apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
1/18
Ask a Question
Cari ...
Spiritual Science
Research Foundation
Menjembatani dunia dikenal dan tak dikenal
SSRF SHOP Donate BLOG
Masuk log | Daftar
Daftar isi
1. Tentang tingkat pencapaian spiritual (Spiritual level)
2. Skala dari tingkat pencapaian spiritual
3. Tingkat pencapaian spiritual dan praktik spiritual
4. Bagaimanakah tingkat pencapaian spiritual bisa diukur?
4.1 Ego dan tingkat pencapaian spiritual
4.2 Perhatian terhadap kebahagiaan diri sendiri dan tingkat pencapaian spiritual nya
4.3 Praktik Spiritual dan Tingkat pencapaian spiritual
4.4 Emosi psikologis dan tingkat pencapaian spiritual
4.5 Emosi (Perasaan Spiritual) dan Tingkat pencapaian Spiritual5. Beberapa aspek mengenai tingkat pencapaian spiritual
Indonesian
http://www.facebook.com/SSRFINChttp://www.facebook.com/SSRFINChttp://www.spiritualresearchfoundation.org/profiles/extuserprof/question.phphttps://www.spiritualresearchfoundation.org/spiritual-blog/https://www.spiritualresearchfoundation.org/indonesian/https://www.spiritualresearchfoundation.org/?profile=profilehttps://www.spiritualresearchfoundation.org/shophttps://plus.google.com/112881009990721882352/abouthttp://www.spiritualresearchfoundation.org/profiles/extuserprof/question.phphttps://www.spiritualresearchfoundation.org/profiles/index.phphttp://www.youtube.com/profile?user=SSRFINC&hl=enhttp://www.facebook.com/SSRFINChttps://www.spiritualresearchfoundation.org/donatehttp://www.pinterest.com/ssrf/https://www.twitter.com/SSRFINChttps://www.spiritualresearchfoundation.org/indonesian/
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
2/18
5.1 Tingkat pencapaian spiritual dan kelahiran
5.2 Dapatkah kamu ateis memiliki tingkat pencapaian spiritual tinggi?
5.3 Tingkat pencapaian spiritual dan kompatibilitas
5.4 Tingkat pencapaian spiritual dan akses ke kekuasaan di alam semesta
5.5 Tingkat pencapaian spiritual sebagai suatu perlindungan dari hantu (iblis, setan, energi negatif. dll)
5.6 Tingkat pencapaian spiritual dari seseorang yang mederita cacat mental
6. Perincian dari populasi dunia di masa sekarang berdasarkan tingkat pencapaian spiritualnya.
1. Tentang tingkat pencapaian spiritual (Spiritual level)
Yayasan Ilmu Pengetahuan Spiritual (SSRF) menggunakan istilah ‘tingkat pencapaian spiritual’ untuk
menggambarkan kedewasaan atau kapasitas spiritual seseorang. Istilah ini berfungsi sebagai skala untuk
mendefinisikan pertumbuhan spiritual dan memberikan perspektif tentang dimana kita berada dalam
perjalanan spiritual kita. Semakin tinggi tingkat pencapaian spiritual seseorang, semakin banyak prinsip
Tuhan YME yang termanifestasi di dalam individu tersebut.
2. Skala dari tingkat pencapaian spiritual
SSRF menggunakan suatu skala antara 1 dan 100% untuk menggambarkan tingkat pencapaian spiritual.
1% mengacu pada tingkat pencapaian spiritual dari benda mati, sedangkan 100% mengacu pada puncak
dari pertumbuhan spiritual seseorang, yaitu Kesadaran – Diri atau bersatu dengan Tuhan (Pencerahan).
Mayoritas manusia di era saat ini, yaitu Kaliyuga, yang juga dikenal sebagai Era perselisihan, beradadalam kategori tingkat pencapaian spiritual 20%. Menurut ilmu pengetahuan Spiritualitas, seseorang yang
berada di atas tingkat pencapaian spiritual 70% dikenal sebagai Saint atau Suci. Sama seperti kita
memiliki orang-orang yang berada di posisi atas di bidang mereka dalam dunia materi, begitu juga, dalam
Spiritualitas, Para Saint atau Orang Suci yang tinggal di Bumi adalah otoritasnya. Mereka bukan hanya
para cendekiawan, tetapi praktisi-praktisi dari ilmu pengetahuan Spiritualitas dalam hidup kesehariannya
dan adalah Jiwa (Roh-Roh) yang telah mencapai kesadaran Tuhan.
Orang-orang Suci (Saints) yang aktif dalam mengajar Spiritualitas dan membimbing para pencarispiritualitas untuk tumbuh secara spiritual dikenal sebagai para Guru. Kurang dari 10% dari orang-orang
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
3/18
Suci yang hidup di Bumi adalah Guru. Guru adalah wujud fisik dari prinsip Pengajar Tuhan dan mereka
bertindak sebagai mercu suar dari pengetahuan spiritual di dunia kita yang sangat materialistik ini.
3. Tingkat pencapaian spiritual dan praktik spiritual
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
4/18
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
5/18
4. Bagaimanakah tingkat pencapaian spiritual bisa diukur?
Tingkat pencapaian spiritual tidak dapat diukur oleh peralatan ilmiah modern apapun, dan juga tidak dapat
dipastikan secara intelektual oleh siapapun. Hanyalah seorang Suci atau seorang Guru dapat memastikan
tingkat pencapaian spiritual seseorang dengan bantuan indera keenam atau kemampuan persepsi Nya
yang mendalam.
Cukup sering diajukan pertanyaan, “Bagaimanakah seorang Suci dapat mengukur dengan akurat tingkat
pencapaian spiritual seseorang?”
Sama seperti mata dengan kemampuan hakikinya dapat dengan mudah membedakan antara suatu objek
berwarna biru dan objek berwarna merah dengan 100% akurasi, begitu juga seorang Suci dengan
kemampuan indera keenam Nya dapat dengan akurat memperkirakan tingkat pencapaian spiritual
seseorang. Indera keenam membuat seseorang untuk menyadari dengan tajam dan mengukur dengan
akurat dunia yang tidak terlihat (dunia spiritual).
Sebagai panduan, kami telah menyediakan skala di bawah ini yang akan memberikan suatu pemahaman
intelektual mengenai tingkat pencapaian spiritual seseorang.
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
6/18
Dengan meningkatnya tingkat spiritual seseorang, sikap dan perspektifnya tentang hidup berubah secara
dramatis. Contohnya, seseorang pada tingkat pencapaian spiritual 30% mungkin merasa sangat sulit
untuk mencari waktu dalam jadwal sibuknya untuk menghadiri bahkan satu ceramah spiritual. Seorang
yang sama dengan komitmen sama terhadap duniawi, setelah mencapai tingkat spiritual 40% akan
dengan mudah menemukan waktu secara teratur untuk menghadiri ceramah-ceramah spiritual dan secara
teratur mempelajari teks-teks spiritual.
Seseorang pada tingkat spiritual tertentu, misalnya pada tingkat pencapaian spiritual 30% hanya dapat
dihubungkan dengan seseorang yang lebih beberapa persen dari nya. Misalnya, akan sangat sulit untuk
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
7/18
seseorang pada tingkat pencapaian spiritual 30% untuk memahami secara spiritual orang lain pada tingkat
pencapaian spiritual 40% dan sebaliknya.
Dengan menggunakan intelek, akan sedikit mungkin untuk memperkirakan bahwa orang lain sedikit lebih
maju dalam spiritualitasnya; namun sebaik-baiknya perkiraan tersebut hanya samar-samar.
Dengan menggunakan intelek, akan mustahil untuk mengetahui apakah seseorang adalah seorang Suciatau Saint.
Tingkat pencapaian spiritual ditentukan oleh sejumlah faktor. Dalam poin-poin berikut ini kami telah
membahas beberapa parameter penting yang berkontribusi terhadap tingkat spiritual seseorang dan
bagaimana mereka berubah sesuai dengan pertumbuhan spiritual.
4.1 Ego dan tingkat pencapaian spiritual
Salah satu faktor penting dalam tingkat pencapaiaan spiritual seseorang adalah seberapa banyakego atau kegelapan di sekitar Jiwa (Roh/ Atma) yang telah dilenyapkan dan seberapa banyak ia
mengidentifikasikan dirinya, dengan Jiwa yang ada di dalam diri.
Maksud kami dengan kegelapan di sekitar Jiwa atau ego adalah kecenderungan manusia untuk
melihat dirinya hanya sebagai panca indera, pikiran dan intelek. Ego ini juga dikenal sebagai
ketidaktahuan spiritual akan kondisi keberadaan kita sesungguhnya yaitu sebagai Jiwa/ Roh. Sistem
edukasi modern dan masyarakat mengajari kita untuk mengidentifikasi diri kita dengan tubuh, pikiran
dan intelek (akal budi) karena tidak tahu bahwa kita sebenarnya adalah Jiwa/ Roh di dalam diri.
Setelah mempelajari ilmu pengetahuan Spiritualitas, meskipun kita dapat memahami keberadaan
Jiwa/ Roh di dalam diri kita, kita tidak dapat merasakan atau mengalaminya. Setelah kita melakukan
praktik spiritual, kegelapan atau ego ini mulai berkurang, sampai dengan kita mencapai tingkat
pencapaian spiritual tertinggi di mana kita dapat secara penuh mengidentifikasikan diri dengan Jiwa
yang ada di dalam diri kita.
Dengan praktik spiritual ego kita mulai berkurang, yang mana berkaitan langsung dengan
meningkatnya tingkat pencapaian spiritual kita. Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa terjadipengurangan dalam ego dengan meningkatnya tingkat pencapaian spiritual.
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
8/18
Pada tingkat pencapaian spiritual 20%, seseorang sangatlah egois, sadar akan dirinya sendiri dan hanya
berpikir tentang diri sendiri. Setelah kita melakukan praktik spiritual kesadaran tentang tubuh kitaberkurang. Tidak hanya kita mampu bertahan dari ketidaknyamanan dan penderitaan, tetapi kita juga
mampu untuk menerima pujian tanpa menjadi besar kepala.
Contohnya: suatu indikasi dari ego yang tinggi adalah jika seorang wanita yang diberitahu bahwa berat
badannya telah bertambah atau kelihatan tua, kemudian dia akan mengalami depresi untuk jangka waktu
yang lama. Variasi yang lain dari ego adalah ketika seseorang tidak secara terbuka mengakui bahwa ia
melakukan praktik spiritual, karena hal itu mungkin membuatnya terasing dari teman-temannya. Dalam
kebanyakan kasus, kita bereaksi negatif ketika orang lain menunjukkan kesalahan kita. Ketidak mampuanmenerima kesalahan merupakan tanda dari ego.
4.2 Perhatian terhadap kebahagiaan diri sendiri dan tingkat pencapaian spiritual nya
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
9/18
Contoh-contoh perhatian terhadap kebahagiaan diri sendiri yang menonjol dalam kehidupan rata-rata
orang. Hal ini termasuk:
1. Kejengkelan karena harus mengurus seorang anggota keluarga yang berarti ketidaknyamanan bagi
diri sendiri
2. Kesediaan untuk menghadiri suatu ceramah spiritual hanya jika diadakan di tempat yang dekat.
3. Kesediaan untuk menyumbang secara moneter untuk suatu protes terhadap ketidakadilan, tetapi
tidak siap untuk merelakan waktu dan upaya oleh karena takut akan ketidaknyamanan.
Hasil positif lainnya dari berkurangnya perhatian terhadap kebahagiaan diri sendiri adalah seseorang
menjadi semakin luas/ expansif. Orang tersebut dengan sepenuh hati akan lebih memperhatikan
kebahagiaan orang lain dan masyarakat.
Paradoksnya, meskipun kita kurang memperhatikan kebahagiaan diri kita sendiri seiring kita maju secara
spiritual, salah satu manfaat dari pertumbuhan spiritual adalah kita mendapatkan akses ke kebahagiaan
yang lebih banyak di kehidupan kita. Grafik berikut ini menunjukkan peningkatan kebahagiaan dalamkehidupan yang dialami baik secara kualitatif maupun kuantitatif seiring dengan meningkatnya tingkat
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
10/18
pencapaian spiritual kita. Seorang Suci (Saint) mengalami Bliss, yaitu suatu kondisi superlatif/ puncak
yang jauh di atas dan melampaui kebahagiaan.
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
11/18
4.3 Praktik Spiritual dan Tingkat pencapaian spiritual
Ketika tingkat pencapaian spiritual kita meningkat, kapasitas kita untuk melakukan praktik spiritual baik
secara kualitatif maupun kuantitatif juga meningkat. Kapasitas kita untuk melakukan lebih banyak praktik
spiritual adalah seperti memperbesar ‘Otot Spiritual’. Semakin kita merenggangkan diri untuk melakukan
praktik spiritual, semakin membesar ‘otot spiritual’ kita.
Praktik spiritual benar-benar dimulai dalam arti sebenarnya pada tingkat pencapaian spiritual 35%. Yang
kami maksud dengan hal ini adalah ketika seseorang sungguh-sungguh mencari pertumbuhan spiritual
dan mempraktikkan Spiritualitas setiap hari, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Spiritualitas. Salah satu
kriteria dari pertumbuhan spiritual adalah maju melampaui praktik spiritual sektarian (yaitu menjadi milik
agama tertentu) dan mengambil praktik spiritual yang lebih tinggi dan halus/ non-fisik. Misalnya, seseorang
yang sebelumnya menyembah Tuhan melalui media tubuhnya – penyembahan ritual, bergerak ke media
yang lebih tinggi dan non-fisik, yaitu menyembah Tuhan secara mental. Contoh dari hal ini adalah
melakukan praktik spiritual mengucap dan mengulang nama Tuhan.
Berikut ini adalah beberapa contoh yang menjelaskan perbedaan dalam sikap terhadap praktik spiritual:
Pada tingkat pencapaian spiritual 20%, ada sangat sedikit atau tidak ada praktik spiritual. Jika orang
pergi ke tempat ibadah, hal itu hanyalah paksaan dari kebiasaan atau sekedar membuang waktu.
Pada tingkat pencapaian spiritual 30%, terdapat ketertarikan secar umum untuk pergi ke tempat
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
12/18
ziarah atau menyembah Tuhan dalam cara ritualistik.
Pada tingkat pencapaian spiritual 40%, seseorang akan memiliki ketertarikan dalam mendapatkan
pengetahuan spiritual dan mempraktikkannya. Mereka akan menghabiskan sejumlah waktu
luangnya dalam pengejaran spiritual.
Pada tingkat pencapaian spiritual 50% seseorang umumnya maju melampaui agama mereka sendiri
menuju Spiritualitas murni. Fokus utama dalam hidup orang tersebut adalah untuk tumbuh secara
spiritual. Seusai dengan itu, mayoritas dari waktu mereka dihabiskan dalam mempraktikkan
Spiritualitas tidak peduli apapun situasi kehidupan mereka, yaitu, apakah mereka pebisnis, ibu
rumah tangga dll. Jadi orang tersebut, yang sebelumnya sangat memperhatikan tentang apa yang ia
hasilkan dan apa yang orang pikirkan tentang diri nya, sekarang akan lebih tertarik mengenai apa
yang Tuhan YME pikir tentang dirinya.
4.4 Emosi psikologis dan tingkat pencapaian spiritual
Dalam dunia kini yang egois dan kejam, memiliki emosi-emosi (perasaan) positif, khususnya mengenai
orang lain adalah hal yang baik. Tetapi setelah mencapai tingkatan ini, yang adalah superior dibandingkanrata-rata orang yang kejam dan tidak berperasaan, seseorang harus mengingat bahwa hal ini bukanlah
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
13/18
kondisi puncak. Kenyatannya, emosi psikologis adalah suatu fungsi dari pikiran yang merupakan bagian
dari selubung gelap di sekitar Jiwa/ Roh kita seperti dijelaskan di gambar di atas. Maka, emosi
menjauhkan kita dari mengalami Tuhan YME (Jiwa/ Roh) di dalam diri kita. Tuhan YME melampai emosi
psikologis dan berada dalam kondisi kebahagiaan puncak/ superlatif yaitu Bliss (Kebahagiaan Abadi).
Ketika seseorang tumbuh secara spiritual, kemungkinan orang tersebut untuk bertindak secara emosional
akan berkurang. Ia mencapai kondisi pikiran yang lebih seimbang dan tidak lagi ia akan berosilasi di
antara tinggi dan rendah akibat peristiwa-peristiwa di sekitar kita.
Seorang wanita muda pada tingkat pencapaian spiritual 20% mungkin akan melempar makian karena
poninya dipotong satu sentimeter lebih pendek dari yang diingankan dan tenggelam dalam kegalauan
selama berhari-hari. Wanita muda yang sama setelah mencapai tingkat pencapaian spiritual 50% dapat
tetap tenang bahkan saat mendapat berita telah didiagnosa dengan penyakit yang tidak bisa disembuhkan
seperti kanker atau AIDS.
4.5 Emosi (Perasaan Spiritual) dan Tingkat pencapaian Spiritual
Emosi spiritual terhadap Tuhan YME adalah mengalami kesadaran secara intensif tentang kebaradaan
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
14/18
Tuhan dalam segala hal, yaitu merasakan kehadiran Tuhan saat melakukan aktivitas sehari-hari dan
mengalami hidup berdasarkan kesadaran tersebut.
Ketika emosi spiritual seseorang meningkat, orang tersebut akan semakin mampu untuk mengalami
uluran tangan Tuhan YME dalam setiap aspek kehidupan dan oleh sebab itu mampu untuk lebih berserah
kepada Tuhan. Setelah seseorang mencapai kondisi berserah tersebut, prinsip Tuhan kemudian dapat
bekerja melaluinya. Prinsip ini menjadi semakin termanifestasi di dalam orang tersebut dan dia besertaorang-orang di sekitarnya, mengalami aliran energi Ilahi Tuhan melalui diri orang tersebut.
Seorang pada tingkat pencapaian spiritual 20% mungkin akan merasa bangga akan dirinya dan
kemampuan inteleknya setelah menutup sebuah transaksi yang besar dan bergengsi. Seseorang pada
tingkat spiritual 50% dalam keadaan yang sama akan hanyut dalam emosi spiritual dan penuh rasa syukur
kepada Tuhan untuk kebaikan Nya dalam memberkatinya dengan transaksi tersebut.
Jika seseorang pada tingkat pencapaian spiritual 20% kehilangan perjanjian tersebut, dia akan menjadi
penuh dengan kejengkelan, cemburu dan ketidakbahagiaan. Namun, orang tersebut pada tingkat
pencapaian spiritual 50% dalam keadaan yang sama akan tetap mampu melihat uluran tangan Tuhan
dalam situasi tersebut dan memahami bahwa pejanjian tersebut telah dimenangkan oleh yang layak dan
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
15/18
dia akan berterima kasih kepada Yang Kuasa untuk memberkatinya dengan sudut pandang ini.
5. Beberapa aspek mengenai tingkat pencapaian spiritual
Tingkat pencapaian spiritual kita berada merupakan fungsi kunci dalam bagaimana kita menjalani
kehidupan kita dan bagaimana kita terpengaruh oleh situasi-situasi kehidupan dan takdir. Berikut adalah
beberapa aspek tentang konsep dari tingkat pencapaian spiritual dan bagaimana hal itu mempengaruhikehidupan kita.
5.1 Tingkat pencapaian spiritual dan kelahiran
Kita semua lahir pada tingkat pencapaian spiritual tertentu. Hal ini berdasarkan pada tingkat spiritual yang
dicapai pada kehidupan sebelumnya. Jadi seandainya seseorang melakukan praktik spiritua dan maju ke
tingkat pencapaian spiritual 50%, maka di kehidupan selanjutnya ia akan lahir pada tingkat pencapaian
spiritual 50%. Pada dasarnya, dalam Spiritualitas, kita memulai dari di mana kita tinggalkan, dalam
kelahiran atau waktu hidup sebelumnya. Hal ini tidak seperti pengetahuan duniawi di mana kita harus
memulai dari awal lagi setelah kita dilahirkan.
5.2 Dapatkah kamu ateis memiliki tingkat pencapaian spiritual tinggi?
Tentu saja, kaum ateis pun dapat memiliki tingkat spiritual tinggi meskipun mereka tidak percaya kepada
Tuhan. Terkadang kaum ateis memulai praktik spiritual nantinya – hal ini disebaban oleh takdir.
5.3 Tingkat pencapaian spiritual dan kompatibilitas
Seperti telah kita lihat sebelumnya, perbedaan dalam tingkat pencapaian spiritual secara dramatis dapat
mempengaruhi pandangan dari dua orang tentang kehidupan. Oleh sebab itu, kompatibilitas pun menurun
ketika kesenjangan tingkat pencapaian spiritual meningkat diantara dua orang. Faktor ini menyumbang 5%
dari ketidakcocokan di antara dua orang.
Bahkan walaupun dua orang berada pada tingkat pencapaian spiritual yang sama, perbedaan dalam
hasrat untuk pertumbuhan spiritual dapat menyebabkan ketidakcocokan.
Alasan lain dari ketidakcocokan di antara dua pencari Tuhan adalah jika salah satu pencari tersebut
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
16/18
memfokuskan diri pada praktik spiritual individu sementara pencari satunya memfokuskan diri pada praktik
spiritual demi kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat berkontribusi hingga 8% terhadap ketidakcocokan
di antara dua orang yang merupakan pencari Tuhan YME.
Silahkan lihat artikel tentang “Faktor-faktor yang mempengaruhi kompatibilitas”
5.4 Tingkat pencapaian spiritual dan akses ke kekuasaan di alam semesta
Ketika kita maju secara spiritual, kita mendapatkan akses ke kekuasaan lebih tinggi di alam semesta.
Secara garis besarnya, hal berikut ini berada di bawah tingkatan terendah dari kekuasaan yaitu kekuasaan
fisik.
Obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit – misalnya, anitibiotik untuk membunuh kuman
Senjata fisik untuk membunuh
Kekuatan finansial
Kekuatan politik
Contohnya, salah satu alasan kenaikan dramatis Adolf Hitler ke tampuk kekuasaan oleh karena hal
tersebut didalangi oleh seorang penyihir (makhluk halus) dari wilayah rendah neraka (Pātāl). Penyihir ini
yang merasuki Hitler sepanjang tahun kekausannya mebuat ia kebal terhadap kekuatan fisik apapun.
Orang-orang yang benar-benar menghentikan Hitler (yaitu penyihir yang merasuki Hitler) adalah dua Suci
(Saints) di India, yaitu Suci Mataji dan Yogi Arvind (Sri Aurobindo) melalui kekuatan spiritual mereka . (Ref:
lightworks.com 2006, gurusoftware.com 2006, lightendlesslight.org 2006)
Silahkan men klik di sini untuk membaca artikel lengkap tentang – ‘Hirarki kekuasaan di alam semesta’.
5.5 Tingkat pencapaian spiritual sebagai suatu perlindungan dari hantu (iblis, setan, energi
negatif. dll)
Satu-satunya cara pasti dan berkelanjutan untuk melindungi diri dari hantu (iblis, setan,energi negatif. dll)
adalah dengan berkembang secara spiritual. Pada tingkat pencapaian spiritual 20-30%, kita sangatlah
rentan terhadap serangan dari semua jenis hantu (iblis, setan, energi negatif, etc). Pada tingkatan ini,
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
17/18
hantu apapun dapat merasuki kita sesuka mereka karena kita tidak berada dalam posisi untuk mendapat
keuntungan dari perlindungan Tuhan.
Silahkan klik di sini untuk membaca artikel lengkapnya – Seberapa banyakah tingkat pencapaian spiritual
memberikan lapisan/ selubung pelindung terhadap hantu (iblis, setan, energi negatif, dll)?
5.6 Tingkat pencapaian spiritual dari seseorang yang mederita cacat mental
Tingkat pencapaian spiritual dari orang yang menderita cacat mental adalah 19% jika dibandingkan
dengan mayoritas umat manusia yang berada pada tingkat pencapaian spiritual 20%. Alasan dari hal ini
adalah orang yang menderita cacat mental kurang dalam kecerdasan/ akal budi. Intelek adalah suatu
fungsi dari komponen dasar non-fisik sattva yang dapat meningkatkan tingkat pencapaian spiritual kita.
Maka, tingkat pencapaian spiritual orang tersebut lebih kecil dari tingkat pencapaian spiritual rata-rata
orang.
6. Perincian dari populasi dunia di masa sekarang berdasarkan tingkat pencapaianspiritualnya.
Kami telah menggunakan metodologi penelitian spiritual untuk memberikan suatu perincian dari populasi
dunia di era sekarang (Kaliyuga tahun 2006) menurut tingkat pencapaian spiritual berdasarkan 6.5 milyar
orang.
-
8/17/2019 Apakah itu tingkat pencapaian spiritual (spiritual level)_.pdf
18/18
Grafik di atas menunjukkan bahwa mayoritas penduduk saat ini berada pada tingkat pencapaian spiritual
20%. Keadaan dunia saat ini (yang penuh dengan bencana alam perang, kecanduan narkoba,
ketidakharmonisan dalam pernikahan dan kekerasan kelompok masyarakat) terjadi terutama karena
sebagian besar pupulasi dan pemimpinnya berada pada tingkat pencapaian spiritual yang rendah. Oleh
karena itu, keadaan di mana dunia berada saat ini, hanya dapat diperbaiki jika rata-rata tingkat
pencapaian spiritual dari manusia meningkat.