perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung

26
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran untuk karya terjemahan. Perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya. 4.2 Cara Merujuk Kutipan Langsung 4.2.1 Kutipan Kurang dari 40 Kata Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“…”) sesuai bagian yang terpadu dalam teks utama serta diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut, Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu. Contoh: Pradopo (1987:62) mengatakan bahwa “bahasa kiasan adalah mempersamakan sesuatu hal dengan hal lain supaya gambaran menjadi jelas, lebih menarik, dan hidup”.

Upload: smile-ismail

Post on 20-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran untuk karya terjemahan. Perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.4.2 Cara Merujuk Kutipan Langsung4.2.1 Kutipan Kurang dari 40 KataKutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip () sesuai bagian yang terpadu dalam teks utama serta diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut,Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.Contoh:Pradopo (1987:62) mengatakan bahwa bahasa kiasan adalah mempersamakan sesuatu hal dengan hal lain supaya gambaran menjadi jelas, lebih menarik, dan hidup.Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.Contoh:Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar (Soebronto, 1990:123).

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (')Contoh:Uraian di atas menyiratkan bahwa Ada paling sedikit tiga pihak yang saling berkepentingan dalam pementasan: sutradara, pemain, dan penonton. Dan mereka tidak akan bertemu kalau tidak ada naskah (Damono, 1983:149).

4.2.2 Kutipan 40 Kata atau LebihKutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis. Contoh:Pradopo (1979:12) berpendapat tentang kepuitisan sebagai berikut.Sesungguhnya kepuitisan ini sifatnya subjektif, dalam arti sesuatu yang puitis bagi seseorang, mungkin tidak puitis bagi orang lain. Memang kepuitisan itu bertingkat-tingkat hingga mungkin kepuitisan itu terasa oleh seseorang, sedang yang lain tak dapat atau kurang merasakannya. Meskipun kepuitisan itu subjektif, namun ada cara-cara yang sifatnya umum untuk mendapatkan kepuitisan yang tertentu dalam sajak.

Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan.Contoh: Keraf (1996:54) menyimpulkan tentang pentingnya mengatahui asal-usul kata dan maknanya sebagai berikut.Kamus yang baik menyertakan pula keterangan tentang asal-usul katanya atau etimologinya, bila hal itu memang ada. Agaknya kebanyakan dari kita menganggap bahwa asal0usul kata itu tidak perlu diketahui; yang perlu ialah mengetahui arti kata yang perlu ialah mengetahui arti kata yang berlaku dewasa ini. Walaupun anggapan ini tidak dapat ditolak, namun tidak dapat disangkal bahwa mengetahui asal-usul sebuah kata dengan maknanya yang dahulu, sering lebih memantapkan makna kata itu daripada sekadar mengahafal arti yang sekarang.Bahasa Indonesia banyak sekali menerima kata asing. Pemahaman arti kata-kata asing itu akan lebih manyap, bila kita memahami pula arti aslinya, serta mengetahui sejarah bentuk katanya. Di samping itu, etimologi beberapa kata asli Indonesia dapat pula membantu kita memahami arti kata secara lebih baik.

4.2.3 Kutipan yang Sebagian DihilangkanApabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.Contoh:"Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ... diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru" (Manan, 1995:278).

Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.Contoh:"Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain .... Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar" (Asim, 1995:315).

4.3 Cara Merujuk Kutipan Tidak LangsungKutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.Nama penulis disebut terpadu dalam teks. Contoh:Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.

Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya.Contoh:Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat(Salimin,1990:13).

4.4 Cara Menulis Daftar RujukanDaftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Pada dasamya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (subjudul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu. cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama.Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), dan diakhiri dengan titik.Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.

4.4.1 Rujukan dari BukuTahun penerbitan ditulis setelah nama penulis dan diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring, dan dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata penghubung, Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).Contoh:Hardjana, A. 1991. Kritik Sastra Sebuah Pengantar.Jakarta: PT. Gramedia.Nurgiyantoro, B. 1998. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: BPFE.Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber, ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul bukunya.Contoh:Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging lssues-1985. Atlanta, GA; Career Ladder Clearinghouse.Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the Stales. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

4.4.2 Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)Menulis rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya) sama dengan menulis rujukan dari buku tetapi ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.Contoh:Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelilian Kualitalif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: MSKI Komisariat Malang dan YA3.Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds) 1980. Bilingual Education: Teaching English as a Second Language.New York Praeger

