagruh dari sitokin #$%-&
yang pada fase a4al infeksi terutama dihasilkan oleh sel %2.
Makrofag yang teraktivasi akan mengalami peningkatan kemampuan fagositosis,
produksi ? dan ?#, sehingga banyak kuman yang dapat dieleminasi.
Studi ini menilai pengaruh pemberian seng terhadap salah satu indikator aktivasi
makrofag, yaitu kemampuan fagositosis, yang dinilai dengan menghitung banyaknya lateks
yang difagosit makrofag pada keadaan infeksi S. typhimurium. Pada penelitian ini pemberian
dosis seng pada mencit yang diinfeksi Salmonella typhimurium mampu mengaktivasi
makrofag yang ditandai dengan meningkatnya kemampuan fagositosis makrofag dibanding
dengan mencit kontrol. %amun demikian dari hasil analisis menun3ukkan adanya penurunan
3umlah lateks yang difagosit makrofag secara bermakna dari kelompok P' dan P9 atau
dengan kata lain semakin tinggi dosis seng yang diberikan kemampuan fagositosis makrofag
semakin menurun. @al ini kemungkinan disebabkan telah ter3adi penurunan enzim 7TP-ase
pada membran sel makrofag.
@al tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang mengemukakan bah4a peningkatan
3umlah seng dapat menurunkan konsumsi oksigen pada neutrofil yang se3alan dengan
penurunan aktivitas fagositik dan bakterisidal.
Pemberian seng pada laki-laki de4asa sebanyak 911 mg:hari '1 kali )7" selama ;
minggu menyebabkan penurunan respon limfosit terhadap P@7 dan penurunan kemotaksis
dan fagositosis PM% di sirkulasi. Pemberian seng dengan konsentrasi 8-* kali level fisiologis
dapat memblok produksi #$%-5 . 7danya penurunan aktivitas enzim %7)P@ oksidase,
aktivitas fagositosis dan migrasi makrofag peritoneal tikus yang diberi diet tinggi seng '111
ppm" selama 9 hari. Penurunan enzim %7)P@ oksidase dapat menurunkan kemampuan
-
7/26/2019 Potensi Gizimikro Seng
5/7
bakterisidal makrofag. 2onsentrasi seng yang tinggi 3uga dapat menginaktivasi makrofag
dengan menghambat membran 7TPase , yang akhirnya menyebabkan penurunan kemampuan
fagositosis.
Anzim 7TP-ase diperlukan oleh makrofag untuk menghidrolisis 7TP dalam proses
polmerisasi aktin sehingga ter3adi perubahan struktur dari -aktin men3adi $-aktin dan
fagositosis dapat ter3adi. Bila pemberian dosis tinggi seng dapat menurunkan enzim tersebut,
maka saat lateks berikatan dengan reseptor pada makrofag hanya sedikit molekul -aktin
yang
terpolimerisasi, sehingga fagositosis akan menurun. @al tersebut men3adi alasan perlunya
dilakukan tentang konsentrasi enzim 7TP-ase membran.
P!o,)si ROI ,(n NO m(!o(#
#munitas terhadap Salmonella melibatkan proses fagositosis oleh makrofag teraktivasi,
dimana aktivasi ter3adi melalui salah satu sitokin yang dihasilkan sel T. Sitokin yang
dihasilkan oleh sel T ini yaitu #$%-& yang merangsang dan mengaktifkan makrofag untuk
memperoduksi sitokin, metabolit asam arachidonic dan berbagai substansi pembunuh kuman,
termasuk ?#, %? serta enzim lisosim yang disekresikan ke dalam fagosom.
Makrofag teraktivasi mengubah oksigen men3adi reactive oygen intermediates ?#"
yang merupakan agen pengoksidasi reaktif yang menghancurkan mikroba. Pada penelitian ini
suplementasi seng pada dosis 8* ppm:kgBB mampu meningkatkan produksi ?# makrofag
sedangkan dosis !;* ppm:kgBB dan ';1 ppm:kgBB menurunkan produksi ?# makrofag
tetapi berbeda bermakna dengan kontrol. Peningkatan produksi ?# akan menyebabkan
peningkatan produksi @'?', ?' dan ?@-. Produksi ?' menyatakan kapasitas daya bunuh
makrofag yang ada. 7danya gangguan pada produksi ?'- akan menyebabkan redikasi bakteri
yang tidak sempurna dan dapat meningkatkan resiko infeksi pada seorang penderita.
-
7/26/2019 Potensi Gizimikro Seng
6/7
Setelah proses fagositosis, makrofag akan membunuh bakteri dengan membentuk %?
yang besifat toksik terhadap bakteri. Meningkatnya produksi %? berkaitan dengan
meningkatnya aktivitas makrofag sebagai sel fagosit yang sesuai dengan hasil peneltian ini.
)engan meningkatnya %? yang dihasilkan berarti akan meningkatkan pula efektiovitas
makrofag untuk melakukan aktivitas fagositosis. ?# dan %? adalah mediator yang
mempunyai peranan penting dalam mekanisme antimikroba. Sinergi antara ?# dan %? akan
membentuk peroksinitrit yang akan meningkatkan daya bunuh terhadap Salmonella
typhimurium.
K(,(! IL12 +*(sm(
Terdapat korelasi positif dera3at rendah yang bermakna antara kadar seng plasma
dengan kadar #nterleukin-!' #-!'" rC+1.'1D pC1.16", hal tersebut berarti bah4a
peningkatan kadar seng plasma akan meningkatkan kadar #-!'.
-
7/26/2019 Potensi Gizimikro Seng
7/7
DA/-AR PU"-AKA
7bbas 72, ichmant 7@, '119. (ellular and Molecular #mmunology. $ifth edition
Philadelphia E Sounders.
7lmatsier S., '11!. Mineral mikro. )alam E Prinsip dasar ilmu gizi. PT. ramedia Pustaka
Ftama. Gakarta.
Berdanier ()., !//*. 7dvanced nutrition micronutrients. (S Press %e4 Hork. FS7.
Beisel I., '11'. Single nutrients and immunity. 7m. G. (lin.
Black A., !//*. Therapeutic and Preventive Affects of Jinc on serious childhood infectious
diseases in developing countries. 7m. G. (lin. %utrD ;* Supll"
Brody T,. '111. %utritional biochemistry. 7cademic Press. (alifornia.
Huniastuti, 7., Susanti, ., Susilaningsih, %., '1!'.Potensi izimikro Seng Jn" Sebagai
#munostimulan espon #mun Seluler Pada )emam Tifoid. Fniversitas %egeri
Semarang