perbedaan kepuasan perkahwinan

7/25/2019 perbedaan kepuasan perkahwinan

1/13

2 TINJAUAN PUSTAKA

7al4hal yang dipaparkan dalam tinjauan pustaka meliputi kepuasan perkawinan%

wanita yang bekerja dan tidak bekerja% masa perkembangan dewasa muda% serta dinamika

kepuasan perkawinan pada wanita bekerja dan wanita yang tidak bekerja& Dalam bagian

kepuasan perkawinan akan dibahas mengenai de6inisi perkawinan% de6inisi kepuasan

perkawinan% dan 6aktor46aktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan& Pada bagian

wanita bekerja akan diuraikan tentang de6inisi wanita bekerja% hal4hal yang mendorong

wanita untuk bekerja% dan dampaknya terhadap keluarga& Adapun pada bagian wanita

yang tidak bekerja akan dibahas mengenai penilaian terhadap mereka serta dampak yang

dapat timbul dari kondisi tersebut&

21 K%7.aa' P%#*a:!'a'

211 D%/!'!! P%#*a:!'a'

0enurut Du)all dan 0iller 8*?.@9% perkawinan adalah

the sosially recognized relationship between a man and a women that provides

for sexual relations legitimizes childbearing and establishes a division of labor

between spouses.

8Du)all > 0iller% *?.@529

$adi% perkawinan merupakan suatu hubungan yang diakui se'ara so'ial% antara

seorang pria dan seorang wanita% yang membolehkan terjadinya hubungan seks%

mengesahkan untuk memiliki keturunan% dan menetapkan pembagian tugas antara

pasangan suami istri&

Adapun Strong dan De Gault 8*?.?9 mende6inisikan perkawinan sebagai 5

a union between a man and a women they perform a public ritual (which

means that their union is socially recognized) they are united sexually! and they

cooperate economic matters. The union is assumed to be more or less permanent."f they have children the children will have certain legal right.

8Strong > De Gault% *?.?5@9

Dalam de6inisi di atas% Strong dan De Gault 8*?.?9 mengungkapkan bahwa perkawinan

merupakan sebuah penyatuan antara pria dan wanita% mereka menyelenggarakan suatu

ritual di hadapan umum 8yang berarti bahwa penyatuan mereka diakui se'ara sosial9%

mereka disatukan se'ara seksual% dan mereka bekerjasama untuk masalah4masalah

ekonomi& Penyatuan ini diharapkan bisa untuk selama4lamanya& $ika mereka memiliki

anak4anak% anak4anak akan memiliki hak hukum tertentu&

ni)ersitas "ndonesia

Perbedaan kepuasan..., Imas Suryani, F.Psi UI, 2008


2/13

De6inisi perkawinan yang lain dikemukakan oleh Atwater 8,--@9& 0enurutnya5

#arriage is the state of being married usually the legal union of twopeople.

8Atwater% ,--@5+,F9Dalam de6inisi tersebut% perkawinan dinyatakan sebagai bersatunya se'ara hukum antara

dua orang& Di "ndonesia% perkawinan dijabarkan dalam No * tahun *?F1 sebagai

berikut 5

ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istridengan tujuan membentuk keluarga 8rumah tangga9 yang bahagia dan kekal

berdasarkan #uhan /ang 0aha Esa&

Dari beberapa de6inisi di atas% dapat disimpulkan bahwa perkawinan pada

dasarnya adalah hubungan yang relati6 permanen antara pria dan wanita% yang diakui

se'ara hukum dan sosial% dan melegimitasi hubungan seksual antara keduanya% serta

menetapkan adanya pembagian tugas antar pasangan dalam berbagai aspek termasuk

dalam pengasuhan anak dan ekonomi agar dapat ter'apai keluarga yang bahagia&

212 D%/!'!! K%7.aa' P%#*a:!'a'

0enurut Atwater 8,--@5+,?9 kepuasan perkawinan dide6inisikan sebagai berikut 5

#arital satisfaction is the sense of gratification and contentment in a marriage.

Dalam de6inisi tersebut% kepuasan perkawinan diartikan sebagai suatu perasaan akan

kepuasan dan kesenangan dalam suatu perkawinan& 7al itu terjadi dalam hubungan suami

dan istri&

7awkins 8dalam =lson > 7amilton% *?.+5*219 mende6inisikan kepuasan

perkawinan sebagai berikut5

the sub$ective feelings of happiness satisfaction and pleasure experience by

spouse when considering all current aspects of his marriage.

0enurut de6inisi di atas% kepuasan perkawinan adalah perasaan bahagia% puas% dan

pengalaman senang% yang dirasakan oleh pasangan suami istri se'ara subjekti6 terhadap

berbagai aspek yang ada dalam perkawinan&

Universitas IndonesiaPerbedaan kepuasan..., Imas Suryani, F.Psi UI, 2008


3/13

Dari de6inisi4de6inisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan perkawinan

adalah perasaan senang dan bahagia yang dirasakan se'ara subjekti6 oleh pasangan suami

istri&

213 Fa*,-/a*, Ya'( M%67%'(a#.8! K%7.aa' P%#*a:!'a'

0enurut Du)all dan 0iller 8*?.@9% ada dua 6aktor yang mempengaruhi kepuasan

perkawinan% yaitu 6aktor46aktor yang mun'ul sebelum perkawinan dan 6aktor46aktor yang

mun'ul setelah perkawinan&

1 Fa*,-/a*, S%+%".6 P%#*a:!'a'

(aktor46aktor yang mun'ul sebelum perkawinan meliputi kebahagiaan perkawinan

pada orang tua% kebahagiaan ketika masih kanak4kanak% ketegasan dalam disiplin%

pendidikan seks yang 'ukup dari orang tua% tingkat pendidikan yang dimiliki% serta

lamanya waktu berkenalan sebelum perkawinan&

2 Fa*,-/a*, S%,%"a8 P%#*a:!'a'

(aktor46aktor yang mun'ul setelah perkawinan meliputi adanya saling keterbukaan

dalam mengekspresikan perasaan 'inta% rasa saling per'aya% tidak saling mendominasidalam pengambilan keputusan% adanya keterbukaan dalam berkomunikasi% perasaan

senang satu sama lain dalam hubungan seksual% penghasilan yang 'ukup% serta saling

berpartisipasi dalam kehidupan sosial pasangan&

(aktor46aktor masa kini yang disebutkan dalam Du)all dan 0iller 8*?.@9% oleh

#heresia 8,--,9 dalam skripsinya dielaborasi menjadi ** 6aktor% yaitu 5

a9& (aktor hubungan interpersonal

b9& (aktor anak

'9& (aktor kehidupan seksual

d9& (aktor komunikasi

e9& (aktor kesamaan minat

69& (aktor kesesuaian peran dan harapan

g9& (aktor partisipasi keagamaan

h9& (aktor keuangan




4/13

i9& (aktor hubungan dengan mertua dan ipar

j9& (aktor 'ara menghadapi kon6lik

k9& (aktor kekuasaan dan sikap dalam perkawinan

#hresia 8,--,9 memasukkan 6aktor keagamaan karena% menurut Stinnett 8dalam

#heresia% ,--,9% 6aktor keagamaan juga mempengaruhi kepuasan perkawinan& Adapun

6aktor hubungan dengan mertua dan ipar dimasukkan karena menurut #heresia 8,--,9% di

"ndonesia% kelompok4kelompok budaya yang ada pada umumnya menganut sistem

3keluarga luas3 sehingga kehadiran mertua dan ipar merupakan sesuatu yang tidak

mungkin dihindari& Kehadiran pihak lain dalam keluarga tentunya akan membutuhkan

penyesuaian diri pada masing4masing pasangan&

Penulis sependapat dengan 6aktor46aktor yang disebutkan oleh #heresia 8,--,9%

khususnya 6aktor hubungan mertua dan ipar& Sebagaimana diungkapkan oleh

Koentjaraningrat 8*?.19% di "ndonesia% mertua merupakan tokoh kerabat yang terpenting

dan bersi6at resmi bagi pasangan% terlebih setelah kelahiran 'u'u pertama% dan seringnya

mengunjungi rumah tangga anak biasanya akan membuat hubungan yang terjalin makin

akrab antara mertua dan menantu& Selanjutnya dijelaskan oleh Koentjaraningrat 8*?.19

bahwa apabila seorang istri tinggal di rumah pihak suami maka kemungkinan timbulnyapersengketaan dengan mertua akan lebih besar karena bentrokan antara keduanya

biasanya berkaitan dengan masalah rumah tangga&

Kesebelas 6aktor yang dielaborasi oleh #heresia 8,--,9 selanjutnya dijadikan

in)entori untuk mengukur kepuasan perkawinan oleh 7er6ianti 8,--@9& Selanjutnya oleh

penulis% in)entori kepuasan perkawinan tersebut dipakai dalam pan ini& Adapun

penjelasan kesebelas 6aktor46aktor tersebut berdasarkan literatur yang penulis temukan

adalah sebagai berikut 5

a) Fa*, 8.+.'(a' !',%#7%#&'a"

7ubungan interpersonal dalam perkawinan adalah hubungan pasangan suami

istri yang memiliki keintiman atau kelekatan% dan masing4masing pasangan

dapat menyesuaikan diri satu sama lain 87urlo'k%*?2.9& Adapun menurut

0ontague 8dalam De0aria > 7annah% ,--+9% kelekatan dan sentuhan dari

pasangan sangat penting dalam membina suatu hubungan& Kelekatan

Universitas IndonesiaPerbedaan kepuasan..., Imas Suryani, F.Psi UI, 2008


5/13

dalam hal ini tidak selalu diartikan sebagai hubungan seksual namun

merupakan kebutuhan akan kedekatan se'ara 6isik% sentuhan% keterbukaan

emosi% keper'ayaan% dan perasaan nyaman& Selanjutnya diungkapkan oleh

Ret:inger dan S'happ 8dalam Bird > 0el)ille% *??19 bahwa pasangan yang

berbahagia dalam perkawinan adalah pasangan yang sering melakukan

per'akapan satu sama lain% mengerti apa yang dibi'arakan oleh pasangan%

peka terhadap apa yang sedang dirasakan oleh pasangan% dan memahami

isyarat non)erbal yang disampaikan sehingga pesan tersebut dapat diterima

dengan baik oleh pasangan&

+) Fa*, a'a*

Penelitian yang dilakukan oleh Benin 8dalam !illiams% Sawyer > !ahlstrom

,--29 terhadap 2%F.@ pasangan menunjukkan hasil bahwa kepuasan

perkawinan meningkat pada saat sebelum memiliki anak dan sesudah anak

dilahirkan& ebih lanjut dijelaskan oleh


6/13

!ahlstrom 8,--29 mengungkapkan bahwa pasangan yang telah menikah pada

umumnya melaporkan bahwa mereka masih merasakan kepuasan seksual&

Salah satu hasil studi menunjukkan .-J pasangan yang telah menikah

memiliki pengalaman yang menyenangkan se'ara 6isik dan hal ini

meningkatkan kepuasan perkawinan& Adapun menurut (isher 8dalam Atwater%

*?.+9% masalah yang dihadapi dalam kehidupan seksual umumnya berkaitan

dengan perbedaan kebutuhan seks antara suami dan istri& Suami biasanya

membutuhkan seks lebih sering% lebih teratur% men'apai orgasme dan merasa

dapat menikmati kehidupan seks dengan lebih baik dibandingkan istrinya&

0enurut Sha)er dan (reedman 8dalam Atwater% *?.+9% pada umumnya wanita

membutuhkan waktu yang lebih lama untuk men'apai orgasme sehingga hal

ini berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan yang mereka rasakan&


7/13

/) Fa*, *%%.a!a' 7%#a'


8/13

perekonomian keluarga belum stabil% mereka harus membi'arakan keinginan

membeli barang4barang dengan pasangan& andis 8*?@19 mengungkapkan

bahwa kepuasan perkawinan dipengaruhi oleh adanya pengaturan peren'anaan

keuangan oleh pasangan& Keterbukaan dalam hal pengelolaan dan

pengeluaran anggaran keuangan akan membuat pasangan lebih berbahagia

dalam perkawinan&

!) Fa*, 8.+.'(a'


9/13

+& Pasangan menyelesaikan kon6lik ke arah rekonsiliasi&

k9&Fa*, *%*.aaa' Nye% *?.19% alasan

wanita bekerja adalah untuk 5

a& 0emenuhi kebutuhan pemenuhan diri

b& Berinteraksi dengan orang lain dan mengisi waktu

'& 0embantu usaha yang dikelola oleh keluarga

d& 0emenuhi kebutuhan keluarga

e& 0endapatkan kekayaan

0enurut Nie)e dan utek 8dalam 7o66man > Nye 8*?.19% dampak wanita yang

bekerja tampak pada perasaan perasaan kompeten dan well being% kekuasaan dalam

keluarga% serta kepuasan perkawinan& Ketiga hal tersebut akan dijelaskan se'ara lebih

rin'i di bawah ini&




10/13

a) Perasaan kompeten dan well being

Ditemukan bukti4bukti bahwa bekerja mempunyai e6ek rehabilitati6 terhadap

kesehatan mental apabila diukur berdasarkan stres psikologis& Bernard 8dalam 7o66man

> Nye% *?.19 memperlihatkan bahwa wanita yang bekerja mempunyai 6rekuensi simpton

stres yang lebih rendah daripada ibu rumah tangga& 7ak untuk bekerja% terbebas dari rasa

bosan% dan terpisahnya wanita dari kegiatan rumah tangga membantu ter'apainya

kebahagiaan dan Hselffulfillment wanita& 0enurut Barnet dan Baru'h 8dalam nger >


11/13

'9 Kepuasan perkawinan

0enurut (urstenberg 8dalam !illiams% Sawyer% dan !ahlstrom% ,--29% keuangan

tidak menjadi masalah yang berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan pada pasangan

suami istri yang keduanya bekerja& 7al itu disebabkan oleh tidak adanya ketergantungan

istri se'ara 6inan'ial kepada suami& 0enurut Bradburn 8dalam 7o66man% *?.19% wanita

bekerja dengan upah yang rendah dan bekerja dalam tekanan yang tinggi memiliki

kepuasan perkawinan yang rendah& Adapun menurut hasil penelitian Bailyn 8dalam

7o66man% *?.19% wanita yang memiliki komitmen yang rendah terhadap pekerjaan

memiliki kepuasan perkawinan yang rendah% sebaliknya wanita bekerja yang memiliki

komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan memiliki kepuasan perkawinan yang tinggi&

0enurut 7o66man dan Nye 8*?.19% apabila suami mendukung sepenuhnya pilihan istri

untuk bekerja maka terdapat kepuasan dalam perkawinan&

222 Wa'!,a T!


12/13

digunakan untuk membangun keluarga dan lingkungan sosial% yang dapat mendukung

perkembangan anak4anak&

Di samping hal4hal positi6 di atas% ewis 8*?2.9 mengemukakan beberapa

dampak yang kurang baik% yang dapat ditemukan dari wanita yang tidak bekerja yaitu5

a& 0enimbulkan ketergantungan pada suami

Suami diandalkan untuk dapat memenuhi semua kebutuhan istri dan keluargannya

se'ara 6inansial maupun dalam pengambilan keputusan&

b& Kurangnya stimulasi intelektual dan sosial

0enjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dapat menyebabkan berkurangnya

stimulasi intelektual dan lingkungan sosial sehingga membuat wawasan mereka

menjadi sempit dan tidak berkembang& Keadaan tersebut seringkali membuat mereka

merasa bosan dan jenuh&

'& Kurangnya Hpenghargaan sebagai indi)idu

Pada umumnya suami dan anak4anak tentu akan menghargai dan memperoleh

kebahagiaan dari pekerjaan ibu namun biasanya hal ini kurang ditunjukan kepada

ibu&

2.2.3 Maa D%:aa M.


13/13

Selanjutnya Papalia menjelaskan bahwa masa dewasa muda memiliki 'iri4'iri sebagai

berikut 5*& 0en'ari pasangan hidup

,& 0enyesuaikan diri dan hidup harmonis dengan pasangan maupun

dengan keluarga pasangan

+& 0emulai kehidupan berkeluarga dan menjadi orangtua

1& 0embesarkan anak dan memenuhi kebutuhan indi)idu

5. 0engaturkehidupan rumah tangga serta tanggung jawabnya

2& 0emulai karir dan meneruskan pendidikan

F& 0enjalankan tugas sebagai warga negara

.& 0emilih kelompok sosial&

224 D!'a6!*a K%7.aa' P%#*a:!'a' 7a

perbedaan kepuasan perkahwinan

Documents