4.4.3 Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung (...)Contoh:Hartley, J.T., Marker, J.O. & Walsh, D.A 1980, Contemporary Issues and New Directions in Adult Development of Learning and Memory. Dalam L.W. Poon (Ed.), Aging in the 1980s: Psychological Issues (hlm. 239-252). Washington, D.C.: American Psychological Association.Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif Dalam Aminuddin (Ed), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.Rujukan berupa buku yang ada editornyaCara penulis artikel ditulis di depan, diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tampa cetak miring. Nama editor ditulis seperti nama biasa, diberi keterangan (Ed.) Contoh:Marzuki, M.S. 2009. Dimensi-dimensi pendidikan nonformal (M.G. Waseso, Ed.). Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri Malang.Mundzir, H.S. 2005. Sosiologi pendidikan: Kajian Berdasarkan Teori Integrasi Mikro-Makro (M.G. Waseso, Ed.). Malang: Elang Emas.Rujukan Berupa Buku Lebih Dari Satu Jilid`cara penulisannya sama dengan rujukan dari buku, ditambah keterangan jilid atau volume yang ditulis di antara tanda kurung setelah judul buku.Contoh:Cahyono, C.H. 2006. Ensiklopedia politik (volume 3). Surabaya: Usaha Nasional.Rujukan dari Buku yang berasal dari Perpustakaan ElektronikNama penulis, tahun, judul buku, kota, dan nama penerbit, nama perpustakaan dicantumkan setelah penerbit buku. Alamat web perpustaakaan tersebut harus dicantumkan, disertai tanggal aksesnya.Contoh: Dealey, C. 1999. The Care of Wounds: A Guide for Nurses. Oxford: Blackwell Science. Dari Netlibrary, (Online), (http:www.netlibrary.com), diakses 24 agustus 2007.Rujukan buku yang tidak diketahui nama pengarangnyaJudul buku ditulis dengan disertai tahun penerbitan, kota, dan nama penerbit. Judul buku dicetak miring, dan diakhiri dengan tanda titik.Contoh:Longman Dictoinary Of the English Languange. 1984. Harlow, essex: Longman.Rujukan dari artikel dalam jurnal tercetakNama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa. Dan huruf besar pada awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Dibagian akhir berturut-turut dicantumkan tahun/jilid/volume, nomer terbitan (dalam kurung), dan nomer halaman dari artikel tersebut.Contoh:Wiyono, M. 2009. Profesionalisme Dosen dalam Program Penjaminan Mutu. Jurnal Ilmu Pendidikan, 16 (1): 51-58.Rujukan dari artikel dalam internet berbasis jurnal tercetakCara penulisannya seperti rujukan dari artikel jurnal tercetak, tetapi diikuti dengan keterangan (online), alamat situs, dan anggal akses. Volume, nomer terbitan, dan nomor halaman dicantumkan setelah kita (Online).Contoh:Mapiare-AT, A., Ibrahi, A.S. & sudjino. 2009. Budaya Konsumsi Remaja-Pelajar di Tiga Kota Metropolitan Pantai Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), 16, (1): 12-21, (http:/www.um.ac.id), diakses 25 Desember 2009.Rujukan dari artikel dalam jurnal elektronik saja (Tidak Berbasis Cetak)Volume dan nomer jurnal ditulis setelah nama jurnal. Nomor tidak dicantumkan. Alamat situs jurnal ditulis dengn tanda kurung dan disertai tanggal akses.Contoh:DeMarie, D. 2001. A Trip to the zoo: Childrens Words and Photograps. Early Childhood Research and practice, 3 (1). (Online), (http://ecrp.uiuc.edu/v3n1/demarie.html). Diakses 30 Agustus 2001. 4.4.4 Rujukan dari Artikel dalam JurnalNama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Judul ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis judul, tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.Contoh:Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi Forum Penelitian, 1(1): 33-47.

4.4.5 Rujukan dari Artikel dalam Jumal dari CD-ROMPenulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jumal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung.Contoh:Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly-Digital,1997).Rujukan dari abstrak tercetakJudul jurnal dicetak miring, disertai volume, nomor jurnal, dan nomor halaman artikel. Judul kumpulan abstrak dicetak miring, identitas kumpulan abstrak (volume dan nomor) juga dicantumkan.Contoh:Collins, J.1993. Immigrant Families in Australia. Journal of Comparative Family Studies, 24 (3): 291-315. Abstrak diperoleh dari Multiculture Education Abstrak, 1995, 14, Abstrasct. No. 95M/064. 4.4.6 Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau KoranNama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.Contoh:Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76.Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6.Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer, IV (4): 46-48.

4.4.7 Rujukan dari Koran Tanpa PenulisNama koran ditulis di bagian awal, tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman.Contoh:Jambi Independen. 22 April, 1995, Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3.

4.4.8 Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa LembagaJudul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.Contoh:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang SistemPendidikan Nasional, 1990. Jakarta: PT Annas Duta Jaya.

4.4.9 Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga TersebutNama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan ditulis dengan cetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut.Contoh:Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1978. Pedomon Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.4.4.10 Rujukan Berupa Karya TerjemahanNama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan yang dicetak miring, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan, dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata tanpa tahun.Contoh:Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.

4.4.11 Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau DisertasiNama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.Contoh:Sinaga, A. 2001. Tindak Tutur Siswa SLTP Santg Timur dalam Komunikasi di Sekolah. Tesisi tidak diterbitkan, Malang: Fakultas Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

4.4.12 Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau LokakaryaNama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan "Makalah disajikan dalam .."., nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.Contoh:Dewi, Y. 2003. Bahasa dalam Bidang Ilmu Hukum. Makalah disajikan dalam Seminar Bulan Bahasa di Lingkungan FKIP Universitas Jambi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Unibersitas Jambi, Jambi, 24 Oktober 2003.Rujukan berupa makalah yang diseminarkan dan dimuat di internetNama penyaji makalah, judul makalah, tempat, dan tanggal penyajian ditulis seperti makalah tercetak. Situs yang memuat makalah tersebut dan alamatnya ditulis sebelum ta nggal akses.Contoh:Schafer, M. & Moody, M. 2003. Designing Acconability Assesments for Teaching. Makalah disajikan pada the Annual Meeting of the National Council on Measurement in Education, Chicago, 22 April 2003. Dalam Eric database, (Online), (http://www.erics), diakses 3 Mei 2005.4.4.13 Rujukan dari Internet berupa Karya IndividualNama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh, tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.Contoh:Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of SIM Online Journals, 1990-95: The Calm before the Storm, (Online), (http: // journal. ecs. soton. ac. uk / survey / survey. html. diakses 12 Juni 1996).

4.4.14 Rujukan dari Internet berupa Artikel dari JurnalNama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.Contoh:Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No. 1, (http://olam.cd.asu.edu/epaa/,diakses 12 Februari 1997).Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).

4.4.15 Rujukan dari Internet berupa Bahan DiskusiNama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut dengan tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.Contoh:Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List, (Online), ([email protected], diakses 22 Nopember 1995).4.4.16 Rujukan dari Internet berupa E-mail PribadiNama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi).Contoh:Davis, A. ([email protected]). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools.E-mail kepada Alisor Hunter ([email protected]).Naga, Dali S. ([email protected]) 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah ([email protected] id)Rujukan artikel jurnal dari kumpulan artikel pada internetNama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal, dan volumenya ditulis seperti artikel dari jurnal tercetak. Lembaga pengumpulan artikel ditulis tegak. Alamat situsnya ditulis dalam kurung. Tanggal akses disertakan juga.Contoh:Brimi, H. 2009. Academic Intructors or Moral Guides? Moral education in America and the Teachers Dilema. The Clearing House, 82(3): hlm. 125, (0nline), dalam ProQuest (http://proquest.umi.com/pqdwb?did=1611601091&sid=4&Fmt=3&clientld=83321&RQT=309&VName=PQD), diakses 6 februari 2010.Rujukan berupa catatan kuliah yang dimuat di internetNama pengajar ditulis pada bagian awal, disertai tahun kuliah. Kode dan nama mata kuliah dicetak miring, diakhiri dengan nomor pertemuan. Alamat situs ditempatkan dalam tanda kurung, dan diakhiri dengan tanggal akses.Contoh:Bond, T. 2004. ED1401: Childood and Adolescence, Catatan minggu ke-12, (Online), (http:/learnjcu2004.jcu.edu.au), diakses 23 February 2005.Rujukan berupa surat elektronik yang ditunjukan kepada kelompokNama penulis surat diikuti tanggal, bulan, dan tahun, kemudian judul pesan, diikuti dengan keterangan pesan disampaikan kepada . Alamat situs dicantumkan setelah itu.Contoh:Smith, M. 11 Maret 2001. Northern and Italian Renaisssnce. Pesan disampaikan kepada kelompok (http:/groups.google.com/groups/humanites.misc/messeage13), 11 Maret2001.Rujukan karya audio/visual/audiovisualNama pengarang ditlis sebelum tahun album tersebut dibuat. Judul album dicetak miring, dan diberi keterangan tentang bentuk produk (misalnya, kaset rekaman). Kota tempat kaset itu diproduksi ditulis sebelum nama perusahaan rekaman.Contoh:Dewa. 2004. Lascar Cinta, (Kaset rekaman). Jakarta: Ahmad Dhani Production-PT Aquarius Musikindrong.Catatan kaki (Footnote) dan Catatan Akhir (Endnote)Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks artikel ilmiah yang ditempatkan pada kaki halaman artikel yang bersangkutan. Bila keterangan semacam itu diteampatkan pada akhir artikel maka catatan atau keterangan seperti itu di sebut catatan akhir (footnote).Semua kutipan, baik kutipan langsung mapun tidak langsung, harus dijelaskan mengenai sumber asalnya dalam sebuah catatan kaki, kalau memang cara ini yang dipergunakan. Catatan kaki (juga catatan akhir) bukan semata-mata dimaksudkan untuk merujuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan, tetapi juga dipakai untuk memberi keterangan lainnya terhadap teks. Catatan kaki bagian dari teks yan diberi keterangan itu mempunyai hubungan yang erat. Namun, bila keteragan itu diinterasikan dalam teks agak mengganggu struktur paragraph /alinea.Hubungan anara catatan kaki dan teks yang dijelaskan itu biasanya dinyatakan dengan nomor-nomor penunjukan yang sama, baik yang terdapat dalam teks maupun yang terdapat pada cacatan kaki itu sendiri. Selain menggunakan nomor-nomor penunjukan, hubungan itu pula dinyatkan dengan menggukan tanda asterisk atau tanda bintang (*) atau tanda-tanda lain pada halaman bersangkutan(pada akhir halaman artikel untuk catatn akhir,sebum daftar pustaka). Bila pada halaman yang sama terdapat dua catatan kaki atau lebih, maka dipergunakansatu tanda asterisk atau tanda lain untuk cacatan yang pertama, dan dua tanda untuk cacatan yang kedua, dan seterusnya.1.tujuan membuat cacatan kakiCatata kaki dibuat untuk menunjukkan kembali bukti atas kebenaran yang pernah didapatkan orang lain dalam bukunya atau penerbitan yang lainnya. Catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukkan tempat atau sumber suatu kebenaran yang telah dibuktikan orang lain.2.prinsip membuat catatan kakiHubungan antara keterangan pada catatan kaki dengan teks dinyatakan dengan menggukan nomor urut penunjukan baik yang terdapat dalam teks maupun yang terdapat dalam catatan kaki. Pencantuman nomor itu selalu ditempatkan agak keatas setengah spasi dari teks.Untuk membuat catatan kaki, perlu diperhatikan beberapa prinsip berikut :a.Hubungan catatan kaki dan teksHubungan catatan kaki dan teks harus dinyatakan secara jelas oleh nomor penunjuk, baik dalam teks maupun dalam catatan kaki. Nomor penunjuk pada catatan kaki dan teks selalu ditempatkan agak keatas setengah spasi dari baris teks yang bersangkutan, dan pada catatan kaki setengah spasi dibawah garis untuk catatan kaki tersebut .b.Nomor urut penunjukanpemberian nomor urut penunjukan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pertama, nomor urut penunjukan berlaku untuk tiap bab; dan kedua, nomor urut penunjukan berlaku untuk seluruh karangan. Pemakaian nomor urut penunjukan tersebut masing-masing mempunyai konsekuensi tersendiri.

c.Teknik pembuatan catatan kakiPenempatan catatan kaki mengikuti syarat-syarat sebagai berikut :harus di sediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut, sehingga margin bawah tidak boleh sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terkhir dari catatan kaki.sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis mulai kiri sepanjang 15 ketikan (_________)dalam jarak 2 spasi dari garis tadi, dalam jarak 5 -7 ketikan dari kiri diketik nomor penunjukan.langsung sesudah nomor penunjukan, setengah spasi kebawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki.jarak antara baris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antara catatan kaki pada halaman yang sama (kalau ada) adalah dua spasi.baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari kiri.4. jenis catatan kakiJenis catatan kaki dapat dibagi atas tiga macam :1. penunjukan sumber (referensi)Catatan kaki yang menunjuk sumber kutipan disebut referensi. Referensi dibuat bila :(a) mempergunakan sebuah kutipan langsung;(b) mempergunakan sebuah kutipan tak langsung;(c) menjelaskan dengan kata-kata sendiri apa yang telah dibaca;(d) meminjam sebuah,peta. Atau diagram dari suatu sumber;(e) menyusun sebuah diagram berdasarkan data-data yang diperoleh darisumber,atau beberapa sumber tertentu;(f) menyajikan sebuah evidensi khusus, yang tidak dianggap sebagai pengetahuanumum;(g) menunjuk kembali kepada bagian lain dari karangan itu.

2. catatan penjelasCatatan penjelasan adalah catatan kaki yang dibuatdengan tujuan untuk membatasi suatu pengertian, atau menerangkan dan memberi komentar terhadap suatu pernyataan atau pendapat yang dimuat dalam teks. Catatan penjelasan hanya berfungsi memberikan penjelasan tambahan.3. gabungan sumber dan penjelas .Gabungan kedua macam catatan ini, pertama menunjuk sumber dimana dapat diperoleh bahan-bahan dalam teks; dan kedua, memberikan komentar atau penjelasan seperlunya tentang pendapat atau pernyataan yang dikutip tersebut, atau keterangan tambahan yang ada hubungan dengan sumber itu.

5. Unsur-unsur referensiUnsur-unsur catatan kaki yang menyangkut referensi, disamping itu, ada perbedaan yang cukup penting, yaitu referensi selalu mencantumkan nomor halaman, dimana kutipan itu dapat diperoleh.Unsur-unsur catatan kaki dimaksud adalah :1.pengarangNama pengarang dicantumkan sesuai dengan urutan biasa yaitu : gelar (kalau ada), nama kecil, nama keluarga. Pada penunjukan kedua, dan selanjutnya cukup dipergunakan nama singkat saja.2. judulSemua judul sebagai sumber referensi harus digaris bawahi, kecuali judul artikel dimasukkan dalam tanda kutip. Penyebutan sumber kedua dan seterusnya untuk sumber yang sama. Tidak perlu disebut lagi cukup diganti dengan singkatan.3. data publikasiTempat dan tahun penerbitan sebuah buku dapat dicantumkan pada referensi pertama ; referensi-referensi selanjutnya ditiadakan. Dalam referensi pertama, tempat dan tahun terbit ditempatkan dalam tanda kurung dan dipisahkan dengan sebuah, misalnya : (Jakarta, 1973).

4. jilid dan nomor halamanUntuk buku yang terdiri dari satu jilid. Maka singkatan halaman (hal.) dipakai untuk menunjukkan nomor halaman, misalnya : hal. 78. jika buku terdiri dari beberapa jilid, maka harus dicantumkan nomor jilid dan nomor halaman. Untuk nomor jilid dipergunakan angka romawi, sedangkan untuk nomor halaman dipergunakan angka arab.6. Cara membuat catatan kakiCara membuat catatan kaki mempunyai hubungan pula dengan teks pada halaman yang sama.1.referensi buku dengan seorang pengarangContoh :1 Dr. Gorys Keraf.Komposisi(Ende Flores, 1980), hal. 201.2.referensi buku dengan dua sampai tiga pengarangContoh :2Drs. Rasjid Sartuni, Drs. Lamuddin Finoza, Dra. Siti Aisyah Sudari.Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi (Jakarta, 1984), hal. 74.3.referensi buku dengan banyak pengarangContoh :3 Drs. Yulius S., et al,.Kamus Baru Bahasa Indonesia,(Surabaya, 1980), hal. 80.4.referensi buku yang terdiri dari dua jilid atau lebihContoh :4 Dra. Kartini Kartono.Psychology wanita. Jld. 1 (bandung, 1977), hal. 88-89.5. referensi sebuah edisi dari karya seorang pengarang atau lebihContoh :5 Lukman Ali, ed,.Bahasa dan Kesusastraan Indonesia, sebagai Tjerminan manusia Indonesia baru. (Djakarta, 1967), hal.84-85.6 Harimurti kridalaksana. pembentukan istilah ilmiah dalam bahasa Indonesia. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia, sebagai Tjerminan Manusia Indonesia Baru, ed. Lukman Ali (Djakarta, 1967), hal. 84-85.