penggunaan web e-learning untuk meningkatkan … · 2018. 3. 12. · motivasi dapat muncul dari...

15
PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BIMBINGAN TIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SALATIGA ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: YOHANES SATRIO NUGROHO NIM: 702012016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Desember 2016

Upload: others

Post on 30-Apr-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

EFEKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

BIMBINGAN TIK KELAS VIII DI

SMP NEGERI 1 SALATIGA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

YOHANES SATRIO NUGROHO

NIM: 702012016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

Desember 2016

Page 2: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

1

Page 3: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

2

Page 4: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

3

Page 5: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

4

Page 6: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

5

Page 7: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

6

1. PENDAHULUAN

Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran TIK berganti nama menjadi Bimbingan TIK.

Dengan diterapkannya kurikulum baru ini, durasi jam pelajaran bimbingan TIK menjadi lebih

pendek yaitu satu jam pelajaran untuk setiap minggunya, Karena hal tersebut beberapa

sekolah menerapkan proses pendidikan menggunakan media Internet. Pada dasarnya

penggunaan media Internet bertujuan untuk menambahkan jam pelajaran yang hanya

memiliki waktu pendek dan dianggap kurang efektif untuk menyampaikan materi. Teknologi

informasi dan komunikasi dalam pendidikan menawarkan peluang baru dalam kegiatan

kependidikan dan memberikan penguatan berbagai proses kegiatan kependidikan [1].

Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1 Salatiga dengan menggunakan media Web E-

learning untuk proses pembelajaran TIK online. Pembelajaran online atau online learning

adalah pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN,

atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan tanpa tatap

muka secara langsung disebut [10]. Dengan sistem pembelajaran tersebut memungkinkan

siswa mempelajari materi di rumah bahkan mengerjakan tugas atau ulangan di rumah atau

dimanapun asalkan terdapat koneksi internet tanpa harus bertatap muka secara langsung[2].

Dengan pembelajaran yang tanpa harus bertatap muka secara langsung, Siswa dapat

melakukan pembelajaran sesuai waktu yang dimiliki dan diinginkan oleh siswa itu sendiri.

Pembelajaran online dapat dilakukan dimana saja apabila terdapat koneksi internet untuk

mengakses media pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ke-

efektif-an proses bembelajaran menggunakan media Web E-Learning di SMP Negeri 1

Salatiga dalam penerapan kurikulum 2013.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Hakikat belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri, dalam interaksinya dengan lingkungan [3]. Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai akibat pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa

Hakikat Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan

atau pengalaman [4].

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau

sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan

efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan. Efektivitas dalam

proses pembelajaran berarti tingkat keberhasilan guru dalam mengajar kelompok siswa

tertentu dengan menggunakan metode tertentu untuk mencapai tujuan instruksional tertentu,

adapun indikator proses pembeajaran yang efektif ialah sebagai berikut: a) melibatkan siswa

secara aktif yaitu muridlah yang seharusnya banyak aktif, karena murid sebagai subject didik,

ia turut merencanakan, dan ia sendiri yang melaksanakan pembelajaran. b) menarik minat

dan perhatian siswa karena dengan demikian siswa akan lebih aktif dalam proses

pembelajaran nantinya. c) membangkitkan motivasi siswa sehingga siswa mau untuk belajar.

Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan

murid lain. d) prinsip Individualisme yaitu strategi pembelajaran yang menganut konsep

belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini

pembelajaran yang dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual. e)

memanfaatkan alat peraga yaitu penggunaan alat peraga ketika guru mengajar, karena pada

dasarnya ketiga guru hanya mengajar tanpa menggunakan alat atau media murid akan

Page 8: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

7

cenderung jenuh. f) penempatan waktu adalah management waktu yang digunakan untuk

menyampaikan materi kepada murid. g) hasil belajar (evaluasi) ialah nilai yang didapatkan

oleh setiap murid setelah melakukan proses pembelajaran [5].

TIK adalah kependekan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi, mengacu pada

banyak teknologi yang memungkinkan kita untuk menerima informasi dan berkomunikasi

atau bertukar informasi dengan orang lain [6]. Kegunaan TIK pada umumnya berhubungan

dengan orang-orang yang menggunakan teknologi untuk mengakses, mengumpulkan,

memanipulasi dan menyajikan atau mengkomunikasikan informasi. Teknologi dapat

mencakup hardware (misalnya komputer dan perangkat lain); aplikasi perangkat lunak; dan

konektivitas (misalnya akses ke Internet, infrastruktur jaringan lokal, video conference). Hal

yang paling signifikan tentang ICT adalah konvergensi meningkatnya berbasis komputer,

multimedia dan teknologi komunikasi dan cepatnya perubahan yang mencirikan kedua

teknologi dan penggunaannya [7].

Internet merupakan sekumpulan dari jaringan komputer yang saling terhubung satu

dengan yang lain secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca & menguraikan

berbagai protokol komunikasi tertentu yang sering dikenal dengan istilah Internet Protocol

(IP) dan Transmission Control Protocol (TCP). Protocol didefinisikan sebagai sebuah

spesifikasi sederhana mengenai bagaimana dua ataupun lebih komputer dapat saling bertukar

informasi [8]. Website merupakan fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam

lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen pada website disebut dengan web page dan link

dalam website memungkinkan pengguna bisa berpindah dari satu page ke page lain (hyper

text), baik diantara page yang disimpan dalam server yang sama maupun server di seluruh

dunia [9]. Pembelajaran online adalah suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi

secara sistematis dimana konseling, penyajian materi pembelajaran, dan penyeliaan dan

pemantauan keberhasilan belajar siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang

memiliki tanggung jawab yang saling berbeda. Pengajaran dan pembelajaran tersebut

menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi

pembelajaran, interaksi, atau bimbingan tanpa tatap muka secara langsung [10].

Ada beberapa penelitian yang telah mengkaji tentang penggunaan TIK dalam

pembelajaran diantaranya;

Penelitian berjudul “Analisis Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) dalam Mendukung Proses Belajar Mengajar SMP Negeri di Salatiga” menemukan

bahwa sekolah dengan fasilitas yang cukup baik dapat menggunakan TIK dalam

pembelajaran dengan baik begitu pula sebaliknya. Belum sepenuhnya guru mempunyai

keterampilan TIK untuk pembelajaran, sehingga perlu diberikan pelatihan kepada guru secara

teratur dan konsisten [11]. Ini sesuai dengan penelitian ini yang akan menerapkan media

pembelajaran web E-learning.

Penelitian berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata

Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Di SMK 1 Sedayu Bantul”

oleh Mishadin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran elektronika terbukti lebih efektif, yaitu

dengan tercapainya prestasi belajar sesuai KKM yang ditetapkan [12]. Berbanding lurus

dengan penelitian ini yang akan menerapkan media pembelajaran untuk mengetahui

efektivitas media tersebut.

Dalam penelitianya yang berjudul “Efektivitas Penerapan E-Learning model Edmodo

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Hasil Belajar Siswa” oleh Ahmad

Zanin. Menemukan bahwa efektivitas penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis

edmodo lebih tinggi daripada menggunakan media pembelajaran konvensional [13].

Page 9: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

8

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, peneliti ingin meneliti mengenai penerapan

TIK yaitu fokus pada Web E-learning untuk meningkatkan efektivitas belajar pada mata

pelajaran bimbingan TIK di SMP Negeri 1 Salatiga

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bersifat deskriptif dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini penulis melakukan eksperimen

dengan menggunakan teknik experimental research. Hakekat penelitian eksperimen

(experimental research) adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul

sebagai akibat perlakuan Eksperimen merupakan modifikasi kondisi yang dilakukan secara

sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap

perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri [14]. Tujuan dan pertimbangan

pengambilan subjek eksperimen penelitian dalam ini adalah kelas eksperimen tersebut

memiliki kesetaraan jenis kelas, pada hal ini adalah kelas Reguler.

Dalam penelitian ini penulis menetapkan kelas kontrol adalah Siswa kelas XII regular

di SMP Negeri 1 Salatiga yaitu kelas VIII C, D, dan E. Juga diambil satu kelas eksperimen

yaitu kelas VIII F. Pada penelitian ini angket digunakan sebagai alat pengambilan data.

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa dan guru tentang

penggunaan Web E-Learning. Sedangkan metode pengumpulan data wawancara untuk

mendapatkan data informasi tentang hambatan / tantangan dalam pembelajaran menggunakan

Web E-Learning.

Analisis data dilakukan dengan cara memilih dan mengelompokkan data yang ada,

merangkumnya, kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah dibaca atau dipahami.

Diperoleh data dari 28 responden yang terdiri dari 10 laki-laki dan 18 perempuan termasuk

didalamnya 2 guru laki-laki, 2 guru perempuan. Penyajian hasil analisis data kualitatif dibuat

dalam bentuk uraian singkat, atau tabel sesuai dengan hakikat data yang dianalisis. Desain

pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kelas Kontrol: Tabel 1. Desain Pembelajaran Kelas Kontrol

No. Kegiatan Waktu

1 Pembukaan:

Mengucapkan salam

Mengecek kehadiran peserta didik 5 Menit

Menyampaikan indikator bimbingan

2 Isi:

Guru menyampaikan materi sesuai dengan indikator

Guru dan Peserta didik mempraktikan materi bersama-sama

menggunakan komputer

35 Menit

Guru menjelaskan kembali bila ada siswa yang belum paham

tentang materi yang disampaikan

3 Penutup:

Refleksi terhadap materi yang telah diberikan

Pemberian tugas 5 Menit

Mengisi buku absensi

Page 10: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

9

Kelas Eksperimen: Tabel 2. Desain Pembelajaran Kelas Eksperimen

No. Kegiatan Waktu

1 Persiapan Pembelajaran:

Guru mengunggah materi pada web E-learning Setiap awal minggu

Siswa mengunduh materi yang sudah di unggah oleh guru

dan mempelajari dirumah sebelum pembelajaran dikelas

sebelum kegiatan

pembelajaran

Guru membuat soal tugas / ulangan untuk siswa pada web E-

learning

dimulai

2 Pembukaan:

Mengucapkan salam

Mengecek kehadiran peserta didik 5 Menit

Menyampaikan indikator bimbingan

3 Isi:

Guru meriview materi yang sudah dipelajari oleh siswa

dirumah

Guru membantu siswa jika dalam belajar dirumah

menemukan masalah

35 Menit

Guru menjelaskan kembali bila ada siswa yang belum paham

tentang materi yang dipelajari siswa dirumah

Guru mengingatkan untuk mengecek Web E-learning untuk

mengunduh materi dan mengerjakan tugas.

4 Penutup: 5 Menit

Refleksi terhadap materi yang telah diberikan

Pemberian tugas

Mengisi buku absensi

5

Siswa mengerjakan tugas/Ulangan pada web E-learning

Selelah pembelajaran

di kelas selesai hingga

awal minggu sebelum

materi baru dan tugas

baru diunggah guru

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pembelajaran dengan memberikan tiga materi kepada kelas kontrol

dan kelas eksperimen diperoleh data lama waktu penyampaian materi adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Frekuensi waktu untuk menyampaikan materi pelajaran TIK

Kelas

Waktu Penyampaian Materi per Pertemuan

Materi 1 Materi 2 Materi 3

Kelas Kontrol (C, D, E) 1 1 2

Kelas Eksperimen (F) 1 1 1

Keterangan:

Materi 1 : Fungsi Menu dan Ikon Pada CorelDraw X3 + Tugas Kelas

Materi 2 : Membuat Desain Grafis Sederhana + Tugas Rumah

Materi 3 : Membuat Desain Grafis Tingkat Lanjut + Ulangan Harian

Page 11: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

10

Tabel 3 menunjukkan Frekuensi waktu untuk menyampaikan materi per pertemuan.

Di SMP Negeri 1 Salatiga pelajaran bimbingan TIK hanya dilakukan 1 pertemuan setiap

minggunya. Dari data yang diperoleh tersebut diketahui kelas kontrol membutuhkan 4

pertemuan untuk mempelajari materi 3 materi. Jadi kelas kontrol membutuhkan waktu 4

minggu. Pada kelas eksperimen membutuhkan 3 pertemuan untuk mempelajari 3 materi

dengan waktu 3 minggu.

Pembelajaran TIK di SMP Negeri 1 Salatiga dilakukan di ruang lab.komputer pada

setiap proses pembelajaranya. Pada kelas kontrol, guru menyampaikan materi kepada siswa

secara langsung menggunakan Ms.PowerPoint yang ditampilkan melalui LCD Proyektor.

Siswa memperhatikan dan mempraktikan sesuai dari instruksi dari guru. Dalam hal ini guru

harus menjelaskan secara cepat agar waktu cukup untuk melakukan praktik langsung

menggunakan komputer, namun juga harus secara jelas agar siswa dapat mengerti dan

memahami materi yang disampaikan.

Pada kelas eksperimen, materi diunggah pada Web E-learning hari senin setiap

minggunya. Kelas eksperimen di penelitian ini mendapatkan jadwal pelajaran bimbingan TIK

setiap hari rabu, Sehingga dengan demikian siswa dapat membuka materi dengan mengunduh

dari Web E-learning dua hari sebelum pelajaran di sekolah untuk dipelajari sendiri di rumah.

Jika siswa mengalami kesulitan mamahami materi siswa dapat bertanya melalui forum yang

ada pada Web E-learning. Melalui forum tersebut tidak hanya guru yang dapat menjawab

pertanyaan dari siswa yang mengalami kesulitan melainkan siswa yang lain dapat membantu

juga. Setelah hari rabu saat pelajaran di sekolah, guru hanya akan me-review materi yang

telah diunggah pada hari senin. Dengan proses pembelajaran tersebut, guru dan siswa dapat

lebih leluasa mempraktikan materi dengan Komputer di lab menggunakan waktu satu

pertemuan penuh.

Dari hasil pembelajaran tiga materi dihasilkan tiga nilai yang terdiri dari tugas kelas,

tugas rumah, dan Ulangan harian sebagai berikut:

Tabel 4. Rata-rata hasil belajar siswa dari tiga materi yang diberikan

Kelas Rata-Rata Nilai Kelas

Tugas Kelas Tugas Rumah Ulangan Harian

Kelas kontrol

C

D

E

85,5 82,5 83,8

88,6 87,5 86,5

87,5 89,8 87,8

Kelas eksperimen

F 90,5 92,5 94,1

Dari data tabel 4 dapat diketahui hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Dari analisis hasil belajar siswa menunjukan kelas eksperimen memiliki nilai

rata-rata kelas tertinggi dengan (90,5) Nilai tugas kelas, (92,5) Nilai tugas rumah, dan (94,1)

Nilai ulangan harian. Berikut rincian nilai dari kelas eksperimen:

Page 12: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

11

Tabel 5. Daftar nilai kelas eksperimen

No

Nama

Tugas Tugas Ulangan

Kelas Rumah Harian 1 Siswa 1 85 90 100

2 Siswa 2 90 95 80

3 Siswa 3 90 85 100

4 Siswa 4 95 100 100

5 Siswa 5 100 90 95

6 Siswa 6 85 100 90

7 Siswa 7 85 100 95

8 Siswa 8 90 85 100

9 Siswa 9 95 85 100

10 Siswa 10 85 95 100

11 Siswa 11 90 100 95

12 Siswa 12 95 95 95

13 Siswa 13 85 90 100

14 Siswa 14 100 90 95

15 Siswa 15 100 90 85

16 Siswa 16 95 85 80

17 Siswa 17 90 100 90

18 Siswa 18 85 95 95

19 Siswa 19 85 90 95

20 Siswa 20 85 95 100

21 Siswa 21 95 100 100

22 Siswa 22 90 85 95

23 Siswa 23 85 100 80

24 Siswa 24 90 90 95

Rata-rata 90,5 92,9 94,1

Tabel 5 menunjukan daftar nilai yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen. Pada

SMP Negeri 1 Salatiga menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 85. Terdapat

3 siswa (12,5 %) yang mendapatkan nilai dibawah KKM pada nilai Ulangan harian dan

terdapat 21 siswa (87,5%) mendapatkan nilai diatas KKM. Dari hasil nilai pada Tabel 5

didukung respon positif dari siswa. Berikut rincian persepsi siswa terhadap pembelajaran ber

basis Web E-Learning:

Tabel 6. Persepsi siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Web E-Learning

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Siswa setuju dengan pembelajarang dengan Web E-

learning. 62% 25% 9% 4% 0%

2 Siswa dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan

Web E-learning. 50,5% 40,5% 9% 0% 0%

3 Guru dapat membantu jika siswa menemui suatu masalah. 54,5% 36,5% 9% 0% 0%

4 Siswa mendapatkan solusi dari masalah yang ditemui

dengan bantuan dari guru maupun siswa lain. 58% 29% 9% 0% 4%

5 Siswa nyaman dengan pembelajaran Web E-learning. 50,5% 36,5% 4% 9% 0%

6 Siswa lebih leluasa dalam belajar karena waktu yang

digunakan diluar jam pelajaran. 46% 42% 4% 4% 4%

7 Siswa tepat waktu dalam pengumpulan tugas pada media

Web E-learning. 28,5% 57,5% 4% 9% 0%

8 Siswa senang dengan proses pembelajaran ini. 45,5% 42% 12,5% 0% 0%

9 Siswa dapat berdiskusi bersama dengan media ini. 50,5% 36% 9% 4% 0%

10 Siswa senang membantu siswa lain pada diskusi di Web

E-learning. 45,5% 50,5% 4% 0% 0%

Tabel 6 menunjukan bahwa (88,4%) responden siswa setuju dengan digunakannya

media pembelajaran berbasis Web E-Learning. Hal ini menunjukan bahwa media

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan belajar dapat meningkatkan efektivitas proses

Page 13: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

12

pembelajaran [16]. Sebanyak (87,5%) responden siswa setuju dan senang belajar dengan

menggunakan media Web E-Learning. Hal ini sesuai dengan pernyataan Harry Firman yaitu

Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila

setelah pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan

memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Serta siswa belajar dalam keadaan yang

menyenangkan [16] Berikut persepsi guru terhadap pembelajaran menggunakan Web E-

Learning: Tabel 7. Pesepsi guru terhadap pembelajaran menggunakan Web E-learning

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Guru dapat merancang Web E-learning. 25% 50% 25% 0% 0% 2 Guru dapat mengoperasiakan media pembelajaran Web E-

learning. 25% 50% 0% 50% 0%

3 Guru dapat mengajarkan siswa cara mengoperasikan Web

E-learning. 25% 75% 0% 0% 0%

4 Guru dapat mengelola pembelajaran diluar jam pelajaran. 25% 50% 0% 0% 0%

5 Guru dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan 75% 25% 0% 0% 0%

6 Metode ini memberikan hasil yang positif pada hasil

belajar 75% 25% 0% 0% 0%

7 Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. 50% 50% 0% 0% 0% 8 Guru lebih mudah berkomunikasi dengan siswa. 50% 25% 0% 25% 0% 9 Hasil belajar siswa melampaui standar minimal (KKM). 75% 0% 0% 25% 0%

10 Penyampaian materi dengan metode ini mempermudah

guru. 25% 75% 0% 0% 0%

Tabel 7 menunjukan bahwa (75%) responden guru setuju terhadap pebelajaran

menggunakan media Web E-Learning. Hal ini menunjukan bahwa indikator efektivitas

belajar tentang guru yang mampu merancang, mengelola, mengolah, dan menerapkan media

pembelajaran telah mampu dilakukan oleh guru [17]. Dengan melihat hasil belajar dari siswa

kelas eksperimen (75%) dari respoden guru setuju dengan nilai dari hasil belajar siswa

melampaui standar minimal (KKM) yang terdapat dalam Tabel 5. Dengan demikian sesuai

dengan kriteria Ketuntasan belajar menurut Nurgana (1985), pembelajaran dapat dikatakan

tuntas apabila sekurang-kurangnya 75 % dari jumlah siswa telah memperoleh nilai = 60

dalam peningkatan hasil belajar [18].

Dalam penelitian ini terdapat hambatan dan tantangan dalam pembelajaran

menggunakan Web E-Learning. Data tersebut didapatkan dari hasil wawancara terhadap

siswa yang kurang setuju dengan diterapkanya pembelajaran menggunakan media Web E-

Learning (4%). Mengungkapkan bahwa, hal yang membuat siswa tersebut kurang setuju

karena pembelajaran yang diterapkan menuntut siswa harus sering membuka Web E-

Learning tersebut, sedangkan siswa tersebut tidak memiliki koneksi internet yang

mencukupi. Hal ini dapat disiasati dengan mengubah cara pembelajaran yang terstuktur atau

diadakan penjadwalan, sehingga siswa hanya diharuskan mengakses Web E-learning setiap

jadwal yang ditetapkan sebelumnya. Pengelolaan sarana prasarana yang baik akan menunjang

kelancaran dalam proses pembelajaran sebab tersedianya sarana prasarana siap pakai saat

dibutuhkan [19]

Pembelajaran Bimbingan TIK di SMP Negeri 1 Salatiga menggunakan media Web E-

Learning menunjukan hasil yang memuaskan. Tabel 4 menunjukan bahwa Siswa merasa

lebih nyaman dengan metode pembelajaran ini. Guru juga memberikan pendapat yang sama,

ditunjukan pada Tabel 7, Dengan menggunakan media Web E-learning guru merasa lebih

mudah dalam menyampaikan materi yang diberikan tanpa harus mempertimbangan waktu

jam pelajaran yang sangat terbatas.

Guru juga merasa lebih puas dengan hasil yang diperoleh oleh siswa. Ditunjukan pada

tabel 3, Siswa kelas eksperimen yang menggunakan media Web E-learning memiliki rata-rata

Page 14: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

13

nilai yang tinggi. (90,5) untuk tugas kelas, (92,5) pada tugas rumah dan (94,1) dari ulanagan

harian. Perbandingan nilai antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sangat signifikan

ditunjukan oleh Tabel 4. Perbandingan waktu dalam minggu yang dibutuhkan untuk

menyampaikan materi dalam hal ini 3 materi yaitu 3 minggu untuk kelas eksperimen, dan 4

minggu untuk kelas kontrol.

Dari hasil respon siswa pada Tabel 6, (88,4%) siswa setuju dengan diterapkanya

pembelajaran dengan media Web E-learning. Model pembelajaran dikatakan efektif jika

dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi lebih

termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Serta siswa

belajar dalam keadaan yang menyenangkan [16] dari pernyataan tersebut selaras dengan

respon siswa yaitu (87%) siswa lebih nyaman menggunakan media Web E-Learning. (87,5%)

siswa lebih senang menggunakan media pembelajaran Web E-learning.

Dari hasil wawancara dengan siswa yang kurang setuju dengan diterapkanya media

Web E-learning memberikan tanggapan jika metode ini sebernarnya cocok untuk

pembelajaran. Tetapi, penjadwalan harus lebih terstruktur agar siswa tidak selalu membuka

web tersebut untuk mengetahui informasi tentang mata pelajaran Bimbingan TIK. Dari

pernyataan tersebut guru menjelaskan bahwa sistem pembelajaran ini akan diperbaiki /

dibenahi lagi agar semua siswa dapat menggunakan media ini secara nyaman. Selanjutnya

penjadwalan akan digunakan agar siswa hanya akan membuka media tersebut setelah

medapatkan pengumuman dari guru yang bersangkutan jika ada kuis atau materi yang

diunggah ke web.

Hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran ini menjukan bahwa kelas

eksperimen yang menggunakan media pembelajaran Web E-learning memiliki nilai rata-rata

kelas yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang ditunjukan pada tabel 4. Pada kelas

eksperimen hanya 3 siswa dari 24 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Ketiga

siswa tersebut mendapatkan nilai masing-masing 80, sedangkan KKM di SMP Negeri 1

Salatiga 85.

5. KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media Web E-learning terbukti

efektif. Dari segi efisiensi waktu, pada Tabel 3 menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan

kelas yang menggunakan media Web E-Learning dalam penelitian ini kelas eksperimen lebih

sedikit dari yang tidak menggunakan atau kelas kontrol, yaitu empat pertemuan untuk kelas

kontrol dan tiga pertemuan untuk kelas eksperimen untuk menyampaikan tiga materi.

Kemudian dari segi hasil belajar siswa pada Tabel 4, rata – rata nilai kelas eksperimen yang

diterapkan proses pembalajaran manggunakan WeB E-Learning lebih tinggi dibandingkan

kelas kontrol yaitu sebagai berikut: (90,5) Nilai tugas Kelas, (92,5) Nilai tugas rumah, dan

(94,1) Nilai ulangan harian pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol (87,2) Nilai

Tugas kelas, (86,6) Nilai tugas rumah, dan (86,1) Nilai ulangan harian. Dari segi respon

positif siswa ditunjukan pada Tabel 6 responden siswa (88,4%) setuju dengan diterapkannya

media Web E-Learning untuk proses pembelajaran dan Sebanyak (87,5%) responden siswa

setuju dan senang belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang diterapkan, Hal ini

sesuai dengan indikator efektivitas yaitu dengan tumbuhnya minat dan perhatian siswa

sehingga memotivasi siswa untuk belajar secara individu serta memicu timbulnya persaingan

antar murid dalam proses belajar [5]. Dari segi guru yang ditunjukan pada Tabel 7, (75%)

guru setuju dengan diterapkanya media pebelajaran ini karena dapat membantu dalam proses

pembelajaran. Guru juga berpendapat bahwa siswa lebih aktif setelah diterapkanya

pembelajaran berbasis Web E-Learning.

Page 15: PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN … · 2018. 3. 12. · Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip

14

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Bangkok, U. N. E. S. C. O. (2004). Integrating ICTs into education: Lessons learned.

UNESCO Bangkok. Retrieved March, 21, 2011.

[2] Siahaan, S. M. (2012, July). Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

Pembelajaran Fisika. In Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Sriwijaya, 4

Juli 2012. (Energi, Lingkungan, dan Teknologi Masa Depan: Tantangan dan Peluang

Ilmu Fisika) (pp. 13-20). PT. Mitra Intimarga.

[3] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta; Bumi aksara,

1998), h.2

[4] James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999

[5] Popham, W. James. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terjemahan). Jakarta:

Rineka cipta.

[6] Education, I. T. (2010). A Regional Guide.

[7] Lloyd, Margaret (2005). Towards a definition of the integration of ICT in the

classroom. In AARE 2005, AARE, Eds. Proceedings AARE '05

[8] Allan, 2005. understanding how technology paradoxes affect in internet service quality.

internet research electronic networking application and policy.

[9] Hakim, Lukmanul dan Musalini, Uus. 2004. Cara Cerdas menguasai Layout, Desain

dan Aplikasi Web. Jakarta. Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

[10] Jaya Kumar C. Koran. 2002, Aplikasi E-Learning dalam pengajaran dan pembelajaran

di Sekolah Malaysia.

[11] Aih Ervanti, 2014. Analisis Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

dalam Mendukung Proses Belajar Mengajar SMP Negeri di Salatiga” Salatiga.

[12] Mishadin, 2012 “Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata

Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Sedayu

Bantul”.

[13] Ahmad Zanin, 2014 “Efektivitas Penerapan E-Learning model Edmodo dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Hasil Belajar Siswa”.

[14] Alsa, Asmadi. (2004) Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[15] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

[16] Muhammad Syarief, 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Kontekstual di SMK Negeri

1 Majalengka, Universitas Pendidikan Indonesia

[17] Harry Firman, 1987. Efektivitas Belajar. Jakarta.

[18] Endi Nurgana, 1985. Statistika untuk Penelitian, Penerbit CV. Permadi, Bandung.

[19] Rosivia (2014) “Peningkatan Pengelolaan Sarana Prasarana Pendidikan di SMP

Negeri 10 Padang” Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol. 2 no 2 661-831