plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · moral, doa dan kasih sayang yang selalu tercurahkan...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA FASILITAS KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) DAN PENGALAMAN
KERJA DENGAN GAYA MENGAJAR INSTRUKTUR DI BALAI LATIHAN KERJA (BLK)
Studi Kasus Pada Balai Latihan Kerja (BLK) Jogyakarta
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Astrina Dewi Dwi Wulandari
031334036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Astrina Dewi Dwi Wulandari Nomor Mahasiswa : 031334036
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Hubungan Antara Fasilitas Kerja, Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Dan Pengalaman Kerja Dengan Gaya Mengajar Instruktur Di Balai Latihan Kerja (BLK) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Januari 2008
Yang menyatakan
(Astrina Dewi Dwi Wulandari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA FASILITAS KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN GAYA
MENGAJAR INSTRUKTUR DI BALAI LATIHAN KERJA (BLK)
Studi kasus pada Balai Latihan Kerja Jogjakarta
Astrina Dewi Dwi Wulandari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara (1) fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK), (2) pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK), (3) pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK). Penelitian ini dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Jogjakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah para instruktur di BLK Jogyakarta yang berjumlah 52 orang instruktur.
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment dengan taraf signifikansi α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur (rhitung=0,312 > rtabel=0,294). (2) ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan gaya mengajar instruktur (rhitung=0,447 > rtabel=0,294). (3) ada hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur (rhitung=0,299 > rtabel=0,294).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN WORK FACILITIES, TRAINING AND EDUCATION AND WORK EXPERIENCE WITH INSTRUCTOR’S
TEACHING STYLE AT BALAI LATIHAN KERJA (BLK)
A case study at Balai Latihan Kerja Jogjakarta
Astrina Dewi Dwi Wulandari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
The objective of this research is to know whether there are some correlations between (1) work facilities with instructor’s teaching style at Balai Latihan Kerja (BLK), (2) training and education with instructor’s teaching style at Balai Latihan Kerja (BLK), (3) work experience with instructor’s teaching style at Balai Latihan Kerja (BLK). This research done at Balai Latihan Kerja (BLK) Jogjakarta. The populations of this research were 52 instructors of Balai Latihan Kerja Jogjakarta.
The data of this research analized with product moment correlation analysis technique with significant level α = 5%. The result of this research shows that: (1) there is correlation between work facilities and instructors teaching style (rcount = 0,312 > rtable = 0,294) (2) there is correlation between training and education and instructors teaching style (rcount = 0,447 > rtable = 0,294) (3) there is correlation between work experience and instructors teaching style (rcount = 0,299 > rtable = 0,294).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah yang telah mengajar dengan perantara pena,
mengajar manusia tentang apa yang belum diketahuinya. Alhamdulilahi rahmani
rahim hanya saya haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayahnya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Hubungan antara Fasilitas
Kerja, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan Pengalaman Kerja Dengan
Gaya Mengajar Instruktur di Balai Latihan Kerja” studi kasus pada Balai
Latihan Kerja Jogjakarta ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam
semoga tetap tercurah kepada Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW hingga
hari akhir nanti.
Penulisan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak maka sudah sepantasnyalah penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim., M.Ed., Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen penguji skripsi yang
telah mengevaluasi demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. selaku dosen penguji skripsi
yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi.
7. Bapak Drs. Haryoto selaku Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Jogjakarta
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian disana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
8. Bapak Djamil Ismail, ST dan Bapak Amirul Musthofa, SH terimakasih telah
membantu penulis dalam pengumpulan data. Bapak Ibu instruktur BLK
Jogjakarta yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.
9. Bapak Ibu Instruktur BLK Sleman, terima kasih karena telah mengisi
kuesioner untuk uji validitas dan reliabilitas.
10. Kedua ortuku yang telah membesarkan, memberikan dukungan materi dan
moral, doa dan kasih sayang yang selalu tercurahkan untuk penulis.
11. Mba Yenni dan adik-adikku tersayang, Dek Titin dan Dek Bambang,
terimakasih atas bantuan dan doanya selama penyusunan skripsi ini.
12. Motorku, SUPRA X BN 7641 EA yang telah menjadi temanku dalam
perjalanan dan selalu menghiburku.
13. My Best Friend Now and Forever, Atik Maharani, trim’s ya dah mo susah
untuk aku. Dewi, Tiara, Anti, Aci makan-makan kelulusannya kapan???.
14. Emilia Wahyu Ratna Ningrum (cepetan nyusul ya). Mas Andi, Adel, Mas
Anto, Yiska, Mas Yuda, (jangan lupa undangan dan tiket nikahnya ya). Santy,
Wawan, Anes, Mety, Ari, Dwi, Siska, Septi dan teman-teman PAK B’03,
Don’t forget me pren!!!
15. Teman-teman KOPMA, Sasma, Evan, Ari, Mba indah, Sorong, Endah,
Katrin, Marsha, Lilis dan anggota lainnya, atas keceriaan yang menghibur.
16. Teman-temanku dan semua pihak yang telah mengisi hari-hariku yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, penulis mohon maaf untuk itu. Akhir kata penulis berharap semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Yogyakarta, 23 Januari 2008
Penulis
Astrina Dewi Dwi Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................. vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
ABSTRACT .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
C. Tujuan Penelitan............................................................................... 7
D. Batasan Penelitian ........................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Buku Teks Sebagai Media Belajar Mengajar................................... 11
B. Peraturan Menteri Tentang Buku Teks Pelajaran............................ 13
C. Pengertian dan Arti Penting Buku Paket di Tingkat SMP.............. 15
D. Pengertian Akses Buku Paket......................................................... 19
E. Pengertian Pemanfaatan Buku Paket dalam Pembelajaran............. 23
F.Kriteria Buku Paket.......................................................................... 26
BAB II. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................. 27
B. Lokasi Penelitian............................................................................... 27
C. Subjek dan Objek Penelitian............................................................. 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
D. Populasi dan Sampel......................................................................... 29
E. Variabel dan Data Penelitian............................................................. 31
F. Teknik Analisis Data........................................................................ 34
BAB IV. GAMBARAN UMUM
A. Sejarah SMP Negeri 6 Pangkal pinang............................................ 35
B. Daftar Guru...................................................................................... 36
C. Daftar Kepala Sekolah...................................................................... 37
D. Buku Inventaris perpustakaan SMP Negeri 6.................................. 37
E. Data Siswa........................................................................................ 39
F. Fasilitas............................................................................................. 39
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.......................................... 41
A. Akses Buku Paket........................................................................... 41
B. Pemanfaatan Buku Paket................................................................. 46
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan....................................................................................... 50
B. Saran................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 51
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Skor Nilai Item Pernyataan Kuesioner Fasilitas Kerja .................. 40
Tabel III.2 Kisi-kisi Kuesioner Fasilitas Kerja BLK Jogjakarta ..................... 41
Tabel III.3 Kisi-kisi Kuesioner Gaya Mengajar Instruktur BLK Jogjakarta ... 42
Tabel III.4 Skor Nilai Item Pernyataan Kuesioner Gaya Mengajar Instruktur 43
Tabel III.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Fasilitas Kerja ........................ 45
Tabel III.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Gaya Mengajar ...................... 46
Tabel III.7 Indeks Korelasi dan Interprestasi Reliabilitas ............................... 47
Tabel III.8 Hasil Pengujian Reliabilitas ........................................................... 48
Tabel IV.1 Data Normatif Pegawai Negeri Sipil BLK Jogjakarta ................... 56
Tabel IV.2 Data Fasilitas Kerja Kejuruan Otomotif BLK Jogjakarta .............. 64
Tabel IV.3 Data Fasilitas Kerja Kejuruan Teknologi Mekanik BLK
Jogjakarta ....................................................................................... 66
Tabel IV.4 Data Fasilitas Kerja Kejuruan Elektronika BLK Jogjakarta .......... 67
Tabel IV.5 Data Fasilitas Kerja Kejuruan Listrik BLK Jogjakarta .................. 68
Tabel IV.6 Data Fasilitas Kerja Kejuruan Bangunan BLK Jogjakarta ............ 70
Tabel IV.7 Data Fasilitas Kerja Kejuruan Bahasa Asing BLK Jogjakarta ...... 71
Tabel IV.8 Data Fasilitas Kerja Kejuruan Tata Niaga BLK Jogjakarta ........... 71
Tabel IV.9 Data Fasilitas Kerja Kejuruan Perhotelan BLK Jogjakarta ........... 72
Tabel IV.10 Data Fasilitas Kerja Kejuruan Aneka Kerajinan BLK Jogjakarta . 74
Tabel IV.11 Data Masa Kerja Instruktur BLK Jogjakarta ................................. 75
Tabel IV.12 Data Pendidikan Terakhir Instruktur BLK Jogjakarta ................... 78
Tabel V.1 Distribusi Frekuensi Fasilitas Kerja ............................................... 85
Tabel V.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) ............... 86
Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Pengalaman Kerja ........................................ 87
Tabel V.4 Distribusi Frekuensi Gaya Mengajar ............................................. 88
Tabel V.5 Rangkuman Pengujian Normalitas ............................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Teknik-teknik Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) ....................... 23
Gambar II.2 Langkah-langkah Evaluasi ......................................................... 25
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Balai Latihan Kerja ..................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Kuesioner ................................................................................ 109
Lampiran II. Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 113
Lampiran III. Data Induk Penelitian .............................................................. 119
Lampiran IV. Daftar Distribusi Frekuensi ..................................................... 121
Lampiran V. Pengujian Normalitas .............................................................. 126
Lampiran VI. Perhitungan Korelasi ............................................................... 127
Lampiran VII. Tabel Statistik ......................................................................... 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan Bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan
UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, kenyataan yang
terjadi pada saat ini, pendidikan di Indonesia membutuhkan biaya yang cukup
mahal. Oleh karena itulah, pendidikan di Indonesia mempunyai suatu dilema
yaitu peningkatan mutu pendidikan dan biaya pendidikan yang mahal. Hal ini
terjadi karena pendidikan di Indonesia sudah dimasuki kepentingan bisnis
yang menekankan pada profit oriented. Menurut Ludin Lubis, Feli Kama dan
Salman Habeahan (2003:142) terjadinya praktek bisnis dalam dunia
pendidikan Indonesia disebabkan oleh kewajiban sekolah yang harus
membayar pajak, sama seperti perusahaan atau lembaga bisnis. Sekarang ini,
yayasan pendidikan sudah menjadi wajib pajak. Inilah juga yang merupakan
faktor yang turut mempersulit kelangsungan hidup lembaga-lembaga
pendidikan, sekolah-sekolah swasta untuk tetap mempertahankan idealisme
dan otonomi pendidikan. Selain itu, pihak sekolah juga mengharapkan
sumbangan yang besar-besar demi pengembangan fasilitas sekolah.
Akibatnya yang masuk sekolah bermutu itu didominasi oleh anak-anak dari
keluarga kaya atau kelas menengah. Anak-anak dari ekonomi lemah akan sulit
sekali masuk sekolah-sekolah bermutu.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Hal ini didukung oleh komenter Eddy Al tentang biaya pendidikan
yang ditulis di Bandung pada tanggal 24 Juli 2007, dalam website
PintuNet.com. Menurut Eddy, saat ini sekolah sudah menjadi kapitalisme
yang licik. Persoalan biaya sekolah yang semakin tinggi membuat harapannya
untuk dapat menyekolahkan anak setinggi mungkin semakin mengawang
tinggi. Untuk masuk sekolah, kerap si miskin berhadapan dengan birokrasi
yang dibuat untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar miskin, hanya
untuk mendapatkan dana BOS. Setelah diterima sebagai siswa pun, anak-anak
orang miskin tetap merasakan kuatnya cekikan lembaga sekolah. Contoh kecil
untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah murid harus mengerjakan di lembar
atau buku LKS yang harus dibeli pula. Ada pula sekolah yang kreatif mencari
pemasukan dengan kewajiban bagi muridnya membeli kertas ulangan atau
buku yang telah diformat dan diberi kop sekolah tersebut.
Inilah keanehan lembaga sekolah di Indonesia, khususnya di kota-kota besar.
Sekolah dan lembaga bisnis tak ada bedanya. Tidak ada uang, rapor ditahan,
tak ada uang, ijazah macet, tanpa uang, jangan harap bisa pintar.
Hal senada juga dikemukakan oleh Ari S dalam website
PintuNet.com yang ditulis di Jogjakarta pada tanggal 16 Juli 2007. Menurut
Ari, Pendidikan yang harusnya menjadi hak setiap warga negara Indonesia
justru diganti menjadi hak bagi mereka yang berduit saja. Hal ini tentunya
akan berpengaruh terhadap kemajuan daripada pendidikan itu sendiri.
Mahalnya pendidikan di Indonesia sungguh sangat berpengaruh besar
terhadap kehidupan di masyarakat bahkan bangsa ini. Dengan mahalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pendidikan maka akan menimbulkan banyak anak didik putus sekolah. Akan
tetapi yang terjadi saat ini adalah setelah anak putus sekolah, kebanyakan
menjadi pengangguran. Hal ini juga dikarenakan sulitnya mencari pekerjaan
dengan modal pendidikan yang rendah. Banyaknya pengangguran jelas sangat
berpengaruh terhadap perkembangan psikologis mereka, ketika menganggur
sedangkan kebutuhan sehari-hari harus terpenuhi, seperti makan, minum dan
biaya hidup yang lain yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akibatnya
banyak diantara mereka yang melakukan jalan pintas, seperti: mencuri,
merampok, mengemis, dan lain sebagainya. Selain itu, Sudah bukan rahasia
lagi bahwa saat ini banyak yang beranggapan bahwa kampus-kampus dan
universitas-universitas di Indonesia lebih banyak menciptakan calon-calon
pengangguran dibandingkan menciptakan pengusaha-pengusaha yang bisa
menciptakan lapangan pekerjaan. Dari puluhan ribu lulusan mahasiswa yang
di wisuda setiap tahunnya, tidak kurang dari 5% lulusan yang bisa
menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu, lulusan yang bekerja menjadi
pegawai, karyawan, Guru atau yang lain jumlahnya pun sangat sedikit,
selebihnya menjadi pengangguran.
Oleh karena itulah, pemerintah perlu melakukan usaha-usaha untuk
meningkatkan kemampuan kerja pengangguran baik pengangguran yang
disebabkan oleh putus sekolah maupun pengangguran yang tidak mempunyai
keterampilan atau keahlian kerja. Salah satu usaha pemerintah dengan
mengadakan program latihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK). Siswa-
siswa yang dididik BLK biasanya merupakan anak-anak putus sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
lulusan SMU/SMK yang tidak mampu melanjutkan sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi, remaja-remaja yang tidak mempunyai keterampilan serta warga
masyarakat lain yang tertarik untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
selain dari bangku sekolah.
BLK merupakan Unit Pelaksana Teknis Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dibawah naungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pada prinsipnya, BLK diharapkan mampu untuk mencetak lulusan yang siap
kerja dan benar-benar diminati pasar kerja. BLK juga berupaya memfasilitasi
masyarakat agar mampu mendayagunakan potensi yang dimiliki untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BLK selalu dituntut untuk
memberikan berbagai pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja sehingga tujuan diselenggarakannya Latihan Kerja Institusional
tersebut adalah untuk membekali ketrampilan kepada peserta dalam berbagai
bidang kejuruan dengan kualifikasi tingkat dasar dan memberikan motivasi
untuk berusaha mandiri dengan sasaran agar terciptanya tenaga kerja yang
terampil, disiplin dan memiliki etos kerja produktif sehingga mampu mengisi
kesempatan kerja yang ada serta mampu menciptakan lapangan kerja melalui
usaha yang mandiri
Untuk itulah, BLK terus berupaya meningkatkan kualitas pelatihan
sehingga lulusannya juga memiliki kualitas yang memadai. Dalam
meningkatkan kualitas pelatihan, sangat erat kaitannya dengan kualitas
instruktur yang dimiliki oleh BLK tersebut. Oleh karena itulah, BLK
sebaiknya tidak menggunakan instruktur yang tidak berkualitas. Instruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
adalah orang yang bertugas mengajarkan sesuatu dan sekaligus memberikan
latihan dan bimbingan. Salah satu faktor yang bisa dilihat secara nyata dalam
menentukan kualitas instruktur adalah gaya mengajar instruktur tersebut.
Gaya mengajar instruktur adalah perilaku mengajar seorang instruktur dalam
kelas praktek pada setiap kali mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar di
BLK, instruktur bertindak sebagai pengajar dan pelatih. Instruktur dituntut
tidak hanya mampu menyampaikan materi secara lisan melainkan juga
mampu mengaplikasikan bahan ajarannya dalam bentuk praktek. Bagi BLK,
instruktur merupakan sumber daya yang sangat berharga yang dimiliki. Hal
ini dikarenakan instruktur merupakan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan untuk berpikir secara rasional dan menampakkan kemampuan
dirinya baik dalam bentuk positif maupun negatif. Oleh karena itulah,
instruktur ikut menentukan keberhasilan bagi setiap kegiatan di BLK. Dalam
proses belajar mengajar, gaya mengajar instruktur mempunyai peranan yang
sangat dominan dalam menciptakan antusias siswa untuk mengikuti setiap
kegiatan di BLK. Ada banyak faktor yang berhubungan dengan gaya
mengajar instruktur di BLK. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada 3
(tiga) faktor yaitu: fasilitas kerja yang disediakan BLK, pendidikan dan
pelatihan (diklat) instruktur di BLK dan pengalaman kerja instruktur di BLK.
Fasilitas kerja adalah segala hal yang dapat memudahkan perkara
(misalnya untuk kelancaran tugas, pemanfaatan waktu dan sebagainya).
Fasilitas kerja juga berguna untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan
program agar semua kegiatan dapat berjalan dengan efisien. Fasilitas dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
berupa sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran program yang telah
ditetapkan termasuk program-program latihan yang ditawarkan oleh BLK.
Sebagai tempat penelitian, program-program latihan yang ditawarkan oleh
(BLK) Jogyakarta meliputi sembilan kejuruan yaitu: (1). tata niaga. (2).
bahasa asing. (3). otomotif. (4). teknologi mekanik. (5). listrik. (6).
elektronika. (7). bangunan. (8). perhotelan. (9). aneka kerajinan. Kinerja
seorang instruktur termasuk gaya mengajar instruktur tersebut tidak terlepas
dari fasilitas kerja yang disediakan BLK. Untuk mengoptimalkan gaya
mengajar instruktur maka fasilitas kerja yang disediakan BLK harus
mendukung. Berdasarkan hasil penelitian dari Nakertrans dalam abstraknya
menyatakan bahwa kinerja BLK belum optimal. Belum optimalnya kinerja
tersebut terutama disebabkan oleh faktor peralatan yang dimilliki. Peralatan
yang dimiliki BLK banyak yang rusak selain sudah ketinggalan jaman (Out of
Date). Hal ini pun mengakibatkan kendornya semangat instruktur untuk
memvariasikan gaya mengajarnya. Namun, berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan peneliti kepada beberapa instruktur dari kejuruan yang
berbeda-beda menyatakan bahwa setiap instruktur tetap memfokuskan
pengajarannya dengan menggunakan fasilitas praktek yang ada walaupun para
instruktur tersebut mendapatkan fasilitas praktek yang berbeda-beda di setiap
kejuruan. BLK memang menyediakan fasilitas praktek yang berbeda-beda
untuk masing-masing kejuruan. Contohnya saja, fasilitas praktek untuk
kejuruan teknologi mekanik akan sangat berbeda dengan fasilitas praktek
untuk kejuruan otomotif. Fasilitas praktek kejuruan teknologi mekanik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
misalnya mesin logam, mesin frais dan sebagainya. Sedangakan fasilitas
praktek kejuruan otomotif misalnya mesin sepeda motor, mobil, diesel dan
sebagainya. Dengan demikian fasilitas kerja yang diterima oleh instruktur
tidak mempengaruhi gaya mengajarnya dalam suatu kelas praktek.
Pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah proses penyelenggaraan
belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan. Tujuan diklat
diantaranya adalah meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap agar
dapat melaksanakan tugas pekerjaan, baik yang bersifat umum pemerintahan
maupun pembangunan, yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan
pengembangan partisipasi masyarakat. Setiap BLK yang menginginkan agar
instruktur dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien maka tidak boleh
mengabaikan diklat bagi instrukturnya. Sebagai tempat penelitian, instruktur
di BLK Jogjakarta pun telah mengikuti berbagai macam diklat baik yang
diselenggarakan di dalam negeri maupun diklat di luar negeri contohnya di
Irlandia, Jepang, Australia dan sebagainya. Setiap instruktur yang telah
mengikuti diklat dapat mengembangkan kompetensi yang dimilikinya
khususnya dalam mengkreasikan gaya mengajar instruktur tersebut. Dengan
pengalaman dan ilmu yang didapat setelah mengikuti diklat maka instruktur
menjadi percaya diri dalam mengajarkan bahan praktek kepada siswanya
sehingga instruktur tersebut mampu menghadapi masalah-masalah yang
berhubungan dengan kegiatan belajar-mengajar. Selain itu, instruktur akan
menciptakan iklim yang segar dan kondusif bagi siswanya agar siswa tersebut
memiliki kemerdekaan, keberanian dan percaya diri untuk menyampaikan ide,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
gagasan, pemikiran, dan pendapat mengenai pemahaman suatu materi
pelajaran.
