perkembangan spiritual

13
Perkembangan Spiritual, Perjalanan Spiritual dan Tujuan Spiritual Yang Sebenarnya Memahami arti kata spiritual dan kaitannya dengan tujuan keberadaan seorang manusia di Bumi merupakan sebuah topik yang sangat menarik dan tidak pernah pudar karena ini terkait langsung dengan pertanyaan mendasar kenapa kita ada di Bumi dan kemana tujuan kita setelah ini. Banyak sekali pengertian- pengertian tentang kata spiritual dan hal terkait lainnya yang telah kita pernah dengar ataupun pelajari dari buku, majalah, internet ataupun berbagai media diskusi. Sayangnya, pengertian-pengertian tersebut masih rancu dan cenderung membingungkan diri kita sendiri. Sebagai contoh, tidak sedikit kegiatan berbau mistik seperti berkomunikasi dengan mahluk non fisik dari alam gaib atau juga kegiatan yang berkaitan dengan kesaktian seperti bisa terbang atau bisa jalan di atas air yang sering dikategorikan sebagai kegiatan spiritual. Padahal arti kata spiritual itu sendiri sebenarnya tidaklah demikian. Melalui tulisan ini, penulis bermaksud memperkenalkan sebuah pengertian mendasar tentang arti kata spiritual itu sendiri dan kaitannya dengan pengertian Perkembangan Spiritual, Perjalanan Spiritual, Pelajaran Spiritual dan Tujuan Spiritual yang sebenarnya dari keberadaan seorang manusia di muka Bumi ini. Isi tulisan ini mungkin sangat berbeda dari pengertian pembaca selama ini. Untuk itu, penulis menghimbau pembaca untuk tetap menggunakan pikiran dan hati yang terbuka untuk memahaminya. Tiga Lapisan Kesadaran Manusia Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya diantara mahkluk-mahkluk ciptaan Tuhan lainnya karena manusia dianugerahi beberapa lapisan kesadaran sekaligus, sehingga pada saat yang bersamaan, seorang manusia sebenarnya bisa sadar sebagai diri yang berbeda. Sayangnya, dalam kehidupan sehari-hari, seorang manusia lebih didominasi oleh kesadaran fisiknya yang berpusat di otak-nya, sehingga meskipun memiliki lapisan kesadaran yang yang lebih tinggi, seorang manusia umumnya hanya sadar sebagai mahkluk dengan lapisan tubuh fisik saja. 1

Upload: jajap-tanudjaja

Post on 09-Jul-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan Spiritual

Perkembangan Spiritual, Perjalanan Spiritual danTujuan Spiritual Yang Sebenarnya

Memahami arti kata spiritual dan kaitannya dengan tujuan keberadaan seorang manusia di Bumi merupakan sebuah topik yang sangat menarik dan tidak pernah pudar karena ini terkait langsung dengan pertanyaan mendasar kenapa kita ada di Bumi dan kemana tujuan kita setelah ini. Banyak sekali pengertian-pengertian tentang kata spiritual dan hal terkait lainnya yang telah kita pernah dengar ataupun pelajari dari buku, majalah, internet ataupun berbagai media diskusi. Sayangnya, pengertian-pengertian tersebut masih rancu dan cenderung membingungkan diri kita sendiri.Sebagai contoh, tidak sedikit kegiatan berbau mistik seperti berkomunikasi dengan mahluk non fisik dari alam gaib atau juga kegiatan yang berkaitan dengan kesaktian seperti bisa terbang atau bisa jalan di atas air yang sering dikategorikan sebagai kegiatan spiritual. Padahal arti kata spiritual itu sendiri sebenarnya tidaklah demikian.Melalui tulisan ini, penulis bermaksud memperkenalkan sebuah pengertian mendasar tentang arti kata spiritual itu sendiri dan kaitannya dengan pengertian Perkembangan Spiritual, Perjalanan Spiritual, Pelajaran Spiritual dan Tujuan Spiritual yang sebenarnya dari keberadaan seorang manusia di muka Bumi ini. Isi tulisan ini mungkin sangat berbeda dari pengertian pembaca selama ini. Untuk itu, penulis menghimbau pembaca untuk tetap menggunakan pikiran dan hati yang terbuka untuk memahaminya.

Tiga Lapisan Kesadaran Manusia

Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya diantara mahkluk-mahkluk ciptaan Tuhan lainnya karena manusia dianugerahi beberapa lapisan kesadaran sekaligus, sehingga pada saat yang bersamaan, seorang manusia sebenarnya bisa sadar sebagai diri yang berbeda. Sayangnya, dalam kehidupan sehari-hari, seorang manusia lebih didominasi oleh kesadaran fisiknya yang berpusat di otak-nya, sehingga meskipun memiliki lapisan kesadaran yangyang lebih tinggi, seorang manusia umumnya hanya sadar sebagai mahkluk dengan lapisan tubuh fisik saja.

Adapun ke-3 lapisan kesadaran manusia tersebut adalah:

1. Kesadaran Fisik yang berpusat di otak manusianya yang merupakan kesadaran yang paling dominan dalam hidup sehari-hari seorang manusia.

2. Kesadaran Jiwa dengan Jiwa sebagai pusatnya (lokasinya adalah di Cakra Ajna di antara kedua alis mata).

3. Kesadaran Roh/Atman atau dikenal juga sebagai Supra/Super Consciousness dengan Roh/Atman kita sebagai pusatnya yang berlokasi di dalam Hati Spiritual kita (lokasinya di dalam Cakra Jantung di tengah-tengah dada).

1

Page 2: Perkembangan Spiritual

Gambar 1 di bawah ini menunjukkan ke-3 lapisan kesadaran tersebut ketika kita masih hidup sebagai manusia (masih memiliki lapisan tubuh fisik). Untuk pengertian umum, Lapisan Roh/Atman dan Hati Nurani dapat disebut sebagai Hati untuk sederhananya, karena pada kenyataannya memang Roh dan Hati Nurani kita berada di dalam Hati kita. Hati yang dimaksud di sini tentunya adalah Hati Spiritual, pusat perasaan halus kita.

Gambar 1. Tiga Lapisan Kesadaran Manusia

Yang perlu diperhatikan di sini adalah perbedaan antara Jiwa (Jiva) dan Roh (Atman) yang mungkin berbeda dengan pengertian pembaca selama ini. Dalam tulisan ini, Jiwa (Jiva) adalah kesadaran perantara antara Kesadaran Roh (Atman)dengan Kesadaran manusia/fisik sehari-hari. Seperti dapat dilihat pada Gambar 1 di atas, Jiwa itu berada di luar Hati manusia, sedangkan Roh atau Atman itu berada di dalam Hati manusia. Dari pengertian reinkarnasi, Jiwa (Jiva) dan Roh (Atman) seorang manusia itu selalu berpasangan dan hanya berganti lapisan tubuh fisik/ lapisan terluar. Itu sebabnya dalam filsafat Hindu ada dikenal istilah Jivatman yang sebenarnya menunjukkan 1 pasang Jiva dan Atman yang selalu ada bersamaan di dalam tubuh fisik manusia yang bisa berbeda dari satu kelahiran ke kelahiran berikutnya, tetapi pasangan Jiwa dan Atman (Jivatman) selalu sama.

Arti Kata Spiritual

Dari sudut pandang lapisan kesadaran ini, dapat kita mengerti bahwa yang dimaksud dengan kegiatan spiritual yang benar, sesuai dengan akar kata dari kata spiritual, tentunya adalah kegiatan yang terkait dengan Spirit atau Atman atau Roh di dalam Hati kita. Itu sebabnya kegiatan spiritual yang sejati sangat erat dengan kegiatan yang berhubungan dengan Hati manusia, sebagai pusat perkembangan spiritual seorang manusia.

2

Page 3: Perkembangan Spiritual

Hati adalah Kunci

Tidak heran jika di setiap Kitab Suci setiap ajaran agama yang benar-benar berasal dari Tuhan YME, Hati manusia dijelaskan sebagai kunci penting hubungan manusia dengan Tuhan. Ini karena di dalam Hati manusia-lah terdapat Roh/Atman/Spirit yang merupakan Percikan Tuhan YME (Atman adalah percikan Paramatman). Hanya Percikan Tuhanlah yang dapat berhubungan dengan Sumbernya, yaitu Tuhan YME.

Kesadaran Yang Lebih Tinggi dan Perkembangan Spiritual

Dari sudut teknis getaran energi, kesadaran jiwa memiliki getaran yang lebih tinggi dari kesadaran fisik dan kesadaranRoh/Atman memiliki kesadaran yang lebih tinggi dari kesadana jiwa. Jika seorang manusia tumbuh dan berkembang dari seorang bayi menjadi seorang yang dewasa, maka secara spiritual, kita juga harus berkembang dari sudut kesadaran spiritual. Dengan kata lain, jika kita melakukan suatu kegiatan spiritual yang benar, maka sudah sewajarnyalah kesadaran kita juga berkembang dari kesadaran manusia, menuju kesadaran jiwa dan akhirnya kesadaran Roh/Atman. Sesungguhnya inilah tujuan latihan meditasi yang benar, yaitu meningkatkan Kesadaran Spiritual kita.Jika Roh/Atman/Spirit yang berada di dalam Hati kita mengalami perkembangan, yaitu menjadi lebih besar energinya dan menjadi lebih terang cahayanya, maka sudah tentu Hati kita yang merupakan lapisan di luarnya juga ikut membesar,Demikian juga lapisan jiwa kita, tetapi tidak lapisan tubuh fisik kita, karena lapisan tubuh fisik memang terbatas. Tetapi dengan bertambah besarnya ukuran Roh/Atman di dalam Hati kita, tentu Hati kita juga terbuka semakin besar untuk Tuhan YME dan Kasih SayangNya., maka manusianya juga menjadi semakin bijaksana dan lebih luas pola pikirnya/kesadaran spiritualnya. Inilah ukuran perkembangan spiritual yang sebenarnya, yaitu saat Hati kita juga terbuka semakin besar kepada Tuhan YME dan Kasih SayangNya.Banyak orang yang masih bingung tentang apa ukuran dari sebuah perkembangan spiritual yang benar. Jika kita pahami uraian di atas, jawabannya sederhana, yaitu seberapa Hati kita sudah terbuka untuk Tuhan dan Kasih SayangNya. Seorang yang punya kesaktian/kekuatan, yang bisa terbang atau berjalan di atas air, atau kebal senjata, tidak menjamin Hati yang bersangkutan sudah terbuka untuk Tuhan YME dan Kasih SayangNya. Justru biasanya yang melatih kekuatan atau kesaktian itu lebih kuat egonya dan kesombongannya, sehingga bukannya terbuka hatinya, malah semakin tertutup. Ini masih sering membingungkan banyak orang karena mengaitkan kesaktian/kekuatan dengan tingkatan spiritual seseorang.

Perjalanan Spiritual Yang Sebenarnya

Hal lain yang juga masih sering membingungkan banyak orang adalah pengertian perjalanan spiritual yang sebenarnya. Apakah kalau seseorang lebih sering mengunjungi tempat-tempat suci, maka otomatis perjalanan spiritualnya akan lebihmaju dibandingkan dengan yang tidak pernah mengunjungi ? Apakah mereka yang sudah pernah bertemu dengan sekian banyak orang suci atau Resi atau Yogi sudah pasti lebih maju perkembangan/perjalanan spiritualnya? Apa hubungan Perkembangan Spiritual dengan Perjalanan Spiritual yang sebenarnya?

3

Page 4: Perkembangan Spiritual

Jika seseorang semakin sering bisa mengunjungi tempat-tempat suci dan bertemu orang-orang suci itu dikatakan semakin maju secara spiritual, maka rasanya ada yang tidak adil dan benar di sini. Karena hanya mereka yang memiliki cukup dana yang bisa melakukan perjalanan semacam itu. Bagaimana dengan kebanyakan orang yang tidak memiliki dana untuk itu? Yang benar semestinya setiap manusia, terlepas punya cukup dana atau tidak, dari tempatnya masing masing dapat juga maju perjalanan spiritualnya. Itu baru mencerminkan sifat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan berlaku adil bagi semua.Karena arti Perjalanan Spiritual yang sebenarnya adalah perjalanan yang dialami oleh Spirit atau Roh atau Atman kita, maka cara terbaik mengerti arti perjalanan spiritual adalah dengan mengerti bagaimana posisi Spirit/Atman/Roh kita dalam hubungannya dengan Tuhan YME/Paramatman. Untuk itu, coba perhatikan Gambar 2 yang menggambarkan tentang Alam Roh atau lebih dikenal sebagai Void.

Gambar 2: Void (Alam Roh/Atman)

Di dalam Alam Roh atau Void hanya ada Roh atau Atman atau Spirit dari semua mahluk yang belum mencapai Yoga dan Roh Terbesar atau Paramatman yaitu Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memancarkan Kasih dan Cahaya Suci-Nya setiap saat, tanpa diminta. Itulah sebabnya kenapa Tuhan YME juga dikenal sebagai Sumber Kasih dan Cahaya Sejati yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena setiap saat selalu memancarkan/memberikan Kasih SayangNya kepada semua Roh/Atman dan semua mahluk di seluruh Keberadaan. Pancaran Kasih dan Cahaya Suci dari Tuhan YME mencapai semua mahkluk di dimensi dan semua tempat di seluruh Keberadaan. Alam Roh ini merupakan bagian dari Keberadaan yang sangat besar yang diciptakan oleh Tuhan YME semata-mata untuk membantu Atman atau Spirit atau Roh kita mencapai tujuan keberadaannya, yaitu untuk menyatu dengan Kasih Sayang Tuhan atau yang sering dikenal sebagai Mencapai Yoga.

4

Page 5: Perkembangan Spiritual

Gambar 3: Keberadaan

Gambar 3 menggambarkan tentang Keberadaan. Void atau Alam Roh adalah bagian teratas dari Keberadaan. Di dalam keberadaan ada beberapa tempat seperti Nirvana, Sorga dan Neraka yang merupakan tempat peristirahatan sementara bagi jiwa di antara 2 kehidupan dan tentunya ratusan dimensi belajar tempat belajar bagi mahluk-mahluk yang masih perlu ber-reinkarnasi. Planet Bumi berada di dimensi fisik dimana Roh/Atman/Spirit kita belajar dengan menggunakan lapisan tubuh fisik, dalam hal ini tubuh manusia. Masih banyak terdapat dimensi-dimensi belajar non-fisik di atas dimensi fisik dimana mahluk-mahluk lain belajar dengan wujud non-fisik.Apapun wujud terluar dari lapisan tubuh dan kesadaran kita, fisik atau non-fisik, Roh utama setiap mahluk selalu ada di Alam Roh/Void di hadapan Roh Tuhan YME atau Paramatman. Di dalam tubuh manusia kita, ada sebagian kecil/ percikan dari Rohkita di dalam Hati yang diperlukan untuk menghidupi tubuh fisik kita. Harap berhati-hati, meskipun dikatakan di dalam Hati di dalam tubuh manusia kita ada Roh/Atman kita sementara di Alam Roh/Void ada juga Roh Utama kita, ini tidak berarti kita memiliki lebih dari satu Roh/Atman. Harap diingat jika Roh/Atman/Spirit itu adalah lapisan Kesadaran, jadi sebenarnya tetap sama, tetapi bisa ada di tempat yang berbeda karena Roh kita tidaklah dibatasi oleh batasan-batasan fisik seperti halnya tubuh fisik kita.Dalam kaitan dengan proses belajar secara spiritual, Roh kita memang diberi fasilitas yang namanya Jiwa dan lapisan tubuh fisik/manusia untuk membantu Roh kita agar dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Apapun yang dipelajari oleh Roh kita di Alam Roh akan mempengaruhi atau memberi pengertian yang sama kepada Roh yang berada di dalam Hati di dalam tubuh manusia kita dan demikian juga sebaliknya.

5

Page 6: Perkembangan Spiritual

Jadi, jika sebagai manusia kita membuka hati dan memasrahkan seluruh hati dan diri kita kepada Tuhan YME, maka di Alam Roh, Roh/Atman/Spirit kita akan otomatis ditarik mendekat oleh Kasih dan Cahaya Suci Tuhan dan menjadi lebihbesar dan lebih terang. Sebaliknya jika sebagai manusia di Bumi kita mengikuti emosi-emosi negatif seperti marah, iri, benci, sombong dan sejenisnya, maka Hati kita menjadi kotor dan tertutup dan sebagai akibatnya Roh/Atman/Spirit kita di Alam Roh bergerak menjauh dari Tuhan dan Roh kita menjadi mengecil ukurannya dan cahayanya menjadi lebih redup. Harap perhatikan Gambar 2 untuk lebih jelasnya tentang pergerakan Roh/Atman/Spirit kita di Alam Roh yang sebenarnya terjadi setiap saat.Nah, dari Gambar 2 di atas sangat jelas apa yang dimaksud dengan Perjalanan Spiritual yang sebenarnya, yang tidak lain adalah pergerakan Spirit/Roh/Atman kita yang seharusnya selalu mendekat kepada Tuhan YME yang menjadi semakin besar dan terang dan akhirnya menjadi bagian dan menyatu dengan Kasih Sayang Tuhan YME atau yang lebih dikenal dengan istilah Mencapai Yoga. Seperti telah dijelaskan di bagian Perkembangan Spiritual di atas, maka sangat jelas bahwa Perkembangan Spiritual yang sebenarnya, yang terjadi saat Roh/Atman/Spirit kita yang di dalam Hati kita menjadi semakin besar dan terang, maka Hati kita juga terbuka semakin besar untuk Tuhan YME dan Kasih SayangNya, maka otomatis Spirit/Roh/Atman kita yang di Alam Roh juga menjadi semakin besar dan terang cahayanya dan semakin dekat jaraknya kepada Tuhan YME.Dari penjelasan ini, sangat mudah dimengerti bahwa Perjalanan Spiritual yang sebenarnya adalah yang benar-benar terkait dengan Perkembangan Spiritual yang sebenarnya, bukanlah perjalanan yang dialami oleh tubuh fisik manusia untukmengunjungi tempat-tempat suci atau untuk bertemu dengan orang-orang suci. Tentu saja perjalanan seperti itu sangat bagus jika kita mampu dan bisa lakukan dan bisa membantu kita untuk memperoleh pencerahan spiritual. Namun jika dari perjalanan itu, Hati kita tidak terbuka semakin baik kepada Tuhan YME dan Kasih SayangNya, maka perjalanan seperti itu tidak dapat dikatakan sebagai perjalanan spiritual yang sebenarnya atau dengan kata lain tidak memberi nilai tambah pada perkembangan spiritual kita yang sebenarnya.

Tujuan Spiritual Yang Sebenarnya.

Dari uraian di atas dapat kita mengerti juga bahwa tujuan dari Perkembangan dan Perjalanan Spiritual yang sebenarnya, tidak lain adalah agar kita dapat membuka hati kita seutuhnya kepada Tuhan YME dan Kasih SayangNya agar Spirit/Roh/Atman kita dapat menjadi bagian dan menyatu dengan Kasih Sayang Tuhan YME, atau yang lebih dikenal dengan YOGA.Tujuan Yoga ini tidak mungkin dicapai tanpa membuka dan membersihkan Hati kita dari semua emosi-emosi negatif yang kita miliki. Bagaimana dengan pembersihan Karma? Sesungguhnya, pada saat Hati kita semakin terbuka dan bersih, Kasih Sayang Tuhan yang semakin berkelimpahan di Hati kita juga pada saat bersamaan melakukan pembersihan pembersihan pada setiap bagian kesadaran dan keberadaan kita, termasuk membersihkan lapisan-lapisan jiwa kita dari semua karma-karma negatif yang masih ada. Ini sangat mudah dimengerti karena Kasih Sayang Tuhan adalah kekuatan terbesar di seluruh Keberadaan, dasar penciptaan Keberadaan dan segala isinya itu sendiri. Kasih Sayang Tuhan jika bekerja langsung mengatasi segalanya, termasuk mengatasi karma itu sendiri. Itulah kenapa

6

Page 7: Perkembangan Spiritual

dikatakan Tuhan Maha Kuasa dan Maha Besar, tetapi juga Maha Pengasih dan Penyayang. Sayangnya kita sering mendengar kata itu, tetapi masih kurang mengerti dan sadar akan artinya, bahwa Kasih Sayang Tuhan melebihi segalanya, tiada batasnya, termasuk tentunya mampu membersihkan semua karma-karma kita dalam sekejap.

Pelajaran Spiritual dan Tujuan Spiritual

Sering kita dengar bahwa sebagai manusia kita sebenarnya ada di Bumi untuk mempelajari pelajaran-pelajaran spiritual kita. Pertanyaannya adalah apa itu pelajaran-pelajaran spiritual kita yang sebenarnya? Bagaimana kita tahu jika kitasudah cukup baik/berhasil dalam pelajaran-pelajaran kita itu? Mengapa kita perlu mempelajari pelajaran spiritual kita dengan baik?Untuk mengerti betapa pentingnya pelajaran-pelajaran spiritual kita itu dan untuk menjawab pertanyaan di atas tersebut, mari kita lihat sebuah analogi atau perbandingan sederhana. Jika seorang mahasiswa mendaftar di sebuah universitas dan untuk semester yang sedang berjalan mahasiswa tersebut mendaftar untuk mata kuliah Matematika dan Fisika misalnya. Namun, karena satu dan lain hal, selama proses perkuliahan, mahasiswa tersebut tidak pernah menghadiri kelas Matematika dan Fisika, tetapi malah ikut kelas Bahasa Inggris yang sebenarnya dia tidak mendaftar atau tidak harus mengambilnya. Dapat dengan mudah ditebak, apa yang terjadi pada saat Ujian Akhir Semester. Ya, mahasiswa tersebut akan gagal atau tidak lulus pelajaran Matematika dan Fisika, dan tentu harus mengulang kembali di semester berikutnya. Inilah yang kita kenal sebagai Reinkarnasi, yaitu saat kita harus mengalami kembali kehidupan sebagai manusia sampai pelajaran-pelajaran spiritual kita bisa kita tuntaskan dengan baik.Lalu, apakah pelajaran-pelajaran spiritual kita yang sebenarnya itu? Mereka tidak lain adalah emosi-emosi negatif yang kita alami setiap hari dimanapun kita berada, di rumah, di kantor, di sekolah, di jalan dan dimana saja. Ya, saking seringnya ini kita alami, maka kita tidak sadari bahwa itulah pelajaran-pelajaran spiritual kita yang sebenarnya. Coba saja kita tanya diri kita sendiri, seberapa sering kita mengalami emosi-emosi negatif dalam 1 minggu terakhir, 1 bulan terakhir, 1 tahun atau 10 tahun terakhir. Sangat banyak, Kenapa? Ya, karena kita memang belum menyelesaikan pelajaran pelajaran tersebut dengan cukup baik. Bahkan menurut ajaran Buddha, sebuah emosi negatif seperti marah, bisa memerlukan 1000 kelahiran atau lebih untuk dapat mengatasinya dengan baik. Tidak heran, kita semua masih memilikinya dalam hidup ini.Sering kita dengar orang mengatakan bahwa seorang bayi yang baru lahir adalah suci dan bersih. Jika benar demikian, kenapa bayi itu jika sudah menjadi dewasa bisa marah dan beremosi negatif lainnya? Siapa yang mengajari cara marah kepada bayi tersebut? Sangat mudah dimengerti jika setiap manusia yang lahir di Bumi memang masih punya pelajaran spiritual yang namanya marah yang masih perlu dipelajari dengan lebih baik lagi. Selama kita masih memiliki emosi-emosi negatif, maka Hati kita masih kotor dan belum dapat dibuka semakin baik untuk Tuhan YME dan Kasih SayangNya. Ini berarti kita belum dapat maju dalam pelajaran spiritual kita dan kita belum berkembang secara spiritual, meskipun otak kita sudah tahu banyak hal tentang spiritual, tentang berbagai pengetahuan spiritual. Sayangnya semua pengetahuan itu hanya menarik bagi akal pikiran atau otak kita saja dan tanpa menyentuh Hati

7

Page 8: Perkembangan Spiritual

dan membuka Hati kita, maka sangat sedikit manfaatnya. Tidak jarang kita temui seorang yang dikatakan sangat spiritual, tetapi masih kuat kesombongannya maupun emosi-emosi negatif lainnya.

Hati, Tujuan Spiritual dan Kasih Tuhan

Seperti telah dijelaskan di atas, Hati adalah kunci hubungan kita dengan Tuhan YME, yang sangat penting dalam membantu kemajuan spiritual kita. Tanpa memiliki Hati yang terbuka pada Tuhan YME dan Kasih SayangNya, maka kita tidak dapat menerima semua hal yang terindah dan terbaik dari Kasih Sayang Tuhan. Hubungan Hati kita pada Tuhan juga menjadi kurang baik.Dengan Hati yang terbuka kepada Tuhan dan Kasih SayangNya, kita dapat menerima semakin banyak Kasih Sayang Tuhan yang pada gilirannya akan membantu perkembangan spiritual kita dan membawa Roh/Atman kita semakin dekat kepada Tuhan guna mencapai tujuan spiritual kita yang sebenarnya. Jadi, guna mencapai tujuan spiritual yang sebenarnya, kita sangat membutuhkan bantuan Kasih Sayang Tuhan dan untuk menerima Kasih Sayang Tuhan dansemua hal terindah dan terbaik dari Kasih SayangNya, sangatlah penting memiliki Hati yang terbuka dan pasrah kepada Tuhan dan Kasih SayangNya.

Kegiatan Spiritual Yang Sebenarnya

Dari penjelasan-penjelasan di atas, sekarang menjadi lebih mudah bagi kita untuk mengerti kegiatan yang bagaimana yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan spiritual yang sebenarnya. Secara praktis, dapat dikatakan bahwa setiap kegiatan yang membantu terbukanya Hati kita kepada Tuhan YME sudah pasti adalah suatu kegiatan spiritual yang sebenarnya, karena berakibat langsung pada perkembangan spiritual dan perjalanan spiritual kita yang sebenarnya, yaitu Roh/Atman kita yang menjadi semakin besar dan semakin terang dan tentunya semakin dekat kepada Tuhan YME, tujuan spiritual yang sebenarnya.Kegiatan-kegiatan spiritual ini bisa berupa apa saja, dari bangun tidur, mandi, memasak, mencuci piring, mencuci baju, makan, minum, menulis, belajar, bekerja, bicara, berjalan dan sebagainya yang tentunya memberi pengaruh langsung pada terbukanya Hati kita kepada Tuhan YME dan Kasih SayangNya. Ini berarti dalam setiap kegiatan tersebut, Hati kita dapat secara terus-menerus pasrah kepada Tuhan dan menerima dan menikmati Kasih SayangNya, dan tentunya harus ada Kasih yang memancar dari Hati kita kepada sesama dalam setiap kegiatan tersebut. Ini memang membutuhkan suatu latihan dan disiplin yang terus-menerus sehingga menjadi bagian dari kebiasaan kita sehari-hari.

Tetapi suatu hal yang pasti, kegiatan seperti ini dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja. Jadi kegiatan spiritual itu bukan monopoli orang atau golongan tertentu saja. Inilah pengertian Kegiatan Spiritual yang benar yang adil bagi setiap mahkluk apapun latar belakang agama, kepercayaan, pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya.Sebaliknya, meskipun kita sedang sembahyang, berdoa, bermeditasi atau melakukan pelayanan kepada sesama, tetapi Hati kita tidak sedang terbuka kepada

8

Page 9: Perkembangan Spiritual

Tuhan YME dan Kasih SayangNya, tidak ada Kasih di Hati kita, maka kegiatan kegiatan tersebut tidak memberikan manfaat secara spiritual yang sebenarnya, meskipun sekilas secara fisik tampak seperti suatu kegiatan spiritual.Sejalan dengan pengertian tersebut, setiap kegiatan yang hanya menguatkan emosi negatif marah, iri benci, dan menguatkan keakuan seperti pamer kesaktian/kekuatan dan sejenisnya, meskipun dilakukan oleh orang yang kita pandang lebih spiritual dari orang biasa atau oleh siapa saja, tetap saja tidak dapat dikategorikan sebagai kegiatan spiritual yang sebenarnya, karena hanya akan mengotori hati dan menutup hati kita serta membuat hati kita semakin kecil. Demikian juga Roh/Atman/Spirit kita di Alam Roh.

Kesimpulan

Kegiatan Spiritual yang benar itu sangat terkait dengan Perkembangan dan Perjalanan Spiritual Yang Sebenarnya dari seorang manusia dalam mencapai Tujuan Spiritual Yang Sebenarnya dari keberadaanya di muka Bumi ini. Kunci untuk Perkembangan Spiritual Yang Sebenarnya bagi seorang manusia adalah Hati Spiritual manusia itu sendiri, yaitu seberapa terbuka, bersih dan pasrah kepada Tuhan YME.Untuk mencapai Tujuan Spiritual Yang Sebenarnya dari keberadaan manusia di muka Bumi ini, Kasih Sayang Tuhan adalah satu-satunya yang kita butuhkan, karena hanya Kasih Sayang Tuhan-lah yang bisa membuka dan membersihkanHati kita dan membawa Roh/Atman/Spirit kita semakin dekat kepada Tuhan YME untuk mencapai Yoga.

Referensi:Irmansyah Effendi, MSc., DIRI SEJATI, Dibalik Tubuh Yang Sementara Ini, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010.Irmansyah Effendi, MSc., THE REAL YOU: Beyond Forms and Lives, Balboa Press, Bloomington, 2012.

9