plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan,...

111
UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK TUMBUHAN SISIK NAGA (Pyrrosia piloselloides (L.) M.G Price) PADA POHON INANG JAMBU AIR (Syzygium aqueum) DENGAN METODE 2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH) DAN PENETAPAN KARAKTER EKSTRAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Eugenius Yogia Wirawan 128114073 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: danganh

Post on 23-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK TUMBUHAN SISIK NAGA

(Pyrrosia piloselloides (L.) M.G Price) PADA POHON INANG JAMBU AIR

(Syzygium aqueum) DENGAN METODE 2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl

(DPPH) DAN PENETAPAN KARAKTER EKSTRAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Eugenius Yogia Wirawan

128114073

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

i

UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK TUMBUHAN SISIK NAGA

(Pyrrosia piloselloides (L.) M.G Price) PADA POHON INANG JAMBU AIR

(Syzygium aqueum) DENGAN METODE 2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl

(DPPH) DAN PENETAPAN KARAKTER EKSTRAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Eugenius Yogia Wirawan

128114073

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving.”

-Albert Einstein-

“Finish each day and be done with it. You have done what you could. Some

blunders and absurdities no doubt crept in; forget them as soon as you can.

Tomorrow is a new day. You shall begin it serenely and with too high a spirit to be

encumbered with your old nonsense.”

-Ralph Waldo Emerson-

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Tuhan Yesus, yang selalu memampukan diriku dan memberikan segala sesuatu

yang terbaik selama kehidupan ini dan hingga saat ini

Kedua orang tuaku yang selalu mendoakan, mencukupi dan mendukung apa

yang saya lakukan

Teman-teman yang selalu mendukung saya

Almamaterku...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Antioksidan Ekstrak Tumbuhan

Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L.) M.G Price) pada Pohon Inang Jambu

Air (Syzygium aqueum) dengan Metode 2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH)

dan Penetapan Karakter Ekstrak“ sebagai salah satu syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

dan dukungan dari semua pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt. sebagai Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan serta ilmu dalam penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

2. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku Dosen Penguji atas pengarahan dan

kesediaannya menguji skripsi ini.

3. Florentinus Dika Octa Riswanto M.Sc. selaku Dosen Penguji atas

pengarahan dan kesediaannya menguji skripsi ini.

4. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. sebagai Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

viii

6. Dionisius Laffyanto dan Gama Nindya Saputra, terimakasih atas perjalanan

kerjasama yang telah kita lewati bersama ini.

7. Teman-teman angkatan 2012, atas kerjasama, doa, semangat, kritik dan

sarannya.

8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan yang tidak

dapat disebut satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak kesalahan dan

kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, untuk

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Akhir kata semoga penelitian dan penyusunan skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Farmasi.

Yogyakarta, 7 Desember 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ...... vi

PRAKATA ................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

INTISARI .................................................................................................. xv

ABSTRACT ............................................................................................... xvi

BAB I. PENGANTAR ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

1. Permasalahan ............................................................................. 3

2. Keaslian penelitian ..................................................................... 4

3. Manfaat ...................................................................................... 4

B. Tujuan ............................................................................................. 4

1. Tujuan umum ............................................................................. 4

2. Tujuan khusus ............................................................................ 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

x

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ....................................................... 6

A. Tumbuhan Sisik Naga ................................................................... 6

B. Fenolik dan Metabolit Sekunder ................................................... 7

C. Ekstraksi ........................................................................................ 9

D. Radikal Bebas ............................................................................. 10

E. Antioksidan ................................................................................. 11

F. Penetapan Karakter Ekstrak ........................................................ 12

G. Kromatografi Lapis Tipis ............................................................ 13

H. Metode Uji Antioksidan .............................................................. 15

I. Spektrofotometri ......................................................................... 17

J. Landasan Teori ............................................................................ 20

K. Hipotesis ...................................................................................... 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 22

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................... 22

B. Variabel dan Definisi Operasional ............................................... 22

1. Variabel ....................................................................................... 22

2. Definisi operasional ..................................................................... 23

C. Bahan Penelitian ........................................................................... 23

D. Alat Penelitian .............................................................................. 24

E. Tata Cara Penelitian ...................................................................... 24

1. Determinasi tanaman ............................................................... 24

2. Pembuatan simplisia ................................................................ 24

3. Ekstraksi tumbuhan sisik naga ................................................. 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

xi

4. Karakterisasi ekstrak .............................................................. 25

5. Uji aktivitas antioksidan ........................................................ 28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 32

A. Hasil Determinasi Tumbuhan ..................................................... 32

B. Pengumpulan Bahan ................................................................... 32

C. Uji Mikroskopik ......................................................................... 34

D. Pembuatan Simplisia .................................................................. 37

E. Ekstraksi ..................................................................................... 38

F. Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak ........................................... 40

G. Uji Kromatografi Lapis Tipis ..................................................... 44

H. Uji Aktivitas Antioksidan (DPPH) ............................................. 48

1. Penentuan panjang gelombang maksimum .......................... 48

2. Penentuan OT ....................................................................... 49

3. Uji aktivitas rutin sebagai pembanding ................................ 51

4. Uji aktivitas antioksidan sampel .......................................... 53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 59

A. Kesimpulan ................................................................................. 59

B. Saran ........................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 60

LAMPIRAN ............................................................................................ 65

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................ 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Nomor Mesh Ayakan dan Ukurannya ................................................... 38

Tabel II. Data Rendemen Ekstrak Diklorometan, Etil Asetat dan Metanol ........ 40

Tabel III. Data Kadar Abu Total ......................................................................... 41

Tabel IV. Data Pengujian Kadar Abu Tidak Larut Asam ................................... 42

Tabel V. Data Pengujian Kadar Sari Larut Air ................................................... 43

Tabel VI. Data Pengujian Kadar Sari Larut Etanol ............................................. 44

Tabel VII. Data KLT dengan Pembanding Eugenol ........................................... 45

Tabel VIII. Data KLT dengan Pembanding Rutin (Flavonoid) .......................... 46

Tabel IX. Data KLT dengan Pembanding Asam Tanat (Tanin) ......................... 47

Tabel X. Data KLT dengan Pembanding Β-Sitosterol (Steroid) ........................ 48

Tabel XI. Data Absorbansi Penentuan Operating Time ..................................... 50

Tabel XII. Konsentrasi, %IC dan Persamaan Regresi Linier Rutin .................... 52

Tabel XIII. Konsentrasi, %IC dan Persamaan Regresi Linier Ekstrak

Diklorometan ....................................................................................................... 53

Tabel XIV. Konsentrasi, %IC dan Persamaan Regresi Linier Ekstrak Etil

Asetat ................................................................................................................... 54

Tabel XV. Konsentrasi, %IC dan Persamaan Regresi Linier Ekstrak Metanol .. 54

Tabel XVI. Nilai IC50 Rutin dan Masing-Masing Ekstrak .................................. 55

Tabel XVII. Kategori Nilai IC50 Pada Rutin dan Setiap Ekstrak ........................ 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur DPPH ............................................................................ 16

Gambar 2. Reduksi DPPH oleh senyawa antioksidan .................................. 16

Gambar 3. Jambu air (Syzygium aqueum) …................................................ 33

Gambar 4. Daun sisik naga ........................................................................... 34

Gambar 5. Hasil uji mikroskopik tumbuhan dan serbuk sisik naga ............. 36

Gambar 6. Kurva hasil absorbansi operating time tiap satuan waktu .......... 50

Gambar 7. Histogram perbandingan nilai IC50 rutin dan ekstrak sisik

naga .............................................................................................................. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat determinasi tumbuhan sisik naga ..................................... 66

Lampiran 2. Penimbangan simplisia tumbuhan sisik naga untuk maserasi ... 67

Lampiran 3. Penggunaan pelarut untuk maserasi .......................................... 67

Lampiran 4. Perhitungan rendemen ekstrak .................................................. 68

Lampiran 5. Perhitungan kadar abu total ....................................................... 69

Lampiran 6. Penetapan kadar abu tidak larut asam ........................................ 70

Lampiran 7. Penetapan kadar sari larut etanol ............................................... 71

Lampiran 8. Penetapan kadar sari larut air ..................................................... 72

Lampiran 9. Foto hasil kromatografi lapis tipis ekstrak diklorometan, ekstrak etil

asetat dan ekstrak metanol tanaman sisik naga .............................................. 73

Lampiran 11. Data uji aktivitas antioksidan ................................................... 76

Lampiran 12. Data uji statistik ........................................................................ 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

xv

INTISARI

Sisik naga merupakan tumbuhan epifit yang hidupnya merambat dan

menempel pada pohon inang seperti teh, kopi, jambu air, mangga, dll. Penelitian ini

membuktikan adanya aktivitas antioksidan pada ekstrak tanaman sisik naga

(Pyrossia piloselloides (L.) M.G Price) pada pohon inang jambu air. Penetapan

karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol

berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa uji kadar abu, kadar abu tidak larut

asam, kadar sari larut etanol dan kadar sari larut air.

Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut diklorometan, etil

asetat dan metanol. Metode pengujian aktivitas antioksidan yang digunakan adalah

2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH) yang merupakan radikal bebas kemudian

dilihat serapannya menggunakan spektrofotometer visibel. Sejauh ini belum ada

penelitian resmi mengenai uji aktivitas antioksidan pada ekstrak tumbuhan sisik

naga (Pyrossia piloselloides (L.) M.G Price) pada pohon inang jambu air yang

dipublikasikan.

Parameter aktivitas antioksidan yang digunakan berupa IC50 (Inhibition

Concentration 50) yaitu konsentrasi senyawa antioksidan yang mampu menangkap

radikal bebas (DPPH) sebesar 50%. Hasilnya pada pembanding rutin didapatkan

rata-rata IC50 sebesar 47,3±1,255 µg/mL. Sedangkan IC50 pada sampel ekstrak

diklorometan 902,136±31,711 µg/mL, ekstrak etil asetat 920,526±69,588 µg/mL

dan ekstrak metanol 466,833±9,824 µg/mL.

Kata kunci: radikal bebas, sisik naga, DPPH, ekstrak diklorometan, ekstrak etil

asetat, ekstrak metanol, IC50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

xvi

ABSTRACT

Sisik naga were epiphytic plants that propagate life and stick to the host

trees such as tea, coffee, rose apple, mango, etc. This studied proves the antioxidant

activity of extracts sisik naga (Pyrossia piloselloides (L.) MG Price) on the host

tree rose apple. Characterization of simplicia, dichloromethane extract, ethyl

acetate extract and methanol extract useful to know the quality test in the form of

ash content, ash content acid insoluble, soluble extract content of ethanol and water

soluble extract content.

Extraction using maceration with dichloromethane, ethyl acetate and

methanol. Antioxidant activity test method by 2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl

(DPPH) which is a free radical absorbance is then seen using spectrophotometer

visible. So far there has been no formal studies on the antioxidant activity test on

plant extracts sisik naga (Pyrossia piloselloides (L.) MG Price) on the host tree rose

apple have been published.

Parameters used in the form of antioxidant activity IC50 (Inhibition

Concentration 50) was the concentration of antioxidant compounds that can reduce

50% of free radicals (DPPH). The result in rutine IC50 obtained an average of

47.300±1.255 mg/mL. While the result of IC50 in dichloromethane was about

902.136±31.711 mg/mL, ethyl acetate extract 920.526±69.588 mg/mL and

methanol extract 466.833±9.824 mg/mL.

Keywords: free radicals, sisik naga, DPPH, dichloromethane extract, ethyl acetate

extract, methanol extract, IC50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Radikal bebas dapat ditemui dengan mudah pada gaya hidup sehari-hari

seperti merokok, semakin banyaknya kendaraan yang menyebabkan polusi,

makanan cepat saji yang mengesampingkan kandungan gizi dan banyak lagi.

Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron

bebas yang tidak berpasangan. Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh

maupun dari lingkungan. Radikal bebas juga dapat dihasilkan dari dalam tubuh

melalui proses metabolisme, fagositosis yang terjadi dalam mitokondria, retikulum

endoplasma dan sitosol. Radikal bebas reaktif melakukan reaksi oksidasi patogenik

terhadap sel atau komponennya, sehingga dapat menyebabkan disfungsi atau

mutasi yang berakibat pada timbulnya penyakit degenertif seperti kanker, penyakit

kardiovaskular, kerusakan hati dan penuaan dini (Winarsi, 2007).

Cara pertahanan terbaik untuk mencegah kerusakan akibat radikal bebas

adalah meningkatkan pertahanan tubuh dengan olahraga, mengatur pola makan, dan

mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Antioksidan merupakan

senyawa yang dapat menangkal radikal bebas, senyawa antioksidan dapat

memberikan elektron (electron donor). Dengan kata lain antioksidan merupakan

senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas

yang mengakibatkan kerusakan sel (Kim et al., 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

2

Antioksidan merupakan senyawa pendonor elektron yang mampu

menginaktivasi reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya radikal.

Senyawa antioksidan dapat menghambat reaksi oksidasi dengan meredam atau

menetralkan radikal bebas sehingga kerusakan sel bisa terhambat. Senyawa

antioksidan dapat diperoleh dari senyawa-senyawa metabolit sekunder tumbuhan

yang dalam strukturnya memiliki cincin aromatis fenol atau senyawa fenolik.

Cincin aromatis fenol tersebut yang akan berkontribusi terhadap aktivitas

antioksidan (Shahidi, 1997; Winarsi, 2007).

Salah satu cara untuk mengendalikan kualitas simplisia dan ekstrak yang

dibuat adalah dengan melakukan uji karakterisasi. Uji karakterisasi atau

standarisasi mempunyai pengertian bahwa simplisia atau ekstrak yang digunakan

sebagai bahan baku harys memenuhi persyaratan tertentu. Parameter mutu simplisia

dan ekstrak meliputi pemeriksaan secara mikroskopik, penetapan kadar abu total,

penetapan kadar abu tidak larut asam, penetapan kadar sari larut air, penetapan

kadar sari larut etanol dan uji kandungan kimia ekstrak untuk mengetahui senyawa

apa yang berperan dalam aktivitas antioksidan (DepkesRI, 2000).

Tumbuhan sisik naga (Pyrrosia piloselloides (L.) M.G Price) merupakan

salah satu familia Polypodiaceae berupa tumbuhan herba yang hidup epifit pada

pohon inang. Sisik naga dapat hidup epifit pada tumbuhan teh, kopi, jambu, palem

dan lain-lain. Pada penelitian sebelumnya diperoleh hasil ekstrak diklorometana

tumbuhan sisik naga berefek antioksidan dengan nilai IC50 12,82 ug/mL

(Wulandari, et al., 2013). Tumbuhan sisik naga mengandung minyak atsiri,

terpenoid, fenol, tanin, flavonoid, saponin, steroid (Widiyanti, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

3

. Salah satu metode untuk menguji aktivitas antioksidan adalah metode

DPPH. Tujuan metode DPPH adalah mengetahui parameter konsentrasi yang

ekuivalen memberikan 50% efek aktivitas antioksidan (IC50). Hal ini dapat dicapai

dengan cara menginterpretasikan data eksperimental dari metode tersebut. DPPH

merupakan radikal bebas yang dapat bereaksi dengan senyawa yang dapat

mendonorkan atom hidrogen, dapat berguna untuk pengujian aktivitas antioksidan

komponen tertentu dalam suatu ekstrak. DPPH memberikan serapan kuat pada 517

nm. Ketika elektronnya menjadi berpasangan oleh keberadaan penangkap radikal

bebas, maka absorbansinya menurun secara stoikiometri sesuai jumlah elektron

yang diambil. Keberadaan senyawa antioksidan dapat mengubah warna larutan

DPPH dari ungu menjadi kuning (Dehpour, Ebrahimzadeh, Fazel, dan Mohammad,

2009).

Perubahan absorbansi akibat reaksi ini telah digunakan secara luas untuk

menguji kemampuan beberapa molekul sebagai penangkap radikal bebas. Metode

DPPH merupakan metode yang mudah, cepat, dan sensitif untuk pengujian aktivitas

antioksidan senyawa tertentu atau ekstrak tumbuhan (Koleva, van Beek, Linssen,

de Groot, dan Evstatieva, 2002; Prakash, Rigelhof, dan Miller, 2010).

1. Permasalahan

a. Bagaimana karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil

asetat dan ekstrak metanol tumbuhan sisik naga (Pyrrosia

piloselloides (L.) M.G Price) pada pohon inang jambu air?

b. Berapakah nilai aktivitas antioksidan ekstrak diklorometan, ekstrak

etil asetat dan ekstrak metanol tumbuhan sisik naga (Pyrrosia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

4

piloselloides (L.) M.G Price) pada pohon inang jambu air dengan

menggunakan radikal bebas DPPH yang dinyatakan dengan IC50?

2. Keaslian penelitian

Sejauh yang peneliti telusuri, belum ada penelitian yang sama seperti

penelitian ini. Menurut penelitian (Wulandari, et al., 2013) ekstrak sisik

naga (secara umum, mengabaikan pengaruh inang) memiliki aktivitas

antioksidan. Dalam penelitian ini digunakan tumbuhan sisik naga yang

menempel pada inang pohon jambu air dan digunakan 3 pelarut yang

berbeda.

3. Manfaat

a. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah akan diketahuinya aktivitas

antioksidan yang berupa IC50 dari ekstrak diklorometan, ekstrak etil

asetat dan ekstrak metanol dan karakter dari simplisia, ekstrak

diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol tumbuhan sisik

naga pada pohon inang jambu air.

b. Manfaat praktis dari penelitian ini apabila terbukti, diharapkan

masyarakat dapat memanfaatkan sisik naga yang menempel pada

inang jambu air sebagai antioksidan alami.

B. Tujuan

1. Tujuan umum:

Menguji aktivitas antioksidan ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan

ekstrak metanol tumbuhan sisik naga pada pohon inang jambu air terhadap

radikal bebas DPPH.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

5

2. Tujuan khusus:

a. Mengetahui karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil

asetat dan ekstrak metanol tumbuhan sisik naga pada pohon inang

jambu air.

b. Mengetahui nilai aktivitas antioksidan ekstrak diklorometan, ekstrak

etil asetat dan ekstrak metanol tumbuhan sisik naga pada pohon inang

jambu air dengan menggunakan radikal bebas DPPH yang dinyatakan

dengan IC50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tumbuhan Sisik Naga

Famili : Polypodiaceae

Genus : Drymoglossum

Spesies : Drymoglossum piloselloides (L.) C. Presl

(Steenis, et al, 1992).

Sinonim : Pyrrosia piloselloides (L.) M.G. Price

(United States Department of Agriculture, 2015).

Sisik naga merupakan tumbuhan epifit kecil dengan akar rimpang tipis,

merayap. Daun satu sama lain tumbuh berdekatan, tangkai pendek, tidak terbagi,

pinggir utuh, berdaging atau seperti kulit, permukaan buah tidak berbulu sama

sekali atau sedikit (Heyne, 1987).

Nama lain sisik naga, Sumatra: picisan, sisik naga, sakat riburibu (Melayu).

Jawa: paku duduwitan (Sunda), pakis duwitan (Jawa) (Anonim, 1989).

Daun tumbuhan paku ini bentuknya bulat dan ukurannya kecil menyerupai

sisik naga. Terdapat dua tipe daun, yaitu tropofil dan sporofil. Pada jenis yang

tropofil, daun berbentuk bulat dan kecil, sedangkan jenis sporofil daunnya lebih

panjang dibandingkan tropofil, sporofil juga memiliki sporangium. Sporangium

terdapat pada daun fertil (Purnawati, 2014).

Tumbuhan sisik naga tersebar di seluruh Asia Tropik, di daerah dengan

musim kering yang banyak hujan, dari daerah datar hingga ± 1000 m di atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

7

permukaan laut, tumbuh secara umum pada batang, dahan pohon dan perdu yang

daunnya tidak begitu lebat (Heyne, 1987). Tumbuhan paku ini ditemukan di hutan

kerangas, rawa dan gambut, menempel pada batang pohon atau hidupnya epifit.

Akarnya menjulur dan melekat kuat pada inangnya (Purnawati, 2014).

Tumbuhan sisik naga (Pyrrosia piloselloides (L.) M.G Price) merupakan

salah satu familia Polypodiaceae berupa tumbuhan herba yang hidup epifit pada

pohon Inang. Sisik naga dapat hidup epifit pada pohon mangga, angsana, mahoni,

flamboyan, ketapang, palma, nangka, kerai payung, dan lain sebagainya (Sahid, et

al, 2013).

Sisik naga mengandung minyak atsiri, sterol/triterpene, fenol, flavonoid,

gula, dan tanin. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak diklorometana

tumbuhan sisik naga berefek antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 12,82 µg/mL

(Wulandari, et al., 2013).

B. Fenolik dan Metabolit Sekunder

Senyawa fenolik merupakan sekelompok metabolit sekunder yang

mempunyai cincin aromatik yang terikat dengan satu atau lebih substituen gugus

hidroksi (OH) yang terbentuk melalui jalur metabolisme asam sikimat-fenil

propanoid dan jalur aseat-polimalonat. Termasuk dalam kelompok senyawa ini

adalah fenol sederhana, asam fenolat, kumarin, tanin dan flavonoid. Dalam

tananaman, senyawa-senyawa ini biasanya berada dalam bentuk glikosida atau

esternya (Proestos, Sereli, Komaitis, 2006).

Golongan yang terbanyak dari senyawa fenolik adalah flavonoid. Pada

umumnya flavonoid larut dalam pelarut polar (Markham, 1988). Flavonoid apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

8

ditambahkan basa atau amonia warnanya akan berubah, jadi mudah dideteksi

dengan kromatogram atau dalam larutan. Flavonoid mengandung sistem aromatik

yang terkonjugasi dan menunjukan serapan yang kuat pada spektrum UV-Vis.

Flavonoid dan aglikon flavonoid pada tumbuhan umumnya terikat pada gula

sebagai glikosida. Penggolongan flavonoid dalam jaringan tumbuhan didasarkan

pada sifat kelarutan dan reaksi warna (Harborne, 1987).

Tanin merupakan senyawa polifenol larut air yang dapat memiliki bobot

molekul tinggi. Secara garis besar, tanin dibagi menjadi dua golongan: tanin dapat

terhidrolisis yang terbantuk dari esterifikasi gula (misalnya glukosa) dengan asam

fenolat sederhana yang merupakan tanin turunan sikimat (misalnya asam galat) dan

tanin yang tidak dapat terhidrolisis disebut tanin terkondensasi, yang berasal dari

reaksi polimerisasi (kondensasi) antar flavonoid (Heinrich, et al, 2005).

Eugenol merupakan komponen dari minyak cengkeh dan minyak wangi

yang memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, dan efek antiviral

(Pavithra,2015).

Mekanisme senyawa fenolik sebagai antioksidan dijelaskan oleh Janeiro

dan Brett (2004) yaitu melalui kemampuan dari gugus fenol untuk mengikat radikal

bebas dengan memberikan atom hidrogennya melalui proses transfer elektron

sehingga fenol berubah menjadi radikal fenoksil. Radikal fenoksil yang terbentuk

sebagai hasil reaksi fenol dengan radikal bebas kemudian akan menstabilkan diri

melalui efek resonansi. Karena alasan ini maka derivat dari fenol merupakan donor

hidrogen yang baik yang dapat menghambat reaksi yang terjadi oleh senyawa

radikal. Senyawa fenol disebut juga sebagai inhibitor radikal (Togo, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

9

C. Ekstraksi

Ekstrak merupakan sediaan kental yang diperoleh dengan cara

mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani

menggunakan pelarut yang sesuai dan semua atau hampir semua pelarut diuapkan

kemudian massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga

memenuhi baku yang telah ditetapkan (Depkes RI , 2000).

Ekstraksi merupakan suatu proses penarikan kandungan kimia dari suatu

bahan yang dapat larut dalam pelarut cair sehingga terpisah dari bahan yang tidak

dapat larut. Senyawa aktif yang terdapat dalam berbagai simplisia dapat

digolongkan ke dalam minyak atsiri, alkaloid, flavonoid dan lain-lain. Struktur

kimia yang berbeda-beda akan mempengaruhi kelarutan serta stabilitas senyawa-

senyawa tersebut terhadap pemanasan, udara, cahaya, logam berat, dan derajat

keasaman. Dengan diketahuinya senyawa aktif dalam suatu simplisia, maka

pemilihan pelarut dan cara ekstraksi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat

(Depkes RI, 2000).

Maserasi adalah proses ekstraksi dengan cara merendam serbuk simplisia

dalam cairan penyari sehingga cairan penyari mampu menembus dinding sel dan

masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif kemudian zat aktif tersebut

akan terlarut, adanya perbedaan konsentrasi di dalam dan luar sel akan

mengakibatkan terjadinya pendesakan larutan pekat ke luar sel (Depkes RI, 1986).

Perkolasi merupakan metode ekstraksi yang dilakukan dengan cara

mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Serbuk

tumbuhan direndam pada sebuah alat bernama perkolator, bentuknya seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

10

kerucut terbalik. Perkolasi cukup sesuai untuk ekstraksi pendahuluan maupun

dalam jumlah besar. Bahan padat basah dimasukkan dalam jumlah yang tepat

kemudian didiamkan selama sekitar 4 jam dalam keadaan tertutup. Setelah itu

penyari akan menetes melewati serbuk tumbuhan mengganti pelarut yang keluar

berupa ekstrak. Untuk mengekstrak secara menyeluruh dilakukan dengan

penambahan pelarut yang baru dan semua ekstrak dikumpulkan. (Handa, et al,

2008)

Sokletasi dilakukan dengan cara bahan yang akan diekstraksi diletakkan

dalam kantung ekstraksi (kertas, karton, dan sebagainya) dibagian dalam alat

ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinyu (perkulator). Wadah gelas yang

mengandung kantung diletakkan diantar labu penyulingan dengan pendingin aliran

balik dan dihubungkan dengan labu melalui pipa. Labu tersebut berisi bahan pelarut

yang menguap dan mencapai kedalam pendingin aliran balik. Menetes di atas bahan

yang diekstraksi dan menarik keluar bahan yang diekstraksi. Larutan berkumpul

didalam wadah gelas dan setelah mencapai tinggi maksimalnya, secara otomatis

dipindahkan kedalam labu. Dengan demikian zat yang terekstraksi terakumulasi

melaui penguapan bahan pelarut murni berikutnya (Voight, 1995).

D. Radikal Bebas

Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu

atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya. Adanya elektron tidak

berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan

dengan cara menyerang dan mengikat elektron molekul yang ada di sekitarnya.

Target utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh, dan lipoprotein,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

11

serta unsur DNA termasuk karbohidrat. Dari ketiga molekul tersebut, yang paling

rentan terhadap radikal bebas adalah asam lemak tak jenuh, akibatnya dinding sel

menjadi rapuh karena membran sel yang rusak akibat radikal bebas. Radikal bebas

juga mampu merusak bagian dalam pembuluh darah sehingga meningkatkan

pengendapan kolesterol dan menimbulkan aterosklerosis. Selain itu, radikal bebas

juga berpotensi merusak basa DNA sehingga mengacaukan sistem info genetika,

dan berlanjut pada pembentukan sel kanker (Winarsi, 2007).

Radikal bebas selain berguna bagi tubuh untuk memerangi mikroba patogen

juga membahayakan tubuh karena dapat merusak sel-sel jaringan di sekitarnya.

Radikal bebas akan terus mencari elektron dari molekul-molekul di sekitarnya dan

apabila tidak dikendalikan reaksi ini dapat berlangsung berantai secara terus-

menerus (Muchtadi, 2013).

Radikal bebas dapat merusak membran sel kemudian merusak komponen

sel termasuk inti sel dan DNA dan berakibat matinya sel. Selain mengakibatkan

kematian, destruksi tersebut juga meninggalkan sisa yang tidak mudah dibuang oleh

tubuh. Akumulasi sisa-sia tersebut dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit

degeneratif bahkan menyebabkan kematian (Muchtadi, 2013).

E. Antioksidan

Antioksidan merupakan suatu senyawa yang memiliki pasangan elektron

bebas yang dapat memutus jalannya reaksi dan radikal bebas dengan cara

menyumbang elektronnya pada senyawa radikal bebas. Senyawa antioksidan dapat

dibagi menjaadi antioksidan endogen yang berasal dari dalam tubuh dan

antioksidan eksogen berasal dari luar tubuh (Kumalaningsih, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

12

Antioksidan primer disebut juga sebagai antioksidan enzimatis. Antioksidan

primer meliputi enzim superoksida dismutase, katlase, dan glutation peroksidase.

Enzim-enzim ini menghambat pembentukan radikal bebas dengan cara memutus

reaksi berantai (polimerisasi), dan mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil.

Antioksidan kelompok ini disebut juga chain-breaking-antioxidant (Winarsi, 2007).

Antioksidan sekunder disebut juga antioksidan eksogenus tau non

enzimatis. Cara kerja sistem antioksidan non-enzimatis yaitu dengan cara

memotong reaksi oksidasi berantai dari radikal bebas. Akibatnya, radikal bebas

tidak bereaksi dengan komponen seluler. Contoh antioksidan sekunder: vitamin C,

vitamin E, flavonoid, asam urat, bilirubin dan albumin (Lampe, 1999).

Antioksidan tersier contohnya enzim DNA-repair dan metionin sulfoksida

reduktase yang berperan dalam perbaikan biomolekul yang dirusak oleh radikal

bebas. Kerusakan DNA yang terinduksi senyawa radikal bebas dicirikan oleh

rusaknya single dan double strand, baik gugus basa maupun non-basa. Perbaikan

kerusakan basa dalam DNA yang diinduksi oleh senyawa oksigen reaktif terjadi

melalui perbaikan jalur eksisi basa. Pada umumnya, eksisi basa terjadi dengan

memusnahkan basa yang rusak yang dilakukan oleh DNA glikosilase (Winarsi,

2007).

F. Penetapan Karakter Ekstrak

Penetapan karakter ekstrak merupakan suatu proses yang bertujuan untuk

mengetahui kualitas dari eksrak yang dibuat hingga kandungan senyawa yag

terkandung dalam ekstrak. Menurut literatur, tumbuhan sisik naga mengandung

flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa polar karena mempunyai sejumlah gugus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

13

hidroksi yang tidak tersubstitusi atau tersubstitusi suatu gula. Oleh karena itu,

umumnya flavonoid cukup larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol,

butanol, aseton, etil asetat, dimetilsulfoksida, dimetilformamid dan air (Markham,

1988). Aktivitas sebagai antioksidan dimiliki oleh sebagian besar flavonoid karena

adanya gugus hidroksi fenolik dalam struktur molekulnya (Cuvelier, Richard dan

Besset, 1992).

Karakterisasi simplisia meliputi penetapan kadar abu total, kadar abu tidak

larut asam, kadar sari larut air dan kadar sari larut etanol, dilakukan dengan tujuan

untuk menjamin keseragaman mutu simplisia agar memenuhi persyaratan standar

simplisia dan ekstrak. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemeriksaan

karakteristik simplisia, diantaranya adalah bahan baku simplisia, cara pembuatan

dan penyimpanan simplisia. Selain itu pemeriksaan ini juga menentukan jumlah

cemaran dan pengotor yang terkandung pada simplisia (Febriani, Mulyanti dan

Rismawati, 2015)

G. Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas

perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase

yaitu fase diam dan fase gerak. Fase gerak membawa zat terlarut melalui media

hingga terpisah dari zat terlarut lainnya, yang terelusi lebih awal atau lebih akhir.

Bila fase diam berupa zat padat yang aktif, maka teknik ini disebut kromatografi

penjerapan (adsorbtion chromatography), sementara bila berupa zat cair maka

disebut dengan kromatografi pembagian (partition chromatography) (Harmita,

2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

14

Kromatografi lapis tipis adalah suatu metode pemisahan fisikokimia yang

didasarkan atas penjerapan, partisi atau gabungannya. Metode ini digunakan untuk

pemisahan senyawa dengan cepat dengan menggunakan zat penjerap berupa serbuk

harus yang dilapiskan secara merata pada lempeng kaca (Harmita, 2006; Depkes

RI, 1979).

Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan penjerap berukuran

kecil dengan diameter partikel antara 10-30 µm. Semakin kecil ukuran rata-rata

partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam maka semakin baik

kinerja KLT dalam hal efisiesi dan resolusinya. Penjerap yang sering digunakan

adalah silika dan serbuk selulosa. Mekanisme sorbsi yang utama yaitu partisi dan

adsorbsi (Gandjar dan Rohman, 2007).

Fase gerak pada KLT dapat dipilih dari pustaka, tetapi lebih sering dengan

mencoba-coba karena waktu yang diperlukan hanya sebentar. Sistem yang paling

sederhana adalah campuran 2 pelarut organik karena daya elusi campuran kedua

pelarut ini dapat mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi

secara optimal. Petunjuk dalam memilih dan mengoptimasi fase gerak, antara lain:

a. Fase gerak harus memiliki kemurnian yang sangat tinggi karena KLT

merupakan teknik yang sensitif

b. Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga Rf antara

0,2-0,8 untuk memaksimalkan pemisahan

c. Untuk pemisihan dengan menggunakan fase diam polar seperti silika gel,

polaritas fase gerak akan menentukan kecepatan migrasi solut yang berarti

juga menentukan nilai Rf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

15

d. Solut-solut ionik dan solut-solut polar lebih baik digunakan campuran

pelarut sebagai fase geraknya, seperti campuran air dan metanol dengan

perbandingan tertentu (Gandjar dan Rohman, 2007).

H. Metode Uji Antioksidan

Metode DPPH merupakan salah satu metode yang paling sering dilakukan

untuk uji aktivitas antioksidan suatu tumbuhan obat. Metode DPPH menggunakan

radikal bebas 2,2 Diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH) (Shivaprasad, et, al., 2005).

DPPH merupakan suatu senyawa radikal nitrogen yang tidak stabil karena memiliki

elektron yang tidak berpasangan yang menyebabkan DPPH memiliki sifat yang

reaktif. DPPH akan mengalami reduksi melalui proses donasi hidrogen atau

elektron sehingga warna DPPH dapat mengalami perubahan warna dari ungu

menjadi kuning (Halliwell dan Gutteridge, 2000).

Metode ini bertujuan untuk mengetahui parameter yang menunjukan

aktivitas antioksidan yaitu parameter konsekuensi yang ekuivalen dapat

memberikan efek aktivitas antioksidan sebesar 50% (IC50). Parameter IC50 dapat

diketahui dengan menginterpretasikan hasil uji dalam suatu data eksperimental

(Molyneux, 2004).

Radikal DPPH memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 517 nm

dengan warna violet gelap. DPPH dapat memberikan serapan karena memiliki

gugus kromofor dan auksokrom pada struktur kimianya dan dengan adanya

delokalisasi elektron pada DPPH akan memberikan warna violet (Dehpour,

Ebrahimzadeh, dan Nabavi, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

16

Gambar 1. Struktur DPPH (Molyneux, 2004)

Gambar 2. Reduksi DPPH oleh senyawa antioksidan (Prakash, Rigelhof dan Miller,

2001)

Metode deoksi ribosa, disebut juga sebagai hydroxyl radical scavenging

assay merupakan saah satu metode sederhana dalam pengukuran aktivitas

antioksidan. Metode deoksiribosa memiliki sensitivitas tinggi dan tidak

memerlukan alat canggih dalam analisisnya. Prinsip dari metode deoksiribosa ini

berdasarkan pemecahan oksidatif 2-deoksiribosa oleh senyawa radikal hidroksil

dan hasil dari pemecahan tersebut akan bereaksi dengan asam tiobarbiturat dan

menghasilkan warna. Penambahan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

17

akan melindungi deoksiribosa dari radikal hidroksil sehingga pembentukan warna

menjadi berkurang (Haliwell, 1987).

Prinsip dari uji CUPRAC (Cupric Reducing Antioxidant Capacity) adalah

pembentukan kelat oleh bis (neukuproin) besi (II) menggunakan pereaksi redoks

kromogenik pada pH 7. Absorbansi dari pembentukan kelat Cu (I) Ne diperoleh

dengan mereaksikan asam askorbat berbagai konsentrasi dengan reagen CUPRAC.

Kondisi reaksi seperti konsentrasi reagen, pH, dan waktu oksidasi pada suhu kamar

dan peningkatan suhu pada percobaan dapat berasal dari sumber lain (Apak et al,

2005)

I. Spektrofotometri visibel

Spektrofotometri visibel merupakan salah satu teknik analisis fisika-kimia

yang mengamati tentang atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik pada

panjang gelombang 380-780 nm. Serapan maksimum suatu senyawa kimia

dipengaruhi oleh adanya kromofor dan gugus auksokrom. Interaksi antara senyawa

kimia yang memiliki gugus kromofor dengan radiasi elektromagnetik dan spektra

serapan elektromagnetik. Tiga hal yang mungkin timbul ketika terjadi interaksi

molekul dengan radiasi elektromagnetik adalah hamburan, absorbsi dan emisi

(Mulja dan Suharman, 1995).

Terikatnya gugus auksokrom pada gugus kromofor akan meningkatkan

absorbansinya dan menggeser puncak serapan ke panjang gelombang yang lebih

panjang. Peningkatan intensitas absorbsi disebut efek hiperkromik. Pergeseran

panjang gelombang dibedakan menjadi pergeseran batokromik, yaitu pergeseran

panjang gelombang ke arah yang lebih panjang yang disebabkan karena substitusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

18

atau pengaruh pelarut, dan pergseran hipsokromik, yaitu pergeseran serapan ke arah

panjang gelombang yang lebih pendek yang disebabkan karena substitusi atau

pengaruh pelarut (pergeseran biru) (Sastrohamidjojo, 2001).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis spektrofotometri UV-Vis:

1. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis

Hal yang perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap

pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubah menjadi

senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu. Pereaksi yang

digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:

Reaksinya selektif dan sensitif

Reaksinya cepat, kuantitatif, dan reprodusibel

Hasil reaksi stabil dalam dalam jangka waktu yang lama

Keselektifan dapat dinaikkan dengan mengatur pH, pemakaian masking agent

atau penggunaan teknik ekstraksi (Gandjar dan Rohman, 2007).

2. Waktu Operasional (Operating Time)

Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau

pembentukan warna. Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran

yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara

waktu pengukuran dengan absorbansi larutan (Gandjar dan Rohman, 2007).

Pada saat awal terjadi reaksi, absorbansi senyawa yang berwarna ini

meningkat sampai waktu tertentu hingga diperoleh absorbansi yang stabil.

Semakin lama pengukuran, maka ada kemungkinan senyawa yang berwarna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

19

tersebut menjadi rusak atau terurai sehingga intensitas warnanya turun

akibatnya absorbansinya juga turun (Gandjar dan Rohman, 2007).

3. Pemilihan Panjang Gelombang

Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah

panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Untuk memilih

panjang gelombang maksimal, dilakukan dengan membuat kurva hubungan

antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada

konsentrasi tertentu (Gandjar dan Rohman, 2007).

Ada beberapa alasan mengapa harus menggunakan panjang gelombang

maksimal, yaitu:

Pada panjang gelombang maksimal, bentuk kurva kepekaannya juga

maksimal karena pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan

absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar

Di sekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi datar

dan pada kondisi tersebut hukum Lambert-Beer akan terpenuhi

Jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh

pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan

panjang gelombang maksimal (Gandjar dan Rohman, 2007).

4. Pembuatan Kurva Baku

Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianalisis dengan berbagai

konsentrasi. Masing-masing absorbansi larutan dengan berbagai konsentrasi

diukur, kemudian dibuat kurva yang merupakan hubungan antara absorbansi

(y) dengan konsentrasi (x). Penyimpangan dari garis lurus biasanya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

20

disebabkan oleh kekuatan ion yang tinggi, perubahan suhu, dan reaksi ikutan

yang terjadi (Gandjar dan Rohman, 2007).

5. Pembacaan Absorbansi Sampel atau Cuplikan

Absorban yang terbaca hendaknya antara 0,2 - 0,8 atau 15% - 70% jika

dibaca sebagai transmitans. Anjuran ini ini berdasarkan anggapan bahwa

kesalahan dalam pembacaan T adalah 0,005 atau 0,5% (Gandjar dan Rohman,

2007).

J. Landasan Teori

Radikal bebas merupakan senyawa yang memiliki elektron tidak

berpasangan penyebab terjadinya mutasi patogenik yang memicu timbulnya

berbagai penyakit. Radikal bebas dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan

diredam dengan antioksidan. Antioksidan meredam radikal bebas dengan memutus

reaksi dari radikal bebas.

Antioksidan banyak terdapat pada tumbuhan yang ada disekitar kita, salah

satunya sisik naga. Sisik naga merupakan tumbuhan epifit yang menempel pada

inang. Pada penelitian (Wulandari, et al., 2013), sisik naga telah terbukti

mengandung senyawa yang dapat menimbulkan aktivitas antioksidan. Sampling

dilakukan pada sisik naga yang menempel pada inang jambu air karena jambu air

mempunyai banyak kandungan bermanfaat yang diperkirakan akan meningkatkan

aktivitas dari ekstrak sisik naga. Kandungan senyawa yang dapat menimbulkan

aktivitas antioksidan diketahui melalui uji kualitatif KLT dilanjutkan uji

antioksidan. Karakterisasi simplisia dan ekstrak dilakukan untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

21

kualitas simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol

sisik naga.

Metode yang digunakan adalah DPPH, karena relatif mudah dan spesifik

untuk uji antioksidan menggunakan metode ini. Simplisia sisik naga dimaserasi

kemudian dibuat ekstrak kental yang kemudian menjadi larutan uji untuk dihitung

IC50. Penetapan karakter dilakukan menurut Farmakope Indonesia. Untuk

mengetahui kandungan senyawa pada ekstrak sisik naga yang berpotensi

menimbulkan aktivitas antioksidan digunakan KLT dengan berbgai standar.

Perhitungan IC50 dilakukan dengan melakukan pengukuran absorbansi

menggunakan Spektrofotometer UV-Vis double beam. Larutan uji (sisik naga)

dibandingkan dengan kurva baku yang dibuat dengan standar rutin dengan

konsentrasi tertentu. Digunakan rutin karena rutin (dalam hal ini baku) mempunyai

efek antioksidan yang sudah diketahui secara pasti kadarnya. Penurunan absorbansi

yang terjadi seiring dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak merupakan respon

yang kemudian dihitung menjadi IC50.

K. Hipotesis

1. Simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol

tumbuhan sisik naga yang menempel pada inang jambu air memiliki

kualitas yang baik sesuai dengan standar.

2. Ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol tumbuhan

sisik naga yang menempel pada inang jambu air memiliki aktivitas

antioksidan yang dinyatakan dengan (IC50).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental dengan rancangan

acak lengkap pola searah. Merupakan jenis penelitian eksperimental karena

penelitian ini mencari hubungan sebab akibat dari ekstrak tumbuhan sisik naga yang

menempel pada inang jambu air yang digunakan dengan nilai IC50 yang dihasilkan.

Rancangan acak karena pengambilan sampel tumbuhan sisik naga yang menempel

pada inang jambu air dilakukan secara acak, tidak ada pemilihan secara khusus.

Rancangan lengkap karena terdapat kontrol positif, kontrol negatif dan kelompok

perlakuan.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

a. Variabel bebas: konsentrasi ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat

dan ekstrak metanol tumbuhan sisik naga.

b. Variabel tergantung: aktivitas antioksidan konsentrasi ekstrak

diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol tumbuhan sisik

naga (%IC).

c. Variabel pengacau terkendali: waktu pemanenan, tempat tumbuh.

d. Variabel pengacau tak terkendali: usia tumbuhan, kondisi lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

23

2. Definisi operasional

a. Ekstrak diklorometan tumbuhan sisik naga adalah hasil dari maserasi

simplisia tumbuhan sisik naga menggunakan penyari diklorometan

selama 24 jam lalu diuapkan membentuk cairan berwarna hijau kental.

b. Ekstrak etil asetat tumbuhan sisik naga adalah hasil dari maserasi

simplisia tumbuhan sisik naga menggunakan penyari etil asetat selama

24 jam lalu diuapkan membentuk cairan berwarna hijau kental.

c. Ekstrak metanol tumbuhan sisik naga adalah hasil dari maserasi

simplisia tumbuhan sisik naga menggunakan penyari metanol selama

24 jam lalu diuapkan membentuk cairan berwarna hijau kental.

d. Persen inhibition concentration (%IC) adalah persen yang menyatakan

kemampuan ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak

metanol tumbuhan sisik naga dalam meredam radikal bebas dalam hal

ini DPPH.

e. Inhibition concentration 50 (IC50) adalah konsentrasi ekstrak

diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol tumbuhan sisik

naga yang dapat meredam 50% radikal bebas (DPPH).

C. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitin ini: tumbuhan sisik naga yang diperoleh dari

Madukismo Kasihan Bantul Yogyakarta; bahan kimia kualitas pro analitik E.Merck

berupa etanol; bahan kimia kualitas pro analitik Sigma Chem. Co., USA berupa

fenol, bahan kimia kualitas teknis CV. General Labora berupa etanol dan

alumunium foil, air suling, dikorometana (teknis), etil asetat (teknis), metanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

24

(teknis), toluen (pro analisis), etil asetat (proanalisis), asam asetat (pro analisis),

DPPH (Aldrich), metanol (pro analisis), n-butanol (pro analisis), lempeng KLT

(Merck), Eugenol (Merck), Rutin (Sigma), Asam tanat (Sigma), β sitosterol

(Sigma), Vanilin (Merck), asam sulfat (Merck), Dragendorf (Sigma), FeCl3, AlCl3.

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: Shaker (Innova TM

2100), vortex (Janke&Kunkel), spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu UV double

beam, alat penggiling, bejana maserasi, peralatan kromatografi lapis tipis, pH meter

(Eutech Instrumen pH 510) penguap putar (rotary evaporator) (Buchi R-205,

Jerman), peralatan gelas, mikropipet (Acura 825, Socorex).

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi Tanaman

Determinasi dilakukan terhadap tumbuhan sisik naga di

Laboratorium Kebun Obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta menggunakan acuan United States Department of Agriculture.

2. Pembuatan Simplisia

Tumbuhan sisik naga diambil dari kebun di daerah Madukismo

Kaasihan Bantul Yogyakarta. Tumbuhan sisik naga yang sudah dipetik

kemudian disortasi basah. Hasil sortasi kemudian dicuci untuk

menghilangkan kotoran yang menempel seperti debu dan serangga dan

pengotor lainnya. Tumbuhan sisik naga kemudian dicuci dengan air

mengalir untuk menghilangkan kotoran yang melekat lalu ditiriskan sampai

sisa air menghilang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

25

Tumbuhan sisik naga dikeringkan dengan panas sinar matahari

dengan ditutup kain hitam kemudian dalam oven pada suhu 40 ºC.

Dikatakan kering jika daun dapat hancur ketika diremas dengan tangan.

Tumbuhan sisik naga yang telah dikeringkan kemudian diserbuk

menggunakan blender, lalu diayak menggunakan ayakan nomor 40.

3. Ekstraksi Tumbuhan Sisik Naga

Ditimbang kurang lebih 500 g serbuk kering tumbuhan sisik naga

kemudian dimaserasi dengan pelarut diklorometan. Maserasi dilakukan

berulang-ulang dengan pelarut yang sama sampai filtrat hasil maserasi

jernih. Ampas diangin-anginkan kemudian dimaserasi kembali dengan

pelarut etil asetat dilanjutkan metanol, kemudian hasil maserasi disaring dan

filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan vacuum rotary evaporator pada

suhu lebih kurang 50 ºC sehingga diperoleh ekstrak kental etil asetat dan

ekstrak kental metanol. Masing-masing ekstrak ditimbang dan dihitung

rendemen ekstrak.

4. Karakterisasi Ekstrak

a. Pemeriksaan mikroskopik simplisia

Pemeriksaan mikroskopik penampang melintang dan penampang

membujur daun serta batang tumbuhan sisik naga. Daun dan batang diiris

setipis mungkin supaya didapatkan hasil yang bagus ketika diamati

menggunakan mikroskop. Pengamatan mikroskopi juga dilakukan serbuk

tumbuhan sisik naga kering dengan bantuan kloralhidrat kemudian

dipanaskan untuk melihat fragmen pengenal pada tumbuhan sisik naga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

26

b. Penetapan kadar abu total

Sejumlah 2 sampai 3g serbuk, ekstrak diklorometan, ekstrak etil

asetat dan ekstrak metanol ditimbang seksama dan dimasukkan ke dalam

krus silika yang telah dipijarkan dan ditara, dipijarkan pelahan-lahan hingga

arang habis, didinginkan dan ditimbang. Jika dengan cara trsebut arang

tidak dapat dihilangkan, ditambahkan air panas, diaduk, disaring melalui

kertas saring bebas abu. Kertas saring beserta sisa penyaringan dipijarkan

dalam krus yang sama. Filtrat dimasukan kedalam krus, diuapkan dan

dipijarkan hingga bobot tetap. Kadar abu total dihitung terhadap berat bahan

uji, dinyatakan dalam % b/b.

c. Penetapan kadar abu tidak larut asam

Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu total dididihkan

menggunakan 25 mL asam klorida encer LP selama 5 menit. Dikumpulkan

bagian yang tidak larut asam, disaring melalui kertas saring bebas abu,

dicuci dengan air panas, dipijarkan dalam krus hingga bobot tetap. Kadar

abu yang tidak larut asam dihitung terhadap berat bahan uji, dinyatakan

dalam % b/b.

d. Penetapan kadar sari larut air

Sejumlah 5g serbuk, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan

ekstrak metanol ditimbang seksama. Dimasukkan kedalam labu bersumbat,

ditambahkan 100 mL air jenuh kloroform, dikocok berkali-kali selama 6

jam, dibiarkan selama 18 jam, disaring, diuapkan 20 mL filtrat hingga

kering dalam cawan dangkal beralas datar yang telah dipanaskan 105 oC dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

27

ditara, dipanaskan sisa pada suhu 105 oC hingga bobot tetap. Dihitung kadar

dalam % sari larut air.

e. Penetapan kadar sari larut etanol

Sejumlah 5g serbuk, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan

ekstrak metanol ditimbang seksama, dimasukkan kedalam labu bersumbat,

ditambahkan 100 mL etanol 95% P, dikocok berkali-kali selama 6 jam

pertama, dibiarkan selama 18 jam. Disaring cepat untuk menghindari

penguapan etanol, diuapkan 20 mL filtrat hingga kering dalam cawan

dangkal beralas datar yang telah dipanaskan 105 oC dan ditara, dipanaskan

sisa pada suhu 105 oC hingga bobot tetap. Dihitung kadar dalam % sari larut

etanol.

f. Uji kandungan kimia ekstrak

Ekstrak diklorometan/ekstrak etil asetat/ekstrak metanol tumbuhan

sisik naga yang digunakan untuk identifikasi ekstrak secara KLT dibuat

dengan melarutkan 0,5 g ekstrak diklorometan/ekstrak etil asetat/ekstrak

metanol tumbuhan sisik naga dengan pelarut yang sesuai dimana ekstrak

larut. Ekstrak diklorometan/ekstrak etil asetat/ekstrak metanol kemudian

ditotolkan pada fase diam silika 60 GF 254 dengan menggunakan pipa

kapiler sebanyak 5-10 µL. Fase gerak yang digunakan meliputi:

toluen : etil asetat (93:7 v/v) dengan pembanding eugenol

n butanol : asam asetat : air (4:1:5 v/v) dengan pembanding rutin

n butanol : asam asetat : air (5:1:4 v/v) dengan pembanding asam tanat

0,05% dalam etanol 70%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

28

etil asetat : toluen (9:1: v/v) dengan pembanding β-sitosterol

Deteksi dilakukan pada sinar UV 254 dan 366 nm dan pereaksi

semprot vanillin asam sulfat, Dragendorf, FeCl3, AlCl3. Bercak yang

muncul dibandingkan dengan standar.

5. Uji aktivitas antioksidan

Pada masing-masing ekstrak tumbuhan sisik naga (ekstrak

diklorometan, ekstrak etil asetat, ekstrak metanol) diuji aktivitas antioksidan

menurut metode Bloiss dengan beberapa modifikasi. Nilai IC50 dihitung

dengan menggunakan rumus persamaan regresi.

a. Uji pendahuluan (optimasi panjang gelombang DPPH)

Larutan DPPH yang telah dibuat dengan konsentrasi 20 µg/ml

ditentukan spektrum serapannya menggunakan spektrofotometer UV pada

panjang gelombang 400 nm hingga 600 nm dan ditentukan panjang

gelombang optimumnya.

b. Pembuatan larutan

1) Pembuatan larutan DPPH

Sejumlah 10 mg DPPH ditimbang dan dilarutkan dalam 100 mL

metanol p.a didapatkan kosentrasi 100 µg/mL. Kemudian dipipet 20

mL kemudian ditambahkan volumenya dengan 100 mL metanol p.a (20

µg/mL).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

29

2) Persiapan Larutan Uji Ekstrak

a. Ekstrak diklorometan dan etil asetat

Pembuatan larutan induk (konsentrasi 5000 µg/mL).

Sejumlah 50 mg ekstrak ditimbang dan dilarutkan dalam 10 mL

metanol p.a hingga homogen.

Pembuatan larutan seri (konsentrasi 0,05; 0,25; 0,5; 0,75;

dan 1 mg/mL). Sejumlah masing-masing 0,1; 0,5; 1; 1,5; dan 2 mL

dipipet dan dimasukkan kedalam labu ukur 10 mL dan dicukupkan

volumenya dengan metanol p.a hingga 10 mL.

b. Ekstrak metanol

Pembuatan larutan induk (konsentrasi 2000 µg/mL).

Sejumlah 20 mg ekstrak ditimbang dan dilarutkan dalam 10 mL

metanol p.a hingga homogen.

Pembuatan larutan seri (konsentrasi 0,06; 0,12; 0,2; 0,35;

dan 0,5 mg/mL). Dipipet masing-masing 0,3; 0,6; 1; 1,75; dan 2,5 mL

dimasukkan kedalam labu ukur 10 mL dan dicukupkan volumenya

dengan metanol p.a hingga 10 mL.

3) Pembuatan larutan kontrol

Larutan blanko yang digunakan adalah 0,2 mL metanol p.a

dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 3,8 mL DPPH,

dikocok hingga homogen. Didiamkan selama 30 menit (operating

time).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

30

4) Pembuatan larutan rutin sebagai pembanding

Pembuatan larutan induk (konsentrasi 1000 µg/mL).

Sejumlah 10 mg rutin ditimbang dan dilarutkan dalam 10 mL metanol

p.a hingga homogen.

Pembuatan larutan seri (konsentrasi 10, 20, 30, 40 dan 50

µg/mL). Dipipet masing-masing 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5 mL dimasukkan

kedalam labu ukur 10 mL dan dicukupkan volumenya dengan metanol

p.a hingga 10 mL.

b. Pengujian aktivitas antioksidan

Dari masing-masing larutan uji dipipet 0,2 mL dimasukkan

kedalam tabung reaksi, ditambahkan 3,8 mL DPPH 20 µg/mL, digojog

hingga homogen, didiamkan selama 30 menit (reaction time) dan diukur

serapannya pada panjang gelombang 516 nm (hasil orientasi). Dilakukan

pengujian yang sama untuk pembanding rutin.

c. Perhitungan nilai IC50

Nilai IC50 dihitung berdasarkan presentase inhibisi terhadap radikal

DPPH dari masing-masing konsentrasi larutan sampel dengan rumus :

%𝒊𝒏𝒉𝒊𝒃𝒊𝒔𝒊 =𝒂𝒃𝒔 𝒌𝒐𝒏𝒕𝒓𝒐𝒍 − 𝒂𝒃𝒔 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍

𝒂𝒃𝒔 𝒌𝒐𝒏𝒕𝒓𝒐𝒍× 𝟏𝟎𝟎%

Setelah didapatkan presentasi inhibisi dari masing-masing

konsentrasi, kemudian dintentukan persamaan y = a + bx dengan

perhitungan secara regresi linear dimana x adalah konsentrasi (µg/mL) dan

y adalah presentase inhibisi (%). Aktivitas antioksidan dinyatakan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

31

Inhibition Concentration 50% (IC50) yaitu konsentrasi sampel yang dapat

meredam radikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tumbuhan

Determinasi tumbuhan berfungsi untuk memastikan tumbuhan yang

digunakan benar Pyrrosia piloselloides (L.) M.G. Price atau biasa disebut dengan

sisik naga yang dimaksudkan menurut ciri-cirinya. Determinasi dilakukan dengan

cara mencocokan sampel tumbuhan yang diambil dengan literatur yang ada.

Kecocokan yang telah didapat kemudian akan menyimpulkn hingga pada nama

spesies yaitu Drymoglossum piloselloides (L.) C. Presl. Karena dari awal peneliti

menggunakan nama spesies Pyrrosia piloselloides (L.) M.G. Price peneliti harus

mencari sinonim dan (United States Department of Agriculture, 2015) menyatakan

bahwa kedua nama spesies tersebut sama atau bersinonim. Hasil determinasi

didukung dengan surat determinasi (lampiran 1) yang diterbitkan oleh

Laboratorium Kebun Obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

B. Pengumpulan Bahan

Tumbuhan sisik naga diperoleh dari pohon inang jambu air yang berada di

daerah Madukismo Kasihan Bantul Yogyakarta. Sisik naga yang digunakan sebagai

sampel penelitian diambil dari 3 pohon jambu air yang berbeda dengan jarak pohon

kurang lebih 100m. Pengambilan sampel sisik naga dilakukan pada bulan Mei 2015

pada pukul 06.00-07.00 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

33

Gambar 3. Jambu air (Syzygium aqueum). (dokumen pribadi)

Pengambilan sampel dilakukan pagi hari karena terkait dengan kandungan

metabolit sekunder yang lebih baik ketika diambil pagi hari. Pada pagi hari,

tumbuhan belum terpapar sinar matahari. Kandungan metabolit sekunder akan

berkurang ketika tumbuhan diambil pada siang hari karena terjadi penguapan dan

proses fotosintesis. Pemanenan pada musim kemarau juga berpengaruh terhadap

kondisi tumbuhan, sebab pada musim penghujan tingkat kelembapan tinggi yang

membuat jamur mudah tumbuh dan banyaknya kadar air sehingga mempersulit

proses pengeringan (Agoes, 2006).

Dipilih herba yang kondisinya baik supaya hasil yang didapatkan juga baik,

setidaknya terhindar dari serangga. Daun yang digunakan berupa tropofil dan

sporofil, daun tropofil berbentuk bulat berukuran lebih kecil dari sporofil, keduanya

memiliki daun yang tebal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

34

Gambar 4. Daun sisik naga. (dokumen pribadi)

C. Uji Mikroskopik

Uji mikroskopik merupakan salah satu uji untuk memastikan bahwa

tumbuhan yang diambil dan digunakan oleh peneliti tepat sesuai denga tumbuhan

yang diharapkan, dalam hal ini sisik naga. Uji mikroskopik dapat digunakan untuk

uji identifikasi kebenaran dalam pengambilan sampel karena setiap tumbuhan

memiliki unsur-unsur anatomi yang khas, termasuk pada sisik naga.

Pemeriksaan mikroskopik dilakukan pada serbuk simplisia, irisan daun

membujur dan irisan daun melintang. Menurut Materia Medika Indonesia Jilid V,

pengamatan mikroskopik pada penampang irisan melintang yang melalui tulang

daun sisik naga akan tampak epidermis atas yang terdiri dari 1 lapis sel yang

berbentuk empat persegi panjang, kutikula tebal di antaranya terdapat sel

bernoktah, stomata sedikit, kadang-kadang terdapat rambut penutup berbentuk

bintang. Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel yang berbentuk empat persegi

panjang, kutikula tebal, stomata lebih banyak daripada epidermis atas, terkadang

ada ramput penutup berbentuk bintang. Mesofil tidak mempunyai jaringan palisade,

jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel, terdapat sel sekresi, berkas

pembuluh tipe konsentris amfikibral. Serbuk berwarna hijau kecoklatan. Fragmen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

35

pengenal adalah sel epidermis atas bentuk tidak beraturan, dinding tebal

bergelombang, sel epidermis bawah tidak beraturan, pada epidermis bawah terdapat

stomata kriptopor dengan tipe anomisitik, sel sekresi, rambut penutup bentuk

bintang, dan sel parenkim mesofil besar bentuk poligonal (DepkesRI, 1989).

Sedangkan fragmen khas serbuk simplisia sisik naga yang ada pada Materia

Medika Indonesia jilid V yaitu sel epidermis atas bentuk tidak beraturan, dinding

tebal bergelombang, warna kuning, ada sel bernoktah. Epidermis bawah bentuk

tidak beraturan, dinding tebal bergelombang, dinding berwarna kuning, terdapat

stomata kriptopor dengan tipe anomisitik. Sel parenkim mesofil besar, bentuk

poligonal. Rambut penutup bentuk bintang atau tangan terdiri dari 1 sampai 2 sel,

panjang ujung runcing, lumen lebar, sel sekresi dengan isi berwarna kuning coklat

(DepkesRI, 1989).

Hasil pemeriksaan mikroskopik tumbuhan sisik naga pada pohon inang

jambu air didapatkan unsur-unsur anatomi antara lain: stomata, epidermis bawah

dan rambut penutup. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk tumbuhan sisik naga

pada pohon inang jambu air didapatkan unsur-unsur anatomi yaitu epidermis

bawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

36

Hasil Mikrokopik MMI Jilid V Keterangan

2

1

Sayatan permukaan bawah daun

2

1

1. Stomata

2. Epidermis bawah

1

1

Penampang membujur daun

1

1. Rambut penutup

1

Fragmen serbuk simplisia

1

1. Epidermis bawah

Gambar 5. Hasil uji mikroskopik tumbuhan dan serbuk sisik naga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

37

D. Pembuatan Simplisia

Herba tumbuhan sisik naga yang telah dipanen kemudian disortasi basah

terlebih dahulu dengan tujuan menghilangkan bahan atau tumbuhan asing.

Kemudian herba sisik naga dicuci dengan air bersih dengan tujuan untuk

menghilangkan pengotor khususnya pengotor polar dan debu yang menempel pada

herba. Digunakan air bersih supaya herba sisik naga tidak tercemar oleh bakteri

yang banyak terdapat pada air yang tidak bersih. Setelah dicuci bersih, tumbuhan

sisik naga dijemur dengan bantuan panas matahari karena daunnya yang tebal

sehingga perlu bantuan sinar matahari supaya proses pengeringan dapat

berlangsung lebih cepat. Pada saat penjemuran, sebisa mungkin herba sisik naga

dihindarkan dari sinar matahari secara langsung karena sinar matahari langsung

berpotensi merusak kandungan senyawa yang terdapat pada herba sisik naga.

Pengeringan merupakan proses yang sangat penting dalam pembuatan

simplisia. Tujuan pengeringan adalah menurunkan kadar air, sehingga tidak mudah

ditumbuhi kapang dan bakteri, menghilangkan aktivitas enzim yang bisa

menguraikan kandungan zat aktif, memudahkan proses pengolahan selanjutnya,

sehingga dapat lebih ringkas, tahan lama dan mudah disimpan. Selain

memperpanjang umur simpan juga menentukan kualitas simplisia. Hal yang perlu

diperhatikan selama proses pengeringan adalah suhu pengeringan, kelembaban

udara, aliran udara, waktu pengeringan dan luas permukaan bahan. Selama proses

pengeringan bahan simplisia, faktor-faktor tersebut harus diperhatikan sehingga

diperoleh simplisia kering yang tidak mudah mengalami kerusakan selama

penyimpanan (Pramono, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

38

E. Ekstraksi

Sisik naga yang telah dikeringkan kemudian diblender dengan tujuan untuk

mengecilkan partikel, kemudian diayak mengunakan ayakan dengan nomer mesh

40. Ukuran partikel (simplisia) yang kecil akan memperluas area kontak dengan

pelarut. Area kontak yang lebih luas meningkatkan proses penarikan senyawa kimia

yang diinginkan karena jarak zat yang terlarut untuk berdifusi menuju cairan

penyari lebih kecil (Rahayu, 2009).

Tabel I. Nomor Mesh Ayakan dan Ukurannya.

(Netafim, 2016)

Ekstraksi dilakukan pada simplisia yang sudah dibuat oleh peneliti

menggunakan metode maserasi. Kelebihan dari metode maserasi yaitu

pengerjaannya yang sederhana dan waktu kontak sampel dan penyari yang lama

(Agoes, 2006). Pada proses maserasi terjadi pemecahan membran sel dan dinding

sel akibat perbedaan tekanan antara di dalam dan luar sel sehingga senyawa

metabolik dapat tertarik keluar oleh penyari (Fouad, 2005). Selain itu, maserasi juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

39

tidak membutuhkan panas, hal ini juga menurunkan resiko terjadi penurunan

aktifitas antioksidan yang terdapat pada sampel. Proses maserasi dilakukan selama

24 jam kemudian sampel dan ekstrak dipisahkan dengan disaring. Dilakukan

remaserasi pada setiap pelarut yang digunakan hingga pelarut menjadi bening,

kemudian diganti dengan pelarut yang lain, hal ini bertujuan supaya senyawa kimia

yang terdapat pada simplisia sisik naga dapat terambil dengan optimal. Proses

maserasi ini dibantu dengan orbital shaker untuk pengadukan. Pengadukan dapat

meningkatkan kontak antara cairan penyari dengan partikel-partikel sampel

sehingga ekstraksi dapat berlangsung dengan efektif (Tanjung dan Utami, 2008).

Penyaringan menggunakan kain putih bersih yang telah dijenuhkan

menggunakan penyari terlebih dahulu sebelum digunakan. Menggunakan kain

bertujuan untuk meningkatkan efisiensi. Ekstrak cair yang didapatkan dari hasil

penyaringan kemudian dipekatkan menggunakan vacuum rotary evaporator hingga

mengental. Prinsip kerja dari vacuum rotary evaporator yaitu menguapkan pelarut

dengan menurunkan tekanan sehingga pelarut akan menguap pada suhu dibawah

titik didihnya sehingga suhu yang diperlukan untuk pemanasan tidak tinggi, sekitar

50-60 oC. Penguapan menggunakan vacuum rotary evaporator harus dihentikan

sebelum ekstrak mengering karena akan kesulitan pada saat pengeluaran ekstrak

dari LAB. Untuk mengoptimalkan penguapan penyari, penguapan dilanjutkan

dengan waterbath pada suhu 60 oC dan penyimpanan ekstrak pada oven dengan

suhu 40 oC hingga bobot tetap untuk menghitung rendemen.

Penggunaan pelarut dalam suatu metode ekstraksi harus disesuaikan dengan

kepolaran senyawa-senyawa yang diinginkan. Pelarut polar cenderung lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

40

melarutkan senyawa yang lebih polar, dalam simplisia bahan alam dan pelarut non

polar akan melarutkan senyawa yang lebih non polar sehingga ekstraksi akan lebih

efisien dalam menyari senyawa alam yang diinginkan (Heinrich, et al., 2012).

Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan 3 pelarut yaitu

diklorometan, etil asetat dan metanol. Jika dilihat dari kepolarannya, urutan proses

pengambilan senyawa kimia berawal dari senyawa non polar–polar dengan teori

like dissolve like dimana pelarut polar cenderung akan mengambil senyawa polar,

demikian juga dengan pelarut non polar. Tujuan digunakan 3 pelarut yaitu supaya

senyawa pada ekstrak tumbuhan sisik naga dapat terambil dengan optimal. Menurut

Reichardt dan Welton (2011), diklorometan merupakan pelarut atau penyari yang

bersifat non polar, etil asetat semi polar dan metanol cenderung dapat mengambil

senyawa-senyawa polar. Jika dilihat dari rendemen yang didapatkan, dapat

dikatakan bahwa sisik naga mempunyai kandungan senyawa kimia bersifat polar

yang lebih dominan.

Tabel II. Data Rendemen Ekstrak Diklorometan, Etil Asetat dan Metanol.

Nama ekstrak Cawan kosong Cawan + isi Berat ekstrak Rendemen

Diklorometan 56,2379 g 74,7981 g 18,5602 g 3,71204%

Etil asetat 51,8946 g 57,2253 g 5,3307 g 1,06614%

Metanol 56,5946 g 117,2851 g 60,6905 g 12,1381%

F. Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak

Uji karakterisasi simplisia dan ektstrak bertujuan untuk memastikan bahwa

simplisia dan ekstrak yang digunakan oleh peneliti memenuhi standar mutu dan

kualitas yang telah ditentukan. Hal ini penting dilakukan apalagi jika simplisia yang

digunakan dibuat sendiri oleh peneliti seperti yang dilakukan pada penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

41

Prosedur uji karakterisasi simplisia dan ekstrak ini mengacu pada Parameter

Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Uji yang dilakukan meliputi:

1. Uji kadar abu total

Tujuan dari uji kadar abu total adalah untuk melihat gambaran

kandungan mineral internal dan eksternal berupa senyawa organik dan

anorganik yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak (Depkes

RI, 2000).

Penetapan kadar abu dilakukan dengan memijarkan serbuk dan ekstrak

menggunakan tanur. Serbuk atau ekstrak diletakan pada krus platina yang tahan

terhadap temperatur tinggi kemudian dipijarkan hingga menjadi abu. Pemijaran

dengan temperatur tinggi bertujuan untuk mendetruksi senyawa organik yang

mengandung karbon sehingga akan menguap dan tertinggal hanya bahan

anoranik baik yang logam maupun non logam.

Tabel III. Data Kadar Abu Total.

Replikasi

% Kadar abu total

Serbuk Ekstrak

diklorometan

Ekstrak etil

asetat

Ekstrak

metanol

1 6,7394 % b/b 2,8661 % b/b 4,1110 % b/b 3,2546 % b/b

2 5,5806 % b/b 3,0865 % b/b 2,9093 % b/b 3,0727 % b/b

3 4,6422 % b/b 2,9582 % b/b 2,7238 % b/b 3,0163 % b/b

Kadar abu total simplisia menurut Materia Medika Indonesia jilid V tidak

boleh lebih dari 8%, jika dilihat dari tabel III data pengujian kadar abu total

yang didapatkan peneliti, dapat dikatakan bahwa simplisia yang dibuat oleh

peneliti telah memenuhi standar yang telah ditentukan oleh MMI jilid V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

42

2. Uji kadar abu tidak larut asam

Uji ini bertujuan untuk mengetahui jumlah abu yang diperoleh dari faktor

eksternal, berasal dari pengotor yang berasal dari pasir atau tanah silikat

(Depkes RI, 2000).

Uji penetapan kadar abu tidak larut asam dilakukan dengan cara

mendidihkan abu simplisia dan ekstrak hasil penetapan kadar abu total dengan

asam Klorida encer P dengan tujuan untuk melarutkan bahan anorganik logam

yang terlarut dalam asam kuat, sehingga yang tersisa adalah bahan anorganik

non logam.

Tabel IV. Data Pengujian Kadar Abu Tidak Larut Asam.

Replikasi

% Kadar abu tidak larut asam

Serbuk Ekstrak

diklorometan

Ekstrak etil

asetat

Ekstrak

metanol

1 0,4079 % b/b 0,2338 % b/b 0,9529 % b/b 0,4 % b/b

2 0,6122 % b/b 0,4109 % b/b 0,7415 % b/b 0,389 % b/b

3 0,4941 % b/b 0,1671 % b/b 0,7821 % b/b 0,3501 % b/b

Jika dilihat dari data uji kadar abu tidak larut asam yang diperoleh

peneliti pada tabel IV kemudian dibandingkan dengan literatur yang telah

ditetapkan oleh Materia Medika Indonesia jilid V yaitu tidak lebih dari 4,5 %,

dapat dikatakan bahwa simplisia telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh

MMI jilid V.

3. Uji kadar sari larut air

Uji kadar sari larut air bertujuan untuk memberikan gambaran awal

jumlah senyawa yang dapat tersari degan pelarut air dari suatu simplisia dan

ekstrak (Depkes RI, 2000).

Air yang digunakan pada uji ini adalah air-kloroform. Kloroform

ditambahkan dalam pelarut untuk mencegah terjadinya pembusukan zat selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

43

maserasi karena air sangat berpotensi menjadi tempat tumbuh bagi mikroba

yang dapat menyebabkan pembusukan. Dalam penetapan kadar sari larut air,

sejumlah simplisia dan ekstrak disari dengan pelarut air-kloroform. Proses

maserasi ini bertujuan agar senyawa dalam simplisia dan ekstrak dapat

tereksitasi ke dalam pelarut, kemudian maserat disaring dan diuapkan diuapkan

untuk menghilangkan pelarut.

Tabel V. Data Pengujian Kadar Sari Larut Air.

Replikasi

% Kadar sari larut air

Serbuk Ekstrak

diklorometan

Ekstrak etil

asetat

Ekstrak

metanol

1 24,5549 % b/b 1,7784 % b/b 15,6721 % b/b 83,1518 % b/b

2 24,3365 % b/b 4,2555 % b/b 15,1781 % b/b 73,6732 % b/b

3 24,4322 % b/b 1,6018 % b/b 14,919 % b/b 78,8817 % b/b

Uji kadar sari larut air yang dilakukan oleh peneliti disajikan pada tabel

V. Menurut Materia Medika Indonesia jilid V, kadar sari yang larut dalam air

pada simplisia yang memenuhi syarat yaitu tidak kurang dari 25,5%. Jika

dibandingkan dengan data yang didapatkan oleh peneliti, simplisia sisik naga

inang jambu air tidak memenuhi standar yang telah ditentukan menurut

Materia Medika Indonesia jilid V. Hal ini dapat disebabkan karena sedikit

kandungan dari simplisia sisik naga pohon inang jambu air yang dapat larut

dalam air.

4. Uji kadar sari larut etanol

Uji kadar sari larut etanol bertujuan untuk memberikan gambaran awal

jumlah senyawa yang dapat tersari degan pelarut etanol dari suatu simplisia

dan ekstrak (Depkes RI, 2000). Digunakan pelarut etanol 95% dengan tujuan

agar senyawa-senyawa yang dapat tersari lebih optimal. Setelah dimaserasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

44

selama 24 jam, maserat disaring dan diuapkan untuk menghilangkan

pelarutnyanya.

Tabel VI. Data Pengujian Kadar Sari Larut Etanol.

Replikasi

% Kadar sari larut etanol

Serbuk Ekstrak

diklorometan

Ekstrak etil

asetat

Ekstrak

metanol

1 25,3760 %b/b 20,8984 % b/b 48,6896 % b/b 72,3463 % b/b

2 23,3859 %b/b 20,7057 % b/b 48,1501 % b/b 81,1258 % b/b

3 44,7363 %b/b 20,3409 % b/b 52,3617 % b/b 84,1402 % b/b

Menurut Materia Medika Indonesia jilid V, kadar sari yang larut dalam

etanol pada simplisia tidak boleh kurang dari 6%. Jika dibandingkan dengan

tabel VI data uji kadar sari larut etanol yang dilakukan oleh peneliti pada

simplisia daun sisik naga dapat dikatakan bahwa simplisia telah memenuhi

kriteria yang telah ditentukan dalam MMI jilid V. Sedangkan dalam MMI jilid

V tidak menetapkan kadar sari larut etanol untuk ekstrak.

G. Uji Kromatografi Lapis Tipis

Pada penelitian ini, uji KLT bertujuan untuk mengetahui kandungan pada

ekstrak dengan menggunakan standar sebagai pembanding. Kromatografi lapis tipis

merupakan proses pemisahan menggunakan fase diam dan fase gerak. Fase diam

yang digunakan dalam penelitian ini adalah silika gel GF254, silika gel dipanaskan

terlebih dahulu pada suhu 110 oC selama 30 menit supaya penyerapan dan elusi

dapat berjalan dengan baik, karena keberadaan air dalam silika dapat mengganggu

elusi. Fase gerak dalam penelitian ini berfungsi sebagai pelarut pengembang yang

bergerak secara menaik disepanjang fase diam.

Dalam penelitian ini optimasi fase gerak dilakukan dengan menggunakan

empat jenis fase gerak dan empat pembanding, yaitu toluen : etil asetat (93:7 v/v)

dengan pembanding eugenol, n butanol : asam asetat : air (4:1:5 v/v) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

45

pembanding rutin, n butanol : asam asetat : air (5:1:4 v/v) dengan pembanding asam

tanat dan etil asetat : toluen (9:1: v/v) dengan pembanding β-sitosterol . Fase gerak

yang digunakan dalam KLT harus memiliki kemurnian yang tinggi, sehingga

digunakanlah pelarut pro analisis dalam penelitian ini. Deteksi yang digunakan

dalam penelitian ada deteksi fisika dan kimia. Deteksi fisika menggunakan lampu

UV 254 nm dan 366 nm, sedangkan deteksi kimia menggunakan FeCl3 dan AlCl3.

Fase Diam : Silika gel GF254

Fase Gerak : Toluen : Etil asetat (93:7 v/v)

Pembanding : Eugenol

Tabel VII. Data KLT dengan Pembanding Eugenol.

No. Ekstrak Deteksi Pereaksi

Kimia (FeCl3)

Deteksi UV 254 Deteksi UV 366

Rf Warna Rf Warna Rf Warna

1. Dikloro

metan

0,16

0,19

0,34

Hijau

0,3 Pemada

man

0,16

0,19

0,28

0,34

0,55

0,63

0,68

0,81

Merah

2. Etil

Asetat

- - - - 0,15

0,17

0,27

0,31

0,33

0,55

0,62

Merah

3. Metanol - - - - 0,32 Merah

4. Standar

Eugenol

0,51 Ungu 0,51 Pemada

man

0,11

0,31

0,55

Biru

Dari hasil KLT pada tabel VII, menunjukkan bahwa ekstrak diklorometan

dan etil asetat mengandung eugenol yang ditunjukan oleh nilai rf yang sama

(dicetak warna merah) dari ekstrak dan standar eugenol sebagai pembanding. Akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

46

tetapi jika dilihat pada UV 366 (lampiran 10), warna pemendaran yang ditimbulkan

oleh standar eugenol dan sampel berbeda. Dengan adanya perbedaan warna yang

ditimbulkan, maka belum bias dikatakan bahwa sampel mengandung eugenol. Pada

standar eugenol didapatkan beberapa rf, hal ini dapat disebabkan karena standar

eugenol yang digunakan tidak murni.

Fase Diam : Silika gel GF254

Fase Gerak : n butanol : asam asetat : air (4:1:5 v/v)

Pembanding : Rutin

Tabel VIII. Data KLT dengan Pembanding Rutin (Flavonoid).

No. Ekstrak Deteksi Pereaksi

Kimia (AlCl3)

pada UV 366

Deteksi UV 254 Deteksi UV 366

Rf Warna Rf Warna Rf Warna

1. Dikloromet

an

0,45

0,52

Putih

0,88 Pemada

man

0,88 Merah

2. Etil Asetat 0,52

0,6

0,73

Kuning

Biru

muda

- - 0,57 Biru

3. Metanol 0,15

0,39

0,41

0,52

0,6

0,65

Kuning

Biru

0,15

0,65

Pemada

man

Pemada

man

0,15

0,41

0,52

0,65

0,77

Biru

4. Rutin

(flavonoid)

0,52

0,6

Kuning 0,52

Pemada

man

0,52

Pemada

man

Dari hasil uji KLT pada tabel VIII, menunjukan bahwa hasil uji kualitatif KLT

dari ekstrak etil asetat dan metanol sisik naga inang jambu air memiliki kandungan

flavonoid. Hal ini dapat dilhat dari nilai rf (dicetak warna merah) pada ekstrak etil

asetat, metanol dan standar rutin sebagai pembanding yaitu 0,52 dengan deteksi

menggunakan AlCl3 dan dalam sinar UV 366 nm. Adanya flavonoid dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

47

teridentifikasi dengan pereaksi amoniak, NaOH, AlCl3, dan sitroborat yang

ditunjukan dengan warna kuning (Mabry, et al., 1970).

Fase Diam : Silika gel GF254

Fase Gerak : n butanol : asam asetat : air (5:1:4 v/v)

Pembanding : Asam Tanat 0,05% dalam etanol 70%

Tabel IX. Data KLT dengan Pembanding Asam Tanat (Tanin).

No. Ekstrak Deteksi Pereaksi

Kimia (FeCl3)

Deteksi UV 254 Deteksi UV 366

Rf Warna Rf Warna Rf Warna

1. Dikloro

metan

0,85 Hijau

0,85 Pemadaman

0,85 Merah

2. Etil

Asetat

0,85 Hijau 0,85 Pemadaman 0,85

0,55

Merah

Biru

3. Metanol 0,1 Hitam 0,1

0,63

Pemadaman

0,42

0,63

Biru

4. Asam

tanat

(tanin)

0,1 Hitam 0,1 Pemadaman 0,63

0,72

Kuning

Dari hasil uji kualitatif KLT pada tabel IX, menunjukan bahwa ekstrak

metanol sisik naga pada pohon inang jambu air mengandung tanin. Hal ini dapat

dilihat dari nilai rf (dicetak warna merah) pada ekstrak dan standar tanin yaitu 0,1.

Deteksi pada sinarUV 254 nm terjadi pemadaman sedangkan deteksi menggunakan

FeCl3 terjadi perubahan warna menjadi hitam.

Adanya tanin dalam bahan uji dapat diidentifikasi dengan menambahkan

garam gelatin dalam ekstrak etanol bahan uji, maka akan terbentuk endapan

(Farnsworth, 1966). Pereaksi lain yang sering digunakan untuk identifikasi tanin

adalah FeCl3, garam fast blue, dan prusian blue, tannin dengan FeCl3 akan

membentuk kompleks yang berwarna biru sampai hitam, dengan garam fast blue

berwarna merah karena terbentuknya senyawa diazo, dan berwarna biru dengan

prusian blue karena terjadi oksidasi dengan adanya garam feri (Jork et al., 1990).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

48

Fase Diam : Silika gel GF254

Fase Gerak : etil asetat : toluen (9:1: v/v)

Pembanding : β-sitosterol

Tabel X. Data KLT dengan Pembanding Β-Sitosterol (Steroid)

No. Ekstrak Deteksi

Pereaksi

Kimia (FeCl3)

Deteksi UV 254 Deteksi UV 366

Rf Warna Rf Warna Rf Warna

1. Dikloro

metan

0,72 Hijau

0,54

0,72

Pemadaman

0,66

0,72

Merah

2. Etil

Asetat

0,72 Hijau 0,72 Pemadaman 0,72 Merah

3. Metanol - - - -

0,72

0,37

Merah

Biru

4. Steroid 0,66 Ungu 0,66 Pemadaman 0,66 Biru

Dari hasil KLT pada tabel X, menunjukkan bahwa pada ekstrak

diklorometan sisik naga pada pohon inang jambu air mengandung steroid. Hal ini

disebabkan karena nilai rf (dicetak warna merah) yang dihasilkan sama pada deteksi

sinar UV 366 nm pada ekstrak dan pembanding standar β-sitosterol yaitu sebesar

0,66.

H. Uji Aktivitas Antioksidan (DPPH)

1. Penentuan panjang gelombang maksimum (lamda max)

Pengujian antioksidan dengan metode DPPH diawali dengan

scanning panjang gelombang maksimum DPPH karena yang akan dideteksi

oleh Spektrofotometer UV adalah DPPH. Penentuan panjang gelombang

serapan maksimum bertujuan untuk memperoleh panjang gelombang yang

akan digunakan untuk mengukur serapan sampel. Digunakan panjang

gelombang maksimum karena menurut Gandjar dan Rohman (2007) pada

panjang gelombang tersebut perubahan sedikit konsentrasi akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

49

menghasilkan perubahan absorbansi yang signifikan dengan kata lain

pengukuran lebih peka atau sensitif.

Scanning panjang gelombang maksimum larutan DPPH dilakukan

pada range 600-400 nm. Penentuan panjang gelombang menggunakan

DPPH dengan konsentrasi 20 µg/ml dan didapatkan panjang gelombang

maksimum sebesar 516 nm, sedangkan menurut (Blois, Kedare and Singh,

2011) panjang gelombang serapan maksimum DPPH secara teoretis adalah

517 nm). Perbedaan panjang gelombang yang diperoleh dengan teoretis

masih dapat diterima karena menurut Farmakope Indonesia edisi IV (1995),

perbedaan panjang gelombang yang masih diperbolehkan yaitu 2 nm.

2. Penentuan Operating Time (OT)

Operating time ditentukan untuk mengetahui waktu yang

dibutuhkan agar suatu reaksi berlangsung dengan sempurna. Penentuan OT

dilakukan dengan mengukur absorbansi larutan campuran antara DPPH 3,8

ml dengan rutin 0,2 ml pada panjang gelombang serapan maksimum yang

telah didapatkan yaitu 516 nm memggunakan Spektrofotometer UV-Vis.

Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali dengan konsentrasi rutin 0,005

mg/ml; 0,025 mg/ml dan 0,05 mg/ml. Penggunaan tiga konsentrasi tersebut

diharapkan dapat merepresentasikan operating time dari konsentrasi yang

berbeda. Pengukuran dilakukan setiap 5 menit, dimulai pada menit ke-5

sampai menit ke-60. Operating time ditentukan berdasarkan waktu ketika

nilai absorbansi mulai stabil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

50

Tabel XI. Data Absorbansi Penentuan Operating Time.

Konsentrasi Rutin 0,005

mg/ml

0,015

mg/ml

0,025

mg/ml

Keterangan

Menit ke-5 0,655 0,621 0,575

Menit ke-10 0,654 0,616 0,563

Menit ke-15 0,654 0,612 0,553

Menit ke-20 0,654 0,608 0,546

Menit ke-25 0,653 0,605 0,541

Menit ke-30 0,653 0,604 0,538 OT

Menit ke-35 0,654 0,603 0,536

Menit ke-40 0,655 0,603 0,538

Menit ke-45 0,655 0,601 0,540

Menit ke-50 0,657 0,603 0,541

Menit ke-55 0,658 0,604 0,541

Menit ke-60 0,659 0,604 0,541

Gambar 6. Kurva hasil absorbansi operating time tiap satuan waktu.

Dari data operating time yang diperoleh pada tabel XI dan gambar

6 dapat ditentukan bahwa OT dari DPPH dengan rutin adalah 30 menit, yang

berarti reaksi sudah berjalan sempurna setelah 30 menit.

0.5

0.55

0.6

0.65

0.7

0 10 20 30 40 50 60 70

Ab

sorb

ansi

Waktu (menit)

KURVA OPERATING TIME

0,005 mg/ml

0,015 mg/ml

0,025 mg/ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

51

3. Uji aktivitas antioksidan rutin sebagai pembanding

Pengukuran aktivitas antioksidan rutin sebagai pembanding

menggunakan metode DPPH. Metode DPPH merupakan metode uji

anktivitas antioksidan menggunakan radikal bebas yang umum, sederhana,

cepat dan sampel serta bahan kimia yang digunakan hanya sedikit.

Pengukuran menggunakan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang

gelombang 516 nm dan operating time 30 menit. Prinsip dari metode DPPH

adalah interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara transfer elektron atau

radikal hidrogen, antioksidan akan menetralkan karakter radikal bebas dari

DPPH. Jika semua elektron pada radikal bebas DPPH telah berpasangan,

maka warna larutan akan berubah dari ungu menjadi kuning terang (Green,

2004). Dari teori diatas, dapat dikatakan selanjutnya bahwa semakin kuat

aktivitas antioksidan maka semakin banyak elektron bebas yang akan

berpasangan yang menyebabkan perubahan warna semakin kuning cerah.

Warna kuning cerah ini yang ketika diukur absorbansinya menggunakan

Spektrofotometer UV-Vis akan menimbulkan absorbansi yang kecil

(Molyneux, 2004).

Rutin termasuk dalam golongan senyawa flavonoid yang

mempunyai gugus OH fenolat yang telah terbukti dapat menimbulkan

aktivitas antioksidan sehingga dapat digunakan sebagai pembanding.

Kurva baku rutin sebagai pembanding dibuat dengan menyiapkan

lima konsentrasi rutin sebagai seri dan dilakukan replikasi sebanyak tiga

kali. Replikasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat keterulangan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

52

sehingga data yang diperoleh lebih valid dan dapat dipercaya kebenarannya.

Jika dilihat dari data yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa %IC akan

meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi dari seri rutin. Settelah

didapatkan data %IC kemudian digunakan untuk menghitung persamaan

regresi linear.

Parameter aktivitas antioksidan pada suatu senyawa atau ekstrak

dinyatakan dalam IC50. IC50 merupakan konsentrasi dari senyawa atau

ekstrak yang mempunyai aktivitas antioksidan yang dapat meredam radikal

bebas (dalam penelitian ini DPPH) sebesar 50% yang diperoleh dari suatu

persamaan regresi linear yang menyatakan hubungan antara konsentrasi

senyawa atau ekstrak dengan % IC. Semakin kecil konsentrasi yang dapat

menimbulkan IC50 maka aktivitas antioksidan dari senyawa atau ekstrak

tersebut semakin baik (Zou, Lu dan Wei, 2004).

Tabel XII. Konsentrasi, %IC dan Persamaan Regresi Linier Rutin

Replikasi Konsentrasi rutin

(mg/ml)

% IC Persamaan regresi linear

1

0,01 17,21170

y = 912,22x + 7,9862

r = 0,998899

0,02 26,85026

0,03 34,42341

0,04 44,06196

0,05 54,21687

2

0,01 18,93287

y = 777,97x + 12,22

r = 0,994937

0,02 29,60413

0,03 34,59552

0,04 44,06196

0,05 50,60241

3

0,01 22,71945

y = 755,59x + 14,269

r = 0,997296

0,02 28,05508

0,03 37,3494

0,04 44,06196

0,05 52,4957

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

53

Dari data pada tabel XII, dapat dilihat bahwa semakin tinggi

konsentrasi rutin yang digunakan, aktivitas antioksidan (%IC) yang

ditimbulkan juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena semakin banyak

pula pendonor atom untuk radikal DPPH sehingga radikal DPPH menjadi

lebih stabil.

Nilai r menunjukan koefisien korelasi regresi linear antara rutin

dengan %IC. Dari kurva (lampiran 11) dapat dilihat bahwa hubungan antara

konsentrasi rutin dengan %IC korelasinya berbanding lurus, artinya

semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka %IC juga semakin besar.

Persamaan regresi linear yang didapatkan digunakan untuk menghitung

IC50.

4. Uji aktivitas antioksidan sampel

Tabel XIII. Konsentrasi, %IC dan Persamaan Regresi Linier Ekstrak

Diklorometan Replikasi Konsentrasi

ekstrak

diklorometan

(mg/ml)

% IC Persamaan regresi linear

1

0,05 3,598485

y = 53,109x + 0,9493

r = 0,993881

0,25 11,36364

0,5 22,34848

0,75 41,09848

1 52,27273

2

0,05 8,118081

y = 54,469x + 2,8458

r = 0,996243

0,25 12,91513

0,5 22,69373

0,75 40,2214

1 53,69004

3

0,05 3,787879

y = 53,88x - 0,5851

r = 0,997948

0,25 10,98485

0,5 25,94697

0,75 39,96212

1 53,78788

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

54

Tabel XIV. Konsentrasi, %IC dan Persamaan Regresi Linier Ekstrak

Etil Asetat Replikasi Konsentrasi

ekstrak etil asetat

(mg/ml)

%IC Persamaan regresi linear

1

0,05 2,72373

y = 50,391x + 0,4078

r = 0,998899

0,25 11,47859

0,5 25,29182

0,75 36,18677

1 50,77821

2

0,05 2,755905

y = 53,556x + 0,1276

r = 0,999650

0,25 12,99212

0,5 27,75590

0,75 40,35433

1 53,34645

3

0,05 2,669405

y = 57,822x - 1,0705

r = 0,997647

0,25 12,32033

0,5 26,69405

0,75 44,55852

1 55,85216

Tabel XV. Konsentrasi, %IC dan Persamaan Regresi Linier Ekstrak

Metanol Replikasi Konsentrasi

ekstrak metanol

(mg/ml)

% IC Persamaan regresi linear

1

0,06 8,11808

y = 106,62x + 1,2986

r = 0,998299

0,12 12,91513

0,2 22,69373

0,35 40,2214

0,5 53,69004

2

0,06 7,01107

y = 106,2x + 0,369

r = 0,998849

0,12 13,65314

0,2 20,1107

0,35 38,37638

0,5 53,32103

3

0,06 7,590133 y = 103,03x + 0,9159

r = 0,995289

0,12 13,66224

0,2 21,82163

0,35 33,96584

0,5 54,26945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

55

Tabel XVI. Nilai IC50 Rutin dan Masing-Masing Ekstrak

Persamaan regresi linier dan hasil %IC ekstrak diklorometan,

ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol sisik naga ditunjukan pada tabel XIII,

XIV dan XV. Korelasinya sama dengan rutin pada tabel XII, yaitu %IC

meningkat seiring dengan kenaikan dari konsentrasi ekstrak. Konsentrasi

ekstrak dibuat berbeda dan cenderung lebih besar dari konsentrasi rutin

dengan tujuan untuk mendapatkan %IC lebih dari 50. Jika %IC tidak

mencapai 50, IC50 yang didapatkan nantinya merupakan hasil ekstrapolasi

yang kurang dapat dipercaya kebenaran datanya. Standar deviasi (SD)

menunjukan variansi data yang diperoleh, dalam hal ini data yang diperoleh

pada setiap replikasi. Standar deviasi nilainya cenderung mengikuti nilai

mean. Apabila mean yang diperoleh besar maka nilai SD juga cenderung

Rutin

Replikasi IC50 (µg/mL) Rerata ± SD

1 46,05

47,300±1,255 2 48,56

3 47,29

Ekstrak diklorometan sisik naga

Replikasi IC50 (µg/ml) Rerata ± SD

1 923,58

902,136±31,711 2 865,71

3 917,12

Ekstrak etil asetat sisik naga

Replikasi IC50 (µg/ml) Rerata ± SD

1 984,15

920,526±69,588 2 931,22

3 846,21

Ekstrak metanol sisik naga

Replikasi IC50 (µg/ml) Rerata ± SD

1 456,77

466,833±9,824 2 467,33

3 476,40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

56

besar, demikian pula sebaliknya jika nilai mean kecil, nilai SD juga akan

cenderung kecil (Budiarto, 2002).

Tabel XVII. Kategori Nilai IC50 pada Rutin dan Setiap Ekstrak

(Fidrianny, Darmawanti dan Sukrasno, 2014).

Menurut Fidrianny, Darmawanti dan Sukrasno (2014), rutin masuk

dalam golongan antioksidan kuat, sedangkan ekstrak diklorometan, ekstrak

etil asetat dan ekstrak metanol sisik naga pada pohon inang jambu air masuk

dalam kategori antioksidan lemah.

Gambar 7. Histogram perbandingan nilai IC50 rutin dan ekstrak

diklorometan, ekstrak etil asetat serta ekstrak metanol sisik naga.

0

200

400

600

800

1000

Rutin Diklorometan Etil asetat Metanol

% IC 47.3 902.13667 920.5267 466.8333

Ko

nse

ntr

asi (

µg

/ml)

NILAI IC50 RUTIN DAN EKSTRAK SISIK NAGA

Tingkat Aktivitas Antioksidan (IC50)

dengan Metode DPPH

Sampel IC50

(µg/ml)

Sangat

Kuat (< 50

µg/ml)

Kuat

(50-100

µg/ml)

Sedang

(101-150

µg/ml)

Lemah

(>150

µg/ml)

Rutin 47,3 ѵ

Ekstrak

Diklorometa

n

902,136 ѵ

Ekstrak Etil

Asetat

920,526 ѵ

Ekstrak

Metanol

466,833 ѵ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

57

Setelah didapatkan data IC50 (tabel XVI) kemudian dilakukan uji statistik

terhadap data yang diperoleh untuk memastikan perbedaan yang bermakna antara

nilai IC50 rutin dan ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat serta ekstrak metanol

sisik naga. Uji yang pertama dilakukan adalah uji normalitas Shapiro-wilk karena

jumlah data yang diuji kurang dari 50 (Dahlan, 2012). Uji dilakukan pada data IC50

rutin dan ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat serta ekstrak metanol sisik naga

untuk mengetahui apakah data yang didapatkan terdistribusi secara normal atau

tidak. Uji normalitas data akan menentukan jenis uji statistik selanjutnya yang akan

digunakan apakah uji parametrik (terdistribusi normal) atau non-parametrik

(terdistribusi tidak normal). Pada uji normalitas, data yang didapatkan terbukti

terdistribusi normal apabila p-value >0,05. Hasilnya adalah p-value untuk rutin

sebesar 0,987; p-value ekstrak diklorometan sisik naga 0,195; p-value ekstrak etil

asetat sisik naga 0,745; dan p-value ekstrak metanol sisik naga 0,916 sehingga dapat

disimpulkan bahwa rutin dan ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat serta ekstrak

metanol sisik naga memiliki data yang terdistribusi normal dan dapat dilanjutkan

untuk uji parametrik.

Uji statistik kedua yaitu uji parametrik (uji t tidak berpasangan). Uji ini

bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara IC50 rutin dan ekstrak

diklorometan, ekstrak etil asetat serta ekstrak metanol sisik naga. Hasil yang

diperoleh nilai p tidak terdeteksi karena sangat kecil <0,05 dengan taraf

kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat signifikansi

perbedaan antara nilai IC50 rutin dan ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat serta

ekstrak metanol sisik naga. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

58

diklorometan, ekstrak etil asetat serta ekstrak metanol sisik naga memiliki aktivitas

antioksidan yang lebih kecil daripada rutin dengan perbedaan yang bermakna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari uji karakteristik yang telah dilakukan simplisia sisik naga inang jambu air

memenuhi standar yang ditetapkan oleh MMI jilid V, kecuali pada uji kadar

sari larut air.

2. Berdasarkan nilai IC50 yang didapatkan melalui uji aktivitas antioksidan

menggunakan metode DPPH ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan

ekstrak metanol sisik naga mempunyai aktivitas antioksidan yang masuk dalam

kategori lemah dibandingkan dengan IC50 rutin.

B. Saran

1. Perlu dilakukan uji aktivitas antioksidan pada sisik naga yang menempel pada

pohon inang selain jambu air untuk membandingkan pengaruh inang terhadap

aktivitas antioksidan dari tumbuhan sisik naga.

2. Perlu dilakukan fraksinasi untuk mencari senyawa aktif dari ekstrak khususnya

ekstrak metanolik tanaman sisik naga yang mempunyai aktivitas antioksidan

paling besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

60

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2006, Teknologi Bahan Alam (Serial Farmasi Industri-2), edisi revisi,

Penerbit ITB, Bandung, hal. 10-20, 31-32.

Apak, R., Guclu, K., Ozyurek, M., Karademir, S.E., Altun, M., 2005, Total

Antioxidant Capacity Assay of Human Serum Using Copper (II)-

Neucuproine as Chromogenic Oxidant: The CUPRAC Method, Free Radiac

Res., (39), 949-961.

Bloiss M.S, 1958, Antioxidant Determinations by The Use of Stable Free Radicals,

Nature, 181, 1199-1200.

Budiarto, E., 2002, Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 95.

Cuvelier, M. E., Richard, H., dan Besset, C., 1992, Comparison of the Antioxidative

of Some Acid Phenols: Structure-Activity Relationship, Biosci. Biotechmol.

Biochem, 56 (2), 324-325.

Dahlan, 2012, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta,

hal. 54, 57.

Dehpour, A. A., Ebrahimzadeh, M. A, Nabavi, S. F., 2009, Antioxidant Activity of

Methanol Extract of Ferula Assafoetida and its Essential Oil Composition,

Grasas Aceites, 60 (4), 405-412.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986, Sediaan Galenika, Jilid 2,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 11-12.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1989, Materia Medika Indonesia, Jilid

V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. xviii, 184-

188.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Parameter Standar Umum

Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

Jakarta, hal. 10-11.

Febriani, D., Mulyanti, D., Risnawati, E., 2015, Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak

Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata Linn), Prosiding Penelitian SPeSIA

Unisba, 475-480.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

61

Fidrianny, I., Darmawanti, A., dan Sukrasno, Antioxidant Capacities From

Different Polarities Extracts of Cucurbitaceae Leaves Using Frap, DPPH

Assays And Correlation With Phenolic, Flavonoid, Carotenoid Content,

International Journal of Pharmacy nad Pharmaceutical Sciences, 2014,

(6): 858-862.

Fouad, T., 2005, Antioxidant, Nature, and Chemistry,

http://www.thedoctorslongue.net/medlongue/articles/antioxidant, diakses

tanggal 12 November 2015.

Farnsworth, N.R., 1966, Biological and Phytochemical Screening of Plants, J.

Pharm. Sci.,55 (3), 225-273.

Gandjar, I., G., dan Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, hal. 252-256, 324, 354, 359.

Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia, Terbitan Kedua, Penerbit ITB, Bandung,

hal. 71-72.

Halliwell, B., dan Gutteridge, J.M.C., 2000, Free Radical in Biology and Medicine,

Oxford University Press, New York.

Harmita, 2006, Buku Ajar Analisis Fisikokimia, Departemen Farmasi FMIPA

Universitas Indonesia, Depok.

Handa, S.S., Khanujaa, S.P.S., Longo, G., Rakes D.D., 2008, Extraction

Technologies for Medicinal and Aromatic Plants, Trieste: International

Centre of Sciences and High Technology, pp. 21-15.

Heinrich, M., Barne, J., Gibbons, S., Williamson, E. M., 2005, Farmakognosi dan

Fitoterapi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 79, 85.

Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III, Yayasan Sarana Wana

Jaya, Jakarta, hal. 1819.

Janeiro, P. and Bret, A.M.O., 2004, Catechin Electrochemical Oxidation

Mechaninsms, Analytica Chimica Acta, 518, 109-115.

Jork, H., Funk, W., Fischer, W., and Wimmer, H., 1990, Thin Layer

Chromatography Reagent and Detection Methods, VCH publishers, USA,

Vol. 1a, pp. 148, 152, 167, 207, 289.

Kim, D.K., Lee, K.W., Lee, H.J., and Lee, C.Y., 2002, Vitamin C Equivalent

Antioxidant capacity (VCEAC) of Phenolic Phytochemicals, J. Agric. Food

Chem, Vol. 50, 3713-3717

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

62

Koleva, I.I., van Beek, T.A., Linssen, J.P.H., de Groot, A., dan Evstatieva, L.N.,

2002, Screening of Plant Extracts For Antioxidant Activity: A Comparative

Study on Three Testing Methods, Phytochemical Analysis, Vol. 13, 8-17.

Kumalaningsih, 2007, Antioksidan Alami, http://repository.ipb.ac.id/bitstream

/handle/123456789/48301/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka_%20G11

hwi.pdf?sequence=5, diakses pada tanggal 23 April 2015.

Lampe, J. W., 1999, Health Effects of Vegetables and Fruit: Assesing Mechanisms

of Action in Human Experimental Studies, The American Journal of

Clinical Nutrition, Vol. 70, (3) 475s-490s.

Mabry, T.J., Markham, K.R., and Thomas, M.B., 1970, The Systematic

Identification of Flavonoid, Springer-Verlag, Berlin, pp. 50, 52.

Markham, K. R., 1988, Techniques of Flavonoids Identification, diterjemahkan

oleh Padwanita, K., Penerbit ITB, Bandung, hal. 15.

Molyneux, P., 2004, The Use of The Stable ree Radical DPPH for Estimating

Antioxidant Activity, Songklanakarin J. Sci. Technol., Vol. 26 (2), 211-219

Muchtadi, Deddy, M.S., 2013, Antioksidan dan Kiat Sehat Diusia Produktif,

Alfabeta, Bandung, hal. 18,

Mulja, M., danSuharman, 1995, Analisis Instrumental, Airlangga University Press,

Surabaya, hal. 7, 26-32.

Netafi, Mesh vs Micron Comparison Chart, 2016,

http://www.netafimusa.com/files/literature/wastewater/Mesh-vs-Micron.

pdf, diakses pada tanggal 13 Januari 2016.

Pavithra, B., 2014, Eugenol-A Review, Journal of Pharmaceutical Sciences and

Research, 153-154.

Pramono, S. 2006. Penanganan Pasca Panen Dan Pengaruhnya Terhadap Efek

Terapi Obat Alami. Prosiding Seminar nasional Tumbuhan Obat Indonesia

XXVIII, Bogor, hal. 1-6.

Proestos, C., Sereli, D., and Komaitis, M., 2006, Determination of phenolic

compounds in aromatic plant by RP-HPLC and GC-MS, J.Food Sci., 95:

44-52.

Purnawati, U., Turnip, M,. Lovadi, I., 2014, Eksplorasi Paku-Pakuan

(Pteridophyta) Di Kawasan Cagar Alam Mandor Kabupaten Landak,

Jurnal Protobiont, 3 (2): 155-165.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

63

Rahayu, S.S., 2009, Merawat Peralatan Ekstraksi, http://www.chem-is-

try.org/mteri_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/merawat-peralatan-

ekstraksi/, diakses tanggal 12 November 2015.

Reichardt, C., Welton, T., 2011, Solvents and Solvent Effects in Organic Chemistry,

Fourth Edition, Wiley-Vch GmbH & Co. KGaA, Wenheim, pp. 550-551.

Sahid, A., Pandiangan, D., Siahaan, P., Rumondor, M .J., Uji Sitotoksisitas Ekstrak

Metanol Daun Sisik Naga (Drymogsslossum piloselloides Pesl.) terhadap

Sel Leukimia P388., Jurnal MIPA UNSRAT Online, 2 (2): 94-99.

Sastrohamidjojo, H., 2001, Spektroskopi, Liberty, Yogyakarta, hal. 39-42.

Shahidi, F., 1997, Natural Antioxidants: Chemistry, Health Effects, and

Applications, AOCS Press, USA, hal. 1.

Tanjung, B.L.M., dan Utami, F.H., 2008, Pengaruh pH dan Kecepatan Pada

Ekstraksi Protein dari Tulang Ayam dengan Slovent Larutan NaOH,

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang

Togo, H., 2004, Advanced Free Radical Reactions for Organic Synthesis, Chiba,

Japan, hal. 13.

United States Department of Agriculture, 2005, 10 February, Taxon: Pyrrossia

piloselloides (L.) M.G. Price, Germplasm Resources Information Network,

http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/taxon.pl?447799, diakses

tanggal 12 Oktober 2015.

Voight, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendari

Noerono, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, hal. 566- 567.

Widiyanti, P.M, 2010, Aktivitas Anti Tumor Ekstrak Air Daun Sisik Naga (Pyrrosia

nummulariforia (SW) Ching) Terhadap Sel Lestari Tumor MCM B2 Secara

In Vitro. http://duniaveteriner.com/2010/07/aktivitas-anti-tumor-ekstrak-

air-daun-sisik-naga-pyrrosia-nummularifolia-sw-ching-terhadap-sel-

lestari-tumor-mcm-b2-secara-in-vitro/print, diakses pada November 3,

2014.

Winarsi, W., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Kanisius, Yogyakarta,

hal. 15, 79-81.

Wulandari, E.T., Elya, B., Hanani, E, Pawitan, J.A., 2013, In Vitro Antioxidant

And Cytotoxicity Activity of Extract and Fraction Pyrrosia piloselloides (L)

M.G Price, International Journal of PharmTech Research, 5 (1) 119-125.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

64

Zou, Y., Lu, Y., dan Wei, D., 2004 Antioxidant activity of Flavonoid-rich Extract

of Hypericum Perforratum L In Vitro, J. Agric. Food Chem, 52, 5032-5039.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

65

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

66

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat determinasi tumbuhan sisik naga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

67

Lampiran 2. Penimbangan simplisia tumbuhan sisik naga untuk maserasi

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Replikasi 5

Berat

Sampel

100,15 g 100,07 g 100,11 g 100,03 g 100,05 g

Lampiran 3. Penggunaan pelarut untuk maserasi

a. Diklorometan

DIKLOROMETAN

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Replikasi 5

300 mL 300 mL 300 mL 300 mL 250 mL

150 mL 100 mL 100 mL 100 mL 150 mL

150 mL 70 mL 70 mL 100 mL 150 mL

150 mL 250 mL

150 mL 100 mL

200 mL 300 mL

100 mL 100 mL

100 mL 100 mL

100 mL 100 mL

150 mL 100 mL

100 mL 100 mL

100 mL 100 mL

100 mL

100 mL

100 mL

b. Etil asetat

ETIL ASETAT

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Replikasi 5

300 mL 300 mL 300 mL 300 mL 300 mL

100 mL 100 mL 100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 150 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 150 mL 150 mL 100 mL 100 mL

150 mL 100 mL 100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL

100 mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

68

c. Metanol

METANOL

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Replikasi 5

300 mL 300 mL 300 mL 300 mL 300 mL

100 mL 100 mL 250 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL 100 mL

100 mL 100 mL

100 mL 100 mL

100 mL

100 mL

Lampiran 4. Perhitungan rendemen ekstrak

Nama ekstrak Replikasi Cawan kosong Cawan + isi Berat ekstrak

Diklorometan

1 59,5145 g 62,2948 g 2,7803 g

2 56,2632 g 58,9637 g 2,7005 g

3 21,7658 g 24,5962 g 2,8304 g

4 53,2549 g 58,3953 g 5,1404 g

5 36,9836 g 42,7241 g 5,7405 g

Etil asetat

1 36,7981 g 38,1087 g 1,3106 g

2 22,2457 g 23,0262 g 0,7805 g

3 22,3019 g 24,0626 g 1,7607 g

4 59,5032 g 60,2839 g 0,7807 g

5 56,3218 g 57,5025 g 1,1807 g

Metanol

1 56,5982 g 69,1789 g 12,5807 g

2 20,8396 g 33,4599 g 12,6203 g

3 52,5467 g 67,3972 g 14,8505 g

4 21,4045 g 32,1549 g 10,7504 g

5 56,2237 g 67,3172 g 11,0935 g

Berat ekstrak total

Nama ekstrak Cawan kosong Cawan + isi Berat ekstrak Rendemen

Diklorometan 56,2379 g 74,7981 g 18,5602 g 3,71204%

Etil asetat 51,8946 g 57,2253 g 5,3307 g 1,06614%

Metanol 56,5946 g 117,2851 g 60,6905 g 12,1381%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

69

Lampiran 5. Perhitungan kadar abu total

a. Serbuk

Kadar Abu Total % Rendemen

Replikasi 1

Cawan Kosong 33,4949

6,7394 % b/b Cawan + Isi 34,9520

Cawan + Abu 33,5931

Replikasi 2

Cawan Kosong 36,9556

5,5806 % b/b Cawan + Isi 37,9537

Cawan + Abu 37,0113

Replikasi 3

Cawan Kosong 52,6171

4,6422 % b/b Cawan + Isi 53,6468

Cawan + Abu 52,6649

b. Ekstrak diklorometan

Kadar Abu Total % Rendemen

Replikasi 1

Cawan Kosong 34,1715

2,8661 % b/b Cawan + Isi 35,1554

Cawan + Abu 34,1997

Replikasi 2

Cawan Kosong 31,0060

3,0865 % b/b Cawan + Isi 32,0039

Cawan + Abu 31,0368

Replikasi 3

Cawan Kosong 33,5492

2,9582 % b/b Cawan + Isi 34,5667

Cawan + Abu 33,5793

c. Ekstrak etil asetat

Kadar Abu Total % Rendemen

Replikasi 1

Cawan Kosong 52,6001

4,1110 % b/b Cawan + Isi 52,9674

Cawan + Abu 52,6152

Replikasi 2

Cawan Kosong 33,5515

2,9093 % b/b Cawan + Isi 33,9021

Cawan + Abu 33,5617

Replikasi 3

Cawan Kosong 36,9826

2,7238 % b/b Cawan + Isi 37,3534

Cawan + Abu 36,9927

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

70

d. Ekstrak metanol

Kadar Abu Total % Rendemen

Replikasi 1

Cawan Kosong 22,1827

3,2546 % b/b Cawan + Isi 24,2075

Cawan + Abu 22,2486

Replikasi 2

Cawan Kosong 31,0076

3,0727 % b/b Cawan + Isi 33,0351

Cawan + Abu 31,0699

Replikasi 3

Cawan Kosong 33,5506

3,0163 % b/b Cawan + Isi 35,6359

Cawan + Abu 33,6135

Lampiran 6. Penetapan kadar abu tidak larut asam

% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 =𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑏𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑎𝑠𝑎𝑚 (𝑔)

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 (𝑔)× 100%

a. Serbuk

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot sampel (g) 1,4571 0,9981 1,0297

Cawan kosong (g) 33,4949 36,9556 52,6171

Cawan + abu tidak larut

asam (g)

33,5021 36,9617 52,6219

Bobot abu tidak larut asam

(g)

0,0072 0,0061 0,0042

% Rendemen 0,4079 % b/b 0,6122 % b/b 0,4941 % b/b

b. Etil asetat

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot sampel (g) 0,3673 0,3506 0,3709

Cawan kosong (g) 52,6001 33,5515 36,9826

Cawan + abu tidak larut

asam (g)

52,6036 33,5541 36,9865

Bobot abu tidak larut asam

(g)

0,0035 0,0026 0,0029

% Rendemen 0,9529 % b/b 0,7415 % b/b 0,7821 % b/b

c. Diklorometan

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot sampel (g) 0,9839 0,9979 1,0175

Cawan kosong (g) 34,1715 31,0060 31,0368

Cawan + abu tidak larut

asam (g)

34,1748 31,0101 33,5509

Bobot abu tidak larut asam

(g)

0,0023 0,0041 0,0017

% Rendemen 0,2338 % b/b 0,4109 % b/b 0,1671 % b/b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

71

d. Ekstrak metanol

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot sampel (g) 2,0248 2,0275 2,0853

Cawan kosong (g) 22,1827 31,0076 33,5506

Cawan + abu tidak larut

asam (g)

22,1908 31,0155 33,5579

Bobot abu tidak larut asam

(g)

0,0081 0,0079 0,0073

% Rendemen 0,4 % b/b 0,389 % b/b 0,3501 % b/b

Lampiran 7. Penetapan kadar sari larut etanol

% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 =𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑟𝑖 (𝑔)

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 (𝑔)×

20

4× 100%

a. Serbuk

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot serbuk (g) 1,0305 1,0006 1,0126

Cawan kosong (g) 46,2416 48,1651 47,7567

Cawan + sari (g) 46,2939 48,1715 47,8473

Bobot sari (g) 0,0523 0,0468 0,0906

% Rendemen 25,3760 %b/b 23,3859 %b/b 44,7363 %b/b

b. Ekstrak diklorometan

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot serbuk (g) 1,0204 1,0118 1,0619

Cawan kosong (g) 46,2410 48,1232 47,7561

Cawan + sari (g) 46,2842 48,1651 47,7993

Bobot sari (g) 0,0423 0,0419 0,0432

% Rendemen 20,8984 % b/b 20,7057 % b/b 20,3409 % b/b

c. Ekstrak etil asetat

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot serbuk (g) 0,3625 0,3811 0,3705

Cawan kosong (g) 46,2419 48,1238 47,7559

Cawan + sari (g) 46,2772 48,1605 47,7993

Bobot sari (g) 0,0353 0,0367 0,0388

% Rendemen 48,6896 % b/b 48,1501 % b/b 52,3617 % b/b

d. Ekstrak metanol

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot serbuk (g) 5,0514 5,0132 4,9981

Cawan kosong (g) 46,2389 48,1220 47,7567

Cawan + sari (g) 46,9698 48,9354 48,5958

Bobot sari (g) 0,7309 0,8134 0,8394

% Rendemen 72,3463 % b/b 81,1258 % b/b 84,1402 % b/b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

72

Lampiran 8. Penetapan kadar sari larut air

%𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 =𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑟𝑖 (𝑔)

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 (𝑔)×

20

4× 100%

a. Serbuk

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot serbuk (g) 0,9998 1,0211 1,0171

Cawan kosong (g) 35,3721 47,7440 44,0232

Cawan + sari (g) 35,4212 47,7937 47,0729

Bobot sari (g) 0,0491 0,0497 0,0497

% Rendemen 24,5549 % b/b 24,3365 % b/b 24,4322 % b/b

b. Ekstrak diklorometan

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot serbuk (g) 1,0121 0,9987 1,0301

Cawan kosong (g) 46,2550 43,7961 47,7583

Cawan + sari (g) 46,2596 43,8046 47,7616

Bobot sari (g) 0,0036 0,0085 0,0033

% Rendemen 1,7784 % b/b 4,2555 % b/b 1,6018 % b/b

c. Ekstrak etil asetat

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot serbuk (g) 0,3318 0,3426 0,3519

Cawan kosong (g) 35,3732 7,7572 48,1149

Cawan + sari (g) 35,3836 47,7676 48,1254

Bobot sari (g) 0,0104 0,0104 0,0105

% Rendemen 15,6721 % b/b 15,1781 % b/b 14,919 % b/b

d. Ekstrak metanol

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Bobot serbuk (g) 5,0504 5,0405 4,9701

Cawan kosong (g) 43,1042 43,7915 46,2426

Cawan + sari (g) 43,9441 44,5339 47,0267

Bobot sari (g) 0,8399 0,7424 0,7841

% Rendemen 83,1518 % b/b 73,6732 % b/b 78,8817 % b/b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

73

Lampiran 9. Foto hasil kromatografi lapis tipis ekstrak diklorometan,

ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol tanaman sisik naga

A B C D A B C D

Ekstrak Diklorometan Ekstrak Etil Asetat

Hasil KLT pembanding eugenol pada sinar UV 366

Keterangan:

A: Standar eugenol

B: Sisik naga inang jambu air

C: Sisik naga inang kopi

D: Sisik naga inang teh

Rf 0

Rf 1

Rf 0,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

74

A B C D A B C D

Ekstrak Etil Asetat Ekstrak Metanol

Hasil KLT dengan pembanding rutin (flavonoid)

Rf 0,5

Keterangan:

A: Standar rutin

B: Sisik naga inang jambu air

C: Sisik naga inang kopi

D: Sisik naga inang teh

Rf 0

Rf 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

75

A B C D A B C D

Ekstrak Metanol UV 254 Ekstrak Metanol (FeCl3)

Hasil KLT dengan pembanding asam tanat (tanin).

Keterangan:

A: Standar tanin

B: Sisik naga inang jambu air

C: Sisik naga inang kopi

D: Sisik naga inang teh

Rf 1

Rf 0,5

Rf 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

76

A B C D

Ekstrak Diklorometan UV 366

Hasil KLT dengan pembanding β-sitosterol (steroid).

Lampiran 10. Data uji aktivitas antioksidan

a. Penimbangan DPPH

R 1 R 2 R 3 R 4

Arloji kosong 13,2521 g 13,2533 g 13,2496 g 13,3112 g

Arloji + sampel 13,2622 g 13,2636 g 13,2599 g 13,3214 g

Arloji + sisa 13,2522 g 13,2534 g 13,2498 g 13,3113 g

Sampel 0,0100 g 0,0102 g 0,0101 g 0,0101 g

b. Pengenceran DPPH

Dibuat DPPH dengan konsentrasi 0,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ 𝑎𝑡𝑎𝑢 20 µg

𝑚𝑙⁄

Volume pengambilan DPPH baku

REPLIKASI 1

10 𝑚𝑔

100 𝑚𝑙 = 0,1

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

Keterangan:

A: Standar steroid

B: Sisik naga inang jambu air

C: Sisik naga inang kopi

D: Sisik naga inang teh

Rf 1

Rf 0,5

Rf 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

77

0,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄

0,1 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 100 𝑚𝑙 = 20 𝑚𝑙

REPLIKASI 2

10,2 𝑚𝑔

100 𝑚𝑙 = 0,102

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

0,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄

0,102 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 100 𝑚𝑙 = 19,607 𝑚𝑙

REPLIKASI 3

10,1 𝑚𝑔

100 𝑚𝑙 = 0,101

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

0,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄

0,101 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 100 𝑚𝑙 = 19,801 𝑚𝑙

REPLIKASI 4

10,1 𝑚𝑔

100 𝑚𝑙 = 0,101

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

0,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄

0,101 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 100 𝑚𝑙 = 19,801 𝑚𝑙

c. Data penimbangan ekstrak untuk uji DPPH

Ekstrak diklorometan

R 1 R 2 R 3

Arloji kosong 14,2422 g 13,8529 g 14,2420 g

Arloji + sampel 14,2927 g 13,9034 g 14,2926 g

Arloji + sisa 14,2424 g 13,8532 g 14,2422 g

Sampel 0,0503 g 0,0502 g 0,0504 g

Ekstrak etil asetat

R 1 R 2 R 3

Arloji kosong 14,2420 g 14,2419 g 14,2418 g

Arloji + sampel 14,2924 g 14,2925 g 14,2923 g

Arloji + sisa 14,2421 g 14,2421 g 14,2419 g

Sampel 0,0503 g 0,0504 g 0,0504 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

78

Ekstrak metanol

R 1 R 2 R 3

Arloji kosong 13,8531 g 13,8529 g 14,2420 g

Arloji + sampel 13,8736 g 13,8734 g 14,2626 g

Arloji + sisa 13,8532 g 13,8532 g 14,2422 g

Sampel 0,0204 g 0,0202 g 0,0204 g

d. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Penimbangan DPPH : Arloji Kosong = 13,2624 gram

Arloji + Isi = 13,2726 gram

Arloji + Sisa = 13,2626 gram

Isi = 0,0100 gram

= 10 mg

10 𝑚𝑔

100 𝑚𝑙 = 0,1

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

Dibuat DPPH dengan konsentrasi 0,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ 𝑎𝑡𝑎𝑢 20 µg

𝑚𝑙⁄

C1 x V1 = C2 x V2

0,1 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ x 20 mL = C2 x 100 mL

C2 = 0,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄

Didapatkan Panjang Gelombang maksimum = 516 nm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

79

e. Penentuan Operating Time

Operating Time (OT) Konsentrasi Rutin 0,001 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ ; 0,025 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ ;

0,005 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄

Kertas kosong 13,2176 g

Kertas + sampel 13,3177 g

Kertas + sisa 13,2177 g

Rutin 0,0100 g

10 mg

10 mL = 1

mgmL⁄

Konsentrasi 1 : C1 x V1 = C2 x V2

1 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ x 0,05 mL = C2 x 10 mL

C2 = 0,005 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄

Konsentrasi 2 : C1 x V1 = C2 x V2

1 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ x 0,015 mL = C2 x 10 mL

C2 = 0,015 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

80

Konsentrasi 3 : C1 x V1 = C2 x V2

1 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ x 0,025 mL = C2 x 10 mL

C2 = 0,025 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄

Konsentrasi

Rutin

0.005

mg/mL

0,015

mg/mL

0,025

mg/mL

Keterangan

Menit ke-5 0,655 0,621 0,575

Menit ke-10 0,654 0,616 0,563

Menit ke-15 0,654 0,612 0,553

Menit ke-20 0,654 0,608 0,546

Menit ke-25 0,653 0,605 0,541

Menit ke-30 0,653 0,604 0,538 OT

Menit ke-35 0,654 0,603 0,536

Menit ke-40 0,655 0,603 0,538

Menit ke-45 0,655 0,601 0,540

Menit ke-50 0,657 0,603 0,541

Menit ke-55 0,658 0,604 0,541

Menit ke-60 0,659 0,604 0,541

Konsentrasi 0,05 mg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

81

Konsentrasi 0,15 mg/mL

Konsentrasi 0,25 mg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

82

f. Pembuatan kurva baku

Penimbangan rutin

R 1 R 2 R 3

Kertas kosong 14,4146 g 14,2496 g 14,2363 g

Kertas + sampel 14,4247 g 14,2598 g 14,2463 g

Kertas + sisa 14,4147 g 14,2497 g 14,2363 g

Rutin 0,0100 g 0,0101 g 0,0100 g

Pembuatan Larutan Baku Rutin (𝟏 𝒎𝒈

𝒎𝒍⁄ )

Replikasi 1

Konsentrasi baku: 10 mg

10 mL = 1

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,01

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,1 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 2 : 0,2

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,2 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 3 : 0,3

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,3 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 4 : 0,4

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,4 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,5 𝑚𝑙

Absorbansi Kontrol = 0,581

y = -5,3x + 0,5346

r = 0,9989

y = 912,22x + 7,9862

r = 0,998899

Replikasi 2

Konsentrasi baku: 10,1 mg

10 mL = 1,01

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,01

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1,01 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,099 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 2 : 0,2

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1,01 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,198 𝑚𝑙

KONSENTRASI ABSORBANSI

0,01 0,481

0,02 0,425

0,03 0,381

0,04 0,325

0,05 0,266

KONSENTRASI % IC

0,01 17,21170

0,02 26,85026

0,03 34,42341

0,04 44,06196

0,05 54,21687

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

83

Konsentrasi Seri 3 : 0,3

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1,01 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,297 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 4 : 0,4

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1,01 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,396 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1,01 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,495 𝑚𝑙

Absorbansi Kontrol = 0,581

y = -4,52x + 0,51

r = 0,994937

y = 777,97x + 12,22

r = 0,994937

Replikasi 3

Konsentrasi baku: 10,1 mg

10 mL = 1,01

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,01

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1,01 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,099 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 2 : 0,2

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1,01 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,198 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 3 : 0,3

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1,01 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,297 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 4 : 0,4

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1,01 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,396 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

1,01 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,495 𝑚𝑙

Absorbansi kontrol = 0,581

y = -4,39x + 0,4981

r = 0,997296

KONSENTRASI ABSORBANSI

0,01 0,471

0,02 0,409

0,03 0,380

0,04 0,325

0,05 0,287

KONSENTRASI % IC

0,01 18,93287

0,02 29,60413

0,03 34,59552

0,04 44,06196

0,05 50,60241

Konsentrasi Absorbansi

0,01 0,449

0,02 0,418

0,03 0,364

0,04 0,325

0,05 0,276

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

84

y = 755,59x + 14,269

r = 0,997296

g. Data pengujian sampel denga metode DPPH

Pengambilan Volume Seri Diklorometan

Replikasi 1

Konsentrasi baku: 50,3 mg

10 mL = 5,03

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,05

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,03 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,099 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 2 : 0,25

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,03 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,497 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 3 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,03 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,994 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 4 : 0,75

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,03 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,491 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 1

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,03 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,988 𝑚𝑙

0

10

20

30

40

50

60

0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06

Ab

sorb

ansi

Konsentrasi (mg/mL)

KURVA KONSENTRASI VS %IC RUTIN

Rep 1

Rep 2

Rep 3

KONSENTRASI % IC

0,01 22,71945

0,02 28,05508

0,03 37,3494

0,04 44,06196

0,05 52,4957

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

85

Aborbansi kontrol: 0,528

y = -0,2804x + 0,533

r = 0,993881

y = 53,109x + 0,9493

r = 0,993881

Replikasi 2

Konsentrasi baku: 50,2 mg

10 mL = 5,02

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,05

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,099 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 2 : 0,25

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,498 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 3 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,996 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 4 : 0,75

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,494 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 1

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,992 𝑚𝑙

Absorbansi kontrol: 0,527

y = -0,2871x + 0,542

R = 0,996243

KONSENTRASI ABSORBANSI

0,05 0,509

0,25 0,468

0,5 0,41

0,75 0,311

1 0,252

KONSENTRASI % IC

0,05 3,598485

0,25 11,36364

0,5 22,34848

0,75 41,09848

1 52,27273

KONSENTRASI ABSORBANSI

0,05 0,517

0,25 0,475

0,5 0,407

0,75 0,338

1 0,241

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

86

y = 54,469x + 2,8458

r = 0,996243

Replikasi 3

Konsentrasi baku: 50,4 mg

10 mL = 5,04

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,05

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,099 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 2 : 0,25

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,496 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 3 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,992 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 4 : 0,75

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,488 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 1

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,984 𝑚𝑙

Absorbansi kontrol: 0,528

y = -0,2845x + 0,5311

r = 0,997948

y = 53,88x - 0,5851

r = 0,997948

KONSENTRASI % IC

0,06 8,118081

0,12 12,91513

0,2 22,69373

0,35 40,2214

0,5 53,69004

KONSENTRASI ABSORBANSI

0,05 0,508

0,25 0,47

0,5 0,391

0,75 0,317

1 0,244

KONSENTRASI % IC

0,05 3,787879

0,25 10,98485

0,5 25,94697

0,75 39,96212

1 53,78788

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

87

Konsentrasi Seri Etil Asetat

Replikasi 1

Konsentrasi baku: 50,3 mg

10 mL = 5,03

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,05

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,03 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,099 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 2 : 0,25

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,03 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,497 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 3 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,03 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,994 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 4 : 0,75

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,03 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,491 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 1

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,03 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,988 𝑚𝑙

Absorbansi kontrol: 0,514

y = -0,259x + 0,5161

r = 0,998899

0

10

20

30

40

50

60

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

Ab

sorb

ansi

Konsentrasi (mg/mL)

KURVA KONSENTRASI VS %IC EKSTRAK DIKLOROMETAN

Rep 1

Rep 2

Rep 3

KONSENTRASI ABSORBANSI

0,05 0,5

0,25 0,455

0,5 0,384

0,75 0,328

1 0,253

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

88

y = 50,391x + 0,4078

r = 0,998899

Replikasi 2

Konsentrasi baku: 50,4 mg

10 mL = 5,04

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,05

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,099 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 2 : 0,25

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,496 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 3 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,992 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 4 : 0,75

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,488 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 1

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,984 𝑚𝑙

Absorbansi kontrol: 0,508

y = -0,2721x + 0,5074

r = 0,999650

y = 53,556x + 0,1276

r = 0,999650

Replikasi 3

Konsentrasi baku: 50,4 mg

10 mL = 5,04

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,05

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,099 𝑚𝑙

KONSENTRASI % IC

0,05 2,72373

0,25 11,47859

0,5 25,29182

0,75 36,18677

1 50,77821

KONSENTRASI ABSORBANSI

0,05 0,494

0,25 0,442

0,5 0,367

0,75 0,303

1 0,239

KONSENTRASI % IC

0,05 2,75590

0,25 12,99212

0,5 27,75590

0,75 40,35433

1 53,34645

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

89

Konsentrasi Seri 2 : 0,25

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,496 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 3 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,992 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 4 : 0,75

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,488 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 1

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

5,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,984 𝑚𝑙

Absorbansi kontrol: 0,487

y = -0,2816x + 0,4922

r = 0,997647

y = 57,822x - 1,0705

r = 0,997647

0

10

20

30

40

50

60

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

Ab

sorb

ansi

Konsentrasi (mg/mL)

KURVA KONSENTRASI VS %IC EKSTRAK ETIL ASETAT

Rep 1

Rep 2

Rep 2

KONSENTRASI ABSORBANSI

0,05 0,474

0,25 0,427

0,5 0,357

0,75 0,27

1 0,215

KONSENTRASI % IC

0,05 2,669405

0,25 12,32033

0,5 26,69405

0,75 44,55852

1 55,85216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

90

Konsentrasi Seri Metanol

Replikasi 1

Konsentrasi baku: 20,4 mg

10 mL = 2,04

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,06

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,294 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 2 : 0,12

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,588 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 3 : 0,2

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,980 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 4 : 0,35

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,716 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 2,451 𝑚𝑙

Absorbansi kontrol: 0,542

y = -0,5779x + 0,535

r = 0,998299

y = 106,62x + 1,2986

r = 0,998299

Replikasi 2

Konsentrasi baku: 20,2 mg

10 mL = 2,02

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,06

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,297 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 2 : 0,12

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,594 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 3 : 0,2

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,990 𝑚𝑙

KONSENTRASI ABSORBANSI

0,06 0,498

0,12 0,472

0,2 0,418

0,35 0,324

0,5 0,251

KONSENTRASI % IC

0,06 8,118081

0,12 12,91513

0,2 22,69373

0,35 40,2214

0,5 53,69004

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

91

Konsentrasi Seri 4 : 0,35

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,733 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,02 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 2,475 𝑚𝑙

Absorbansi kontrol: 0,541

y = -0,5756x + 0,54

r = 0,998849

y = 106,2x + 0,369

r = 0,998849

Replikasi 3

Konsentrasi baku: 20,4 mg

10 mL = 2,04

mgmL⁄

Konsentrasi Seri 1 : 0,06

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,294 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 2 : 0,12

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,588 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 3 : 0,2

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 0,980 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 4 : 0,35

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 1,716 𝑚𝑙

Konsentrasi Seri 5 : 0,5

𝑚𝑔𝑚𝑙⁄

2,04 𝑚𝑔

𝑚𝑙⁄ × 10 𝑚𝑙 = 2,451 𝑚𝑙

Absorbansi kontrol: 0,527

y = -0,543x + 0,5222

r = 0,995289

KONSENTRASI ABSORBANSI

0,06 0,504

0,12 0,468

0,2 0,431

0,35 0,334

0,5 0,253

KONSENTRASI % IC

0,06 7,01107

0,12 13,65314

0,2 20,1107

0,35 38,37638

0,5 53,32103

KONSENTRASI ABSORBANSI

0,06 0,487

0,12 0,455

0,2 0,412

0,35 0,348

0,5 0,241

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

92

y = 103,03x + 0,9159

r = 0,995289

Lampiran 12. Data uji statistik.

0

10

20

30

40

50

60

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

Ab

sorb

ansi

Konsentrasi (mg/mL)

KURVA KONSENTRASI VS %IC EKSTRAK METANOL

Rep 1

Rep 2

Rep 3

KONSENTRASI % IC

0,06 7,590133

0,12 13,66224

0,2 21,82163

0,35 33,96584

0,5 54,26945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · karakter simplisia, ekstrak diklorometan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol berguna untuk mengetahui kualitasnya berupa

94

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul “Uji Antioksidan Ekstrak

Tanaman Sisik Naga (Pyrossia piloselloides (L.) M.G

Price) pada Pohon Inang Jambu Air (Syzygium aqueum)

dengan Metode 2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH)

dan Penetapan Karakter Ekstrak“ memiliki nama lengkap

Eugenius Yogia Wirawan. Penulis lahir di Bantul, 8 Juli

1994 dari pasangan Suparjana dan Monika Sarjiyanti.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan di TK

Immaculata I Ganjuran pada tahun 1998 hingga 2000.

Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD Kanisius

Ganjuran pada tahun 2000 hingga 2006, kemudian

penulis melanjutkan pendidikan menengah di SMP Kanisius Bambanglipuro pada

tahun 2006 hingga 2009 dan SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada tahun 2009

hingga 2012. Penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Fakultas

Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2012 hingga 2016. Selama menjadi

mahasiswa Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta, penulis cukup aktif

dalam kegiatan kemahasiswaan, kepanitiaan dan kegiatan lain yang terdapat di

dalam maupun di luar Universitas Sanata Dharma antara lain: panitia Titrasi (2013);

panitia Pharmacy Performance and Event Cup (2012); panitia Pharmacy

Performance and Road to School (2013); Ketua Umum Titrasi (2013); Asisten

Praktikum Farmakognosi Fitokimia (2014 dan 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI