persedian gudang

Upload: tama-putra

Post on 07-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/4/2019 persedian gudang

    1/9

    PENDAHULUAN1.1Latar Belakang

    Persaingan dunia industri saat ini tidak lagi terbatas secara lokal, tetapi mencakup kawasan regionaldan global. Setiap perusahaan berlomba-lomba mencari cara agar mampu bersaing dan memilikikeunggulan kompetitif sehingga dapat tetap hidup dan terus berkembang. Fokus yang mengarahkepada konsep kepuasan pelanggan menjadi tantangan berat bagi perusahaan dalam era

    persaingan saat ini. Perusahaan tidak hanya dituntut untuk menerapkan strategi jitu agar dapatmeningkatkan keunggulan bersaing, tetapi juga melakukan perbaikan dan evaluasi manajemen untukmeningkatkan performa dan kualitas secara keseluruhan, salah satunya adalah manajemen inventori(persediaan).Manajemen inventori merupakan salah satu di antara fungsi manajemen operasi yang sangat pentingkarena inventori memerlukan banyak modal dan mempengaruhi penyerahan kepada pelanggan.Manajemen inventori mempunyai dampak terhadap semua fungsi bisnis, terutama operasi,pemasaran, dan keuangan. Inventori memberikan pelayanan kepada pelanggan yang sangat vitalbagi pemasaran. Keuangan berkaitan dengan keadaan keuangan di seluruh organisasi, termasukdana yang dialokasikan untuk inventori. Sedangkan operasi memerlukan inventori untuk menjaminproduksi yang lancar dan efisien [3].

    Namun, terdapat tujuan-tujuan inventori yang bertentangan di dalam peusahaan. Fungsi keuanganbiasanya menghendaki tingkat inventori yang rendah untuk menghemat modal, pemasaranmenghendaki tingkat inventori yang tinggi untuk meningkatkan penjualan, sedangkan beberapaoperasi menghendaki inventori yang tinggi untuk penyelenggaraan produksi jangka panjang dantingkat penggunaan pekerja yang lancar. Manajemen inventori harus dapat menyeimbangkanpertentangan-pertentangan tersebut sehingga memperoleh solusi yang terbaik bagi perusahaansecara keseluruhan.Inventori adalah suatu persediaan (stok) bahan yang dipakai untuk memudahkan produksi atau untukmemuaskan permintaan pelanggan. Inventori secara khusus meliputi bahan baku/bahan mentah(raw materials), barang setengah jadi (work in process), dan barang jadi (finished goods) [3].Tersedianya bahan mentah utama yang cukup merupakan faktor penting untuk menjamin kelancaran

    proses produksi perusahaan. Kekurangan persediaan bahan mentah dapat berakibat terhentinyaproses produksi karena habisnya bahan untuk diproses. Oleh karena itu mereka dituntut untuk dapatmenyediakan bahan mentah tepat pada waktunya agar tidak mengalami backlogging (tidak dapatmemenuhi permintaan pelanggan karena tidak mempunyai persediaan bahan mentah). Akan tetapiterlalu besarnya persediaan bahan mentah atau banyaknya persediaan (over stock) dapat berakibatmeningkatnya biaya penyimpanan (holding cost) dan munculnya pemborosan-pemborosan yangsemestinya tidak perlu terjadi selama penyimpanan di gudang seperti stok bahan mentah yangmenganggur atau menunggu diproduksi. Padahal beberapa bahan mentah memiliki tanggalkedaluwarsa, jika prediksi peramalan salah akan mengakibatkan banyaknya bahan mentah yangkedaluwarsa dan akhirnya bahan mentah tersebut hanya dapat dibuang.Untuk mengatasi permasalahan di atas, diperlukan perencanaan dan pengelolaan yang tepat dalam

