pneumoniathorax.pptx

Upload: trisna-wati

Post on 09-Mar-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

PNEUMONIATHORAXDISUSUN OLEH :- ADE YANTO CASMINAH FUAD MAARIF KHAIRUL ANWAR LAELATUL MAULIDIYAH LUVITA SARI SUTRIYANI ROSIDIN TIKA AYU HARTATI TITIN KURNIASIH VINA YULIANTIKELOMPOK 5Pengertian PneumoniathoraxPneumotorax adalah adanya udara dalam rongga pleura.Pneumothorax dapat terjadi secara spontan atau karena trauma(British Thoracic Society 2003).Pneumothoraxialah didapatkannya udara didalam kavum pleura (Hendra Arif, 2000).Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga pleura.

Pada keadaan normal rongga pleura tidakberisi udara, sehingga paru-paru dapat leluasa mengembang terhadap rongga dada.ETIOLOGISegala bentuk trauma dada Spontan sering kali di dapat penyakit dasar berupa :- TBC paru- Bronkhitis kronis- Emfisema- Kanker paru

PATHWAYTrauma dadaRobekan pleuraTerbukanya dinding dadaAliran udara ke rongga pleura meningkatTekanan di rongga pleura lebih tinggi dari pada di atmosferTerjadi kollaps paruKompensasi untuk memenuhi oksigen ke seluruh tubuh berkurangJantung bekerja lebih cepatTakikardiNapas menjadi pendek dan cepat

MANIFESTASI KLINISGejalanya berupa:1. Sesak napas2. Dada terasa sempit3. Gelisah4. Keringat dingin5. Sianosis6. Tampak sisi yang terserang menonjol dan tertinggal dalam pernapasan7. Perkusi hipersonor8. Pergeseran mediastinum ke sisi sehat9. Pola napas melemah pada bagian yang terkena10. Suara amforik11. Saat diperkusi terdengar hiperosa12. Nyeri pleura13. Hipotensi14. Pemeriksaan radiologi15. AGD : CO2, PO2, PCO2, pH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PNEUMONIATHORAXPENGKAJIANA. IDENTITASa) Identitas Klien a. nama: Ny. A b. jenis kelamin: Perempuan c. usia: 38 tahun d. pendidikan: SMP e. diagnosa medis: Pneumoniathorax f. tanggal masuk RS: 10 November 2015 g. tanggal dikaji: 11 November 2015 h. rekam medik: 201515 i. alamat: Bugel wetan rt. 20 / rw. 05

b) Identitas Penanggung Jawaba. nama: Tn. Ab. usia: 43 tahunc. pendidikan: SMAd. pekerjaan: Wiraswastae. hubungan dengan klien: Suamif. alamat: Bugel Wetan rt. 20 / rw. 05c) Riwayat KesehatanRiwayat Kesehatan Sekaranga. Keluhan Utamapasien mengeluh sesak nafas dan nyeri dadab. Keluhan saat Dikaji2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh sesak nafas yang hebat, sehingga keluarga membawanya ke RS. Saat dikaji pasien mengatakan sesak nafas yang dirasakan seperti tertimpa benda berat didaerah dada, sesak akan bertambah jika melakukan aktivitas dan akan berkurang jika beristirahat. Sesak dirasakan hilang timbul.2. Riwayat Kesehatan Dahulupasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang diderita saat ini. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi (baik dari makanan, obat-obatan, cuaca). Sebelumnya pasien belum pernah dirawat di RS, juga tidak pernah mengalami terapi pengobatan.3. Riwayat Kesehatan Keluargadari keluarga pasien tidak ada yang menderita riwayat yang sama dengan yang diderita pasien. Tidak mempunyai riwayat genetik turunan (asma, DM).d. Pola Aktivitas Sehari-hari (ADL)Pola Aktivitas Sehari-hariSebelum sakit (Dirumah)Saat Sakit (Di RS)Makan dan MinumMakanFrekuensi3 x 1 porsi2 X porsi2. Jenis MakananNasi, lauk paukBubur 3. Makanan Yang DipantangTidak adaTidak ada4. MasalahTidak adaTidak adaMinumJumlah 4 -5 gelas/ hari2-3 gelas/ hari 2. JenisAir putihAir putih3. MasalahTidak ada Tidak ada EliminasiBuang Air Besar (BAB)Frekuensi2 x/ hariBelum BAB2. KonsistensiPadat Belum BAB3. MasalahTidak ada Belum BABBuang Air Kecil (BAK)Frekuensi4-6 x/ hariTerpasang kateter2. WarnaKuning jernihKuning pekat3. MasalahTidak adaIntoleran aktifitasPersonal HygieneMandi2x / hariBelum mandi2. Cuci rambut2 x/ mingguBelum cuci rambut3. Sikat Gigi2x/ hariBelum sikat gig4. Kuku1x/ mingguBelum Istirahat dan TidurJumlah6-8 jam/ hari3-4 jam/ hari2. KebiasaanMenonton tv Minum air putih3. MasalahTidak adaSering terbangun karena sesakAktivitasBerdagang Bedrest e. Pemeriksaan FisikSistem Pernafasanpeningkatan frekuensi/takipnea, penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada dan leher, retraksi interkotal, ekspirasi abdominal kuat. Bunyi napas menurun atau tidak ada. Fremitus menurun. Hiperresonan diatas area terisi udara (pneumothorak), bunyi pekak diatas area yang terisi cairan (hemotoraks). Gerakan dada tidak sama (paradoksik) bila trauma atau kemps, penurunan pengembangan thoraks (area yang sakit).2. Sistem kardiovaskulersianosis, tensi darah 80/0 mmHg, Nadi 120 x/menit irreguler, RR 30 x/menit. Takikardia. Frekuensi tak teratur/disritmia. Irama jantung gallop (gagal jantung sekunder terhadap effusi).3. Sistem pencernaan nafsu makan menurun , porsi makan hanya habis setengah.4. Sistem persyarafantingkat kesadaran compos menthis GCS: 15, keadaan umum Sedang5. Sistem endokrinpasien mengalami gangguan pada hormon

Cont 6. genitourinariterpasang kateter dengan volume urin : 800 ml7. Sistem muskuluskelektalketerbatasan aktivitas karena kelemahan dan sesak nafas, kurang istirahat dan tidur.8. Sistem integumen Pucat, sianosis, berkeringat, krepitasi subkutan, suhu 37,4 derajat celcius, akral dingin.9. Wicara dan THTbentuk telinga simetris, pendengaran normal, komunikasi kurang baik karena sesak nafas.10. Sistem penglihatanbentuk mata simetris, masih dapat melihat dengan baik.f.Data psikologisStatus emosipasien terlihat gelisah, bingung, tidak tenang karena sesak.2. Kecemasan pasien tampak cemas dan gelisah karena sesak nafas yang terus bertambah jika melakukan aktivitas, pasien ikhlas dengan tanda-tanda selalu berdoa dan menyerahkan kesembuhan kepada Allah SWT.3. Pola kopingdalam mengatasi masalah pasien sering meminta bantuan pada keluarganya.4. Gaya komunikasipasien menggunakan bahasa daerah Indramayu saat berkomunikasi.5. Konsep diripasien bejenis kelamin laki-laki, pasien merasa ingin cepat sembuh dan pasien tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari ( berdagang) lagi dikarenakan sakit.

g. Data sosialhubungan sosial pasien dengan keluarga, dan lingkungan sekitar sangat baik.h. Data spiritualpasien beragam islam, dan pasien percaya bahwa Allah SWT, akan menyembuhkannya, dengan berusaha dan berdoa. selama di RS pasien belum melakukan ibadah (sholat, mengaji).Data penunjang Foto Thoraks Laboratorium : AGD hipoksia EKGRadiologi

Data FokusEtiologi Problem DS: pasien mengeluh:Pasien mengeluh sesak nafas yang dirasakan seperti tertimpa benda berat.disertai nyeri dada tertusuk.2. DO: - RR : 32 x/menit- HR : 120 x/menit- Sianosis- Suara nafas melemah- Suara amforik- Tampak sisi yang terserang menonjol dan tertinggal dalam pernapasan.Ketidakadekuatan ekspansi paruPola nafas tidak efektifAnalisa Data1. DS: pasien mengeluh: pasien mengatakan sesak nafasYg dirasakan seperti tertimpa benda berat disertai rasa nyeri dada tertusuk.2. DO: - RR : 32 x/menit- Sianosis- AGD Penurunan pemasukan O2Gangguan pertukaran gas1. DS: pasien mengeluh: pasien mengeluh nyeri dada menusuk dengan skala nyeri 7 (0-10) dan Keringat dingin.2. DO: - Terlihat kesakitan- Suara amforikTrauma jaringan (luka tusuk/kecelakaan)Nyeri 1. DS pasien mengeluh gelisah dengan penyakit yg diderita saat ini.2. DO:- Ketakutan- Cemas- Terlihat kesakitanKurangnya informasi tentang penatalaksaan medis.Kurangnya pengetahuanNODiagnosa KeperawatanDitemukan masalah Dipecahkan 1.Pola nafas tidak efektif b.d Ketidakadekuatan ekspansi paru.10/11/20152.Gangguan pertukaran gas b.d penurunan pemasukan O210/11/2015

3.Nyeri b.d trauma jaringan( luka tusuk/kecelakaan)10/11/2015

4.Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi ntentang penatalaksanaan medis.10/11/2015

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Notgl Tujuan dan kriteria hasilIntervensi keperawatan1.11/11/ 2015Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah pola nafas tidak efektif sudah teratasi dengan kriteria hasil : Pasien dapat bernafas dengan normal1. Identifikasi etiologi/faktor pencetus (kolaps paru).Rasional : pemahaman penyebab kolaps paru perlu untuk pemasangan selang dada yang tepat dan memilih tindakan terapeutik lain.2. Evalusi fungsi pernapasan, catat kecepatan/pernapasan serak, dispnea.Rasional : distres pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebagai akibat stres fisiologi dan nyeri/dapat menunjukan terjadinya syok sehubung dengan hipoksia.3. Awasi kesesuaian pola pernapasan bila menggunakan ventilasi mekanik.Rasional : kesulitan bernapas dengan ventilator dan/atau peningkatan tekanan jalan napas diduga memburuknya kondisi/terjadinya komplikasi.4. Kaji fremitusRasional : suara dan taktil fremitus menurun pada jaringan yang ter4.8isi cairan.5. Awasi/gambarkan seri GDARasional : Mengkaji status pertukaran gas dan ventilasi, perlu untuk kelanjutan terapi. 6. Berikan oksigen tambahan melaui kanula/masker sesuai indikasi.Rasional : alat dalam menurunkan kerja napas.INTERVENSI2.11/11/2015Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah gangguan pertukaran gas sudah teratasi dengan kriteria hasil :pertukaran gas yang optimal selama terpasang WSD, dengan kriteria standar :RR : 16-20 x/menitSuhu : 36.5 derajat CNadi : 80-100 x/menit keutuhanWSD terjaga, aliran (udara/cairan) lancar, selang tidak ada obstruksi dan tidak terjadi sianosis pada klien.1. Berikan pengertian prosedur tindakan WSD, kelancaran dan akibatnya.Rasional : WSD yang obstruksi akan selalu terkontrol karena klien dan keluarga kooperatif. 2. Periksa WSD lokasi insersi, selang drainage dan botol.Rasional : Adanya kloting merupakan tanda penyumbatan WSD yang berakibat paru kolaps.3. Observasi tanda tanda vital.Rasional : Hipertemi, takikardi, takipnea merupakan tanda tanda ketidakoptimalan fungsi paru.4. Observasi AGDRasional : ketidaknormalan AGD.5. Berikan oksigen sesuai dengan indikasiyang diberikan dokter.Rasional: Dapat membantu memperbaiki pertukaran gas.3.12/11/2015Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah Nyeri sudah teratasi dengan kriteria hasil :- Pasien tidak nyeri-Tidak merasa kesakitan akibat nyeri1.Menentukan karakteristik nyeri, misalnya tajam, ditusuk.Rasional: nyeri trauma ada dalam beberapa derajat.2. Pantau tanda vitalRasional : perubahan frekuensi jantung atau TD menunjukan bahwa pasien mengalami nyeri.3. Berikan tindakan nyaman, misalnya, relaksasi, latihan napas.Rasional : dapat menghilangkan ketidaknyamanan dan memperbesar efek terapi analgesik.4. Berikan analgesik sesuai indikasi.Rasional : digunakan untuk menekan batuk non produktif, meningkatkan rasa nyaman.5. Berikan oksigen sesuai dengan indikasi yang diberikan dokter.Rasional : pemberian oksigen dapat membantu menghilangkan rasa nyeri.4.30/ 10 / 2012Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit masalah kurangnya pengetahuan sudah teratasi dengan kriteria hasil Pasien dapat menyatakan pemahaman penyebab masalah. Tidak terlihat cemas dan gelisah. Tidak terlihat ketakutan 1. Kaji patologi masalah individuRasional : informasi menurunkan takut karena ketidaktahuan.2. Kaji ulang praktik kesehatan yang baik.Rasional : mempertahankan kesehatan umum meningkatkan penyembuhan dan dapat mencegah kekambuhan. NODiagnosa KeperawatanTindakan keperawatan Paraf1.Pola nafas tidak efektif b.d atan ekspansi paru.1. Identifikasi etiologi/faktor pencetus (kolaps paru).2. Evalusi fungsi pernapasan, catat kecepatan/pernapasan serak, dispnea.3. Awasi kesesuaian pola pernapasan bila menggunakan ventilasi mekanik.4. Kaji fremitus5. Awasi/gambarkan seri GDA6. Berikan oksigen tambahan melaui kanula/masker sesuai indikasi.NODiagnosa KeperawatanTindakan keperawatan Paraf2.Gangguan pertukaran gas b.d penurunan pemasukan O2

1. Berikan pengertian prosedur tindakan WSD, kelancaran dan akibatnya.2. Periksa WSD lokasi insersi, selang drainage dan botol.3. Observasi tanda tanda vital.4. Observasi AGD5. Berikan oksigen sesuai dengan indikasiyang diberikan dokter.

Tgl Diagnosa KeperawatanEvaluasi keperawatan Paraf12/11/2015Pola nafas tidak efektif b.d atan ekspansi paru.

S: Pasien mengatakan rasa sesak mulai berkurang, nyeri mulai hilang.O: RR : 24 x/menit- HR : 98 x/menit- Suara nafas adekuatA: masalah teratasi sebagian.P: Intervensi dilanjutkan, kolaborasi untuk pemberian obat.Tgl Diagnosa KeperawatanEvaluasi keperawatan Paraf12/11/2015Gangguan pertukaran gas b.d penurunan pemasukan O2.S: Pasien mengatakan rasa sesak mulai berkurang, nyeri mulai hilang.O: RR : 23x/menitA: masalah teratasi sebagian.P: Intervensi dilanjutkan, Atur posisi pasien.TERIMAKASIIIIH