perbaikiii cod.scr
DESCRIPTION
koloidTRANSCRIPT
-
5/28/2018 Perbaikiii Cod.scr
1/8
PERCOBAAN V
DISPERSI KOLOID DAN SIFAT-SIFATNYA
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang sifat-sifat
larutan koloid.
B. LANDASAN TEORI
Partikel koloid merupakan partikel diskrit yang terdapat dalam suspensi air baku, dan
partikel inilah yang merupakan penyebab utama kekeruhan. Stabilitas koloid tergantung
pada ukuran koloid serta muatan elektrik yang dipengaruhi oleh kandungan kimia
pada koloid dan pada media dispersi (seperti kekuatan ion, pH dan kandungan organik
dalam air) (s!anto et al, "##$).
Senya!a koloid dari logam hidroksi merupakan koloid yang memiliki sifat
pertengahan (bersifat hidrofil dan hidrofob), sehinggga mampu berinteraksi dengan
senya!a yang bersifat polar maupun nonpolar. %pabila suatu bahan berpori direndam
dalam suatu larutan koloid, maka partikel koloid tersebut akan memenuhi pori-pori
bahan berpori sehingga ukuran pori-porinya menjadi lebih kecil, dengan demikian
prosentase terhalanginya molekul &at !arna menjadi semakin besar ('ini dkk., "##).
Tegangan permukaan air terjadi karena gaya kohesif antar molekul yang berada di
permukaan. olekul ini tidak memiliki molekul lain di atasnya sehingga molekul tersebut
saling melekat lebih kuat dengan molekul yang ada disekitarnya. Semakin besar gaya
kohesif antar molekul di permukaan, maka akan semakin besar tegangan permukaan.
*arena gaya kohesif antar molekul hidrokarbon lebih kecil daripada air, maka tegangan
permukaan larutan juga lebih kecil daripada air (%rbianti dkk, "##+).
Surface actie agent (surfaktan) merupakan bahan aktif permukaan yang
mempunyai peranan penting sebagai emulsifier (industri kosmetik, industri makanan,
dan industri minuman), pelarut obat (industri farmasi), penyempurna dalam
-
5/28/2018 Perbaikiii Cod.scr
2/8
penyebaran !arna kain (industri tekstil) dan pelunak kulit. Surfaktan pada umumnya
disintesis dari turunan minyak bumi, seperti linier alkil ben&en sulfonat (%S), alkil
sulfonat (%S). amun surfaktan ini dapat menimbulkan pencemaran terhadap
lingkungan karena setelah digunakan akan menjadi limbah yang sukar terdegradasi
dan tidak dapat diperbaharui. /leh karena itu, banyak pihak mencari alternatif
surfaktan yang mudah terdegradasi dan berasal dari bahan baku yang dapat
diperbaharui yang dikenal dengan biosurfaktan (Hendra dkk, "#01).
Salah satu senya!a yang diupakai dalam deterjen adalah senya!a dodesil sulfonat
dalam bentuk natrium dodesil ben&ena sulfonat. Senya!a ini mempunyai kemampuan
untuk menghasilkan buih. senya!a utama lainnya adalah natrium tripolifosfat (STTP) yang
mempunyai kemampuan sebagai pembersih kotoran. *edua senya!a ini sulit terurai
secara alamiah dalam air, sehingga kedua senya!a ini dapat mencemari lingkungan
perairan (Suastuti, "#0#).
F. PEMBAHASAN
*oloid adalah suatu campuran &at heterogen (dua fase) antara dua &at atau lebih
di mana partikel-partikel &at yang berukuran koloid (fase terdispersi2yang dipecah)
tersebar secara merata di dalam &at lain (medium pendispersi2 pemecah). 3ara
pembuatan koloid dapat dibedakan menjadi cara kondensasi dan caradispersi. Pada cara
-
5/28/2018 Perbaikiii Cod.scr
3/8
kondensasi, pembuatan koloid dilakukan melalui reaksi kimia seperti reaksi redoks,
reaksi hidrolisis, reaksi dekomposisi rangkap, dan reaksi pergantian pelarut. Sedangkan
cara dispersi , koloid dibuat dengan cara partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. 3ara
dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik
(busur bredig).
Sifat-sifat koloid dapat dibagi menjadi 4fek Tyndall yaitu penghamburan cahaya
oleh partikel-partikel koloid, 5erak 6ro!n yaitu gerak tak menentup artikel-partikel koloid
secara patah-patah (&ig-&ag), 4lektroforesis yaitu pergerakan partikel-partikel koloid dalam
medan listrik ke masing-masing elektrode, %bsorpsi yaitu peristi!a ketika permukaan
suatu &at dapat menyerap &at lain, *oagulasi yaitu proses penggumpalan partikel-partikel
koloid, 7ialisis yaitu proses penghilangan ion-ion pengganggu dengan cara menyaring
menggunakan membran2selaput semi permeable, *oloid pelindung yaitu suatukoloid
yang dapat melindungi koloid tersebut agar tidak terkoagulasi, dan *oloid iofil dan *oloid
iofobik.
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja
pada permukaan &at cair setiap panjang permukaan yang menyentuh benda itu.
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan &ar cair cenderung untuk menegang,
sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya
gaya kohesi antara molekul air.
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu &at cair dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya suhu dan &at terlarut. 7imana keberadaan &at terlarut dalam suatu cairan
akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul &at yang berada
pada permukaan cairan berbentuk lapisan monomolekular yang disebut dengan
molekul surfaktan.
*ekeruhan adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk
mengukur keadaan cairan yang dapat menggambarkan sifat optik suatu cairan. *ekeruhan
-
5/28/2018 Perbaikiii Cod.scr
4/8
disebabkan adanya bahan yang tersuspensi dan koloid yang terdapat dalam air. 7alam
percobaan ini semakin besar konsentrasi minyak, semakin kecil kekeruhannya.
Seharusnya, semakin besar konsentrasi solut semakin besar pula kekeruhannya.
Satuan kekeruhan yang diukur dengan menggunakan metode ephelometric adalah
T8 (ephelometric Tubidity 8nit).
*onduktiitas (daya hantar listrik) merupakan ukuran seberapa kuat suatu larutan
menghantarkan listrik. Semakin besar jumlah ion dari larutan, maka semakin besar
konduktiitasnya. 7alam percobaan ini, koloid yang diujikan tidak mempunyai nilai
konduktiitas. Sebab koloid minyak-deterjen tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Satuan daya hantar listrik dikenal dengan mho atau ohm-0 (9-0). Tetapi secara resmi,
satuan daya hantar listrik yang digunakan adalah Siemens, dengan symbol s, dimana
0s : 0 9-0, sehingga satuan konduktiitas (k) adalah sm-0(atau scm-0).
Pada praktikum kali ini, percobaan yang dilakukan yaitu dispersi koloid dan sifat-
sifatnya. Sampel yang digunakan yaitu detergen dan minyak. Perlakuan pertama
dilakukan pembuatan larutan detergen dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0;, ";,
dan 1;. . Tujuan dari pembuatan larutan detergen ini dalam berbagai konsentrasi ialah
untuk melihat bagaimana pengaruh konsentrasi larutan terhadap tegangan
permukaannya. 7eterjen merupakan larutan bipolar yang artinya mempunyai dua kutub
yang berbeda, yakni hidrofolik dan hidrofobik, secara umum rantai hidrofolik adalah ikatan
yang mampu mengikat air sedangkan rantai hidrofobik mampu mengikat minyak dengan
baik.
7etergen dapat berfungsi sebagai &at emulsifier yang mampu mengabungkan
antara air dan minyak. Selain itu, karena detergen mempunyai sifat sebagai &!itterion
yakni dapat bersifat non polar , namun kadang juga bersifat polar. Sehingga, sifat polar dari
detergen tersebut yang akan berikatan dengan sifat polar air sedangkan sifat
-
5/28/2018 Perbaikiii Cod.scr
5/8
nonpolarnya yang akan berikatan dengan sifat nonpolar minyak. Sehingga ketiganya
dapat larut dan membentuk emulsi (koloid yang mngandung fase terdipersi cair).
7imana tinggi permukaan pada larutan konsentrasi 0; adalah #,#1== dyne2cm.
Sehingga dapat dikatakan bah!a semakin tinggi konsentrasi suatu larutan (detergen)
maka semakin tinggi pula tegengan permukaannya.
Selanjutnya, penentuan konduktiitas koloid dengan menggunakan alat
konduktometer. %lat ini berfungsi untuk mengukur kemampuan suatu larutan yang
bersifat sebagai konduktor atau untuk mengukur kemampuan suatu larutan dalam
menghantarkan arus listrik. *onduktiitas adalah ukuran kemampuan suatu benda untuk
menghantarkan listrik. *onduktiitas dipengaruhi oleh jumlah garam-garam terlarut. Hal
ini berkaitan dengan kemampuan air di dalam menghantarkan arus listrik. Semakin
banyak garam-garam yang terlarut semakin baik daya hantar listrik air tersebut. setelah
itu, percobaan kedua larutan deterjen tersebut dicampurkan dengan minyak. dimana
pencampuran ini dilakukan untuk melihat sifat kolid larutan deterjen dan minyak. dari
pengkukuran berat molekul koloid larutan deterjen dan minyak dan ketinggian cairannya
dalam pipa kapiler maka dapat dihitung tegangan permukaan masing-masing larutan
tersebut. tegangan permukaan cairan dapat di definisikan sebagai gaya per satuan panjang
pada permukaan cairan yang mela!an ekspansi dari luas permukaan. minyak memilikim,
sifat tidak larut dalam air atau dia bersifat non polar. namun minyak sedikit larut dalam
alcohol, etil, eter karbon disulfide dan pelarut-pelarut halogen. Serta larut sempurna dalam
pelarut organik seperti eter dan kloroform,aseton, ben&ene atau non polar lainnya.
Selanjutnya dilakukan lagi uji kekeruhan dengan menggunakan alat turbidimeter.
7idapatkan hasil kekeruhan pada larutan minyak-detergen 0; sebesar
-
5/28/2018 Perbaikiii Cod.scr
6/8
T8. T8 adalah singkatan dari ephelometric Turbidity 8nits (satuan kekeruhan air).
stilah yang digunakan untuk menakar kadar kekeruhan air baku olahan.
anfaat kolid dalam bidang farmasi banyak digunakan. 6eberapa senya!a misalnya
perak koloid2argentum proteinum digunakan membunuh mikroorganisme dalam tetes
mata merah. *elebihan sistem koloid dalam farmasi mempunyai sifat tidak mengiritasi
karena sebetulnya tidak larut. Plasma protein merupakan protein yang dapat mengikat
obat didalam darah sehingga obat dapat aktif. 6eberapa bahanalam membentuk dispersi
koloid dapat digunakan untuk membuat system bentuk sediaan obat. 6eberapa polimer
dapat digunakan untuk metoda penyalutan termasuk dispersi koloid.
G. KESIMPULAN
-
5/28/2018 Perbaikiii Cod.scr
7/8
DAFTAR PUSTAKA
%rbianti, '., dkk., "##+, ?Pengaruh *ondisi /perasi 'eaksi Hidrogensai etil aurat dengan*atalis ikel untuk Pembuatan Surfaktan /leokimia@, Jurnal Teknologi, Vol. 3 (1),8niersitas ndonesia 7epok.
Hendra, 'ahman dan urhaeni, "#01, Sintesis 6iosurfaktan Palmitin 4tanolamidaenggunakan 6iokatalis ipase mobil 5etah Pepaya, /nline Jurnal of NaturalScience, Vol. (1).
s!anto, 6., 'achma!ati S. A., Ainarni, "##$, Pengaruh pH pada Proses *oagulasi dengan*oagulan %luminium Sulfat dan Berri *lorida, Jurnal Teknologi LingkunganVol. !
No. SSC 0+"$-", ndomas ulia Dakarta.
'ini, Puspita %ryanti, dkk., "##, Pengaruh *omposisi Poly 4thylene 5lycol (Peg) 7alamSintesis embran Padat Silika 7ari Sekam Padi 7an%plikasinya 8ntuk 7ekolorisasiimbah 3air 6atik, Jurnal Skripsi UNDIP Semarang, Vol.! (), Semarang.
-
5/28/2018 Perbaikiii Cod.scr
8/8
Suastuti, 5, %., 7!i %dhi, "#0#, 4fektif Penurunan 7odesil 6en&ene Sulfonat (76S) 7ariimbah 7eterjen Eang 7iolah enjadi umpur %ktif, Jurnal Kimia " (1), 8niersitas8dayana,6ali.