per en canaan plt mh

Upload: charles-callahan

Post on 17-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    1/46

    55

    SKRIPSI

    JURUSAN TEKNIK MESIN

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    BAB II

    DASAR TEORI

    1. Pengertian PLTA Skala PikoBerdasarkan output yang dihasilkan, pembangkit listrik tenaga air dibedakan

    atas :

    1. Large-hydro : lebih dari 100 MW

    2. Medium-hydro: antara 15100 MW

    3. Small-hydro : antara 115 MW

    4. Mini-hydro : Daya diatas 100 kW, tetapi dibawah 1 MW

    5. Micro-hydro : antara 5 kW100 kW

    6. Pico-hydro : daya yang dikluarkan kurang dari atau sama dengan 5 kW

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    2/46

    Pembangkit listrik tenaga air skala piko merupakan pembangkit

    listrik yang menghasilkan keluaran daya listrik tidak lebih dari 5 kW.

    Pembangkit ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :

    1. Biaya pembuatannya relatif murah.

    2. Bahan-bahan pembuatannya mudah ditemukan di pasaran.

    3. Ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil.

    4. Pembangunannya dapat dipadukan dengan pembangunan jaringan irigasi.

    5. Perkembangan teknologinya relatif masih sedikit, sehingga cocok digunakan dalamjangka waktu yang lama.

    6. Tidak membutuhkan perawatan yang rumit dan dapat digunakan cukup lama.7. Ukurannya yang kecil, cocok digunakan untuk daerah pedesaan yang belum

    terjangkau jaringan aliran listrik PLN.

    2.2 Prinsip Pembangkitan Tenaga Air

    Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan energi dari energi air

    dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi energi listrik, dengan menggunakan turbin

    air dan generator.

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    3/46

    Gambar 2.1. Perubahan energi pada instalasi turbin air

    Air yang mengalir melalui saluran mempunyai energi dan energi tersebut dapat

    diubah bentuknya (gambar 2.1), adapun perubahan bentuk energinya oleh Bernoulli

    dirumuskan sebagai berikut :

    W=m.g.z+mp+mc22(Nm) (2.1)

    Jadi selama mengalir, energi potensial bisa berubah bentuk menjadi bentuk lainya yaitu

    energi potensial, energi tekanan, dan energi kecepatan.

    Apabila ruas kanan dan kiri dibagi dengan mg, maka persamaan diatas menjadi

    persamaan tinggi jatuh atau head ;

    H=z+p.g+c22g= konstan (2.2)

    dimana :

    H = tinggi jatuh air atau head total (m)

    Z = tinggi tempat atau head potensial (m)

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    4/46

    p.g= tinggi tekan atau head tekan (m)

    c22g= tinggi kecepatan atau head kecepatan (m)

    Pada tiap saat dan posisi yang ditinjau dari suatu aliran di dalam pipa akan

    mempunyai jumlah energi ketinggian tempat, tekanan, dan kecepatan yang sama

    besarnya. Persamanan bernoulli umumnya ditulis dalam bentuk persamaan :

    z1+p1.g+c122g= z2+p2.g+c222g(2.3)

    Aliran air akan mempunyai kecepatan dan tekanan tertentu, perubahan energi

    terjadi karena terjadi perubahan penampang. Karena luas penampang menjadi kecil,

    kecepatan aliran airnya naik, sedangkan tekanannya menjadi turun.

    Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada besarnya

    head dan debit air. Head adalah beda ketinggian antara muka air pada tempat

    penampungan atas dengan poros turbin air. Ada beberapa kategori head tersedia yang

    diklasifikasikan sebagai berikut (gambar 2.2) :

    Head tinggi (lebih dari 240 m) Head sedang (30 m240 m) Head rendah (kurang dari 30 m)

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    5/46

    Gambar 2.2 Tingkat head sumber air

    Total energi yang tersedia dari tempat penampungan atas adalah merupakan

    energi potensial air yaitu :

    E = m.g.h(2.4)

    dengan

    m = Massa air (kg)

    h = Head turbin(m)

    g = Percepatan gravitasi (m/s2)

    Daya merupakan energi tiap satuan waktu (E/t) dan mensubstitusikan Q terhadap

    (m/t) maka :

    P = .Q.h.g (2.5)

    Dimana :

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    6/46

    P = daya keluaran secara teoritis (watt)

    = massa jenis fluida (kg/m3)

    Q = debit air (m3/s)

    h = ketinggian efektif (m)

    g = gaya gravitasi (m/s2)

    Daya yang keluar dari generator dapat diperoleh dari perkalian efisiensi turbin dan

    generator dengan daya yang keluar secara teoritis. Sebagaimana dapat dipahami dari

    rumus tersebut di atas, daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh dan debit

    air. Oleh karena itu, berhasilnya pembangkitan tenaga air tergantung daripada usaha

    untuk mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif dan ekonomis.

    Selain memanfaatkan air jatuh, hydropower dapat diperoleh dari aliran air datar.

    Dalam hal ini energi yang tersedia merupakan energi kinetik yaitu :

    E = mv2(2.6)

    v= kecepatan aliran masuk pipa (m/s)

    Daya air yang tersedia dinyatakan sebagai berikut :

    P = Qv2

    (2.7)

    atau dengan menggunakan persamaan kontinuitas Q =Av maka :

    P = Av3(2.8)

    dengan :

    A = luas penampang pipa (m2)

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    7/46

    2.3 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Piko

    Pembangkit listrik tenaga air skala piko pada prinsipnya memanfaatkan beda

    ketinggian dan jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air saluran irigasi, sungai,

    air terjun atau penampungan. Aliran air ini akan memutar poros turbin sehingga

    menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik ini yang selanjutnya menggerakkan

    generator dan karena terjadi putaran generator maka akan menghasilkan arus listrik.yang

    mana arus listrik ini nantinya diharapkan bias juga menjadi penerangan ataupun yang

    lainya.

    Gambar 2.3 Proses PLTA skala piko

    Pada saluran irigasi ini terdapat penyaringan sampah untuk menyaring kotoran

    yang mengembang di atas air, kolam pengendap untuk mengendapkan kotoran, saluran

    pembuangan untuk membuang kelebihan air yang mengalir melalui saluran akibat banjir

    melalui pintu saluran pembuangan. Akhir dari saluran ini adalah sebuah kolam penenang

    (forebay tank) yang berfungsi untuk mengendapkan dan menyaring kembali air agar

    kotoran tidak masuk dan merusak turbin. Selain itu kolam penenang ini berfungsi juga

    untuk menenangkan aliran air yang akan masuk ke dalam pipa pesat. Pipa pesat

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    8/46

    (penstock) ini akan mengalirkan air ke rumah pembangkit (power house) yang terdapat

    turbin dan generator di dalamnya. Besar volume air yang masuk ke pipa pesat diatur

    melalui pintu pengatur.

    Turbin pada proses pembangkitan listrik ini berputar karena adanya pengaruh

    energi potensial air yang mengalir dari pipa pesat dan mengenai sudu-sudu turbin.

    Berputarnya turbin kemudian akan mengakibatkan generator juga berputar sehingga

    generator dapat menghasilkan listrik sebagai keluarannya.

    Besarnya daya sebelum masuk ke turbin secara matematis dapat dituliskan

    sebagai berikut:

    Pin turbin = .Q.h.g (2.9)

    Sedangkan besar daya output turbin adalah sebagai berikut :

    Pout turbin= x Q x h x g x turbin(2.10)

    Sehingga secara matematis daya real yang dihasilkan dari pembangkit adalah

    sebagai berikut :

    Preal = x Q x h x g x turbinx generator x tm (2.11)

    Dimana :

    Pin turbin = daya masukan ke turbin (kW)

    Pout turbin= daya keluaran dari turbin (kW)

    Preal= daya sebenarnya yang dihasilkan (kW)

    = massa jenis fluida (kg/m3)

    Q = debit air (m3/s)

    h = ketinggian efektif (m)

    g = gaya grafitasi (m/s2)

    massa aliran dapat dihitung dengan persamaan :

    m=Q.dimana = laju aliran massa (kg/dtk)

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    9/46

    Perhitungan daya persamaan diatas bisa diubah menjadi

    P=.g.H.Tatau

    P=.Y.T

    Y = kerja spesifik (J/kg)

    Y = g . H (2.12)

    dari perumusan terlihat bahwa daya turbin sangat tergantung dari besar kapasitas

    aliran air dan tinggi jatuh air.

    Secara sederhana bisa dinyatakan bahwa semakin tinggi jatuh air, dengan

    kapasitas aliran sama, akan mempuyai energi potensial yang lebih besar dibandingkan

    dengan tinggi jatuh air yang lebih rendah. Logika tersebut juga berlaku sebaliknya, yaitu

    untuk tinggi jatuh air yang sama, energi potensial yang dimiliki akan lebih besar apabila

    kapasitas aliran air juga besar.

    Untuk menentukan luas penampang saluran aliran air masuk turbin dapat

    dihitung dengan persamaan kontinuitas yaitu :

    Q=A .v sehingga A=Qv(2.13)

    Dimana :

    A = luasan penampang saluran (m2)

    v = kecepatan aliran air (m/s)

    Kecepatan aliran air akan semakin besar pada penampang yang semakin kecil, pada kapasitas

    aliran air yang sama.

    2.4 Komponen-komponen PLTA Skala Piko

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    10/46

    Komponen PLTA skala piko sama dengan komponen pada PLTA mikohidro,

    yang secara umum terdiri dari :

    1. BANGUNAN SIPIL1. Bendung

    Bendung adalah bangunan yang berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air

    di sungai sehingga air dapat mengalir ke arah intake untuk selanjutnya dialirkan

    ke arah saluran pembawa khususnya pada musim kemarau. Bendung dilengkapi

    dengan pintu air penguras yang berfungsi mengendalikan jumlah air yang masuk

    ke dalam intake sekaligus sebagai pintu penguras untuk menggelontor endapan-

    endapan lumpur (sedimen) yang cepat atau lambat akan berkumpul di hulu

    bendung. Pada musim hujan khususnya pada kondisi banjir bendungan dilengkapi

    pelimpas (spill way) untuk membuang kelebihan air yan masuk pada saluran

    pembawa dan pintu bending harus dalam keadaan terbuka agar tekanan air yang

    menimpa badan bendung dapat dikurangi.

    2. IntakeIntake adalah bangunan di sisi kiri atau kanan bendung yang berfungsi untuk

    mengalirkan air ke saluran pembawa, sesuai dengan debit yang telah

    direncanakan. Intake dirancang agar selalu mampu mengalirkan air sesuai dengan

    debit perencanaan pada kondisi debit sungai yang bagaimanapun. Pada intake

    dilengkapi saringan kasar untuk mencegah sampah dan kayu-kayu yang masuk ke

    dalam saluran pembawa.

    3. Saluran Pembawa (Head Race)Saluran yang berfungsi untuk mengalirkan air dari intake ke bak penenang

    sehingga pada bak penenang selalu akan diperoleh supply air sesuai dengan debit

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    11/46

    yang telah direncanakan. Perencanaan saluran penghantar berdasarkan pada

    kriteria :

    Nilai ekonomis yang tinggi Efisiensi tinggi Aman terhadap tinjauan teknis Mudah pengerjaannya Mudah pemeliharaannya Struktur bangunan yang memadai Kehilangan tinggi tekan (head losses) yang kecil.4. Bak Penenang (Fore Bay tank)

    Bak penenang berfungsi untuk menampung air sekaligus mengendalikan

    kecepatan air yang masuk dari saluran pembawa sehingga tidak terjadi turbulensi

    pada saat air masuk ke dalam pipa pesat (penstock), untuk dapat membangkitkan

    daya yang optimal. Pada bak penenang dilengkapi dengan saringan (trash rack),

    bak pengendap dimaksudkan agar air yang masuk ke dalam turbin bebas dari

    benda-benda keras yang dapat merusak runner turbin, sedangkan saluran pelimpah

    (spill way) berfungsi untuk membuang kelebihan air terutama pada musim hujan.

    5. Pipa Pesat (Penstock)Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang berfungsi untuk mengalirkan air dari

    bak penenang (forebay tank). Perencanaan pipa pesat mencakup pemilihan

    material, diameter penstock, tebal dan jenis sambungan (coordination point).

    Pemilihan material berdasarkan pertimbangan kondisi operasi, aksesibility, berat,

    system penyambungan dan biaya. Diameter pipa pesat dipilih dengan

    pertimbangan keamanan, kemudahan proses pembuatan, ketersediaan material dan

    tingkat rugi-rugi (friction losses) seminimal mungkin. Ketebalan penstock dipilih

    untuk menahan tekanan hidrolik dan surge pressure yang dapat terjadi.

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    12/46

    6. Pintu PengaturPintu pengatur berfungsi untuk mengatur volume air yang akan masuk dari

    kolam penenang ke pipa pesat.

    7. Rumah Pembangkit (Power House)Pada rumah pembangkit ini terdapat turbin, generator dan peralatan lainnya.

    Bangunan ini menyerupai rumah dan diberi atap untuk melindungi peralatan dari

    hujan dan gangguan-gangguan lainnya. Di bawah rumah pembangkit terdapat

    saluran buang (tail race) yang berfungsi untuk mengalirkan kembali air ke saluran

    setelah melalui turbin.

    2. PERALATAN MEKANIKAL1. Turbin Air

    Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk

    pembangkit tenaga listrik. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi

    energi mekanis. Energi mekanis dirubah dengan generator listrik menjadi tenaga

    listrik.

    Pengelompokkan Turbin

    Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air

    menjadi energi mekanis, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin

    impuls dan turbin reaksi.

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    13/46

    Tabel 2.1 menunjukkan pengelompokan turbin.

    High Head Medium Head Low Head

    Turbin Impuls Pelton

    Turgo

    Crossflow

    Multi-Jet

    Pelton

    Turgo

    Crossflow

    Turbin Reaksi Francis Propeller

    Kaplan

    1. Turbin ImpulsEnergi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle.

    Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu

    turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah

    sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnya roda

    turbin akan berputar. Turbin impuls adalah sama dengan turbin tekanan

    karena aliran air yang keluar dari nozle tekanannya adalah sama

    dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dantekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi

    kecepatan.

    1. Turbin PeltonTurbin Pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton

    terdiri dari satu set sudu jalan yang diputar oleh pancaranair yang disemprotkan dari satu atau lebih alat yang

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    14/46

    disebut nozle. Turbin Pelton adalah salah satu dari jenis

    turbin air yang paling efisien. Turbin Pelton adalah turbin

    yang cocok digunakan untuk head tinggi. Bentuk sudu

    turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu dibentuk

    sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-

    tengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke

    kedua arah sehinga bisa membalikkan pancaran air dengan

    baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya samping

    sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi

    mekanis. Turbin Pelton untuk pembangkit skala besar

    membutuhkan head lebih kurang 150 meter tetapi untuk

    skala mikro head 30 meter sudah mencukupi. Gambar 2.4

    merupakan bentuk dari turbin pelton.

    Gambar 2.4 Turbin Pelton

    2. Turbin Turgo

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    15/46

    Turbin turgo dapat beroperasi pada head 30 m s/d 300 m.

    Seperti turbin pelton turbin turgo merupakan turbin impulse, tetapi

    sudunya berbeda. Pancaran air dari nozle membentur sudu pada

    sudut 20o. Kecepatan putar turbin turgo lebih besar dari turbin

    pelton. Akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin ke

    generator sehingga menaikkan efisiensi total sekaligus

    menurunkan biaya perawatan. Pada Gambar 2.5 menunjukkan

    bentuk turbin turgo.

    Gambar 2.5 Turbin Turgo

    3. Turbin CrossflowTurbin Crossflow merupakan jenis turbin yang dikembangkan

    oleh Anthony Michell (Australia), Donat Banki (Hongaria) dan

    Fritz Ossberger (Jerman). Michell memperoleh hak paten atas

    desainnya pada 1903. Turbin jenis ini pertama-tama diproduksi

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    16/46

    oleh perusahaan Weymouth. Turbin ini juga sering disebut sebagai

    turbin Ossberger, yang memperoleh hak paten pertama pada 1922.

    Perusahaan Ossberger tersebut sampai sekarang masih bertahan

    dan merupakan produsen turbin crossflow yang terkemuka di

    dunia. Turbin crossflow dapat dioperasikan pada debit 20 liter/s

    hingga 10 m3/s dan head antara 1 m s/d 200 m. Turbin crossflow

    menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan

    lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu

    sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi mekanis.

    Air mengalir keluar membentur sudu dan memberikan energinya

    (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan

    turbin. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang

    pada sepasang piringan paralel. Gambar 2.6 merupakan bentuk

    turbin crossflow.

    Gambar 2.6 Turbin crossflow

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    17/46

    Pemakaian jenis Turbin Cross-Flow lebih menguntungkan

    dibanding dengan pengunaan kincir air maupun jenis turbin mikro

    hidro lainnya. Penggunaan turbin ini untuk daya yang sama dapat

    menghemat biaya pembuatan penggerak mula sampai 50 % dari

    penggunaan kincir air dengan bahan yang sama. Penghematan ini

    dapat dicapai karena ukuran Turbin Cross-Flow lebih kecil dan

    lebih kompak dibanding kincir air. Diameter kincir air yakni roda

    jalan atau runnernya biasanya 2 meter ke atas, tetapi diameter

    Turbin Cross-Flow dapat dibuat hanya 20 cm saja sehingga bahan-

    bahan yang dibutuhkan jauh lebih sedikit, itulah sebabnya bisa

    lebih murah.

    Dari kesederhanaannya jika dibandingkan dengan jenis turbin

    lain, maka Turbin Cross-Flow yang paling sederhana. Sudu-sudu

    Turbin Pelton misalnya, bentuknya sangat pelik sehigga

    pembuatannya harus dituang. Demikian juga runner Turbin

    Francis, Kaplan dan Propeller pembuatannya harus melalui proses

    pengecoran/tuang. Tetapi runner Turbin Cross Flow dapat dibuat

    dari material baja sedang (mild steel) seperti ST.37, dibentuk

    dingin kemudian dirakit dengan konstruksi las. Demikian juga

    komponen-komponen lainnya dari turbin ini semuanya dapat

    dibuat di bengkel-bengkel umum dengan peralatan pokok mesin

    las listrik, mesin bor, mesin gerinda meja, bubut dan peralatan

    kerja bangku, itu sudah cukup.

    Dari kesederhanaannya itulah maka Turbin Cross-Flow dapat

    dikelompokan sebagai teknologi tepat guna yang

    pengembangannya di masyarakat pedesaan memiliki prospek

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    18/46

    cerah karena pengaruh keunggulannya sesuai dengan kemampuan

    dan harapan masyarakat.

    2. Turbin ReaksiSudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang

    menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu.

    Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner

    (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja

    berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner

    turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah

    turbin.

    1. Turbin FrancisTurbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin

    dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan

    air bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin Francis

    menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air

    masuk secara tangensial. Sudu pengarah pada turbin Francis dapat

    merupakan suatu sudu pengarah yang tetap ataupun sudu pengarah

    yang dapat diatur sudutnya. Untuk penggunaan pada berbagai

    kondisi aliran air penggunaan sudu pengarah yang dapat diatur

    merupakan pilihan yang tepat. Gambar 2.7 menunjukkan sketsa

    dari turbin francais.

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    19/46

    Gambar 2.7 Sketsa turbin francis

    2. Turbin Kaplan & PropellerTurbin kaplan dan propeller merupakan turbin reaksi aliran

    aksial. Turbin ini tersusun dari propeller seperti pada perahu.

    Propeller tersebut biasanya mempunyai tiga hingga enam sudu.

    Gambar 2.8 merupakan bentuk dari turbin Kaplan.

    Gambar 2.8 Turbin Kaplan

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    20/46

    Pemilihan Turbin

    Daerah aplikasi berbagai jenis turbin air relative spesifik. Pada beberapa

    daerah operasi memungkinkan digunakan beberapa jenis turbin. Pemilihan

    jenis turbin pada daerah operasi yang overlaping ini memerlukan perhitungan

    yang lebih mendalam. Pada dasarnya daerah kerja operasi turbin menurut

    Keller dikelompokkan menjadi :

    Low head power plant Medium head power plant High head power plant

    Tabel 2.2 merupakan daerah operasi turbin.

    Jenis Turbin Variasi Head

    (m)

    Kaplan dan Propeller 2

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    21/46

    Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan

    kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat

    spesifik. Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan

    mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem

    operasi turbin, yaitu :

    Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan dimanfaatkan untukoperasi turbin merupakan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan jenis turbin,

    sebagai contoh : turbin pelton efektif untuk operasi pada head tinggi, sementara turbin

    propeller sangat efektif beroperasi pada head rendah.

    Faktor daya (power) yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersedia. Kecepatan (putaran) turbin yang akan ditransmisikan ke generator. Sebagai contoh

    untuk sistem transmisi direct couple antara generator dengan turbin pada head rendah,

    sebuah turbin reaksi (propeller) dapat mencapai putaran yang diinginkan, sementara

    turbin pelton dan crossflow berputar sangat lambat (low speed) yang akan

    menyebabkan sistem tidak beroperasi.

    Ketiga faktor di atas seringkali diekspresikan sebagai "kecepatan spesifik,

    Ns", yang didefinisikan dengan formula :

    Ns=N . 6H5/4(rpm) (2.14)

    Dimana :

    Ns = kecepatan spesifik

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    22/46

    N = kecepatan putaran turbin (rpm)

    P = maksimum turbin output (kW)

    H = head efektif (m)

    Output turbin dihitung dengan formula :

    P=9.81 x x Q x H x turbin(2.15)

    Dimana :

    P = daya turbin (kW)

    Q = debit air (m3/s)

    H = efektif head (m)

    turbin= efisiensi turbin

    = 0.8 - 0.85 untuk turbin pelton

    = 0.8 - 0.9 untuk turbin francis

    = 0.7 - 0.8 untuk turbin crossflow

    = 0.8 - 0.9 untuk turbin propeller/Kaplan

    Kecepatan spesifik setiap turbin memiliki kisaran (range) tertentu

    berdasarkan data eksperimen. Kisaran kecepatan spesifik beberapa turbin air

    ditunjukkan pada Tabel dibawah ini:

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    23/46

    Tabel 2.3 Kecepatan spesifik beberapa turbin

    Turbin Pelton 12 Ns 25

    Turbin Francis 60 Ns 300

    Turbin Crossflow 40 Ns 200

    Turbin Propeller 250 Ns 1000

    Dengan mengetahui kecepatan spesifik turbin maka perencanaan dan

    pemilihan jenis turbin akan menjadi lebih mudah. Dengan mengetahui besaran

    kecepatan spesifik maka dimensi dasar turbin dapat diestimasi (diperkirakan).

    Pada Gambar 2.9 menunjukkan diagram aplikasai berbagai jenis turbin.

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    24/46

    Gambar 2.9 Diagram aplikasi berbagai jenis turbin (head vs debit)

    Effisiensi Turbin Air

    Effisiensi turbin air dapat dibedakan menjadi dua macam :

    1. Hydraulic Effisiensi2. Mechanical Effisiensi

    Hydraulic Effisiensi

    Hydraulic Effisiensi adalah perbandingan antara head

    sesungguhnya dengan head teoritis. Head sesungguhnya ternyata lebih

    kecil daripada head teoritis. Hal ini disebabkan karena adanya losses

    dalam aliran air selama melewati turbin, misalnya : karena bergesekan

    selama melewati saluran, karena adanya variasi penampang aliran dan

    sebagainya.

    Dalam bentuk rumus umum dapat dinyatakan :

    h=HhH(2.16)

    dimana :

    h = hydraulic effisiensi

    Hh = hydraulic head (actual head)

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    25/46

    H = head teoritis

    Mechanical Effisiensi

    Mechanical Effisiensi adalah perbandingan antara daya effective

    output dengan daya hydraulic yang dihasilkan secara teoritis. Daya

    effective output lebih kecil daripada daya hydraulic output karena

    adanya kerugian akibat gesekan antara sudu dengan air di

    sekelilingnya, akibat adanya gesekan antara poros dan bantalan turbin.

    Mechanical Effisiensi dapat dinyatakan dengan rumus sebagai

    berikut :

    m=NefNh(2.17)

    dimana :

    m = mechanical effisiensi

    Nef = daya effective turbin (HP)

    Nh = daya hydraulic (HP)

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    26/46

    2. Transmisi MekanikTransmisi mekanik terdiri : pulley turbin, flat belt, plummer block,

    flexible couplings dan pulley generator. Pulley dikuncikan pada poros dengan

    keyway (spi). Pulley berefungsi untuk menaikkan putaran (speed reducer)

    sehingga putaran generator sesuai dengan putaran daerah kerjanya. Belt

    berfungsi untuk mentransmisikan daya poros turbin ke poros generator. Belt

    harus cukup tegang sesuai dengan jenis dan ukurannya. Belt dikencangkan oleh

    baut penarik pada chasis generator. Belt yang kendor akan menyebabkan slip,

    sementara belt yang terlalu kencang akan cepat merusakkan bearing turbin atau

    bearing plummer block.

    3. PERALATAN ELEKTRIKALPeralatan Elektrikal meliputi Generator Sinkrun dan Jaringan Distribusi.

    1. Generator SinkrunGenerator sinkrun merupakan mesin listrik arus bolak-balik yang berfungsi

    untuk merubah energi mekanik dalam membentuk putaran menjadi energi listrik

    arus bolak-balik. Generator sinkron mempunyai dua bagian pokok, yaitu bagian

    stator atau bagian dari generator sinkron yang tidak bergerak dan bagian rotor

    atau bagian generator sinkron yang berputar atau bergerak. Pada generator

    sinkron yang berukuran besar, bagian stator dipergunakan sebagai tempat belitan

    medan magnet.

    Prinsip dasar Generator Sinkrun

    Generator sinkron bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik.

    Generator sinkron mempunyai belitan jangkar yang merupakan elemen

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    27/46

    diam pada stator dan belitan eksitesi itu dimagnetisasikan oleh arus searah

    yang dipasok oleh sumber arus searah dari luar atau dari generator itu

    sendiri dengan jalan mengambil sebagian arus yang keluar dari stator lalu

    diserahkan sebagai penguat.

    Jika stator generator sinkron diputar pada suatu kecepatan tertentu

    yang disebut dengan putaran sinkron, belitan medan magnet pada rotor

    tersebut dialiri arus searah, sehingga menghasilkan fluksi yang turut

    berputar dan memotong belitan jangkar yang terdapat pada bagian stator.

    Akibat adanya perubahan fluksi persatuan waktu yang dirasakan oleh

    belitan jangkar, maka pada belitan jangkar akan terjadi tegangan induksi.

    Konstruksi Generator Sinkrun

    Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan

    konstruksi motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron.

    Ada dua struktur kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar

    kerja dari mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC

    (membangkitkan medan magnet, biasa disebut sistem eksitasi) dan sebuah

    kumparan (biasa disebut jangkar) tempat dibangkitnya GGL arus bolak

    balik arus bola-balik.

    Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan GGL berupa stator

    yang diam dan struktur medan magnit berputar sebagai rotor. Kumparan

    DC pada struktur medan yang berputar dihubungkan pada sumber DC luar

    melaui slipring dan sikat arang.

    Suatu generator sinkron secara umum terdiri dari :

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    28/46

    1. Stator adalah bagian dari mesin yang diam dan berbentuk silinder2. Rotor adalah bagian dari mesin yang berputar juga berbentuk silinder3. Celah udara adalah ruangan antara stator dan rotor

    1. StatorSecara umum stator terdiri dari kerangka stator, inti stator

    dan slot.

    a. Rangka StatorRangka stator berfungsi sebagai tempat melekatnya

    stamping jangkar dan kumparan jangkar. Pada rangka stator

    terdapat lubang pendingin dimana udara dan gas pendingin

    disirkulasikan. Rangka stator biasanya dibuat dari besi

    campuran baja atau plat baja giling yang dibentuk sedemikian

    rupa sehingga diperoleh rangka yang sesuai dengan kebutuhan.

    b. Inti StatorInti stator melekat pada rangka stator dimana inti ini

    terbuat dari laminasi-laminasi besi khusus atau campuran baja.

    Hal ini diperbuat untuk memperkecil rugi arus Eddy. Tiap

    laminasi diberi isolasi dan diantaranya dibentuk celah sebagai

    tempat aliran udara.

    c. Slot

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    29/46

    Slot adalah tempat konduktor berada yang letaknya pada

    bagian dalam sepanjang keliling stator. Bentuk slot ada 3 yaitu

    Slot Terbuka, Slot Setengah Terbuka, Slot Tertutup.

    2. RotorSebagai tempat belitan penguat yang membentuk

    kemagnetan listrik kutub Utara-Selatan pada inti rotor. Ada 2

    macam bentuk rotor, yaitu :

    a. Rotor kutub menonjol (Salient Pole Rotor)Rotor tipe ini mempunyai kutub yang jumlahnya banyak.

    Kumparan dibelitkan pada tangkai kutub, dimana kutub-kutub

    diberi laminasi untuk mengurangi panas yang ditimbulkan oleh

    arus Eddy, kumparan-kumparan medannya terdiri dari bilah

    tembaga persegi. Kutub menonjol ditandai dengan rotor

    berdiameter besar dan panjang sumbunya pendek.

    Gambar 2.10 menunjukkan bentuk rotor kutub menonjol.

    Gambar 2.10 Rotor kutub menonjol

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    30/46

    b. Rotor kutub tak menonjol (Rotor Silinder)Rotor tipe ini dibuat dari plat baja berbentuk silinder yang

    mempunyai sejumlah slot sebagai tempat kumparan. Karena

    adanya slot-slot dan juga kumparan medan yang terletak pada

    rotor maka jumlah kutub pun sedikit yang dapat dibuat.

    Rotor ini biasanya berdiameter kecil dan sumbunya

    sangat panjang. Konstruksi ini memberikan keseimbangan

    mekanis yang lebih baik karena rugi-rugi anginnya lebih kecil

    dibandingkan rotor kutub menonjol (salient pole rotor).

    Gambar 2.11 merupakan bentuk rotor kutub silinder.

    Gambar 2.11 Rotor kutub silinder

    Prinsip Kerja Generator Sinkrun

    Prinsip kerja generator sinkron berdasarkan induksi elektromagnetik.

    Setelah rotor diputar oleh penggerak mula (prime mover), dengan demikian

    kutub-kutub yang ada pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi

    arus searah maka pada permukaan kutub akan timbul medan magnet (garis-

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    31/46

    garis gaya fluks) yang berputar, kecepatannya sama dengan putaran kutub.

    Generator sinkron berdasarkan induksi elektromagnetik. Setelah rotor

    diputar oleh penggerak mula (prime mover), dengan demikian kutub-kutub

    yang ada pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi arus searah

    maka pada permukaan kutub akan timbul medan magnet (garis-garis gaya

    fluks) yang berputar, kecepatannya sama dengan putaran kutub.

    Garis-garis gaya fluks yang berputar tersebut akan memotong

    kumparan jangkar distator, sehingga menimbulkanEMF atau GGL atau

    tegangan induksi, yang besarnya :

    E=-Nddt(2.18)

    Kecepatan Putaran Generator Sinkrun

    Kecepatan putaran suatu generator sinkron tergantung kepada

    penggerak mulanya, Seperti pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA),

    penggerak mulanya berupa turbin. Jadi apabila putaran turbinnya tinggi,

    maka putaran pada generator juga akan tinggi. Dan jika sebaliknya, jika

    putaran turbin rendah maka putaran pada generator juga akan rendah.

    Putaran pada generator selalu dijaga konstan agar frekuensi dan tegangan

    yang dihasilkan generator sinkron tetap konstan. Untuk menentukan

    besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh generator dapat dicari berdasarkan

    besarnya jumlah putaran dan banyaknya jumlah pasang kutub pada

    generator sinkron, sehingga diperoleh hubungan :

    F=P.n120 (2.19)

    Dimana :

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    32/46

    F = frekuensi listrik (Hz)

    P = jumlah kutub pada rotor

    n = kecepatan putaran rotor (rpm)

    Umumnya frekuensi listrik yang dihasilkan suatu generator sinkron di

    Indonesia 50 Hz. Ini berarti untuk generator sinkron yang mempuyai satu

    pasang kutub diperlukan sebanyak 25 putaran setiap detik atau sama

    dengan 60 x 25 = 1500 putaran per menit.

    Untuk menjaga frekuensi yang dihasilkan generator sinkron sebesar

    50 Hz dan untuk generator sinkron yang mempunyai jumlah kutub pada

    rotornya lebih dari satu pasang maka jumlah putarannya ini disesuaikan

    dengan persamaan di atas.

    Kecepatan putaran juga sangat berpengaruh terhadap tegangan yang

    dihasilkan generator sinkron. Jika putarannya turun, maka tegangan

    generator sinkron juga akan turun dan apabila putarannya bertambah maka

    akan mengakibatkan bertambahnya tegangan yang dihasilkan oleh

    generator. Jadi jika putaran generator sinkron bertambah maka akan

    mengakibatkan bertambahnya kemampuan pembangkitan daya dari

    generator sinkron. Tetapi biasanya dalam pengoperasiannya jumlah putaran

    generator sinkron dijaga konstan dan yang diatur biasanya adalah arus

    penguat medannya.

    Daya yang dihasilkan Generator Sinkrun

    Generator untuk pembangkit listrik tenaga air skala piko

    menggunakan generator sinkron 1 phasa. Generator ini memiliki kecepatan

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    33/46

    rata-rata antara 701500 rpm. Daya yang dihasilkan oleh generator 1

    phasa dihitung dengan persamaan :

    P=V.I.cos (2.20)

    Dimana :

    P = daya yang dihasilkan generator (watt)

    V = tegangan terminal generator (volt)

    I = arus (ampere)

    cos = faktor daya

    2. Jaringan Distribusi

    Jaringan distribusi terdiri dari kawat penghantar, tiang, isolator dan

    transformator. Jaringan tersebut dapat menggunakan kawat penghantar berbahan

    aluminium atau bahan campuran lain. Pada jaringan distribusi tegangan rendah

    biasanya digunakan kawat penghantar berisolasi. Tiang pada saluran distribusi

    dapat berupa tiang baja, beton atau kayu. Isolator digunakan untuk memisahkan

    bagian-bagian yang aktif atau bertegangan jika penghantar yang digunakan

    merupakan konduktor tanpa isolasi.

    a. Penghantar

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    34/46

    Jaringan distribusi dapat menggunakan kawat penghantar jenis ACSR

    (Aluminium Conductor Steel Reinforced), tembaga atau bahan campuran

    antara aluminium dan tembaga. Ukuran kawat penghantar dipilih berdasarkan

    faktor ekonomi, arus beban dan jatuh tegangan yang dapat ditimbulkan serta

    faktor keamanan pendistribusian daya listrik. Rugi-rugi daya dalam saluran

    satu phasa dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini :

    Ploss=I2 x L x ((RP/km)+(RN/km)) (2.21)

    Dimana :

    Ploss = Daya rugi dalam saluran (watt)

    I = Arus beban (ampere)

    L = Panjang penghantar (km)

    RP/km = Tahanan kabel phasa per km (/km)

    RN/km = Tahanan kabel netral per km (/km)

    Efisiensi saluran dihitung dengan persamaan di bawah ini :

    =PoutPin x 100%(2.22)

    Dimana :

    = efisiensi saluran

    Pout = Daya penerima (watt)

    Pin = Daya pengirim (watt)

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    35/46

    Tegangan jatuh pada saluran satu phasa dapat dihitung dengan persamaan

    di bawah ini :

    Vd = 2 x I x L x (R/km cos + X/km sin )(2.23)

    Dimana :

    Vd = Tegangan jatuh satu phasa (volt)

    I = Arus beban satu phasa (ampere)

    L= Panjang penghantar (km)

    R/km = Tahanan penghantar per km (/km)

    X/km = Reaktans penghantar per km (/km)

    Sedangkan besar tegangan ujung penerima dapat dihitung dengan

    persamaan di bawah ini :

    Vpenerima = VsumberVd (2.24)

    Dimana :

    Vpenerima = tegangan pada ujung penerima (volt)

    Vsumber = tegangan pada sumber (volt)

    Vd = tegangan jatuh (volt)

    Untuk menghitung persen jatuh tegangan pada saluran dapat digunakan

    persamaan berikut ini :

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    36/46

    %Vd=Vrnl-VrflVrfl x 100%(2.25)

    b. TiangJenis tiang yang digunakan pada jaringan distribusi antara lain adalah :

    Tiang baja Tiang beton Tiang kayu

    Diantara ketiga jenis tiang tersebut yang paling sering digunakan adalah

    tiang beton karena tidak memerlukan biaya pemeliharaan, sedangkan tiang

    kayu dan baja membutuhkan biaya pemeliharaan yang besar seperti

    pengecatan ulang.

    5. Head LossesPerubahan tekanan dalam aliran fluida terjadi karena adanya perubahan

    ketinggian, perubahan kecepatan akibat perubahan penampang dan gesekan fluida. Pada

    aliran tanpa gesekan perubahan tekanan dapat dianalisa dengan persamaan Bernoulli yang

    memperhitungkan perubahan tekanan ke dalam perubahan ketinggian dan perubahan

    kecepatan. Sehingga perhatian utama dalam menganalisa kondisi aliran nyata adalah

    pengaruh dari gesekan. Gesekan akan menimbulkan penurunan tekanan atau kehilangan

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    37/46

    tekanan dibandingkan dengan aliran tanpa gesekan. Berdasarkan lokasi timbulnya

    kehilangan, secara umum kehilangan tekanan akibat gesekan atau kerugian ini dapat

    digolongkan menjadi 2 yaitu: kerugian mayor dan kerugian minor.

    Kerugian mayor adalah kehilangan tekanan akibat gesekan aliran fluida pada

    system aliran penampang tetap atau konstan. Kerugian mayor ini terjadi pada sebagian

    besar penampang sistem aliran makanya dipergunakan istilah mayor. Sedangkan

    kerugian minor adalah kehilangan tekanan akibat gesekan yang terjadi pada katup-katup,

    sambungan T, sambungan L dan pada penampang yang tidak konstan. Kerugian minor

    meliputi sebagian kecil penampang sistem aliran, sehingga dipergunakan istilah minor.

    Kerugian ini untuk selanjutnya akan disebutkan sebagai head loss.

    Istilah Head Loss muncul sejak diawalinya percobaan-percobaan hidrolika abad

    ke sembilan belas, yang sama dengan energi persatuan berat fluida. Namun perlu diingat

    bahwa arti fisik dari head loss adalah kehilangan energi mekanik persatuan massa fluida.

    Sehingga satuan head loss adalah satuan panjang yang setara dengan satu satuan energi

    yang dibutuhkan untuk memindahkan satu satuan massa fluida setinggi satu satuan

    panjang yang bersesuaian.

    Untuk menentukan faktor gesekan (f ) dapat diperoleh dari

    diagram moody dengan terlebih dahulu mengetahui bilanganReynold ( Re) dimana:

    Re=Vd(2.26)

    Dengan :

    Re =Reynold number

    = Viskositas kinematik, dimana harganya 1.02 x 10-6m2/s untuk tekanan 1

    atm pada suhu 200C

    V = kecepatan aliran masuk pipa (m/s)

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    38/46

    d = Diameter pipa (m)

    Berdasarkan percobaan aliran di dalam pipa, Reynolds menetapkan bahwa untuk

    angka Reynolds di bawah 2000, gangguan aliran dapat diredam oleh kekentalan zat cair

    maka disebut aliran laminar. Aliran akan menjadi turbulen apabila angka Reynolds lebih

    besar dari 4000. Apabila angka Reynolds berada di antara kedua nilai tersebut (2000 < Re

    < 4000) disebut aliran transisi. Angka Reynolds pada kedua nilai di atas (Re = 2000 dan

    Re = 4000) disebut dengan batas kritis bawah dan atas.

    1. Head Loses MayorDengan mempergunakan persamaan keseimbangan energi dan asumsi aliran

    berkembang penuh (fully developed) sehingga koefisien energi kinetik 1 = 2 dan

    penampang konstan maka :

    p1-p2=gz2-z1+hl(2.27)

    di mana :

    hl: head loss mayor (m/s2)

    Jika pipa horisontal, maka z2= z1, maka :

    p1-p2= h1atau P/ = h1(2.28)

    Jadi head loss mayor dapat dinyatakan sebagai kerugian tekanan aliran fluida

    berkembang penuh melalui pipa penampang konstan.

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    39/46

    Untuk aliran laminer , berkembang penuh, pada pipa horisontal, penurunan

    tekanan dapat dihitung secara analitis, diperoleh :

    p=128LQD4= 128LV(D24)D4=32LDVD(2.29)

    dimana :

    = kekentalan atau viskositas fluida

    sehingga dengan memasukkan konsep angka Reynold maka head loss menjadi :

    hlmayor = 32LDVD= LDV22 64VD= 64ReLDV22(2.30)

    Untuk aliran turbulen, penurunan tekanan tidak dapat dihitung secara analitis

    karena pengaruh turbulensi yang menimbulkan perubahan keacakan sifat fluida.

    Perubahan sifat fluida yang acak tersebut belum dapat didekati dengan fungsi

    matematis yang ada saat ini. Perhitungan head loss didasarkan pada hasil percobaan

    dan analisa dimensi. Penurunan tekanan untuk aliran turbulen adalah fungsi dari

    angka Reynold, Re, perbandingan panjang dan diameter pipa, L/D serta kekasaran

    relatif pipa, e/D.

    Head loss mayor dihitung dari persamaan Darcy-Weisbach :

    hlmayor= fLDV22g(2.31)

    dimana :

    hlmayor= kerugian head karena gesekan (m)

    f= Koefisien gesekan

    L = Panjang pipa (m)

    D = Diameter pipa (m)

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    40/46

    V= kecepatan aliran masuk pipa (m/s)

    g = Percepatan grafitasi (m/s2)

    Dengan menggunakan hasil percobaan dari L.F. Moody yang memperkenalkan

    Diagram Moody, yaitu diagram koefisien gesek fungsi angka Reynold dan

    kekasaran relative pipa. Diagram Moody ditampilkan pada Gambar 2.12 berikut.

    Gambar. 2.12. Diagram Moody

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    41/46

    Nilai kekasaran relatif pipa merupakan fungsi diameter pipa dan bahan pipa

    dapat ditentukan secara empiris dari grafik pada tabel 2.4 dibawah ini.

    Pipe Material Equivalent Roughness,

    (ft)

    HazenWilliams

    Coefficient, C

    Brass, copper, aluminium 3.3 x 10- 140

    PVC, plastic 5 x 10- 150

    Cast Iron

    New 8.0 x 10- 130

    Old - 100

    Galvanized iron 5.0 x 10- 120

    Asphalted iron 4.0 x 10- -

    Wrought iron 1.5 x 10- -

    Commercial and welded

    steel

    1.5 x 10- 120

    Riveted steel 60.0 x 10- 110

    Concrete 40.0 x 10- 130

    Wood stave 20.0 x 10- 120

    Tabel 2.4. Nilai kekasaran dinding untuk berbagai pipa komersil

    Diagram Moody telah digunakan untuk menyelesaikan permasalahan

    aliranfluida di dalam pipa dengan menggunakan faktor gesekan pipa (f) dari rumus

    DarcyWeisbach. Untuk dapat menentukan besarnya nilaif dari diagram Moody

    harus diketahui besarnya bilangan Reynolds dan perbandingan antara kekasaran

    dinding pipa dengan diameter pipa tersebut (D). Nilai kekasaran dinding pipa

    diberikan pada Tabel 2. 1. Untuk aliran laminar dimana bilangan Reynold kurang

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    42/46

    dari 2000, faktor gesekan dihubungkan dengan bilangan Reynold, dinyatakan

    dengan rumus:

    f=64Re(2.32)

    Untuk aliran turbulen dimana bilangan Reynold lebih besar dari 4000, maka

    hubungan antara bilangan Reynold, faktor gesekan dan kekasaran relative menjadi

    lebih kompleks.

    Faktor gesekan untuk aliran turbulen dalam pipa didapatkan dari hasil eksperimen,

    antara lain:

    1. Untuk daerah complete roughness, rough pipesyaitu :1f= -2,0log3.7 d(2.33)

    2. Untuk pipa halus, hubungan antara bilangan Reynold dan factor gesekan dirumuskansebagai:

    a. Blasius : f=0,3164Re0,25(2.34)untuk Re = 4000

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    43/46

    4. Untuk pipa antara kasar dan halus atau dikenal dengan daerah transisi yaitu:CorelbrookWhite : 1f=-2log(d3.7+ 2.51Ref)(2.37)

    2. Head Loses MinorBesarnya kerugian akibat adanya kelengkapan pipa dapat diperoleh dengan

    persamaan (Ram S. Gupta,1989) :

    hl minor= nKV22g(2.38)

    Dimana :

    hl minor= kerugian head akibat kelengkapan pipa spanjang jalur pipa isap

    n = jumlah kelengkapan pipa

    K = koefisien kerugian akibat kelengkapan pipa

    Besarnya nilai koefisien kerugian minor untuk beberapa kelengkapan pipa dapat

    dilihat pada Tabel berikut.

    Item Loss Coefficient, K

    Entrance loss from tank to pipe

    Flush connection 0.5

    Projecting connection 1.0

    Exit loss from pipe to tank 1.0

    Sudden contraction ( R Sock)

    2 1 0.05

    1 0.08

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    44/46

    0.135

    d1/d2 = 2 0.37

    d1/d2 = 4 0.45

    d1/d2 = 10 0.48

    Sudden enlargement

    d1/d2 = 2 0.54

    d1/d2 = 4 0.82

    d1/d2 = 10 0.90

    Fittings

    90 bendscrewed 0.5-0.9

    90 bendflanged 0.2-0.3

    Tee 1.5-1.8

    Gate valve (open) 0.19

    Check valve (open) 3.00

    Stop Kran (Glove valve open) 7.80

    Butterfly valve (open) 0.30

    Socket 0.04

    Tabel 2. 5 Nilai koefisien kerugian untuk beberapa kelengkapan pipa

    Head losses total didapat dari :

    hl total= hl mayor+ hl minor(2.39)

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    45/46

    Head efektif (head actual) turbin didapat dari pengurangan Head Statis turbin

    terhadap Head losses total,

    HT

    = H -Hltotal

    (2.40)

  • 5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh

    46/46

    Edi Suryanto

    02.2008.1.07844

    Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya