plagiat merupakan tindakan tidak terpujikelas v sd negeri plaosan 1 menggunakan metode role playing...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE
ROLE PLAYING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh:
Arifin Ridwan Windarto
NIM : 091134120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah, serta AnugerahNya
dalam kehidupanku
Pribadiku sebagai calon pendidik yang berkualitas
Kedua orang tuaku yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan
kepada anaknya baik dukungan moral maupun materiil serta do’a yang tiada
hentinya
Simbah buyutku yang tiada henti-hentinya memberikan do’a, semangat, dan
arahan kepada penulis sampai akhir hayatnya
Dosen-dosenku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang
senantiasa memberikan bimbingan dan arahan agar penulis menjadi seorang
pendidik yang berkualitas
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memuntunku menjadi
calon pendidik yang berkualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Hal apapun yang kita lakukan tidak akan sia-sia dan lihat kedepannya
Bekerja dengan hati
Jangan hanya ada jikala teman sedang membutuhkan anda, tetapi anda selalu
ada bahkan saat teman tidak membutuhkan anda (Raditya Dika)
Tampang tak perlu rupawan, asal murah dengan senyuman (ERWE)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyataan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 01 Mei 2013
Penulis,
Arifin Ridwan Windarto
(091134120)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Arifin Ridwan Windarto
NIM : 091134120
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE
PLAYING
Dengan demikian, saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan
ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin
dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 06 Juni 2013
Yang menyatakan,
Arifin Ridwan Windarto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE
PLAYING
Arifin Ridwan Windarto
Universitas Sanata Dharma
2013
Peneliti menemukan masalah pada kekatifan dan prestasi belajar siswa kelas
V SD Negeri Plaosan 1 Mlati, sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
bertujuan untuk mengetahui pengunaan metode role playing sebagai upaya
meningkatkan peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD
Negeri Plaosan 1 Mlati sesuai dengan rumusan masalah pada penelitian ini.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam
1 siklus dengan 3 kali pertemuan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dengan jumlah 25 siswa yang terdiri dari 9 siswa
laki-laki dan 16 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan
dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan
metode role playing. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa
observasi dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa lembar observasi keaktifan siswa, lembar tes obyektif/pilihan
ganda, dan lembar rubrik penilaian hasil kerja siswa.
Metode role playing digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa melalui ketiga tahapan dalam metode role playing. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode role playing, keaktifan dan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati
meningkat. Peningkatan ini terbukti dari keaktifan siswa dalam belajar, untuk
indikator 1 meningkat dari kondisi awal 20 % menjadi 36 %, indikator 2 meningkat
dari kondidi awal 16 % menjadi 40 %, dan indikator 3 meningkat dari kondisi awal
32 % menjadi 56 %. Peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari jumlah siswa
yang lulus KKM meningkat dari kondisi awal sebanyak 55.50 % menjadi 96 % dan
rata-rata nilai yang didapatkan siswa meningkat dari kondisi awal sebanyak 58.94
menjadi 79.27.
Kata Kunci : keaktifan, prestasi belajar IPS, dan metode role playing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE ACTIVENESS IMPROVEMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT IN
SOCIAL SCIENCE OF THE V GRADE STUDENT IN PLAOSAN 1 MLATI
ELEMENTARY SCHOOL USING ROLE PLAYING METHOD
Arifin Ridwan Windarto
Sanata Dharma University
2013
The researcher indicated that grade five students of Plaosana I Elementary
School Mlati struggled in engaging in learning and in achieving the passing grade.
Considering this challenge, this study was aimed at identifying the improvement of
students’ learning engagement and achievement in Social Sciences resulted from the
implementation of Role playing.
This classroom action research was conducted in 1 cycle consisting of 3
classroom meetings. The subject in this research was students of grade five of
Plaosan 1 elementary school which consisted of 25 student – 9 male student and 16
female student. The object of this research was the improvement of students learning
involvement and learning achievement in social sciences using role playing method.
The technique was used for collecting the data was observation and documentation.
The instruments used to collect data was observation checklist containing a list of
statement to elicit students’ involvement, objective test, and rubrics
The results of the study indicated that the implementation of role playinghas
the potential to increase the students’ learning involvement and learning achievement
in learning social sciences. This improvement was evidence from activeness of
student in learning , for indicator 1 was improved from the beginning condition in 20
% become 36%, indicator 2 was improved from the beginning condition in 16 %
become 40 %, and indicator 3 was improved from the beginning condition in 32 %
become 56 %. The improved of learning achievement was showed from student pass
of the limit pass score in the classroom was getting improved from the beginning
condition 55.50 % become 96 % and the average of student score was getting
improved from beginning condition 58.94 become 79.27.
Key Word: activeness, learning achievement of social science, and role
playing method.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan segala kenikmatan, rahmat, serta hidayahNya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Peningkatan
Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Plaosan 1
Menggunakan Metode Role playing ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata
Dharma (USD) Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa
adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku ketua program
pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma
3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. selaku dosen pembimbing I dan Eny
Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, memberikan petunjuk, dan
memberikan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai.
4. Semua dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
5. Sumarjoko, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Plaosan 1 yang telah memberikan ijin
tempat untuk melakukan penelitian di sekolah
6. Junedi, S.Pd.SD selaku guru kelas V SD Negeri Plaosan 1 yang telah bersedia
memberikan bantuan dalam proses penelitian
7. Siswa siswi Kelas V SD N Plaosan 1 selaku subjek penelitian yang telah bersedia
untuk membantu saya dalam proses penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan/ karyawati SD N Plaosan 1 yang telah
memberikan bantuan sehingga proses penelitian berlangsung dengan lancar
9. Bapak Sudarto dan Ibu Murbaning Nastiti selaku orangtua yang telah
memberikan semangat dan dukungan serta doa yang tiada hentinya kepada
penulis
10. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada
penulis
11. Teman-teman PGSD kelas B angkatan 2009 atas semangat kebersamaan,
dukungan, dan kerjasama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan
12. Teman-teman PPL SD Negeri Plosan 1 yang selalu memeri dukungan dan
bantuan kepada penulis dalam proses penelitian
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Dalam kehidupan ini kesempurnaan hanya milik Allah SWT, maka penulis pun
merasa masih jauh dari kesempurnaan. Begitu pula dalam penulisan skripsi ini juga
masih jauh dari kesempurnaa. Untuk itu, saran dan kritik sangat penulis terima
sebagai masukan dalam perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan
kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Terima kasih.
Yogyakarta, 31 Mei 2013
Penulis,
Arifin Ridwan Windarto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 12
1.3 Perumusan Masalah ..................................................................................... 13
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 13
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 13
1.6 Definisi Operasional...................................................................................... 14
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Kajian Teori .................................................................................................. 16
2.1.1 Dasar Teori ................................................................................................ 16
2.1.2 Keaktifan Belajar ...................................................................................... 18
2.1.3 Prestasi Belajar ......................................................................................... 21
2.1.4 Metode Role Playing ................................................................................. 27
2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .................................................... 37
2.1.6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .............................................................. 40
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................... 43
2.3 Desain Diagram Penelitian yang Relevan ..................................................... 49
2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 50
2.5 Hipotesis Tindakan ....................................................................................... 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3.2 Setting Penelitian .......................................................................................... 56
3.3 Rencana Tindakan ........................................................................................ 57
3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ....................................................... 60
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 63
3.6 Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................... 68
3.7 Validitas, Realibilitas, dan Tingkat Kesukaran ............................................ 74
3.8 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 93
3.9 Analisis Data ................................................................................................ 94
3.10 Jadwal Penelitian ......................................................................................... 98
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 99
4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ..................................................................... 99
4.1.2 Hasil Penelitian Kualitas Proses ................................................................ 112
4.1.3 Hasil Penelitian Kualitas Hasil .................................................................. 120
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 124
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 146
5.2 Keterbatasan ................................................................................................. 148
5.3 Saran ............................................................................................................. 150
DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 151
LAMPIRAN ..................................................................................................... 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
JUDUL TABEL HALAMAN
Tabel 1 Indikator Keberhasilan ...................................................................... 61
Tabel 2 Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik Pengumpulan Data ........ 69
Tabel 3 Lembar Observasi Keaktifan ............................................................ 71
Tabel 4 Pedoman Wawancara ....................................................................... 72
Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Tes Pilihan Ganda/Objektif ...................................... 73
Tabel 6 Hasil Penilaian Silabus .................................................................... 78
Tabel 7 Hasil Penilaian RPP ......................................................................... 80
Tabel 8 Indikator Nomer Soal Sebelum Validitas dan Reliabilitas .............. 85
Tabel 9 Hasil Perhitungan Validitas Menggunakan SPSS 16 ....................... 87
Tabel 10 Indikator Nomer Soal Valid dan Soal Tidak Valid ........................ 88
Tabel 11 Kualifikasi Reliabilitas .................................................................... 89
Tabel 12 Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ................... 90
Tabel 13 Kategori Tingkat Kesukaran .......................................................... 91
Tabel 14 Kisi-Kisi Tingkat Kesukaran Item Soal ......................................... 92
Tabel 15 Jadwal Penelitian ............................................................................ 98
Tabel 16 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 1 ............................. 114
Tabel 17 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 2 ............................. 115
Tabel 18 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 3 ............................ 116
Tabel 19 Rangkuman Perhitungan Turus Keaktifan Siklus 1 ..................... 118
Tabel 20 Hasil Perhitungan Keaktifan Siswa pada Indikator 1, 2, dan 3 .... 119
Tabel 21 Perolehan Nilai Kognitif, Psikomotor, dan Produk ...................... 122
Tabel 22 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................... 123
Tabel 23 Hasil Penelitian Siklus I ................................................................ 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
JUDUL GAMBAR HALAMAN
Gambar 1 Diagram Penelitian yang Relevan ................................................ 50
Gambar 2 Desain Putaran Spiral Kemmis dan Mc. Taggart .......................... 54
Gambar 3 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Lulus KKM ................ 129
Gambar 4 Grafik Peningkatan Rata-Rata Nilai Siswa ............................... 129
Gambar 5 Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa ......................................... 130
Gambar 6 Contoh Media Foto Para Pahlawan Kemerdekaan ..................... 133
Gambar 7 Contoh Hasil Kerja Kelompok Ir. Soekarno .............................. 134
Gambar 8 Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta ......................... 135
Gambar 9 Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ir. Soekarno ................ 137
Gambar 10 Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ibu Fatmawati ........... 138
Gambar 11 Contoh Hasil Kerja Kelompok Ibu Fatmawati .......................... 140
Gambar 12 Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta ....................... 141
Gambar 13 Contoh Lembar Soal Evaluasi Amd ......................................... 143
Gambar 14 Contoh Lembar Soal Evaluasi Adb .......................................... 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
JUDUL LAMPIRAN HALAMAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 154
Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran Sebelum Divalidasi .......................... 156
Lampiran 3 Perangkat Pembelajaran Sesudah Divalidasi ............................ 201
Lampiran 4 Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 255
Lampiran 5 Validitas, Reliabilitas, dan Taraf Kesukaran ............................ 265
Lampiran 6 Hasil Penelitian ......................................................................... 274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I memuat tentang latar belakang masalah penelitian ini, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menuliskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan
situasi belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan baik untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara (Sudrajat,
2010; Badan Satuan Nasional Pendidikan, 2006). Jika kita memperhatikan
pendidikan di negara kita saat ini khususnya di sekolah dasar, tentunya belum
sampai pada taraf yang diinginkan oleh negara kita agar sesuai dengan isi dari
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003. Uno (2011: 220) “kondisi pendidikan di
negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang benitik beratkan pada
model belajar konvensional seperti ceramah”. Proses pembelajaran di sekolah
dasar masih cenderung bersifat tradisional dan pasif, serta belum mengembangkan
potensi yang ada pada diri siswa secara optimal. Seperti yang dikatakan Uno
(2011: 220) “di sekolah saat ini ada indikasi bahwa pola pembelajaran bersifat
teacher centered. Kecenderungan pembelajaran ini, mengakibatkan lemahnya
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar
yang dicapai tidak optimal”.
Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar (SD) Negeri Plaosan 1 Mlati juga
cenderung masih menggunakan proses pembelajaran tradisional yang pusat
pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered). Pembelajaran tradisional
tersebut terlihat saat proses pembelajaran di SD Negeri Plaosan 1 Mlati khusunya
di kelas V. Kelas V terdiri dari 25 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa
perempuan. Peneliti melakukan observasi langsung ke dalam kelas V SD Negeri
Plaosan 1 pada tanggal 25 Oktober 2012 dan tanggal 19 November 2012 untuk
mengamati proses pembelajaran IPS. Observasi langsung dilakukan peneliti
dengan mengamati subjek atau hal yang mau diteliti, terjun langsung dengan
melihat, merasakan, mendengarkan, berpikir tentang subjek atau hal yang diteliti.
Peneliti mengamati berbagai aktivitas kegiatan siswa yang menunjukan indikator-
indikator keaktifan menggunakan lembar observasi keaktifan. Indikator-indikator
keaktifan yang diamati seperti, bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pembelajaran IPS saat proses pembelajaran, mengemukakan pendapat ketika
berdiskusi kelompok, dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam
proses pembelajaran IPS. Selain melakukan observasi berbagai aktivitas kegiatan
yang dilakukan siswa peneliti juga melakukan observasi cara guru kelas dalam
menyampaikan materi pembelajaran IPS untuk mengetahui cara guru mengajar.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SD Negeri Plaosan 1
Mlati, terlihat bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru relatif masih
bersifat tradisional, yaitu guru sebagai pusat pembelajaran dan siswa sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
objek pembelajaran sehingga jika guru tidak ada di dalam kelas siswa tidak dapat
melaksanakan proses pembelajaran. Seperti yang di ungkapkan Sanjaya (2010:
208) “dalam kegiatan belajar mengajar guru memegang peran yang sangat
penting. Jika tidak ada guru di dalam kelas kegiatan belajar mengajar tidak dapat
terlaksana”. Selain itu juga terlihat saat proses pembelajaran siswa kurang
memperhatikan saat guru menyampaikan materi pelajaran IPS. Keaktifan siswa
saat proses pembelajaran IPS berlangsung juga masih kurang dan bahkan siswa
cenderung pasif. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS dapat dilihat
dari indikator-indikator keaktifan belajar siswa, yaitu ketika guru bertanya kepada
siswa “apakah ada pertanyaan?”, siswa kebanyakan tidak menjawab pertanyaan
dan diam. Siswa yang bertanya berjumlah 5 siswa dari jumlah 25 siswa dengan
persentase 20 %. Ketika guru meminta pendapat kepada siswa “mengerjakanya di
LKS atau di buku tulis?”, siswa yang mengemukakan pendapat berjumlah 4 dari
jumlah 25 siswa dengan persentase 16%. Ketika guru meminta siswa untuk
mengerjakan LKS, tetapi siswa justru berbisik-bisik dengan teman lainya, ada
yang sibuk dengan kegiatanya masing-masing dan justru tidak mengerjakan tugas
yang diberikan guru. Jumlah siswa yang mengerjakan tugas dalam proses
pembelajaran IPS berjumlah 8 dari jumlah 25 dengan persentase 32 %.
Selain observasi peneliti juga melakukan tanya jawab guru kelas V di SD
Negeri Plaosan 1 Mlati (komunikasi pribadi, 12 September 2012). Hasil
wawancara kepada guru tersebut memberikan informasi tentang latar belakang
keluarga dan pendidikan dari siswa di sana, “latar belakang keluarga siswa
kebanyakan bekerja sebagai buruh, yang bekerja dari pagi sampai sore dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
malamnya untuk beristirahat, jadi tidak ada waktu bagi siswa untuk mendapat
pendampingan mengenai pendidikan dari orang tua. Tingkat kesadaran orang tua
mengenai pendidikan sangatlah rendah, mereka hanya berfikir asal siswanya
sekolah sudah cukup”. Hal ini yang menjadikan siswa kurang bisa memahami
materi pelajaran yang berdampak pada prestasi belajar siswa di sekolah. Diperkuat
juga oleh guru selanjutnya yang mengatakan “di kelas V saat pembelajaran
siswanya kurang antusias mengikuti pembelajaran dan perhatian siswa pada
pembelajaran kurang”.
Saat jam istirahat, peneliti juga berkesempatan bertanya jawab kepada
siswa kelas V mengenai proses pembelajaran IPS di kelas V (komunikasi pribadi,
12 September 2012). Peneliti bertanya “dek kamu suka pelajaran IPS gak?”,
jawab siswa “aku gak suka mas, soalnya banyak menghafal”. Selain bertanya
kepada siswa peneliti juga bertanya jawab dengan guru kelas V agar memperkuat
keterangan yang diberikan siswa. (komunikasi pribadi, 12 September 2012) guru
mengatakan bagaimana proses pembelajaran IPS, “saat pembelajaran IPS siswa
tidak aktif dan cenderung pasif saat diberikan materi, saat diberikan tugas siswa
ramai dan sibuk sendiri dengan kegiatanya, mungkin itu disebabkan siswa kurang
tertarik dengan pembelajaran IPS yang materinya masih abstrak bagi siswa dan
kurang menarik bagi siswa”. Penjelasan tentang proses pembelajaran pelajaran
IPS dan hasil tanya jawab di atas mengindikasikan bahwa keaktifan belajar
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, yang menyebabkan prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran IPS menjadi kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dari nilai-nilai prestasi belajar siswa dan jumlah siswa yang lulus KKM pada mata
pelajaran IPS masih kurang.
Menurut data yang peneliti peroleh, prestasi belajar siswa pada pelajaran
IPS selama tiga tahun terakhir masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM. KKM mata pelajaran IPS di SD Negeri Plaosan 1 yang ditetapkan yaitu 60.
Pada tahun 2012/2013 nilai-nilai ulangan harian yang di dapatkan siswa untuk
mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1 masih mendapatkan nilai rata-
rata kelas yang rendah sebesar 56.72. Dokumen ulangan harian siswa menunjukan
bahwa dari jumlah 25 siswa masih ada 11 siswa atau sebesar 44 % siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM. Sementara pada tahun 2011/2012 nilai-nilai
ulangan harian yang di dapatkan siswa untuk mata pelajaran IPS di kelas V SD
Negeri Plaosan 1 juga masih mendapatkan nilai rata-rata kelas yang rendah
sebesar 61.5. Dokumen ulangan harian siswa juga menunjukan bahwa dari jumlah
siswa 24 masih ada 10 siswa atau 41,66 % siswa mendapat nilai dibawah KKM.
Ditambah nilai ulangan harian pada tahun 2010/2011 nilai-nilai ulangan harian
yang didapat siswa untuk mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1
masih mendapatkan nilai rata-rata kelas yang rendah sebesar 58.6. Dokumen
ulangan harian siswa juga menunjukan bahwa dari jumlah 23 siswa masih ada 11
siswa atau sebesar 47.82 % siswa mendapat nilai dibawah KKM. Maka rata-rata
untuk keseluruhan nilai siswa yang sudah mencapai KKM atau melebihi KKM
selama 3 tahun terakhir sebesar 55.50 % dan nilai rata-rata mata pelajaran IPS
selama 3 tahun terakhir sebesar 58.94.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan mengenai proses
pembelajaran, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang bersifat
tradisional dan berpusat pada guru (teacher centered) dapat menyebabkan siswa
cenderung menjadi pasif dalam proses pembelajaran. Hal itu dapat mengakibatkan
potensi yang dimiliki siswa kurang bisa berkembang dengan maksimal, karena
siswa menjadi objek belajar dari guru. Seperti yang di ungkapkan Uno (2011:
220) “di sekolah, saat ini ada indikasi bahwa pola pembelajaran bersifat teacher
centered. Kecenderungan pembelajaran ini, mengakibatkan lemahnya
pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar
yang dicapai tidak optimal”. Sependapat dengan Uno, Sanjaya (2010: 209)
mengatakan
sebagai objek belajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan
kemampuan sesuai minat dan bakatnya, bahkan untuk belajar sesuai
dengan gayanya sangat terbatas. Sebab, dalam proses pembelajaran
segalanya diatur dan ditentukan oleh guru. Siswa menjadi kurang bisa
aktif dalam proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran
tradisional ini guru terlihat lebih berperan aktif dari pada siswa saat
proses pembelajaran berlangsung.
Sedangkan kecenderungan proses pembelajaran di sekolah dasar saat ini masih
berpusat pada guru yang menggunakan metode klasikal seperti ceramah dan tanya
jawab, sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaranan yang berpusat pada guru tersebut berakibat pada tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang masih rendah. Di dalam kelas siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikan guru, serta sedikit
kesempatan bagi siswa untuk bertanya kepada guru.
Uraian diatas menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa dalam kelas
masih kurang sehingga berdampak pada prestasi belajar yang rendah. Kurangnya
keaktifan dan prestasi belajar siswa saat proses pembelajaran dikarenakan proses
pembelajaran IPS yang masih bersifat tradisional. Saat proses pembelajaran IPS
berlangsung siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran dan bahkan cenderung
pasif. Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa disebabkan karena materi
pelajaran IPS yang masih abstrak bagi siswa dan kurang menarik bagi siswa,
karena cara menyampaikan meteri ajar IPS oleh guru belum menggunakan metode
yang sesuai. Guru masih menggunakan proses pembelajaran tradisional, yang
berpusat pada guru (teacher center) bukan berpusat pada siswa (student center).
Sehingga siswa kurang terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran IPS,
karena dalam pembelajaran tradisional guru menggunakan metode ceramah, tanya
jawab, penugasan, dan sedikit kesempatan bagi siswa untuk bertanya serta
berdiskusi. “Guru masih menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga
menyebabkan siswa pasif” (Uno, 2012: 75). Bagi siswa metode-metode tersebut
merupakan metode yang membosankan dan kurang menarik sehingga berdampak
pada prestasi dan keaktifan siswa dalam pelajaran IPS.
Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan oleh
guru dan siswa begitu juga sebaliknya, yang bertujuan untuk mempelajari suatu
materi tertentu. Seperti yang diungkapkan oleh Winkel (2004: 59) “belajar
merupakan aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pemahaman-
pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan ini bersifat relatif konstan
dan berbekas”. Sependapat dengan Winkel, Sanjaya (2010: 235) mengatakan
“belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku”. Sementara itu John Dewey
(dalam Uno, 2012: 196) bahwa belajar adalah apa yang menyangkut apa yang
harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri.
Proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered)
mengakibatkan siswa cenderung menerima segala informasi yang diberikan oleh
guru, sehingga sedikit kesempatan bagi siswa untuk bertanya. Seperti yang di
ungkapkan Sanjaya (2010: 209) “peran siswa adalah sebagai penerima informasi
yang diberikan guru. Dalam pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered) proses pembelajaran mengarah pada hasil akhir proses pembelajaran
(nilai)”. Hasil akhir proses pembelajaran (nilai) dijadikan oleh guru sebagai target
utama proses pembelajaran, sehingga guru mengesampingkan proses
pembelajaran yang seharusnya dikuasai siswa. Proses pembelajaran yang baik
melihat keberhasilan siswa tidak hanya dari hasil akhir proses pembelajaran
(nilai), tetapi melihat pada sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran.
Sanjaya (2010: 210) “keberhasilan suatu proses pengajaran diukur sejauh mana
siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru”.
Proses belajar mengajar yang baik harusnya berpusat pada siswa (student
center) yaitu siswa sebagai subjek belajar agar siswa dapat belajar secara
maksimal. Seperti yang dikatakan Sanjaya (2010: 214) “siswa tidak dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
sebagai objek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh kemauan guru,
melainkan siswa ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuan yang dimilikinya. Bukanlah pada guru (teacher center)
sebagai pusat belajar”. Melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar
mengajar dan didukung dengan fasilitas (sarana dan prasarana) yang baik seperti:
rancangan kegiatan, sumber belajar, alat peraga, dan media, dapat membuat siswa
aktif membangun pengetahuanya sendiri.
Tujuan pembelajaran yang baik yaitu melihat keberhasilan siswa tidak
hanya dari hasil akhir proses pembelajaran yang berupa nilai, tetapi melihat pada
sejauh mana siswa dapat mengubah kemampuanya dalam proses pembelajaran
dari tidak bisa menjadi bisa. Seperti yang dikatakan Sanjaya (2010: 215) “tujuan
pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi proses untuk
mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai”. Begitu
juga dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar
harusnya juga seperti penjelasan sebelumnya yaitu dalam proses pembelajaran
berpusat pada siswa (student center) dan melihat siswa sebagai subjek belajar.
Berdasarkan fakta dan uraian yang telah disampaikan sebelumnya, untuk
mengoptimalkan keaktifan dan prestasi belajar siswa diperlukan langkah-langkah
yang tepat yang dapat digunakan untuk mengatasi hal-hal tersebut. Metode
pembelajaran tradisional yang selama ini digunakan harus diubah dengan metode
pembelajaran inovatif yang bisa menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. Pemilihan metode juga harus disesuaikan dengan materi ajar yang
akan disampaikan dalam suatu mata pelajaran tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Bahan materi dalam pelajaran IPS masih bersifat abstrak bagi siswa karena
materi dan konsep-konsep yang terdapat di dalamnya berisi tentang kejadian-
kejadian yang terjadi di masa lalu. Sedangkan siswa sekolah dasar kelas V masih
berusia antara 7-11 tahun dimana kemampuan berpikir siswa masih berada dalam
tingkatan operasional konkret yang tingkat pemahamanya belum begitu mampu
memahami materi dan konsep-konsep yang abstrak, seperti yang di ungkapkan
oleh Sanjaya (2008: 263) “fase operasional konkret, karena pada masa ini pikiran
anak terbatas pada objek-objek yang ia jumpai dari pengalaman-pengalaman
langsung”. Oleh sebab itu peneliti harus pandai memilih dan menerapkan metode
pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan materi dan konsep-konsep yang
masih abstrak. Pemilihan metode tersebut bertujuan agar siswa menjadi tertarik
untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan siswa menjadi paham
mengenai materi dan konsep-konsep yang masih abstrak sehingga siswa tidak
hanya sekedar menghafalnya saja.
Guru dapat menggunakan salah satu metode pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman mengenai konsep-konsep yang masih abstrak bagi
siswa, salah satunya dengan menggunakan metode role playing. Peneliti memilih
menggunakan metode role playing karena dengan menggunakan metode ini dapat
menjadikan materi IPS yang abstrak menjadi konkrit seperti yang dikatakan Zaini
(2008: 100) bahwa role play digunakan dengan alasan karena menjadikan
problem yang abstrak menjadi kongrit dan melibatkan peserta didik dalam
pembelajaran yang langsung dan eksperiensial. Selain itu Zaini (2008: 98) juga
mengatakan “role playing adalah aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik”. Role playing
mendukung siswa mengespresikan perasaannya dan juga melibatkan sikap, nilai,
dan keyakinan. Zaini (2008: 104) mengungkapkan pendekatan role playing yang
bisa digunakan di dalam kelas untuk pembelajaran yang membahas materi yang
terjadi di masa lampau, diantaranya:
Pendekatan berbasis spekulasi (speculative-based approach). Dalam
pendekatan ini peserta didik dilibatkan dalam membuat spekulasi
terhadap pengetahuan masa lalu, peristiwa masa lampau, atau yang akan
datang dengan menggunakan aspek-aspek yang diketahui dari wilayah
subjek tertentu dan pengetahuan yang dimiliki secarainteraktif.
Pendekatan ini siswa diharapkan: (1) membangkitkan pengetahuan untuk
mengisi celah antara informasi yang diketahui dengan yang tidak
diketahui, (2) menggunakan bukti untuk membuat penilaian yang
berdasar, (3) merekonstruksi kemudian merepresentasi interaksi tertentu
untuk menganalisis peristiwa.
Penjelasan di atas menjelaskan bahwa metode role playing bisa digunakan untuk
menyampaikan dan membahas materi IPS yang kebanyakan masih bersifat abstrak
dan terjadi di masa lalu. Selain itu Sudjana (2005: 206) menunjukan hubungan
antara metode kegiatan pembelajaran dengan aspek tingkah laku, yaitu untuk
mengembangkan aspek tingkah laku sikap (penyerapan perasaan melalui
pengalaman baru yang berhasil) cocok menggunakan metode bermain peran.
Tingkah laku sikap yang dikembangkan adalah tingkah laku yang menunjukan
keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan bermain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
peran/role playing. Sementara itu Davies (dalam Uno & Muhammad, 2011: 220)
mengemukakan “penggunaan role playing dapat membantu siswa dalam
mencapai tujuan-tujuan afektif”. Penggunaan metode role playing diharapkan
membuat siswa mampu mengalami proses belajarnya secara nyata melalui
berbagai peran yang diperankanya, semisal saat memainkan peran tokoh-tokoh
penting dalam proklamasi dan peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi
kemerdekaan negara Indonesia.
Pendapat para tokoh di atas juga di perkuat oleh hasil penelitian yang telah
diteliti dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Sulistiyaningrum (2011);
Pamungkas P. (2010); Sadali (2000); dan Wintala (2011) yang membuktikan
bahwa metode role playing dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
siswa. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian sebagai upaya meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS
menggunakan metode role playing, dengan judul “Peningkatan keaktifan dan
prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan
metode role playing”. Penggunaan metode role playing, diharapkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa dapat meningkat.
1.2 Pembatasan Masalah
Peneliti dalam penelitian ini membatasi permasalahan pada peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar IPS dengan materi menghargai jasa dan peranan
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan menggunakan metode role playing
pada siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati tahun pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang, maka
rumusan masalah yang di ambil peneliti adalah:
1.3.1 Bagaimana penggunaan metode role playing sebagai upaya untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013?
1.3.2 Bagaimana penggunaan metode role playing sebagai upaya untuk
menigkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Untuk mengetahui penggunaan metode role playing sebagai upaya
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013.
1.4.2 Untuk mengetahui penggunaan metode role playing sebagai upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi peneliti, dapat meningkatkan wawasan mengenai penyampaian materi
tentang kompetensi dasar mengenai menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan dengan menggunakan metode role palying.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1.5.2 Bagi guru, dapat menambah pengalaman dalam menggunakan metode role
playing unruk mengenalkan dan memberikan materi menghargai jasa dan peranan
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan pada siswa.
1.5.3 Bagi siswa, dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung setelah
melihat, melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman belajarnya melalui
kegiatan role playing. Siswa juga dapat menjadi lebih berperan aktif dalam proses
pembelajaran karena siswa dapat mengalami sendiri pengalaman belajarnya
sehingga pengetahuan akan cepat ditangkap oleh siswa.
1.5.4 Bagi sekolah, memberikan masukan tentang bagaimana menggunakan dan
penerapan metode role playing dalam proses pembelajaran sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
1.6 Definisi Operasional
Penelitian ini perlu didefinisi operasional untuk menyamakan presepsi
tentang hal-hal yang secara operasional masih berbeda, yaitu:
1.6.1 Belajar adalah proses perubahan perilaku yang terjadi sepanjang hayat
sejak/terus menerus dari siswa lahir sampai meninggal melalui praktek dan latihan
di lingkungannya.
1.6.2 Prestasi belajar adalah usaha kegiatan belajar antara guru dengan siswa yang
dapat diukur menggunakan evaluasi seperti: tes, baik tes lisan maupun tertulis.
1.6.3 Keaktifan belajar adalah siswa mengalami sendiri proses belajarnya melalui
aktivitas-aktivitas yang mendukung terjadinya proses belajar. Kemauan siswa
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sudah ada dalam diri siswa, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
guru harus pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan
siswa dalam belajar dapat dimunculkan
1.6.4 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah adalah ilmu yang mempelajari
manusia di masyarakat dengan menggunakan beberapa kajian pokok dengan
tujuan agar manusia dapat memecahkan berbagai masalah, sehingga semakin
mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya.
1.6.5 Role playing/role play/bermain peran adalah metode yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan penguasaan materi ajar melalui memainkan peran
secara langsung sesuai dengan karakter materi ajar. Siswa dapat memainkan peran
dan menyampaikan nilai-nilai dalam kaitanya dengan suatu bidang ilmu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Bab II memuat tentang kajian teori, kerangka berpikir, hipotesis tindakan, dan
penelitian yang relevan.
2.1 Kajian Teori
Teori-teori yang mendukung terlaksananya penelitian terdiri dari dasar
teori konstruktivisme dan teori-teori pendukung, seperti keaktifan belajar, prestasi
belajar, metode role playing, ilmu pengetahuan sosial (IPS), dan penelitian
tindakan kelas (PTK).
2.1.1 Dasar Teori
2.1.1.1 Teori Konstruktivisme
“Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi
premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun,
mengkontruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup”
(Suyono, 2011: 105). Menurut Sanjaya (2010: 246), “belajar menurut teori
konstruktivistik bukanlah sekedar menghafal akan tetapi, proses mengkontruksi
pengetahuan melalui pengalaman”. Sehingga potensi diri yang dimiliki akan
berkembang dan pengetahuan yang siswa peroleh akan bermakna setelah siswa
belajar secara langsung, melihat, melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman
belajarnya. Sependapat dengan Sanjaya, teori konstruktivisme sosial dari
Vygotsky (dalam Suyono, 2011: 109) yang mengatakan “teori pembelajarannya
sebagai pembelajaran kongsi sosial (social cognition). Pembelajaran kongsi sosial
meyakini bahwa kebudayaan merupakan penentu utama bagi pengembangan
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
individu”. Selain itu Nik Azis Nik Pa (dalam Lapono, 2010: 1-25) menjelaskan
tentang konstruktivisme dalam belajar,
konstruktivisme adalah tidak lebih daripada komitmen terhadap
pandanga bahwa manusia membina pengetahuanya sendiri. Ini bermakna
bahwa sesuatu pengetahuan yang dipunyai oleh seorang individu adalah
hasil daripada aktiviti yang dilakukan individu tersebut, dan bukan sesuatu
maklumat atau pembelajaran yang diterima secara pasif dari luar.
Pengetahuan tidak boleh dipindahkan daripada pemikiran seseorang
individu kepada pemikiran individu yang lain. Sebaliknya, setiap individu
membentuk pengetahuanya sendiri dengan menggunakan pengalamannya
secara terpilih.
Peneliti memilih teori konstruktivisme seperti penjelasan Nik Azis Nik Pa di atas
karena keaktifan siswa menjadi syarat utama dalam pembelajaran konstruktivisme
(Lapono, 2010: 1-25). Selain itu teori konstruktivisme sesuai dengan metode role
playing, seperti yang dikatakan Suparno (2007: 82-83) metode role playing
merupakan salah satu contoh metode yang sesuai dengan teori konstruktivisme.
Pengertian di atas menunjukan bahwa teori belajar konstruktivisme sesuai
dengan proses pembelajaran menggunakan metode role playing karena siswa
membangun sendiri pengetahuannya melalui belajar secara langsung, melihat,
melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman belajarnya melalui kegiatan role
playing untuk memahami materi pembalajaran. Melalui proses pembelajaran
menggunakan role playing siswa juga dapat mengalami proses belajarnya secara
langsung dan nyata dari lingkungan sosial mereka. Selain itu siswa juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menunjukan keaktifan belajarnya dalam proses pembelajaran menggunakan
metode role playing.
2.1.2 Keaktifan Belajar
2.1.2.1 Pengertian Keaktifan Belajar
Keaktifan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
kegiatan, kesibukan, aktivitas (Tim penyusun KBBI, 2005: 26). Keaktifan belajar
adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental (Sardiman, 2001: 3). Menurut
Yamin (2007: 82) “belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk membangun
pengetahuan dalam dirinya. Proses pembelajaran terjadi perubahan dan
peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dalam
ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif”. Dengan demikian, kegiatan aktif siswa
dalam proses pembelajaran dapat disebut dengan belajar aktif. Sanjaya (2007:
101-106) mengatakan aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata,
tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual, dan
emosional. Guru tidak bisa melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa, tetapi
guru dapat mengamatinya yaitu dari kegiatan siswa tersebut sebagai akibat adanya
aktivitas pikiran dan perasaan, seperti siswa bertanya, siswa mengemukakan ide,
siswa menyanggah ide, siswa menyetujui ide, siswa menjawab, siswa melakukan
diskusi, siswa memecahkan soal, siswa mengamati sesuatu, siswa melaporkan
hasil pekerjaannya, siswa membuat rangkuman, siswa membuat refleksi dan
sebagainya. Sementara itu menurut Dimyati & Mudjiono (2006: 45)
dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan.
Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan
fisik berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-
keterampilan, dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis misalnya
menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan
masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain,
menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain.
Berbagai macam bentuk keaktifan belajar di atas sudah terdapat dalam diri
siswa, sehingga siswa mempunyai keinginan untuk melakukan berbagai macam
bentuk keaktifan tersebut. Siswa dapat melakukan dan menunjukan berbagai
macam kekatifan belajar jika guru dapat memfasilitasi siswa agar dapat
melakukan dan menunjukan berbagai macam kekatifan belajar. Menurut Arifin
(2008: 294) mengatakan “pada dasarnya peserta didik adalah manusia aktif yang
mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan
anspirasinya sendiri. Keaktifan itu beranekaragam bentuknya mulai dari kegiatan
fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati”. Sependapat
dengan Arifin, Uno (2012: 196) mengatakan “seorang anak pada dasarnya sudah
memiliki keinginan untuk berbuat dan mencari sesuatu yang sesuai dengan
anspirasinya, demikian halnya dengan belajar. Belajar hanya mungkin terjadi
apabila siswa aktif dan mengalaminya sendiri”. Sehingga seorang guru harus
pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan siswa dalam
belajar seperti: keinginan berbuat dan mencari sesuatu dapat dimunculkan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa
keaktifan belajar yaitu proses pembelajaran yang dialami oleh siswa sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
melalui aktivitas-aktivitas keaktifan yang mendukung terjadinya proses
pembelajaran. Kemauan siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sudah
ada dalam diri siswa, sehingga guru harus pandai memfasilitasi siswa dalam
proses pembelajaran agar keaktifan siswa dalam belajar dapat dimunculkan.
Selain itu peneliti bersama kelompok studi keaktifan menyimpulkan indikator-
indikator keaktifan. Berdasarkan indikator-indikator keaktifan yang telah
dikemukakan oleh para ahli kemudian peneliti bersama kelompok studi keaktifan
menyimpulkan bahwa indikator keaktifan adalah sebagai berikut : (1) bertanya
kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran
yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada
guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak
memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru,
(2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan
tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan
melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai
dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan
mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan.
2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa
Berdasarkan pengertian-pengertian keaktifan yang disampaikan
sebelumnya oleh Uno (2012: 196), Arifin (2008: 294), Sanjaya (2007: 101-106),
dan Dimyati & Mudjiono (2006: 45) mengindikasikan bahwa proses pembelajaran
mempunyai pengaruh terhadap keaktifan belajar siswa. Oleh sebab itu guru harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan siswa dalam
belajar, seperti: keinginan berbuat dan mencari sesuatu dapat dimunculkan. Guru
dapat menyusun kegiatan di dalam RPP agar memungkinkan siswa untuk
melakukan dan menunjukan aktivitas/interaksi keaktifan dalam belajar.
Dikarenakan dengan munculnya aktivitas/interaksi yang terjadi antara guru
dengan siswa ataupun siswa dengan siswa lain seperti pada indikator keaktifan
mengakibatkan terbentuknya pengetahuan siswa. Selain itu dari aktivitas/interaksi
tersebut dapat memaksimalkan siswa dalam berproses selama proses
pembelajaran, karena siswa belajar dengan melakukan berbagai indikator
keaktifan dalam belajar.
2.1.3 Prestasi Belajar
2.1.3.1 Pengertian Belajar
Belajar tidak pernah terpisahkan dari manusia karena pada hakikatnya
manusia melakukan kegiatan belajar sepanjang hayatnya, semenjak lahir sampai
meninggal. Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah/lembaga formal seperti
sekolah dasar tetapi juga melalui lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Sanjaya (2010: 222) “belajar adalah proses yang terus menerus, yang tidak pernah
berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas”. Belajar bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan yang baru. Seperti yang dikatakan Dimyati & Mudjiono
(2006: 7)
belajar merupakan tindakan dan perilaku kompleks. Sebagai tindakan,
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.
Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-
benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan
bahan belajar.
Sementara itu Uno (2012: 138) mengatakan “belajar adalah proses yang
menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan dengan sengaja untuk
memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman baru ke arah yang lebih
baik”. Sependapat dengan Uno, Sanjaya (2010: 235) mengatakan “belajar adalah
proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan
munculnya perubahan tingkah laku”. Sependapat juga dengan Uno, Slameto
(2010:2) juga mengatakan “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan sebelumnya menunjukan
bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku yang terjadi sepanjang hayat
sejak/terus menerus dari siswa lahir sampai meninggal melalui praktek dan latihan
di lingkungannya. Lingkungan pembelajaran siswa tidak hanya terbatas pada
ruang kelas tetapi juga di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Melalui belajar ini yang akhirnya membuat anak mendapatkan keterampilan,
pengetahuan, sikap, dan nilai yang bersifat konstan/menetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.1.3.2 Macam-Macam Bentuk Belajar
Berikut ini merupakan macam-macam bentuk belajar menurut Passaribu
(1985: 10-11) (a) belajar bersyarat yaitu belajar menanggapi suatu rangsangan
secara lain daripada yang semula diminta oleh rangsangan itu, (b) belajar dengan
mencoba adalah belajar dengan mencoba terus saja, sehingga nanti pada
hakikatnya berhasil. Seseorang akan terus belajar, berusaha apabila belum
mengalami keberhasilan dari tujuan yang akan dicapai, (c) belajar asosiatip adalah
belajar untuk menambah pengetahuan, memperluas kekayaan tanggapan.
Tanggapan asal dari pengamatan merupakan unsur terakhir dari pengamatan kita.
Maka penting sekali adanya usaha untuk memperbanyak tanggapan. Tanggapan
yang ada pada anak saling berhubungan satu sama lain dengan tanggapan yang
telah ada sebelumnya, dan (d) belajar dengan insght adalah belajar yang
pemecahannya ditemukan tidak secara kebetulan, melainkan secara sistematis atau
sebagai akibat dari menangkapnya suatu hubungan pengertian. Bentuk belajar ini
membantu dalam pembentukan manusia dengan perantaraan bahan wejangan,
yang mengarahkan kepribadianya dan membantu dalam pertumbuhan untuk
menuju kedewasannya.
2.1.3.3 Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Arifin (2009: 12) “prestasi merupakan hal yang berkenaan
dengan aspek pengetahuan”. Menurut Winkel (1984: 64) menyatakan bahwa
“prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai”. Hasil dari usaha pembelajaran
perlu di ukur secara langsung dengan menggunakan tes atau evaluasi, yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Sedangkan Tim penyusun KBBI (2005: 700) “prestasi adalah hasil yang telah
dicapai(dari yang telah dilakukan atau dikerjakan, dsb)”. Berdasarkan hal-hal
yang telah disampaikan sebelumnya prestasi adalah sebuah hasil/usaha yang telah
dicapai oleh seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu dan dapat diukur
menggunakan tes atau evaluasi.
Menurut Arifin (2008: 12) “prestasi belajar merupakan suatu masalah yang
bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang
kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan
masing-masing”. Sedangkan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (1990: 700)
dikatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya yang ditunjukan
dengan nilai atau tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Hadan
Nawawi (1981: 100) mengartikan “prestasi belajar sebagai tingkat keberhasilan
dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu”.
Sedangkan Dimyati & Mudjiono (2006: 3) mengatakan “hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. Dari sisi guru,
tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Berdasarkan uraian diatas menunjukan bahwa prestasi belajar adalah usaha
kegiatan belajar antara guru dengan siswa yang dapat diukur menggunakan
evaluasi seperti: tes, baik tes lisan maupun tertulis. Hasil dari evaluasi dinyatakan
dalam bentuk simbol-simbol, angka, huruf, atau kalimat dan dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
untuk melihat bagaimana prestasi belajar siswa dan tinggi rendahnya prestasi
belajar siswa pada suatu mata pelajaran tertentu.
2.1.3.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Keaktifan siswa sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Menurut
Zaini,dkk (2008: xiv)
belajar aktif itu sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan
hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya
menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa
yang telah diberikan. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tertentu untuk
dapat mengikat informasi yang baru saja diterima. Belajar aktif adalah
salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian
menyimpannya dalam otak.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar,
karena dalam kegiatan belajar adalah merupakan sebuah proses, dan hasil dari
proses belajar adalah prestasi. Keberhasilan dalam belajar dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar. Sudjana (2009: 39)
mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:
(1) faktor Intrinstik, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan,
sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis, (2) Faktor ekstrinsik, yaitu faktor yang
berasal dari luar siswa atau lingkungan seperti guru, media, teman pergaulan, dan
lain-lain. Sependapat dengan Sudjana, Slameto (2010: 54-72) mengungkapkan
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: (1) faktor
internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor
intern terdiri dari: (a) faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), (b) faktor
psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan),
dan (c) faktor kelelahan, (2) faktor eksternal, yaitu faktor dari luar individu.
Faktor ekstern terdiri dari: (a) faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi
antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, dan latar belakang kebudayaan), (b) faktor sekolah (metode mengajar
guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan
gedung, metode belajar dan tugas rumah, dan (c) faktor masyarakat (kegiatan
siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat). Sedangkan menurut Mulyasa (2006: 190) “prestasi belajar
merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-
faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi
empat, yaitu (1) bahan atau materi yang dipelajari, (2) lingkungan, (3) faktor
instrumental, dan (4) kondisi peserta didik”.
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan sebelumnya dapat
diindikasikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
adalah (1) bahan atau materi yang dipelajari, (2) kondisi lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat, (3) faktor instrumental berupa keadaan gedung, media
pembelajaran, dan metode mengajar guru (4) kondisi jasmaniah (kesehatan dan
cacat tubuh), psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dan kesiapan), dan faktor kelelahan siswa, (5) keaktifan siswa. Tingkat
keberhasilan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dipegaruhi faktor-
faktor tersebut, sehingga prestasi belajar siswa dapat menjadi sempurna jika aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor dalam proses pembelajaran dapat terpenuhi.
2.1.4 Metode Role Playing
2.1.4 1 Pengertian Metode Role playing
McCaslin (2006: 10) mengatakan “role playing is what the young child
does in a dramatic play”. Pendapat ahli tersebut dapat diartikan bahwa role
playing adalah bagaimana siswa melakukan permainan drama. Djajadisastra
(1983: 34) mengatakan “metode bermain peran atau berperan adalah suatu metode
mengajar di mana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan
kegiatan memainkan peran tertentu seperti yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat atau sosial”. Sedangkan menurut Sagala (dalam Taniredja, 2011: 39)
“Sosiodrama adalah metode mengajar yang mendramatisasikan suatu situasi sosial
yang mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan suatu
masalah yang muncul dari suatu situasi sosial”. Sependapat dengan Sagala, Zaini
(2008: 98) mengatakan “role playing adalah aktivitas pembelajaran terencana
yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik”. Salah
satu tujuan pendidikan yang digunakan di dalam kelas adalah pendekatan berbasis
problem. Pendekatan ini melibatkan siswa untuk meneliti informasi yang spesifik
untuk sampai pada kesimpulan yang belum ditentukan sebelumnya (Zaini, 2008:
102). Sehingga peneliti mengindikasikan antara metode role playing dan metode
sosiodrama adalah metode yang sama, persamaannya kedua metode tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
terletak pada tahapan dan tujuannya. Kedua metode tersebut mempunyai tahapan
yang sama yaitu ada tahapan dimana siswa harus menghadapi dan memecahkan
suatu masalah/problem dari kegiatan memainkan peran suatu situasi sosial yang
dilakukan siswa. Persamaan kedua yaitu terletak pada tujuan metode role playing
dan metode sosiodrama, tujuan dari kedua metode tersebut adalah agar siswa
dapat memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial.
Pemecahan masalah yang muncul dari suatu situasi sosial menggunakan
metode role playing menurut Zaini (2008: 98) didasarkan pada tiga aspek umum
suatu pengalaman peran dalam kehidupa sehri-hari. Tiga aspek utama tersebut
antara lain: (1) mengambil peran (role-taking), yaitu tekanan ekspektasi-
ekspektasi sosial terhadap pemegang peran. Contoh: berdasar pada hubungan
keluarga, (2) membuat peran (role-making), yaitu kemampuan pemegang peran
untuk berubah secara dramatis dari suatu peran ke peran yang lain dan
menciptakan serta memodifikasi peran sewaktu-waktu diperlukan, serta (3) tawar-
menawar peran (role-negotitation), yaitu tingkat di mana peran-peran
dinegosiasikan dengan peran yang lain dalam parameter dan hambatan interaksi
sosial.
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan sebelumnya dapat diartikan
bahwa role paying adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan
kemampuan penguasaan materi ajar melalui memainkan peran secara langsung
sesuai dengan karakter materi ajar. Siswa dapat memainkan peran dan
menyampaikan nilai-nilai dalam kaitanya dengan suatu bidang ilmu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2.1.4.2 Pendekatan Dalam Metode Role Playing
Zaini (2008: 101-104) mengutarakan beberapa pendekatan role playing
yang bisa digunakan di dalam kelas, antara lain:
2.1.4.2.1. Pendekatan berbasis keterampilan (skills-based aprroach)
Dalam pendekatan berbasis ketrampilan peserta didik diharapkan untuk: (1)
memperoleh suatu keterampilan, kemampuan atau sikap yang sering melalui
perilaku model dengan seperangkat kriteria, (2) melatih sifat-sifat sampai benar-
benar terinternalisai dengan mengikuti kriteria yang ada, serta (3)
mendemonstrasikan sifat tersebut kepada yang lain untuk tujuan evaluasi.
2.1.4.2.2. Pendekatan berbasis isu (issues-based approach)
Permainan secara aktif mengeksplorasi suatu isu dengan mengandaikan peran-
peran dari manusia dalam kehidupan nyata yang berselisih satu sama lain untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Dari pendekatan ini siswa diharapkan untuk: (1)
meneliti sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang mengelilingi suatu isu, (2)
meneliti sikap, kepercayaan yang dianut oleh manusia tertentu, (3) menjadikan
dirinya berpihak pada permanen yang memang posisi yang sama, (4) berunding
atau berdebat dengan mereka yang memegang posisi yang berbeda, (5) mungkin
mengambil pendirian dari yang bertentangan dengan suatu isu.
2.1.4.2.3. Pendekatan berbasis problem (problem-based approach)
Pendekatan ini melibatkan peserta didik untuk meneliti informasi yang spesifik
untuk sampai pada kesimpulan yang ditentukan sebelumnya. Pendekatan berbasis
problem peserta didik diharapkan untuk: (1) menarik pengetahuan dari suatu
wilayah disiplin ilmu tertentu, (2) menggunakan pengetahuannya sendiri secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
tepat, (3) menerapkan pengetahuan dalam serangkaian tantangan, (4) mereaksi
secara tepat terhadap problem yang muncul, (5) mencari solusi yang telah
dipertimbangkan dengan berdasarkan alasan yang dibenarkan.
2.1.4.2.4. Pendekatan berbasis spekulasi (speculative-based approach)
Pendekatan ini peserta didik dilibatkan dalam membuat spekulasi terhadap
pengetahuan masa lalu, peristiwa masa lampau, atau yang akan datang dengan
menggunakan aspek-aspek yang diketahui dari wilayah subjek tertentu dan
pengetahuan yang dimiliki secara interaktif. Dalam pendekatan ini siswa
diharapkan: (1) membangkitkan pengetahuan untuk mengisi celah antara
informasi yang diketahui dengan yang tidak diketahui, (2) menggunakan bukti
untuk membuat penilaian yang mendasar, (3) merekonstruksi kemudian
merepresentasi interaksi tertentu untuk menganalisis peristiwa.
2.1.4.3 Tahapan Metode Role Playing
Role playing dapat dilakukan dalam tiga tahap yaitu: perencanaan,
interaksi, dan refleksi atau evaluasi. Ketiga tahapan tersebut menurut Zaini (2008:
104-116) adalah sebagai berikut:
2.1.4.3.1 Perencanaan dan persiapan
Sebelum melakukan suatu kegiatan maka kita harus membuat perencanaan
yang baik. Karena perencanaan yang baik akan dapat memberikan hasil yang baik
pula. Dalam metode role playing ada beberapa perencanaan yang harus dilakukan
yaitu: (1) mengenal peserta didik, sebagai seorang guru yang baik maka kita pasti
akan mengetahui bagaimana kondisi peserta didik kita. Misalnya saja jumlah
peserta didik, pemahaman peserta didik tentang materi yang diajarkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pengalaman sebelumnya tentang role playing, kelompok umur, latar belakang
peserta didik, minat dan kemampuan peserta didik, dan kemampuan peserta didik
untuk melakukan kolaborasi, (2) menentukan tujuan pembelajaran, tujuan
pembelajaran harus diidentifikasi secara jelas agar memiliki fokus kerja yang
jelas. Selain dirumuskan dengan jelas hendaknya tujuan pembelajaran tersebut
diungkapkan kepada peserta didik atau siswa, (3) mengidentifikasi skenario,
masalah yang ada disekitar peserta didik yang akan di angkat dalam role playing
maka harus disusun dalam bentuk skenario, skenario yang ada tersebut akan
memberikan informasi tentang apa yang harus diketahui oleh peserta didik.
Setelah membuat skenario untuk suatu materi tertentu maka akan menempatkan
beberapa peran yang sesuai dengan skenario yang telah dibuat, (4) penempatan
peran, memilih peran-peran yang mungkin dapat diperankan sesuai dengan materi
pelajaran, (5) menentukan posisi guru, dalam hal ini guru harus menentukan
posisinya, apakah dia akan ikut berperan atau menjadi pengamat dalam proses
role playing, (6) mempertimbangkan hambatan yang bersifat fisik, sebelum
dilaksanakan role playing maka kita harus benar-benar mempertimbangkan
hambatan-hambatan yang berasal dari piranti fisik seperti ketersediaan ruangan,
kondisi kelas dan sebagainya, (7) merencanakan waktu, pelaksanaan role playing
akan sangat tergantung dari jenis role playing yang ditetapkan. Namun sekiranya
perbandingan waktu yang sering digunakan antara pendahuluan, interaksi, dan
evaluasi adalah 1:2:3, (8) mengumpulkan sumber informasi yang relefan,setelah
semua hal-hal yang pokok telah diperhatikan maka kita juga memerlukan
tambahan informasi untuk memeperkuat skenario yang telah kita buat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2.1.4.3.2 Interaksi
Adapun langkah-langkah pengimplementasian rencana ke dalam aksi
adalah: (1) membangun aturan dasar. Untuk mengetahui harapan-harapan guru
terhadap peserta didik dan sebaliknya, (2) mengeksplisitkan tujuan pembelajaran.
Mengemukakan tujuan pembelajaran dari role playing dan menjelaskan
pentingnya role playing kepada peserta didik agar mempermudah peserta didik
dalam mengevaluasi tingkat keberhasilan yang tercapai, (3) membuat langkah-
langkah yang jelas. Menjelaskan tujuan yang menyokong penggunaan role
playing kepada peserta didik beserta langkah-langkahnya, (4) mengurangi
ketakutan di depan publik, (5) mengambarkan skenario atau situasi, (6)
mengalokasikan peran, (7) mencari informasi yang cukup, (8) memulai role
playing.
2.1.4.3.3 Refleksi dan evaluasi
2.1.4.3.3.1 Refleksi.
Setelah siswa melakukan serangkaian kegiatan role playing maka harus
diadakan refleksi. Dari kegitan pembelajaran yang baru saja dilakukan ada banyak
hal yang ditentukan oleh peserta didik maupun guru. Dalam refleksi ini peserta
didik maupun guru mengemukakan manfaat dan pengetahuan yang diperoleh serta
parasaan mereka selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing.
2.1.4.3.3.2 Evaluasi.
Evaluasi bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran role
playing berlangsung. Peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
masukan mengenai hal-hal apa yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran
role playing dan hal mana yang harus dipertahankan.
2.1.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Role Playing
2.1.4.4.1 Menurut Mansyur (dalam Taniredja, 2011: 42) ada beberapa kelebiahan
role playing, seperti: (1) murid melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan
mengingat bahan yang akan didramakan, (2) murid akan terlatih untuk berinisiatif
dan berkreatif, (3) bakat yang terpendam pada murid dapat dipupuk sehingga
dimungkinkan akan muncul atau timbul bibit seni dari sekolah, (4) kerja sama
antara pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya, (5) murid
memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan
sesamanya, (6) bahasa lisan murid dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar
mudah dipahami orang lain.
Sedangkan menurut Djajadisastra (1983: 41-43) ada beberapa kelebihan
metode role paying, seperti: (1) peserta didik belajar untuk memecahkan
permasalahan sosial menurut pendapatnya sendiri, (2) memperkaya peserta didik
dalam berbagai pengalaman situasi sosial, (3) memberi kesempatan pada peserta
didik untuk mengespresikan perasaannya, (4) memberi kesempatan pada peserta
didik untuk belajar mengungkapkan pendapat dengan jelas dan dimengerti oleh
orang lain, (5) belajar untuk menerima pendapat orang lain sehubungan dengan
pemecahan masalah ketika memutuskan suatu peran.
Berdasarkan penjelasan kelebihan-kelebihan metode role playing di atas
peneliti mengindikasikan beberapa kelebihan-kelebihan metode role playing,
yaitu: (1) siswa dapat melatih dirinya untuk belajar, memahami, dan mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
bahan yang akan didramakan, (2) siswa dapat belajar berlatih berinisiatif untuk
memecahkan permasalahan sosial dan berkreatif untuk mengespresikan
perasaannya menurut pendapatnya sendiri, (3) siswa belajar untuk menerima
pendapat orang lain sehubungan dengan pemecahan masalah ketika memutuskan
suatu peran agar kerjasama antar siswa dapat terbina dengan baik, (4) siswa
berkesempatan memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung
jawab dengan orang lain, (5) bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang
baik agar mudah dipahami orang lain, serta (6) memperkaya siswa dalam berbagai
pengalaman situasi sosial.
2.1.4.4.2 Menurut Taniredja (2011: 42) ada beberapa kelemahan role playing,
seperti: (1) sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi
kurang aktif, (2) banyak memakan waktu, persiapan, pemahaman isi bahan
pelajaran, dan pelaksanaan pertunjukan, (3) memerlukan tempat yang cukup luas,
(4) kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton.
Sedangkan menurut Djajadisastra (1983: 41-43) ada beberapa kelemahan
metode role paying, seperti: (1) suatu pemecahan yang pernah diperankan dalam
role playing belum tentu cocok untuk memecahkan masalah secara nyata, (2)
kecenderungan untuk membebarkan suatu tindakan atau keputusan, (3) peserta
didik yang belum memiliki kematangan psikis sulit untuk menghasilkan
keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan, (4) kekurangan pengalaman dalam
menghadapi situasi sosial yang ada, (5) keterbatasan waktu yang digunakan dalam
bermain peran, (6) rasa malu akan menghambat proses bermain peran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan penjelasan kelemahan-kelemahan metode role playing di atas
peneliti menyimpulkan kelemahan-kelemahan metode role playing, yaitu: (1)
banyak memakan waktu, persiapan, pemahaman isi bahan pelajaran, dan rasa
malu akan menghambat proses bermain peran, (2) memerlukan tempat yang
cukup luas, (3) kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton.
2.1.4.5 Tujuan Metode Role Playing
Bermain peran sebagai suatu metode pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial dan
memecahkan dilema dengan bantuan kelompok (Uno, 2007: 26). Tujuan bermain
peran, sesuai dengan jenis belajar menurut Hamalik (dalam Taniredja, 2011: 40)
adalah: (a) belajar dengan berbuat. Para siswa melakukan peran tertentu sesuai
dengan kenyataan yang sesungguhnya. Tujuannya untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan interaktif atau keterampilan-keterampilan reaktif, (b)
belajar melalui peniruan (imitasi). Para siswa pengamat drama menyamakan diri
dengan perilaku (aktor) dan tingkah laku mereka, (c) belajar melalui balikan. Para
pengamat mengomentari (menanggapi) perilaku para pemain/ pemegang peran
yang telah disampaikan. Tujuannya untuk mengembangkan prosedur-prosedur
kognitif dan prinsip-prinsip yang mendasari perilaku keterampilan yang telah
didramatisasikan, (d) belajar melalui pengkajian, penilaian, dan pengulangan. Para
peserta dapat memperbaiki keterampilan-keterampilan mereka dengan
mengulanginya dalam penampilan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2.1.4.6 Metode Role Playing Dalam Proses Pembelajaran IPS
Materi pembelajaran dalam mata pelajaran IPS masih bersifat abstrak bagi
siswa. Guru hendaknya guru harus pandai memilih dan menerapkan metode
pembelajaran yang cocok dan inovatif untuk menyampaikan konsep-konsep yang
masih abstrak, yaitu dengan menggunakan metode role playing. (Zaini, 2008: 99)
mengatakan “role play dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan
yang ampuh, di mana saja terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan
jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang
bersifat simulasi (skenario)”. Penggunaan metode role playing bertujuan agar
siswa menjadi tertarik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan siswa
menjadi paham mengenai konsep-konsep yang masih abstrak tersebut, serta bukan
hanya sekedar menghafalnya saja.
Zaini (2008: 100) menyatakan role playing digunakan dengan alasan
karena menjadikan problem yang abstrak menjadi kongrit dan role playing
digunakan dengan alasan karena melibatkan peserta didik dalam pembelajaran
yang langsung dan eksperiensial. Sehingga dapat membuat siswa aktif selama
proses pembalajaran berlangsung. Pembelajaran IPS di sekolah dasar biasanya
masih relatif tradisional yaitu guru menyampaikan materi dengan metode
ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Metode ini membuat kesan pembelajaran
IPS merupakan sebuah pelajaran menghafal dan membuat siswa cepat bosan.
“Agar proses pembelajaran IPS dapat dilaksanakan dengan menarik dan membuat
siswa aktif maka guru dapat mengunakan metode inovatif dalam proses
pembelajaran yaitu berupa metode role playing” (Uno, 2012: 220). Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pembelajaran menggunakan metode role playing ada beberapa hal yang harus
dinilai. Uno (2012: 221)
mengatakan untuk mengukur sejauh mana bermain peran memberikan
manfaat kepada pemeran dan pengamatnya ditentukan oleh tiga hal, yakni
(1) kualitas pemeranan, (2) analisis yang dilakukan melalui diskusi
setelah pemeranan, (3) persepsi siswa terhadap peran yang ditampilkan
dibandingkan dengan situasi nyata dalam kehidupan.
Sehingga dalam proses pembelajaran IPS menggunakan metode role playing guru
harus memperhatikan ketiga penilaian yang telah dijelaskan di atas. Guru harus
memperhatikan ketiga penilaian tersebut agar proses pembelajaran menggunakan
metode role playing dapat berjalan secara maksimal.
2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2.1.5.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pengetahuan yang diambil dari
berbagai ilmu sosial dan dari kejadian nyata dalam masyarakat, dipilih dan
disesuaikan untuk keperluan pengajaran di sekolah-sekolah. Sependapat dengan
pengertian sebelumnya Solihatin (2005: 14) berpendapat bahwa “IPS adalah ilmu
yang membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya, lingkungan
dimana siswa didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat,
dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan
sekitar”. Mata pelajaran IPS di dalam kurikulum sekolah-sekolah diprogramkan
berdasarkan pendekatan terpadu (integrated). Sapriya (2009: 20) mengatakan
bahwa mata pelajaran IPS terdiri atas mata pelajaran-mata pelajaran sejarah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
geografi, dan ekonomi. Mata pelajaran IPS disusun secara terpadu dalam proses
pembelajaran di masyarakat. Seperti yang diungkapkan Sapriya (2009: 7) “ciri
khas IPS dan IPA sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah adalah sifat terpadu (integrated) dari sejumlah mata pelajaran dengan
tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi siswa sehingga
pengorganisasian materi/bahan pelajaran disesuaikan dengan lingkungan,
karateristik, dan kebutuhan siswa”.
Pengajaran IPS tidak hanya terbatas di perguruan tinggi, tetapi diajarkan
mulai dari tingkat Sekolah Dasar. Pendidikan IPS bertujuan membantu siswa
dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya, sehingga akan
menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial
masyarakatnya. Seperti yang diungkapkan Sapriya (2009: 12)
oleh sebab itu IPS di tingkat sekolah dasarnya bertujuan untuk
mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai
(attitutedes and values) yang dapat digunakan untuk kemampuan
memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan
mengambil kepurusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik.
Berdasarkan beberapa pengertian IPS di atas menunjukan bahwa IPS adalah ilmu
yang mempelajari manusia di masyarakat dengan menggunakan beberapa kajian
pokok dengan tujuan agar manusia dapat memecahkan berbagai masalah,
sehingga semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya. IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan
materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya,
pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur kesejahteraan
dan pemerintahannya dan sebagainya. IPS mempelajari, menelaah, mengkaji
system kehidupan manusia di permukaan bumi, itulah hakikat yang dipelajari
pada pengajaran IPS.
2.1.5.2 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada hakikatnya tujuan dari pendidikan IPS memberi bekal kemampuan
dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dan lingkungannya. Tujuan pendidikan IPS adalah untuk menyiapkan
mahasiswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat
Gross (dalam Solihatin, 2005: 14). Sementara itu menurut Sapriya (2009: 12)
…IPS di tingkat sekolah dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para
peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitutedes and values)
yang dapat digunakan untuk kemampuan memecahkan masalah pribadi
atau masalah sosial serta kemampuan mengambil kepurusan dan
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi
warga negara yang baik.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat diindikasikan bahwa tujuan IPS
adalah untuk mempersiapkan siswa agar menjadi warga negara yang baik dalam
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat seperti saat memecahkan masalah
pribadi atau masalah sosial serta cara penyelesaian masalah-masalah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2.1.5.3 Ruang Lingkup Bahan Pengajaran IPS di Sekolah Dasar
Ruang lingkup bahan pengajaran Ilmu Pengetahuan sosial di sekolah dasar
meliputi keluarga, masyarakat setempat, uang, pajak, tabungan, ekonomi
setempat, wilayah propinsi, wilayah kepulauan, wilayah pemerintah daerah
Negara republik Indonesia, mengetahui kawasan dunia, lingkungan sekitar dan
lingkungan sejarah. Semua lingkup itu disampaikan secara terpadu untuk siswa
kelas bawah dan secara sendiri-sendiri untuk siswa kelas atas.
2.1.6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
2.1.6.1 Pengertian PTK
Kurt Lewin (dalam Kunandar, 2011: 42) berpendapat bahwa “Penelitian
Tindakan Kelas adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap
yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi”. Menurut Arikunto (2006:
91) “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam suatu kelas”. Sependapat dengan
Arikunto, Mulyasa (2009: 11) mengatakan “Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan
memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan”.
Selain itu Mulyasa (2009: 34) juga mengatakan yang mengatakan
“Penelitian Tindakan Kelas dapat diartikan sebagai upaya yang ditujukan untuk
memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran”. Sependapat dengan Mulyasa, Suparno (2008: 5)
mengatakan penelitian tindakan atau riset tindakan secara umum dimaksudkan
sebagai riset tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang sedang praktik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
suatu pekerjaan, untuk digunakan dalam pengembangan pekerjaan itu sendiri.
Pelaku riset adalah orang yang sedang melakukan pekerjaan itu dan tujuan dari
penelitian tindakan adalah untuk memperbaiki keadaan dan kinerja dari pekerjaan
itu sendiri. Misalnya, riset atau penelitian dalam dunia pendidikan dilakukan oleh
guru kelas untuk memperbaiki cara mengajar mereka sehari-hari. Sedangkan
Sanjaya (2009: 26) “PTK diartikan sebagai proses pengkajian masalah
pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan
masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam
situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut”.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang disampaikan sebelumnya
mengindikasikan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu
penelitian yang berupaya untuk memperbaiki proses pembelajaran atau
memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. Dalam
PTK juga disertai suatu tindakan berupa tahapan-tahapan PTK sebagai usaha
untuk meningkatkan proses maupun hasil dalam proses pembelajaran di dalam
kelas. Tahapan-tahapan dalam PTK dijelaskan oleh Arikunto (2008: 91) yang
menjelaskan tahapan penelitian tindakan kelas meliputi: (1) perencanaan, (2)
tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sedangkan menurut Johnson, Mills dan
Tomal (dalam Suparno, 2008: 6), secara sederhana riset tindakan mempunyai
skema pelaksanaan sebagai berikut: (1) mengajukan pertanyaan, mengidentifikasi
persoalan, menentukan daerah penelitian, (2) menentukan data yang hendak
dikumpulkan, (3) pegumpulan data dan analisis data, (4) merencanakan tindakan,
(5) melaksanakan tindakan lanjut, (6) evaluasi dan follow up.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2.1.6.2 Model-Model PTK
Menurut Sanjaya (2009: 48) “model berfungsi sebagai sarana untuk
mempermudah berkomunikasi, atau sebagai petunjuk yang bersifat perspektif
untuk mengambil suatu keputusan, atau sebagai petunjuk perencanaan untuk
kegiatan pengelolaan”. Dalam Arikunto (2006: 91) “model penelitian tindakan
antara lain Kurt Lewin, Henry, Mc Taggart, John Eliot, dan Hopkins. Sehingga
banyak model yang dapat digunakan peneliti sebagai pedoman dalam dalam
merancang pelaksanaan tindakan kelas”. Model penelitian tindakan kelas dapat
dipilih sesuai dengan kondisi atau sesuatu yang ada dalam hal ini peneliti memilih
menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart.
2.1.6.3 Tujuan PTK
Menurut Mulyasa (2009: 37) “tujuan utama PTK adalah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan untuk menghasilkan pengetahuan”.
Sependapat dengan Mulyasa, Aunurrahman (2010: 5-4) mengatakan “peningkatan
kualitas pembelajaran dikelas merupakan tujuan utama dari pelaksanaan
penelitian tindakan kelas”. Selain itu Mulyasa (2009: 10) juga mengatakan
“Penelitian Tindakan Kelas dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action
reseach) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki kualitas proses dan hasil
belajar sekelompok peserta didik”. Sementara itu Suparno (2008: 17) “tujuan
utama riset tindakan dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut: (1) untuk
melakukan perubahan atau peningkatan praktik pendidikan yang diteliti secara
labih langsung, (2) untuk mendekatkan hasil penelitian dengan praktik guru di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
lapangan sehingga berdasarkan hasil riset guru dapat memperbaiki kinerjanya, (3)
mengembangkan profesionalitas para pendidik dalam lingkup kerja”.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang disampaikan sebelumnya
mengindikasikan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sekelompok
siswa dalam proses pembelajaran dan bukan untuk menghasilkan pengetahuan.
2.2 Penelitian yang Relevan
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa penelitian
yang relevan, diataranya penelitian yang dilakukan oleh:
Penelitian pertama yang mendukung penelitian ini adalah penelitian
dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Role Play
Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Terhadap Keterlibatan, Minat, dan Prestasi
Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan” yang disusun oleh Sulistiyaningrum
(2011), Progam Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kauntitatif dan kualitatif. Penelitian
kuaktitatatif merupakan penelitian yang menggunakan data-data yang akan
disekor dalam angka kemudian dianalisis menggunakan statistik, sedangkan
penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data dalam bentuk kata-kata,
gambar, dan keadaan. Peneliti melakuakan penelitian di SMP Negeri 2 Moyudan.
Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran fisika pada pokok
bahasan gerak lurus, terlihat dari jumlah siswa kelas VII A dan kelas VII C SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Negeri 2 Moyudan, 75 % siswa mendapat nilai di bawah KKM yang telah
ditentukan sebesar 63. Peneliti menganalisis pengaruh tersebut menggunakan
metode role play dengan harapan dapat mengetahui pembelajaran fisika dengan
keterlibatan, minat, dan prestasi belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan.
Sehingga penelitaian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah
pembelajaran fisika dengan menggunakan metode role play mempengaruhi (1)
keterlibatan siswa, (2) minat siswa, dan (3) prestasi belajar fisika pada pokok
bahasan gerak lurus. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan beberapa istilah
penting seperti, belajar, pembelajaran, keterlibatan siswa, minat belajar fisika,
prestasi belajar, dan pembelajaran role play dalam pembelajaran fisika.
Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas VII A (14 siswa putri
dan 18 siswa putra) dan kelas VII C (14 siswa putrid an 20 siswa putra) SMP
Negeri 2 Moyudan dengan jumlah 66 siswa. Penelitian ini dalam mengumpulkan
data menggunakan instrumen (1) pengamatan untuk meneliti keterlibatan siswa,
(2) angket dan pengamatan untuk meneliti minat siswa, (3) pretest dan posttest
untuk meneliti prestasi belajar fisika siswa. Data yang diperoleh peneliti dianalisis
secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa model
pembelajaran fisika menggunakan metode role play pada pokok bahasan gerak
lurus meningkatkan (1) keterlibatan siwa selama proses pembelajaran dengan
persentase sebesar 67 % dan 75 %, (2) siswa dalam kategori berminat dengan
persentase 77.15 %, dan (3) prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan bahwa pengaruh antara penggunaan metode role play dan mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pelajaran fisika pada pokok bahasan gerak lurus dapat meningkatkan keterlibatan,
minat, dan prestasi belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan
Penelitian kedua yang mendukung penelitian ini adalah penelitian dengan
judul “Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi dan Keaktifan Siswa
dalam Pembelajaran Berbicara Siswa Kelas X-2, Semester 2, Tahun Ajaran
2009/2010 SMA Negeri 6 Yogyakarta Menggunakan Metode Permaianan dengan
Teknik Bermain Peran” yang disusun oleh Pamungkas P. (2010), Program Studi
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan
kelas. Peneliti melakuakan penelitian di SMA Negeri 6 Yogyakarta dalam 2
siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
pada pokok materi pembelajaran berbicara, terlihat dari jumlah siswa yang
mendapat nilai dibawah KKM sebesar 0 % dan keaktifan siswa sebesar 29.41 %.
Peneliti menganalisis pelaksanaan pembelajaran berbicara menggunakan metode
permainan dengan teknik bermain peran dengan harapan meningkatkan
kemampuan mengapresiasi puisi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran
berbicara. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penggunaan metode permainan dengan teknik bermain peran (role playing) (1)
meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi, dan (2) keaktifan siswa dalam
pembelajaran berbicara. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
istilah penting seperti, kemampuan mengapresiasi puisi, keaktifan siswa,
pembelajaran berbicara, dan metode permainan atau games.
Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas X-2 SMA Negeri 6
Yogyakarta dengan jumlah 36 siswa. Penelitian ini dalam mengumpulkan data
menggunakan tes dan nontes, (1) instrumen tes berupa soal untuk mengetahui
kemampuan mengapresiasi puisi siswa, dan (2) instrumen non tes berupa
kuesioner, pertanyaan wawancara, dan panduan observasi. Data yang diperoleh
peneliti dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif
digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari hasil non tes dan
data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan berbagai rumus, seperti:
menghitung nilai tes hasil belajar siswa, menghitung data hasil observasi untuk
penilaian, menghitung nilai rata-rata, dan menghitung perbedaan dengan uji “t”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengunakan metode
permainan dengan teknik bermain peran pada pembelajaran berbicara, hasil
belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Persentase siswa yang
lulus KKM pada kondisi awal sebesar 0 %, pada siklus I menjadi sebesar 82.15
%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi sebesar 90.9 %. Persentase keaktifan
siswa juga mengalami peningkatan, pada kondisi awal sebesar 29.41 % pada
siklus I menjadi 67.85 %, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi sebesar 84.84
%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode
permainan dengan teknik bermain peran dapat meningkatkan kemampuan
mengapresiasi puisi dan keaktifan siswa kelas X-2 semester 2 SMA Negeri 6
Yogyakarta dalam pembelajaran berbicara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Penelitian ketiga yang mendukung penelitian ini adalah penelitian dengan
judul “Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan
Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XII Sosial”
yang disusun oleh Wintala (2011), Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan
kelas. Peneliti melakuakan penelitian di SMA Kolese De Britto dengan satu
siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran akuntansi pada pokok
materi pembelajaran perusahaan jasa, yaitu guru masih menerapkan metode
pembelajaran konvensional yang kurang menarik dalam proses pembelajaran
misalnya ceramah, sehingga belum melibatkan siswa secara aktif dala proses
pembelajaran akibatnya banyak siswa cenderung tidak tertarik dan bosan saat
mengikuti proses pembelajaran. Peneliti menerapkan metode role playing dengan
harapan meningkatkan pemahaman materi suklus akuntansi perusahaan jasa.
Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XII sosial 3
melalui penerapan metode role playing. Untuk penelitian ini peneliti
menggunakan beberapa istilah penting seperti, penelitian tindakan kels, ruang
lingkup metode pembelajaran role playing, pengertian pemahaman, dan mata
pelajaran akuntansi. Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas XII sosial 3
SMA Kolose De Britto Yogyakarta dengan jumlah 30 siswa. Penelitian ini dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
mengumpulkan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan instrumen
lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar
observasi pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam
kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh peneliti dianalisis
menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa dengan penerapan metode role playing dapat meningkatkan
pemahaman siswa kelas XII sosial 3 SMA Kolese De Britto terhadap siklus
akuntansi perusahaan jasa. Peningkatan tersebut ditunjukan dengan pencapaian
skor rata-rata pre test sebesar 4.48, sedangkan skor rata-rata post test sebesar 5.97,
sehingga ada peningkatan sebesar 25 %.
Penelitian ke empat yang mendukung penelitian ini diperoleh dari jurnal
hasil penelitian yang disusun oleh Sadali yang berjudul “Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Aktifitas Guru Dan Hasil Belajar
Dalam Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar (penelitian tindakan kelas di SD
Lemah Abang 2 Kec. Tanjung Kab. Brebes)”.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan
kelas. Peneliti melakukan penelitian di di SD Lemah Abang 2 Kec. Tanjung Kab.
Brebes. Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 tahapan yaitu perencanaan tindakan
dan pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan, terdapat serangkaian
kegiatan yang dilakukan dari tahap orientasi perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, refleksi, dan revisi. Pada penelitian ini ditemukan masalah sejauh
manakah manfaat penerapan model pembelajaran role playing terhadap aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dan mutu hasil belajar siswa dalam pelajaran Pendidikan IPS di sekolah dasar.
Sehingga penelitian tindakan kelas bertujuan untuk: (1) meningkatkan atau
mengembangkan kemampuan profesional guru dalam menyelenggarakan
pembelajaran di kelas; (2) mengadakan inovasi pembelajaran dalam bentuk
pembelajaran alternatif dan inovatif; dan (3) melakukan pengembangan kurikulum
di tingkat sekolah dan kelas. Peneliti melaksanakan pengambilan data di Kelas V
SD Negeri Lemah Abang 2 di Kabupaten Brebes dengan jumlah 30 siswa. Peneliti
mengumpulkan data menggunakan (1) lembar panduan observasi, (2) pedoman
wawancara, (3) kuisioner, dan (4) tes hasil belajar. Data yang diperoleh akan
dianalisis secara kualitatif. Peneliti menganalisi data menggunakan pengumpulan,
kodofikasi, kategorisasi data, dan validasi data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) model pembelajaran role playing
dapat membantu pengembangan aktivitas guru dalam proses belajar-mengajar; (2)
model pembelajaran role playing dapat meningkatkan kemampuan guru dalam
mengembangkan suasana belajar yang kondusif; (3) model pembelajaran role
playing dapat meningkatkan kemampuan guru dalam memelihara konsistensi
antara tujuan pembelajaran dengan pokok- pokok bahasan yang diajarkan; dan
(4) dari segi kepuasan belajar siswa model pembelajaran role playing dapat
memberikan pengalaman dan keterlibatan emosional serta perubahan intensional
siswa.
2.3 Desain Diagram Penelitian yang Relevan
Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas mengenai keaktifan dan
prestasi belajar IPS menggunakan metode role playing dan berikut ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
diagram penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti.
Gambar 1. Diagram Penelitian yang Relevan
Diagram pada gambar 1 menunjukan bahwa terdapat empat penelitian yang
mendasari penulisan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti membuat
penelitan dengan judul peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas
V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan metode role playing. Judul penelitian
menggunakan dua variabel, yaitu keaktifan dan prestasi belajar siswa.
2.4 Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran yang baik hendaknya menjadikan siswa sebagai pusat
pembelajaran bukanlah guru. Siswa aktif belajar dalam proses pembelajaran
secara langsung agar pembelajaran lebih bermakna. Keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik
sehingga prestasi belajarnya juga akan meningkat. Keaktifan pembelajaran siswa
ini dapat tercipta dengan menyajikan proses pembelajaran yang menyenangkan
Penelitian oleh Arni Pamungkas P. (2010),
“Peningkatan kemampuan mengapresiasi puisi dan
keaktifan siswa dalam pembelajaran berbicara
siswa kelas X-2, semester 2, tahun ajaran 2009/2010
SMA negeri 6 yogyakarta menggunakan metode
permainan dengan teknik bermain peran”
Penelitian oleh Felix Wintala (2011), “Penerapan
metode role playing sebagai upaya meningkatkan
pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan
jasa siswa kelas XII sosial”
Penelitian oleh Ratna Sulistiyaningrum (2011),
“Pengaruh pembelajaran fisika menggunakan
metode Role Play pada pokok bahasan gerak
lurus terhadap keterlibatan, minat, dan prestasi
belajar siswa di SMP Negeri 2 Moyudan”
Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V
SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan metode Role Playing
Penelitian oleh Sadali (2000), “Pengaruh
penerapan model pembelajaran role playing
terhadap aktivitas guru dan hasil belajar dalam
mata pelajaran Pendidikan IPS di Sekolah Dasar”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
melalui metode-metode pembelajaran yang inovatif salah satunya menggunakan
metode role playing.
Role playing adalah aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Role playing mendukung
siswa mengespresikan perasaannya dan juga melibatkan sikap, nilai, dan
keyakinan. Selain itu siswa diharapkan mampu mengalami proses belajar yang
nyata atas berbagai peran yang diperankannya, semisal memerankan bagaimana
menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
Metode pembelajaran tradisional yang selama ini digunakan seyogyanya
diubah dengan metode pembelajaran inovatif yang bisa menumbuhkan motivasi
siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Bahan materi dalam penddikan IPS
masih bersifat abstrak. Sedangkan siswa SD masih berusia antara 7-11 tahun
dimana kemampuan berpikir siswa masih berada dalam tingkatan operasional
konkrit yang tingkat pemahamannya belum begitu mamapu memahami konsep-
konsep yang abstrak. Oleh sebab itu guru harus pandai memilih dan menerapkan
metode pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan konsep-konsep yang
masih abstrak agar siswa menjadi tertarik untuk berperan aktif dalam
pembelajaran dan siswa menjadi paham mengenai konsep-konsep yang masih
abstrak tersebut serta bukan hanya sekedar menghafalnya saja. Metode yang
sesuai untuk menyampaikan konsep-konsep yang masih bersifat abstrak adalah
metode role playing. Tahapan dalam metode role playing sangat memungkinkan
siswa untuk mengalami proses belajarnya secara nyata dengan memerankan
berbagai peran dalam melakukan kegiatan role playing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2.5 Hipotesis Tindakan
Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti menetapkan hipotesis tindakan
yaitu metode role playing digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam mata pelajaran IPS tahun
ajaran 2012/2013. Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar diupayakan dengan
menerapkan tahapan-tahapan pada metode role playing yang dapat menunjang
kekatifan siswa dalam proses pembelajaran seperti: bertanya kepada guru dan
teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran, mengemukakan
pendapat ketika berdiskusi kelompok, serta mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru dalam proses pembelajaran IPS. Tahap-tahapan dalam metode role
playing yang meliputi perencanaan dan persiapan, interaksi, refleksi dan evaluasi
sangat menunjang siswa untuk menunjukkan keaktifan belajarnya, sehingga siswa
menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
Penerapan tahapan interaksi, refleksi dan evaluasi dalam metode role
playing dapat melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran yang
menyebabkan siswa bisa lebih memahami dan menemukan makna dari materi ajar
yang dipelajari. Saat melakukan kegiatan role playing siswa aktif membangun
sendiri pengetahuan belajarnya karena siswa melakukan sendiri dan merasakan
secara langsung proses belajarnya. Siswa yang membangun sendiri pengetahuan
belajarnya akan lebih memahami materi ajar yang sedang dipelajari. Pemahaman
pada materi ajar tersebut membuat siswa lebih mudah mengingat materi ajar,
sehingga berdampak lebih baik terhadap prestasi belajar siswa yang dapat dilihat
melalui nilai rata-rata seluruh siswa dan jumlah siswa yang lulus KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab III memuat tentang jenis penelitian dan metodologi penelitian. Metode
penelitian berisi jenis penelitian yang berupa penelitian tindakan kelas, rencana
tindakan, setting penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,
teknik analisisi data, analisis data, instrumen pengumpulan data, validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan jadwal penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Menurut Arikunto (2006: 91) “penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam
suatu kelas”. Sependapat dengan Arikunto, Mulyasa (2009: 11) mengatakan
“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar
sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang
sengaja dimunculkan” Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) merupakan suatu penelitian yang berupaya untuk memperbaiki proses
pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses
pembelajaran dan disertai suatu tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan
proses maupun hasil dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Kemmis dan Mc
Taggart (dalam Arikunto, 2006: 93) menyatakan tahapan PTK disusun sebagai
berikut:
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 2: Desain Putaran Spiral Kemmis dan Mc. Taggart
Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti
digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut (Arikunto, 2006: 98):
3.1.1 Perencanaan/menyusun rancangan tindakan
Perencanaan adalah proses merencanakan suatu tindakan yang dilakukan
peneliti untuk dilaksanakan pada siklus, yang menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam
perencanaan, peneliti menentukan titik-titik atau fokus peristiwa yang perlu
mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah
instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi
selama tindakan berlangsung. Perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti dalam
proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti
bersama dengan guru sebelumnya.
3.1.2 Pelaksanaan tindakan
Pelaksanan tindakan adalah implementasi atau penerapan isi rancangan di
dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
oleh guru menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah ditentukan dan
disepakati sebelumnya oleh guru dan peneliti.
3.1.3 Pengamatan/observasi
Pelaksanaan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat bertujuan untuk
mengetahui gambaran secara objektif proses pembelajaran dan mengumpulkan
informasi tentang berbagai kelemahan (kekurangan) tindakan yang telah
dilakukan. Pengamatan dilaksanakan dengan merekam informasi dari pelaksanaan
tindakan dengan atau tanpa bantuan alat perekam. Data yang dikumpulkan berupa
data kuantitatif atau data kualitatif yang sesuai dengan indikator-indikator
keaktifan belajar, yang diperoleh dari tiga rangkuman lembar observasi keaktifan
belajar siswa. Data kuantitatif yang berupa jumlah turus pada lembar observasi
keaktifan dianalisis peneliti menggunakan rumus mean/rata-rata untuk mengetahui
keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Menurut Masidjo (2010: 123) mean
(M) atau rerata adalah angka rata-rata hitung. Angka rata-rata dicari dengan jalan
membagi jumlah semua skor (ΣX) dengan jumlah siswa (N). Sehingga diperoleh
rumus mean sebagai rumus angka kasar sebagai berikut.
Keterangan rumus: M = Mean N = Jumlah siswa
ΣX = Jumlah semua skor Σ = Jumlah total
Hasil dari tiga rangkuman lembar observasi yang diperoleh dari setiap pertemuan
selanjutnya dijumlahkan dan diolah menggunakan rumus mean/rata-rata. Peneliti
menggunakan rumus mean dikarenakan untuk menyamakan perhitungan dengan
kondisi awal saat penggambilan data keatifan. Setelah didapatkan mean (M) dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
setiap indikator, maka siswa dikategorikan dengan: siswa yang mendapat jumlah
turus melebihi mean (M) atau samadengan mean (M) siswa dikategorikan aktif.
Sedangkan jika siswa mendapatkan jumlah turus dibawah mean siswa
dikategorikan tidak aktif. Untuk menghitung presentase siswa aktif dalam proses
pembelajaran menggunakan rumus dibawah ini.
3.1.4 Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
terjadi. Kegiatan refleksi yang dilakukan antara peneliti dan guru tentang hasil
observasi tindakan yang telah dilakukan hingga memunculkan program atau
perencanaan baru untuk mengatasi masalah yang terjadi pada saat pelaksaan
siklus. Peneliti akan menentukan keputusan apakah akan berhenti di siklus I
ataukah melanjutkan ke siklus II dengan melihat apakah tujuan dari penelitian
sudah tercapai atau belum.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Plaosan 1 Mlati, yang beralamat di dusun
Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti di SD Negeri Plaosan 1 Mlati selama 10
bulan dengan 1 siklus mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan, yaitu
bulan September 2012 sampai Juli 2013 pada tahun ajaran 2012/2013 dengan
jadwal sesuai dengan tabel 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3.2.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati semester
genap pada tahun ajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas V sebanyak 25 siswa,
yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
3.2.4 Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar dan prestasi
belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata pelajaran IPS menggunakan
metode role playing.
3.3 Rencana Tindakan
3.3.1 Persiapan
3.3.1.1 Meminta surat ijin dari kampus yang diminta dari sekretariat prodi PGSD
(Pendidikan Guru Sekolah Dasar) untuk melakukan observasi dan penelitian di SD
Negeri Plaosan 1
3.3.1.2 Permintaan ijin kepada kepala Sekolah SD Negeri Plaosan 1 Mlati untuk
melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
3.3.1.3 Melakukan kegiatan observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh
gambaran sepintas bagaimana kegiatan belajar siswa dan aktivitas siswa.
3.3.1.4 Mengidentifikasi masalah dan menentukan alternatif pemecahan masalah
3.3.1.5 Perumusan masalah.
3.3.1.6 Perumusan hipotesis
3.3.1.7 Penyusunan Rencana penelitian dalam siklus-siklus
3.3.1.8 Penyusunan perangkat pembelajaran berupa: silabus, RPP, LKS, dan
instrumen penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap siklus
Siklus I
3.3.2.1 Perencanaan
Peneliti melakukan perencanaan yaitu menyiapkan perangkat
pembelajaran yang akan divaliadsi oleh para validator yaitu dosen ahli, kepala
sekolah, dan guru. Perangkat pembelajaran tersebut berupa silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal evaluasi. Kemudian peneliti juga
menyusun berbagai instrumen penelitian seperti materi ajar, lembar kerja siswa,
rubrik penilaian, media/alat peraga, lembar observasi keaktifan yang dibuat
bersama anggota keaktifan, dan soal evaluasi. Khusus soal evaluasi juga akan
divalidasikan ke siswa kelas V SD Negeri Tlogoadi. Siswa kelas V SD Negeri
Tlogoadi dipilih karena siswa sudah mendapatkan materi pembelajaran IPS yang
menjadi bahan soal evaluasi, yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan negara republik Indonesia. Saat proses
pembelajaran berlangsung peneliti bertindak sendiri menjadi guru dan 4 teman
sejawat peneliti menjadi observer dikarenakan guru kelas tidak mendampingi saat
pembelajaran berlangsung.
3.3.2.2 Pelaksanaan/tindakan
Pelaksanaan siklus I peneliti akan melakukan tindakan dari rencana
pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya dalam 3 kali pertemuan, yang
meliputi:
Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pertemuan 1 pada proses pembelajaran IPS dilaksanakan dengan
menggunakan model belajar kerja kelompok, yaitu dengan bekerjasama dan
berdiskusi untuk mencari nama-nama tokoh penting dan perannya dalam
memproklamasikan kemerdekaan negara republik Indonesia dengan
menggunakan media foto para tokoh-tokoh penting dalam memproklamasikan
kemerdekaan negara republik Indonesia.
Pertemuan 2
Pertemuan 2 pada proses pembelajaran IPS juga masih dilaksanakan
dengan menggunakan model belajar kerja kelompok, yaitu dengan bekerjasama
dan berdiskusi untuk mencari sikap apa yang akan dilakukan siswa untuk
menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan negara
republik Indonesia dengan menggunakan media papan target. Selain itu siswa
dalam kelompok membuat naskah drama dari artikel-artikel yang diberikan guru
dan pada jam ke tiga siswa dalam kelompok berlatih melakukan kegiatan role
playing.
Pertemuan 3
Pertemuan 3 pada proses pembelajaran IPS juga masih dilaksanakan
dengan menggunakan model belajar kerja kelompok yaitu dengan bekerjasama
dan melakukan kegiatan role playing di depan kelas. Setiap kelompok melakukan
kegiatan role playing dengan peristiwa-peristiwa yang berbeda. Setelah kelompok
lain selesai melakukan kegiatan role playing kemudian kelompok lain
memberikan evaluasi berupa masukan, kritik, maupun pendapat mengenai role
playing yang telah dipertunjukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3.3.2.3 Pengamatan/observasi
Peneliti dalam penelitian ini bertindak sendiri sebagai guru serta guru
kelas tidak mendampingi peneliti, sehingga untuk membantu peneliti mengamati
proses pembelajaran khususnya pada keaktifan belajar siswa maka meminta
bantuan 4 teman sejawat untuk menjadi observer keaktifan belajar siswa.
Observer mengamati keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS
menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti dan akan diisi
oleh observer menggunakan turus. Para observer melakukan observasi keaktifan
di kelas V sebanyak tiga kali yaitu pada pertemuan 1,2, dan 3 yang menghasilkan
turus pada setiap lembar pengamatan tiap pertemuan. Penentuan kategori
keaktifan belajar siswa dilakukan peneliti dengan menggunakan hasil rata-rata
turus pada setiap indikator.
3.3.2.4 Refleksi
Peneliti bersama guru dan teman sejawat berdiskusi tentang proses
pembelajaran IPS yang dilaksananakan pada siklus I. Jika pelaksanaan siklus I
belum mencapai target atau belum menghasilkan peningkatan yang berarti maka
perlu dilakukan siklus II. Pelaksanaan siklus II agar dapat mencapai target dari
indikator keberhasilan yang telah ditentukan dengan memperbaiki kesulitan-
kesulitan yang dihadapi saat siklus I.
3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan
Untuk mengetahui keberhasilan suatu penelitian maka dalam penelitian
perlu diuraikan indikator yang mengindikasi keberhasilan dari suatu penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tindakan kelas. Tabel 1 adalah deskripsi indikator keberhasilan yang ditargetkan
oleh peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan.
Tabel 1. Indikator Keberhasilan
Tabel 1 di atas menunjukan kondisi awal dan target pencapaian keaktifan
dan prestasi belajar siswa di SD Negeri Plaosan 1. Indikator keaktifan belajar
siswa dibedakan menjadi 3 macam indikator, indikator 1 yaitu bertanya kepada
guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran adalah
Variabel Kondisi
awal
Siklus I
Deskriptor Instrumen
Penelitian Target
Pencapaian
a. Keaktifan Siswa
1) Bertanya kepada guru
dan teman tentang
materi pembelajaran
IPS saat proses
pembelajaran
20 %
30 %
Jumlah siswa yang
bertanya kepada guru dan
teman tentang materi
pembelajaran IPS saat
proses pembelajaran
dibagi jumlah keseluruhan
siswa dikalikan 100%
Lembar
Observasi
Keaktifan
2) Mengemukakan
pendapat ketika
berdiskusi kelompok
16 %
20 % Jumlah siswa yang
Mengemukakan pendapat
ketika berdiskusi
kelompok dibagi jumlah
keseluruhan siswa
dikalikan 100%
3) Mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
guru dalam proses
pembelajaran IPS
32 %
40 % Jumlah siswa
mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru dalam
proses pembelajaran IPS
dibagi jumlah keseluruhan
siswa dikalikan 100%
b. Prestasi Belajar Siswa
1) Siswa yang lulus KKM 55.50 % 75 % Jumlah siswa siswa yang
lulus KKM dibagi jumlah
keseluruhan siswa
dikalikan 100%
Tes (soal
pilihan
ganda/objektif)
dan Non Tes
(rubrik
penilaian hasil
belajar)
2) Rata-rata nilai 58.94 72.00 Jumlah total skor nilai
dibagi jumlah keseluruhan
jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
sebesar 20 %, jika kondisi akhir melebihi kondisi awal dan mencapai target atau
melebihi target maka indikator 1 dapat dikatakan meningkat. Untuk indikator 2
juga dapat dikatakan meningkat jika kondisi akhir melebihi kondisi awal yaitu
mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok sebesar 16 %, jika kondisi
akhir melebihi kondisi awal dan mencapai target atau melebihi target maka
indikator 2 dapat dikatakan meningkat. Begitu juga untuk indikator 3 yaitu
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS juga
dapat dikatakan meningkat jika kondisi akhir mencapai target atau melebihi target
dan melebihi kondisi awal pada indikator 3 yaitu sebesar 32 %. Sedangkan untuk
prestasi belajar siswa dikatakan meningkat jika kondisi akhir jumlah siswa yang
lulus KKM mencapai target atau melebihi target dan melebihi kondisi awal
sebesar 55.50 %. Begitu juga dengan rata-rata kelas dikatakan meningkat jika
kondisi akhir rata-rata nilai yang didapatkan siswa mencapai target atau melebihi
target dan melebihi kondisi awal sebesar 58.94.
Jika dalam pelaksanaan siklus I tidak mencapai target pencapaian maka
peneliti perlu melakukan siklus II untuk memperbaiki siklus I. Siklus II
dilaksanakan setelah merefleksikan hasil pelaksanaan siklus I yakni hal-hal yang
perlu dipertahankan dan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki atau ditambah
dengan perlakuan lain. Penambahan perlakuan di siklus II dapat menggunakan
penambahan model belajar atau media gambar, media elektronik dan sebagainya
yang disesuaikan dengan potensi siswa dan potensi kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Seperti : angket, wawancara, pengamatan atau
observasi, tes, dan dokumentasi (Arikunto, 2010: 203).
3.5.1 Keaktifan
Untuk mengumpulkan data keaktifan belajar siswa peneliti menggunakan
observasi dan wawancara.
3.5.1.1 Observasi/pengamatan
Sanjaya (2010: 357) mengatakan “observasi adalah teknik penilaian
dengan cara mengamati tingkah-laku pada situasi tertentu”. Sependapat dengan
Sanjaya, Uno (2007: 74) mengatakan “observasi adalah metode pengumpulan data
dengan cara mengamati tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam
melakukan suatu pekerjaan” dan Sanjaya (2009: 86) juga mengatakan ”observasi
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang
sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang
akan diamati atau diteliti”. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data
tentang keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Untuk mengukur
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan instrumen
berupa lembar observasi keaktifan. Seperti yang diungkapkan Arikunto (2010:
272) “dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau belangko pengamatan sebagai instrumen.
Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
digambarkan akan terjadi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Format lembar observasi keaktifan yang digunakan untuk mengukur
keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran disusun bersama-sama
kelompok studi keaktifan dengan menentukan indikator-indikator yang akan
digunakan dalam lembar observasi keaktifan. Indikator keaktifan yang akan
dilihat dan diukur dalam observasi adalah: (1) bertanya kepada guru dan teman
tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang ditandai dengan
tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru bila tidak
memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami
persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2)
mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan
tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan
melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai
dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan
mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan.
Peneliti melakukan observasi dengan meminta bantuan 4 teman sejawat
sebagai observer yang bertugas mengamati keadaan suasana kelas, khususnya
kegiatan yang menunjukan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Observer
mencatat indikator-indikator yang dilakukan oleh setiap siswa saat proses
pembalajaran IPS berlangsung menggunakan lembar observasi keaktifan.
Observer menggunakan lembar observasi dengan memberi turus pada nama siswa
yang menunjukan aktivitas kegiatan yang sesuai dengan indikator keaktifan.
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
proses pembelajaran di kelas yang akan dicatat menggunakan turus oleh observer
pada lembar observasi keaktifan.
3.5.1.2 Wawancara
Wawancara ini digunakan peneliti sebagai teknik pelengkap pengumpulan
data. Suparno (2008: 50) “wawancara/ interview adalah kegiatan yang menuntut
peneliti mengadakan pembicaraan terencana terhadap siswa atau subjek yang
diteliti, dengan pertanyaan lisan yang telah disiapkan untuk mendapatkan data
yang diinginkan”. Sedangkan Kunandar (2008: 157) mengatakan “wawancara
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-
orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang
dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan
kelas”. Secara sederhana, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
(Aunurrahman, 2010: 8-26).
Peneliti melakukan percakapan dengan guru kelas V dan siswa kelas V.
Menurut Arifin (2008: 158) “wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi
secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu, serta
untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah dengan mengumpulkan data yang
lebih lengkap dan rinci untuk melengkapi kekurangan data dari hasil observasi”.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada guru dan siswa berupa pertanyaan
berkaitan dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan
1 Mlati pada mata pelajaran IPS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3.5.2 Prestasi Belajar
Untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa peneliti menggunakan
dokumentasi (tes objektif dan rubrik penilaian hasil kerja siswa).
3.5.2.1 Dokumentasi
Kunandar (2011: 185) “ada berbagai dokumen yang membantu peneliti
dalam mengumpulkan data penelitian yang ada relevansinya dengan permasalahan
dalam penelitian tindakan kelas, seperti: silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), laporan-laporan diskusi, laporan tugas siswa dan bagian-
bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran”. Data dokumen dapat
berupa foto-foto yang menunjukan aktivitas pembelajaran siswa dikelas serta
dokumen-dokumen nilai siswa dan lembar kerja siswa. Dokumen ini
dipergunakan untuk mengumpulakn data tentang prestasi belajar siswa. Salah satu
dokumen yang digunakan adalah dokumen tes siswa. Kunandar (2011: 186) juga
mengatakan
tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau
sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat
perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam
dirinya. Aspek psikologis itu dapat berupa prestasi atau hasil belajar dan
lain sebagainya. Tes dilihat dari cara pelaksanaannya dibedakan menjadi
dua, yaitu: tes lisan dan tes tertulis. Ada dua jenis tes yang termasuk ke
dalam tes tertulis, yakni tes essay atau uraian dan tes objektif atau pilihan
ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menggunakan tes pilihan ganda/objektif
dan rubrik penilaian untuk mengukur tingkat perkembangan dan pemahaman
siswa pada aspek prestasi belajar.
3.5.2.1.1 Tes objektif/pilihan ganda
Pengumpulan data tentang prestasi belajar siswa peneliti menggunakan
instrumen penelitian tes tertulis berupa pilihan ganda/objektif. Tes objektif ini
merupakan alat pengukur yang banyak dipergunakan di dalam penelitian termasuk
PTK, karena dalam memberikan nilai berupa angka yang tidak dipengaruhi oleh
subjektivitas tester atau penilai (Kunandar, 2011: 191). Sedangkan menurut
Sanjaya, 2009: 240) “tes objektif adalah bentuk tes yang mengharapkan siswa
memilih jawaban yang sudah ditentukan, misalnya tespilihan ganda (multiple
choise)”. Perumusan tes pilihan ganda/objektif dirumuskan sendiri oleh peneliti
menggunakan kisi-kisi dari indikator-indikator yang telah ditentukan. Kisi-kisi
soal tes pilihan ganda/objektif selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.
3.5.2.1.2 Rubrik penilaian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa
melakukan tugas tertentu seperti: bermain peran, praktek olahraga, membaca pusi,
bernyanyi, dll (Lapono, 2010: 5-174). Selain itu Lapono (2010: 5-195) juga
mengatakan penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan
kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan siswa
membuat produk, seperti: hasil karya seni, barang-barang yang terbuat dari kayu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dll. Pembuatan produk meliputi 3 tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian
yaitu: tahap persiapan, pembuatan produk, dan penilaian produk. Peneliti
menggunakan rubrik penilaian hasil kerja siswa untuk mengumpulkan data
tentang aspek kognitif (naskah darama), psikomotor (bermain peran/role playing),
dan produk (papan target). Setiap aspek dinilai menggunakan rubrik penilaian
yang sudah disediakan oleh peneliti, rubrik penilaian ini ada yang digunakan
untuk penilaian kelompok dan untuk penilaian individu. Proses pembelajaran
menggunakan metode role playing ada beberapa hal yang harus dinilai. Uno
(2012: 221) mengatakan
untuk mengukur sejauh mana bermain peran memberikan manfaat kepada
pemeran dan pengamatnya ditentukan oleh tiga hal, yakni (1) kualitas
pemeranan, (2) analisis yang dilakukan melalui diskusi setelah pemeranan,
(3) persepsi siswa terhadap peran yang ditampilkan dibandingkan dengan
situasi nyata dalam kehidupan.
Jadi peneliti membuat rubrik penilaian psikomotor (bermain peran/role playing)
sesuai dengan kriteria yang ditentukan di atas untuk mengukur nilai psikomotor.
Selain itu peneliti juga membuat rubrik penilaian kognitif (naskah darama) dan
produk (papan target). Serta untuk memberikan penilaian pada rubrik peneliti
menggunakan rumus sebagai berikut (Lapono, 2010: 5-180).
3.6 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen-instrumen pengumpulan data dalam penelitian diperlukan
peneliti untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang akan digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
peneliti untuk melakukan penelitian. Arikunto (2010: 203) mengatakan
“instrumen penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Instrumen-instrumen yang digunakan peneliti untuk mendapatkan dan
mengumpulkan data dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan penilaian tes dan non tes. Keaktifan belajar siswa
dapat diketahui menggunakan penilaian non tes, sedangkan untuk mengetahui
prestasi belajar siswa dapat diketahui menggunakan penilaian tes dan non tes.
Serta untuk mengumpulkan data keaktifan dan prestasi belajar siswa digunakan
instrumen pengumpulan data dan teknik pengumpulan data seperti tertera pada
tabel 2.
No Variabel Kriteria Jenis
Penilaian
Instrumen
Pengumpu-
lan Data
Teknik
Pengumpulan Data
a. Keaktifan
Siswa
Indikator keaktifan yang akan dilihat dan diukur
dalam observasi adalah :
1. Bertanya kepada guru dan teman tentang
materi pembelajaran IPS saat proses
pembelajaran, 2. Mengemukakan pendapat
ketika berdiskusi kelompok, dan 3.
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
dala proses pembelajaran IPS
Non tes
Lembar
Observasi
keaktifan
Observasi
/pengamatan
Jawaban pertanyaan yang diberikan oleh guru
dan siswa
Non tes Pedoman
Wawancara
Wawancara (Teknik
pelengkap
pengumpulan data)
b. Prestasi
Belajar
Siswa
Menggunakan sebanyak 18 soal tes
objektif/pilihan ganda dan lembar kerja siswa
yang telah divalidasi sebelumnya.
Tes
Lembar Tes
Objektif/pili
han ganda
dan lembar
kerja siswa
Dokumentasi Tes
Objektif/
pilihan ganda
Menggunakan rubrik penilaian kognitif,
psikomotor, dan produk
Non tes Lembar
Rubrik
Penilaian
Hasil Kerja
Siswa
Dokumentasi Rubrik
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3.6.1 Lembar Observasi Keaktifan Siswa (Non Tes)
Peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk melakukan pengamatan
dikarenakan peneliti bertindak sebagai guru. Pengamatan yang dilakukan observer
terkait dengan keaktifan belajar siswa di kelas. Observer mencatat fakta dari
situasi selama proses pembelajaran berlangsung disetiap pertemuan dalam
pembelajaran tersebut dalam lembar observasi. Lembar observasi disusun sesuai
dengan indikator keaktifan. Indikator keaktifan yang akan dilihat dan diukur
dalam observasi adalah : (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah
laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru bila tidak memahami
persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan
siswa Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2) mengemukakan
pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas
siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi
kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas
seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang
diperlukan untuk pemecahan persoalan. Lembar observasi keaktifan belajar dapat
dilihat pada tabel 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 3. Lembar Observasi Keaktifan
No Nama Siswa
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Indikator Bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pembelajaran IPS saat proses pembelajaran Mengemukakan pendapat ketika
berdiskusi kelompok Mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru dalam proses pembelajaran IPS
Sub Indikator
Bertanya kepada guru bila tidak
memahami persoalan
Bertanya kepada siswa lain bila
tidak memahami persoalan
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru
Mengemukakan gagasan secara
spontan
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk
guru
Turut serta dalam
mengerjakan tugas
Mencari berbagai informasi yang
diperlukan untuk pemecahan persoalan
1 YUA
2 AIS
3 JER
4 ANI
5 YOH
6 DEV
7 ANA
8 ARY
9 DAH
10 TRI
11 SUP
12 IRM
13 ZUM
14 TIW
15 ARI
16 FIK
17 JOH
18 NAF
19 NAR
20 AMA
21 DIM
22 ADI
23 WIN
24 KRI
25 ANS
Jumlah
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3.6.2 Pedoman Wawancara (Non Tes)
Uno (2007: 74) mengatakan “wawancara adalah instrumen untuk
mengumpulkan data dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan
oleh pewawancara kepada seorang responden, dan pertanyaan tersebut dijawab
secara lisan”. Peneliti melakukan wawancara kepada narasumber, yaitu: guru
kelas V di SD Negeri Plaosan 1 dan beberapa siswa kelas V di SD yang sama.
Sebelum melakukan wawancara peneliti menyiapkan pedoman untuk melakukan
wawancara. Uno (2007: 74) “untuk mempermudah proses wawancara, biasanya
seorang pewawancara menyiapkan pedoman wawancara”. Peneliti menggunakan
pedoman wawancara pada tabel 4.
Tabel 4. Pedoman Wawancara
No Pertanyaan untuk guru Jawaban
1 Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran IPS di kelas?
2 Bagaimana keaktifan siswa saat proses pembelajaran IPS?
3 Apakah di keluarga siswa mendapatkan pendampingan belajar?
4 Berapakah KKM yang ditetapkan di SD Negeri Plaosan 1?
5 Berapakah rata-rata nilai yang didapatkan siswa pada mata pelajaran IPS?
6 Materi apa pada mata pelajaran IPS yang di anggap susah oleh siswa?
No Pertanyaan untuk siswa Jawaban
1 Apakah kamu suka pelajaran IPS?
3.6.3 Tes Tertulis Pilihan Ganda/Objektif (Tes)
Tes yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui prestasi belajar siswa
adalah dengan bentuk tes pilihan ganda/tes objektif, dengan jumlah soal sebanyak
18 soal yang sudah mewakili kelima indikator yang akan dicapai. Tes bertujuan
untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pelajaran IPS. Soal pilihan ganda tersebut diberikan kepada siswa pada akhir
pembelajaran IPS dari setiap siklus. Pembuatan soal tes mengacu pada kisi-kisi
yang telah dibuat dengan berbagai petimbangan dari dosen pembimbing, dosen
ahli, kepala sekolah, guru kelas maupun dari teman sejawat. Pembuatan kisi-kisi
soal tes pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Kisi – Kisi Soal Tes Pilihan Ganda/Objektif
Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/semester : V/2
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
No Soal
Valid Jumlah Soal
2. Menghargai
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan dan
mempertahankaan
kemerdekaan
Indonesia
2.3 Menghargai
jasa dan peranan
tokoh dalam
memproklamasik
an kemerdekaan
1. Menyebutkan 5 tokoh
penting dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
2, 5, 20, 29 4
2. Menjelaskan peran
masing-masing tokoh
dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
4, 7, 28 3
3. Menyebutkan 5 peristiwa
penting menjelang
proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
8, 11, 14 3
4. Menjelaskan 5 peristiwa
penting menjelang
proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
6, 10, 15,
24, 30
5
5. Memberi 3 contoh cara
menghargai jasa dan
peranan para tokoh dalam
memproklamasikan
kemerdekaan negara
republik indonesia
22, 23, 17 3
Jumlah 18 Soal
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3.6.4 Rubrik penilaian (Non Tes)
Pengumpulan data non tes yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui
prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan bentuk rubrik penilaian untuk
mengetahui prestasi belajar siswa dari aspek kognitif, psikomotor, dan produk
yang ada pada diri siswa. Peneliti menggunakan tiga buah rubrik penilaian yaitu:
rubrik penilaian pembuatan naskah drama, rubrik penilaian bermain peran (role
playing), dan rubrik penilaian pembuatan papan target. Pembuatan rubrik
penilaian mengacu pada indikator-indikator yang akan dicapai dan telah dibuat
dengan berbagai petimbangan dari dosen pembimbing, dosen ahli, kepala sekolah,
guru kelas maupun dari teman sejawat. Penilaian menggunakan rubrik penilaian
ini dilakukan saat siswa melakukan kegiatan sesuai dengan rubrik yang tersedia di
setiap pertemuan dan untuk melihat rubrik penilaian hasil belajar yang digunakan
peneliti dapat dilihat pada lampiran 4.
3.7 Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran
Peneliti melakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji tingkat kesukaran pada
penelitian ini bertujuan agar instrumen-instrumen yang digunakan untuk
penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3.7.1 Validitas
Menurut Masidjo (2010: 242-243) “validitas suatu tes adalah taraf sampai
dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur”. Macam-macam
validitas tes dapat dibedakan menjadi: (a) validitas isi (content validity) yaitu
suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur
mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan, (b) validitas konstruksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
atau konsep (construct or concept validity) yaitu suatu validitas yang
menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu
konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tes atau konstruksi
teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat ukur tersebut, (c) validitas criteria
(criterion-related validity) yaitu suatu validitas yang memperhatikan hubungan
yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi
sebagai kriteria atau bahan pembanding.
Sementara itu Arifin (2009: 247) mengemukakan tentang jenis-jenis
validitas, antara lain: (a) validitas permukaan (face validity), validitas ini
menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka
atau tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya suatu tes secara sepintas telah
dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan diukur, maka tes tersebut
sudah dapat dikatakan memenuhu syarat validitas permukan, sehingga tidak perlu
lagi adanya judgment yang mendalam, (b) validitas isi (content validity), validitas
ini sering digunakan dalam penilaian hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah
disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada peserta
didik tersebut setelah mengalami proses pembelajaran tertentu, (c) validitas
empiris (empirical validity), validitas ini biasannya menggunakan teknik stastitik,
yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan
antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu tolak ukur di
luar tes yang bersangkutan, (d) validitas konstruk (construct validity), validitas
konstruk berkenaan dengan pernyataan hingga mana suatu tes betul-betul dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi
perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut, (e) validitas faktor
(factorial validity), dalam penilaian hasil belajar sering digunakan skala
pengukuran tentang suatu variabel yang terdiri atas beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut diperoleh berdasarkan dimensi/indikator dari variabel yang diukur sesuai
dengan apa yang terungkap dalam konstruksi teoritisnya.
Berdasarkan macam-macam validitas yang sudah dijelaskan, peneliti
memutuskan untuk menggunakan validitas isi (content validity), validitas
konstruk (construct validity), validitas permukaan (face validity), dan validitas
empiris (empirical validity). Untuk menguji perangkat pembelajaran berupa
Sillabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal evaluasi peneliti
menggunakan validitas isi (content validity) dan validitas konstruk (construct
validity). Peneliti mengujikan perangkat pembelajaran yang akan divaliadsi oleh
para validator yaitu dosen ahli, kepala sekolah, dan guru sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya dan layak digunakan untuk proses
pembelajaran.
Sedangkan untuk instrumen penelitian berupa tes evaluasi pilihan
ganda/objektif akan divalidasikan kepada validator menggunakan validitas
empiris (empirical validity) dan validitas permukaan (face validity). Soal tes
pilihan ganda/objektif diujikan kepada siswa dengan kelas dan kondisi yang sama
dengan siswa yang akan diteliti. Soal diujikan validitas empiris (empirical
validity) ke SD Negeri Tlogoadi yang kelas dan kondisi siswanya yang sama
dengan SD tempat penelitian dilaksanakan yaitu di SD Negeri Plaosan 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Sedangkan untuk validitas permukaan (face validity) dilakukan dengan siswa
keals VI SD Negeri Plaosan 1.
Validitas empiris (empirical validity) yang dilaksanakan bertujuan untuk
mengetahui tingkat kevalidtan suatu soal tes yang akan di ujikan kepada siswa dan
pelaksanaannya meminta bantuan siswa kelas V atau VI yang sudah mendapat
materi IPS. Validitas empiris diperoleh menggunakan rumus korelasi Product-
Moment dari Pearson dengan rumus angka kasar berikut ini:
keterangan:
N = jumlah murid/responden
X = hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya
Y = kriteria yang dipakai
rxy = koefisien kolerasi antara variabel X dan Y
Pada uji validitas jika hasil yang didapat r hitung lebih besar dari r tabel
maka soal tersebut dapat dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil
dari r tabel maka soal tersebut dikatakan tidak valid. Soal tes evaluasi sebelumnya
juga telah di validitas permukaan (face validity) ke siswa kelas VI, dalam
pelaksanaannya peneliti meminta bantuan kepada siswa kelas VI untuk membaca
dan mengerjakan setip item soal evaluasi yang akan digunakan peneliti. Peneliti
memilih siswa kelas VI karena siswa kelas VI sudah pernah mendapatkan materi
IPS di kelas V sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3.7.1.1 Hasil validasi perangkat pembelajaran
Validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity)
digunakan untuk menguji perangkat pembelajaran berupa silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal evaluasi. Peneliti mengujikan
perangkat pembelajaran kepada para validator ahli (expert judgement) yaitu : (1)
dosen ahli dalam bidang IPS di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, (2)
kepala sekolah di SD Negeri Mancasan, dan (3) guru kelas IV di SD Negeri
Perumnas III Depok. Serta hasil dari validitas perangkat pembelajaran yang telah
divalidasi oleh validator ahli ini akan digunakan di kelas V SD Negeri Plaosan 1,
sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hasil validasi perangkat
pembelajaran berupa silabus dan RPP dari para validator terdapat pada tabel 6 dan
tabel 7.
Tabel 6. Hasil Penilaian Silabus
No Komponen Penilaian
Dosen
ahli
Kepala
sekolah Guru
Rata-rata
Skor
1 Kelengkapan unsur-unsur silabus 5 5 5 5
2 Kesesuaian antara SK, KD, dan
Indikator
4 5 4 4,33
3 Kesistematisan kegiatan pembelajaran 2 4 2 2,66
4 Kesesuaian alokasi waktu dengan materi
dan kegiatan pembelajaran
4 4 4 4
5 Tingkat kecukupan sumber belajar yang
digunakan
5 5 4 4,66
6 Kesesuaian teknik penilaian yang
digunakan dengan indikator
4 4 4 4
7 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata
tulis baku
4 4 4 4
Rerata 4 4.42 3.85 4.09
Peneliti menentukan rata-rata minimal untuk setiap indikator pada lembar
penilaian silabus sebesar 4, jika rata-rata yang didapat kurang dari 4 maka peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
akan melakukan revisi pada indikator tersebut. Cara menentukan rata-rata
minimal adalah dengan cara “ membandingkan nilai-nilai setiap butir dengan rata-
rata nilai semua butir sebagai pembatas. Nilai dari setiap indikator yang berada di
atas rata-rata menunjukan kategori “Tinggi”, sedangkan nilai indikator yang
berada di bawah rata-rata menunjukan kategori “Rendah” ” (Arikunto, 2006: 253).
Hasil dari tabel 19 didapatkan rata-rata nilai dari semua indikator sebesar 4.09≈4,
jadi peneliti menentukan besarnya rata-rata minimal untuk setiap indikator pada
lembar penilaian silabus sebesar 4, karena angka 4 sudah menujukan kategori
tinggi.
Penilaian setiap komponen (1-7) pada instrumen validasi silabus di atas
memiliki skor 1, 2, 4, dan 5. Skor 3 tidak dipakai dikarenakan orang indonesia
cenderung memilih skor 3 yang dianggap aman dan cukup/ragu-ragu antara
membenarkan atau menyalahkan, hal ini bisa terjadi karena validator merasa tidak
enak dengan peneliti yang akan divalidasi. Oleh sebab itu peneliti menggunakan
rentang penilaian skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap komponen (1-7) pada instrumen
validasi silabus. Para validator yaitu dosen ahli dalam bidang IPS, kepala sekolah,
dan guru semuanya memberikan penilaian silabus dengan skor yang berbeda-
beda, validator memberikan skor dengan melingkari skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap
komponen lembar validasi silabus. Validator pertama yaitu dosen ahli
mendapatkan skor rerata 4, valdator ke dua yaitu kepala sekolah mendapatkan
rerata 4,42, dan validator ke tiga yaitu guru mendapatkan rerata 3,85. Sehingga
didapatkan nilai rerata untuk silabus dari penilaian para validator sebanyak 4,09.
Hasil dari nilai yang sudah didapat tersebut peneliti tidak perlu melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
revisi keseluruhan pada silabus dan hanya melakukan revisi pada komponen
kesistematisan kegiatan pembelajaran karena masih mendapat nilai rata-rata
dibawah 4. Revisi dilakukan sesuai dengan saran dan masukan dari validator 1
yaitu dosen ahli bidang IPS yaitu untuk meringkas kegiatan pembelajaran pada
silabus karena kegiatan dalam silabus belum sedetail kegiatan seperti pada RPP.
Tabel 7. Hasil Penilaian RPP
No Komponen Penilaian
Dosen
ahli
Kepala
sekolah Guru
Rata-rata
Skor
1 Kelengkapan unsur-unsur RPP 5 5 5 5
2 Kesesuaian Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetesi Dasar (KD)
5 5 5 5
3 Kesesuaian Indikator pencapaian
kompetensi dengan SK dan KD
4 4 4 4
4 Kesesuaian rumusan tujuan
pembelajaran dengan indikator
4 4 5 4,33
5 Kesesuaian materi ajar dengan SK dan
KD
5 5 5 5
6 Ketepatan dalam memilih model/
metode pembelajaran
5 5 5 5
7 Tingkat kesesuaian kegiatan
pembelajaran dengan indikator, tujuan,
dan model/ metode
4 4 4 4
8 Penilaian yang dilakukan dapat
mencerminkan indikator yang
digunakan
2 4 4 3,33
9 Tingkat kecukupan sumber belajar yang
digunakan
4 5 4 4,33
10 Ketepatan pemilihan media
pembelajaran
5 5 5 5
11 Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan
kegiatan pembelajaran
4 5 4 4,33
12 Kesesuaian Materi ajar dengan materi
pokok
5 4 4 4,33
13 Kelengkapan instrumen penilaian 4 5 5 4,33
14 Penggunaan bahasa Indonesia & tata
tulis baku
2 4 2 2,6
Rerata 4,14 4,57 4,35 4,35
Peneliti menentukan rata-rata minimal untuk setiap indikator pada lembar
penilaian RPP sebesar 4, jika rata-rata yang didapat kurang dari 4 maka peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
akan melakukan revisi pada indikator tersebut. Hasil dari tabel 20 didapatkan rata-
rata nilai dari semua indikator sebesar 4.35≈4, jadi peneliti menentukan besarnya
rata-rata minimal untuk setiap indikator pada lembar penilaian silabus sebesar 4,
karena angka 4 sudah menujukan kategori tinggi.
Penilaian setiap komponen (1-14) pada instrumen validasi RPP di atas
sama dengan penilaian silabus. Setiap komponen memiliki skor 1, 2, 4, dan 5.
Skor 3 tidak dipakai dikarenakan alas an yang sama pada instrumen validasi
silabus, yaitu orang indonesia cenderung memilih skor 3 yang dianggap aman dan
cukup/ragu-ragu antara membenarkan atau menyalahkan, hal ini bisa terjadi
karena validator merasa tidak enak dengan peneliti yang akan divalidasi. Oleh
sebab itu peneliti menggunakan rentang penilaian skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap
komponen (1-7) pada instrumen validasi silabus. Para validator yaitu dosen ahli
dalam bidang IPS, kepala sekolah, dan guru semuanya memberikan penilaian
silabus dengan skor yang berbeda-beda, validator memberikan skor dengan
melingkari skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap komponen lembar validasi silabus.
Validator pertama yaitu dosen ahli mendapatkan skor rerata 4,14, valdator ke dua
yaitu kepala sekolah mendapatkan rerata 4,57, dan validator ke tiga yaitu guru
mendapatkan rerata 4,35. Sehingga didapatkan nilai rerata untuk RPP dari
penilaian para validator sebanyak 4,35. Hasil dari nilai yang sudah didapat
tersebut peneliti tidak perlu melakukan revisi secara keseluruhan pada RPP karena
kedua indikator tersebut masih mendapat nilai rata-rata dibawah 4. Revisi
dilakukan sesuai dengan saran dan masukan dari validator 1 yaitu dosen ahli
bidang IPS yaitu dengan melakukan sedikit revisi pada komponen penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
bahasa Indonesia & tata tulis baku dan untuk memperbaiki tata cara penomoran
indikator-indikator pada RPP.
3.7.1.2 Hasil Validasi Instrumen Pengumpulan Data
Validitas permukaan (face validity) digunakan untuk menguji perangkat
pembelajaran berupa lembar indikator keaktifan dan soal tes pilihan
ganda/objektif. Peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data berupa lembar
observasi keaktifan. Lembar observasi keaktifan tersebut digunakan untuk
mengukur keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan memberi turus pada
setiap indikator yang dilakukan siswa. Instrumen ini sebelum digunakan oleh
peneliti telah divalidasikan kepada para ahli yaitu dosen ahli, kepala sekolah, dan
guru, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Peneliti melakukan
pengujian validitas lembar observasi keaktifan dengan validitas permukaan (face
validity).
Peneliti melakukan tiga kali validasi lembar observasi keaktifan, pertama
kali melakukan validasi dengan dosen ahli, kemudian dengan kepala sekolah, dan
dengan guru kelas. Setiap validator memberikan komentar yang berbeda-beda
mengenai lembar observasi keaktifan yang telah disusun oleh peneliti. Sebagai
contoh komentar dari dosen ahli mengatakan, “pemilihan indikator-indikator
kekatifan belajar siswa harus mengacu pada sumber teori dari para tokoh, selain
itu bagaimana anda dapat mengatakan indikator a dan b pada indikator kekatifan
Dimyait & Mujiono sama dengan indikator c dan d pada indicator keaktifan
Sudjana, dan apa alasan anda tidak menggunakan indicator e”. Sementara itu
kepala sekolah dan guru mengatakan “secara keseluruhan indikator-indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
yang ada pada lembar observasi keaktifan sudah dapat digunakan untuk
mengamati keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, namun guru harus
memancing siswa agar menunjukan indikator keaktifan”. Setelah peneliti
melakukan uji validitas permukaan (face validity) kepada validator ahli kemudian
peneliti melakukan perbaikan pada lembar observasi keaktifan sesuai dengan
komentar yang diberikan oleh para validator hingga menjadi lembar observasi
keaktifan yang sudah bisa digunakan.
Selain menggunakan lembar observasi keaktifan peneliti juga
mengginakan instrumen pengumpulan data berupa lembar tes pilihan
ganda/objektif. Lembar tes pilihan ganda/objektif tersebut digunakan untuk untuk
mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata
pelajaran IPS. Selain mengujikan lembar tes pilihan ganda/objektif dengan
validitas empiris (empirical validity) peneliti juga mengujikan tes tersebut
menggunakan validitas permukaan (face validity) kepada siswa kelas VI SD
Negeri Plaosan 1 dengan pertimbanangan siswa kelas VI sudah mendapatkan
materi IPS di kelas V. Peneliti melakukan validitas permukaan (face validity)
kepada salah satu siswa laki-laki. Kemudian peneliti memberikan lembar soal
evaluasi dan hanya menyuruh siswa tersebut membaca soal-soal dari lembar soal
evaluasi tersebut tetapi tidak untuk dikerjakan, hanya menebak jawabannya saja.
Hasil dari validitas permukaan (face validity) ini didapatkan keterangan mengenai
soal evaluasi yang saya buat : (Siswa, komunikasi pribadi, 12 Maret 2013). Saya
bertanya kepada siswa “gimana kamu bisa ngerjain soal ini gag?”. Siswa
mengatakan “ah gampang mas…aku ngerti kabeh jawabane tapi ono jek lali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
barang (ah mudah semua mas…aku tahu semua jawabanya tapi ada juga yang
lupa)”, kemudian saya bertanya lagi “enek soal sek angel dipahami gak? (ada soal
yang sulit dipahami tidak?)”. Siswa mengatakan “ngerti kabeh kok mas, gampang
dipahami soale (tahu semuanya kok mas, mudah dipahami soalnya)”. Hasil dari
validitas permukaan (face validity) soal evaluasi kepada siswa kelas VI
menunjukkan bahwa soal tersebut mudah dipahami oleh siswa kelas VI. Sehingga
soal ini tidak perlu direvisi lagi dan sudah layak digunakan pada evaluasi siklus I
karena sudah melalui dua tahap pengujian yaitu validitas empiris validitas empiris
(empirical validity) dan validitas permukaan (face validity) serta keseluruhan
indikator evaluasi sudah tercakup semua di dalam soal tersebut.
Validitas instrumen soal evaluasi menggunakan validitas empiris
(empirical validity) yang dilaksnanakan di kelas V SD Negeri Tlogoadi dengan
mempertimbangkan berbagai kesamaan antara SD Negeri Tlogoadi dan SD
Negeri Plaosan 1 yaitu kedua SD tersebut berada di wilayah yang berdekatan
yaitu di kelurahan Tlogoadi, kemudian kondisi siswa yang hampir sama karena
dalam kesehariannya siswa dari kedua SD ini sering bermain bersama, serta
lingkungan siswa dari kedua SD ini sama yaitu di pedesaan. Selain itu kelas V di
SD Negeri Tlogoadi sudah mendapatkan materi pelajaran IPS yang akan saya
ujikan. Untuk menguji reliabilitas di SD Negeri Tlogoadi peneliti menggunakan
soal tes pilihan ganda/objektif.
Setelah peneliti mendapatkan hasil pekerjaan tes dari siswa SD Negeri
Tlogoadi kemudian dihitung validitas empirisnya dan didapatkan soal yang valid,
maka peneliti akan menggunakan soal yang valid untuk menentukan besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
validitas dan reliabilitas yang akan digunakan sebagai soal evaluasi di SD Negeri
Plaosan 1. Peneliti melakukan uji validitas empiris (empirical validity) di kelas V
SD Negeri Tlogoadi menggunakan 30 soal pilihan ganda/objektif dengan rincian
seperti pada tabel 8.
Tabel 8. Indikator Nomor Soal Sebelum Validitas dan Reliabilitas
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Nomor soal Jumlah
soal
2. Menghargai
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat
dalam
mempersiapkan
dan
mempertahanka
an
kemerdekaan
Indonesia
2.3 Menghargai
jasa dan
peranan tokoh
dalam
memproklamasi
kan
kemerdekaan
1. Menyebutkan 5 tokoh penting
dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan negara republik
Indonesia
1, 2, 5, 20,
27, 29
6
2. Menjelaskan peran masing-
masing tokoh dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan negara
republik indonesia
3, 4, 7, 12,
13, 21, 28
7
3. Menyebutkan 5 peristiwa
penting menjelang proklamasi
kemerdekaan negara republik
Indonesia
8, 9, 14, 16,
11, 26
6
4. Menjelaskan 5 peristiwa penting
menjelang proklamasi
kemerdekaan negara republik
indonesia
6, 10, 15,
18, 19, 24,
25, 30
8
5. Memberi 3 contoh cara
menghargai jasa dan peranan
para tokoh dalam
memproklamasikan
kemerdekaan negara republik
indonesia
22, 23, 17 3
Jumlah soal 30
Soal tersebut di ujikan ke 36 siswa kelas V di SD Negeri Tlogoadi, maka
ditentukan n = 36 (Sugiyono, 2013). Hasil dari perhitungan validitas
menggunakan SPSS 16 diperoleh 18 soal yang valid dan 12 soal yang tidak valid.
Soal dikatakan valid atau tidak valid dengan melihat hasil perhitungan pada SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
16 yaitu jika r hitung lebih besar dari pada r tabel soal tersebut dikatakan valid dan
jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel soal tersebut dikatakan tidak valid (r tabel
untuk taraf signif 5 % sebesar 0.329 dan r tabel taraf signif 1 % sebesar 0,424).
Selain melihat dari r tabel dan r hitung peneliti juga melihat pada flag
significant correlations (Komputer, 2009: 241), tanda asterisk ( * ) yang terdapat
pada pearson correlation setiap soal menunjukan koefisien korelasi pada level
signifikan 0,05 atau 5 %. Jika teridentifikasi akan diberi simbol asterisk tunggal
(*), sedangkan jika pada level signifikan 0,01 atau 1 % maka akan diberi simbol
dua asterisk (**). Sehingga jika pada pearson correlation pada setiap soal terdapat
tanda asterisk minimal satu (tanda asterisk maksimal 2) soal tersebut dikatakan
valid dan jika tidak terdapat tanda asterisk soal dikatakan tidak valid, seperti yang
di ungkapkan Sarwono (2009: 67) “jika output SPSS pada angka korelasi diberi
tanda 2 bintang (**), maka probabilitas atau signifikansi menjadi sebesar 0,01.
Jika tidak terdapat tanda bintang atau terdapat 1 bintang maka probabilitas atau
signifikansi sebesar 0,05”.
Cara terakhir yang peneliti gunakan untuk mengetahui apakah soal
tersebut valid atau tidak adalah dengan menghubungkan dan membandingkan
kedua variabel dengan taraf signifikan sebesar 0,05 dengan patokan pengambilan
keputusan, jika probabilitas atau signifikansi < 0,05, hubungan kedua variabel
signifikan dan soal tersebut dikatakan valid, tetapi jika probabilitas atau
signifikansi > 0,05, hubungan kedua variabel tidak signifikan dan soal tersebut
dikatakan tidak valid. Jika output SPSS pada angka korelasi diberi tanda 2 bintang
(**), maka probabilitas atau signifikansi menjadi sebesar 0,01 (Sarwono, 2009:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
67-68). Hasil lengkap perhitungan menggunakan SPSS 16 bisa dilihat pada
lampiran 5 dan penggolongan antara soal valid dan soal tidak valid bisa dilihat
pada tabel 9.
Tabel 9. Hasil Perhitungan Validitas Menggunakan SPSS 16
No No
Soal r tabel r hitung
Jumlah
symbol
asterisk
(*/**)
Taraf
signifikan
Taraf
signifikan
yang
diperoleh
(Sig.)
Keterangan
1 1 0.329 0.290 - 0,05 0.087 Tidak Valid
2 2 0,424 0.691 ** 0,01 0.000 Valid
3 3 0.329 -0.063 - 0,05 0.715 Tidak Valid
4 4 0,424 0.601 ** 0,01 0.000 Valid
5 5 0.329 0.387 * 0,05 0.020 Valid
6 6 0,424 0.690 ** 0,01 0.000 Valid
7 7 0,424 0.691 ** 0,01 0.000 Valid
8 8 0,424 0.601 ** 0,01 0.000 Valid
9 9 0.329 -0.103 - 0,05 0.551 Tidak Valid
10 10 0,424 0.536 ** 0,01 0.001 Valid
11 11 0.329 0.572 ** 0,01 0.000 Valid
12 12 0.329 - - 0,05 - Tidak Valid
13 13 0.329 0.065 - 0,05 0,706 Tidak Valid
14 14 0.329 0.368 * 0,05 0.027 Valid
15 15 0,424 0.690 ** 0,01 0.000 Valid
16 16 0.329 0.313 - 0,05 0.063 Tidak Valid
17 17 0,424 0.447 ** 0,01 0.006 Valid
18 18 0.329 0.281 - 0,05 0.097 Tidak Valid
19 19 0.329 0.015 - 0,05 0.930 Tidak Valid
20 20 0.329 0.334 * 0,05 0.047 Valid
21 21 0.329 0.096 - 0,05 0.577 Tidak Valid
22 22 0,424 0.527 ** 0,01 0.001 Valid
23 23 0,424 0.536 ** 0,01 0.001 Valid
24 24 0.329 0.397 * 0,05 0.017 Valid
25 25 0.329 0.255 - 0,05 0.133 Tidak Valid
26 26 0.329 -0.035 - 0,05 0.841 Tidak Valid
27 27 0.329 -0.114 - 0,05 0.507 Tidak Valid
28 28 0,424 0.572 ** 0,01 0.000 Valid
29 29 0.329 0.424 * 0,05 0.010 Valid
30 30 0.329 0.333 * 0,05 0.047 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Hasil dari tabel 9 diketahui soal yang valid sebanyak 18 soal dan 12 soal
yang tidak valid, hal ini dibuktikan dengan membandingkan hasil yang di dapat
dari SPSS dengan r tabel dan taraf signifikan serta melihat pada jumlah tanda
asterisk (*/**) yang diperoleh. Hasil validasi empiris 30 soal pilihan
ganda/objektif dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Indikator Nomor Soal Valid dan Soal Tidak Valid
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
No Soal
Valid
No Soal
Tidak Valid
2. Menghargai
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankaan
kemerdekaan
Indonesia
2.3 Menghargai
jasa dan peranan
tokoh dalam
memproklamasi
kan
kemerdekaan
1. Menyebutkan 5 tokoh penting
dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan negara republik
indonesia
2, 5, 20,
29
1, 27
2. Menjelaskan peran masing-
masing tokoh dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
4, 7, 28 3, 12, 13, 21
3. Menyebutkan 5 peristiwa
penting menjelang proklamasi
kemerdekaan negara republik
indonesia
8, 11, 14 9, 16, 26
4. Menjelaskan 5 peristiwa
penting menjelang proklamasi
kemerdekaan negara republik
indonesia
6, 10, 15,
24, 30
18, 19, 25
5. Memberi 3 contoh cara
menghargai jasa dan peranan
para tokoh dalam
memproklamasikan
kemerdekaan negara republik
indonesia
22, 23, 17 -
Jumlah 18 Soal
Valid
12 Soal
Tidak Valid
3.7.2 Reliabilitas
Masidjo (2010: 209) mengatakan “reliabiltas suatu tes adalah taraf sampai
dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi dan ketelitian hasil. Suatu tes
yang reliabel akan menunjukan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
berbagai pengukuran”. Sependapat dengan Masidjo, Sukardi (2008: 29)
mengatakan “reliabilitas adalah sama dengan konsistensi atau keajegan”, dan
Arifin (2008: 258) yang mengatakan “reliabilitas adalah tingkat atau derajat
konsistensi dari suatu instrumen”.
Dengan demikian suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil
yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu dan kesempatan
yang berbeda. Kualifikasi reliabilitas suatu soal dilihat dari interval koefisien
reliabilitasnya dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Kualifikasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
0,71 – 0,90
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
Negatif – 0,20
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Sumber : Masidjo (2010:209)
3.7.2.1 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi
Hasil perhitungan menggunakan SPSS 16 didapatkan 18 item soal evaluasi
yang valid dan 12 item soal evaluasi dari total semua 30 soal pilihan ganda yang
di ujikan di SD Negeri Tlogoadi. Hasil dari perhitungan reliabilitas 18 soal yang
telah valid menggunakan SPSS 16 didapatkan tingkat koefisien reliabilitas soal
evaluasi sebesar 0.850 seperti yang tercantum pada tabel 12, sehingga soal
tersebut ada dalam kualifikasi tinggi pada kualifikasi reliabilitas menurut Masidjo
(2010: 209). Sehingga soal evaluasi tersebut bisa digunakan diberbagai tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
karena jika diujikan di tempat lain akan menghasilkan konsistensi/ketetapan pada
hasil pengukurannya.
Tabel 12. Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I
Tabel 12 merupakan hasil yang didapatkan dari perhitungan reliabilitas
menggunakan SPSS 16 dengan menggunakan data 18 nomor item soal yang valid.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.850 .856 18
Setelah peneliti melakukan validitas empiris di SD Negeri Tlogoadi dan telah
mengolah data didapatkan 18 soal yang valid dan bisa dijadikan soal evaluasi di
SD Negeri Plaosan 1. Peneliti hanya menggunakan 18 soal evaluasi di karenakan
kelengkapan indikator yang digunakan untuk evaluasi siswa sudah tercakup
semua di 18 soal evaluasi tersebut.
3.7.3 Tingkat Kesukaran
Arifin (2009: 134) mengartikan bahwa “tingkat kesukaran soal adalah
peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang
bisa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini biasanya dinyatakan dengan proporsi
yang besarnya antara 0.00 sampai dengan 1.00. Semakin besar indeks tingkat
kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal dapat menggunaka rumus dibawah ini
(Surapranata, 2004: 12).
Keterangan:
p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran
Σx = banyaknya peserta tes yang menjawab benar
Sm = skor maksimum
N = jumlah peserta tes
Setelah peneliti menghitung tingkat kesukaran soal evaluasi yang
dikerjakan siswa di SD Negeri Tlogoadi dan di SD Negeri Plaosan 1, kemudian
peneliti membandingkan hasil tingkat kesukaran soal evaluasi yang dikerjakan
siswa dengan kriteria pada tabel 13 dan kemudian menggolongkan hasil tingkat
kesukaran soal evaluasi dalam kriteria mudah, sedang, dan sulit. Perhitungan
selengkapnya mengenai tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 7.
Tabel 13. Kategori Tingkat Kesukaran
Nilai p Kategori
p < 0.3
0.3 ≤ p ≤ 0.7
p ≥ 0.7
Sukar
Sedang
Mudah
Sumber : Surapranata (2004: 21)
3.7.3.1 Penggolongan tingkat kesukaran soal evaluasi
Peneliti telah melakukan uji empiris soal evaluasi di SD Negeri Tlogoadi
dengan 30 soal pilihan ganda, kemudian peneliti melakukan perhitungan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
kesukaran soal evaluasi dan menggolongkan tingkat kesukara soal evaluasi seperti
pada tabel 14.
Tabel 14. Kisi-Kisi Tingkat Kesukaran Item Soal
Bentuk
Soal Indikator No soal Tingkat Kesukaran Jumlah
soal Mudah Sedang Sukar
Tes
Objektif
/
pilihan
ganda
1. Menyebutkan 5 tokoh
penting dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan
negara republik Indonesia
1 √ 6
2 √
5 √
20 √
27 √
29 √
2. Menjelaskan peran
masing-masing tokoh
dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
3 √ 7
4 √
7 √
12 √
13 √
21 √
28 √
3. Menyebutkan 5 peristiwa
penting menjelang
proklamasi kemerdekaan
negara republik Indonesia
8 √ 6
9 √
11 √
14 √
16 √
26 √
4. Menjelaskan 5 peristiwa
penting menjelang
proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
6 √ 8
10 √
15 √
18 √
19 √
24 √
25 √
30 √
5. Memberi 3 contoh cara
menghargai jasa dan
peranan para tokoh dalam
memproklamasikan
kemerdekaan negara
republik indonesia
17 √ 3
22 √
23 √
Jumlah soal 20 6 4 30
Hasil dari tabel 14 didapatkan sejumlah 4 soal dalam kategori sukar dengan nilai p
< 0.3, 6 soal dalam kategori sedang dengan nilai p antara 0.3 sampai dengan 0.7,
dan 20 soal dalam kategori mudah dengan nilai p > 0.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
3.8 Teknik Analisis Data
Menurut Kunandar (2008: 127) dalam pelaksanaan penelitian tindakan
kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yakni : (a) data
Kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal
ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif. Misalnya, mencari nilai
rerata, persentase keberhasilan belajar, dan lain-lain, (b) data kualitatif, yaitu data
yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang
ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata
pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang
baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam
belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya, dapat dianalisis secara
kualitatif. Peneliti menganalisis data dengan melakukan pengambilan/mencari
data sejak sebelum memasuki kelas, selama di kelas, dan setelah selesai di
lapangan.
Sugiyono (2013: 333) mengatakan “data yang diperoleh dari berbagai
sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam
(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh”. Data
yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kantitatif berupa nilai lembar kerja,
soal evaluasi, dan rubrik penilaian hasil kerja siswa. Sedangkan data kulitatif
berupa lembar observasi keaktifan siswa saat proses pembelajaran. Indikator
keberhasilan dalam penerapan metode role playing untuk meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata pelajaran IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
ditandai dengan adanya perubahan kearah lebih baik pada proses belajar maupun
hasil belajarnya, yaitu pada keaktifan belajar dan prestasi belajar.
3.9 Analisis Data
Sugiyono (2013: 335) mengatakan
analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkannya
ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menganalisis data keaktifan dan prestasi
belajar siswa. Analisis data keaktifan belajar siswa diperolah dari lembar
observasi keaktifan, sedangkan untuk prestasi belajar siswa diperolah dari lembar
soal evaluasi pilihan ganda/objektif, lembar kerja siswa, dan lembar rubrik
penilaian.
3.9.1 Analisis Data Keaktifan Belajar Siswa
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus penelitian tindakan kelas akan dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan peningkatan atau
penurunan keaktifan dan prestasi belajar yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan dianalisis dengan menganalisis
tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan lembar
observasi keaktifan, kemudian menjumlah turus yang didapat siswa pada setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
indikator dan mengategorikannya dalam klasifikasi aktif dan tidak aktif. Keaktifan
siswa yang di lihat dalam proses pembelajaran adalah: (1) bertanya kepada guru
dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang
ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru
bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak
memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru,
(2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan
tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan
melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai
dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan
mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan.
Setelah didapatkan data keaktifan siswa dari lembar observasi keaktifan
siswa kemudian peneliti menganalisis data tersebut. Peneliti melakukan analisis
pada lembar observasi keaktifan dengan membandingkan keaktifan siswa pada
kondisi awal dan setelah dilakukan tindakan. Peningkatan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran IPS dapat dihitung menggunakan cara sebagai berikut:
Keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPS dapat dikatakan meningkat jika
persentase pada setiap indikator keaktifan di akhir siklus melebihi persentase
keaktifan pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
3.9.2 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran akan dianalisis dengan
menganalisis nilai rata-rata ulangan harian dan menganalisis nilai evaluasi siswa
yang kemudian nilai tersebut dikategorikan dalam klasifikasi lulus KKM (Kriteria
Ketuntasan Minilal) atau tidak lulus KKM. Prestasi belajar siswa yang diukur
menggunakan soal evaluasi dapat dianalisis dengan menghitung jumlah jawaban
benar pada lembar soal evaluasi setiap siswa.
a. Soal evaluasi ini terdiri dari 18 soal pilihan ganda/objektif. Untuk
menghitung skor yang diperoleh siswa untuk suatu perangkat tes pilihan
ganda dihitung dengan prosedur sebagai berikut (Lapono, 2010: 6-234).
b. Menghitung nilai lembar kerja siswa
Lembar kerja siswa pertemuan 1 Lembar kerja siswa pertemuan 2
c. Menghitung nilai rubrik penilaian psikomotor (role playing)
d. Menghitung nilai rubrik penilaian produk (papan target)
e. Menghitung nilai rubrik penilaian kognitif (naskah drama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
f. Menghitung nilai rata-rata kelas
Menurur Arikunto (2002: 264) untuk menghitung nilai rata-rata pada
masing-masing pertemuan digunakan rumus sebagai berikut:
g. Menghitung persentase siswa yang melampaui KKM
Menurut Sudjana (2009: 133) persentase siswa yang telah mencapai KKM
atau tuntas belajar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dapat dikatakan meningkat jika
hasil prestasi belajar siswa di akhir siklus I melebihi hasil prestasi belajar pada
kondisi awal sebelum dilakukan tindakan siklus I.
3.10 Jadwal Penelitian
Penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal pada tabel 15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 15. Jadwal Penelitian
Kegiatan September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1. Persiapan
Penyusunan
perangkat
penelitian
√ √ √ √
Pengumpulan
data kondisi
awal dan
observasi
√ √ √ √ √ √
Menyusun
proposal √ √ √ √ √ √ √ √
2. Pelaksanaan
Menyusun
rancangan
penelitian
√ √ √ √ √ √ √ √
Pengumpulan
data dan
melaksanakan
tindakan Siklus I
√ √ √ √ √ √
Analisis data √ √ √ √ √
3. Penyusunan
Skripsi
Menyusun
konsep skripsi √ √ √ √ √ √
Revisi konsep
skripsi √ √ √
Ujian √ √
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV memuat tentang gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan
pembahasan. Hasil penelitian mencakup gambaran umum penelitian dan hasil
penelitian, sedangkan pembahasan mencakup tahapan-tahapan proses
pembelajaran menggunakan metode role playing.
4.1 Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian yang didapatkan dan diolah oleh peneliti berupa hasil
penelitian kualitas proses (keaktifan belajar siswa) dan kualitas hasil (prestasi
belajar siswa) yang dipaparkan dalam gambaran umum penelitian.
4.1.1 Gambaran Umum Penelitian
4.1.1.1 Perencanaan
Langkah pertama yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan penelitian
mengenai penggunaan metode role playing sebagai upaya peningkatan keaktifan
dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati adalah dengan
meminta ijin kepada kepala sekolah SD Negeri Plaosan 1 Mlati untuk keperluan
melakukan penelitian tindakan kelas di SD Negeri Plaoosan 1 Mlati. Setelah
mendapat ijin dari kepala sekolah kemudian peneliti menemui guru kelas V untuk
meminta ijin dan meminta bantuan melakukan penelitian di kelas V. Setelah
mendapat ijin untuk melakukan penelitian di kelas V kemudian peneliti bersama
guru kelas V membicarakan mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Untuk
memperoleh gambaran awal permasalahan belajar siswa kelas V peneliti
melakukan wawancara dan tanya jawab dengan guru kelas V mengenai masalah
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
belajar yang dialami siswa selain itu peneliti juga melihat nilai-nilai yang didapat
siswa pada semua mata pelajaran di kelas V SD Negeri Plaosan 1. Hasil
wawancara, tanya jawab, dan data nilai semua mata pelajaran didapatkan masalah
belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS).
Pemilihan metode atau model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi
permasalahan belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS adalah dengan cara
peneliti meminta ijin kepada guru untuk mengumpulkan data awal penelitian,
yaitu dengan observasi di kelas V saat proses pembelakjaran IPS. Selain
pengumpulan data awal dari observasi, peneliti juga melakukan wawancara dan
melihat data nilai-nilai yang didapatkan siswa pada mata pelajaran IPS. Setelah
melakukan pengumpulan data awal seperti wawancara, data nilai, dan observasi
mengenai mata pelajaran IPS peneliti menemukan sebuah metode yang tepat
untuk menagatasi masalah belajar siswa pada mata pelajaran IPS, yaitu dengan
menggunakan metode role playing. Penggunaan metode role playing diharapkan
sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas
V di SD Negeri Plaosan 1.
Masalah belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS dicari dan
dianalisis oleh guru kelas bersama peneliti dengan melakukan diskusi untuk
menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan
digunakan untuk pelaksanaan penelitian. Hasil diskusi antara guru kelas bersama
peneliti diputuskan untuk memilih SK 2 yaitu menghargai peranan tokoh pejuang
dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia dan KD 2.3 yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
memproklamasikan kemerdekaan. Pemilihan SK dan KD tersebut dilakukan oleh
guru kelas dan peneliti dengan mencari SK dan KD pada mata pelajaran IPS yang
paling sulit dipahami siswa kelas V. Setelah mendapat SK dan KD peneliti
membuat perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, rubrik penilaian, kisi-kisi soal, dan soal
evaluasi yang disesuaikan dengan penggunaan metode role playing dalam proses
pembelajaran IPS. Selain itu peneliti bersama kelompok studi keaktifan menyusun
lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi keaktifan belajar
siswa saat proses pembelajaran.
Perangkat pembelajaran tersebut kemudian divalidasiksan ke validator.
Validasi perangkat pembelajaran dengan melakukan content validity dan construct
validity yang dilakukan oleh para validator, yaitu dosen ahli, kepala sekolah, dan
guru. Sedangkan untuk face validity soal evaluasi dilakukan dengan siswa kelas
VI SD Negeri PLaosan 1 dengan pertimbangan bahwa mereka telah mendapatkan
materi pelajaran IPS di kelas V. Peneliti juga melakukan validitas empiris soal
evaluasi ke siswa kelas V di SD Negeri Tlogoadi, dikarenakan siswa kelas V di
SD Negeri Tlogoadi sudah mendapatkan materi yang akan saya berikan di SD
Negeri Plaosan 1 Mlati. Validitas empiris dilaksanakan di kelas V SD Negeri
Tlogoadi dengan mempertimbangkan berbagai kesamaan antara SD Negeri
Tlogoadi dan SD Negeri Plaosan 1 yaitu kedua SD tersebut berada di wilayah
yang berdekatan yaitu di kelurahan Tlogoadi, kondisi siswa yang hampir sama
karena dikesehariannya siswa dari kedua SD ini sering bermain bersama, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
lingkungan siswa dari kedua SD ini sama yaitu di pedesaan selain itu kelas V di
SD Negeri Tlogoadi sudah mendapatkan materi yang akan saya ujikan.
Setelah semua perangkat pembelajaran telah divalidasikan, peneliti
melakukan revisi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja
siswa, materi ajar, rubrik penilaian, soal evaluasi, dan lembar observasi keaktifan.
Setelah melakukan revisi perangkat pembelajaran kemudian peneliti
menggunakannya untuk melaksanakan penelitian sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disisun sebelumnya.
4.1.1.2 Tindakan
Penelitian mulai dilaksanakan pada semester genap (II) pada tahun ajaran
2012/2013 di SD Negeri Plaosan 1 yang beralamat di dusun Plaosan, Tlogoadi,
Mlati, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Plaosan
1 dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan
16 siswa perempuan. Penelitian siklus I ini dilaksanakan dalam 3 pertemuan yang
dimulai dari tanggal 25 Maret 2013 sampai dengan tanggal 20 April 2013.
Pertemuan I dilaksanakan tanggal 25 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35
menit, sedangkan pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013 dengan
alokasi waktu 3 x 35 menit, dan pertemuan 3 disertai evaluasi dilaksanakan pada
tanggal 20 April 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit.
Pelaksanaan proses pembelajaran dari pertemuan 1 sampai dengan
pertemuan 3 hampir semuanya berjalan sesuai dengan rencana yang telah
direncanakan sebelumnya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013, di pertemuan pertama ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
peneliti memberikan materi mengenai menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan dengan peneliti memakai kostum salah satu
tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia yaitu Ir. Soekarno.
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan I ini peneliti menggunakan model
belajar kelompok, dengan siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4-5 siswa yang dalam pemberian nama kelompok menggunakan
nama tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia seperti Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ibu Fatmawati, Ahmad Soebarjo, dan laksamana
Maeda. Selain menggunakan kostum Ir. Soekarno juga guru menggunakan media
gambar foto-foto tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia yang
kemudian siswa menyebutkan nama-nama tersebut dan menempelkan foto-foto
tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia di lembar kerja
kelompok. Selain itu siswa dalam kelompok diberikan tugas untuk membuat
naskah drama dari artikel-artikel peristiwa penting dalam proklamasi
kemerdekaan Indonesia yang diberikan guru. Pemberian artikel-artikel tersebut
bertujuan agar mempermudah siswa dalam membuat naskah drama dan siswa
dapat menggunakan arikel tersebut sebagai sumber untuk membuat naskah drama
serta siswa juga dapat mencari tahu informasi dari artikel-artikel yang diberikan
guru.
Pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013 dengan masih
menggunakan model belajar kelompok yang sama pada pertemuan 1, hanya dalam
pertemuan 2 ini kegiatan siswa ditambah dengan menggunakan media papan
target. Papan target adalah sebuah media inovatif untuk mempermudah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
menentukan sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa dan peranan tokoh
dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Penggunaan media papan
target dipakai untuk membantu siswa mencari dan menentukan 6 sikap apa yang
akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan.
Kemudian siswa menentukan prioritas dari sikap yang paling penting hingga
paling tidak penting yang akan siswa lakukan untuk menghargai jasa dan peranan
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Setelah itu siswa mulai berlatih
melakukan kegiatan role playing menggunakan naskah drama yang sudah dibuat
dipertemuan 1.
Pertemuan terakhir di siklus I yaitu pertemuan ke 3 dilaksanakan pada
tanggal 20 April 2013. Pertemuan 3 ini mempunyai jarak waktu yang lama dengan
pertemuan 2 dikarenakan terdapat latihan-latihan ujian nasional untuk siswa kelas
VI dari tanggal 1 april sampai 19 april 2013, sehingga siswa kelas V diliburkan
karena ruangan kelas V dipakai untuk latihan ujian nasioanal siswa kelas VI.
Pertemuan 3 ini guru memberikan sedikit materi, yaitu mengingatkan materi-
materi sebelumnya yang sudah pernah disampaikan dalam pertemuan 1 dan 2.
Alasan pemberian sedikit materi adalah bahwa pada pertemuan 3 ini siswa akan
melakukan kegiatan role playing yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang
terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indosesia yang memerlukan
alokasi waktu yang banyak. Setiap kelompok melakukan kegiatan role playing
dengan mempertunjukan peristiwa yang berbeda-beda pada setiap kelompoknya.
Setelah satu kelompok selesai melakukan kegiatan role playing kemudian
kelompok yang lain memberikan tanggapan dan evaluasi bagi kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
sudah selesai melakukan kegiatan role playing. Setelah semua kelompok selesai
melakukan kegiatan role playing kemudian guru memberikan soal evaluasi yang
akan dikerjakan siswa. Proses pembelajaran pada siklus I yang terdiri dari 3
pertemuan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.
4.1.1.3 Observasi
Observasi siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 dilakukan dengan cara
menggunakan lembar observasi keaktifan. Lembar obsevasi kekatifan
dipergunakan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri
Plaosan 1 pada mata pelajaran IPS. Lembar observasi dibuat sesuai dengan
indikator keaktifan yang telah disusun peneliti bersama kelompok studi keaktifan
yang menghasilkan 3 indikator keaktifan, ketiga indikator keaktifan tersebut
adalah: (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat
proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa
yang bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada
siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok
yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan
gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk
guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala proses
pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta
dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan persoalan. Ketiga indikator tersebut akan diamati oleh observer dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
sikap siswa selama proses pebalajaran berlangsung, observer mengamati sikap
siswa menggunakan lembar observasi keaktifan yang telah disediakan.
Peneliti tidak bisa mengisi lembar keaktifan karena peneliti bertindak
sebagai guru sehingga peneliti kurang mampu mengamati secara optimal sikap
siswa selama proses pembalajaran IPS berlangsung selain itu guru kelas tidak
mendampingi peneliti saat proses pembelajaran. Oleh sebab itu peneliti meminta
bantuan kepada 4 teman sejawat untuk menjadi observer saat proses pembelajaran
IPS pada siklus I, sehingga 4 teman sejawat dapat membantu peneliti dalam
mengamati sikap siswa selama proses pebalajaran berlangsung. Setiap observer
mengamati 5-6 siswa kelas V menggunakan lembar observasi yang telah
disediakan peneliti.
Pengisian lembar observasi keaktifan dalam bentuk turus sesuai dengan
sikap siswa yang terlihat sesuai dengan indikator keaktifan yang telah ditentukan.
Observer mengisi lembar observasi keaktifan selama 10 menit setelah proses
pembelajaran dimulai. Setelah 10 menit mengisi lembar observasi keaktifan di
menit selanjutnya, yaitu menit ke 20 observer mengganti lembar observasi
keaktifan yang baru, begitu seterusnya sampai proses pembelajaran selesai.
Sehingga jumlah semua lembar observasi keaktifan untuk satu observer menjadi 7
lembar (70 menit). Setelah ke empat observer selesai mengobservasi dan
memberikan lembar observasi keaktifan kepada peneliti, kemudian peneliti
menjumlahkan semua turus yang diperolah dari setiap observer. Setelah itu
peneliti menghitung keaktifan belajar siswa menggunakan rumus mean/rata-rata
(Masidjo, 2010: 123).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Keterangan rumus: M = Mean N = Jumlah siswa
ΣX = Jumlah semua skor Σ = Jumlah total
Setelah melakukan perhitungan keaktifan belajar siswa peneliti dapat
mengategorikan siswa dalam kategori aktif dan tidak aktif, sehingga dapat
diketahui keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I dari jumlah
siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. Suparno (2008) mengatakan
“melalui observasi ini peneliti dapat mengetahui beberapa permasalahan yang
terjadi di dalam kelas saat proses pembelajaran dan untuk mengamati bagaimana
keberhasilan setiap siklus yang dilaksanakan”.
4.1.1.4 Refleksi
Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yang mulai dilaksanakan
pada tanggal 25 Maret 2013 dan selesai pada tanggal 20 April 2013. Pertemuan 1
yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013 diikuti oleh seluruh siswa kelas V
yang berjumlah 25 siswa terdiri 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Proses
pembelajaran di pertemuan 1 ini peneliti menggunakan model belajar kerja
kelompok, yaitu dengan membagi siswa dalam 5 kelompok kecil dan dalam
pemberian nama kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting dalam
peristiwa proklamasi seperti: Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ibu Fatmawati,
Ahmad Soebarjo, dan Laksamana Maeda. Penggunaan nama-nama tokoh tersebut
membuat siswa tertarik untuk mengikuti proses pembalajaran. Proses
pembelajaran pada pertemuan 1 ini peneliti juga menggunakan media foto tokoh-
tokoh penting dalam peristiwa proklamasi. Siswa diminta menebak siapa nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
tokoh-tokoh yang foto-fotonya ditunjukan oleh guru. Sehingga siswa menjadi
aktif mencari jawaban dari berbagai sumber yang dimiliki siswa seperti buku
paket IPS dan LKS. Hal tersebut yang membuat siswa sangat tertarik dan antusias
dengan pembelajaran IPS yang diajarkan guru.
Selain itu guru juga memberikan lembar kerja kelompok. Kegiatan
kelompok ini adalah menempel foto tokoh tokoh-tokoh penting dalam peristiwa
proklamasi dan kemudian memberi nama tokoh-tokoh penting tersebut. Selain
menempel dan menamai tokoh-tokoh penting tersebut siswa juga diminta
membuat naskah drama untuk kegiatan role playing. Lembar kerja kelompok ini
membuat siswa aktif berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok. Peneliti dalam
pertemuan 1 ini juga memperlihatkan sebuah video siswa SD saat melakukan
kegiatan role playing agar siswa mendapatkan gambaran cara melakukan kegiatan
role playing. Proses pembelajaran di pertemuan 1 ini tidak mengecewakan karena
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disediakan
sebelumnya. Siswa kelas V sangat aktif saat proses pembelajaran seperti dengan
bertanya, menjawab pertanyaan, berdiskusi, mengerjakan tugas kelompok, dan
mencari jawaban dari berbagai sumber.
Meskipun pelaksanaan pertemuan 1 ini terkesan lancar, peneliti
mengalami sedikit kendala. Proses pembelajaran tidak menggunakan ruang kelas
V sebagaimana mestinya tetapi menggunakan ruang kelas II dikarenakan ruang
kelas V akan dipakai latihan ujian oleh siswa kelas VI. Hal tersebut terjadi karena
kurangnya koordinasi antar guru kelas V dan VI. Karena ruang kelas V akan
dipakai untuk latihan ujian, siswa kelas V dipindah ke ruang kelas II yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
siswanya sedang berolahraga diluar kelas. Oleh sebab itu peneliti bersama siswa
kelas V perlu menata ruangan agar bisa digunakan untuk bekerja kelompok,
kegiatan persiapan ini memakan cukup banyak waktu, selain itu saat siswa kelas II
sudah selesai berolahraga dan akan mengambil bajunya di ruang kelas mereka
keluar masuk kelas yang membuat suasana kelas tidak kondusif lagi untuk proses
pembelajaran. Peneliti mengatasi masalah tersebut dengan meminta siswa
melanjutkan pekerjaan kelompok di rumah/menjadikan tugas pekerjaan rumah,
karena saat itu siswa dalam kelompok sedang membuat naskah drama.
Pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013. Pada pertemuan 2
ini diikuti oleh 24 siswa kelas V dikarenakan ada 1 siswa yang tidak berangkat
dikarenakan sakit, sehingga ada 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan yang
mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran di pertemuan 2 ini peneliti
masih menggunakan model belajar yang sama dengan pertemuan 1 yaitu
menggunakan model belajar kerja kelompok dengan siswa bergabung kedalam
kelompoknya masing-masing. Proses pembelajaran pada pertemuan 2 ini peneliti
menggunakan media papan target, media tersebut digunakan setiap kelompok
untuk menentukan sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan peran para
tokoh proklamasi kemerdekaan dari sikap yang terpenting hingga sikap tidak
terpenting. Siswa menulis sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan
peran para tokoh proklamasi kemerdekaan pada lembaran-lembaran kertas
kemudian ditempelkan pada papan target dari sikap yang terpenting hingga sikap
tidak terpenting. Setelah selesai mengerjakan tugas dengan papan target setiap
perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Penggunaan media tersebut membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran
seperti saat mengemukakan pendapat, bertanya, menjawab pertanyaan, berdiskusi,
mengerjakan tugas kelompok, dan mencari jawaban dari berbagai sumber.
Proses pembelajaran di pertemuan 2 ini tidak mengecewakan karena sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disediakan
sebelumnya. Namun dalam pelaksanannya sedikit melebihi waktu yang telah
ditentukan sebelumnya dikarenakan dua hal, hal yang pertama adalah pada
penggunaan media papan target saat siswa menempel lembaran kertas yang berisi
sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan peran para tokoh proklamasi
kemerdekaan siswa tidak bisa cepat dan cekatan. Serta hal yang ke dua adalah saat
peneliti meminta siswa berlatih melakukan kegiatan role playing menggunakan
naskah drama yang dibuat ternyata sebagian besar kelompok belum
menyelesaikan naskah dramanya, sehingga peneliti harus meminta siswa
menyelesaikan naskah drama yang sudah dibuat serta peneliti juga mendampingi
kelompok dalam menyelesaikan naskah drama. Setelah semua kelompok selesai
membuat naskah drama barulah siswa bisa berlatih melakukan kegiatan role
playing.
Pertemuan terakhir atau pertemuan 3 dilaksanakan pada tanggal 20 April
2013. Pada pertemuan 3 ini diikuti oleh 24 siswa kelas V dikarenakan ada 1 siswa
yang tidak berangkat dikarenakan sakit, sehingga ada 8 siswa laki-laki dan 16
siswa perempuan yang mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran di
pertemuan 3 ini peneliti menggunakan metode role playing dalam proses
pembelajarannya. Siswa bergabung kedalam kelompoknya masing-masing dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
akan melakukan kegiatan role playing mengenai peristiwa-peristiwa penting
sebelum proklamasi kemerdekaan nagara republik Indonesia dan antara kelompok
satu dengan kelompok lainya melakukan kegiatan role playing peristiwa yang
berbeda-beda sehingga semua siswa dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Sebelum memulai melakukan kegiatan role playing siswa
diperbolehkan mempersiapkan diri selama 10 menit. Saat ada kelompok
melakukan kegiatan role playing mengenai peristiwa penting sebelum proklamasi
kemerdekaan nagara Indonesia kelompok yang lain memperhatikan dan tenang,
serta setelah kelompok selesai melakukan kegiatan role playing kemudian
kelompok lain memberikan evaluasi berupa masukan, kritik, maupun pendapat
mengenai kegiatan role playing yang telah dipertunjukan. Hal tersebut dilakukan
sampai semua kelompok telah melakukan kegiatan role playing.
Proses pembelajaran di pertemuan 3 ini juga tidak mengecewakan karena
proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
telah disediakan sebelumnya. Namun ada sedikit kendala yaitu tidak adanya
pengeras suara/mix saat akan melaksanakan proses kegiatan role playing
dikarenakan guru yang membawa kunci ruang untuk menaruh pengaras suara/mix
tidak berangkat, sehingga terpaksa tidak menggunakan pengeras suara/mix yang
mengakibatkan suara siswa saat melakukan kegiatan role playing kurang begitu
keras. Masalah tersebut diatasi peneliti dengan meminta bantuan salah seorang
teman sejawat yang suaranya keras untuk menjadi moderator supaya suara
terdengar keras dan jelas. Selain itu siswa saat akan melakukan kegiatan role
playing masih kurang persiapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Jam terakhir pada pertemuan 3 ini peneliti memberikan lembar soal
evaluasi kepada siswa, yang akan dikerjakan secara individu oleh siswa kelas V.
Peneliti tidak melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Plaosan 1
pada pertemuan terakhir dikarenakan guru tidak mendampingi peneliti saat
mengajar di kelas V, sehingga guru tidak tahu bagaimana terjadinya proses
pembalajaran IPS yang terjadi di dalam kelas dan akibatnya guru tidak bisa
membandingkan antara kondisi kelas V sebelum diberi perlakuan dan sesudah
diberikan perlakuan oleh peneliti.
4.1.2 Hasil Penelitian Kualitas Proses
Kualitas proses adalah proses yang dilakukan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung, seperti keaktifan belajar yang meliputi: keaktifan
siswa bertanya kepada guru atau teman, mengemukakan pendapat ketika
berdiskusi kelompok, mengerjakan tugas yang diberikan guru. Kualitas proses
yang diukur pada penelitian ini adalah keaktifan siswa kelas V SD Negeri Plaosan
1 pada saat proses pembelajaran IPS. Peneliti melakukan observasi menggunakan
lembar observasi keaktifan yang telah disusun bersama kelompok studi. Lembar
observasi disusun sesuai dengan indikator-indikator keaktifan, yaitu : (1) bertanya
kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran
yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada
guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak
memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru,
(2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan
tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai
dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan
mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan. Peneliti
melakukan observasi pada proses pembelajaran di kelas V dengan meminta
bantuan 4 teman sejawat dikarenakan peneliti menjadi guru dan guru kelas tidak
mendampngi saat penelitian. Observer mengamati 5 sampai 6 siswa selama proses
pembalajaran. Sebagai observer bertugas mengamati keadaan suasana kelas,
khususnya kegiatan yang menunjukan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam
proses pembelajaran di kelas yang akan dicatat menggunakan turus oleh observer
pada lembar observasi keaktifan. Hasil lembar observasi keaktifan yang diisi oleh
4 observer diperoleh hasil seperti pada tabel 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Tabel 16. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 1
Hasil observasi keaktifan pada pertemuan 1 seperti pada tabel 16
menunjukan bahwa hampir semua siswa melakukan sikap aktif dalam proses
pembalajaran yang sesuai dengan indikator keaktifan. Keaktifan tersebut
ditunjukan dengan turus yang dimiliki siswa, semua siswa mempunyai turus yang
berbeda-beda yang menandakan tingkat keaktifan siswa juga berbeda-beda. Ada
siswa yang menunjukan aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator sebanyak
6 kali. Namun, ada juga yang hanya menunjukan aktivitas keaktifan yang sesuai
dengan indikator keaktifan sebanyak 1 atau 2 kali. Selain itu ada 1 siswa yang
No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
1 YUA 1 2 0
2 AIS 0 1 1
3 JER 0 2 1
4 ANI 2 1 0
5 YOH 4 2 3
6 DEV 0 0 1
7 ANA 1 3 1
8 ARY 2 2 2
9 DAH 5 1 2
10 TRI 0 0 2
11 SUP 0 0 0
12 IRM 6 1 2
13 ZUM 2 2 2
14 TIW 1 2 2
15 ARI 2 0 0
16 FIK 2 3 3
17 JOH 3 0 1
18 NAF 0 1 1
19 NAR 1 1 2
20 AMA 4 3 3
21 DIM 0 0 0
22 ADI 1 1 0
23 WIN 0 1 2
24 KRI 3 3 3
25 ANS 0 0 0
Jumlah 40 32 34
Rata-rata 1.6 1.28 1.36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
tidak menunjukan aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator dikarenakan
siswa memang tidak aktif selama proses pembalajaran atau aktivitas yang
dilakukan tidak sesuai dengan indikator yang ditentukan, sehingga tidak dicatat
pada lembar observasi keaktifan.
Tabel 17. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 2
Hasil lembar observasi keaktifan pada pertemuan 2 diperoleh hasil seperti
pada tabel 17. Hasil observasi di pertemuan 2 tidak jauh beda dengan pertemuan
pertama, masih ada siswa yang tidak melakukan aktivitas keaktifan yang sesuai
dengan indikator keaktifan. Pertemuan 1 ini ada satu siswa yang tidak berangkat
dikarenakan sakit sehingga memperoleh turus 0 pada semua indikator. Di
No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
1 YUA 1 2 4
2 AIS 0 0 2
3 JER 6 6 6
4 ANI 0 1 3
5 YOH 11 5 4
6 DEV 1 0 1
7 ANA 3 1 4
8 ARY 2 3 6
9 DAH 3 2 7
10 TRI 0 1 2
11 SUP 1 0 0
12 IRM 10 4 4
13 ZUM 0 0 4
14 TIW 0 1 4
15 ARI 1 1 4
16 FIK 4 0 5
17 JOH 2 2 3
18 NAF 0 0 1
19 NAR 0 1 0
20 AMA 13 4 7
21 DIM 0 0 1
22 ADI 4 3 3
23 WIN 0 0 0
24 KRI 0 2 4
25 ANS 0 0 0
Jumlah 62 39 79
Rata-rata 2.48 1.56 2.92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
pertemuan 2 ini juga ada peningkatan pada indikator 1 dan indikator 3 dari
pertemuan sebelumnya, sedangkan untuk indikator 2 relatif sama dengan
pertemuan sebelumnya. Peningkatan pada indikator 1 dikarenakan ada 3 siswa
yang banyak melakukan aktivitas yang sesuai dengan indikator 1 yaitu sebanyak
10 sampai 13 kali yang tercatat dalam turus pada lembar observasi keaktifan.
Sedangkan peningkatan untuk peningkatan pada indikator 3 dikarenakan kegiatan
di pertemuan 2 ini banyak tugas-tugas kelompok sehingga banyak siswa yang
melakukan aktivitas yang sesuai dengan indikator 3.
Tabel 18. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 3
No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
1 YUA 3 7 6
2 AIS 0 1 4
3 JER 5 1 1
4 ANI 2 1 3
5 YOH 12 13 10
6 DEV 0 1 2
7 ANA 11 2 2
8 ARY 2 7 7
9 DAH 2 1 1
10 TRI 2 1 1
11 SUP 0 1 1
12 IRM 11 2 4
13 ZUM 7 1 2
14 TIW 4 1 2
15 ARI 2 7 6
16 FIK 9 1 2
17 JOH 3 2 1
18 NAF 0 1 1
19 NAR 0 1 4
20 AMA 28 10 2
21 DIM 0 0 0
22 ADI 1 2 2
23 WIN 0 1 1
24 KRI 0 1 2
25 ANS 0 1 1
Jumlah 104 67 68
Rata-rata 4.16 2.68 2.72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Hasil lembar observasi keaktifan pada pertemuan 3 diperoleh hasil seperti
pada tabel 18. Hasil observasi di pertemuan 3 menunjukan semua siswa yang
berangkat aktif dalam proses pembalajaran kecuali satu siswa yang tidak
berangkat dikarenakan sakit sehingga memperoleh turus 0 pada semua indikator
dan harus mengikuti ujian susulan pada hari selanjutnya. Keaktifan pada
pertemuan 3 menunjukan adanya peningkatan yang sangat tinggi pada indikator 1
dan indikator 2 dari pertemuan sebelumnya, sedangkan untuk indikator 3 relatif
sama dengan pertemuan sebelumnya. Peningkatan pada indikator 1 dikarenakan
ada 5 siswa yang banyak melakukan aktivitas yang sesuai dengan indikator 1
yaitu sebanyak 12 sampai 21 kali yang tercatat dalam turus pada lembar observasi
kekaktifan. Sedangkan peningkatan untuk peningkatan pada indikator 2
dikarenakan ada 4 siswa yang banyak melakukan aktivitas yang sesuai dengan
indikator 2 yaitu sebanyak 7 sampai 13 kali yang tercatat dalam turus pada lembar
observasi kekaktifan. Sementara itu semua siswa melakukan aktivitas yang sesuai
dengan indikator 3 dikarenakan semua siswa ikut melakukan kegiatan role
playing. Setelah didapatkan data keaktifan selama tiga kali kemudian peneliti
menjumlah dari pertemuan 1 sampai pertemuan 3. Rangkuman perhitungan turus
keaktifan siklus I dapat dilihat pada tabel 19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Tabel 19. Rangkuman Perhitungan Turus Keaktifan Siklus 1
Hasil observasi siklus I pada tabel 19 diolah menggunakan rumus
Mean/rata-rata (Masidjo, 2010: 123).
Keterangan rumus: M = Mean N = Jumlah siswa
ΣX = Jumlah semua skor Σ = Jumlah total
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 19 didapatkan rata-rata/mean untuk
indikator 1 sebanyak 8,24≈8. Pembulatan dilakukan kebawah karena jumlah yang
No Nama Perolehan turus keaktifan siswa siklus I
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
1 YUA 5 11 10
2 AIS 0 2 7
3 JER 11 9 8
4 ANI 4 3 6
5 YOH 27 20 17
6 DEV 1 1 4
7 ANA 15 6 7
8 ARY 6 12 15
9 DAH 10 4 10
10 TRI 2 2 5
11 SUP 1 1 1
12 IRM 27 7 10
13 ZUM 9 3 8
14 TIW 5 4 8
15 ARI 5 8 10
16 FIK 15 4 10
17 JOH 8 4 5
18 NAF 0 2 3
19 NAR 1 3 6
20 AMA 45 17 12
21 DIM 0 0 1
22 ADI 6 6 5
23 WIN 0 2 3
24 KRI 3 6 9
25 ANS 0 1 1
Jumlah 206 138 181
Mean (M) 8.24 5.52 7.24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
didapatkan dari nilai rata-rata/mean di dekatkan ke jumlah sesungguhnya. Untuk
indikator 2 mendapatkan sebanyak 5,52≈5, dan untuk indikator 3 mendapatkan
rata-rata sebanyak 7,27≈7. Dari ketiga indikator keaktifan di atas siswa dikatakan
aktif jika jumlah turus yang diperoleh siswa melebihi atau sama dengan
mean/rata-rata yang telah di tentukan dari setiap indikator. Menggunakan
mean/rata-rata dari setiap indikator 1,2, dan 3 yang telah ditentukan di atas
sebagai pembanding dapat diketahui tingkat keaktifan siswa kelas V SD Negeri
Plaosan 1 saat pembelajaran IPS, jika jumlah turus yang diperoleh siswa melebihi
atau sama dengan rata-rata/mean siswa dikategorikan aktif dan jika jumlah turus
yang diperoleh siswa kurang dari rata-rata/mean siswa dikategorikan tidak aktif.
Hasil perhitungan kekatifan siswa selengkapnya dapat dilihat pada tabel 20.
Tabel 20. Hasil Perhitungan Keaktifan Siswa pada Indikator 1, 2, dan 3.
No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Jumlah
Turus
Mean Keterangan Jumlah
Turus
Mean Keterangan Jumlah
Turus
Mean Keterangan
1 YUA 5 8 Tidak Aktif 11 5 Aktif 10 7 Aktif
2 AIS 0 8 Tidak Aktif 2 5 Tidak Aktif 7 7 Aktif
3 JER 11 8 Aktif 9 5 Aktif 8 7 Aktif
4 ANI 4 8 Tidak Aktif 3 5 Tidak Aktif 6 7 Tidak Aktif
5 YOH 27 8 Aktif 20 5 Aktif 17 7 Aktif
6 DEV 1 8 Tidak Aktif 1 5 Tidak Aktif 4 7 Tidak Aktif
7 ANA 15 8 Aktif 6 5 Aktif 7 7 Aktif
8 ARY 6 8 Tidak Aktif 12 5 Aktif 15 7 Aktif
9 DAH 10 8 Aktif 4 5 Tidak Aktif 10 7 Aktif
10 TRI 2 8 Tidak Aktif 2 5 Tidak Aktif 5 7 Tidak Aktif
11 SUP 1 8 Tidak Aktif 1 5 Tidak Aktif 1 7 Tidak Aktif
12 IRM 27 8 Aktif 7 5 Aktif 10 7 Aktif
13 ZUM 9 8 Aktif 3 5 Tidak Aktif 8 7 Aktif
14 TIW 5 8 Tidak Aktif 4 5 Tidak Aktif 8 7 Aktif
15 ARI 5 8 Tidak Aktif 8 5 Aktif 10 7 Aktif
16 FIK 15 8 Aktif 4 5 Tidak Aktif 10 7 Aktif
17 JOH 8 8 Aktif 4 5 Tidak Aktif 5 7 Tidak Aktif
18 NAF 0 8 Tidak Aktif 2 5 Tidak Aktif 3 7 Tidak Aktif
19 NAR 1 8 Tidak Aktif 3 5 Tidak Aktif 6 7 Tidak Aktif
20 AMA 45 8 Aktif 17 5 Aktif 12 7 Aktif
21 DIM 0 8 Tidak Aktif 0 5 Tidak Aktif 1 7 Tidak Aktif
22 ADI 6 8 Tidak Aktif 6 5 Aktif 5 7 Tidak Aktif
23 WIN 0 8 Tidak Aktif 2 5 Tidak Aktif 3 7 Tidak Aktif
24 KRI 3 8 Tidak Aktif 6 5 Aktif 9 7 Aktif
25 ANS 0 8 Tidak Aktif 1 5 Tidak Aktif 1 7 Tidak Aktif
Persentase siswa
yang aktif
9 (36 %) 10 (40 %) 14 (56 %)
Persentase siswa
yang tidak aktif
16 (64 %) 15 (60 %) 11 (44 %)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Secara keseluruhan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mengalami
peningkatan. Peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat
terlihat dari peningkatan dari setiap indikator keaktifan seperti berikut: (1)
bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses
pembelajaran mengalami peningkatan sebanyak 80 %, dari kondisi awal 20 % dan
pada kondisi akhir menjadi 36 %, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi
kelompok mengalami peningkatan sebanyak 150 %, dari kondisi awal 16 % dan
pada kondisi akhir menjadi 40 %, dan (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru dalam proses pembelajaran IPS juga mengalami peningkatan sebanyak 75 %,
dari kondisi awal 32 % dan pada kondisi akhir menjadi 56 %. Peningkatan
keaktifan yang didapatkan siswa disetiap pertemuannya dari kondisi awal dan
peningkatan keaktifan siswa secara keseluruhan disetiap pertemuan 1 ke
pertemuan 3 menunjukkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan
keaktifan belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1.
4.1.3 Hasil Penelitain Kualitas Hasil
Kualitas hasil adalah hasil yang diperoleh siswa selama proses
pembelajaran berlangsung, hasil belajar tersebut diperoleh siswa dari soal
evaluasi, lembar kerja kelompok, role playing, dan produk yang dihasilkan siswa.
Kualitas hasil yang diukur pada penelitian ini adalah prestasi belajar mata
pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 menggunakan soal evaluasi,
lembar kerja siswa, dan rubrik penilaian hasil belajar. Peneliti melakukan evaluasi
pada pertemuan 3 pada siklus I setelah siswa selesai melakukan kegiatan role
playing. Soal yang digunakan untuk evaluasi sudah layak digunakan dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
soal evaluasi tersebut sudah di validasi empiris (empirical validity), validitas
permukaan (face validity), dan validitas permukaan (face validity).
Peneliti menggunakan penilaian aspek kognitif, psikomotor, dan produk
yang meliputi lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi, bermain peran/role
playing, produk naskah drama, produk papan target yang sudah dikerjakan oleh
siswa. Sementara itu untuk menentukan nilai akhir yang dimiliki siswa, peneliti
menggunakan penilaian ketiga aspek tersebut dikarenakan dalam proses
pembelajaran keberhasilan siswa dipengaruhi faktor-faktor: kemampuan
intelektual siswa, lingkungan, kondisi siswa, dan tingkat keberhasilan siswa, serta
prestasi dapat menjadi sempurna jika aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat
terpenuhi. Hasil nilai lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi, bermain peran/role
playing, produk naskah drama, produk papan target yang dikerjakan siswa dan
telah dihitung dapat dikatakan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V
meningkat. Hasil nilai mata pelajaran IPS yang diperoleh siswa kelas V dapat
dilihat pada tabel 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tabel 21. Perolehan Nilai Kognitif, Psikomotor, dan Produk
Tabel 21 menunjukan prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa berasal
dari nilai kognitif, psikomotor, dan produk. Penilaian proses pembelajaran yang
baik adalah dengan menyertakan penilaian kognitif, psikomotor, dan produk. Nilai
kognitif pada penelitian yang peneliti lakukan berupa nilai lembar kerja siswa,
soal evaluasi, dan naskah drama. Untuk nilai psikomotor berupa nilai siswa
melakukan role playing. Selain itu peneliti juga menggunakan penilaian produk
berupa nilai papan target. Namun peneliti tidak menggunakan penialaian afektif
dalam proses pembelajaran dikarenakan peneliti menyesuaikan dengan RPP yang
No Nama
Kognitif Psikomotor Produk Nilai
Total
Nilai
Akhir LKS Rata-rata
LKS
Evalua
-si
Naskah
Drama
Role playing Papan
Target 1 2
1 YUA 100 90 95 88.89 88.88 91.66 77.77 442.2 88.44
2 AIS 88.8 60 74.4 55.56 83.33 66.66 77.77 357.72 71.54
3 JER 83.3 50 66.65 88.89 83.33 83.33 66.66 388.86 77.77
4 ANI 88.8 60 74.4 72.22 83.33 75 77.77 382.72 76.54
5 YOH 100 90 95 83.33 88.88 100 77.77 444.98 89.00
6 DEV 88.8 60 74.4 66.67 83.33 66.66 77.77 368.83 73.77
7 ANA 88.8 80 84.4 100 88.88 79.16 88.88 441.32 88.26
8 ARY 100 90 95 88.89 88.88 95.83 77.77 446.37 89.27
9 DAH 94.4 60 77.2 100 72.22 70.83 100 420.25 84.05
10 TRI 94.4 60 77.2 83.33 72.22 66.66 100 399.41 79.88
11 SUP 94.4 60 77.2 94.44 72.22 66.66 100 410.52 82.10
12 IRM 88.8 60 74.4 83.33 83.33 87.5 77.77 406.33 81.27
13 ZUM 88.8 80 84.4 66.67 88.88 79.16 88.88 407.99 81.60
14 TIW 88.8 80 84.4 77.78 88.88 79.16 88.88 419.1 83.82
15 ARI 100 90 95 77.78 88.88 83.33 77.77 422.76 84.55
16 FIK 88.8 80 84.4 100 88.88 87.5 88.88 449.66 89.93
17 JOH 83.3 50 66.65 66.67 83.33 70.83 66.66 354.14 70.83
18 NAF 94.4 60 77.2 72.22 72.22 66.66 100 388.3 77.66
19 NAR 88.8 60 74.4 72.22 83.33 66.66 77.77 374.38 74.88
20 AMA 88.8 80 84.4 100 88.88 100 88.88 462.16 92.43
21 DIM 83.3 50 66.65 77.78 83.33 - 66.66 294.42 58.88
22 ADI 83.3 50 66.65 44.44 83.33 75 66.66 336.08 67.22
23 WIN 94.4 60 77.2 38.89 72.22 66.66 100 354.97 70.99
24 KRI 83.3 50 66.65 94.44 83.33 83.33 66.66 394.41 78.88
25 ANS 94.4 - 47.2 50.00 72.22 70.83 100 340.25 68.05
Rata-rata 90.84 67.08 77.62 77.12 82.66 78.29 83.11 79.27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
digunakan di tempat penelitian yaitu SD Negeri Plaosan 1. RPP di SD Negeri
Plaosan tidak menyertakan penilaian afektif pada setiap pertemuan.
Hasil penilaian kognitif, psikomotor, dan produk tersebut didapatkan nilai
akhir pada siklus I dan nilai akhir siklus I ini digunakan sebagai acuan dalam
menentukan siswa lulus KKM atau tidak lulus KKM. Untuk menentukan siswa
lulus dan tidak lulus KKM adalah dengan membandingkan nilai akhir siklus I
yang di dapatkan siswa dengan nilai yang KKM yang ditentukan SD Plaosan 1
yaitu sebesar 60. Jumlah siswa yang lulus dan tidak lulus dapat dilihat pada tabel
22.
Tabel 22. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai Akhir Siklus I Keterangan
1 YUA 60 88.44 Lulus KKM
2 AIS 60 71.54 Lulus KKM
3 JER 60 77.77 Lulus KKM
4 ANI 60 76.54 Lulus KKM
5 YOH 60 89.00 Lulus KKM
6 DEV 60 73.77 Lulus KKM
7 ANA 60 88.26 Lulus KKM
8 ARY 60 89.27 Lulus KKM
9 DAH 60 84.05 Lulus KKM
10 TRI 60 79.88 Lulus KKM
11 SUP 60 82.10 Lulus KKM
12 IRM 60 81.27 Lulus KKM
13 ZUM 60 81.60 Lulus KKM
14 TIW 60 83.82 Lulus KKM
15 ARI 60 84.55 Lulus KKM
16 FIK 60 89.93 Lulus KKM
17 JOH 60 70.83 Lulus KKM
18 NAF 60 77.66 Lulus KKM
19 NAR 60 74.88 Lulus KKM
20 AMA 60 92.43 Lulus KKM
21 DIM 60 58.88 Tidak Lulus KKM
22 ADI 60 67.22 Lulus KKM
23 WIN 60 70.99 Lulus KKM
24 KRI 60 78.88 Lulus KKM
25 ANS 60 68.05 Lulus KKM
Rata-rata 79.27
Persentase siswa lulus
KKM
96% 24 siswa lulus KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Hasil dari tabel 22 menunjukan bahwa ada 24 siswa dari keseluruhan 25
siswa mendapat nilai melebihi dari KKM yaitu 60. Selain itu prestasi belajar
siswa kelas V mata pelajaran IPS meningkat sebanyak 34.49 % dari nilai rata-rata
prestasi sebelumnya 58.94 menjadi 79.27 pada kondisi akhir, nilai rata-rata
prestasi yang diperoleh siswa juga melampaui target yang ditentukan peneliti
sebelumnya yaitu 72.00. Sementara itu untuk persentase siswa yang lulus KKM
juga mengalami peningkatan sebanyak 72.97 % dari kondisi awal 55.50 %
menjadi 96 % di kondisi akhir dan peningkatan KKM ini juga melampaui target
yang ditentukan peneliti sebelumnya yaitu sebesar 75 %. Peningkatan nilai rata-
rata nilai prestasi belajar yang didapatkan siswa dan peningkatan jumlah siswa
yang lulus KKM menunjukan bahwa metode role playing dapat meningkatkan
prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1.
4.2 Pembahasan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan
sebuah metode role playing sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar IPS siswa di kelas V SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2012/2013. SD
Negeri Plaosan 1 beralamat di dusun Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman,
Yogyakarta. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
penggunaan metode role playing sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam mata pelajaran
IPS tahun ajaran 2012/2013.
Penelitaian ini menggunakan metode role playing dalam proses
pembelajarannya. Oleh sebab itu, peneliti merancang perangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
dalam siklus I dalam 3 kali pertemuan. Pelaksanaan pada siklus I ini jika hasil
penelitian sudah mencapai atau melampaui target yang telah ditetapkan dari
indikator dan tujuan, serta masalah telah terpecahkan maka peneliti tidak
melanjutkan ke siklus II. Rancangan perangkat pembalajaran dalam penelitian ini
meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa,
materi ajar, rubrik penilaian, soal evaluasi, dan lembar observasi keaktifan dengan
semaksimal mungkin. Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah menyiapkan
perangkat pembelajaran yang divaliadasi oleh para validator yaitu dosen ahli
bidang IPS, kepala sekolah, dan guru. Selama siklus I yang terdiri dari 3 kali
pertemuan ini, peneliti menerapkan 3 tahapan pada metode role playing. Ketiga
tahapan tersebut adalah tahapan perencanaan dan persiapan, tahapan interaksi,
serta tahapan refleksi dan evaluai. Proses pembelajaran menggunakan 3 tahapan
pada metode role playing membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan berdiskusi
kelompok dan membuat siswa lebih memahami materi ajar.
Pertemuan pertama peneliti dalam proses pembelajaran menggunakan
metode role playing menekankan pada tahapan persiapan & perencanaan serta
tahapan interaksi. Tahapan persiapan & perencanaan serta tahapan interaksi ini
membuat siswa sangat aktif, karena dalam tahapan ini sangat memungkinkan
siswa untuk melakukan kegiatan keaktifan belajar. Guru menggunakan media
foto-foto tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan negara Indonesia dan
sebuah video siswa SD saat melakukan kegiatan role playing untuk memancing
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Penggunaan media foto tersebut
bertujuan agar siswa lebih tertarik dan aktif mengikuti proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Selain media foto peneliti juga menggunakan media audio visual berupa video
siswa SD yang sedang melakukan kegiatan role playing. Penggunaan media audio
visual tersebut bertujuan agar siswa mempunyai gambaran dan contoh seperti apa
kegiatan role playing serta dapat membantu siswa dalam membuat naskah drama.
Tahapan persiapan dan perencanaan serta tahapan interaksi ini siswa juga dapat
bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5-6 siswa.
Siswa dapat berperan secara aktif dalam kelompok baik itu saat berdiskusi
ataupun mengemukakan pendapat-pendapat. Siswa dalam kelompok juga dapat
membuat naskah drama untuk melakukan kegiatan role playing dan berlatih
melakukan kegiatan role playing bersama kelompoknya kemudian melakukan
kegiatan role playing di depan kelas. Selain itu pada tahapan interaksi yaitu saat
siswa melakukan kegiatan role playing membuat siswa menjadi aktif karena
semua siswa terlibat semua di dalam kegiatan role playing tersebut.
Pertemuan kedua ini peneliti menekankan pada tahapan interaksi, tahapan
ini membuat siswa lebih mudah memahami materi ajar yang dalam kegiatan role
playing yang dilakukan siswa. Melalui tahapan interaksi saat siswa melakukan
kegiatan role playing siswa membangun pengetahuannya sendiri dengan
melakukan serta merasakan sendiri kegiatan belajarnya secara langsung. Selain itu
peneliti juga menggunakan media papan target untuk membantu siswa dalam
menentukan sikap apa yang akan dilakukan untuk menghargai jasa dan peranan
para tokoh dalam proklamasi kemerdekaan negara Indonesia. Melalui kegiatan
role playing dan kegiatan membuat papan target membuat siswa tidak sekedar
mengahafal materi ajar tetapi benar-benar memahaminya yang membuat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
lebih lama mengingat materi ajar. Pada Pertemuan dua ini peneliti juga
menekankan pada tahapan ketiga pada metode role playing yaitu tahapan refleksi
dan evaluasi. Tahapan ketiga ini juga membuat siswa lebih memperdalam materi
ajar yang dipelajarai, karena pada tahapan ini siswa melakukan tanya jawab
dengan siswa lain mengenai materi ajar setelah selesai melakukan kegiatan role
playing. Setiap kelompok juga melakukan kegiatan role playing mengenai
peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia.
Setiap kelompok melakukan kegiatan role playing dengan peristiwa yang
berbeda-beda. Setelah siswa selesai melakukan kegiatan role playing kemudian
siswa melakukan kegiatan refleksi dan evaluasi dan setelah itu siswa mengerjakan
soal evalusi secara individu. Kegiatan refleksi dan evaluasi dilakukan guru
bersama siswa secara lisan. Setelah proses pembelajaran di kelas V pada mata
pelajaran IPS menggunakan metode role playing pada siklus I telah selesai
dilaksanakan, diperoleh keaktifan dan hasil belajar siswa pada tabel 23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Tabel 23. Hasil Penelitian Siklus I
Tabel 23 menunjukan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I yang dilakukan oleh
peneliti telah mencapai dan melampaui target yang telah ditetapkan, sehingga
membuat penelitian ini berhasil. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk tidak
melanjutkan pelaksanaan tindakan ke siklus II. Keberhasilan pada siklus I tersebut
dapat dilihat pada gambar 3 dan gambar 4.
Variabel Kondisi
awal
Siklus I
Deskriptor Instrumen
Penelitian Keterangan Target
Pencapaian
Capaian
a. Keaktifan Siswa
1) Bertanya kepada
guru dan teman
tentang materi
pembelajaran IPS
saat proses
pembelajaran
20 %
30 %
36 %
Jumlah siswa yang
bertanya kepada guru
dan teman tentang materi
pembelajaran IPS saat
proses pembelajaran
dibagi jumlah
keseluruhan siswa
dikalikan 100%
Lembar
Observasi
Keaktifan
Tercapai
2) Mengemukakan
pendapat ketika
berdiskusi kelompok
16 %
20 % 40 %
Jumlah siswa yang
Mengemukakan pendapat
ketika berdiskusi
kelompok dibagi jumlah
keseluruhan siswa
dikalikan 100%
Tercapai
3) Mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
guru dalam proses
pembelajaran IPS
32 %
40 % 56 %
Jumlah siswa
mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
dalam proses
pembelajaran IPS dibagi
jumlah keseluruhan siswa
dikalikan 100%
Tercapai
b. Prestasi Belajar
Siswa
1) Siswa yang lulus
KKM
55.50 % 75 % 96 % Jumlah siswa siswa yang
lulus KKM dibagi
jumlah keseluruhan siswa
dikalikan 100%
Tes (soal
pilihan
ganda/objekti
f)
dan Non Tes
(rubrik
penilaian
hasil belajar)
Tercapai
2) Rata-rata nilai 58.94 72.00 79.27 Jumlah total skor nilai
dibagi jumlah
keseluruhan jumlah siswa
Tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Gambar 3. Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Lulus KKM dalam
Proses Pembelajaran IPS
Gambar 4. Grafik Peningkatan Rata-Rata Nilai Siswa dalam Proses
Pembelajaran IPS
Hasil dari gambar 3 dan gambar 4 dapat dilihat pada semua variabel prestasi
belajar siswa yaitu: (1) jumlah siswa yang lulus KKM dan (2) rata-rata nilai yang
didapatkan siswa telah mencapai dan melampaui target yang telah ditentukan
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Gambar 5. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran
IPS
Gambar 5 menunjukan bahwa semua variabel mengalami peningkatan dan
melebihi target yang telah ditentukan, seperti pada indikator keaktifan yang
meliputi: (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS
saat proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti:
siswa yang bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya
kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan siswa menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2) mengemukakan pendapat ketika
berdiskusi kelompok yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas siswa seperti:
mengemukakan gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi kelompok
sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala
Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing
Ind
ikat
or
Ind
ikat
or
Ind
ikat
or
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
proses pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut
serta dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang diperlukan
untuk pemecahan persoalan, serta pada indikator prestasi belajar yang meliputi:
rata-rata nilai yang didapat siswa dan jumlah siswa yang lulus KKM. Peningkatan
tersebut dapat terjadi dikarenakan dalam proses pembelajaran yang diberikan oleh
peneliti menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan kreatif.
Peneliti bertindak sendiri sebagai guru sehingga memungkinkan metode
pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai yang peneliti inginkan dan dapat
memaksimalkan metode yang digunakan. Peneliti menggunakan metode-metode
mengajar yang menarik dan kreatif, seperti metode role playing yang didukung
dengan penggunaan media-media gambar, media audio visual, dan media papan
target, sehingga siswa sangat antusias saat mengikuti proses di dalam kelas.
Pemilihan metode-metode mengajar yang digunakan peneliti adalah dengan
melihat pada variabel yang akan ditingkatkan, yaitu variabel keaktifan dan
prestasi. Untuk menunjang kedua variabel kekatifan dan prestasi belajar dapat
meningkat secara keseluruhan peneliti memilih metode role playing, dikarenakan
metode role playing terbukti dapat meningkatkan semua variabel dan melampaui
target yang ditentukan. Jika peneliti hanya berfokus mengembangkan salah satu
variabel maka variabel yang satunya kurang dapat berkembang dan meningkat
karena tidak mendapat fokus yang sama dengan variabel lainya. Peneliti
menggunakan metode role playing yang didukung dengan media-media gambar,
audio visual, dan papan target untuk mendukung agar semua variabel dapat
meningkat secara bersamaan. Selain itu peneliti dalam melaksanakan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
pembelajaran di dalam kelas juga mempertimbangkan proses pembelajaran yang
mendukung tarcapainya peningkatan target pada kedua variabel dan terlihatnya
metode role playing di dalam proses pembelajaran. Dikarenakan jika peneliti
hanya menekankan tercapainya target capaian peningkatan pada kedua variabel
mengakibatkan proses siswa dalam melakukan kegiatan role playing akan tidak
maksimal karena role playing membutuhkan perencanaan yang matang dan baik,
jadi peneliti membagi kegiatan selama siklus I untuk mengembangkan
peningkatan target pada kedua variabel dan terlihatnya role playing dalam proses
pembelajaran.
Tahapan-tahapan proses pembelajaran menggunakan metode role playing
meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) perencanaan dan persiapan, yaitu
peneliti menentukan anggota dari setiap kelompok, penentuan angota kelompok
meminta saran dari guru kelas agar kemampuan setiap kelompok berimbang.
Peneliti menggunakan nama-nama pahlawan kemerdekaan sebagai nama dari
kelompok-kelompok, sehingga membuat siswa tertarik dan aktif mengikuti proses
pembelajaran. Selain itu peneliti juga menggunakan media foto nyata untuk
memberikan materi dan untuk membangun kaaktifan belajar siswa didalam kelas,
media foto tersebut terbukti membuat siswa sangat antusias saat menjawab
pertanyaan yang diberikan menggunakan media tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Gambar 6. Contoh Media Foto Para Pahlawan Kemerdekaan
Foto no 1 sampai dengan no 6 pada gambar 6 adalah foto tokoh-tokoh penting
yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan republik Indonesia. Foto-foto
tersebut digunakan untuk memperkenalkan siswa dengan para tokoh-tokoh
penting yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan republik Indonesia.
Sebagai contoh cara menggunakan media tersebut adalah dengan guru
menunjukan foto no 1 kemudian guru bertanya siapa nama tokoh penting yang
ditunjukan, setelah itu siswa menjawab siapa nama tokoh tersebut. Cara tersebut
digunakan sampai dengan foto no 6. Menggunakan media foto para tokoh tersebut
terbukti membuat siswa sangat antusias dan aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran.
1 2 3
4 5 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Selain itu peneliti menggunakan lembar kerja kelompok yang berisi tugas-
tugas yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok, yaitu siswa menempel
gambar-gambar para tokoh pada tempat yang telah disediakan dan memberi nama
para tokoh yang telah ditempel serta menuliskan peranan para tokoh dalam
persiapan proklamasi kemerdekaan. Lembar kerja tersebut terbukti dapat
meningkatkan pemahaman materi siswa mengenai materi yang diajarkan. Hal itu
terlihat dari lembar kerja kelompok yang mendapatkan nilai-nilai yang baik.
Contoh lembar kerja kelompok yang sudah dikerjakan dapat dilihat pada gambar
7.
Gambar 7. Contoh Hasil Kerja Kelompok Ir. Soekarno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Gambar 7 atau hasil pekerjaan kelompok Ir. Soekarno dapat dilihat semua
pertanyaan yang ada dalam lembar kerja dapat dijawab dengan benar, sehingga
mendapatkan nilai sempurna 100. Kelompok Ir. Soekarno dapat menjawab benar
semua pertanyaan pada lembar kerja kelompok dikarenakan siswa dalam
kelompok tersebut sangat tertarik dengan media gambar para tokoh pejuang
kemerdekaan yang diperlihatkan oleh guru, sehingga siswa mudah memahami
nama dan peranan para tokoh. Hasil pekerjaan kelompok Ir. Soekarno berbeda
dengan pekerjaan kelompok Drs. Moh. Hatta seperti pada gambar 8.
Gambar 8. Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Gambar 8 menunjukan ada beberapa jawaban yang kurang tepat, seperti jawaban
pada item e ada 3 jawaban yang kurang tepat. Sehingga kelompok Drs. Moh.
Hatta mendapat nilai yang lebih rendah daripada kelompok Ir. Soekarno.
Selain itu kemampuan kognitif siswa juga dapat dioptimalkan dalam
proses pembelajaran IPS menggunakan metode role playing. Karena di lembar
kerja kelompok ini, siswa membuat naskah drama mengenai peristiwa-peristiwa
menjelang kemerdekaan yang akan mereka perankan. Naskah drama yang dibuat
siswa dalam kelompok berbeda beda sesuai dengan pembagian peristiwa yang
diberikan guru. Hasil naskah drama yang dibuat setiap kelompok berbeda-beda,
dah hasil pekerjaan siswa dapat dilihat di gambar 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Gambar 9. Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ir. Soekarno
Naskah drama yang dibuat oleh kelompok Ir. Soekarno mengenai peristiwa
pertemuan di Dalat dapat di lihat bahwa bahasa yang digunakan sudah jelas dan
Tokoh: Jendral Terauchi : Yohan, Dr. Radjiman W. : Apin, Ir. Soekarno : Angga, Drs. Moh. Hatta : Arya
Pada tanggal 12 Agustus 1945
Dr. Radjiman W., Ir. Soekarno, dan Drs. Moh. Hatta bertemu di suatu tempat
Ketiga tokoh: Selamat siang rekan-rekan (Mereka bertiga saling bersalaman)
Ir. Soekarno : Mari rekan-rekan kita berangkat ke Dalat, untuk memenuhi undangan Jendral Terauchi seorang
panglima tentara jepang di Asia Tenggara
Drs. Moh. hatta: Baiklah, mari kita berangkat…tetapi dimanakah itu Dalat?
Ir. Soekarno : Itu di daerah Vietnam selatan bung..
Dr. Radjiman W: Segera…mari kita ke bandara untuk menuju ke Dalat (Vietnam selatan)
Mereka bertiga dalam perjalanan ke dalat, dan sesampainya di Dalat
Jendral Terauchi: Selamat datang di Dalat, Welcome..mari kita mulai berbincang-bincang..
Ketiga tokoh: Baiklah…mari kita berbincang-bincang
Ir. Soekarno: Jendaral, sebenarnya apa yang mau kita bicarakan?
Jendral Terauchi : Begini bung, saya memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia!
Dr. Radjiman W: Anda bercanda!!?, mengapa anda bisa berbicara seperti itu?
Jendral Terauchi: Begini, dikarenakan setelah Amerika mengebom atom negara saya(Jepang). Pertamakali
mengebom atom kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan yang kedua kali kota Nagasaki pada
tanggal 9 Agustus 1945, sehingga kami memutuskan menyerah pada negara-negara sekutu pada tanggal 14
Agustus 1945.
Drs. Moh. Hatta: Bagaimana bung karno kita mensikapi berita ini?
Ir. Soekarno: Baiklah bung hatta dan Dr. Radjiman, kita segera kembali ke Indonesia untuk memberitahukan
berita ini kepada rekan-rekan kiat..bagaimana?
Dr. Radjiman W dan Drs. Moh. Hatta: Siap laksanakan..
Ir. Sekarno: Terimakasih jendral, kalau begitu saya dan rekan-rekan saya akan segera kembali ke Indonesia
untuk mengabarkan hal ini..
Jendral Terauchi: haik..silahkan (Ketiga tokoh pergi bersama-sama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
mudah dipahami. Selain itu semua pemain dalam naskah darama sudah
mendapatkan jumlah percakapan yang hampir berimbang, sehingga
memungkinkan terjadinya dialog yang menarik. Pembuatan naskah drama dapat
digunakan untuk melihat dan mengembangkan kemampuan kognitif pada siswa,
terlihat dari perbedaan naskah drama yang dibuat oleh setiap kelompok yang
menunjukan tingkat kognitif siswa berbeda-beda.
Gambar 10. Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ibu Fatmawati
Tokoh: Laksamana Maeda, Sayuti Melik, Ir.Soekarno, Moh Hatta, Ahmad Soebardjo
Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, malam 16 Agustus 1945
Maeda: Mari rekan-rekan silahkan masuh ke rumah saya! (mempersilahkan Soekarno, A Subardjo, Sayuti Melik
dan Hatta masuk kerumahnya)
Tokoh-tokoh lain: Baik, terimakasih, Bung!
mereka masuk kemudian berkumpul di 2 ruangan, yaitu ruangan makan yang digunakan Soekarno, Hatta dan A
Subardjo untuk merumuskan teks proklamasi, sedangkan ruang serambi depan yang digunakan oleh tokoh-
tokoh yang lain.
Soekarno: mari rekan-rekan kita susun teks proklamasi yang akan kita bacakan besok pagi!
A Subardjo dan Hatta: baik, mari kita mulai sekarang!
mereka bertiga berdiskusi untuk merumuskan naskah teks proklamasi, sehingga tersusunlah teks proklamasi
Soekarno: Bung Sayuti, tolong ketik teks proklamasi yang sudah tersusun ini segera!
Sayuti: baik Bung, akan saya kerjakan sekarang, jika sudah selesai saya akan segera memberikan kepada anda.
Soekarno: ya, terimakasih atas kerjasamanya Bung, (sambil menepuk pundak Sayuti Melik dan tersenyum)
Sayuti Melik mengetik teks proklamasi, setelah beberapa saat teks proklamasi sudah selesai kemudian
diserahkan kepada Soekarno.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi di laksanakan di kediaman Soekarno di Jalan Pengangsaan Timur
No 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB. Para pemuda yang hadir dalam perumusan teks proklamasi dibagi dalam
kelompok-kelompok dan bertugas untuk memberitahukan bahwa waktu proklamasi kemerdekaan telah tiba.
Soekarno: rekan-rekan, tolong sebarkan berita proklamasi ini kepada seluruh masyarakat!
semua hadirin dan rakyat bersuka cita dengan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Naskah drama yang dibuat oleh kelompok Ibu Fatmawati mengenai peristiwa
perumusan teks proklamasi dapat di lihat masih sedikit jumlah percakapan yang
terdapat dalam teks tersebut, dan ada dua tokoh yang hanya mengucapkan sekali
percakapan.
Tahap (2) interaksi, yaitu didalam kelas saat proses pembelajaran peneliti
menggunakan aturan dasar Hay 5 (5 jemari tangan), yaitu: 2 mata tertuju pada
guru saat guru menerangkan, 2 telinga mendengarkan saat guru menerangkan, dan
1 mulut terkunci rapat/diam. Penerapan aturan ini terbukti dapat meningkatkan
kedisiplinan siswa di dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga
pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
rancang sebelumnya. Selain materi yang bersifat kognitif dan psikomotor, peneliti
juga mengembangkan materi pada aspek afektif yang ada dalam materi
menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklaasikan kemerdekaan,
dikarenakan materi IPS kebanyakan masih bersifat abstrak dan membuat siswa
sulit memahami materi yang bersifat abstarak tersebut. Untuk membantu siswa
memahami materi yang abstrak tersebut maka peneliti menggunakan media papan
target, sehingga siswa bisa mengembangkan aspek afektifnya. Media papan target
ini membantu siswa dalam menentukan sikap apa yang akan diambil siswa
sebagai cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam mempersiapkan
kemerdekaan, dari sikap yang paling penting ke sikap yang tidak begitu penting.
Papan target tersebut dapat membantu siswa dengan memberikan berbagai macam
sikap yang ditentukan sendiri oleh siswa dan telah disepakati bersama di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
kelas. Terlihat dari hasil pekerjaan papan target yang dibuat siswa, yang
menghasilkan hasil seperti pada gambar 11.
Gambar 11. Contoh Hasil Kerja Kelompok Ibu Fatmawati
Media papan target yang dibuat oleh kelompok ibu Fatmawati tersebut
menunjukan sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan peranan para
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Papan target pada tabel 11 terlihat
susunan sikap yang dibuat siswa logis dan bisa dipahami secara rasional. Selain
itu penulisan dan penempelan kriteria pada papan target sudah rapi. Berbeda
dengan papan target yang dibuat oleh kelompok Drs. Moh. Hatta pada gambar
12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Gambar 12. Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta
Papan target pada gambar 12 terlihat susunan sikap yang dibuat menggunakan
papan target tersebut kurang logis dan kurang bisa dipahami secara rasional,
karena bagaimana cara kita mengucapkan terimakasih kepada para pahlawan yang
sudah meninggal, serta penulisan dan penempelan kriteria pada papan target
kurang rapi. Setelah itu untuk memaksimalkan aspek psikomotor saat siswa akan
melakukan kegiatan role playing maka siswa berlatih bemain peran menggunakan
naskah drama yang sudah dibuat di akhir pertemuan.
Tahapan ke (3) adalah tahapan refleksi dan evaluasi. Siswa pada tahapan
ini melakuakn kegiatan role playing sesuai dengan peristiwa yang akan
diperankan. Setiap kelompok melakukan kegiatan role playing dengan peristiwa
yang berbeda-beda sesuai peristiwa yang dibuat dalam naskah darama. Hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
melakukan kegiatan role playing setiap kelompok dapat dilihat melalui rekaman
video kegiatan role playing yang direkam oleh peneliti menggunakan alat rekam.
Setelah siswa melakukan kegiatan role playing siswa melakukan refleksi
dan evaluasi mengenai kegiatan bermain peran yang baru saja dilakukan oleh
setiap kelompok. Tahapan refleksi ini dilakukan secara lisan oleh peneliti, karena
keterbatasan waktu. Begitu juga dengan tahapan evaluasi yang dilakukan secara
lisan. Tetapi peneliti masih mengingat hal-hal apa saja yang menjadi evaluasi bagi
setiap kelompok. Kegiatan evaluasi ini dilakukan oleh peneliti dan siswa-siswa
lain di dalam kelas setelah kelompok selesai memainkan peran. Siswa diberikan
kesempatan untuk memberikan masukan mengenai hal-hal apa yang masih harus
diperbaikai dalam pembelajaran role playing dan hal mana yang harus
dipertahankan. Evaluasi yang diberikan guru dan siswa adalah sebagai berikut.
Evaluasi ntuk kelompok Ir. Soekarno: “sudah bagus”, evaluasi untuk kelompok
Drs. Moh. Hatta: “Suara kurang keras”, evaluasi untuk kelompok Ibu Fatmawati:
“Suara kurang keras dan kurang menghayati peran yang diperankan”, evaluasi
untuk kelompok Laksamana maeda: “Sudah bagus tetapi suara kurang keras”, dan
untuk kelompok Ahmad Soebarjo: ”Suara kurang keras dan terlalu cepat serta
terburu-buru saat melakukan kegiatan role playing”.
Secara keseluruhan pada tahapan refleksi dan evaluasi hampir sama pada
setiap kelompok. Evaluasi yang dilakukan hanya pada kurang kerasnya suara yang
diucapkan oleh para pemain role playing, dan untuk refleksi hanya kurang
persiapan sarana pendukung seperti speaker (pengeras suara) dan persiapan siswa
dalam menyiapkan seting tempat untuk melakukan kegiatan role playing. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
mengukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan
guru maka peneliti juga memberikan soal evaluasi kepada siswa di akhir
pertemuan siklus I. Siswa mengerjakan soal evaluasi ini dikerjakan secara
individu, sehingga bisa mengukur kemampuan setiap siswa. Hasil yang
didapatkan siswa berbeda-beda, hasil pekerjaan siswa dapat dilihat pada gambar
13.
Gambar 13. Contoh Lembar Soal Evaluasi Amd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Gambar 13 dapat terlihat semua nomor pada lembar soal evaluasi tersebut dapat
dijawab benar oleh siswa yang bernama Amd, hal tersebut membuktikan siswa
tersebut menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru menggunakan
metode role playing, sehingga siswa tersebut mendapatkan nilai sempurna yaitu
100. Berbeda dengan hasil pekerjaan siswa lain yang bernama Adb seperti pada
gambar 14.
Gambar 14. Contoh Lembar Soal Evaluasi Adb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Gambar 14 menunjukan bahwa ada 10 nomor pada lembar soal evaluasi tersebut
yang dijawab kurang tepat oleh siswa yang bernama Adb. Hal tersebut
membuktikan siswa tersebut belum dapat mengguasai materi ajar dengan baik.
Berbeda dengan Amd yang dapat menguasai materi ajar dengan baik sehingga
hasil pekerjaan lembar soal evaluasi Amd benar semua. Hal tersebut membuktikan
tingkat kemapuan belajar siswa kelas V di SD Negeri Plaosan 1 berbeda-beda
antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
Bab V memuat tentang kesimpulan, keterbatasan, dan saran. Kesimpulan pada
bagian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang dipaparkan pada bab I.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
5.1.1 Penggunaan metode role playing pada pelajaran IPS di kelas V SD Negeri
Plaosan 1 sebagai upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran adalah dengan menerapkan tiga tahapan dalam metode role
playing. Upaya peningkatan keaktifan tersebut dilakukan dengan
menerapkan tiga tahapan dalam metode role playing ke dalam proses
pembelajaran IPS, yang mana di dalam tiga tahapan tersebut sangat
menunjang siswa untuk menunjukan keaktifannya dalam proses
pembelajaran. Tiga tahapan tersebut adalah tahapan perencanaan dan
persiapan, interaksi, refleksi dan evaluasi. Penerapan tahapan perencanaan
dan persiapan dapat membuat siswa bekerjasama dalam kelompok. Ketika
berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan pemeran dalam role playing,
mengerjakan tugas yang diberikan guru, membuat naskah drama, belajar
mengemukakan pendapat, bertanya kepada teman atau guru, menjawab
pertanyaan baik dari teman atau guru, dan mencari informasi dari berbagai
sumber belajar siswa menjadi sangat tertarik dan aktif mengikuti proses
pembelajaran yang diberikan guru. Selain itu pada tahapan interaksi siswa
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru, berlatih role playing,
mempersiapkan seting untuk role playing, memulai role playing,
mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan berdiskusi dalam kelompok.
Serta di tahapan refleksi dan evaluasi siswa dapat mengerjakan tugas yang
diberikan guru, mengemukakan pendapat dan ide, bertanya kepada teman
atau guru, dan menjawab pertanyaan baik dari teman atau guru. Penerapan
tiga tahapan dalam metode role playing tersebut mendorong peningkatan
kekatifan siswa dalam proses pembelajaran dapat terlihat dari peningkatan
persentase dari setiap indikator keaktifan seperti berikut: (1) bertanya
kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses
pembelajaran mengalami peningkatan sebanyak 80 %, dari kondisi awal 20
% dan pada kondisi akhir menjadi 36 %, (2) mengemukakan pendapat
ketika berdiskusi kelompok mengalami peningkatan sebanyak 150 %, dari
kondisi awal 16 % dan pada kondisi akhir menjadi 40 %, dan (3)
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS
juga mengalami peningkatan sebanyak 75 %, dari kondisi awal 32 % dan
pada kondisi akhir menjadi 56 %.
5.2.1 Penggunaan metode role playing pada pelajaran IPS di kelas V SD Negeri
Plaosan 1 sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses
pembelajaran adalah dengan menekankan dua tahapan dalam metode role
playing yaitu tahapan interaksi serta tahapan refkelsi & evaluasi. Upaya
peningkatan prestasi belajar tersebut dilakukan dengan menerapkan tahapan
tersebut ke dalam proses pembelajaran IPS. Ketika tahapan interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
diterapkan, siswa menjadi mengalami sendiri kegiatan belajarnya secara
langsung dan membuat siswa tidak sekedar menghafal materi pelajaran. Hal
tersebut terlihat saat siswa melakukan kegiatan role playing, siswa
membangun sendiri pengetahuannya melalui kegiatan tersebut. Melalui
proses pembelajaran yang dilakukan siswa tersebut membuat siswa dapat
menghubungkan pengetahuan masalalu dengan kehidupan nyata siswa.
Sehingga siswa dapat lebih memaknai proses pembelajaran serta bisa
mengingat materi pelajaran dalam waktu yang lama dan hal ini mendorong
peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS. Peningkatan prestasi
belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat terlihat dari peningkatan
persentase dari jumlah siswa yang lulus KKM dan rata-rata nilai yang
didapat siswa seperti berikut. Peningkatan prestasi belajar dapat terlihat dari
rata-rata nilai yang didapatkan siswa juga meningkat sebanyak 34.49 % dari
nilai rata-rata prestasi sebelumnya 58.94 menjadi 79.27 pada kondisi akhir,
serta jumlah siswa yang lulus KKM juga meningkat sebanyak 72.97 % dari
kondisi awal 55.50 % menjadi 96 % di kondisi akhir.
5.2 Keterbatasan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah direncanakan, namun peneliti menemui beberapa keterbatasan seperti:
5.2.1 Pelaksanaan penelitian ini peneliti tidak banyak mempunyai waktu
dikarenakan tempat pelaksanaan penelitian sudah mendekati waktu ujian
kenaikan kelas, sehingga penelitian hanya dilakukan dalam satu siklus.
Seperti yang dikatakan Johnson (dalam Suparno, 2008: 88) “dalam banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
riset tindakan memang banyak yang tidak sampai membuat tindakan lebih
lanjut, tetapi hanya sampai pada beberapa sikap”. Selain peneliti juga
mempunyai keterbatasan dana dalam penelitian ini sehingga peneliti hanya
melakukan satu siklus, seperti yang dikatakan Lih. Mills, dan Tomal (dalam
Suparno, 2008: 86) beberapa kendala yang sering dialami dalam melakukan
riset tindakan adalah ”kekurangan sumber, baik material yang diperlukan
untuk melakukan tindak lanjut, maupun kemampuan professional untuk
merencanakan dan melaksanakan tindakan itu”.
5.2.2 Peneliti memiliki keterbatasan dalam pengolahan data menggunakan SPSS
16, yaitu mengenai cara penghitungan validasi soal pilihan ganda/objektif.
Peneliti melakukan perhitungan validasi soal pilihan ganda/objektif
menggunakan rumus korelasi Product-Moment yang seharusnya untuk
menghitung validasi soal essay yang mengorelasikan data continue dengan
data continue. Seharusnya cara yang benar untuk melakukan perhitungan
validasi soal pilihan ganda/objektif adalah menggunakan rumus kolerasi
Point-Biserial, karena variabel yang dikorelasikan pada rumus ini adalah
variabel diskrit dengan variabel kontinu. Variabel kontinu, misalnya skor
hasil tes dan variabel diskrit murni, misalnya betul-salah.
5.2.1 Pada penelitian ini peneliti bertindak sendiri sebagai guru. Hal tersebut
mungkin berpengaruh terhadap hasil penelitian khususnya kualitas proses
pembelajaran berupa keaktifan siswa. Peneliti tidak mampu mengetahui
kekatifan siswa dalam proses pembelajaran terebut benar-benar murni
karena proses pembelajaran yang disajikan oleh peneliti atau karena peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
bertindak sebagai guru baru di kelas sehingga ketertarikan dan keaktifan
siswa meningkat.
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
5.3.1 Bagi sekolah : Peneliti menyarankan pada kepala sekolah untuk memberikan
dorongan kepada guru-guru kelas untuk menggunakan metode-metode yang
inovatif dalam proses pembalajaran IPS maupun mata pelajaran lain.
Metode yang dapat digunakan seperti metode role playing yang dapat
mengajak siswa untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
5.3.2 Bagi guru : Peneliti menyarankan pada guru kelas untuk menggunakan
metode-metode yang inovatif dalam proses pembalajaran IPS sepeti
menggunakan metode role playing dikarenakan metode tersebut sangat
menarik bagi siswa sehingga siswa bersemangat dalam proses pembelajaran,
selain itu metode role playing dapat membantu guru dan siswa dalam
menyampaikan dan menerima materi pelajaran yang masih bersifat abstrak,
dan metode role playing juga membutuhkan waktu persiapan yang relatif
lama dalam pelaksanaannya dari persiapan sampai dengan evaluasi sehingga
guru harus mempersiapkan rencana alokasi waktu kegiatan dengan baik.
5.3.3 Bagi peneliti lain : Penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan ke siklus II
untuk dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi agar lebih baik lagi,
penelitian ini hanya dilaksanakan dalam satu siklus karena semua target
yang ditetapkan sudah tercapai dan karena keterbatasan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
DAFTAR REFERENSI
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Aunurrahman. dkk. 2010. Penelitian Pendidikan SD. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional.
Badan Satuan Pendidikan (BNSP). 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: BP.Dharma Bhakti.
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djajadisastra, Yusuf. 1983. Metode-Metode Mengajar. Bandung: Angkasa.
Nawawi, Hadan. 1981. Organisasi dan Pengelolaan Kelas. Jakarta : Gunung Jati.
Komputer, Wahana. 2009. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta:
Salemba Infotek.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers.
Lapono, Nabisi. dkk. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional.
Masidjo, Ign. 2010. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius.
McCaslin, Nellie. 2006. Creative Drama in The Classroom and Beyond. United
States of America: Pearson Education, Inc.
Mulyasa. 2006. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
_______. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Pamungkas P., Arini. 2010. Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi dan
Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Berbicara Siswa Kelas X-2,
Semester 2, Tahun Ajaran 2009/2010 SMA Negeri 6 Yogyakarta
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Menggunakan Metode Permaianan dengan Teknik Bermain Peran.
Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD.
Passaribu, I.L. 1985. Didaktik dan Metodik. Bandung: Tarsito.
Tim penyusun. 2005. Kamus Besar bahasa Indonesia edisi 3. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sadali. 2000. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Terhadap
Aktifitas Guru dan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran Pendidikan IPS
di Sekolah Dasar. Universitas terbuka. Jurnal ini diakses pada tanggal 12
Juli 2013 dari http://lppm.ut.ac.id/htmpublikasi/21sadali.htm
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :
Kencana.
____________. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Perdana
Media Group.
Sapirya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sarwono, Jonathan. 2009. Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap Untuk Belajar
Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
____________. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya.
Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
Sudjana. 2009. Dasar – Dasar Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sudrajat, Akhmad. 2010. Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003.
Diakses pada tanggal 17 Mei 2013 dari
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-
definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2008. Evaluasi Pembelajaran Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta:
Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Sulistiyaningrum, Ratna. 2011. Pengaruh Pembelajaran Fisika Menggunakan
Metode Role Play Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Terhadap
Keterlibatan, Minat, dan Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 2
Moyudan. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD.
Supardi. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak.
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
____________. 2008. Riset Tindakan untuk Pendidik. Jakarta: Grasindo.
Surapranata, Sumarana. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi
Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5
untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Taniredja, Tukiran. dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:
Alfabeta.
Uno, B.H & Mohamad, Nurdin. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM:
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik.
Jakarta: PT.Bumi Aksara.
_________. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Uno, B.H. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara,
Winkel. W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Wintala, Felix. 2011. Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya
Meningkatkan Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Siswa Kelas XII Sosial. Skripsi. Yogyakarta: PAK, FKIP, USD.
Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press
Jakarta.
Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Zaini, Hisyam. dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pusat Insan
Madani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 2. Perangkat Pembelajaran Sebelum Divalidasi
SILABUS
Nama Sekolah : SD N Plaosan 1 Mlati
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : V
Semester : 2
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan
kemerdekaan Indonesia
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKSI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR TEKNIK BENTUK CONTOH
INSTRUMEN
2.3 Menghargai
jasa dan peranan
tokoh dalam
memproklamasi
kan
kemerdekaan
1. Jasa
tokoh-
tokoh
perjuang
an
mempert
ahankan
kemerde
kaan
Pertemuan 1
Kegiatan awal (15 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17 Agustus
’45 dan Guru memakai kostum salah satu tokoh
kemerdekaan republik indonesia
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu
Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (45 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17 Agustus
Pilihan
Ganda
Esay
Rubrik
Penilaian
8 x 35’
Foto
Vidio
Lem
Papan
Target
Artikel-
artikel
Siswa
kelas V
Buku
Pelajara
n IPS:
Susilaning
sih,
Endang &
Limbong,
Linda S.
.2008.
Ilmu
Pengetahu
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
157
1945 itu terjadi peristiwa apa?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh yang
berperan dalam proklamasi kemerdekaan
Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan setelah melihat gambar-gambar
para tokoh
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5 siswa,
nama kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting
dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik
indonesia. Contoh: Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta,
Ahmad Subarjo, Ibu Fatmawati, dan Laksamana Takasi
maeda
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-tokoh
penting, “Apa saja peran masing-masing tokoh ini dalam
mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara
Indonesia?”
Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan
yang diberikan guru dengan mencari jawaban dari sumber
belajar(Buku, Lks)
Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian
Menyebutkan 5
tokoh penting
dalam peristiwa
proklamasi
kemerdekaan
negara republik
Indonesia
Menjelaskan peran
Tes
Tes
1. Siapa nama
tokoh-tokoh di
atas(1-6)?
2. Apa saja
an Sosial
5 Untuk
SD/MI
Kelas 5.
Jakarta:
Pusat
Perbukuan
,
Departem
en
Pendidika
n
Nasional.
Halaman :
177-194
Yulianti,
Reny &
Munajat,
Ade.
2008.
Ilmu
Pengetahu
an Sosial
Untuk SD
dan MI
Kelas V.
Jakarta:
Pusat
Perbukuan
,
Departem
en
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
158
menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam
mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara republik
indonesia dan guru membenarkan jawaban yang kurang
tepat
Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting
menjelang proklamasi berserta artikel, setiap kelompok
mendapatkan gambar peristiwa penting menjelang
proklamasi beserta artikel yang berbeda
Siswa membaca artikel peristiwa-peristiwa penting
menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik
indonesia
Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan
siswa SD
Siswa diminta bermain peran sepeti contoh video role
playing yang diperlihatkan guru dipertemuan ke tiga
Siswa di dalam kelompoknya menentukan pemain untuk
bermain peran (role playing)
Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk
bermain peran (role playing) sesuai dengan gambar dan
artikel yang didapatkan, untuk kelompok Ir. Soekarno
mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa
pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta
mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa berita
masing-masing
tokoh dalam
peristiwa
proklamasi
kemerdekaan
negara republik
Indonesia
Menyebutkan 5
peristiwa penting
menjelang
proklamasi
kemerdekaan
negara republik
Indonesia
Membuat naskah
drama untuk
bermain peran
(role playing)
Tes
Non Tes
peran masing-
masing tokoh
di atas dalam
proklamasi
kemerdekaan
negara
republik
Indonesia?
3. Sebutkan
apa saja
peristiwa-
peristiwa
sebelum
proklamasi?
4. Jelaskan
mengenai
peristiwa
Rengasdengkl
ok?
5. Tuliskan
naskah teks
proklamasi!
Pendidika
n
Nasional.
Halaman:
130-136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
159
kekalahan jepang, kelompok Ahmad Subarjo mendapat
tugas membuat naskah drama peristiwa rengasdengklok,
kelompok Ibu Fatmawati mendapat tugas membuat naskah
drama peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok
Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah drama
peristiwa detik-detik proklamasi
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
mengenai tokoh-tokoh penting proklamasi dan peristiwa-
peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik
indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia
Pertemuan 2
Kegiatan Inti (80 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi
sebelum proklamasi kemerdekaan republik indonesia?”
Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
160
b. elaborasi
Siswa duduk bersama kelomoknya masing-masing
Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang peristiwa-
peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik
Indonesia (pertemuan di dalat, berita kekalahan jepang,
peristiwa rengasdengklok, perumusan teks proklamasi, dan
peristiwa detik-detik proklamasi)
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
Siswa diberikan tugas untuk membaca dan kemudian
menjelaskan artikel yang diberikan guru
Siswa menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi
menjelang proklamasi kemerdekaan republik indonesia
Siswa membacakan hasil pekerjaan kelompok, siswa yang
lain memperhatikan dan memberikan tanggapan
Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk
mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa
dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan?”
Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk
mencari sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa
para tokoh proklamasi kemerdekaan
Siswa menyebutkan sikap-sikap untuk menghargai jasa para
tokoh proklamasi kemerdekaan
Siswa bersama-sama di dalam kelas menentukan daftar 6
kriteria sikap yang akan mendasari pemilihan sikap untuk
Menjelaskan 5
peristiwa penting
menjelang
proklamasi
kemerdekaan
negara republik
Indonesia
Memberi 3 contoh
cara menghargai
jasa dan peranan
Tes
Tes
1. Jelaskan
peristiwa
petemuan di
dalat?
2. Bagaimana
sikapmu
menghargai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
161
menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan
sebagai dasar menghargai jasa para tokoh proklamasi
kemerdekaan, kemudian siswa mengerjakan pekerjaan
kelompok menggunakan media papan target
Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan
target
Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan susunan
sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi
kemerdekaan, dari sikap yang terpenting hingga sikap yang
kurang penting menggunakan papan target
Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi
kemerdekaan yang sudah ditulis dikertas pada papan target
yang sudah disediakan
Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap
menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang
paling penting di temple pada no 1 dan yang paling tidak
penting di temple pada no 6
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di
depan kelas, siswa yang lain memperhatikan dan
memberikan tanggapan
Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang sudah
dibuat dan mempersiapkan segala perlengkapan untuk
bermain peran (role playing)
para tokoh dalam
memproklamasika
n kemerdekaan
negara republik
Indonesia
Melaksanakan
tugas dengan baik
dan penuh
tanggung jawab
Mensimulasikan
naskah drama yang
sudah dibuat
melalui bermain
Non Tes
Non Tes
jasa dan
peranan para
tokoh dalam
memproklama
sikan
kemerdekaan
negara
republik
Indonesia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
162
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
mengenai peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi dan
cara menghargai jasa dan peran para tokoh dalam
kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia
Pertemuan 3
Kegiatan Inti (60 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10 November itu
merupakan hari apa?”, “Apa yang kamu lakukan untuk
mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa
dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan
tokoh-tokoh penting memproklamasikan kemerdekaan
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum, dan
aksesoris yang akan digunakan untuk bermain peren(role
playing)
peran (role
playing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
16
3
Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran (role
playing) sesuai dengan naskah drama yang telah dibuat oleh
setiap kelompok
Kelompok lain memberikan penilaian kepada kelompok
lain yang telah bermain peran (role playing)
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
mengenai tokoh-tokoh penting proklamasi dan peristiwa-
peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republic
indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia
Kegiatan akhir (60 menit)
Siswa diberikan lembar evaluasi
Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu
Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi
proklamasi
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan
Dapat bekerja
sama dalam
kelompok
Mensimulasikan
naskah drama yang
sudah dibuat
melalui bermain
peran (role
playing)
Melakukan gerak
tubuh (tangan
menggenggam)
saat menyebutkan
kata merdeka
Mengevaluasi
performa
kelompok lain saat
bermain peran
(role playing)
Mengerjakan soal
evaluasi tentang
peristiwa-peristiwa
penting yang
terjadi di sekitar
proklamasi
Non Tes
Non Tes
Non Tes
Non Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
16
4
Yogyakarta, 25 Maret 2012
Peneliti,
Arifin Ridwan W.
NIM : 091134120
Mengetahui,
Guru Kelas V, Kepala Sekolah,
Junedi, S.Pd.SD Sumarjoko, S.Ag.
NIP : 19620620 198604 1 001 NIP : 19640219 198509 1 002
dan belajar materi selanjutnya serta guru memberikan
motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
Tes
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
SIKLUS I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
SATUAN PENDIDIKAN : SD N Plaosan 1 Mlati
MATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahua Sosial
KELAS/SEMESTER : V/2
WAKTU : 8 x 35’ (8 jp)
I. Standar Kompetensi :
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
II. Kompetensi Dasar :
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
III. Indikator
Pertemun 1
Menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia
Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia
Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing)
Pertemuan 2
Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
Memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia
Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain
peran (role playing)
Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Pertemuan 3
Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain
peran (role playing)
Melakukan gerak tubuh (tangan menggenggam) saat menyebutkan kata
merdeka
Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role
playing)
Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang
terjadi di sekitar proklamasi
Dapat bekerja sama dalam kelompok
IV. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah membaca buku siswa/melihat gambar siswa dapat
menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar
Setelah membaca buku siswa dapat menjelaskan peran masing-masing
tokoh dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara republik
indonesia dengan benar
Siswa dapat menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia setelah membaca artikel
Setelah membaca buku/artikel siswa dapat membuat sebuah naskah
drama untuk bermain peran (role playing) dengan benar
Pertemuan 2
Setelah diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa sebelum
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia siswa dapat
menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia dengan benar
Setelah menentukan kriteria sikap menghargai jasa dan peranan para
tokoh siswa dapat memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan
para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik
indonesia dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Setelah membaca naskah drama siswa dapat mensimulasikan sebuah
naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing)
dengan menggunakan teks
Siswa di dalam kelompok dapat melaksanakan tugas dengan baik dan
tanggung jawab dengan penuh tanggung jawab
Pertemuan 3
Setelah berlatih bermain peran siswa dapat mensimulasikan sebuah
naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing)
tanpa menggunakan teks
Siswa dapat melakukan sebuah gerak tubuh (tangan menggenggam)
saat menyebutkan kata merdeka dengan penuh rasa semangat
Setelah melihat permainan peran (role playing) yang ditampilkan
kelompok lain siswa dapat mengevaluasi performa 4 kelompok lain
saat bermain peran (role playing) dengan benar
Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi di sekitar proklamasi dengan jujur
Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok
V. Live Skils : Siswa dapat memberi contoh bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
dalam kehidupan sehari-hari
VI. Materi Pokok :
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
VII. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, tugas, diskusi,
PRICE(Evaluasi - perangkat berfikir papan target), bermain
peran(role playing)
VIII. Skenario Pembelajaran :
Pertemuan 1 (2 jp)
Kegiatan awal (15 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17 Agustus ’45 dan
Guru memakai kostum salah satu tokoh kemerdekaan republik
indonesia
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (45 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17 Agustus 1945 itu
terjadi peristiwa apa?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh yang berperan
dalam proklamasi kemerdekaan
Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan setelah melihat gambar-gambar para tokoh
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5 siswa, nama
kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan republik indonesia. Contoh: Ir. Soekarno,
Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Ibu Fatmawati, dan
Laksamana Takasi maeda
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-tokoh penting,
“Apa saja peran masing-masing tokoh ini dalam mempersiapkan
proklamasi kemerdekaan negara Indonesia?”
Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan yang
diberikan guru dengan mencari jawaban dari sumber belajar(Buku,
Lks)
Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian menjelaskan
peran masing-masing tokoh dalam mempersiapkan proklamasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
kemerdekaan negara republik indonesia dan guru membenarkan
jawaban yang kurang tepat
Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting menjelang
proklamasi berserta artikel, setiap kelompok mendapatkan gambar
peristiwa penting menjelang proklamasi beserta artikel yang berbeda
Siswa membaca artikel peristiwa-peristiwa penting menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan siswa SD
Siswa diminta bermain peran sepeti contoh video role playing yang
diperlihatkan guru dipertemuan ke tiga
Siswa di dalam kelompoknya menentukan pemain untuk bermain
peran (role playing)
Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk bermain peran
(role playing) sesuai dengan gambar dan artikel yang didapatkan,
untuk kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama
peristiwa pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta
mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan
jepang, kelompok Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah
drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat
tugas membuat naskah drama peristiwa perumusan teks proklamasi,
dan kelompok Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah
drama peristiwa detik-detik proklamasi
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokoh-
tokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi
kemerdekaan republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan,
menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi
selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
IX. Alat dan Sumber Bahan :
Media : Gambar tokoh-tokoh penting proklamasi, gambar-
gambar beserta artikel peristiwa penting menjelang proklamasi, video
role playing siswa SD
Sumber Belajar :
a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah
b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu
Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-
194
c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial
Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136
d. Siswa kelas V
X. Penilaian
Prosedur penilaian : penilaian hasil
Jenis penilaian : tes
Bentuk penilaian : 4 soal esay, observasi keaktifan siswa, dan
Instrumen penilaian : soal latihan(esay), kunci
jawaban(terlampir), dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Skor total :
Mata Pelajaran Pedoman Penskoring Total Skor
IPS 4 soal x 20 = 80 80 + 20 = 100
Yogyakarta, 25 Maret 2012
Peneliti,
Arifin Ridwan Windarto
NIM : 091134120
Mengetahui,
Guru Kelas V, Kepala Sekolah,
Junedi, S.Pd.SD Sumarjoko, S.Ag.
NIP : 19620620 198604 1 001 NIP : 19640219 198509 1 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Pertemuan 2 (3 jp)
Kegiatan awal (15 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, menyampaikan materi sebelumnya yang sudah diajarkan
yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu, tokoh-tokoh
penting beserta peranya dalam proklamasi kemerdekaan serta
peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (80 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi sebelum
proklamasi kemerdekaan republik indonesia?”
Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa duduk bersama kelomoknya masing-masing
Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa
sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia (pertemuan di
dalat, berita kekalahan jepang, peristiwa rengasdengklok, perumusan
teks proklamasi, dan peristiwa detik-detik proklamasi)
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
Siswa diberikan tugas untuk membaca dan kemudian menjelaskan
artikel yang diberikan guru
Siswa menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang
proklamasi kemerdekaan republik indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Siswa membacakan hasil pekerjaan kelompok, siswa yang lain
memperhatikan dan memberikan tanggapan
Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk mengisi
kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh
dalam memproklamasikan kemerdekaan?”
Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk mencari
sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh
proklamasi kemerdekaan
Siswa menyebutkan sikap-sikap untuk menghargai jasa para tokoh
proklamasi kemerdekaan
Siswa bersama-sama di dalam kelas menentukan daftar 6 kriteria
sikap yang akan mendasari pemilihan sikap untuk menghargai jasa
para tokoh proklamasi kemerdekaan
Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan sebagai dasar
menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, kemudian
siswa mengerjakan pekerjaan kelompok menggunakan media papan
target
Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan target
Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan susunan sikap
untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari
sikap yang terpenting hingga sikap yang kurang penting
menggunakan papan target
Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
yang sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan
Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai
jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di
temple pada no 1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas,
siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan
mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role
playing)
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai
peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi dan cara menghargai jasa
dan peran para tokoh dalam kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia
Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa diberikan pekerjaan rumah untuk menghafalkan naskah drama
yang sudah di buat di kelompoknya masing-masing
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan,
menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi
selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
IX. Alat dan Sumber Bahan :
Media : Naskah dialok drama, artikel tentang peristiwa-
peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, dan
papan target
Sumber Belajar :
a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah
b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu
Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial
Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136
d. Siswa kelas V
X. Penilaian
Prosedur penilaian : penilaian hasil dan proses
Jenis penilaian : tes dan non tes
Bentuk penilaian : 5 soal esay dan skala sikap
Instrumen penilaian : soal latihan (esay), kunci
jawaban(terlampir), dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)
Skor total :
Mata Pelajaran Pedoman Penskoring Total Skor
IPS 5 soal x 20 = 100 100
Yogyakarta, 25 Maret 2012
Peneliti,
Arifin Ridwan Windarto
NIM : 091134120
Mengetahui,
Guru Kelas V, Kepala Sekolah,
Junedi, S.Pd.SD Sumarjoko, S.Ag.
NIP : 19620620 198604 1 001 NIP : 19640219 198509 1 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Pertemuan 3 (3 jp)
Kegiatan awal (10 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, melihatkan lagi video role playing yang dilakukan siswa
SD
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (60 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10 November itu
merupakan hari apa?”, “Apa yang kamu lakukan untuk mengisi
kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh
dalam memproklamasikan kemerdekaan?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh-tokoh
penting memproklamasikan kemerdekaan
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum, dan aksesoris
yang akan digunakan untuk bermain peren(role playing)
Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran (role playing)
sesuai dengan naskah drama yang telah dibuat oleh setiap kelompok
Kelompok lain memberikan penilaian kepada kelompok lain yang
telah bermain peran (role playing)
c. konfirmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokoh-
tokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi
kemerdekaan republic indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia
Kegiatan akhir (60 menit)
Siswa diberikan lembar evaluasi
Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu
Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan dan belajar
materi selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
IX. Alat dan Sumber Bahan :
Media : Perlengkapan bermain peran/role playing
(Aksesoris, kostum, seting)
Sumber Belajar :
a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah
b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu
Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-
194
c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial
Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136
d. Siswa kelas V
X. Penilaian
Prosedur penilaian : penilaian hasil dan proses
Jenis penilaian : tes dan non tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Bentuk penilaian : 5 soal esay dan rubrik penilaian
Instrumen penilaian : soal latihan(esay), kunci
jawaban(terlampir), rubrik penilaian unjuk kerja siswa(terlampir), dan
lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)
Skor total :
Mata Pelajaran Pedoman Penskoring Total Skor
IPS 5 soal x 20 = 100 100
Yogyakarta, 25 Maret 2012
Peneliti,
Arifin Ridwan Windarto
NIM : 091134120
Mengetahui,
Guru Kelas V, Kepala Sekolah,
Junedi, S.Pd.SD Sumarjoko, S.Ag.
NIP : 19620620 198604 1 001 NIP : 19640219 198509 1 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran lembar kerja siswa:
Pertemuan 1
LEMBAR KERJA SISWA
Siklus 1 Pertemuan 1
(Bahan Diskusi Siswa)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : V / 2
Hari, tanggal : Senin, 25 Maret 2013
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
C. Indikator Hasil Belajar
Menyebutkan 5 tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara
republik indonesia
Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia
Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing)
D. Petunjuk
Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !
E. Kegiatan Belajar
a. Bergabunglah dengan kelompokmu !
b. Amatilah gambar-gambar tokoh yang telah disediakan !
c. Tempelah gambar tokoh pada kolom yang telah disediakan !
d. Tulislah nama-nama tokoh pada kolom yang telah disediakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
e. Jelaskan peran masing-masing tokoh pada gambar dalam proses proklamasi
kemerdekaan negara republik Indonesia kemudian tuliskan jawabanmu
pada kolom yang telah disediakan!!
No Nama Tokoh Peran Tokoh
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
f. Carilah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan
negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS)
kemudian tuliskan jawabanmu pada kolom yang telah disediakan!
g. Bacalah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan
negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS) !
h. Bersama kelompokmu buatlah sebuah dialog dari salah satu peristiwa
penting yang kamu temukan dari sumber belajar yang ada(buku,LKS)
untuk bermain peran(Role Playing).
i. Kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa
pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta mendapat tugas
membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan jepang, kelompok
Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa
rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat tugas membuat naskah
drama peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok Laksamana
Takasi mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa detik-detik
proklamasi
j. Tulislah naskah dramamu pada lembar jawab yang telah disediakan !
B. Buatlah naskah drama untuk bermain peran (role
playing)
1.
2.
3.
4.
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Pertemuan 2
LEMBAR KERJA SISWA
Siklus 1 Pertemuan 2
(Bahan Diskusi Siswa)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : V / 2
Hari, tanggal : Sabtu, 30 Maret 2013
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
C. Indikator Hasil Belajar
Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
Memberi 3 contoh sikap menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia
Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran
(role playing)
Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab
D. Petunjuk
Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !
E. Kegiatan Belajar
a. Bergabunglah dengan kelompokmu !
b. Bacalah artikel yang telah disediakan !
c. Jelaskan peristiwa-peristiwa di bawah ini pada kolom yang telah
disediakan !
d. Jelaskanlah peristiwa pertemuan di dalat !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Jelaskanlah peristiwa berita kekalahan jepang !
Jelaskanlah peristiwa rengasdengklok !
Jelaskanlah peristiwa perumusan teks proklamasi !
Jelaskanlah peristiwa detik-detik proklamasi !
e. Diskusikanlah dalam kelompok mengenai sikap yang akan dilakukan
untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan !
f. Carilah minimal 3 daftar kriteria sikap yang akan mendasari pemilihan
sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan dan
tulislah jawabanmu pada kolom di bawah ini !
g. Bacakan hasil diskusi kelompok mengenai sikap untuk menghargai jasa
para tokoh proklamasi kemerdekaan !
h. Tentukan 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh
proklamasi kemerdekaan bersama-sama dengan teman sekelasmu!
i. Tulislah 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh
proklamasi kemerdekaan pada kertas yang telah disediakan !
j. Diskusikanlah dalam kelompokmu untuk menentukan susunan sikap
menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari cara yang
terpenting hingga cara yang kurang penting menggunakan papan target !
k. Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang
sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan !
l. Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai jasa
para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di temple pada no
1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6 !
m. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas, siswa
yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan !
n. Berlatihlah bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan
mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role playing)!
1.
2.
3.
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Pertemuan 2
PAPAN
TARGET
2
3
4
5
1
6
Nama Anggota Kelompok:
1. …………………………….
2. …………………………….
3. …………………………….
4. …………………………….
5. …………………………….
6. …………………………….
Kelas : ……
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Pertemuan 3
LEMBAR KERJA SISWA
Siklus 1 Pertemuan 3
(Bahan Diskusi Siswa)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : V / 2
Hari, tanggal : Sabtu, 20 April 2013
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
C. Indikator Hasil Belajar
Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran
(role playing)
Melakukan gerak tubuh (tangan menggenggam) saat menyebutkan kata
merdeka
Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role playing)
Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi
di sekitar proklamasi
Dapat bekerja sama dalam kelompok
D. Petunjuk
Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !
E. Kegiatan Belajar
a. Bergabunglah dengan kelompokmu !
b. Siapkanlah perlengkapan yang akan digunakan untuk bermain peran !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
c. Simulasikan naskah drama yang sudah dibuat dalam kelompok ke depan
kelas sesuai dengan urutan yang telah ditentukan !
d. Nilailah kelompok lain saat bermain peran (role playing)!
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
5. ….
Rubrik Penilaian Bermain Peran (Role Playing)
NO Aspek Skor
10 20 30
Persiapan
1 Persiapan
siswa
Siswa di dalam
kelompok masih
sibuk sendiri dengan
kegiatan yang lain
dan tidak membantu
persiapan kelompok
untuk bermain peran
Siswa saling
membantu
persiapan
kelompok untuk
bermain peran
tetapi saat
membantu
persiapan beberapa
siswa masih gaduh
di dalam kelompok
Siswa saling
membantu
persiapan
kelompok untuk
bermain peran dan
tenang saat
membantu
persiapan
kelompok untuk
bermain peran
Proses
2 Kerjasama
anggota
kelompok
Setiap anggota
kelompok bekerja
sendiri-sendiri dalam
melaksanakan tugas
kelompok
Sebagian anggota
kelompok bekerja
sama dalam
melaksanakan
tugas kelompok
Semua anggota
kelompok
bekerjasama dalam
melaksanakan
tugas kelompok
Pelaksanaan
3 Kepercayaan
diri saat
memainkan
peran
Siswa tidak tenang
dan grogi saat
memainkan peran
dan arah pandangan
mata hanya melihat
Siswa tenang dan
tidak grogi saat
memainkan peran
tetapi pandangan
mata hanya melihat
Siswa tenang dan
tidak grogi saat
memainkan peran
dan pandanganya
melihat ke siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
ke lantai atau ke atas ke lantai atau ke
atas
yang lain
4 Keberanian
siswa
memainkan
peran
Siswa bersedia
tampil bermain
peran di depan kelas
jika ditemani guru
Siswa bersedia
tampil di depan
kelas untuk
memainkan peran
jika ditunjuk guru
terlebih dahulu
Siswa bersedia
tampil di depan
kelas untuk
memainkan peran
tanpa ditunjuk guru
terlebih dahulu
5 Kejelasan
ucapan di
kelas saat
bermain peran
Suara dan ucapan
saat bermain peran
tidak keras dan tidak
terdengar jelas oleh
seluruh kelas
Suara dan ucapan
saat bermain peran
sudah cukup keras
dan terdengar jelas
tetapi hanya di
sebagian kelas saja
Suara dan ucapan
saat bermain peran
sudah keras dan
terdengar jelas oleh
seluruh kelas
6 Penghayatan
peran yang
diperankan
Siswa tidak
menghayati peran
tokoh yang
diperankan, hanya
seperti saat berbicara
dan berperilaku
seperti biasa
Siswa menghayati
peran tokoh yang
diperankan tetapi
kurang menyeluruh
hanya cara
berbicara dengan
gaya atau cara
berperilakunya saja
Siswa menghayati
peran tokoh yang
diperankan secara
menyeluruh baik
itu cara berbicara
ataupun perilaku
yang digunakan
7 Kesesuaian
latar waktu
dan tempat
dengan
peristiwa
Waktu dan tempat
yang digunakan
untuk bermain peran
kurang tepat dengan
waktu dan tempat
kejadian tersebut
terjadi
Ada sedikit
kesalahan waktu
atau tempat yang
digunakan untuk
bermain peran
Waktu dan tempat
yang digunakan
untuk bermain
peran sesuai
dengan waktu dan
tempat kejadian
tersebut terjadi
8 Keruntutan
alur peristiwa
yang
diperankan
Alur peristiwa yang
digunakan terbolak
balik dan terjaadinya
peristiwa tidak
runtut
Alur peristiwa yang
digunakan sudah
tepat tetapi
terjadinya peristiwa
belum runtut
Alur peristiwa yang
digunakan tepat
dan terjadinya
peristiwa runtut,
tidak terbolak balik
Jumlah
Nilai akhir = x 100
Kriteria:
Sangat baik = 90-100
Baik = 70-80
Kurang = 50-60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 60 Menit
Tanggal : 23 Maret 2012
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar !
1. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik
Indonesia adalah….
a. Cut nyak dien c. K.H. Ahmad dahlan
b. Drs. Mohammad Hatta d. Soeharto
2. Nama tokoh pada gambar di samping adalah ….
a. Ir. Soekarno
b. Drs. Mohammad Hatta
c. Ahmad Soebardjo
d. Sutan Sjahrir
3. Tokoh yang berperan membacakan teks proklamasi adalah….
a. Soeharto c. Ir. Soekarno
b. Ibu Fatmawati d. Drs. Mohammad Hatta
4. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu
adalah....
a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Sjahrir d. Ibu Fatmawati
5. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik
Indonesia, kecuali….
a. Soeharto c. Ir. Soekarno
b. Ibu Fatmawati d. Mr. Muh. Yamin
6. Perumusan naskah proklamasi bertempat di….
a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56
b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1
c. Gedung Volksraad
Nama :
No. Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
d. Lapangan Ikada Jakarta
7. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah….
a. Sutan Syahrir c. Latief Hendraningrat
b. Syudanco Singgih d. Sayuti Melik
8. Peristiwa yang terjadi pada gambar di
samping adalah….
a. Proklamasi kemerdekaan
b. Bandung lautan api
c. Perumusan teks proklamasi
d. Pengibaran bendera merah putih
9. Salah satu peristiwa penting yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan
negara republik Indonesia adalah….
a. Peristiwa Rengasdengklok c. Pertempuran Ambarawa
b. Perang Diponegoro d. Bandung Lautan Api
10. Kota di Jepang yang pertama kali dibom atom oleh Amerika Serikat adalah….
a. Nagasaki c. Hiroshima
b. Tokyo d. Fujiyama
11. Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal....
a. 6 Agustus 1945 c. 17 Agustus 1945
b. 9 Agustus 1945 d. 14 Agustus 1945
12. Tokoh yang menjahit Sang Saka Merah Putih untuk dikibarkan pertama kali
dalam proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah....
a. Sayuti Melik c. Ibu Inggit
b. Ibu Fatmawati d. Cudanco Latif
13. Perdana Menteri Republik Indonesia yang pertama kali adalah…
a. Mr. Muh. Yamin c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Syahrir d. Soeharto
14. Tempat untuk mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta sebelum
merencanakan proklamasi kemerdekaan adalah….
a. Tangerang c. Surabaya
b. Rengasdengklok d. Sragen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
15. Tempat dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah....
a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56
b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1
c. Gedung Volksraad
d. Lapangan Ikada Jakarta
16. Di bawah ini peristiwa-peristiwa penting yang terjadi menjelang proklamasi
kemerdekaan republik Indonesia, kecuali….
a. Pertempuran di Dalat c. Peristiwa Rengasdengklok
b. Detik-detik proklamasi kemerdekaan d. Pertempuran Ambarawa
17. Cara menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan
republik Indonesia adalah dengan cara….
a. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik
indonesia
b.Gaduh saat mengikuti upacara bendera peringatan kemerdekaan republik
indonesia
c. Ziarah ke makam para pahlawan proklamasi kemerdekaan republik
Indonesia
d. Mengikuti aksi tawuran antar pelajar
18. Salah satu bunyi teks proklamasi kemerdekaan republik Indonesia adalah….
a. Kami bangsawan Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia
b. Kami pemuda Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia
c. Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia
d. Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia
19. Kota di Jepang yang dibom oleh Amerika Serikat pada tanggal 9 Agustus 1945
adalah....
a. Nagasaki c. Hirosima
b. Tokyo d. Fujiyama
20. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perumusan naskah teks proklamasi adalah
….
a. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo
b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ibu Fatmawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Moh. Yamin
d. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Sayuti Melik
21. Dua tokoh penting yang membacakan naskah proklamasi kemerdekaan
republik Indonesia adalah….
a. Ir. Soekarno, dan Ahmad Subardjo c. Ir. Soekarno.dan Mr. Moh. Yamin
b. Ir. Soekarno, dan Drs. Moh. Hatta d. Ir. Soekarno, dan Sayuti Melik
22. Cara kita sebagai seorang pelajar untuk meneruskan perjuangan para pahlawan
adalah….
a. Bermain sepanjang hari c. Menonton televisi
b. Bermalas-malasan d. Belajar dengan tekun
23. Sikap yang baik dalam menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi
kemerdekaan negara republik Indonesia, kecuali….
a. Ziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan dan mendoakan mereka
b. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik
indonesia
c. Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat
d. Meneladani hal-hal positif yang dilakukan oleh para tokoh yang terlibat
dalam proklamasi kemerdekaan
24. Berikut ini cara penyebaran berita proklamasi ke seluruh tanah air Indonesia,
kecuali….
a. Siaran Radio c. Mulut ke mulut
b. Poster d. Surat Kabar
25. Negara yang termasuk pasukan sekutu adalah….
a. Amerika, Inggris, Italia, dan Perancis
b. Jerman, Inggris, Belanda, dan Perancis
c. Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis
d. Amerika, Jepang, Belanda, dan Perancis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
26.
Pada peta di atas tempat mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta
ditunjukkan oleh huruf…
a. A c. C
b. B d. D
27. Di bawah ini merupakan anggota golongan tua dalam persiapan proklamasi
kemerdekaan, kecuali….
a. Mohammad Hatta c. Ahmad Subarjo
b. Dr. Buntaran d. Laksamana Maeda
28. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah….
a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat c. S. Suhud dan Chairul Saleh
b. Wikana dan Darwis d. Latief Hendraningrat dan Chairul
Saleh
29. Bapak proklamator Indonesia adalah….
a. Sutan Sjahrir c. Ahmad Soebardjo
b. Laksamana Maeda d. Ir. Soekarno
30. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada pukul....
a. 10.00 WIB c. 10.00 WIT
b. 10.30 WIT d. 10.30 WIB
B. Jawablah pernyataan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 5 tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik
indonesia!
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Provinsi Jawa barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
…………………………………………………………………………………
………………………………………
2. Jelaskan peran Laksamana Maeda dalam proses perumusan naskah
proklamasi!
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………
3. Sebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara
republik indonesia!
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………
4. Mengapa para pemuda menculik Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta serta
membawa mereka ke Rengasdengklok!
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………
5. Bagaimana caramu menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan negara republik Indonesia!
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………
☺Selamat mengerjakan, semoga sukses☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
KUNCI JAWABAN
1. B
2. B
3. C
4. B
5. A
6. B
7. D
8. D
9. A
10. C
11. D
12. B
13. B
14. B
15. A
16. D
17. C
18. C
19. A
20. A
21. B
22. D
23. B
24. B
25. C
26. A
27. D
28. A
29. D
30. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 3. Perangkat Pembelajaran Sesudah Divalidasi
SILABUS
Nama Sekolah : SD N Plaosan 1 Mlati
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : V
Semester : 2
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan
kemerdekaan Indonesia
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKSI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR TEKNIK BENTUK CONTOH
INSTRUMEN
2.3
Menghargai
jasa dan
peranan tokoh
dalam
memproklamas
ikan
kemerdekaan
1. Mengh
argai
jasa
tokoh-
tokoh
perjuan
gan
mempe
rtahank
an
Pertemuan 1
Kegiatan awal (15 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17
Agustus ’45 dan Guru memakai kostum salah satu
tokoh kemerdekaan republik indonesia
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu
Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
Pilihan
Ganda
essay
Rubrik
Penilaian
8 x 35’
Foto
Vidio
Lem
Papan
Target
Artikel-
artikel
Siswa
kelas V
Buku
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
kemerd
ekaan
memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (45 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17
Agustus 1945 itu terjadi peristiwa apa?”
Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh
yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan
Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam
peristiwa proklamasi kemerdekaan setelah melihat
gambar-gambar para tokoh
b. elaborasi
Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5
siswa, nama kelompok menggunakan nama tokoh-
tokoh penting dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan republik indonesia. Contoh: Ir.
Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo,
Ibu Fatmawati, dan Laksamana Takasi maeda
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-
tokoh penting, “Apa saja peran masing-masing tokoh
ini dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan
Menyebutkan 5
tokoh penting
dalam peristiwa
proklamasi
kemerdekaan
negara republik
Indonesia
Tes
1. Siapa
nama tokoh-
tokoh di
atas(1-6)?
Pelajara
n IPS:
Susilanin
gsih,
Endang
&
Limbong,
Linda S.
.2008.
Ilmu
Pengetah
uan
Sosial 5
Untuk
SD/MI
Kelas 5.
Jakarta:
Pusat
Perbukua
n,
Departem
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
negara Indonesia?”
Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian
menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam
mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara
republik indonesia dan guru membenarkan jawaban
yang kurang tepat
Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting
menjelang proklamasi berserta artikel, setiap
kelompok mendapatkan gambar peristiwa penting
menjelang proklamasi beserta artikel yang berbeda
Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting
menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik
indonesia
Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan
siswa SD
Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk
bermain peran (role playing) sesuai dengan gambar
dan artikel yang didapatkan, untuk kelompok Ir.
Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama
peristiwa pertemuan di dalat, kelompok Drs.
Mohammad Hatta mendapat tugas membuat naskah
Menjelaskan
peran masing-
masing tokoh
dalam peristiwa
proklamasi
kemerdekaan
negara republik
Indonesia
Menyebutkan 5
peristiwa penting
menjelang
proklamasi
kemerdekaan
negara republik
Indonesia
Membuat naskah
drama untuk
bermain peran
Tes
Tes
Non Tes
2. Apa saja
peran
masing-
masing tokoh
di atas dalam
proklamasi
kemerdekaan
negara
republik
Indonesia?
3. Sebutkan
apa saja
peristiwa-
peristiwa
menjelang
proklamasi?
4. Jelaskan
en
Pendidik
an
Nasional.
Halaman
: 177-194
Yuliantu,
Reny &
Munajat,
Ade.
2008.
Ilmu
Pengetah
uan
Sosial
Untuk
SD dan
MI Kelas
V.
Jakarta:
Pusat
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
drama peristiwa berita kekalahan jepang, kelompok
Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah
drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu
Fatmawati mendapat tugas membuat naskah drama
peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok
Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah
drama peristiwa detik-detik proklamasi
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
mengenai tokoh-tokoh penting proklamasi dan
peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan
republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia
Pertemuan 2
Kegiatan Inti (80 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi
sebelum proklamasi kemerdekaan republik
indonesia?”
(role playing)
mengenai
peristiwa
Rengasdengk
lok?
5. Tuliskan
naskah teks
proklamasi!
Perbukua
n,
Departem
en
Pendidik
an
Nasional.
Halaman:
130-136
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting
menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik
indonesia
b. elaborasi
Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang
peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan
republik Indonesia (pertemuan di dalat, berita
kekalahan jepang, peristiwa rengasdengklok,
perumusan teks proklamasi, dan peristiwa detik-detik
proklamasi)
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
Siswa menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi
menjelang proklamasi kemerdekaan republik
indonesia
Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk
mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap
jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan?”
Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi
untuk mencari sikap yang akan dilakukan untuk
menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
Menjelaskan 5
peristiwa penting
menjelang
proklamasi
kemerdekaan
negara republik
Indonesia
Tes
1. Jelaskan
peristiwa
petemuan di
dalat?
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan
sebagai dasar menghargai jasa para tokoh proklamasi
kemerdekaan, kemudian siswa mengerjakan pekerjaan
kelompok menggunakan media papan target
Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan
papan target
Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan
susunan sikap untuk menghargai jasa para tokoh
proklamasi kemerdekaan, dari sikap yang terpenting
hingga sikap yang kurang penting menggunakan
papan target
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di
depan kelas, siswa yang lain memperhatikan dan
memberikan tanggapan
Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang
sudah dibuat dan mempersiapkan segala perlengkapan
untuk bermain peran (role playing)
Memberi 3
contoh cara
menghargai jasa
dan peranan para
tokoh dalam
memproklamasik
an kemerdekaan
negara republik
Indonesia
Melaksanakan
tugas dengan
baik dan penuh
tanggung jawab
Mensimulasikan
naskah drama
yang sudah
dibuat melalui
Tes
Non Tes
Non Tes
2.
Bagaimana
sikapmu
menghargai
jasa dan
peranan para
tokoh dalam
memproklam
asikan
kemerdekaan
negara
republik
Indonesia!
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
mengenai peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi
dan cara menghargai jasa dan peran para tokoh dalam
kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia
Pertemuan 3
Kegiatan Inti (60 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10
November itu merupakan hari apa?”, “Apa yang
kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan sebagai
penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan?”
Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan
peranan tokoh-tokoh penting memproklamasikan
kemerdekaan
b. elaborasi
Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum,
bermain peran
(role playing)
Dapat bekerja
sama dalam
kelompok
Mensimulasikan
Non Tes
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
dan aksesoris yang akan digunakan untuk bermain
peran(role playing)
Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran
(role playing) sesuai dengan naskah drama yang telah
dibuat oleh setiap kelompok
Kelompok lain memberikan penilaian kepada
kelompok lain yang telah bermain peran (role playing)
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
mengenai tokoh-tokoh penting proklamasi dan
peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan
republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia
Kegiatan akhir (60 menit)
Siswa diberikan lembar evaluasi
Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu
Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi
proklamasi
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran
naskah drama
yang sudah
dibuat melalui
bermain peran
(role playing)
Melakukan gerak
tubuh (tangan
menggenggam)
saat
menyebutkan
kata merdeka
Mengevaluasi
performa
kelompok lain
saat bermain
peran (role
playing)
Mengerjakan
soal evaluasi
tentang
peristiwa-
Non Tes
Non Tes
Non Tes
Tes
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
yang telah dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah
diajarkan dan belajar materi selanjutnya serta guru
memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
peristiwa penting
yang terjadi di
sekitar
proklamasi
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
SIKLUS I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
SATUAN PENDIDIKAN : SD N Plaosan 1 Mlati
MATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahua Sosial
KELAS/SEMESTER : V/2
WAKTU : 8 x 35’ (8 jp)
I. Standar Kompetensi :
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
II. Kompetensi Dasar :
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
III. Indikator
Pertemun 1
1. Menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia
2. Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
3. Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia
4. Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing)
Pertemuan 2
1. Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia
2. Memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan para
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik
indonesia
3. Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui
bermain peran (role playing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
4. Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab
Pertemuan 3
1. Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui
bermain peran (role playing)
2. Melakukan gerak tubuh (tangan menggenggam) saat
menyebutkan kata merdeka
3. Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role
playing)
4. Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting
yang terjadi di sekitar proklamasi
5. Dapat bekerja sama dalam kelompok
IV. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Setelah membaca buku siswa/melihat gambar siswa dapat
menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar
2. Setelah membaca buku siswa dapat menjelaskan peran masing-
masing tokoh dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia dengan benar
3. Siswa dapat menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia setelah
membaca artikel
4. Setelah membaca buku/artikel siswa dapat membuat sebuah
naskah drama untuk bermain peran (role playing) dengan benar
Pertemuan 2
1. Setelah diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa sebelum
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia siswa dapat
menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar
2. Setelah menentukan kriteria sikap menghargai jasa dan peranan
para tokoh siswa dapat memberi 3 contoh cara menghargai jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar
3. Setelah membaca naskah drama siswa dapat mensimulasikan
sebuah naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran
(role playing) dengan menggunakan teks
4. Siswa di dalam kelompok dapat melaksanakan tugas dengan
baik dan tanggung jawab dengan penuh tanggung jawab
Pertemuan 3
1. Setelah berlatih bermain peran siswa dapat mensimulasikan
sebuah naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran
(role playing) tanpa menggunakan teks
2. Siswa dapat melakukan sebuah gerak tubuh (tangan
menggenggam) saat menyebutkan kata merdeka dengan penuh
rasa semangat
3. Setelah melihat permainan peran (role playing) yang
ditampilkan kelompok lain siswa dapat mengevaluasi performa
4 kelompok lain saat bermain peran (role playing) dengan
benar
4. Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-
peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi dengan
jujur
5. Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok
V. Live Skils : Siswa dapat memberi contoh bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
dalam kehidupan sehari-hari
VI. Materi Pokok :
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
VII. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, tugas, diskusi,
PRICE(Evaluasi - perangkat berfikir papan target), bermain
peran(role playing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
VIII. Skenario Pembelajaran :
Pertemuan 1 (2 jp)
Kegiatan awal (15 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17 Agustus ’45 dan
Guru memakai kostum salah satu tokoh kemerdekaan republik
indonesia
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (45 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17 Agustus 1945 itu
terjadi peristiwa apa?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh yang berperan
dalam proklamasi kemerdekaan
Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan setelah melihat gambar-gambar para tokoh
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5 siswa, nama
kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan republik indonesia. Contoh: Ir. Soekarno,
Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Ibu Fatmawati, dan
Laksamana Takasi maeda
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-tokoh penting,
“Apa saja peran masing-masing tokoh ini dalam mempersiapkan
proklamasi kemerdekaan negara Indonesia?”
Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan yang
diberikan guru dengan mencari jawaban dari sumber belajar(Buku,
LKS)
Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian menjelaskan
peran masing-masing tokoh dalam mempersiapkan proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia dan guru membenarkan
jawaban yang kurang tepat
Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting menjelang
proklamasi berserta artikel, setiap kelompok mendapatkan gambar
peristiwa penting menjelang proklamasi beserta artikel yang berbeda
Siswa membaca artikel peristiwa-peristiwa penting menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan siswa SD
Siswa diminta bermain peran sepeti contoh video role playing yang
diperlihatkan guru dipertemuan ke tiga
Siswa di dalam kelompoknya menentukan pemain untuk bermain
peran (role playing)
Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk bermain peran
(role playing) sesuai dengan gambar dan artikel yang didapatkan,
untuk kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama
peristiwa pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta
mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan
jepang, kelompok Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah
drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat
tugas membuat naskah drama peristiwa perumusan teks proklamasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
dan kelompok Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah
drama peristiwa detik-detik proklamasi
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokoh-
tokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi
kemerdekaan republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia
Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan,
menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi
selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
IX. Alat dan Sumber Bahan :
Media : Gambar tokoh-tokoh penting proklamasi, gambar-
gambar beserta artikel peristiwa penting menjelang proklamasi, video
role playing siswa SD
Sumber Belajar :
a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah
b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu
Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-
194
c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial
Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136
d. Siswa kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
X. Penilaian
Prosedur penilaian : penilaian hasil
Jenis penilaian : tes
Bentuk penilaian : 4 soal essay dan observasi keaktifan siswa
Instrumen penilaian : soal latihan (essay), kunci jawaban(terlampir),
dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)
Skor total :
Mata Pelajaran Pedoman Penskoring Total Skor
IPS 4 soal x 20 = 80 80 + 20 = 100
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Pertemuan 2 (3 jp)
Kegiatan awal (15 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, menyampaikan materi sebelumnya yang sudah diajarkan
yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu, tokoh-tokoh
penting beserta peranya dalam proklamasi kemerdekaan serta
peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (80 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi sebelum
proklamasi kemerdekaan republik indonesia?”
Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa duduk bersama kelomoknya masing-masing
Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa
sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia (pertemuan di
dalat, berita kekalahan jepang, peristiwa rengasdengklok, perumusan
teks proklamasi, dan peristiwa detik-detik proklamasi)
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
Siswa diberikan tugas untuk membaca dan kemudian menjelaskan
artikel yang diberikan guru
Siswa menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang
proklamasi kemerdekaan republik indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Siswa membacakan hasil pekerjaan kelompok, siswa yang lain
memperhatikan dan memberikan tanggapan
Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk mengisi
kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh
dalam memproklamasikan kemerdekaan?”
Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk mencari
sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh
proklamasi kemerdekaan
Siswa menyebutkan sikap-sikap untuk menghargai jasa para tokoh
proklamasi kemerdekaan
Siswa bersama-sama di dalam kelas menentukan daftar 6 kriteria
sikap yang akan mendasari pemilihan sikap untuk menghargai jasa
para tokoh proklamasi kemerdekaan
Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan sebagai dasar
menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, kemudian
siswa mengerjakan pekerjaan kelompok menggunakan media papan
target
Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan target
Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan susunan sikap
untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari
sikap yang terpenting hingga sikap yang kurang penting
menggunakan papan target
Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
yang sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan
Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai
jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di
temple pada no 1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas,
siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan
mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role
playing)
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai
peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi dan cara menghargai jasa
dan peran para tokoh dalam kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia
Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa diberikan pekerjaan rumah untuk menghafalkan naskah drama
yang sudah di buat di kelompoknya masing-masing
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan,
menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi
selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
IX. Alat dan Sumber Bahan :
Media : Naskah dialok drama, artikel tentang peristiwa-
peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, dan
papan target
Sumber Belajar :
a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah
b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu
Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial
Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136
d. Siswa kelas V
XI. Penilaian
Prosedur penilaian : penilaian hasil dan proses
Jenis penilaian : tes dan non tes
Bentuk penilaian : 5 soal essay, skala sikap, dan observasi
keaktifan siswa
Instrumen penilaian : soal latihan(essay), kunci
jawaban(terlampir), dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)
Skor total :
Mata Pelajaran Pedoman Penskoring Total Skor
IPS 5 soal x 20 = 100 100
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Pertemuan 3 (3 jp)
Kegiatan awal (10 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, melihatkan lagi video role playing yang dilakukan siswa
SD
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (60 menit)
a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10 November itu
merupakan hari apa?”, “Apa yang kamu lakukan untuk mengisi
kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh
dalam memproklamasikan kemerdekaan?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh-tokoh
penting memproklamasikan kemerdekaan
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum, dan aksesoris
yang akan digunakan untuk bermain peren(role playing)
Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran (role playing)
sesuai dengan naskah drama yang telah dibuat oleh setiap kelompok
Kelompok lain memberikan penilaian kepada kelompok lain yang
telah bermain peran (role playing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokoh-
tokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi
kemerdekaan republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia
Kegiatan akhir (60 menit)
Siswa diberikan lembar evaluasi
Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu
Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan dan belajar
materi selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
IX. Alat dan Sumber Bahan :
Media : Perlengkapan bermain peran/role playing
(Aksesoris, kostum, seting)
Sumber Belajar :
a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah
b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu
Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-
194
c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial
Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136
d. Siswa kelas V
X. Penilaian
Prosedur penilaian : penilaian hasil dan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Ringkasan Materi
A. Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Menjelang proklamasi kemerdekaan, Indonesia berada dalam kekuasaan
Jepang. Saat itu Jepang mengalami kekalahan dalam perang melawan Sekutu.
Pasukan Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Kesempatan
itu digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasi kan kemerdekaan.
Ada beberapa peristiwa sejarah menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945 yang patut kita ketahui.
1. Pertemuan di Dalat
Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu Dr.
Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Sukarno, dan Drs. Mohammad Hatta
memenuhi undangan Jenderal Terauchi di Dalat (Vietnam Selatan). Jenderal
Terauchi adalah Panglima tentara Jepang di Asia Tenggara.
Dalam pertemuan itu, Jenderal Terauchi mengatakan pemerintah Jepang
telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Keputusan itu diambil setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di
Jepang. Bom atom pertama dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6
Agustus 1945. Bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki pada tanggal 9
Agustus 1945. Akibatnya, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
2. Menanggapi berita kekalahan Jepang
Berita tentang kekalahan itu sangat dirahasiakan oleh Jepang. Semua radio
disegel oleh pemerintah Jepang. Namun demikian, ada juga tokoh-tokoh
penting pergerakan yang dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita
tentang kekalahan Jepang tersebut. Di antaranya adalah Sutan Syahrir.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 sore, Sutan Syahrir sudah menunggu
kedatangan Mohammad Hatta dari Dalat. Syahrir mendesak agar proklamasi
jangan dilakukan oleh PPKI. Menurut Syahrir, Negara Indonesia yang lahir
dengan cara demikian akan dicap oleh Sekutu sebagai negara buatan Jepang.
Syahrir mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan oleh Bung
Karno saja sebagai pemimpin rakyat, atas nama rakyat lewat siaran radio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Hatta setuju kemerdekaan Indonesia diselenggarakan secepatnya. Namun,
beliau tidak yakin proklamasi dapat dilakukan oleh Bung Karno saja sebagai
pemimpin rakyat dan atas nama rakyat. Menurut Hatta, kalau Bung Karno
bertindak seperti itu, berarti merampas hak PPKI. Hatta tidak yakin Bung
Karno mau bertindak seperti usul Syahrir. Setelah terjadi perdebatan,
akhirnya Hatta dan Syahrir pergi ke rumah Bung Karno. Syahrir menyatakan
maksudnya. Bung Karno menjawab bahwa beliau tidak berhak bertindak
sendiri. Memproklamasikan kemerdekaan adalah hak dan tugas PPKI.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, para pemuda kembali menemui Bung
Hatta dan
mendesak agar beliau jangan menyetujui proklamasi di hadapan PPKI, karena
menurut
mereka hal itu berbau Jepang. Malamnya, sekitar pukul 20.00, golongan
muda revolusioner mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga
Bakteriologi di Pegangsaan Timur. Rapat ini antara lain dihadiri oleh Chairul
Saleh, Wikana, Margono, Armansyah, dan Kusnandar. Dalam rapat itu
golongan muda menegaskan pendirian mereka. Mereka berpendirian bahwa
kemerdekaan Indonesia adalah hak dan urusan rakyat Indonesia sendiri.
Kemerdekaan tidak dapat digantungkan kepada orang lain dan negara lain.
Rapat juga memutuskan tuntutan agar Proklamasi Kemerdekaan dinyatakan
oleh Ir. Sukarno pada keesokan harinya (16 Agustus 1945).
Keputusan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, disampaikan oleh
Wikana dan Darwis kepada Sukarno. Utusan golongan muda mengancam
akan terjadi pertumpahan darah jika tuntutan golongan muda tidak
dilaksanakan. Hal itu menimbulkan suasana ketegangan. Sukarno marah
mendengar ancaman itu. Peristiwa menegangkan itu disaksikan oleh golongan
tua, seperti Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran,
Dr. Sanusi, dan Iwa Kusumasumantri. Golongan tua tetap menekankan
perlunya melakukan proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI untuk
menghindari pertumpahan darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Keputusan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, disampaikan oleh
Wikana dan Darwis kepada Sukarno. Utusan golongan muda mengancam
akan terjadi pertumpahan darah jika tuntutan golongan muda tidak
dilaksanakan. Hal itu menimbulkan suasana ketegangan. Sukarno marah
mendengar ancaman itu. Peristiwa menegangkan itu disaksikan oleh golongan
tua, seperti Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran, Dr. Sanusi, dan
Iwa Kusumasumantri. Golongan tua tetap menekankan perlunya melakukan
proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI untuk menghindari pertumpahan
darah.
3. Peristiwa Rengasdengklok
Setelah mengetahui pendirian golongan tua, golongan muda mengadakan
rapat lagi menjelang pukul 24.00. Mereka melakukan rapat di Asrama
Baperpi, Cikini 71, Jakarta. Rapat tersebut selain dihadiri mereka yang
mengikuti rapat di Pegangsaan Timur, juga dihadiri oleh Sukarni, Jusuf
Kunto, dr. Muwardi, dan Sodancho Singgih.
Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Sukarno dan Hatta ke
luar kota. Tempat yang dipilih adalah Rengasdengklok, sebuah kota
kawedanan di sebelah timur Jakarta. Tujuan “penculikan” itu adalah
menjauhkan kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang. Untuk
menghindari kecurigaan dan tindakan yang dapat diambil oleh tentara Jepang,
rencana itu diserahkan kepada Sodancho Singgih. Rencana itu berhasil
dengan baik berkat dukungan Cudanco Latief Hendraningrat, berupa
perlengkapan tentara Peta.
Pagi-pagi buta sekitar pukul 04.00, tanggal 16 Agustus 1945, Sukarno-
Hatta dibawa ke Rengasdengklok. Sehari penuh kedua pemimpin “ditahan” di
Rengasdengklok. Selain untuk menjauhkan Sukarno-Hatta dari pengaruh
Jepang, para pemuda bermaksud memaksa mereka agar segera
memproklamasi kemerdekaan lepas dari segala sesuatu yang berkaitan
dengan Jepang. Ternyata kedua tokoh ini cukup berwibawa. Para pemuda
pun segan untuk mendesak mereka. Namun, Sodancho Singgih memberikan
keterangan bahwa dalam pembicaraan berdua dengan Bung Karno, Bung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Karno menyatakan bersedia melaksanakan proklamasi segera setelah kembali
ke Jakarta. Berdasarkan hal itu, siang itu juga Singgih kembali ke Jakarta. Ia
menyampaikan rencana Proklamasi kepada para pemimpin pemuda di
Jakarta.
Sementara itu, di Jakarta, golongan tua dan golongan muda sepakat bahwa
proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jakarta. Golongan tua diwakili Mr.
Ahmad Subarjo dan golongan muda yang diwakili Wikana. Laksamana
Maeda, bersedia menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya.
Maeda adalah seorang Perwira penghubung Angkatan Darat dan Angkatan
Laut Jepang. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto, dari pihak Pemuda
mengantar Ahmad Subarjo ke Rengasdengklok pada hari itu juga. Mereka
akan menjemput Sukarno-Hatta. Semula para pemuda tidak mau melepas
Sukarno-Hatta. Ahmad Subarjo memberi jaminan bahwa proklamasi
kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus keesokan harinya,
selambat-lambatnya pukul 12.00. Bila hal tersebut tidak terjadi, Ahmad
Subarjo rela mempertaruhkan nyawanya. Dengan jaminan itu, komandan
kompi Peta setempat, Cudanco Subeno, bersedia melepaskan Sukarno-Hatta
kembali ke Jakarta.
4. Perumusan Teks Proklamasi
Sesampai di Jakarta Sukarno-Hatta bersama Laksamana Maeda menemui
Mayjen Nishimura untuk berunding. Nishimura tidak mengizinkan
proklamasi kemerdekaan. Kemudian, mereka menuju rumah Laksamana
Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1. Di tempat inilah naskah proklamasi
dirumuskan. Para pemuka Indonesia yang hadir berkumpul dalam dua
ruangan, ruang makan dan serambi depan. Perumusan teks proklamasi
dilakukan di dalam ruang makan oleh Sukarno, Hatta, dan Mr. Ahmad
Soebardjo. Sukarno menulis rumusan proklamasi tersebut.
Setelah selesai, teks proklamasi tersebut dibacakan di hadapan tokoh-
tokoh penting peserta rapat. Setelah terjadi kesepakatan bersama, teks
proklamasi selanjutnya diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Teks
proklamasi yang sudah diketik ditandatangani oleh Ir. Sukarno dan Drs. Moh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah itulah yang dikenal sebagai naskah
Proklamasi yang autentik .
Timbul persoalan tentang cara mengumumkan proklamasi. Sukarni
mengatakan bahwa rakyat di sekitar Jakarta telah diberi tahu untuk datang
berbondong-bondong ke lapangan Ikada pada tanggal 17 Agustus. Di sana
mereka akan mendengarkan proklamasi kemerdekaan. Bung Karno menolak
cara tersebut. Akhirnya, disepakati proklamasi kemerdekaan dilakukan di
kediaman Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, pukul 10.00. Setelah itu,
para tokoh bangsa yang hadir, keluar dari rumah Laksamana Maeda dan
pulang ke rumah masing-masing. Sebelum semua pulang, Hatta berpesan
kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor berita, terutama B.M
Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh
dunia.
Sementara itu, para pemuda tidak langsung pulang ke rumah masing-
masing. Mereka dibagi dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok pemuda
mengirim kurir untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa saat
proklamasi telah tiba.
5. Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi banyak orang berkumpul di kediaman
Sukarno. Mereka adalah rakyat dan para pemuda. Sekitar pukul 10.00, Ir.
Sukarno didampingi Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Berikut ini perkataan Sukarno pada pembacaan proklamasi
kemerdekaan:
“Saudara-saudara sekalian, saya telah meminta Saudara hadir di sini
untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita, bangsa Indonesia telah berjuang, untuk ke-
merdekaan tanah air kita. Bahkan, telah beratus-ratus tahun.
Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada
naiknya, ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.
Juga di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan
nasional tidak berhenti. Di dalam zaman Jepang ini tampaknya saja kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakikatnya, tetap kita
menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya pada kekuatan sendiri.
Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan
dapat berdiri dengan kekuatannya. Maka kami, tadi malam telah
mengadakanmusyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari
seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa
sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.
Dengarkanlah proklamasi kami:
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekusaan d.l.l.,
diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat
singkatnya.
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun ’05
Atas nama Bangsa Indonesia
Sukarno/Hatta
Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka.
Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita!
Mulai saat ini kita menyusun negara kita! Negara merdeka, negara
Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya’ Allah, Tuhan
memberkati kemerdekaan kita itu.”
Setelah pembacaan teks proklamasi selesai, upacara dilanjutkan dengan
pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan
oleh S. Suhud dan Cudanco Latif, serta diiringi lagu Indonesia Raya. Bendera
Merah Putih itu dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno. Pada saat Sang Saka
Merah Putih dikibarkan, tanpa ada yang memberi aba-aba, para hadirin
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah pengibaran Bendera Merah Putih,
Wali kota Suwiryo dan dr. Mawardi memberikan sambutan. Kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
mereka yang hadir saling bertukar pikiran sebentar lalu pulang ke rumah
masing-masing.
Peristiwa yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia ini berlangsung
sekitar satu jam. Meski sangat sederhana, namun upacara itu dilakukan penuh
kehikmatan. Peristiwa itu membawa perubahan yang luar biasa dalam
kehidupan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang
merdeka. Bangsa baru telah lahir.
B. Tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan
Indonesia
1. Ir. Soekarno (1901-1970)
Sukarno adalah tokoh sangat penting dalam peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Sebagai pemimpin Indonesia yang menonjol waktu
itu, Bung Karno dipilih menjadi ketua PPKI. PPKI adalah badan yang diberi
wewenang untuk mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah
ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Sepak terjang Bung Karno pada
saat-saat menjelang kemerdekaan tidak bisa dilepaskan dari kedudukan beliau
sebagai ketua PPKI.
Bung Karno merupakan salah satu dari golongan tua yang menghendaki
pelaksanaan proklamasi di dalam PPKI. Hal ini didasari pertimbangan untuk
menghindari terjadinya pertumpahan darah. Karena pendapat ini, beliau harus
berhadapan dengan para pemuda. Puncaknya adalah peristiwa
Rengasdengklok. Bersama Bung Hatta Beliau diculik para pemuda dan
diamankan di Rengasdengklok.
Sebagai Ketua PPKI, beliau menemui penguasa Jepang di Indonesia, yaitu
Mayjen Nishimura. Mereka membicarakan kemerdekaan Indonesia. Beliau
dan para pemimpin yang lain tetapmelanjutkan tekad memproklamasikan
kemerdekaan meskipun tanpa persetujuan penguasa Jepang.
Bung Karno bersama dengan Bung Hatta dan Ahmad Subarjo
merumuskan naskah Prklamasi. Bahkan rumusan awal naskah proklamasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
adalah tulisan tangan Bung Karno. Setelah naskah diketik oleh Sayuti Melik,
Bung Karno dan Hatta menandatanganinya atas nama Bangsa Indonesia.
Peran Bung Karno yang sangat menonjol adalah bersama Bung Hatta
bertindak sebagai Proklamator. Bung Karnolah yang akhirnya dengan penuh
keberanian dan kekhidmatan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Drs. Mohammad Hatta
Peran Drs. Mohammad Hatta dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan
sangat penting. Waktu itu, Bung Hatta dianggap sebagai pemimpin utama
Bangsa Indonesia selain Bung Karno. Beberapa kali beliau menjadi perantara
antara golongan muda dan golongan tua, terutama dengan Bung Karno.
Karena peran beliau, pendapat golongan tua dan golongan muda bisa
dipertemukan. Beliau berdialog dengan golongan muda tentang cara
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, Bung Hatta adalah salah seorang perumus naskah Proklamasi.
Bersama Bung Karno, Bung Hatta bertindak sebagai proklamator
kemerdekaan Indonesia. Selain menandatangani naskah Proklamasi, beliau
mendampingi Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bung
Hatta juga sangat berjasa atas perubahan beberapa kata dalam Piagam Jakarta.
Sebagai pemimpin bangsa beliau menerima aspirasi seluruh rakyat Indonesia.
Beliau memikirkan keutuhan seluruh bangsa Indonesia.
3. Ahmad Subarjo
Ahmad Subarjo adalah Penasihat PPKI. Beliau menjadi penengah
golongan muda dan kedua pemimpin nasional, Sukarno-Hatta. Beliau
mewakili golongan tua berunding dengan para pemuda ketika Sukarno-Hatta
diculik dan diamankan ke Rengasdengklok. Setelah dicapai kesepakatan,
beliau menjemput Sukarno Hatta ke Rengasdengklok. Beliau meyakinkan
para pemuda bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 akan diumumkan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peran penting lain Subarjo adalah turut
merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan. Bersama Bung Karno dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Bung Hatta, Beliau merumuskan naskah Proklamasi di rumah Laksamana
Maeda.
4. Ibu Fatmawati
Sebagai istri pemimpin Bangsa Indonesia, Fatmawati turut mendampingi
Bung Karno. Ibu Fatmawati dikenal sebagai tokoh wanita yang dekat dengan
rakyat Indonesia yang sedang memperjuangkan kemerdekaan.
Jasa Ibu Fatmawati sangat menonjol dalam peristiwa Proklamasi. Beliau
menjahit Bendera Pusaka, Merah Putih. Beliau menjahit Bendera Pusaka ini
pada bulan Oktober 1944. Bendera ini dikibarkan setelah Bung Karno
membaca Proklamasi.
5. Sutan Syahrir
Sutan Syahrir adalah tokoh politik, pejuang kemerdekaan, dan perdana
menteri pertama RI. Syahrir dilahirkan di Bukit Tinggi. Pada zaman Jepang,
Syahrir memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Jepang.
Beliau salah satu tokoh yang berani mengambil risiko mencari berita
mendengarkan berita radio. Syahrir adalah salah satu tokoh yang paling awal
mengetahui berita Jepang menyerah kepada Sekutu. Setelah beliau
mengetahui berita tersebut beliau mendesak Sukarno-Hatta untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di luar rapat PPKI.
6. Laksamana Maeda
Laksamana Maeda adalah seorang perwira penghubung Jepang. Beliau
mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Dukungannya telah tumbuh
sejak beliau menjabat atase militer di Belanda. Di Belanda, beliau menjalin
hubungan dengan sejumlah tokoh mahasiswa, misalnya Ahmad Subarjo.
Beliau menjamin keselamatan perencanaan proklamasi. Perumusan teks
Proklamasi dilakukan di rumah beliau. Karena dukungannya terhadap
persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia, beliau ditangkap oleh Sekutu
dan dipenjarakan di Gang Tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Lampiran lembar kerja siswa:
Pertemuan 1
LEMBAR KERJA SISWA
Siklus 1 Pertemuan 1
(Bahan Diskusi Siswa)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : V / 2
Hari, tanggal : Senin, 25 Maret 2013
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
C. Indikator Hasil Belajar
Menyebutkan 5 tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara
republik indonesia
Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan negara republik indonesia
Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing)
D. Petunjuk
Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !
E. Kegiatan Belajar
a. Bergabunglah dengan kelompokmu !
b. Amatilah gambar-gambar tokoh yang telah disediakan !
c. Tempelah gambar tokoh pada kolom yang telah disediakan !
d. Tulislah nama-nama tokoh pada kolom yang telah disediakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
e. Jelaskan peran masing-masing tokoh pada gambar dalam proses proklamasi
kemerdekaan negara republik Indonesia kemudian tuliskan jawabanmu
pada kolom yang telah disediakan!!
No Nama Tokoh Peran Tokoh
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
f. Carilah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan
negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS)
kemudian tuliskan jawabanmu pada kolom yang telah disediakan!
g. Bacalah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan
negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS) !
h. Bersama kelompokmu buatlah sebuah dialog dari salah satu peristiwa
penting yang kamu temukan dari sumber belajar yang ada(buku,LKS)
untuk bermain peran(Role Playing).
i. Kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa
pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta mendapat tugas
membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan jepang, kelompok
Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa
rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat tugas membuat naskah
drama peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok Laksamana
Takasi mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa detik-detik
proklamasi
j. Tulislah naskah dramamu pada lembar jawab yang telah disediakan !
B. Buatlah naskah drama untuk bermain peran (role
playing)
1.
2.
3.
4.
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Lembar Kerja Individu
A. Perhatikan gambar tokoh-tokoh penting di bawah ini!
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Siapa nama tokoh-tokoh penting di atas(1-6)?
2. Apa saja peran masing-masing tokoh di atas dalam proklamasi
kemerdekaan negara republik Indonesia?
3. Sebutkan 5 peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi
kemerdekaan negara republik Indonesia?
1 2 3 4
5 6
Nama :
No. Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
4. Gambar disamping merupakan
peristiwa?
Potongan gambar para tokoh
Rekerjaan Rumah
1. Carilah gambar salah satu tokoh yang berperan dalam peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tempellah gambar tokoh
tersebut dalam selembar kertas. Lalu buatlah riwayat singkat dan
sifat yang perlu diteladani dari tokoh tesebut.
Nama :
No. Absen :
1 2 3 4
5 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
5. ….
Rubrik Penilaian Pembuatan Naskah Drama
NO Aspek Skor
1 2 3
1 Penggunaan tata
bahasa dalam
dialog percakapan
Tata bahasa
yang digunakan
sulit dipamani
dan tidak jelas
Tata bahasa
yang digunakan
agak sulit
dipahami dan
kurang jelas
Tata bahasa
yang digunakan
mudah dipahami
dan jelas
2 Kesesuaian isi
dialog dengan
peristiwa
sesungguhnya
Isi dialog tidak
sesuai dengan
peristiwa
sesungguhnya
Isi dialog
sebagian sesuai
dengan
peristiwa
sesungguhnya
Isi dialog sesuai
dengan peristiwa
sesungguhnya
3 Kesesuaian tokoh,
latar waktu, dan
latar tempat pada
dialog percakapan
dengan peristiwa
sesunguhnya
Tokoh/latar
waktu/ latar
tempat tidak
sesuai dengan
peristiwa
sesunguhnya
Tokoh/latar
waktu sesuai
dengan
peristiwa
sesunguhnya
tetapi latar
tempat belum
sesuai
Tokoh/latar
waktu/latar
tempat sesuai
dengan peristiwa
sesunguhnya
4 Keruntutan alur
terjadinya
peristiwa dalam
dialog percakapan
dengan peristiwa
sesunguhnya
Alur terjadinya
peristiwa dalam
dialog
percakapan
tidak sesuai
dengan
peristiwa
sesunguhnya
Alur terjadinya
peristiwa dalam
dialog
percakapan ada
yang terbalik
dengan
peristiwa
sesunguhnya
Alur terjadinya
peristiwa dalam
dialog
percakapan
sesuai dengan
peristiwa
sesunguhnya
5 Jumlah dialog
percakapan yang
dilakukan setiap
tokoh dalam suatu
Setiap tokoh
mendapat
jumlah dialog
percakapan
Setiap tokoh
mendapat
jumlah dialog
percakapan
Setiap tokoh
mendapat jumlah
dialog
percakapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
peristiwa minimal 3
dialog
percakapan
minimal 4
dialog
percakapan
minimal 5 dialog
percakapan
6 Kerapian penulisan
dialog percakapan
Penulisan
dialog
percakapan
tidak rapi dan
tidak
menggunakan
tanda baca
Penulisan dialog
percakapan
tidak rapi tetapi
sudah
menggunakan
tanda baca
Penulisan dialog
percakapan
sudah rapi dan
sudah
menggunakan
tanda baca
Jumlah
Skor Maksimum = 18
Kriteria:
Sangat baik = 90-100
Baik = 70-80
Cukup = 50-60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
Pertemuan 2
LEMBAR KERJA SISWA
Siklus 1 Pertemuan 2
(Bahan Diskusi Siswa)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : V / 2
Hari, tanggal : Sabtu, 30 Maret 2013
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
C. Indikator Hasil Belajar
Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan
negara republik indonesia
Memberi 3 contoh sikap menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia
Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran
(role playing)
Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab
D. Petunjuk
Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !
E. Kegiatan Belajar
a. Bergabunglah dengan kelompokmu !
b. Bacalah artikel yang telah disediakan !
c. Jelaskan peristiwa-peristiwa di bawah ini pada kolom yang telah
disediakan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Jelaskanlah peristiwa pertemuan di dalat !
Jelaskanlah peristiwa berita kekalahan jepang !
Jelaskanlah peristiwa rengasdengklok !
Jelaskanlah peristiwa perumusan teks proklamasi !
Jelaskanlah peristiwa detik-detik proklamasi !
d. Diskusikanlah dalam kelompok mengenai sikap yang akan dilakukan
untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan !
e. Carilah minimal 3 daftar kriteria sikap yang akan mendasari pemilihan
sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan dan
tulislah jawabanmu pada kolom di bawah ini !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
f. Bacakan hasil diskusi kelompok mengenai sikap untuk menghargai jasa
para tokoh proklamasi kemerdekaan !
g. Tentukan 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh
proklamasi kemerdekaan bersama-sama dengan teman sekelasmu!
h. Tulislah 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh
proklamasi kemerdekaan pada kertas yang telah disediakan !
i. Diskusikanlah dalam kelompokmu untuk menentukan susunan sikap
menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari cara yang
terpenting hingga cara yang kurang penting menggunakan papan target !
j. Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang
sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan !
k. Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai jasa
para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di temple pada no
1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6 !
l. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas, siswa
yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan !
m. Berlatihlah bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan
mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role playing)!
1.
2.
3.
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Pertemuan 2
PAPAN
TARGET
2
3
4
5
1
6
Nama Anggota Kelompok:
1. …………………………….
2. …………………………….
3. …………………………….
4. …………………………….
5. …………………………….
6. …………………………….
Kelas : ……
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Daftar 6 kriteria yang akan mendasari pemilihan cara untuk
menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
Berziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan
dan mendoakan mereka
Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat
Belajar tekun supaya kelak bisa menjadi generasi penerus yang cerdas, terampil, dan
berguna bagi bangsa dan negara.
Mempelajari riwayat para tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan.
Meneladani hal-hal positif yang telah mereka lakukanbangsa dan negara.
Siswa yang menentukan kriteria sendiri
Siswa yang menentukan kriteria sendiri
Siswa yang menentukan kriteria sendiri
Siswa yang menentukan kriteria sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
5. ….
Rubrik Penilaian Pembuatan Papan target
NO Aspek Skor
1 2 3
1 Kerapian penulisan
kriteria-kriteria
pada kertas yang
telah disediakan
Tulisan tidak
rapi dan tidak
jelas sehingga
sulit dibaca
Tulisan agak
rapi tetapi bisa
dibaca dengan
mudah
Tulisan sudah
rapi dan mudah
dibaca
2 Kerapian
pemotongan dan
penempelan
kriteria-kriteria
pada papan target
Pemotongan
kriteria tidak
rapi dan
penempelan
kriteria
melebihi ruang
pada papan
target
Pemptongan
kriteria tidak
rapi tetapi
penempelan
kriteria sesuai
dengan ruang
pada papan
target
Pemotongan dan
penempelan
kritera sudah
rapi sesuai
dengan ruang
pada papan
target
3 Kriteria yang
disusun
menggunaka papan
target mudah
dipahami dan
rasional
Kriteria yang
disusun sulit
dipahami dan
diterima secara
rasional
Kriteria yang
disusun agak
mudah
dipahami dan
diterima secara
rasional
Kriteria yang
disusun mudah
dipahami dan
diterima secara
rasional
Jumlah
Skor Maksimum = 9
Kriteria:
Sangat baik = 90-100
Baik = 70-80
Cukup = 50-60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Lampiran lembar pekerjaan rumah
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar !
1. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu
adalah....
a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Sjahrir d. Ibu Fatmawati
2. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah….
a. Sutan Syahrir c. Latief Hendraningrat
b. Syudanco Singgih d. Sayuti Melik
3. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah….
a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat c. S. Suhud dan Chairul Saleh
b. Wikana dan Darwis d. Latief Hendraningrat dan Chairul
Saleh
4. Di bawah ini merupakan anggota golongan tua dalam persiapan proklamasi
kemerdekaan, kecuali….
a. Mohammad Hatta c. Ahmad Subarjo
b. Dr. Buntaran d. Laksamana Maeda
5. Perdana Menteri Republik Indonesia yang pertama kali adalah…
a. Mr. Muh. Yamin c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Syahrir d. Soeharto
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Jelaskan peristiwa petemuan di dalat?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Jelaskan peristiwa rengasdengklok?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Jelaskan peristiwa detik-detik proklamasi?
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Bagaimana sikapmu menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan negara republik Indonesia!
a. ………………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………………
c. ………………………………………………………………………………
d. ………………………………………………………………………………
e. ………………………………………………………………………………
Nama :
No. Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Pertemuan 3
LEMBAR KERJA SISWA
Siklus 1 Pertemuan 3
(Bahan Diskusi Siswa)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : V / 2
Hari, tanggal : Senin, 15 April 2013
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
C. Indikator Hasil Belajar
Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran
(role playing)
Melakukan gerak tubuh (tangan menggenggam) saat menyebutkan kata
merdeka
Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role playing)
Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi
di sekitar proklamasi
Dapat bekerja sama dalam kelompok
D. Petunjuk
Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !
E. Kegiatan Belajar
a. Bergabunglah dengan kelompokmu !
b. Siapkanlah perlengkapan yang akan digunakan untuk bermain peran !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
c. Simulasikan naskah drama yang sudah dibuat dalam kelompok ke depan
kelas !
d. Evaliasilah performa kelompok lain saat bermain peran (role playing)
menggunakan rubrik penilaian dibawah ini!
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
5. ….
Rubrik Penilaian Bermain Peran (Role Playing)
NO Aspek Skor
1 2 3
Persiapan
1 Persiapan
siswa
Siswa di dalam
kelompok masih
sibuk sendiri dengan
kegiatan yang lain
dan tidak membantu
persiapan kelompok
untuk bermain peran
Siswa saling
membantu persiapan
kelompok untuk
bermain peran tetapi
saat membantu
persiapan beberapa
siswa masih gaduh
di dalam kelompok
Siswa saling
membantu persiapan
kelompok untuk
bermain peran dan
tenang saat
membantu persiapan
kelompok untuk
bermain peran
Proses
2 Kerjasama
anggota
kelompok
Setiap anggota
kelompok bekerja
sendiri-sendiri dalam
melaksanakan tugas
kelompok
Sebagian anggota
kelompok bekerja
sama dalam
melaksanakan tugas
kelompok
Semua anggota
kelompok
bekerjasama dalam
melaksanakan tugas
kelompok
Pelaksanaan
3 Kepercayaa
n diri saat
memainkan
peran
Siswa tidak tenang
dan grogi saat
memainkan peran
dan arah pandangan
mata hanya melihat
Siswa tenang dan
tidak grogi saat
memainkan peran
tetapi pandangan
mata hanya melihat
Siswa tenang dan
tidak grogi saat
memainkan peran
dan pandanganya
melihat ke siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
ke lantai atau ke atas ke lantai atau ke atas yang lain
4 Keberanian
siswa
memainkan
peran
Siswa bersedia
tampil bermain
peran di depan kelas
jika ditemani guru
Siswa bersedia
tampil di depan kelas
untuk memainkan
peran jika ditunjuk
guru terlebih dahulu
Siswa bersedia
tampil di depan kelas
untuk memainkan
peran tanpa ditunjuk
guru terlebih dahulu
5 Kejelasan
ucapan di
kelas saat
bermain
peran
Suara dan ucapan
saat bermain peran
tidak keras dan tidak
terdengar jelas oleh
seluruh kelas
Suara dan ucapan
saat bermain peran
sudah cukup keras
dan terdengar jelas
tetapi hanya di
sebagian kelas saja
Suara dan ucapan
saat bermain peran
sudah keras dan
terdengar jelas oleh
seluruh kelas
6 Penghayata
n peran
yang
diperankan
Siswa tidak
menghayati peran
tokoh yang
diperankan, hanya
seperti saat berbicara
dan berperilaku
seperti biasa
Siswa menghayati
peran tokoh yang
diperankan tetapi
kurang menyeluruh
hanya cara berbicara
dengan gaya atau
cara berperilakunya
saja
Siswa menghayati
peran tokoh yang
diperankan secara
menyeluruh baik itu
cara berbicara
ataupun perilaku
yang digunakan
7 Kesesuaian
latar waktu
dan tempat
dengan
peristiwa
Waktu dan tempat
yang digunakan
untuk bermain peran
kurang tepat dengan
waktu dan tempat
kejadian tersebut
terjadi
Ada sedikit
kesalahan waktu
atau tempat yang
digunakan untuk
bermain peran
Waktu dan tempat
yang digunakan
untuk bermain peran
sesuai dengan waktu
dan tempat kejadian
tersebut terjadi
8 Keruntutan
alur
peristiwa
yang
diperankan
Alur peristiwa yang
digunakan terbolak
balik dan terjaadinya
peristiwa tidak
runtut
Alur peristiwa yang
digunakan sudah
tepat tetapi
terjadinya peristiwa
belum runtut
Alur peristiwa yang
digunakan tepat dan
terjadinya peristiwa
runtut, tidak terbolak
balik
Jumlah
Skor Maksimum = 24
Kriteria:
Sangat baik = 90-100
Baik = 70-80
Cukup = 50-60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 60 Menit
Tanggal : 20 April 2012
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar !
1. Nama tokoh pada gambar di samping adalah ….
a. Ir. Soekarno
b. Drs. Mohammad Hatta
c. Ahmad Soebardjo
d. Sutan Sjahrir
2. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu
adalah....
a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Sjahrir d. Ibu Fatmawati
3. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik
Indonesia, kecuali….
a. Soeharto c. Ir. Soekarno
b. Ibu Fatmawati d. Mr. Muh. Yamin
4. Perumusan naskah proklamasi bertempat di….
a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56
b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1
c. Gedung Volksraad
d. Lapangan Ikada Jakarta
5. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah….
a. Sutan Syahrir c. Latief Hendraningrat
b. Syudanco Singgih d. Sayuti Melik
6. Peristiwa yang terjadi pada gambar di
samping adalah….
a. Proklamasi kemerdekaan
b. Bandung lautan api
Nama :
No. Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
c. Perumusan teks proklamasi
d. Pengibaran bendera merah putih
7. Kota di Jepang yang pertama kali dibom atom oleh Amerika Serikat adalah….
a. Nagasaki c. Hiroshima
b. Tokyo d. Fujiyama
8. Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal....
a. 6 Agustus 1945 c. 17 Agustus 1945
b. 9 Agustus 1945 d. 14 Agustus 1945
9. Tempat untuk mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta sebelum
merencanakan proklamasi kemerdekaan adalah….
a. Tangerang c. Surabaya
b. Rengasdengklok d. Sragen
10. Tempat dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah....
a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56
b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1
c. Gedung Volksraad
d. Lapangan Ikada Jakarta
11. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perumusan naskah teks proklamasi adalah
….
a. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo
b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ibu Fatmawati
c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Moh. Yamin
d. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Sayuti Melik
12. Cara kita sebagai seorang pelajar untuk meneruskan perjuangan para pahlawan
adalah….
a. Bermain sepanjang hari c. Menonton televisi
b. Bermalas-malasan d. Belajar dengan tekun
13. Sikap yang baik dalam menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi
kemerdekaan negara republik Indonesia, kecuali….
a. Ziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan dan mendoakan mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
b. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik
indonesia
c. Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat
d. Meneladani hal-hal positif yang dilakukan oleh para tokoh yang terlibat
dalam proklamasi kemerdekaan
14. Berikut ini cara penyebaran berita proklamasi ke seluruh tanah air Indonesia,
kecuali….
a. Siaran Radio c. Mulut ke mulut
b. Poster d. Surat Kabar
15. Cara menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan
republik Indonesia adalah dengan cara….
a. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik
indonesia
b.Gaduh saat mengikuti upacara bendera peringatan kemerdekaan republik
indonesia
c. Ziarah ke makam para pahlawan proklamasi kemerdekaan republik
Indonesia
d. Mengikuti aksi tawuran antar pelajar
16. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah….
a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat c. S. Suhud dan Chairul Saleh
b. Wikana dan Darwis d. Latief Hendraningrat dan Chairul
Saleh
17. Bapak proklamator Indonesia adalah….
a. Sutan Sjahrir c. Ahmad Soebardjo
b. Laksamana Maeda d. Ir. Soekarno
18. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada pukul....
a. 10.00 WIB c. 10.00 WIT
b. 10.30 WIT d. 10.30 WIB
☺Selamat mengerjakan, semoga sukses☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
KUNCI JAWABAN
1. B
2. B
3. A
4. B
5. D
6. D
7. C
8. D
9. B
10. A
11. A
12. D
13. B
14. B
15. C
16. A
17. D
18. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
Lampiran 4. Instrumen Pengumpulan Data
Lembar Observasi
Lembar Observasi Keaktifan No Nama Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Bertanya kepada guru dan teman tentang
materi pembelajaran IPS saat proses
pembelajaran
Mengemukakan pendapat ketika
berdiskusi kelompok
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru dalam proses pembelajaran IPS
1. Yuan
2. Adib
3. Johan
4. Pindo
5. Dimas
6. Irma
7 Anis
8. Sinta
9. Naura
10. Aisah
11. Yuhan
12. Arya
13. Angga
14. Apin
15. Windi
16. Anisa
17. Supri
18. Naufal
19. Martini
20. Risa
21. Amanda
22. Fika
23. Tiwi
24. Nanda
25. Izum
JUMLAH
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
5. ….
Rubrik Penilaian Pembuatan Naskah Drama
NO Aspek Skor
1 2 3
1 Penggunaan tata
bahasa dalam
dialog percakapan
Tata bahasa yang
digunakan sulit
dipamani dan tidak
jelas
Tata bahasa yang
digunakan agak
sulit dipahami
dan kurang jelas
Tata bahasa yang
digunakan mudah
dipahami dan
jelas
2 Kesesuaian isi
dialog dengan
peristiwa
sesungguhnya
Isi dialog tidak
sesuai dengan
peristiwa
sesungguhnya
Isi dialog
sebagian sesuai
dengan peristiwa
sesungguhnya
Isi dialog sesuai
dengan peristiwa
sesungguhnya
3 Kesesuaian tokoh,
latar waktu, dan
latar tempat pada
dialog percakapan
dengan peristiwa
sesunguhnya
Tokoh/latar waktu/
latar tempat tidak
sesuai dengan
peristiwa
sesunguhnya
Tokoh/latar waktu
sesuai dengan
peristiwa
sesunguhnya
tetapi latar tempat
belum sesuai
Tokoh/latar
waktu/latar
tempat sesuai
dengan peristiwa
sesunguhnya
4 Keruntutan alur
terjadinya
peristiwa dalam
dialog percakapan
dengan peristiwa
sesunguhnya
Alur terjadinya
peristiwa dalam
dialog percakapan
tidak sesuai dengan
peristiwa
sesunguhnya
Alur terjadinya
peristiwa dalam
dialog percakapan
ada yang terbalik
dengan peristiwa
sesunguhnya
Alur terjadinya
peristiwa dalam
dialog percakapan
sesuai dengan
peristiwa
sesunguhnya
5 Jumlah dialog
percakapan yang
dilakukan setiap
tokoh dalam suatu
peristiwa
Setiap tokoh
mendapat jumlah
dialog percakapan
minimal 3 dialog
percakapan
Setiap tokoh
mendapat jumlah
dialog percakapan
minimal 4 dialog
percakapan
Setiap tokoh
mendapat jumlah
dialog percakapan
minimal 5 dialog
percakapan
6 Kerapian
penulisan dialog
percakapan
Penulisan dialog
percakapan tidak
rapi dan tidak
menggunakan
tanda baca
Penulisan dialog
percakapan tidak
rapi tetapi sudah
menggunakan
tanda baca
Penulisan dialog
percakapan sudah
rapi dan sudah
menggunakan
tanda baca
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
Skor Maksimum = 18
Kriteria:
Sangat baik = 90-100
Baik = 70-80
Cukup = 50-60
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
5. ….
Rubrik Penilaian Bermain Peran (Role Playing)
NO Aspek Skor
1 2 3
Persiapan
1 Persiapan
siswa
Siswa di dalam
kelompok masih
sibuk sendiri dengan
kegiatan yang lain
dan tidak membantu
persiapan kelompok
untuk bermain peran
Siswa saling
membantu
persiapan kelompok
untuk bermain
peran tetapi saat
membantu
persiapan beberapa
siswa masih gaduh
di dalam kelompok
Siswa saling
membantu
persiapan kelompok
untuk bermain peran
dan tenang saat
membantu
persiapan kelompok
untuk bermain peran
Proses
2 Kerjasama
anggota
kelompok
Setiap anggota
kelompok bekerja
sendiri-sendiri dalam
melaksanakan tugas
kelompok
Sebagian anggota
kelompok bekerja
sama dalam
melaksanakan tugas
kelompok
Semua anggota
kelompok
bekerjasama dalam
melaksanakan tugas
kelompok
Pelaksanaan
3 Kepercayaa
n diri saat
memainkan
Siswa tidak tenang
dan grogi saat
memainkan peran
Siswa tenang dan
tidak grogi saat
memainkan peran
Siswa tenang dan
tidak grogi saat
memainkan peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
peran dan arah pandangan
mata hanya melihat
ke lantai atau ke atas
tetapi pandangan
mata hanya melihat
ke lantai atau ke
atas
dan pandanganya
melihat ke siswa
yang lain
4 Keberanian
siswa
memainkan
peran
Siswa bersedia
tampil bermain
peran di depan kelas
jika ditemani guru
Siswa bersedia
tampil di depan
kelas untuk
memainkan peran
jika ditunjuk guru
terlebih dahulu
Siswa bersedia
tampil di depan
kelas untuk
memainkan peran
tanpa ditunjuk guru
terlebih dahulu
5 Kejelasan
ucapan di
kelas saat
bermain
peran
Suara dan ucapan
saat bermain peran
tidak keras dan tidak
terdengar jelas oleh
seluruh kelas
Suara dan ucapan
saat bermain peran
sudah cukup keras
dan terdengar jelas
tetapi hanya di
sebagian kelas saja
Suara dan ucapan
saat bermain peran
sudah keras dan
terdengar jelas oleh
seluruh kelas
6 Penghayata
n peran
yang
diperankan
Siswa tidak
menghayati peran
tokoh yang
diperankan, hanya
seperti saat berbicara
dan berperilaku
seperti biasa
Siswa menghayati
peran tokoh yang
diperankan tetapi
kurang menyeluruh
hanya cara
berbicara dengan
gaya atau cara
berperilakunya saja
Siswa menghayati
peran tokoh yang
diperankan secara
menyeluruh baik itu
cara berbicara
ataupun perilaku
yang digunakan
7 Kesesuaian
latar waktu
dan tempat
dengan
peristiwa
Waktu dan tempat
yang digunakan
untuk bermain peran
kurang tepat dengan
waktu dan tempat
kejadian tersebut
terjadi
Ada sedikit
kesalahan waktu
atau tempat yang
digunakan untuk
bermain peran
Waktu dan tempat
yang digunakan
untuk bermain peran
sesuai dengan waktu
dan tempat kejadian
tersebut terjadi
8 Keruntutan
alur
peristiwa
yang
diperankan
Alur peristiwa yang
digunakan terbolak
balik dan terjaadinya
peristiwa tidak
runtut
Alur peristiwa yang
digunakan sudah
tepat tetapi
terjadinya peristiwa
belum runtut
Alur peristiwa yang
digunakan tepat dan
terjadinya peristiwa
runtut, tidak
terbolak balik
Jumlah
Skor Maksimum = 24
Kriteria:
Sangat baik = 90-100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
Baik = 70-80
Cukup = 50-60
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
5. ….
Rubrik Penilaian Pembuatan Papan target
NO Aspek Skor
1 2 3
1 Kerapian penulisan
kriteria-kriteria pada
kertas yang telah
disediakan
Tulisan tidak
rapi dan tidak
jelas sehingga
sulit dibaca
Tulisan agak rapi
tetapi bisa dibaca
dengan mudah
Tulisan sudah
rapi dan mudah
dibaca
2 Kerapian
pemotongan dan
penempelan kriteria-
kriteria pada papan
target
Pemotongan
kriteria tidak
rapi dan
penempelan
kriteria melebihi
ruang pada
papan target
Pemptongan
kriteria tidak rapi
tetapi penempelan
kriteria sesuai
dengan ruang
pada papan target
Pemotongan dan
penempelan
kritera sudah rapi
sesuai dengan
ruang pada papan
target
3 Kriteria yang
disusun menggunaka
papan target mudah
dipahami dan
rasional
Kriteria yang
disusun sulit
dipahami dan
diterima secara
rasional
Kriteria yang
disusun agak
mudah dipahami
dan diterima
secara rasional
Kriteria yang
disusun mudah
dipahami dan
diterima secara
rasional
Jumlah
Skor Maksimum = 9
Kriteria:
Sangat baik = 90-100
Baik = 70-80
Cukup = 50-60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
Delapan Belas (18) Soal Tes Pilihan Ganda/Objektif
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 60 Menit
Tanggal : 20 April 2012
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar !
1. Nama tokoh pada gambar di samping adalah ….
a. Ir. Soekarno
b. Drs. Mohammad Hatta
c. Ahmad Soebardjo
d. Sutan Sjahrir
2. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu
adalah....
a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Sjahrir d. Ibu Fatmawati
3. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik
Indonesia, kecuali….
a. Soeharto c. Ir. Soekarno
b. Ibu Fatmawati d. Mr. Muh. Yamin
4. Perumusan naskah proklamasi bertempat di….
a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56
b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1
c. Gedung Volksraad
d. Lapangan Ikada Jakarta
5. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah….
a. Sutan Syahrir c. Latief Hendraningrat
b. Syudanco Singgih d. Sayuti Melik
6. Peristiwa yang terjadi pada gambar di
samping adalah….
Nama :
No. Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
a. Proklamasi kemerdekaan
b. Bandung lautan api
c. Perumusan teks proklamasi
d. Pengibaran bendera merah putih
7. Kota di Jepang yang pertama kali dibom atom oleh Amerika Serikat adalah….
a. Nagasaki c. Hiroshima
b. Tokyo d. Fujiyama
8. Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal....
a. 6 Agustus 1945 c. 17 Agustus 1945
b. 9 Agustus 1945 d. 14 Agustus 1945
9. Tempat untuk mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta sebelum
merencanakan proklamasi kemerdekaan adalah….
a. Tangerang c. Surabaya
b. Rengasdengklok d. Sragen
10. Tempat dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah....
a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56
b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1
c. Gedung Volksraad
d. Lapangan Ikada Jakarta
11. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perumusan naskah teks proklamasi adalah
….
a. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo
b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ibu Fatmawati
c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Moh. Yamin
d. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Sayuti Melik
12. Cara kita sebagai seorang pelajar untuk meneruskan perjuangan para pahlawan
adalah….
a. Bermain sepanjang hari c. Menonton televisi
b. Bermalas-malasan d. Belajar dengan tekun
13. Sikap yang baik dalam menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi
kemerdekaan negara republik Indonesia, kecuali….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
a. Ziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan dan mendoakan mereka
b. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik
indonesia
c. Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat
d. Meneladani hal-hal positif yang dilakukan oleh para tokoh yang terlibat
dalam proklamasi kemerdekaan
14. Berikut ini cara penyebaran berita proklamasi ke seluruh tanah air Indonesia,
kecuali….
a. Siaran Radio c. Mulut ke mulut
b. Poster d. Surat Kabar
15. Cara menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan
republik Indonesia adalah dengan cara….
a. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik
indonesia
b.Gaduh saat mengikuti upacara bendera peringatan kemerdekaan republik
indonesia
c. Ziarah ke makam para pahlawan proklamasi kemerdekaan republik
Indonesia
d. Mengikuti aksi tawuran antar pelajar
16. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah….
a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat c. S. Suhud dan Chairul Saleh
b. Wikana dan Darwis d. Latief Hendraningrat dan Chairul
Saleh
17. Bapak proklamator Indonesia adalah….
a. Sutan Sjahrir c. Ahmad Soebardjo
b. Laksamana Maeda d. Ir. Soekarno
18. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada pukul....
a. 10.00 WIB c. 10.00 WIT
b. 10.30 WIT d. 10.30 WIB
☺Selamat mengerjakan, semoga sukses☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
KUNCI JAWABAN
1. B
2. B
3. A
4. B
5. D
6. D
7. C
8. D
9. B
10. A
11. A
12. D
13. B
14. B
15. C
16. A
17. D
18. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
Lampiran 5. Validitas, Reliabilitas, dan Taraf Kesukaran
Surat Pengantar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran dari Expert Judgement
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
Tabel Hasil Reliabilitas SPSS 16
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.850 .856 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 21
2 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 22
3 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 14
4 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 16
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 25
6 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 12
7 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 14
8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 23
9 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 18
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 24
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 25
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 28
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 25
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 26
16 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 19
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 27
18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 24
19 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 15
20 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 19
21 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 20
22 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 19
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26
24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 23
25 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 19
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 26
27 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 22
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 25
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 23
30 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 18
31 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 14
32 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 20
33 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 19
34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26
35 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 25
36 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 23
B 30 27 35 26 22 25 27 26 35 30 26 36 3 32 25 29 19 34 29 18 35 33 30 9 35 4 7 26 34 24
IK 0.83 0.75 0.97 0.72 0.61 0.69 0.75 0.72 0.97 0.83 0.72 1.00 0.08 0.89 0.69 0.81 0.53 0.94 0.81 0.50 0.97 0.92 0.83 0.25 0.97 0.11 0.19 0.72 0.94 0.67
Kriteria M M M M SE SE M M M M M M SU M SE M SE M M SE M M M SU M SU SU M M SE
Valid V V V V V V V V V V V V V V V V V V
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
Tabel Hasil Tingkat KesukaranTabel Hasil Validitas dan Reliabilitas SPSS 16
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
Lampiran 6. Hasil Penelitian
Lembar Observasi Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
Tabel 1
Hasil Observasi Kondisi Awal Pertemuan 1 dan 2
Setelah menghitung mean (M) pada setiap indikator, maka dapat diperoleh
hasil keaktifan siswa pada kondisi awal seperti pada tabel 2.
No Nama Perolehan turus keaktifan siswa kondisi awal
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
1 YUA 0 0 3 2 AIS 0 0 0 3 JER 3 0 5 4 ANI 0 0 0 5 YOH 7 8 7 6 DEV 0 0 0 7 ANA 0 6 4 8 ARY 4 0 5 9 DAH 0 0 2 10 TRI 0 0 1 11 SUP 0 0 0 12 IRM 5 5 7 13 ZUM 0 0 1 14 TIW 0 0 1 15 ARI 0 0 1 16 FIK 0 0 1 17 JOH 0 0 1 18 NAF 0 0 1 19 NAR 0 0 1 20 AMA 9 7 7 21 DIM 0 0 1 22 ADI 0 0 1 23 WIN 0 0 0 24 KRI 0 0 1 25 ANS 0 0 0 Jumlah 28 26 51 Mean (M) 1.12≈1 1.04≈1 2.04≈2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
Tabel 2
Hasil keaktifan siswa indikator pada kondisi awal
Tabel 2 menunjukan keaktifan siswa pada kondisi awal pada saat
pembelajaran IPS berlangsung. Dapat diketahui bahwa siswa yang terlihat
melakukan hal yang sesuai pada indikator 1 keaktifan, yaitu bertanya kepada guru
dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran adalah
sebanyak 5 siswa dari keseluruhan 25 siswa (20 %), pada indikator 2 keaktifan,
yaitu siswa yang terlihat mengemukakan pendapat pada saat proses pembelajaran
ada 4 orang siswa dari keseluruhan 25 siswa (16 %), sedangkan keaktifan siswa
pada indikator 3 keaktifan, yaitu siswa yang terlihat mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA ada 8 orang siswa dari
keseluruhan 25 siswa (32 %).
No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Jumlah
Turus
Mean Keterangan Jumlah
Turus
Mean Keterangan Jumlah
Turus
Mean Keterangan
1 YUA 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 3 2 Aktif
2 AIS 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif
3 JER 3 1 Aktif 0 1 Tidak Aktif 5 2 Aktif
4 ANI 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif
5 YOH 7 1 Aktif 8 1 Aktif 7 2 Aktif
6 DEV 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif
7 ANA 0 1 Tidak Aktif 6 1 Aktif 4 2 Aktif
8 ARY 4 1 Aktif 0 1 Tidak Aktif 5 2 Aktif
9 DAH 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 2 2 Aktif
10 TRI 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif
11 SUP 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif
12 IRM 5 1 Aktif 5 1 Aktif 7 2 Aktif
13 ZUM 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif
14 TIW 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif
15 ARI 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif
16 FIK 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif
17 JOH 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif
18 NAF 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif
19 NAR 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif
20 AMA 9 1 Aktif 7 1 Aktif 7 2 Aktif
21 DIM 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif
22 ADI 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif
23 WIN 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif
24 KRI 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif
25 ANS 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif
Persentase
siswa yang
aktif
5 (20 %) 4 (16 %) 8 (32 %)
Persentase
siswa yang
tidak aktif
20 (80 %) 21 (84 %) 17 (68 %)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
Dokumentasi Nilai Mata Pelajaran IPS siswa SD Negeri Plaosan 1 pada kondisi awal (3 tahun pelajaran)
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
Perhitungan Nilai 3 Tahun Pelajaran
Berdasarkan dokumentasi data nilai IPS siswa SD Negeri Plaosan 1 Mlati pada 3
tahun pelajaran dapat diperoleh rata-rata nilai adalah sebagai berikut:
Sedangkan persentase siswa yang lulus KKM dalam 3 tahun adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
Peristiwa Rengasdengklok (Kelompok Ahmad Soebarjo)
Tokoh: Ahmad Subarjo : ……….
Wikana : ……….
Laksamana maeda : ……….
Sukarni : …………
Jusuf kunto : …………
Setelah mengetahui pendirian golongan tua, golongan muda mengadakan rapat yang dipimpin oleh Wikana di Asama Baperpi, Cikini 71,
Jakarta pada pukul 24.00 WIB
Wikana: mari rekan-rekan kita mulai rapat pada pukul 24.00 untuk membicarakan temtang proklamasi kemerdekaan negara kita.
Sukarni: baik, mari kita mulai
proses diskusi dalam rapat pun berlangsung, setelah beberapa saat maka didapatkan keputusan dari golongan muda
Wikana: dalam rapat ini diputuskan untuk mengungsikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk menjauhkan kedua
pemimpin nasional dari pengaruh Jepang, setuju?
Anggota rapat lainnya: setuju!
pagi buta pukul 04.00 WIB, tanggal 16 Agustus 1945 Soekarno-Hatta di ungsikan ke Rengasdengklok oleh golongan muda. Terjadi proses
penculikan, namun golongan muda segan menculik mereka karena Soekarno-Hatta berwibawa.
Singgih: Maaf, anda berdua sementara kami ungsikan terlebih dahulu ke Rengasdengklok.
Soekarno: kenapa kalian berbuat seperti ini?
Singgih: ini kami lakukan untuk melindungi kalian dari segala sesuatu yang berhubungan dengan pengaruh Jepang.
Hatta: Oh, begitu, baik kita pergi sekarang
Selama perjalanan dalam kendaraan, mereka melakukan perbincangan yang akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa proklamasi akan
segera dilaksanakan setelah mereka kembali ke Jakarta.
Singgih: bagaimana jika proklamasi dilakukan secepatnya?untuk menghindari pertumbuhan darah lebih banyak.
Soekarno: bagaimana Bung Hatta?
Hatta: begini, kita ambil langkah yang terbaik untuk kebaikan bersama, bagaimana?
Soekarno: kalau begitu begini Bung, proklamasi akan dilaksanakan besok pagi di Jakarta.
Singgih: baik, saya akan segera kembali ke Jakarta untuk memberitahukan hal ini kepada golongan tua.
sementara itu di Jakarta terjadi rapat antara golongan tua dan golongan muda, golongan ua diwakili oleh Ahmad Subardjo dan golongan
muda diwakili oleh Wikana.
Laksamana Maeda: sebaiknya, teks proklamasi dirumuskan di kediaman saya untuk menjamin keamanan kita, bagaimana?
Semua anggota rapat: setuju, setuju,setuju
Laksamana Maeda: saya berterimakasih atas kepercayaan kalian, saya akan menjamin keselematan kalian di kediaman saya.
Golongan muda akan menjemput Soekarno dan Hatta dari Rengasdengklok menuju Jakarta. Namun, terjadi perdebatan antara golongan
muda dan golongan tua sesampainya di Rengasdengklok.
A Subardjo: permisi rekan-rekan, saya ingin menjemput Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta sekarang
Wikana: wah, tidak bisa dilakukan sekarang karena kami masih mengkhawatirkan mereka jika terpengaruh oleh Jepang
A Subardjo: saya mengerti maksud baik kalian, jika memang besok pagi belum terjadi proklamasi kemerdekaan saya bersedia
menyerahkan nyawa saya sendiri sebagai jaminan, jadi percayakan kepada kami bahwa besok akan terjadi proklamasi, bagaimana?
Wikana: kalau begitu baiklah, saya mengijinkan mereka kembali ke Jakarta sekarang untuk menyiapkan proklamasi besok pagi.
Tokoh: Jendral Terauchi : Yohan, Dr. Radjiman W. : Apin, Ir. Soekarno : Angga, Drs. Moh. Hatta : Arya
Pada tanggal 12 Agustus 1945
Dr. Radjiman W., Ir. Soekarno, dan Drs. Moh. Hatta bertemu di suatu tempat
Ketiga tokoh: Selamat siang rekan-rekan (Mereka bertiga saling bersalaman)
Ir. Soekarno : Mari rekan-rekan kita berangkat ke Dalat, untuk memenuhi undangan Jendral Terauchi seorang panglima
tentara jepang di Asia Tenggara
Drs. Moh. hatta: Baiklah, mari kita berangkat…tetapi dimanakah itu Dalat?
Ir. Soekarno : Itu di daerah Vietnam selatan bung..
Dr. Radjiman W: Segera…mari kita ke bandara untuk menuju ke Dalat (Vietnam selatan)
Mereka bertiga dalam perjalanan ke dalat, dan sesampainya di Dalat
Jendral Terauchi: Selamat datang di Dalat, Welcome..mari kita mulai berbincang-bincang..
Ketiga tokoh: Baiklah…mari kita berbincang-bincang
Ir. Soekarno: Jendaral, sebenarnya apa yang mau kita bicarakan?
Jendral Terauchi : Begini bung, saya memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia!
Dr. Radjiman W: Anda bercanda!!?, mengapa anda bisa berbicara seperti itu?
Jendral Terauchi: Begini, dikarenakan setelah Amerika mengebom atom negara saya(Jepang). Pertamakali mengebom
atom kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan yang kedua kali kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945,
sehingga kami memutuskan menyerah pada negara-negara sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
Drs. Moh. Hatta: Bagaimana bung karno kita mensikapi berita ini?
Ir. Soekarno: Baiklah bung hatta dan Dr. Radjiman, kita segera kembali ke Indonesia untuk memberitahukan berita ini
kepada rekan-rekan kiat..bagaimana?
Dr. Radjiman W dan Drs. Moh. Hatta: Siap laksanakan..
Ir. Sekarno: Terimakasih jendral, kalau begitu saya dan rekan-rekan saya akan segera kembali ke Indonesia untuk
mengabarkan hal ini..
Jendral Terauchi: haik..silahkan (Ketiga tokoh pergi bersama-sama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
Hasil Rubrik Penilaian Kerja Siswa
Rubrik Psikomotor
Kelompok Ir. Soekarno
Rubrik Penilaian Bermain Peran (role playing)
Yoh
Ang
NO
Aspek Skor
NO
Aspek Skor
1 2 3
1 2 3
1
3
1
3
2
3
2
3
3
3
3
2
4
3
4
3
5
3
5
3
6
3
6
2
7
3
7
3
8
3
8
3
Total
24
Total
4 18
Skor
total 24
Skor
total 22
Nilai 100
Nilai 91.66666667
Kelompok Ibu Fatmawati
Rubrik Penilaian Bermain Peran (role playing)
Rsa
Mar
NO
Aspek Skor
NO
Aspek Skor
1 2 3
1 2 3
1
2
1
2
2
3
2
3
3
2
3 1
4
3
4
3
5 1
5 1
6 1
6 1
7
3
7
3
8
2
8
2
Total 2 6 9
Total 3 4 9
Skor
total 17
Skor
total 16
Nilai 70.83333333
Nilai 66.66666667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
Rubrik Kognitif
Kelompok Ahmad Soebarjo
Kelompok Ibu Fatmawati
Rubrik Penilaian Pembuatan Naskah
Drama
Rubrik Penilaian Pembuatan
Naskah Drama
NO Aspek Skor
NO Aspek Skor
1 2 3
1 2 3
1
3
1
3
2
2
2
2
3
3
3
3
4
3
4
3
5
2
5 1
6
2
6 1
Total
6 9
Total 2 2 9
Skor total 15
Skor total 13
Nilai 83.33333333
Nilai 72.22222222
Rubrik Produk
Kelompok Ahmad Soebarjo
Kelompok Laksamana maeda
Rubrik Penilaian Pembuatan Papan
Target
Rubrik Penilaian Pembuatan Papan
Target
NO Aspek Skor
NO Aspek Skor
1 2 3
1 2 3
1
3
1
3
2
2
2
3
3
2
3
2
Total
4 3
Total
2 6
Skor total 7
Skor total 8
Nilai 77.77777778
Nilai 88.88888889
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
Foto-Foto Proses Pembelajaran Siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Pada Mata
Pelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing
Pertemuan 1:
Siswa sedang
bertanya kepada
guru mengenai
materi yang
diajarkan
Pertemuan 1:
Siswa sedang
menjawab
pertanyaan
mengenai materi
yang diajarkan
Pertemuan 1:
Siswa sedang
mengerjakan
lembar kerja
kelompok yaitu
menempel foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
Pertemuan 1:
Siswa sedang
berdiskusi
menjawab
pertanyaan pada
lembar kerja
Pertemuan 1:
Siswa sedang
mencari jawaban
pertanyaan
menggunakan
sumber belajar
Pertemuan 1:
Siswa sedang
mencari jawaban
pertanyaan
menggunakan
sumber belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
Pertemuan 2:
Siswa sedang
membacakan hasil
pekerjaan
kelompok
Pertemuan 2:
Siswa sedang
membacakan hasil
pekerjaan
kelompok
Pertemuan 2:
Siswa sedang
bertanya kepada
guru mengenai
materi yang
diajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
Pertemuan 2:
Siswa sedang
berdiskusi dalam
kelompok untuk
membuat naskah
drama
Pertemuan 2:
Siswa sedang
bertanya kepada
guru, “pak kalau
naskanya pendek
bagaimana?”
Pertemuan 2:
Guru sedang
menjelaskan tata
cara penggunaan
media papan target
kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
Pertemuan 3:
Siswa sedang
melakukan
kegiatan role
playing peristiwa
pertemuan di dalat
Pertemuan 3:
Siswa sedang
memperkenalkan
pemain yang akan
melakukan
kegiatan role
playing
Pertemuan 3:
Siswa sedang
melakukan
kegiatan role
playing peristiwa
kekelahan jepang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI