basic sticking snare drum pada battery line drum …

13
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Volume IV, Nomor 4:305-317 November 2019 305 BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM CORPS UNIVERSITAS SYIAH KUALA Rahmayana 1* , Ahmad Syai 1 , Ramdiana 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala *Email: Rahmayana072017@gmail.com ABSTRAK Penelitian yang berjudul Basic sticking Snare Drum pada Battery Line Drum Corps Universitas Syiah Kuala. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Basic sticking Snare Drum pada Battery Line Drum Corps Universitas Syiah Kuala dan apa saja kendala yang dialami pelatih selama proses latihan Basic sticking Snare Drum. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan Basic sticking Snare Drum pada Battery Line Drum Corps Universitas Syiah Kuala dan mendeskripsikan kendala yang dialami pelatih selama proses latihan berlangsung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pelatih dan alumni pemain snare drum pada Battery Line Drum Corps Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal yang diteliti, wawancara untuk menggali keterangan yang lebih mendalam, dan dokumentasi yang dilakukan dengan cara menyelidiki benda-benda untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Basic sticking Snare Drum pada Battery Line Drum Corps Universitas Syiah Kuala meliputi pengenalan alat, cara memegang stick, basic sticking, dan rudiment. Kendalanya adalah sulit menyamakan posisi tangan kanan dan kiri sesuai dengan teknik tradisional grip, sulit menyatukan ketukan ketika melakukan rudiment pada setiap pemain, sulit mengontrol tangan kanan dan kiri, serta kurangnya kedisiplinan pemain saat proses latihan berlangsung. Kata kunci: basic sticking, snare drum, Battery Line Drum Corps PENDAHULUAN Drum Corps merupakan Sekelompok barisan orang yang memainkan satu atau beberapa lagu dengan menggunakan sejumlah kombinasi alat musik (tiup, perkusi, dan instrumen pit) secara bersama-sama. Umumnya dipimpin oleh satu field commander (FC) yang dilakukan baik di lapangan terbuka maupun lapangan tertutup dalam barisan yang membentuk formasi dengan pola yang senantiasa berubah-ubah sesuai dengan alur koreografi terhadap lagu yang dimainkan, dan diiringi pula dengan aksi tarian yang dilakukan oleh sejumlah pemain bendera (Guard Line). Drum Corps

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

96 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

305

BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM CORPS

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Rahmayana1*, Ahmad Sya’i1, Ramdiana1

1Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala

*Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Basic sticking Snare Drum pada Battery Line Drum

Corps Universitas Syiah Kuala”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimana Basic sticking Snare Drum pada Battery Line Drum Corps

Universitas Syiah Kuala dan apa saja kendala yang dialami pelatih selama

proses latihan Basic sticking Snare Drum. Penelitian bertujuan untuk

mendeskripsikan Basic sticking Snare Drum pada Battery Line Drum Corps

Universitas Syiah Kuala dan mendeskripsikan kendala yang dialami pelatih

selama proses latihan berlangsung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek

penelitian ini adalah pelatih dan alumni pemain snare drum pada Battery Line

Drum Corps Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh. Sedangkan teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi untuk memperoleh

gambaran yang jelas mengenai hal yang diteliti, wawancara untuk menggali

keterangan yang lebih mendalam, dan dokumentasi yang dilakukan dengan cara

menyelidiki benda-benda untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan

penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Basic sticking Snare Drum pada

Battery Line Drum Corps Universitas Syiah Kuala meliputi pengenalan alat, cara

memegang stick, basic sticking, dan rudiment. Kendalanya adalah sulit

menyamakan posisi tangan kanan dan kiri sesuai dengan teknik tradisional grip,

sulit menyatukan ketukan ketika melakukan rudiment pada setiap pemain,

sulit mengontrol tangan kanan dan kiri, serta kurangnya kedisiplinan pemain

saat proses latihan berlangsung.

Kata kunci: basic sticking, snare drum, Battery Line Drum Corps

PENDAHULUAN

Drum Corps merupakan Sekelompok barisan orang yang memainkan

satu atau beberapa lagu dengan menggunakan sejumlah kombinasi alat

musik (tiup, perkusi, dan instrumen pit) secara bersama-sama. Umumnya

dipimpin oleh satu field commander (FC) yang dilakukan baik di lapangan

terbuka maupun lapangan tertutup dalam barisan yang membentuk formasi

dengan pola yang senantiasa berubah-ubah sesuai dengan alur koreografi

terhadap lagu yang dimainkan, dan diiringi pula dengan aksi tarian yang

dilakukan oleh sejumlah pemain bendera (Guard Line). Drum Corps

Page 2: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

306

merupakan nama lain dari Marching Band dan Drum Band. Perbedaan Drum Band,

Marching Band, dan Drum Corps terletak pada penggunaan alat tiup. Drum Band

dilengkapi alat tiup yang terdiri dari pianika. Marching Band dilengkapi alat tiup yang

terbuat dari logam yang menghadap kedepan dan ke atas, sedangkan Drum Corps

dilengkapi alat tiup yang menghadap kedepan saja.

Drum Corps terdiri dari beberapa instrumen horn line, percussion line, dan

guard line. Kelompok horn line terdiri dari Trumpet (Soprano), Mellophone (Alto),

Trombone, Baritone, Euphonium (Tenor) dan Tuba (Bass). Pada kelompok horn

line pemain harus dapat menguasai posisi bibir (embouchure) selama bergerak

dalam barisan, sedangkan untuk kelompokpercussion line dibagi menjadi dua

yaitu PIT percussion dan battery. Kelompok PIT Percussion terdiri atas

Marimba, Xylophone, Vibraphone, Bells, Chimes, Timpani, Conga dan Drum Set.

Sedangkan battery line terdiri atas: Snare drum, Marching Cymbal, Drum Tenor, dan

Bass Drum. Battery line adalah sekelompok orang dalam barisan dengan alat

pukul yang melakukan beragam gerakan dan aksi dalam memainkan musik

dan baris berbaris di lapangan.Standar jumlah keseluruhan pemain battery line

bisa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Khusus pemain battery harus

memiliki daya tahan tubuh yang kuat karena beban instrumen sangat berat

dan harus bermain sambil berjalan. Kelompok PIT percussion bermain di garis

depan dekat dengan Field Commander (FC), dan harus mengikuti aba-aba dari

FC dan mendengarkan musik di belakangnya. Pemain percussion line menguasai

teknik memegang stick dan teknik sticking yang benar, sedangkan pada

kelompok guard line para penari harus dapat memainkan atraksi yang

menarik sesuai dengan alunan musiknya.

Snare drum merupakan salah satu dari instrumen musik perkusi pada

kesatuan Drum Band, Marching Band, dan Drum Corps. Snare drum umumnya

digunakan secara berkelompok. Snare drum dilengkapi dengan beberapa

baris tali senar (snappy) terbuat dari steel dan plastik yang direntangkan

secara melintang pada membran yang terdapat pada sisi sebelah bawah. Ukuran

standar (diameter x kedalaman) adalah 13x11 dan 14x12 inci dengan berat

antara 16-45lb. Hal ini membuat suara yang dihasilkan menjadi lebih keras,

sesuai dengan kebutuhan di lapangan terbuka.

Menurut May Syahrizal selaku pelatih snare drum di Drum Corps Universitas

Syiah Kuala, mengatakan: ”Sangat penting mengajarkan basic atau teknik

sticking pada pemula, baik pada sekolah dasar maupun sekolah tahap

lanjutan dan bahkan pada orang dewasa sekalipun”. Untuk memainkan snare

drum pemain harus terbiasa dengan basic atau teknik yang sudah diajarkan oleh

pelatih, melakukan latihan secara berulang-ulang membuat pemain terbiasa.

Kendala yang dialami pelatih Drum Corps Universitas Syiah Kuala pada section

Page 3: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

307

battery ialah menyamakan tempo saat melakukan basic sticking pada setiap

individunya. Langkah yang diambil untuk mengatasi kendala ini pemain diajarkan

basic sticking dengan tempo yang benar secara individu dengan waktu yang

ditentukan sampai pemain mengerti dan paham, setelah itu pelatih akan

menggabungkan semua pemain dan melakukan basic sticking secara

bersama”.

Berdasarkan pengalaman peneliti dalam bermain snare drum sejak duduk

di bangku sekolah menengah pertamatahun 2009 pelatih hanya mengajarkan

ketukan/pukulan sebuah lagu secara spontan, tanpa menjelaskan dasar-

dasar basic sticking dan Rudiment dalam bermain snare drum, sehingga

minimnya pengetahuan basic yang dimiliki oleh para pemain. Seharusnya

basic sticking ini sudah diajarkan sejak awal, sehingga pemain tidak lagi

canggung dalam melakukan kegiatan latihan dan basic tersebut dapat

menjadi pegangan di kemudian hari.

Berdasarkan dengan uraian di atas maka telah dilakukan penelitian

terhadap proses latihanbasic sticking snare drum dengan judul “Basic

sticking Snare Drum pada Battery Line Drum Corps Universitas Syiah Kuala”

METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Saryono (2010),

“penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki,

menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas satau keistimewaan

dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui

pendekatan kuantitatif”.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini

dipergunakan untuk mendeskripsikan tentang Basic sticking Snare Drum pada

section battery line Drum Corps Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini digunakan

karena penelitian kualitatif jauh lebih subjektif dan sifat dari jenis penelitian ini

adalah penelitian dan penjelajahan terbuka, dan berakhir dengan dilakukannya

wawancara dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara

mendalam.

2. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Drum Corps Universitas Syiah Kuala, Biro

Kemahasiswaan parking lot dan lapangan tugu Kota Pelajar Mahasiswa

(Kopelma) Darussalam, Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei

sampai dengan Juli 2019.

Page 4: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

308

3. Subjek dan Objek

Subjek penelitian adalah dari mana data dapat diperoleh. Menurut Amirin

(1989) merupakan “seseorang atau sesuatu mengenai yang mengenainya ingin

diperoleh keterangan”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data

primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau petugasnya)

dari sumber pertamanya. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini

adalah pelatih dan alumni yang mengetahui tentang battery line di Drum Corps

Universitas Syiah Kuala. Objek penelitian pada hakikatnya adalah topik

permasalahan yang dikaji dalam penelitian. Maka objek dalam penelitian ini

adalah “Basic sticking Snare Drum pada battery line Drum Corps Universitas

Syiah Kuala”.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan dari langkah

pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ini adalah demi

mendapatkan data yang valid, sehingga hasil dan kesimpulan penelitian pun tidak

akan diragukan kebenarannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Observasi

Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2013:145) mengemukakan bahwa, “observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan psikologis”. Dua di antara yang terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi adalah suatu teknik

pengumpulan data kualitatif yang dianjurkan untuk mendapatkan data-data

deskriptif. Teknik observasi berasal dari kata observation yang berarti

pengamatan. Teknik observasi digunakan untuk memahami pola, norma, dan

makna perilaku dari informan yang diteliti. Observasi dipilih karena peneliti bisa

terlibat langsung dengan kegiatan informan dan dapat mengetahui subjek

penelitiannya secara langsung.

Jenis penelitian yang digunakan adalah non-partisipan, peneliti tidak

terlibat aktif dalam kehidupan informan, tetapi hanya menjadi pengamat

independen. Peneliti hanya datang enamkali untuk melihat proses latihan Basic

sticking Snare Drum di Drum Corps Universitas Syiah Kuala.

b. Wawancara

Menurut Esterbeg (Sugiyono, 2013:231) wawancara merupakan, “pertemuan

dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga

dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Wawancara adalah

mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.

Wawancara dipilih karena dengan wawancara peneliti bisa face to face dengan

Page 5: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

309

responden. Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur yaitu

wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan. Sehingga

jawaban yang diinginkan memang sesuai dengan isi hati pada saat itu. Adapun

narasumber yang ingin diwawancarai adalah May Syahrizal selaku pelatih dan

Hardiansyah selaku alumni pemain pada battery line Drum Corps Universitas

Syiah Kuala.

c. Dokumentasi

Menurut Sugiyono, (2013:240) dokumen merupakan, “catatan peristiwa yang

sudah berlalu”. Dokumen bisa berbentuk gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumentasi adalah aktivitas atau proses

sistematis dalam melakukan pengumpulan, pencarian, penyelidikan,

pemakaian, dan penyediaan dokumen untuk mendapatkan keterangan,

penerangan pengetahuan dan bukti serta menyerbarkannya kepada

pengguna. Dokumentasi dipilih untuk mendapatkan keterangan, penerangan

pengetahuan, serta bukti. Berdasarkan fungsinya peneliti menggunakan

dokumen primer, dokumen yang menyajikan informasi tentang hasil penelitian

asli atau langsung dari sumbernya.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-

bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat di

informasikan kepada orang lain. Analisis data disebut juga pengolahan data dan

penafsiran data. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data

sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Menurut Sugiyono

(2014:339), “Mereduksi data selain merangkum memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan dibuang

yang tidak perlu”. Dengan demikian, dapat ditemukan hal-hal pokok dari

proyek yang diteliti yang berkenaan dengan fokus penelitian, sehingga

data-data yang tidak perlu dan tidak berkenaan dapat dibuang. Peneliti memilih

data yang sesuai dengan rumusan masalah, yaitu mengenai “Basic sticking

Snare Drum pada Battery line Drum Corps Universitas Syiah Kuala”.

b. Penyajian data

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun,

sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk

penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan),

Page 6: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

310

matriks grafik, jaringan dan bagan. Setelah data direduksi maka hal selanjutnya

adalah penyajian data. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono 2014:341)

“yang paling sering digunakan untuk menyaji data dalam penelitian kualitatif adalah

teks yang bersifat naratif”. Dari observasi dan wawancara kemudian disajikan dalam

bentuk laporan catatan lapangan tertulis. Dengan mendisplay data maka akan mudah

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang telah dipahami. Tahap merangkumkan data-data yang telah dituangkan dalam

suatu susunan yang sistematis untuk mengetahui hasil proses “latihan Basic sticking

Snare Drum pada Battery line Drum Corps Universitas Syiah Kuala”.

c. Penarikan kesimpulan

Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil

pengumpulan data atau penarikan kesimpulan. Menurut Sugiyono (2014:345),

“kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan agar mendapatkan temuan baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran

suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah

diteliti menjadi jelas”. Verifikasi data adalah usaha rangkum inti dari seluruh data

mengenai “Basic sticking Snare Drum pada Battery line Drum Corps Universitas

Syiah Kuala” dengan demikian hasil penguji yang seperti ini dapat dianalisis

dengan mengambil suatu kesimpulan yang dapat dipercaya, sehingga

dapat dijadikan sebagai sebuah sumber referensi atau patokan terhadap

kajian-kajian selanjutnya yang terkait tentang “Basic sticking Snare Drum pada

Battery line Drum Corps Universitas Syiah Kuala”.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses Latihan Basic Sticking Snare Drum pada Battery Line Drum Corps

Universitas Syiah Kuala

Proses adalah sesuatu tuntutan perubahan dari suatu peristiwa

perkembangan sesuatu yang dilakukan secara terus-menerus (Soewarno,

2007:21). Proses merupakan suatu bentuk dari serangkaian langkah atau

suatu tahapan dalam mencapai suatu tujuan dan hasil yang dinginkan, proses

biasanya mempunyai urutan-urutan yang saling terkait serta

berkesinambungan dan ditentukan oleh individu maupun suatu kelompok itu

sendiri, sehingga adanya interaksi yang terjalin dalam waktu dan ruang yang

menghasilkan suatu tindakan, perbuatan, pekerjaan dan peristiwa yang akan

dilakukan. Latihan basic sticking memerlukan waktu yang panjang dan berulang-

ulang pada setiap materi yang ditargetkan sesuai dengan jadwal latihan,

apalagi ketika akan menghadapi suatu penampilan maupun perlombaan yang

cukup bergengsi. Adapun proses latihan bersama secara tidak langsung dapat

membentuk berbagai budaya seperti menimbulkan kerja sama (Team Work) antar

Page 7: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

311

anggota, membentuk rasa disiplin padasetiap anggota, membentuk mental, dan

adanya interaksi pada setiap antar anggota yang bergabung di dalam

ekstrakurikuler.

Pada saat kegiatan awal mereka mengadakan apel dan berdo’a untuk

pembukaan dalam mengawali latihan, melakukan pemanasan fisik (jogging),

melakukan peregangan per section, memberikan pemahaman tempo,

pengenalan basic sticking, gripping, dan rudiment. Setelah melakukan

serangkaian kegiatan awal, selanjutnya ketua kelompok membubarkan barisan

untuk melakukan latihan per section bersama pelatih. Latihan ini masuk ke dalam

kegiatan inti dimana pelatih memberikan penjelasan materi, pengenalan alat

musik snare drum, cara memegang stick, mengajarkan basic sticking,

mengajarkan rudiment/pukulan dasar snare drum (single stroke, double stroke,

dan single paradiddle). Semua itu berfungsi untuk melatih dan meningkatkan

kualitas bermain musik pada setiap pemain.

1. Teknik Dasar Battery

Ada dua poin yang harus diperhatikan di dalam teknik bermain Battery yaitu:

Griping dan Sticking.

a. Griping

Griping adalah cara memegang stick. Ada dua cara memegang stick pada

perkusi, yaitu: Traditional Grip dan Matched Grip. Pada snare drum digunakan

Tradisional Grip. Sedangkan Matched Grip digunakan pada Tenor Bass dan

Bass Drum.

Gambar 1. Cara Memegang Tradisional Grip

Foto: Rahmayana, 2019

Grip ini biasanya digunakan pada alat musik snare drum. Perbedaan grip ini

terletak pada tangan kiri, dimana stick dijepitkan di antara ibu jari dan telunjuk

lalu dijepitkan diantara ruas jari manis dan kuku sebagai tumpuan saat

melakukan pukulan (rebound). Sedangkan tangan kanan sama seperti

matched grip.

Page 8: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

312

Gambar 2. Cara Memegang Matched Grip

Foto: Rahmayana, 2019

Kedua tangan memiliki grip yang sama sehingga lebih mudah dalam

pengendalianya. Letakan stick dilipatan telapak tangan kanan kiri dan kelima

jari melingkari stick. Matched grip memiliki dua cara memegang berbeda, yaitu:

1. Closed Hand

Gambar 3. Cara Memegang Closed Hand

Foto: Rahmayana, 2019

Closed hand/tangan tertutup dimana pukulan sangat mengandalkan lengan

dan pergelangan tangan sehingga pukulan menjadi kaku dan tangan cepat

lelah, kecepatannya pun sangat terbatas.

2. Open hand

Gambar 4. Cara Memegang Open Hand

Foto: Rahmayana, (2019)

Open Hand/tangan terbuka dimana ibu jari dan telunjuk yang digunakan

untuk menjepit stick sedangkan ketiga jari lainnya seperti jari tengah, jari

manis dan kelingking berperan untuk mendorong stick.

Page 9: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

313

b. Sticking (cara memainkan stick).

Pertama sekali yang harus diperhatikan adalah:

1. Ketinggian stick

Untuk bermain dalam kecepatan yang rendah dan sedang, tap sekitar

7,5 cm dan sekitar 5,5 cm dari head drum.Sedangkan bermain dalam

kecepatan tinggi, tap sekitar 7,5 cm dan sekitar 2,5 dari head drum, jika

belum waktunya bermain ketinggian stick sekitar 2,5 cm dari head drum

(jangan menempel di head drum).

2. Posisi stick

Pada saat diam atau waktu bermain tinggi pergelangan kedua tangan sejajar.

Stick diayunkan tegak lurus dengan head drum ke arah vertikal. Bermain di

tengah head dan posisi stick harus jatuh di tempat yang tetap.

2. Latihan Dasar Battery

a. 8-8-16

R = Tangan kanan L = Tangan kiri

b. Bucks

Bermain not kecil dan not besar secara aksen.

R = Not besar (Tangan kanan) r = Not kecil (Tangan kanan)

L = Not Besar (Tangan kiri) l = Not kecil (Tangan kiri)

Page 10: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

314

c. Triplet Accet

Bermain aksen diawal not.

d. Diddles dan Roll

Setelah pemain dapat menguasai materi tersebut, selanjutnya pelatih

akan mengajarkan rudiment (pukulan dasar pada permainan snare drum).

R = Tangan kanan memukul

L = Tangan kiri memukul

Rudiment yang digunakan pada snare drum di Drum Coprs Universitas

Syiah Kuala ada tiga, yaitu: Single Stroke, Double Stroke, dan Single Paradiddle.

1. Single Stroke

2. Double Stroke

3. Single Paradiddle

Page 11: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

315

Setelah memberikan penjelasan mengenai materi Basic sticking Snare

Drum selanjutnya pelatih mengarahkan pemain snare drum untuk memakai

alatnya masing-masing, lalu pelatih akan mendemonstrasikan cara bermain

dan memegang stick yang benar dan diikuti oleh ke empat pemain snare

drum tersebut. Untuk membentuk anggota baru agar bermain sesuai dengan

yang diharapkan dapat menghabiskan waktu 4 sampai 6 bulan dengan jadwal

latihan yang cukup rutin dilakukan setiap minggu dan harus dengan disiplin

serta konsisten dilakukan oleh setiap anggota baru. Sedangkan untuk

mengajarkan basic sticking kepada pemula biasanya membutuhkan waktu 15

hari berturut-turut atau 30 kali pertemuan. Dalam seminggu terdapat 3 kali

pertemuan, yaitu: Rabu, Sabtu dan Minggu dimana satu kali pertemuan sebanyak

4 jam.

Kegiatan selanjutnya pelatih menggabungkan pemain snare drum dengan

section lainnya, untuk melakukan evaluasi terhadap materi yang telah diajarkan

berfungsi menyatukan antara semua section untuk bermain secara bersama-

sama. Ketika tempo antara section brass dan battery tidak sesuai, maka pelatih

harus memberikan tempo agar para anggota dapat mengikuti tempo yang sama

dengan satu komando. Menyamakan tempo dalam bermain, setelah

penggabungan selesai itu artinya latihan pada hari itu juga telah selesai.

Kendala yang dialami Pelatih selama Proses Latihan Basic Sticking Snare Drum

pada Battery Line Drum Corps Universitas Syiah Kuala

Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam proses latihan Basic

sticking Snare Drum pada battery line Drum Corps Universitas Syiah Kuala

terdapat kendala yang dialami pelatih selama latihan berlangsung, sehingga

tujuan dan target tidak dapat tercapat sesuai waktu yang telah ditentukan.

1. Sulit menyamakan posisi tangan kiri dan kanan sesuai dengan teknik tradisional

grip. Hal ini sering terjadi kepada pemain pemula karena pada dasarnya untuk

membuat tangan kiri dan kanan terbiasa pemain tidak bisa hanya

mengandalkan latihan ketika jadwal latihan dengan pelatih saja. Lain halnya

dengan teknik matched grip, teknik tradisional lebih sulit karena cara

memegang stick pada tangan kiri berbeda dengan tangan kanan. Dimana

stick diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk. Jari tengah lurus untuk

membantu mengarahkan stick, lalu stick diletakkan diantara ruas jari manis

dan kuku sebagai tumpuan saat melakukan rebound (pantulan). Kendala ini

bisa diatasi dengan melakukan pengulangan sesering mungkin baik di lokasi

latihan, di rumah, dan lokasi lainnya yang memungkinkan.

2. Sulit menyatukan ketukan ketika melakukan rudiment pada setiap pemain

karena pada umumnya pemahaman dan daya ingat para pemain berbeda- beda

Page 12: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

316

sehingga sulit untuk menyamakan tempo pada saat latihan berlangsung.

Kendala ini bisa diatasi dengan menggunakan alat pengukur kecepatan dalam

birama (metronome).

3. Sulit mengontrol tangan kiri dan kanan sehingga berpengaruh terhadap suara

pukulan yang dihasilkan pada setiap masing-masing tangan. Hal ini terjadi

karena biasanya pelatih sekaligus mengajarkan ketukan menggunakan tangan

kiri dan kanan. Seharusnya pelatih lebih mengutamakan melatih tangan secara

bergantian antara tangan kiri dan kanan. Ketika tangan kanan sudah terbiasa

barulah pelatih mengajarkan tangan kiri sampai suara yang diinginkan sudah

tercapai. Kendala ini bisa diatasi dengan memperbaiki ketinggian stick dan

posisi stick.

4. Kurangnya kedisiplinan para pemain saat latihan, sering kali pelatih sudah

berada di lokasi latihan namun para pemain belum sampai di lokasi. Hal ini

sangat berpengaruh pada kualitas latihan yang dilakukan. Padahal

konsistensi sangat dibutuhkan pada saat latihan berlangsung untuk

meningkatkan kualitas permainan sticking pada setiap pemain. Hal ini bisa

diatasi dengan memberikan sanksi kepada para pemain yang terlambat datang

berupa push up, lari di lapangan dan menambah jam latihan untuk pemain yang

terlambat tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberikan efek jera sehingga

untuk kedepannya para pemain akan lebih mengutamakan kedisiplinan dan

kehadiran selama proses latihan berlangsung.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisis basic sticking snare drum pada Battery Line

Universitas Syiah Kuala, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Melatih basic sticking terhadap anggota snare drum tidaklah dilakukan secara

spontan. Melainkan harus melalui tahapan seperti apel, peregangan otot,

jogging dan pendinginan. Memberikan penjelasan materi seperti

memperkenalkan alat musik snare drum, mengajarkan cara memegang stick,

memberikan pemahaman mengenai tempo, dan mengajarkan rudiment. Hal ini

dilakukan agar serangkaian latihan tersebut dapat dilakukan secara berulang-

ulang.

2. Kendala yang dialami oleh pelatih dalam mengajarkan Basic sticking Snare

Drum pada Battery Line Universitas Syiah Kuala sebagai berikut:

a. Karakter anggota yang berbeda.

b. Menyamakan tangan kiri dan kanan pada teknik tradisional grip.

c. Menyamakan pukulan (tempo).

d. Menyamakan suara pukulan antara tangan kanan dan kiri.

e. Kedisiplinan dan kehadiran para pemain

Page 13: BASIC STICKING SNARE DRUM PADA BATTERY LINE DRUM …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Volume IV, Nomor 4:305-317

November 2019

317

DAFTAR PUSTAKA

Harsono.1988. Choaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Choaching.

Jakarta: CV. Tambak Kusumah

Kirnadi. 2004. Pengetahuan Dasar Marching Band. Jakarta: PT. Citra Intirama

Mumtaz, Fairuzul. 2017. Kupas Tuntas Metode Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Diantara

Sukadiyanto.2005. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta:

FIK Universitas Negeri Yogyakarta

Pandu. 2017. Perbedaan Marching Band dan Drum Band. (Online). Diakses

dari http://www.marchingband-drumband-dan-marchingband/ pada 14 Juni 2019

Saryono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Asifabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori dan Metodelogi Melatih Fisik. Yogyakarta:

FIK Universitas Negeri Yogyakarta

Suriadi, Albert. 2015. Belajar Drum Stick Sticking. (Online). Diakses dari

http://www.kaskus.co.id/thread/54df573aa2cb1785768b456e/belajar-

drum-tips-sticking/ pada 13 M ei 2019. Pukul 16:50 WIB