perancangan sistem pengendalian level 3...
TRANSCRIPT
Oleh :
eko wahyudianto (2409.105.004)
Pembimbing :
Ir.Mochamad.Ilyas HS NIP. 19490919 197903 1 002
* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER
UBP SUB UNIT PERAK-GRATI
*Level fluida cair dalam steam drum merupakan faktor dominan untuk mendapatkan steam yang berkualitas
*Pada kondisi operasi tertentu, seperti misalnya sering terjadi gangguan pada proses yang berubah-ubah, parameter kendali ini harus sering dituning ulang.
*Sistem kendali PI merupakan algoritma kendali yang digunakan di PT.Indonesia Power UBP Sub Unit Perak.
Latar Belakang
Permasalahan
Bagaimana Merancang Sistem Pengendalian
Bertingkat di PT. Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-grati.
Tujuan
Untuk Merancang Sistem Pengendalian Bertingkat di PT. Indonesia Power Ubp Sub
Unit Perak-grati.
Batasan Masalah
*Plant yang menjadi objek penelitian adalah Steam
Drum Boiler di PT Indonesia Power UBP Sub Unit Perak.
*Data-data proses diambil dari control room pada kondisi operasi normal
*Variabel yang dikontrol adalah level dari steam drum boiler.
*Analisa yang dilakukan berupa analisa tentang
performansi sistem. *Software yang digunakan adalah Matlab 7.1
Alur Penelitian
P&ID Steam Drum
Diagram Blok
Pemodelan Plant
Dengan menggunakan persamaan kesetimbangan massa kontinuitas,maka model matematis proses steam drum adalah:
output
steam
massalaju
input
waterfeed
massalaju
drumsteam
dlmmassa
perubahanlaju __
_
__
_
vwv
vL
w mmdt
dV
dt
dV
dt
dVLw
dt
dVvv
wm
vm
dt
dhLD
dt
dVL 82,0
dimana:
= laju perubahan massa liquid dalam steam drum
= laju perubahan massa vapor dalam steam drum
= laju massa water input
Fungsi level air dalam steam drum boiler dapat dinyatakan dengan persamaan:
= laju massa vapor output )82,0(v LDhV
dt
d
dt
dVtot
)82,013,32(v LDhdt
d
dt
dV
dt
dLDh
dt
dV31,31v
Sedangkan fungsi vapor dalam steam drum boiler dapat dinyatakan dengan persamaan:
)(31,3182,0.
1smsm
sLDLDsH vw
vw
)(17,1581139,9126
1smsm
svw
)(56,24937
1smsm
svw
Level Transmitter
mmA /85.227,0
420
12,085.22
ssL
sI
Flow Transmitter
12,016,0ssF
sI
Control Valve
= 2,378125 kg/s mA
1012,178,1ssG
sMs
Penentuan ulang nilai Kp, Ti dan Td
pada sistem pengendalian PID Tiga
Elemen dengan metode Ziegler-Nichols
Sistem pengendalian seperti pada Gambar disamping merupakan sistem pengendalian cascade atau bertingkat. Dalam mendesain sistem cascade maka dilakukan tuning pada primary loop atau master dan pada secondary loop atau slave.
Pada secondary loop:
12,016,0
12,016,0
1012,178,1111
1012,178,111
)()(
ssssTd
sTiKp
ssTd
sTiKp
sSP
sPV
Unsur Ti dan Td dihilangkan, maka persamaan menjadi:
Kpsss
sKp
sSP
sPV
04556,012,04448,004048,012,078,1
)()(
23
Kpsss 04556,012,04448,004048,0 23
Persamaan karakteristik:
Metode Routh-Hurwitz untuk menentukan nilai Kp kritis atau Kcr.
S3 0,2
S2
S1
S0
04048,0
4448,0 Kp04556,01
Kp018,01089,0
Kp04556,01
Berdasarkan Tabel perhitungan metode Routh Hurwitzh
Secondary Loop dapat diketahui nilai Kcr.
94,21104556,0
004556,01
Kp
Kp
Kp
261,204048,0
2,0u
77,2261,2
14,322 xPcr
u
Sehingga didapatkan 0<Kp<Kcr. Dengan kata lain nilai Kp berada diantara 0 dan 21,94. Setelah mendapatkan nilai Kcr untuk menentukan nilai Kp, selanjutnya dilakukan tahapan berikutnya untuk menentukan nilai Ti dan Td dengan melakukan pertihungan mencari Pcr sebagai berikut :
Kp = 0,6x21,94 =13,16 Ti = 0,5x2,77=1,385 Td = 0,125x2,77=0,346
setelah itu dilakukan penyederhanaan persamaan primary loop dengan hanya memasukkan nilai Kp dan menghilangkan nilai Ti dan Td. Sehingga penentuan nilai Kp kritis (Kcr) dari sistem dapat dilakukan.
Persamaan Karakteristik :
Penentuan ulang nilai Kp, Ti dan Td
pada sistem pengendalian PID Tiga
Elemen dengan metode Ziegler-Nichols
Penentuan nilai parameter Kp dilakukan dengan metode Routh Hurwitzh.
12,085,22
5,829367,1
6,09,1278,26,3058,04,2303,952,1604,1219,11
5,829367,1
6,09,1278,26,3058,04,2303,952,1604,1219,1
)()(
234
2345
234
2345
ssssss
sssssKp
sssss
sssssKp
sSP
sPV
sKpsKpsKpsss 69,5437,49434,217179,1664357,366059,21900361908,64562,96 23456
s6 96.2 36190 1,6.104+2,1.103Kp 0
s5 6456.8 4,9.103+5,4.102Kp
s4 35863.7+352146.8Kp
s3 4943,7+543,69Kp
s2
s1 4943,7+543,69Kp
s0 0
3,6.103Kp+2,1.104
Kp34
2678
10.6,310.19,2Kp7,9.10Kp8,8.10+1,8.10
Kp54
2131512
10.5,310.5,3Kp3,23.10Kp1,69.10+1,7.10
2131512
5454443442434037
10.23,310.69,110.6,710.6,110.6,110.8,110.8,110.6,310.8,1
KpKp
KpKpKpKpKp
Penentuan ulang nilai Kp, Ti dan Td
pada sistem pengendalian PID Tiga
Elemen dengan metode Ziegler-Nichols
Berdasarkan Tabel perhitungan metode Routh Hurwitzh Primary Loop dapat diketahui nilai Kcr.
09,94943,7543,69
0543,69+4943,7
Kp
pK
pK
5,28,645669,41850
Sehingga didapatkan 0<Kp<Kcr. Dengan kata lain nilai Kp berada diantara 0 dan 9,09. Setelah mendapatkan nilai Kcr untuk menentukan nilai Kp, selanjutnya dilakukan tahapan berikutnya untuk menentukan nilai Ti dan Td dengan melakukan pertihungan mencari Pcr sebagai berikut :
5,25,214,3.22
Pcr
Kp kritis adalah batas kestabilan dari suatu sistem. Nilai KP kritis sistem (Kcr) adalah 9,09 dengan periode (Pcr) dari sistem yang berosilasi saat nilai Kcr dimasukkan adalah 2,5 detik. maka, berdasarkan tabel 3.3 maka diperoleh nilai parameter PID sebagai berikut: Kp = 0,6x9,09=5,45 Ti = 2,5x0,5=1,25 Td = 2,5x0,125=0,31
Untuk Primary Loop atau LIC Dengan nilai Kp=21,73;Ti=1,05 dan Td=0,26, sedangkan Untuk Secondary Loop atau FIC Dengan nilai Kp=14,5; Ti=0,91 dan Td=0,3.
Mode Kontrol PID
Grafik Respon
Grafik uji step berbasis PID controller
Pada respon dari hasil perancangan sistem pengendalian level 3 elemen kontrol berbasis PID dengan metode Ziegler-Nichols. Yang memiliki kriteria error stady state 0,02 atau Ts 2%. Respon menunjukkan nilai maksium overshoot sebesar 67,14%, dengan setling time sebesar 156 detik, serta memiliki peak time sebesar 13 detik
0 100 200 300 400 500 600 700 800 9000
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
waktu(s)
level(m
)
Respon(1)
Setpoint(2)
Grafik uji tracking set point
berbasis PID controller
Grafik Respon
hasil uji tracking set point Untuk metode Ziegler-Nichols.Dengan set point 0,2 meter, 0,5 meter, 0,3 meter dan 0,1 meter. Dari grafik diatas terlihat bahwa respon hasil rancangan sistem pengendalian PID setelah diuji dengan uji tracking set point,
respon mengikuti kenaikan dan penurunan set point yang diberikan hanya terjadi perbedaan pada setling time. Pada saat set
point dinaikkan respon memiliki setling time yang lebih lama dibandingkan dengan pada saat set point diturunkan, tetapi perbedaan setling time pada kenaikkan dan penurunan tidak begitu significant dengan range perbedaan antara 20-50 detik.
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600-0.1
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
waktu(s)
level(m
)
Respon Pengendalian PID 3 Elemen kontrol Uji tracking Set Point
Level(1)
Set Point(2)
Sp(mete
r) Ts (s) Tr (s) Tp (s) Td (s)
0,2 147 10 45 27
0,5 101 5 20 8
0,3 133 5 19 7
0,1 152 10 27 14
Tabel 4.2 uji tracking set point (0,7 meter , 0,6 meter dan 0,5 meter)
Grafik Respon
Grafik uji noise pada pengukuran transmitter
0 200 400 600 800 1000 12000
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
waktu(s)
level(m
)
Respon Uji Noise Sistem
Level(1)
Set Point(2)
*Telah dilakukan perancangan system pengendalian 3 elemen control berbasis PID pada Steam Drum PT. Indonesia Power UBP Sub Unit Perak Grati.
*Diperolehnya sistem kontrol baru berdasarkan hasil rancangan kontrol PID 3 elemen berdasarkan metode Ziegler-Nichols diperoleh nilai Kp = 77,34; Ti = 0,9375 detik dan Td=0,3821
*Respon yang diberikan oleh sistem hasil rancangan telah memenuhi kriteria yang ada seperti kestabilan, maksimum overshot = 27,7% time setling = 19 detik. Sistem telah lolos dalam beberapa pengujian seperti uji respon masukan sinyal step tracking setpoint, uji noise pengukuran.
KESIMPULAN
Terima Kasih
dh
D
Luasan yang
tertutup
liquid
PERHITUNGAN PENDEKATAN LUASAN SISI SAMPING FLASH DRUM
•Luas Pendekatan Sisi Samping Feed Flash Drum
Untuk memperoleh luasan sisi samping dari Flash Drum yang tertutup liquid maka didekati dengan menggunakan
pendekatan luasan kotak dengan persamaan :
dA = f D dh
dimana :
dA = Luas permukaan sisi samping Flash Drum yang tertutup liquid.
dh = Ketinggian liquid.
D = Diameter Flash Drum.
F = Koefisien faktor koreksi
Gambar A.1 Pendekatan luasan sisi samping Flash Drum dengan luasan kotak
Dengan menggunakan pendekatan luasan kotak dalam mencari luasan sisi samping Flash Drum (berbentuk lingkaran) yang tertutup liquid, maka pertama kali dilakukan adalah mengambil contoh permisalan lingkaran memiliki diameter sebesar 30 cm. Selanjutnya dilakukan pengukuran perubahan luas akibat perubahan ketinggian liquid baik untuk luasan kotak, luasan pendekatan (X) dan juga untuk luasan Flash Drum, luas sebenarnya (Y) dengan membuat tabel berikut ini : Tabel A.1 Luasan sisi samping vessel yang tertutup liquid dengan luasan pendekatan dalam bentuk kotak.
Tinggi liquid h
(cm) Luas Kotak X
(cm2) Luas Lingkaran Y
(cm2)
2 60 20,25
3 90 36,69
4 120 55,95
5 150 77,33
6 180 100,53
8 240 151,20
9 270 178,23
10 300 206,13
11 330 234,73
12 360 263,88
Dengan memplot data diatas, dibuat suatu grafik hubungan antara luasan pendekatan (X) dengan luasan sebenarnya (Y) seperti gambar (A.2) dibawah. Dan dari grafik terlihat bahwa garisnya mendekati linier maka dengan demikian dapat dilinearkan untuk memperoleh persamaan y = ax + b . Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan metode kuadrat terkecil dengan persamaan :
22ii
iiii
xxn
yxyxna
22
2
ii
iiiii
xxn
xyxxyb
Setelah data dari Tabel A.1 dimasukkan kepersamaan (A.1) dan (A.2), maka diperoleh nilai a = 0,82 dan b = -40. Dimana nilai a yang merupakan slope atau gradien dari persamaan korelasi tersebut juga merupakan suatu konstanta yang menyatakan hubungan antara luasan vessel dengan pendekatan.
0
100
200
300
60 90 120 150 180 240 270 300 330 360Luas
an V
esse
l
Luasan PendekatanGambar A.2 Grafik hubungan luasan vessel
dengan luasan pendekatan