    pengadaan bahan mentah. Pengadaan bahan mentah dilakukan pada periode waktu tertentu, apalagidengan harga bahan mentah yang fluktuatif, perusahaan harus memperhitungkan tingkat suku bungayang berlaku pada waktu itu, dan nilai ekonomis pada waktu yang akan datang (Net Present Value).Pengadaan bahan mentah dengan mengkombinasikan kebijakan pengadaan tepat waktu (just intime), pergudangan (warehousing) dan penundaan (backlogging) dengan kapasitas gudang yangtidak terbatas mempunyai potensi untuk melakukan penghematan biaya pengadaan bahan mentahsehingga hal ini dapat dijadikan alternatif solusi dalam melakukan penghematan biaya [1]. Namundalam kenyataannya kapasitas gudang selalu terbatas pada batasan tertentu. Oleh karena itu perluditambahkan kapasitas gudang yang terbatas agar hasilnya lebih optimal.Pada Tugas Akhir ini, digunakan teori kendali optimal untuk menyelesaikan masalah pengadaanbahan mentah dengan kebijakan pengadaan tepat waktu, pergudangan, dan penundaan dengan

    kapasitas gudang yang terbatas. Dengan mengaplikasikan Pontryagins Maximum Principle (PMP)dicari biaya pengadaan bahan mentah yang optimal dengan mendapatkan nilai Net Present Value(NPV) minimum. Kemudian disimulasikan dengan menggunakan software Matlab berdasarkan dataparameter pada paper Raw Material Procurement with Fluctuating Prices.

    1.2 Rumusan MasalahPermasalahan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah1. Bagaimana menyelesaikan model pengadaan bahan mentah dengan menggunakan teori kendalioptimal.2. Bagaimana simulasi model pengadaan bahan mentah dengan menggunakan Matlab.

  • 8/4/2019 persedian gudang

    2/9

    1.3 Batasan MasalahBatasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah1. Persediaan awal bahan mentah diasumsikan tidak ada .2. Persediaan akhir bahan mentah diasumsikan habis digunakan dalam proses produksi .3. Biaya pemesanan bahan mentah diasumsikan tidak ada.4. Waktu tunggu (lead time) pemesanan bahan mentah diasumsikan tidak ada.5. Tingkat suku bunga diasumsikan konstan selama periode pembelian bahan mentah.

    6. Kapasitas gudang diasumsikan konstan.

    1.4 TujuanTujuan dari Tugas Akhir ini adalah1. Mendapatkan penyelesaian model pengadaan bahan mentah dengan menggunakan teori kendalioptimal.2. Mendapatkan hasil simulasi model pengadaan bahan mentah dengan menggunakan Matlab.

    1.5 ManfaatManfaat dari Tugas Akhir ini adalah dapat menjadi salah satu metode alternatif bagi perusahaandalam mencari solusi optimal pada permasalahan pengadaan bahan mentah.

    1.6 Sistematika PenulisanSistematika dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUANBab ini berisi tentang gambaran umum dari penulisan Tugas Akhir ini yang meliputi latar belakangmasalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematikapenulisan.BAB II TINJAUAN PUSTAKABab ini berisi tentang materi-materi yang mendukung Tugas Akhir ini, antara lain model pengadaan

    bahan mentah dengan kebijakan tepat waktu ( just in time), pergudangan (warehousing), danpenundaan (backlogging), Net Present Value (NPV), teori kendali optimal, Pontryagins MaximumPrinciple (PMP), kendali bang-bang dan singular, formulasi current value, dan pendekatanpemrograman nonlinier.BAB III METODOLOGI PENELITIANBab ini membahas tentang metode yang digunakan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.BAB IV PEMBAHASANBab ini membahas tentang penyelesaian model pengadaan bahan mentah menggunakan teorikendali optimal dengan menerapkan Pontryagins Maximum Principle (PMP). Selain itu juga dibahasmengenai periode optimal untuk memperoleh Net Present Value (NPV) minimum dan simulasinyaberdasarkan data parameter yang diperoleh dari paper Raw Material Procurement with Fluctuating

    Prices.BAB V KESIMPULAN DAN SARANBab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan masalah sebelumnya serta saran yangdiberikan untuk pengembangan selanjutnya.

    DEFINISI/PENGERTIAN PERSEDIAAN (INVENTORY)

    Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrikserta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusahaakan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhikeinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang/jasa. Persediaan diadakan apabila

    keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut hendaknya lebih besar daripada biaya-biayayang ditimbulkannya.Adapun menurut Sofjan Assauri (1993:169) persediaan dapat didefinisikan sebagai berikut : Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan

    maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal .Jadi persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan daripelanggan. Dalam perusahaan perdagangan pada dasarnya hanya ada satu golongan inventory(persediaan), yang mempunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut MerchandiseInventory (persediaan barang dagangan). Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu

    http://dansite.wordpress.com/2009/03/31/pengertian-persediaan-inventory/http://dansite.wordpress.com/2009/03/31/pengertian-persediaan-inventory/
  • 8/4/2019 persedian gudang

    3/9

    dalam perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalamperusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan.Persediaan pada dasarnya akan menimbulkan biaya-biaya. Biaya-biaya yang ditimbulkannya.tersebut dapat berupa biaya tetap dan biaya variable. MenurutBambang Rianto (1995) menyatakanbahwa untuk tujuan perencanaan besarnya persediaan kita hanya memperhatikan yang variabelnyasaja dari biaya-biaya persediaan tersebut yang secara langsung akan terpengaruh oleh rencanatersebut.Biaya Variabel dari persediaan tersebut dapat digolongkan kedalam :

    1. Procurement atau Ordering CostOrdering cost adalah biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pesanan,

    yang terdiri dari :(1) Biaya selama proses pesanan

    a. Persiapan-persiapan yang diperlukan untuk pemesananb. Penentuan besarnya kuantitas yang akan dipesan

    (2) Biaya pengiriman pesanan(3) Biaya penerimaan barang yang dipesan

    a. Pembongkaran dan pemasukan ke gudangb. Pemeriksaan material yang diterimac. Mempersiapkan laporan penerimaan

    d. Mencatat kedalam Material Record Card(4) Biaya-biaya processing pembayaran

    a. Auditing dan perbandingan antara laporan penerimaan dengan pesanan yang aslib. Persiapan pembuatan cheque untuk pembayaranc. Pengiriman cheque dan kemudian auditnya

    2. Carrying CostCarrying cost adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan.

    Penentuan besarnya carrying cost didasarkan pada Average Inventory (persediaan rata-rata), danbiaya ini dinyatakan dalam persentase dari nilai dalam rupiah dari average inventory. Biaya-biayayang termasuk kedalam carrying cost adalah :

    (1) Biaya penggunaan/sewa ruangan gudang

    (2) Biaya pemeliharaan material dan allowances untuk kemungkinan rusak(3) Biaya untuk menghitung atau menimbang barang yang dibeli(4) Biaya asuransi(5) Biaya modal(6) Biaya absolescence(7) Pajak dari persediaan yang ada dalam gudang

    Daur Produksi

    Adalah :

    - Kegiatan yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau jasa dan

    - Mencakup kegiatan perencanaan produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya

    dan akuntansi aktiva tetap

    Fungsi manajemen produksi berada di bawah kendali sebagai berikut (dalam struktur organisasi)

    1. Manajer perencana produksi : bertanggung jawab pada perencanaan dan

    penjadwalan produksi.

    2. Manajer pabrik : bertanggung jawab pengendalian dan mengkoordinir kegiatan

    produksi.

    3. Pengawas umum (general foreman)

    4. Para pengawas seksi pabrik

  • 8/4/2019 persedian gudang

    4/9

    Ad.1 bertanggung jawab pada perencanaan dan penjadwalan produksi

    Ad 2 4 bertanggung jawab pada pengendalian dan mengkoordinir kegiatan produksi

    Fungsi perencanaan produksi meliputi 2 aspek :

    1. Menentukan jenis-jenis barang (produk mix) yang harus diproduksi dan

    - Menyangkut pula kegiatan desain produk

    Tujuan desain produk untuk mendesain produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan

    baik dalam kualitas, daya tahan dan fungsionalitasnya dan meminimalisasi biaya

    produknya.

    Menentukan jenis barang memperhitungkan pula jumlah produksi yang harus diproduksi

    dalam kurun waktu tertentu, tampilan (style), ukuran, warna, dan karakteristik produk

    lainnya

    - Menyangkut fungsi rekayasa teknik

    Fungsi rekayasa teknik (engineering) :

    Adalah menentukan bagaimana melaksanakan produksi barang yang telah diputuskan

    untuk diproduksi. Meliputi kegiatan spesifikasi produksi atau komponen rakitan yang

    diproduksi, spesifikasi tersebut yaitu :

    Menentukan kualitas standart bahan dan komponen yang diperlukan untuk setiap

    produk.

    Menentukan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk setiap produksi

    Menentukan jangka waktu produksi standart yang diperlukan untuk setiap kegiatan

    pabrikasi

    Pabrik/ mesin yang diperlukan untuk setiap kegiatan pabrikasi

    Spesifikasi bahan untuk suatu produk dikembangkan dalam suatu dokumen yang disebut

    Bill of Material

    Dokumen-dokumen :

    Bill of Material adalah dokumen yang mencatat bahan-bahan yang digunakan untuk

    membuat suatu produk tertentu.

    Manajemen SDM

    Divisi

    Rekayasa produksi

    Divisi

    pabrik2

    Divisi

    perencanaan

    produksi 1

    Direktur

    produksi

    Bagian

    pengiriman

    Bagian

    pemeliharaan Pabrik3

    Bagian

    gudang

    Seksi A

    pabrik

    Seksi B

    pabrik4

    Seksi C

    pabrik4

    Seksi D

    pabrik

    Bagian

    penerimaan

    4 4

  • 8/4/2019 persedian gudang

    5/9

    Kegiatan tenaga kerja dan kebutuhan mesin jangka waktu standart yang diperlukan

    untuk menyelesaikan kegiatan tersebut dan dicatat dalam dokumen Operation list atau

    Route Sheet

    Operation List atau Route Sheet adalah dokumen yang mencatat kegiatan tenaga kerja,

    kebutuhan mesin dan jangka waktu standart yang diperlukan untuk menyelesaikan

    kegiatan.

    2. Menentukan saat produksi harus dilaksanakan

    Tujuan untuk menyusun rencana produksi yang efisien untuk memenuhi prakiraan pesanan/

    permintaan yang dapat diterima dari pelanggan tanpa persediaan yang berlebihan.

    Jadwal produksi :

    - Untuk menentukan jangka waktu produksi

    - Juga harus ditetapkan kuantitas produk yang dapat diproduksi

    - Kuantitas bahan baku dan bahan pembantu untuk setiap produk

    - Ketersediaan bahan baku dan pembantu di gudang dan tenaga kerja dan peralatan

    (diperoleh melalui bagian laporan status persediaan, laporan personalia dan laporan

    kapasitas dan kondisi mesin).

    Sistem produksi jenis-jenisnya :

    JIT (Just-In-Time) adalah suatu sistem produksi yang komponen-komponen produknya dibuat

    atau diperoleh apabila untuk diperlukan pada opr berikutnya.

    JIT

    Persediaan barang dalam proses,

    bahan baku dan hasil selesai bisa

    dikurangi atau justru dihapus sama

    sekali

    PRODUKSI KONVENSIONAL

    Tidak bisa

    Aspek fundamental JIT (karakteristik) :

    1. Semua aktivitas yang tidak memberi nilai tambah harus dihapuskan

    2. Ada komitmen terdapat kualitas yang tinggi, sehingga tidak ada lagi

    peluang untuk kerja ulang

    3. Perbaikan yang berkelanjutan harus selalu ditekankan dalam efisiensi

    aktivitas

    4. Peningkatan peluang terciptanya aktivitas bernilai tambah dilaksanakan

    secara berkesinambungan

    Unsur-unsur pokok sistem produksi JIT :

    1. Lini produk berdasarkan kebutuhan/ permintaan

    sehingga persediaan barang dalam proses bisa ditekan hingga tingkat minimum(dihilangkan).

    2. Mengurangi jangka waktu (lead time) produksi yaitu

    jangka waktu mulai dari tahap awal produksi sampai barang selesai.

    3. Jika pekerjaan dalam proses cacat, lini produksi

    dihentikan.

    4. Ada tekanan untuk menyederhanakan aktifitas di lini

  • 8/4/2019 persedian gudang

    6/9

    Sistem Akuntansi Daur Produksi

    1. Sistem akuntansi biaya pesanan (job order)

    Adalah sistem akuntansi biaya yang biayanya didistribusikan ke suatu pekerjaan tertentu.

    a). Atur pesanan pekerjaan tertentu

    Pesanan/ job/ pekerjaan tertentu tersebut adalah : Satu unit produk (yang biasanya besar/ sulit dikerjakan)

    Contoh : rumah, kapal, pesawat

    Sekelompok produk yang sama yang tercakup dalam satu pesanan produksi

    Contoh : buku dan kinerja

    b). Sistem akuntansi biaya job lot costing

    Sistem akuntansi biaya yang digunakan jika pekerjaannya mencakup lebih dari satu unit

    produk.

    2. Sistem akuntansi biaya proses

    Adalah suatu prosedur pembebanan biaya yang diterapkan untuk industri produk masal atau

    produksi yang bersambung

    Sistem akiva biaya proses diterapkan dengan 3 metode :

    1). Metode Berurutan

    Metode yang diterapkan jika semua produk mengalir melalui serangkaian proses yang

    berurutan.

    2). Metode Paralel

    Metode biaya yang diterapkan jika 2 produk atau lebih mengalir melalui 2 rangkaian proses

    atau lebih.

    Rangkaian proses tersebut bisa dilaksanakan serempak atau bisa juga yang satu mendahului

    yang lain.

    Paralel

    Upah ls

    BB

    Biaya produksi

    tidak langsung

    Biaya produksi

    tidak langsung yangdiperhitungkan

    WIP

    Hasil selesai

    HPP

    BB tidak

    langsung

    Upah tidak

    langsung

    Perbedaan metode biaya pesan dan biaya proses berbeda tetapi suatu perusahaan

    dapat menerapkan kedua sistem secara bersamaan. Perusahaan bisa menerapkan

    sistem biaya proses pada satu pabrik dan sistem biaya pesanan pada pabrik

    lainnya.

    Manajemen dalam menentukan sistem biayanya sangat tergantung pada sifat

    produk dan metode produksi yang digunakan.

  • 8/4/2019 persedian gudang

    7/9

    Contoh : Kue kaleng, kecap botolBerurutan

    3). Metode biaya proses selektif

    Metode biaya yang diterapkan apabila produk mengalir melalui beberapa langkah

    produksi, dalam arti mengalir tidak pada seluruh langkah produksi.

    Contoh : produksi pengalengan daging/ ikan

    Pada proses ini semua daging melalui proses pematangan kemudian dikukus/

    diasapi beberapa jenis lain digarami, dibekukan, dimasukkan dalam kaleng/ bungkus.

    Proses yang secara serempak terjadi pada perusahaan-perusahaan yang

    menghasilkan produk alami (air mineral)

    Proses yang tidak serempak contohnya adalah produksi bahan makanan kaleng

    contoh : kue kaleng

    Upah ls

    BB

    Biaya produksitidak langsung

    Proses 1

    Proses 2

    Proses 3

    Proses 4

    Proses 5

    Proses 6

    Hasil selesai

    HPP

    kaleng

    kue

    Upah ls

    BB

    Biaya produksi

    tidak langsung

    Proses 1

    Proses 2

    Proses 3

    Proses 4

    Hasil selesai

    HPP

    Bahan baku

    Gaji dan upah produksi

    Biaya produksi

    tidak langsung

    Proses 1

    Proses 2

    Proses 3

    Proses 4

    Proses 5

    Hasil selesai

    HPP

  • 8/4/2019 persedian gudang

    8/9

    Aspek yang digunakan Biaya pesanan Biaya prosesProduksi - menurut order

    tertentu

    - menurut

    spesifikasi yang diinginkan

    pelanggan

    - aliran yang

    bersambung

    - produk yang

    homogen/sama

    - digunakan

    untuk membentuk

    persediaanBiaya - ditentukan

    menurut pesanan

    - prime cost dan

    beban lain dipisah dan

    diklasifikasi dalam akun-akun

    khusus

    - dihitung jika

    pesanan telah selesai

    - ditentukan

    menurut unit produksi

    - ditentukan

    untuk setiap dept/ proses

    - dihitung pada

    akhir period biaya

    - transfer biaya

    dilaksanakan dari proses

    ke proses berikutnya

    1. Bagian perencanaan produksi

    1) Mendasarkan kegiatannya pada prakiraan penjualan yang disusun oleh bagian

    pemasaran

    2) Menghitung posisi/ status persediaan hasil selesai dari lapangan yang disusun oleh

    petugas pencatat persediaan gudang. Hasil selesai serta laporan persediaan bahan baku

    3) Menetapkan jenis dan jumlah produk yang harus diproduksi pada periode berikutnya

    4) Untuk menyusun perintah produksi, bagian perencanaan produksi menggunakan

    operation list dan untuk melaksanakan produksi diperlukan bahan baku, yang diminta dari

    gudang. Bahan baku dengan menggunakan dokumen permintaan bahan, dokumen tersebut

    disusun berdasarkan bill of material.

    a. Perintah produksi dikirim ke bagian akuntansi biaya dan lembar

    lainnya dikirim ke bagian produksi/ pabrik.

    b. Lembar ke-3 diarsip.

    5) Bagian perencanaan produksi yang membuat lembar permintaan bahan. Dokumen ini

    secara langsung merupakan alat persetujuan pengeluaran barang.a. Dari gudang untuk diserahkan ke pabrik yang

    ditunjuk

    b. Lembar permintaan bahan dikirim ke gudang

    bahan baku sebagai alat persetujuan atas perintah untuk mengeluarkan barang untuk

    dikirim ke pabrik. Jika transfer sudah dilakukan, pihak penerima barang harus

    menandatangani dokumen tersebut dan meneruskan ke petugas pencatat persediaan.

  • 8/4/2019 persedian gudang

    9/9

    c. Bagian pencatat persediaan selanjutnya

    mencantumkan data harga pokok barang per unit dan menahan 1 lembar dokumen

    tersebut dan lembar lain dikirim ke bagian akuntansi biaya untuk dibukukan pada kartu

    barang dalam proses.

    d. Bagian penerima barang melekatkan lembar

    permintaan bahan pada lembar perintah produksi.6) Petugas pencatat persediaan dapat mencatat setiap permintaan bahan dalam kartu

    persediaan kemudian membuat voucher jurnal dan dikirim ke petugas pencatat buku besar.

    7) Bagian perencanaan produksi mempersiapkan jadwal produksi harian untuk setiap unit

    pabrik, disusun berdasarkan arsip perintah produksi yang selalu dipantau sehingga dapat

    memberi informasi tentang perkembangan kegiatan produksi.

    a. 1 lembar (jadwal produksi harian) dikirim ke

    pengawas seksi pabrik dan yang lain ke pengawas umum pabrik dan lembar ke-3 ke

    bagian perencana produksi.

    b. Jadwal produksi harian digunakan sebagai

    pedoman bagi pengawas dalam memberi tugas pada karyawan.

    8) Pergerakan pekerjaan proses dari satu unit (seksi) pabrik ke unit lainnya atau dari

    pabrik ke gudang hasil selesai dicatat pada dokumen laporan gerak produksi.

    9) Laporan ini dikirim ke bagian perencanaan perintah produksi untuk memperbaharui

    catatan perkembangan perintah produksi.

    10) Bagian akuntansi biaya bertanggungjawab atas pengelolaan catatan barang dalam

    proses. Pada saat perintah produksi diterima dari bagian perencanaan produksi, bagian

    akuntansi biaya harus mencatatnya.

    Biaya bahan baku dicatat berdasarkan dokumen permintaan bahan

    Biaya upah langsung dicatat berdasarkan kartu jam kerja

    Biaya produksi tidak langsung dicatat berdasarkan jam upah langsung/ biaya

    upah langsung dan harus dicatat bersamaan dengan pencatatan upah langsung

    Kemudian membuat voucher jurnal yang memuat data kelompok kertas jam

    kerja

    Voucher jurnal dikirim ke petugas pencatat buku besar

    11) Jika telah selesai, produk dikirim dari pabrik ke gudang disertai dokumen perintah

    produksi dan semua dokumen permintaan bahan yang bersangkutan. Dokumen perintah

    produksi oleh bagian gudang dibukukan ke buku persediaan, selanjutnya dikirim ke bagian

    akuntansi.

    12) Biaya sebagai dasar penutupan akuntansi barang dalam proses.

    13) Kemudian bagian akuntansi biaya dapat membuat voucher jurnal dan laporan biaya

    produksi. Mencatat persediaan pada debet dan barang pada proses dalam kredit.

    14) Kemudian dikirim ke bagian buku besar.