Pengalaman kerja merupakan salah satu pertimbangan utama dalam
memberikan tanggung jawab atas pekerjaannya. Agar dapat meningkatkan
keterampilan dalam mengajar diperlukan juga pengalaman kerja instruktur.
Pengalaman kerja atau masa kerja instruktur biasanya mempengaruhi dalam
menyampaikan materi dan memberikan pelatihan kepada siswa-siswanya.
Dengan pengalaman kerja yang dimiliki, seseorang akan dapat bekerja dengan
lebih efisien. Menurut salah seorang instruktur BLK Yogyakarta, banyak
siswa yang berpraktek di BLK Yogyakarta lebih senang diajar oleh instruktur
yang senior. Hal ini dikarenakan instruktur senior dapat menciptakan suasana
belajar yang harmonis, tidak kaku atau tidak membosankan dalam
menyampaikan materi praktek. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan
bahwa pengalaman kerja seorang instruktur dapat mempengaruhi gaya
mengajar instruktur tersebut dalam satu kelas praktek.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengadakan
penelitian dengan judul “Hubungan antara Fasilitas Kerja, Pendidikan
dan Pelatihan (Diklat) dan Pengalaman Kerja dengan Gaya Mengajar
Instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK)”.
B. Batasan Masalah
Mengingat begitu banyak faktor yang berhubungan dengan gaya
mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja, maka perlu diadakan pembatasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
terhadap penelitian. Peneliti memfokuskan penelitian pada hubungan antara
fasilitas kerja, pendidikan dan pelatihan (diklat) dan pengalaman kerja dengan
gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja.
C. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut.
1. Apakah ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK)?
2. Apakah ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan
gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK)?
3. Apakah ada hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK)?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Ada-tidaknya hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK);
2. Ada-tidaknya hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan
gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK);
3. Ada-tidaknya hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan mampu memberikan
manfaat kepada semua pihak yang terkait. Pihak-pihak yang memperoleh
manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini memberikan tambahan referensi bahan bacaan
dan bahan acuan yang dapat digunakan oleh setiap mahasiswa yang
mengunjungi perpustakaan.
2. Bagi Balai Latihan Kerja
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan masukan dan
bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas gaya mengajar
instruktur agar kualitas pelatihan di BLK pun ikut meningkat.
3. Bagi penulis
Penulis memperoleh tambahan pengetahuan tentang pelatihan yang
diselenggarakan oleh BLK untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi
era kompetisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORITIK
A. Fasilitas Kerja
Lingkungan kerja dalam arti fisik dapat berupa fasilitas kerja yang
disediakan dalam suatu Balai Latihan Kerja (BLK). Fasilitas dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan
melancarkan sesuatu usaha (Arikunto, 1990:81). Oleh karena itulah,
fasilitas yang disediakan oleh BLK merupakan faktor yang tidak kalah
penting dalam menarik dan mempertahankan instruktur di BLK tersebut.
Ahyari (1986:207) menyatakan bahwa jika lingkungan kerja yang baik
dalam suatu instansi dapat terealisasi maka akan menjadikan
produktivitas kerja karyawan instansi tersebut akan meningkat. Untuk
menyediakan fasilitas yang memadai bagi karyawannya, perusahaan perlu
mengadakan perencanaan fisik. Perencanaan fisik hendaknya
mempertimbangkan beberapa hal-hal (Mudhoffir, 1986:103-104) sebagai
berikut.
1. Ruang-ruang yang ada hendaknya disesuaikan dengan rancangan
pengembangan instruksional yang sangat efektif untuk belajar atau
mengajar.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Tersedia peralatan praktek yang cukup untuk instruktur yang akan
melakukan kegiatan latihan, workshop, demontrasi maupun rapat atau
diskusi.
3. Fasilitas yang ada dapat digunakan pada jam-jam di luar jam praktek.
4. Mebel/perabotan hendaknya fungsional dan menarik serta dilengkapi
dengan perlengkapan yang memadai.
5. Mudah mendapatkan aliran listrik pada tiap ruangan, lampu cukup terang,
disediakan telepon dan intercom serta air conditioning.
6. Kelembaban udara dijaga agar tidak mempercepat kerusakan peralatan.
7. Kebutuhan ruangan didasarkan atas kegiatan dan kecenderungan
perkembangan untuk masa yang akan datang dengan memperhitungkan
juga perabotan dan peralatan yang digunakan.
8. Kebutuhan perabotan (furniture) hendaknya didasarkan atas kegunaan,
keluwesan, kenyamanan dan aman.
Fasilitas kerja biasanya berhubungan langsung dengan pekerjaan
instruktur di BLK. Fasilitas kerja yang tersedia di tempat kerja juga harus
dirawat dengan baik. Bertens (2002:193) menyatakan bahwa tempat kerja bisa
dianggap sehat kalau bebas dari resiko terjadinya gangguan kesehatan atau
penyakit sebagai akibat kondisi kurang baik di tempat kerja. Fasilitas yang
disediakan oleh suatu perusahaan (Ahyari, 1986:216) antara lain.
1. Suhu dan pertukaran udara
Suhu udara atau temperatur ruang kerja instruktur merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi kondisi kerja instruktur di BLK. Suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
udara yang terlalu panas akan menurunkan gairah kerja dari para
instruktur. Oleh karena itulah, ventilasi harus cukup lebar terutama pada
daerah-daerah yang panas sehingga menimbulkan pertukaran udara yang
baik yang dapat menyehatkan badan. Selain ventilasi, konstruksi gedung
dan luas ruangan dapat berpengaruh pula pada pertukaran udara.
Pertukaran udara yang baik akan menyehatkan badan dan menimbulkan
rasa kesegaran sehingga semangat dan gairah kerja dapat pula
ditingkatkan.
2. Penerangan
Penerangan sangat berkaitan dengan proses kegiatan belajar
mengajar. Penerangan yang baik adalah penerangan yang penyebarannya
merata di seluruh tempat kerja. Beberapa keuntungan dari adanya
penerangan yang baik adalah mempertinggi gairah kerja instruktur,
memperbaiki kualitas kerja instruktur, mengurangi tingkat kecelakaan
yang terjadi, memudahkan pengamatan dan pengawasan serta mengurangi
terjadinya kerusakan dari barang-barang yang dikerjakan.
3. Penggunaan warna
Pemilihan warna dalam ruang kerja BLK akan mempengaruhi
kondisi kerja para instruktur di BLK tersebut. Warna yang dipergunakan
dalam ruang kerja ini erat hubungannya dengan sistem penerangan dalam
ruang kerja BLK terutama untuk sistem penerangan yang menggunakan
atap sebagai pembaur sinar. Pembauran dan pemantulan sinar kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
akan sangat dipengaruhi oleh warna yang digunakan dalam ruang kerja
para instruktur tersebut.
4. Tata ruang gerak
Tata ruang gerak adalah pengorganisasian atas penataan ruang kerja
yang layak dan didukung dengan desain yang fungsional. Untuk dapat
bekerja dengan baik, ruang gerak instruktur sangat perlu diperhatikan.
Ruang gerak yang terlalu sempit bagi instruktur mengakibatkan instruktur
tidak dapat bekerja dengan baik. Akan tetapi, ruang gerak yang terlalu
besar akan mengakibatkan pemborosan bagi BLK.
5. Kebersihan
Kebersihan adalah tempat kerja yang bersih yang dapat
menimbulkan rasa senang sehingga bisa mempengaruhi semangat para
instruktur.
6. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana adalah alat-alat yang berada di tempat kerja
yang dapat digunakan untuk menambah kinerja yang optimal bagi
instruktur.
7. Keamanan kerja
Apabila BLK dapat memberikan jaminan terhadap keamanan maka
ketenangan dalam bekerja akan dapat ditimbulkan sehingga semangat dan
gairah kerja akan dapat ditingkatkan. BLK harus menyediakan alat
keselamatan kerja, melatih penggunanya serta mengharuskan bagi setiap
instruktur untuk memakainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada perencanaan fisik yang
dikemukakan oleh Mudhoffir (1986:103-104). Hal ini dikarenakan
perencanaan fisik yang dikemukakan oleh Mudhoffir tersebut lebih menunjuk
pada fasilitas kerja yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini.
B. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai segala usaha
orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin
perkembangan jasmani dan rohaniahnya ke arah kedewasan (Purwanto,
1995:10). Menurut siagian (1988:179), pendidikan adalah keseluruhan
proses teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan
suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain. Pengertian
pendidikan di atas mengandung tiga hal pokok yaitu: (1). pendidikan
merupakan salah satu proses belajar mengajar dangan mempergunakan
teknik dan metode tertentu. (2). sebagai salah satu proses, pendidikan
merupakan serangkaian kegiatan yang berlangsung relatif lama dan
diselenggarakan dengan pendekatan formalitas dan struktural. Struktural
artinya pendidikan diselenggarakan oleh satuan kerja yang melembaga
dan kegiatannya diarahkan kepada seseorang atau kelompok orang yang
dipandang menguasai materi yang hendak dialihkan kepada orang lain
yang mengikuti program pendidikan yang bersangkutan. (3). melalui
serangkaian kegiatan baik yang sifatnya kurikuler maupun ekstra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kurikuler yang telah disusun dan dipersiapakan sebelumnya, standar
pengetahuan tertentu ingin dialihkan kepada yang diajar oleh yang
mengajar. Artinya sesuatu program pendidikan diarahkan kepada
pemenuhan standar pengetahuan dan akademik tertentu. Menurut
Heidjrachman (1984:77), pendidikan adalah suatu kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk didalamnya
peningkatan penguasaan teori dan keterampilan memutuskan terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai tujuan.
Pelatihan secara sederhana dapat diartikan sebagai serangkaian
aktivitas yang diarncang untuk meningkatkan keahlian-keahlian,
pengetahuan, pengalaman dan perubahan sikap pada seorang individu.
Menurut Heidjrachman (1984:80), pelatihan adalah keinginan untuk
memperbaiki kerja seseorang dan memahami pengetahuan praktis guna
meningkatkan keterampilan, kecakapan, sikap yang diberikan oleh
organisasi dalam usaha mencapai tujuan. Menurut siagian (1988:180),
pelatihan adalah proses belajar mengajar dengan mempergunakan teknik
dan metoda tertentu yang dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan
dan kemampuan kerja seseorang atau sekelompok orang.
Dari pengertian pendidikan dan pelatihan diatas, maka dapat
disimpulkan pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah proses
penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan
kemampuan. Pendidikan dan pelatihan sesungguhnya tidak sama
walaupun sering diartikan sama oleh banyak orang. Pendidikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pelatihan, kedua-duanya berhubungan dengan pemberian bantuan kepada
pegawai agar pegawai tersebut dapat berkembang ke tingkat kecerdasan,
pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi. Pendidikan sifatnya lebih
teoritis (pengetahuan) sedangkan pelatihan lebih bersifat penerapan
segara (praktis). Dalam penelitian ini, pendidikan dan pelatihan akan
dipergunakan secara bergandengan karena yang ditonjolkan bukan
perbedaan-perbedaan yang terdapat antara kedua istilah tersebut
melainkan pentingnya kedua jenis kegiatan itu sebagai perwujudan
kemauan pimpinan organisasi untuk melakukan investasi di bidang
sumber daya manusia.
2. Tujuan dan Sasaran Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Menurut PP nomor 101 tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan
PNS yang dikutip dalam website www.sdm.depkeu.go.id tujuan
pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk
dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi
kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi;
b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan
perekat persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Memantapkan sikap dan semangat pegabdian yang berorientasi pada
pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam
melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi
terwujudnya pemerintahan yang baik.
Sedangkan sasaran diklat menurut PP nomor 101 tahun 2000 tentang
pendidikan dan pelatihan PNS yang dikutip dalam website
www.sdm.depkeu.go.id adalah untuk mewujudkan PNS yang memiliki
kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing.
3. Macam-macam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Menurut PP nomor 101 tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan
PNS yang dikutip dalam website www.sdm.depkeu.go.id macam-macam
pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah sebagai berikut.
a. Diklat Prajabatan
Pelaksanaan Diklat Prajabatan selambat-lambatnya 2 (dua) tahun
setelah pengangkatannya sebagai CPNS. Adapun tujuan dari diklat
prajabatan adalah untuk memberikan pengetahuan dalam rangka
pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS,
disamping pengetahuan negara, bidang tugas, dan budaya
organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai
pelayan masyarakat
b. Diklat Dalam Jabatan
Adapun tujuan dari diklat dalam jabatan adalah untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap PNS agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dapat melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan
dengan sebaik-baiknya, terdiri dari:
1). Diklat Kepemimpinan
Adapun tujuan dari diklat kepemimpinan adalah untuk
mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur
pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Diklat
kepemimpinan terdiri dari: diklatpim Tk. IV adalah diklatpim
untuk Jabatan Struktural Eselon IV; diklatpim Tk. III adalah
diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon III; diklatpim Tk. II
adalah diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon II; diklatpim
Tk. I adalah diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon I.
2). Diklat Fungsional
Adapun tujuan dari diklat fungsional adalah untuk mencapai
persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang
Jabatan Fungsional masing-masing.
3). Diklat Teknis
Adapun tujuan dari diklat teknis adalah untuk mencapai
persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk
pelaksanaan tugas PNS.
4. Prinsip-prinsip Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Dale Yoder (Manullang, 1981:86) mengemukankan sembilan
prinsip pendidikan dan pelatihan yaitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Individual differences
Dalam merencanakan dan melaksanakan suatu diklat harus tetap
diingat adanya pebedaan-perbedaan perseorangan baik dalam latar
belakang pendidikan, pengalaman maupun keinginan. Oleh karena
itu, waktu, sifat dan cara diklat harus direncanakan dan dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga diklat tersebut memberikan hasil yang
memuaskan bagi peserta diklat.
b. Relation to job analysis
Bahan-bahan yang diajarkan dalam diklat harus berhubungan
erat dengan job specification jabatan para peserta diklat. Hal ini
dimaksudkan agar setelah diklat, para peserta diklat dapat
melaksanakan tugasnya dengan berhasil.
c. Motivation
Orang akan besungguh-sungguh dalam melaksanakan sesuatu
tugas tertentu bila ada daya perangsangnya (motivasi). Kenaikan
jabatan, upah ataupun mendapat promosi merupakan beberapa upaya
untuk memotivasi peserta diklat agar belajar dengan sungguh-
sungguh selama mengikuti diklat.
d. Active participation
Dalam mengikuti diklat, peserta diklat harus turut aktif
mengambil bagian dalam kegiatan diklat. Oleh karena itu, dalam
kegiatan diklat harus dapat memberikan kesempatan untuk bertukar
pikiran antara peserta diklat dengan pelatih diklat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Selection of trainees
Diantara peserta diklat terdapat perbedaan baik dalam latar
belakang pendidikan, pengalaman maupun keinginan. Untuk menjaga
agar perbedaan itu tidak terlalu besar maka calon pengikut latihan
harus diseleksi. Diklat sebaiknya diberikan kepada mereka yang
berminat dan berkemauan mengikuti diklat dengan berhasil.
f. Selection of trainer
Dalam diklat, tersedianya tenaga pelatih yang terdidik, berminat
dan mempunyai kesanggupan untuk mengajar merupakan hal yang
sangat penting. Oleh karena itulah, tenaga pengajar haruslah orang
yang diseleksi pula. Efektivitasnya suatu diklat tergantung pada ada-
tidaknya perhatian dan kesanggupan mengajar dari para pelatih.
Adapun kriteria seleksi tenaga pengajar yang sering digunakan
(Siagian, 1988:187) adalah sebagai berikut.
1) Pengetahuan yang memadai tentang organisasi dimana para
peserta diklat bekerja, terutama yang menyangkut filsafat
organisasi, tujuan, tugas pokok, fungsi, dan aktifitasnya
2) Mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh
organisasi dalam usaha pencapaian tujuannya
3) Penguasaan materi yang menjadi tanggungjawabnya untuk
diajarkan
4) Menguasai teknik berkomunikasi secara efektif
5) Telah memiliki pengalaman mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
6) Sedapat mungkin telah pernah mengikuti latihan bagi pengajar
(instructors training course)
g. Trainer training
Para pelatih dalam suatu diklat harus sudah mendapatkan
pendidikan khusus untuk menjadi tenaga pelatih. Hal ini dikarenakan
tidak setiap orang yang pandai dalam sesuatu bidang tertentu dapat
mengajarkan kepandaiannya kepada orang lain.
h. Training methods
Antusiasme peserta untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya, dedikasi para penyelenggara melaksanakan
tugasnya serta kebolehan para pengajar mengemban misinya masih
harus diimbangi oleh metode yang tepat. Ketepatan dari metode diklat
biasanya didiskusikan terlebih dahulu antara pimpinan organisasi,
penyelenggara dan para pengajar. Salah satu keuntungan utama dari
adanya diskusi tersebut adalah makin jelasnya tugas dan kewibawaan
para pengajar serta pengetahuan yang dini dari para penyelenggara
tentang implikasi-implikasi operasional dari metode yang disepakati
bersama.
i. Principles of learning
Pada umumnya orang lebih mudah menangkap pelajaran jika
pelajaran diberikan dari hal yang lebih mudah ke hal yang sulit. Tidak
tepat bila pelatih terus menyajikan pemecahan-pemecahan masalah
padahal asas-asasnya belum diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5. Teknik-teknik Pendidikan dan Latihan (Diklat)
Teknik-teknik pendidikan dan pelatihan (diklat) akan diperlihatkan
dalam skema (Maryoto, 1987:61) sebagai berikut.
Gambar II.1 Teknik-teknik Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
On the job training Off the job training
Simulasi
Metode kuliah
Metode studi kasus
Role playing
Business
ganes
Presentasi informasi
Program pengem-bangan
eksekutif
Latihan labora-torium
Programed
instruction
Self study
Analisa transak-sional
Metode kompen
sasi
Persentasi video
Rotasi
Metode kuliah
Sistem penilai-
an
Penugasan
sementara
Magang
Instruk-si
pekerjaan
Vestibule
training
Teknik-teknik pendidikan dan pelatihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
6. Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Evaluasi terhadap pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan
(diklat) sangat penting dilaksanakan. Hal ini dikarenakan evaluasi
(penilaian) adalah suatu cara untuk mengukur efisiensi dan efektifitas dari
diklat yang baru selesai diselenggarakan. Efisiensi diklat (Siagian,
1988:199) dapat terlihat dari, antara lain sebagai berikut: terlaksananya
seluruh program diklat sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan;
rapinya penyelenggaraan seluruh kegiatan diklat berkat disiplin kerja,
dedikasi dan kemapuan para penyelenggara; kehematan dalam
penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia; terdapatnya tertib
administrasi dalam seluruh proses penyelenggaraan kegiatan diklat dan
tercapainya sasaran yang telah ditetapkan bagi program diklat. Sedangkan
efektifitas diklat (Siagian, 1988:200) tercermin pada tercapainya sasaran,
yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta, perubahan
sikap, produktifitas yang meningkat, makin tingginya disiplin, semakin
mantapnya loyalitas dan hal-hal lain yang bersifat manifestasi dari
kepribadian organisasional yang mendukung tercapainya tujuan
organisasi. Adapun langkah-langkah evaluasi (Maryoto, 1987:62) dapat
digambarkan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar II.2 Langkah-langkah evaluasi
C. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja merupakan lamanya waktu instruktur bekerja.
Pengalaman kerja instruktur harus diperhatikan oleh pihak BLK agar tujuan
pelatihan di BLK dapat tercapai. Pengalaman kerja banyak mempengaruhi
keahlian dan keterampilan kerja instruktur yang bersangkutan. Pengalaman
kerja yang banyak memberikan kecenderungan bahwa yang bersangkutan
memiliki keahlian dan keterampilan kerja yang relatif tinggi. Sebaliknya
terbatasnya pengalaman kerja yang dimiliki maka semakin rendah tingkat
keahlian dan keterampilan tenaga kerja yang bersangkutan. Oleh karena
itulah, suatu perusahaan akan cenderung memilih pelamar yang sudah
berpengalaman daripada yang tidak berpengalaman karena mereka yang
Kriteria evaluasi
Transfer atau promosi
Para karyawan dilatih atau
dikembangkan
Test pendahuluan
(pre test)
Test purna (post test)
Tindak lanjut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
berpengalaman dipandang lebih mampu dalam melaksanakan tugas yang
nantinya akan dikerjakan (Maryoto, 1987:48).
Instruktur yang berpengalaman sering dianggap sebagai instruktur
senior. Senioritas berarti orang yang bekerja lebih lama pada suatu perusahaan
atau instansi (Bertens, 2000:212). Oleh karena itu, instruktur yang senior
memiliki pengalaman kerja yang lebih banyak daripada instruktur yang baru
saja bekerja di BLK. Hal itu pun sering membuat instruktur tersebut menjadi
tenaga kerja yang lebih berharga.
Pepatah klasik mengatakan: “pengalaman adalah guru yang paling
berharga”. Pengalaman bekerja adalah modal untuk terjun dalam suatu bidang
pekerjaan. Dalam bekerja, instruktur akan mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan pada bidang pekerjaannya. Oleh karena itulah, pengalaman kerja
akan membantu instruktur tersebut dalam mendapatkan tambahan
pengetahuan dan keterampilan pada bidang yang digelutinya. Dengan
pengalaman kerja yang dimiliki, seorang instruktur akan dapat bekerja lebih
efisien sehingga akan menguntungkan pihak BLK. Pengalaman kerja yang
dimiliki merupakan alat yang ampuh untuk melaksanakan tugas yang selalu
dipengaruhi oleh perubahan dan perkembangan yang terjadi. Seseorang yang
mempunyai pengalaman kerja membawa dampak berbagai hal, seperti: (1).
cakrawala pandangan makin luas yang memungkinkan sesorang untuk lebih
mampu memahami dan mengantisipasi perubahan yang terjadi; (2).
meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
penghasilan seseorang sekaligus menambah kepuasan batin yang semakin
besar; (3). memungkinkan promosi yang besar.
Namun, tidak selalu instruktur yang mempunyai pengalaman kerja
yang lama (instruktur senior) kinerjanya akan lebih optimal daripada
instruktur yang mempunyai pengalaman kerja yang sedikit (instruktur junior).
Hal ini dikarenakan keterampilan dan pengetahuan yang didapat dari
pengalamannya sebagai instruktur senior sudah menjadi suatu rutinitas yang
dikerjakan secara terus-menerus dan berulang-ulang. Keterampilan yang
dikerjakan berulang-ulang akan menjadi gerakan yang otomatis dan menjadi
suatu kebiasaan sehingga keterampilan yang dimiliki akan menurun sampai
tingkat yang paling minimal (Simanjuntak, 1985:34). Instruktur tersebut pun
akan mengalami kebosanan dan mencapai titik kejenuhan dalam mengajar
sehingga instruktur tersebut tidak bisa lagi kreatif dalam mengembangkan
gaya mengajarnya.
D. Gaya Mengajar
Proses pengajaran dapat berjalan dengan efektif jika di dalam proses
ini seorang anak didik menemukan figur yang dikaguminya atau seseorang
yang menjadi panutan di dalam bertindak. Jika seorang instruktur mampu
mengatur siswa maupun sarana pembelajaran dengan baik serta mampu
mengendalikannya dalam suasana yang dapat mendukung situasi dan kondisi
belajar yang baik maka diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Mengajar adalah suatu upaya pendidikan dalam memberikan
perangsang, bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi
proses belajar. Gaya mengajar adalah sikap yang harus dilakukan untuk
menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung bagi proses
belajar mengajar. Menurut Winkel (2004:229) gaya mengajar yaitu
keseluruhan tingkah laku instruktur yang khas bagi dirinya dan agak bersifat
menetap pada setiap kali mengajar/melatih. Di satu pihak, seorang instruktur
dituntut agar bisa menyesuaikan corak mengajar/melatih dengan kebutuhan
kelas. Akan tetapi, di pihak lain, seorang instruktur tersebut mempunyai ciri
khas tersendiri dari gaya mengajar/melatihnya. Oleh karena itulah, dalam
mengajar/melatih seorang instruktur tidak akan terlalu menyimpang dari gaya
mengajar/melatih khas yang telah dikembangkannya sendiri.
Adapun aspek yang membentuk gaya mengajar (teaching style)
adalah sebagai berikut.
1. Gaya memimpin kelas
Gaya memimpin kelas menunjuk pada cara instruktur memberikan
pengarahan pada proses belajar mengajar. Menurut Kurt Lewin (Winkel,
2004:228) gaya memimpim kelas dibagi menjadi tiga.
a. Gaya otoriter
Dalam gaya otoriter, instruktur berlagak dominan. Instrukturlah yang
mengatur segala-galanya dan tidak diberikan inisiatif kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Gaya laissez faire
Dalam gaya laissez faire, instruktur membiarkan siswa untuk belajar
sendiri, menurut seleranya sendiri. Instruktur tidak akan memberikan
pengarahan kecuali bila diminta.
c. Gaya demokratis
Dalam gaya demokratis, instruktur bertindak sebagai anggota
kelompok kelas. Instruktur bersama siswa menentukan bagaimanakah
sebaiknya proses belajar diatur.
2. Orientasi instruktur
Orientasi instruktur dapat lebih terarah pada materi pelajaran/praktek
atau lebih pada siswa. Bila instruktur berorientasi pada materi
pelajaran/praktek maka gaya mengajar instruktur tersebut akan
membosankan. Hal ini dikarenakan instruktur menerapkan strategi
mengajar yang monoton. Sebaliknya bila instruktur berorientasi pada
siswa maka instruktur tersebut akan memperhatikan perkembangan
belajar/keterampilan siswa sehingga nantinya siswa tersebut akan menjadi
tenaga siap pakai yang handal.
3. Anggapan/pandangan pedagogis-didaktis
Pandangan pedagogis-didaktis dapat lebih bersifat konservatif atau
lebih progresif. Instruktur yang berpandangan lebih progresif
menekankan aktivitas belajar siswa sendiri, kerjasama antar siswa,
ekspresi kreatif dan sumbangan pikiran siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
J. Roggema (Winkel, 2004:230) membedakan gaya mengajar
menjadi dua.
1. Gaya mengajar formal
Gaya mengajar formal mempunyai ciri-ciri antara lain: guru sangat
terikat dengan kurikulum pengajaran yang telah ditetapkan, menuntut
banyak prestasi hapalan, berpegang pada buku pelajaran, bergaya
memimpin lebih otoriter, kurang bersedia menerima sumbangan pikiran
dari siswa dan menekankan perlunya siswa belajar untuk lulus ujian.
2. Gaya mengajar informal
Gaya mengajar informal mempunyai ciri-ciri antara lain: penentuan
luas materi pelajaran tergantung dari kebutuhan siswa, mendorong siswa
untuk berdiskusi mengenai materi pelajaran, memberikan pandangan
sendiri terhadap pelajaran, bergaya memimpin lebih demokratis,
menaggapi dengan baik pikiran kritis siswa dan menekankan agar siswa
belajar demi perkembangan diri sendiri
Baik-tidaknya gaya mengajar, selalu dikaitkan dengan keseluruhan
pengelolaan pendidikan di BLK tertentu, yang pada kenyataannya tidak serba
ideal. Disamping itu juga tekanannya terletak pada pihak instruktur yang
cenderung bergaya mengajar tertentu meskipun berusaha menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi siswa dalam kelas.
Instruktur adalah pemimpin dalam suatu kelas praktek. Menurut
Syah (1995:254) ada tiga ragam gaya penampilan dan kepemimpinan
instruktur dalam mengelola proses belajar mengajar yaitu: otoriter, laissez-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
faire dan demokratis. Secara harfiah, otoriter berarti berkuasa sendiri atau
sewenang-wenang. Kepemimpinan otoriter adalah kemampuan
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama dengan segala kegiatan
yang dilakukan diputuskan oleh pimpinan semata-mata. Adapun ciri-ciri gaya
penampilan dan kepemimpinan instruktur secara otoriter antara lain sebagai
berikut.
1. Wewenang mutlak pada instruktur
2. Keputusan selalu dibuat oleh instruktur
3. Komunikasi berlangsung satu arah dari instruktur kepada siswanya
4. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para
siswanya dilakukan secara ketat
5. Tugas-tugas bagi siswa diberikan secara instruktif
6. Lebih banyak kritik daripada pujian
7. Kasar dan kaku dalam bertindak
8. Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman
9. Tidak ada kesempatan bagi siswa untuk memberikan saran, pertimbangan
atau pendapat
10. Instruktur menuntut prestasi sempurna dari siswanya
Gaya kepemimpinan otoriter dapat menimbulkan kerugian yaitu
suasana kelas menjadi tegang, kaku sehingga dapat menghambat kelancaran
proses belajar mengajar. Akan tetapi, harus diakui banyak guru yang otoriter
yang dapat menyelesaikan tugas keguruan secara baik, dalam artian sesuai
rencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang
lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan berbagai kegiatan yang dilakukan ditentukan bersama antara
instruktur dan siswanya. Adapun ciri-ciri gaya penampilan dan kepemimpinan
instruktur secara demokratis antara lain sebagai berikut.
1. Wewenang instruktur tidak mutlak
2. Keputusan dibuat bersama antara instruktur dan siswanya
3. Komunikasi berlangsung timbal balik, baik yang terjadi antara instruktur
kepada siswanya maupun antara sesama siswa
4. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para
siswanya dilakukan secara wajar
5. Tugas-tugas bagi siswa diberikan dengan lebih bersifat permintaan
daripada instruktif
6. Pujian dan kritik seimbang
7. Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak,
terdapat suasana saling hormat-menghormati, saling percaya dan saling
menghargai
8. Tidak ada paksaan, ancaman dan hukuman
9. Banyak kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan saran, pertimbangan
atau pendapat
10. Instruktur mendorong prestasi sempurna dari siswanya dalam batas
kemampuan masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Adapun keuntungan dari penerapan gaya kepemimpinan yang
demokratis berupa keputusan dan tindakan yang lebih objektif dan tumbuhnya
rasa ikut memiliki. Kerugiannya, yaitu keputusan serta tindakan-tindakan
kadang-kadang lamban, rasa tanggung jawab kurang dan keputusan yang
dibuat bukan merupakan keputusan terbaik.
Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada gaya mengajar yang
dikemukakan oleh Syah (1995:254). Hal ini dikarenakan penulis lebih mudah
menjelaskan dan membuat indikator-indikator untuk kuesioner gaya
mengajar.
E. Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian sebelumnya yang masih satu tema dengan
penelitian ini, memperoleh hasil penelitian yang sama meskipun masing-
masing peneliti mengadakan penelitian pada studi kasus yang berbeda-beda.
Pada umumnya, penelitian yang menggunakan cara pemecahan masalah
(metodologi penelitian) yang sama akan menunjukkan hasil penelitian yang
sama pula.
Hasil penelitian dari Yuniarti dengan studi kasus SMA Bina Harapan
Sleman, Yogyakarta menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengalaman
kerja seoarang guru dengan keterampilan mengajar guru tersebut. Kesimpulan
yang diperoleh dari Yuniarti juga didukung oleh Suswantiningsih dengan
studi kasus SMU Negeri I Pakem, Sleman, Yogyakarta. Hasil penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Suswantiningsih menunjukkan ada hubungan antara pengalaman kerja guru
dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang telah disebutkan di
atas, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel-variabel dalam
penelitian ini. Ada hubungan antara pengalaman kerja instruktur dengan gaya
mengajar instruktur tersebut. Adapun hal yang ingin ditekankan penulis, guru
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah instruktur. Selain itu, gaya
mengajar merupakan bagian dari keterampilan mengajar dan sikap guru dalam
proses belajar mengajar.
Selain itu, berdasarkan abstraksi studi optimalisasi kinerja Balai
Latihan Kerja dalm website www.nakertrans.go.id menyatakan bahwa kinerja
Balai Latihan Kerja belim optimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah
faktor peralatan yang dimiliki. Peralatan yang dimiliki BLK banyak yang
rusak selain sudah ketinggalan jaman (out of date). Gaya mengajar instruktur
merupakan bagian dari kinerja BLK.
F. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara Fasilitas Kerja dengan Gaya Mengajar Instruktur
di Balai Latihan Kerja
Fasilitas kerja didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan melancarkan suatu pekerjaan. Gaya mengajar yaitu
keseluruhan tingkah laku instruktur dalam mengajar/melatih. Seorang
instruktur mampu mengoptimalkan gaya mengajarnya apabila didukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
oleh fasilitas kerja yang dibutuhkannya. Hal ini diduga ada hubungan
antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur.
2. Hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dengan Gaya
Mengajar Instruktur di Balai Latihan Kerja
Pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah proses penyelenggaraan
belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan. Gaya
mengajar yaitu keseluruhan tingkah laku instruktur dalam
mengajar/melatih. Dengan lamanya diklat yang diikuti instruktur maka
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat
melaksanakan tugas jabatan secara profesional dapat ditingkatkan yang
nantinya akan membawa instruktur tersebut pada gaya mengajar yang
lebih baik. Hal ini diduga ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan
(diklat) dengan gaya mengajar instruktur.
3. Hubungan antara Pengalaman kerja dengan Gaya Mengajar
Instruktur di Balai Latihan Kerja
Pengalaman kerja merupakan lamanya waktu instruktur bekerja.
Gaya mengajar yaitu keseluruhan tingkah laku instruktur dalam
mengajar/melatih. Dengan lamanya bekerja, instruktur akan lebih mudah
dalam mengambil sikap pada saat atau situasi tertentu ketika proses
belajar mengajar sehingga instruktur tersebut dapat mengembangkan gaya
mengajarnya sesuai dengan kondisi kelas prakteknya. Hal ini diduga ada
hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
G. Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan
pengecekannya (Sudjana, 2002:219). Dalam penelitian ini hipotesis
dirumuskan sebagai berikut.
1. Ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur di
Balai Latihan Kerja
2. Ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan gaya
mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja
3. Ada hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur
di Balai Latihan Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian studi kasus
(case study). Penelitian studi kasus yaitu penelitian yang terinci tentang
seseorang atau sesuatu unit selama kurun waktu tertentu (Sevilla, 1993:73).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Balai Latihan
Kerja (BLK) Jogyakarta di Jln. Kyai Mojo no. 5 Jogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan
Agustus 2007.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah para
instruktur di BLK Jogyakarta.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Obyek Penelitian
Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan
dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian
adalah fasilitas kerja instruktur, tingkat pendidikan instruktur,
pengalaman kerja instruktur dan gaya mengajar instruktur.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan
obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 1999:72). Sesuai dengan masalah yang akan
diteliti yaitu hubungan antara fasilitas kerja, pendidikan dan pelatihan
(diklat) dan pengalaman kerja instruktur dengan gaya mengajar instruktur
maka populasinya adalah para instruktur di BLK Jogyakarta yang
berjumlah 52 orang instruktur.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan
menggunakan cara-cara tertentu (Sudjana, 2002:161). Apabila subyek
kurang dari 100, lebih baik diambil keseluruhan tetapi apabila subyek
lebih besar dari 100 maka dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% -
25% atau lebih dari subyek tersebut (Arikunto, 2002: 125). Penelitian ini
merupakan penelitian populasi karena subyek kurang dari 100 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Oleh karena itulah, sampel dari penelitian ini adalah semua anggota
populasi yaitu para instruktur BLK yang berjumlah 52 orang instruktur.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Oleh karena penelitian ini merupakan penelitian populasi maka
teknik pengambilan sampelnya yaitu sampling jenuh atau dengan istilah
lain adalah sampel sensus. Sampling jenuh/sampel sensus merupakan
teknik pengambilan sampel dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel (Sugiyono, 1999:78).
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelititan
Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002:96). Dalam
penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut.
a. Variabel Independent (Variabel Bebas)
Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki
berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau
menentukan munculnya variabel lain. Variabel Independent dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: fasilitas kerja, pendidikan dan
pelatihan (diklat) dan pengalaman kerja.
b. Variabel Dependent (Variabel Terikat)
Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki
sejumlah aspek atau unsur yang berfungsi menerima atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menyesuaikan diri dengan kondisi lain. Variabel dependent dalam
penelitian ini adalah gaya mengajar instruktur.
2. Pengukuran Variabel Penelitian
a. Variabel Independent (Variabel Bebas)
1). Variabel Fasilitas Kerja
Fasilitas kerja didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
dapat memudahkan dan melancarkan suatu pekerjaan. Untuk data
mengenai fasilitas kerja diperoleh melalui jawaban dari kuesioner
yang berupa daftar pernyataan. Jawaban yang diperoleh dari
kuesioner tersebut diberi skor dengan menggunakan skala likert
dimana terdapat pernyataan positif (mendukung) dan pernyataan
negatif (tidak mendukung). Alternatif jawaban dari variabel
fasilitas kerja memiliki skor dengan kategori:
Tabel III.1
Skor Nilai Item Pernyataan Kuesioner Fasilitas Kerja
Skor Nilai Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
4
3
2
1
1
2
3
4
Kuesioner disusun berdasarkan landasan teoritik yang telah
diuraikan dalam BAB II, seperti yang dikemukakan oleh
Mudhoffir (1986:103-104). Variabel ini memiliki indikator antara
lain: tata ruang gerak, tersedianya peralatan praktek, fasilitas di
luar jam praktek, perabotan/perlengkapan penunjang, kemudahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mendapatkan aliran listrik dan kelembaban udara. Berikut ini
disajikan operasionalisasi variabel fasilitas kerja.
Tabel III.2
Kisi-kisi Kuesioner Fasilitas Kerja BLK Jogjakarta
No Indikator Pernyataan Positif No.
Pernyataan Negatif No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tata ruang gerak
Tersedianya peralatan praktek
Fasilitas di luar jam praktek
Perabotan/perlengkapan penunjang
Kemudahan mendapatkan aliran listrik
Kelembaban udara
1
5
6
8
11
12
2,3
4
7
9
10
13
2). Variabel Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah proses
penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan
kemampuan. Pengukuran variabel pendidikan dan pelatihan
(diklat) adalah lamanya instruktur tersebut mengikuti diklat
dalam satuan bulanan.
3). Variabel Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja adalah suatu kecenderungan bahwa
seorang instruktur memiliki keahlian dan keterampilan kerja yang
relatif tinggi berdasarkan tahun tertentu yang dapat dilihat dari
berapa lama pengalaman kerja itu ditekuni. Pengukuran variabel
pengalaman kerja adalah lamanya bekerja dalam satuan tahunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Variabel Dependent (Variabel Terikat)
Untuk mengukur gaya mengajar, cara yang digunakan adalah
dengan mengukur hasil isian kuesioner yang telah diisi oleh
instruktur. Kuesioner disusun berdasarkan landasan teoritik yang
telah diuraikan pada BAB II, seperti yang dikemukakan oleh Syah
(1995:254). Variabel gaya mengajar dikembangkan menjadi
instrumen penelitian meliputi:
Tabel III.3
Kisi-kisi Kuesioner Gaya Mengajar Instruktur BLK Jogjakarta
No Indikator Pernyataan Positif No.
Pernyataan Negatif No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Wewenang instruktur dalam kelas
Pengambilan keputusan di kelas
Komunikasi antara instruktur dan siswa
Pengawasan oleh instruktur
Pemberian tugas
Kesempatan siswa untuk berpendapat
Penciptaan suasana dalam kelas
Motivasi
Penghargaan
─
─
16
─
─
20
21
22
23
14
15
17
18,19
─
─
─
─
─
Masing-masing pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 4
kategori pendapat. Kategori pendapat tersebut terbagi dalam 2 bagian
yaitu pernyataan positif (mendukung) dan pernyataan negatif (tidak
mendukung). Kategori pendapat tersebut tampak dalam tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel III.4
Skor Nilai Item Pernyataan Kuesioner Gaya Mengajar Instruktur
Skor Nilai Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
4
3
2
1
1
2
3
4
F. Data yang Dicari
1. Gambaran umum BLK
2. Sejarah BLK
3. Jumlah instruktur
4. Fasilitas kerja di BLK
5. Jangka waktu instruktur BLK mengikuti Pendidikan dan pelatihan
6. Pengalaman kerja instruktur di BLK
7. Gaya mengajar instruktur BLK
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan
sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi
dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya.
Melalui cara yang dimaksudkan untuk memperoleh data primer yaitu
fasilitas kerja instruktur, pendidikan dan pelatihan (diklat) instruktur dan
pengalaman kerja instruktur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Dokumentasi
Dokumentasi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data-data yang
tersedia di BLK. Selain itu, dokumentasi juga digunakan untuk
memperoleh data pendidikan dan pelatihan (diklat) dan pengalaman kerja.
3. Wawancara
Wawancara yang akan dilakukan berupa tanya jawab langsung
kepada pihak BLK Jogyakarta. Teknik wawancara juga dipakai untuk
melengkapi data-data yang tidak terjangkau oleh kuesioner.
H. Teknik Analisis Data
1. Menguji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus mempunyai
tingkat validitas yang tinggi agar hasil penelitian lebih dapat
dipertanggung jawaban. Instrumen dalam penelitian ini akan diuji
menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Rumus
korelasi product moment (Arikunto, 2003:177) sebagai berikut.
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑=
2222 yynxxn
yxxynrxy
Keterangan: rXy = koef. korelasi yang dicari
n = banyaknya subyek pemilik nilai
x = nilai variabel 1
y = nilai variabel 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Untuk mengetahui validitas instrumen maka koefisien korelasi
(rxy) yang diperoleh dari hasil penhitungan dibandingkan dengan
harga r korelasi product moment pada tabel.
- Jika r hitung > r tabel maka instrumen valid
Pengujian validitas instrumen dikerjakan dengan bantuan
program komputer SPSS pada taraf signifikansi 5%. Koefisien
validitas diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor butir atau item
dengan skor total. Adapun sampel yang digunakan berukuran n = 30
dengan dk = n – 2 (dk = 30 – 2 = 28) sehingga r tabel = 0,374 (lihat
lampiran VII halaman 128).
Dalam penelitian ini, hasil pengukuran validitas setiap item
dalam kuesioner fasilitas kerja memperlihatkan bahwa ada satu
instrumen yang tidak valid (r hitung < r tabel). Butir Instrumen yang
tidak valid untuk variabel fasilitas kerja adalah nomor 3. Nilai r
hitung untuk item nomor 3 tersebut adalah 0.198. Instrumen yang
tidak valid ini dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini
disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang (perhitungan lihat
lampiran II hal 116).
Tabel III.5
Hasil Pengujian Validitas Variabel Fasilitas Kerja
No. Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan 1. 0,377 0,374 Valid 2. 0,585 0,374 Valid 3. 0,391 0,374 Valid 4. 0,750 0,374 Valid 5. 0,469 0,374 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
6. 0,611 0,374 Valid 7. 0,679 0,374 Valid 8. 0,618 0,374 Valid 9. 0,538 0,374 Valid 10. 0.667 0,374 Valid 11. 0.785 0,374 Valid 12. 0.614 0,374 Valid
Sedangkan untuk variabel gaya mengajar, hasil pengukuran
validitas setiap item memperlihatkan bahwa tidak ada satu pun
instrument yang tidak valid. Berikut disajikan hasil pengukuran uji
validitas (perhitungan lihat lampiran II halaman 118).
Tabel. III.6
Hasil Pengujian Validitas Variabel Gaya Mengajar
No. Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan 13. 0,406 0,374 Valid 14. 0,556 0,374 Valid 15. 0,375 0,374 Valid 16. 0,403 0,374 Valid 17. 0,431 0,374 Valid 18. 0,388 0,374 Valid 19. 0,459 0,374 Valid 20. 0,579 0,374 Valid 21. 0,426 0,374 Valid 22. 0,482 0,374 Valid
b. Uji Reliabilitas
Selain harus mengamati tingkat validitas yang tinggi, instrumen
penelitian harus dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Agar
instrumen dapat dipercaya maka diperlukan pengujian reliabilitas.
Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
rumus alpha dari Cronbach (Arikunto, 2003:203) yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡ Σ−⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡−
= 2
2
11 1)1( t
b
kkr
σσ
Keterangan: r11 = reabilitas instrument yang dicari
k = banyaknya butir pertanyaan
2bσΣ = jumlah variasi butir
2tσ = varias total
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, maka angka reliabilitas hasil
perhitungan dibandingkan dengan indeks korelasi (Hadi, 2004:303)
dalam tabel berikut.
Tabel III.7
Indeks Korelasi dan Interpretasi Reliabilitas
Indeks Korelasi Interprestasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0, 200 Sangat Rendah
Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan bantuan program
komputer SPSS pada taraf signifikansi 5 %. Adapun sampel yang
digunakan berukuran n = 30. Dari perhitungan tersebut diperoleh
hasil bahwa untuk variabel fasilitas kerja r hitung = 0,882
(perhitungan lihat lampiran II halaman 115) sedangkan variabel gaya
mengajar r hitung = 0,778 (perhitungan lihat lampiran II halaman
117). Menurut Nunnally (Ghozali, 2001:133), suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpa >
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
0,60. Dalam penelitian ini, semua variabel mempunyai r hitung yang
lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen
dalam kuesioner ini dapat diandalkan atau reliabel.
Tabel. III.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel r hitung Indeks Korelasi Keterangan
Fasilitas kerja
Gaya mengajar
0,882
0,778
Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Tinggi
Cukup
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen
dalam kuesioner ini sudah dianggap memenuhi kedua prasyarat
instrumen yang baik yaitu valid dan reliabel. Jadi instrumen fasilitas
kerja dan gaya mengajar, dapat digunakan sebagai alat untuk
memperoleh data.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
terjaring berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan
rumus tes satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov (Arikunto, 2003:407)
dengan rumus sebagai berikut
( ) ( )[ ]xSxFMaksimumD no −=
Keterangan: D = Deviasi atau penyimpangan
( )xFo = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis
( )xSn = Distribusi frekuensi yang diobservasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil
dari taraf signifikansi 5% berarti sebaran data variabel tidak normal pada
taraf signifikansi 5%. Sebaliknya bila probabilitas (p) yang diperoleh
melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikansi 5% berarti sebaran
data variabel adalah normal pada taraf signifikansi 5%.
3. Menguji Hipotesis
Untuk menguji ketiga hipotesis dalam penelitian ini digunakan
teknik korelasi Product Moment. Adapun perumusan hipotesis
pertama adalah sebagai berikut.
H0 : tidak ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja
Ha : ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja
Perumusan hipotesis kedua adalah sebagai berikut.
H0 : tidak ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat)
dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja
Ha : ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan
gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja
Perumusan hipotesis ketiga adalah sebagai berikut.
H0 : tidak ada hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya
mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Ha : ada hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja
Oleh karena itulah, kesimpulan yang diambil berdasarkan
penolakan terhadap H0. Adapun perumusan teknik korelasi Product
Moment dari Pearson dengan rumus (Arikunto, 2003:177) sebagai
berikut.
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑=
2222 yynxxn
yxxynrxy
Keterangan: xyr = koefisien korelasi pearson
n = banyaknya subyek pemilik nilai
x = nilai variabel 1
y = nilai variabel 2
Kriteria pengujian: H0 ditolak jika xyr hitung > r tabel pada taraf
signifikansi 5%.
Untuk mengetahui tinggi/rendahnya hubungan antar variabel
dalam masing-masing hipotesis digunakan tabel interpretasi korelasi
(Hadi, 2004:303)
Tabel III.9
Indeks dan Interpretasi Korelasi
r Interprestasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0, 200 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
HASIL TEMUAN LAPANGAN
A. Gambaran Umum Balai Latihan Kerja Jogjakarta
1. Data Identitas BLK
a. Nama Instansi : UPTD BALAI LATIHAN KERJA
JOGJAKARTA
b. Alamat : Jln. Kyai Mojo No. 5 Jogjakarta 55231
c. Status Instansi : Lembaga Pemerintah, dibawah Depnakertrans DIY
d. No. Telepon : (0274) 512619
e. No. Faximil : (0274) 512619
f. Webside : http://www.nakertrans.pemda-diy.go.id
2. Sejarah Berdirinya BLK Jogjakarta
Balai Latihan Kerja Jogjakarta didirikan pada tahun 1948 sebagai
bagian dari upaya pemerintah untuk melatih para pencari kerja, mantan
pejuang (veteran) dan pegawai dari instansi lain agar memiliki
keterampilan yang memadai. Program pelatihan yang dilaksanakan BLK
sampai dengan dekade 1960an dititikberatkan pada bidang industri
terutama untuk jenis ketrampilan bangunan, radio, dan listrik. Oleh
karena jumlah kelompok sasaran yang akan dilatih masih relatif sedikit,
memungkinkan program pelatihan dilaksanakan secara intensif yaitu
selama 960 jam latihan.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Perkembangan BLK Jogjakarta pada periode 1970an ditandai dengan
penambahan jenis keterampilan seperti Otomotif, Teknologi Mekanik,
Tata Niaga, dan Aneka Kerajinan Tangan. Program pelatihan yang
dilaksanakan BLK pada periode 1970an relatif kurang intensif (480 jam
latihan). Hal tersebut disebabkan oleh jumlah kelompok sasaran yang
mengikuti pelatihan lebih banyak, sehingga untuk memenuhi azas
pemerataan, maka aspek kuantitas lebih diutamakan dari aspek
kualitasnya. Pada periode 1970an pula dikembangkan unit pelatihan
keliling atau Mobile Training Unit (MTU) untuk menjangkau kelompok
sasaran yang jauh dan terpencil di daerah pedesaan.
Pada awal tahun 1990an BLK Jogjakarta memasuki era baru yang
ditandai dengan perubahan orientasi dari pola pelatihan yang didasarkan
pada orientasi “supply driven” menjadi “demand driven”. Disamping itu
BLK Jogjakarta didirikan untuk menyelenggarakan pelatihan dengan jenis
kejuruan tertentu saja dengan tingkat keterampilan yang lebih tinggi
kompetensinya, sebagaimana halnya pelatihan kejuruan pariwisata dan
perhotelan yang pada saat itu dijadikan primadona/unggulan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja bagi hotel-hotel yang ada pada saat itu
banyak berdiri di Jogjakarta.
Bergulirnya waktu sampai dengan memasuki Era Otonomi Dearah
maka berdasarkan Perda Nomor 7 tahun 2002 BLK Jogjakarta diresmikan
menjadi lembaga yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
pada Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Propinsi Daerah Istimewa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Jogjakarta yang bertugas melaksanakan pelatihan institusional
pemagangan sesuai dengan SK Gubernur No. 53 / 2004.
B. Misi, Fungsi, dan Tujuan Balai Latihan Kerja Jogjakarta
1. Misi BLK Jogjakarta
a. Memfasilitasi penyiapan tenaga kerja terampil yang kompetitif untuk
memasuki pasar kerja lokal, nasional, dan internasional.
b. Melakukan pengabdian kepada mayarakat dengan mengadakan
pelatihan dengan membangun kerjasama dengan lembaga Pendidikan
dan Dunia Industri.
c. Mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.
d. Mengembangkan sistem manajemen berdasarkan asas keterbukaan.
e. Meningkatkan kualitas, produktivitas, dan kinerja lembaga.
2. Fungsi BLK Jogjakarta
Berdasarkan Kepmenaker No. Kep. 88/MEN/1997, tanggal 20 Mei
1997 dan Kepmenaker No. Kep. 4546/M/SJ/1997, tanggal 16 Oktober
1997 fungsi dan sasaran yang ingin dicapai dengan adanya BLK adalah
sebagai berikut.
a. Menyusun rencana dan program, pendayagunaan fasilitas dan kerja
sama pelatihan.
b. Pelaksana pelatihan, penyelenggaraan uji keterampilan dan sertifikasi.
c. Pemasaran program, fasilitas, produksi, jasa dan hasil pelatihan sera
pelayanan informasi pelatihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
e. Memberikan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja dalam berbagai kejuruan melalui pelatihan institusional.
Pemagangan dan pelatihan produksi baik dengan dukungan dana
APBN maupun swadana.
Sasaran yang akan dicapai BLK adalah sebagai berikut.
a. Para lulusan lebih mudah mendapatkan pekerjaan baik dalam jabatan
hubungan kerja maupun madiri, bukan hanya untuk daerah setempat
tetapi juga daerah lain dan luar negeri
b. Meningkatkan kegiatan unit swadana.
Di samping sebagai institusi penyelenggara latihan kerja BLK
Jogjakarta juga mempunyai fungsi lainnya diantaranya sebagai berikut
a. Sebagai percontohan (Centre of Exelent) bagi lembaga latihan lain
(terutama bagi lembaga latihan swasta) baik dari segi program
latihan, metode latihan maupun perlatan yang digunakan untuk
latihan.
b. Sebagai unit produksi dari beberapa kejuruan yang menghasilkan
barang dan jasa kebutuhan lokal meskipun dalam jumlah terbatas.
c. Sebagai BLK tipe tingkat provinsi, BLK Jogjakarta bisa melatih
lulusan dari BLK kabupaten kota dan merupakan BLK yang
mempunyai paling banyak instruktur daripada BLK Kabupaten kota.
d. Sebagai Pembina (koordinasi) dari BLK Kabupaten kota.
e. Sumber pendapatan daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Tujuan BLK Jogjakarta
Untuk memberikan keterampilan dan keahlian pada peserta pelatihan
di berbagai kejuruan supaya dapat mengisi lowongan kerja sesuai
kebutuhan pasar kerja ataupun peserta mampu menciptakan lapangan
kerja secara mandiri.
C. Struktur Organisasi Balai Latihan Kerja Jogjakarta
Bagan struktur organisasi BLK Jogjakarta berdasarkan Perda. DIY
No. 7/2002 adalah sebagai berikut.
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Balai Latihan Kerja
KEPALA
DRS. HARYOTO NIP. 160034915
KASI LATIHAN KERJA
Djamil Ismail, ST NIP. 160020714
KA. SUBBAG TU
Amirul Musthofa, SH. NIP. 160029893
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
KASI PEMASARAN
Drs. Bambang Effendi
NIP. 730002287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
D. Data Pegawai/Karyawan Balai Latihan Kerja Jogjakarta
Tabel IV.1
Data Normatif Pegawai Negeri Sipil BLK Jogjakarta
No. Nama Pegawai NIP
Jenis Kel.
Tempat Tgl Lahir
Pangkat (Gol.)
Jabatan Nama Dilantik
1. Drs. Haryoto 160034915 L Jogjakarta
27-03-54
Pembina Tk.I
(IV/b)
Kepala BLK Jogjakarta 01-08-06
2. Amirul Musthofa, SH 160029893 L Klaten
16-01-54 Penata Tk.I
(III/d) Ka.Sub.Bag.
TU 28-07-03
3. Sri Hartati 160019800 P Jogjakarta
01-03-53
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengad.Keu pd Sub.Bag.TU 01-12-04
4. Ngatimin 160033393 L Jogjakarta
10-02-57
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengad.Barang Sub.Bag.TU 01-12-04
5. Yustin Dhamayanti, SE 160048959
P Jogjakarta 28-12-72
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengad.Keu Sub.Bag.TU 01-12-06
6. Suyamti 160037986 P Sleman
07-07-58
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengad.Kepeg Sub.Bag.TU 01-12-04
7. Sulistyo Yudi Utomo 160032502 L Jogjakarta
31-07-59
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengad.Kepeg Sub.Bag.TU 01-12-04
8. Wartinem 160032502 P Sleman
15-08-61
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengad.Umum Sub.Bag.TU 01-12-06
9. Bargiyah 160040880 P K.Progo
09-02-65
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengad.Umum Sub.Bag.TU 01-12-04
10. Marsiti Lestari 160042832 P Jogjakarta
29-05-63
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pramu Pustaka Sub.Bag.TU 01-12-04
11. Usman Agus Husaini, SE 160041872
L Jogjakarta 11-08-62
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengad.Keu Sub.Bag.TU 01-12-04
12. Mrabawani Ati 160045151 P Jogjakarta
04-12-61
Penata Muda (III/a)
Pengad.Kepeg Sub.Bag.TU 01-12-06
13. Eny Wartyani 160046583 P Jogjakarta
04-11-66
Penata Muda (III/a)
Pengad.Keu Sub.Bag.TU 01-12-04
14. Petrus Sagiyat 160045034 L Jogjakarta
12-10-62
Penata Muda (III/a)
Pemelihara Peralatan
Sub.Bag.TU 01-12-04
15. Mujiman 160032853 L Sleman
05-12-53
Penata Muda (III/a)
Penjaga Kantor
Sub.Bag.TU 01-12-04
16. Kristiani Agustriningsih, SE 160048367
P Jogjakarta 23-08-74
Pengatur Tk.I (II/d)
Pengad.Barang Sub.Bag.TU 01-12-04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
17. Djarot Sutopo 160038690 L Jogjakarta
19-05-56
Penata Muda Tk.I
(II/d)
Penj.Kantor Sub.Bag.TU 01-04-01
18. Sugita 160028586 P Sleman
15-06-53 Pengatur
(II/c) Penj.Kantor Sub.Bag.TU 01-12-04
19. Samidi 160028587 L Sleman
14-01-58 Pengatur
(II/c) Prmu.Sran.Lat Sub.Bag.TU 01-12-04
20. Totok Irmawanto 160044272 L Jogjakarta
07-06-55
Pengatur Muda Tk.I
(II/b)
Penj.Kantor Sub.Bag.TU 01-12-04
21. Sudiyono 160045390 L Jogjakarta
28-01-64
Pengatur Muda Tk.I
(II/b)
Pengad.Umum Sub.Bag.TU 01-12-04
22. Sugijanto 160014541 L Jogjakarta
15-04-51
Pengatur Muda (II/a)
Pengemudi Sub.Bag.TU 01-12-04
23. Sehato 160028585 L Sleman
30-06-55
Pengatur Muda (II/a)
Penj.Kantor Sub.Bag.TU 01-12-04
24. Djamil Ismail, ST 160020714 L Klaten
11-11-52 Penata Tk.I
(III/d) Kasie.
Pelatihan 21-11-02
25. Woro Eny Agus Wahyuni 160026995
P Jogjakarta 08-08-51
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengevluasi Pelat&klulsan Sek.Latihan
01-12-04
26. Mardiyanto 160034371 L Jogjakarta
30-09-52
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengad.Pel Sek.Lat.Kerja 01-12-04
27. Suwarsiyah 160038941 P Sleman
17-08-56
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengad.Pelat Sek.Pelat.Krja 01-12-04
28. Suminah 160038777 P Purworejo
2-07-63
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pengeval&kell Sek.Lat.Kerja 01-12-04
29. Suko Pramono 160028312 L Jogjakarta
18-05-57
Penata Muda (III/a)
Peny.Bad.Uji Ket&Uji Sert. Sek.Lat.Kerja
01-12-04
30. Sukismiyati 160048139 P K.Progo
15-07-73
Pengatur Tk.I (II/d)
Pysn.Prog.Plat Sek.Lat.Ker 01-12-04
31. Uniek Wutyani 160031506 P Jogjakarta
26-08-59 Pengatur
(II/c)
Peny.Bhn Uji.Ket&Uji Sertifikasi
Sek.Pel.Ker
01-12-04
32. Drs.Bambang Effendi 730002287 L Sleman
03-02-57 Penata Tk.I
(III/d) Kasi
Pemasaran 31-03-05
33. Sukiran, SE 160030020 L Klaten
07-07-59 Penata (III/c)
Petugas Promosi
Pelat.Seksi Pemasaran
01-12-04
34. Sahmijar, S.Sos 160044131 L
Rantan Prapat 17-05-61
Penata (III/c)
Penganalisis Kebut.Pelat. Sek.Lat.Ker
01-12-04
35. Hendrati Heni Kenyati, SP. 160048434
P Purworejo 23-10-73
Penata (III/c)
Pengad.Pelat Mandiri
Sek.Pemasaran 01-12-04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
36. Sri Wahyuni 160013035 P Jogjakarta
27-02-52
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Penganalisis Keb.Pelat 01-12-04
37. Wahani 160041144 P Jogjakarta
20-03-58
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Pramu.Inf.Pel Seksi.Pemasa 01-12-04
38. Th. Suparjiyati 160041884 P Jogjakarta
03-10-64
Penata Muda Tk.I
(III/b)
Petugas Pro.Pelat
Sek.Pemasaran 01-12-04
39. Agus Murbiyanto 160020036 L Jogjakarta
31-08-53
Penata Muda (III/a)
Staf BLK 01-12-04
E. Program Pelatihan
1. Program Pelatihan Institusional
Program pelatihan institusional bertujuan untuk melatih para pencari
kerja dan pekerja dalam berbagai kejuruan yang terdapat di BLK
Jogjakarta. Program pelatihan institusional dilaksanakan di dalam
kampus/area BLK Jogjakarta. Pada program pelatihan institusional
peserta mendapatkan keterampilan tunggal (single skill) untuk mengisi
lowongan jabatan pekerjaan yang ada di masyarakat. Kualifikasi
keterampilan dibagi dalam tiga tingkatan yaitu dasar, menengah, dan atas.
Kandungan materi yang disajikan mencangkup 70 % praktik dan 30 %
teori dengan lama latihan yang bervariasi yaitu 480 jam – 1000 jam.
Peserta pelatihan diwajibkan melakukan On the Job Training (OJT) di
dunia usaha atau dunia industri selama sekurang-kurangnya 25 % dari
jumlah jam latihan.
2. Program Pelatihan Non Institusional (MTU=Mobil Training Unit)
Program pelatihan MTU bertujuan untuk peningkatan keterampilan
kerja bagi para angkatan kerja yang belum memenuhi prasyarat jabatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
agar dapat bekerja lebih produktif. Program pelatihan MTU dilaksanakan
di luar kampus/area BLK Jogjakarta yaitu latihan keliling di pedesaan dan
pinggiran kota untuk menjangkau peserta yang jauh dari kampus/area
BLK Jogjakarta.
3. Program Pemagangan
Program pemagangan bertujuan untuk melatih pencari kerja dalam
beberapa bidang keterampilan (multi skil) di lingkungan kerja nyata pada
perusahaan. Lama program magang maksimum 3 (tiga) tahun.
Tahun pertama, peserta memperoleh materi dasar dan teori di BLK
selama 4 (empat) bulan. Setelah itu, selama 7 (tujuh) bulan peserta
bekerja di perusahaan, dan kembali ke BLK selama 1 (satu) bulan untuk
diuji keterampilan lokal.
Tahun kedua, peserta mendapatkan materi lanjutan di BLK selama 3
(tiga) bulan. Dilanjutkan dengan 8 (delapan) bulan bekerja di perusahaan
dan kembali ke BLK selama 1 (satu) bulan untuk persiapan dan diuji
keterampilan nasional tingkat 3 (tiga).
Tahun ketiga, peserta mendapatkan materi lanjutan atas di BLK
selama 2 (dua) bulan. Kemudian dilanjutkan bekerja di perusahaan selama
9 (sembilan) bulan dan kembali lagi ke BLK untuk persiapan dan uji
keterampilan nasional tingkat 2 (dua) selama 1 (satu) bulan.
4. Program Pelatihan Pesanan (Tailor Made Training)
Program pelatihan pesanan bertujuan untuk melatih pekerja atau
kelompok sasaran tertentu dalam berbagai kejuruan sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kebutuhan yang diminta oleh perusahaan dan atau instansi tertentu untuk
meningkatkan keterampilan pekerjanya. Kualifikasi keterampilan yang
dihasilkan disesuaikan dengan permintaan dari pihak pemesan. Demikian
pula materi pelatihan disesuaikan dengan kualifikasi keterampilan yang
hendak dihasilkan.
F. Sistem Pelatihan dan Syarat Peserta Pelatihan
1. Sistem Pelatihan
Kegiatan pelatihan diselenggarakan mengacu pada Pola Standar
Latihan Kerja dengan system Jam Latihan (JL). Jumlah jam latihan yang
diberikan sesuai dengan Surat Perjanjian. Setelah berhasil menyelesaikan
studi dan dinyatakan lulus dalam evaluasi akhir maka kepada peserta akan
diberikan Sertifikat BLK Jogjakarta.
2. Syarat Peserta
Adapun syarat peserta yang mau mengikuti pelatihan di BLK Jogja
adalah sebagai berikut.
a. Pelatihan Tingkat Dasar dan Pelatihan Non Berjenjang, bebas
persyaratan.
b. Pelatihan Tingkat Menengah
1) Pendidikan serendah-rendahnya SLTP
2) Lulusan SMK (sesuai kejuruan)
3) Mempunyai sertifikat pelatihan tingkat dasar (160 JL) atau
mempunyai pengalaman kerja minimal 6 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
c. Pelatihan Tingkat Atas:
1) Pendidikan serendah-rendahnya SLTP
2) Mempunyai sertifikat pelatihan tingkat menengah (480 JL) atau
mempunyai pengalaman kerja minimal 1 tahun
G. Jenis-Jenis Kejuruan
1. Kejuruan Otomotif
Adapun jenis – jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh kejuruan
otomotif adalah sebagai berikut.
a. Motor Bakar Tingkat Dasar e. Sepeda Motor Spesial
b. Motor Bakar Tingkat Menengah f. Mobil Bensin
c. Motor Bakar Tingkat Atas g. Mobil Diesel
d. Sepeda Motor h. Ketok Duco/Body Repair
2. Kejuruan Teknologi Mekanik
Adapun jenis – jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh kejuruan
teknologi mekanik adalah sebagai berikut.
a. Mesin Logam Tingkat Dasar f. Las Listrik Tingkat Atas
b. Mesin Logam Tingkat Menengah g. Las Karbit
c. Mesin Logam Tingkat Atas h. Las CO2
d. Las Listrik Tingkat Dasar i. Teknik Mekanik(Pemipaan)
e. Las Listrik Tingkat Menengah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3. Kejuruan Elektronika
Adapun jenis – jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh kejuruan
elektonika adalah sebagai berikut.
a. Elektronika Tingkat Dasar e. Televisi (TV)
b. Elektronika Tingkat Menengah f. Radio
c. Elektronika Tingkat Atas g. Teknik Digital
d. Perakitan Perangkat Komputer
4. Kejuruan Listrik
Adapun jenis – jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh kejuruan
listrik adalah sebagai berikut.
a. Mesin Listrik Tingkat Dasar e. Teknik Pendingin
b. Mesin Listrik Tingkat Menengah f. Instalasi Tenaga
c. Mesin listrik Tingkat Atas g. Menggulung Motor
d. Instalasi Listrik h. Teknik Listrik
5. Kejuruan Bangunan
Adapun jenis – jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh kejuruan
bangunan adalah sebagai berikut.
a. Furniture Tingkat Dasar e. Kayu Umum Tk. Menengah
b. Furniture Tingkat Menengah f. Kayu Umum Tk. Atas
c. Furniture Tingkat Atas g. Teknik Bubut
d. Kayu Umum Tingkat Dasar h. Operator Mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
6. Kejuruan Bahasa Asing
Adapun jenis – jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh kejuruan
bahasa asing adalah sebagai berikut.
a. Bahasa Inggris Tingkat Dasar f. English for Children
b. Bahasa Inggris Tingkat Menengah g. Basic Technical English
c. Bahasa Inggris Tingkat Atas h. English for Job Seeker
d. English for Tourisme i. Bahasa Jepang
e. English for Office & Business
7. Kejuruan Tata Niaga
Adapun jenis – jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh kejuruan
tata niaga adalah sebagai berikut.
a. Sekretaris Kantor Tk. Dasar d. Administrasi Perkantoran
b. Sekretaris Kantor Tk. Menengah e. Akuntansi
c. Sekretaris Kantor Tk. Atas f. Operator Komputer
8. Kejuruan Perhotelan
Adapun jenis – jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh kejuruan
perhotelan adalah sebagai berikut.
a. Perhotelan Tingkat Dasar e. Food and Baverage
b. Perhotelan Tingkat Menengah f. FB Product & Service
c. Perhotelan Tingkat Atas g. House Keeping
d. Room Division
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
9. Aneka Kerajinan
Adapun jenis – jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh kejuruan
aneka kerajinan adalah sebagai berikut.
a. Menjahit Tingkat Dasar e. Bordir Tingkat Menengah
b. Menjahit Tingkat Menengah f. Bordir Tingkat Atas
c. Menjahit Tingkat Atas g. Ukir Kayu
d. Bordir Tingkat Dasar h. Sablon dan Kulit
H. Fasilitas Kerja pada Setiap Kejuruan
1. Kejuruan Otomotif
Tabel IV.2
Data Fasilitas Kerja Kejuruan Otomotif BLK Jogjakarta
No. Nama Barang Jenis Barang
Merek Model Ukuran Bahan Tahun
Pembelian Jumlah (buah)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Puncing machine Whelding set gas Body repair press Car washer Alat bongkar pasang ban Mesin gerinda katup Lubricating set Mesin gerinda Mesin bubut tromol Alternator tester Conrod aligner Brake tester Heater lamp Steam cleaner Model engine diesel Model tranmisi Miniatur model gear box Miniatur engine 2 stroke Miniatur engine 4 stroke Miniatur mesin wankel Miniatur mesin diesel Miniatur pompa injeksi Miniatur cluth/kopling Miniatur disebrake Miniatur turbo jet Miniatur turbo chenger
1983 1983 1983 1983 1983
2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80.
Miniatur mesin 2 sil Engine stand Engine stand Engine stand Volvo Engine stand Conrod conditioner Nipple foemer Miniatur mesin Miniatur brake run over Miniatur brake sero Miniatur brake combi Stand otomatis tranmisi Stand otomatis kopling Stand kopling hidrolik Miniature diferensial Mesin bor Mesin kompresor Alat las listrik Model pintu Auto lift Battery charger Engine stand Meja kelistrikan Barneto conrod Jembatan roda belakang Wheel aligner Compressi tester Valve hilt Hand tractor Polishing machine Colling tester Armature tester Micro meter Overhead crane Motor temple Motor listrik Miniatur model brake hidrolik Miniatur automotive tranmisi Pres hidrolik Dongkrak/Jack Busi tester Mesin balancer Mesin tes pompa injeksi Dwell tester Mobil pick up Engine stand Suzuki Engine stand Honda Miniatur baja Sepeda motor Yamaha Sepeda motor Yamaha Mesin kompresor Stean cleaner Meja perata Ragum/tanggem
Daihatsu Volvo B Injeksi VW Speed Daire Mitsubhisi Twin Twin Vega F1 Z R
Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi
1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 2002
2002 2002
4 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Kejuruan Teknologi Mekanik
Tabel IV.3
Data Fasilitas Kerja Kejuruan Teknologi Mekanik BLK Jogjakarta
No. Nama Barang Jenis Barang
Merek Model Ukuran Bahan Tahun
Pembelian Jumlah (buah)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47.
Mesin bubut Mesin bubut Mesin bubut Mesin bubut Mesin frais Mesin skrap Mesin gerinda Mesin bor pedestal Mesin bor type 24 Mesin bor type 16 A Mesin bor radial Mesin gerinda poros Mesin gerinda Mesin gergaji besi Air compresor Gunting potong Ragum/tanggem Landasan tempa Meja perata Mesin bubut CNC Mesin mill master CNC Aluminium Plat streip Nilon/Teflon Kuningan Stenlless Tembaga Gerobag botol oxigen Dapur heat treatment Dapur heat treatment Tensite tester Fatitude tester Mesin skrap Hardness tester Hardness tester Komputer unit Filling kabinet Mesin bor meja Kikir plat Penyiku Mesin las listrik AC Mesin las listrik DC Mesin las listrik DC Mesin las listrik Mesin las listrik Mesin las listrik diesel Mesin las listrik diesel
Strorebrow Bulgaria Maximat 11 Maximat 13 KMC 7700 Sung Kweng TNW BYVA TNW TNW SIN IL JACK MILL JACK MILL TNW CREMER YORG Paron Balok, AS Lonjoran AS Bulat, AS Bulat AS Kotak Hexagon HERO Mekanik Digital TNW TNM AC BEGE EBGSUG 3 TNW BEGE VARIOS Yanmar Don Feng
175 cm 150 cm 60 cm 90 cm
4 inchi
Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi
Besi
Besi Besi Besi Besi Besi
Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi
1976 1980 1983 1983 1983 1983 1983 1951 1983
1983 1983 1983 1983
1983 1983
1951
1983 1983 1983 1983 1976 1976 1980
1 1 3 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 7 7 7 7 7 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 6 6 2 1 1 1 1 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75.
Mesin bor Mesin fres hidrolis Mesin rol plat Paron landasan kenteng Brander las Ragum/tanggem Sney pipa Pemotong plat Ragum pipa merah Kunci pipa kecil Gunting plat tangan Gunting plat tangan Tang/tang surit Welding machine Regulator Puching machine Mesin rol pembentuk Mesin pembengkok plat Kikir segi empat, segi tiga Kikir bulat, setengah bulat Regulator las karbid Topeng las Kacamata las Palu konde Slang oxygen Slang karbid Qven electrode Mesin las Tic
Ryud 7802 Rider TNW Paron TNW Lurus Bengkok MIG TNW TNW Regulator TNW Tic mate
Portable 300 A
Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi
Plastik Plastik Besi Karet Karet Besi Besi
1951
1996 1980 1983 1983
1996 2003
1 1 2 1 2 6 1 2 2 1
10 5 5 1 2 1 2 1
12 10 3 4 5
10 1 2 1 2
3. Kejuruan Elektonika
Tabel IV.4
Data Fasilitas Kerja Kejuruan Elektronika BLK Jogjakarta
No. Nama Barang Jenis Barang
Merek Model Ukuran Bahan Tahun
Pembelian Jumlah (buah)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Signal generator Gunting plat Mesin bor tangan Gergaji Palu Palu Televisi trainer Pattern generator Radio trainer Televisi trainer Crt tester Electronic multimeter Signal generator Tanggem Frequency counter Osciloscope Osciloscope
Telesonic Elindo Elindo color Leader Leader lodestar Good will Hung chang Singletrace
Plastik Besi
1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983
3 1 1 1 1 1 1 2 6 6 1 1 1 1 1 2 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57.
Digital multimeter Frequency multimeter Kipas angin Mesin bor Pemotong plat Gerinda tangan Osciloscope Multimeter Sweep marker generator Highvoltage meter probe Transitor tester avo Learning unit TV FM swemar generator DC microvoltmeter AC mili voltmeter DC power supply DC power supply Volt ampere meter LCR bridge Regulator power supply Slide proyektor Video tonic proyektor Film proyektor Voltmeter digital Overhead projector Antene CR Oscilator Generator Minilab Televisi warna Camera film Monitor Chanel audio SSVM Sound proyektor PC unit Printer LX 800 Printer BJ 2100 Meja komputer Monitor CPU
SANWA Philips Elindo Elmo MPO Nikolet Trio Meito Arial antene Trio Honda Sony Trio ELMO Mugen Epson Canon Links SPC Aquanta
26 ”
1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 2001 1994 2001 1994 1994 1994
4 1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 3 1 5 1
15 16 4 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 3 5 1 1 4 1 5 1 1 1 2 2
4. Kejuruan Listrik
Tabel IV.5
Data Fasilitas Kerja Kejuruan Listrik BLK Jogjakarta
No. Nama Barang Jenis Barang
Merek Model Ukuran Bahan Tahun
Pembelian Jumlah (buah)
1. 2. 3. 4. 5.
Mesin gerinda Mesin bor Drei Palu besi Palu konde
TNW TNW
1983 1983 1983 1983 1983
1 1
50 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
Gergaji kayu Bor engkol Pahat besi Gunting plat Gerinda tangan Tanggem Tang kombinasi Tang potong Tang bulat Tang pengupas Generator Multitester Cos phinmeter Mesin bor tangan Electric laboratary Transformator single phase Transformator variable Transformator single phase Transformator clipon current Miniatur emergency lighting Miniatur fire alarm sistem Multipier Miniatur power transmition Miniatur mock up Voltmeter unilab Ampere AC unilab Megger Frequency meter Tang ampere KWH meter KWH meter Watt meter Ossiloscope Recordenting meter Earth meter Multitester Electromotor Winder Arbor press Unit power supply Soldier listrik Anvill with stall Electrical distribtion power AC Electrical distribtion power DC Miniatur wiring practicles Miniatur motor control circuit Miniatur consutab motr genset Mesin tik Groller AC spilt Pembengkok pipa Compresor hermetic Compresor open unit Electromotor Electromotor
Honda TNW TNW Elindo GMT CEW Mitsubhisi Fuji Elindo BWD Hoki CEW DL Elindo CW PSW TN Elindo Elindo Elindo Elindo Hop Kofa National Tecomseh Tecomseh GE/hary altr Centory
Besi Besi
1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983
4 2 4 2 5
12 16 16 16 3 2 3 2
15 1 1 4
12 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1
57 2 1 2 2 2 2 4 1 1 2 1 2 1 1 3 1 3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88.
AC window Condensing unit Refrigrant condenser Refrigrant condenser Cooling tower Transfomotor Fan coil unit Evaporator fan Oil sparator Liquio prier Pipe line strainer Presure gauge Pressure regulator Pilot presur valve Capacity regulator Temperatur reg Vibration absorber Liquio resenver Evaporator coil Anemometer Insulation tester Timer switch Thermostart Coco storage Miniatur/trainer Leak deteltor Manipol gauge Batteray charge
Sanyo Tecomseh Standart H alter Marley Tsanyan H. alter Russell H. alter Hansa Sporland Taylor Singer Singer Singer Ranco H. alter Standard H. alter Taylor Chonil Paragon Ranco Walkin coler Elindo Propane Haco
0,5”
1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983
1 2 1 4 1 1 1 4 1 5 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 2 1
5. Kejuruan Bangunan
Tabel IV.6
Data Fasilitas Kerja Kejuruan Bangunan BLK Jogjakarta
No. Nama Barang Jenis Barang
Merek Model Ukuran Bahan Tahun
Pembelian Jumlah (buah)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Mesin ketam perata Mesin ketam penebal Mesin bubut Mesin gergaji potong Mesin gergaji belah Mesin pres Mesin bor persegi Mesin bor rantai Mesin bor bulat Mesin gerinda Mesin pencampur Mesin molem Kompresor Mesin jig saw Mesin hold saw Mesin berpistol Mesin gerinda
Young chang Emco DB 5 Omega Young chang Agip Multixo Verborn Hitachi Verborn Stone Golden star Hansin Makita4300BV Rexon 16 Ryby ED250A SGB 205T
Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi
1983 1992 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1983 1996 1996 1983 1983
1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Mesin amplas Mesin router Mesin gerinda pengasah Tanggem Ketam block plane Ketam brabate plane Ketam jack plane Ketam smoth plane Klem sersan Mesin ketam penebal Mesin ketam perata Mesin bor persegi Mesin moulding
Makitta Black dekker Black dekker ABH ABH Verborn
Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi
1996 1978 1978
1983 1983 1983 1983
1950 1950 1950 1983
1 1 1 2 24 24 25 25 5 1 1 1 1
6. Kejuruan Bahasa Asing
Tabel IV.7
Data Fasilitas Kerja Kejuruan Bahasa Asing BLK Jogjakarta
No. Nama Barang Jenis Barang
Merek Model Ukuran Bahan Tahun
Pembelian Jumlah (buah)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
White board Filling cabinet Head set microphone White board Lemari kayu Meja kayu
SONY
90 x 20
240x120
mika Besi
Plastik
Kayu
1989 1989
1989
1 1
20 1 1 2
7. Kejuruan Tata Niaga
Tabel IV.8
Data Fasilitas Kerja Kejuruan Tata Niaga BLK Jogjakarta
No. Nama Barang Jenis Barang
Merek Model Ukuran Bahan Tahun
Pembelian Jumlah (buah)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Meja kerja Kursi putar Mesin ketik Mesin ketik Mesin ketik Mesin ketik Mesin foto copy transparant Layar OHP OHP proyektor White board Almari
Olimpia interns Olimpia interns Brother Royak Cabin Formica
Besar Kecil Besar Kecil Kecil Besar Besar
Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi
1982 1982
1983 1983 1983
4 17 2 2 2 5 1 1 1 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
8. Kejuruan Perhotelan
Tabel IV.9
Data Fasilitas Kerja Kejuruan Perhotelan BLK Jogjakarta
No. Nama Barang Jenis Barang
Merek Model Ukuran Bahan Tahun
Pembelian Jumlah (buah)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47.
Dressing table, chair, lamp Wardrobe/lemari TV warna Meja TV Nite table lamp Nite table Double bed Luggage rack Toilet bowl Mirror Wash basin Soap dispencer Towl rack,toilt paper holdr Shower Bantal Sarung bantal Sprei Blanket Bed pad Curtain set Wardobe Blanket Bed cover Bath tube Sofa and table Exhause fan Burner cooking range Brain marie with gas Salamander Exchause for cooking area Work table Microwave oven Refrigerator freezer comb Tilting frying pan Double sink Washtafel Tabung gas besar Cermin Cutting board Frying pan Wajan cina Tabung gas kecil Ceret besar Table (square) Table (round) Seat (kursi makan) Side stand (meja persiapan)
Lokal Konchli Lokal Sabit, sentuh Clasic Toto Villa Toto Putih Putih Deony Putih Merah Motif Toto Kalp Nayati Nayati Mareno Nayati Rehicool Mareno Nayati Toto Villa Maxim Lokal Lokal Caesar Lokal
21”
48x40x54 160 x 200 1 m2 1 m2
Kayu Kayu
Kayu
Kayu
Kayu
Keramik Kaca
Keramik Keramik
Stainless dakron Kain Kain
Kain Kayu Kain Kain
Besi
2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000
2000 2000 2000
2000 2000 2000
2 set 1 2 2 4
2 set 1 set 1 set
2 2 2 2
1 set 4 3 4 6 1 1
1 set 1 1 1 1
1 set 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 8 2
40 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 67. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99.
100. 101. 102.
Single sink (tempat cuci piring) Dinner knife Desert knife Bread knife Soup spoon Tea / coffe spoon Dinner fork Desert fork Shrimp cocktail fork Water goblet Red wine glass White wine glass Juice glass (height) Juice glass (small) Campagne glass Beer glass Coffe & tea cup Coffe & tea saucer Dinner plate Desert plate B & B plate Expresso cup Cappucino cup Soup bowl Piring rendah Table Cloth (Square round) Guest napkin Service napkin Kain penutup Asbak Vas bunga Desert spoon Serbet Nampan square Nampan round Dessert plate Dinner spoon Shaker Jiger B & B knife Cherry glass Zombie glass Height ball glass Cooktail glass Cruet (salt & pepper shaker) Opener multiguna Asintray Sugar bowl Water goblet Table number Tempat telur Tempat Sauce Bill tray Dasi kupu – kupu Milk cup
San – El Arcoral Bistro Bistro HS HS Libby Lokal Sango Sango Indo Indo Indo Lucky Lioner Lucky Indo Lokal Lokal Lucky Tanica Standart Standart Stardart Standart Standart Standart Standart Standart Lucky Lionex Fuji Sango
11 x 18
Stainless Stainless Stainless Stainless Stainless Stainless Stainless Stainless Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik Keramik
Kain Kain Kain Kaca
Keramik Stainless
Kain Kayu Kayu
Keramik Stainles Stainles Stainles Stainles
Kaca Kaca Kaca Kaca
Keramik Stainless Keramik Keramik
Kaca Fiber
Stainless Keramik
2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2001 2001 2001 2001 2001 2001
1 52 50 50 54 50 54 49 50 45 56 56 50 50 50 45 50 54 53 54 48 50 50 49 50 10 54 8
11 15 10 39 5 4 4 4 4 1 1 4 6 6 6 6
10 2 4
14 4
10 10 14 4 8
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
103. 104. 105. 106. 107. 108. 109 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147.
Service spoon Ladle soup Service fork Chafar dish Deep soup bowl Piring oval Tong bread Coffe pot Penghangat coffe Platter cover White board Bar counter Seat Bar display/rack Gelas anggur putih Gelas anggur merah Gelas cherry Gelas cocktail Gelas cognac Gelas whisky Shaker Jigger/takaran minum Blender Opener botol Long bar spoon Fruit squeezer Penyaring cocktail Ice tong/penjepit es Cutting board Keranjang anggur Teko kopi Teko the Knife Single sinx Fan
Cuisineri Tanica Cuisineri Melwa Maspion S.steel S.steel Sunnex Round Duralex Duralex Libby Libby HS S.steel Philips Lion star S.steel Kagoshima
4x1x1,4
Keramik Stainless Stainless
Stainless
Kayu Besi Kaca Kaca Kaca Kaca Kaca Kaca Kaca
Stainless Stainless
Fiber Stainless Stainless Plastik
Stainless Plastik Rotan
Stainless Stainless Stainless Stainless
Fiber
2001 2001 2001 2001 2001 2001 2001 2001 2001 2001 2001 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000
1 1 2 1 1 5 4 2 1 2 1 1 4 1 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
9. Kejuruan Aneka Kerajinan
Tabel IV.10
Data Fasilitas Kerja Kejuruan Aneka Kerajinan BLK Jogjakarta
No. Nama Barang Jenis Barang
Merek Model Ukuran Bahan Tahun
Pembelian Jumlah (buah)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Lemari kayu Meja kerja kayu White board Mesin jahit kulit Mesin ketik portable Pahat ukir kayu Bor tangan Gunting plat Gergaji Gergaji tangan
Singer Remington
50x150cm 90x200cm 120x240
Kayu Kayu
1970 1970
1996
2 5 1 1 1
10 2 2 3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Pisau kulit Gunting kulit Tanggem Mesin jahit Mesin jahit Mesin jahit Mesin jahit Mesin jahit Mesin obras Mesin obras Mesin obras Mesin bordir Mesin jahit H.speed Mesin jahit H.speed 2 jarum Mesin bordir Lemari sorok Meja potong
Buterfly Singer Buterfly Buterfly Singer Pegasus Buterfly Singer Juki Juki Typical Typical
60x200
Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Besi Kayu
1973 1974 1977 1979 2001 1973 1997 2002 1996 1999 2002 2002 1983 1979
2 2 1
16 3 1 1 2 1 1 2 1 1 5 3 4 4
I. Fasilitas Umum dan Pendukung
BLK Jogjakarta memiliki Kantor Pusat, Aula, Ruang Rapat,
Bengkel/Showroom, Laboratorium Bahasa, Asrama, Laboratorium Perhotelan
yang dapat berfungsi sebagai Guest House, kantin, serta mushola.
J. Data Masa Kerja Instruktur di Balai Latihan Kerja Jogjakarta
Tabel IV.11
Data Masa Kerja Instruktur BLK Jogjakarta
No. Nama/NIP TTL
Pangkat Jabatan Msa krj (Th)
Angka kredit Gol/ ruang TMT Nama TMT
1.
BANGUNAN Sukirdi, S.Sos 160034915 Sleman, 30-11-59
Penata Tk.I
(III/d)
1-4-01 Instruktur muda
1-2-05 27 330.153
2. Mudjito, AR 160017514 Yogyakarta, 19-8-52
Penata Tk.I
(III/d)
1-10-05 Instruktur penyelia
1-10-05 30 267.732
3. Jumadi 160030146 Yogyakarta, 5-6-58
Penata (III/c)
1-4-05 Instruktur penyelia
1-10-05 26 180.797
4. Mujiran, S.Pd 160039601 Sleman, 29-7-65
Penata (III/c)
1-4-06 Instruktur pratama
1-2-05 21 196.224
5. Supriyanto 160039610 Yogyakarta, 27-3-63
Penata muda (III/d)
1-4-05 Instruktur pelaksana lanjutan
1-4-05 21 84.381
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
6.
LISTRIK Parjito, S.Pd 160016705 Sleman, 11-10-55
Penaata Tk.I
(III/d)
1-4-04 Instruktur muda
1-2-05 30 318.014
7. Darmawan, S.Pd 160021741 Jakarta, 28-06-53
Penaata Tk.I
(III/d)
1-4-05 Instruktur muda
1-4-05 28 276.745
8. Herbudino, S.Pd 160041886 Bandung, 6-12-58
Penaata muda Tk.I
(III/b)
1-4-03 Instruktur pratama
1-2-05 16 170.795
9. Suharto, S.Pd 160038250 Madiun, 14-12-61
Penaata muda Tk.I
(III/b)
1-10-03 Instruktur pratama
1-2-05 23 156.231
10.
ELEKTRONIKA Suharto, S.Pd 160013514 Blitar, 19-3-54
Penata Tk.I
(III/d)
1-4-06 Instruktur madya
1-10-06 27 372.606
11. Sudihardjo 160013515 Sleman, 18-11-52
Penata Tk.I
(III/d)
1-4-05 Instruktur penyelia
1-4-05 27 281.649
12. Albertus Wahono 160024360 Yogyakarta, 17-3-53
Penata (III/c)
1-4-03 Instruktur penyelia
1-2-05 27 249.093
13. Budiarto, A.Md 160037485 Sleman, 30-7-60
Penata (III/c)
1-4-04 Instruktur penyelia
1-2-05 23 203.640
14.
TATA NIAGA Slamet 160013395 Semarang, 2-5-51
Penata Tk.I
(III/d)
1-3-05 Instruktur penyelia
1-2-05 27 401.303
15. Fx.Chundiadi.R, BBA 160016885 Sleman, 8-5-52
Penata Tk.I
(III/d)
1-10-04 Instruktur penyelia
1-2-05 30 282.901
16. Atik Mustiyawati 160035695 Yogyakarta, 7-2-63
Penata (III/c)
1-10-06 Instruktur penyelia
1-2-05 24 155.135
17. Santosa Tri.W 160040884 Bantul, 13-12-62
Penata (III/c)
1-4-06 Instruktur penyelia
1-4-06 21 169.748
18.
BAHASA ASING Drs.Agung.DSD, MA 160045963 Purworejo, 11-5-61
Penata Tk.I
(III/d)
1-10-01 Instruktur muda
1-2-05 18 273.300
19. Asmita, SE 160040369 Surantih, 22-10-65
Penata (III/c)
1-10-03 Instruktur muda
1-2-05 16 234.397
20.
PERHOTELAN Dra.Hasnah.H, Msi 160046755 K.Progo, 22-6-65
Penata Tk.I
(III/d)
1-4-05 Instruktur muda
1-4-05 16 256.935
21. Bhien Subiyanto,S.Pd 160028309 Yogyakarta, 6-11-53
Penata Tk.I
(III/d)
1-10-05 Instruktur muda
1-10-05 24 319.570
22. Sunarsih, S.Pd / 160029774 Yogyakarta, 7-7-51
Penata Tk.I
(III/d)
1-4-07 Instruktur muda
1-2-05 21 237.531
23. Sgyrso,BA/160043727 Sleman, 21-7-55
Penata (III/c)
1-10-05 Inatruktur penyelia
1-10-05 19 157.341
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
24. Subindi, S.St 160040078 Sleman, 13-5-58
Penata (III/c)
1-4-06 Instruktur penyelia
1-2-05 21 160.601
25. Raden Joko.S, S.St 160048129 Kokap, 10-8-69
Penata muda (III/a)
1-4-06 Instruktur pelaksana
1-2-05 13 109.875
26. Joko.S, S.Sos.S.St 160048661 Gunungkidul, 6-9-69
Penata muda (III/a)
1-4-06 Instruktur pelaksana
1-2-05 12 101.364
27. Sumartini, S.St 160048651 Gunungkidul, 15-6-70
Penata muda (III/a)
1-4-06 Instruktur pelaksana
1-2-05 12 89.987
28. Budi H, SE / 160048366 Cilacap, 29-3-72
Penata muda (III/a)
1-4-06 Instruktur pelaksana
1-2-05 12 91.323
29. Iwan.K, S.STPar 160048373 Jakarta, 13-12-67
Penata muda (III/a)
1-4-06 Instruktur pelaksana
1-2-05 12 110.942
30. Radite Wahyu.W, SE 160048522 Yogyakarta, 20-6-76
Penata muda (III/a)
1-4-06 Instruktur pelaksana
1-2-05 11 89.744
31.
TEK.MEKANIK Suhardjito, ST, S.Pd 160016708 Kediri, 9-3-55
Pembina (IV/a)
1-1-04 Instruktur madya
1-10-05 30 389.547
32. Budi Purwanto, S.Pd 1600021089 Yogyakarta, 1-2-56
Penata Tk.I
(III/d)
1-1-04 Instruktur muda
1-1-04 28 287.340
33. Slamet Iman, S.Pd 160030338 Sleman, 29-8-60
Penata Tk.I
(III/d)
1-4-06 Instruktur muda
1-2-05 26 256.664
34. Soegeng S, S.Pd 160034196 Solo, 17-7-53
Penata (III/c)
1-4-03 Instruktur muda
1-4-03 25 252.168
35. Mryno,SPd/160035697 Bantul, 15-9-56
Penata (III/c)
1-10-03 Instruktur muda
1-2-05 24 229.191
36. Sunarto, S.Pd 160037014 K.Progo, 28-6-53
Penata Tk.I
(III/d)
1-4-07 Intruktur penyelia
1-10-05 26 265.942
37. Ir.Prdjiman/160039281 Magelang, 17-03-55
Penata (III/c)
1-10-05 Instruktur muda
1-10-05 21 181.322
38. Subiyanto, A.Md 160039600 Bantul, 19-10-55
Penata (III/c)
1-4-06 Instruktur penyelia
1-4-06 23 183.439
39. Susanto, S.Pd 160041887 Sleman, 1-2-63
Penata muda Tk.I
(III/b)
1-10-04 Instruktur pratama
1-2-05 21 146.086
40. Yulian Dwi Suranto 160043984 Yogyakarta, 1-6-64
Penata muda (III/a)
1-10-01 Instruktur pelaksana lanjutan
1-2-05 21 116.270
41. Yohanes Santoso 160044354 Semarang, 9-6-60
Penata muda (III/a)
1-10-03 Instruktur pelaksana lanjutan
1-2-05 20 103.355
42.
OTOMOTIF Suyanto, S.Pd 160019177 Klaten, 29-3-58
Penata Tk.I
(III/d)
1-10-03 Instruktur muda
1-2-05 28 336.617
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
43. Suparjo, S.Pd 160021248 K.Progo, 10-1-56
Penata Tk.I
(III/d)
1-10-03 Instruktur muda
1-2-05 28 314.668
44. Sudiro, S.Pd 160016709 Yogyakarta, 11-5-52
Penata Tk.I
(III/d)
1-4-05 Instruktur muda
1-4-05 25 273.919
45. Rusdin Sembiring, ST 160043714 Guru knayn,13-11-57
Penata Tk.I
(III/d)
1-10-05 Instruktur muda
1-2-05 17 294.038
46. Eko Prastowo B.S 160033678 Sleman, 30-6-58
Penata Tk.I
(III/d)
1-4-06 Instruktur muda
1-4-06 25 242.518
47. F.Bambang.H, S.Pd 160036804 Yogyakarta, 15-10-60
Penata Tk.I
(III/d)
1-4-06 Instruktur muda
1-4-06 24 270.949
48.
ANKA KRAJINAN Sudarmini 160023565 Yogyakarta, 20-3-56
Penata Tk.I
(III/d)
1-10-05 Instruktur penyelia
1-10-05 27 241.997
49. Siti Murtiani 160036735 Sleman, 25-8-58
Penata (III/c)
1-4-04 Instruktur penyelia
1-2-05 24 200.415
50. Ponirah / 160033578 Sleman, 13-11-58
Penata (III/c)
1-4-04 Instruktur penyelia
1-2-05 25 203.830
51. Nurhayatiningsih 160034128 Semarang, 14-2-59
Penata (III/c)
1-4-04 Instruktur penyelia
1-2-05 25 200.968
52. Sutiyem 160030522
Penata (III/c)
1-10-06 Instruktur penyelia
1-2-05 26 173.287
K. Data Pendidikan Terakhir Instruktur Balai Latihan Kerja Jogjakarta
Tabel IV.12
Data Pendidikan Terakhir Instruktur BLK Jogjakarta
No
Nama NIP
Pendidikan Diklat yang pernah diikuti
Nama Lls (Th)
Dalam Negeri Luar Negeri Nama Lm Thn Nama Lm Thn
1
BANGUNAN Sukirdi, S.Sos 160034915
S 1 Adm
Negara
2000
1. Kursus Ass.Inst. bangunan 2. Penla 3. TOT CBT System Angk.II
12 bl 2 bl 1 bl
1981 1996 2005
1.Fellowship program for training control Irlandia
18 bl 1989
2 Mudjito, AR 160017514
D III Bangun
an 1991
1. Ass.Inst.Jur Bangunan 2. TOT for Inst. Training Bid.Met. Lat.Pengemb. Kurikulum 3. Bhs.Ingg.di Jkt 4. Program D 3/A 3 IKIP 5. Penla A-IV 6. Teknik Bangunan
1 th 2 bl 1 bl 1 th 2 bl 1 mg
75/76 1987 1988 90/91 1993 1995
1. Fellowship Training Prog.For Training Sentra Irlandia
1,5 th
1989
3 Jumadi 160030146
STM Bangun
an 1971
1. Ass.Inst.Mtodolgi Di Palembang 2. Plat.Kdr Inst.Bim. Jabt&Hub.Indst 3. Plat.Per UU
1 th 2 bl 2 bl
80/81 1994 1994
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Ktngakrjaan&hub. Industrial 4. Up Grading inst.lat Krja kej.bngunan 5. Diklat pnangulngn Bhya kbakaran
3 bl 2 hr
1997 2005
4 Mujiran, S.Pd 160039601
S1 Tek. Bngnan 2001 1. Ass.Ins.bngunan 1 th 86/87 1. Magang krja
di Jepang 11 bl 94/95
5 Supriyanto 160039610
D II Tek.Bangunan
1990
1. Ass.Ins.Bangunan 2 th 88/89 1. Progrm Plat. Lem.Pdgg& Prindustrian Shikamachi
18 bl 1999
6
LISTRIK Parjito, S.Pd 160016705 S 1
Tek. Elektro
2001
1. Krsus Ass.Inst.Jur Listrik 2. Upgrading Ass.Ins Listrik/AC 3. TOT for Instr. Mtodlgi&krikulum 4. Komptr di LPKIA 5. Spsial upgrdg lstrk 6. Tek.Lab.Bhs.Ingg. 7. Diklat penla 8. Diklat D 3 9. Plat.Assessor 10.Plat.Jab.Fngnl Ins
1 th 3 bl 2 bl 3 bl 1 bl 2 bl 2 bl 3 th 5 hr 14 hr
75/76 1986 1987 1987 1987 1989 1993 1998 2005 2005
1. Asean rgionl Training Foofback Control
1 th 1988
7 Darmawan, S.Pd 160021741
S 1 Tek.
Elektro 2000
1. Ass.Ins.Kej.Indstri 2. Las.bidng las listrk 3. TTMS bid.tk.pdgn 4. Diklat Penla
1 th 1 th 1 th 2 bl
78/79 1979 1981 1997
8 Herbudino, S.Pd 160041886
S 1 Tek.
Elektro 2000
1. Diklat dsr Ass.Inst 2. TOT CBT System Angkatan II
6 bl 1 bl
1994 2005
9 Suharto, S.Pd 160038250
S 1 Tek.
Elektro 2001
1. Ass.Ins.Listrik 2. Ins.Pmgangn Lstrk 3. Diklat D 3 4. Kej.Tek.Rwinding 5. MDC&MBA
3 bl 1 th 2 th 1 bl 10 hr
1986 94/95 1998 2004 2006
10
ELEKTRONIKA Suharto, S.Pd 160013514
S 1 Tek.
Elektro
1998
1. Ass.Ins.Listrik 2. Pntrn Lstrk/pdngin 3. Training Teknik alat lat.lstrk/pdngn 4. Dik.Plat.Ins.Depnk 5. Bhs Inggris 6. Diklat Penla A-III 7. Plat.Ins.kwraushan 8. MBS&MBA
1 th 3 bl 102 jam 1 th 1 bl 2 bl 22 hr 10 hr
74/75 1976 1982 87/88 1988 1993 2005 2006
1. Followship Trainng elek. Di Irlandia
1 th 1988
11 Sudihardjo 160013515
D III Tek.
Elektro 1991
1. Ass.Ins.Lstrk/radio 2. Pnatran Jur.Listrik 3. TTMS AC dan Refrigerator 4. Upgrding TV color 5. TOT for Instrktur 6. Bhs.Inggris 7. Powe Instalasi 8.Diklat pjenjngn Ins.
1 th 1 bl 1960 Jam 1 bl 2 bl 1 bl 1 th 1 bl
74/75 1976 1981 1986 1987 1988 88/89 1992
1.An enginerng Apprecation
1 th 88/89
12 Albertus Wahono 160024360
STM Elektro 1973
1. Ass.Ins.Lat.Kej Indus.Jur.Listrik 2. MES 3.TOT di Psr Rebo 4. Upgrdg spcl Course 5..Penla 6. Dklt Upgrding Ins
1 th 6 bl 1 th 1 th 2 bl 1 th
80/81 1985 1988 1989 1996 2005
1. TOT Turin Italia 2. Asean Reg. Training WS
18 bl 18 bl
1986 1989
13 Budiarto, A.Md 160037485
D III Tek.
Elektro 1998
1. Ass.Ins.Listrik 2. Plat.Pening.Ket Elektronika 3. Penataran Ass.Ins 4. Upgrading Instrkt 5. Dklt Upgrding Ins
3 bl 3 bl 1 bl 1 bl 6 bl
1990 1990 1992 2005 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
14
TATA NIAGA Slamet 160013395
SMA Paspal
1970
1.Krsus ass.ins.T.nig 2. Pent.Pergudangan 3. Bndhr pmgang bku 4. Diklat Penla
1 th 4 bl 4 bl 2 bl
73/74 1976 1974 1992
15 Fx.Chundiadi.RBBA 160016885
D III Adm.Ksekre
1976 1. Ass.Inst.Tata Niaga 2. PENLA
1th 2 bl
75/76 1993
16 Atik Mustiyawati 160035695
SMEA Tata Buku
2002
1. Ass.Ins.Adm II 2. Upgrad.Ass.Ins 3. Upgrad.akuntansi 4. Upgrad.ILK
1 th 1 th 2 th 2 th
83/84 1994 1996 1998
17 Santosa Tri.W 160040884
D III Kmputr 1998
1. Lat.ins.T.niaga Kej.Sekretaris 2. Upgrad.ins.kmptr
1 th 2 th
1993 2002
18
BAHASA ASING Drs.Agung.DSD, MA 160045963
S2 Hub Intrn
1997
1. Dklt umm ktng.krj 2. Plat.PLP-PTK PSP 3. Dklt bhs.ingg.A III 4. Pend.T.Inti Bla ngr 5. English for Academic perpose 6. Bmbngn Tek.IPI 7. TOT kwdyaiswran 8. Platihan Assessor 9. Sos.Pdmn KBK
1 th 1 th 1 th 6 bl 6 bl 6 hr 15 hr 6 hr 4 hr
1989 1991 91/92 1993 1994 1997 2003 2005 2005
19
Asmita, SE 160040369 Surantih, 22-10-65
S 1 Eko
Manaj 1996
1.Ass.ins.T.Niaga 2. Special Upgrad Komputer 3. Ass.bhs.inggris 4.Smb.bel.P&K.jr.akt 5.Smb.bel.P&K.jr akt 6. Pntran ILK Kej Food&Bevarage
6 bl 1 bl 1 th 1mgg 1mgg 4 bl
1987 1988 1990 1992 1993 1998
20
PRHOTELAN Dra.Hasnah.H, Msi 160046755
S 2 Sos-Pol
2001
1. Dasar Inst 2. Upgrad.photelan Jur.Room Division 3. Workshop peny. Unit cost pel KBK
1 th 1 th 3 hr
94/95 1998 2006
21 Bhien Subiyanto,S.Pd 160028309
S 1 Bahasa Inggris
2001
1. TTMS Kerajinan 2. Ass.ins.krajinan I 3. KB/Kependudukan 4. Upgrad.krajinan 5. Pengolahan tahu 6. Bhs.Inggris ELS 7. Pntrn Aplksi kmpt 8. Lokakarya PLC 9. Lokakarya penyus. Diklat&Jobshet 10.Pntr Bimtek.Pmas 11.Upgrd.ProgPemag Kej.Phtlan di Mlng 12.Upgrd ProgPemag Kej.Phtlan di Dpsr 13.PENLA
2 bl 6 bl 4 bl 1 bl 1 bl 4 bl 1 bl 1mgg 1mgg 2mgg 6 bl 4 bl 2 bl
1981 1982 1983 1987 1989 1989 1990 1991 1991 1995 1996 1997 1997
1. Food Processing Di Australia
6 bl 1989
22 Sunarsih, S.Pd 160029774
S 1 Boga 2002
1. Bndhr room dvsn 2. Ass.Inst.Akuntansi 3. Upgrad.prog. Prmag.Kej.TN 4. OJT 5. Upgrading ILK
40 hr 3 bl 3 bl 1 th 1 bl
1987 1994 1996 95/96 1998
23 Sugiyarso, BA 160043727
D III Ek.prsh 1982 1. Dsr Ins.T.Niaga
2. Upgrad.Photelan 1 th 3 bl
94/95 1999
24 Subindi, S.St 160040078
S 1 Photeln 2006
1. Pend&lat.Akuntsi 2. Pntrn Adm.Lat 3. Upgrad.pmag.phot 4. Upgrad ILK prog. Pemag.perhotelan
1 th 0,5 bl 6 bl 4 bl
1987 1993 1995 1998
25 Raden Joko.S, S.St 160048129
S 1 Photeln 2006
1. Dklt fung ILK Tk.I 2. Plat.produktivitas
6 bl 5 hr
1998 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
26 Joko.S, S.Sos.S.St 160048661
S 1 Ssiolgi 2002
1. Dklt fung ILK Tk.I 2. Plat.produktivitas
3 bl 5 hr
1999 2005
27 Sumartini, S.St 160048651
S 1 Photeln 2006
1. Fungs.ILK Th.I 2. Fungs.ILK Th.II 3. Bimtek CBT
3 bl 3 bl 3 hr
1999 1999 2006
28 Budi Hartono, SE 160048366
S 1 Eknmi 2006
1. Fungs.ILK Th.I 2. Fungs.ILK Th.II 3.Assessor training prog&achieving competence 4. Plat.Tek.Ins.lembg Plat.Krja swasta
3 bl 3 bl 5 hr 80 jp
1999 1999 2000 2004
29 Iwan.K, S.STPar 160048373
S 1 Photeln 2003
1. Dklt fung.ILK Th.I 2. Dklt fung.ILK th.II 3. Workshop peny unit cost
3 bl 3 bl 3 hr
1999 1999 2006
30 Radite Wahyu.W, SE 160048522
S 1 Eknmi 2003
1. Dklt fung.ILK th.I 2. Dklt fung.ILK th.II 3.Plat.jab.fung.Ins
3 bl 3 bl 3 hr
1999 1999 2004
31
TEKNIK MEKANIK Suhardjito, ST, S.Pd 160016708
S 1 Teknik Sipil
1999
1. Ass.ins.tek.mek Jur.mesin 2. Upgrd.ass.ins.msn 3. Bhs.ingg.cnvrstion 4. Comp.nmricl.cntrl 5. First Aid/K-3 6. Anextra mural Studies Diplm 7. Infrmtion technlgy 8. Mchne oprtion prg 9. Management skills 10.Intermediate 11.PrgD3AIII ikip jkt 12.PLC 13.PENLA 14.CNC addtnl trning 15.Bimtek.fung.di jkt 16.Bimtek.anlsis keb. Lat.bbsis kmptnsi 17.Plat.ins.kwraushn
1 th 420 j 1 bl 2 mg 1 mg 1 mg 2 bl 4 bl 1 bl 1 bl 1 th 2 mg 2 bl 2 bl 4 hr 3 hr 22 hr
75/76 1985 1988 1989 1989 1989 1989 1989 1989 1989 90/91 1991 1994 1995 2003 2005 2005
1. Fellowship Program Di Irlandia
18 bl 1989
32 Budi Purwanto, S.Pd 1600021089
S 1 Teknik Mesin
2000
1. Ass.ins.mtl dPmbg 2. Spcl.upgrd jur.msn 3. Upgrad.Program 4. PENLA 5. Upgrad.ILK spcl Tek(CNC)dBngng 6. Training pgoprsian Mesin bubut 7. Dklt pnagulangan Bhya kbkran 8. Plat.Assessor 9. Dklt pgoperasian Mesin Miling
1 th 1 bl 6 bl 2 bl 1 bl 3 hr 2 hr 6 hr 3 hr
1973 1988 1996 1996 2003 2005 2005 2005 2005
1. Fellowship Program Di Irlandia
18 bl 1989
33 Slamet Iman, S.Pd 160030338
S 1 Teknik Mesin
2001
1. Ass.ins.jur.sheet Metal/Las 2. Upgrad.Las listrik 3. Prog.D2Jur.las.ltrk 4. DIII/AIIIJur.tekmk 5. Diknalma B
2 th 6 bl 1 th 1 th 2 bl
85/87 1995 1997 98/99 2000
34 Soegeng S, S.Pd 160034196
S 1 Teknik Mesin
2000
1. Ass.ILK.kej.Indus/ Pert.jur.metal II 2. Kependudukan 3. Spcl upgrad course Machin shop 4. Upgrad.pmag.kej Las listrik 5. Pntrn.ass.ins.pmbg 6. Upgrd.ins.prg.pmg 7. Diknalma B
6 bl 6 hr 1 th 1 th 1 th 1 th 1 th
82/83 1983 1988 1986 1993 95/96 2003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
35 Maryono, S.Pd 160035697
S 1 Teknik Mesin
2003
1. Ass.ins.kej.metal II di BLK Plmbng 2. Upgrd.ins.kej.msn shop 3. DII kej.mesin shop 4. DIIIkej.tkmk dcvst 5. Upgrd.ins.kej.msn 6. Upgrd.ins.kej.hdlk 7. Training pgopersn Mesin bubut 8. Dlt optr msn mlng
2 th 1 th 1,5 th 1,5 th 1 bl 1 bl 3 hr 3 hr
1985 1993 1997 2000 2002 2003 2005 2005
36 Sunarto, S.Pd 160037014
S 1 Teknik Mesin
2001
1. Ass.instruktur 2. Ass.ins.machin shp 3. Ass.ins.machin shp 4. TOT 5. Upgrd.jur.plumbng 6. PENLA
6 bl 1 th 1 th 2 bl 1 th 2 bl
1982 82/83 89/90 1990 93/94 1997
37 Ir. Pardjiman 160039281
S 1 Tek Mesin 1999 1. Ass.Ins
2. Upgrad.Instruktur 4 bl 1 bl
1994 2005
38 Subiyanto, A.Md 160039600
D III Teknik Mesin
2000
1. Ass.ins.msn sheet 2. Ass.ins.Angk.III 3. Upgrd.P.Pmag.las 4. Ls plt3G dBLK jkt 5. Ls ltk dBLK condt
1 th 1 th 6 bl 1 bl 1 bl
1988 1989 1996 2003 2004
39 Susanto, S.Pd 160041887
S 1 FPTK 1998
1. Dsr Ass.Ins 2. Diklat D-3 3. S – 1 4. Upgrd.ILK special Tek.(CNC) dBdng 5. Upgrad.Instruktur
6 bl 1 th 3 th 1 bl 1 bl
1994 1996 1998 2003 2005
40 Yulian Dwi.S 160043984
DII Tk Msn 1996 1. Dsr ass.ins tekmek
2. Ls plt3G dBLK jkt 2 th 1 th
94/96 2003
41 Yohanes Santoso 160044354
STM Mesin 1981
1. Ass.insDII mcnshp 2. Upgrd.ILK kej.lstk 3. Upgrad.Instruktur
2 th 1 th 1 th
92/94 2005 2005
42
OTOMOTIF Suyanto, S.Pd 160019177
S 1 Teknik Mesin
2000
1. Penc&pglgn kbkrn 2. Hub.pburuhan 3. K3 konst.bngunan 4. AssInsJr.otmf dcvt 5. Pmag.jur.otomotif Di Ujung Pandang 6. PENLA 7. Plat.pngktn instktr UPTD kejur.otmtif 8. MBC&MBA
11 bl 1 mg 18 hr 2 th 6 bl 2 bl 20 hr 10 hr
1980 1981 1982 85/87 1996 1997 2005 2005
43 Suparjo, S.Pd 160021248
S 1 Teknik Mesin
2000
1. Pande Besi MTU 2. Ass.ins.otom.dBgd 3. Pngk.pm&kwrush 4. Trainng peral.otom 5. TOT for ins.traing Bid.methd&krklm 6. Upgrd.otom dCvst 7. Diklat Penla 8. Plat.PerUU&hub Indus.Pancasila 9. Plat.pngktn.instkr UPTD kejur.otom
3 bl 1 th 1 bl 1 bl 2 bl 1 th 2 bl 1 mg 20 hr
1977 1979 1980 1984 1987 88/89 1993 1995 2005
1. Asean Reg. Training prog Di Malaysia
6 bl 1988
44 Sudiro, S.Pd 160016709
S 1 FPTK 1998
1. Ass.ILK kej.otom Di Bandung 2. Ass.inst.kerajinan Di Yogyakarta 3. TTMS krajinan III 4. Upgrd.ujcb jr.otom 5. TOT for ins. DSby 6. Bhs ingg.di Jkt 7. ProgD3 AIII.Tmsn 8. PENLA 9. Program S 1 10.Plat Assessor
1 th 1029 Jm 2 bl 2 bl 1 th 1 bl 2 th 2 bl 2 th 14 hr
75/76 1978 1985 1987 87/88 1989 1991 1993 1998 2005
1. Fellowship Training prog Di Irlandia
18 bl 88/89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
45 Rusdin Sembiring, ST 160043714
S 1 Teknik Mesin
1997 1. Ass.ins.jut.otom 2. UpgrdILK spcl tek Pdngin di Bandung
1 th 1 bl
89/90 2003
46 Eko Prastowo B.S 160033678
D II Otmtif 1989
1. Montir mobil 2. Ass.Inst 3. Akta II pend.otom 4. Prog.pmg.jur.otom Di ujung pandang
3 bl 1 th 1 th 1 th
1980 82/83 1989 97/98
47 F.Bambang.H, S.Pd 160036804
S 1 Teknik Mesin
2001
1. Motor diesel 2. Ass.Inst 3. Upgrad.Ass.Inst 4. PKM 5. TOT 6. Crclm disies dvlmt 7. Upgrad.Ass.Inst 8. Diknalma B 9. Spclssi EFI system
3 bl 1 th 1 bl 13 hr 2 bl 1 bl 1 th 2 bl 1 bl
1982 1983 1984 1987 1988 1989 1991 1998 2004
48
ANEKA KERAJINAN Sudarmini 160023565
SMKN Batik&Kulit
1976
1. Ass.ins.krjin diYk 2. Upgrad.Ass.Inst 3. Upgrd.ass.ins.mjht 4. Instr.UMSI 5. PENLA 6. Test item design 7. Upgrd.ILK(R.D) 8. Bimtek&CBT
1 bl 1 bl 1 bl 1 bl 2 bl 2 mg 1 th 3 hr
1979 1982 1985 1989 1996 1990 98/99 2006
49 Siti Murtiani 160036735
SMK tata
laksana Pkn txtl
1977
1. Ass.Inst 2. PENLA 3.TOT AMT 4. Upgrad.mjht&brdr
6 bl 2 bl 1 bl 2 bl
1982 1996 2005 2006
50 Ponirah 160033578
SMK Batik 1979
1. Ass.Inst 2. Upgrd.Phtl.jur.R.D 3. Upgrd.Phtln(F&B)
1 bl 1 th 3 bl
1981 98/99 1999
51 Nurhyatiningsih 160034128
SMK Batik 1980
1. Ass.Ins.Menjahit 2. Upgrad.Menjahit 3. Upgrd.phtl jur.R.D 4. Upgrd.Phtln(F&B) 5. TOT CBT System
1 th 1 bl 1 th 1 bl 1 bl
82/83 1985 98/99 1999 2005
52 Sutiyem 160030522
SMK Batik 1979
1. Ass.ins.lat.kej.inds 2. Pengolahan Tahu 3. Kependudukan KB 4. Kerajinan telur
2 th 1 th 6 bl 1 th
1981 1987 1988 1988
L. Penempatan Lulusan
Usaha BLK Jogjakarta dalam menempatkan lulusannya ke dunia
usaha adalah dengan menerima iklan lowongan pekerjaan dari perusahaan
yang bersangkutan dan serangkaian test diadakan langsung oleh perusahaan
tersebut. Adapun perusahaan yang bekerja sama dengan BLK antara lain: (1).
PT.HUFI di Tangerang; (2). PT Katsushiro Ind. di Bekasi; (3). PT.Hokuriku
United Forging Industri di Bekasi; (4). PT.Berlianurindo di Sleman; (5).
PT.Gaya Bella Diantama di Bantul; (6). CV.Dong Bang Gloves di Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini mengambil data dari kuesioner untuk semua instruktur dari
semua kejuruan yang ada di Balai Latihan Kerja Jogjakarta. Keseluruhan
instruktur di BLK Jogjakarta berjumlah 52 instruktur tetapi pada saat penelitian
ada 5 instruktur yang sedang memberikan pelatihan di luar kota sehingga
kuesioner yang terkumpul berjumlah 47 eksemplar. Kuesioner sebelumnya sudah
diuji validitas dan reliabilitasnya, semuanya valid dan reliabel sehingga bisa
digunakan untuk penelitian.
Pada bagian pertama bab ini akan disajikan deskripsi data variabel fasilitas
kerja, tingkat pendidikan instruktur, pengalaman kerja instruktur dengan gaya
mengajar instruktur di BLK Jogjakarta. Deskripsi data masing-masing variabel
penelitian ini didasarkan pada Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP tipe II)
menurut Masidjo (1995:157) dan hasil-hasil perhitungan nilai rata-rata (mean),
median, dan modus dari masing-masing variabel dalam penelitian. Adapun bentuk
pendeskripsian data dilakukan dengan menyusun tabel distribusi frekuensi.
A. Deskripsi Data
1. Fasilitas Kerja
Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh
instruktur di Balai Latihan Kerja Jogjakarta dengan butir kuesioner yang
sahih untuk variabel fasilitas kerja berjumlah 12 item diketahui bahwa
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
skor yang tertinggi adalah 45 dan skor yang terendah adalah 31. Selisih
(range) antara skor tertinggi dan terendah adalah 45–31 = 14. Perhitungan
mean, median dan modus dengan program SPSS. Hasil perhitungan mean
= 37,15 median = 37 dan modus = 33 (lampiran IV halaman 129).
Berikut ini disajikan deskripsi data variabel fasilitas kerja
berdasarkan Pedoman Acuan Patokan Tipe II yang disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut (lihat lampiran IV
halaman 129):
Tabel V.1 Distribusi Frekuensi Fasilitas Kerja
Interval Fasilitas Kerja Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
41 – 48 9 19,15 % Sangat baik 36 – 40 20 42,55 % Baik 32 – 35 16 34,04 % Cukup 29 – 31 2 4,26 % Buruk
< 29 0 0 % Sangat burukJumlah 47 100 %
Tabel V.1 di atas menunjukkan bahwa instruktur paling banyak
mengkategorikan fasilitas kerja di BLK Jogjakarta ke dalam kategori baik
dengan jumlah 20 instruktur (42,55%). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa fasilitas kerja berada pada rentang 36–40 yang
termasuk dalam kategori baik.
2. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Variabel pendidikan dan pelatihan dalam penelitian ini diukur
berdasarkan lamanya instruktur Balai Latihan Kerja Jogjakarta mengikuti
diklat dalam satuan bulanan. Data selengkapnya didapat skor tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
sebesar 99,0 dan skor terendah sebesar 3,2. Selisih (range) antara skor
tertinggi dengan skor terendah adalah 95,8. Perhitungan mean, median
dan modus dengan Program SPSS. Hasil-hasil perhitungan mean, median
dan modus atas variabel pendidikan dan pelatihan (diklat) berturut-turut
adalah sebagai berikut: 34,868; 36; dan 6,1 (lampiran IV halaman 129).
Berikut ini disajikan deskripsi data variabel pendidikan dan
pelatihan (diklat) berdasarkan perhitungan distribusi frekuensi (lihat
lampiran IV halaman 127):
Tabel V.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
No. Nilai Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif xi fi xi
1. 3,2 – 22,3 17 36,17 % 12,8 217,6 2. 22,4 – 41,5 14 29,79 % 32,1 449,4 3. 41,6 – 60,7 10 21,28 % 51,3 513 4. 60,8 – 79,9 4 8,51 % 70,5 282 5. 80 – 99,1 2 4,26 % 89,7 179,4 Jumlah 47 100 % 1641,4
Tabel V.2 di atas menunjukkan bahwa jumlah instruktur tertinggi
telah mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) selama 3,2–22,3 bulan
yaitu berjumlah 17 instruktur (36,17%). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagaian besar instruktur BLK Jogjakarta telah
mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) selama 3,2–22,3 bulan.
3. Pengalaman Kerja
Variabel pengalaman kerja dalam penelitian ini diukur
berdasarkan lamanya instruktur Balai Latihan Kerja Jogjakarta bekerja
dalam satuan tahunan. Data selengkapnya didapat skor tertinggi sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
30 dan skor terendah sebesar 11. Selisih (range) antara skor tertinggi
dengan skor terendah adalah 19. Perhitungan mean, median dan modus
dengan program SPSS. Hasil-hasil perhitungan mean, median dan modus
atas variabel pengalaman kerja berturut-turut adalah sebagai berikut:
22,32; 24,00; dan 21 (lampiran IV halaman 129).
Berikut ini disajikan deskripsi data variabel pengalaman kerja
berdasarkan perhitungan distribusi frekuensi (lihat lampiran halaman
128):
Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Pengalaman Kerja
No Nilai Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif xi fi xi
1. 11 – 14 6 12,77 % 12,5 75 2. 15 – 18 5 10,64 % 16,5 82,5 3. 19 – 22 8 17,02 % 20,5 164 4. 23 – 26 16 34,04 % 24,5 392 5. 27 – 30 12 25,53 % 28,5 342 Jumlah 47 100 % 1055,5
Tabel V.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah instruktur tertinggi
telah bekerja selama 23–26 tahun yaitu berjumlah 16 instruktur (34,04%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar instruktur
BLK Jogjakarta mempunyai pengalaman kerja antara 23–26 tahun.
4. Gaya Mengajar
Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh
instruktur di Balai Latihan Kerja Jogjakarta dengan butir kuesioner yang
sahih untuk variabel fasilitas kerja berjumlah 10 item diketahui bahwa
skor yang tertinggi adalah 35 dan skor yang terendah adalah 26. Selisih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
(range) antara skor tertinggi dan terendah adalah 35 – 26 = 9. Perhitungan
mean, median dan modus dengan program SPSS. Hasil perhitungan mean
= 29,87 median = 30,00 dan modus = 30 (lampiran IV halaman 129).
Berikut ini disajikan deskripsi data variabel gaya mengajar
berdasarkan Pedoman Acuan Patokan Tipe II yang disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi (lampiran IV halaman 130):
Tabel V.4 Distribusi Frekuensi Gaya Mengajar
Interval Gaya Mengajar Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
34 – 40 7 14,89 % Sangat baik 30 – 33 18 38,30 % Baik 27 – 29 17 36,17 % Cukup 24 – 26 5 10,64 % Buruk
< 24 0 0 % Sangat buruk Jumlah 47 100 %
Tabel V.4 di atas menunjukkan bahwa kebanyakan gaya mengajar
instruktur masuk ke dalam kategori baik yaitu berjumlah 18 instruktur
(38,30%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar
berada pada rentang 30–33 yang termasuk dalam kategori baik.
B. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas atas distribusi data dengan menggunakan
bantuan program komputer paket SPSS pada taraf signifikansi 5 %
dengan memakai uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov (perhitungan
lihat lampiran V halaman 131). Rangkuman hasil pengujian normalitas
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel V.5 Rangkuman Pengujian Normalitas
No Variabel Signifikansi α Kategori1. 2. 3. 4.
Fasilitas Kerja (X1) Pendidikan dan Pelatihan (X2) Pengalaman Kerja (X3) Gaya Mengajar (Y)
0.623 0.735 0.214 0.311
0,05 0.05 0,05 0,05
Normal Normal Normal Normal
Hasil uji normalitas seperti tampak pada tabel di atas menunjukkan
bahwa harga signifikansi variabel fasilitas kerja, pendidikan dan
pelatihan, pengalaman kerja dan gaya mengajar dalam penelitian ini lebih
besar dari harga alpha 5% atau 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa data dari variabel fasilitas kerja, pendidikan dan pelatihan,
pengalaman kerja dan gaya mengajar dalam penelitian ini berdistribusi
normal. Oleh karena itulah, teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment dari Pearson.
C. Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Hubungan antara Fasilitas Kerja dengan Gaya Mengajar Instruktur
di Balai Latihan Kerja
Hipotesis yang akan diuji pada bagian ini adalah sebagai berikut.
H0 : Tidak ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja.
Ha : Ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas
adalah teknik analisis data korelasi product moment dari Pearson seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
yang telah dijabarkan dalam Bab III. Pengujian hipotesis pertama ini
dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf
signifikansi 5%. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa harga
koefisien korelasi (r) Pearson sebesar 0,312 dan harga signifikant value
sebesar 0.033 (perhitungan lihat lampiran VI halaman 127).
Langkah selanjutnya adalah membandingkan harga r hasil perhitungan
(rhitung) dengan harga r pada tabel product moment (rtabel) dengan dk = n–2
(dk = 47 – 2 = 45) sehingga diperoleh harga rtabel sebesar 0,294 (lihat
lampiran VII halaman 128). H0 ditolak jika rhitung > rtabel. Berdasarkan data
tersebut diketahui bahwa harga rhitung > harga rtabel atau 0,312 > 0,294.
Oleh karena itulah, H0 ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang
signifikant antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai
Latihan Kerja.
Langkah selanjutnya adalah menentukan tinggi/rendahnya hubungan
antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur. Tinggi/rendahnya
hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur dapat
dilihat dalam tabel indeks dan interpretasi korelasi di bab III. Dari hasil
perhitungan diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (r) = 0,312. Hal ini
berarti derajat hubungan antara variabel fasilitas kerja dengan gaya
mengajar instruktur termasuk dalam kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2. Hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dengan Gaya
Mengajar Instruktur di Balai Latihan Kerja
Hipotesis yang akan diuji pada bagian ini adalah sebagai berikut.
Ho : Tidak ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat)
dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja
Ha : Ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan
gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas
adalah teknik analisis data korelasi product moment dari Pearson seperti
yang telah dijabarkan dalam Bab III. Pengujian hipotesis pertama ini
dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf
signifikansi 5%. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa harga
koefisien korelasi (r) Pearson sebesar 0,447 dan harga signifikant value
sebesar 0,002 (perhitungan lihat lampiran VI halaman 127).
Langkah selanjutnya adalah membandingkan harga r hasil perhitungan
(rhitung) dengan harga r pada tabel product moment (rtabel) dengan dk = n–2
(dk = 47 – 2 = 45) sehingga diperoleh harga rtabel sebesar 0,294 (lihat
lampiran VII halaman 128). H0 ditolak jika rhitung > rtabel. Berdasarkan data
tersebut diketahui bahwa harga rhitung > harga rtabel atau 0,447 > 0,294.
Oleh karena itulah, H0 ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang
signifikant antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Langkah selanjutnya adalah menentukan tinggi/rendahnya hubungan
antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan gaya mengajar instruktur.
Tinggi/rendahnya hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat)
dengan gaya mengajar instruktur dapat dilihat dalam tabel indeks dan
interpretasi korelasi di bab III. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa
nilai koefisien korelasi (r) = 0,447. Hal ini berarti derajat hubungan antara
variabel pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan gaya mengajar
instruktur termasuk dalam kategori agak rendah.
3. Hubungan antara Pengalaman Kerja dengan Gaya Mengajar
Instruktur di Balai Latihan Kerja
Hipotesis yang akan diuji pada bagian ini adalah sebagai berikut.
H0 : Tidak ada hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya
mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja.
Ha : Ada hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis diatas
adalah teknik analisis data korelasi product moment dari Pearson seperti
yang telah dijabarkan dalam Bab III. Pengujian hipotesis ketiga ini
dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf
signifikansi 5%. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa harga
koefisien korelasi (r) Pearson sebesar 0,299 dan harga signifikant value
sebesar 0,041 (perhitungan lihat lampiran VI halaman 127).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Langkah selanjutnya adalah membandingkan harga r hasil perhitungan
(rhitung) dengan harga r pada tabel product moment (rtabel) dengan dk = n–2
(dk = 47 – 2 = 45) sehingga diperoleh harga rtabel sebesar 0,294 (lihat
lampiran VII halaman 128). H0 ditolak jika rhitung > rtabel.
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa harga rhitung > harga rtabel atau
0,299 > 0,294. Oleh karena itulah, H0 ditolak. Hal ini berarti ada
hubungan yang signifikant antara pengalaman kerja dengan gaya
mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja.
Langkah selanjutnya adalah menentukan tinggi/rendahnya hubungan
antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur.
Tinggi/rendahnya hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya
mengajar instruktur dapat dilihat dalam tabel indeks dan interpretasi
korelasi di bab III. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa nilai koefisien
korelasi (r) = 0,299. Hal ini berarti derajat hubungan antara variabel
pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur termasuk dalam
kategori rendah.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara Fasilitas Kerja dengan Gaya Mengajar Instruktur
di Balai Latihan Kerja
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar
instuktur di Balai Latihan Kerja. Tanda positif pada koefisien korelasi (r)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Pearson menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif. Hal ini berarti
korelasi antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur
mempunyai arah hubungan yang sama. Artinya bahwa semakin baik
fasilitas kerja yang disediakan oleh BLK Jogjakarta untuk menunjang
segala kegiatan instruktur di BLK tersebut maka semakin baik pula gaya
mengajar instruktur tersebut. Kondisi peralatan kerja yang baik dan
lengkap, penerangan dan kelembaban udara yang cukup merupakan
bagian dari kondisi fasilitas kerja yang baik. Fasilitas kerja yang baik
adalah fasilitas kerja yang dapat melancarkan atau mendukung instruktur
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Fasilitas kerja yang baik
dapat memotivasi instruktur dalam meningkatkan kinerjanya sebagai
tenaga pelatih di kelas prakteknya. Dengan meningkatnya kinerja
instruktur maka instruktur tersebut dapat menciptakan berbagai variasi
dalam gaya mengajarnya. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Ahyari (1983:207) yang menyatakan bahwa jika lingkungan kerja
yang baik dalam suatu instansi dapat terealisasi maka akan menjadikan
produktivitas kerja karyawan instansi tersebut akan meningkat. Instruktur
yang produktif akan selalu menciptakan kreativitas-kreativitas dalam
mengajar.
Harga signifikant value sebesar 0,33 menunjukkan bahwa
koefisien korelasi antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar adalah
signifikan. Dengan demikian, terdapat hubungan yang berarti antara
fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur di BLK Jogjakarta. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
karena itulah, pihak BLK Jogjakarta lebih memperhatikan lagi fasilitas
kerja yang digunakan oleh instruktur dalam menunjang program
latihannya baik dari segi kelengkapan fasilitas kerja tersebut maupun dari
segi perawatan fasilitas kerja itu.
Berdasarkan tabel indeks dan interpretasi korelasi, hubungan
antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur mempunyai
hubungan yang rendah. Koefisien korelasi antara fasilitas kerja dengan
gaya mengajar instruktur adalah 0,312 termasuk dalam kategori rendah.
Hal ini disebabkan fasilitas kerja khususnya peralatan yang digunakan
instruktur dalam mengajar, misalnya mesin-mesin banyak yang rusak dan
sudah ketinggalan jaman (out of date). Kelembaban udara yang kurang
terjaga, pemakaian yang mesin yang sembarangan merupakan beberapa
contoh dari penyebab rusaknya peralatan kerja tersebut. Selain itu,
kurangnya penerangan dan sulitnya mendapatkan aliran listrik di kelas
praktek juga merupakan penyebab dari rendahnya hubungan antara
fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur. Kondisi seperti itu akan
membuat instruktur menjadi tidak semangat dalam mengajar. Gaya
mengajar yang digunakannya pun monoton. Akibatnya kelas praktek
menjadi lesu, gairah belajar siswa pun menurun.
Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa fasilitas kerja di BLK
Jogjakarta termasuk dalam kategori baik. Terciptanya fasilitas kerja yang
baik merupakan usaha yang melibatkan seluruh personil yang ada di BLK
Jogjakarta baik karyawan normatif, instruktur maupun siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
mengikuti pelatihan di BLK. Dengan adanya fasilitas kerja yang baik
maka instruktur pun semakin leluasa untuk mengembangkan gaya
mengajarnya dalam suatu kelas praktek. Hal ini akan mengakibatkan
kelas praktek akan menjadi hidup dan tidak membosankan. Dengan
demikian lulusan dari BLK Jogjakarta pun menjadi semakain berkualitas
yang nantinya dapat menjadi salah satu unsur penarik minat masyarakat
untuk berlatih di BLK Jogjakarta.
2. Hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dengan Gaya
Mengajar Instruktur di Balai Latihan Kerja
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan
gaya mengajar instuktur di Balai Latihan Kerja. Tanda positif pada
koefisien korelasi (r) Pearson menunjukkan bahwa ada hubungan yang
positif. Hal ini berarti korelasi antara pendidikan dan pelatihan (diklat)
dengan gaya mengajar instruktur mempunyai arah hubungan yang sama.
Artinya bahwa semakin lama instruktur mengikuti diklat maka semakin
baik pula gaya mengajar instruktur tersebut. Materi-materi yang diberikan
dalam diklat merupakan materi-materi yang menunjang dalam
pelaksanaan tugas instruktur. Hal ini sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Manullang (1981:86) yang menyatakan bahwa bahan-
bahan yang diajarkan dalam diklat harus berhubungan erat dengan job
specification jabatan para peserta diklat. Hal ini dimaksudkan agar setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
diklat, para peserta diklat dapat melaksanakan tugasnya dengan berhasil.
Contohnya saja diklat assisten instruktur listrik, assisten instruktur tata
niaga dan sebagainya. Instruktur yang mengikuti diklat selama kurang
dari 1 (satu) tahun akan berbeda dalam mengajar dengan instruktur yang
telah mengikuti diklat selama lebih dari 5 (lima) tahun. Hal ini
dikarenakan pengetahuan tentang materi praktek lebih banyak dikuasai
instruktur yang telah mengikuti diklat selama lebih dari 5 (lima) tahun
daripada instruktur yang baru mengikuti diklat kurang dari 1 (satu) tahun.
Dengan demikian, materi-materi yang akan disampaikan dalam kelas
praktek menjadi lebih urut. Instruktur tersebut pun menjadi lebih
menguasai materi praktek sehingga komunikasi antara instruktur dengan
siswanya pun menjadi lancar. Bila ada siswa yang bertanya maka
instruktur dapat menjawab pertanyaan siswa tersebut dengan sigap.
Harga signifikant value sebesar 0,02 menunjukkan bahwa
koefisien korelasi antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan gaya
mengajar adalah signifikan. Dengan demikian, terdapat hubungan yang
berarti antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan gaya mengajar
instruktur di BLK Jogjakarta. Oleh karena itulah, instruktur harus serius
dalam mengikuti diklat. Dengan demikian, instruktur tersebut dapat
mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya selama diklat ke dalam
kelas prakteknya.
Berdasarkan tabel indeks dan interpretasi korelasi, hubungan
antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan gaya mengajar instruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
mempunyai hubungan yang agak rendah. Koefisien korelasi antara
fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur adalah 0,447 termasuk
dalam kategori agak rendah. Hal ini disebabkan dalam mengikuti diklat
banyak instruktur yang ikut-ikutan saja. Dalam artian diklat hanya
sebagai prasyarat untuk menaikkan jabatan. Selain itu, ada juga alasan
dalam mengikuti diklat yaitu untuk refreshing. Kesibukan instruktur
dalam mengajar misalnya menyusun program latihan yang meliputi
kurikulum, silabus alat dan bahan latihan dan sebagainya membuat
instruktur menjadi penat sehingga membutuh refreshing agar dapat
kembali bersemangat dalam bekerja. Dalam pelaksanaan diklat, instruktur
diturut untuk aktif dalam mengikuti kegiatan diklat dari kegiatan awal
diklat sampai pada kegiatan akhir diklat. Bila instruktur malas-malasan
dalam mengikuti kegiatan diklat maka hasil yang akan diperolehnya pun
tidak optimal. Dengan demikian, instruktur tersebut akan mendapatkan
pengetahuan yang terbatas. Hal ini pun akan mengakibatkan instruktur
tersebut menjadi tidak kreatif dalam mengembangkan gaya mengajarnya.
3. Hubungan antara Pengalaman Kerja dengan Gaya Mengajar
Instruktur di Balai Latihan Kerja
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar
instuktur di Balai Latihan Kerja. Diterimanya hipotesis ini disebabkan
oleh pengalaman kerja instruktur di BLK Jogjakarta sudah cukup lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
sehingga dapat dipastikan bahwa instruktur tersebut sudah mengalami dan
menghadapi berbagai macam situasi ketika mengajar/melatih dan
mengetahui karakteristik siswanya dari tahun ke tahun dan hal tersebut
mampu menempa pribadi instruktur itu ke arah yang lebih baik lagi.
Tanda positif pada koefisien korelasi (r) Pearson menunjukkan bahwa ada
hubungan yang positif. Hal ini berarti korelasi antara pengalaman kerja
dengan gaya mengajar mempunyai arah hubungan yang sama. Artinya
bahwa semakin lama pengalaman kerja yang dimiliki oleh instruktur di
BLK Jogjakarta maka semakin baik pula gaya mengajar instruktur
tersebut. Dengan pengalaman kerja yang lama maka instruktur tersebut
telah banyak berinteraksi dengan berbagai macam situasi dalam kelas
prakteknya. Instruktur tersebut juga sudah bisa mengenal berbagai macam
karakteristik siswa. Dengan demikian, masalah-masalah yang timbul
dalam kelas praktek akan dapat dengan mudah diatasi oleh instruktur
tersebut. Pengalaman kerja seorang instruktur pun akan menuntun
instruktur tersebut dengan lebih mudah dalam mengambil langkah-
langkah yang tepat pada saat atau situasi tertentu dalam proses belajar-
mengajar. Instruktur tersebut juga semakin menguasai gaya mengajar
yang bisa diterapkannya dalam suatu kondisi di kelas prakteknya. Hal ini
sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Maryoto (1987:90) yang
menyatakan bahwa pengalaman kerja yang dimiliki seseorang kadang
lebih dihargai daripada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Harga signifikant value sebesar 0,41 menunjukkan bahwa
koefisien korelasi antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar adalah
signifikan. Dengan demikian terdapat hubungan yang berarti antara
pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur di BLK Jogjakarta.
Oleh karena itulah, dalam perekrutan instruktur, pengalaman kerja
seorang instruktur menjadi aspek yang harus diperhatikan oleh pihak
BLK Jogjakarta. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Maryoto (1987:48) yang menyatakan bahwa suatu perusahaan akan
cenderung memilih pelamar yang sudah berpengalaman daripada yang
tidak berpengalaman karena mereka yang berpengalaman dipandang lebih
mampu dalam melaksanakan tugas yang nantinya akan dikerjakan.
Instruktur yang berpengalaman akan dipandang lebih mampu
menciptakan suasana kelas yang harmonis dalam proses latihan
dibandingkan dengan instruktur yang kurang berpengalaman. Hal ini
berarti dengan pengalaman kerja yang tinggi, instruktur mampu
meningkatkan kualitas dan kemampuan mengajarnya sehingga dapat
mengoptimalkan gaya mengajar instruktur tersebut dalam setiap proses
belajar dan berlatih yang diselenggarakan pada waktu itu. Hal serupa juga
dikemukakan oleh Yuniarti. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antara pengalaman kerja dengan
keterampilan mengajar guru. Pengalaman kerja akan mempengaruhi
keterampilan mengajar guru. Guru yang berpengalaman akan dipandang
lebih mampu dan produktif dibandingkan guru yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
berpengalaman. Hal ini berarti dengan pengalaman kerja yang tinggi,
maka guru dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan efisien dan efektif
serta kualitas dan kemampuan kerja menjadi bertambah dan bekembang.
Semakin lama guru bekerja akan lebih terampil dalam mengajar sehingga
mendapatkan hasil kerja yang tinggi.
Berdasarkan tabel indeks dan interpretasi korelasi, hubungan
antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur mempunyai
hubungan yang rendah. Koefisien korelasi antara fasilitas kerja dengan
gaya mengajar instruktur adalah 0,299 termasuk dalam kategori rendah.
Hal ini disebabkan semakin lama instruktur bekerja maka instruktur
tersebut juga akan semakin berkutat dengan rutinitas kegiatan belajar-
mengajar dalam kelas prakteknya. Frekuensi rutinitas yang tinggi dan
kegiatan mengajar yang itu-itu saja tanpa diiringi dengan variasi-variasi
dalam mengajar akan menciptakan tingkat kejenuhan dalam mengajar
pada diri instuktur tersebut. Hal ini sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Simanjuntak (1985:34) yang menyatakan bahwa
keterampilan yang dikerjakan berulang-ulang akan menjadi gerakan yang
otomatis dan menjadi suatu kebiasaan sehingga keterampilan yang
dimiliki akan menurun sampai tingkat yang paling minimal. Instruktur
tersebut pun akan mengalami kebosanan dan mencapai titik kejenuhan
dalam mengajar sehingga instruktur tersebut tidak bisa lagi kreatif dalam
mengembangkan gaya mengajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Terdapat hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur
di Balai Latihan Kerja Jogjakarta. Dengan koefisien korelasi (rhitung)
sebesar 0,312 yang bertanda positif mununjukkan bahwa hubungan antara
fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja
Jogjakarta mempunyai hubungan yang positif.
2. Terdapat hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan gaya
mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja Jogjakarta. Dengan koefisien
korelasi (rhitung) sebesar 0,447 yang bertanda positif menunjukkan bahwa
hubungan antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan gaya mengajar
instruktur di Balai Latihan Kerja Jogjakarta mempunyai hubungan yang
positif.
3. Terdapat hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur
di Balai Latihan Kerja Jogjakarta. Dengan koefisien korelasi (rhitung)
sebesar 0,299 yang bertanda positif menunjukkan bahwa hubungan antara
pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja
Jogjakarta mempunyai hubungan yang positif.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
B. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari
keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Hasil penelitian ini merupakan uji korelasi antara variabel bebas yaitu
fasilitas kerja, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja dengan variabel
terikat yaitu gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja. Data
diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh instruktur–instruktur di BLK
Jogjakarta. Dengan demikian kebenaran hasil penelitian ini sangat
tergantung pada keseriusan para instruktur dalam mengisi kuesioner. Jika
responden dalam menjawab kuesioner tidak jujur maka akan berdampak
pada hasil penelitian yang tidak memberikan gambaran secara obyektif.
2. Variabel gaya mengajar instruktur hanya dapat dilihat dari pengisian
kuesioner oleh para instruktur yang bersangkutan. Oleh karena itu akan
berdampak pada hasil penelitian yang tidak memberikan gambaran secara
keseluruhan dari gaya mengajar instruktur di BLK Jogjakarta.
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka penulis memberikan
saran-saran sebagai bahan pertimbangan pihak-pihak yang terkait. Adapun
saran-saran tersebut antara lain.
1. Berdasarkan tabel indeks dan interpretasi korelasi antara fasilitas kerja
dengan gaya mengajar instruktur termasuk dalam kategori rendah. Hal ini
memberikan masukan bagi seluruh personil BLK Jogjakarta untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
senantiasa memperhatikan fasilitas kerja di BLK Jogjakarta tersebut.
Selain itu, untuk bidang pengadaan alat-alat praktek di BLK Jogjakarta
agar berusaha untuk memenuhi kelengkapan alat-alat praktek yang
dibutuhkan instruktur. Dengan kelengkapan alat-alat praktek, hendaknya
instruktur akan lebih kreatif lagi dalam mengembangkan gaya
mengajarnya.
2. Berdasarkan tabel indeks dan interpretasi korelasi antara pendidikan dan
pelatihan (diklat) dengan gaya mengajar instruktur termasuk dalam
kategori agak rendah. Hal ini memberikan masukan bagi instruktur di
BLK Jogjakarta untuk lebih memotivasi diri dalam mengikuti diklat. Bila
kegiatan diklat merupakan ajang bagi instruktur di BLK Jogjakarta dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan diri
instruktur tersebut khususnya dalam mengajar maka instruktur tersebut
dapat dengan mudah mengkreasikan gaya mengajarnya.
3. Berdasarkan tabel indeks dan interpretasi korelasi antara pengalaman
kerja dengan gaya mengajar instruktur termasuk dalam kategori rendah.
Hal ini memberikan masukan bagi instruktur di BLK Jogjakarta untuk
lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan pribadinya dalam
mengoptimalkan gaya mengajarnya. Selain itu, instruktur juga lebih
meningkatkan komunikasi dua arah dengan siswanya baik dalam hal
wewenang instruktur di kelas praktek, pemberian tugas pada siswa
maupun memotivasi siswa agar lebih giat lagi dalam melaksanakan
program latihan di BLK Jogjakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
4. Bagi peneliti lain, jika ingin melakukan penelitian dengan judul yang
sama atau hampir sama, hendaklah mempertimbangkan untuk meneliti
faktor-faktor lain yang mempengaruhi gaya mengajar instruktur selain
yang telah diungkap dalam penelitian ini sehingga hasil penelitian yang
dicapai menjadi lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Ahyari, Agus. 1986. Management Produksi: Perencanaan Sistem Produksi.
Yogyakarta: BPFE Arikunto, Suharsimi. 1990. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan. Jakarta: Rajawali Pres ______. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka
Cipta ______. 2003. Manajeman Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta Ari, S. (2007). Biaya Pendidikan Mahal dan Pengaruhnya. [Online]. Tersedia:
http://www.pintunet.com/lihat_opini.php?pg=2007/07/16072007/60829 [16 Juli 2007]
Bertens, K. 2002. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Abstraksi: Studi Optimalisasi
Kinerja Balai Latihan Kerja. [Online]. Tersedia: http://www.nakertrans.go.id/hasil_penelitiannaker/abstraksi_blk.php
Eddy, Al. (2007). Biaya Pendidikan. [Online]. Tersedia:
http://www.pintunet.com/lihat_opini.php?pg=2007/07/24072007/61177 (24 Juli 2007)
Fred N. Kerlinger. 1990. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Semarang : Badan Penerbit-Undip Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Jilid III. Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi UGM Heidjrachman, Ranupandojo dan Suad Husnan. 1984. Manajemen Personalia.
Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE Kuntarin, Elisabeth. 2005. Hubungan Kondisi Lingkungan Belajar, Gaya
Mengajar Guru, Sistem Penilaian Guru dengan Sikap Siswa terhadap
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Bidang Studi Akuntansi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Lubis, Ludin dkk. 2003. Refleksi Tentang Pendidikan Bermakna Menuju
Indonesia Baru. Jakarta: Bumi Aksara Manullang, M. 1981. Management Personalia. Edisi revisi. Jakarta: Ghalia
Indonesia Maryoto, Susilo. 1987. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Binaman
Teknika Aksara Masidjo, Ignatius. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Jogjakarta: Kanisius Mudhoffir. 1986. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung:
Remadja Karya Nawawi, Hadari dan Martini, Mimi. 1994. Kebijakan Pendidikan di Indonesia
ditinjau dari Sudut Hukum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Nitisemito, Alex S. 1991. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia Peraturan Pemerintah nomor 101 tahun 2000. [Online]. Tersedia:
http://www.sdm.depkeu.go.id/peraturan/diklat.htm Purwanto, Ngalim. 1995. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Edisi kedua.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sevilla, Consuelo G. 1993. Pengantar Metode Penelitian (Terjemahan).
Penerjemah Alimuddin Tuwu. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press)
Shalahuddin, Mahfudh. 1991. Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: PT. Bina
Ilmu Siagian, S.P. 1988. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Bina Aksara Simanjuntak, Payaman. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: LPFE UI Sudjana. Metoda Statistika. 2002. Bandung: Tarsito Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandnung: Alfa Beta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Suswantiningsih, Maria Erni. 2005. Hubungan antara Konsep Diri, Pengalaman Kerja dan Kepuasan Kerja dengan Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru. Bandung:
Rosda Karya Winkel, WS. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Yuniarti, Fransiska Titin. 2003. Hubungan antara Lingkungan Kerja, Tingkat
Pendidikan dan Pengalaman Kerja dengan Keterampilan Mengajar Guru. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI