anomali indonesia sebagai role model demokratisasi di kawasan asean

Upload: zulfikar-tito-enggartiarso

Post on 01-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    1/21

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    2/21

    Page 2 of 21

    DAFTAR ISI

    BAB I Pendahuluan ……………………………………………………………………… 3

    BAB II Pembahasan

    a. Kondisi Demokratisasi di Kawasan ASEAN ……………………………………. 4

    b. Perbandingan Sistem dan Budaya Politik antara Indonesia, Singapura, Myanmar dan

    Malaysia ……………………………………………………………………… 6

    c. Kondisi Demokrasi di Indonesia …………………………………………….. 11

    d. Indonesia dan Usaha Sosialisasi Demokrasi ………………………………... 13

    e. Hipotesis Seymour Martin Lipset …………………………………………. . 15

    f. Tingkat Kesejahteraan di Indonesia ………………………………………… . 16

    BAB III Kesimpulan …………………………………………………………………….. 20

    Daftar Pustaka …………………………………………………………………………… 21

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    3/21

    Page 3 of 21

    BAB I

    Pendahuluan

    ASEAN merupakan salah satu kawasan regional yang mempunyai stabilitas yang cukup

    tinggi di dunia, konflik-konflik yang terjadi masih dalam taraf internal negara dan tidak terlalu

    mempengaruhi hubungan-hubungan antar negara di kawasan ASEAN itu sendiri. Mungkin

    kondisi demokrasi di negara-negara di kawasan ASEAN tidak bisa digeneralisasikan secara sama

    semuanya tetapi negara-negara di ASEAN, dewasa ini, mulai banyak memperkenalkan elemen-

    elemen demokrasi untuk menggantikan banyak sistem aristokrasi dan lain-lain. Brunei

    Darussalam, Malaysia dan Kamboja mulai banyak membuka ruang bagi kebebasan berpendapat

    dan lain-lain. Kamboja baru-baru ini melakukan pemilihan umum secara demokratis di tahun

    2013 dan diikuti oleh 8 partai, ini merupakan progres yang cukup mengagumkan dari sebuah

    negara yang tadinya banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai sosialisme.

    Indonesia merupakan negara yang dipandang mengimplementasikan elemen-elemen

    demokrasi lebih baik daripada negara-negara lain di ASEAN, ini mengakibatkan Indonesia

    dianggap sebagai role model bagi pengimplementasian nilai-nilai demokrasi. Indonesia

    diasumsikan sebagai negara yang cukup berpengaruh dalam kebijakan-kebijakan ASEAN yang

    berkaitan dengan demokrasi, bahkan pengaruh Indonesia juga sampai dalam ranah internasional.

    Bali Democracy Forum merupakan sebuah usaha Indonesia dalam mensosialisasikan elemen-

    elemen demokrasi.

    Tapi demokrasi di Indonesia ternyata tidak seperti yang diungkapkan oleh Martin

    Seymour Lipset, seorang ahli politik dari Amerika Serikat, bahwa semakin sejahtera suatu negara

    maka makin demokrasilah negara itu. Seperti yang kita tahu, tingkat kesejahteraan di Indonesia

    tidak lebih baik dari negara-negara yang tidak menerapkan demokrasi sebaik Indonesia sepertiSingapura dan Thailand. Ini menjadi sebuah anomali tersendiri buat kita sebagai sebuah

    akademisi, ini yang akan kita bahas dalam makalah ini. Bahwa tidak semua bisa

    diimplementasikan dari hipotesis SM Lipset.

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    4/21

    Page 4 of 21

    BAB II

    Pembahasan

    A. Kondisi Demokratisasi di Kawasan ASEAN

    Asia Tenggara adalah sebuah kawasan yang mempunyai keberagaman budaya yang

    cukup tinggi, begitu juga dengan suku, ras dan agama yang mempunyai tingkat heterogenitas

    yang cukup tinggi. Menurut Prof. Dr. Hafid Abbas, situasi di ASEAN sangatlah tidak bisa

    diprediksi karena terkadang kondisi bisa kondusif tetapi bisa juga menimbulkan gejolak-gejolak

    yang tidak pernah terduga sebelumnya. Menurut beliau pula, sulit untuk menemukan perekat

    yang bisa merekatkan perbedaan-perbedaan yang ada diantara negara-negara di ASEAN, jikalaukita sudah bisa menemukan perekatnya, kita bisa mengelola kebhinekaan ini dengan baik dari

    segi ideologi, politik, ekonomi dan juga sosial budaya. 1 Begitu pula dengan proses demokrasi

    atau demokratisasi yang terjadi di negara-negara anggota ASEAN, berbeda negara, berbeda pula

    penerapan dari elemen-elemen demokrasi itu sendiri di negara-negara anggota ASEAN. Masing-

    masing negara di ASEAN mempunyai cara interpretasi sendiri terhadap sistem demokrasi.

    Prof. Dr. Jimly Asshidiqie pernah menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara

    demokrasi terbesar ketiga di dunia ini setelah Amerika Serikat dan India, Indonesia seharusnya

    mampu untuk menjadi leader dalam bidang demokrasi di kawasan ASEAN tetapi tingkat

    integritas dari institusi politik di Indonesia masih kurang. Thailand merupakan negara yang

    mempunyai masalah demokrasi yang cukup banyak seperti kudeta yang selalu terjadi dan lain-

    lain, Filipina juga merupakan negara yang menerapkan demokrasi tetapi mempunyai tingkat

    heterogenitas yang lebih rendah daripada yang dimiliki oleh Indonesia, ini yang menyebabkan

    Filipina dan Indonesia juga menjadi sebuah model bagi negara-negara lainnya di ASEAN dalam

    bidang demokrasi.2

    1 http://www.politik.lipi.go.id/in/kegiatan/293-fgd-asean-piagam-asean-perkembangan-isu-demokrasi-dan-ham-di-negara-negara-asean-studi-kasus-indonesia-filipina-dan-thailand.html (diakses tanggal 5 Juni 2014, jam 00.41WIB)2 Ibid.

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    5/21

    Page 5 of 21

    Masih ada beberapa lagi negara-negara di ASEAN yang tidak menerapkan secara penuh

    sistem demokrasi yang sesungguhnya. Seperti Malaysia yang membatasi ruang kebebasan pers

    dan merenggut keleluasaan berpendapat yang seharusnya dimiliki oleh masyarakat. Disana juga

    masih banyak kebijakan-kebijakan yang lebih menguntungkan orang pribumi dan

    mendiskriminasi masyarakat non-pribumi. Ini menjadi masalah tersendiri apalagi kehidupan

    politik di Indonesia hanya dikuasai oleh satu partai yaitu UMNO.

    Myanmar seperti yang kita tahu merupakan negara yang lebih dikuasai oleh militer

    daripada pihak-pihak sipil. Pemerintah junta militer tidak segan-segan untuk bertikai dengan

    siapapun yang mempertanyakan legitimasi mereka dalam memimpin negara, bahkan para biksu.

    Ini menjadikan demokratisasi disana berjalan lambat bahkan tidak berjalan dibawah era 2010an.

    Setelah tekanan dari pihak internasional untuk melakukan pemilihan umum secara demokratis,

    barulah pemerintah Myanmar banyak melakukan pembebasan atas tahanan-tahanan politik

    seperti Aung San Suu Kyi. ASEAN sebagai organisasi regional dilihat tutup mata atas terjadinya

    hal-hal tersebut.

    Singapura merupakan negara kecil yang tingkat kesejahteraannya paling tinggi diantara

    negara-negara ASEAN lainnya. Sistem demokrasi di Singapura sendiri tidak berjalan lancar

    karena kesadaran politik yang cukup rendah di masyarakat serta masyarakat disana terlalu fokus

    pada peningkatan ekonomi. Singapuran juga merupakan penggerak ekonomi ASEAN dan juga

    merupakan partner dekat dari Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara. 3

    Negara lainnya yaitu Kamboja. Berdasarkan Konstitusi tahun 1993, Kamboja adalah

    sebuah negara kerajaan yang menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan berorientasi

    pada ekonomi pasar. Seperti dalam negara kerajaan lainnya, raja hanyalah kepala negara dan

    kepala pemerintahan diserahkan pada Perdana Menteri. 4 Walaupun masih ada elemen aristokrasi

    di Kamboja, demokrasi disana berjalan dengan lancar. Seperti pemilihan umum yang terjadi di

    Kamboja pada tahun 2013, pemilu yang diikuti oleh delapan partai politik ini berlangsung amandan damai. Meskipun memang terjadi beberapa kasus seperti partai oposisi setempat yang

    3 http://www.anneahira.com/perbandingan-sistem-politik.htm (diakses tanggal 5 Juni 2014, jam 01.11 WIB)4 http://www.antaranews.com/berita/257482/profil-asean-kamboja-monarki-demokratis-liberal (diakses tanggal 5Juni 2014, jam 01.25 WIB)

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    6/21

    Page 6 of 21

    mengadukan dugaan kecurangan dan lain-lain, tetapi situasi kondusif masih bisa diciptakan di

    Kamboja. 5

    Laos tadinya merupakan negara yang cukup sosialis tetapi sekarang mulai membuka diri

    pada elemen-elemen demokrasi dan sudah mulai proses pada sistem multipartai ketika pemilihanumum diadakan disana. Vietnam juga merupakan negara yang cukup sosialis karena kedekatan

    hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok, sistem pemerintahan di Vietnam bisa disebut

    sebagai republik sosialis yang semi-presidensil dan dimana presiden menjadi kepala negara dan

    perdana menteri menjadi kepala pemerintahan, serta di Vietnam hanya ada partai tunggal yaitu

    Partai Komunis Vietnam. 6

    Brunei Darussalam merupakan sebuah negara di ASEAN yang mempunyai sistem politik

    yang cukup unik, kepala pemerintahan dan kepala negaranya adalah seorang Sultan. Sistemrekrutmen yang dilakukan oleh sultan untuk menduduki pemerintahan cenderung tertutup, tetapi

    walaupun begitu, hampir tidak ada konflik yang terjadi karena rakyat merasa sultan sangat

    memikirkan rakyatnya. 7 Thailand adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional,

    artinya kekuasaan kerajaan dibatasi oleh hukum-hukum negara. Tetapi batasnya menjadi tidak

    jelas ketika banyak sekali intervensi-intervensi yang dilakukan pihak kerajaan kepada

    pemerintahan. Kebebasan berpendapat dan berorganisasi juga sangat terkekang di Thailand, ini

    menjadi demokratisasi disana berjalan lambat. 8

    B. Perbandingan Sistem dan Budaya Politik antara Indonesia, Singapura, Myanmar

    dan Malaysia

    Pengertian Budaya Politik menurut para ahli adalah sebagai berikut,

    1. Menurut Gabriel Almond dan S. Verba, budaya politik merupakan suatu sikap orientasi

    warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam perannya, dan sikap terhadap

    peranan warga negara dalam sistem tersebut (Civic Culture. 1991:21)

    5http://news.detik.com/read/2013/07/27/231720/2316414/10/damainya-pesta-demokrasi-di-kamboja (diaksestanggal 5 Juni 2014, jam 01.35 WIB)6 http://www.anneahira.com/sistem-pemerintahan-vietnam.htm (diakses tanggal 5 Juni 2014, jam 01.46 WIB)7 http://www.anneahira.com/sistem-pemerintahan-brunei.htm (diakses tanggal 5 Juni 2014, jam 01.50 WIB)8 http://www.suarapembaruan.com/home/krisis-demokrasi-di-negeri-monarki-thailand/45482 (diakses padatanggal 5 Juni 2014, jam 01.59 WIB)

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    7/21

    Page 7 of 21

    2. Mochtar Mas‟oed dan Coli n MacAndrews menjelaskan bahwa budaya politik adalah

    sikap dan orientasi warga negara terhadap kehidupan pemerintah negara dan politiknya.

    (Perbandingan Politik. 1986:23)

    Secara umum, budaya politik suatu negara dapat dilihat dari bagaimana penyikapan pemerintah dan warga negara tersebut terhadap berbagai model pemerintahan dan politik.

    Budaya politik suatu negara tidak dapat terlepas dari akar budaya atau nilai-nilai yang terdapat

    pada masyarakat negara tersebut, karena suatu sikap atau orientasi seseorang merupakan

    interpretasi dari nilai-nilai yang mereka yakini. Dalam penulisan ini, kami mengambil titik

    penting dari budaya kebebasan berpendapat yang juga menjadi salah satu poin penting dalam

    demokrasi.

    Indonesia

    Secara letak geografis, Indonesia merupakan sebuah negara dengan luas wilayah paling

    luas dan paling besar jumlah kependudukannya di wilayah Asia Tenggara. Maka tingkat

    kemajemukan di dalam masyarakatnya pun otomatis tinggi. Tingkat kemajemukan yang sangat

    tinggi di masyarakat dan pemerintah membuat sikap dan orientasi masyarakat terhadap proses

    demokrasi menjadi lebih fleksibel, maksudnya adalah proses demokrasi di Indonesia sangat

    membebaskan semua orang dalam opini dan pendapatnya masing-masing tanpa ada batasan yang

    terlihat jelas. Idealisme toleransi menjadi dasar perjalanan sistem politk terlebih setelahReformasi 1998 dan amandemen Konstitusi Indonesia (UUD 45). Semua individu di negara

    memilih sikap dan orientasi dari nilai-nilai yang mereka yakini sendiri, hal ini membuat

    kehidupan demokrasi di Indonesia menjadi demokrasi yang menurut Amien Rais, Ultra

    Demokrasi atau demokrasi yang berlebihan tanpa batasan, melesat seperti mobil tanpa rem.

    Implikasinya adalah, tingkat konflik yang harusnya dengan kebebasan ini dapat ditekan malah

    menjadi semakin memanas diantara para kelompok karena meluasnya opini-opini publik yang

    sulit di filter sehingga menjadi titik provokasi di dalam masyarakat. Opini publik yang

    berkembang tanpa batas ini juga dipengaruhi oleh faktor tingkat pendidikan yang kurang

    maksimal di Indonesia, khususnya pendidikan politik.

    Secara umum, masyarakat Indonesia sudah merupakan masyarakat yang “melek” politik,

    namun belum pada pemahaman politik itu sendiri. Dilihat dari antusiasme masyarakat pada

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    8/21

    Page 8 of 21

    setiap penyelenggaraan acara perpolitikan Indonesia, masyarakat hampir kebanyakan mengikuti

    perkembangan tersebut. Dimulai dari media cetak, elektronik, hingga media sosial. Namun,

    karena pendidikan dan pemahaman yang kurang terhadap pemfilteran berita, masyarakat

    Indonesia masih sering terprovokasi oleh opini-opini yang belum jelas kebenarannya.

    Singapura

    Sedangkan di Singapura, merupakan sebuah negara kecil yang terletak di Selat Malaka

    dan bertetanggaan secara langsung dengan Indonesia dan Malaysia. Secara budaya, Singapura

    juga merupakan negara dengan tingkat kemajemukan dan kemultikultural yang cukup tinggi.

    Etnisitas masih menjadi identitas politik mereka. Namun, yang membuat Singapura unik adalah,

    dengan kemajemukannya di Singapura terdapat partai besar yang berkuasa yaitu Partai Aksi

    Rakyat. Partai ini merupakan partai pemerintahan yang membawa Singapura menjadi salah satunegara maju saat ini. Pemerintah Singapura merupakan pemerintah yang fokus terhadap

    pembangunan ekonomi dibanding proses demokratisasi di Singapura. Dilihat dari berbagai

    kebijakan yang “terlihat” membatasi ruang gerak m asyarakat dalam berpendapat di Singapura.

    Seperti dilarangnya aksi turun ke jalan. Proses ini ditambah pada rasa partisipasi masyarakat

    yang rendah akan kepekaan politik di Singapura dalam prinsip masyarakat Singapura, siapapun

    penguasanya maka yang terpenting adalah bisnis yang mereka jalankan.

    Etnosentrisitas Konfusianisme yang dibawa oleh pemerintahan Singapura juga menjadi

    permaasalahan demokrasi tersendiri. Suatu statement yang diungkapkan oleh Perdana Menteri

    Singapura pertama, Lee Kwan Yew yang juga perancang sistem politik dan pemerintahan

    Singapura yaitu, proses multikultural didalam negara dengan tingkat kemajemukan yang tinggi

    di Singapura tidak akan berhasil. Maka dijadikanlah Singapura sebagai salah satu cabang etnis

    Cina atau konfusianisme di Asia Tenggara.

    Malaysia

    Demokrasi adalah suatu ideologi politik yang lahir dari evolusi pemikiran liberalisme

    yang menekankan kepada kebebasan dan kedaulatan yang mengutamakan individualisme. Pada

    dasarnya negara demokrasi harus menonjolkan tujuh ciri-ciri utama; pertama, kebebasan

    bersuara, media massa yang bebas dan independen, pemilu diadakan secara konsisten, bebas dan

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    9/21

    Page 9 of 21

    adil, ada kebebasan berorganisasi, pemerintahan yang berdaulat, menghormati hak minoritas dan

    hukum yang adil dan tegas. 9

    Malaysia boleh menganggap bahwa dia adalah sebuah negara demokrasi karena telah

    memenuhi syarat yang disebutkan di atas. Demokrasi di Malaysia hanya bersifat samar-samarsaja, karena dalam praktiknya tidak seperti teori yang telah dijelaskan. Hal tersebut tidak

    mengherankan karena sistem politik di Malaysia sebenarnya diwarisi dan disesuaikan dari

    Inggris yang menerapkan demokrasi. 10

    Di Malaysia, pemilu telah diadakan secara tetap dan konsisten sebanyak 12 kali. 11 Dalam

    kenyataannya penguasaan da n manipulasi „3M‟ ( money , media & machinery ) sewaktu pemilu

    juga terjadi di Malaysia. Oleh karena itu demokrasi tidak begitu berjalan dengan sebagaimana

    mestinya, karena adanya rekayasa dalam pelaksanaan pemilu di Malaysia sendiri. Di sisi lainrakyat Malaysia juga tidak begitu mempersoalkan permasalahan tersebut, dikarenakan mereka

    merasa nyaman dengan adanya sistem demokasi yang telah berjalan.

    Dengan adanya manipulasi dalam pemilu menjadikan salah satu partai di Malaysia

    menjadi dominan dan selalu memenangkan pemilu yang diselenggarakan. Kesadaran rakyat

    Malaysia tidak begitu nampak dalam mewujudkan demokrasi yang sebenarnya, demokrasi yang

    ada di Malaysia merupakan demokrasi yang unik, unik karena disesuaikan dengan budaya sosial

    yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat di Malaysia. Sampai saat ini belum pernah ada

    pergolakan rakyat secara besar-besaran untuk menuntut diterapkannya nilai-nilai demokrasi

    secara utuh. Rakyat Malaysia merasa nyaman dengan jalannya pemerintahan yang ada sampai

    saat ini, hal tersebut dikarenakan kehidupan mereka telah terjamin dengan kemapanan ekonomi

    yang ada.

    Myanmar

    Myanmar atau Burma merupakan sebuah negara kesatuan dengan sistem pemerintahan

    presidensial. Lembaga legislatif di Myanmar terdiri atas dua kamar, yaitu: House of

    Nationalities (Amyotha Hluttaw) sebagai kamar atas dan House of Representatives (Pyithu

    9 Zaini Othman, Demokrasi di Negara Sedang Membangun: Pengalaman Asia Tenggara , 2006, hal. 23.10 Milne, R. S. & Mauzy, D. K, Politics and Government in Malaysia , 1978, hal. 75.11 Mujibu Abd Muis, Politik Permuafakatan: Satu Analisa Terhadap Amalan Politik di Negara-negara

    Bermasyarakat Majmuk , 2009, hal. 59.

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    10/21

    Page 10 of 21

    Hluttaw) sebagai kamar bawah. Gabungan antara kedua kamar disebut sebagai Assembly of the

    Union (Pyidaungsu Hluttaw), yang juga terdapat di tingkat regional ( Region Assembly ) atau

    negara bagian ( State Assembly ).12

    Proses pemilu yang diadakan di Myanmar pada tahun 2010 dan 2012 – 20 tahun setelahterjadinya pembatalan hasil pemilu pada tahun 1990, merupakan tanda telah dimulainya electoral

    democracy di Myanmar. Fakta di lapangan menunjukkan terjadinya banyak penyimpangan.

    Pemilihan umum pada tahun 2010 dilaksanakan melalui dasar-dasar hukum yang

    cenderung bias dan parsial. 13

    Penyusunan Konstitusi 2008, sebagai dasar hukum dilaksanakannya pemilu 2010,

    merupakan usaha militer, dalam hal ini Than Shwe, untuk membentuk pemerintahan sipil yang

    berada di bawah kontrol militer. Pembentukan pemerintahan sipil yang dipimpin oleh TheinSein – mantan jenderal militer dan juga merupakan kaki tangan Than Shwe – merupakan strategi

    Than Shwe agar tidak terjadi kudeta yang dilakukan oleh faksi militer lain terhadapnya.

    Sementara itu, partai politik oposisi harus menghadapi berbagai aturan yang menghambat

    kebebasan mereka untuk berpartisipasi dalam proses pemilihan umum. 14

    Pemilihan umum pada tahun 2012 menunjukkan sedikit perkembangan. Berbagai

    reformasi di bidang politik, yang meskipun sarat akat kepentingan, telah dilakukan oleh Thein

    Shein. Meskipun memenangkan pemilu 2012, NLD masih belum mempunyai kekuatan yang

    cukup untuk melakukan perubahan terhadap dasar-dasar hukum Myanmar yang pada hakikatnya

    tidak pro-demokrasi. 15

    12 Michael F. Marti n, “Burma‟s 2010 Elections: Implications of the New Constitution and ElectionLaws,”Congressional Research Service (April 2010): 1, http://www.fas.org/sgp/crs/row/R41218.pdf (diakses

    pada tanggal 03 Juni 2014, pukul 16.25).

    13 Ibid.14 Philipe C. Schmitter dan Terry Lyn Karl, What Democracy Is… and Is Not , Journal of Democracy, Vol. 2, No.3

    (1991) hal. 114.

    15 Ibid.

    http://www.fas.org/sgp/crs/row/R41218.pdfhttp://www.fas.org/sgp/crs/row/R41218.pdfhttp://www.fas.org/sgp/crs/row/R41218.pdfhttp://www.fas.org/sgp/crs/row/R41218.pdf

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    11/21

    Page 11 of 21

    C. Kondisi Demokrasi di Indonesia

    a. Demokrasi dari sisi Pemilu

    Di dalam negara demokrasi, pemilihan umum merupakan salah satu unsur yang sangat

    vital, karena salah satu parameter mengukur demokratis tidaknya suatu negara adalah dari

    bagaimana perjalanan pemilihan umum yang dilaksanakan oleh negara tersebut. Demokrasi

    adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyat. Implementasi dari pemerintahan oleh rakyat

    adalah dengan memilih wakil rakyat atau pemimpin nasional melalui mekanisme yang

    dinamakan dengan pemilihan umum. Jadi pemilihan umum adalah satu cara untuk memilih wakil

    rakyat.

    Pemilihan umum mempunyai beberapa fungsi yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

    Pertama, sebagai sarana legitimasi politik. Fungsi legitimasi ini terutama menjadi kebutuhan

    pemerintah dalam sistem politik yang mewadahi format pemilu yang berlaku. Melalui pemilu,

    keabsahan pemerintahan yang berkuasa dapat ditegakkan, begitu pula program dan kebijakan

    yang dihasilkannya. Dengan begitu, pemerintah, berdasarkan hukum yang disepakati bersama,

    tidak hanya memiliki otoritas untuk berkuasa, melainkan juga memberikan sanksi berupa

    hukuman dan ganjaran bagi siapapun yang melanggarnya. 16

    Demokrasi dari sisi Kebebasan Berpendapat

    Terminologi dari berfikir kritis dalam konteks batas-batas kebebasan menyampaikan

    kritik di Indonesia parameternya tidak dicarikan dalam demokrasi yang berdasarkan pada

    kedaulatan rakyat yang betumpu pada paham induvidualisme, manusia itu lahir merdeka dan

    hidup merdeka. Ia boleh berbuat apa saja sesuka hatinya, asal jangan mengganggu keamanan

    orang lain. Terminologi kebebasan menyampaikan kritik di masyarakat kita parameternya dicari

    16 http://www.damang.web.id/2013/02/demokrasi-dan-pemilu.html (diakses tanggal 5 Juni 2014,

    jam 01.00 WIB)

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    12/21

    Page 12 of 21

    dalam demokrasi yang bertumpu pada kedaulatan rakyat yang berdasarkan rasa bersama

    “kolektiviteit”.

    Selain itu, secara proporsional kebebasan menyampaikan kritik tidak dapat dilepaskan

    dari apa yang yang dinamakan kepekaan. Dalam konteks ini harus dipenuhi adanya kesediaan

    untuk memahami perkembangan yang berlansung. Dengan kesedian yang demikian, akan

    dipahami apa yang ada dalam diri kita adalah the real reality , tetapi orang lain juga punya

    konsep tentang the real reality .

    Dengan demikian untuk mengimplementasikan kebebasan menyatakan pendapat dan

    menyampaikan kritik, tidak sepenuhnya ditentukan atau didukung oleh ada atau tidak adanya

    rasa bebas dari rasa takut. Malainkan lebih dimungkinkan oleh terpenuhinya prasyarat; yakni

    “keterbukaan” secara timbal balik. Keterbukaan --apakah reflektif atau partisipatif-- itu tidaksemata-mata didorong niat baik, tetapi yang tidak kalah penting adalah bersendikan skill untuk

    refleksi dan penyidikan. Dengan begitu, orang tidak perlu takut menyampaikan pendapatnya atau

    menyampaikan kritik karena memang rasional dan tentunya disertai dengan rasa tanggung jawab

    serta etika.

    b. Demokrasi dari sisi Sistem Multipartai

    Di Indonesia sistem multi partai terjadi pada era pasca kemerdekaan yang merupakan pemilu (pemilihan umum) pertama di negeri ini tepatnya pada tahun 1955 yang diikuti lebih dai

    30 parpol (partai politik). Hal ini juga terulang pada era pasca reformasi setelah tumbangnya

    Orde Baru yang dipimpin oleh mantan presiden Soeharto, yaitu pada pemilu tahun 1999 dengan

    48 parpol, pemilu tahun 2004 dengan 24 parpol, dan pemilu tahun 2009 dengan 34 parpol.

    Pertumbuhan jumlah partai di Indonesia tidak dapat dibendung karena pelarangan pembentukan

    partai politik baru akan melanggar Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 yang merupakan dasar

    Demokrasi Pancasila. Sehingga sistem multi partai di Indonesia tidak akan terelakkan walaupun

    dengan Electoral Threshold ataupun Parlementary Threshold . Sistem multi partai yang dianut

    Indonesia memiliki kelebihan dan juga kekurangan tergantung dari sisi mana sistem ini dilihat.

    Sistem multi partai sangat mendukung penerapan Demokrasi Pancasila yang berdasar

    padaUUD 1945 terutama pasal 28 tentang kebebasan berkumpul dan berpendapat. Selain itu

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    13/21

    Page 13 of 21

    sistem ini juga dapat menampung dan mempersatukan keanekaragaman yang ada di Indonesia.

    Dan aspirasi rakyat di daerah-daerah akan lebih tertampung sehingga mengurangi kemungkinan

    sentralisasi politik dan ekonomi di negara ini, namun hingga kini setelah lebih dari 10 tahun

    penerapan sistem multi partai di Indonesia sentralisasi masih saja terjadi.

    Kelemahan atau kekurangan sistem multi partai kini dapat lebih dirasakan daripada

    kelebihannya contohnya kebingungan masyarakat, anggaran pemilu yang membengkak, dan

    sistem ini dirasa kurang efektif bila dikolaborasikan dengan sistem pemerintahan presidensial.

    Kebingungan biasanya terjadi pada masyarakat kalangan bawah yang tingkat pendidikannya

    rata-rata masih rendah, bila harus dihadapkan dengan puluhan partai politik yang berbeda-beda

    mereka akan bingung menentukan pilihan sehingga yang dipilih bukanlah pilihan dari hati

    nuraninya. Anggaran pemilu juga akan membengkak dikarenakan biaya administratif juga

    bertambah dan semakin banyak parpol tentu akan menimbulkan permasalahan yang lebih banyak

    yang pemecahanya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Masih dari segi biaya permasalan juga

    timbul dari banyaknya dana yang dibutuhkan untuk membuat sebuah partai baru dan tentu saja

    dana tersebut berasal dari para anggota partai tersebut, bayangkan saja berapa dana yang

    dibutuhkan untuk meyelengggarakan pemilu.

    Kekurangan berikutnya dari sistem multi partai adalah ketidak-efektifannya bila

    disandingkan dengan sistem pemerintahan presidensial yang dianut Indonesia apalagi ditambahdengan sistem pemilihan presiden langsung. Sehinga partai pemenang pemilu yang memiliki

    kursi legislatif lebih banyak belum tentu calon presidennya terpilih menjadi presiden. Sehingga

    kebijakan presiden terpilih dapat ditarik ulur oleh legislatif bila tidak menguntungkan partai yang

    memilki banyak anggota di legislatif, apalagi pembentukan kabinet merupakan hak prerogratif

    presiden, hal ini dapat menimbulkan kemungkinan adanya penggulingan kekuasaan oleh

    legislatif seperti yang dikhawatirkan beberapa waktu lalu. Namun hal ini dapat diatasi dengan

    adanya koalisi beberapa partai. Koalisi pun juga memiliki masalah, contohnya koalisi yang ada

    pada legislatif saat ini lebih mirip dengan kawin kontrak dan berjalan bila masih ada kontrak

    saja, bahkan peserta koalisi dapat keluar dari koalisi kapan saja tidak seperti koalisi pada sistem

    pemerintahan parlementer yang mengikat koalisi hingga akhir masa pemerintahan.

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    14/21

    Page 14 of 21

    D. Indonesia dan Usaha Sosialisasi Demokrasi

    Dalam Piagam ASEAN Bab I, pasal 1 ayat 7 yang dikatakan sebagai komunitas ASEAN

    adalah sebuah komunitas yang ditunjukkan untuk memperkuat demokrasi dan mekindungi Hak

    Asasi Manusia. Sehingga, negara-negara anggota ASEAN harus memiliki semangat penghargaanatas Hak Asasi Manusia dan kepercayaan pada demokrasi. Terdapat beberapa pertemuan negara-

    negara ASEAN yang membahas tentang demokrasi yaitu pada pertemuan Bali Democracy

    Forum pada tanggal 10 Desember 2008 di Nusa Dua Bali, dengan tema “ Building And

    Consolidating Democracy : A Strategic Agenda for Asia”. Dalam pertemuan tersebut, Perdana

    Menteri Australia, Kevin Rudd memberikan bantuan sebesar 3 juta Dollar AS untuk mendukung

    forum tersebut dan terbentuknya Institute for Peace and Democracy di Indonesia.

    Dalam pertemuan Bali Democracy Forum tersebut untuk pertama kalinya mantan pemimpin dunia, seperti mantan Presiden AS yaitu George HW Bush dan Jimmy Carter, mantan

    Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev, mantan Perdana Menteri Australia John Howard,

    mantan PM Prancis Lionel Jospin, mantan PM Jepang Junichiro Koizumi, serta mantan Presiden

    Filipina Fidel Ramos dan Corazon Aquino, melayangkan surat kepada Jendral PBB yaitu Ban Ki

    Moon.

    Isi surat tersebut yaitu menagih itikad Sekjen PBB Ban Ki Moon yang dilontarkan pada

    tanggal 11 Oktober 2007 terkait pembebasan Aung San Suu Kyi. Tidak hanya itu, puluhan eraih

    nobel yang berkumpul pada penyerahan nobel perdamaian kepada mantan Presiden Finlandia

    yaitu Marti Ahtisaari tanggal 9 Desember 2008 juga mendorong pembebasan Aung San Suu Kyi

    sebagai peraih nobel perdamaian 1991. Sekjen PBB akhirnya merespon positif terhadap

    pembebasan Aung San Suu Kyi, dengan meminta seluruh negara di dunia menggunakan

    pengaruhnya dan kemampuannya agar junta militer memenuhi komitmennya menuju demokrasi

    (Road map to Democracy).

    Kasus tersebut membuat ASEAN tidak beranjak kemanapun setelah diratifikasinya

    ASEAN Charter tanggal 15 Desember 2008. Dengan adanya ASEAN Charter, akan

    menimbulkan ketidaknyamanan bagi anggota ASEAN. ASEAN telah memproyeksikan dirinya

    sendiri untuk menjadi suatu institusi yang terintegrasi, namun disisi lain masih belum mengubah

    kesetiaannya pada prinsip kedaulatan dan non intervensi. Kesenjangan tersebut merupakan

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    15/21

    Page 15 of 21

    hambatan bagi ASEAN untuk beranjak dari posisinya, untuk menerapkan prinsip-prinsip baru

    terutama dalam menegakkan HAM dan Demokrasi.

    Kecenderungan untuk mempertahankan kepatuhan yang rigid terhadap prinsip non

    intervensi dan kedaulatan oleh ASEAN telah semakin dipertegas dengan dikeluarkannya isuMyanmar dari agenda pembahasan KTT ASEAN ke-13, 2007, di Singapura. Dalam KTT

    tersebut terjadi perdebatan di antara pemimpin, terkait dengan konsistensi antara

    penandatanganan piagam yang mendorong pelaksanaan serta perlindungan HAM dan demokrasi,

    dan bagaimana hal itu akan membawa konsekuensi tegas bagi negara-negara ASEAN untuk

    menghentikan pelanggaran HAM berat di Myanmar.

    Krisis di Myanmar memiliki tiga makna penting bagi ASEAN. Pertama, lambannya

    kemampuan antisipasi dini dari pihak ASEAN. Kedua, krisis Myanmar memperkuat dilemmadari prinsip non intervensi dan kedaulatan negara yang tetap dianut ASEAN sampai sekarang,

    padahal di era globalisasi seperti sekarang ini seharusnya ASEAN ikut bertanggung jawab

    terhadap apa yang terjadi di kawasan. Ketiga, kasus Myanmar mempertegas perlunya mekanisme

    penyelesaian konflik di dalam tubuh ASEAN hanya bisa berperan sebagai peredam konflik antar

    negara di kawasan.

    E. Hipotesis Seymour Martin Lipset

    Seymour Martin Lipset (18 Maret 1922 – 31 Desember 2006) merupakan seorang

    akademisi di bidang kebijakan publik di George Mason University. Dalam bidang demokrasi di

    Amerika Serikat, dia menuliskan beberapa keilmuan tentang sosiologi, dan demokrasi.

    Pemikiran Lipset sendiri dipengaruhi oleh beberapa pemikir politik klasik, namun Lipset sendiri

    lebih condong dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles. Dia juga menuliskan bahwa demokrasi

    merupakan suatu yang dapat dikomparasi. Dalam hipotesa klasiknya tentang kondisi ekonomi

    dan demokrasi. 17 Dalam hipotesa tersebut yang berbunyi : The more well-to-do a nation, the

    greater the chances it will sustain democracy ” 18disebutkan bahwa demokrasi dan kondisi

    ekonomi di suatu negara berjalan secara berbanding lurus, yang mana ketika suatu negara

    kondisi ekonominya sangat baik, begitu juga kondisi demokrasinya.

    17 http://www.theguardian.com/news/2007/jan/12/guardianobituaries.usa (diakses pada 04 Juni 2014, pukul17.03)18 http://www.politics.as.nyu.edu/docs/IO/2800/sisson.pdf (diakses pada 04 Juni 2014, pukul 17.03)

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    16/21

    Page 16 of 21

    Kemudian, seiring berjalannya waktu teori – teori tersebut dapat dipatahkan dengan bukti

    – bukti yang lebih nyata pada masanya. Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesa ini tidak

    sesuai dengan Indonesia, yang mana merupakan suatu anomali dalam demokrasi di Asia

    Tenggara. Indonesia, merupakan sebuah negara yang tingkat demokrasinya sangatlah tinggi yang

    mana rakyat dapat mengomentari kepemerintahan pada saat itu, dan media pula dapat

    menyebarkan informasi tentang kepemerintahan dengan bebas. Namun, dengan demokrasi yang

    sangat bebas, ekonomi dan pembangunan di Indonesia masihlah sangat kurang dibanding dengan

    negara – negara demokrasi lainnya.

    Berbanding terbalik dari Indonesia, menurut Human Development Index United Nations

    Development Programme , di antara banyak negara maju dikatakan bahwa Singapura masuk

    dalam beberapa negara yang tinggi berdasarkan tingkat ekonomi dan pembangunan manusianya,

    Singapura mendapatkan posisi di salah satu posisi tertinggi tersebut, namun sayangnya negara

    tersebut bukanlah negara yang sangat demokratis. 19

    F. Tingkat Kesejahteraan di Indonesia

    Penghidupan yang sejahtera tentunya menjadi dambaan bagi tiap warga Negara di

    belahan dunia manapun. Tidak dapat kita pungkiri bahwa menciptakan dan memeratakan

    kesejahteraan penduduk selalu saja menjadi persoalan di berbagai Negara terutama di Negara-

    negara berkembang seperti Indonesia. Untuk melihat tingkat kesejahteraan sebuah Negara,

    secara mudah kita dapat melihat bagaimana posisi Negara tersebut menurut Human

    Development Index (HDI) dan Gross Domestic Bruto (GDP).

    Human Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia sendiri adalah ukuran

    patokan yang dijadikan dasar dalam menilai pembangunan jangka panjang melalui tiga dimensi

    dasar pembangunan manusia seperti harapan hidup, akses untuk memperoleh pengetahuan dan

    standar hidup yang layak. HDI ini didasarkan pada data internasional dari United Nations

    Population Division, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

    (UNESCO), Institue for Statistics (UIS) dan World Bank.

    19 Diamond Larry, Pembangunan Demokrasi Dan Pembangunan Ekonomi – Hubungan Dan Pengaruhnya, hal 55

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    17/21

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    18/21

    Page 18 of 21

    PDB di tahun 2011 yang berjumlah 706,74 juta dolar AS. 22 Dengan ini Indonesia digolongkan

    sebagai Negara dengan pendapatan menengah kebawah.

    Gross Domestic Products 2012 23

    Ranking Economy (millions of dollars)

    1 United States16,244,600

    16 Indonesia 878,043

    33 Thailand 365,966

    35 Malaysia 305,033

    36 Singapore 276,520

    189 Tuvalu 40

    Indonesia terus mencatat pertumbuhan yang signifikan. Namun begitu, berbagai

    tantangan bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

    masyarakatnya masih tetap ada. Dari 234 juta penduduk Indonesia, saat ini lebih dari 32 juta

    hidup di bawah garis kemiskinan dan sekitar setengah dari seluruh rumah tangga tetap berada disekitar garis kemiskinan nasional yang ditetapkan pada Rp200.262 per bulan. 24

    Selain itu, pertumbuhan lapangan kerja di Indonesia lebih lambat daripada pertumbuhan

    penduduk. Layanan publik tetap tidak mencukupi berdasarkan standar negara berpendapatan

    menengah. Indonesia pun mencatatkan prestasi buruk dalam sejumlah indikator terkait kesehatan

    dan infrastruktur, dan akibatnya, Indonesia mungkin akan gagal mencapai sejumlah target

    Tujuan Pembangunan Milenium (MDG).

    Data dari tahun 2009 menunjukkan bahwa Indonesia masih mengalami 307 kematian

    untuk setiap 100.000 kelahiran hidup, sementara MDG bertujuan untuk menurunkannya menjadi

    22 http://www.tribunnews.com/bisnis/2011/11/18/gdp-indonesia-tertinggi-di-asean diakses pada 04 Juni 2014pukul 10.45 WIB23 World Development Indicators database by World Bank published on 7 May 2014.24 http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/overview#2 , diakses pada 04Juni 2014 pukul 11.18 WIB

    http://www.tribunnews.com/bisnis/2011/11/18/gdp-indonesia-tertinggi-di-aseanhttp://www.tribunnews.com/bisnis/2011/11/18/gdp-indonesia-tertinggi-di-aseanhttp://www.tribunnews.com/bisnis/2011/11/18/gdp-indonesia-tertinggi-di-aseanhttp://www.worldbank.org/in/country/indonesia/overview#2http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/overview#2http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/overview#2http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/overview#2http://www.tribunnews.com/bisnis/2011/11/18/gdp-indonesia-tertinggi-di-asean

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    19/21

    Page 19 of 21

    105 kematian pada tahun 2015. Angka kematian ibu juga masih tinggi, dan mungkin hal ini

    menjadi salah satu tujuan MDG yang tak bisa dipenuhi. Selain itu, meski telah terjadi kemajuan

    baru, akses ke peningkatan fasilitas sanitasi saat ini mencatatkan hanya 68 persen dari populasi,

    yang masih sangat jauh dari target MDG sebesar 86 persen. Untuk iklim usaha, meski tetap

    positif, masih mengalami tantangan dengan adanya ketidakpastian regulasi, terbatasnya

    infrastruktur, dan penyesuaian upah minimum.

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    20/21

    Page 20 of 21

    BAB III

    Kesimpulan

    Hubungan antara demokrasi dengan kesejahteraan suatu negara tidak memiliki

    keterkaitan sama sekali. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan indikator freedom house index di

    masing-masing negara ASEAN dan juga indikator dari pendapatan per kapita masing-masing

    negara anggota ASEAN, selain dari indikator-indikator lainnya, seperti GDP dan HDI. Apabila

    dilihat dari indikator freedom house index dan pendapatan per kapita, meskipun Indonesia

    dikatagorikan sebagai negara demokratis dengan memiliki indeks, yaitu 2,5, akan tetapi

    pendapatan per kapita Indonesia masih berada di katagori rendah, yaitu di sekitar 3000.

    Dengan demikian, apabila dilihat dari keseluruhan indikator yang ada, pengakuan

    ASEAN terhadap Indonesia sebagai contoh negara demokratis masih patut dipertanyakan apakah

    indikatornya hanya pada tingkat demokrasi di Indonesia dan menghiraukan tingkat

    kesejahteraannya atau kedua indikator tersebut dipergunakan, karena pada dasarnya, berdasarkan

    data-data tersebut, Indonesia memang demokratis secara politik dan patut dijadikan contoh bagi

    negara-negara anggota lain ASEAN, namun dilihat secara ekonomi makro, kesejahteraan

    Indonesia masih rendah.

  • 8/15/2019 Anomali Indonesia Sebagai Role Model Demokratisasi Di Kawasan Asean

    21/21

    Page 21 of 21

    DAFTAR PUSTAKA

    Milne, R. S. & Mauzy, D. K. 1978. Politics and Government in Malaysia . Singapore: Times

    Books International.

    Mujibu Abd Muis. 2009. Politik Permuafakatan: Satu Analisa Terhadap Amalan Politik di

    Negara-negara Bermasyarakat Majemuk . Kedah: UPENA.

    Zaini, Othman. 2006. Demokrasi di Negara Sedang Membangun: Pengalaman Asia Tenggara .

    Bangi: Penerbit UKM.

    Philipe C. Schmitter dan Terry Lyn Karl. 1991. What Democracy Is… and Is Not , Journal of

    Democracy, Vol. 2, No.3 : 114.

    Michael F. Martin, “Burma‟s 2010 Elections: Implications of the New Constitution and Election

    Laws,”Congressional Research Service (April 2010):

    1, http://www.fas.org/sgp/crs/row/R41218.pdf (diakses pada tanggal 03 Juni 2014, pukul 16.25).

    http://www.fas.org/sgp/crs/row/R41218.pdfhttp://www.fas.org/sgp/crs/row/R41218.pdfhttp://www.fas.org/sgp/crs/row/R41218.pdfhttp://www.fas.org/sgp/crs/row/R41218.pdf