plagiat merupakan tindakan tidak terpujikelas v sd negeri plaosan 1 menggunakan metode role playing...

310
i PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh: Arifin Ridwan Windarto NIM : 091134120 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 05-Sep-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA

KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE

ROLE PLAYING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Oleh:

Arifin Ridwan Windarto

NIM : 091134120

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah, serta AnugerahNya

dalam kehidupanku

Pribadiku sebagai calon pendidik yang berkualitas

Kedua orang tuaku yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan

kepada anaknya baik dukungan moral maupun materiil serta do’a yang tiada

hentinya

Simbah buyutku yang tiada henti-hentinya memberikan do’a, semangat, dan

arahan kepada penulis sampai akhir hayatnya

Dosen-dosenku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang

senantiasa memberikan bimbingan dan arahan agar penulis menjadi seorang

pendidik yang berkualitas

Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memuntunku menjadi

calon pendidik yang berkualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

Hal apapun yang kita lakukan tidak akan sia-sia dan lihat kedepannya

Bekerja dengan hati

Jangan hanya ada jikala teman sedang membutuhkan anda, tetapi anda selalu

ada bahkan saat teman tidak membutuhkan anda (Raditya Dika)

Tampang tak perlu rupawan, asal murah dengan senyuman (ERWE)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyataan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 01 Mei 2013

Penulis,

Arifin Ridwan Windarto

(091134120)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Arifin Ridwan Windarto

NIM : 091134120

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA

KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE

PLAYING

Dengan demikian, saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola

dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan

ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin

dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 06 Juni 2013

Yang menyatakan,

Arifin Ridwan Windarto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA

KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE

PLAYING

Arifin Ridwan Windarto

Universitas Sanata Dharma

2013

Peneliti menemukan masalah pada kekatifan dan prestasi belajar siswa kelas

V SD Negeri Plaosan 1 Mlati, sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

bertujuan untuk mengetahui pengunaan metode role playing sebagai upaya

meningkatkan peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD

Negeri Plaosan 1 Mlati sesuai dengan rumusan masalah pada penelitian ini.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam

1 siklus dengan 3 kali pertemuan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa

kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dengan jumlah 25 siswa yang terdiri dari 9 siswa

laki-laki dan 16 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan

dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan

metode role playing. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa

observasi dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini berupa lembar observasi keaktifan siswa, lembar tes obyektif/pilihan

ganda, dan lembar rubrik penilaian hasil kerja siswa.

Metode role playing digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi

belajar siswa melalui ketiga tahapan dalam metode role playing. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode role playing, keaktifan dan

prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati

meningkat. Peningkatan ini terbukti dari keaktifan siswa dalam belajar, untuk

indikator 1 meningkat dari kondisi awal 20 % menjadi 36 %, indikator 2 meningkat

dari kondidi awal 16 % menjadi 40 %, dan indikator 3 meningkat dari kondisi awal

32 % menjadi 56 %. Peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari jumlah siswa

yang lulus KKM meningkat dari kondisi awal sebanyak 55.50 % menjadi 96 % dan

rata-rata nilai yang didapatkan siswa meningkat dari kondisi awal sebanyak 58.94

menjadi 79.27.

Kata Kunci : keaktifan, prestasi belajar IPS, dan metode role playing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

THE ACTIVENESS IMPROVEMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT IN

SOCIAL SCIENCE OF THE V GRADE STUDENT IN PLAOSAN 1 MLATI

ELEMENTARY SCHOOL USING ROLE PLAYING METHOD

Arifin Ridwan Windarto

Sanata Dharma University

2013

The researcher indicated that grade five students of Plaosana I Elementary

School Mlati struggled in engaging in learning and in achieving the passing grade.

Considering this challenge, this study was aimed at identifying the improvement of

students’ learning engagement and achievement in Social Sciences resulted from the

implementation of Role playing.

This classroom action research was conducted in 1 cycle consisting of 3

classroom meetings. The subject in this research was students of grade five of

Plaosan 1 elementary school which consisted of 25 student – 9 male student and 16

female student. The object of this research was the improvement of students learning

involvement and learning achievement in social sciences using role playing method.

The technique was used for collecting the data was observation and documentation.

The instruments used to collect data was observation checklist containing a list of

statement to elicit students’ involvement, objective test, and rubrics

The results of the study indicated that the implementation of role playinghas

the potential to increase the students’ learning involvement and learning achievement

in learning social sciences. This improvement was evidence from activeness of

student in learning , for indicator 1 was improved from the beginning condition in 20

% become 36%, indicator 2 was improved from the beginning condition in 16 %

become 40 %, and indicator 3 was improved from the beginning condition in 32 %

become 56 %. The improved of learning achievement was showed from student pass

of the limit pass score in the classroom was getting improved from the beginning

condition 55.50 % become 96 % and the average of student score was getting

improved from beginning condition 58.94 become 79.27.

Key Word: activeness, learning achievement of social science, and role

playing method.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan segala kenikmatan, rahmat, serta hidayahNya kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Peningkatan

Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Plaosan 1

Menggunakan Metode Role playing ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata

Dharma (USD) Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa

adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku ketua program

pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma

3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. selaku dosen pembimbing I dan Eny

Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, memberikan petunjuk, dan

memberikan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai.

4. Semua dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

5. Sumarjoko, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Plaosan 1 yang telah memberikan ijin

tempat untuk melakukan penelitian di sekolah

6. Junedi, S.Pd.SD selaku guru kelas V SD Negeri Plaosan 1 yang telah bersedia

memberikan bantuan dalam proses penelitian

7. Siswa siswi Kelas V SD N Plaosan 1 selaku subjek penelitian yang telah bersedia

untuk membantu saya dalam proses penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

8. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan/ karyawati SD N Plaosan 1 yang telah

memberikan bantuan sehingga proses penelitian berlangsung dengan lancar

9. Bapak Sudarto dan Ibu Murbaning Nastiti selaku orangtua yang telah

memberikan semangat dan dukungan serta doa yang tiada hentinya kepada

penulis

10. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada

penulis

11. Teman-teman PGSD kelas B angkatan 2009 atas semangat kebersamaan,

dukungan, dan kerjasama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan

12. Teman-teman PPL SD Negeri Plosan 1 yang selalu memeri dukungan dan

bantuan kepada penulis dalam proses penelitian

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Dalam kehidupan ini kesempurnaan hanya milik Allah SWT, maka penulis pun

merasa masih jauh dari kesempurnaan. Begitu pula dalam penulisan skripsi ini juga

masih jauh dari kesempurnaa. Untuk itu, saran dan kritik sangat penulis terima

sebagai masukan dalam perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan

kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Terima kasih.

Yogyakarta, 31 Mei 2013

Penulis,

Arifin Ridwan Windarto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 12

1.3 Perumusan Masalah ..................................................................................... 13

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 13

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 13

1.6 Definisi Operasional...................................................................................... 14

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1 Kajian Teori .................................................................................................. 16

2.1.1 Dasar Teori ................................................................................................ 16

2.1.2 Keaktifan Belajar ...................................................................................... 18

2.1.3 Prestasi Belajar ......................................................................................... 21

2.1.4 Metode Role Playing ................................................................................. 27

2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .................................................... 37

2.1.6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .............................................................. 40

2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................... 43

2.3 Desain Diagram Penelitian yang Relevan ..................................................... 49

2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 50

2.5 Hipotesis Tindakan ....................................................................................... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

3.2 Setting Penelitian .......................................................................................... 56

3.3 Rencana Tindakan ........................................................................................ 57

3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ....................................................... 60

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 63

3.6 Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................... 68

3.7 Validitas, Realibilitas, dan Tingkat Kesukaran ............................................ 74

3.8 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 93

3.9 Analisis Data ................................................................................................ 94

3.10 Jadwal Penelitian ......................................................................................... 98

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 99

4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ..................................................................... 99

4.1.2 Hasil Penelitian Kualitas Proses ................................................................ 112

4.1.3 Hasil Penelitian Kualitas Hasil .................................................................. 120

4.2 Pembahasan .................................................................................................. 124

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 146

5.2 Keterbatasan ................................................................................................. 148

5.3 Saran ............................................................................................................. 150

DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 151

LAMPIRAN ..................................................................................................... 154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

DAFTAR TABEL

JUDUL TABEL HALAMAN

Tabel 1 Indikator Keberhasilan ...................................................................... 61

Tabel 2 Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik Pengumpulan Data ........ 69

Tabel 3 Lembar Observasi Keaktifan ............................................................ 71

Tabel 4 Pedoman Wawancara ....................................................................... 72

Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Tes Pilihan Ganda/Objektif ...................................... 73

Tabel 6 Hasil Penilaian Silabus .................................................................... 78

Tabel 7 Hasil Penilaian RPP ......................................................................... 80

Tabel 8 Indikator Nomer Soal Sebelum Validitas dan Reliabilitas .............. 85

Tabel 9 Hasil Perhitungan Validitas Menggunakan SPSS 16 ....................... 87

Tabel 10 Indikator Nomer Soal Valid dan Soal Tidak Valid ........................ 88

Tabel 11 Kualifikasi Reliabilitas .................................................................... 89

Tabel 12 Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ................... 90

Tabel 13 Kategori Tingkat Kesukaran .......................................................... 91

Tabel 14 Kisi-Kisi Tingkat Kesukaran Item Soal ......................................... 92

Tabel 15 Jadwal Penelitian ............................................................................ 98

Tabel 16 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 1 ............................. 114

Tabel 17 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 2 ............................. 115

Tabel 18 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 3 ............................ 116

Tabel 19 Rangkuman Perhitungan Turus Keaktifan Siklus 1 ..................... 118

Tabel 20 Hasil Perhitungan Keaktifan Siswa pada Indikator 1, 2, dan 3 .... 119

Tabel 21 Perolehan Nilai Kognitif, Psikomotor, dan Produk ...................... 122

Tabel 22 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................... 123

Tabel 23 Hasil Penelitian Siklus I ................................................................ 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR GAMBAR

JUDUL GAMBAR HALAMAN

Gambar 1 Diagram Penelitian yang Relevan ................................................ 50

Gambar 2 Desain Putaran Spiral Kemmis dan Mc. Taggart .......................... 54

Gambar 3 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Lulus KKM ................ 129

Gambar 4 Grafik Peningkatan Rata-Rata Nilai Siswa ............................... 129

Gambar 5 Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa ......................................... 130

Gambar 6 Contoh Media Foto Para Pahlawan Kemerdekaan ..................... 133

Gambar 7 Contoh Hasil Kerja Kelompok Ir. Soekarno .............................. 134

Gambar 8 Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta ......................... 135

Gambar 9 Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ir. Soekarno ................ 137

Gambar 10 Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ibu Fatmawati ........... 138

Gambar 11 Contoh Hasil Kerja Kelompok Ibu Fatmawati .......................... 140

Gambar 12 Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta ....................... 141

Gambar 13 Contoh Lembar Soal Evaluasi Amd ......................................... 143

Gambar 14 Contoh Lembar Soal Evaluasi Adb .......................................... 144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

JUDUL LAMPIRAN HALAMAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 154

Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran Sebelum Divalidasi .......................... 156

Lampiran 3 Perangkat Pembelajaran Sesudah Divalidasi ............................ 201

Lampiran 4 Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 255

Lampiran 5 Validitas, Reliabilitas, dan Taraf Kesukaran ............................ 265

Lampiran 6 Hasil Penelitian ......................................................................... 274

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I memuat tentang latar belakang masalah penelitian ini, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi

operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menuliskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan

situasi belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan

potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang

diperlukan baik untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara (Sudrajat,

2010; Badan Satuan Nasional Pendidikan, 2006). Jika kita memperhatikan

pendidikan di negara kita saat ini khususnya di sekolah dasar, tentunya belum

sampai pada taraf yang diinginkan oleh negara kita agar sesuai dengan isi dari

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003. Uno (2011: 220) “kondisi pendidikan di

negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang benitik beratkan pada

model belajar konvensional seperti ceramah”. Proses pembelajaran di sekolah

dasar masih cenderung bersifat tradisional dan pasif, serta belum mengembangkan

potensi yang ada pada diri siswa secara optimal. Seperti yang dikatakan Uno

(2011: 220) “di sekolah saat ini ada indikasi bahwa pola pembelajaran bersifat

teacher centered. Kecenderungan pembelajaran ini, mengakibatkan lemahnya

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar

yang dicapai tidak optimal”.

Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar (SD) Negeri Plaosan 1 Mlati juga

cenderung masih menggunakan proses pembelajaran tradisional yang pusat

pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered). Pembelajaran tradisional

tersebut terlihat saat proses pembelajaran di SD Negeri Plaosan 1 Mlati khusunya

di kelas V. Kelas V terdiri dari 25 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa

perempuan. Peneliti melakukan observasi langsung ke dalam kelas V SD Negeri

Plaosan 1 pada tanggal 25 Oktober 2012 dan tanggal 19 November 2012 untuk

mengamati proses pembelajaran IPS. Observasi langsung dilakukan peneliti

dengan mengamati subjek atau hal yang mau diteliti, terjun langsung dengan

melihat, merasakan, mendengarkan, berpikir tentang subjek atau hal yang diteliti.

Peneliti mengamati berbagai aktivitas kegiatan siswa yang menunjukan indikator-

indikator keaktifan menggunakan lembar observasi keaktifan. Indikator-indikator

keaktifan yang diamati seperti, bertanya kepada guru dan teman tentang materi

pembelajaran IPS saat proses pembelajaran, mengemukakan pendapat ketika

berdiskusi kelompok, dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam

proses pembelajaran IPS. Selain melakukan observasi berbagai aktivitas kegiatan

yang dilakukan siswa peneliti juga melakukan observasi cara guru kelas dalam

menyampaikan materi pembelajaran IPS untuk mengetahui cara guru mengajar.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SD Negeri Plaosan 1

Mlati, terlihat bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru relatif masih

bersifat tradisional, yaitu guru sebagai pusat pembelajaran dan siswa sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

objek pembelajaran sehingga jika guru tidak ada di dalam kelas siswa tidak dapat

melaksanakan proses pembelajaran. Seperti yang di ungkapkan Sanjaya (2010:

208) “dalam kegiatan belajar mengajar guru memegang peran yang sangat

penting. Jika tidak ada guru di dalam kelas kegiatan belajar mengajar tidak dapat

terlaksana”. Selain itu juga terlihat saat proses pembelajaran siswa kurang

memperhatikan saat guru menyampaikan materi pelajaran IPS. Keaktifan siswa

saat proses pembelajaran IPS berlangsung juga masih kurang dan bahkan siswa

cenderung pasif. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS dapat dilihat

dari indikator-indikator keaktifan belajar siswa, yaitu ketika guru bertanya kepada

siswa “apakah ada pertanyaan?”, siswa kebanyakan tidak menjawab pertanyaan

dan diam. Siswa yang bertanya berjumlah 5 siswa dari jumlah 25 siswa dengan

persentase 20 %. Ketika guru meminta pendapat kepada siswa “mengerjakanya di

LKS atau di buku tulis?”, siswa yang mengemukakan pendapat berjumlah 4 dari

jumlah 25 siswa dengan persentase 16%. Ketika guru meminta siswa untuk

mengerjakan LKS, tetapi siswa justru berbisik-bisik dengan teman lainya, ada

yang sibuk dengan kegiatanya masing-masing dan justru tidak mengerjakan tugas

yang diberikan guru. Jumlah siswa yang mengerjakan tugas dalam proses

pembelajaran IPS berjumlah 8 dari jumlah 25 dengan persentase 32 %.

Selain observasi peneliti juga melakukan tanya jawab guru kelas V di SD

Negeri Plaosan 1 Mlati (komunikasi pribadi, 12 September 2012). Hasil

wawancara kepada guru tersebut memberikan informasi tentang latar belakang

keluarga dan pendidikan dari siswa di sana, “latar belakang keluarga siswa

kebanyakan bekerja sebagai buruh, yang bekerja dari pagi sampai sore dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

malamnya untuk beristirahat, jadi tidak ada waktu bagi siswa untuk mendapat

pendampingan mengenai pendidikan dari orang tua. Tingkat kesadaran orang tua

mengenai pendidikan sangatlah rendah, mereka hanya berfikir asal siswanya

sekolah sudah cukup”. Hal ini yang menjadikan siswa kurang bisa memahami

materi pelajaran yang berdampak pada prestasi belajar siswa di sekolah. Diperkuat

juga oleh guru selanjutnya yang mengatakan “di kelas V saat pembelajaran

siswanya kurang antusias mengikuti pembelajaran dan perhatian siswa pada

pembelajaran kurang”.

Saat jam istirahat, peneliti juga berkesempatan bertanya jawab kepada

siswa kelas V mengenai proses pembelajaran IPS di kelas V (komunikasi pribadi,

12 September 2012). Peneliti bertanya “dek kamu suka pelajaran IPS gak?”,

jawab siswa “aku gak suka mas, soalnya banyak menghafal”. Selain bertanya

kepada siswa peneliti juga bertanya jawab dengan guru kelas V agar memperkuat

keterangan yang diberikan siswa. (komunikasi pribadi, 12 September 2012) guru

mengatakan bagaimana proses pembelajaran IPS, “saat pembelajaran IPS siswa

tidak aktif dan cenderung pasif saat diberikan materi, saat diberikan tugas siswa

ramai dan sibuk sendiri dengan kegiatanya, mungkin itu disebabkan siswa kurang

tertarik dengan pembelajaran IPS yang materinya masih abstrak bagi siswa dan

kurang menarik bagi siswa”. Penjelasan tentang proses pembelajaran pelajaran

IPS dan hasil tanya jawab di atas mengindikasikan bahwa keaktifan belajar

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, yang menyebabkan prestasi belajar

siswa dalam mata pelajaran IPS menjadi kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

dari nilai-nilai prestasi belajar siswa dan jumlah siswa yang lulus KKM pada mata

pelajaran IPS masih kurang.

Menurut data yang peneliti peroleh, prestasi belajar siswa pada pelajaran

IPS selama tiga tahun terakhir masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah

KKM. KKM mata pelajaran IPS di SD Negeri Plaosan 1 yang ditetapkan yaitu 60.

Pada tahun 2012/2013 nilai-nilai ulangan harian yang di dapatkan siswa untuk

mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1 masih mendapatkan nilai rata-

rata kelas yang rendah sebesar 56.72. Dokumen ulangan harian siswa menunjukan

bahwa dari jumlah 25 siswa masih ada 11 siswa atau sebesar 44 % siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM. Sementara pada tahun 2011/2012 nilai-nilai

ulangan harian yang di dapatkan siswa untuk mata pelajaran IPS di kelas V SD

Negeri Plaosan 1 juga masih mendapatkan nilai rata-rata kelas yang rendah

sebesar 61.5. Dokumen ulangan harian siswa juga menunjukan bahwa dari jumlah

siswa 24 masih ada 10 siswa atau 41,66 % siswa mendapat nilai dibawah KKM.

Ditambah nilai ulangan harian pada tahun 2010/2011 nilai-nilai ulangan harian

yang didapat siswa untuk mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1

masih mendapatkan nilai rata-rata kelas yang rendah sebesar 58.6. Dokumen

ulangan harian siswa juga menunjukan bahwa dari jumlah 23 siswa masih ada 11

siswa atau sebesar 47.82 % siswa mendapat nilai dibawah KKM. Maka rata-rata

untuk keseluruhan nilai siswa yang sudah mencapai KKM atau melebihi KKM

selama 3 tahun terakhir sebesar 55.50 % dan nilai rata-rata mata pelajaran IPS

selama 3 tahun terakhir sebesar 58.94.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan mengenai proses

pembelajaran, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang bersifat

tradisional dan berpusat pada guru (teacher centered) dapat menyebabkan siswa

cenderung menjadi pasif dalam proses pembelajaran. Hal itu dapat mengakibatkan

potensi yang dimiliki siswa kurang bisa berkembang dengan maksimal, karena

siswa menjadi objek belajar dari guru. Seperti yang di ungkapkan Uno (2011:

220) “di sekolah, saat ini ada indikasi bahwa pola pembelajaran bersifat teacher

centered. Kecenderungan pembelajaran ini, mengakibatkan lemahnya

pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar

yang dicapai tidak optimal”. Sependapat dengan Uno, Sanjaya (2010: 209)

mengatakan

sebagai objek belajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan

kemampuan sesuai minat dan bakatnya, bahkan untuk belajar sesuai

dengan gayanya sangat terbatas. Sebab, dalam proses pembelajaran

segalanya diatur dan ditentukan oleh guru. Siswa menjadi kurang bisa

aktif dalam proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran

tradisional ini guru terlihat lebih berperan aktif dari pada siswa saat

proses pembelajaran berlangsung.

Sedangkan kecenderungan proses pembelajaran di sekolah dasar saat ini masih

berpusat pada guru yang menggunakan metode klasikal seperti ceramah dan tanya

jawab, sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Proses

pembelajaranan yang berpusat pada guru tersebut berakibat pada tingkat

pemahaman siswa terhadap materi yang masih rendah. Di dalam kelas siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikan guru, serta sedikit

kesempatan bagi siswa untuk bertanya kepada guru.

Uraian diatas menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa dalam kelas

masih kurang sehingga berdampak pada prestasi belajar yang rendah. Kurangnya

keaktifan dan prestasi belajar siswa saat proses pembelajaran dikarenakan proses

pembelajaran IPS yang masih bersifat tradisional. Saat proses pembelajaran IPS

berlangsung siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran dan bahkan cenderung

pasif. Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa disebabkan karena materi

pelajaran IPS yang masih abstrak bagi siswa dan kurang menarik bagi siswa,

karena cara menyampaikan meteri ajar IPS oleh guru belum menggunakan metode

yang sesuai. Guru masih menggunakan proses pembelajaran tradisional, yang

berpusat pada guru (teacher center) bukan berpusat pada siswa (student center).

Sehingga siswa kurang terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran IPS,

karena dalam pembelajaran tradisional guru menggunakan metode ceramah, tanya

jawab, penugasan, dan sedikit kesempatan bagi siswa untuk bertanya serta

berdiskusi. “Guru masih menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga

menyebabkan siswa pasif” (Uno, 2012: 75). Bagi siswa metode-metode tersebut

merupakan metode yang membosankan dan kurang menarik sehingga berdampak

pada prestasi dan keaktifan siswa dalam pelajaran IPS.

Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan oleh

guru dan siswa begitu juga sebaliknya, yang bertujuan untuk mempelajari suatu

materi tertentu. Seperti yang diungkapkan oleh Winkel (2004: 59) “belajar

merupakan aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pemahaman-

pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan ini bersifat relatif konstan

dan berbekas”. Sependapat dengan Winkel, Sanjaya (2010: 235) mengatakan

“belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga

menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku”. Sementara itu John Dewey

(dalam Uno, 2012: 196) bahwa belajar adalah apa yang menyangkut apa yang

harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri.

Proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered)

mengakibatkan siswa cenderung menerima segala informasi yang diberikan oleh

guru, sehingga sedikit kesempatan bagi siswa untuk bertanya. Seperti yang di

ungkapkan Sanjaya (2010: 209) “peran siswa adalah sebagai penerima informasi

yang diberikan guru. Dalam pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher

centered) proses pembelajaran mengarah pada hasil akhir proses pembelajaran

(nilai)”. Hasil akhir proses pembelajaran (nilai) dijadikan oleh guru sebagai target

utama proses pembelajaran, sehingga guru mengesampingkan proses

pembelajaran yang seharusnya dikuasai siswa. Proses pembelajaran yang baik

melihat keberhasilan siswa tidak hanya dari hasil akhir proses pembelajaran

(nilai), tetapi melihat pada sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran.

Sanjaya (2010: 210) “keberhasilan suatu proses pengajaran diukur sejauh mana

siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru”.

Proses belajar mengajar yang baik harusnya berpusat pada siswa (student

center) yaitu siswa sebagai subjek belajar agar siswa dapat belajar secara

maksimal. Seperti yang dikatakan Sanjaya (2010: 214) “siswa tidak dianggap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

sebagai objek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh kemauan guru,

melainkan siswa ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan bakat,

minat, dan kemampuan yang dimilikinya. Bukanlah pada guru (teacher center)

sebagai pusat belajar”. Melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar

mengajar dan didukung dengan fasilitas (sarana dan prasarana) yang baik seperti:

rancangan kegiatan, sumber belajar, alat peraga, dan media, dapat membuat siswa

aktif membangun pengetahuanya sendiri.

Tujuan pembelajaran yang baik yaitu melihat keberhasilan siswa tidak

hanya dari hasil akhir proses pembelajaran yang berupa nilai, tetapi melihat pada

sejauh mana siswa dapat mengubah kemampuanya dalam proses pembelajaran

dari tidak bisa menjadi bisa. Seperti yang dikatakan Sanjaya (2010: 215) “tujuan

pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi proses untuk

mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai”. Begitu

juga dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar

harusnya juga seperti penjelasan sebelumnya yaitu dalam proses pembelajaran

berpusat pada siswa (student center) dan melihat siswa sebagai subjek belajar.

Berdasarkan fakta dan uraian yang telah disampaikan sebelumnya, untuk

mengoptimalkan keaktifan dan prestasi belajar siswa diperlukan langkah-langkah

yang tepat yang dapat digunakan untuk mengatasi hal-hal tersebut. Metode

pembelajaran tradisional yang selama ini digunakan harus diubah dengan metode

pembelajaran inovatif yang bisa menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran. Pemilihan metode juga harus disesuaikan dengan materi ajar yang

akan disampaikan dalam suatu mata pelajaran tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Bahan materi dalam pelajaran IPS masih bersifat abstrak bagi siswa karena

materi dan konsep-konsep yang terdapat di dalamnya berisi tentang kejadian-

kejadian yang terjadi di masa lalu. Sedangkan siswa sekolah dasar kelas V masih

berusia antara 7-11 tahun dimana kemampuan berpikir siswa masih berada dalam

tingkatan operasional konkret yang tingkat pemahamanya belum begitu mampu

memahami materi dan konsep-konsep yang abstrak, seperti yang di ungkapkan

oleh Sanjaya (2008: 263) “fase operasional konkret, karena pada masa ini pikiran

anak terbatas pada objek-objek yang ia jumpai dari pengalaman-pengalaman

langsung”. Oleh sebab itu peneliti harus pandai memilih dan menerapkan metode

pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan materi dan konsep-konsep yang

masih abstrak. Pemilihan metode tersebut bertujuan agar siswa menjadi tertarik

untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan siswa menjadi paham

mengenai materi dan konsep-konsep yang masih abstrak sehingga siswa tidak

hanya sekedar menghafalnya saja.

Guru dapat menggunakan salah satu metode pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman mengenai konsep-konsep yang masih abstrak bagi

siswa, salah satunya dengan menggunakan metode role playing. Peneliti memilih

menggunakan metode role playing karena dengan menggunakan metode ini dapat

menjadikan materi IPS yang abstrak menjadi konkrit seperti yang dikatakan Zaini

(2008: 100) bahwa role play digunakan dengan alasan karena menjadikan

problem yang abstrak menjadi kongrit dan melibatkan peserta didik dalam

pembelajaran yang langsung dan eksperiensial. Selain itu Zaini (2008: 98) juga

mengatakan “role playing adalah aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik”. Role playing

mendukung siswa mengespresikan perasaannya dan juga melibatkan sikap, nilai,

dan keyakinan. Zaini (2008: 104) mengungkapkan pendekatan role playing yang

bisa digunakan di dalam kelas untuk pembelajaran yang membahas materi yang

terjadi di masa lampau, diantaranya:

Pendekatan berbasis spekulasi (speculative-based approach). Dalam

pendekatan ini peserta didik dilibatkan dalam membuat spekulasi

terhadap pengetahuan masa lalu, peristiwa masa lampau, atau yang akan

datang dengan menggunakan aspek-aspek yang diketahui dari wilayah

subjek tertentu dan pengetahuan yang dimiliki secarainteraktif.

Pendekatan ini siswa diharapkan: (1) membangkitkan pengetahuan untuk

mengisi celah antara informasi yang diketahui dengan yang tidak

diketahui, (2) menggunakan bukti untuk membuat penilaian yang

berdasar, (3) merekonstruksi kemudian merepresentasi interaksi tertentu

untuk menganalisis peristiwa.

Penjelasan di atas menjelaskan bahwa metode role playing bisa digunakan untuk

menyampaikan dan membahas materi IPS yang kebanyakan masih bersifat abstrak

dan terjadi di masa lalu. Selain itu Sudjana (2005: 206) menunjukan hubungan

antara metode kegiatan pembelajaran dengan aspek tingkah laku, yaitu untuk

mengembangkan aspek tingkah laku sikap (penyerapan perasaan melalui

pengalaman baru yang berhasil) cocok menggunakan metode bermain peran.

Tingkah laku sikap yang dikembangkan adalah tingkah laku yang menunjukan

keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan bermain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

peran/role playing. Sementara itu Davies (dalam Uno & Muhammad, 2011: 220)

mengemukakan “penggunaan role playing dapat membantu siswa dalam

mencapai tujuan-tujuan afektif”. Penggunaan metode role playing diharapkan

membuat siswa mampu mengalami proses belajarnya secara nyata melalui

berbagai peran yang diperankanya, semisal saat memainkan peran tokoh-tokoh

penting dalam proklamasi dan peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi

kemerdekaan negara Indonesia.

Pendapat para tokoh di atas juga di perkuat oleh hasil penelitian yang telah

diteliti dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Sulistiyaningrum (2011);

Pamungkas P. (2010); Sadali (2000); dan Wintala (2011) yang membuktikan

bahwa metode role playing dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

siswa. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian sebagai upaya meningkatkan

keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS

menggunakan metode role playing, dengan judul “Peningkatan keaktifan dan

prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan

metode role playing”. Penggunaan metode role playing, diharapkan keaktifan dan

prestasi belajar siswa dapat meningkat.

1.2 Pembatasan Masalah

Peneliti dalam penelitian ini membatasi permasalahan pada peningkatan

keaktifan dan prestasi belajar IPS dengan materi menghargai jasa dan peranan

tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan menggunakan metode role playing

pada siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati tahun pelajaran 2012/2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang, maka

rumusan masalah yang di ambil peneliti adalah:

1.3.1 Bagaimana penggunaan metode role playing sebagai upaya untuk

meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam

mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013?

1.3.2 Bagaimana penggunaan metode role playing sebagai upaya untuk

menigkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam

mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Untuk mengetahui penggunaan metode role playing sebagai upaya

meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam

mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013.

1.4.2 Untuk mengetahui penggunaan metode role playing sebagai upaya

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam

mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi peneliti, dapat meningkatkan wawasan mengenai penyampaian materi

tentang kompetensi dasar mengenai menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan dengan menggunakan metode role palying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

1.5.2 Bagi guru, dapat menambah pengalaman dalam menggunakan metode role

playing unruk mengenalkan dan memberikan materi menghargai jasa dan peranan

tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan pada siswa.

1.5.3 Bagi siswa, dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung setelah

melihat, melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman belajarnya melalui

kegiatan role playing. Siswa juga dapat menjadi lebih berperan aktif dalam proses

pembelajaran karena siswa dapat mengalami sendiri pengalaman belajarnya

sehingga pengetahuan akan cepat ditangkap oleh siswa.

1.5.4 Bagi sekolah, memberikan masukan tentang bagaimana menggunakan dan

penerapan metode role playing dalam proses pembelajaran sebagai salah satu

upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

1.6 Definisi Operasional

Penelitian ini perlu didefinisi operasional untuk menyamakan presepsi

tentang hal-hal yang secara operasional masih berbeda, yaitu:

1.6.1 Belajar adalah proses perubahan perilaku yang terjadi sepanjang hayat

sejak/terus menerus dari siswa lahir sampai meninggal melalui praktek dan latihan

di lingkungannya.

1.6.2 Prestasi belajar adalah usaha kegiatan belajar antara guru dengan siswa yang

dapat diukur menggunakan evaluasi seperti: tes, baik tes lisan maupun tertulis.

1.6.3 Keaktifan belajar adalah siswa mengalami sendiri proses belajarnya melalui

aktivitas-aktivitas yang mendukung terjadinya proses belajar. Kemauan siswa

untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sudah ada dalam diri siswa, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

guru harus pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan

siswa dalam belajar dapat dimunculkan

1.6.4 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah adalah ilmu yang mempelajari

manusia di masyarakat dengan menggunakan beberapa kajian pokok dengan

tujuan agar manusia dapat memecahkan berbagai masalah, sehingga semakin

mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya.

1.6.5 Role playing/role play/bermain peran adalah metode yang digunakan untuk

meningkatkan kemampuan penguasaan materi ajar melalui memainkan peran

secara langsung sesuai dengan karakter materi ajar. Siswa dapat memainkan peran

dan menyampaikan nilai-nilai dalam kaitanya dengan suatu bidang ilmu tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

Bab II memuat tentang kajian teori, kerangka berpikir, hipotesis tindakan, dan

penelitian yang relevan.

2.1 Kajian Teori

Teori-teori yang mendukung terlaksananya penelitian terdiri dari dasar

teori konstruktivisme dan teori-teori pendukung, seperti keaktifan belajar, prestasi

belajar, metode role playing, ilmu pengetahuan sosial (IPS), dan penelitian

tindakan kelas (PTK).

2.1.1 Dasar Teori

2.1.1.1 Teori Konstruktivisme

“Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi

premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun,

mengkontruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup”

(Suyono, 2011: 105). Menurut Sanjaya (2010: 246), “belajar menurut teori

konstruktivistik bukanlah sekedar menghafal akan tetapi, proses mengkontruksi

pengetahuan melalui pengalaman”. Sehingga potensi diri yang dimiliki akan

berkembang dan pengetahuan yang siswa peroleh akan bermakna setelah siswa

belajar secara langsung, melihat, melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman

belajarnya. Sependapat dengan Sanjaya, teori konstruktivisme sosial dari

Vygotsky (dalam Suyono, 2011: 109) yang mengatakan “teori pembelajarannya

sebagai pembelajaran kongsi sosial (social cognition). Pembelajaran kongsi sosial

meyakini bahwa kebudayaan merupakan penentu utama bagi pengembangan

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

individu”. Selain itu Nik Azis Nik Pa (dalam Lapono, 2010: 1-25) menjelaskan

tentang konstruktivisme dalam belajar,

konstruktivisme adalah tidak lebih daripada komitmen terhadap

pandanga bahwa manusia membina pengetahuanya sendiri. Ini bermakna

bahwa sesuatu pengetahuan yang dipunyai oleh seorang individu adalah

hasil daripada aktiviti yang dilakukan individu tersebut, dan bukan sesuatu

maklumat atau pembelajaran yang diterima secara pasif dari luar.

Pengetahuan tidak boleh dipindahkan daripada pemikiran seseorang

individu kepada pemikiran individu yang lain. Sebaliknya, setiap individu

membentuk pengetahuanya sendiri dengan menggunakan pengalamannya

secara terpilih.

Peneliti memilih teori konstruktivisme seperti penjelasan Nik Azis Nik Pa di atas

karena keaktifan siswa menjadi syarat utama dalam pembelajaran konstruktivisme

(Lapono, 2010: 1-25). Selain itu teori konstruktivisme sesuai dengan metode role

playing, seperti yang dikatakan Suparno (2007: 82-83) metode role playing

merupakan salah satu contoh metode yang sesuai dengan teori konstruktivisme.

Pengertian di atas menunjukan bahwa teori belajar konstruktivisme sesuai

dengan proses pembelajaran menggunakan metode role playing karena siswa

membangun sendiri pengetahuannya melalui belajar secara langsung, melihat,

melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman belajarnya melalui kegiatan role

playing untuk memahami materi pembalajaran. Melalui proses pembelajaran

menggunakan role playing siswa juga dapat mengalami proses belajarnya secara

langsung dan nyata dari lingkungan sosial mereka. Selain itu siswa juga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

menunjukan keaktifan belajarnya dalam proses pembelajaran menggunakan

metode role playing.

2.1.2 Keaktifan Belajar

2.1.2.1 Pengertian Keaktifan Belajar

Keaktifan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai

kegiatan, kesibukan, aktivitas (Tim penyusun KBBI, 2005: 26). Keaktifan belajar

adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental (Sardiman, 2001: 3). Menurut

Yamin (2007: 82) “belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk membangun

pengetahuan dalam dirinya. Proses pembelajaran terjadi perubahan dan

peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dalam

ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif”. Dengan demikian, kegiatan aktif siswa

dalam proses pembelajaran dapat disebut dengan belajar aktif. Sanjaya (2007:

101-106) mengatakan aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata,

tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual, dan

emosional. Guru tidak bisa melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa, tetapi

guru dapat mengamatinya yaitu dari kegiatan siswa tersebut sebagai akibat adanya

aktivitas pikiran dan perasaan, seperti siswa bertanya, siswa mengemukakan ide,

siswa menyanggah ide, siswa menyetujui ide, siswa menjawab, siswa melakukan

diskusi, siswa memecahkan soal, siswa mengamati sesuatu, siswa melaporkan

hasil pekerjaannya, siswa membuat rangkuman, siswa membuat refleksi dan

sebagainya. Sementara itu menurut Dimyati & Mudjiono (2006: 45)

dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan.

Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan

fisik berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-

keterampilan, dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis misalnya

menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan

masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain,

menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain.

Berbagai macam bentuk keaktifan belajar di atas sudah terdapat dalam diri

siswa, sehingga siswa mempunyai keinginan untuk melakukan berbagai macam

bentuk keaktifan tersebut. Siswa dapat melakukan dan menunjukan berbagai

macam kekatifan belajar jika guru dapat memfasilitasi siswa agar dapat

melakukan dan menunjukan berbagai macam kekatifan belajar. Menurut Arifin

(2008: 294) mengatakan “pada dasarnya peserta didik adalah manusia aktif yang

mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan

anspirasinya sendiri. Keaktifan itu beranekaragam bentuknya mulai dari kegiatan

fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati”. Sependapat

dengan Arifin, Uno (2012: 196) mengatakan “seorang anak pada dasarnya sudah

memiliki keinginan untuk berbuat dan mencari sesuatu yang sesuai dengan

anspirasinya, demikian halnya dengan belajar. Belajar hanya mungkin terjadi

apabila siswa aktif dan mengalaminya sendiri”. Sehingga seorang guru harus

pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan siswa dalam

belajar seperti: keinginan berbuat dan mencari sesuatu dapat dimunculkan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa

keaktifan belajar yaitu proses pembelajaran yang dialami oleh siswa sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

melalui aktivitas-aktivitas keaktifan yang mendukung terjadinya proses

pembelajaran. Kemauan siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sudah

ada dalam diri siswa, sehingga guru harus pandai memfasilitasi siswa dalam

proses pembelajaran agar keaktifan siswa dalam belajar dapat dimunculkan.

Selain itu peneliti bersama kelompok studi keaktifan menyimpulkan indikator-

indikator keaktifan. Berdasarkan indikator-indikator keaktifan yang telah

dikemukakan oleh para ahli kemudian peneliti bersama kelompok studi keaktifan

menyimpulkan bahwa indikator keaktifan adalah sebagai berikut : (1) bertanya

kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran

yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada

guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak

memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru,

(2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan

tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan

melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai

dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan

mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan.

2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa

Berdasarkan pengertian-pengertian keaktifan yang disampaikan

sebelumnya oleh Uno (2012: 196), Arifin (2008: 294), Sanjaya (2007: 101-106),

dan Dimyati & Mudjiono (2006: 45) mengindikasikan bahwa proses pembelajaran

mempunyai pengaruh terhadap keaktifan belajar siswa. Oleh sebab itu guru harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan siswa dalam

belajar, seperti: keinginan berbuat dan mencari sesuatu dapat dimunculkan. Guru

dapat menyusun kegiatan di dalam RPP agar memungkinkan siswa untuk

melakukan dan menunjukan aktivitas/interaksi keaktifan dalam belajar.

Dikarenakan dengan munculnya aktivitas/interaksi yang terjadi antara guru

dengan siswa ataupun siswa dengan siswa lain seperti pada indikator keaktifan

mengakibatkan terbentuknya pengetahuan siswa. Selain itu dari aktivitas/interaksi

tersebut dapat memaksimalkan siswa dalam berproses selama proses

pembelajaran, karena siswa belajar dengan melakukan berbagai indikator

keaktifan dalam belajar.

2.1.3 Prestasi Belajar

2.1.3.1 Pengertian Belajar

Belajar tidak pernah terpisahkan dari manusia karena pada hakikatnya

manusia melakukan kegiatan belajar sepanjang hayatnya, semenjak lahir sampai

meninggal. Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah/lembaga formal seperti

sekolah dasar tetapi juga melalui lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

Sanjaya (2010: 222) “belajar adalah proses yang terus menerus, yang tidak pernah

berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas”. Belajar bertujuan untuk

memperoleh pengetahuan yang baru. Seperti yang dikatakan Dimyati & Mudjiono

(2006: 7)

belajar merupakan tindakan dan perilaku kompleks. Sebagai tindakan,

maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu

terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.

Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-

benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan

bahan belajar.

Sementara itu Uno (2012: 138) mengatakan “belajar adalah proses yang

menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan dengan sengaja untuk

memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman baru ke arah yang lebih

baik”. Sependapat dengan Uno, Sanjaya (2010: 235) mengatakan “belajar adalah

proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan

munculnya perubahan tingkah laku”. Sependapat juga dengan Uno, Slameto

(2010:2) juga mengatakan “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”.

Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan sebelumnya menunjukan

bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku yang terjadi sepanjang hayat

sejak/terus menerus dari siswa lahir sampai meninggal melalui praktek dan latihan

di lingkungannya. Lingkungan pembelajaran siswa tidak hanya terbatas pada

ruang kelas tetapi juga di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

Melalui belajar ini yang akhirnya membuat anak mendapatkan keterampilan,

pengetahuan, sikap, dan nilai yang bersifat konstan/menetap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

2.1.3.2 Macam-Macam Bentuk Belajar

Berikut ini merupakan macam-macam bentuk belajar menurut Passaribu

(1985: 10-11) (a) belajar bersyarat yaitu belajar menanggapi suatu rangsangan

secara lain daripada yang semula diminta oleh rangsangan itu, (b) belajar dengan

mencoba adalah belajar dengan mencoba terus saja, sehingga nanti pada

hakikatnya berhasil. Seseorang akan terus belajar, berusaha apabila belum

mengalami keberhasilan dari tujuan yang akan dicapai, (c) belajar asosiatip adalah

belajar untuk menambah pengetahuan, memperluas kekayaan tanggapan.

Tanggapan asal dari pengamatan merupakan unsur terakhir dari pengamatan kita.

Maka penting sekali adanya usaha untuk memperbanyak tanggapan. Tanggapan

yang ada pada anak saling berhubungan satu sama lain dengan tanggapan yang

telah ada sebelumnya, dan (d) belajar dengan insght adalah belajar yang

pemecahannya ditemukan tidak secara kebetulan, melainkan secara sistematis atau

sebagai akibat dari menangkapnya suatu hubungan pengertian. Bentuk belajar ini

membantu dalam pembentukan manusia dengan perantaraan bahan wejangan,

yang mengarahkan kepribadianya dan membantu dalam pertumbuhan untuk

menuju kedewasannya.

2.1.3.3 Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Arifin (2009: 12) “prestasi merupakan hal yang berkenaan

dengan aspek pengetahuan”. Menurut Winkel (1984: 64) menyatakan bahwa

“prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai”. Hasil dari usaha pembelajaran

perlu di ukur secara langsung dengan menggunakan tes atau evaluasi, yang

bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Sedangkan Tim penyusun KBBI (2005: 700) “prestasi adalah hasil yang telah

dicapai(dari yang telah dilakukan atau dikerjakan, dsb)”. Berdasarkan hal-hal

yang telah disampaikan sebelumnya prestasi adalah sebuah hasil/usaha yang telah

dicapai oleh seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu dan dapat diukur

menggunakan tes atau evaluasi.

Menurut Arifin (2008: 12) “prestasi belajar merupakan suatu masalah yang

bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang

kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan

masing-masing”. Sedangkan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (1990: 700)

dikatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya yang ditunjukan

dengan nilai atau tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Hadan

Nawawi (1981: 100) mengartikan “prestasi belajar sebagai tingkat keberhasilan

dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor

yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu”.

Sedangkan Dimyati & Mudjiono (2006: 3) mengatakan “hasil belajar merupakan

hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. Dari sisi guru,

tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa,

hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Berdasarkan uraian diatas menunjukan bahwa prestasi belajar adalah usaha

kegiatan belajar antara guru dengan siswa yang dapat diukur menggunakan

evaluasi seperti: tes, baik tes lisan maupun tertulis. Hasil dari evaluasi dinyatakan

dalam bentuk simbol-simbol, angka, huruf, atau kalimat dan dapat digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

untuk melihat bagaimana prestasi belajar siswa dan tinggi rendahnya prestasi

belajar siswa pada suatu mata pelajaran tertentu.

2.1.3.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Keaktifan siswa sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Menurut

Zaini,dkk (2008: xiv)

belajar aktif itu sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan

hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya

menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa

yang telah diberikan. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tertentu untuk

dapat mengikat informasi yang baru saja diterima. Belajar aktif adalah

salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian

menyimpannya dalam otak.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar,

karena dalam kegiatan belajar adalah merupakan sebuah proses, dan hasil dari

proses belajar adalah prestasi. Keberhasilan dalam belajar dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar. Sudjana (2009: 39)

mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

(1) faktor Intrinstik, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti

motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan,

sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis, (2) Faktor ekstrinsik, yaitu faktor yang

berasal dari luar siswa atau lingkungan seperti guru, media, teman pergaulan, dan

lain-lain. Sependapat dengan Sudjana, Slameto (2010: 54-72) mengungkapkan

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: (1) faktor

internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor

intern terdiri dari: (a) faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), (b) faktor

psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan),

dan (c) faktor kelelahan, (2) faktor eksternal, yaitu faktor dari luar individu.

Faktor ekstern terdiri dari: (a) faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi

antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua, dan latar belakang kebudayaan), (b) faktor sekolah (metode mengajar

guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar dan tugas rumah, dan (c) faktor masyarakat (kegiatan

siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

masyarakat). Sedangkan menurut Mulyasa (2006: 190) “prestasi belajar

merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-

faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi

empat, yaitu (1) bahan atau materi yang dipelajari, (2) lingkungan, (3) faktor

instrumental, dan (4) kondisi peserta didik”.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan sebelumnya dapat

diindikasikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

adalah (1) bahan atau materi yang dipelajari, (2) kondisi lingkungan keluarga,

sekolah, dan masyarakat, (3) faktor instrumental berupa keadaan gedung, media

pembelajaran, dan metode mengajar guru (4) kondisi jasmaniah (kesehatan dan

cacat tubuh), psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

dan kesiapan), dan faktor kelelahan siswa, (5) keaktifan siswa. Tingkat

keberhasilan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dipegaruhi faktor-

faktor tersebut, sehingga prestasi belajar siswa dapat menjadi sempurna jika aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor dalam proses pembelajaran dapat terpenuhi.

2.1.4 Metode Role Playing

2.1.4 1 Pengertian Metode Role playing

McCaslin (2006: 10) mengatakan “role playing is what the young child

does in a dramatic play”. Pendapat ahli tersebut dapat diartikan bahwa role

playing adalah bagaimana siswa melakukan permainan drama. Djajadisastra

(1983: 34) mengatakan “metode bermain peran atau berperan adalah suatu metode

mengajar di mana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan

kegiatan memainkan peran tertentu seperti yang terdapat dalam kehidupan

masyarakat atau sosial”. Sedangkan menurut Sagala (dalam Taniredja, 2011: 39)

“Sosiodrama adalah metode mengajar yang mendramatisasikan suatu situasi sosial

yang mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan suatu

masalah yang muncul dari suatu situasi sosial”. Sependapat dengan Sagala, Zaini

(2008: 98) mengatakan “role playing adalah aktivitas pembelajaran terencana

yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik”. Salah

satu tujuan pendidikan yang digunakan di dalam kelas adalah pendekatan berbasis

problem. Pendekatan ini melibatkan siswa untuk meneliti informasi yang spesifik

untuk sampai pada kesimpulan yang belum ditentukan sebelumnya (Zaini, 2008:

102). Sehingga peneliti mengindikasikan antara metode role playing dan metode

sosiodrama adalah metode yang sama, persamaannya kedua metode tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

terletak pada tahapan dan tujuannya. Kedua metode tersebut mempunyai tahapan

yang sama yaitu ada tahapan dimana siswa harus menghadapi dan memecahkan

suatu masalah/problem dari kegiatan memainkan peran suatu situasi sosial yang

dilakukan siswa. Persamaan kedua yaitu terletak pada tujuan metode role playing

dan metode sosiodrama, tujuan dari kedua metode tersebut adalah agar siswa

dapat memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial.

Pemecahan masalah yang muncul dari suatu situasi sosial menggunakan

metode role playing menurut Zaini (2008: 98) didasarkan pada tiga aspek umum

suatu pengalaman peran dalam kehidupa sehri-hari. Tiga aspek utama tersebut

antara lain: (1) mengambil peran (role-taking), yaitu tekanan ekspektasi-

ekspektasi sosial terhadap pemegang peran. Contoh: berdasar pada hubungan

keluarga, (2) membuat peran (role-making), yaitu kemampuan pemegang peran

untuk berubah secara dramatis dari suatu peran ke peran yang lain dan

menciptakan serta memodifikasi peran sewaktu-waktu diperlukan, serta (3) tawar-

menawar peran (role-negotitation), yaitu tingkat di mana peran-peran

dinegosiasikan dengan peran yang lain dalam parameter dan hambatan interaksi

sosial.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan sebelumnya dapat diartikan

bahwa role paying adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan

kemampuan penguasaan materi ajar melalui memainkan peran secara langsung

sesuai dengan karakter materi ajar. Siswa dapat memainkan peran dan

menyampaikan nilai-nilai dalam kaitanya dengan suatu bidang ilmu tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

2.1.4.2 Pendekatan Dalam Metode Role Playing

Zaini (2008: 101-104) mengutarakan beberapa pendekatan role playing

yang bisa digunakan di dalam kelas, antara lain:

2.1.4.2.1. Pendekatan berbasis keterampilan (skills-based aprroach)

Dalam pendekatan berbasis ketrampilan peserta didik diharapkan untuk: (1)

memperoleh suatu keterampilan, kemampuan atau sikap yang sering melalui

perilaku model dengan seperangkat kriteria, (2) melatih sifat-sifat sampai benar-

benar terinternalisai dengan mengikuti kriteria yang ada, serta (3)

mendemonstrasikan sifat tersebut kepada yang lain untuk tujuan evaluasi.

2.1.4.2.2. Pendekatan berbasis isu (issues-based approach)

Permainan secara aktif mengeksplorasi suatu isu dengan mengandaikan peran-

peran dari manusia dalam kehidupan nyata yang berselisih satu sama lain untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Dari pendekatan ini siswa diharapkan untuk: (1)

meneliti sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang mengelilingi suatu isu, (2)

meneliti sikap, kepercayaan yang dianut oleh manusia tertentu, (3) menjadikan

dirinya berpihak pada permanen yang memang posisi yang sama, (4) berunding

atau berdebat dengan mereka yang memegang posisi yang berbeda, (5) mungkin

mengambil pendirian dari yang bertentangan dengan suatu isu.

2.1.4.2.3. Pendekatan berbasis problem (problem-based approach)

Pendekatan ini melibatkan peserta didik untuk meneliti informasi yang spesifik

untuk sampai pada kesimpulan yang ditentukan sebelumnya. Pendekatan berbasis

problem peserta didik diharapkan untuk: (1) menarik pengetahuan dari suatu

wilayah disiplin ilmu tertentu, (2) menggunakan pengetahuannya sendiri secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

tepat, (3) menerapkan pengetahuan dalam serangkaian tantangan, (4) mereaksi

secara tepat terhadap problem yang muncul, (5) mencari solusi yang telah

dipertimbangkan dengan berdasarkan alasan yang dibenarkan.

2.1.4.2.4. Pendekatan berbasis spekulasi (speculative-based approach)

Pendekatan ini peserta didik dilibatkan dalam membuat spekulasi terhadap

pengetahuan masa lalu, peristiwa masa lampau, atau yang akan datang dengan

menggunakan aspek-aspek yang diketahui dari wilayah subjek tertentu dan

pengetahuan yang dimiliki secara interaktif. Dalam pendekatan ini siswa

diharapkan: (1) membangkitkan pengetahuan untuk mengisi celah antara

informasi yang diketahui dengan yang tidak diketahui, (2) menggunakan bukti

untuk membuat penilaian yang mendasar, (3) merekonstruksi kemudian

merepresentasi interaksi tertentu untuk menganalisis peristiwa.

2.1.4.3 Tahapan Metode Role Playing

Role playing dapat dilakukan dalam tiga tahap yaitu: perencanaan,

interaksi, dan refleksi atau evaluasi. Ketiga tahapan tersebut menurut Zaini (2008:

104-116) adalah sebagai berikut:

2.1.4.3.1 Perencanaan dan persiapan

Sebelum melakukan suatu kegiatan maka kita harus membuat perencanaan

yang baik. Karena perencanaan yang baik akan dapat memberikan hasil yang baik

pula. Dalam metode role playing ada beberapa perencanaan yang harus dilakukan

yaitu: (1) mengenal peserta didik, sebagai seorang guru yang baik maka kita pasti

akan mengetahui bagaimana kondisi peserta didik kita. Misalnya saja jumlah

peserta didik, pemahaman peserta didik tentang materi yang diajarkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

pengalaman sebelumnya tentang role playing, kelompok umur, latar belakang

peserta didik, minat dan kemampuan peserta didik, dan kemampuan peserta didik

untuk melakukan kolaborasi, (2) menentukan tujuan pembelajaran, tujuan

pembelajaran harus diidentifikasi secara jelas agar memiliki fokus kerja yang

jelas. Selain dirumuskan dengan jelas hendaknya tujuan pembelajaran tersebut

diungkapkan kepada peserta didik atau siswa, (3) mengidentifikasi skenario,

masalah yang ada disekitar peserta didik yang akan di angkat dalam role playing

maka harus disusun dalam bentuk skenario, skenario yang ada tersebut akan

memberikan informasi tentang apa yang harus diketahui oleh peserta didik.

Setelah membuat skenario untuk suatu materi tertentu maka akan menempatkan

beberapa peran yang sesuai dengan skenario yang telah dibuat, (4) penempatan

peran, memilih peran-peran yang mungkin dapat diperankan sesuai dengan materi

pelajaran, (5) menentukan posisi guru, dalam hal ini guru harus menentukan

posisinya, apakah dia akan ikut berperan atau menjadi pengamat dalam proses

role playing, (6) mempertimbangkan hambatan yang bersifat fisik, sebelum

dilaksanakan role playing maka kita harus benar-benar mempertimbangkan

hambatan-hambatan yang berasal dari piranti fisik seperti ketersediaan ruangan,

kondisi kelas dan sebagainya, (7) merencanakan waktu, pelaksanaan role playing

akan sangat tergantung dari jenis role playing yang ditetapkan. Namun sekiranya

perbandingan waktu yang sering digunakan antara pendahuluan, interaksi, dan

evaluasi adalah 1:2:3, (8) mengumpulkan sumber informasi yang relefan,setelah

semua hal-hal yang pokok telah diperhatikan maka kita juga memerlukan

tambahan informasi untuk memeperkuat skenario yang telah kita buat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

2.1.4.3.2 Interaksi

Adapun langkah-langkah pengimplementasian rencana ke dalam aksi

adalah: (1) membangun aturan dasar. Untuk mengetahui harapan-harapan guru

terhadap peserta didik dan sebaliknya, (2) mengeksplisitkan tujuan pembelajaran.

Mengemukakan tujuan pembelajaran dari role playing dan menjelaskan

pentingnya role playing kepada peserta didik agar mempermudah peserta didik

dalam mengevaluasi tingkat keberhasilan yang tercapai, (3) membuat langkah-

langkah yang jelas. Menjelaskan tujuan yang menyokong penggunaan role

playing kepada peserta didik beserta langkah-langkahnya, (4) mengurangi

ketakutan di depan publik, (5) mengambarkan skenario atau situasi, (6)

mengalokasikan peran, (7) mencari informasi yang cukup, (8) memulai role

playing.

2.1.4.3.3 Refleksi dan evaluasi

2.1.4.3.3.1 Refleksi.

Setelah siswa melakukan serangkaian kegiatan role playing maka harus

diadakan refleksi. Dari kegitan pembelajaran yang baru saja dilakukan ada banyak

hal yang ditentukan oleh peserta didik maupun guru. Dalam refleksi ini peserta

didik maupun guru mengemukakan manfaat dan pengetahuan yang diperoleh serta

parasaan mereka selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode

role playing.

2.1.4.3.3.2 Evaluasi.

Evaluasi bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran role

playing berlangsung. Peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

masukan mengenai hal-hal apa yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran

role playing dan hal mana yang harus dipertahankan.

2.1.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Role Playing

2.1.4.4.1 Menurut Mansyur (dalam Taniredja, 2011: 42) ada beberapa kelebiahan

role playing, seperti: (1) murid melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan

mengingat bahan yang akan didramakan, (2) murid akan terlatih untuk berinisiatif

dan berkreatif, (3) bakat yang terpendam pada murid dapat dipupuk sehingga

dimungkinkan akan muncul atau timbul bibit seni dari sekolah, (4) kerja sama

antara pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya, (5) murid

memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan

sesamanya, (6) bahasa lisan murid dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar

mudah dipahami orang lain.

Sedangkan menurut Djajadisastra (1983: 41-43) ada beberapa kelebihan

metode role paying, seperti: (1) peserta didik belajar untuk memecahkan

permasalahan sosial menurut pendapatnya sendiri, (2) memperkaya peserta didik

dalam berbagai pengalaman situasi sosial, (3) memberi kesempatan pada peserta

didik untuk mengespresikan perasaannya, (4) memberi kesempatan pada peserta

didik untuk belajar mengungkapkan pendapat dengan jelas dan dimengerti oleh

orang lain, (5) belajar untuk menerima pendapat orang lain sehubungan dengan

pemecahan masalah ketika memutuskan suatu peran.

Berdasarkan penjelasan kelebihan-kelebihan metode role playing di atas

peneliti mengindikasikan beberapa kelebihan-kelebihan metode role playing,

yaitu: (1) siswa dapat melatih dirinya untuk belajar, memahami, dan mengingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

bahan yang akan didramakan, (2) siswa dapat belajar berlatih berinisiatif untuk

memecahkan permasalahan sosial dan berkreatif untuk mengespresikan

perasaannya menurut pendapatnya sendiri, (3) siswa belajar untuk menerima

pendapat orang lain sehubungan dengan pemecahan masalah ketika memutuskan

suatu peran agar kerjasama antar siswa dapat terbina dengan baik, (4) siswa

berkesempatan memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung

jawab dengan orang lain, (5) bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang

baik agar mudah dipahami orang lain, serta (6) memperkaya siswa dalam berbagai

pengalaman situasi sosial.

2.1.4.4.2 Menurut Taniredja (2011: 42) ada beberapa kelemahan role playing,

seperti: (1) sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi

kurang aktif, (2) banyak memakan waktu, persiapan, pemahaman isi bahan

pelajaran, dan pelaksanaan pertunjukan, (3) memerlukan tempat yang cukup luas,

(4) kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton.

Sedangkan menurut Djajadisastra (1983: 41-43) ada beberapa kelemahan

metode role paying, seperti: (1) suatu pemecahan yang pernah diperankan dalam

role playing belum tentu cocok untuk memecahkan masalah secara nyata, (2)

kecenderungan untuk membebarkan suatu tindakan atau keputusan, (3) peserta

didik yang belum memiliki kematangan psikis sulit untuk menghasilkan

keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan, (4) kekurangan pengalaman dalam

menghadapi situasi sosial yang ada, (5) keterbatasan waktu yang digunakan dalam

bermain peran, (6) rasa malu akan menghambat proses bermain peran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Berdasarkan penjelasan kelemahan-kelemahan metode role playing di atas

peneliti menyimpulkan kelemahan-kelemahan metode role playing, yaitu: (1)

banyak memakan waktu, persiapan, pemahaman isi bahan pelajaran, dan rasa

malu akan menghambat proses bermain peran, (2) memerlukan tempat yang

cukup luas, (3) kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton.

2.1.4.5 Tujuan Metode Role Playing

Bermain peran sebagai suatu metode pembelajaran yang bertujuan untuk

membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial dan

memecahkan dilema dengan bantuan kelompok (Uno, 2007: 26). Tujuan bermain

peran, sesuai dengan jenis belajar menurut Hamalik (dalam Taniredja, 2011: 40)

adalah: (a) belajar dengan berbuat. Para siswa melakukan peran tertentu sesuai

dengan kenyataan yang sesungguhnya. Tujuannya untuk mengembangkan

keterampilan-keterampilan interaktif atau keterampilan-keterampilan reaktif, (b)

belajar melalui peniruan (imitasi). Para siswa pengamat drama menyamakan diri

dengan perilaku (aktor) dan tingkah laku mereka, (c) belajar melalui balikan. Para

pengamat mengomentari (menanggapi) perilaku para pemain/ pemegang peran

yang telah disampaikan. Tujuannya untuk mengembangkan prosedur-prosedur

kognitif dan prinsip-prinsip yang mendasari perilaku keterampilan yang telah

didramatisasikan, (d) belajar melalui pengkajian, penilaian, dan pengulangan. Para

peserta dapat memperbaiki keterampilan-keterampilan mereka dengan

mengulanginya dalam penampilan berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

2.1.4.6 Metode Role Playing Dalam Proses Pembelajaran IPS

Materi pembelajaran dalam mata pelajaran IPS masih bersifat abstrak bagi

siswa. Guru hendaknya guru harus pandai memilih dan menerapkan metode

pembelajaran yang cocok dan inovatif untuk menyampaikan konsep-konsep yang

masih abstrak, yaitu dengan menggunakan metode role playing. (Zaini, 2008: 99)

mengatakan “role play dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan

yang ampuh, di mana saja terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan

jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang

bersifat simulasi (skenario)”. Penggunaan metode role playing bertujuan agar

siswa menjadi tertarik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan siswa

menjadi paham mengenai konsep-konsep yang masih abstrak tersebut, serta bukan

hanya sekedar menghafalnya saja.

Zaini (2008: 100) menyatakan role playing digunakan dengan alasan

karena menjadikan problem yang abstrak menjadi kongrit dan role playing

digunakan dengan alasan karena melibatkan peserta didik dalam pembelajaran

yang langsung dan eksperiensial. Sehingga dapat membuat siswa aktif selama

proses pembalajaran berlangsung. Pembelajaran IPS di sekolah dasar biasanya

masih relatif tradisional yaitu guru menyampaikan materi dengan metode

ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Metode ini membuat kesan pembelajaran

IPS merupakan sebuah pelajaran menghafal dan membuat siswa cepat bosan.

“Agar proses pembelajaran IPS dapat dilaksanakan dengan menarik dan membuat

siswa aktif maka guru dapat mengunakan metode inovatif dalam proses

pembelajaran yaitu berupa metode role playing” (Uno, 2012: 220). Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

pembelajaran menggunakan metode role playing ada beberapa hal yang harus

dinilai. Uno (2012: 221)

mengatakan untuk mengukur sejauh mana bermain peran memberikan

manfaat kepada pemeran dan pengamatnya ditentukan oleh tiga hal, yakni

(1) kualitas pemeranan, (2) analisis yang dilakukan melalui diskusi

setelah pemeranan, (3) persepsi siswa terhadap peran yang ditampilkan

dibandingkan dengan situasi nyata dalam kehidupan.

Sehingga dalam proses pembelajaran IPS menggunakan metode role playing guru

harus memperhatikan ketiga penilaian yang telah dijelaskan di atas. Guru harus

memperhatikan ketiga penilaian tersebut agar proses pembelajaran menggunakan

metode role playing dapat berjalan secara maksimal.

2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

2.1.5.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pengetahuan yang diambil dari

berbagai ilmu sosial dan dari kejadian nyata dalam masyarakat, dipilih dan

disesuaikan untuk keperluan pengajaran di sekolah-sekolah. Sependapat dengan

pengertian sebelumnya Solihatin (2005: 14) berpendapat bahwa “IPS adalah ilmu

yang membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya, lingkungan

dimana siswa didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat,

dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan

sekitar”. Mata pelajaran IPS di dalam kurikulum sekolah-sekolah diprogramkan

berdasarkan pendekatan terpadu (integrated). Sapriya (2009: 20) mengatakan

bahwa mata pelajaran IPS terdiri atas mata pelajaran-mata pelajaran sejarah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

geografi, dan ekonomi. Mata pelajaran IPS disusun secara terpadu dalam proses

pembelajaran di masyarakat. Seperti yang diungkapkan Sapriya (2009: 7) “ciri

khas IPS dan IPA sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah adalah sifat terpadu (integrated) dari sejumlah mata pelajaran dengan

tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi siswa sehingga

pengorganisasian materi/bahan pelajaran disesuaikan dengan lingkungan,

karateristik, dan kebutuhan siswa”.

Pengajaran IPS tidak hanya terbatas di perguruan tinggi, tetapi diajarkan

mulai dari tingkat Sekolah Dasar. Pendidikan IPS bertujuan membantu siswa

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya, sehingga akan

menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial

masyarakatnya. Seperti yang diungkapkan Sapriya (2009: 12)

oleh sebab itu IPS di tingkat sekolah dasarnya bertujuan untuk

mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai

pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai

(attitutedes and values) yang dapat digunakan untuk kemampuan

memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan

mengambil kepurusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan

kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik.

Berdasarkan beberapa pengertian IPS di atas menunjukan bahwa IPS adalah ilmu

yang mempelajari manusia di masyarakat dengan menggunakan beberapa kajian

pokok dengan tujuan agar manusia dapat memecahkan berbagai masalah,

sehingga semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya. IPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan

materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya,

pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur kesejahteraan

dan pemerintahannya dan sebagainya. IPS mempelajari, menelaah, mengkaji

system kehidupan manusia di permukaan bumi, itulah hakikat yang dipelajari

pada pengajaran IPS.

2.1.5.2 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

Pada hakikatnya tujuan dari pendidikan IPS memberi bekal kemampuan

dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,

kemampuan dan lingkungannya. Tujuan pendidikan IPS adalah untuk menyiapkan

mahasiswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat

Gross (dalam Solihatin, 2005: 14). Sementara itu menurut Sapriya (2009: 12)

…IPS di tingkat sekolah dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para

peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan

(knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitutedes and values)

yang dapat digunakan untuk kemampuan memecahkan masalah pribadi

atau masalah sosial serta kemampuan mengambil kepurusan dan

berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi

warga negara yang baik.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat diindikasikan bahwa tujuan IPS

adalah untuk mempersiapkan siswa agar menjadi warga negara yang baik dalam

berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat seperti saat memecahkan masalah

pribadi atau masalah sosial serta cara penyelesaian masalah-masalah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

2.1.5.3 Ruang Lingkup Bahan Pengajaran IPS di Sekolah Dasar

Ruang lingkup bahan pengajaran Ilmu Pengetahuan sosial di sekolah dasar

meliputi keluarga, masyarakat setempat, uang, pajak, tabungan, ekonomi

setempat, wilayah propinsi, wilayah kepulauan, wilayah pemerintah daerah

Negara republik Indonesia, mengetahui kawasan dunia, lingkungan sekitar dan

lingkungan sejarah. Semua lingkup itu disampaikan secara terpadu untuk siswa

kelas bawah dan secara sendiri-sendiri untuk siswa kelas atas.

2.1.6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

2.1.6.1 Pengertian PTK

Kurt Lewin (dalam Kunandar, 2011: 42) berpendapat bahwa “Penelitian

Tindakan Kelas adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap

yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi”. Menurut Arikunto (2006:

91) “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam suatu kelas”. Sependapat dengan

Arikunto, Mulyasa (2009: 11) mengatakan “Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan

memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan”.

Selain itu Mulyasa (2009: 34) juga mengatakan yang mengatakan

“Penelitian Tindakan Kelas dapat diartikan sebagai upaya yang ditujukan untuk

memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi

dalam pembelajaran”. Sependapat dengan Mulyasa, Suparno (2008: 5)

mengatakan penelitian tindakan atau riset tindakan secara umum dimaksudkan

sebagai riset tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang sedang praktik dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

suatu pekerjaan, untuk digunakan dalam pengembangan pekerjaan itu sendiri.

Pelaku riset adalah orang yang sedang melakukan pekerjaan itu dan tujuan dari

penelitian tindakan adalah untuk memperbaiki keadaan dan kinerja dari pekerjaan

itu sendiri. Misalnya, riset atau penelitian dalam dunia pendidikan dilakukan oleh

guru kelas untuk memperbaiki cara mengajar mereka sehari-hari. Sedangkan

Sanjaya (2009: 26) “PTK diartikan sebagai proses pengkajian masalah

pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan

masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam

situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut”.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang disampaikan sebelumnya

mengindikasikan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu

penelitian yang berupaya untuk memperbaiki proses pembelajaran atau

memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. Dalam

PTK juga disertai suatu tindakan berupa tahapan-tahapan PTK sebagai usaha

untuk meningkatkan proses maupun hasil dalam proses pembelajaran di dalam

kelas. Tahapan-tahapan dalam PTK dijelaskan oleh Arikunto (2008: 91) yang

menjelaskan tahapan penelitian tindakan kelas meliputi: (1) perencanaan, (2)

tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sedangkan menurut Johnson, Mills dan

Tomal (dalam Suparno, 2008: 6), secara sederhana riset tindakan mempunyai

skema pelaksanaan sebagai berikut: (1) mengajukan pertanyaan, mengidentifikasi

persoalan, menentukan daerah penelitian, (2) menentukan data yang hendak

dikumpulkan, (3) pegumpulan data dan analisis data, (4) merencanakan tindakan,

(5) melaksanakan tindakan lanjut, (6) evaluasi dan follow up.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

2.1.6.2 Model-Model PTK

Menurut Sanjaya (2009: 48) “model berfungsi sebagai sarana untuk

mempermudah berkomunikasi, atau sebagai petunjuk yang bersifat perspektif

untuk mengambil suatu keputusan, atau sebagai petunjuk perencanaan untuk

kegiatan pengelolaan”. Dalam Arikunto (2006: 91) “model penelitian tindakan

antara lain Kurt Lewin, Henry, Mc Taggart, John Eliot, dan Hopkins. Sehingga

banyak model yang dapat digunakan peneliti sebagai pedoman dalam dalam

merancang pelaksanaan tindakan kelas”. Model penelitian tindakan kelas dapat

dipilih sesuai dengan kondisi atau sesuatu yang ada dalam hal ini peneliti memilih

menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart.

2.1.6.3 Tujuan PTK

Menurut Mulyasa (2009: 37) “tujuan utama PTK adalah untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan untuk menghasilkan pengetahuan”.

Sependapat dengan Mulyasa, Aunurrahman (2010: 5-4) mengatakan “peningkatan

kualitas pembelajaran dikelas merupakan tujuan utama dari pelaksanaan

penelitian tindakan kelas”. Selain itu Mulyasa (2009: 10) juga mengatakan

“Penelitian Tindakan Kelas dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action

reseach) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki kualitas proses dan hasil

belajar sekelompok peserta didik”. Sementara itu Suparno (2008: 17) “tujuan

utama riset tindakan dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut: (1) untuk

melakukan perubahan atau peningkatan praktik pendidikan yang diteliti secara

labih langsung, (2) untuk mendekatkan hasil penelitian dengan praktik guru di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

lapangan sehingga berdasarkan hasil riset guru dapat memperbaiki kinerjanya, (3)

mengembangkan profesionalitas para pendidik dalam lingkup kerja”.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang disampaikan sebelumnya

mengindikasikan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk

memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sekelompok

siswa dalam proses pembelajaran dan bukan untuk menghasilkan pengetahuan.

2.2 Penelitian yang Relevan

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa penelitian

yang relevan, diataranya penelitian yang dilakukan oleh:

Penelitian pertama yang mendukung penelitian ini adalah penelitian

dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Role Play

Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Terhadap Keterlibatan, Minat, dan Prestasi

Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan” yang disusun oleh Sulistiyaningrum

(2011), Progam Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kauntitatif dan kualitatif. Penelitian

kuaktitatatif merupakan penelitian yang menggunakan data-data yang akan

disekor dalam angka kemudian dianalisis menggunakan statistik, sedangkan

penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data dalam bentuk kata-kata,

gambar, dan keadaan. Peneliti melakuakan penelitian di SMP Negeri 2 Moyudan.

Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran fisika pada pokok

bahasan gerak lurus, terlihat dari jumlah siswa kelas VII A dan kelas VII C SMP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Negeri 2 Moyudan, 75 % siswa mendapat nilai di bawah KKM yang telah

ditentukan sebesar 63. Peneliti menganalisis pengaruh tersebut menggunakan

metode role play dengan harapan dapat mengetahui pembelajaran fisika dengan

keterlibatan, minat, dan prestasi belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan.

Sehingga penelitaian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah

pembelajaran fisika dengan menggunakan metode role play mempengaruhi (1)

keterlibatan siswa, (2) minat siswa, dan (3) prestasi belajar fisika pada pokok

bahasan gerak lurus. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan beberapa istilah

penting seperti, belajar, pembelajaran, keterlibatan siswa, minat belajar fisika,

prestasi belajar, dan pembelajaran role play dalam pembelajaran fisika.

Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas VII A (14 siswa putri

dan 18 siswa putra) dan kelas VII C (14 siswa putrid an 20 siswa putra) SMP

Negeri 2 Moyudan dengan jumlah 66 siswa. Penelitian ini dalam mengumpulkan

data menggunakan instrumen (1) pengamatan untuk meneliti keterlibatan siswa,

(2) angket dan pengamatan untuk meneliti minat siswa, (3) pretest dan posttest

untuk meneliti prestasi belajar fisika siswa. Data yang diperoleh peneliti dianalisis

secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa model

pembelajaran fisika menggunakan metode role play pada pokok bahasan gerak

lurus meningkatkan (1) keterlibatan siwa selama proses pembelajaran dengan

persentase sebesar 67 % dan 75 %, (2) siswa dalam kategori berminat dengan

persentase 77.15 %, dan (3) prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukan bahwa pengaruh antara penggunaan metode role play dan mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

pelajaran fisika pada pokok bahasan gerak lurus dapat meningkatkan keterlibatan,

minat, dan prestasi belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan

Penelitian kedua yang mendukung penelitian ini adalah penelitian dengan

judul “Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi dan Keaktifan Siswa

dalam Pembelajaran Berbicara Siswa Kelas X-2, Semester 2, Tahun Ajaran

2009/2010 SMA Negeri 6 Yogyakarta Menggunakan Metode Permaianan dengan

Teknik Bermain Peran” yang disusun oleh Pamungkas P. (2010), Program Studi

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan

kelas. Peneliti melakuakan penelitian di SMA Negeri 6 Yogyakarta dalam 2

siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

pada pokok materi pembelajaran berbicara, terlihat dari jumlah siswa yang

mendapat nilai dibawah KKM sebesar 0 % dan keaktifan siswa sebesar 29.41 %.

Peneliti menganalisis pelaksanaan pembelajaran berbicara menggunakan metode

permainan dengan teknik bermain peran dengan harapan meningkatkan

kemampuan mengapresiasi puisi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran

berbicara. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

penggunaan metode permainan dengan teknik bermain peran (role playing) (1)

meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi, dan (2) keaktifan siswa dalam

pembelajaran berbicara. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

istilah penting seperti, kemampuan mengapresiasi puisi, keaktifan siswa,

pembelajaran berbicara, dan metode permainan atau games.

Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas X-2 SMA Negeri 6

Yogyakarta dengan jumlah 36 siswa. Penelitian ini dalam mengumpulkan data

menggunakan tes dan nontes, (1) instrumen tes berupa soal untuk mengetahui

kemampuan mengapresiasi puisi siswa, dan (2) instrumen non tes berupa

kuesioner, pertanyaan wawancara, dan panduan observasi. Data yang diperoleh

peneliti dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif

digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari hasil non tes dan

data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan berbagai rumus, seperti:

menghitung nilai tes hasil belajar siswa, menghitung data hasil observasi untuk

penilaian, menghitung nilai rata-rata, dan menghitung perbedaan dengan uji “t”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengunakan metode

permainan dengan teknik bermain peran pada pembelajaran berbicara, hasil

belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Persentase siswa yang

lulus KKM pada kondisi awal sebesar 0 %, pada siklus I menjadi sebesar 82.15

%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi sebesar 90.9 %. Persentase keaktifan

siswa juga mengalami peningkatan, pada kondisi awal sebesar 29.41 % pada

siklus I menjadi 67.85 %, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi sebesar 84.84

%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode

permainan dengan teknik bermain peran dapat meningkatkan kemampuan

mengapresiasi puisi dan keaktifan siswa kelas X-2 semester 2 SMA Negeri 6

Yogyakarta dalam pembelajaran berbicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Penelitian ketiga yang mendukung penelitian ini adalah penelitian dengan

judul “Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan

Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XII Sosial”

yang disusun oleh Wintala (2011), Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan

kelas. Peneliti melakuakan penelitian di SMA Kolese De Britto dengan satu

siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran akuntansi pada pokok

materi pembelajaran perusahaan jasa, yaitu guru masih menerapkan metode

pembelajaran konvensional yang kurang menarik dalam proses pembelajaran

misalnya ceramah, sehingga belum melibatkan siswa secara aktif dala proses

pembelajaran akibatnya banyak siswa cenderung tidak tertarik dan bosan saat

mengikuti proses pembelajaran. Peneliti menerapkan metode role playing dengan

harapan meningkatkan pemahaman materi suklus akuntansi perusahaan jasa.

Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XII sosial 3

melalui penerapan metode role playing. Untuk penelitian ini peneliti

menggunakan beberapa istilah penting seperti, penelitian tindakan kels, ruang

lingkup metode pembelajaran role playing, pengertian pemahaman, dan mata

pelajaran akuntansi. Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas XII sosial 3

SMA Kolose De Britto Yogyakarta dengan jumlah 30 siswa. Penelitian ini dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

mengumpulkan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan instrumen

lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar

observasi pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam

kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh peneliti dianalisis

menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian

menunjukan bahwa dengan penerapan metode role playing dapat meningkatkan

pemahaman siswa kelas XII sosial 3 SMA Kolese De Britto terhadap siklus

akuntansi perusahaan jasa. Peningkatan tersebut ditunjukan dengan pencapaian

skor rata-rata pre test sebesar 4.48, sedangkan skor rata-rata post test sebesar 5.97,

sehingga ada peningkatan sebesar 25 %.

Penelitian ke empat yang mendukung penelitian ini diperoleh dari jurnal

hasil penelitian yang disusun oleh Sadali yang berjudul “Pengaruh Penerapan

Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Aktifitas Guru Dan Hasil Belajar

Dalam Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar (penelitian tindakan kelas di SD

Lemah Abang 2 Kec. Tanjung Kab. Brebes)”.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan

kelas. Peneliti melakukan penelitian di di SD Lemah Abang 2 Kec. Tanjung Kab.

Brebes. Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 tahapan yaitu perencanaan tindakan

dan pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan, terdapat serangkaian

kegiatan yang dilakukan dari tahap orientasi perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, refleksi, dan revisi. Pada penelitian ini ditemukan masalah sejauh

manakah manfaat penerapan model pembelajaran role playing terhadap aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

dan mutu hasil belajar siswa dalam pelajaran Pendidikan IPS di sekolah dasar.

Sehingga penelitian tindakan kelas bertujuan untuk: (1) meningkatkan atau

mengembangkan kemampuan profesional guru dalam menyelenggarakan

pembelajaran di kelas; (2) mengadakan inovasi pembelajaran dalam bentuk

pembelajaran alternatif dan inovatif; dan (3) melakukan pengembangan kurikulum

di tingkat sekolah dan kelas. Peneliti melaksanakan pengambilan data di Kelas V

SD Negeri Lemah Abang 2 di Kabupaten Brebes dengan jumlah 30 siswa. Peneliti

mengumpulkan data menggunakan (1) lembar panduan observasi, (2) pedoman

wawancara, (3) kuisioner, dan (4) tes hasil belajar. Data yang diperoleh akan

dianalisis secara kualitatif. Peneliti menganalisi data menggunakan pengumpulan,

kodofikasi, kategorisasi data, dan validasi data.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) model pembelajaran role playing

dapat membantu pengembangan aktivitas guru dalam proses belajar-mengajar; (2)

model pembelajaran role playing dapat meningkatkan kemampuan guru dalam

mengembangkan suasana belajar yang kondusif; (3) model pembelajaran role

playing dapat meningkatkan kemampuan guru dalam memelihara konsistensi

antara tujuan pembelajaran dengan pokok- pokok bahasan yang diajarkan; dan

(4) dari segi kepuasan belajar siswa model pembelajaran role playing dapat

memberikan pengalaman dan keterlibatan emosional serta perubahan intensional

siswa.

2.3 Desain Diagram Penelitian yang Relevan

Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas mengenai keaktifan dan

prestasi belajar IPS menggunakan metode role playing dan berikut ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

diagram penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti.

Gambar 1. Diagram Penelitian yang Relevan

Diagram pada gambar 1 menunjukan bahwa terdapat empat penelitian yang

mendasari penulisan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti membuat

penelitan dengan judul peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas

V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan metode role playing. Judul penelitian

menggunakan dua variabel, yaitu keaktifan dan prestasi belajar siswa.

2.4 Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran yang baik hendaknya menjadikan siswa sebagai pusat

pembelajaran bukanlah guru. Siswa aktif belajar dalam proses pembelajaran

secara langsung agar pembelajaran lebih bermakna. Keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik

sehingga prestasi belajarnya juga akan meningkat. Keaktifan pembelajaran siswa

ini dapat tercipta dengan menyajikan proses pembelajaran yang menyenangkan

Penelitian oleh Arni Pamungkas P. (2010),

“Peningkatan kemampuan mengapresiasi puisi dan

keaktifan siswa dalam pembelajaran berbicara

siswa kelas X-2, semester 2, tahun ajaran 2009/2010

SMA negeri 6 yogyakarta menggunakan metode

permainan dengan teknik bermain peran”

Penelitian oleh Felix Wintala (2011), “Penerapan

metode role playing sebagai upaya meningkatkan

pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan

jasa siswa kelas XII sosial”

Penelitian oleh Ratna Sulistiyaningrum (2011),

“Pengaruh pembelajaran fisika menggunakan

metode Role Play pada pokok bahasan gerak

lurus terhadap keterlibatan, minat, dan prestasi

belajar siswa di SMP Negeri 2 Moyudan”

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V

SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan metode Role Playing

Penelitian oleh Sadali (2000), “Pengaruh

penerapan model pembelajaran role playing

terhadap aktivitas guru dan hasil belajar dalam

mata pelajaran Pendidikan IPS di Sekolah Dasar”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

melalui metode-metode pembelajaran yang inovatif salah satunya menggunakan

metode role playing.

Role playing adalah aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang

untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Role playing mendukung

siswa mengespresikan perasaannya dan juga melibatkan sikap, nilai, dan

keyakinan. Selain itu siswa diharapkan mampu mengalami proses belajar yang

nyata atas berbagai peran yang diperankannya, semisal memerankan bagaimana

menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.

Metode pembelajaran tradisional yang selama ini digunakan seyogyanya

diubah dengan metode pembelajaran inovatif yang bisa menumbuhkan motivasi

siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Bahan materi dalam penddikan IPS

masih bersifat abstrak. Sedangkan siswa SD masih berusia antara 7-11 tahun

dimana kemampuan berpikir siswa masih berada dalam tingkatan operasional

konkrit yang tingkat pemahamannya belum begitu mamapu memahami konsep-

konsep yang abstrak. Oleh sebab itu guru harus pandai memilih dan menerapkan

metode pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan konsep-konsep yang

masih abstrak agar siswa menjadi tertarik untuk berperan aktif dalam

pembelajaran dan siswa menjadi paham mengenai konsep-konsep yang masih

abstrak tersebut serta bukan hanya sekedar menghafalnya saja. Metode yang

sesuai untuk menyampaikan konsep-konsep yang masih bersifat abstrak adalah

metode role playing. Tahapan dalam metode role playing sangat memungkinkan

siswa untuk mengalami proses belajarnya secara nyata dengan memerankan

berbagai peran dalam melakukan kegiatan role playing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

2.5 Hipotesis Tindakan

Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti menetapkan hipotesis tindakan

yaitu metode role playing digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi

belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam mata pelajaran IPS tahun

ajaran 2012/2013. Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar diupayakan dengan

menerapkan tahapan-tahapan pada metode role playing yang dapat menunjang

kekatifan siswa dalam proses pembelajaran seperti: bertanya kepada guru dan

teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran, mengemukakan

pendapat ketika berdiskusi kelompok, serta mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru dalam proses pembelajaran IPS. Tahap-tahapan dalam metode role

playing yang meliputi perencanaan dan persiapan, interaksi, refleksi dan evaluasi

sangat menunjang siswa untuk menunjukkan keaktifan belajarnya, sehingga siswa

menjadi aktif dalam proses pembelajaran.

Penerapan tahapan interaksi, refleksi dan evaluasi dalam metode role

playing dapat melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran yang

menyebabkan siswa bisa lebih memahami dan menemukan makna dari materi ajar

yang dipelajari. Saat melakukan kegiatan role playing siswa aktif membangun

sendiri pengetahuan belajarnya karena siswa melakukan sendiri dan merasakan

secara langsung proses belajarnya. Siswa yang membangun sendiri pengetahuan

belajarnya akan lebih memahami materi ajar yang sedang dipelajari. Pemahaman

pada materi ajar tersebut membuat siswa lebih mudah mengingat materi ajar,

sehingga berdampak lebih baik terhadap prestasi belajar siswa yang dapat dilihat

melalui nilai rata-rata seluruh siswa dan jumlah siswa yang lulus KKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab III memuat tentang jenis penelitian dan metodologi penelitian. Metode

penelitian berisi jenis penelitian yang berupa penelitian tindakan kelas, rencana

tindakan, setting penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

teknik analisisi data, analisis data, instrumen pengumpulan data, validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan jadwal penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas

(PTK). Menurut Arikunto (2006: 91) “penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam

suatu kelas”. Sependapat dengan Arikunto, Mulyasa (2009: 11) mengatakan

“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar

sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang

sengaja dimunculkan” Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) merupakan suatu penelitian yang berupaya untuk memperbaiki proses

pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses

pembelajaran dan disertai suatu tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan

proses maupun hasil dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Kemmis dan Mc

Taggart (dalam Arikunto, 2006: 93) menyatakan tahapan PTK disusun sebagai

berikut:

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Gambar 2: Desain Putaran Spiral Kemmis dan Mc. Taggart

Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti

digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut (Arikunto, 2006: 98):

3.1.1 Perencanaan/menyusun rancangan tindakan

Perencanaan adalah proses merencanakan suatu tindakan yang dilakukan

peneliti untuk dilaksanakan pada siklus, yang menjelaskan tentang apa, mengapa,

kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam

perencanaan, peneliti menentukan titik-titik atau fokus peristiwa yang perlu

mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah

instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi

selama tindakan berlangsung. Perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti dalam

proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti

bersama dengan guru sebelumnya.

3.1.2 Pelaksanaan tindakan

Pelaksanan tindakan adalah implementasi atau penerapan isi rancangan di

dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

oleh guru menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah ditentukan dan

disepakati sebelumnya oleh guru dan peneliti.

3.1.3 Pengamatan/observasi

Pelaksanaan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat bertujuan untuk

mengetahui gambaran secara objektif proses pembelajaran dan mengumpulkan

informasi tentang berbagai kelemahan (kekurangan) tindakan yang telah

dilakukan. Pengamatan dilaksanakan dengan merekam informasi dari pelaksanaan

tindakan dengan atau tanpa bantuan alat perekam. Data yang dikumpulkan berupa

data kuantitatif atau data kualitatif yang sesuai dengan indikator-indikator

keaktifan belajar, yang diperoleh dari tiga rangkuman lembar observasi keaktifan

belajar siswa. Data kuantitatif yang berupa jumlah turus pada lembar observasi

keaktifan dianalisis peneliti menggunakan rumus mean/rata-rata untuk mengetahui

keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Menurut Masidjo (2010: 123) mean

(M) atau rerata adalah angka rata-rata hitung. Angka rata-rata dicari dengan jalan

membagi jumlah semua skor (ΣX) dengan jumlah siswa (N). Sehingga diperoleh

rumus mean sebagai rumus angka kasar sebagai berikut.

Keterangan rumus: M = Mean N = Jumlah siswa

ΣX = Jumlah semua skor Σ = Jumlah total

Hasil dari tiga rangkuman lembar observasi yang diperoleh dari setiap pertemuan

selanjutnya dijumlahkan dan diolah menggunakan rumus mean/rata-rata. Peneliti

menggunakan rumus mean dikarenakan untuk menyamakan perhitungan dengan

kondisi awal saat penggambilan data keatifan. Setelah didapatkan mean (M) dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

setiap indikator, maka siswa dikategorikan dengan: siswa yang mendapat jumlah

turus melebihi mean (M) atau samadengan mean (M) siswa dikategorikan aktif.

Sedangkan jika siswa mendapatkan jumlah turus dibawah mean siswa

dikategorikan tidak aktif. Untuk menghitung presentase siswa aktif dalam proses

pembelajaran menggunakan rumus dibawah ini.

3.1.4 Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

terjadi. Kegiatan refleksi yang dilakukan antara peneliti dan guru tentang hasil

observasi tindakan yang telah dilakukan hingga memunculkan program atau

perencanaan baru untuk mengatasi masalah yang terjadi pada saat pelaksaan

siklus. Peneliti akan menentukan keputusan apakah akan berhenti di siklus I

ataukah melanjutkan ke siklus II dengan melihat apakah tujuan dari penelitian

sudah tercapai atau belum.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Plaosan 1 Mlati, yang beralamat di dusun

Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti di SD Negeri Plaosan 1 Mlati selama 10

bulan dengan 1 siklus mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan, yaitu

bulan September 2012 sampai Juli 2013 pada tahun ajaran 2012/2013 dengan

jadwal sesuai dengan tabel 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

3.2.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati semester

genap pada tahun ajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas V sebanyak 25 siswa,

yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

3.2.4 Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar dan prestasi

belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata pelajaran IPS menggunakan

metode role playing.

3.3 Rencana Tindakan

3.3.1 Persiapan

3.3.1.1 Meminta surat ijin dari kampus yang diminta dari sekretariat prodi PGSD

(Pendidikan Guru Sekolah Dasar) untuk melakukan observasi dan penelitian di SD

Negeri Plaosan 1

3.3.1.2 Permintaan ijin kepada kepala Sekolah SD Negeri Plaosan 1 Mlati untuk

melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

3.3.1.3 Melakukan kegiatan observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh

gambaran sepintas bagaimana kegiatan belajar siswa dan aktivitas siswa.

3.3.1.4 Mengidentifikasi masalah dan menentukan alternatif pemecahan masalah

3.3.1.5 Perumusan masalah.

3.3.1.6 Perumusan hipotesis

3.3.1.7 Penyusunan Rencana penelitian dalam siklus-siklus

3.3.1.8 Penyusunan perangkat pembelajaran berupa: silabus, RPP, LKS, dan

instrumen penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

3.3.2 Rencana Tindakan Setiap siklus

Siklus I

3.3.2.1 Perencanaan

Peneliti melakukan perencanaan yaitu menyiapkan perangkat

pembelajaran yang akan divaliadsi oleh para validator yaitu dosen ahli, kepala

sekolah, dan guru. Perangkat pembelajaran tersebut berupa silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal evaluasi. Kemudian peneliti juga

menyusun berbagai instrumen penelitian seperti materi ajar, lembar kerja siswa,

rubrik penilaian, media/alat peraga, lembar observasi keaktifan yang dibuat

bersama anggota keaktifan, dan soal evaluasi. Khusus soal evaluasi juga akan

divalidasikan ke siswa kelas V SD Negeri Tlogoadi. Siswa kelas V SD Negeri

Tlogoadi dipilih karena siswa sudah mendapatkan materi pembelajaran IPS yang

menjadi bahan soal evaluasi, yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

mempersiapkan kemerdekaan negara republik Indonesia. Saat proses

pembelajaran berlangsung peneliti bertindak sendiri menjadi guru dan 4 teman

sejawat peneliti menjadi observer dikarenakan guru kelas tidak mendampingi saat

pembelajaran berlangsung.

3.3.2.2 Pelaksanaan/tindakan

Pelaksanaan siklus I peneliti akan melakukan tindakan dari rencana

pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya dalam 3 kali pertemuan, yang

meliputi:

Pertemuan 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Pertemuan 1 pada proses pembelajaran IPS dilaksanakan dengan

menggunakan model belajar kerja kelompok, yaitu dengan bekerjasama dan

berdiskusi untuk mencari nama-nama tokoh penting dan perannya dalam

memproklamasikan kemerdekaan negara republik Indonesia dengan

menggunakan media foto para tokoh-tokoh penting dalam memproklamasikan

kemerdekaan negara republik Indonesia.

Pertemuan 2

Pertemuan 2 pada proses pembelajaran IPS juga masih dilaksanakan

dengan menggunakan model belajar kerja kelompok, yaitu dengan bekerjasama

dan berdiskusi untuk mencari sikap apa yang akan dilakukan siswa untuk

menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan negara

republik Indonesia dengan menggunakan media papan target. Selain itu siswa

dalam kelompok membuat naskah drama dari artikel-artikel yang diberikan guru

dan pada jam ke tiga siswa dalam kelompok berlatih melakukan kegiatan role

playing.

Pertemuan 3

Pertemuan 3 pada proses pembelajaran IPS juga masih dilaksanakan

dengan menggunakan model belajar kerja kelompok yaitu dengan bekerjasama

dan melakukan kegiatan role playing di depan kelas. Setiap kelompok melakukan

kegiatan role playing dengan peristiwa-peristiwa yang berbeda. Setelah kelompok

lain selesai melakukan kegiatan role playing kemudian kelompok lain

memberikan evaluasi berupa masukan, kritik, maupun pendapat mengenai role

playing yang telah dipertunjukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

3.3.2.3 Pengamatan/observasi

Peneliti dalam penelitian ini bertindak sendiri sebagai guru serta guru

kelas tidak mendampingi peneliti, sehingga untuk membantu peneliti mengamati

proses pembelajaran khususnya pada keaktifan belajar siswa maka meminta

bantuan 4 teman sejawat untuk menjadi observer keaktifan belajar siswa.

Observer mengamati keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS

menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti dan akan diisi

oleh observer menggunakan turus. Para observer melakukan observasi keaktifan

di kelas V sebanyak tiga kali yaitu pada pertemuan 1,2, dan 3 yang menghasilkan

turus pada setiap lembar pengamatan tiap pertemuan. Penentuan kategori

keaktifan belajar siswa dilakukan peneliti dengan menggunakan hasil rata-rata

turus pada setiap indikator.

3.3.2.4 Refleksi

Peneliti bersama guru dan teman sejawat berdiskusi tentang proses

pembelajaran IPS yang dilaksananakan pada siklus I. Jika pelaksanaan siklus I

belum mencapai target atau belum menghasilkan peningkatan yang berarti maka

perlu dilakukan siklus II. Pelaksanaan siklus II agar dapat mencapai target dari

indikator keberhasilan yang telah ditentukan dengan memperbaiki kesulitan-

kesulitan yang dihadapi saat siklus I.

3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan

Untuk mengetahui keberhasilan suatu penelitian maka dalam penelitian

perlu diuraikan indikator yang mengindikasi keberhasilan dari suatu penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

tindakan kelas. Tabel 1 adalah deskripsi indikator keberhasilan yang ditargetkan

oleh peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan.

Tabel 1. Indikator Keberhasilan

Tabel 1 di atas menunjukan kondisi awal dan target pencapaian keaktifan

dan prestasi belajar siswa di SD Negeri Plaosan 1. Indikator keaktifan belajar

siswa dibedakan menjadi 3 macam indikator, indikator 1 yaitu bertanya kepada

guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran adalah

Variabel Kondisi

awal

Siklus I

Deskriptor Instrumen

Penelitian Target

Pencapaian

a. Keaktifan Siswa

1) Bertanya kepada guru

dan teman tentang

materi pembelajaran

IPS saat proses

pembelajaran

20 %

30 %

Jumlah siswa yang

bertanya kepada guru dan

teman tentang materi

pembelajaran IPS saat

proses pembelajaran

dibagi jumlah keseluruhan

siswa dikalikan 100%

Lembar

Observasi

Keaktifan

2) Mengemukakan

pendapat ketika

berdiskusi kelompok

16 %

20 % Jumlah siswa yang

Mengemukakan pendapat

ketika berdiskusi

kelompok dibagi jumlah

keseluruhan siswa

dikalikan 100%

3) Mengerjakan tugas

yang diberikan oleh

guru dalam proses

pembelajaran IPS

32 %

40 % Jumlah siswa

mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru dalam

proses pembelajaran IPS

dibagi jumlah keseluruhan

siswa dikalikan 100%

b. Prestasi Belajar Siswa

1) Siswa yang lulus KKM 55.50 % 75 % Jumlah siswa siswa yang

lulus KKM dibagi jumlah

keseluruhan siswa

dikalikan 100%

Tes (soal

pilihan

ganda/objektif)

dan Non Tes

(rubrik

penilaian hasil

belajar)

2) Rata-rata nilai 58.94 72.00 Jumlah total skor nilai

dibagi jumlah keseluruhan

jumlah siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

sebesar 20 %, jika kondisi akhir melebihi kondisi awal dan mencapai target atau

melebihi target maka indikator 1 dapat dikatakan meningkat. Untuk indikator 2

juga dapat dikatakan meningkat jika kondisi akhir melebihi kondisi awal yaitu

mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok sebesar 16 %, jika kondisi

akhir melebihi kondisi awal dan mencapai target atau melebihi target maka

indikator 2 dapat dikatakan meningkat. Begitu juga untuk indikator 3 yaitu

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS juga

dapat dikatakan meningkat jika kondisi akhir mencapai target atau melebihi target

dan melebihi kondisi awal pada indikator 3 yaitu sebesar 32 %. Sedangkan untuk

prestasi belajar siswa dikatakan meningkat jika kondisi akhir jumlah siswa yang

lulus KKM mencapai target atau melebihi target dan melebihi kondisi awal

sebesar 55.50 %. Begitu juga dengan rata-rata kelas dikatakan meningkat jika

kondisi akhir rata-rata nilai yang didapatkan siswa mencapai target atau melebihi

target dan melebihi kondisi awal sebesar 58.94.

Jika dalam pelaksanaan siklus I tidak mencapai target pencapaian maka

peneliti perlu melakukan siklus II untuk memperbaiki siklus I. Siklus II

dilaksanakan setelah merefleksikan hasil pelaksanaan siklus I yakni hal-hal yang

perlu dipertahankan dan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki atau ditambah

dengan perlakuan lain. Penambahan perlakuan di siklus II dapat menggunakan

penambahan model belajar atau media gambar, media elektronik dan sebagainya

yang disesuaikan dengan potensi siswa dan potensi kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya. Seperti : angket, wawancara, pengamatan atau

observasi, tes, dan dokumentasi (Arikunto, 2010: 203).

3.5.1 Keaktifan

Untuk mengumpulkan data keaktifan belajar siswa peneliti menggunakan

observasi dan wawancara.

3.5.1.1 Observasi/pengamatan

Sanjaya (2010: 357) mengatakan “observasi adalah teknik penilaian

dengan cara mengamati tingkah-laku pada situasi tertentu”. Sependapat dengan

Sanjaya, Uno (2007: 74) mengatakan “observasi adalah metode pengumpulan data

dengan cara mengamati tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam

melakukan suatu pekerjaan” dan Sanjaya (2009: 86) juga mengatakan ”observasi

merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang

sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang

akan diamati atau diteliti”. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data

tentang keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Untuk mengukur

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan instrumen

berupa lembar observasi keaktifan. Seperti yang diungkapkan Arikunto (2010:

272) “dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan format atau belangko pengamatan sebagai instrumen.

Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang

digambarkan akan terjadi”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Format lembar observasi keaktifan yang digunakan untuk mengukur

keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran disusun bersama-sama

kelompok studi keaktifan dengan menentukan indikator-indikator yang akan

digunakan dalam lembar observasi keaktifan. Indikator keaktifan yang akan

dilihat dan diukur dalam observasi adalah: (1) bertanya kepada guru dan teman

tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang ditandai dengan

tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru bila tidak

memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami

persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2)

mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan

tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan

melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai

dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan

mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan.

Peneliti melakukan observasi dengan meminta bantuan 4 teman sejawat

sebagai observer yang bertugas mengamati keadaan suasana kelas, khususnya

kegiatan yang menunjukan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Observer

mencatat indikator-indikator yang dilakukan oleh setiap siswa saat proses

pembalajaran IPS berlangsung menggunakan lembar observasi keaktifan.

Observer menggunakan lembar observasi dengan memberi turus pada nama siswa

yang menunjukan aktivitas kegiatan yang sesuai dengan indikator keaktifan.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

proses pembelajaran di kelas yang akan dicatat menggunakan turus oleh observer

pada lembar observasi keaktifan.

3.5.1.2 Wawancara

Wawancara ini digunakan peneliti sebagai teknik pelengkap pengumpulan

data. Suparno (2008: 50) “wawancara/ interview adalah kegiatan yang menuntut

peneliti mengadakan pembicaraan terencana terhadap siswa atau subjek yang

diteliti, dengan pertanyaan lisan yang telah disiapkan untuk mendapatkan data

yang diinginkan”. Sedangkan Kunandar (2008: 157) mengatakan “wawancara

merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-

orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang

dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan

kelas”. Secara sederhana, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

(Aunurrahman, 2010: 8-26).

Peneliti melakukan percakapan dengan guru kelas V dan siswa kelas V.

Menurut Arifin (2008: 158) “wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi

secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu, serta

untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah dengan mengumpulkan data yang

lebih lengkap dan rinci untuk melengkapi kekurangan data dari hasil observasi”.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada guru dan siswa berupa pertanyaan

berkaitan dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan

1 Mlati pada mata pelajaran IPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

3.5.2 Prestasi Belajar

Untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa peneliti menggunakan

dokumentasi (tes objektif dan rubrik penilaian hasil kerja siswa).

3.5.2.1 Dokumentasi

Kunandar (2011: 185) “ada berbagai dokumen yang membantu peneliti

dalam mengumpulkan data penelitian yang ada relevansinya dengan permasalahan

dalam penelitian tindakan kelas, seperti: silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), laporan-laporan diskusi, laporan tugas siswa dan bagian-

bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran”. Data dokumen dapat

berupa foto-foto yang menunjukan aktivitas pembelajaran siswa dikelas serta

dokumen-dokumen nilai siswa dan lembar kerja siswa. Dokumen ini

dipergunakan untuk mengumpulakn data tentang prestasi belajar siswa. Salah satu

dokumen yang digunakan adalah dokumen tes siswa. Kunandar (2011: 186) juga

mengatakan

tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau

sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat

perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam

dirinya. Aspek psikologis itu dapat berupa prestasi atau hasil belajar dan

lain sebagainya. Tes dilihat dari cara pelaksanaannya dibedakan menjadi

dua, yaitu: tes lisan dan tes tertulis. Ada dua jenis tes yang termasuk ke

dalam tes tertulis, yakni tes essay atau uraian dan tes objektif atau pilihan

ganda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menggunakan tes pilihan ganda/objektif

dan rubrik penilaian untuk mengukur tingkat perkembangan dan pemahaman

siswa pada aspek prestasi belajar.

3.5.2.1.1 Tes objektif/pilihan ganda

Pengumpulan data tentang prestasi belajar siswa peneliti menggunakan

instrumen penelitian tes tertulis berupa pilihan ganda/objektif. Tes objektif ini

merupakan alat pengukur yang banyak dipergunakan di dalam penelitian termasuk

PTK, karena dalam memberikan nilai berupa angka yang tidak dipengaruhi oleh

subjektivitas tester atau penilai (Kunandar, 2011: 191). Sedangkan menurut

Sanjaya, 2009: 240) “tes objektif adalah bentuk tes yang mengharapkan siswa

memilih jawaban yang sudah ditentukan, misalnya tespilihan ganda (multiple

choise)”. Perumusan tes pilihan ganda/objektif dirumuskan sendiri oleh peneliti

menggunakan kisi-kisi dari indikator-indikator yang telah ditentukan. Kisi-kisi

soal tes pilihan ganda/objektif selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.

3.5.2.1.2 Rubrik penilaian

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan

mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok

digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa

melakukan tugas tertentu seperti: bermain peran, praktek olahraga, membaca pusi,

bernyanyi, dll (Lapono, 2010: 5-174). Selain itu Lapono (2010: 5-195) juga

mengatakan penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan

kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan siswa

membuat produk, seperti: hasil karya seni, barang-barang yang terbuat dari kayu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

dll. Pembuatan produk meliputi 3 tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian

yaitu: tahap persiapan, pembuatan produk, dan penilaian produk. Peneliti

menggunakan rubrik penilaian hasil kerja siswa untuk mengumpulkan data

tentang aspek kognitif (naskah darama), psikomotor (bermain peran/role playing),

dan produk (papan target). Setiap aspek dinilai menggunakan rubrik penilaian

yang sudah disediakan oleh peneliti, rubrik penilaian ini ada yang digunakan

untuk penilaian kelompok dan untuk penilaian individu. Proses pembelajaran

menggunakan metode role playing ada beberapa hal yang harus dinilai. Uno

(2012: 221) mengatakan

untuk mengukur sejauh mana bermain peran memberikan manfaat kepada

pemeran dan pengamatnya ditentukan oleh tiga hal, yakni (1) kualitas

pemeranan, (2) analisis yang dilakukan melalui diskusi setelah pemeranan,

(3) persepsi siswa terhadap peran yang ditampilkan dibandingkan dengan

situasi nyata dalam kehidupan.

Jadi peneliti membuat rubrik penilaian psikomotor (bermain peran/role playing)

sesuai dengan kriteria yang ditentukan di atas untuk mengukur nilai psikomotor.

Selain itu peneliti juga membuat rubrik penilaian kognitif (naskah darama) dan

produk (papan target). Serta untuk memberikan penilaian pada rubrik peneliti

menggunakan rumus sebagai berikut (Lapono, 2010: 5-180).

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen-instrumen pengumpulan data dalam penelitian diperlukan

peneliti untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang akan digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

peneliti untuk melakukan penelitian. Arikunto (2010: 203) mengatakan

“instrumen penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Instrumen-instrumen yang digunakan peneliti untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan penilaian tes dan non tes. Keaktifan belajar siswa

dapat diketahui menggunakan penilaian non tes, sedangkan untuk mengetahui

prestasi belajar siswa dapat diketahui menggunakan penilaian tes dan non tes.

Serta untuk mengumpulkan data keaktifan dan prestasi belajar siswa digunakan

instrumen pengumpulan data dan teknik pengumpulan data seperti tertera pada

tabel 2.

No Variabel Kriteria Jenis

Penilaian

Instrumen

Pengumpu-

lan Data

Teknik

Pengumpulan Data

a. Keaktifan

Siswa

Indikator keaktifan yang akan dilihat dan diukur

dalam observasi adalah :

1. Bertanya kepada guru dan teman tentang

materi pembelajaran IPS saat proses

pembelajaran, 2. Mengemukakan pendapat

ketika berdiskusi kelompok, dan 3.

Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

dala proses pembelajaran IPS

Non tes

Lembar

Observasi

keaktifan

Observasi

/pengamatan

Jawaban pertanyaan yang diberikan oleh guru

dan siswa

Non tes Pedoman

Wawancara

Wawancara (Teknik

pelengkap

pengumpulan data)

b. Prestasi

Belajar

Siswa

Menggunakan sebanyak 18 soal tes

objektif/pilihan ganda dan lembar kerja siswa

yang telah divalidasi sebelumnya.

Tes

Lembar Tes

Objektif/pili

han ganda

dan lembar

kerja siswa

Dokumentasi Tes

Objektif/

pilihan ganda

Menggunakan rubrik penilaian kognitif,

psikomotor, dan produk

Non tes Lembar

Rubrik

Penilaian

Hasil Kerja

Siswa

Dokumentasi Rubrik

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

3.6.1 Lembar Observasi Keaktifan Siswa (Non Tes)

Peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk melakukan pengamatan

dikarenakan peneliti bertindak sebagai guru. Pengamatan yang dilakukan observer

terkait dengan keaktifan belajar siswa di kelas. Observer mencatat fakta dari

situasi selama proses pembelajaran berlangsung disetiap pertemuan dalam

pembelajaran tersebut dalam lembar observasi. Lembar observasi disusun sesuai

dengan indikator keaktifan. Indikator keaktifan yang akan dilihat dan diukur

dalam observasi adalah : (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi

pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah

laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru bila tidak memahami

persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan

siswa Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2) mengemukakan

pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas

siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi

kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas

seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang

diperlukan untuk pemecahan persoalan. Lembar observasi keaktifan belajar dapat

dilihat pada tabel 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Tabel 3. Lembar Observasi Keaktifan

No Nama Siswa

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

Indikator Bertanya kepada guru dan teman tentang materi

pembelajaran IPS saat proses pembelajaran Mengemukakan pendapat ketika

berdiskusi kelompok Mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru dalam proses pembelajaran IPS

Sub Indikator

Bertanya kepada guru bila tidak

memahami persoalan

Bertanya kepada siswa lain bila

tidak memahami persoalan

Menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru

Mengemukakan gagasan secara

spontan

Melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk

guru

Turut serta dalam

mengerjakan tugas

Mencari berbagai informasi yang

diperlukan untuk pemecahan persoalan

1 YUA

2 AIS

3 JER

4 ANI

5 YOH

6 DEV

7 ANA

8 ARY

9 DAH

10 TRI

11 SUP

12 IRM

13 ZUM

14 TIW

15 ARI

16 FIK

17 JOH

18 NAF

19 NAR

20 AMA

21 DIM

22 ADI

23 WIN

24 KRI

25 ANS

Jumlah

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

3.6.2 Pedoman Wawancara (Non Tes)

Uno (2007: 74) mengatakan “wawancara adalah instrumen untuk

mengumpulkan data dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan

oleh pewawancara kepada seorang responden, dan pertanyaan tersebut dijawab

secara lisan”. Peneliti melakukan wawancara kepada narasumber, yaitu: guru

kelas V di SD Negeri Plaosan 1 dan beberapa siswa kelas V di SD yang sama.

Sebelum melakukan wawancara peneliti menyiapkan pedoman untuk melakukan

wawancara. Uno (2007: 74) “untuk mempermudah proses wawancara, biasanya

seorang pewawancara menyiapkan pedoman wawancara”. Peneliti menggunakan

pedoman wawancara pada tabel 4.

Tabel 4. Pedoman Wawancara

No Pertanyaan untuk guru Jawaban

1 Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran IPS di kelas?

2 Bagaimana keaktifan siswa saat proses pembelajaran IPS?

3 Apakah di keluarga siswa mendapatkan pendampingan belajar?

4 Berapakah KKM yang ditetapkan di SD Negeri Plaosan 1?

5 Berapakah rata-rata nilai yang didapatkan siswa pada mata pelajaran IPS?

6 Materi apa pada mata pelajaran IPS yang di anggap susah oleh siswa?

No Pertanyaan untuk siswa Jawaban

1 Apakah kamu suka pelajaran IPS?

3.6.3 Tes Tertulis Pilihan Ganda/Objektif (Tes)

Tes yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui prestasi belajar siswa

adalah dengan bentuk tes pilihan ganda/tes objektif, dengan jumlah soal sebanyak

18 soal yang sudah mewakili kelima indikator yang akan dicapai. Tes bertujuan

untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

pelajaran IPS. Soal pilihan ganda tersebut diberikan kepada siswa pada akhir

pembelajaran IPS dari setiap siklus. Pembuatan soal tes mengacu pada kisi-kisi

yang telah dibuat dengan berbagai petimbangan dari dosen pembimbing, dosen

ahli, kepala sekolah, guru kelas maupun dari teman sejawat. Pembuatan kisi-kisi

soal tes pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Kisi – Kisi Soal Tes Pilihan Ganda/Objektif

Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/semester : V/2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

No Soal

Valid Jumlah Soal

2. Menghargai

peranan tokoh

pejuang dan

masyarakat dalam

mempersiapkan dan

mempertahankaan

kemerdekaan

Indonesia

2.3 Menghargai

jasa dan peranan

tokoh dalam

memproklamasik

an kemerdekaan

1. Menyebutkan 5 tokoh

penting dalam peristiwa

proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

2, 5, 20, 29 4

2. Menjelaskan peran

masing-masing tokoh

dalam peristiwa

proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

4, 7, 28 3

3. Menyebutkan 5 peristiwa

penting menjelang

proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

8, 11, 14 3

4. Menjelaskan 5 peristiwa

penting menjelang

proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

6, 10, 15,

24, 30

5

5. Memberi 3 contoh cara

menghargai jasa dan

peranan para tokoh dalam

memproklamasikan

kemerdekaan negara

republik indonesia

22, 23, 17 3

Jumlah 18 Soal

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

3.6.4 Rubrik penilaian (Non Tes)

Pengumpulan data non tes yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui

prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan bentuk rubrik penilaian untuk

mengetahui prestasi belajar siswa dari aspek kognitif, psikomotor, dan produk

yang ada pada diri siswa. Peneliti menggunakan tiga buah rubrik penilaian yaitu:

rubrik penilaian pembuatan naskah drama, rubrik penilaian bermain peran (role

playing), dan rubrik penilaian pembuatan papan target. Pembuatan rubrik

penilaian mengacu pada indikator-indikator yang akan dicapai dan telah dibuat

dengan berbagai petimbangan dari dosen pembimbing, dosen ahli, kepala sekolah,

guru kelas maupun dari teman sejawat. Penilaian menggunakan rubrik penilaian

ini dilakukan saat siswa melakukan kegiatan sesuai dengan rubrik yang tersedia di

setiap pertemuan dan untuk melihat rubrik penilaian hasil belajar yang digunakan

peneliti dapat dilihat pada lampiran 4.

3.7 Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran

Peneliti melakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji tingkat kesukaran pada

penelitian ini bertujuan agar instrumen-instrumen yang digunakan untuk

penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

3.7.1 Validitas

Menurut Masidjo (2010: 242-243) “validitas suatu tes adalah taraf sampai

dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur”. Macam-macam

validitas tes dapat dibedakan menjadi: (a) validitas isi (content validity) yaitu

suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur

mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan, (b) validitas konstruksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

atau konsep (construct or concept validity) yaitu suatu validitas yang

menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu

konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tes atau konstruksi

teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat ukur tersebut, (c) validitas criteria

(criterion-related validity) yaitu suatu validitas yang memperhatikan hubungan

yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi

sebagai kriteria atau bahan pembanding.

Sementara itu Arifin (2009: 247) mengemukakan tentang jenis-jenis

validitas, antara lain: (a) validitas permukaan (face validity), validitas ini

menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka

atau tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya suatu tes secara sepintas telah

dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan diukur, maka tes tersebut

sudah dapat dikatakan memenuhu syarat validitas permukan, sehingga tidak perlu

lagi adanya judgment yang mendalam, (b) validitas isi (content validity), validitas

ini sering digunakan dalam penilaian hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk

mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah

disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada peserta

didik tersebut setelah mengalami proses pembelajaran tertentu, (c) validitas

empiris (empirical validity), validitas ini biasannya menggunakan teknik stastitik,

yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan

antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu tolak ukur di

luar tes yang bersangkutan, (d) validitas konstruk (construct validity), validitas

konstruk berkenaan dengan pernyataan hingga mana suatu tes betul-betul dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi

perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut, (e) validitas faktor

(factorial validity), dalam penilaian hasil belajar sering digunakan skala

pengukuran tentang suatu variabel yang terdiri atas beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut diperoleh berdasarkan dimensi/indikator dari variabel yang diukur sesuai

dengan apa yang terungkap dalam konstruksi teoritisnya.

Berdasarkan macam-macam validitas yang sudah dijelaskan, peneliti

memutuskan untuk menggunakan validitas isi (content validity), validitas

konstruk (construct validity), validitas permukaan (face validity), dan validitas

empiris (empirical validity). Untuk menguji perangkat pembelajaran berupa

Sillabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal evaluasi peneliti

menggunakan validitas isi (content validity) dan validitas konstruk (construct

validity). Peneliti mengujikan perangkat pembelajaran yang akan divaliadsi oleh

para validator yaitu dosen ahli, kepala sekolah, dan guru sehingga dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya dan layak digunakan untuk proses

pembelajaran.

Sedangkan untuk instrumen penelitian berupa tes evaluasi pilihan

ganda/objektif akan divalidasikan kepada validator menggunakan validitas

empiris (empirical validity) dan validitas permukaan (face validity). Soal tes

pilihan ganda/objektif diujikan kepada siswa dengan kelas dan kondisi yang sama

dengan siswa yang akan diteliti. Soal diujikan validitas empiris (empirical

validity) ke SD Negeri Tlogoadi yang kelas dan kondisi siswanya yang sama

dengan SD tempat penelitian dilaksanakan yaitu di SD Negeri Plaosan 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Sedangkan untuk validitas permukaan (face validity) dilakukan dengan siswa

keals VI SD Negeri Plaosan 1.

Validitas empiris (empirical validity) yang dilaksanakan bertujuan untuk

mengetahui tingkat kevalidtan suatu soal tes yang akan di ujikan kepada siswa dan

pelaksanaannya meminta bantuan siswa kelas V atau VI yang sudah mendapat

materi IPS. Validitas empiris diperoleh menggunakan rumus korelasi Product-

Moment dari Pearson dengan rumus angka kasar berikut ini:

keterangan:

N = jumlah murid/responden

X = hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya

Y = kriteria yang dipakai

rxy = koefisien kolerasi antara variabel X dan Y

Pada uji validitas jika hasil yang didapat r hitung lebih besar dari r tabel

maka soal tersebut dapat dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil

dari r tabel maka soal tersebut dikatakan tidak valid. Soal tes evaluasi sebelumnya

juga telah di validitas permukaan (face validity) ke siswa kelas VI, dalam

pelaksanaannya peneliti meminta bantuan kepada siswa kelas VI untuk membaca

dan mengerjakan setip item soal evaluasi yang akan digunakan peneliti. Peneliti

memilih siswa kelas VI karena siswa kelas VI sudah pernah mendapatkan materi

IPS di kelas V sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

3.7.1.1 Hasil validasi perangkat pembelajaran

Validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity)

digunakan untuk menguji perangkat pembelajaran berupa silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal evaluasi. Peneliti mengujikan

perangkat pembelajaran kepada para validator ahli (expert judgement) yaitu : (1)

dosen ahli dalam bidang IPS di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, (2)

kepala sekolah di SD Negeri Mancasan, dan (3) guru kelas IV di SD Negeri

Perumnas III Depok. Serta hasil dari validitas perangkat pembelajaran yang telah

divalidasi oleh validator ahli ini akan digunakan di kelas V SD Negeri Plaosan 1,

sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hasil validasi perangkat

pembelajaran berupa silabus dan RPP dari para validator terdapat pada tabel 6 dan

tabel 7.

Tabel 6. Hasil Penilaian Silabus

No Komponen Penilaian

Dosen

ahli

Kepala

sekolah Guru

Rata-rata

Skor

1 Kelengkapan unsur-unsur silabus 5 5 5 5

2 Kesesuaian antara SK, KD, dan

Indikator

4 5 4 4,33

3 Kesistematisan kegiatan pembelajaran 2 4 2 2,66

4 Kesesuaian alokasi waktu dengan materi

dan kegiatan pembelajaran

4 4 4 4

5 Tingkat kecukupan sumber belajar yang

digunakan

5 5 4 4,66

6 Kesesuaian teknik penilaian yang

digunakan dengan indikator

4 4 4 4

7 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata

tulis baku

4 4 4 4

Rerata 4 4.42 3.85 4.09

Peneliti menentukan rata-rata minimal untuk setiap indikator pada lembar

penilaian silabus sebesar 4, jika rata-rata yang didapat kurang dari 4 maka peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

akan melakukan revisi pada indikator tersebut. Cara menentukan rata-rata

minimal adalah dengan cara “ membandingkan nilai-nilai setiap butir dengan rata-

rata nilai semua butir sebagai pembatas. Nilai dari setiap indikator yang berada di

atas rata-rata menunjukan kategori “Tinggi”, sedangkan nilai indikator yang

berada di bawah rata-rata menunjukan kategori “Rendah” ” (Arikunto, 2006: 253).

Hasil dari tabel 19 didapatkan rata-rata nilai dari semua indikator sebesar 4.09≈4,

jadi peneliti menentukan besarnya rata-rata minimal untuk setiap indikator pada

lembar penilaian silabus sebesar 4, karena angka 4 sudah menujukan kategori

tinggi.

Penilaian setiap komponen (1-7) pada instrumen validasi silabus di atas

memiliki skor 1, 2, 4, dan 5. Skor 3 tidak dipakai dikarenakan orang indonesia

cenderung memilih skor 3 yang dianggap aman dan cukup/ragu-ragu antara

membenarkan atau menyalahkan, hal ini bisa terjadi karena validator merasa tidak

enak dengan peneliti yang akan divalidasi. Oleh sebab itu peneliti menggunakan

rentang penilaian skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap komponen (1-7) pada instrumen

validasi silabus. Para validator yaitu dosen ahli dalam bidang IPS, kepala sekolah,

dan guru semuanya memberikan penilaian silabus dengan skor yang berbeda-

beda, validator memberikan skor dengan melingkari skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap

komponen lembar validasi silabus. Validator pertama yaitu dosen ahli

mendapatkan skor rerata 4, valdator ke dua yaitu kepala sekolah mendapatkan

rerata 4,42, dan validator ke tiga yaitu guru mendapatkan rerata 3,85. Sehingga

didapatkan nilai rerata untuk silabus dari penilaian para validator sebanyak 4,09.

Hasil dari nilai yang sudah didapat tersebut peneliti tidak perlu melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

revisi keseluruhan pada silabus dan hanya melakukan revisi pada komponen

kesistematisan kegiatan pembelajaran karena masih mendapat nilai rata-rata

dibawah 4. Revisi dilakukan sesuai dengan saran dan masukan dari validator 1

yaitu dosen ahli bidang IPS yaitu untuk meringkas kegiatan pembelajaran pada

silabus karena kegiatan dalam silabus belum sedetail kegiatan seperti pada RPP.

Tabel 7. Hasil Penilaian RPP

No Komponen Penilaian

Dosen

ahli

Kepala

sekolah Guru

Rata-rata

Skor

1 Kelengkapan unsur-unsur RPP 5 5 5 5

2 Kesesuaian Standar Kompetensi (SK)

dan Kompetesi Dasar (KD)

5 5 5 5

3 Kesesuaian Indikator pencapaian

kompetensi dengan SK dan KD

4 4 4 4

4 Kesesuaian rumusan tujuan

pembelajaran dengan indikator

4 4 5 4,33

5 Kesesuaian materi ajar dengan SK dan

KD

5 5 5 5

6 Ketepatan dalam memilih model/

metode pembelajaran

5 5 5 5

7 Tingkat kesesuaian kegiatan

pembelajaran dengan indikator, tujuan,

dan model/ metode

4 4 4 4

8 Penilaian yang dilakukan dapat

mencerminkan indikator yang

digunakan

2 4 4 3,33

9 Tingkat kecukupan sumber belajar yang

digunakan

4 5 4 4,33

10 Ketepatan pemilihan media

pembelajaran

5 5 5 5

11 Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan

kegiatan pembelajaran

4 5 4 4,33

12 Kesesuaian Materi ajar dengan materi

pokok

5 4 4 4,33

13 Kelengkapan instrumen penilaian 4 5 5 4,33

14 Penggunaan bahasa Indonesia & tata

tulis baku

2 4 2 2,6

Rerata 4,14 4,57 4,35 4,35

Peneliti menentukan rata-rata minimal untuk setiap indikator pada lembar

penilaian RPP sebesar 4, jika rata-rata yang didapat kurang dari 4 maka peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

akan melakukan revisi pada indikator tersebut. Hasil dari tabel 20 didapatkan rata-

rata nilai dari semua indikator sebesar 4.35≈4, jadi peneliti menentukan besarnya

rata-rata minimal untuk setiap indikator pada lembar penilaian silabus sebesar 4,

karena angka 4 sudah menujukan kategori tinggi.

Penilaian setiap komponen (1-14) pada instrumen validasi RPP di atas

sama dengan penilaian silabus. Setiap komponen memiliki skor 1, 2, 4, dan 5.

Skor 3 tidak dipakai dikarenakan alas an yang sama pada instrumen validasi

silabus, yaitu orang indonesia cenderung memilih skor 3 yang dianggap aman dan

cukup/ragu-ragu antara membenarkan atau menyalahkan, hal ini bisa terjadi

karena validator merasa tidak enak dengan peneliti yang akan divalidasi. Oleh

sebab itu peneliti menggunakan rentang penilaian skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap

komponen (1-7) pada instrumen validasi silabus. Para validator yaitu dosen ahli

dalam bidang IPS, kepala sekolah, dan guru semuanya memberikan penilaian

silabus dengan skor yang berbeda-beda, validator memberikan skor dengan

melingkari skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap komponen lembar validasi silabus.

Validator pertama yaitu dosen ahli mendapatkan skor rerata 4,14, valdator ke dua

yaitu kepala sekolah mendapatkan rerata 4,57, dan validator ke tiga yaitu guru

mendapatkan rerata 4,35. Sehingga didapatkan nilai rerata untuk RPP dari

penilaian para validator sebanyak 4,35. Hasil dari nilai yang sudah didapat

tersebut peneliti tidak perlu melakukan revisi secara keseluruhan pada RPP karena

kedua indikator tersebut masih mendapat nilai rata-rata dibawah 4. Revisi

dilakukan sesuai dengan saran dan masukan dari validator 1 yaitu dosen ahli

bidang IPS yaitu dengan melakukan sedikit revisi pada komponen penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

bahasa Indonesia & tata tulis baku dan untuk memperbaiki tata cara penomoran

indikator-indikator pada RPP.

3.7.1.2 Hasil Validasi Instrumen Pengumpulan Data

Validitas permukaan (face validity) digunakan untuk menguji perangkat

pembelajaran berupa lembar indikator keaktifan dan soal tes pilihan

ganda/objektif. Peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data berupa lembar

observasi keaktifan. Lembar observasi keaktifan tersebut digunakan untuk

mengukur keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan memberi turus pada

setiap indikator yang dilakukan siswa. Instrumen ini sebelum digunakan oleh

peneliti telah divalidasikan kepada para ahli yaitu dosen ahli, kepala sekolah, dan

guru, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Peneliti melakukan

pengujian validitas lembar observasi keaktifan dengan validitas permukaan (face

validity).

Peneliti melakukan tiga kali validasi lembar observasi keaktifan, pertama

kali melakukan validasi dengan dosen ahli, kemudian dengan kepala sekolah, dan

dengan guru kelas. Setiap validator memberikan komentar yang berbeda-beda

mengenai lembar observasi keaktifan yang telah disusun oleh peneliti. Sebagai

contoh komentar dari dosen ahli mengatakan, “pemilihan indikator-indikator

kekatifan belajar siswa harus mengacu pada sumber teori dari para tokoh, selain

itu bagaimana anda dapat mengatakan indikator a dan b pada indikator kekatifan

Dimyait & Mujiono sama dengan indikator c dan d pada indicator keaktifan

Sudjana, dan apa alasan anda tidak menggunakan indicator e”. Sementara itu

kepala sekolah dan guru mengatakan “secara keseluruhan indikator-indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

yang ada pada lembar observasi keaktifan sudah dapat digunakan untuk

mengamati keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, namun guru harus

memancing siswa agar menunjukan indikator keaktifan”. Setelah peneliti

melakukan uji validitas permukaan (face validity) kepada validator ahli kemudian

peneliti melakukan perbaikan pada lembar observasi keaktifan sesuai dengan

komentar yang diberikan oleh para validator hingga menjadi lembar observasi

keaktifan yang sudah bisa digunakan.

Selain menggunakan lembar observasi keaktifan peneliti juga

mengginakan instrumen pengumpulan data berupa lembar tes pilihan

ganda/objektif. Lembar tes pilihan ganda/objektif tersebut digunakan untuk untuk

mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata

pelajaran IPS. Selain mengujikan lembar tes pilihan ganda/objektif dengan

validitas empiris (empirical validity) peneliti juga mengujikan tes tersebut

menggunakan validitas permukaan (face validity) kepada siswa kelas VI SD

Negeri Plaosan 1 dengan pertimbanangan siswa kelas VI sudah mendapatkan

materi IPS di kelas V. Peneliti melakukan validitas permukaan (face validity)

kepada salah satu siswa laki-laki. Kemudian peneliti memberikan lembar soal

evaluasi dan hanya menyuruh siswa tersebut membaca soal-soal dari lembar soal

evaluasi tersebut tetapi tidak untuk dikerjakan, hanya menebak jawabannya saja.

Hasil dari validitas permukaan (face validity) ini didapatkan keterangan mengenai

soal evaluasi yang saya buat : (Siswa, komunikasi pribadi, 12 Maret 2013). Saya

bertanya kepada siswa “gimana kamu bisa ngerjain soal ini gag?”. Siswa

mengatakan “ah gampang mas…aku ngerti kabeh jawabane tapi ono jek lali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

barang (ah mudah semua mas…aku tahu semua jawabanya tapi ada juga yang

lupa)”, kemudian saya bertanya lagi “enek soal sek angel dipahami gak? (ada soal

yang sulit dipahami tidak?)”. Siswa mengatakan “ngerti kabeh kok mas, gampang

dipahami soale (tahu semuanya kok mas, mudah dipahami soalnya)”. Hasil dari

validitas permukaan (face validity) soal evaluasi kepada siswa kelas VI

menunjukkan bahwa soal tersebut mudah dipahami oleh siswa kelas VI. Sehingga

soal ini tidak perlu direvisi lagi dan sudah layak digunakan pada evaluasi siklus I

karena sudah melalui dua tahap pengujian yaitu validitas empiris validitas empiris

(empirical validity) dan validitas permukaan (face validity) serta keseluruhan

indikator evaluasi sudah tercakup semua di dalam soal tersebut.

Validitas instrumen soal evaluasi menggunakan validitas empiris

(empirical validity) yang dilaksnanakan di kelas V SD Negeri Tlogoadi dengan

mempertimbangkan berbagai kesamaan antara SD Negeri Tlogoadi dan SD

Negeri Plaosan 1 yaitu kedua SD tersebut berada di wilayah yang berdekatan

yaitu di kelurahan Tlogoadi, kemudian kondisi siswa yang hampir sama karena

dalam kesehariannya siswa dari kedua SD ini sering bermain bersama, serta

lingkungan siswa dari kedua SD ini sama yaitu di pedesaan. Selain itu kelas V di

SD Negeri Tlogoadi sudah mendapatkan materi pelajaran IPS yang akan saya

ujikan. Untuk menguji reliabilitas di SD Negeri Tlogoadi peneliti menggunakan

soal tes pilihan ganda/objektif.

Setelah peneliti mendapatkan hasil pekerjaan tes dari siswa SD Negeri

Tlogoadi kemudian dihitung validitas empirisnya dan didapatkan soal yang valid,

maka peneliti akan menggunakan soal yang valid untuk menentukan besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

validitas dan reliabilitas yang akan digunakan sebagai soal evaluasi di SD Negeri

Plaosan 1. Peneliti melakukan uji validitas empiris (empirical validity) di kelas V

SD Negeri Tlogoadi menggunakan 30 soal pilihan ganda/objektif dengan rincian

seperti pada tabel 8.

Tabel 8. Indikator Nomor Soal Sebelum Validitas dan Reliabilitas

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Nomor soal Jumlah

soal

2. Menghargai

peranan tokoh

pejuang dan

masyarakat

dalam

mempersiapkan

dan

mempertahanka

an

kemerdekaan

Indonesia

2.3 Menghargai

jasa dan

peranan tokoh

dalam

memproklamasi

kan

kemerdekaan

1. Menyebutkan 5 tokoh penting

dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan negara republik

Indonesia

1, 2, 5, 20,

27, 29

6

2. Menjelaskan peran masing-

masing tokoh dalam peristiwa

proklamasi kemerdekaan negara

republik indonesia

3, 4, 7, 12,

13, 21, 28

7

3. Menyebutkan 5 peristiwa

penting menjelang proklamasi

kemerdekaan negara republik

Indonesia

8, 9, 14, 16,

11, 26

6

4. Menjelaskan 5 peristiwa penting

menjelang proklamasi

kemerdekaan negara republik

indonesia

6, 10, 15,

18, 19, 24,

25, 30

8

5. Memberi 3 contoh cara

menghargai jasa dan peranan

para tokoh dalam

memproklamasikan

kemerdekaan negara republik

indonesia

22, 23, 17 3

Jumlah soal 30

Soal tersebut di ujikan ke 36 siswa kelas V di SD Negeri Tlogoadi, maka

ditentukan n = 36 (Sugiyono, 2013). Hasil dari perhitungan validitas

menggunakan SPSS 16 diperoleh 18 soal yang valid dan 12 soal yang tidak valid.

Soal dikatakan valid atau tidak valid dengan melihat hasil perhitungan pada SPSS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

16 yaitu jika r hitung lebih besar dari pada r tabel soal tersebut dikatakan valid dan

jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel soal tersebut dikatakan tidak valid (r tabel

untuk taraf signif 5 % sebesar 0.329 dan r tabel taraf signif 1 % sebesar 0,424).

Selain melihat dari r tabel dan r hitung peneliti juga melihat pada flag

significant correlations (Komputer, 2009: 241), tanda asterisk ( * ) yang terdapat

pada pearson correlation setiap soal menunjukan koefisien korelasi pada level

signifikan 0,05 atau 5 %. Jika teridentifikasi akan diberi simbol asterisk tunggal

(*), sedangkan jika pada level signifikan 0,01 atau 1 % maka akan diberi simbol

dua asterisk (**). Sehingga jika pada pearson correlation pada setiap soal terdapat

tanda asterisk minimal satu (tanda asterisk maksimal 2) soal tersebut dikatakan

valid dan jika tidak terdapat tanda asterisk soal dikatakan tidak valid, seperti yang

di ungkapkan Sarwono (2009: 67) “jika output SPSS pada angka korelasi diberi

tanda 2 bintang (**), maka probabilitas atau signifikansi menjadi sebesar 0,01.

Jika tidak terdapat tanda bintang atau terdapat 1 bintang maka probabilitas atau

signifikansi sebesar 0,05”.

Cara terakhir yang peneliti gunakan untuk mengetahui apakah soal

tersebut valid atau tidak adalah dengan menghubungkan dan membandingkan

kedua variabel dengan taraf signifikan sebesar 0,05 dengan patokan pengambilan

keputusan, jika probabilitas atau signifikansi < 0,05, hubungan kedua variabel

signifikan dan soal tersebut dikatakan valid, tetapi jika probabilitas atau

signifikansi > 0,05, hubungan kedua variabel tidak signifikan dan soal tersebut

dikatakan tidak valid. Jika output SPSS pada angka korelasi diberi tanda 2 bintang

(**), maka probabilitas atau signifikansi menjadi sebesar 0,01 (Sarwono, 2009:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

67-68). Hasil lengkap perhitungan menggunakan SPSS 16 bisa dilihat pada

lampiran 5 dan penggolongan antara soal valid dan soal tidak valid bisa dilihat

pada tabel 9.

Tabel 9. Hasil Perhitungan Validitas Menggunakan SPSS 16

No No

Soal r tabel r hitung

Jumlah

symbol

asterisk

(*/**)

Taraf

signifikan

Taraf

signifikan

yang

diperoleh

(Sig.)

Keterangan

1 1 0.329 0.290 - 0,05 0.087 Tidak Valid

2 2 0,424 0.691 ** 0,01 0.000 Valid

3 3 0.329 -0.063 - 0,05 0.715 Tidak Valid

4 4 0,424 0.601 ** 0,01 0.000 Valid

5 5 0.329 0.387 * 0,05 0.020 Valid

6 6 0,424 0.690 ** 0,01 0.000 Valid

7 7 0,424 0.691 ** 0,01 0.000 Valid

8 8 0,424 0.601 ** 0,01 0.000 Valid

9 9 0.329 -0.103 - 0,05 0.551 Tidak Valid

10 10 0,424 0.536 ** 0,01 0.001 Valid

11 11 0.329 0.572 ** 0,01 0.000 Valid

12 12 0.329 - - 0,05 - Tidak Valid

13 13 0.329 0.065 - 0,05 0,706 Tidak Valid

14 14 0.329 0.368 * 0,05 0.027 Valid

15 15 0,424 0.690 ** 0,01 0.000 Valid

16 16 0.329 0.313 - 0,05 0.063 Tidak Valid

17 17 0,424 0.447 ** 0,01 0.006 Valid

18 18 0.329 0.281 - 0,05 0.097 Tidak Valid

19 19 0.329 0.015 - 0,05 0.930 Tidak Valid

20 20 0.329 0.334 * 0,05 0.047 Valid

21 21 0.329 0.096 - 0,05 0.577 Tidak Valid

22 22 0,424 0.527 ** 0,01 0.001 Valid

23 23 0,424 0.536 ** 0,01 0.001 Valid

24 24 0.329 0.397 * 0,05 0.017 Valid

25 25 0.329 0.255 - 0,05 0.133 Tidak Valid

26 26 0.329 -0.035 - 0,05 0.841 Tidak Valid

27 27 0.329 -0.114 - 0,05 0.507 Tidak Valid

28 28 0,424 0.572 ** 0,01 0.000 Valid

29 29 0.329 0.424 * 0,05 0.010 Valid

30 30 0.329 0.333 * 0,05 0.047 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Hasil dari tabel 9 diketahui soal yang valid sebanyak 18 soal dan 12 soal

yang tidak valid, hal ini dibuktikan dengan membandingkan hasil yang di dapat

dari SPSS dengan r tabel dan taraf signifikan serta melihat pada jumlah tanda

asterisk (*/**) yang diperoleh. Hasil validasi empiris 30 soal pilihan

ganda/objektif dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Indikator Nomor Soal Valid dan Soal Tidak Valid

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

No Soal

Valid

No Soal

Tidak Valid

2. Menghargai

peranan tokoh

pejuang dan

masyarakat dalam

mempersiapkan

dan

mempertahankaan

kemerdekaan

Indonesia

2.3 Menghargai

jasa dan peranan

tokoh dalam

memproklamasi

kan

kemerdekaan

1. Menyebutkan 5 tokoh penting

dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan negara republik

indonesia

2, 5, 20,

29

1, 27

2. Menjelaskan peran masing-

masing tokoh dalam peristiwa

proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

4, 7, 28 3, 12, 13, 21

3. Menyebutkan 5 peristiwa

penting menjelang proklamasi

kemerdekaan negara republik

indonesia

8, 11, 14 9, 16, 26

4. Menjelaskan 5 peristiwa

penting menjelang proklamasi

kemerdekaan negara republik

indonesia

6, 10, 15,

24, 30

18, 19, 25

5. Memberi 3 contoh cara

menghargai jasa dan peranan

para tokoh dalam

memproklamasikan

kemerdekaan negara republik

indonesia

22, 23, 17 -

Jumlah 18 Soal

Valid

12 Soal

Tidak Valid

3.7.2 Reliabilitas

Masidjo (2010: 209) mengatakan “reliabiltas suatu tes adalah taraf sampai

dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi dan ketelitian hasil. Suatu tes

yang reliabel akan menunjukan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

berbagai pengukuran”. Sependapat dengan Masidjo, Sukardi (2008: 29)

mengatakan “reliabilitas adalah sama dengan konsistensi atau keajegan”, dan

Arifin (2008: 258) yang mengatakan “reliabilitas adalah tingkat atau derajat

konsistensi dari suatu instrumen”.

Dengan demikian suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil

yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu dan kesempatan

yang berbeda. Kualifikasi reliabilitas suatu soal dilihat dari interval koefisien

reliabilitasnya dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Kualifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00

0,71 – 0,90

0,41 – 0,70

0,21 – 0,40

Negatif – 0,20

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

Sumber : Masidjo (2010:209)

3.7.2.1 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi

Hasil perhitungan menggunakan SPSS 16 didapatkan 18 item soal evaluasi

yang valid dan 12 item soal evaluasi dari total semua 30 soal pilihan ganda yang

di ujikan di SD Negeri Tlogoadi. Hasil dari perhitungan reliabilitas 18 soal yang

telah valid menggunakan SPSS 16 didapatkan tingkat koefisien reliabilitas soal

evaluasi sebesar 0.850 seperti yang tercantum pada tabel 12, sehingga soal

tersebut ada dalam kualifikasi tinggi pada kualifikasi reliabilitas menurut Masidjo

(2010: 209). Sehingga soal evaluasi tersebut bisa digunakan diberbagai tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

karena jika diujikan di tempat lain akan menghasilkan konsistensi/ketetapan pada

hasil pengukurannya.

Tabel 12. Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I

Tabel 12 merupakan hasil yang didapatkan dari perhitungan reliabilitas

menggunakan SPSS 16 dengan menggunakan data 18 nomor item soal yang valid.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

.850 .856 18

Setelah peneliti melakukan validitas empiris di SD Negeri Tlogoadi dan telah

mengolah data didapatkan 18 soal yang valid dan bisa dijadikan soal evaluasi di

SD Negeri Plaosan 1. Peneliti hanya menggunakan 18 soal evaluasi di karenakan

kelengkapan indikator yang digunakan untuk evaluasi siswa sudah tercakup

semua di 18 soal evaluasi tersebut.

3.7.3 Tingkat Kesukaran

Arifin (2009: 134) mengartikan bahwa “tingkat kesukaran soal adalah

peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang

bisa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini biasanya dinyatakan dengan proporsi

yang besarnya antara 0.00 sampai dengan 1.00. Semakin besar indeks tingkat

kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Untuk menghitung tingkat kesukaran soal dapat menggunaka rumus dibawah ini

(Surapranata, 2004: 12).

Keterangan:

p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran

Σx = banyaknya peserta tes yang menjawab benar

Sm = skor maksimum

N = jumlah peserta tes

Setelah peneliti menghitung tingkat kesukaran soal evaluasi yang

dikerjakan siswa di SD Negeri Tlogoadi dan di SD Negeri Plaosan 1, kemudian

peneliti membandingkan hasil tingkat kesukaran soal evaluasi yang dikerjakan

siswa dengan kriteria pada tabel 13 dan kemudian menggolongkan hasil tingkat

kesukaran soal evaluasi dalam kriteria mudah, sedang, dan sulit. Perhitungan

selengkapnya mengenai tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 7.

Tabel 13. Kategori Tingkat Kesukaran

Nilai p Kategori

p < 0.3

0.3 ≤ p ≤ 0.7

p ≥ 0.7

Sukar

Sedang

Mudah

Sumber : Surapranata (2004: 21)

3.7.3.1 Penggolongan tingkat kesukaran soal evaluasi

Peneliti telah melakukan uji empiris soal evaluasi di SD Negeri Tlogoadi

dengan 30 soal pilihan ganda, kemudian peneliti melakukan perhitungan tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

kesukaran soal evaluasi dan menggolongkan tingkat kesukara soal evaluasi seperti

pada tabel 14.

Tabel 14. Kisi-Kisi Tingkat Kesukaran Item Soal

Bentuk

Soal Indikator No soal Tingkat Kesukaran Jumlah

soal Mudah Sedang Sukar

Tes

Objektif

/

pilihan

ganda

1. Menyebutkan 5 tokoh

penting dalam peristiwa

proklamasi kemerdekaan

negara republik Indonesia

1 √ 6

2 √

5 √

20 √

27 √

29 √

2. Menjelaskan peran

masing-masing tokoh

dalam peristiwa

proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

3 √ 7

4 √

7 √

12 √

13 √

21 √

28 √

3. Menyebutkan 5 peristiwa

penting menjelang

proklamasi kemerdekaan

negara republik Indonesia

8 √ 6

9 √

11 √

14 √

16 √

26 √

4. Menjelaskan 5 peristiwa

penting menjelang

proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

6 √ 8

10 √

15 √

18 √

19 √

24 √

25 √

30 √

5. Memberi 3 contoh cara

menghargai jasa dan

peranan para tokoh dalam

memproklamasikan

kemerdekaan negara

republik indonesia

17 √ 3

22 √

23 √

Jumlah soal 20 6 4 30

Hasil dari tabel 14 didapatkan sejumlah 4 soal dalam kategori sukar dengan nilai p

< 0.3, 6 soal dalam kategori sedang dengan nilai p antara 0.3 sampai dengan 0.7,

dan 20 soal dalam kategori mudah dengan nilai p > 0.7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

3.8 Teknik Analisis Data

Menurut Kunandar (2008: 127) dalam pelaksanaan penelitian tindakan

kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yakni : (a) data

Kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal

ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif. Misalnya, mencari nilai

rerata, persentase keberhasilan belajar, dan lain-lain, (b) data kualitatif, yaitu data

yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang

ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata

pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang

baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam

belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya, dapat dianalisis secara

kualitatif. Peneliti menganalisis data dengan melakukan pengambilan/mencari

data sejak sebelum memasuki kelas, selama di kelas, dan setelah selesai di

lapangan.

Sugiyono (2013: 333) mengatakan “data yang diperoleh dari berbagai

sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam

(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh”. Data

yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kantitatif berupa nilai lembar kerja,

soal evaluasi, dan rubrik penilaian hasil kerja siswa. Sedangkan data kulitatif

berupa lembar observasi keaktifan siswa saat proses pembelajaran. Indikator

keberhasilan dalam penerapan metode role playing untuk meningkatkan keaktifan

dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata pelajaran IPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

ditandai dengan adanya perubahan kearah lebih baik pada proses belajar maupun

hasil belajarnya, yaitu pada keaktifan belajar dan prestasi belajar.

3.9 Analisis Data

Sugiyono (2013: 335) mengatakan

analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkannya

ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menganalisis data keaktifan dan prestasi

belajar siswa. Analisis data keaktifan belajar siswa diperolah dari lembar

observasi keaktifan, sedangkan untuk prestasi belajar siswa diperolah dari lembar

soal evaluasi pilihan ganda/objektif, lembar kerja siswa, dan lembar rubrik

penilaian.

3.9.1 Analisis Data Keaktifan Belajar Siswa

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus penelitian tindakan kelas akan dianalisis secara deskriptif dengan

menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan peningkatan atau

penurunan keaktifan dan prestasi belajar yang terjadi dalam proses pembelajaran.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan dianalisis dengan menganalisis

tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan lembar

observasi keaktifan, kemudian menjumlah turus yang didapat siswa pada setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

indikator dan mengategorikannya dalam klasifikasi aktif dan tidak aktif. Keaktifan

siswa yang di lihat dalam proses pembelajaran adalah: (1) bertanya kepada guru

dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang

ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru

bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak

memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru,

(2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan

tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan

melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai

dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan

mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan.

Setelah didapatkan data keaktifan siswa dari lembar observasi keaktifan

siswa kemudian peneliti menganalisis data tersebut. Peneliti melakukan analisis

pada lembar observasi keaktifan dengan membandingkan keaktifan siswa pada

kondisi awal dan setelah dilakukan tindakan. Peningkatan keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran IPS dapat dihitung menggunakan cara sebagai berikut:

Keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPS dapat dikatakan meningkat jika

persentase pada setiap indikator keaktifan di akhir siklus melebihi persentase

keaktifan pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

3.9.2 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran akan dianalisis dengan

menganalisis nilai rata-rata ulangan harian dan menganalisis nilai evaluasi siswa

yang kemudian nilai tersebut dikategorikan dalam klasifikasi lulus KKM (Kriteria

Ketuntasan Minilal) atau tidak lulus KKM. Prestasi belajar siswa yang diukur

menggunakan soal evaluasi dapat dianalisis dengan menghitung jumlah jawaban

benar pada lembar soal evaluasi setiap siswa.

a. Soal evaluasi ini terdiri dari 18 soal pilihan ganda/objektif. Untuk

menghitung skor yang diperoleh siswa untuk suatu perangkat tes pilihan

ganda dihitung dengan prosedur sebagai berikut (Lapono, 2010: 6-234).

b. Menghitung nilai lembar kerja siswa

Lembar kerja siswa pertemuan 1 Lembar kerja siswa pertemuan 2

c. Menghitung nilai rubrik penilaian psikomotor (role playing)

d. Menghitung nilai rubrik penilaian produk (papan target)

e. Menghitung nilai rubrik penilaian kognitif (naskah drama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

f. Menghitung nilai rata-rata kelas

Menurur Arikunto (2002: 264) untuk menghitung nilai rata-rata pada

masing-masing pertemuan digunakan rumus sebagai berikut:

g. Menghitung persentase siswa yang melampaui KKM

Menurut Sudjana (2009: 133) persentase siswa yang telah mencapai KKM

atau tuntas belajar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dapat dikatakan meningkat jika

hasil prestasi belajar siswa di akhir siklus I melebihi hasil prestasi belajar pada

kondisi awal sebelum dilakukan tindakan siklus I.

3.10 Jadwal Penelitian

Penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal pada tabel 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Tabel 15. Jadwal Penelitian

Kegiatan September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1. Persiapan

Penyusunan

perangkat

penelitian

√ √ √ √

Pengumpulan

data kondisi

awal dan

observasi

√ √ √ √ √ √

Menyusun

proposal √ √ √ √ √ √ √ √

2. Pelaksanaan

Menyusun

rancangan

penelitian

√ √ √ √ √ √ √ √

Pengumpulan

data dan

melaksanakan

tindakan Siklus I

√ √ √ √ √ √

Analisis data √ √ √ √ √

3. Penyusunan

Skripsi

Menyusun

konsep skripsi √ √ √ √ √ √

Revisi konsep

skripsi √ √ √

Ujian √ √

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV memuat tentang gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan

pembahasan. Hasil penelitian mencakup gambaran umum penelitian dan hasil

penelitian, sedangkan pembahasan mencakup tahapan-tahapan proses

pembelajaran menggunakan metode role playing.

4.1 Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian yang didapatkan dan diolah oleh peneliti berupa hasil

penelitian kualitas proses (keaktifan belajar siswa) dan kualitas hasil (prestasi

belajar siswa) yang dipaparkan dalam gambaran umum penelitian.

4.1.1 Gambaran Umum Penelitian

4.1.1.1 Perencanaan

Langkah pertama yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan penelitian

mengenai penggunaan metode role playing sebagai upaya peningkatan keaktifan

dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati adalah dengan

meminta ijin kepada kepala sekolah SD Negeri Plaosan 1 Mlati untuk keperluan

melakukan penelitian tindakan kelas di SD Negeri Plaoosan 1 Mlati. Setelah

mendapat ijin dari kepala sekolah kemudian peneliti menemui guru kelas V untuk

meminta ijin dan meminta bantuan melakukan penelitian di kelas V. Setelah

mendapat ijin untuk melakukan penelitian di kelas V kemudian peneliti bersama

guru kelas V membicarakan mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Untuk

memperoleh gambaran awal permasalahan belajar siswa kelas V peneliti

melakukan wawancara dan tanya jawab dengan guru kelas V mengenai masalah

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

belajar yang dialami siswa selain itu peneliti juga melihat nilai-nilai yang didapat

siswa pada semua mata pelajaran di kelas V SD Negeri Plaosan 1. Hasil

wawancara, tanya jawab, dan data nilai semua mata pelajaran didapatkan masalah

belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS).

Pemilihan metode atau model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi

permasalahan belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS adalah dengan cara

peneliti meminta ijin kepada guru untuk mengumpulkan data awal penelitian,

yaitu dengan observasi di kelas V saat proses pembelakjaran IPS. Selain

pengumpulan data awal dari observasi, peneliti juga melakukan wawancara dan

melihat data nilai-nilai yang didapatkan siswa pada mata pelajaran IPS. Setelah

melakukan pengumpulan data awal seperti wawancara, data nilai, dan observasi

mengenai mata pelajaran IPS peneliti menemukan sebuah metode yang tepat

untuk menagatasi masalah belajar siswa pada mata pelajaran IPS, yaitu dengan

menggunakan metode role playing. Penggunaan metode role playing diharapkan

sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas

V di SD Negeri Plaosan 1.

Masalah belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS dicari dan

dianalisis oleh guru kelas bersama peneliti dengan melakukan diskusi untuk

menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan

digunakan untuk pelaksanaan penelitian. Hasil diskusi antara guru kelas bersama

peneliti diputuskan untuk memilih SK 2 yaitu menghargai peranan tokoh pejuang

dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan

Indonesia dan KD 2.3 yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

memproklamasikan kemerdekaan. Pemilihan SK dan KD tersebut dilakukan oleh

guru kelas dan peneliti dengan mencari SK dan KD pada mata pelajaran IPS yang

paling sulit dipahami siswa kelas V. Setelah mendapat SK dan KD peneliti

membuat perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, rubrik penilaian, kisi-kisi soal, dan soal

evaluasi yang disesuaikan dengan penggunaan metode role playing dalam proses

pembelajaran IPS. Selain itu peneliti bersama kelompok studi keaktifan menyusun

lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi keaktifan belajar

siswa saat proses pembelajaran.

Perangkat pembelajaran tersebut kemudian divalidasiksan ke validator.

Validasi perangkat pembelajaran dengan melakukan content validity dan construct

validity yang dilakukan oleh para validator, yaitu dosen ahli, kepala sekolah, dan

guru. Sedangkan untuk face validity soal evaluasi dilakukan dengan siswa kelas

VI SD Negeri PLaosan 1 dengan pertimbangan bahwa mereka telah mendapatkan

materi pelajaran IPS di kelas V. Peneliti juga melakukan validitas empiris soal

evaluasi ke siswa kelas V di SD Negeri Tlogoadi, dikarenakan siswa kelas V di

SD Negeri Tlogoadi sudah mendapatkan materi yang akan saya berikan di SD

Negeri Plaosan 1 Mlati. Validitas empiris dilaksanakan di kelas V SD Negeri

Tlogoadi dengan mempertimbangkan berbagai kesamaan antara SD Negeri

Tlogoadi dan SD Negeri Plaosan 1 yaitu kedua SD tersebut berada di wilayah

yang berdekatan yaitu di kelurahan Tlogoadi, kondisi siswa yang hampir sama

karena dikesehariannya siswa dari kedua SD ini sering bermain bersama, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

lingkungan siswa dari kedua SD ini sama yaitu di pedesaan selain itu kelas V di

SD Negeri Tlogoadi sudah mendapatkan materi yang akan saya ujikan.

Setelah semua perangkat pembelajaran telah divalidasikan, peneliti

melakukan revisi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja

siswa, materi ajar, rubrik penilaian, soal evaluasi, dan lembar observasi keaktifan.

Setelah melakukan revisi perangkat pembelajaran kemudian peneliti

menggunakannya untuk melaksanakan penelitian sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah disisun sebelumnya.

4.1.1.2 Tindakan

Penelitian mulai dilaksanakan pada semester genap (II) pada tahun ajaran

2012/2013 di SD Negeri Plaosan 1 yang beralamat di dusun Plaosan, Tlogoadi,

Mlati, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Plaosan

1 dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan

16 siswa perempuan. Penelitian siklus I ini dilaksanakan dalam 3 pertemuan yang

dimulai dari tanggal 25 Maret 2013 sampai dengan tanggal 20 April 2013.

Pertemuan I dilaksanakan tanggal 25 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35

menit, sedangkan pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013 dengan

alokasi waktu 3 x 35 menit, dan pertemuan 3 disertai evaluasi dilaksanakan pada

tanggal 20 April 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit.

Pelaksanaan proses pembelajaran dari pertemuan 1 sampai dengan

pertemuan 3 hampir semuanya berjalan sesuai dengan rencana yang telah

direncanakan sebelumnya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013, di pertemuan pertama ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

peneliti memberikan materi mengenai menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan dengan peneliti memakai kostum salah satu

tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia yaitu Ir. Soekarno.

Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan I ini peneliti menggunakan model

belajar kelompok, dengan siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang

beranggotakan 4-5 siswa yang dalam pemberian nama kelompok menggunakan

nama tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia seperti Ir.

Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ibu Fatmawati, Ahmad Soebarjo, dan laksamana

Maeda. Selain menggunakan kostum Ir. Soekarno juga guru menggunakan media

gambar foto-foto tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia yang

kemudian siswa menyebutkan nama-nama tersebut dan menempelkan foto-foto

tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia di lembar kerja

kelompok. Selain itu siswa dalam kelompok diberikan tugas untuk membuat

naskah drama dari artikel-artikel peristiwa penting dalam proklamasi

kemerdekaan Indonesia yang diberikan guru. Pemberian artikel-artikel tersebut

bertujuan agar mempermudah siswa dalam membuat naskah drama dan siswa

dapat menggunakan arikel tersebut sebagai sumber untuk membuat naskah drama

serta siswa juga dapat mencari tahu informasi dari artikel-artikel yang diberikan

guru.

Pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013 dengan masih

menggunakan model belajar kelompok yang sama pada pertemuan 1, hanya dalam

pertemuan 2 ini kegiatan siswa ditambah dengan menggunakan media papan

target. Papan target adalah sebuah media inovatif untuk mempermudah siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

menentukan sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa dan peranan tokoh

dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Penggunaan media papan

target dipakai untuk membantu siswa mencari dan menentukan 6 sikap apa yang

akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan.

Kemudian siswa menentukan prioritas dari sikap yang paling penting hingga

paling tidak penting yang akan siswa lakukan untuk menghargai jasa dan peranan

tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Setelah itu siswa mulai berlatih

melakukan kegiatan role playing menggunakan naskah drama yang sudah dibuat

dipertemuan 1.

Pertemuan terakhir di siklus I yaitu pertemuan ke 3 dilaksanakan pada

tanggal 20 April 2013. Pertemuan 3 ini mempunyai jarak waktu yang lama dengan

pertemuan 2 dikarenakan terdapat latihan-latihan ujian nasional untuk siswa kelas

VI dari tanggal 1 april sampai 19 april 2013, sehingga siswa kelas V diliburkan

karena ruangan kelas V dipakai untuk latihan ujian nasioanal siswa kelas VI.

Pertemuan 3 ini guru memberikan sedikit materi, yaitu mengingatkan materi-

materi sebelumnya yang sudah pernah disampaikan dalam pertemuan 1 dan 2.

Alasan pemberian sedikit materi adalah bahwa pada pertemuan 3 ini siswa akan

melakukan kegiatan role playing yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang

terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indosesia yang memerlukan

alokasi waktu yang banyak. Setiap kelompok melakukan kegiatan role playing

dengan mempertunjukan peristiwa yang berbeda-beda pada setiap kelompoknya.

Setelah satu kelompok selesai melakukan kegiatan role playing kemudian

kelompok yang lain memberikan tanggapan dan evaluasi bagi kelompok yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

sudah selesai melakukan kegiatan role playing. Setelah semua kelompok selesai

melakukan kegiatan role playing kemudian guru memberikan soal evaluasi yang

akan dikerjakan siswa. Proses pembelajaran pada siklus I yang terdiri dari 3

pertemuan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.

4.1.1.3 Observasi

Observasi siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 dilakukan dengan cara

menggunakan lembar observasi keaktifan. Lembar obsevasi kekatifan

dipergunakan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri

Plaosan 1 pada mata pelajaran IPS. Lembar observasi dibuat sesuai dengan

indikator keaktifan yang telah disusun peneliti bersama kelompok studi keaktifan

yang menghasilkan 3 indikator keaktifan, ketiga indikator keaktifan tersebut

adalah: (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat

proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa

yang bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada

siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok

yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan

gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk

guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala proses

pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta

dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan persoalan. Ketiga indikator tersebut akan diamati oleh observer dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

sikap siswa selama proses pebalajaran berlangsung, observer mengamati sikap

siswa menggunakan lembar observasi keaktifan yang telah disediakan.

Peneliti tidak bisa mengisi lembar keaktifan karena peneliti bertindak

sebagai guru sehingga peneliti kurang mampu mengamati secara optimal sikap

siswa selama proses pembalajaran IPS berlangsung selain itu guru kelas tidak

mendampingi peneliti saat proses pembelajaran. Oleh sebab itu peneliti meminta

bantuan kepada 4 teman sejawat untuk menjadi observer saat proses pembelajaran

IPS pada siklus I, sehingga 4 teman sejawat dapat membantu peneliti dalam

mengamati sikap siswa selama proses pebalajaran berlangsung. Setiap observer

mengamati 5-6 siswa kelas V menggunakan lembar observasi yang telah

disediakan peneliti.

Pengisian lembar observasi keaktifan dalam bentuk turus sesuai dengan

sikap siswa yang terlihat sesuai dengan indikator keaktifan yang telah ditentukan.

Observer mengisi lembar observasi keaktifan selama 10 menit setelah proses

pembelajaran dimulai. Setelah 10 menit mengisi lembar observasi keaktifan di

menit selanjutnya, yaitu menit ke 20 observer mengganti lembar observasi

keaktifan yang baru, begitu seterusnya sampai proses pembelajaran selesai.

Sehingga jumlah semua lembar observasi keaktifan untuk satu observer menjadi 7

lembar (70 menit). Setelah ke empat observer selesai mengobservasi dan

memberikan lembar observasi keaktifan kepada peneliti, kemudian peneliti

menjumlahkan semua turus yang diperolah dari setiap observer. Setelah itu

peneliti menghitung keaktifan belajar siswa menggunakan rumus mean/rata-rata

(Masidjo, 2010: 123).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Keterangan rumus: M = Mean N = Jumlah siswa

ΣX = Jumlah semua skor Σ = Jumlah total

Setelah melakukan perhitungan keaktifan belajar siswa peneliti dapat

mengategorikan siswa dalam kategori aktif dan tidak aktif, sehingga dapat

diketahui keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I dari jumlah

siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. Suparno (2008) mengatakan

“melalui observasi ini peneliti dapat mengetahui beberapa permasalahan yang

terjadi di dalam kelas saat proses pembelajaran dan untuk mengamati bagaimana

keberhasilan setiap siklus yang dilaksanakan”.

4.1.1.4 Refleksi

Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yang mulai dilaksanakan

pada tanggal 25 Maret 2013 dan selesai pada tanggal 20 April 2013. Pertemuan 1

yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013 diikuti oleh seluruh siswa kelas V

yang berjumlah 25 siswa terdiri 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Proses

pembelajaran di pertemuan 1 ini peneliti menggunakan model belajar kerja

kelompok, yaitu dengan membagi siswa dalam 5 kelompok kecil dan dalam

pemberian nama kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting dalam

peristiwa proklamasi seperti: Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ibu Fatmawati,

Ahmad Soebarjo, dan Laksamana Maeda. Penggunaan nama-nama tokoh tersebut

membuat siswa tertarik untuk mengikuti proses pembalajaran. Proses

pembelajaran pada pertemuan 1 ini peneliti juga menggunakan media foto tokoh-

tokoh penting dalam peristiwa proklamasi. Siswa diminta menebak siapa nama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

tokoh-tokoh yang foto-fotonya ditunjukan oleh guru. Sehingga siswa menjadi

aktif mencari jawaban dari berbagai sumber yang dimiliki siswa seperti buku

paket IPS dan LKS. Hal tersebut yang membuat siswa sangat tertarik dan antusias

dengan pembelajaran IPS yang diajarkan guru.

Selain itu guru juga memberikan lembar kerja kelompok. Kegiatan

kelompok ini adalah menempel foto tokoh tokoh-tokoh penting dalam peristiwa

proklamasi dan kemudian memberi nama tokoh-tokoh penting tersebut. Selain

menempel dan menamai tokoh-tokoh penting tersebut siswa juga diminta

membuat naskah drama untuk kegiatan role playing. Lembar kerja kelompok ini

membuat siswa aktif berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok. Peneliti dalam

pertemuan 1 ini juga memperlihatkan sebuah video siswa SD saat melakukan

kegiatan role playing agar siswa mendapatkan gambaran cara melakukan kegiatan

role playing. Proses pembelajaran di pertemuan 1 ini tidak mengecewakan karena

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disediakan

sebelumnya. Siswa kelas V sangat aktif saat proses pembelajaran seperti dengan

bertanya, menjawab pertanyaan, berdiskusi, mengerjakan tugas kelompok, dan

mencari jawaban dari berbagai sumber.

Meskipun pelaksanaan pertemuan 1 ini terkesan lancar, peneliti

mengalami sedikit kendala. Proses pembelajaran tidak menggunakan ruang kelas

V sebagaimana mestinya tetapi menggunakan ruang kelas II dikarenakan ruang

kelas V akan dipakai latihan ujian oleh siswa kelas VI. Hal tersebut terjadi karena

kurangnya koordinasi antar guru kelas V dan VI. Karena ruang kelas V akan

dipakai untuk latihan ujian, siswa kelas V dipindah ke ruang kelas II yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

siswanya sedang berolahraga diluar kelas. Oleh sebab itu peneliti bersama siswa

kelas V perlu menata ruangan agar bisa digunakan untuk bekerja kelompok,

kegiatan persiapan ini memakan cukup banyak waktu, selain itu saat siswa kelas II

sudah selesai berolahraga dan akan mengambil bajunya di ruang kelas mereka

keluar masuk kelas yang membuat suasana kelas tidak kondusif lagi untuk proses

pembelajaran. Peneliti mengatasi masalah tersebut dengan meminta siswa

melanjutkan pekerjaan kelompok di rumah/menjadikan tugas pekerjaan rumah,

karena saat itu siswa dalam kelompok sedang membuat naskah drama.

Pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013. Pada pertemuan 2

ini diikuti oleh 24 siswa kelas V dikarenakan ada 1 siswa yang tidak berangkat

dikarenakan sakit, sehingga ada 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan yang

mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran di pertemuan 2 ini peneliti

masih menggunakan model belajar yang sama dengan pertemuan 1 yaitu

menggunakan model belajar kerja kelompok dengan siswa bergabung kedalam

kelompoknya masing-masing. Proses pembelajaran pada pertemuan 2 ini peneliti

menggunakan media papan target, media tersebut digunakan setiap kelompok

untuk menentukan sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan peran para

tokoh proklamasi kemerdekaan dari sikap yang terpenting hingga sikap tidak

terpenting. Siswa menulis sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan

peran para tokoh proklamasi kemerdekaan pada lembaran-lembaran kertas

kemudian ditempelkan pada papan target dari sikap yang terpenting hingga sikap

tidak terpenting. Setelah selesai mengerjakan tugas dengan papan target setiap

perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Penggunaan media tersebut membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran

seperti saat mengemukakan pendapat, bertanya, menjawab pertanyaan, berdiskusi,

mengerjakan tugas kelompok, dan mencari jawaban dari berbagai sumber.

Proses pembelajaran di pertemuan 2 ini tidak mengecewakan karena sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disediakan

sebelumnya. Namun dalam pelaksanannya sedikit melebihi waktu yang telah

ditentukan sebelumnya dikarenakan dua hal, hal yang pertama adalah pada

penggunaan media papan target saat siswa menempel lembaran kertas yang berisi

sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan peran para tokoh proklamasi

kemerdekaan siswa tidak bisa cepat dan cekatan. Serta hal yang ke dua adalah saat

peneliti meminta siswa berlatih melakukan kegiatan role playing menggunakan

naskah drama yang dibuat ternyata sebagian besar kelompok belum

menyelesaikan naskah dramanya, sehingga peneliti harus meminta siswa

menyelesaikan naskah drama yang sudah dibuat serta peneliti juga mendampingi

kelompok dalam menyelesaikan naskah drama. Setelah semua kelompok selesai

membuat naskah drama barulah siswa bisa berlatih melakukan kegiatan role

playing.

Pertemuan terakhir atau pertemuan 3 dilaksanakan pada tanggal 20 April

2013. Pada pertemuan 3 ini diikuti oleh 24 siswa kelas V dikarenakan ada 1 siswa

yang tidak berangkat dikarenakan sakit, sehingga ada 8 siswa laki-laki dan 16

siswa perempuan yang mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran di

pertemuan 3 ini peneliti menggunakan metode role playing dalam proses

pembelajarannya. Siswa bergabung kedalam kelompoknya masing-masing dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

akan melakukan kegiatan role playing mengenai peristiwa-peristiwa penting

sebelum proklamasi kemerdekaan nagara republik Indonesia dan antara kelompok

satu dengan kelompok lainya melakukan kegiatan role playing peristiwa yang

berbeda-beda sehingga semua siswa dapat berperan aktif dalam proses

pembelajaran. Sebelum memulai melakukan kegiatan role playing siswa

diperbolehkan mempersiapkan diri selama 10 menit. Saat ada kelompok

melakukan kegiatan role playing mengenai peristiwa penting sebelum proklamasi

kemerdekaan nagara Indonesia kelompok yang lain memperhatikan dan tenang,

serta setelah kelompok selesai melakukan kegiatan role playing kemudian

kelompok lain memberikan evaluasi berupa masukan, kritik, maupun pendapat

mengenai kegiatan role playing yang telah dipertunjukan. Hal tersebut dilakukan

sampai semua kelompok telah melakukan kegiatan role playing.

Proses pembelajaran di pertemuan 3 ini juga tidak mengecewakan karena

proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

telah disediakan sebelumnya. Namun ada sedikit kendala yaitu tidak adanya

pengeras suara/mix saat akan melaksanakan proses kegiatan role playing

dikarenakan guru yang membawa kunci ruang untuk menaruh pengaras suara/mix

tidak berangkat, sehingga terpaksa tidak menggunakan pengeras suara/mix yang

mengakibatkan suara siswa saat melakukan kegiatan role playing kurang begitu

keras. Masalah tersebut diatasi peneliti dengan meminta bantuan salah seorang

teman sejawat yang suaranya keras untuk menjadi moderator supaya suara

terdengar keras dan jelas. Selain itu siswa saat akan melakukan kegiatan role

playing masih kurang persiapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Jam terakhir pada pertemuan 3 ini peneliti memberikan lembar soal

evaluasi kepada siswa, yang akan dikerjakan secara individu oleh siswa kelas V.

Peneliti tidak melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Plaosan 1

pada pertemuan terakhir dikarenakan guru tidak mendampingi peneliti saat

mengajar di kelas V, sehingga guru tidak tahu bagaimana terjadinya proses

pembalajaran IPS yang terjadi di dalam kelas dan akibatnya guru tidak bisa

membandingkan antara kondisi kelas V sebelum diberi perlakuan dan sesudah

diberikan perlakuan oleh peneliti.

4.1.2 Hasil Penelitian Kualitas Proses

Kualitas proses adalah proses yang dilakukan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, seperti keaktifan belajar yang meliputi: keaktifan

siswa bertanya kepada guru atau teman, mengemukakan pendapat ketika

berdiskusi kelompok, mengerjakan tugas yang diberikan guru. Kualitas proses

yang diukur pada penelitian ini adalah keaktifan siswa kelas V SD Negeri Plaosan

1 pada saat proses pembelajaran IPS. Peneliti melakukan observasi menggunakan

lembar observasi keaktifan yang telah disusun bersama kelompok studi. Lembar

observasi disusun sesuai dengan indikator-indikator keaktifan, yaitu : (1) bertanya

kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran

yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada

guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak

memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru,

(2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan

tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai

dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan

mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan. Peneliti

melakukan observasi pada proses pembelajaran di kelas V dengan meminta

bantuan 4 teman sejawat dikarenakan peneliti menjadi guru dan guru kelas tidak

mendampngi saat penelitian. Observer mengamati 5 sampai 6 siswa selama proses

pembalajaran. Sebagai observer bertugas mengamati keadaan suasana kelas,

khususnya kegiatan yang menunjukan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam

proses pembelajaran di kelas yang akan dicatat menggunakan turus oleh observer

pada lembar observasi keaktifan. Hasil lembar observasi keaktifan yang diisi oleh

4 observer diperoleh hasil seperti pada tabel 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Tabel 16. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 1

Hasil observasi keaktifan pada pertemuan 1 seperti pada tabel 16

menunjukan bahwa hampir semua siswa melakukan sikap aktif dalam proses

pembalajaran yang sesuai dengan indikator keaktifan. Keaktifan tersebut

ditunjukan dengan turus yang dimiliki siswa, semua siswa mempunyai turus yang

berbeda-beda yang menandakan tingkat keaktifan siswa juga berbeda-beda. Ada

siswa yang menunjukan aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator sebanyak

6 kali. Namun, ada juga yang hanya menunjukan aktivitas keaktifan yang sesuai

dengan indikator keaktifan sebanyak 1 atau 2 kali. Selain itu ada 1 siswa yang

No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

1 YUA 1 2 0

2 AIS 0 1 1

3 JER 0 2 1

4 ANI 2 1 0

5 YOH 4 2 3

6 DEV 0 0 1

7 ANA 1 3 1

8 ARY 2 2 2

9 DAH 5 1 2

10 TRI 0 0 2

11 SUP 0 0 0

12 IRM 6 1 2

13 ZUM 2 2 2

14 TIW 1 2 2

15 ARI 2 0 0

16 FIK 2 3 3

17 JOH 3 0 1

18 NAF 0 1 1

19 NAR 1 1 2

20 AMA 4 3 3

21 DIM 0 0 0

22 ADI 1 1 0

23 WIN 0 1 2

24 KRI 3 3 3

25 ANS 0 0 0

Jumlah 40 32 34

Rata-rata 1.6 1.28 1.36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

tidak menunjukan aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator dikarenakan

siswa memang tidak aktif selama proses pembalajaran atau aktivitas yang

dilakukan tidak sesuai dengan indikator yang ditentukan, sehingga tidak dicatat

pada lembar observasi keaktifan.

Tabel 17. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 2

Hasil lembar observasi keaktifan pada pertemuan 2 diperoleh hasil seperti

pada tabel 17. Hasil observasi di pertemuan 2 tidak jauh beda dengan pertemuan

pertama, masih ada siswa yang tidak melakukan aktivitas keaktifan yang sesuai

dengan indikator keaktifan. Pertemuan 1 ini ada satu siswa yang tidak berangkat

dikarenakan sakit sehingga memperoleh turus 0 pada semua indikator. Di

No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

1 YUA 1 2 4

2 AIS 0 0 2

3 JER 6 6 6

4 ANI 0 1 3

5 YOH 11 5 4

6 DEV 1 0 1

7 ANA 3 1 4

8 ARY 2 3 6

9 DAH 3 2 7

10 TRI 0 1 2

11 SUP 1 0 0

12 IRM 10 4 4

13 ZUM 0 0 4

14 TIW 0 1 4

15 ARI 1 1 4

16 FIK 4 0 5

17 JOH 2 2 3

18 NAF 0 0 1

19 NAR 0 1 0

20 AMA 13 4 7

21 DIM 0 0 1

22 ADI 4 3 3

23 WIN 0 0 0

24 KRI 0 2 4

25 ANS 0 0 0

Jumlah 62 39 79

Rata-rata 2.48 1.56 2.92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

pertemuan 2 ini juga ada peningkatan pada indikator 1 dan indikator 3 dari

pertemuan sebelumnya, sedangkan untuk indikator 2 relatif sama dengan

pertemuan sebelumnya. Peningkatan pada indikator 1 dikarenakan ada 3 siswa

yang banyak melakukan aktivitas yang sesuai dengan indikator 1 yaitu sebanyak

10 sampai 13 kali yang tercatat dalam turus pada lembar observasi keaktifan.

Sedangkan peningkatan untuk peningkatan pada indikator 3 dikarenakan kegiatan

di pertemuan 2 ini banyak tugas-tugas kelompok sehingga banyak siswa yang

melakukan aktivitas yang sesuai dengan indikator 3.

Tabel 18. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 3

No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

1 YUA 3 7 6

2 AIS 0 1 4

3 JER 5 1 1

4 ANI 2 1 3

5 YOH 12 13 10

6 DEV 0 1 2

7 ANA 11 2 2

8 ARY 2 7 7

9 DAH 2 1 1

10 TRI 2 1 1

11 SUP 0 1 1

12 IRM 11 2 4

13 ZUM 7 1 2

14 TIW 4 1 2

15 ARI 2 7 6

16 FIK 9 1 2

17 JOH 3 2 1

18 NAF 0 1 1

19 NAR 0 1 4

20 AMA 28 10 2

21 DIM 0 0 0

22 ADI 1 2 2

23 WIN 0 1 1

24 KRI 0 1 2

25 ANS 0 1 1

Jumlah 104 67 68

Rata-rata 4.16 2.68 2.72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Hasil lembar observasi keaktifan pada pertemuan 3 diperoleh hasil seperti

pada tabel 18. Hasil observasi di pertemuan 3 menunjukan semua siswa yang

berangkat aktif dalam proses pembalajaran kecuali satu siswa yang tidak

berangkat dikarenakan sakit sehingga memperoleh turus 0 pada semua indikator

dan harus mengikuti ujian susulan pada hari selanjutnya. Keaktifan pada

pertemuan 3 menunjukan adanya peningkatan yang sangat tinggi pada indikator 1

dan indikator 2 dari pertemuan sebelumnya, sedangkan untuk indikator 3 relatif

sama dengan pertemuan sebelumnya. Peningkatan pada indikator 1 dikarenakan

ada 5 siswa yang banyak melakukan aktivitas yang sesuai dengan indikator 1

yaitu sebanyak 12 sampai 21 kali yang tercatat dalam turus pada lembar observasi

kekaktifan. Sedangkan peningkatan untuk peningkatan pada indikator 2

dikarenakan ada 4 siswa yang banyak melakukan aktivitas yang sesuai dengan

indikator 2 yaitu sebanyak 7 sampai 13 kali yang tercatat dalam turus pada lembar

observasi kekaktifan. Sementara itu semua siswa melakukan aktivitas yang sesuai

dengan indikator 3 dikarenakan semua siswa ikut melakukan kegiatan role

playing. Setelah didapatkan data keaktifan selama tiga kali kemudian peneliti

menjumlah dari pertemuan 1 sampai pertemuan 3. Rangkuman perhitungan turus

keaktifan siklus I dapat dilihat pada tabel 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Tabel 19. Rangkuman Perhitungan Turus Keaktifan Siklus 1

Hasil observasi siklus I pada tabel 19 diolah menggunakan rumus

Mean/rata-rata (Masidjo, 2010: 123).

Keterangan rumus: M = Mean N = Jumlah siswa

ΣX = Jumlah semua skor Σ = Jumlah total

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 19 didapatkan rata-rata/mean untuk

indikator 1 sebanyak 8,24≈8. Pembulatan dilakukan kebawah karena jumlah yang

No Nama Perolehan turus keaktifan siswa siklus I

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

1 YUA 5 11 10

2 AIS 0 2 7

3 JER 11 9 8

4 ANI 4 3 6

5 YOH 27 20 17

6 DEV 1 1 4

7 ANA 15 6 7

8 ARY 6 12 15

9 DAH 10 4 10

10 TRI 2 2 5

11 SUP 1 1 1

12 IRM 27 7 10

13 ZUM 9 3 8

14 TIW 5 4 8

15 ARI 5 8 10

16 FIK 15 4 10

17 JOH 8 4 5

18 NAF 0 2 3

19 NAR 1 3 6

20 AMA 45 17 12

21 DIM 0 0 1

22 ADI 6 6 5

23 WIN 0 2 3

24 KRI 3 6 9

25 ANS 0 1 1

Jumlah 206 138 181

Mean (M) 8.24 5.52 7.24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

didapatkan dari nilai rata-rata/mean di dekatkan ke jumlah sesungguhnya. Untuk

indikator 2 mendapatkan sebanyak 5,52≈5, dan untuk indikator 3 mendapatkan

rata-rata sebanyak 7,27≈7. Dari ketiga indikator keaktifan di atas siswa dikatakan

aktif jika jumlah turus yang diperoleh siswa melebihi atau sama dengan

mean/rata-rata yang telah di tentukan dari setiap indikator. Menggunakan

mean/rata-rata dari setiap indikator 1,2, dan 3 yang telah ditentukan di atas

sebagai pembanding dapat diketahui tingkat keaktifan siswa kelas V SD Negeri

Plaosan 1 saat pembelajaran IPS, jika jumlah turus yang diperoleh siswa melebihi

atau sama dengan rata-rata/mean siswa dikategorikan aktif dan jika jumlah turus

yang diperoleh siswa kurang dari rata-rata/mean siswa dikategorikan tidak aktif.

Hasil perhitungan kekatifan siswa selengkapnya dapat dilihat pada tabel 20.

Tabel 20. Hasil Perhitungan Keaktifan Siswa pada Indikator 1, 2, dan 3.

No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

Jumlah

Turus

Mean Keterangan Jumlah

Turus

Mean Keterangan Jumlah

Turus

Mean Keterangan

1 YUA 5 8 Tidak Aktif 11 5 Aktif 10 7 Aktif

2 AIS 0 8 Tidak Aktif 2 5 Tidak Aktif 7 7 Aktif

3 JER 11 8 Aktif 9 5 Aktif 8 7 Aktif

4 ANI 4 8 Tidak Aktif 3 5 Tidak Aktif 6 7 Tidak Aktif

5 YOH 27 8 Aktif 20 5 Aktif 17 7 Aktif

6 DEV 1 8 Tidak Aktif 1 5 Tidak Aktif 4 7 Tidak Aktif

7 ANA 15 8 Aktif 6 5 Aktif 7 7 Aktif

8 ARY 6 8 Tidak Aktif 12 5 Aktif 15 7 Aktif

9 DAH 10 8 Aktif 4 5 Tidak Aktif 10 7 Aktif

10 TRI 2 8 Tidak Aktif 2 5 Tidak Aktif 5 7 Tidak Aktif

11 SUP 1 8 Tidak Aktif 1 5 Tidak Aktif 1 7 Tidak Aktif

12 IRM 27 8 Aktif 7 5 Aktif 10 7 Aktif

13 ZUM 9 8 Aktif 3 5 Tidak Aktif 8 7 Aktif

14 TIW 5 8 Tidak Aktif 4 5 Tidak Aktif 8 7 Aktif

15 ARI 5 8 Tidak Aktif 8 5 Aktif 10 7 Aktif

16 FIK 15 8 Aktif 4 5 Tidak Aktif 10 7 Aktif

17 JOH 8 8 Aktif 4 5 Tidak Aktif 5 7 Tidak Aktif

18 NAF 0 8 Tidak Aktif 2 5 Tidak Aktif 3 7 Tidak Aktif

19 NAR 1 8 Tidak Aktif 3 5 Tidak Aktif 6 7 Tidak Aktif

20 AMA 45 8 Aktif 17 5 Aktif 12 7 Aktif

21 DIM 0 8 Tidak Aktif 0 5 Tidak Aktif 1 7 Tidak Aktif

22 ADI 6 8 Tidak Aktif 6 5 Aktif 5 7 Tidak Aktif

23 WIN 0 8 Tidak Aktif 2 5 Tidak Aktif 3 7 Tidak Aktif

24 KRI 3 8 Tidak Aktif 6 5 Aktif 9 7 Aktif

25 ANS 0 8 Tidak Aktif 1 5 Tidak Aktif 1 7 Tidak Aktif

Persentase siswa

yang aktif

9 (36 %) 10 (40 %) 14 (56 %)

Persentase siswa

yang tidak aktif

16 (64 %) 15 (60 %) 11 (44 %)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Secara keseluruhan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mengalami

peningkatan. Peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat

terlihat dari peningkatan dari setiap indikator keaktifan seperti berikut: (1)

bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses

pembelajaran mengalami peningkatan sebanyak 80 %, dari kondisi awal 20 % dan

pada kondisi akhir menjadi 36 %, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi

kelompok mengalami peningkatan sebanyak 150 %, dari kondisi awal 16 % dan

pada kondisi akhir menjadi 40 %, dan (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru dalam proses pembelajaran IPS juga mengalami peningkatan sebanyak 75 %,

dari kondisi awal 32 % dan pada kondisi akhir menjadi 56 %. Peningkatan

keaktifan yang didapatkan siswa disetiap pertemuannya dari kondisi awal dan

peningkatan keaktifan siswa secara keseluruhan disetiap pertemuan 1 ke

pertemuan 3 menunjukkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan

keaktifan belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1.

4.1.3 Hasil Penelitain Kualitas Hasil

Kualitas hasil adalah hasil yang diperoleh siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, hasil belajar tersebut diperoleh siswa dari soal

evaluasi, lembar kerja kelompok, role playing, dan produk yang dihasilkan siswa.

Kualitas hasil yang diukur pada penelitian ini adalah prestasi belajar mata

pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 menggunakan soal evaluasi,

lembar kerja siswa, dan rubrik penilaian hasil belajar. Peneliti melakukan evaluasi

pada pertemuan 3 pada siklus I setelah siswa selesai melakukan kegiatan role

playing. Soal yang digunakan untuk evaluasi sudah layak digunakan dikarenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

soal evaluasi tersebut sudah di validasi empiris (empirical validity), validitas

permukaan (face validity), dan validitas permukaan (face validity).

Peneliti menggunakan penilaian aspek kognitif, psikomotor, dan produk

yang meliputi lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi, bermain peran/role

playing, produk naskah drama, produk papan target yang sudah dikerjakan oleh

siswa. Sementara itu untuk menentukan nilai akhir yang dimiliki siswa, peneliti

menggunakan penilaian ketiga aspek tersebut dikarenakan dalam proses

pembelajaran keberhasilan siswa dipengaruhi faktor-faktor: kemampuan

intelektual siswa, lingkungan, kondisi siswa, dan tingkat keberhasilan siswa, serta

prestasi dapat menjadi sempurna jika aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat

terpenuhi. Hasil nilai lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi, bermain peran/role

playing, produk naskah drama, produk papan target yang dikerjakan siswa dan

telah dihitung dapat dikatakan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V

meningkat. Hasil nilai mata pelajaran IPS yang diperoleh siswa kelas V dapat

dilihat pada tabel 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Tabel 21. Perolehan Nilai Kognitif, Psikomotor, dan Produk

Tabel 21 menunjukan prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa berasal

dari nilai kognitif, psikomotor, dan produk. Penilaian proses pembelajaran yang

baik adalah dengan menyertakan penilaian kognitif, psikomotor, dan produk. Nilai

kognitif pada penelitian yang peneliti lakukan berupa nilai lembar kerja siswa,

soal evaluasi, dan naskah drama. Untuk nilai psikomotor berupa nilai siswa

melakukan role playing. Selain itu peneliti juga menggunakan penilaian produk

berupa nilai papan target. Namun peneliti tidak menggunakan penialaian afektif

dalam proses pembelajaran dikarenakan peneliti menyesuaikan dengan RPP yang

No Nama

Kognitif Psikomotor Produk Nilai

Total

Nilai

Akhir LKS Rata-rata

LKS

Evalua

-si

Naskah

Drama

Role playing Papan

Target 1 2

1 YUA 100 90 95 88.89 88.88 91.66 77.77 442.2 88.44

2 AIS 88.8 60 74.4 55.56 83.33 66.66 77.77 357.72 71.54

3 JER 83.3 50 66.65 88.89 83.33 83.33 66.66 388.86 77.77

4 ANI 88.8 60 74.4 72.22 83.33 75 77.77 382.72 76.54

5 YOH 100 90 95 83.33 88.88 100 77.77 444.98 89.00

6 DEV 88.8 60 74.4 66.67 83.33 66.66 77.77 368.83 73.77

7 ANA 88.8 80 84.4 100 88.88 79.16 88.88 441.32 88.26

8 ARY 100 90 95 88.89 88.88 95.83 77.77 446.37 89.27

9 DAH 94.4 60 77.2 100 72.22 70.83 100 420.25 84.05

10 TRI 94.4 60 77.2 83.33 72.22 66.66 100 399.41 79.88

11 SUP 94.4 60 77.2 94.44 72.22 66.66 100 410.52 82.10

12 IRM 88.8 60 74.4 83.33 83.33 87.5 77.77 406.33 81.27

13 ZUM 88.8 80 84.4 66.67 88.88 79.16 88.88 407.99 81.60

14 TIW 88.8 80 84.4 77.78 88.88 79.16 88.88 419.1 83.82

15 ARI 100 90 95 77.78 88.88 83.33 77.77 422.76 84.55

16 FIK 88.8 80 84.4 100 88.88 87.5 88.88 449.66 89.93

17 JOH 83.3 50 66.65 66.67 83.33 70.83 66.66 354.14 70.83

18 NAF 94.4 60 77.2 72.22 72.22 66.66 100 388.3 77.66

19 NAR 88.8 60 74.4 72.22 83.33 66.66 77.77 374.38 74.88

20 AMA 88.8 80 84.4 100 88.88 100 88.88 462.16 92.43

21 DIM 83.3 50 66.65 77.78 83.33 - 66.66 294.42 58.88

22 ADI 83.3 50 66.65 44.44 83.33 75 66.66 336.08 67.22

23 WIN 94.4 60 77.2 38.89 72.22 66.66 100 354.97 70.99

24 KRI 83.3 50 66.65 94.44 83.33 83.33 66.66 394.41 78.88

25 ANS 94.4 - 47.2 50.00 72.22 70.83 100 340.25 68.05

Rata-rata 90.84 67.08 77.62 77.12 82.66 78.29 83.11 79.27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

digunakan di tempat penelitian yaitu SD Negeri Plaosan 1. RPP di SD Negeri

Plaosan tidak menyertakan penilaian afektif pada setiap pertemuan.

Hasil penilaian kognitif, psikomotor, dan produk tersebut didapatkan nilai

akhir pada siklus I dan nilai akhir siklus I ini digunakan sebagai acuan dalam

menentukan siswa lulus KKM atau tidak lulus KKM. Untuk menentukan siswa

lulus dan tidak lulus KKM adalah dengan membandingkan nilai akhir siklus I

yang di dapatkan siswa dengan nilai yang KKM yang ditentukan SD Plaosan 1

yaitu sebesar 60. Jumlah siswa yang lulus dan tidak lulus dapat dilihat pada tabel

22.

Tabel 22. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No Nama KKM Nilai Akhir Siklus I Keterangan

1 YUA 60 88.44 Lulus KKM

2 AIS 60 71.54 Lulus KKM

3 JER 60 77.77 Lulus KKM

4 ANI 60 76.54 Lulus KKM

5 YOH 60 89.00 Lulus KKM

6 DEV 60 73.77 Lulus KKM

7 ANA 60 88.26 Lulus KKM

8 ARY 60 89.27 Lulus KKM

9 DAH 60 84.05 Lulus KKM

10 TRI 60 79.88 Lulus KKM

11 SUP 60 82.10 Lulus KKM

12 IRM 60 81.27 Lulus KKM

13 ZUM 60 81.60 Lulus KKM

14 TIW 60 83.82 Lulus KKM

15 ARI 60 84.55 Lulus KKM

16 FIK 60 89.93 Lulus KKM

17 JOH 60 70.83 Lulus KKM

18 NAF 60 77.66 Lulus KKM

19 NAR 60 74.88 Lulus KKM

20 AMA 60 92.43 Lulus KKM

21 DIM 60 58.88 Tidak Lulus KKM

22 ADI 60 67.22 Lulus KKM

23 WIN 60 70.99 Lulus KKM

24 KRI 60 78.88 Lulus KKM

25 ANS 60 68.05 Lulus KKM

Rata-rata 79.27

Persentase siswa lulus

KKM

96% 24 siswa lulus KKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Hasil dari tabel 22 menunjukan bahwa ada 24 siswa dari keseluruhan 25

siswa mendapat nilai melebihi dari KKM yaitu 60. Selain itu prestasi belajar

siswa kelas V mata pelajaran IPS meningkat sebanyak 34.49 % dari nilai rata-rata

prestasi sebelumnya 58.94 menjadi 79.27 pada kondisi akhir, nilai rata-rata

prestasi yang diperoleh siswa juga melampaui target yang ditentukan peneliti

sebelumnya yaitu 72.00. Sementara itu untuk persentase siswa yang lulus KKM

juga mengalami peningkatan sebanyak 72.97 % dari kondisi awal 55.50 %

menjadi 96 % di kondisi akhir dan peningkatan KKM ini juga melampaui target

yang ditentukan peneliti sebelumnya yaitu sebesar 75 %. Peningkatan nilai rata-

rata nilai prestasi belajar yang didapatkan siswa dan peningkatan jumlah siswa

yang lulus KKM menunjukan bahwa metode role playing dapat meningkatkan

prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1.

4.2 Pembahasan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan

sebuah metode role playing sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi

belajar IPS siswa di kelas V SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2012/2013. SD

Negeri Plaosan 1 beralamat di dusun Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman,

Yogyakarta. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

penggunaan metode role playing sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan

prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam mata pelajaran

IPS tahun ajaran 2012/2013.

Penelitaian ini menggunakan metode role playing dalam proses

pembelajarannya. Oleh sebab itu, peneliti merancang perangkat pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

dalam siklus I dalam 3 kali pertemuan. Pelaksanaan pada siklus I ini jika hasil

penelitian sudah mencapai atau melampaui target yang telah ditetapkan dari

indikator dan tujuan, serta masalah telah terpecahkan maka peneliti tidak

melanjutkan ke siklus II. Rancangan perangkat pembalajaran dalam penelitian ini

meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa,

materi ajar, rubrik penilaian, soal evaluasi, dan lembar observasi keaktifan dengan

semaksimal mungkin. Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah menyiapkan

perangkat pembelajaran yang divaliadasi oleh para validator yaitu dosen ahli

bidang IPS, kepala sekolah, dan guru. Selama siklus I yang terdiri dari 3 kali

pertemuan ini, peneliti menerapkan 3 tahapan pada metode role playing. Ketiga

tahapan tersebut adalah tahapan perencanaan dan persiapan, tahapan interaksi,

serta tahapan refleksi dan evaluai. Proses pembelajaran menggunakan 3 tahapan

pada metode role playing membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan berdiskusi

kelompok dan membuat siswa lebih memahami materi ajar.

Pertemuan pertama peneliti dalam proses pembelajaran menggunakan

metode role playing menekankan pada tahapan persiapan & perencanaan serta

tahapan interaksi. Tahapan persiapan & perencanaan serta tahapan interaksi ini

membuat siswa sangat aktif, karena dalam tahapan ini sangat memungkinkan

siswa untuk melakukan kegiatan keaktifan belajar. Guru menggunakan media

foto-foto tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan negara Indonesia dan

sebuah video siswa SD saat melakukan kegiatan role playing untuk memancing

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Penggunaan media foto tersebut

bertujuan agar siswa lebih tertarik dan aktif mengikuti proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Selain media foto peneliti juga menggunakan media audio visual berupa video

siswa SD yang sedang melakukan kegiatan role playing. Penggunaan media audio

visual tersebut bertujuan agar siswa mempunyai gambaran dan contoh seperti apa

kegiatan role playing serta dapat membantu siswa dalam membuat naskah drama.

Tahapan persiapan dan perencanaan serta tahapan interaksi ini siswa juga dapat

bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5-6 siswa.

Siswa dapat berperan secara aktif dalam kelompok baik itu saat berdiskusi

ataupun mengemukakan pendapat-pendapat. Siswa dalam kelompok juga dapat

membuat naskah drama untuk melakukan kegiatan role playing dan berlatih

melakukan kegiatan role playing bersama kelompoknya kemudian melakukan

kegiatan role playing di depan kelas. Selain itu pada tahapan interaksi yaitu saat

siswa melakukan kegiatan role playing membuat siswa menjadi aktif karena

semua siswa terlibat semua di dalam kegiatan role playing tersebut.

Pertemuan kedua ini peneliti menekankan pada tahapan interaksi, tahapan

ini membuat siswa lebih mudah memahami materi ajar yang dalam kegiatan role

playing yang dilakukan siswa. Melalui tahapan interaksi saat siswa melakukan

kegiatan role playing siswa membangun pengetahuannya sendiri dengan

melakukan serta merasakan sendiri kegiatan belajarnya secara langsung. Selain itu

peneliti juga menggunakan media papan target untuk membantu siswa dalam

menentukan sikap apa yang akan dilakukan untuk menghargai jasa dan peranan

para tokoh dalam proklamasi kemerdekaan negara Indonesia. Melalui kegiatan

role playing dan kegiatan membuat papan target membuat siswa tidak sekedar

mengahafal materi ajar tetapi benar-benar memahaminya yang membuat siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

lebih lama mengingat materi ajar. Pada Pertemuan dua ini peneliti juga

menekankan pada tahapan ketiga pada metode role playing yaitu tahapan refleksi

dan evaluasi. Tahapan ketiga ini juga membuat siswa lebih memperdalam materi

ajar yang dipelajarai, karena pada tahapan ini siswa melakukan tanya jawab

dengan siswa lain mengenai materi ajar setelah selesai melakukan kegiatan role

playing. Setiap kelompok juga melakukan kegiatan role playing mengenai

peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia.

Setiap kelompok melakukan kegiatan role playing dengan peristiwa yang

berbeda-beda. Setelah siswa selesai melakukan kegiatan role playing kemudian

siswa melakukan kegiatan refleksi dan evaluasi dan setelah itu siswa mengerjakan

soal evalusi secara individu. Kegiatan refleksi dan evaluasi dilakukan guru

bersama siswa secara lisan. Setelah proses pembelajaran di kelas V pada mata

pelajaran IPS menggunakan metode role playing pada siklus I telah selesai

dilaksanakan, diperoleh keaktifan dan hasil belajar siswa pada tabel 23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Tabel 23. Hasil Penelitian Siklus I

Tabel 23 menunjukan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I yang dilakukan oleh

peneliti telah mencapai dan melampaui target yang telah ditetapkan, sehingga

membuat penelitian ini berhasil. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk tidak

melanjutkan pelaksanaan tindakan ke siklus II. Keberhasilan pada siklus I tersebut

dapat dilihat pada gambar 3 dan gambar 4.

Variabel Kondisi

awal

Siklus I

Deskriptor Instrumen

Penelitian Keterangan Target

Pencapaian

Capaian

a. Keaktifan Siswa

1) Bertanya kepada

guru dan teman

tentang materi

pembelajaran IPS

saat proses

pembelajaran

20 %

30 %

36 %

Jumlah siswa yang

bertanya kepada guru

dan teman tentang materi

pembelajaran IPS saat

proses pembelajaran

dibagi jumlah

keseluruhan siswa

dikalikan 100%

Lembar

Observasi

Keaktifan

Tercapai

2) Mengemukakan

pendapat ketika

berdiskusi kelompok

16 %

20 % 40 %

Jumlah siswa yang

Mengemukakan pendapat

ketika berdiskusi

kelompok dibagi jumlah

keseluruhan siswa

dikalikan 100%

Tercapai

3) Mengerjakan tugas

yang diberikan oleh

guru dalam proses

pembelajaran IPS

32 %

40 % 56 %

Jumlah siswa

mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

dalam proses

pembelajaran IPS dibagi

jumlah keseluruhan siswa

dikalikan 100%

Tercapai

b. Prestasi Belajar

Siswa

1) Siswa yang lulus

KKM

55.50 % 75 % 96 % Jumlah siswa siswa yang

lulus KKM dibagi

jumlah keseluruhan siswa

dikalikan 100%

Tes (soal

pilihan

ganda/objekti

f)

dan Non Tes

(rubrik

penilaian

hasil belajar)

Tercapai

2) Rata-rata nilai 58.94 72.00 79.27 Jumlah total skor nilai

dibagi jumlah

keseluruhan jumlah siswa

Tercapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Gambar 3. Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Lulus KKM dalam

Proses Pembelajaran IPS

Gambar 4. Grafik Peningkatan Rata-Rata Nilai Siswa dalam Proses

Pembelajaran IPS

Hasil dari gambar 3 dan gambar 4 dapat dilihat pada semua variabel prestasi

belajar siswa yaitu: (1) jumlah siswa yang lulus KKM dan (2) rata-rata nilai yang

didapatkan siswa telah mencapai dan melampaui target yang telah ditentukan

peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Gambar 5. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran

IPS

Gambar 5 menunjukan bahwa semua variabel mengalami peningkatan dan

melebihi target yang telah ditentukan, seperti pada indikator keaktifan yang

meliputi: (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS

saat proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti:

siswa yang bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya

kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan siswa menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2) mengemukakan pendapat ketika

berdiskusi kelompok yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas siswa seperti:

mengemukakan gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi kelompok

sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala

Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing

Ind

ikat

or

Ind

ikat

or

Ind

ikat

or

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

proses pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut

serta dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang diperlukan

untuk pemecahan persoalan, serta pada indikator prestasi belajar yang meliputi:

rata-rata nilai yang didapat siswa dan jumlah siswa yang lulus KKM. Peningkatan

tersebut dapat terjadi dikarenakan dalam proses pembelajaran yang diberikan oleh

peneliti menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan kreatif.

Peneliti bertindak sendiri sebagai guru sehingga memungkinkan metode

pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai yang peneliti inginkan dan dapat

memaksimalkan metode yang digunakan. Peneliti menggunakan metode-metode

mengajar yang menarik dan kreatif, seperti metode role playing yang didukung

dengan penggunaan media-media gambar, media audio visual, dan media papan

target, sehingga siswa sangat antusias saat mengikuti proses di dalam kelas.

Pemilihan metode-metode mengajar yang digunakan peneliti adalah dengan

melihat pada variabel yang akan ditingkatkan, yaitu variabel keaktifan dan

prestasi. Untuk menunjang kedua variabel kekatifan dan prestasi belajar dapat

meningkat secara keseluruhan peneliti memilih metode role playing, dikarenakan

metode role playing terbukti dapat meningkatkan semua variabel dan melampaui

target yang ditentukan. Jika peneliti hanya berfokus mengembangkan salah satu

variabel maka variabel yang satunya kurang dapat berkembang dan meningkat

karena tidak mendapat fokus yang sama dengan variabel lainya. Peneliti

menggunakan metode role playing yang didukung dengan media-media gambar,

audio visual, dan papan target untuk mendukung agar semua variabel dapat

meningkat secara bersamaan. Selain itu peneliti dalam melaksanakan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

pembelajaran di dalam kelas juga mempertimbangkan proses pembelajaran yang

mendukung tarcapainya peningkatan target pada kedua variabel dan terlihatnya

metode role playing di dalam proses pembelajaran. Dikarenakan jika peneliti

hanya menekankan tercapainya target capaian peningkatan pada kedua variabel

mengakibatkan proses siswa dalam melakukan kegiatan role playing akan tidak

maksimal karena role playing membutuhkan perencanaan yang matang dan baik,

jadi peneliti membagi kegiatan selama siklus I untuk mengembangkan

peningkatan target pada kedua variabel dan terlihatnya role playing dalam proses

pembelajaran.

Tahapan-tahapan proses pembelajaran menggunakan metode role playing

meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) perencanaan dan persiapan, yaitu

peneliti menentukan anggota dari setiap kelompok, penentuan angota kelompok

meminta saran dari guru kelas agar kemampuan setiap kelompok berimbang.

Peneliti menggunakan nama-nama pahlawan kemerdekaan sebagai nama dari

kelompok-kelompok, sehingga membuat siswa tertarik dan aktif mengikuti proses

pembelajaran. Selain itu peneliti juga menggunakan media foto nyata untuk

memberikan materi dan untuk membangun kaaktifan belajar siswa didalam kelas,

media foto tersebut terbukti membuat siswa sangat antusias saat menjawab

pertanyaan yang diberikan menggunakan media tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Gambar 6. Contoh Media Foto Para Pahlawan Kemerdekaan

Foto no 1 sampai dengan no 6 pada gambar 6 adalah foto tokoh-tokoh penting

yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan republik Indonesia. Foto-foto

tersebut digunakan untuk memperkenalkan siswa dengan para tokoh-tokoh

penting yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan republik Indonesia.

Sebagai contoh cara menggunakan media tersebut adalah dengan guru

menunjukan foto no 1 kemudian guru bertanya siapa nama tokoh penting yang

ditunjukan, setelah itu siswa menjawab siapa nama tokoh tersebut. Cara tersebut

digunakan sampai dengan foto no 6. Menggunakan media foto para tokoh tersebut

terbukti membuat siswa sangat antusias dan aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran.

1 2 3

4 5 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Selain itu peneliti menggunakan lembar kerja kelompok yang berisi tugas-

tugas yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok, yaitu siswa menempel

gambar-gambar para tokoh pada tempat yang telah disediakan dan memberi nama

para tokoh yang telah ditempel serta menuliskan peranan para tokoh dalam

persiapan proklamasi kemerdekaan. Lembar kerja tersebut terbukti dapat

meningkatkan pemahaman materi siswa mengenai materi yang diajarkan. Hal itu

terlihat dari lembar kerja kelompok yang mendapatkan nilai-nilai yang baik.

Contoh lembar kerja kelompok yang sudah dikerjakan dapat dilihat pada gambar

7.

Gambar 7. Contoh Hasil Kerja Kelompok Ir. Soekarno

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Gambar 7 atau hasil pekerjaan kelompok Ir. Soekarno dapat dilihat semua

pertanyaan yang ada dalam lembar kerja dapat dijawab dengan benar, sehingga

mendapatkan nilai sempurna 100. Kelompok Ir. Soekarno dapat menjawab benar

semua pertanyaan pada lembar kerja kelompok dikarenakan siswa dalam

kelompok tersebut sangat tertarik dengan media gambar para tokoh pejuang

kemerdekaan yang diperlihatkan oleh guru, sehingga siswa mudah memahami

nama dan peranan para tokoh. Hasil pekerjaan kelompok Ir. Soekarno berbeda

dengan pekerjaan kelompok Drs. Moh. Hatta seperti pada gambar 8.

Gambar 8. Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Gambar 8 menunjukan ada beberapa jawaban yang kurang tepat, seperti jawaban

pada item e ada 3 jawaban yang kurang tepat. Sehingga kelompok Drs. Moh.

Hatta mendapat nilai yang lebih rendah daripada kelompok Ir. Soekarno.

Selain itu kemampuan kognitif siswa juga dapat dioptimalkan dalam

proses pembelajaran IPS menggunakan metode role playing. Karena di lembar

kerja kelompok ini, siswa membuat naskah drama mengenai peristiwa-peristiwa

menjelang kemerdekaan yang akan mereka perankan. Naskah drama yang dibuat

siswa dalam kelompok berbeda beda sesuai dengan pembagian peristiwa yang

diberikan guru. Hasil naskah drama yang dibuat setiap kelompok berbeda-beda,

dah hasil pekerjaan siswa dapat dilihat di gambar 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Gambar 9. Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ir. Soekarno

Naskah drama yang dibuat oleh kelompok Ir. Soekarno mengenai peristiwa

pertemuan di Dalat dapat di lihat bahwa bahasa yang digunakan sudah jelas dan

Tokoh: Jendral Terauchi : Yohan, Dr. Radjiman W. : Apin, Ir. Soekarno : Angga, Drs. Moh. Hatta : Arya

Pada tanggal 12 Agustus 1945

Dr. Radjiman W., Ir. Soekarno, dan Drs. Moh. Hatta bertemu di suatu tempat

Ketiga tokoh: Selamat siang rekan-rekan (Mereka bertiga saling bersalaman)

Ir. Soekarno : Mari rekan-rekan kita berangkat ke Dalat, untuk memenuhi undangan Jendral Terauchi seorang

panglima tentara jepang di Asia Tenggara

Drs. Moh. hatta: Baiklah, mari kita berangkat…tetapi dimanakah itu Dalat?

Ir. Soekarno : Itu di daerah Vietnam selatan bung..

Dr. Radjiman W: Segera…mari kita ke bandara untuk menuju ke Dalat (Vietnam selatan)

Mereka bertiga dalam perjalanan ke dalat, dan sesampainya di Dalat

Jendral Terauchi: Selamat datang di Dalat, Welcome..mari kita mulai berbincang-bincang..

Ketiga tokoh: Baiklah…mari kita berbincang-bincang

Ir. Soekarno: Jendaral, sebenarnya apa yang mau kita bicarakan?

Jendral Terauchi : Begini bung, saya memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa

Indonesia!

Dr. Radjiman W: Anda bercanda!!?, mengapa anda bisa berbicara seperti itu?

Jendral Terauchi: Begini, dikarenakan setelah Amerika mengebom atom negara saya(Jepang). Pertamakali

mengebom atom kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan yang kedua kali kota Nagasaki pada

tanggal 9 Agustus 1945, sehingga kami memutuskan menyerah pada negara-negara sekutu pada tanggal 14

Agustus 1945.

Drs. Moh. Hatta: Bagaimana bung karno kita mensikapi berita ini?

Ir. Soekarno: Baiklah bung hatta dan Dr. Radjiman, kita segera kembali ke Indonesia untuk memberitahukan

berita ini kepada rekan-rekan kiat..bagaimana?

Dr. Radjiman W dan Drs. Moh. Hatta: Siap laksanakan..

Ir. Sekarno: Terimakasih jendral, kalau begitu saya dan rekan-rekan saya akan segera kembali ke Indonesia

untuk mengabarkan hal ini..

Jendral Terauchi: haik..silahkan (Ketiga tokoh pergi bersama-sama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

mudah dipahami. Selain itu semua pemain dalam naskah darama sudah

mendapatkan jumlah percakapan yang hampir berimbang, sehingga

memungkinkan terjadinya dialog yang menarik. Pembuatan naskah drama dapat

digunakan untuk melihat dan mengembangkan kemampuan kognitif pada siswa,

terlihat dari perbedaan naskah drama yang dibuat oleh setiap kelompok yang

menunjukan tingkat kognitif siswa berbeda-beda.

Gambar 10. Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ibu Fatmawati

Tokoh: Laksamana Maeda, Sayuti Melik, Ir.Soekarno, Moh Hatta, Ahmad Soebardjo

Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, malam 16 Agustus 1945

Maeda: Mari rekan-rekan silahkan masuh ke rumah saya! (mempersilahkan Soekarno, A Subardjo, Sayuti Melik

dan Hatta masuk kerumahnya)

Tokoh-tokoh lain: Baik, terimakasih, Bung!

mereka masuk kemudian berkumpul di 2 ruangan, yaitu ruangan makan yang digunakan Soekarno, Hatta dan A

Subardjo untuk merumuskan teks proklamasi, sedangkan ruang serambi depan yang digunakan oleh tokoh-

tokoh yang lain.

Soekarno: mari rekan-rekan kita susun teks proklamasi yang akan kita bacakan besok pagi!

A Subardjo dan Hatta: baik, mari kita mulai sekarang!

mereka bertiga berdiskusi untuk merumuskan naskah teks proklamasi, sehingga tersusunlah teks proklamasi

Soekarno: Bung Sayuti, tolong ketik teks proklamasi yang sudah tersusun ini segera!

Sayuti: baik Bung, akan saya kerjakan sekarang, jika sudah selesai saya akan segera memberikan kepada anda.

Soekarno: ya, terimakasih atas kerjasamanya Bung, (sambil menepuk pundak Sayuti Melik dan tersenyum)

Sayuti Melik mengetik teks proklamasi, setelah beberapa saat teks proklamasi sudah selesai kemudian

diserahkan kepada Soekarno.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi di laksanakan di kediaman Soekarno di Jalan Pengangsaan Timur

No 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB. Para pemuda yang hadir dalam perumusan teks proklamasi dibagi dalam

kelompok-kelompok dan bertugas untuk memberitahukan bahwa waktu proklamasi kemerdekaan telah tiba.

Soekarno: rekan-rekan, tolong sebarkan berita proklamasi ini kepada seluruh masyarakat!

semua hadirin dan rakyat bersuka cita dengan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Naskah drama yang dibuat oleh kelompok Ibu Fatmawati mengenai peristiwa

perumusan teks proklamasi dapat di lihat masih sedikit jumlah percakapan yang

terdapat dalam teks tersebut, dan ada dua tokoh yang hanya mengucapkan sekali

percakapan.

Tahap (2) interaksi, yaitu didalam kelas saat proses pembelajaran peneliti

menggunakan aturan dasar Hay 5 (5 jemari tangan), yaitu: 2 mata tertuju pada

guru saat guru menerangkan, 2 telinga mendengarkan saat guru menerangkan, dan

1 mulut terkunci rapat/diam. Penerapan aturan ini terbukti dapat meningkatkan

kedisiplinan siswa di dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga

pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai dengan

rancang sebelumnya. Selain materi yang bersifat kognitif dan psikomotor, peneliti

juga mengembangkan materi pada aspek afektif yang ada dalam materi

menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklaasikan kemerdekaan,

dikarenakan materi IPS kebanyakan masih bersifat abstrak dan membuat siswa

sulit memahami materi yang bersifat abstarak tersebut. Untuk membantu siswa

memahami materi yang abstrak tersebut maka peneliti menggunakan media papan

target, sehingga siswa bisa mengembangkan aspek afektifnya. Media papan target

ini membantu siswa dalam menentukan sikap apa yang akan diambil siswa

sebagai cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam mempersiapkan

kemerdekaan, dari sikap yang paling penting ke sikap yang tidak begitu penting.

Papan target tersebut dapat membantu siswa dengan memberikan berbagai macam

sikap yang ditentukan sendiri oleh siswa dan telah disepakati bersama di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

kelas. Terlihat dari hasil pekerjaan papan target yang dibuat siswa, yang

menghasilkan hasil seperti pada gambar 11.

Gambar 11. Contoh Hasil Kerja Kelompok Ibu Fatmawati

Media papan target yang dibuat oleh kelompok ibu Fatmawati tersebut

menunjukan sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan peranan para

tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Papan target pada tabel 11 terlihat

susunan sikap yang dibuat siswa logis dan bisa dipahami secara rasional. Selain

itu penulisan dan penempelan kriteria pada papan target sudah rapi. Berbeda

dengan papan target yang dibuat oleh kelompok Drs. Moh. Hatta pada gambar

12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Gambar 12. Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta

Papan target pada gambar 12 terlihat susunan sikap yang dibuat menggunakan

papan target tersebut kurang logis dan kurang bisa dipahami secara rasional,

karena bagaimana cara kita mengucapkan terimakasih kepada para pahlawan yang

sudah meninggal, serta penulisan dan penempelan kriteria pada papan target

kurang rapi. Setelah itu untuk memaksimalkan aspek psikomotor saat siswa akan

melakukan kegiatan role playing maka siswa berlatih bemain peran menggunakan

naskah drama yang sudah dibuat di akhir pertemuan.

Tahapan ke (3) adalah tahapan refleksi dan evaluasi. Siswa pada tahapan

ini melakuakn kegiatan role playing sesuai dengan peristiwa yang akan

diperankan. Setiap kelompok melakukan kegiatan role playing dengan peristiwa

yang berbeda-beda sesuai peristiwa yang dibuat dalam naskah darama. Hasil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

melakukan kegiatan role playing setiap kelompok dapat dilihat melalui rekaman

video kegiatan role playing yang direkam oleh peneliti menggunakan alat rekam.

Setelah siswa melakukan kegiatan role playing siswa melakukan refleksi

dan evaluasi mengenai kegiatan bermain peran yang baru saja dilakukan oleh

setiap kelompok. Tahapan refleksi ini dilakukan secara lisan oleh peneliti, karena

keterbatasan waktu. Begitu juga dengan tahapan evaluasi yang dilakukan secara

lisan. Tetapi peneliti masih mengingat hal-hal apa saja yang menjadi evaluasi bagi

setiap kelompok. Kegiatan evaluasi ini dilakukan oleh peneliti dan siswa-siswa

lain di dalam kelas setelah kelompok selesai memainkan peran. Siswa diberikan

kesempatan untuk memberikan masukan mengenai hal-hal apa yang masih harus

diperbaikai dalam pembelajaran role playing dan hal mana yang harus

dipertahankan. Evaluasi yang diberikan guru dan siswa adalah sebagai berikut.

Evaluasi ntuk kelompok Ir. Soekarno: “sudah bagus”, evaluasi untuk kelompok

Drs. Moh. Hatta: “Suara kurang keras”, evaluasi untuk kelompok Ibu Fatmawati:

“Suara kurang keras dan kurang menghayati peran yang diperankan”, evaluasi

untuk kelompok Laksamana maeda: “Sudah bagus tetapi suara kurang keras”, dan

untuk kelompok Ahmad Soebarjo: ”Suara kurang keras dan terlalu cepat serta

terburu-buru saat melakukan kegiatan role playing”.

Secara keseluruhan pada tahapan refleksi dan evaluasi hampir sama pada

setiap kelompok. Evaluasi yang dilakukan hanya pada kurang kerasnya suara yang

diucapkan oleh para pemain role playing, dan untuk refleksi hanya kurang

persiapan sarana pendukung seperti speaker (pengeras suara) dan persiapan siswa

dalam menyiapkan seting tempat untuk melakukan kegiatan role playing. Untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

mengukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan

guru maka peneliti juga memberikan soal evaluasi kepada siswa di akhir

pertemuan siklus I. Siswa mengerjakan soal evaluasi ini dikerjakan secara

individu, sehingga bisa mengukur kemampuan setiap siswa. Hasil yang

didapatkan siswa berbeda-beda, hasil pekerjaan siswa dapat dilihat pada gambar

13.

Gambar 13. Contoh Lembar Soal Evaluasi Amd

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

Gambar 13 dapat terlihat semua nomor pada lembar soal evaluasi tersebut dapat

dijawab benar oleh siswa yang bernama Amd, hal tersebut membuktikan siswa

tersebut menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru menggunakan

metode role playing, sehingga siswa tersebut mendapatkan nilai sempurna yaitu

100. Berbeda dengan hasil pekerjaan siswa lain yang bernama Adb seperti pada

gambar 14.

Gambar 14. Contoh Lembar Soal Evaluasi Adb

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Gambar 14 menunjukan bahwa ada 10 nomor pada lembar soal evaluasi tersebut

yang dijawab kurang tepat oleh siswa yang bernama Adb. Hal tersebut

membuktikan siswa tersebut belum dapat mengguasai materi ajar dengan baik.

Berbeda dengan Amd yang dapat menguasai materi ajar dengan baik sehingga

hasil pekerjaan lembar soal evaluasi Amd benar semua. Hal tersebut membuktikan

tingkat kemapuan belajar siswa kelas V di SD Negeri Plaosan 1 berbeda-beda

antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Bab V memuat tentang kesimpulan, keterbatasan, dan saran. Kesimpulan pada

bagian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang dipaparkan pada bab I.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa:

5.1.1 Penggunaan metode role playing pada pelajaran IPS di kelas V SD Negeri

Plaosan 1 sebagai upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran adalah dengan menerapkan tiga tahapan dalam metode role

playing. Upaya peningkatan keaktifan tersebut dilakukan dengan

menerapkan tiga tahapan dalam metode role playing ke dalam proses

pembelajaran IPS, yang mana di dalam tiga tahapan tersebut sangat

menunjang siswa untuk menunjukan keaktifannya dalam proses

pembelajaran. Tiga tahapan tersebut adalah tahapan perencanaan dan

persiapan, interaksi, refleksi dan evaluasi. Penerapan tahapan perencanaan

dan persiapan dapat membuat siswa bekerjasama dalam kelompok. Ketika

berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan pemeran dalam role playing,

mengerjakan tugas yang diberikan guru, membuat naskah drama, belajar

mengemukakan pendapat, bertanya kepada teman atau guru, menjawab

pertanyaan baik dari teman atau guru, dan mencari informasi dari berbagai

sumber belajar siswa menjadi sangat tertarik dan aktif mengikuti proses

pembelajaran yang diberikan guru. Selain itu pada tahapan interaksi siswa

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru, berlatih role playing,

mempersiapkan seting untuk role playing, memulai role playing,

mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan berdiskusi dalam kelompok.

Serta di tahapan refleksi dan evaluasi siswa dapat mengerjakan tugas yang

diberikan guru, mengemukakan pendapat dan ide, bertanya kepada teman

atau guru, dan menjawab pertanyaan baik dari teman atau guru. Penerapan

tiga tahapan dalam metode role playing tersebut mendorong peningkatan

kekatifan siswa dalam proses pembelajaran dapat terlihat dari peningkatan

persentase dari setiap indikator keaktifan seperti berikut: (1) bertanya

kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses

pembelajaran mengalami peningkatan sebanyak 80 %, dari kondisi awal 20

% dan pada kondisi akhir menjadi 36 %, (2) mengemukakan pendapat

ketika berdiskusi kelompok mengalami peningkatan sebanyak 150 %, dari

kondisi awal 16 % dan pada kondisi akhir menjadi 40 %, dan (3)

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS

juga mengalami peningkatan sebanyak 75 %, dari kondisi awal 32 % dan

pada kondisi akhir menjadi 56 %.

5.2.1 Penggunaan metode role playing pada pelajaran IPS di kelas V SD Negeri

Plaosan 1 sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses

pembelajaran adalah dengan menekankan dua tahapan dalam metode role

playing yaitu tahapan interaksi serta tahapan refkelsi & evaluasi. Upaya

peningkatan prestasi belajar tersebut dilakukan dengan menerapkan tahapan

tersebut ke dalam proses pembelajaran IPS. Ketika tahapan interaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

diterapkan, siswa menjadi mengalami sendiri kegiatan belajarnya secara

langsung dan membuat siswa tidak sekedar menghafal materi pelajaran. Hal

tersebut terlihat saat siswa melakukan kegiatan role playing, siswa

membangun sendiri pengetahuannya melalui kegiatan tersebut. Melalui

proses pembelajaran yang dilakukan siswa tersebut membuat siswa dapat

menghubungkan pengetahuan masalalu dengan kehidupan nyata siswa.

Sehingga siswa dapat lebih memaknai proses pembelajaran serta bisa

mengingat materi pelajaran dalam waktu yang lama dan hal ini mendorong

peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS. Peningkatan prestasi

belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat terlihat dari peningkatan

persentase dari jumlah siswa yang lulus KKM dan rata-rata nilai yang

didapat siswa seperti berikut. Peningkatan prestasi belajar dapat terlihat dari

rata-rata nilai yang didapatkan siswa juga meningkat sebanyak 34.49 % dari

nilai rata-rata prestasi sebelumnya 58.94 menjadi 79.27 pada kondisi akhir,

serta jumlah siswa yang lulus KKM juga meningkat sebanyak 72.97 % dari

kondisi awal 55.50 % menjadi 96 % di kondisi akhir.

5.2 Keterbatasan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan sesuai dengan rencana

yang telah direncanakan, namun peneliti menemui beberapa keterbatasan seperti:

5.2.1 Pelaksanaan penelitian ini peneliti tidak banyak mempunyai waktu

dikarenakan tempat pelaksanaan penelitian sudah mendekati waktu ujian

kenaikan kelas, sehingga penelitian hanya dilakukan dalam satu siklus.

Seperti yang dikatakan Johnson (dalam Suparno, 2008: 88) “dalam banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

riset tindakan memang banyak yang tidak sampai membuat tindakan lebih

lanjut, tetapi hanya sampai pada beberapa sikap”. Selain peneliti juga

mempunyai keterbatasan dana dalam penelitian ini sehingga peneliti hanya

melakukan satu siklus, seperti yang dikatakan Lih. Mills, dan Tomal (dalam

Suparno, 2008: 86) beberapa kendala yang sering dialami dalam melakukan

riset tindakan adalah ”kekurangan sumber, baik material yang diperlukan

untuk melakukan tindak lanjut, maupun kemampuan professional untuk

merencanakan dan melaksanakan tindakan itu”.

5.2.2 Peneliti memiliki keterbatasan dalam pengolahan data menggunakan SPSS

16, yaitu mengenai cara penghitungan validasi soal pilihan ganda/objektif.

Peneliti melakukan perhitungan validasi soal pilihan ganda/objektif

menggunakan rumus korelasi Product-Moment yang seharusnya untuk

menghitung validasi soal essay yang mengorelasikan data continue dengan

data continue. Seharusnya cara yang benar untuk melakukan perhitungan

validasi soal pilihan ganda/objektif adalah menggunakan rumus kolerasi

Point-Biserial, karena variabel yang dikorelasikan pada rumus ini adalah

variabel diskrit dengan variabel kontinu. Variabel kontinu, misalnya skor

hasil tes dan variabel diskrit murni, misalnya betul-salah.

5.2.1 Pada penelitian ini peneliti bertindak sendiri sebagai guru. Hal tersebut

mungkin berpengaruh terhadap hasil penelitian khususnya kualitas proses

pembelajaran berupa keaktifan siswa. Peneliti tidak mampu mengetahui

kekatifan siswa dalam proses pembelajaran terebut benar-benar murni

karena proses pembelajaran yang disajikan oleh peneliti atau karena peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

bertindak sebagai guru baru di kelas sehingga ketertarikan dan keaktifan

siswa meningkat.

5.3 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

5.3.1 Bagi sekolah : Peneliti menyarankan pada kepala sekolah untuk memberikan

dorongan kepada guru-guru kelas untuk menggunakan metode-metode yang

inovatif dalam proses pembalajaran IPS maupun mata pelajaran lain.

Metode yang dapat digunakan seperti metode role playing yang dapat

mengajak siswa untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

5.3.2 Bagi guru : Peneliti menyarankan pada guru kelas untuk menggunakan

metode-metode yang inovatif dalam proses pembalajaran IPS sepeti

menggunakan metode role playing dikarenakan metode tersebut sangat

menarik bagi siswa sehingga siswa bersemangat dalam proses pembelajaran,

selain itu metode role playing dapat membantu guru dan siswa dalam

menyampaikan dan menerima materi pelajaran yang masih bersifat abstrak,

dan metode role playing juga membutuhkan waktu persiapan yang relatif

lama dalam pelaksanaannya dari persiapan sampai dengan evaluasi sehingga

guru harus mempersiapkan rencana alokasi waktu kegiatan dengan baik.

5.3.3 Bagi peneliti lain : Penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan ke siklus II

untuk dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi agar lebih baik lagi,

penelitian ini hanya dilaksanakan dalam satu siklus karena semua target

yang ditetapkan sudah tercapai dan karena keterbatasan waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

DAFTAR REFERENSI

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. dkk. 2010. Penelitian Pendidikan SD. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional.

Badan Satuan Pendidikan (BNSP). 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: BP.Dharma Bhakti.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajadisastra, Yusuf. 1983. Metode-Metode Mengajar. Bandung: Angkasa.

Nawawi, Hadan. 1981. Organisasi dan Pengelolaan Kelas. Jakarta : Gunung Jati.

Komputer, Wahana. 2009. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta:

Salemba Infotek.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Lapono, Nabisi. dkk. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional.

Masidjo, Ign. 2010. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:

Kanisius.

McCaslin, Nellie. 2006. Creative Drama in The Classroom and Beyond. United

States of America: Pearson Education, Inc.

Mulyasa. 2006. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

_______. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Pamungkas P., Arini. 2010. Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi dan

Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Berbicara Siswa Kelas X-2,

Semester 2, Tahun Ajaran 2009/2010 SMA Negeri 6 Yogyakarta

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

Menggunakan Metode Permaianan dengan Teknik Bermain Peran.

Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD.

Passaribu, I.L. 1985. Didaktik dan Metodik. Bandung: Tarsito.

Tim penyusun. 2005. Kamus Besar bahasa Indonesia edisi 3. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sadali. 2000. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Terhadap

Aktifitas Guru dan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran Pendidikan IPS

di Sekolah Dasar. Universitas terbuka. Jurnal ini diakses pada tanggal 12

Juli 2013 dari http://lppm.ut.ac.id/htmpublikasi/21sadali.htm

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :

Kencana.

____________. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Perdana

Media Group.

Sapirya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sarwono, Jonathan. 2009. Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap Untuk Belajar

Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

____________. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT

Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.

Sudjana. 2009. Dasar – Dasar Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sudrajat, Akhmad. 2010. Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003.

Diakses pada tanggal 17 Mei 2013 dari

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-

definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Evaluasi Pembelajaran Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta:

Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Sulistiyaningrum, Ratna. 2011. Pengaruh Pembelajaran Fisika Menggunakan

Metode Role Play Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Terhadap

Keterlibatan, Minat, dan Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 2

Moyudan. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD.

Supardi. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak.

Suparno, Paul. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

____________. 2008. Riset Tindakan untuk Pendidik. Jakarta: Grasindo.

Surapranata, Sumarana. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi

Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5

untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional.

Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Taniredja, Tukiran. dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:

Alfabeta.

Uno, B.H & Mohamad, Nurdin. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM:

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik.

Jakarta: PT.Bumi Aksara.

_________. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Uno, B.H. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara,

Winkel. W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Wintala, Felix. 2011. Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya

Meningkatkan Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Siswa Kelas XII Sosial. Skripsi. Yogyakarta: PAK, FKIP, USD.

Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press

Jakarta.

Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V.

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Zaini, Hisyam. dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pusat Insan

Madani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Lampiran 2. Perangkat Pembelajaran Sebelum Divalidasi

SILABUS

Nama Sekolah : SD N Plaosan 1 Mlati

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : V

Semester : 2

Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan

kemerdekaan Indonesia

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKSI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR TEKNIK BENTUK CONTOH

INSTRUMEN

2.3 Menghargai

jasa dan peranan

tokoh dalam

memproklamasi

kan

kemerdekaan

1. Jasa

tokoh-

tokoh

perjuang

an

mempert

ahankan

kemerde

kaan

Pertemuan 1

Kegiatan awal (15 Menit)

Salam dan Doa

Mengecek kehadiran peserta didik/presensi

Penyampaian aturan pembelajaran

Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17 Agustus

’45 dan Guru memakai kostum salah satu tokoh

kemerdekaan republik indonesia

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu

Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan

Kegiatan Inti (45 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17 Agustus

Pilihan

Ganda

Esay

Rubrik

Penilaian

8 x 35’

Foto

Vidio

Lem

Papan

Target

Artikel-

artikel

Siswa

kelas V

Buku

Pelajara

n IPS:

Susilaning

sih,

Endang &

Limbong,

Linda S.

.2008.

Ilmu

Pengetahu

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

157

1945 itu terjadi peristiwa apa?”

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh yang

berperan dalam proklamasi kemerdekaan

Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa

proklamasi kemerdekaan setelah melihat gambar-gambar

para tokoh

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

b. elaborasi

Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5 siswa,

nama kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting

dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik

indonesia. Contoh: Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta,

Ahmad Subarjo, Ibu Fatmawati, dan Laksamana Takasi

maeda

Siswa diberikan lembar kerja kelompok

Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-tokoh

penting, “Apa saja peran masing-masing tokoh ini dalam

mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara

Indonesia?”

Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan

yang diberikan guru dengan mencari jawaban dari sumber

belajar(Buku, Lks)

Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian

Menyebutkan 5

tokoh penting

dalam peristiwa

proklamasi

kemerdekaan

negara republik

Indonesia

Menjelaskan peran

Tes

Tes

1. Siapa nama

tokoh-tokoh di

atas(1-6)?

2. Apa saja

an Sosial

5 Untuk

SD/MI

Kelas 5.

Jakarta:

Pusat

Perbukuan

,

Departem

en

Pendidika

n

Nasional.

Halaman :

177-194

Yulianti,

Reny &

Munajat,

Ade.

2008.

Ilmu

Pengetahu

an Sosial

Untuk SD

dan MI

Kelas V.

Jakarta:

Pusat

Perbukuan

,

Departem

en

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

158

menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam

mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara republik

indonesia dan guru membenarkan jawaban yang kurang

tepat

Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting

menjelang proklamasi berserta artikel, setiap kelompok

mendapatkan gambar peristiwa penting menjelang

proklamasi beserta artikel yang berbeda

Siswa membaca artikel peristiwa-peristiwa penting

menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik

indonesia

Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan

siswa SD

Siswa diminta bermain peran sepeti contoh video role

playing yang diperlihatkan guru dipertemuan ke tiga

Siswa di dalam kelompoknya menentukan pemain untuk

bermain peran (role playing)

Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk

bermain peran (role playing) sesuai dengan gambar dan

artikel yang didapatkan, untuk kelompok Ir. Soekarno

mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa

pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta

mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa berita

masing-masing

tokoh dalam

peristiwa

proklamasi

kemerdekaan

negara republik

Indonesia

Menyebutkan 5

peristiwa penting

menjelang

proklamasi

kemerdekaan

negara republik

Indonesia

Membuat naskah

drama untuk

bermain peran

(role playing)

Tes

Non Tes

peran masing-

masing tokoh

di atas dalam

proklamasi

kemerdekaan

negara

republik

Indonesia?

3. Sebutkan

apa saja

peristiwa-

peristiwa

sebelum

proklamasi?

4. Jelaskan

mengenai

peristiwa

Rengasdengkl

ok?

5. Tuliskan

naskah teks

proklamasi!

Pendidika

n

Nasional.

Halaman:

130-136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

159

kekalahan jepang, kelompok Ahmad Subarjo mendapat

tugas membuat naskah drama peristiwa rengasdengklok,

kelompok Ibu Fatmawati mendapat tugas membuat naskah

drama peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok

Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah drama

peristiwa detik-detik proklamasi

c. konfirmasi

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

mengenai tokoh-tokoh penting proklamasi dan peristiwa-

peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik

indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia

Pertemuan 2

Kegiatan Inti (80 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi

sebelum proklamasi kemerdekaan republik indonesia?”

Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

160

b. elaborasi

Siswa duduk bersama kelomoknya masing-masing

Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang peristiwa-

peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik

Indonesia (pertemuan di dalat, berita kekalahan jepang,

peristiwa rengasdengklok, perumusan teks proklamasi, dan

peristiwa detik-detik proklamasi)

Siswa diberikan lembar kerja kelompok

Siswa diberikan tugas untuk membaca dan kemudian

menjelaskan artikel yang diberikan guru

Siswa menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi

menjelang proklamasi kemerdekaan republik indonesia

Siswa membacakan hasil pekerjaan kelompok, siswa yang

lain memperhatikan dan memberikan tanggapan

Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk

mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa

dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan?”

Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk

mencari sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa

para tokoh proklamasi kemerdekaan

Siswa menyebutkan sikap-sikap untuk menghargai jasa para

tokoh proklamasi kemerdekaan

Siswa bersama-sama di dalam kelas menentukan daftar 6

kriteria sikap yang akan mendasari pemilihan sikap untuk

Menjelaskan 5

peristiwa penting

menjelang

proklamasi

kemerdekaan

negara republik

Indonesia

Memberi 3 contoh

cara menghargai

jasa dan peranan

Tes

Tes

1. Jelaskan

peristiwa

petemuan di

dalat?

2. Bagaimana

sikapmu

menghargai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

161

menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan

Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan

sebagai dasar menghargai jasa para tokoh proklamasi

kemerdekaan, kemudian siswa mengerjakan pekerjaan

kelompok menggunakan media papan target

Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan

target

Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan susunan

sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi

kemerdekaan, dari sikap yang terpenting hingga sikap yang

kurang penting menggunakan papan target

Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi

kemerdekaan yang sudah ditulis dikertas pada papan target

yang sudah disediakan

Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap

menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang

paling penting di temple pada no 1 dan yang paling tidak

penting di temple pada no 6

Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di

depan kelas, siswa yang lain memperhatikan dan

memberikan tanggapan

Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang sudah

dibuat dan mempersiapkan segala perlengkapan untuk

bermain peran (role playing)

para tokoh dalam

memproklamasika

n kemerdekaan

negara republik

Indonesia

Melaksanakan

tugas dengan baik

dan penuh

tanggung jawab

Mensimulasikan

naskah drama yang

sudah dibuat

melalui bermain

Non Tes

Non Tes

jasa dan

peranan para

tokoh dalam

memproklama

sikan

kemerdekaan

negara

republik

Indonesia!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

162

c. konfirmasi

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

mengenai peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi dan

cara menghargai jasa dan peran para tokoh dalam

kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia

Pertemuan 3

Kegiatan Inti (60 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10 November itu

merupakan hari apa?”, “Apa yang kamu lakukan untuk

mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa

dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan?”

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan

tokoh-tokoh penting memproklamasikan kemerdekaan

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

b. elaborasi

Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum, dan

aksesoris yang akan digunakan untuk bermain peren(role

playing)

peran (role

playing)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

16

3

Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran (role

playing) sesuai dengan naskah drama yang telah dibuat oleh

setiap kelompok

Kelompok lain memberikan penilaian kepada kelompok

lain yang telah bermain peran (role playing)

c. konfirmasi

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

mengenai tokoh-tokoh penting proklamasi dan peristiwa-

peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republic

indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia

Kegiatan akhir (60 menit)

Siswa diberikan lembar evaluasi

Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu

Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi

proklamasi

Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan

Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan

Dapat bekerja

sama dalam

kelompok

Mensimulasikan

naskah drama yang

sudah dibuat

melalui bermain

peran (role

playing)

Melakukan gerak

tubuh (tangan

menggenggam)

saat menyebutkan

kata merdeka

Mengevaluasi

performa

kelompok lain saat

bermain peran

(role playing)

Mengerjakan soal

evaluasi tentang

peristiwa-peristiwa

penting yang

terjadi di sekitar

proklamasi

Non Tes

Non Tes

Non Tes

Non Tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

16

4

Yogyakarta, 25 Maret 2012

Peneliti,

Arifin Ridwan W.

NIM : 091134120

Mengetahui,

Guru Kelas V, Kepala Sekolah,

Junedi, S.Pd.SD Sumarjoko, S.Ag.

NIP : 19620620 198604 1 001 NIP : 19640219 198509 1 002

dan belajar materi selanjutnya serta guru memberikan

motivasi kepada siswa

Doa dan salam penutup

Tes

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

SIKLUS I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SD N Plaosan 1 Mlati

MATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahua Sosial

KELAS/SEMESTER : V/2

WAKTU : 8 x 35’ (8 jp)

I. Standar Kompetensi :

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

II. Kompetensi Dasar :

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan

III. Indikator

Pertemun 1

Menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia

Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia

Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing)

Pertemuan 2

Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

Memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia

Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain

peran (role playing)

Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

Pertemuan 3

Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain

peran (role playing)

Melakukan gerak tubuh (tangan menggenggam) saat menyebutkan kata

merdeka

Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role

playing)

Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang

terjadi di sekitar proklamasi

Dapat bekerja sama dalam kelompok

IV. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Setelah membaca buku siswa/melihat gambar siswa dapat

menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar

Setelah membaca buku siswa dapat menjelaskan peran masing-masing

tokoh dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara republik

indonesia dengan benar

Siswa dapat menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia setelah membaca artikel

Setelah membaca buku/artikel siswa dapat membuat sebuah naskah

drama untuk bermain peran (role playing) dengan benar

Pertemuan 2

Setelah diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa sebelum

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia siswa dapat

menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia dengan benar

Setelah menentukan kriteria sikap menghargai jasa dan peranan para

tokoh siswa dapat memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan

para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik

indonesia dengan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

Setelah membaca naskah drama siswa dapat mensimulasikan sebuah

naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing)

dengan menggunakan teks

Siswa di dalam kelompok dapat melaksanakan tugas dengan baik dan

tanggung jawab dengan penuh tanggung jawab

Pertemuan 3

Setelah berlatih bermain peran siswa dapat mensimulasikan sebuah

naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing)

tanpa menggunakan teks

Siswa dapat melakukan sebuah gerak tubuh (tangan menggenggam)

saat menyebutkan kata merdeka dengan penuh rasa semangat

Setelah melihat permainan peran (role playing) yang ditampilkan

kelompok lain siswa dapat mengevaluasi performa 4 kelompok lain

saat bermain peran (role playing) dengan benar

Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa

penting yang terjadi di sekitar proklamasi dengan jujur

Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok

V. Live Skils : Siswa dapat memberi contoh bagaimana cara menghargai

jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

dalam kehidupan sehari-hari

VI. Materi Pokok :

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

VII. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, tugas, diskusi,

PRICE(Evaluasi - perangkat berfikir papan target), bermain

peran(role playing)

VIII. Skenario Pembelajaran :

Pertemuan 1 (2 jp)

Kegiatan awal (15 Menit)

Salam dan Doa

Mengecek kehadiran peserta didik/presensi

Penyampaian aturan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17 Agustus ’45 dan

Guru memakai kostum salah satu tokoh kemerdekaan republik

indonesia

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan

peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

Kegiatan Inti (45 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17 Agustus 1945 itu

terjadi peristiwa apa?”

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh yang berperan

dalam proklamasi kemerdekaan

Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan setelah melihat gambar-gambar para tokoh

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

b. elaborasi

Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5 siswa, nama

kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting dalam peristiwa

proklamasi kemerdekaan republik indonesia. Contoh: Ir. Soekarno,

Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Ibu Fatmawati, dan

Laksamana Takasi maeda

Siswa diberikan lembar kerja kelompok

Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-tokoh penting,

“Apa saja peran masing-masing tokoh ini dalam mempersiapkan

proklamasi kemerdekaan negara Indonesia?”

Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan yang

diberikan guru dengan mencari jawaban dari sumber belajar(Buku,

Lks)

Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian menjelaskan

peran masing-masing tokoh dalam mempersiapkan proklamasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

kemerdekaan negara republik indonesia dan guru membenarkan

jawaban yang kurang tepat

Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting menjelang

proklamasi berserta artikel, setiap kelompok mendapatkan gambar

peristiwa penting menjelang proklamasi beserta artikel yang berbeda

Siswa membaca artikel peristiwa-peristiwa penting menjelang

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan siswa SD

Siswa diminta bermain peran sepeti contoh video role playing yang

diperlihatkan guru dipertemuan ke tiga

Siswa di dalam kelompoknya menentukan pemain untuk bermain

peran (role playing)

Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk bermain peran

(role playing) sesuai dengan gambar dan artikel yang didapatkan,

untuk kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama

peristiwa pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta

mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan

jepang, kelompok Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah

drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat

tugas membuat naskah drama peristiwa perumusan teks proklamasi,

dan kelompok Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah

drama peristiwa detik-detik proklamasi

c. konfirmasi

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokoh-

tokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi

kemerdekaan republik indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

Kegiatan akhir (10 menit)

Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi

Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan

Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan,

menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi

selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa

Doa dan salam penutup

IX. Alat dan Sumber Bahan :

Media : Gambar tokoh-tokoh penting proklamasi, gambar-

gambar beserta artikel peristiwa penting menjelang proklamasi, video

role playing siswa SD

Sumber Belajar :

a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah

b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu

Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-

194

c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial

Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136

d. Siswa kelas V

X. Penilaian

Prosedur penilaian : penilaian hasil

Jenis penilaian : tes

Bentuk penilaian : 4 soal esay, observasi keaktifan siswa, dan

Instrumen penilaian : soal latihan(esay), kunci

jawaban(terlampir), dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

Skor total :

Mata Pelajaran Pedoman Penskoring Total Skor

IPS 4 soal x 20 = 80 80 + 20 = 100

Yogyakarta, 25 Maret 2012

Peneliti,

Arifin Ridwan Windarto

NIM : 091134120

Mengetahui,

Guru Kelas V, Kepala Sekolah,

Junedi, S.Pd.SD Sumarjoko, S.Ag.

NIP : 19620620 198604 1 001 NIP : 19640219 198509 1 002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

Pertemuan 2 (3 jp)

Kegiatan awal (15 Menit)

Salam dan Doa

Mengecek kehadiran peserta didik/presensi

Penyampaian aturan pembelajaran

Apresepsi, menyampaikan materi sebelumnya yang sudah diajarkan

yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu, tokoh-tokoh

penting beserta peranya dalam proklamasi kemerdekaan serta

peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan

peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

Kegiatan Inti (80 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi sebelum

proklamasi kemerdekaan republik indonesia?”

Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

b. elaborasi

Siswa duduk bersama kelomoknya masing-masing

Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa

sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia (pertemuan di

dalat, berita kekalahan jepang, peristiwa rengasdengklok, perumusan

teks proklamasi, dan peristiwa detik-detik proklamasi)

Siswa diberikan lembar kerja kelompok

Siswa diberikan tugas untuk membaca dan kemudian menjelaskan

artikel yang diberikan guru

Siswa menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang

proklamasi kemerdekaan republik indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

Siswa membacakan hasil pekerjaan kelompok, siswa yang lain

memperhatikan dan memberikan tanggapan

Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk mengisi

kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh

dalam memproklamasikan kemerdekaan?”

Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk mencari

sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh

proklamasi kemerdekaan

Siswa menyebutkan sikap-sikap untuk menghargai jasa para tokoh

proklamasi kemerdekaan

Siswa bersama-sama di dalam kelas menentukan daftar 6 kriteria

sikap yang akan mendasari pemilihan sikap untuk menghargai jasa

para tokoh proklamasi kemerdekaan

Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan sebagai dasar

menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, kemudian

siswa mengerjakan pekerjaan kelompok menggunakan media papan

target

Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan target

Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan susunan sikap

untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari

sikap yang terpenting hingga sikap yang kurang penting

menggunakan papan target

Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan

yang sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan

Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai

jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di

temple pada no 1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6

Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas,

siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan

mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role

playing)

c. konfirmasi

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai

peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi dan cara menghargai jasa

dan peran para tokoh dalam kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia

Kegiatan akhir (10 menit)

Siswa diberikan pekerjaan rumah untuk menghafalkan naskah drama

yang sudah di buat di kelompoknya masing-masing

Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan

Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan,

menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi

selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa

Doa dan salam penutup

IX. Alat dan Sumber Bahan :

Media : Naskah dialok drama, artikel tentang peristiwa-

peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, dan

papan target

Sumber Belajar :

a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah

b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu

Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial

Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136

d. Siswa kelas V

X. Penilaian

Prosedur penilaian : penilaian hasil dan proses

Jenis penilaian : tes dan non tes

Bentuk penilaian : 5 soal esay dan skala sikap

Instrumen penilaian : soal latihan (esay), kunci

jawaban(terlampir), dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)

Skor total :

Mata Pelajaran Pedoman Penskoring Total Skor

IPS 5 soal x 20 = 100 100

Yogyakarta, 25 Maret 2012

Peneliti,

Arifin Ridwan Windarto

NIM : 091134120

Mengetahui,

Guru Kelas V, Kepala Sekolah,

Junedi, S.Pd.SD Sumarjoko, S.Ag.

NIP : 19620620 198604 1 001 NIP : 19640219 198509 1 002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

Pertemuan 3 (3 jp)

Kegiatan awal (10 Menit)

Salam dan Doa

Mengecek kehadiran peserta didik/presensi

Penyampaian aturan pembelajaran

Apresepsi, melihatkan lagi video role playing yang dilakukan siswa

SD

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan

peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

Kegiatan Inti (60 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10 November itu

merupakan hari apa?”, “Apa yang kamu lakukan untuk mengisi

kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh

dalam memproklamasikan kemerdekaan?”

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh-tokoh

penting memproklamasikan kemerdekaan

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

b. elaborasi

Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum, dan aksesoris

yang akan digunakan untuk bermain peren(role playing)

Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran (role playing)

sesuai dengan naskah drama yang telah dibuat oleh setiap kelompok

Kelompok lain memberikan penilaian kepada kelompok lain yang

telah bermain peran (role playing)

c. konfirmasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokoh-

tokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi

kemerdekaan republic indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia

Kegiatan akhir (60 menit)

Siswa diberikan lembar evaluasi

Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu

Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi

Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan

Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan dan belajar

materi selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa

Doa dan salam penutup

IX. Alat dan Sumber Bahan :

Media : Perlengkapan bermain peran/role playing

(Aksesoris, kostum, seting)

Sumber Belajar :

a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah

b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu

Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-

194

c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial

Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136

d. Siswa kelas V

X. Penilaian

Prosedur penilaian : penilaian hasil dan proses

Jenis penilaian : tes dan non tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

Bentuk penilaian : 5 soal esay dan rubrik penilaian

Instrumen penilaian : soal latihan(esay), kunci

jawaban(terlampir), rubrik penilaian unjuk kerja siswa(terlampir), dan

lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)

Skor total :

Mata Pelajaran Pedoman Penskoring Total Skor

IPS 5 soal x 20 = 100 100

Yogyakarta, 25 Maret 2012

Peneliti,

Arifin Ridwan Windarto

NIM : 091134120

Mengetahui,

Guru Kelas V, Kepala Sekolah,

Junedi, S.Pd.SD Sumarjoko, S.Ag.

NIP : 19620620 198604 1 001 NIP : 19640219 198509 1 002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

Lampiran lembar kerja siswa:

Pertemuan 1

LEMBAR KERJA SISWA

Siklus 1 Pertemuan 1

(Bahan Diskusi Siswa)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : V / 2

Hari, tanggal : Senin, 25 Maret 2013

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan

C. Indikator Hasil Belajar

Menyebutkan 5 tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara

republik indonesia

Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia

Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing)

D. Petunjuk

Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !

E. Kegiatan Belajar

a. Bergabunglah dengan kelompokmu !

b. Amatilah gambar-gambar tokoh yang telah disediakan !

c. Tempelah gambar tokoh pada kolom yang telah disediakan !

d. Tulislah nama-nama tokoh pada kolom yang telah disediakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

e. Jelaskan peran masing-masing tokoh pada gambar dalam proses proklamasi

kemerdekaan negara republik Indonesia kemudian tuliskan jawabanmu

pada kolom yang telah disediakan!!

No Nama Tokoh Peran Tokoh

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

f. Carilah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan

negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS)

kemudian tuliskan jawabanmu pada kolom yang telah disediakan!

g. Bacalah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan

negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS) !

h. Bersama kelompokmu buatlah sebuah dialog dari salah satu peristiwa

penting yang kamu temukan dari sumber belajar yang ada(buku,LKS)

untuk bermain peran(Role Playing).

i. Kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa

pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta mendapat tugas

membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan jepang, kelompok

Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa

rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat tugas membuat naskah

drama peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok Laksamana

Takasi mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa detik-detik

proklamasi

j. Tulislah naskah dramamu pada lembar jawab yang telah disediakan !

B. Buatlah naskah drama untuk bermain peran (role

playing)

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

Pertemuan 2

LEMBAR KERJA SISWA

Siklus 1 Pertemuan 2

(Bahan Diskusi Siswa)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : V / 2

Hari, tanggal : Sabtu, 30 Maret 2013

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan

C. Indikator Hasil Belajar

Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

Memberi 3 contoh sikap menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia

Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran

(role playing)

Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab

D. Petunjuk

Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !

E. Kegiatan Belajar

a. Bergabunglah dengan kelompokmu !

b. Bacalah artikel yang telah disediakan !

c. Jelaskan peristiwa-peristiwa di bawah ini pada kolom yang telah

disediakan !

d. Jelaskanlah peristiwa pertemuan di dalat !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

Jelaskanlah peristiwa berita kekalahan jepang !

Jelaskanlah peristiwa rengasdengklok !

Jelaskanlah peristiwa perumusan teks proklamasi !

Jelaskanlah peristiwa detik-detik proklamasi !

e. Diskusikanlah dalam kelompok mengenai sikap yang akan dilakukan

untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan !

f. Carilah minimal 3 daftar kriteria sikap yang akan mendasari pemilihan

sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan dan

tulislah jawabanmu pada kolom di bawah ini !

g. Bacakan hasil diskusi kelompok mengenai sikap untuk menghargai jasa

para tokoh proklamasi kemerdekaan !

h. Tentukan 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh

proklamasi kemerdekaan bersama-sama dengan teman sekelasmu!

i. Tulislah 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh

proklamasi kemerdekaan pada kertas yang telah disediakan !

j. Diskusikanlah dalam kelompokmu untuk menentukan susunan sikap

menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari cara yang

terpenting hingga cara yang kurang penting menggunakan papan target !

k. Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang

sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan !

l. Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai jasa

para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di temple pada no

1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6 !

m. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas, siswa

yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan !

n. Berlatihlah bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan

mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role playing)!

1.

2.

3.

4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

Pertemuan 2

PAPAN

TARGET

2

3

4

5

1

6

Nama Anggota Kelompok:

1. …………………………….

2. …………………………….

3. …………………………….

4. …………………………….

5. …………………………….

6. …………………………….

Kelas : ……

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

Pertemuan 3

LEMBAR KERJA SISWA

Siklus 1 Pertemuan 3

(Bahan Diskusi Siswa)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : V / 2

Hari, tanggal : Sabtu, 20 April 2013

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan

C. Indikator Hasil Belajar

Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran

(role playing)

Melakukan gerak tubuh (tangan menggenggam) saat menyebutkan kata

merdeka

Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role playing)

Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

di sekitar proklamasi

Dapat bekerja sama dalam kelompok

D. Petunjuk

Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !

E. Kegiatan Belajar

a. Bergabunglah dengan kelompokmu !

b. Siapkanlah perlengkapan yang akan digunakan untuk bermain peran !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

c. Simulasikan naskah drama yang sudah dibuat dalam kelompok ke depan

kelas sesuai dengan urutan yang telah ditentukan !

d. Nilailah kelompok lain saat bermain peran (role playing)!

Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa

Nama Kelompok :

Nama Anggota Kelompok :

1. ….

2. ….

3. ….

4. ….

5. ….

Rubrik Penilaian Bermain Peran (Role Playing)

NO Aspek Skor

10 20 30

Persiapan

1 Persiapan

siswa

Siswa di dalam

kelompok masih

sibuk sendiri dengan

kegiatan yang lain

dan tidak membantu

persiapan kelompok

untuk bermain peran

Siswa saling

membantu

persiapan

kelompok untuk

bermain peran

tetapi saat

membantu

persiapan beberapa

siswa masih gaduh

di dalam kelompok

Siswa saling

membantu

persiapan

kelompok untuk

bermain peran dan

tenang saat

membantu

persiapan

kelompok untuk

bermain peran

Proses

2 Kerjasama

anggota

kelompok

Setiap anggota

kelompok bekerja

sendiri-sendiri dalam

melaksanakan tugas

kelompok

Sebagian anggota

kelompok bekerja

sama dalam

melaksanakan

tugas kelompok

Semua anggota

kelompok

bekerjasama dalam

melaksanakan

tugas kelompok

Pelaksanaan

3 Kepercayaan

diri saat

memainkan

peran

Siswa tidak tenang

dan grogi saat

memainkan peran

dan arah pandangan

mata hanya melihat

Siswa tenang dan

tidak grogi saat

memainkan peran

tetapi pandangan

mata hanya melihat

Siswa tenang dan

tidak grogi saat

memainkan peran

dan pandanganya

melihat ke siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

ke lantai atau ke atas ke lantai atau ke

atas

yang lain

4 Keberanian

siswa

memainkan

peran

Siswa bersedia

tampil bermain

peran di depan kelas

jika ditemani guru

Siswa bersedia

tampil di depan

kelas untuk

memainkan peran

jika ditunjuk guru

terlebih dahulu

Siswa bersedia

tampil di depan

kelas untuk

memainkan peran

tanpa ditunjuk guru

terlebih dahulu

5 Kejelasan

ucapan di

kelas saat

bermain peran

Suara dan ucapan

saat bermain peran

tidak keras dan tidak

terdengar jelas oleh

seluruh kelas

Suara dan ucapan

saat bermain peran

sudah cukup keras

dan terdengar jelas

tetapi hanya di

sebagian kelas saja

Suara dan ucapan

saat bermain peran

sudah keras dan

terdengar jelas oleh

seluruh kelas

6 Penghayatan

peran yang

diperankan

Siswa tidak

menghayati peran

tokoh yang

diperankan, hanya

seperti saat berbicara

dan berperilaku

seperti biasa

Siswa menghayati

peran tokoh yang

diperankan tetapi

kurang menyeluruh

hanya cara

berbicara dengan

gaya atau cara

berperilakunya saja

Siswa menghayati

peran tokoh yang

diperankan secara

menyeluruh baik

itu cara berbicara

ataupun perilaku

yang digunakan

7 Kesesuaian

latar waktu

dan tempat

dengan

peristiwa

Waktu dan tempat

yang digunakan

untuk bermain peran

kurang tepat dengan

waktu dan tempat

kejadian tersebut

terjadi

Ada sedikit

kesalahan waktu

atau tempat yang

digunakan untuk

bermain peran

Waktu dan tempat

yang digunakan

untuk bermain

peran sesuai

dengan waktu dan

tempat kejadian

tersebut terjadi

8 Keruntutan

alur peristiwa

yang

diperankan

Alur peristiwa yang

digunakan terbolak

balik dan terjaadinya

peristiwa tidak

runtut

Alur peristiwa yang

digunakan sudah

tepat tetapi

terjadinya peristiwa

belum runtut

Alur peristiwa yang

digunakan tepat

dan terjadinya

peristiwa runtut,

tidak terbolak balik

Jumlah

Nilai akhir = x 100

Kriteria:

Sangat baik = 90-100

Baik = 70-80

Kurang = 50-60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : V/II

Waktu : 60 Menit

Tanggal : 23 Maret 2012

A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar !

1. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik

Indonesia adalah….

a. Cut nyak dien c. K.H. Ahmad dahlan

b. Drs. Mohammad Hatta d. Soeharto

2. Nama tokoh pada gambar di samping adalah ….

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Mohammad Hatta

c. Ahmad Soebardjo

d. Sutan Sjahrir

3. Tokoh yang berperan membacakan teks proklamasi adalah….

a. Soeharto c. Ir. Soekarno

b. Ibu Fatmawati d. Drs. Mohammad Hatta

4. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu

adalah....

a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo

b. Sutan Sjahrir d. Ibu Fatmawati

5. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik

Indonesia, kecuali….

a. Soeharto c. Ir. Soekarno

b. Ibu Fatmawati d. Mr. Muh. Yamin

6. Perumusan naskah proklamasi bertempat di….

a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56

b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1

c. Gedung Volksraad

Nama :

No. Absen :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

d. Lapangan Ikada Jakarta

7. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah….

a. Sutan Syahrir c. Latief Hendraningrat

b. Syudanco Singgih d. Sayuti Melik

8. Peristiwa yang terjadi pada gambar di

samping adalah….

a. Proklamasi kemerdekaan

b. Bandung lautan api

c. Perumusan teks proklamasi

d. Pengibaran bendera merah putih

9. Salah satu peristiwa penting yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan

negara republik Indonesia adalah….

a. Peristiwa Rengasdengklok c. Pertempuran Ambarawa

b. Perang Diponegoro d. Bandung Lautan Api

10. Kota di Jepang yang pertama kali dibom atom oleh Amerika Serikat adalah….

a. Nagasaki c. Hiroshima

b. Tokyo d. Fujiyama

11. Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal....

a. 6 Agustus 1945 c. 17 Agustus 1945

b. 9 Agustus 1945 d. 14 Agustus 1945

12. Tokoh yang menjahit Sang Saka Merah Putih untuk dikibarkan pertama kali

dalam proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah....

a. Sayuti Melik c. Ibu Inggit

b. Ibu Fatmawati d. Cudanco Latif

13. Perdana Menteri Republik Indonesia yang pertama kali adalah…

a. Mr. Muh. Yamin c. Ahmad Soebardjo

b. Sutan Syahrir d. Soeharto

14. Tempat untuk mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta sebelum

merencanakan proklamasi kemerdekaan adalah….

a. Tangerang c. Surabaya

b. Rengasdengklok d. Sragen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

15. Tempat dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah....

a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56

b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1

c. Gedung Volksraad

d. Lapangan Ikada Jakarta

16. Di bawah ini peristiwa-peristiwa penting yang terjadi menjelang proklamasi

kemerdekaan republik Indonesia, kecuali….

a. Pertempuran di Dalat c. Peristiwa Rengasdengklok

b. Detik-detik proklamasi kemerdekaan d. Pertempuran Ambarawa

17. Cara menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan

republik Indonesia adalah dengan cara….

a. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik

indonesia

b.Gaduh saat mengikuti upacara bendera peringatan kemerdekaan republik

indonesia

c. Ziarah ke makam para pahlawan proklamasi kemerdekaan republik

Indonesia

d. Mengikuti aksi tawuran antar pelajar

18. Salah satu bunyi teks proklamasi kemerdekaan republik Indonesia adalah….

a. Kami bangsawan Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia

b. Kami pemuda Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia

c. Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia

d. Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia

19. Kota di Jepang yang dibom oleh Amerika Serikat pada tanggal 9 Agustus 1945

adalah....

a. Nagasaki c. Hirosima

b. Tokyo d. Fujiyama

20. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perumusan naskah teks proklamasi adalah

….

a. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo

b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ibu Fatmawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Moh. Yamin

d. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Sayuti Melik

21. Dua tokoh penting yang membacakan naskah proklamasi kemerdekaan

republik Indonesia adalah….

a. Ir. Soekarno, dan Ahmad Subardjo c. Ir. Soekarno.dan Mr. Moh. Yamin

b. Ir. Soekarno, dan Drs. Moh. Hatta d. Ir. Soekarno, dan Sayuti Melik

22. Cara kita sebagai seorang pelajar untuk meneruskan perjuangan para pahlawan

adalah….

a. Bermain sepanjang hari c. Menonton televisi

b. Bermalas-malasan d. Belajar dengan tekun

23. Sikap yang baik dalam menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi

kemerdekaan negara republik Indonesia, kecuali….

a. Ziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan dan mendoakan mereka

b. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik

indonesia

c. Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat

d. Meneladani hal-hal positif yang dilakukan oleh para tokoh yang terlibat

dalam proklamasi kemerdekaan

24. Berikut ini cara penyebaran berita proklamasi ke seluruh tanah air Indonesia,

kecuali….

a. Siaran Radio c. Mulut ke mulut

b. Poster d. Surat Kabar

25. Negara yang termasuk pasukan sekutu adalah….

a. Amerika, Inggris, Italia, dan Perancis

b. Jerman, Inggris, Belanda, dan Perancis

c. Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis

d. Amerika, Jepang, Belanda, dan Perancis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

26.

Pada peta di atas tempat mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta

ditunjukkan oleh huruf…

a. A c. C

b. B d. D

27. Di bawah ini merupakan anggota golongan tua dalam persiapan proklamasi

kemerdekaan, kecuali….

a. Mohammad Hatta c. Ahmad Subarjo

b. Dr. Buntaran d. Laksamana Maeda

28. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah….

a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat c. S. Suhud dan Chairul Saleh

b. Wikana dan Darwis d. Latief Hendraningrat dan Chairul

Saleh

29. Bapak proklamator Indonesia adalah….

a. Sutan Sjahrir c. Ahmad Soebardjo

b. Laksamana Maeda d. Ir. Soekarno

30. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada pukul....

a. 10.00 WIB c. 10.00 WIT

b. 10.30 WIT d. 10.30 WIB

B. Jawablah pernyataan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan 5 tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik

indonesia!

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Provinsi Jawa barat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

…………………………………………………………………………………

………………………………………

2. Jelaskan peran Laksamana Maeda dalam proses perumusan naskah

proklamasi!

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………

3. Sebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara

republik indonesia!

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………

4. Mengapa para pemuda menculik Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta serta

membawa mereka ke Rengasdengklok!

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………

5. Bagaimana caramu menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan negara republik Indonesia!

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………

☺Selamat mengerjakan, semoga sukses☺

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

KUNCI JAWABAN

1. B

2. B

3. C

4. B

5. A

6. B

7. D

8. D

9. A

10. C

11. D

12. B

13. B

14. B

15. A

16. D

17. C

18. C

19. A

20. A

21. B

22. D

23. B

24. B

25. C

26. A

27. D

28. A

29. D

30. B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

Lampiran 3. Perangkat Pembelajaran Sesudah Divalidasi

SILABUS

Nama Sekolah : SD N Plaosan 1 Mlati

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : V

Semester : 2

Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan

kemerdekaan Indonesia

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

POKOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKSI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR TEKNIK BENTUK CONTOH

INSTRUMEN

2.3

Menghargai

jasa dan

peranan tokoh

dalam

memproklamas

ikan

kemerdekaan

1. Mengh

argai

jasa

tokoh-

tokoh

perjuan

gan

mempe

rtahank

an

Pertemuan 1

Kegiatan awal (15 Menit)

Salam dan Doa

Mengecek kehadiran peserta didik/presensi

Penyampaian aturan pembelajaran

Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17

Agustus ’45 dan Guru memakai kostum salah satu

tokoh kemerdekaan republik indonesia

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu

Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

Pilihan

Ganda

essay

Rubrik

Penilaian

8 x 35’

Foto

Vidio

Lem

Papan

Target

Artikel-

artikel

Siswa

kelas V

Buku

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

kemerd

ekaan

memproklamasikan kemerdekaan

Kegiatan Inti (45 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17

Agustus 1945 itu terjadi peristiwa apa?”

Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh

yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan

Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam

peristiwa proklamasi kemerdekaan setelah melihat

gambar-gambar para tokoh

b. elaborasi

Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5

siswa, nama kelompok menggunakan nama tokoh-

tokoh penting dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan republik indonesia. Contoh: Ir.

Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo,

Ibu Fatmawati, dan Laksamana Takasi maeda

Siswa diberikan lembar kerja kelompok

Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-

tokoh penting, “Apa saja peran masing-masing tokoh

ini dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan

Menyebutkan 5

tokoh penting

dalam peristiwa

proklamasi

kemerdekaan

negara republik

Indonesia

Tes

1. Siapa

nama tokoh-

tokoh di

atas(1-6)?

Pelajara

n IPS:

Susilanin

gsih,

Endang

&

Limbong,

Linda S.

.2008.

Ilmu

Pengetah

uan

Sosial 5

Untuk

SD/MI

Kelas 5.

Jakarta:

Pusat

Perbukua

n,

Departem

196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

negara Indonesia?”

Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian

menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam

mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara

republik indonesia dan guru membenarkan jawaban

yang kurang tepat

Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting

menjelang proklamasi berserta artikel, setiap

kelompok mendapatkan gambar peristiwa penting

menjelang proklamasi beserta artikel yang berbeda

Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting

menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik

indonesia

Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan

siswa SD

Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk

bermain peran (role playing) sesuai dengan gambar

dan artikel yang didapatkan, untuk kelompok Ir.

Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama

peristiwa pertemuan di dalat, kelompok Drs.

Mohammad Hatta mendapat tugas membuat naskah

Menjelaskan

peran masing-

masing tokoh

dalam peristiwa

proklamasi

kemerdekaan

negara republik

Indonesia

Menyebutkan 5

peristiwa penting

menjelang

proklamasi

kemerdekaan

negara republik

Indonesia

Membuat naskah

drama untuk

bermain peran

Tes

Tes

Non Tes

2. Apa saja

peran

masing-

masing tokoh

di atas dalam

proklamasi

kemerdekaan

negara

republik

Indonesia?

3. Sebutkan

apa saja

peristiwa-

peristiwa

menjelang

proklamasi?

4. Jelaskan

en

Pendidik

an

Nasional.

Halaman

: 177-194

Yuliantu,

Reny &

Munajat,

Ade.

2008.

Ilmu

Pengetah

uan

Sosial

Untuk

SD dan

MI Kelas

V.

Jakarta:

Pusat

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

drama peristiwa berita kekalahan jepang, kelompok

Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah

drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu

Fatmawati mendapat tugas membuat naskah drama

peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok

Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah

drama peristiwa detik-detik proklamasi

c. konfirmasi

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

mengenai tokoh-tokoh penting proklamasi dan

peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan

republik indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia

Pertemuan 2

Kegiatan Inti (80 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi

sebelum proklamasi kemerdekaan republik

indonesia?”

(role playing)

mengenai

peristiwa

Rengasdengk

lok?

5. Tuliskan

naskah teks

proklamasi!

Perbukua

n,

Departem

en

Pendidik

an

Nasional.

Halaman:

130-136

198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting

menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik

indonesia

b. elaborasi

Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang

peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan

republik Indonesia (pertemuan di dalat, berita

kekalahan jepang, peristiwa rengasdengklok,

perumusan teks proklamasi, dan peristiwa detik-detik

proklamasi)

Siswa diberikan lembar kerja kelompok

Siswa menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi

menjelang proklamasi kemerdekaan republik

indonesia

Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk

mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap

jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan?”

Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi

untuk mencari sikap yang akan dilakukan untuk

menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan

Menjelaskan 5

peristiwa penting

menjelang

proklamasi

kemerdekaan

negara republik

Indonesia

Tes

1. Jelaskan

peristiwa

petemuan di

dalat?

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan

sebagai dasar menghargai jasa para tokoh proklamasi

kemerdekaan, kemudian siswa mengerjakan pekerjaan

kelompok menggunakan media papan target

Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan

papan target

Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan

susunan sikap untuk menghargai jasa para tokoh

proklamasi kemerdekaan, dari sikap yang terpenting

hingga sikap yang kurang penting menggunakan

papan target

Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di

depan kelas, siswa yang lain memperhatikan dan

memberikan tanggapan

Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang

sudah dibuat dan mempersiapkan segala perlengkapan

untuk bermain peran (role playing)

Memberi 3

contoh cara

menghargai jasa

dan peranan para

tokoh dalam

memproklamasik

an kemerdekaan

negara republik

Indonesia

Melaksanakan

tugas dengan

baik dan penuh

tanggung jawab

Mensimulasikan

naskah drama

yang sudah

dibuat melalui

Tes

Non Tes

Non Tes

2.

Bagaimana

sikapmu

menghargai

jasa dan

peranan para

tokoh dalam

memproklam

asikan

kemerdekaan

negara

republik

Indonesia!

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

c. konfirmasi

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

mengenai peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi

dan cara menghargai jasa dan peran para tokoh dalam

kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia

Pertemuan 3

Kegiatan Inti (60 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10

November itu merupakan hari apa?”, “Apa yang

kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan sebagai

penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan?”

Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan

peranan tokoh-tokoh penting memproklamasikan

kemerdekaan

b. elaborasi

Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum,

bermain peran

(role playing)

Dapat bekerja

sama dalam

kelompok

Mensimulasikan

Non Tes

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

dan aksesoris yang akan digunakan untuk bermain

peran(role playing)

Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran

(role playing) sesuai dengan naskah drama yang telah

dibuat oleh setiap kelompok

Kelompok lain memberikan penilaian kepada

kelompok lain yang telah bermain peran (role playing)

c. konfirmasi

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

mengenai tokoh-tokoh penting proklamasi dan

peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan

republik indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia

Kegiatan akhir (60 menit)

Siswa diberikan lembar evaluasi

Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu

Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi

proklamasi

Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran

naskah drama

yang sudah

dibuat melalui

bermain peran

(role playing)

Melakukan gerak

tubuh (tangan

menggenggam)

saat

menyebutkan

kata merdeka

Mengevaluasi

performa

kelompok lain

saat bermain

peran (role

playing)

Mengerjakan

soal evaluasi

tentang

peristiwa-

Non Tes

Non Tes

Non Tes

Tes

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

yang telah dilakukan

Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah

diajarkan dan belajar materi selanjutnya serta guru

memberikan motivasi kepada siswa

Doa dan salam penutup

peristiwa penting

yang terjadi di

sekitar

proklamasi

203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

SIKLUS I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SD N Plaosan 1 Mlati

MATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahua Sosial

KELAS/SEMESTER : V/2

WAKTU : 8 x 35’ (8 jp)

I. Standar Kompetensi :

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

II. Kompetensi Dasar :

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan

III. Indikator

Pertemun 1

1. Menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia

2. Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia

3. Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia

4. Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing)

Pertemuan 2

1. Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia

2. Memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan para

tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik

indonesia

3. Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui

bermain peran (role playing)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

4. Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab

Pertemuan 3

1. Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui

bermain peran (role playing)

2. Melakukan gerak tubuh (tangan menggenggam) saat

menyebutkan kata merdeka

3. Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role

playing)

4. Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting

yang terjadi di sekitar proklamasi

5. Dapat bekerja sama dalam kelompok

IV. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

1. Setelah membaca buku siswa/melihat gambar siswa dapat

menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar

2. Setelah membaca buku siswa dapat menjelaskan peran masing-

masing tokoh dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia dengan benar

3. Siswa dapat menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia setelah

membaca artikel

4. Setelah membaca buku/artikel siswa dapat membuat sebuah

naskah drama untuk bermain peran (role playing) dengan benar

Pertemuan 2

1. Setelah diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa sebelum

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia siswa dapat

menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar

2. Setelah menentukan kriteria sikap menghargai jasa dan peranan

para tokoh siswa dapat memberi 3 contoh cara menghargai jasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar

3. Setelah membaca naskah drama siswa dapat mensimulasikan

sebuah naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran

(role playing) dengan menggunakan teks

4. Siswa di dalam kelompok dapat melaksanakan tugas dengan

baik dan tanggung jawab dengan penuh tanggung jawab

Pertemuan 3

1. Setelah berlatih bermain peran siswa dapat mensimulasikan

sebuah naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran

(role playing) tanpa menggunakan teks

2. Siswa dapat melakukan sebuah gerak tubuh (tangan

menggenggam) saat menyebutkan kata merdeka dengan penuh

rasa semangat

3. Setelah melihat permainan peran (role playing) yang

ditampilkan kelompok lain siswa dapat mengevaluasi performa

4 kelompok lain saat bermain peran (role playing) dengan

benar

4. Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-

peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi dengan

jujur

5. Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok

V. Live Skils : Siswa dapat memberi contoh bagaimana cara menghargai

jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

dalam kehidupan sehari-hari

VI. Materi Pokok :

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

VII. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, tugas, diskusi,

PRICE(Evaluasi - perangkat berfikir papan target), bermain

peran(role playing)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

VIII. Skenario Pembelajaran :

Pertemuan 1 (2 jp)

Kegiatan awal (15 Menit)

Salam dan Doa

Mengecek kehadiran peserta didik/presensi

Penyampaian aturan pembelajaran

Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17 Agustus ’45 dan

Guru memakai kostum salah satu tokoh kemerdekaan republik

indonesia

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan

peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

Kegiatan Inti (45 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17 Agustus 1945 itu

terjadi peristiwa apa?”

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh yang berperan

dalam proklamasi kemerdekaan

Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan setelah melihat gambar-gambar para tokoh

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

b. elaborasi

Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5 siswa, nama

kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting dalam peristiwa

proklamasi kemerdekaan republik indonesia. Contoh: Ir. Soekarno,

Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Ibu Fatmawati, dan

Laksamana Takasi maeda

Siswa diberikan lembar kerja kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-tokoh penting,

“Apa saja peran masing-masing tokoh ini dalam mempersiapkan

proklamasi kemerdekaan negara Indonesia?”

Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan yang

diberikan guru dengan mencari jawaban dari sumber belajar(Buku,

LKS)

Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian menjelaskan

peran masing-masing tokoh dalam mempersiapkan proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia dan guru membenarkan

jawaban yang kurang tepat

Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting menjelang

proklamasi berserta artikel, setiap kelompok mendapatkan gambar

peristiwa penting menjelang proklamasi beserta artikel yang berbeda

Siswa membaca artikel peristiwa-peristiwa penting menjelang

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan siswa SD

Siswa diminta bermain peran sepeti contoh video role playing yang

diperlihatkan guru dipertemuan ke tiga

Siswa di dalam kelompoknya menentukan pemain untuk bermain

peran (role playing)

Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk bermain peran

(role playing) sesuai dengan gambar dan artikel yang didapatkan,

untuk kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama

peristiwa pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta

mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan

jepang, kelompok Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah

drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat

tugas membuat naskah drama peristiwa perumusan teks proklamasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

dan kelompok Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah

drama peristiwa detik-detik proklamasi

c. konfirmasi

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokoh-

tokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi

kemerdekaan republik indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia

Kegiatan akhir (10 menit)

Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi

Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan

Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan,

menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi

selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa

Doa dan salam penutup

IX. Alat dan Sumber Bahan :

Media : Gambar tokoh-tokoh penting proklamasi, gambar-

gambar beserta artikel peristiwa penting menjelang proklamasi, video

role playing siswa SD

Sumber Belajar :

a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah

b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu

Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-

194

c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial

Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136

d. Siswa kelas V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

X. Penilaian

Prosedur penilaian : penilaian hasil

Jenis penilaian : tes

Bentuk penilaian : 4 soal essay dan observasi keaktifan siswa

Instrumen penilaian : soal latihan (essay), kunci jawaban(terlampir),

dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)

Skor total :

Mata Pelajaran Pedoman Penskoring Total Skor

IPS 4 soal x 20 = 80 80 + 20 = 100

210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

Pertemuan 2 (3 jp)

Kegiatan awal (15 Menit)

Salam dan Doa

Mengecek kehadiran peserta didik/presensi

Penyampaian aturan pembelajaran

Apresepsi, menyampaikan materi sebelumnya yang sudah diajarkan

yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu, tokoh-tokoh

penting beserta peranya dalam proklamasi kemerdekaan serta

peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan

peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

Kegiatan Inti (80 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi sebelum

proklamasi kemerdekaan republik indonesia?”

Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang

proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

b. elaborasi

Siswa duduk bersama kelomoknya masing-masing

Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa

sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia (pertemuan di

dalat, berita kekalahan jepang, peristiwa rengasdengklok, perumusan

teks proklamasi, dan peristiwa detik-detik proklamasi)

Siswa diberikan lembar kerja kelompok

Siswa diberikan tugas untuk membaca dan kemudian menjelaskan

artikel yang diberikan guru

Siswa menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang

proklamasi kemerdekaan republik indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

Siswa membacakan hasil pekerjaan kelompok, siswa yang lain

memperhatikan dan memberikan tanggapan

Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk mengisi

kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh

dalam memproklamasikan kemerdekaan?”

Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk mencari

sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh

proklamasi kemerdekaan

Siswa menyebutkan sikap-sikap untuk menghargai jasa para tokoh

proklamasi kemerdekaan

Siswa bersama-sama di dalam kelas menentukan daftar 6 kriteria

sikap yang akan mendasari pemilihan sikap untuk menghargai jasa

para tokoh proklamasi kemerdekaan

Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan sebagai dasar

menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, kemudian

siswa mengerjakan pekerjaan kelompok menggunakan media papan

target

Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan target

Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan susunan sikap

untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari

sikap yang terpenting hingga sikap yang kurang penting

menggunakan papan target

Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan

yang sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan

Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai

jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di

temple pada no 1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6

Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas,

siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan

mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role

playing)

c. konfirmasi

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai

peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi dan cara menghargai jasa

dan peran para tokoh dalam kemerdekaan negara republik indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia

Kegiatan akhir (10 menit)

Siswa diberikan pekerjaan rumah untuk menghafalkan naskah drama

yang sudah di buat di kelompoknya masing-masing

Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan

Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan,

menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi

selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa

Doa dan salam penutup

IX. Alat dan Sumber Bahan :

Media : Naskah dialok drama, artikel tentang peristiwa-

peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, dan

papan target

Sumber Belajar :

a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah

b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu

Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214

c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial

Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136

d. Siswa kelas V

XI. Penilaian

Prosedur penilaian : penilaian hasil dan proses

Jenis penilaian : tes dan non tes

Bentuk penilaian : 5 soal essay, skala sikap, dan observasi

keaktifan siswa

Instrumen penilaian : soal latihan(essay), kunci

jawaban(terlampir), dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)

Skor total :

Mata Pelajaran Pedoman Penskoring Total Skor

IPS 5 soal x 20 = 100 100

214

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215

Pertemuan 3 (3 jp)

Kegiatan awal (10 Menit)

Salam dan Doa

Mengecek kehadiran peserta didik/presensi

Penyampaian aturan pembelajaran

Apresepsi, melihatkan lagi video role playing yang dilakukan siswa

SD

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan

peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

Kegiatan Inti (60 menit)

a. eksplorasi

Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10 November itu

merupakan hari apa?”, “Apa yang kamu lakukan untuk mengisi

kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh

dalam memproklamasikan kemerdekaan?”

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh-tokoh

penting memproklamasikan kemerdekaan

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

b. elaborasi

Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum, dan aksesoris

yang akan digunakan untuk bermain peren(role playing)

Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran (role playing)

sesuai dengan naskah drama yang telah dibuat oleh setiap kelompok

Kelompok lain memberikan penilaian kepada kelompok lain yang

telah bermain peran (role playing)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

c. konfirmasi

Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokoh-

tokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi

kemerdekaan republik indonesia

Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia

Kegiatan akhir (60 menit)

Siswa diberikan lembar evaluasi

Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu

Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi

Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan

Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan dan belajar

materi selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa

Doa dan salam penutup

IX. Alat dan Sumber Bahan :

Media : Perlengkapan bermain peran/role playing

(Aksesoris, kostum, seting)

Sumber Belajar :

a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah

b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu

Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177-

194

c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial

Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136

d. Siswa kelas V

X. Penilaian

Prosedur penilaian : penilaian hasil dan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217

217

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

Ringkasan Materi

A. Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Menjelang proklamasi kemerdekaan, Indonesia berada dalam kekuasaan

Jepang. Saat itu Jepang mengalami kekalahan dalam perang melawan Sekutu.

Pasukan Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Kesempatan

itu digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasi kan kemerdekaan.

Ada beberapa peristiwa sejarah menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus

1945 yang patut kita ketahui.

1. Pertemuan di Dalat

Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu Dr.

Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Sukarno, dan Drs. Mohammad Hatta

memenuhi undangan Jenderal Terauchi di Dalat (Vietnam Selatan). Jenderal

Terauchi adalah Panglima tentara Jepang di Asia Tenggara.

Dalam pertemuan itu, Jenderal Terauchi mengatakan pemerintah Jepang

telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Keputusan itu diambil setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di

Jepang. Bom atom pertama dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6

Agustus 1945. Bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki pada tanggal 9

Agustus 1945. Akibatnya, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada

Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.

2. Menanggapi berita kekalahan Jepang

Berita tentang kekalahan itu sangat dirahasiakan oleh Jepang. Semua radio

disegel oleh pemerintah Jepang. Namun demikian, ada juga tokoh-tokoh

penting pergerakan yang dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita

tentang kekalahan Jepang tersebut. Di antaranya adalah Sutan Syahrir.

Pada tanggal 14 Agustus 1945 sore, Sutan Syahrir sudah menunggu

kedatangan Mohammad Hatta dari Dalat. Syahrir mendesak agar proklamasi

jangan dilakukan oleh PPKI. Menurut Syahrir, Negara Indonesia yang lahir

dengan cara demikian akan dicap oleh Sekutu sebagai negara buatan Jepang.

Syahrir mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan oleh Bung

Karno saja sebagai pemimpin rakyat, atas nama rakyat lewat siaran radio.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219

Hatta setuju kemerdekaan Indonesia diselenggarakan secepatnya. Namun,

beliau tidak yakin proklamasi dapat dilakukan oleh Bung Karno saja sebagai

pemimpin rakyat dan atas nama rakyat. Menurut Hatta, kalau Bung Karno

bertindak seperti itu, berarti merampas hak PPKI. Hatta tidak yakin Bung

Karno mau bertindak seperti usul Syahrir. Setelah terjadi perdebatan,

akhirnya Hatta dan Syahrir pergi ke rumah Bung Karno. Syahrir menyatakan

maksudnya. Bung Karno menjawab bahwa beliau tidak berhak bertindak

sendiri. Memproklamasikan kemerdekaan adalah hak dan tugas PPKI.

Pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, para pemuda kembali menemui Bung

Hatta dan

mendesak agar beliau jangan menyetujui proklamasi di hadapan PPKI, karena

menurut

mereka hal itu berbau Jepang. Malamnya, sekitar pukul 20.00, golongan

muda revolusioner mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga

Bakteriologi di Pegangsaan Timur. Rapat ini antara lain dihadiri oleh Chairul

Saleh, Wikana, Margono, Armansyah, dan Kusnandar. Dalam rapat itu

golongan muda menegaskan pendirian mereka. Mereka berpendirian bahwa

kemerdekaan Indonesia adalah hak dan urusan rakyat Indonesia sendiri.

Kemerdekaan tidak dapat digantungkan kepada orang lain dan negara lain.

Rapat juga memutuskan tuntutan agar Proklamasi Kemerdekaan dinyatakan

oleh Ir. Sukarno pada keesokan harinya (16 Agustus 1945).

Keputusan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, disampaikan oleh

Wikana dan Darwis kepada Sukarno. Utusan golongan muda mengancam

akan terjadi pertumpahan darah jika tuntutan golongan muda tidak

dilaksanakan. Hal itu menimbulkan suasana ketegangan. Sukarno marah

mendengar ancaman itu. Peristiwa menegangkan itu disaksikan oleh golongan

tua, seperti Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran,

Dr. Sanusi, dan Iwa Kusumasumantri. Golongan tua tetap menekankan

perlunya melakukan proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI untuk

menghindari pertumpahan darah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

Keputusan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, disampaikan oleh

Wikana dan Darwis kepada Sukarno. Utusan golongan muda mengancam

akan terjadi pertumpahan darah jika tuntutan golongan muda tidak

dilaksanakan. Hal itu menimbulkan suasana ketegangan. Sukarno marah

mendengar ancaman itu. Peristiwa menegangkan itu disaksikan oleh golongan

tua, seperti Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran, Dr. Sanusi, dan

Iwa Kusumasumantri. Golongan tua tetap menekankan perlunya melakukan

proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI untuk menghindari pertumpahan

darah.

3. Peristiwa Rengasdengklok

Setelah mengetahui pendirian golongan tua, golongan muda mengadakan

rapat lagi menjelang pukul 24.00. Mereka melakukan rapat di Asrama

Baperpi, Cikini 71, Jakarta. Rapat tersebut selain dihadiri mereka yang

mengikuti rapat di Pegangsaan Timur, juga dihadiri oleh Sukarni, Jusuf

Kunto, dr. Muwardi, dan Sodancho Singgih.

Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Sukarno dan Hatta ke

luar kota. Tempat yang dipilih adalah Rengasdengklok, sebuah kota

kawedanan di sebelah timur Jakarta. Tujuan “penculikan” itu adalah

menjauhkan kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang. Untuk

menghindari kecurigaan dan tindakan yang dapat diambil oleh tentara Jepang,

rencana itu diserahkan kepada Sodancho Singgih. Rencana itu berhasil

dengan baik berkat dukungan Cudanco Latief Hendraningrat, berupa

perlengkapan tentara Peta.

Pagi-pagi buta sekitar pukul 04.00, tanggal 16 Agustus 1945, Sukarno-

Hatta dibawa ke Rengasdengklok. Sehari penuh kedua pemimpin “ditahan” di

Rengasdengklok. Selain untuk menjauhkan Sukarno-Hatta dari pengaruh

Jepang, para pemuda bermaksud memaksa mereka agar segera

memproklamasi kemerdekaan lepas dari segala sesuatu yang berkaitan

dengan Jepang. Ternyata kedua tokoh ini cukup berwibawa. Para pemuda

pun segan untuk mendesak mereka. Namun, Sodancho Singgih memberikan

keterangan bahwa dalam pembicaraan berdua dengan Bung Karno, Bung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

Karno menyatakan bersedia melaksanakan proklamasi segera setelah kembali

ke Jakarta. Berdasarkan hal itu, siang itu juga Singgih kembali ke Jakarta. Ia

menyampaikan rencana Proklamasi kepada para pemimpin pemuda di

Jakarta.

Sementara itu, di Jakarta, golongan tua dan golongan muda sepakat bahwa

proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jakarta. Golongan tua diwakili Mr.

Ahmad Subarjo dan golongan muda yang diwakili Wikana. Laksamana

Maeda, bersedia menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya.

Maeda adalah seorang Perwira penghubung Angkatan Darat dan Angkatan

Laut Jepang. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto, dari pihak Pemuda

mengantar Ahmad Subarjo ke Rengasdengklok pada hari itu juga. Mereka

akan menjemput Sukarno-Hatta. Semula para pemuda tidak mau melepas

Sukarno-Hatta. Ahmad Subarjo memberi jaminan bahwa proklamasi

kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus keesokan harinya,

selambat-lambatnya pukul 12.00. Bila hal tersebut tidak terjadi, Ahmad

Subarjo rela mempertaruhkan nyawanya. Dengan jaminan itu, komandan

kompi Peta setempat, Cudanco Subeno, bersedia melepaskan Sukarno-Hatta

kembali ke Jakarta.

4. Perumusan Teks Proklamasi

Sesampai di Jakarta Sukarno-Hatta bersama Laksamana Maeda menemui

Mayjen Nishimura untuk berunding. Nishimura tidak mengizinkan

proklamasi kemerdekaan. Kemudian, mereka menuju rumah Laksamana

Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1. Di tempat inilah naskah proklamasi

dirumuskan. Para pemuka Indonesia yang hadir berkumpul dalam dua

ruangan, ruang makan dan serambi depan. Perumusan teks proklamasi

dilakukan di dalam ruang makan oleh Sukarno, Hatta, dan Mr. Ahmad

Soebardjo. Sukarno menulis rumusan proklamasi tersebut.

Setelah selesai, teks proklamasi tersebut dibacakan di hadapan tokoh-

tokoh penting peserta rapat. Setelah terjadi kesepakatan bersama, teks

proklamasi selanjutnya diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Teks

proklamasi yang sudah diketik ditandatangani oleh Ir. Sukarno dan Drs. Moh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222

Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah itulah yang dikenal sebagai naskah

Proklamasi yang autentik .

Timbul persoalan tentang cara mengumumkan proklamasi. Sukarni

mengatakan bahwa rakyat di sekitar Jakarta telah diberi tahu untuk datang

berbondong-bondong ke lapangan Ikada pada tanggal 17 Agustus. Di sana

mereka akan mendengarkan proklamasi kemerdekaan. Bung Karno menolak

cara tersebut. Akhirnya, disepakati proklamasi kemerdekaan dilakukan di

kediaman Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, pukul 10.00. Setelah itu,

para tokoh bangsa yang hadir, keluar dari rumah Laksamana Maeda dan

pulang ke rumah masing-masing. Sebelum semua pulang, Hatta berpesan

kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor berita, terutama B.M

Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh

dunia.

Sementara itu, para pemuda tidak langsung pulang ke rumah masing-

masing. Mereka dibagi dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok pemuda

mengirim kurir untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa saat

proklamasi telah tiba.

5. Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi banyak orang berkumpul di kediaman

Sukarno. Mereka adalah rakyat dan para pemuda. Sekitar pukul 10.00, Ir.

Sukarno didampingi Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia. Berikut ini perkataan Sukarno pada pembacaan proklamasi

kemerdekaan:

“Saudara-saudara sekalian, saya telah meminta Saudara hadir di sini

untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita.

Berpuluh-puluh tahun kita, bangsa Indonesia telah berjuang, untuk ke-

merdekaan tanah air kita. Bahkan, telah beratus-ratus tahun.

Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada

naiknya, ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.

Juga di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan

nasional tidak berhenti. Di dalam zaman Jepang ini tampaknya saja kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223

menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakikatnya, tetap kita

menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya pada kekuatan sendiri.

Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan

dapat berdiri dengan kekuatannya. Maka kami, tadi malam telah

mengadakanmusyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari

seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa

sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.

Dengarkanlah proklamasi kami:

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan

Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekusaan d.l.l.,

diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat

singkatnya.

Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun ’05

Atas nama Bangsa Indonesia

Sukarno/Hatta

Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka.

Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita!

Mulai saat ini kita menyusun negara kita! Negara merdeka, negara

Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya’ Allah, Tuhan

memberkati kemerdekaan kita itu.”

Setelah pembacaan teks proklamasi selesai, upacara dilanjutkan dengan

pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan

oleh S. Suhud dan Cudanco Latif, serta diiringi lagu Indonesia Raya. Bendera

Merah Putih itu dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno. Pada saat Sang Saka

Merah Putih dikibarkan, tanpa ada yang memberi aba-aba, para hadirin

menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah pengibaran Bendera Merah Putih,

Wali kota Suwiryo dan dr. Mawardi memberikan sambutan. Kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224

mereka yang hadir saling bertukar pikiran sebentar lalu pulang ke rumah

masing-masing.

Peristiwa yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia ini berlangsung

sekitar satu jam. Meski sangat sederhana, namun upacara itu dilakukan penuh

kehikmatan. Peristiwa itu membawa perubahan yang luar biasa dalam

kehidupan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang

merdeka. Bangsa baru telah lahir.

B. Tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

Indonesia

1. Ir. Soekarno (1901-1970)

Sukarno adalah tokoh sangat penting dalam peristiwa Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia. Sebagai pemimpin Indonesia yang menonjol waktu

itu, Bung Karno dipilih menjadi ketua PPKI. PPKI adalah badan yang diberi

wewenang untuk mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah

ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Sepak terjang Bung Karno pada

saat-saat menjelang kemerdekaan tidak bisa dilepaskan dari kedudukan beliau

sebagai ketua PPKI.

Bung Karno merupakan salah satu dari golongan tua yang menghendaki

pelaksanaan proklamasi di dalam PPKI. Hal ini didasari pertimbangan untuk

menghindari terjadinya pertumpahan darah. Karena pendapat ini, beliau harus

berhadapan dengan para pemuda. Puncaknya adalah peristiwa

Rengasdengklok. Bersama Bung Hatta Beliau diculik para pemuda dan

diamankan di Rengasdengklok.

Sebagai Ketua PPKI, beliau menemui penguasa Jepang di Indonesia, yaitu

Mayjen Nishimura. Mereka membicarakan kemerdekaan Indonesia. Beliau

dan para pemimpin yang lain tetapmelanjutkan tekad memproklamasikan

kemerdekaan meskipun tanpa persetujuan penguasa Jepang.

Bung Karno bersama dengan Bung Hatta dan Ahmad Subarjo

merumuskan naskah Prklamasi. Bahkan rumusan awal naskah proklamasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225

adalah tulisan tangan Bung Karno. Setelah naskah diketik oleh Sayuti Melik,

Bung Karno dan Hatta menandatanganinya atas nama Bangsa Indonesia.

Peran Bung Karno yang sangat menonjol adalah bersama Bung Hatta

bertindak sebagai Proklamator. Bung Karnolah yang akhirnya dengan penuh

keberanian dan kekhidmatan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

pada tanggal 17 Agustus 1945.

2. Drs. Mohammad Hatta

Peran Drs. Mohammad Hatta dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

sangat penting. Waktu itu, Bung Hatta dianggap sebagai pemimpin utama

Bangsa Indonesia selain Bung Karno. Beberapa kali beliau menjadi perantara

antara golongan muda dan golongan tua, terutama dengan Bung Karno.

Karena peran beliau, pendapat golongan tua dan golongan muda bisa

dipertemukan. Beliau berdialog dengan golongan muda tentang cara

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, Bung Hatta adalah salah seorang perumus naskah Proklamasi.

Bersama Bung Karno, Bung Hatta bertindak sebagai proklamator

kemerdekaan Indonesia. Selain menandatangani naskah Proklamasi, beliau

mendampingi Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bung

Hatta juga sangat berjasa atas perubahan beberapa kata dalam Piagam Jakarta.

Sebagai pemimpin bangsa beliau menerima aspirasi seluruh rakyat Indonesia.

Beliau memikirkan keutuhan seluruh bangsa Indonesia.

3. Ahmad Subarjo

Ahmad Subarjo adalah Penasihat PPKI. Beliau menjadi penengah

golongan muda dan kedua pemimpin nasional, Sukarno-Hatta. Beliau

mewakili golongan tua berunding dengan para pemuda ketika Sukarno-Hatta

diculik dan diamankan ke Rengasdengklok. Setelah dicapai kesepakatan,

beliau menjemput Sukarno Hatta ke Rengasdengklok. Beliau meyakinkan

para pemuda bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 akan diumumkan

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peran penting lain Subarjo adalah turut

merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan. Bersama Bung Karno dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226

Bung Hatta, Beliau merumuskan naskah Proklamasi di rumah Laksamana

Maeda.

4. Ibu Fatmawati

Sebagai istri pemimpin Bangsa Indonesia, Fatmawati turut mendampingi

Bung Karno. Ibu Fatmawati dikenal sebagai tokoh wanita yang dekat dengan

rakyat Indonesia yang sedang memperjuangkan kemerdekaan.

Jasa Ibu Fatmawati sangat menonjol dalam peristiwa Proklamasi. Beliau

menjahit Bendera Pusaka, Merah Putih. Beliau menjahit Bendera Pusaka ini

pada bulan Oktober 1944. Bendera ini dikibarkan setelah Bung Karno

membaca Proklamasi.

5. Sutan Syahrir

Sutan Syahrir adalah tokoh politik, pejuang kemerdekaan, dan perdana

menteri pertama RI. Syahrir dilahirkan di Bukit Tinggi. Pada zaman Jepang,

Syahrir memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Jepang.

Beliau salah satu tokoh yang berani mengambil risiko mencari berita

mendengarkan berita radio. Syahrir adalah salah satu tokoh yang paling awal

mengetahui berita Jepang menyerah kepada Sekutu. Setelah beliau

mengetahui berita tersebut beliau mendesak Sukarno-Hatta untuk

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di luar rapat PPKI.

6. Laksamana Maeda

Laksamana Maeda adalah seorang perwira penghubung Jepang. Beliau

mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Dukungannya telah tumbuh

sejak beliau menjabat atase militer di Belanda. Di Belanda, beliau menjalin

hubungan dengan sejumlah tokoh mahasiswa, misalnya Ahmad Subarjo.

Beliau menjamin keselamatan perencanaan proklamasi. Perumusan teks

Proklamasi dilakukan di rumah beliau. Karena dukungannya terhadap

persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia, beliau ditangkap oleh Sekutu

dan dipenjarakan di Gang Tengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227

Lampiran lembar kerja siswa:

Pertemuan 1

LEMBAR KERJA SISWA

Siklus 1 Pertemuan 1

(Bahan Diskusi Siswa)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : V / 2

Hari, tanggal : Senin, 25 Maret 2013

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan

C. Indikator Hasil Belajar

Menyebutkan 5 tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara

republik indonesia

Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan negara republik indonesia

Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing)

D. Petunjuk

Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !

E. Kegiatan Belajar

a. Bergabunglah dengan kelompokmu !

b. Amatilah gambar-gambar tokoh yang telah disediakan !

c. Tempelah gambar tokoh pada kolom yang telah disediakan !

d. Tulislah nama-nama tokoh pada kolom yang telah disediakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228

e. Jelaskan peran masing-masing tokoh pada gambar dalam proses proklamasi

kemerdekaan negara republik Indonesia kemudian tuliskan jawabanmu

pada kolom yang telah disediakan!!

No Nama Tokoh Peran Tokoh

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

Tempat Menempel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229

f. Carilah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan

negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS)

kemudian tuliskan jawabanmu pada kolom yang telah disediakan!

g. Bacalah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan

negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS) !

h. Bersama kelompokmu buatlah sebuah dialog dari salah satu peristiwa

penting yang kamu temukan dari sumber belajar yang ada(buku,LKS)

untuk bermain peran(Role Playing).

i. Kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa

pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta mendapat tugas

membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan jepang, kelompok

Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa

rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat tugas membuat naskah

drama peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok Laksamana

Takasi mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa detik-detik

proklamasi

j. Tulislah naskah dramamu pada lembar jawab yang telah disediakan !

B. Buatlah naskah drama untuk bermain peran (role

playing)

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230

Lembar Kerja Individu

A. Perhatikan gambar tokoh-tokoh penting di bawah ini!

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Siapa nama tokoh-tokoh penting di atas(1-6)?

2. Apa saja peran masing-masing tokoh di atas dalam proklamasi

kemerdekaan negara republik Indonesia?

3. Sebutkan 5 peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi

kemerdekaan negara republik Indonesia?

1 2 3 4

5 6

Nama :

No. Absen :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231

4. Gambar disamping merupakan

peristiwa?

Potongan gambar para tokoh

Rekerjaan Rumah

1. Carilah gambar salah satu tokoh yang berperan dalam peristiwa

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tempellah gambar tokoh

tersebut dalam selembar kertas. Lalu buatlah riwayat singkat dan

sifat yang perlu diteladani dari tokoh tesebut.

Nama :

No. Absen :

1 2 3 4

5 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

232

Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa

Nama Kelompok :

Nama Anggota Kelompok :

1. ….

2. ….

3. ….

4. ….

5. ….

Rubrik Penilaian Pembuatan Naskah Drama

NO Aspek Skor

1 2 3

1 Penggunaan tata

bahasa dalam

dialog percakapan

Tata bahasa

yang digunakan

sulit dipamani

dan tidak jelas

Tata bahasa

yang digunakan

agak sulit

dipahami dan

kurang jelas

Tata bahasa

yang digunakan

mudah dipahami

dan jelas

2 Kesesuaian isi

dialog dengan

peristiwa

sesungguhnya

Isi dialog tidak

sesuai dengan

peristiwa

sesungguhnya

Isi dialog

sebagian sesuai

dengan

peristiwa

sesungguhnya

Isi dialog sesuai

dengan peristiwa

sesungguhnya

3 Kesesuaian tokoh,

latar waktu, dan

latar tempat pada

dialog percakapan

dengan peristiwa

sesunguhnya

Tokoh/latar

waktu/ latar

tempat tidak

sesuai dengan

peristiwa

sesunguhnya

Tokoh/latar

waktu sesuai

dengan

peristiwa

sesunguhnya

tetapi latar

tempat belum

sesuai

Tokoh/latar

waktu/latar

tempat sesuai

dengan peristiwa

sesunguhnya

4 Keruntutan alur

terjadinya

peristiwa dalam

dialog percakapan

dengan peristiwa

sesunguhnya

Alur terjadinya

peristiwa dalam

dialog

percakapan

tidak sesuai

dengan

peristiwa

sesunguhnya

Alur terjadinya

peristiwa dalam

dialog

percakapan ada

yang terbalik

dengan

peristiwa

sesunguhnya

Alur terjadinya

peristiwa dalam

dialog

percakapan

sesuai dengan

peristiwa

sesunguhnya

5 Jumlah dialog

percakapan yang

dilakukan setiap

tokoh dalam suatu

Setiap tokoh

mendapat

jumlah dialog

percakapan

Setiap tokoh

mendapat

jumlah dialog

percakapan

Setiap tokoh

mendapat jumlah

dialog

percakapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

233

peristiwa minimal 3

dialog

percakapan

minimal 4

dialog

percakapan

minimal 5 dialog

percakapan

6 Kerapian penulisan

dialog percakapan

Penulisan

dialog

percakapan

tidak rapi dan

tidak

menggunakan

tanda baca

Penulisan dialog

percakapan

tidak rapi tetapi

sudah

menggunakan

tanda baca

Penulisan dialog

percakapan

sudah rapi dan

sudah

menggunakan

tanda baca

Jumlah

Skor Maksimum = 18

Kriteria:

Sangat baik = 90-100

Baik = 70-80

Cukup = 50-60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

234

Pertemuan 2

LEMBAR KERJA SISWA

Siklus 1 Pertemuan 2

(Bahan Diskusi Siswa)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : V / 2

Hari, tanggal : Sabtu, 30 Maret 2013

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan

C. Indikator Hasil Belajar

Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan

negara republik indonesia

Memberi 3 contoh sikap menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia

Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran

(role playing)

Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab

D. Petunjuk

Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !

E. Kegiatan Belajar

a. Bergabunglah dengan kelompokmu !

b. Bacalah artikel yang telah disediakan !

c. Jelaskan peristiwa-peristiwa di bawah ini pada kolom yang telah

disediakan !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

235

Jelaskanlah peristiwa pertemuan di dalat !

Jelaskanlah peristiwa berita kekalahan jepang !

Jelaskanlah peristiwa rengasdengklok !

Jelaskanlah peristiwa perumusan teks proklamasi !

Jelaskanlah peristiwa detik-detik proklamasi !

d. Diskusikanlah dalam kelompok mengenai sikap yang akan dilakukan

untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan !

e. Carilah minimal 3 daftar kriteria sikap yang akan mendasari pemilihan

sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan dan

tulislah jawabanmu pada kolom di bawah ini !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

236

f. Bacakan hasil diskusi kelompok mengenai sikap untuk menghargai jasa

para tokoh proklamasi kemerdekaan !

g. Tentukan 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh

proklamasi kemerdekaan bersama-sama dengan teman sekelasmu!

h. Tulislah 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh

proklamasi kemerdekaan pada kertas yang telah disediakan !

i. Diskusikanlah dalam kelompokmu untuk menentukan susunan sikap

menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari cara yang

terpenting hingga cara yang kurang penting menggunakan papan target !

j. Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang

sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan !

k. Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai jasa

para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di temple pada no

1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6 !

l. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas, siswa

yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan !

m. Berlatihlah bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan

mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role playing)!

1.

2.

3.

4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

237

Pertemuan 2

PAPAN

TARGET

2

3

4

5

1

6

Nama Anggota Kelompok:

1. …………………………….

2. …………………………….

3. …………………………….

4. …………………………….

5. …………………………….

6. …………………………….

Kelas : ……

237

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

238

Daftar 6 kriteria yang akan mendasari pemilihan cara untuk

menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan

Berziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

dan mendoakan mereka

Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat

Belajar tekun supaya kelak bisa menjadi generasi penerus yang cerdas, terampil, dan

berguna bagi bangsa dan negara.

Mempelajari riwayat para tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan.

Meneladani hal-hal positif yang telah mereka lakukanbangsa dan negara.

Siswa yang menentukan kriteria sendiri

Siswa yang menentukan kriteria sendiri

Siswa yang menentukan kriteria sendiri

Siswa yang menentukan kriteria sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

239

Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa

Nama Kelompok :

Nama Anggota Kelompok :

1. ….

2. ….

3. ….

4. ….

5. ….

Rubrik Penilaian Pembuatan Papan target

NO Aspek Skor

1 2 3

1 Kerapian penulisan

kriteria-kriteria

pada kertas yang

telah disediakan

Tulisan tidak

rapi dan tidak

jelas sehingga

sulit dibaca

Tulisan agak

rapi tetapi bisa

dibaca dengan

mudah

Tulisan sudah

rapi dan mudah

dibaca

2 Kerapian

pemotongan dan

penempelan

kriteria-kriteria

pada papan target

Pemotongan

kriteria tidak

rapi dan

penempelan

kriteria

melebihi ruang

pada papan

target

Pemptongan

kriteria tidak

rapi tetapi

penempelan

kriteria sesuai

dengan ruang

pada papan

target

Pemotongan dan

penempelan

kritera sudah

rapi sesuai

dengan ruang

pada papan

target

3 Kriteria yang

disusun

menggunaka papan

target mudah

dipahami dan

rasional

Kriteria yang

disusun sulit

dipahami dan

diterima secara

rasional

Kriteria yang

disusun agak

mudah

dipahami dan

diterima secara

rasional

Kriteria yang

disusun mudah

dipahami dan

diterima secara

rasional

Jumlah

Skor Maksimum = 9

Kriteria:

Sangat baik = 90-100

Baik = 70-80

Cukup = 50-60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

240

Lampiran lembar pekerjaan rumah

A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar !

1. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu

adalah....

a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo

b. Sutan Sjahrir d. Ibu Fatmawati

2. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah….

a. Sutan Syahrir c. Latief Hendraningrat

b. Syudanco Singgih d. Sayuti Melik

3. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah….

a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat c. S. Suhud dan Chairul Saleh

b. Wikana dan Darwis d. Latief Hendraningrat dan Chairul

Saleh

4. Di bawah ini merupakan anggota golongan tua dalam persiapan proklamasi

kemerdekaan, kecuali….

a. Mohammad Hatta c. Ahmad Subarjo

b. Dr. Buntaran d. Laksamana Maeda

5. Perdana Menteri Republik Indonesia yang pertama kali adalah…

a. Mr. Muh. Yamin c. Ahmad Soebardjo

b. Sutan Syahrir d. Soeharto

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Jelaskan peristiwa petemuan di dalat?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Jelaskan peristiwa rengasdengklok?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Jelaskan peristiwa detik-detik proklamasi?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Bagaimana sikapmu menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan negara republik Indonesia!

a. ………………………………………………………………………………

b. ………………………………………………………………………………

c. ………………………………………………………………………………

d. ………………………………………………………………………………

e. ………………………………………………………………………………

Nama :

No. Absen :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

241

Pertemuan 3

LEMBAR KERJA SISWA

Siklus 1 Pertemuan 3

(Bahan Diskusi Siswa)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 1

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : V / 2

Hari, tanggal : Senin, 15 April 2013

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan

C. Indikator Hasil Belajar

Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran

(role playing)

Melakukan gerak tubuh (tangan menggenggam) saat menyebutkan kata

merdeka

Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role playing)

Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

di sekitar proklamasi

Dapat bekerja sama dalam kelompok

D. Petunjuk

Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar !

E. Kegiatan Belajar

a. Bergabunglah dengan kelompokmu !

b. Siapkanlah perlengkapan yang akan digunakan untuk bermain peran !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

242

c. Simulasikan naskah drama yang sudah dibuat dalam kelompok ke depan

kelas !

d. Evaliasilah performa kelompok lain saat bermain peran (role playing)

menggunakan rubrik penilaian dibawah ini!

Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa

Nama Kelompok :

Nama Anggota Kelompok :

1. ….

2. ….

3. ….

4. ….

5. ….

Rubrik Penilaian Bermain Peran (Role Playing)

NO Aspek Skor

1 2 3

Persiapan

1 Persiapan

siswa

Siswa di dalam

kelompok masih

sibuk sendiri dengan

kegiatan yang lain

dan tidak membantu

persiapan kelompok

untuk bermain peran

Siswa saling

membantu persiapan

kelompok untuk

bermain peran tetapi

saat membantu

persiapan beberapa

siswa masih gaduh

di dalam kelompok

Siswa saling

membantu persiapan

kelompok untuk

bermain peran dan

tenang saat

membantu persiapan

kelompok untuk

bermain peran

Proses

2 Kerjasama

anggota

kelompok

Setiap anggota

kelompok bekerja

sendiri-sendiri dalam

melaksanakan tugas

kelompok

Sebagian anggota

kelompok bekerja

sama dalam

melaksanakan tugas

kelompok

Semua anggota

kelompok

bekerjasama dalam

melaksanakan tugas

kelompok

Pelaksanaan

3 Kepercayaa

n diri saat

memainkan

peran

Siswa tidak tenang

dan grogi saat

memainkan peran

dan arah pandangan

mata hanya melihat

Siswa tenang dan

tidak grogi saat

memainkan peran

tetapi pandangan

mata hanya melihat

Siswa tenang dan

tidak grogi saat

memainkan peran

dan pandanganya

melihat ke siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

243

ke lantai atau ke atas ke lantai atau ke atas yang lain

4 Keberanian

siswa

memainkan

peran

Siswa bersedia

tampil bermain

peran di depan kelas

jika ditemani guru

Siswa bersedia

tampil di depan kelas

untuk memainkan

peran jika ditunjuk

guru terlebih dahulu

Siswa bersedia

tampil di depan kelas

untuk memainkan

peran tanpa ditunjuk

guru terlebih dahulu

5 Kejelasan

ucapan di

kelas saat

bermain

peran

Suara dan ucapan

saat bermain peran

tidak keras dan tidak

terdengar jelas oleh

seluruh kelas

Suara dan ucapan

saat bermain peran

sudah cukup keras

dan terdengar jelas

tetapi hanya di

sebagian kelas saja

Suara dan ucapan

saat bermain peran

sudah keras dan

terdengar jelas oleh

seluruh kelas

6 Penghayata

n peran

yang

diperankan

Siswa tidak

menghayati peran

tokoh yang

diperankan, hanya

seperti saat berbicara

dan berperilaku

seperti biasa

Siswa menghayati

peran tokoh yang

diperankan tetapi

kurang menyeluruh

hanya cara berbicara

dengan gaya atau

cara berperilakunya

saja

Siswa menghayati

peran tokoh yang

diperankan secara

menyeluruh baik itu

cara berbicara

ataupun perilaku

yang digunakan

7 Kesesuaian

latar waktu

dan tempat

dengan

peristiwa

Waktu dan tempat

yang digunakan

untuk bermain peran

kurang tepat dengan

waktu dan tempat

kejadian tersebut

terjadi

Ada sedikit

kesalahan waktu

atau tempat yang

digunakan untuk

bermain peran

Waktu dan tempat

yang digunakan

untuk bermain peran

sesuai dengan waktu

dan tempat kejadian

tersebut terjadi

8 Keruntutan

alur

peristiwa

yang

diperankan

Alur peristiwa yang

digunakan terbolak

balik dan terjaadinya

peristiwa tidak

runtut

Alur peristiwa yang

digunakan sudah

tepat tetapi

terjadinya peristiwa

belum runtut

Alur peristiwa yang

digunakan tepat dan

terjadinya peristiwa

runtut, tidak terbolak

balik

Jumlah

Skor Maksimum = 24

Kriteria:

Sangat baik = 90-100

Baik = 70-80

Cukup = 50-60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

244

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : V/II

Waktu : 60 Menit

Tanggal : 20 April 2012

I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar !

1. Nama tokoh pada gambar di samping adalah ….

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Mohammad Hatta

c. Ahmad Soebardjo

d. Sutan Sjahrir

2. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu

adalah....

a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo

b. Sutan Sjahrir d. Ibu Fatmawati

3. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik

Indonesia, kecuali….

a. Soeharto c. Ir. Soekarno

b. Ibu Fatmawati d. Mr. Muh. Yamin

4. Perumusan naskah proklamasi bertempat di….

a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56

b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1

c. Gedung Volksraad

d. Lapangan Ikada Jakarta

5. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah….

a. Sutan Syahrir c. Latief Hendraningrat

b. Syudanco Singgih d. Sayuti Melik

6. Peristiwa yang terjadi pada gambar di

samping adalah….

a. Proklamasi kemerdekaan

b. Bandung lautan api

Nama :

No. Absen :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

245

c. Perumusan teks proklamasi

d. Pengibaran bendera merah putih

7. Kota di Jepang yang pertama kali dibom atom oleh Amerika Serikat adalah….

a. Nagasaki c. Hiroshima

b. Tokyo d. Fujiyama

8. Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal....

a. 6 Agustus 1945 c. 17 Agustus 1945

b. 9 Agustus 1945 d. 14 Agustus 1945

9. Tempat untuk mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta sebelum

merencanakan proklamasi kemerdekaan adalah….

a. Tangerang c. Surabaya

b. Rengasdengklok d. Sragen

10. Tempat dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah....

a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56

b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1

c. Gedung Volksraad

d. Lapangan Ikada Jakarta

11. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perumusan naskah teks proklamasi adalah

….

a. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo

b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ibu Fatmawati

c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Moh. Yamin

d. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Sayuti Melik

12. Cara kita sebagai seorang pelajar untuk meneruskan perjuangan para pahlawan

adalah….

a. Bermain sepanjang hari c. Menonton televisi

b. Bermalas-malasan d. Belajar dengan tekun

13. Sikap yang baik dalam menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi

kemerdekaan negara republik Indonesia, kecuali….

a. Ziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan dan mendoakan mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

246

b. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik

indonesia

c. Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat

d. Meneladani hal-hal positif yang dilakukan oleh para tokoh yang terlibat

dalam proklamasi kemerdekaan

14. Berikut ini cara penyebaran berita proklamasi ke seluruh tanah air Indonesia,

kecuali….

a. Siaran Radio c. Mulut ke mulut

b. Poster d. Surat Kabar

15. Cara menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan

republik Indonesia adalah dengan cara….

a. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik

indonesia

b.Gaduh saat mengikuti upacara bendera peringatan kemerdekaan republik

indonesia

c. Ziarah ke makam para pahlawan proklamasi kemerdekaan republik

Indonesia

d. Mengikuti aksi tawuran antar pelajar

16. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah….

a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat c. S. Suhud dan Chairul Saleh

b. Wikana dan Darwis d. Latief Hendraningrat dan Chairul

Saleh

17. Bapak proklamator Indonesia adalah….

a. Sutan Sjahrir c. Ahmad Soebardjo

b. Laksamana Maeda d. Ir. Soekarno

18. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada pukul....

a. 10.00 WIB c. 10.00 WIT

b. 10.30 WIT d. 10.30 WIB

☺Selamat mengerjakan, semoga sukses☺

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

247

KUNCI JAWABAN

1. B

2. B

3. A

4. B

5. D

6. D

7. C

8. D

9. B

10. A

11. A

12. D

13. B

14. B

15. C

16. A

17. D

18. A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

248

Lampiran 4. Instrumen Pengumpulan Data

Lembar Observasi

Lembar Observasi Keaktifan No Nama Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

Bertanya kepada guru dan teman tentang

materi pembelajaran IPS saat proses

pembelajaran

Mengemukakan pendapat ketika

berdiskusi kelompok

Mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru dalam proses pembelajaran IPS

1. Yuan

2. Adib

3. Johan

4. Pindo

5. Dimas

6. Irma

7 Anis

8. Sinta

9. Naura

10. Aisah

11. Yuhan

12. Arya

13. Angga

14. Apin

15. Windi

16. Anisa

17. Supri

18. Naufal

19. Martini

20. Risa

21. Amanda

22. Fika

23. Tiwi

24. Nanda

25. Izum

JUMLAH

248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

249

Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa

Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa

Nama Kelompok :

Nama Anggota Kelompok :

1. ….

2. ….

3. ….

4. ….

5. ….

Rubrik Penilaian Pembuatan Naskah Drama

NO Aspek Skor

1 2 3

1 Penggunaan tata

bahasa dalam

dialog percakapan

Tata bahasa yang

digunakan sulit

dipamani dan tidak

jelas

Tata bahasa yang

digunakan agak

sulit dipahami

dan kurang jelas

Tata bahasa yang

digunakan mudah

dipahami dan

jelas

2 Kesesuaian isi

dialog dengan

peristiwa

sesungguhnya

Isi dialog tidak

sesuai dengan

peristiwa

sesungguhnya

Isi dialog

sebagian sesuai

dengan peristiwa

sesungguhnya

Isi dialog sesuai

dengan peristiwa

sesungguhnya

3 Kesesuaian tokoh,

latar waktu, dan

latar tempat pada

dialog percakapan

dengan peristiwa

sesunguhnya

Tokoh/latar waktu/

latar tempat tidak

sesuai dengan

peristiwa

sesunguhnya

Tokoh/latar waktu

sesuai dengan

peristiwa

sesunguhnya

tetapi latar tempat

belum sesuai

Tokoh/latar

waktu/latar

tempat sesuai

dengan peristiwa

sesunguhnya

4 Keruntutan alur

terjadinya

peristiwa dalam

dialog percakapan

dengan peristiwa

sesunguhnya

Alur terjadinya

peristiwa dalam

dialog percakapan

tidak sesuai dengan

peristiwa

sesunguhnya

Alur terjadinya

peristiwa dalam

dialog percakapan

ada yang terbalik

dengan peristiwa

sesunguhnya

Alur terjadinya

peristiwa dalam

dialog percakapan

sesuai dengan

peristiwa

sesunguhnya

5 Jumlah dialog

percakapan yang

dilakukan setiap

tokoh dalam suatu

peristiwa

Setiap tokoh

mendapat jumlah

dialog percakapan

minimal 3 dialog

percakapan

Setiap tokoh

mendapat jumlah

dialog percakapan

minimal 4 dialog

percakapan

Setiap tokoh

mendapat jumlah

dialog percakapan

minimal 5 dialog

percakapan

6 Kerapian

penulisan dialog

percakapan

Penulisan dialog

percakapan tidak

rapi dan tidak

menggunakan

tanda baca

Penulisan dialog

percakapan tidak

rapi tetapi sudah

menggunakan

tanda baca

Penulisan dialog

percakapan sudah

rapi dan sudah

menggunakan

tanda baca

Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

250

Skor Maksimum = 18

Kriteria:

Sangat baik = 90-100

Baik = 70-80

Cukup = 50-60

Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa

Nama Kelompok :

Nama Anggota Kelompok :

1. ….

2. ….

3. ….

4. ….

5. ….

Rubrik Penilaian Bermain Peran (Role Playing)

NO Aspek Skor

1 2 3

Persiapan

1 Persiapan

siswa

Siswa di dalam

kelompok masih

sibuk sendiri dengan

kegiatan yang lain

dan tidak membantu

persiapan kelompok

untuk bermain peran

Siswa saling

membantu

persiapan kelompok

untuk bermain

peran tetapi saat

membantu

persiapan beberapa

siswa masih gaduh

di dalam kelompok

Siswa saling

membantu

persiapan kelompok

untuk bermain peran

dan tenang saat

membantu

persiapan kelompok

untuk bermain peran

Proses

2 Kerjasama

anggota

kelompok

Setiap anggota

kelompok bekerja

sendiri-sendiri dalam

melaksanakan tugas

kelompok

Sebagian anggota

kelompok bekerja

sama dalam

melaksanakan tugas

kelompok

Semua anggota

kelompok

bekerjasama dalam

melaksanakan tugas

kelompok

Pelaksanaan

3 Kepercayaa

n diri saat

memainkan

Siswa tidak tenang

dan grogi saat

memainkan peran

Siswa tenang dan

tidak grogi saat

memainkan peran

Siswa tenang dan

tidak grogi saat

memainkan peran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

251

peran dan arah pandangan

mata hanya melihat

ke lantai atau ke atas

tetapi pandangan

mata hanya melihat

ke lantai atau ke

atas

dan pandanganya

melihat ke siswa

yang lain

4 Keberanian

siswa

memainkan

peran

Siswa bersedia

tampil bermain

peran di depan kelas

jika ditemani guru

Siswa bersedia

tampil di depan

kelas untuk

memainkan peran

jika ditunjuk guru

terlebih dahulu

Siswa bersedia

tampil di depan

kelas untuk

memainkan peran

tanpa ditunjuk guru

terlebih dahulu

5 Kejelasan

ucapan di

kelas saat

bermain

peran

Suara dan ucapan

saat bermain peran

tidak keras dan tidak

terdengar jelas oleh

seluruh kelas

Suara dan ucapan

saat bermain peran

sudah cukup keras

dan terdengar jelas

tetapi hanya di

sebagian kelas saja

Suara dan ucapan

saat bermain peran

sudah keras dan

terdengar jelas oleh

seluruh kelas

6 Penghayata

n peran

yang

diperankan

Siswa tidak

menghayati peran

tokoh yang

diperankan, hanya

seperti saat berbicara

dan berperilaku

seperti biasa

Siswa menghayati

peran tokoh yang

diperankan tetapi

kurang menyeluruh

hanya cara

berbicara dengan

gaya atau cara

berperilakunya saja

Siswa menghayati

peran tokoh yang

diperankan secara

menyeluruh baik itu

cara berbicara

ataupun perilaku

yang digunakan

7 Kesesuaian

latar waktu

dan tempat

dengan

peristiwa

Waktu dan tempat

yang digunakan

untuk bermain peran

kurang tepat dengan

waktu dan tempat

kejadian tersebut

terjadi

Ada sedikit

kesalahan waktu

atau tempat yang

digunakan untuk

bermain peran

Waktu dan tempat

yang digunakan

untuk bermain peran

sesuai dengan waktu

dan tempat kejadian

tersebut terjadi

8 Keruntutan

alur

peristiwa

yang

diperankan

Alur peristiwa yang

digunakan terbolak

balik dan terjaadinya

peristiwa tidak

runtut

Alur peristiwa yang

digunakan sudah

tepat tetapi

terjadinya peristiwa

belum runtut

Alur peristiwa yang

digunakan tepat dan

terjadinya peristiwa

runtut, tidak

terbolak balik

Jumlah

Skor Maksimum = 24

Kriteria:

Sangat baik = 90-100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

252

Baik = 70-80

Cukup = 50-60

Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa

Nama Kelompok :

Nama Anggota Kelompok :

1. ….

2. ….

3. ….

4. ….

5. ….

Rubrik Penilaian Pembuatan Papan target

NO Aspek Skor

1 2 3

1 Kerapian penulisan

kriteria-kriteria pada

kertas yang telah

disediakan

Tulisan tidak

rapi dan tidak

jelas sehingga

sulit dibaca

Tulisan agak rapi

tetapi bisa dibaca

dengan mudah

Tulisan sudah

rapi dan mudah

dibaca

2 Kerapian

pemotongan dan

penempelan kriteria-

kriteria pada papan

target

Pemotongan

kriteria tidak

rapi dan

penempelan

kriteria melebihi

ruang pada

papan target

Pemptongan

kriteria tidak rapi

tetapi penempelan

kriteria sesuai

dengan ruang

pada papan target

Pemotongan dan

penempelan

kritera sudah rapi

sesuai dengan

ruang pada papan

target

3 Kriteria yang

disusun menggunaka

papan target mudah

dipahami dan

rasional

Kriteria yang

disusun sulit

dipahami dan

diterima secara

rasional

Kriteria yang

disusun agak

mudah dipahami

dan diterima

secara rasional

Kriteria yang

disusun mudah

dipahami dan

diterima secara

rasional

Jumlah

Skor Maksimum = 9

Kriteria:

Sangat baik = 90-100

Baik = 70-80

Cukup = 50-60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

253

Delapan Belas (18) Soal Tes Pilihan Ganda/Objektif

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : V/II

Waktu : 60 Menit

Tanggal : 20 April 2012

I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar !

1. Nama tokoh pada gambar di samping adalah ….

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Mohammad Hatta

c. Ahmad Soebardjo

d. Sutan Sjahrir

2. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu

adalah....

a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo

b. Sutan Sjahrir d. Ibu Fatmawati

3. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik

Indonesia, kecuali….

a. Soeharto c. Ir. Soekarno

b. Ibu Fatmawati d. Mr. Muh. Yamin

4. Perumusan naskah proklamasi bertempat di….

a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56

b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1

c. Gedung Volksraad

d. Lapangan Ikada Jakarta

5. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah….

a. Sutan Syahrir c. Latief Hendraningrat

b. Syudanco Singgih d. Sayuti Melik

6. Peristiwa yang terjadi pada gambar di

samping adalah….

Nama :

No. Absen :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

254

a. Proklamasi kemerdekaan

b. Bandung lautan api

c. Perumusan teks proklamasi

d. Pengibaran bendera merah putih

7. Kota di Jepang yang pertama kali dibom atom oleh Amerika Serikat adalah….

a. Nagasaki c. Hiroshima

b. Tokyo d. Fujiyama

8. Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal....

a. 6 Agustus 1945 c. 17 Agustus 1945

b. 9 Agustus 1945 d. 14 Agustus 1945

9. Tempat untuk mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta sebelum

merencanakan proklamasi kemerdekaan adalah….

a. Tangerang c. Surabaya

b. Rengasdengklok d. Sragen

10. Tempat dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah....

a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56

b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1

c. Gedung Volksraad

d. Lapangan Ikada Jakarta

11. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perumusan naskah teks proklamasi adalah

….

a. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo

b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ibu Fatmawati

c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Moh. Yamin

d. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Sayuti Melik

12. Cara kita sebagai seorang pelajar untuk meneruskan perjuangan para pahlawan

adalah….

a. Bermain sepanjang hari c. Menonton televisi

b. Bermalas-malasan d. Belajar dengan tekun

13. Sikap yang baik dalam menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi

kemerdekaan negara republik Indonesia, kecuali….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

255

a. Ziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi

kemerdekaan dan mendoakan mereka

b. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik

indonesia

c. Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat

d. Meneladani hal-hal positif yang dilakukan oleh para tokoh yang terlibat

dalam proklamasi kemerdekaan

14. Berikut ini cara penyebaran berita proklamasi ke seluruh tanah air Indonesia,

kecuali….

a. Siaran Radio c. Mulut ke mulut

b. Poster d. Surat Kabar

15. Cara menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan

republik Indonesia adalah dengan cara….

a. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik

indonesia

b.Gaduh saat mengikuti upacara bendera peringatan kemerdekaan republik

indonesia

c. Ziarah ke makam para pahlawan proklamasi kemerdekaan republik

Indonesia

d. Mengikuti aksi tawuran antar pelajar

16. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah….

a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat c. S. Suhud dan Chairul Saleh

b. Wikana dan Darwis d. Latief Hendraningrat dan Chairul

Saleh

17. Bapak proklamator Indonesia adalah….

a. Sutan Sjahrir c. Ahmad Soebardjo

b. Laksamana Maeda d. Ir. Soekarno

18. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada pukul....

a. 10.00 WIB c. 10.00 WIT

b. 10.30 WIT d. 10.30 WIB

☺Selamat mengerjakan, semoga sukses☺

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

256

KUNCI JAWABAN

1. B

2. B

3. A

4. B

5. D

6. D

7. C

8. D

9. B

10. A

11. A

12. D

13. B

14. B

15. C

16. A

17. D

18. A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

257

Lampiran 5. Validitas, Reliabilitas, dan Taraf Kesukaran

Surat Pengantar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

258

Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran dari Expert Judgement

258

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

259

259

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

260

260

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

261

Hasil Face Validity Indikator Keaktifan

261

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

262

262

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

263

Tabel Hasil Reliabilitas SPSS 16

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

.850 .856 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

264

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 21

2 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 22

3 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 14

4 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 16

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 25

6 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 12

7 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 14

8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 23

9 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 18

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26

11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 24

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 25

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 28

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 25

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 26

16 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 19

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 27

18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 24

19 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 15

20 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 19

21 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 20

22 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 19

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26

24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 23

25 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 19

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 26

27 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 22

28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 25

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 23

30 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 18

31 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 14

32 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 20

33 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 19

34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26

35 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 25

36 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 23

B 30 27 35 26 22 25 27 26 35 30 26 36 3 32 25 29 19 34 29 18 35 33 30 9 35 4 7 26 34 24

IK 0.83 0.75 0.97 0.72 0.61 0.69 0.75 0.72 0.97 0.83 0.72 1.00 0.08 0.89 0.69 0.81 0.53 0.94 0.81 0.50 0.97 0.92 0.83 0.25 0.97 0.11 0.19 0.72 0.94 0.67

Kriteria M M M M SE SE M M M M M M SU M SE M SE M M SE M M M SU M SU SU M M SE

Valid V V V V V V V V V V V V V V V V V V

264

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

265

Tabel Hasil Tingkat KesukaranTabel Hasil Validitas dan Reliabilitas SPSS 16

265

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

266

Lampiran 6. Hasil Penelitian

Lembar Observasi Kondisi Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

267

Tabel 1

Hasil Observasi Kondisi Awal Pertemuan 1 dan 2

Setelah menghitung mean (M) pada setiap indikator, maka dapat diperoleh

hasil keaktifan siswa pada kondisi awal seperti pada tabel 2.

No Nama Perolehan turus keaktifan siswa kondisi awal

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

1 YUA 0 0 3 2 AIS 0 0 0 3 JER 3 0 5 4 ANI 0 0 0 5 YOH 7 8 7 6 DEV 0 0 0 7 ANA 0 6 4 8 ARY 4 0 5 9 DAH 0 0 2 10 TRI 0 0 1 11 SUP 0 0 0 12 IRM 5 5 7 13 ZUM 0 0 1 14 TIW 0 0 1 15 ARI 0 0 1 16 FIK 0 0 1 17 JOH 0 0 1 18 NAF 0 0 1 19 NAR 0 0 1 20 AMA 9 7 7 21 DIM 0 0 1 22 ADI 0 0 1 23 WIN 0 0 0 24 KRI 0 0 1 25 ANS 0 0 0 Jumlah 28 26 51 Mean (M) 1.12≈1 1.04≈1 2.04≈2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

268

Tabel 2

Hasil keaktifan siswa indikator pada kondisi awal

Tabel 2 menunjukan keaktifan siswa pada kondisi awal pada saat

pembelajaran IPS berlangsung. Dapat diketahui bahwa siswa yang terlihat

melakukan hal yang sesuai pada indikator 1 keaktifan, yaitu bertanya kepada guru

dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran adalah

sebanyak 5 siswa dari keseluruhan 25 siswa (20 %), pada indikator 2 keaktifan,

yaitu siswa yang terlihat mengemukakan pendapat pada saat proses pembelajaran

ada 4 orang siswa dari keseluruhan 25 siswa (16 %), sedangkan keaktifan siswa

pada indikator 3 keaktifan, yaitu siswa yang terlihat mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA ada 8 orang siswa dari

keseluruhan 25 siswa (32 %).

No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

Jumlah

Turus

Mean Keterangan Jumlah

Turus

Mean Keterangan Jumlah

Turus

Mean Keterangan

1 YUA 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 3 2 Aktif

2 AIS 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif

3 JER 3 1 Aktif 0 1 Tidak Aktif 5 2 Aktif

4 ANI 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif

5 YOH 7 1 Aktif 8 1 Aktif 7 2 Aktif

6 DEV 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif

7 ANA 0 1 Tidak Aktif 6 1 Aktif 4 2 Aktif

8 ARY 4 1 Aktif 0 1 Tidak Aktif 5 2 Aktif

9 DAH 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 2 2 Aktif

10 TRI 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif

11 SUP 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif

12 IRM 5 1 Aktif 5 1 Aktif 7 2 Aktif

13 ZUM 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif

14 TIW 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif

15 ARI 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif

16 FIK 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif

17 JOH 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif

18 NAF 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif

19 NAR 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif

20 AMA 9 1 Aktif 7 1 Aktif 7 2 Aktif

21 DIM 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif

22 ADI 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif

23 WIN 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif

24 KRI 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 1 2 Tidak Aktif

25 ANS 0 1 Tidak Aktif 0 1 Tidak Aktif 0 2 Tidak Aktif

Persentase

siswa yang

aktif

5 (20 %) 4 (16 %) 8 (32 %)

Persentase

siswa yang

tidak aktif

20 (80 %) 21 (84 %) 17 (68 %)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

269

Dokumentasi Nilai Mata Pelajaran IPS siswa SD Negeri Plaosan 1 pada kondisi awal (3 tahun pelajaran)

269

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

270

Perhitungan Nilai 3 Tahun Pelajaran

Berdasarkan dokumentasi data nilai IPS siswa SD Negeri Plaosan 1 Mlati pada 3

tahun pelajaran dapat diperoleh rata-rata nilai adalah sebagai berikut:

Sedangkan persentase siswa yang lulus KKM dalam 3 tahun adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

271

Lembar Rangkuman Observasi Keaktifan Siklus I

271

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

272

Contoh Lembar Observasi Keaktifan Siklus I

272

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

273

Hasil Lembar Kerja Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

274

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

275

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

276

Peristiwa Rengasdengklok (Kelompok Ahmad Soebarjo)

Tokoh: Ahmad Subarjo : ……….

Wikana : ……….

Laksamana maeda : ……….

Sukarni : …………

Jusuf kunto : …………

Setelah mengetahui pendirian golongan tua, golongan muda mengadakan rapat yang dipimpin oleh Wikana di Asama Baperpi, Cikini 71,

Jakarta pada pukul 24.00 WIB

Wikana: mari rekan-rekan kita mulai rapat pada pukul 24.00 untuk membicarakan temtang proklamasi kemerdekaan negara kita.

Sukarni: baik, mari kita mulai

proses diskusi dalam rapat pun berlangsung, setelah beberapa saat maka didapatkan keputusan dari golongan muda

Wikana: dalam rapat ini diputuskan untuk mengungsikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk menjauhkan kedua

pemimpin nasional dari pengaruh Jepang, setuju?

Anggota rapat lainnya: setuju!

pagi buta pukul 04.00 WIB, tanggal 16 Agustus 1945 Soekarno-Hatta di ungsikan ke Rengasdengklok oleh golongan muda. Terjadi proses

penculikan, namun golongan muda segan menculik mereka karena Soekarno-Hatta berwibawa.

Singgih: Maaf, anda berdua sementara kami ungsikan terlebih dahulu ke Rengasdengklok.

Soekarno: kenapa kalian berbuat seperti ini?

Singgih: ini kami lakukan untuk melindungi kalian dari segala sesuatu yang berhubungan dengan pengaruh Jepang.

Hatta: Oh, begitu, baik kita pergi sekarang

Selama perjalanan dalam kendaraan, mereka melakukan perbincangan yang akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa proklamasi akan

segera dilaksanakan setelah mereka kembali ke Jakarta.

Singgih: bagaimana jika proklamasi dilakukan secepatnya?untuk menghindari pertumbuhan darah lebih banyak.

Soekarno: bagaimana Bung Hatta?

Hatta: begini, kita ambil langkah yang terbaik untuk kebaikan bersama, bagaimana?

Soekarno: kalau begitu begini Bung, proklamasi akan dilaksanakan besok pagi di Jakarta.

Singgih: baik, saya akan segera kembali ke Jakarta untuk memberitahukan hal ini kepada golongan tua.

sementara itu di Jakarta terjadi rapat antara golongan tua dan golongan muda, golongan ua diwakili oleh Ahmad Subardjo dan golongan

muda diwakili oleh Wikana.

Laksamana Maeda: sebaiknya, teks proklamasi dirumuskan di kediaman saya untuk menjamin keamanan kita, bagaimana?

Semua anggota rapat: setuju, setuju,setuju

Laksamana Maeda: saya berterimakasih atas kepercayaan kalian, saya akan menjamin keselematan kalian di kediaman saya.

Golongan muda akan menjemput Soekarno dan Hatta dari Rengasdengklok menuju Jakarta. Namun, terjadi perdebatan antara golongan

muda dan golongan tua sesampainya di Rengasdengklok.

A Subardjo: permisi rekan-rekan, saya ingin menjemput Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta sekarang

Wikana: wah, tidak bisa dilakukan sekarang karena kami masih mengkhawatirkan mereka jika terpengaruh oleh Jepang

A Subardjo: saya mengerti maksud baik kalian, jika memang besok pagi belum terjadi proklamasi kemerdekaan saya bersedia

menyerahkan nyawa saya sendiri sebagai jaminan, jadi percayakan kepada kami bahwa besok akan terjadi proklamasi, bagaimana?

Wikana: kalau begitu baiklah, saya mengijinkan mereka kembali ke Jakarta sekarang untuk menyiapkan proklamasi besok pagi.

Tokoh: Jendral Terauchi : Yohan, Dr. Radjiman W. : Apin, Ir. Soekarno : Angga, Drs. Moh. Hatta : Arya

Pada tanggal 12 Agustus 1945

Dr. Radjiman W., Ir. Soekarno, dan Drs. Moh. Hatta bertemu di suatu tempat

Ketiga tokoh: Selamat siang rekan-rekan (Mereka bertiga saling bersalaman)

Ir. Soekarno : Mari rekan-rekan kita berangkat ke Dalat, untuk memenuhi undangan Jendral Terauchi seorang panglima

tentara jepang di Asia Tenggara

Drs. Moh. hatta: Baiklah, mari kita berangkat…tetapi dimanakah itu Dalat?

Ir. Soekarno : Itu di daerah Vietnam selatan bung..

Dr. Radjiman W: Segera…mari kita ke bandara untuk menuju ke Dalat (Vietnam selatan)

Mereka bertiga dalam perjalanan ke dalat, dan sesampainya di Dalat

Jendral Terauchi: Selamat datang di Dalat, Welcome..mari kita mulai berbincang-bincang..

Ketiga tokoh: Baiklah…mari kita berbincang-bincang

Ir. Soekarno: Jendaral, sebenarnya apa yang mau kita bicarakan?

Jendral Terauchi : Begini bung, saya memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia!

Dr. Radjiman W: Anda bercanda!!?, mengapa anda bisa berbicara seperti itu?

Jendral Terauchi: Begini, dikarenakan setelah Amerika mengebom atom negara saya(Jepang). Pertamakali mengebom

atom kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan yang kedua kali kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945,

sehingga kami memutuskan menyerah pada negara-negara sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.

Drs. Moh. Hatta: Bagaimana bung karno kita mensikapi berita ini?

Ir. Soekarno: Baiklah bung hatta dan Dr. Radjiman, kita segera kembali ke Indonesia untuk memberitahukan berita ini

kepada rekan-rekan kiat..bagaimana?

Dr. Radjiman W dan Drs. Moh. Hatta: Siap laksanakan..

Ir. Sekarno: Terimakasih jendral, kalau begitu saya dan rekan-rekan saya akan segera kembali ke Indonesia untuk

mengabarkan hal ini..

Jendral Terauchi: haik..silahkan (Ketiga tokoh pergi bersama-sama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

277

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

278

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

279

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

280

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

281

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

282

Hasil Rubrik Penilaian Kerja Siswa

Rubrik Psikomotor

Kelompok Ir. Soekarno

Rubrik Penilaian Bermain Peran (role playing)

Yoh

Ang

NO

Aspek Skor

NO

Aspek Skor

1 2 3

1 2 3

1

3

1

3

2

3

2

3

3

3

3

2

4

3

4

3

5

3

5

3

6

3

6

2

7

3

7

3

8

3

8

3

Total

24

Total

4 18

Skor

total 24

Skor

total 22

Nilai 100

Nilai 91.66666667

Kelompok Ibu Fatmawati

Rubrik Penilaian Bermain Peran (role playing)

Rsa

Mar

NO

Aspek Skor

NO

Aspek Skor

1 2 3

1 2 3

1

2

1

2

2

3

2

3

3

2

3 1

4

3

4

3

5 1

5 1

6 1

6 1

7

3

7

3

8

2

8

2

Total 2 6 9

Total 3 4 9

Skor

total 17

Skor

total 16

Nilai 70.83333333

Nilai 66.66666667

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

283

Rubrik Kognitif

Kelompok Ahmad Soebarjo

Kelompok Ibu Fatmawati

Rubrik Penilaian Pembuatan Naskah

Drama

Rubrik Penilaian Pembuatan

Naskah Drama

NO Aspek Skor

NO Aspek Skor

1 2 3

1 2 3

1

3

1

3

2

2

2

2

3

3

3

3

4

3

4

3

5

2

5 1

6

2

6 1

Total

6 9

Total 2 2 9

Skor total 15

Skor total 13

Nilai 83.33333333

Nilai 72.22222222

Rubrik Produk

Kelompok Ahmad Soebarjo

Kelompok Laksamana maeda

Rubrik Penilaian Pembuatan Papan

Target

Rubrik Penilaian Pembuatan Papan

Target

NO Aspek Skor

NO Aspek Skor

1 2 3

1 2 3

1

3

1

3

2

2

2

3

3

2

3

2

Total

4 3

Total

2 6

Skor total 7

Skor total 8

Nilai 77.77777778

Nilai 88.88888889

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

284

Hasil Tes Pilihan Ganda/Objektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

285

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

286

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

287

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

288

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

289

Foto-Foto Proses Pembelajaran Siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Pada Mata

Pelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing

Pertemuan 1:

Siswa sedang

bertanya kepada

guru mengenai

materi yang

diajarkan

Pertemuan 1:

Siswa sedang

menjawab

pertanyaan

mengenai materi

yang diajarkan

Pertemuan 1:

Siswa sedang

mengerjakan

lembar kerja

kelompok yaitu

menempel foto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

290

Pertemuan 1:

Siswa sedang

berdiskusi

menjawab

pertanyaan pada

lembar kerja

Pertemuan 1:

Siswa sedang

mencari jawaban

pertanyaan

menggunakan

sumber belajar

Pertemuan 1:

Siswa sedang

mencari jawaban

pertanyaan

menggunakan

sumber belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

291

Pertemuan 2:

Siswa sedang

membacakan hasil

pekerjaan

kelompok

Pertemuan 2:

Siswa sedang

membacakan hasil

pekerjaan

kelompok

Pertemuan 2:

Siswa sedang

bertanya kepada

guru mengenai

materi yang

diajarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

292

Pertemuan 2:

Siswa sedang

berdiskusi dalam

kelompok untuk

membuat naskah

drama

Pertemuan 2:

Siswa sedang

bertanya kepada

guru, “pak kalau

naskanya pendek

bagaimana?”

Pertemuan 2:

Guru sedang

menjelaskan tata

cara penggunaan

media papan target

kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

293

Pertemuan 3:

Siswa sedang

melakukan

kegiatan role

playing peristiwa

pertemuan di dalat

Pertemuan 3:

Siswa sedang

memperkenalkan

pemain yang akan

melakukan

kegiatan role

playing

Pertemuan 3:

Siswa sedang

melakukan

kegiatan role

playing peristiwa

kekelahan jepang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

294

Pertemuan 3:

Siswa sedang

melakukan

kegiatan role

playing peristiwa

rengasdengklok

Pertemuan 3:

Siswa sedang

melakukan

kegiatan role

playing peristiwa

detik-detik

proklamasi

Pertemuan 3:

Siswa sedang

mengerjakan soal

evaluasi siklus I

secara individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI