petunjuk praktikum teknologi produksi...

20
Laboratorium Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo 1 Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN Eko Murniyanto Nurholis PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2020 Nama Praktikan:............................................... NRP :..............................................

Upload: others

Post on 30-Jul-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

1

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN

Eko Murniyanto

Nurholis

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2020

Nama Praktikan:...............................................

NRP :..............................................

Page 2: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

2

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

PERSIAPAN LAHAN

I. TUJUAN

Untuk mengenalkan kepada Mahasiswa tentang persiapan lahan mulai dari

pengukuran sampai pembuatan bedengan atau guludan untuk produksi tanaman

II. DASAR TEORI

Persiapan lahan adalah kegiatan atau pekerjaan yang harus dilakukan

sebelum melakukan suatu pengolahan lahan atau tanah untuk persiapan penanaman.

Pengolahan tanah merupakan manipulasi mekanik terhadap tanah untuk

menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan

pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat tumbuh, memperbaiki daerah

perakaran, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma. Untuk mencegah

erosi yang berlebihan dengan masih tercapainya tujuan pengolahan tanah, maka hal

berikut perlu diperhatikan, yaitu tanah diolah seperlunya dan pengolahan tanah

tidak terlalu dalam. Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara,

diantaranya adalah penggunaan traktor, penggunaan tenaga hewan (pembajakan),

dan penggunaan tenaga manusia (pencangkulan). Menurut intensitasnya

pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi 3 yaitu; pengolahan lahan no

tillage atau TOT, Minimum tillage (pengolahan lahan secara minimal), dan

maximum tillage (pengolahan lahan secara maksimal). Bedengan atau guludan

merupakan pengolahan tanah yang dibuat pada masa tanam untuk beragam

komoditas palawija, sayuran, ubi-ubian yang ukurannya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan. Beberapa fungsi pembuatan bedenan atau guludan adalah memperbaiki

aerasi dan drainase, memudahkan pemeliharaan tanaman (terdapat alur), dan

memperbaiki sifat fisik tanah.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: cangkul, arit, rol meter,

tali rafia, ajir dan alat pendukung lainnya. Bahan yang digunakan yaitu pupuk

organik.

Page 3: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

3

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

IV. PROSEDUR KERJA

4.1. Pengukuran Lahan dan Jarak Tanam

4.1.1. Pengukuran bedengan

Ukurlah petak bedengan dengan ukuran lebar dengan ukuran 100 cm

dengan jarak antar bedengan 20 cm, sementara panjangnya menyesuaikan

dengan kebutuhan atau luas lahan yang tersedia.

4.1.2. Pembuatan bedengan

Buatlah bedengan dengan ketinggian dan lebar ukuran 30 cm x 100 cm

dan jarak antar bedengan 20 cm, sementara panjangnya menyesuaikan dengan

kebutuhan atau luas lahan yang tersedia. Bersamaan dengan pembuatan

bedengan atau pengolahan tanah, tambahkan pupuk organik (5 ton/ha)

4.1.3 Lubang Tanam

Buatlah lubang tanaman dengan ketentuan ajir yang telah dibuat dengan

jarak tanam yang telah disesuaikan dengan komoditi yang akan ditanam

Pengaturan jarak tanam, terutama bermaksud agar tiap-tiap tanaman tidak saling

berkompetisi dalam memperoleh sumber daya.

Page 4: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

4

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

PENANAMAN

I. TUJUAN

Untuk mengenalkan kepada Mahasiswa tentang seleksi bahan tanam sampai

penanaman pada proses budidaya atau produksi tanaman.

II. DASAR TEORI

Penaman adalah kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan setelah melakukan

suatu pengolahan lahan atau tanah dan telah ditentukan jarak dan pola tanamnya.

Penanaman merupakan proses menempatkan bahan tanam berupa benih atau bibit

pada media tanam baik media tanah maupun media bukan tanah dalam suatu

bentuk pola tanam atau susunan tata letak dan tata urutan selama periode waktu

tertentu. Pola tanam terbagi dua yaitu, pola tanam monokultur dan pola tanam

polikultur. Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman

sejenis pada sebidang lahan dan waktu yang sama. Misalnya lahan ditanami padi,

jagung, atau kedelai saja. Tujuan menanam secara monokultur adalah

meningkatkan hasil pertanian. Sedangkan pola tanam polikultur ialah pola pertanian

dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang terusun dan terencana

dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik. Keberhasilan tanam sangat

dipengaruhi oleh faktor manusia (pengetahuan, keterampilan, inovasi, dan

perencanaan). Agar diperoleh interaksi yang baik dalam mendukung tercapainya

tujuan penanaman maka harus memperhatikan bahan tanam (unggul dan bermutu)

dan lahan (kesesuaian lahan) yang digunakan serta faktor lingkungan tumbuh.

Untuk bahan tanam yang berbentuk bibit ada yang setelah ditanam memerlukan

perlindungan terlebih dahulu sebelum tanaman cukup kuat untuk menerima cahaya

matahari secara langsung. Pada saat melakukan penanaman sebaiknya

memperhatikan waktu dan musim tanam. Tanaman yang ditanam pada waktu yang

kurang tepat akan menyebabkan tumbuhnya terhambat atau juga mudah terserang

hama dan penyakit.

Page 5: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

5

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

III. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: rol meter/meteran, tali

raffia, tugal, dan alat pendukung lainnya. Bahan yang digunakan yaitu bilah bambu,

abu gosok/furadan, bahan tanam kedelai dan kangkung.

IV. PROSEDUR KERJA

4.1. Seleksi Bahan Tanam

4.1.1. Kedelai

Gunakanlah bahan tanam yang mempunyai kriteria sebagai berikut:

a. Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.

b. Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.

c. Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.

d. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.

e. Bersih dari kotoran.

f. Tidak terinfeksi penyakit.

g. Kadar air benih berkisar 9-12 %.

4.1.2. Kangkung

Gunakanlah bahan tanam yang mempunyai kriteria sebagai berikut:

a. Berasal dari tanaman varietas unggul.

b. Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.

c. Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.

d. Tidak terinfeksi penyakit.

e. Bersih dari kotoran.

4.1.3. Seleksi Bibit

Gunakanlah bahan tanam yang mempunyai kriteria sebagai berikut:

a. Bibit sudah mempunyai lebih dari 3 pasang cabang daun yang tumbuh (jagur)

dan sudah mempunyai cukup akar.

b. Tumbuhnya normal, bibit yang relatif lebih kecil dari yang lainnya sebaiknya

disingkirkan (tidak digunakan).

c. Tidak terserang hama dan penyakit, bila batangnya kelihatan bercak-bercak

putih seperti jamur atau daunnya menguning dan tidak segar sebaiknya tidak

digunakan.

Page 6: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

6

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

d. Bibit yang ditanam haruslah bibit yang sehat, artinya keadannya hijau subur

dan tidak ada serangan nematoda.

4.2. Menghitung Kebutuhan Bahan Tanam

Kebutuhan benih dapat dihitung dengan memperkirakan jumlah populasi

tanaman kedelai per hektar, yaitu dengan rumus

1 Ha = 10.000 m2

Menentukan berat 100 biji kedelai (misalnya 100 biji = 50 gram)

Menentukan jarak tanam yang akan digunakan (misalnya : jarak tanam 40 cm x

20 cm = 0,4 m x 0,2 m = 0,1 m2

Menentukan jumlah benih per lubang tanam (misalnya per lubang kita isikan 2

biji)

Populasi per hektar = (10.000 m2 / 0.1 m2) x 2 biji

= 200.000 biji

Kebutuhan benih / ha = (200.000 / 100) x 50 gram

= 100.000 gram = 100 kg

𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑗𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔

𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑖ℎ

= 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛

100 𝑏𝑖𝑗𝑖 𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 100 𝑏𝑖𝑗𝑖 𝑥 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ

4.3. Penanaman

4.3.1. Kedelai

Cara tanam benih kedelai dapat dilakukan dengan disebar merata di

permukaan petakan dan dimasukkan ke dalam lubang tanam (sistem tugal). Cara

tanam yang baik adalah dengan sistem tugal. Keuntungan sistem ini antara lain

jarak tanam teratur, mudah dalam pemeliharaan, dan dapat menghemat benih per

satuan luas. Tahapan penanaman benih kedelai sebagai berikut:

Tentukan jarak tanam yang digunakan (20 cm x 40 cm)

Rentangkan tali sekitar 10 cm dari sisi atau pinggir petakan, kemudian ikat

pada ajir.

Page 7: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

7

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

Buat lubang tugal sedalam 3-4 cm mengikuti tanda pada tali sesuai dengan

jarak tanam yang digunakan.

Masukkan furadan atau abu gosok untuk mengurangi serangan hama lalat bibit.

Masukkan (tanamkan) benih ke dalam tiap lubang sebanyak 2-3 butir,

kemudian tutup dengan tanah.

Siramlah air secukupnya, hingga lembab pada lubang tanam.

4.3.2. Kangkung

Tahapan penanaman kangkung sebagai berikut:

Tentukan jarak tanam yang digunakan 20 antar baris dan 10 dalam barisan (20

cm x 10 cm)

Rentangkan tali sekitar 10 cm dari sisi atau pinggir guludan, kemudian ikat

pada ajir.

Tanamkan benih di atas guludan dengan tugal sedalam 3-4 cm mengikuti tanda

pada tali sesuai dengan jarak tanam yang digunakan.

Masukkan furadan atau abu gosok untuk mengurangi serangan hama lalat bibit.

Masukkan (tanamkan) benih ke dalam tiap lubang sebanyak 2-3 butir,

kemudian tutup dengan tanah.

Siramlah air secukupnya, hingga lembab pada lubang tanam.

Page 8: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

8

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

PEMELIHARAAN

I. TUJUAN

Untuk mengenalkan kepada Mahasiswa tentang pemeliharaan mulai dari

penyulaman sampai pengendalian organisme pengganggu tanaman.

II. DASAR TEORI

Pemeliharaan tanaman adalah kegiatan atau pekerjaan yang harus dilakukan

setelah melakukan penanaman. Setelah selesai penanaman, hal-hal yang sangat

penting dan tidak dapat ditinggalkan adalah pemeliharaan. Hal ini dianggap penting,

karena sekalipun diperoleh bibit yang baik (unggul), tanah dan iklimnya baik, jika

tanaman itu dibiarkan saja pasti tidak akan menghasilkan atau gagal. Baik tidaknya

suatu usaha penanaman, sangat tergantung dari baik tidaknya pemeliharaan.

Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyulaman, pemupukan, dan

pengendalaian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Penyiraman diperlukan untuk mengimbangi air yang digunakan tanaman

dalam proses pertumbuhannya, termasuk yang dilepas ke udara melalui proses

evaporasi dan transpirasi yang berlangsung secara simultan. Kelebihan atau

kekurangan air penyiraman sama–sama berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan

tanaman. Oleh karena itu penyiraman harus dilakukan sesuai kebutuhan dan secara

hati-hati. Penyulaman dilakukan jika ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya

abnormal, tujuan penyulaman untuk tetap menjaga populasi tanaman persatuan luas.

Penyulaman dilakukan seawal mungkin karena keterlambatan dalam penyulaman

akan menyulitkan pemeliharaan tanaman akibat umur dan stadium pertumbuhan yang

tidak sama. Pemupukan merupakan kegiatan menambahkan pupuk pada tanah atau

tanaman, tujuan pemupukan diantaranya yaitu untuk menjaga daya tahan tanaman,

meningkatkan produksi, dan mutu hasil serta menjaga agar produksi stabil tinggi.

Seperti tanaman lainnya, pemupukan secara umum harus tepat waktu, dosis dan jenis

pupuk serta cara pemberiannya. Semuanya tergantung pada jenis tanah, iklim dan

umur tanaman. Pengendalaian Organisme Pengganggu Tanaman dilakukan apabila

ada gejala serangan atau kompetisi. Pengendalian dilakukan dengan cara manual,

mekanik, atau kimia. Perlu dilakukan monitoring secara berkelanjutan agar

secepatnya diambil tindakan jika sudah mulai timbul gejala.

Page 9: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

9

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

III. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: cangkul, koret, gembor,

alat pendukung lainnya. Bahan yang digunakan yaitu bahan tanam sulam, pupuk

Urea, SP-36, dan KCL.

IV. PROSEDUR KERJA

4.1. Penyulaman

4.1.1. Kedelai dan kangkung

Sulamlah benih kedelai dan kangkung yang tidak tumbuh atau

abnormal dengan mengganti benih yang mati dengan bahan tanam baru pada

lubang tanam yang tersedia. Lakukan penyulaman seawal mungkin yakni 7-10

hari setelah tanam. Pelaksanaan penyulaman dilakukan pada pagi hari pukul

06.00 - 09.00 atau sore hari pukul 15 - 17.00, saat cuaca tidak terlalu panas

untuk mengurangi risiko kematian.

4.2. Pemupukan

4.2.1. Kedelai dan kangkung

Pupuklah tanaman kedelai dengan menggunakan rekomendasi pemupukan

sebagai berikut:

Tabel 1. Kebutuhan jenis dan jumlah pupuk (kg/ha) menurut tingkat kelas

kesuburan tanah untuk tanaman kedelai

No. Kelas Kesuburan

Tanah Urea (N) SP36 (P) KCl (K)

1 Rendah 25-30 100-300 125-150

2 Sedang 25-30 100-250 50-150

3 Tinggi 5-25 50-150 50-100

Campurlah pupuk yang akan digunakan sesuai dosis rekomendasi.

Pupuklah tanaman dengan cara dilarik pada barisan tanam dengan kedalam 3-5

cm kemudian tutuplah dengan tanah. Jarak larikan pupuk diantara barisan

kedelai sekitar 7 cm. Pemupukan dilakukan 3 kali, pemupukan dasar pada saat

penanaman, umur 14 hari atau 2 minggu setelah tanam, dan umur 25-30 hari

atau 4 minggu setelah tanam.

Page 10: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

10

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

Dosis pupuk untuk ubi jalar berkisar 150 kg Urea/ha, 150 kg SP-36/ha,

dan 150 kg KCL/ha. Pemupukan dilakukan 2 kali, pemupukan dasar pada saat

penanaman, dan umur 14 hari atau 2 minggu setelah tanam. Pupuklah tanaman

dengan cara dilarik pada barisan tanam dengan kedalam 3-5 cm kemudian

tutuplah dengan tanah. Pupuklah tanaman ubi jalar pada saat tanaman berumur 2

MST, dan sisanya diberikan berselang 1 bulan kemudian.

4.3. Penyiangan dan Pembumbunan

Lakukan penyiangan sekitar 2 kali selama pertumbuhan tanaman

kedelai. Lakukanlah penyiangan pertama pada saat tanaman berumur 15 HST,

atau tegantung banyaknya gulma. Lakukanlah penyiangan ke dua pada saat

tanaman berumur 40-45 HST. Lakukanlah penyiangan secara hati-hati agar tidak

merusak bunga sekaligus diikuti pembumbunan ke barisan tanaman untuk

menutupi bagian perakaran.

Lakukanlah penyiangan sekitar 3 kali selama pertumbuhan tanaman

kangkung. Lakukanlah penyiangan pertama pada saat tanaman berumur 14 HST,

atau tegantung banyaknya gulma. Lakukanlah penyiangan ke dua dan ke tiga

dengan selang waktu 1 minggu.

4.4. Pengendalian OPT

Lakukanlah pengamatan dan pengendalian hama serta penyakit pada

tanaman kedelai berlandaskan strategi penerapan Pengendalian Hama Terpadu

(PHT) yang dilakukan secara berkala terutama pada saat sudah muncul indikator

serangan. PHT adalah suatu cara pendekatan atau cara pengendalian hama dan

penyakit yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi

dalam rangka pengelolaan ekosistem yang berwawasan lingkungan yang

berkelanjutan. Pengendalian dilakukan secara fisik dan mekanik yang bertujuan

untuk mengurangi populasi hama atau penyakit, mengganggu aktivitas fisiologis

hama yang normal, serta mengubah lingkungan fisik menjadi kurang sesuai bagi

kehidupan dan perkembangan hama. Pengurangan populasi hama atau penyakit

dapat dilakukan juga dengan mengambil kelompok telur dan membunuh larva

hama atau imagonya atau mengambil tanaman yang sakit. Pengendalian tersebut

dilakukan pada kondisi periode kritis tanaman, misalnya pada tanaman kedelai

Page 11: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

11

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

yaitu pada tanaman berumur 5-7 hari untuk lalat kacang, 16-24 untuk hama

daun, 40-50 untuk hama daun dan polong.

Page 12: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

12

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

PANEN DAN PASCAPANEN

I. TUJUAN

Untuk mengenalkan kepada Mahasiswa tentang pemanenan mulai dari panen

sampai penanganan pascapanen.

II. DASAR TEORI

Hasil tanaman dapat dipanen apabila telah memenuhi kriteria masak fisiologis

atau masak komersial. Masak fisiologis terjadi apabila pertumbuhan dan kemasakan

suatu buah, biji ataupun sayuran sudah mencapai maksimum. Masak komersial yaitu

tercapainya kondisi organ tanaman (bagian tanaman yang akan dipanen) sesuai

dengan selera konsumen. Penentuan saat panen hasil tanaman didasarkan oleh:

a. Perubahan kenampakan (visual) meliputi perubahan warna, perubahan bentuk dan

ukuran, daun-daun yang menua, tanaman mengering, dan buah atau biji telah

berkembang penuh.

b. Perubahan fisik meliputi mudah lepas dari pohon induknya, kekerasan daging

buah, dan meningkatnya berat jenis dan padatan terlarut.

c. Perubahan kimiawi meliputi meningkatnya kandungan gula, menurunnya

kandungan asam, dan meningkatnya kandungan lemak serta protein.

d. Perubahan fisiologi respirasi dapat digunakan untuk mengukur tingkat

kemasakan basil tanaman terutama tanaman buah.

e. Umur tanaman sejak penanaman sampai hasil siap dipanen atau sejak bunga

mekar sampai hasil siap dipanen.

Tanda-tanda hasil tanaman sudah siap untuk dipanen sangat bervariasi

tergantung jenis atau macam tanaman, bagian tanaman yang dipanen, kegunaan atau

pemanfaatan hasill tanaman. Setelah panen perlu adanya penanganan pasca panen

sebelum hasil dipasarkan agar hasil tersebut tidak cepat mengalami penurunan

kualitas. Hasil pertanian, khusus dalam bentuk buah, sayur, dan biji-bijian merupakan

bahan pangan yang tidak tahan lama dan mudah menjadi busuk atau terjadi kerusakan.

Hasil pertanian tersebut selain tidak tahan lama serta mudah terjadi kerusakan juga

peka terhadap serangan hama maupun patogen, khususnya bakteri, virus, dan jamur.

Penanganan pasca panen pada komoditas tanaman pangan yang berupa biji-bijian

(cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan yang umumnya dapat tahan agak lama

Page 13: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

13

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

disimpan, bertujuan mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi

baik serta memenuhi tuntutan dikonsumsi. Penanganannya dapat berupa pemipilan

atau perontokan, pengupasan, pembersihan, pengeringan (curing atau drying),

pengemasan, penyimpanan, pencegahan serangan hama dan penyakit, dan sebagainya.

Penanganan pasca panen hasil hortikultura yang umumnya dikonsumsi segar

dan mudah rusak (perishable), bertujuan mempertahankan kondisi segarnya dan

mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti

pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput, dan terlalu

matang dan cepat terjadi pembusukan. Perlakuan dapat berupa: pembersihan,

pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan, penyimpanan dingin,

pelilinan, dan sebagainya.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: sabit, wadah panen, dan

alat pendukung lainnya. Bahan yang digunakan yaitu tanaman yang sudah siap

panen.

IV. PROSEDUR KERJA

4.1. Pemanenan

4.1.1. Kedelai dan kangkung

Panenlah bagian tanaman yang bernilai ekonomi, pemanenan berdasarkan

kenampakan secara visual meliputi perubahan warna dan perubahan bentuk serta

ukuran pada bagian organ yang bernilai ekonomi. Penentuan pemanenan juga bisa

dilakukan berdasarkan umur tanaman sejak penanaman sampai hasil siap dipanen

atau sejak bunga mekar sampai hasil siap dipanen. Untuk tanaman kedelai

lakukanlah pemanenenan sesudah berumur 75-100 setelah tanam tergantung

varietasnya dengan cara mencabut atau memotong pada pangkal batangnya. Untuk

tanaman kangkung lakukanlah pemanenan sesudah berumur sekitar 30 hari sesudah

tanam, dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya atau memotong di bagian

pangkal tanaman sekitar 2 cm diatas permukaan tanah.

Page 14: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

14

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

4.2. Pascapanen

4.2.1. Kedelai dan kangkung

Lakukanlah penanganan pascapanen pada polong kedelai diantaranya

pengeringan brangkasan, perontokan, pembersihan, pengeringan (drying) biji sampai

kadar air sekitar 12% sesuai kebutuhan, pengemasan, dan penyimpanan yang

bertujuan untuk mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi baik

serta memenuhi tuntutan dikonsumsi.

Lakukanlah penanganan pascapanen yang bertujuan untuk melindungi

kesegaran kangkung, yaitu dengan cara meletakkan kangkung yang baru dipanen

ditempat yang teduh atau merendamkan sisi akar dalam air. Cucilah hasil tanaman

kangkung untuk menghilangkan kotoran atau residu penyemprotan yang dilakukan

sebelum panen. Kemaslah produk tersebut dengan membungkus menggunakan plastik

ataupun bahan lain yang kemudian dimasukkan ke dalam wadah.

V. TUGAS MAHASISWA

Melakukan pengamatan pada praktikum ini dilakukan dengan 2 teknik,

yaitu pengamatan secara non destruktif dan destruktif yang dilakukan pada setiap

bedengan dengan cara mengambil 3 sampel tanaman kedelai dan kangkung.

Pengamatan dimulai pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam (21

HST) untuk tanaman kedelai dan 14 HST untuk tanaman kangkung dengan selang

pengamatan 7 hari secara non destruktif dan secara destruktif pada akhir

pengamatan.

Parameter yang diamati adalah :

a. Pengamatan Non Destruktif

1. Tinggi tanaman, yaitu mengukur tinggi tanaman dari permukaan tanah sampai

titik tumbuh teratas untuk tanaman kedelai dan kangkung.

2. Jumlah daun, menghitung daun kangkung dan daun trifoliat kedelai terhadap

daun yang tumbuh sempurna dan masih berwarna hijau.

3. Jumlah Cabang, menghitung jumlah cabang tanaman kedelai.

Page 15: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

15

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

b. Pengamatan Destruktif

1. Berat kering tanaman

2. Berat kering biji

3. Jumlah biji

4. Jumlah Polong pertanaman (jumlah polong bernas, polong hampa/muda dan

total polong pertanaman).

5. Bobot basah kangkung.

VI. LEMBAR KERJA MAHASISWA

6.1. Penentuan Kebutuhan Benih

Jarak Tanam Luas

Lahan

Populasi

Tanaman

Daya

Kecambah

Berat 100

biji

Kebutuhan

Benih cm x cm m

2

40 x 10 10.000 m2

40 x 20 10.000 m2

40 x 15 10.000 m2

30 x 20 10.000 m2

20 x 20 10.000 m2

Berat 100 biji benih Kedelai Rata-

Rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 16: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

16

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

6.2. Penentuan Dosis Pupuk yang diberikan

Pupuk N Kebutuhan N

per Hektar

(kg/ha)

Jumlah

Pupuk per

Hektar

Populasi Jumlah

Pupuk per

tanaman Merk Kandungan

N Urea atau

CO(NH2)2 46 % 25

50

75

100

Pupuk N Kebutuhan N

per Hektar

(kg/ha)

Jumlah

Pupuk per

Hektar

Populasi Jumlah

Pupuk per

tanaman Merk Kandungan

N ZA (Zwavelvuur

Amonium) atau

(NH4)2SO4

21 % 25

50

75

100

Page 17: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

17

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

Pupuk N Kebutuhan N

per Hektar

(kg/ha)

Jumlah

Pupuk per

Hektar

Populasi Jumlah

Pupuk per

tanaman Merk Kandungan

N Amonium Nitrat

atau NH4NO3 35 % 25

50

75

100

Pupuk P Kebutuhan P

per Hektar

(kg/ha)

Jumlah

Pupuk per

Hektar

Populasi Jumlah

Pupuk per

tanaman Merk Kandungan

P2O5

SP-36 36 % 50

75

100

125

Page 18: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

18

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

Pupuk K Kebutuhan P

per Hektar

(kg/ha)

Jumlah

Pupuk per

Hektar

Populasi Jumlah

Pupuk per

tanaman Merk Kandungan

K2O

Kalium Klorida

atau KCl 50 % 50

75

100

125

6.3. Pengamatan Non Destruktif

No Sampel 14 MST 21 MST 28 MST 35 MST 42 MST

Tinggi Tanaman 1

2 3

4

5

Jumlah Daun 1

2

3 4

5

Jumlah Cabang 1

2

3

4 5

Page 19: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

19

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

DAFTAR PUSTAKA

Acquaah G. 2009. Horticulture: Principles and Practices. Ed ke-4. New Jersey

(US): Prentice Hall.

Gardjito M, Yuliana RS. 2014. Fisiologi Pascapanen Buah dan Sayur. Yogyakarta

(ID): UGM Press.

Guritno B. 2011. Pola Tanaman Lahan Kering. Malang (ID): UB Press.

Hardjowigeno S. 2015. Ilmu Tanah. Jakarta (ID): Akademika Pressindo.

Harjadi SS. 1996. Pengantar Agronomi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

Hartman HT, Kester DE. 2010. Plant Propagation, Principles and Practices. Ed ke-

8. New Jersey. (US): Prentice Hall.

Kays SJ. 1991. Postharvest Physiology of Perishable Plant Products. New York

(USA): Van Nostrand Reinhold

Makarim, Abdul Karim. 2011. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

dalam Perspektif dan Sumbangannya terhadap Produksi dan Ketahanan

Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Mulyadi JJ, Sasa T, Sopiawati S, Partohardjono. 2001. Pengaruh cara olah tanah dan

pemupukan terhadap hasil gabah dan emisi gas metan dari pola tanam padi–

padi di lahan sawah. Penelt. Pertanian Tanaman Pangan. 20 (3) : 24- 28.

Munawar A. 2011. Kesuburan Tanaman dan Nutrisi Tanaman. Bogor (ID): IPB

Press.

Sembel DT. 2012. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Yogyakarta (ID):

Andioffset.

Triharso. 2010. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Yogyakarta (ID): UGM Press.

Untung, Kasumbogo. 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Yogyakarta

(ID): UGM Press.

Wills R, Glasson B, Graham D, Joyce D. 1998. Postharvest, an introduction to the

physiology and handling of fruits, vegetables and ornamentals. 4th ed. UNSW

Press.

Yudoyo P. 2012. Perbenihan Tanaman. Yogyakarta (ID): UGM Press.

Page 20: PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANagroteknologi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/... · 2020. 3. 12. · Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020 Dosis pupuk untuk

Laboratorium Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo

20

Modul Teknologi Produksi Tanaman 2020

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN

HALAMAN JUDUL/COVER (diketik) I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA (TP min 5 pustaka) III. BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil

2. Pembahasan

V. KESIMPULAN VI. DAFTAR PUSTAKA (min 5 Pustaka)

CATATAN : - Laporan ditulis tangan yang rapi kecuali COVER - Kertas A4 (batas kiri : 4 cm; kanan-atas-bawah : 3 cm)

TATA TERTIB

1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktikum dari awal sampai akhir (selesai)

praktikum berlangsung.

2. Setiap mahasiswa harus hadir tepat waktu, dianjurkan dapat datang lebih awal dari

jadwal yang ditetapkan. Bagi mahasiswa yang datang terlambat harus lapor terlebih

dahulu kepada dosen pembimbing. Keterlambatan lebih dari 15 menit dianggap

tidak hadir.

3. Pakaian mahasiswa harus rapi dan sopan

4. Setiap mahasiswa tidak diperbolehkan pulang (meninggalkan kebun) sebelum

mendapat izin dari dosen pembimbing.

5. Setiap kelompok diwajibkan bekerja dengan rapi dan bertanggung jawab terhadap

peralatan kebun yang digunakan (cangkul, kored, meteran, dll.). Setiap peminjaman

dan penggunaan peralatan kebun tersebut harus lapor sebelum dan sesudahnya

kepada petugas kebun, dan dikembalikan dalam keadaan bersih kemudian diletakkan

pada tempat semula. Dilarang meninggalkan peralatan di areal kebun percobaan.

6. Setiap mahasiswa wajib membaca penuntun praktikum ini dengan seksama dan harus

memahami isinya. Selanjutnya dijadikan acuan atau pedoman dalam melakukan

praktikum. Oleh sebab itu, penuntun praktikum ini harap selalu dibawa setiap

praktikum. Setiap mahasiswa harus sudah mengetahui dan memahami betul apa

rencana kerja yang akan dilakukan sebelum pergi ke lapangan, termasuk sarana dan

prasarana atau peralatan apa yang harus dipersiapkan dan dibawa.

7. Mahasiswa yang dinilai TIDAK DISIPLIN mentaati tata tertib praktikum ini dapat

DIBATALKAN keikutsertaanya mengikuti mata kuliah ini.