plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/32448/2/112114123_full.pdfpe ran aud m...
TRANSCRIPT
PE
ERAN AUDM
(Studi Ka
Diaj
G
U
DITOR INTMENCEGAH
asus pada P
jukan untuMemperol
Prog
Gratianus N
PROGRA FAK
UNIVERSIY
TERNAL DH KECURPT. Bahagi
SKRIP
uk Memenuleh Gelar Sgram Studi
OlehBagus Se
NIM : 112
AM STUDIKULTAS EITAS SANYOGYAK
2017
DALAM MRANGAN (Fia Sumber A
PSI
uhi Salah SaSarjana Eko
Akuntansi
h: etyo Ngula114123
I AKUNTEKONOMNATA DHA
KARTA
7
MENDETEKFRAUD) Abadi Sala
atu Syarat onomi i
andoro
TANSI MI
ARMA
KSI DAN
atiga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karena hasil tidak akan mengkhianati proses.
(Anonim)
Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri, bersuka karena usahanya
sendiri, dan maju karena pengalamannya sendiri.
(Pramoedya Ananta Toer)
Karya ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Dan kepada
Kedua almahrum orang tua dan juga adikku, Budi
Purnomo, Yosephine Ermiyati, dan Stefanus Yudhistira
Adik yang selalu kuperjuangkan, Yohanes Satya
Eyang kakung dan putri serta saudara - saudaraku yang
selalu membantuku
Dan sahabat – sahabat seperjuanganku…………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang
telah Ia limpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat lulus mata
kuliah Metodologi Penelitian Akuntansi Terapan.
Dalam menyusun skripsi ini penulis telah mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen Pembimbing yang
telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini.
4. Kakek dan Nenek yang peduli pada pendidikan cucunya dan banyak
mendorong serta mendoakan penulis hingga proposal penelitian ini dapat
selesai.
5. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 3 Maret 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
ABSTRAK ................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 5
C. Batasan Masalah .................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................... 5
F. Sistematika Penulisan ........................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Audit Internal ...................................................... 8
B. Pengertian Auditor Internal .................................................... 8
C. Fungsi Audit Internal ............................................................. 9
D. Tujuan Audit Internal .............................................................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
E. Peranan Auditor Internal .......................................................... 12
F. Pengertian Fraud ..................................................................... 14
G. .Fraud Triangle ........................................................................ 15
H. Auditor Internal dalam Mendeteksi Fraud .............................. 17
I. Auditor Internal dalam Mencegah Kecurangan (fraud)............. 20
J. Kerangka Pemikiran .................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 31
B. Populasi & Sampel ................................................................ 31
C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................... 32
D. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 33
F. Teknik Analisis Data ............................................................ 33
BAB IV SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan .…………………….…………………… 38
B. Visi dan Misi Perusahaan ....………….…………………… 40
C. Struktur Organisasi Perusahaan............................................ 40
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden ..……………………………………. 43
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ..…………....………….. 45
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 55
B. Keterbatasan ....................................................................... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
C. Saran .................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 57
LAMPIRAN ............................................................................................... 59
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Pengukuran jawaban responden .............................................. 33
Tabel 3.2 : Kriteria penilaian kuisioner ..................................................... 37
Tabel 5.1 : Jabatan / posisi ......................................................................... 41
Tabel 5.2 : Jenis kelamin responden .......................................................... 42
Tabel 5.3 : Hasil pengujian validitas .......................................................... 44
Tabel 5.4 : Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 46
Tabel 5.5 : Hasil statistik deskriptif pelaksanaan audit internal dan peran
auditor internal dalam mencegah dan mendeteksi fraud .......... 48
Tabel 5.6 : Kriteria penilaian kuisioner ...................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM MENDETEKSI DAN
MENCEGAH KECURANGAN (FRAUD)
Studi Kasus di PT. Bahagia Sumber Abadi Salatiga
Gratianus Bagus Setyo Ngulandoro
NIM: 112114123
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran auditor internal
dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan (fraud) pada PT. Bahagia Sumber
Abadi salatiga. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
mengenai peran auditor internal dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Sampel dalam penelitian ini adalah pihak auditor internal perusahaan dan
karyawan perusahaan yang memahami aktivitas auditor internal di perusahaan
khususnya dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa auditor internal telah berperan dengan
sangat baik sesuai dengan tujuan dan fungsi audit internal. Lebih lanjut, peran
auditor internal dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan juga masuk dalam
kriteria sangat baik.
Kata kunci : peran auditor internal, mendeteksi kecurangan, mencegah
kecurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
FUNCTION OF THE INTERNAL AUDITOR IN DETECTING AND
PREVENTING FRAUD
(A Case Study at PT. Bahagia Sumber Abadi Salatiga)
Gratianus Bagus Setyo Ngulandoro
NIM: 112114123
Sanata Dharma University
Yogyakarta
The aim of this study is to determine the function of the internal auditor in
detecting and preventing fraud at PT. Bahagia Sumber Abadi Salatiga. This
research is expected to improve knowledge about internal auditor in detecting and
preventing fraud.
The sampling technique in this research was purposive sampling. Sample
at this research are internal auditor in this company and employees that
understand the activity of internal auditor in the company, especially in detecting
and preventing fraud. Data analysis technique that used in this research is
analytical descriptive.
The result showed that internal auditor has been playing the role properly
in accordance with the goal and function of internal audit. Furthermore, the role of
the internal auditor in detecting and preventing fraud was also included in the
criteria very well.
Keywords: internal auditor, detecting fraud, prevention fraud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan kemajuan perekonomian yang terjadi di negara kita,
perusahaan-perusahaan yang ada di dalam negeri baik Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maupun Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS) pun semakin berkembang. Selain itu, pasar investasi yang mulai
secara terbuka menerima investor - investor asing pada tahun 2015 juga menuntut
perusahaan untuk berkembang dan mempersiapkan diri menghadapi persaingan
yang lebih ketat antar perusahaan. Namun seiring dengan perkembangan
perusahaan-perusahaan tersebut, tak jarang pula ditemui permasalahan yang juga
semakin kompleks seperti pada bidang keuangan, sumber daya, maupun produksi.
Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan yang ada di dalam perusahaan,
maka dibutuhkan auditor internal untuk melakukan pengendalian internal.
Salah satu hal yang menjadi tugas dari auditor internal adalah pada
pengendalian internal perusahaan. Namun pada realitanya, pengendalian internal
yang dilakukan oleh auditor pada perusahaan besar juga memiliki beberapa
kendala seperti banyaknya karyawan, kegiatan, maupun bagian yang terdapat
dalam perusahaan sehingga cukup sulit dalam menjalankan tugas audit
internalnya. Untuk mengatasi hal ini, pada umumnya perusahaan akan
menetapkan prosedur standar pengendalian internal yang akan digunakan oleh
auditor internal untuk dijadikan pedoman dalam melakukan kegiatan internal
auditingnya. Kegiatan yang dilakukan oleh auditor internal tersebut nantinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
adalah menguji dan menilai efektifitas dan ketercapaian tujuan dari sistem
pengendalian internal yang ada di perusahaan. Sumber informasi dari auditor
internal yang berupa audit operasional, audit ketaatan, dan audit investigatif ini
kemudian akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti misal
pihak manajer dan dewan direksi dalam menjalankan program-program yang ada
di perusahaan.
Sejalan dengan perkembangan dan kompleksitas kegiatan bisnis yang ada
di dalam perusahaan, audit internal dituntut untuk berperan lebih banyak dalam
membantu meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, salah satu
kewajiban yang harus dijalankan oleh audit internal termasuk dalam manajemen
strategi, yaitu mengatasi dan mengungkapkan terjadinya praktik kecurangan
dalam perusahaan serta memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh
pihak manajemen dalam upaya perbaikan.
Menurut laporan “2002 Report to Nation an Occupational Fraud and
Abuses” menyatakan bahwa aktivitas audit internal dapat menekan 35% terjadinya
fraud. Hal ini sehubungan dengan banyaknya perusahaan besar yang bangkrut
beberapa tahun terakhir dan ditemukan kenyataan bahwa pada perusahaan tersebut
pengendalian intern tidak berjalan sesuai dengan konsepnya. Padahal secara
spesifik, aktivitas auditing internal melalui auditor internal memiliki peranan
dalam:
a) Pencegahan kecurangan (fraud prevention)
b) Pendeteksian kecurangan (fraud detection)
c) Penginvestigasian kecurangan (fraud investigation)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan laporan oleh Association of Certified Fraud Examiners
(ACFE) tahun 2010 pada berberapa peserta survei bahwa organisasi tertentu
mengalami 5% kerugian dari pendapatan atau sekitar $2,9 triliun potensi kerugian
global oleh fraud, secara persentase tingkat kerugian ini tidak banyak berubah dari
laporan tahun 2002. Dari laporan ini dapat disimpulkan bahwa kerugian yang
ditimbulkan oleh fraud turut berperan dalam kinerja perusahaan. Dengan adanya
fraud, pencapaian target oleh perusahaan menjadi tidak maksimal dan
mempengaruhi keuangan yang ada di dalam perusahaan.
Salah satu kasus yang terjadi di Indonesia adalah kasus fraud di BNI yang
menyebabkan terjadinya kerugian negara mencapai triliyunan rupiah. Kasus ini
terkuak oleh kecurigaan kepala divisi internasional terhadap prosedur L/C BNI.
L/C (Letter of Credit) merupakan janji membayar dari Issuing Bank kepada
Beneficiary/Eksportir/ penjual yang mana pembayarannya hanya dapat dilakukan
oleh Issuing Bank jika Beneficiary menyerahkan kepada Issuing Bank dokumen-
dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C.
Berdasarkan laporan di divisi internasional yang di realcase pada 7
Agustus 2003, direktur BNI kemudian mengirimkan tim auditor khusus untuk
mendalami kasus ini. Hasil yang didapat dari tim auditor khusus pada september
2003 membuktikan kebenaran pembobolan uang negara sebesar 1,7 triliun rupiah.
Pertanyaan dasar dari kasus ini adalah mengapa tim auditor internal tidak
mendeteksi dan mencegah fraud ini? Sehingga laporan adanya fraud malah
ditemukan oleh pimpinan divisi internasional? Apakah terjadi tindak kolusi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dalam perusahaan sehingga pihak manajemen mendesain laporan keuangan dan
aktivitas sehingga tidak terdeteksi oleh pihak auditor internal.
Kesimpulan dari kasus yang ada di atas, kecurangan (fraud) yang timbul
dalam perusahaan dapat menyebabkan kerugian yang berdampak besar pada
perusahaan itu sendiri. Kerugian yang ditimbulkan pun terdiri dari kerugian
materi yang berupa hilangnya dana sebesar 1,7 triliun rupiah maupun kerugian
non-materi berupa hilangnya kepercayaan terhadap dunia perbankan, mengingat
bank BNI merupakan salah satu barometer perbankan nasional. Selain itu
keterlibatan pihak seperti manajemen senior memungkinkan perubahan struktur
kontrol yang ada di perusahaan sehingga timbul keterkaitan antara praktik
pengawasan perusahaan yang rendah dengan audit internal.
Kecurangan bisa saja terjadi di perusahaan-perusahaan dimana saja, tak
terkecuali pada PT. BAHAGIA SUMBER ABADI. Kecurangan haruslah di
antisipasi agar tidak menghambat kemajuan perusahaan itu sendiri dengan
melakukan audit internal yang memiliki tugas sebagai alat pengawasan atas
keseluruhan jaringan kegiatan perusahaan.
Menyadari pentingnya fungsi audit internal dalam tubuh organisasi
perusahaan, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai
pelaksanaan audit internal yang tedapat di dalam perusahaan, khususnya dalam
rangka mencegah dan mendeteksi kecurangan yang terdapat dalam PT.
BAHAGIA SUMBER ABADI. Berdasarkan hal tersebut maka judul yang dipilih
untuk melakukan penelitian ini yaitu PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
MENDETEKSI DAN MENCEGAH KECURANGAN (FRAUD) PADA PT.
BAHAGIA SUMBER ABADI.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah menurut persepsi karyawan pelaksanaan audit internal di
perusahaan telah sesuai dengan fungsi dan tujuan audit internal?
2. Apakah menurut persepsi karyawan auditor internal telah berperan baik
dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan yang terjadi di perusahaan?
C. Batasan Masalah
Masalah penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan audit internal dan peran
auditor internal dalam mencegah dan mendeteksi fraud menurut persepsi
karyawan PT. Bahagia Sumber Abadi.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pelaksanaan audit internal yang dilakukan oleh auditor
internal menurut persepsi karyawan, apakah sudah berjalan dengan baik
dan sesuai dengan ketentuan mengenai fungsi dan tujuan audit internal.
2. Mengetahui persepsi karyawan mengenai peranan auditor dalam mencegah
dan mendeteksi kecurangan yang terdapat di perusahaan.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi
perusahaan serta menambah pengetahuan manajemen mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pengendalian internal dalam pencegahan dan pendeteksian kecurangan
(fraud) di perusahaan. Melalui penelitian ini diharapkan data yang
diperoleh dapat digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan sehingga
dapat memberikan rekomendasi saran maupun perbaikan sebagai
sumbangan pemikiran kepada pihak manajemen agar peran yang diberikan
oleh auditor internal dalam pencegahan dan pendeteksian kecurangan
(fraud) berjalan dengan optimal.
2. Universitas, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang peranan auditor internal dalam pencegahan dan
pendeteksian fraud yang ada di perusahaan. Sehingga dapat digunakan
sebagai kajian studi di bidang audit.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk kajian peneliti selanjutnya, terutama dalam bidang
internal audit perusahaan.
4. Penulis, untuk memperoleh pengetahuan tentang audit internal yang ada di
perusahaan sehingga dapat memperluas pemikiran penulis itu sendiri.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Pada BAB I akan dipaparkan pendahuluan, yang berisisi tentang latar
belakang masalah yang dijadikan acuan, rumusan masalah yang akan dibahas,
tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini, dan manfaat yang dapat diperoleh
dari penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Pada BAB II akan dipaparkan telaah pustaka, yang berisi tentang teori-
teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti seperti teori audit internal,
fraud, dan juga kerangka berpikir dalam penelitian ini.
Pada BAB III akan dipaparkan metodologi penelitian, yang berisi tentang
jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode
pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.
Pada BAB IV akan dipaparkan deskripsi perusahaan yang dijadikan
tempat penelitian, pada bab ini akan dijabarkan sejarah berdirinya perusahaan
serta visi dan misi perusahaan.
Pada BAB V akan dipaparkan analisis data dan pembahasan, yang berisi
tentang hasil wawancara, pengujian validitas, pengujian reabilitas, serta analisis
deskriptif dari analisis yang sudah dilakukan.
Pada BAB VI akan dipaparkan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengolahan dan analisis data, keterbatasan dalam penelitian, serta saran –
saran yang berkaitan dengan penelitian sejenis di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Audit Internal
Menurut Agoes (2004:221) audit internal (pemeriksaan internal) adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian audit internal perusahaan, baik terhadap
laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap
kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap
peraturan pemerintah misalnya peraturan di bidang perpajakan, pasar modal,
lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi, dan lain-lain. Ketentuan-
ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi keuangan. Sedangkan
menurut Tugiman (2006:11), audit internal atau pemeriksaan internal adalah suatu
fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan
mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan.
Berdasarkan kedua teori diatas, dapat disimpulkan bahwa audit internal
adalah suatu fungsi penilaian secara independen baik terhadap laporan keuangan
maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen dan perusahaan yang bertujuan
untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan yang ada di dalam organisasi
perusahaan.
B. Pengertian Auditor Internal
Rahayu dan Suhayati (2010) auditor internal adalah pegawai dari suatu
organisasi atau perusahaan yang bekerja di organisasi tersebut untuk melakukan
audit bagi kepentingan manajemen perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan
untuk membantu manajemen organiasi untuk mengetahui kepatuhan para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pelaksana operasional organisasi terhadap kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Orientasi pelaksanaan audit internal sebagian besar
tugasnya adalah melakukan audit kepatuhan dan audit operasional. Akan tetapi
tidak menutup kemungkinan juga melakukan audit keuangan yang nantinya dapat
menjadi acuan bagi auditor eksternal dalam melakukan audit pada suatu
perusahaan. Auditor internal wajib memberikan informasi bagi manajemen
pengambil keputusan yang berkaitan dengan operasional perusahaan, sehingga
selalu memerlukan dukungan dari manajemen. Menurut Strawser (2001),
“Auditor Internal adalah seorang auditor di dalam perusahaan yang memberikan
jasa pelayanan untuk suatu organisasi tempat ia dipekerjakan sebagai pegawai
perusahaan untuk mengaudit kegiatan operasi perusahaan tersebut”
C. Fungsi Audit Internal
Sawyer (2003:32-34) mengatakan bahwa fungsi audit internal adalah
sebagai berikut:
1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi oleh manajemen
puncak.
Setiap tahun kepala eksekutif audit menyiapkan rencana jadwal
audit khusus untuk aktivitas yang diawasi. Rencana ini dipresentasikan di
depan manajemen eksekutif dan dewan, dan diubah sesuai pergeseran
strategi organisasi dan kebutuhan serta harapan pegawai senior.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Mengidentifikasi dan meminimalkan resiko
Auditor internal memperluas persepsi tentang manajemen risiko
dan meningkatkan upaya untuk meyakinkan manajemen bahwa semua
jenis risiko organisasi telah diperhatikan dengan layak.
3. Memvalidasi laporan ke manajemen senior
Manajer senior biasanya membuat keputusan berdasarkan laporan
yang mereka terima, bukan berdasarkan pengetahuan mereka sendiri.
Laporan yang akurat dan tepat waktu lebih mungkin menghasilkan
keputusan yang bermakna. Ketika audit dilakukan, auditor menelaah
laporan tersebut untuk menilai akurasi, ketepatan waktu, dan maknanya.
Kebijakan manajemen yang diputuskan kemudian bisa menjadi lebih
valid.
4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis
Auditor internal modern harus mengetahui bagaimana data
berawal, bagaimana proses pengolahannya, dan dimana letak risiko
keamanannya. Dengan semakin banyaknya prsosedur audit tradisional
yang diganti dengan prosesan data elektronik, semua auditor internal
membutuhkan paling tidak beberapa tingkat keahlian. Pengamanan data
telah menjadi risiko terbesar yang dihadapi oleh organisasi modern.
5. Membantu proses pengambilan keputusan.
Manajerlah, bukan auditor internal yang membuat keputusan
operasional. Namun auditor internal dapat menyediakan atau memvalidasi
data sebagai dasar pengambilan keputusan. Juga, mereka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mengevaluasi dampak dari keputusan yang diambil dan risiko yang tidak
diantisipasi.
6. Menganalisis masa depan, bukan hanya masa lalu
Dengan menggunakan pendekatan ini auditor internal telah menilai
kebijakan atau program, dan hasil aktual yang diperoleh kebijakan atau
program. Selain itu, auditor internal saat ini menilai kontrol atas sistem
informasi yang diusulkan sebelum implementasinya, sehingga membantu
menghindari terjadinya biaya untuk memperbaiki kerusakan.
7. Membantu manajer membuat perencanaan, mengorganisasi, mengarahkan,
dan mengendalikan masalah
Manajer menghadapi masalah pada aktivitas yang tidak bisa
dikendalikannya. Masalah-masalah tersebut bisa berupa masalah
perencanaan, masalah pengorganisasian, masalah pengarahan, maupun
masalah kontrol. Auditor internal umumnya menemukan masalah tersebut
dalam menyarankan perbaikan.
D. Tujuan Audit Internal
Menurut Tugiman (2006:11), tujuan pemeriksaan internal adalah
membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya
secara efektif. Untuk itu pemeriksaan internal akan melakukan analisis, penilaian,
dan mengajukan saran-saran. Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan
pengawasan yang efektif dengan biaya yang wajar.
Menurut Agoes (2004:222), tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh
auditor internal adalah membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian,
saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor internal harus melakukan
kegiatan-kegiatan berikut:
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari
sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern, dan pengendalian
operasional lainnya. Serta mengembangkan pengendalian yang efektif
dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana, dan prosedur-prosedur
yang telah ditetapkan oleh manajemen.
3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung-jawabkan dan
dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,
kecurangan, dan penyalahgunaan
4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam
organisasi dapat dipercaya.
5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang
diberikan oleh manajemen.
6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
E. Peranan Auditor Internal
Mengingat pentingnya peran pengawasan terhadap tindak fraud, maka
auditor internal menjadi satu – satunya unit kerja yang paling tepat menanganinya.
Karena itu, peran auditor internal yang selama ini selalu berkaitan dengan urusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
physical control harus sudah bergeser dari sekedar terkesan pengawas perusahaan
menjadi unit yang mampu berperan dalam pencegahan sekaligus pendeteksian
fraud.
Menurut Pusdiklatwas BPKP (2008:43) peran yang ideal bagi auditor
internal yaitu sebagai berikut:
1. Peran auditor internal dalam pencegahan Fraud
2. Peran auditor internal dalam pendeteksian Fraud.
Auditor internal dituntut untuk waspada terhadap setiap hal yang
menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya fraud, yang mencakup:
1. Identifikasi titik – titik kritis terhadap kemungkinan terjadinya fraud.
2. Penilaian terhadap system pengendalian yang ada, dimulai sejak
lingkungan pengendalian hingga pemantauan terhadap penerapan sistem
pengendalian.
Seandainya terjadi fraud, auditor internal bertanggung jawab untuk
membantu manajemen mencegah fraud dengan melakukan pengujian dan evaluasi
keandalan dan efektivitas dari pengendalian, seiring dengan potensi risiko
terjadinya fraud dalam berbagai segmen. Tidak hanya manajemen puncak, auditor
internal juga harus mendapat sumber daya yang memadai dalam rangka
memenuhi misinya untuk mencegah fraud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tanggung jawab auditor internal dalam rangka mendeteksi kecurangan
selama penugasan audit termasuk:
1. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang kecurangan, dalam rangka
mengidentifikasi indikasi – indikasi yang mungkin terjadi dan dilakukan
oleh anggota organisasi
2. Meneliti sensivitas yang berkaitan dengan kemungkinan adanya
kesempatan terjadinya kecurangan.
3. Melakukan evaluasi terhadap indikator – indikator yang mungkin dapat
memberikan peluang terjadinya kecurangan dan menentukan apakah perlu
diadakan investigasi lanjutan.
4. Menentukan prediksi awal terjadinya suatu kecurangan.
5. Melakukan penilaian kembali terhadap pelaksanaan pengendalian di
lingkungan dimana terjadinya tindak kecurangan dan selanjutnya
menentukan upaya untuk memperkuat pengendalian didalamnya.
F. Pengertian Fraud
Berdasarkan definisi dari The Institute of Internal Auditor (IIA), yang
dimaksudkan dengan fraud adalah “An array of irregularities and illegal acts
charaterized by intentional deception”: sekumpulan tindakan yang tidak diizinkan
dan melanggar hukum yang ditandai dengan adanya unsur kecurangan yang
disengaja.
International Standards of Auditing seksi 240 – The Auditor’s
Responsibility to Consider Fraud in an Audit of Financial Statement paragraph 6
mendefenisikan fraud sebagai “tindakan yang disengaja oleh anggota manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
perusahaan, pihak yang berperan dalam governance perusahaan, karyawan, atau
pihak ketiga yang melakukan pembohongan atau penipuan untuk memperoleh
keuntungan yang tidak adil atau ilegal”. Motifnya sama, yaitu sama-sama
memperkaya diri sendiri / golongan dan modus operandinya sama, yaitu dengan
melakukan cara-cara yang ilegal.
G. Fraud Triangle
Albercht, et al (2009:33) ada tiga elemen kunci yang menyebabkan
seseorang melakukan fraud yang biasa dikenal denga fraud triangle. Ketiga
komponen tersebut adalah:
1. Tekanan (pressure)
Tekanan atau tuntutan yang mendorong seseorang untuk melakukan
fraud dapat dibagi menjadi lebih spesifik:
a. Tekanan keuangan
Tekanan keuangan merupakan hal umum yang mendorong seseorang
melakukan fraud, hal ini dapat berupa:
1) Keserakahan
2) Hidup dibawah kehendak orang lain
3) Banyak hutang
4) Kegiatan ekonomi pribadi
5) Kebutuhan uang yang mendadak
b. Kebiasaan buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Motivasi melakukan fraud dapat disebabkan karena kegemaran
berjudi, obat-obatan terlarang, kecanduan alkohol, serta biaya hidup
keluarga yang mahal
c. Tekanan berkaitan dengan pekerjaan
Seseorang dapat melakukan fraud karena merasa hasil pekerjaannya
kurang dihargai oleh perusahaan, takut kehilangan pekerjaan, tidak
puas dengan pekerjaan, takut tidak mendapat promosi jabatan, dan
merasa kurang dihargai secara ekonomi.
d. Tekanan lainnya
Tekanan lain bisa berupa keinginan pasangan yang ingin hidup
mewah, ingin membahagiakan orang tua, serta tekanan lain yang tidak
tercakup dalam tiga poin di atas.
2. Peluang (opportunity)
Fraud tidak hanya tejadi jika ada tekanan, tetapi juga ketika calon pelaku
fraud melihat adanya peluang untuk melakukan kecurangan. Ada beberapa
faktor utama yang dapat meningkatkan peluang yang mendorong
seseorang untuk melakukan fraud yaitu:
1) Kurangnya pengendalian untuk mencegah dan mendeteksi perilaku
yang menyimpang
2) Ketidakmampuan untuk menilai kualitas kinerja dengan tepat
3) Kegagalan dalam mendisiplinkan pelaku fraud
4) Kurangnya informasi
5) Ketidakpedulian, apatis, dan ketidakmampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
6) Kurangnya jejak audit
3. Rasionalisasi (rationalization)
Kecenderungan pelaku fraud adalah membenarkan tindakan yang
dilakukannya dengan pola pikir tertentu seperti “tidak akan ada yang
dirugikan,” “perusahaan berhutang kepada saya,” “semua orang juga
melakukan hal yang sama,” dan alasan-alasan lain.
H. Auditor Internal dalam Mendeteksi Fraud
Dalam melaksanakan tugasnya di perusahaan, auditor internal dituntut
untuk memahami bagaimana cara mendeteksi kecurangan secara dini untuk
meminimalisasi tindak kecurangan yang ada di perusahaan. pendeteksian
kecurangan ini juga tidak dapat disamakan antara satu dengan yang lainnya. Hal
ini dikarenakan masing – masing kecurangan memiliki karateristik sendiri,
sehingga untuk dapat mendeteksi kecurangan perlu pemahaman yang baik
terhadap jenis – jenis kecurangan yang mungkin timbul di perusahaan.
Salah satu petunjuk mengenai adanya kecurangan biasanya ditunjukkan
oleh munculnya gejala – gejala seperti misal adanya perubahan gaya hidup atau
perilaku seseorang, dokumentasi yang mencurigakan, keluhan dari pelanggan
ataupun kecurigaan dari rekan kerjanya. Pada awalnya kecurangan akan tercermin
melalui timbulnya karateristik tertentu, baik yang merupakan kondisi / keadaan
lingkungan, maupunn perilaku seseorang. Karateristik yang bersifat kondisi /
situasi tertentu, perilaku / kondisi seseorang personal tersebut dinamakan red flag
(fraud indicators).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Meskipun tidak selalu muncul sebagai indikasi adanya tindak kecurangan,
namun red flag biasanya selalu muncul di setiap kasus kecurangan yang terjadi.
Pemahaman dan analisis lebih lanjut terhadap red flag tersebut dapat membantu
langkah selanjutnya untuk memperoleh bukti awal atau mendeteksi adanya
kecurangan. Berikut merupakan gambaran secara garis besar mengenai
pendeteksian kecurangan berdasarkan penggolongan kecurangan menurut ACFE
(Association of Certified Fraud Examination).
1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)
Kecurangan dalam penyajian laporan keuangan umumnya dapat dideteksi
melalui analisis laporan keuangan sebagai berikut:
a. Analisis vertikal
Yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara
item-item dalam laporan laba-rugi neraca, atau laporan arus kas
dengan menggambarkannya dalam presentase.
Melalui teknik ini auditor internal dapat membandingkan hasil analisis
antar item yang terdapat dalam laporan laba-rugi neraca, atau arus kas
untuk kemudian dikaji dan diamati ketidak sesuaian antar item yang
ada.
b. Analisis horizontal
Yaitu teknik untuk menganilisis presentase-presentase perubahan item
laporan keuangan selama beberapa periode laporan. Melalui teknik ini
presentase perubahan item yang diperoleh akan dibandingkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dilihat kesesuaian presentase perubahan item dalam suatu laporan
keuangan.
c. Analisis rasio
Yaitu alat untuk mengukur hubungan antara nilai-nilai item dalam
laporan keuangan. Sebagai contaoh adalah current ratio, adanya
penggelapan uang atau pencurian kas dapat menyebabkan turunnya
perhitungan rasio tersebut
2. Penyalahgunaan Aset
Variasi pendeteksian kecurangan jenis ini sangat beragam. Pemahaman
terhadap pengendalian intern atas pos-pos tersebut akan sangat
membantu dalam mendeteksi kecurangan. Metode-metode yang bisa
digunakan antara lain:
a. Analytical Review
Review atas berbagai akun yang mungkin menunjukkan ketidakbiasaan
atau kegiatan-kegiatan yang tidak diharapkan
b. Statistical Sampling
Melakukan sampling atas pos-pos tertentu yang dicurigai, misalnya
persediaan. Dokumen dasar pembelian dapat diuji secara sampling
untuk menentukan ketidakbiasaan (irregularities), metode deteksi ini
akan efektif jika ada kecurigaan terhadap satu atributnya, misal
pemasok fiktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Vendor or outsider complaints
Kompalain/keluhan dari konsumen, pemasok, atau pihak lain
merupakan alat deteksi yang baik yang dapat mengarahkan auditor
untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
d. Site Visite – Observation
Observasi ke lokasi biasanya dapat mengungkapkan ada tidaknya
pengendalian intern di lokasi-lokasi tersebut.
e. Korupsi (corruption)
Kecurigaan ini dapat dideteksi melalui keluhan dari rekan kerja yang
jujur, laporan dari rekan, atau pemasok yang tidak puas dan
menyampaikan komplain ke perusahaan. Atas sangkaan terjadinya
kecurangan ini kemudian dilakukan analisis terhadap tersangka atau
transaksinya.
I. Auditor Internal dalam Mencegah Kecurangan (fraud)
Peran utama dari auditor internal sesuai dengan fungsinya dalam
pencegahan kecurangan adalah berupaya untuk menghilangkan atau
meminimalisasi sebab – sebab timbulnya kecurangan tersebut. Karena
pencegahan terhadap akan terjadinya suatu perbuatan curang akan lebih mudah
daripada mengatasi bila telah terajadi kecurangan tersebut. Pada dasarnya
kecurangan sering terjadi pada suatu entitas apabila:
a. Pengendalian intern tidak ada atau lemah atau dilakukan dengan longgar
dan tidak efektif
b. Pegawai dipekerjakan tanpa memikirkan kejujuran dan entitas mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Pegawai diatur, dieksploitasi dengan tidak baik, disalahgunakan atau
ditempatkan dengan tekanan yang besar untuk mencapai sasaran dan
tujuan keuangan yang mengarah tindakan kecurangan.
d. Model manajemen sendiri melakukann kecurangan, tidak efisien, dan
atau tidak efektif serta tidak taat terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku.
e. Pegawai yang dipercaya memiliki masalah pribadi yang tidak dapat
dipecahkan, biasanya masalah keuangan, kebutuhan, kesehatan
keluarga, gaya hidup yang berlebihan.
f. Industri dimana peruasahaan menjadi bagiannya, memiliki sejarah atau
tradisi kecurangan.
Pencegahan kecurangan pada umumnya adalah aktivitas yang
dilaksanakan manajemen dalam hal penetapan kebijakan, sistem dan prosedur
yang membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan sudah dilakukan
dewan komisaris, manajemen, dan personil lain perusahaan untuk dapat
memberikan keyakinan memadai dalam mencapai 3 (tiga) tujuan pokok yaitu ;
keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, serta kepatuhan
terhadap hukum & peraturan yang berlaku (COSO: 1992).
Untuk hal tersebut kecurangan yang mungkin terjadi harus dicegah dengan
cara – cara berikut:
1. Membangun struktur pengendalian intern yang baik
Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka tugas
manajemen untuk mendalikan jalurnya perubahan menjadi semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berat. Agar tujuan yang telah ditetapkan manajemen puncak dapat
dicapai, keamanan harta perusahaan terjamin, dan kegiatan operasi bisa
dijalankan secara efektif dan efisien, manajemen perlu mengadakan
struktur pengendalian intern yang baik dan efektif mencegah kecurangan.
Dalam memperkuat pengendalian intern di perusahaan, COSO (The
Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission)
pada bulan september 1992 memperkenalkan suatu rerangka
pengendalian yang lebih luas daripada model pengendalian akuntansi
yang tradisonal dan mencakup manajemen risiko, yaitu pengendalian
intern terdiri atas 5 komponen yang saling terkait yaitu:
a. Lingkungan pengendalian (control environment) menetapkan corak
suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-
orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.
Lingkungan pengendalian mencangkup:
1) Integritas dan nilai etika
2) Komitmen terhadap kompetensi
3) Partisipasi dewan komisaris atau komite audit
4) Filosofi dan gaya operasi manajemen
5) Struktur organisasi
6) Pemberian wewenang dan tanggung jawab
7) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Penaksiran risiko (risk assessment) adalah identifikasi entitas dan
analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya,
membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus
dikelola.
Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut:
1) Perubahan dalam lingkungan operasi
2) Personel baru
3) Sistem informasi yang baru atau diperbaiki
4) Teknologi baru
5) Lini produk, produk, atau aktivitas baru
6) Operasi luar negeri
7) Standar akuntansi baru
c. Standar pengendalian (control activities) adalah kebijakan dari
prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen
dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur yang dimaksud berkaitan
dengan:
1) Penelaahan terhadap kinerja
2) Pengolahan informasi
3) Pengendalian fisik
4) Pemisahan tugas
d. Informasi dan komunikasi (information and Communication) adalah
pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
suatu bentuk dari waktu yang memungkinkan orang melaksanakan
tanggung jawab mereka.
Sistem akuntansi mencakup sistem akuntansi, terdiri atas metode dan
catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan
melaporkan transaksi entitas dan untuk memelihara akuntabilitas bagi
aktiva, utang, dan ekuitas.
Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran
dan tanggung jawab individual berkaitan dengan pengendalian intern
terhadap pelaporan keuangan.
e. Pemantauan (monitoring) adalah proses menentukan mutu kinerja
pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup
penentuan desain dan operasi pengendalian yang tepat waktu dan
pengambilan tindakan koreksi.
2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian
a. Review kinerja
Aktivitas pengendalian ini mencakup review atas kinerja
sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, prakiraan, atau kinerja
periode sebelumnya, menghubungkan satu rangkaian data yang
berbeda operasi atau keuangan satu sama lain, bersama dengan
analisis atas hubungan dan tindakan penyelidikan dan perbaikan; dan
review atas kinerja fungsional atau aktivitas seorang manajer kredit
atas laporan cabang perusahaan tentang persetujuan dan penagihan
pinjaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Pengolahan informasi
Berbagai pengendalian dilaksanakan untuk mengecek ketepatan,
kelengkapan, dan otorisasi transaksi. Dua pengelompakan luas
aktivitas pengendalian sistem informasi adalah pengendalian umum
(general control) dan pengendalian aplikasi (application control).
Pengendalian umum biasanya mencakup pengendalian atas operasi
pusat data, pemrosesan, dan pemeliharaan sistem aplikasi.
Pengendalian ini berlaku untuk mainframe, minicomputer, dan
lingkungan pemakai akhir (end-user). Pengendalian ini membantu
menetapkan bahwa transaksi adalah sah, diotorisasi semestinya, dan
diolah secara lengkap dan akurat.
c. Pengendalian fisik
Aktivitas pengendalian fisik mencakup keamanan fisik aktiva;
penjagaan yang memadai terhadap fasilitas yang terlindungi dari akses
terhadap aktiva dan catatan; otorisasi untuk akses ke program
komputer dan data files; dan perhitungan secara periodik dan
pembandingan dengan jumlah yang tercantum dalam catatan
pengendali
d. Pemisahan tugas
Pembebanan tanggung jawab ke orang yang berbeda untuk
memberikan otorisasi, pencatatan transaksi, menyelenggarakan
penyimpanan aktiva ditujukan untuk mengurangi kesempatan bagi
seseorang dalam posisi baik untuk berbuat kecurangan dan sekaligus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menyembunyikan kekeliruan dan ketidak beresan dalam menjalankan
tugasnya dalam keadaan normal.
3. Meningkatkan kultur organisasi
Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan dengan
mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Coorporate Governance
(GCG) yang saling terkait satu sama lain agar dapat mendorong kinerja
sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai
ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang
saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.
Prinsip-prinsip dasar tersebut menurut Hasan (2000) adalah:
a. Keadilan (fairness)
Melindungi kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders
lainnya dari rekayasa transaksi yang bertentangan dengan peraturan-
peraturan yang berlaku.
b. Transparansi
Keterbukaan (disclosure) bagi stakeholder yang terkait untuk melihat
dan memahami proses suatu pengambilan keputusan / pengelolaan
suatu perusahaan. Dalam hal ini terkait pula kewajiban perusahaan
untuk mengungkapkan informasi material kepada pemegang saham /
publik dan pemerintah secara benar, teratur, dan tepat waktu.
c. Akuntabilitas (accountability)
Menciptakan sistem pengawasan yang efektif didasarkan atas
distribusi dan keseimbangan kekuasaan antar anggota direksi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
komisaris, pemegang saham, dan pengawas. Disini menyangkut pula
proses pertanggung-jawaban para pengurus perusahaan atas
keputusan-keputusan yang dibuat dan kinerja yang dicapai.
d. Tanggung jawab (responsibility)
Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mematuhi hukum dan
ketentuan/peraturan yang berlaku termasuk tanggap terhadap
lingkungan dimana perusahaan berada.
e. Moralitas
Manajemen dan seluruh individu dalam perusahaan wajib menjunjung
tinggi moralitas di dalam prinsip ini terkandung unsur-unsur
kejujuran, kepekaan sosial, dan tanggung jawab individu.
f. Kehandalan (reability)
Pihak manajemen/pengelola perusahaan dituntut untuk memiliki
kompetensi dan profesionalisme dalam pengelolaan perusahaan.
g. Komitmen
Pihak manajemen/pengelola perusahaan dituntut untuk memiliki
komitmen penuh untuk selalu meningkatkan nilai perusahaan dan
bekerja untuk mengoptimalkan nilai pemegang sahamnya (duty of
loyalty) serta menurunkan resiko perusahaan.
4. Mengektifkan fungsi audit internal
Walaupun auditor internal tidak dapat menjamin bahwa kecurangan tidak
akan terjadi, namun ia harus menggunakan kemahiran jabatannya dengan
seksama. Sehingga diharapkan mampu mendeteksi terjadinya kecurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dan dapat memberikan saran-saran yang bermanfaat kepada manajemen
untuk mencegah terjadinya kecurangan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajemen agar fungsi
audit internal bisa efektif membantu manajemen dalam melaksanakan
tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan
komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya adalah :
a. Audit internal departemen harus mempunyai kedudukan yang
independen dalam organisasi perusahaan dalam artikata ia tidak boleh
terlibat kegiatan operasional perusahaan dan bertanggungjawab
kepada atau melaporkan kegiatannya kepada top manajemen
b. Audit internal departemen harus mempunyai uraian tugas secara
tertulis, sehingga setiap auditor mengetahui dengan jelas apa yang
menjadi tugas, wewenang dan tanggungjawabnya.
c. Audit internal harus mempunyai internal audit manual yang
berguna untuk :
1. mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas
2. menentukan standar yang berguna untuk mengukur dan
meningkatkan performance
3. memberi keyakinan bahwa hasil akhir audit internal departemen
sesuai dengan requirement dari kepala auditor internal
d. Harus ada dukungan yang kuat dari top manajemen kepada
departemen audit internal. Dukungan tersebut dapat berupa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1) Penempatan departemen audit internal dalam posisi yang
independen
2) penempatan audit staf dengan gaji yang cukup menarik
3) penyediaan waktu yang cukup dari top manajemen untuk
membaca, mendengarkan dan mempelajari laporan –laporan
audit internal departemen dan respon yang cepat dan tegas
terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan oleh auditor
e. Departemen audit internal harus memiliki sumber daya yang
profesional, capable, bisa bersikap objective dan mempunyai
integritas serta loyalitas yang tinggi
f. Auditor internal harus bisa bekerjasama dengan akuntan publik
Jika auditor internal sudah bisa bekerja secara efisien dan efektif
dan bisa bekerjasama dengan akuntan publik, maka audit fee yang
harus dibayar kepada KAP bisa ditekan menjadi lebih rendah karena
hasil kerja auditor internal bisa mempercepat dan mempermudah
penyelesaian pekerjaan KAP
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah timbulnya fraud adalah
melalui peningkatan sistem pengendalian intern (internal control system) selain
melalui struktur/mekanisme pengendalian intern. Dalam hal ini, yang paling
bertanggung jawab atas pengendalian intern adalah pihak manajemen suatu
organisasi. Dalam rangka pencegahan fraud, maka berbagai upaya harus
dikerahkan untuk membuat para pelaku fraud tidak berani melakukan fraud.
Apabila fraud terjadi, maka dampak (effect) yang timbul diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
diminimalisir. Auditor internal bertanggung jawab untuk membantu pencegahan
fraud dengan jalan melakukan pengujian (test) atas kecukupan dan keefektifan
sistem pengendalian internal, dengan mengevaluasi seberapa jauh risiko yang
potensial (potential risk) yang telah di identifikasi.
J. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini terdiri atas tiga variabel yaitu pelaksanaan audit internal,
peran auditor internal dalam mencegah fraud, dan peran auditor internal dalam
mendeteksi fraud. Dasar dari penelitian ini adalah pada pelaksanaan audit internal
dalam perusahaan. Dalam hal ini auditor internal diharapkan dapat melaksanakan
tugasnya sesuai dengan fungsi dan tujuan auditor internal di dalam perusahaan.
Setelah itu menuju tugas dari peran auditor internal yakni mencegah fraud dan
mendeteksi fraud. Hal ini dikarenakan auditor internal dituntut untuk berupaya
menghilangkan dan meminimalisasi sebab – sebab timbulnya kecurangan dalam
rangka mencegah kecurangan. Selain itu, dalam melaksanakan tugasnya auditor
internal dituntut untuk memahami bagaimana cara mendeteksi kecurangan secara
dini untuk meminimalisasi tindak kecurangan yang ada di perusahaan.
PELAKSANAA
N
AUDIT
INTERNAL
MENDETEKSI
FRAUD
MENCEGAH
FRAUD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yakni
penelitian yang dilakukan terhadap obyek tertentu sehingga kesimpulan yang
didapat dari penelitian ini berlaku hanya untuk objek penelitian atau perusahaan
yang diteliti.
B. Populasi & Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang
bekerja pada PT. BAHAGIA SUMBER ABADI. Adapun sampel yang dipilih
dalam penelitian ini diambil menggunakan metode purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel dengan memilih anggota berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah para karyawan perusahaan
yang memahami peranan auditor internal di dalam aktivitas perusahaan,
khususnya dalam mendeteksi dan mencegah fraud. Berdasarkan kriteria tersebut,
pihak-pihak yang dijadikan sampel penelitian adalah:
1. Auditor internal di dalam perusahaan (1 orang)
2. Manajer di setiap departemen (5 orang)
3. Seluruh karyawan yang terdapat di accounting department (8 orang)
4. Beberapa karyawan departemen di dalam perusahaan yang berhubungan
langsung dengan pihak Auditor Internal (37 orang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015
2. Tempat penelitan yaitu PT. BAHAGIA SUMBER ABADI yang beralamat
di Jl. Salatiga – Solo KM 6 Ds. Bener, Tengaran – Kab. Semarang.
D. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan merupakan faktor penting dalam penentuan
metode pengumpulan data.
1. Sumber data
Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Data primer yang akan dihimpun secara langsung dari narasumber
berupa pengisian kuesioner mengenai bagaimana pelaksanaan audit
internal di perusahaan dan peran seorang atau lebih auditor internal dalam
mendeteksi dan mencegah fraud. Adapun yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah manager, auditor internal dan pihak – pihak yang
terkait langsung dengan pelaksanaan audit internal di perusahaan.
2. Jenis data
Untuk jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari kuesioner
yang dibagikan kepada para responden. Dalam kuesioner ini responden
akan menandai salah satu poin antara satu (1) sampai dengan tujuh (7) dari
setiap pertanyaan yang diajukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti melakukan survei dengan menggunakan
kuesioner. Hal ini dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan yang kemudian
akan diajukan kepada pihak-pihak yang akan dijadikan sampel. Data yang ingin
diperoleh peneliti melalui pembagian kuisioner ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan audit internal di perusahaan serta peranan auditor internal
dalam pencegahan dan deteksi kecurangan (fraud) pada PT. BAHAGIA
SUMBER ABADI. Skala likert digunakan sebagai alat ukur atas jawaban yang
diberikan oleh responden. Tabel pengukuran dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Pengukuran jawaban responden
Alternatif Jawaban Skor Penilaian
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Agak Tidak Setuju (ATS) 3
Ragu – Ragu (R) 4
Agak Setuju (AS) 5
Setuju (S) 6
Sangat Setuju (SS) 7
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Ghozali ( 2011:52) uji validitas digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner. Salah satu caranya adalah dengan melakukan
korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau
variabel.
Cara yang digunakan untuk mengukur validitas pertanyaan-
pertanyaan dalam kuesioner dapat dilakukan dengan cara membandingkan
r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n
merupakan jumlah sampel dengan alpha = 0,5. Nilai r hitung dapat
diperoleh dari hasil output SPSS yaitu pada tampilan output Cronbach
Alpha pada kolom Correlated Item – Total Correlation. Jika r hitung lebih
besar dari r tabel dan nilai positif, maka butir atau pertanyaan atau
indikator dalam kuisioner dikatakan valid.
Penulis menggunakan uji validitas ini untuk menguji seberapa
valid kuisoner yang diajukan oleh penulis kepada 51 orang responden.
Korelasi antara butir pertanyaan dengan total konstruk antar variabel ini
nantinya akan diolah melalui uji validitas untuk menentukan valid atau
tidaknya pertanyaan di dalam kuisioner yang diajukan oleh penulis. Selain
itu, instrumen survei yang baik memiliki tingkat kevalidan yang tinggi,
sedangkan untuk instrumen survei yang buruk memiliki tingkat kevalidan
yang rendah.
2. Uji Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Ghozali (2011:47) Reliabilitas merupakan ukuran konsistensi
internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukan yang
menunjukkan sampai dimana masing-masing indikator itu
mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Reliabilitas
digunakan untuk mengukur apakah suatu instrumen merupakan indikator
dari variabel atau konstruk.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan berbagai cara,
salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan uji statistik Cronbach
Alpha ( ) dari hasil pengolahan data menggunakan program SPSS.
Nunnally (1994) dalam Ghozali (2011) menyatakan bahwa suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cornbach Alpha ( )
> 0,70.
Pengukuran reliabilitas dilakukan oleh penulis untuk mengukur
apakah pertanyaan yang digunakan oleh penulis di dalam kuisioner dapat
dinyatakan reliabel atau tidak. Instrumen yang digunakan dinyatakan
memenuhi persyaratan reabilitas apabila instrumen tersebut dapat
menghasilkan ukuran yang konsisten dari waktu ke waktu walaupun
instrumen tersebut digunakan berkali – kali.
3. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digambarkan melalui output statistic
descriptive. Menurut Trochim (2006) statistik deskriptif hanya
menggambarkan data atau seperti apa data ditunjukkan, sementara statistik
inferensi mencoba untuk mencapai kesimpulan dari data dengan kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
yang lebih umum. Output statistic descriptive ini merupakan hasil
pengolahan data penelitian dengan menggunakan program SPSS. Data
berupa rata-rata (mean) dari setiap pertanyaan di dalam kuisioner yang
akan dianalisis merupakan data hasil jawaban responden terhadap
kuesioner penelitian.
4. Pembahasan
Adapun data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah rumusan
masalah pertama yaitu bagaimana pelaksanaan audit internal di perusahaan
apakah sesuai teori dan tergolong baik atau tidak. Serta rumusan masalah
kedua yaitu bagimana peranan auditor dalam mencegah dan mendeteksi
kecurangan yang ada di perusahaan, apakah sudah terdapat dalam kriteria
baik atau tidak.
Analisis kuantitatif dilakukan dengan mengacu terhadap pertanyaan yang
terdapat di dalam kuisioner. Penelitian ini sendiri terdiri atas 3 variabel.
Variabel pertama adalah pelaksanaan audit internal, variabel kedua adalah
peran auditor internal dalam mendeteksi kecurangan, dan variabel ketiga
adalah peran auditor intenal dalam mencegah kecurangan. Pada kuisioner
bagian III peneliti akan bertanya mengenai pelaksanaan audit internal
dalam perusahaan. Pada kuisioner bagian IV peneliti akan bertanya
mengenai peran auditor internal dalam mendeteksi kecurangan, dan pada
kuisoner bagian ke V peneliti akan bertanya mengenai peran auditor
internal dalam mencegah kecurangan. Untuk itu diperlukan kriteria khusus
untuk memutuskan apakah pelaksanaan audit internal di perusahaan sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sesuai dengan teori dan tergolong baik atau tidak, dan peran auditor
internal dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan tergolong baik atau
tidak. Pelaksanaan audit internal dapat dikatakan baik apabila telah
memenuhi fungsi dan tujuan dari audit internal. Sedangkan peranan
auditor internal dikatakan baik apabila dinilai mampu dalam mendeteksi
dan mencegah fraud. Hal ini didasarkan pada nilai skala likert yang ada di
dalam kuesioner yang kemudian akan digunakan untuk melakukan analisis
kuantitatif. Kriteria ini nantinya dibuat berdasarkan personal judgement
peneliti. Personal judgement yang disusun berdasarkan pada rentang
penilaian yang terdapat dalam kuesioner penelitian. Tabel 3.2 berikut
merupakan personal judgement yang digunakan untuk menilai peran
auditor internal:
Tabel 3.2
Kriteria penilaian kuisioner
Rentang Nilai Kriteria
1,00 - 1,99 Sangat Tidak Baik
2,00 - 2,99 Tidak Baik
3,00 - 3,99 Kurang Baik
4,00 – 4,99 Cukup Baik
5,00 – 5,99 Baik
6,00 – 7,00 Sangat Baik
Statistik deksriptif nantinya akan memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, dan sum. Melalui hasil output statistik deskriptif
tersebut, nilai mean setiap indikator pernyataan maupun secara total akan
dijadikan dasar personal judgement yang dilakukan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan
Perusahaan besar bermarkas di Surabaya ini mulanya hanya usaha kecil
berskala home industry, yang didirikan Johannes Ferdinand Katuari (Oen Jong
Khing) dan kerabatnya Harjo Sutanto (Tan Siek Miauw) pada tahun 1948.
Perasaan tersebut diberi nama Fa Wings, mula-mula membangun pabrik kecil di
pingiran Surabaya, memproduksi sabun cuci deterjen (sabun colek). Mereknya
Wings, yang hingga sekarang asih diabadikan sebagai corporate brand. Kedua
pendiri itu melakukan pekerjaan mulai dari produksi, logistic hingga
pemasarannya. Keduanya terjun langsung menual sabun colek produksinya secara
door-to-door.
Sejak tahun 1971 sebenarnya wings telah mengembangkan diri dengan
membangun beberapa perusahaan sabun dan deterjen. Namun hingga akhir tahun
1980-an, namnya tetap belum banyak dikenal. Titik balik terjadi ketika Fa Wings
berganti baju menjadi PT Wings Surya. Dan seiring dengan perubahan itu, Wings
pun masuk ke level tinggi dalam mengembangkan bisnisnya dan merambah ke
berbagai sektor bisnis. Meski bermain di sektor bisnis, jantung Grup Wings
adalah industry sabun yang merupakan bisnis fast moving consumer goods
(FMCG) yang selama ini menjadi core business-nya, kinerja pemasaran wings
tetap cemerlang.
Pada tahun 1981, grup wings bekerja sama dengan perusahaan jepang
yakni Lion Corporation yang sudah berdiri sejak tahun 1891. Lion Corporation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
memiliki pengalaman yang panjang di asia. Kerjasama dua perusahaan besar
tersebut membentuk PT Lioninjaya. Sejak saat itulah Grup Wings memantapkan
posisinya di bidang marketing dan produksi dan memenuhi permintaan yang terus
membesar. PT Lionjaya telah memproduksi dan memasarkan produk-produk ke
berbagai segmen pasar dengan merek terkenal, bahkan Lioninjaya telah sukses
menembus pasar ekspor hingga ke seluruh dunia.
Seiring dengan perubahan komposisi kepemilikan saham, pada tahun
2004, PT Lioninjaya bergati menjadi PT Lion Wings. Nama ini mencerminkan
betapa perusahaan terus berkembang. Dengan menyandang nama baru,
perusahaan berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan pelanggan dan
konsumen yang lebih baik lagi.
Tujuh windu kemudian sejak berdirinya perusahaan, industri sabun
batangan rumahan yang mereka dirikan beranak-pinak menjadi kerajaan bisnis
yang membawahkan sekitar 70 perusahaan yang bergerak dari hulu ke hilir di
banyak industry. Pasar ekspornya telah menembus 90 negara lebih, sementara
jumlah tenaga kerjanya telah mencapai 12 ribu orang lebih.
Setelah 55 tahun berdiri Fa Wings berubah total menjadi grup wings yang
meraksasa seperti sekarang. Meskipun tetap mempertahankan bisnis utamanya
memproduksi sabun colek (toiletries), wings kini telah merambah ke berbagai
usaha mulai dari bidang perbankan, makanan dan minuman, perkebunan, bahan
bangunan hingga properti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
B. Visi dan Misi Perusahaan
Visi perusahaan PT Lion Wings adalah berusaha untuk dapat memenuhi
kepuasan pelanggan.
Adapun misi perusahaan PT Lion Wings:
Untuk mencapai visi perusahaan, PT Lion Wings menerapkan Policy
untuk perbaikan terus menerus dalam kualitas produk, efisiensi produksi, disiplin
waktu, konsistensi dalam kualitas. Tujuan perusahaan yaitu bertekad untuk
memenuhi keperluan sehari-hari dan memperkaya kehidupan umat manusia yang
menawarkan nilai tambah maksimum senantiasa untuk mengantisipasi keinginan
konsumen. Selain itu PT Lion Wings telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2000
dan GMP.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
General Manager
Manajer keuangan Manajer gudang Manajer pemasaran
Admin kas
penerimaan
Admin kas
pengeluaran
Admin gudang
Staff gudang
Kepala staff
pemasaran
Staff pemasaran
Auditor internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tugas dan tanggung jawab masing - masing jabatan adalah sebagai
berikut:
1) General manager
Memimpin kegiatan perusahaan yang berada dalam peraturan
perusahaan dan bertanggung jawab terhadap kegiatan perusahaan.
Menentukan garis – garis kebijakan dalam membuat suatu
keputusan.
2) Auditor internal
Melaksanakan fungsi audit dan memberikan konsultasi secara
independen, objektif, wajar, dan profesional.
Mempertimbangkan resiko keputusan yang diambil perusahaan.
Mengawasi kegiatan yang ada di perusahaan.
3) Manajer keuangan
Merencanakan strategi keuangan secara tepat sesuai strategi bisnis
perusahaan.
Mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca R/L dan aktivitas
lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat.
Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting (admin
kas pengeluaran maupun penerimaan) agar dapat berjalan optimal
dan meningkatkan SDM di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
4) Manajer Gudang
Menyusun perencanaan dari mulai pengadaan hingga
pendistribusian barang.
Mengawasi dan mengendalikan operasional gudang.
Sebagai pemimpin semua staff gudang dan admin gudang.
Mengawasi dan mengendalikan barang yang masuk dan keluar
gudang sesuai dengan SOP perusahaan.
Membuat laporan kerja pergudangan
5) Manajer pemasaran
Memimpin seluruh jajaran departemen pemasaran sehingga
tercipta tingkat efisiensi, efektivitas, dan penjualan setinggi
mungkin.
Merumuskan target penjualan.
Menanggapi permasalahan terkait keluhan pelanggan jika tidak
mampu ditangani oleh bawahan.
Mengesahkan prosedur dan instruksi kerjadi departemen
pemasaran.
Melakukan pengawasan terhadap efisiensi, efektivitas dan
penjualan setinggi mungkin.
Mengawasi staff bagian pemasaran melalui kepala staff pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian. Hasil yang dilaporkan meliputi:
deskripsi responden, hasil wawancara, uji validitas, uji reliabilitas dan hasil
statistik deskriptif.
A. Deskripsi Responden
Responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 51 orang.
Responden yang mengisi kuisioner merupakan responden yang terlibat
langsung dalam kegiatan internal audit.
1. Jabatan / posisi
Pengelompokan data berdasarkan jabatan dalam perusahaan
digunakan untuk mengetahui jabatan responden di dalam objek
yang diteliti. Dengan demikian pengelompokan data ini dapat
menunjukkan bahwa responden merupakan bagian dari objek yang
diteliti. Data jabatan/posisi dapat dilihat di tabel 5.1.
Tabel 5.1
Jabatan / posisi
Jumlah persentase Persentase
sebenarnya
Akumulasi
persentase
Manajer
puncak
1 1,96 1,96 1,96
Manajer 4 7,84 7,84 9,8
Auditor
internal
1 1,96 1,96 11,76
Adm,penjualan,
dll
45 88,24 88,24 100,0
Total 51 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel,
menunjukkan bahwa sebannyak 1 (satu) orang general manager
atau 1,96% (satu koma sembilan puluh enam) responden adalah
general manager, 4 (empat) atau 7,84% (tujuh koma delapan puluh
empat) responden adalah manajer, 1 (satu) atau 1,96% (satu koma
sembilan puluh enam) responden adalah auditor internal, dan 45
(empat puluh lima) atau 88,24% (delapan puluh delapan koma dua
puluh empat) responden adalah karyawan di perusahaan.
berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
responden yang paling banyak adalah karyawan.
2. Jenis Kelamin
Pengelempokan data berdasarkan pada jenis kelamin
bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah responden laki – laki
maupun jumlah responden perempuan. Data responden dapat
dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2
jenis kelamin responden
Jumlah persentase Persentase
sebenarnya
Akumulasi
persentase
Pria 40 78,43 78,43 78,43
Wanita 11 21,57 21,57 100,0
Total 51 100,0 100,0
Berdasarkan tabel dapat dilihat jumlah responden pria
sebanyak 40 (empat puluh) atau 78,43% (tujuh puluh delapan
koma empat puluh tiga) dan jumlah responden wanita sebanyak 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
(sebelas) atau 21,57% (dua puluh satu koma lima puluh tujuh)
responden.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji validitas, uji reabilitas, dan analisis deskriptif dalam penelitian ini
digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai bagaimana
pelaksanaan audit internal di perusahaan apakah tergolong baik atau tidak,
dan bagaimana peran auditor internal dalam mencegah dan mendeteksi
kecurangan yang ada di perusahaan apakah tergolong baik atau tidak.
Hasil rata – rata (mean) yang diperoleh dari hasil statistik deskripif
dijadikan acuan dari personal judgement yang dilakukan oleh peneliti.
1. Uji Validitas
Pengujian validitas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat
dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel untuk
degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n merupakan jumlah sampel
dengan alpha = 0,05. Nilai r hitung dapat diperoleh dari hasil output SPSS
yaitu pada tampilan output Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item –
Total Correlation. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif,
maka butir atau pertanyaan atau indikator dalam kuisioner dikatakan valid.
R-tabel yang digunakan dengan df= 49 (51-2) dan alpha 0,05 adalah
sebesar 0,276.
Dalam penelitian ini, terdapat 40 pertanyaan yang terdapat dalam
kuesioner yang terdiri dari 13 pertanyaan mengenai pelaksanaan internal
audit, 12 pertanyaan mengenai peran auditor internal dalam mendeteksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kecurangan, dan 15 pertanyaan mengenai peran auditor internal dalam
mencegah fraud. Tabel 5.3 berikut ini menyajikan hasil pengujian
validitas.
Tabel 5.3
Hasil Pengujian Validitas
Pelaksanaan Audit Internal
Pertanyaan Nilai r-tabel Nilai r-hitung Keterangan
P1 0,276 0,547 Valid
P2 0,276 0,717 Valid
P3 0,276 0,642 Valid
P4 0,276 0,775 Valid
P5 0,276 0,810 Valid
P6 0,276 0,813 Valid
P7 0,276 0,783 Valid
P8 0,276 0,878 Valid
P9 0,276 0,559 Valid
P10 0,276 0,775 Valid
P11 0,276 0,785 Valid
P12 0,276 0,732 Valid
P13 0,267 0,740 Valid
Peranan Auditor Internal Dalam Mendeteksi Kecurangan
Pertanyaan Nilai r-tabel Nilai r-hitung Keterangan
P1 0,276 0,577 Valid
P2 0,276 0,653 Valid
P3 0,276 0,592 Valid
P4 0,276 0,532 Valid
P5 0,276 0,615 Valid
P6 0,276 0,711 Valid
P7 0,276 0,533 Valid
P8 0,276 0,604 Valid
P9 0,276 0,442 Valid
P10 0,276 0,805 Valid
P11 0,276 0,589 Valid
P12 0,276 0,368 Valid
Peranan Auditor Internal Dalam Mencegah Kecurangan
Pertanyaan Nilai r-tabel Nilai r-hitung Keterangan
P1 0,276 0,495 Valid
P2 0,276 0,630 Valid
P3 0,276 0,609 Valid
P4 0,276 0,334 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Peranan Auditor Internal Dalam Mencegah Kecurangan
Pertanyaan Nilai r-tabel Nilai r-hitung Keterangan
P5 0,276 0,336 Valid
P6 0,276 0,478 Valid
P7 0,276 0,523 Valid
P8 0,276 0,603 Valid
P9 0,276 0,472 Valid
P10 0,276 0,719 Valid
P11 0,276 0,609 Valid
P12 0,276 0,603 Valid
P13 0,276 0,608 Valid
P14 0,276 0,693 Valid
P15 0,276 0,594 Valid
Berdasarkan tabel 5.1 uji validitas pelaksanaan internal audit dan
tabel uji pendeteksian dan pencegahan fraud, semua pernyataan unntuk
mengukur pelaksanaan internal audit, pendeteksian fraud, dan pencegahan
fraud telah mampu digunakan sebagai alat ukur yang relevan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.
2. Uji Reliabilitas
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan uji statistik
Cronbach Alpha ( ) dari hasil pengolahan data menggunakan program
SPSS. Nunnally (1994) dalam Ghozali (2011) menyatakan bahwa suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cornbach
Alpha ( ) > 0,70. Tabel 5.4 berikut menyajikan hasil pengujian
reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 5.4
Hasil Uji Reliabilitas
Item Kuesioner Cronbach's Alpha Standarized
Alpha
Keterangan
Pelaksanaan Audit
Internal
0,929 0,70 Reliabel
Peranan Auditor
Internal Dalam
Mendeteksi Kecurangan
0,816 0,70 Reliabel
Peranan Auditor
Internal Dalam
Mencegah Kecurangan
0,796 0,70 Reliabel
Berdasarkan tabel 5.4, maka dapat dinyatakan indikator dalam
penelitian yang disajikan dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan dalam
kuisioner dapat digolongkan sebagai data penelitian yang reliabel. Dengan
hasil nilai Cornbach’s Alpha untuk bagaimana pelaksanaan internal audit
sebesar 0,929, peranan auditor internal dalam mendeteksi kecurangan
sebesar 0,816, dan peranan auditor internal dalam mencegah kecurangan
sebesar 0,796. Dengan demikian semua konstruk atau variabel dapat
dikatakan reliabel karena memiliki nilai cornbach’s alpha > 0,70.
3. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digambarkan melalui output statistic
descriptive. Menurut Trochim (2006) statistik deskriptif hanya
menggambarkan data atau seperti apa data ditunjukkan. Data berupa rata -
rata (mean) dari setiap pertanyaan di dalam kuisioner yang akan dianalisis
merupakan data hasil jawaban responden terhadap kuesioner penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Diperlukan kriteria khusus untuk menilai bagaimana pelaksanaan internal
audit di perusahaan dan bagimana peran auditor internal dalam mencegah
dan mendeteksi fraud apakah tergolong baik atau tidak. Kriteria penilaian
oleh peneliti berdasarkan pada nilai mean dari setiap variabel. Tabel 5.5
berikut menyajikan hasil statistik deskriptif mengenai pelaksaaan audit
internal dan peran auditor internal dalam menncegah dan mendeteksi
fraud.
Tabel 5.5
Hasil stastistik deskriptif pelaksanaan audit internal dan peran auditor
internal dalam mencegah dan mendeteksi fraud
P N Min Max Mean Std. Deviation
Pelaksanaan
audit 13
51 6,31 6,59 6,5115 0,08224
Peran untuk
Mendeteksi 12
51 5,75 6,69 6,4483 0,25662
Peran untuk
Mencegah 15
51 3,41 6,69 6,0960 0,95264
Total N 40
P: jumlah item pertanyaan kuesioner
N: jumlah responden
Penilaian disusun berdasarkan hasil statistik deskriptif pelaksanaan
audit internal dan peran auditor internal dalam mencegah dan mendeteksi
fraud. Nilai minimum, maksimum, dan rata – rata yang diperoleh dari
jawaban responden menjadi dasar dari analisis yang dilakukan oleh
peneliti. Tabel 5.6 menunjukkan kriteria penilaian yang dilakukan oleh
peneliti mengenai pelaksanaan audit internal dan peranan auditor internal
dalam mencegah dan mendeteksi fraud pada PT. Bahagia Sumber Abadi
yang datanya diperoleh berdasarkan jawaban responden, yaitu karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
yang terdapat di perusahaan. Kriteria yang digunakan oleh peneliti dalam
menilai pelaksanaan audit internal apakah sudah baik atau tidak dan
peranan dari auditor internal dalam mencegah dan mendeteksi fraud
disajikan dalam tabel 5.6 dibawah ini:
Tabel 5.6
Kriteria penilaian kuesioner
Rentang Nilai Kriteria
1,00 - 1,99 Sangat Tidak Baik
2,00 - 2,99 Tidak Baik
3,00 - 3,99 Kurang Baik
4,00 – 4,99 Cukup Baik
5,00 – 5,99 Baik
6,00 – 7,00 Sangat Baik
4. Pembahasan hasil penelitian
Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik, nilai mean untuk
perlaksanaan audit internal adalah sebesar 6,5115. Dengan demikian
pelaksanaan audit internal di perusahaan berdasarkan analisis peneliti
berada pada kriteria sangat baik. Hal ini tampaknya konsisten dengan
pernyataan P9 yang memiliki nilai sebesar 6,45 yang berbunyi: “auditor
internal memastikan bahwa semua tingkatan menajerial di dalam
perusahaan menaati peraturan/kebijakan/hukum/prosedur yang ditetapkan
dalam perusahaan” dan P11 yang memiliki nilai sebesar 6,59 yang
berbunyi: “auditor iternal memverifikasi semua aset maupun sumber daya
yang dimiliki perusahaan dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Hal tersebut tentunya sesuai dengan fungsi yang dikemukakan oleh
Sawyer (2003) yaitu:
1) Mengawasi kegiatan – kegiatan yang tidak dapat diawasi oleh
manajemen puncak
2) Mengidentifikasi dan meminimalkan resiko
3) Memvalidasi laporan ke manajemen senior
4) Membantu manajemen pada bidang – bidang teknis
Hal ini juga relevan dengan nilai minimum yang sebesar 6,31 dan
maksimum yang sebesar 6,59. Dimana nilai minimum dan maksimum
yang diperoleh merupakan nilai yang mempunyai rentang kriteria
penilaian sangat baik.
Begitu juga dengan peran auditor internal dalam mendeteksi
kecurangan mempunyai nilai mean sebesar 6,4483. Berdasarkan analisis
yang dilakukan oleh peneliti, auditor internal telah berperan dengan sangat
baik dalam mendeteksi kecurangan. Salah satu isi dari kuisioner yang
berbunyi: “auditor internal mengidentifikasi jenis fraud (kecurangan) yang
berbentuk pencurian aset perusahaan” telah sesuai dengan metode
mendeteksi fraud menurut Amrizal (2004) yaitu melakukan analytical
review dengan meneliti berbagai akun yang mungkin menunjukkan
ketidakbiasaan atau kegiatan – kegiatan yang tidak diharapkan. Dengan
menggunakan analytical review tersebut auditor internal dapat
menemukan kejanggalan yang terjadi di dalam perusahaan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
kemudian diteliti dan ditelusuri sehingga dapat mendeteksi kecurangan
yang terjadi di dalam perusahaan.
Dalam perananannya mendeteksi kecurangan, auditor internal
selalu berusaha untuk mengidentifikasi gejala terjadinya kecurangan dan
penyimpangan di perusahaan. kerap kali auditor internal melakukan
pengujian untuk menemukan tindak kecurangan di perusahaan.
pendeteksian dilakukan dengan menggunakan data – data digital dan
dokumen fisik yang ada di perusahaan. hal ini digunakan untuk
mengetahui teknik yang digunakan orang dalam melakukan kecurangan
untuk kemudian mencari teknik pencegahan yang tepat agar tindak
kecurangan tidak terulang kembali. Hal ini sesuai dengan pernyataan P11
yang memiliki nilai mean sebesar 6,43 yang berbunyi: “auditor internal
melakukan pengujian untuk menemukan adanya indikasi terjadinya fraud”.
Hal ini sesuai dengan cara mendeteksi kecurangan menurut ACFE
mengenai kecurangan laporan keuangan dan penyalahgunaan aset. Dalam
kecurangan laporan keuangan analisis yang digunakan adalah analisis
vertical, analisis horizontal, dan analisis rasio. Sedangkan untuk
penyalahgunaan aset digunakan analytical review, statistical sampling,
vendor or outsider complaints, observation, dan corruption. hal ini juga
relevan terhadap nilai maksimum yang didapat yakni sebesar 6,69 yang
masuk ke dalam kategori penilaian sangat baik dan nilai minimum yang
didapat yakni sebesar 5,75 yang tergolong dalam kriteria penilaian baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Sedangkan mengenai peran auditor internal dalam mencegah fraud
mempunyai nilai mean sebesar 6,0960. Berdasarkan analisis yang
dilakukan oleh peneliti disimpulkan bahwa peran auditor internal dalam
mencegah fraud dapat dikategorikan sangat baik. Hal ini didukung dengan
pernyataan di dalam kuisioner yang berisi: “anda ikut merasa memiliki
perusahaan di tempat anda bekerja sekarang, sehingga anda ikut
membantu perusahaan dengan memberikan saran demi tercapainya tujuan
perusahaan” dimana hal tersebut sesuai dengan teori Amrizal (2004)
mengenai pencegahan kecurangan yaitu mengadakan struktur
pengendalian intern yang baik dan efektif mencegah kecurangan. Dengan
ikut merasa memiliki perusahaan tempat karyawan bekerja, diharapkan
tindak kecurangan dapat diminimalisasi dan pengendalian internal di
perusahaan dapat ditingkatkan.
Selain itu, dalam hal mencegah fraud, auditor internal ikut dalam
membangun struktur pengendalian intern yang baik dan mengefektifkan
aktivitas pengendalian. Hal ini diterapkan oleh perusahaan dan auditor
internal untuk meminimalisisasi tindak kecurangan yang ada di perusahaan
dan membangun lingkup kerja yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan butir
pernyataan P2 dengan nilai sebesar 6,65 yang bunyinya “anda mengetahui
dan menaati setiap pengendalian intern yang ada, dalam melakukan
tanggung jawab di perusahaan tempat anda bekerja. Hal ini sesuai dengan
cara pencegahan menurut Amrizal (2004) mengenai membangun struktur
pengendalian intern yang baik dan mengefektifkan pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Hal ini juga relevan terhadap nilai maksimum yang didapat yaitu sebesar
6,69 yang masuk dalam kriteria sangat baik.
Namun dalam peranan auditor internal dalam mencegah fraud,
terdapat nilai minimum sebesar 3,41 yang menurut analisis oleh peneliti
terdapat pada kriteria kurang baik. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan walaupun menurut nilai rata – rata dan maksimal sudah
berada pada rentang penilaian yang sangat baik, masih ada penilaian yang
kurang terhadap peranan auditor internal dalam mencegah fraud. Hal ini
diharapkan dapat menjadi acuan bagi pihak – pihak baik auditor internal
maupun manajer di perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja di
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan pada PT Bahagia Sumber Abadi, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan berikut menurut permasalahan yang diangkat oleh
penulis, yaitu:
1. Menurut persepsi responden, pelaksanaan audit internal di
perusahaan sudah berjalan dengan sangat baik. Hasil statistic
descriptive terkait pelaksanaan audit internal menunjukkan nilai
sebesar 6,5115. Berdasarkan personal judgement, nilai yang berada
pada kisaran 6,00 sampai 7,00 masuk dalam kategori sangat baik.
2. Menurut persepsi responden mengenai peran auditor internal dalam
mencegah dan mendeteksi kecurangan yang ada di perusahaan
sangat baik. Hasil statistic descriptive terkait peran auditor internal
dalam mencegah kecurangan menunjukkan nilai 6,4483.
Sedangkan hasil statistic descriptive terkait peran auditor internal
dalam mendeteksi kecurangan menunjukkan nilai 6,0960.
Berdasarkan personal jugdement, nilai yang berada pada kisaran
6,00 sampai 7,00 masuk dalam kategori sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
B. Keterbatasan
Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT Bahagia
Sumber Abadi terdapat beberapa keterbatasan, yaitu
1. Jumlah data dan ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian
ini masih tergolong kecil, yaitu 51 (lima puluh satu) sampel.
sampel penelitian kecil dikarenakan peneliti dibatasi oleh pihak PT
Bahagia Sumber Abadi pada saat melakukan penelitian.
2. Beberapa pertanyaan kuisioner yang diajukan oleh peneliti dirasa
beberapa responden sedikit susah dimengerti. Oleh karena itu
peneliti harus mendampingi responden dalam menjawab kuisioner
untuk menjelaskan pertanyaan yang kurang dimengerti
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, maka penulis
memberikan saran dengan harapan dapat berguna bagi perusahaan dan
penelitian selanjutnya.
1. Karyawan maupun departemen yang berada di perusahaan
sebaiknya mendukung kegiatan yang dilakukan oleh pihak auditor
internal agar mendukung kemajuan yang ada diperusahaan dan
menciptakan suasana kerja yang bebas dari tindak kecurangan.
2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menyusun kuisioner
dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti agar responden dapat
dengan mudah dan secara mandiri dalam mengisi kuioner yang
diberikan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DAFTAR PUSTAKA
Sukrisno, Agoes. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan
Publik. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Albercht et al. 2009. Fraud Examination. Third Edition. USA: South Western a
part of Changeance Learning.
Amrizal. Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Internal Auditor,
(http://www.bpkp.go.id/unit/investigasi/cegah_deteksi.pdf, diunduh 31
Agustus 2014)
Institute of Internal Auditor. 2011. Auditor Expert Performance In Fraud
Detection: A Survey of Internal Auditor. USA: The Institute of Internal
Auditing.
Mulyadi. 2002. Auditing buku I. Jilid 3. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba
Empat.
Rahayu, Siti Kurnia. , Ely Suhayati. 2010. Auditing. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sawyer. , L.B., Dittenhofer, M.A. 2003. Sawyer’s Internal Auditing, The
Practice of Modern Internal Auditing. Fifth Edition. USA: The Institute of
Internal Auditing.
Senduk,Renildis Ketty. 2014. Peran Auditor Internal Dalam Mendeteksi Fraud
Dan Meningkatkan Good Coorporate Governance. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Simanjuntak, Nico Sahap Tua. 2013. Pengaruh Keefektifan Pengendalian
Intern Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan terhadap
Pencegahan Kecurangan Akuntansi di Perusahaan. Skripsi
Dipublikasikan. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35120/7/Cover.pdf.
Diakses tanggal 10 Desember 2014
Siranda, Miana. 2015. Peran Auditor Internal Dalam Pencegahan Dan
Pendeteksian Kecurangan Di Perusahaan. Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Strawser, Strawser. 2001. Auditing: Theory and Practice. Ninth edition.
Thompson Learning
Suara Merdeka Sabtu 8 November 2003: Kasus L/C BNI dan Kepercayaan
terhadap Perbankan.
http//www.suaramerdeka.com/harian/0311/08/eko2.htm. Diakses tanggal
10 Desember 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Edisi revisi. Bandung: Alfabeta.
The Committee of Sponsoring Organization of the treadway Commission,
COSO. 1992. COSO – Internal Control Integrated Framework. The
Committee of Sponsoring Organization of the treadway Commission.
Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Edisi Kelima.
Yogyakarta: Kanisius.
Tunggal, A.W. 2012. Pedoman pokok operational auditing. Harvindo: Jakarta.
William M.K Trochim (2006). Social Research:
http//www.socialresearch.net.kb/order.php. Diakses tanggal 10 Desember
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
LAMPIRAN
KUESIONER PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL DAN PERAN
AUDITOR INTERNAL DALAM MENDETEKSI & MENCEGAH
KECURANGAN (FRAUD)
I. Petunjuk Pengisisan
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan saudara dalam melakukan
pengisian kuesioner ini dengan jawaban yang sejujurnya dan sesuai dengan
kondisi yang terjadi di PT. BAHAGIA SUMBER ABADI
2. Berikan tanda (X) pada jawaban yang menurut saudara paling tepat pada
kolom yang telah disediakan.
II. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Umur :
Jabatan :
Pendidikan :
Range nilai yang diberikan dalam kuisioner ini adalah dari satu sampai dengan
tujuh, dengan keterangan penilaian:
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Agak
Tidak
Setuju
Ragu - ragu Agak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
1 2 3 4 5 6 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
III. Kuesioner Pelaksanaan Audit Internal
No Deskripsi STS TS ATS R AS S SS
1 2 3 4 5 6 7
1
Auditor internal memeriksa kegiatan-
kegiatan yang tidak dapat diawasi oleh
manajemen puncak seperti misal
mengawasi kegiatan di lapangan
2
Auditor internal memeriksa semua
aspek kegiatan operasi secara
menyeluruh yang dilakukan di dalam
perusahaan
3
Auditor internal memeriksa laporan
yang diberikan kepada manajemen
senior
4 Auditor internal menelaah reliabilitas
informasi keuangan
5 Auditor internal menelaah integritas
informasi keuangan
6
Auditor internal menelaah data
operasional yang digunakan untuk
menghasilkan informasi tersebut
7
Auditor internal menelaah alat-alat yang
digunakan untuk menghasilkan
informasi tersebut
8
Auditor internal menelaah pelaksanaan
sistem pengendalian intern yang
ditetapkan dalam perusahaan
9.
Auditor internal memastikan bahwa
semua tingkatan manajerial di dalam
perusahaan menaati peraturan/kebijakan
/hukum/prosedur yang ditetapkan dalam
perusahaan
10 Auditor internal menilai efisiensi
penggunaan sumber daya perusahaan
11
Auditor internal memverifikasi semua
aset maupun sumber daya yang dimiliki
perusahaan dengan tepat
12
Auditor internal memeriksa bahwa
semua aktivitas perusahaan sudah
dijalankan sesuai dengan yang
direncanakan
13
Auditor internal memastikan bahwa
hasil yang dicapai sudah sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
IV. Peranan Auditor Internal Dalam Mendeteksi Kecurangan (Fraud)
No Deskripsi STS TS AR R AS S SS
1 2 3 4 5 6 7
1
Auditor internal mengidentifikasi gejala-
gejala terjadinya fraud (kecurangan)
yang berupa ketidakpatuhan pada aturan
2
Auditor internal mengidentifikasi
penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi di perusahaan, yang berupa
ketidaktaatan pada prosedur
3
Auditor internal mengidentifikasi jenis
fraud (kecurangan) yang berbentuk
pencurian aset perusahaan
4
Auditor internal mengidentifikasi jenis
penyimpangan yang terjadi di
perusahaan yang berwujud penggelapan
dana perusahaan
5 Auditor nternal menganalisis alasan
orang melakukan fraud (kecurangan)
6
Auditor internal sering menggunakan
kuesioner dalam mendeteksi fraud
(kecurangan)
7
Auditor internal sering menggunakan
teknik wawancara (interview) kepada
karyawan dalam mendeteksi fraud
(kecurangan)
8
Auditor internal mendeteksi fraud
melalui dokumen-dokumen fisik
perusahaan
9
Auditor internal mendeteksi fraud
melalui data-data elektronik atau digital
yang dimiliki perusahaan
10
Auditor internal mengenali cara-cara
atau teknik yang digunakan orang dalam
melakukan fraud
11
Auditor internal melakukan pengujian
untuk menemukan adanya indikasi
terjadinya fraud
12
Auditor internal melaporkan hasil
temuan fraud kepada direktur dan
komite audit internal dan pihak lainnya
yang berkepentingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
V. Kuesioner Peran Auditor Internal Dalam Mencegah Fraud
No Deskripsi
STS TS ATS R AS S SS
1 2 3 4 5 6 7
1
Anda ikut merasa memiliki perusahaan
di tempat anda bekerja sekarang,
sehingga anda ikut membantu
perusahaan dengan memberikan saran
demi tercapainya tujuan perusahaan
2
Anda mengetahui dan menaati setiap
pengendalian intern yang ada, dalam
melakukan tanggung jawab di
perusahaan tempat anda bekerja
3
Di perusahaan tempat anda bekerja,
kesadaran mengenai bahaya kecurangan
akuntansi yang mengintai cukup tinggi
4
Penilaian resiko terjadinya kecurangan
oleh bagian yang terkait dengan bidang
akuntansi dilakukan dari waktu ke waktu
5
Bila ingin menunjukkan laba perusahaan
yang lebih besar dari yang sebenarnya,
penanggung jawab penyusun laporan
keuangan di perusahaan ini tidak
diperkenankan untuk memperkecil atau
menghapus cadangan piutang tak
tertagih
6
Di perusahaan tempat anda bekerja,
terjalin komunikasi yang positif dan
kekeluargaan yang erat satu sama lain
untuk saling mengingatkan kesalahan
yang terjadi
7
Agar laba perusahaan tampak lebih
besar, bagian akuntansi di perusahaan
tidak diperkenankan memperkecil biaya-
biaya yang tercatat dalam pembukuan
perusahaan
8
Di perusahaan tempat anda bekerja,
memiliki suatu aturan yang tegas
terhadap semua pihak yang melakukan
kecurangan akuntansi
9
Di tempat anda bekerja, diberikan
imbalan ataupun penghargaan bagi siapa
pun yang melaporkan kecurangan
akuntansi yang sedang atau akan terjadi
10
Di perusahaan tempat anda bekerja,
pencegahan terhadap terjadinya
kecurangan akuntansi dilakukan dengan
sangat baik
11
Tidak pernah terjadi kecurangan
akuntansi yang dilakukan oleh karyawan
di perusahaan tempat anda bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Miana Siranda (2015), Peran Auditor Internal Dalam Pencegahan Dan Pendeteksian Kecurangan.
No Deskripsi STS TS ATS R AS S SS
1 2 3 4 5 6 7
12
Anda memiliki suatu tanggung jawab
moral untuk melakukan tanggung jawab
semaksimal mungkin di perusahaan
tempat anda bekerja sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai di perusahaan
13
Anda merasa nyaan untuk bekerja di
lingkungan perusahaan tempat anda
bekerja saat ini
14
Anda menilai bahwa seluruh kebijakan-
kebijakan yang berlaku di perusahaan
tempat anda bekerja sudah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan
15
Tidak dibenarkan untuk mempercantik
laporan keuangan di perusahaan tempat
anda bekerja, untuk membuat grafik
perusahaan tetap stabil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran Uji validitas pelaksanaan audit
PA 1 PA 2 PA 3 PA 4 PA 5 PA 6 PA 7 PA 8 PA 9 PA 10
PA 11
PA 12
PA 13
TOTAL_PA
PA 1
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
51
,273 ,053
51
,549** ,000
51
,394** ,004
51
,313* ,025
51
,438** ,001
51
,367** ,008
51
,366** ,008
51
,438** ,001
51
,532** ,000
51
,275 ,051
51
,243 ,086
51
,262 ,063
51
,547** ,000
51
PA 2
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,273
,053
51
1
51
,416**
,002
51
,629**
,000
51
,649**
,000
51
,525**
,000
51
,414**
,003
51
,741**
,000
51
,092
,521
51
,383**
,005
51
,453**
,001
51
,519**
,000
51
,635**
,000
51
,717**
,000
51
PA
3
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,549**
,000 51
,416**
,002 51
1
51
,681**
,000 51
,724**
,000 51
,531**
,000 51
,385**
,005 51
,451**
,001 51
,135
,344 51
,466**
,001 51
,356*
,010 51
,187
,188 51
,253
,073 51
,642**
,000 51
PA 4
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,394** ,004
51
,629** ,000
51
,681** ,000
51
1
51
,864** ,000
51
,629** ,000
51
,516** ,000
51
,559** ,000
51
,252 ,074
51
,473** ,000
51
,530** ,000
51
,354* ,011
51
,430** ,002
51
,775** ,000
51
PA
5
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,313*
,025
51
,649**
,000
51
,724**
,000
51
,864**
,000
51
1
51
,719**
,000
51
,550**
,000
51
,678**
,000
51
,235
,097
51
,512**
,000
51
,562**
,000
51
,381**
,006
51
,435**
,001
51
,810**
,000
51
PA
6
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,438**
,001
51
,525**
,000
51
,531**
,000
51
,629**
,000
51
,719**
,000
51
1
51
,603**
,000
51
,750**
,000
51
,327*
,019
51
,629**
,000
51
,588**
,000
51
,516**
,000
51
,504**
,000
51
,813**
,000
51
PA
7
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,367**
,008 51
,414**
,003 51
,385**
,005 51
,516**
,000 51
,550**
,000 51
,603**
,000 51
1
51
,729**
,000 51
,473**
,000 51
,559**
,000 51
,597**
,000 51
,639**
,000 51
,578**
,000 51
,783**
,000 51
PA
8
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,366**
,008
51
,741**
,000
51
,451**
,001
51
,559**
,000
51
,
678**
,000
51
,750**
,000
51
,729**
,000
51
1
51
,433**
,001
51
,650**
,000
51
,683**
,000
51
,654**
,000
51
,636**
,000
51
,878**
,000
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
PA 1 PA 2 PA 3 PA 4 PA 5 PA 6 PA 7 PA 8 PA 9 PA 10
PA 11
PA 12
PA 13
TOTAL_PA
PA 9
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,438** ,001
51
,092 ,521
51
,135 ,344
51
,252 ,074
51
,235 ,097
51
,327* ,019
51
,473** ,000
51
,433** ,001
51
1
51
,663** ,000
51
,619** ,000
51
,492** ,000
51
,371** ,007
51
,559** ,000
51
PA
10
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,532**
,000
51
,383**
,005
51
,466**
,001
51
,473**
,000
51
,512**
,000
51
,629**
,000
51
,559**
,000
51
,650**
,000
51
,663**
,000
51
1
51
,689**
,000
51
,550**
,000
51
,488**
,000
51
,775**
,000
51
PA
11
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,275
,051 51
,453**
,001 51
,356*
,010 51
,530**
,000 51
,562**
,000 51
,588**
,000 51
,597**
,000 51
,683**
,000 51
,619**
,000 51
,689**
,000 51
1
51
,603**
,000 51
,620**
,000 51
,785**
,000 51
PA
12
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,243
,086 51
,519**
,000 51
,187
,188 51
,354*
,011 51
,381**
,006 51
,516**
,000 51
,639**
,000 51
,654**
,000 51
,492**
,000 51
,550**
,000 51
,603**
,000 51
1
51
,851**
,000 51
,732**
,000 51
PA
13
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,262
,063
51
,635**
,000
51
,253
,073
51
,430**
,002
51
,435**
,001
51
,504**
,000
51
,578**
,000
51
,636**
,000
51
,371**
,007
51
,488**
,000
51
,620**
,000
51
,851**
,000
51
1
51
,740**
,000
51
TOTAL
PA
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,547** ,000
51
,717** ,000
51
,642** ,000
51
,775** ,000
51
,810** ,000
51
,813** ,000
51
,783** ,000
51
,878** ,000
51
,559** ,000
51
,775** ,000
51
,785** ,000
51
,732** ,000
51
,740** ,000
51
1
51
**, Correlation is significant at the 0.01 (2-tailed).
*, Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran Uji validitas peran auditor mendeteksi fraud
DET 1 DET 2 DET 3 DET 4 DET 5 DET 6 DET 7 DET 8 DET 9 DET 10 DET 11 DET 12 TOTAL_
DET
DET 1
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
1
51
,873** ,000
51
,493** ,000
51
,351* ,012
51
,398** ,004
51
,177 ,214
51
,082 ,565
51
,145 ,311
51
,259 ,067
51
,242 ,087
51
,196 ,167
51
,145 ,310
51
,577** ,000
51
DET 2
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,873**
,000
51
1
51
,560**
,000
51
,406**
,003
51
,375**
,007
51
,212
,135
51
,089
,533
51
,298*
,034
51
,353*
,011
51
,351*
,012
51
,236
,095
51
,182
,202
51
,653**
,000
51
DET 3
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,493**
,000
51
,560**
,000
51
1
51
,616**
,000
51
,164
,249
51
,362**
,009
51
- ,098
,494
51
,277*
,049
51
,277*
,049
51
,531**
,000
51
,103
,472
51
,239
,091
51
,592**
,000
51
DET I4
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,351*
,012 51
,406**
,003 51
,616**
,000 51
1
51
,148
,300 51
,266
,060 51
,072
,618 51
,367**
,008 51
,259
,067 51
,568**
,000 51
,127
,373 51
,167
,241 51
,532**
,000 51
DET 5
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,398**
,004 51
,375**
,007 51
,164
,249 51
,148
,300 51
1
51
,322*
,021 51
,574**
,000 51
,166
,243 51
,313*
,025 51
,359**
,010 51
,279*
,048 51
,133
,351 51
,615**
,000 51
DET 6
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,177 ,214
51
,212 ,135
51
,362** ,009
51
,266 ,060
51
,322* ,021
51
1
51
,382** ,006
51
,462** ,001
51
,004 ,975
51
,664** ,000
51
,493** ,000
51
,039 ,786
51
,711** ,000
51
DET 7
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,082 ,565
51
,089 ,533
51
,098 ,494
51
,072 ,618
51
,574** ,000
51
,382** ,006
51
1
51
,241 ,089
51
,475** ,000
51
,227 ,109
51
,384** ,005
51
,113 ,428
51
,533** ,000
51
DET 8
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,145
,311
51
,298*
,034
51
,277*
,049
51
,367**
,008
51
,166
,243
51
,462**
,001
51
,241
,089
51
1
51
,204
,152
51
,621**
,000
51
,262
,063
51
,176
,218
51
,604**
,000
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DET 1 DET 2 DET 3 DET 4 DET 5 DET 6 DET 7 DET 8 DET 9 DET 10 DET 11 DET 12 TOTAL_
DET
DET 9
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,259 ,067
51
,353* ,011
51
,277* ,049
51
,259 ,067
51
,313* ,025
51
,004 ,975
51
,475** ,000
51
,204 ,152
51
1
51
,235 ,098
51
,071 ,620
51
,069 ,629
51
,442** ,001
51
DET 10
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,242
,087
51
,351*
,012
51
,531**
,000
51
,568**
,000
51
,359**
,010
51
,664**
,000
51
,227
,109
51
,621**
,000
51
,235
,098
51
1
51
,533**
,000
51
,289*
,039
51
,805**
,000
51
DET 11
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,196
,167 51
,236
,095 51
,103
,472 51
,127
,373 51
,279*
,048 51
,493**
,000 51
,384**
,005 51
,262
,063 51
,071
,620 51
,533**
,000 51
1
51
,512**
,000 51
,589**
,000 51
DET 12
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,145
,310 51
,182
,202 51
,239
,091 51
,167
,241 51
,133
,351 51
,039
,786 51
,113
,428 51
,176
,218 51
,069
,629 51
,289*
,039 51
,512**
,000 51
1
51
,368**
,008 51
TOTAL_
DET
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,577**
,000
51
,653**
,000
51
,592**
,000
51
,532**
,000
51
,615**
,000
51
,711**
,000
51
,533**
,000
51
,604**
,000
51
,442**
,001
51
,805**
,000
51
,589**
,000
51
,368**
,008
51
1
51
**, Correlation is significant at the 0.01 (2-tailed).
*, Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran Uji reabilitas pencegahan fraud
CEG
1
CEG
2
CEG
3
CEG
4
CEG
5
CEG
6
CEG
7
CEG
8
CEG
9
CEG
10
CEG
11
CEG
12
CEG
13
CEG
14
CEG
15
TOTAL
_CEG
CEG
1
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
1
51
,581**
,000 51
,307*
,028 51
,105
,464 51
,257
,068 51
,595**
,000 51
,172
,228 51
,482**
,000 51
,032
,824 51
,373**
,007 51
,080
,576 51
,401**
,004 51
,414**
,003 51
,261
,064 51
,156
,276 51
,495**
,000 51
CEG
2
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,581**
,000 51
1
51
,381**
,006 51
,116
,416 51
,196
,167 51
,417**
,002 51
,177
,214 51
,329*
,018 51
,273
,053 51
,509**
,000 51
,349*
,012 51
,355*
,011 51
,335*
,016 51
,411**
,003 51
,295*
,035 51
,630**
,000 51
CEG 3
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,307* ,028
51
,381** ,006
51
1
51
,484** ,000
51
,037 ,794
51
,322* ,021
51
,291* ,038
51
,284* ,044
51
,104 ,470
51
,526** ,000
51
,193 ,175
51
,575** ,000
51
,489** ,000
51
,274 ,052
51
,310* ,027
51
,609** ,000
51
CEG 4
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,105 ,464
51
,116 ,416
51
,484** ,000
51
1
51
,017 ,904
51
,049 ,731
51
,071 ,620
51
,083 ,564
51
,122 ,394
51
,186 ,190
51
,042 ,769
51
,379** ,006
51
,315* ,024
51
,131 ,361
51
,164 ,249
51
,334* ,017
51
CEG
5
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,257
,068
51
,196
,167
51
,037
,794
51
,017
,904
51
1
51
,220
,121
51
,188
,187
51
,361**
,009
51
,008
,958
51
,392**
,004
51
,186
,192
51
,253
,073
51
,038
,791
51
,178
,211
51
,067
,642
51
,336*
,016
51
CEG
6
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,595**
,000 51
,417**
,002 51
,322*
,021 51
,049
,731 51
,220
,121 51
1
51
,145
,312 51
,377**
,006 51
,169
,237 51
,281*
,046 51
,200
,159 51
,380**
,006 51
,566**
,000 51
,351*
,012 51
,166
,245 51
,478**
,000 51
CEG
7
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,172
,228 51
,177
,214 51
,291*
,038 51
,071
,620 51
,188
,187 51
,145
,312 51
1
51
,462**
,001 51
,264
,061 51
,332*
,017 51
,141
,322 51
,119
,405 51
,123
,390 51
,258
,068 51
,474**
,000 51
,523**
,000 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
CEG
1
CEG
2
CEG
3
CEG
4
CEG
5
CEG
6
CEG
7
CEG
8
CEG
9
CEG
10
CEG
11
CEG
12
CEG
13
CEG
14
CEG
15
TOTAL
_CEG
CEG 8
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,482** ,000
51
,329* ,018
51
,284* ,044
51
,083 ,564
51
,361** ,009
51
,377** ,006
51
,462** ,001
51
1
51
,001 ,992
51
,601** ,000
51
,105 ,464
51
,356* ,010
51
,324* ,020
51
,341* ,014
51
,670** ,000
51
,603** ,000
51
CEG 9
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,032 ,824
51
,273 ,053
51
,104 ,470
51
,122 ,394
51
,008 ,958
51
,169 ,237
51
,264 ,061
51
,001 ,992
51
1
51
,160 ,263
51
,530** ,000
51
,029 ,838
51
,018 ,901
51
,176 ,216
51
,001 ,996
51
,472** ,000
51
CEG
10
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,373**
,007
51
,509**
,000
51
,526**
,000
51
,186
,190
51
,392**
,004
51
,281*
,046
51
,332*
,017
51
,601**
,000
51
,160
,263
51
1
51
,308*
,028
51
,378**
,006
51
,392**
,004
51
,509**
,000
51
,490**
,000
51
,719**
,000
51
CEG
11
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,080
,576 51
,349*
,012 51
,193
,175 51
,042
,769 51
,186
,192 51
,200
,159 51
,141
,322 51
,105
,464 51
,530**
,000 51
,308*
,028 51
1
51
,202
,156 51
,123
,392 51
,352*
,011 51
,165
,248 51
,609**
,000 51
CEG
12
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,401**
,004 51
,355*
,011 51
,575**
,000 51
,379**
,006 51
,253
,073 51
,380**
,006 51
,119
,405 51
,356*
,010 51
,029
,838 51
,378**
,006 51
,202
,156 51
1
51
,658**
,000 51
,413**
,003 51
,340*
,015 51
,603**
,000 51
CEG 13
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,414** ,003
51
,335* ,016
51
,489** ,000
51
,315* ,024
51
,038 ,791
51
,566** ,000
51
,123 ,390
51
,324* ,020
51
,018 ,901
51
,392** ,004
51
,123 ,392
51
,658** ,000
51
1
51
,606** ,000
51
,408** ,003
51
,608** ,000
51
CEG 14
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,261 ,064
51
,411** ,003
51
,274 ,052
51
,131 ,361
51
,178 ,211
51
,351* ,012
51
,258 ,068
51
,341* ,014
51
,176 ,216
51
,509** ,000
51
,352* ,011
51
,413** ,003
51
,606** ,000
51
1
51
,521** ,000
51
,693** ,000
51
CEG
15
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,156
,276
51
,295*
,035
51
,310*
,027
51
,164
,249
51
,067
,642
51
,166
,245
51
,474**
,000
51
,670**
,000
51
,001
,996
51
,490**
,000
51
,165
,248
51
,340*
,015
51
,408**
,003
51
,521**
,000
51
1
51
,594**
,000
51
TOT
AL_CEG
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,495**
,000
51
,630**
,000
51
,609**
,000
51
,334*
,017
51
,336*
,016
51
,478**
,000
51
,523**
,000
51
,603**
,000
51
,472**
,000
51
,719**
,000
51
,609**
,000
51
,603**
,000
51
,608**
,000
51
,693**
,000
51
,594**
,000
51
1
51
**, Correlation is significant at the 0.01 (2-tailed).
*, Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran Uji reliabilitas Pelaksanaan audit internal
Reability Statistics
Cronbach’s Alpha N of iitems
,929 13
Lampiran Uji reliabilitas peran auditor internal mendeteksi fraud
Reability Statistics
Cronbach’s Alpha N of iitems
,816 12
Lampiran Uji reliabilitas peran auditor internal mencegah fraud
Reability Statistics
Cronbach’s Alpha N of iitems
,796 15
Lampiran Hasil output statistik deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pelaksanaan audit 13 6,31 6,59 6,5115 ,08224
Peran untuk
mendeteksi
12 5,75 6,69 6,44483 ,25662
Peran untuk
mencegah
15 3,41 6,69 6,0960 ,95264
Total N 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Responden Pelaksanaan Audit Internal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 TOTAL
1 5 6 6 7 7 7 7 7 7 6 7 7 6 85,00
2 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 91,00
3 7 6 7 6 7 6 7 7 7 7 6 7 7 87,00
4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 91,00
5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 91,00
6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 91,00
7 7 5 6 7 5 4 6 4 7 6 7 6 7 77,00
8 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 91,00
9 5 5 6 5 5 4 4 4 3 4 4 2 3 54,00
10 6 7 5 5 5 5 4 4 4 5 4 7 7 68,00
11 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 91,00
12 6 7 7 7 7 7 6 7 5 7 7 7 7 87,00
13 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 79,00
14 6 6 7 6 7 6 6 6 5 5 6 6 6 78,00
15 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 91,00
16 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 7 7 7 73,00
17 5 7 2 5 5 6 6 7 7 6 7 7 7 77,00
18 7 4 7 7 7 7 4 4 7 7 6 4 4 75,00
19 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 88,00
20 5 6 6 6 6 6 3 5 5 6 6 5 6 71,00
21 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 90,00
22 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 90,00
23 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 89,00
24 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 89,00
25 7 7 7 7 7 7 6 7 7 6 7 7 7 89,00
26 6 2 4 2 2 5 6 4 7 6 5 6 5 60,00
27 7 6 6 4 4 4 3 5 7 6 6 5 5 68,00
28 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 91,00
29 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 91,00
30 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 91,00
31 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 89,00
32 7 7 6 6 6 6 6 7 6 7 6 6 6 82,00
33 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 7 87,00
34 7 7 7 7 6 7 7 7 6 7 6 7 7 88,00
35 7 7 7 6 6 7 7 7 6 7 7 6 7 87,00
36 7 7 7 7 7 7 6 7 6 7 7 7 7 89,00
37 6 7 7 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 88,00
38 7 6 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 6 88,00
39 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 6 7 7 89,00
40 7 7 7 7 6 7 6 7 7 7 7 7 7 89,00
41 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 90,00
42 6 7 7 7 7 7 7 6 5 6 7 7 7 86,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Responden Pelaksanaan Audit Internal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 TOTAL
43 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 6 89,00
44 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 6 7 89,00
45 6 6 6 7 6 5 6 5 6 6 5 6 5 75,00
46 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 90,00
47 7 6 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 89,00
48 7 7 7 6 6 7 6 7 6 7 7 7 6 86,00
49 7 7 7 7 6 7 6 7 6 6 6 7 7 86,00
50 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 90,00
51 6 7 7 6 7 6 6 7 7 7 7 7 7 87,00
Rata-rata 6,57 6,53 6,59 6,49 6,47 6,45 6,31 6,47 6,45 6,59 6,59 6,57 6,57 6,51
Responden Peran Auditor Internal dalam Mendeteksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
1 7 7 7 7 2 2 2 6 6 6 6 7 65,00
2 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 84,00
3 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 82,00
4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 84,00
5 7 7 7 7 7 7 4 7 4 7 7 7 78,00
6 7 7 7 7 7 7 4 7 4 7 7 7 78,00
7 7 6 7 7 7 6 6 6 5 6 5 5 73,00
8 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 84,00
9 3 3 5 5 4 1 6 6 6 2 4 6 51,00
10 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 82,00
11 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 84,00
12 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 7 82,00
13 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 72,00
14 6 6 7 7 7 6 6 5 7 7 6 5 75,00
15 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 83,00
16 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 76,00
17 7 7 7 7 7 1 6 7 7 6 6 7 75,00
18 7 6 6 6 6 2 5 2 5 2 6 6 59,00
19 7 7 6 7 7 5 7 7 7 6 7 7 80,00
20 7 6 7 7 7 5 6 6 6 7 7 7 78,00
21 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 84,00
22 7 7 7 7 7 3 5 6 7 6 5 7 74,00
23 7 7 7 7 7 3 5 6 7 6 5 7 74,00
24 7 7 7 7 7 3 5 6 7 6 5 7 74,00
25 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 83,00
26 3 3 5 6 7 4 7 5 6 7 7 7 67,00
27 7 6 4 5 7 2 7 6 5 4 7 7 67,00
28 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 81,00
29 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 84,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Responden
Peran Auditor Internal dalam Mendeteksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
30 4 4 7 7 4 7 4 7 4 7 7 7 69,00
31 7 7 7 7 7 4 5 7 7 6 5 5 74,00
32 6 6 6 6 6 7 5 6 6 6 5 6 71,00
33 6 6 6 7 7 7 7 7 6 7 7 7 80,00
34 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 83,00
35 7 7 7 6 7 7 7 6 6 6 7 7 80,00
36 6 7 6 7 7 6 7 7 6 7 7 7 80,00
37 7 6 7 7 7 7 7 6 7 6 6 7 80,00
38 7 7 7 6 7 7 7 7 6 7 7 7 82,00
39 6 6 7 7 7 6 7 7 7 7 6 7 80,00
40 6 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 81,00
41 7 6 6 7 6 6 7 6 6 7 7 7 78,00
42 7 6 7 7 6 7 7 7 6 7 6 6 79,00
43 7 7 7 5 7 6 7 6 7 7 7 7 80,00
44 7 7 7 7 7 6 7 7 6 7 7 7 82,00
45 6 6 5 6 6 6 6 7 6 6 6 4 70,00
46 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 6 6 80,00
47 6 7 7 7 6 7 7 7 6 7 7 7 81,00
48 7 6 7 6 7 7 6 7 6 7 7 7 80,00
49 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 83,00
50 7 7 7 6 7 7 7 6 6 6 7 7 80,00
51 7 6 7 7 7 7 6 7 6 7 6 7 80,00
6,59 6,43 6,65 6,69 6,63 5,75 6,29 6,51 6,33 6,43 6,43 6,65 6,45
Responden Peran Auditor Internal dalam Mencegah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
1 6 6 7 7 6 7 7 7 1 5 1 7 7 1 7 82,00
2 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 104,00
3 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 6 96,00
4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 105,00
5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 105,00
6 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 1 7 7 7 7 93,00
7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 7 7 6 5 7 100,00
8 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 1 7 7 7 7 93,00
9 3 4 3 5 6 2 4 3 2 3 1 5 2 2 4 49,00
10 6 7 6 6 4 6 5 6 4 7 7 5 6 6 7 88,00
11 7 7 7 7 7 7 7 7 3 7 7 7 7 7 7 101,00
12 7 7 7 7 7 7 2 7 2 7 7 7 7 6 7 94,00
13 7 7 6 6 6 7 7 7 1 6 2 7 7 6 7 89,00
14 7 7 6 6 7 7 7 6 6 6 5 5 6 6 6 93,00
15 7 7 7 1 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 7 93,00
16 7 7 7 7 7 6 6 7 7 6 7 7 7 7 7 102,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Responden
Peran Auditor Internal dalam Mencegah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
17 7 7 1 4 7 7 3 7 1 5 3 6 6 6 7 77,00
18 7 7 7 7 6 3 7 7 7 7 1 6 3 3 7 85,00
19 6 7 7 7 7 7 7 5 1 6 6 7 6 6 7 92,00
20 7 7 7 7 6 7 4 6 1 5 2 7 5 5 6 82,00
21 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 7 99,00
22 7 7 7 7 7 7 7 7 3 7 7 7 6 6 7 99,00
23 7 7 7 7 7 7 7 7 3 7 7 7 6 6 7 99,00
24 7 7 7 7 7 7 7 7 3 7 7 7 6 6 7 99,00
25 7 7 6 7 7 6 7 6 7 7 6 7 7 5 5 97,00
26 7 6 7 7 7 7 1 4 1 6 2 7 7 4 1 74,00
27 7 6 3 4 7 7 7 5 3 4 4 4 2 2 2 67,00
28 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 105,00
29 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 1 7 7 7 7 93,00
30 7 7 7 7 4 7 4 4 3 3 2 7 7 4 4 77,00
31 7 7 6 7 5 6 7 6 7 5 7 7 7 7 6 97,00
32 6 5 6 6 5 6 6 7 2 6 2 6 7 7 7 84,00
33 7 6 6 7 6 6 7 7 1 7 1 7 7 6 7 88,00
34 6 6 6 7 7 6 7 7 3 5 2 6 7 7 7 89,00
35 6 7 7 7 6 7 7 6 2 6 3 6 7 7 7 91,00
36 6 7 7 7 6 7 7 6 7 7 7 7 7 7 6 101,00
37 7 6 6 6 6 7 7 5 6 5 6 7 7 7 7 95,00
38 7 7 6 7 7 7 6 7 1 7 1 7 7 6 7 90,00
39 6 7 6 7 7 6 7 7 7 6 7 7 6 7 6 99,00
40 6 6 7 7 7 7 6 7 3 7 7 7 6 7 7 97,00
41 6 7 7 6 6 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 100,00
42 7 7 7 6 6 7 7 7 2 7 1 6 6 7 7 90,00
43 7 7 6 7 7 6 6 6 2 6 4 7 7 7 7 92,00
44 6 7 6 7 6 5 5 3 5 6 4 6 7 7 6 86,00
45 6 6 6 7 6 7 6 6 3 6 4 6 6 6 7 88,00
46 7 6 6 7 7 7 7 7 2 6 3 7 7 7 7 93,00
47 7 6 6 7 7 6 7 7 3 6 5 7 7 6 7 94,00
48 7 7 7 7 7 7 7 7 1 6 2 7 7 7 7 93,00
49 7 6 6 7 5 7 6 6 2 5 3 7 7 7 7 88,00
50 7 6 7 7 7 7 7 6 2 6 3 7 7 6 6 91,00
51 7 6 7 7 6 7 7 7 1 6 1 6 7 3 7 85,00
6,69 6,65 6,37 6,55 6,49 6,59 6,31 6,37 3,41 6,18 4,24 6,65 6,45 6,02 6,47 6,10
Lampiran Jawaban kuisioner Pelaksanaan Audit Internal dan Peran Auditor Internal
Dalam Mendeteksi & Mencegah Kecurangan (FRAUD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI