7/27/2019 Perbezaan Aliran Teori Kaunseling

1/2

TUTORIAL 1

AHLI KUMPULAN : N.CHITRA / CHAM / V.PIRAKHAS / HOO

SUBJEK : TEORI KAUNSELING

TAJUK : PERBEZAAN 4 ALIRAN TEORI KAUNSELING TARIKH : 20-06-2013

ALIRAN PSIKOANALISIS ALIRAN BEHAVIORIS

Berdasarkan fikiran sebagai subjek psikologi.

(pengetahuan psikologi / teknik penyembuhan)

Manusia berasal dari konflik masa kanak-kanak dan

tekanan-tekanan biologis.

Untuk mengatasi ganguan jiwa yang tidak dapat disedari

dan menyelidikinya, diperlukan upaya lebih mendalam.

Memandangkan individu sebagai sistem dinamik yang

tunduk pada hukum-hukum dinamik, dapat berubah dan

saling bertukar energi.

Manusia ditentukan oleh kekuatan irasional yang tidak

disedari dari dorongan biologis dan dorongan naluri

psikoseksual tertentu pada masa 6 tahun pertama dalam

kehidupan.

Berdasarkan atas perilaku.

Bersifat molekuler (tingkah laku dihuraikan dalam

reflek-faktor genetik)

Mempelajari perilaku yang kesat mata.

Memandangkan manusia sebagai pemberi respons,

sebagai hasil dari proses kondision yang telah terjadi.

Popular dengan teori pelaziman klasik iaitu sesuatu

peristiwa mempunyai alas yang logik dan sebagainya.

Mementingkan pembentukan kebiasaan.

Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri

Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki

bentuk fizik harus dihindari.

Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek.

7/27/2019 Perbezaan Aliran Teori Kaunseling

2/2

ALIRAN KOGNITIF ALIRAN HUMANISTIK

Pembentukan konsep, berfikir dan membangunkan

pengetahuan.

Bersifat molar (secara keseluruhan)

Perbedaan dari keadaan kesabaran.

melibatkan dua proses mental yang disebut pengamatan

dan penguasaan konsep(penanggapan).

proses pembelajaran dapat disifatkan sebagai

pengumpulan, penyusunan dan penggunaan

pengetahuan yang dikeluarkan untuk penyelesaian

masalah.

Pengetahuan (mengingat, menghafal)

Pemahaman (menginterpretasikan)

Aplikasi / penerapan (menggunakan konsep untuk

memecahkan suatu masalah)

Analisis (menjabarkan suatu konsep)

Berdasarkan pada kemampuan yang terdapat pada

diri setiap individu.

Manusia berasal dari keinginan untuk menjadi lebih

baik melalui kemampuan / potensi yang dimiliki.

Manusia memiliki potensi-potensi yang baik dan

memfokuskan teaah kualitas-kualitas insani.

Manusia memiliki potensi-potensi yang baik, minimal

lebih banyak daripada buruknya.

Dapat mengarahkan diri dan memahami

perkembangan diri.