penggunaan metode inkuiri dalam proses pembelajaran

204
1 PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN TEMA PERMAINAN UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI KELAS III SD NEGERI 02 LUBUK MALAKO SOLOK SELATAN TESIS OLEH: A S M I Y A N T I NIM. 19810 Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan KONSENTRASI PENDIDIKAN KELAS AWAL SD PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

1

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES

PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN TEMA PERMAINAN

UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

DI KELAS III SD NEGERI 02 LUBUK MALAKO

SOLOK SELATAN

TESIS

OLEH:

A S M I Y A N T I

NIM. 19810

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

mendapatkan gelar Magister Pendidikan

KONSENTRASI PENDIDIKAN KELAS AWAL SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

2

ABSTRACT

Asmiyanti. 2012. "Using Inquiry Methods In Learning Process With

Thematic Theme Activities and Games For Improved Learning

Outcomes in Grade III SD Negeri 02 Lubuk Malako South

Solok". Thesis. Primary Education Studies Program. State

University Graduate Program field

Based on preliminary studies conducted in third grade elementary school

02 Lubuk Malako South Solok show that learning is still performed in the

conventional thematic. Where in the learning process of teachers dominate

thematic learning using lecture method. This leads to less active student learning

and learning outcomes obtained low.

This study aims to look at the planning, execution, and learning outcomes

of learners in thematic learning to use inquiry method. The subjects were two

teachers and third grade students of SDN 02 Lubuk Malako South Solok district

totaling 18 people. The selection of subjects was based on the study of students

are low in thematic learning especially in the theme of the game.

This type of research is action research class. This study used a qualitative

approach supported quantitative approach. The research was conducted in two

cycles, starting in January to June 2012. During the study, researchers

collaborated with two third-grade teacher. Data were obtained in the form of

qualitative and quantitative data. Qualitative data were collected through

observation and field notes. Quantitative data obtained through performance tests

and observation activities of teachers and learners.

The research findings indicate that the use of inquiry method can improve

the learning process on a theme thematic games in class III SD. This increase is

evident from the results of the learning plan an average of 75 in the first cycle to

93 on the second cycle, aspects of the implementation of the activities of teachers

average 78 in the first cycle to 89 on the second cycle, aspects of the

implementation of the activities of students on average 70 in the first cycle to 88

on the second cycle, as well as aspects of the learning outcomes from an average

of 73 in the first cycle increased to 87. Based on the findings, it can be concluded

that the use of inquiry method can improve the process of thematic learning in

planning, execution, and learning outcomes due to the use of inquiry method

learners are more motivated and active in learning

Page 3: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

3

ABSTRAK

Asmiyanti. 2012. “Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Proses Pembelajaran

Tematik Dengan Tema Permainan Untuk Peningkatan Aktivitas dan

Hasil Belajar di Kelas III SD Negeri 02 Lubuk Malako Solok Selatan”.

Tesis. Program Studi Pendidikan Dasar. Program Pascasarjana

Universitas Negeri padang

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di kelas III SD Negeri

02 Lubuk Malako Solok Selatan menunjukkan bahwa pembelajaran tematik masih

dilaksanakan secara konvensional. Dimana dalam proses pembelajaran guru

mendominasi pembelajaran tematik dengan menggunakan metode ceramah. Hal

ini menyebabkan siswa kurang aktif dalam belajar dan hasil belajar yang

diperolehnya rendah.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perencanaan, pelaksanaan, dan hasil

belajar peserta didik dalam pembelajaran tematik dengan penggunaan metode

inkuiri. Subjek penelitian ini adalah 2 orang guru dan peserta didik kelas III SDN

02 Lubuk Malako kabupaten Solok Selatan yang berjumlah 18 orang. Pemilihan

subjek penelitian didasarkan pada hasil belajar peserta didik yang rendah dalam

pembelajaran tematik khususnya pada tema permainan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung pendekatan

kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dimulai pada bulan Januari

sampai Juni 2012. Selama penelitian, peneliti berkolaborasi dengan dua orang

guru kelas III. Data penelitian diperoleh dalam bentuk data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui observasi dan catatan lapangan.

Data kuantitatif diperoleh melalui tes unjuk kerja dan observasi aktivitas guru dan

peserta didik.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri dapat

meningkatkan proses pembelajaran tematik pada tema permainan di kelas III SD.

Peningkatan tersebut terlihat dari hasil perencanaan pembelajaran dari rata-rata 75

pada siklus I menjadi 93 pada siklus II, aspek pelaksanaan dari aktivitas guru dari

rata-rata 78 pada siklus I menjadi 89 pada siklus II, aspek pelaksanaan dari

aktivitas peserta didik dari rata-rata 70 pada siklus I menjadi 88 pada siklus II,

serta aspek hasil belajar dari rata-rata 73 pada siklus I meningkat menjadi 87.

Berdasarkan temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

inkuiri dapat meningkatkan proses pembelajaran tematik pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan hasil belajar karena dengan penggunaan metode inkuiri peserta

didik lebih termotivasi dan aktif dalam pembelajaran.

Page 4: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

4

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya, tesis dengan judul ”Penggunaan Metode Inkuiri Dalam

Proses Pembelajaran Tematik Dengan Tema Permainan Untuk Peningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SD Negeri 02 Lubuk Malako

Solok Selatan” adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik baik di Universitas Negeri Padang maupun perguruan tinggi

lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa ada

bantuan dari pihak lain, kecuali arahan pembimbing.

3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas dan

dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan disebutkan nama

pengarang dan ada pada daftar rujukan.

4. Pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh

karena karya tulis ini, serta sanksi lainya sesuai dengan norma dan ketentuan

hukum yang berlaku.

Padang, November 2012

Saya yang Menyatakan

Asmiyanti

Page 5: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkatNya

penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul “PenggunaanMetode

Inkuiri Dalam Proses Pembelajaran Tematik dengan Tema Permainan Untuk

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar di Kelas III SDN 02 Lubuk Malako

Solok Selatan”.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran tematik dengan penggunaan

metode inkuiri di kelas III SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan.

Penelitian tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh

sebab itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Firman, MS selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dr.Farida F,

MT, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang dengan rela dan ikhlas

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, nasehat, dan

sarannya demi penyelesaian dan kesempurnaan penelitian ini

2. Bapak Prof. Dr. Aliasar, M.Ed, Bapak Drs. Yalvema Miaz, MA, Ph.D, dan Ibu

Dr. Mardiah Harun, M.Ed selaku tim penguji yang telah tulus ikhlas

memberikan sumbangan pemikiran, pengetahuan, dan arahan dalam rangka

perbaikan penelitian ini

3. Ayahanda Ma’ini (Alm) dan Ibunda Rabiatun serta Bapak mertua Radius dan

Ibu mertua Arnis yang telah memberikan dorongan semangat dan iringan do’a

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini untuk meraih pendidikan

Magister (S.2)

4. Suami tercinta (Jonefri) beserta anak-anakku tersayang (Akbar Rahmad,

Maijoyan Tifani,dan Aifa Nabila) yang memberikan motivasi besar bagi

penulis untuk menyelesaikan pendidikan Magister (S.2)

5. Saudara-saudaraku (Zuljadi, Zulkifli, dan Asmadeni) serta kakak dan adik

iparku (Gusmawati dan Mimi Vianora) yang telah memberikan bantuan materil

maupun semangat bagi penulis dalam menyelesaikan penelitian ini

6. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan, Bapak Kepala

UPTD Pendidikan Kecamatan Sangir Jujuan, dan Ibu Kepala SDN 02 Lubuk

Page 6: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

6

Malako yang telah memberikan izin bagi penulis dalam melaksanakan

penelitian ini

7. Bapak / ibu guru, teman sejawat dan guru lainya pada SDN 02 Lubuk Malako

yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini

8. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi Kelas Awal SD

kelas kerjasama kabupaten Solok Selatan yang telah memberikan masukan

demi kesempurnaan tesis ini

9. Semua pihak yang telah membantu memberikan dorongan baik moral dan

materil dalam menyelesaiakan tesis ini

Penulis dengan rasa kerendahan hati dan segala kekurangan dalam penulisan

tesis ini, mengharapkan kontribusi yang kontruktif dari pembaca, dan akhir kata

penulis mengharapkan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Padang, Agustus 2012

Penulis,

Page 7: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

7

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ................................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

PERSETUJUAN AKHIR .............................................................................. iii

PERSETUJUAN KOMISI ............................................................................ iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ............................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis ................................................................................ 9

1. Pembelajaran dengan Pendekatan Tematik di SD ........................ 9

a. Pengertian Pembelajaran Tematik di SD ................................ 9

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik di SD ............................. 10

c. Manfaat Pembelajaran Tematik di SD .................................... 10

d. Prinsip Penentuan Tema .......................................................... 12

2. Hakekat Metode Pembelajaran ..................................................... 13

a. Pengertian Metode ................................................................... 13

b. Macam-macam Metode ............................................................ 14

c. Metode Inkuiri ......................................................................... 14

d. Bahasa Indonesia ...................................................................... 19

e. Hakekat Matematika di SD ...................................................... 22

Page 8: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

8

f. Hakekat Bidang IPA ................................................................ 25

3. Aktivitas Belajar............................................................................. 28

4. Hasil Belajar ............................................................................. 29

B. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 35

1. Setting Penelitian .......................................................................... 36

2. Subjek Penelitian ……………………………………………….. 36

3. Waktu / Lama Penelitian ……………………………………….. 37

B. Alur Penelitian .................................................................................. 37

C. Prosedur Penelitian ........................................................................... 39

D. Data dan Sumber Data ...................................................................... 43

E. Instrumen Penelitian ......................................................................... 43

F. Analisis Data ..................................................................................... 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 47

1. Hasil Penelitian Siklus I ................................................................ 47

2. Hasil Penelitian Siklus II ............................................................... 66

B. Pembahasan........................................................................................ 82

1. Pembahasan Siklus I ...................................................................... 83

2. Pembahasan Siklus II .................................................................... 91

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................... 98

B. Implikasi…………………………………………………………….. 99

C. Saran…………………………………………………………………100

DAFTAR RUJUKAN

Page 9: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

9

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Kerangka Pemikiran ............................................................. ... 34

Gambar 2 : Alur Penelitian Tindakan Kelas ............................................ ... 38

Page 10: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

10

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Jaringan Tema Siklus I ......................................................... 103

Lampiran 2 RPP Siklus I ......................................................................... 104

Lampiran 3 Hasil Observasi RPP Siklus I ............................................... 109

Lampiran 4 Lembar Observasi (Aspek Guru) Siklus I ............................. 112

Lampiran 5 Lembar Observasi (Aspek Siswa) Siklus I .......................... 118

Lampiran 6 Rekapitulasi Nilai Pelaksanaan dari Aspek Guru dan Aspek

Siswa Siklus I .......................................................................

124

Lampiran 7 Lembar Evaluasi Sisklus I .................................................... 125

Lampiran 8 Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I ................................... 137

Lampiran 9 Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I ..................................... 138

Lampiran 10 Hasil Belajar Aspek Psikomotor Siklus I ............................. 142

Lampiran 11 Jaringan Tema Siklus II ........................................................ 146

Lampiran 12 RPP Siklus II ....................................................................... 147

Lampiran 13 Hasil Observasi RPP Siklus II ............................................. 152

Lampiran 14 Lembar Observasi (Aspek Guru) Siklus II ........................... 155

Lampiran 15 Lembar Observasi (Aspek Siswa) Siklus II .......................... 161

Lampiran 16 Rekapitulasi Nilai Pelaksanaan dari Aspek Guru dan Aspek

Siswa Siklus II ....................................................................

167

Lampiran 17 Lembar Evaluasi Siklus II ................................................... 168

Lampiran 18 Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus II ................................ 176

Lampiran 19 Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II .................................. 177

Lampiran 20 Hasil Belajar Aspek Psikomotor Siklus II ........................... 181

Lampiran 21 Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I ............. 185

Lampiran 22 Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus II ........... 186

Lampiran 23 Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Afektif ........................... 187

Lampiran 24 Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Psikomotor ..................... 188

Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian ........................................................ 189

Lampiran 26 Izin Penelitian ...................................................................... 195

Page 11: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan dalam kemajuan suatu bangsa, dan

merupakan salah satu sarana untuk menterjemahkan pesan-pesan yang

bertujuan untuk membangun watak bangsa. Masyarakat yang cerdas akan

memberi corak kehidupan masyarakat yang sesuai dengan tujuan pendidikan

nasional yang dapat membentuk manusia yang mandiri. Sumber daya

manusia yang cerdas dan mandiri dalam satu bangsa merupakan modal

utama untuk berjuang dalam menghadapi era golabalisasi saat sekarang.

Pendidikan formal meliputi tiga jenjang, yaitu pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, dimana pada setiap jenjang

pendidikan tersebut mempunyai tujuan, arah serta sasaran masing-masing.

Oleh sebab itu, Sekolah Dasar (SD) sebagai pendidikan dasar memiliki

tujuan tertentu seperti yang tercantum dalam sistem pendidikan nasional

(Depdiknas, 2003:10) yaitu pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan

yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Pendidikan dasar dalam mencapai tujuannya dibagi ke dalam dua

bentuk proses pembelajaran, yaitu pendekatan tematik dan pendekatan mata

pelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Permendiknas No.22

tahun 2003 yang menyatakan bahwa ”proses pembelajaran di Sekolah Dasar

dilaksanakan dalam dua bentuk, yaitu pembelajaran pada Kelas I, II, dan III

yang disebut dengan kelas awal (rendah) dilaksanakan melalui pendekatan

1

Page 12: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

12

tematik, sedangkan pada kelas IV, V, dan VI dilaksanakan melalui

pendekatan mata pelajaran.

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggunakan

tema tertentu dalam pembelajarannya. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan Depdiknas (2006:5) bahwa pembelajaran tematik adalah,

“pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata

pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta

didik”. Selanjutnya, Rusman (2010:254) menjelaskan, “tematik merupakan

suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individual

maupun secara kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta

prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik”.

Perkembangan peserta didik pada usia kelas awal (rendah) melihat

segala sesuatu sebagai satu keutuhan serta mampu memahami hubungan

antara konsep secara sederhana. Masnur (2008:161) menyatakan bahwa

proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan

pengalaman yang dialami secara langsung. Sejalan dengan pendapat di atas

Piaget (dalam Rusman, 2010:251) menyatakan “peserta didik dalam usia SD

(7–11 tahun) berada pada tahapan operasi konkrit, pada tahap operasi konkrit

proses pembelajaran beranjak dari hal-hal yang bersifat nyata yaitu hal-hal

yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak-atik”. Peserta didik

dalam pembelajaran dimulai dari yang nyata menuju yang konkrit, beranjak

dari hal-hal yang nyata, memandang sesuatu yang dipelajari sebagai sesuatu

yang utuh, dan dimulai dari yang sederhana ke hal-hal yang kompleks. Sesuai

dengan tahapan perkembangan peserta didik pada usia SD, proses

Page 13: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

13

pembelajaran bagi peserta didik kelas awal sebaiknya dilakukan dengan

pembelajaran tematik.

Pembelajaran tematik hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga

hasil belajar yang diperoleh sesuai dengan harapan. Sesuai dengan yang

dikemukakan Nana (2006:25) bahwa “hasil belajar adalah suatu akibat dari

proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran berupa tes yang disusun

secara terencana, baik tertulis, tes lisan maupun perbuatan”. Selanjutnya,

Oemar (2008:2) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah tingkah laku yang

timbul dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbul pertanyaan baru, perubahan

dalam tahap kebiasaan, keterampilan, kesanggupan menghargai,

perkembangan sikap sosial, emosional, dan pertumbuhan jasmani. Pendapat-

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak terampil

menjadi terampil dan hasil belajar juga dapat dilihat dari kemampuan peserta

didik dalam menyerap materi pelajaran yang telah diberikan pendidik/guru.

Perubahan tingkah laku peserta didik terjadi akibat beragam aktivitas

yang terjadi dalam pembelajaran. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Oemar (2008:90) bahwa “sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan

pada pendayagunaan asas keaktifan (aktivitas) dalam proses belajar dan

pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan”. Aktivitas belajar

peserta didik sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara

maksimal.

Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada guru kelas

III SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan terlihat pembelajaran yang disajikan

Page 14: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

14

guru di kelas membuat peserta didik kurang beraktivitas. Proses

pembelajaran yang terjadi di kelas masih bersifat satu arah yaitu guru

memberikan penjelasan di depan kelas (teacher centered) dan peserta didik

mendengarkan dan mencatat dengan baik apa yang disampaikan guru.

Peserta didik terpaku dengan apa yang dijelaskan guru dan tidak mau

mengemukakan ide-idenya ataupun bertanya bahkan cenderung diam jika

diberi pertanyaan oleh guru, metode yang digunakan kurang memotivasi

peserta didik untuk dapat belajar mandiri baik secara individu maupun secara

kelompok.

Selama proses pembelajaran berlangsung peserta didik kurang aktif

dan lebih banyak menunggu sajian dari guru. Pada saat pembelajaran

berlangsung guru kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk berinteraksi antar sesama peserta didik atau peserta didik dengan guru.

Penyajian pembelajaran masih dilakukan secara terpisah antara beberapa

mata pelajaran yang ada dan guru kurang mengaitkan pembelajaran dengan

dunia nyata peserta didik.

Guru kelas telah mencoba menggunakan berbagai bentuk metode

pembelajaran dalam proses pembelajarannya seperti belajar kelompok,

berpasangan, tanya jawab, dan penugasan yang dianggap bisa mengadakan

perbaikan, Namun hasil belajar masih belum sesuai dengan apa yang

diharapkan. Hal ini dapat dilihat pada setiap dilaksanakan ulangan harian,

hasilnya masih di bawah nilai acuan atau Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 7,0 (tujuh) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, 6,5 untuk

mata pelajaran matematika dan 6,5 untuk IPA.

Page 15: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

15

Mengatasi masalah yang dikemukakan di atas, guru hendaknya mampu

memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga masalah tersebut dapat

teratasi dengan baik. Dari beberapa metode pembelajaran yang dapat

diandalkan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran yang salah satunya

adalah metode inkuiri.

Melalui metode inkuiri pelaksanaan pembelajaran tematik akan

menjadi lebih menyenangkan karena peserta didik belajar aktif, berfikir

secara kritis untuk menemukan jawaban dari suatu masalah dengan

menggunakan langkah-langkah tertentu yang didukung oleh data yang ada.

Dengan metode inkuiri, peserta didik akan memproses pengalaman belajar

sendiri dan mampu mengembangkan segenap potensi yang ada pada peserta

didik itu sendiri dan akhirnya akan dapat mengembangkan ketiga aspek

tuntutan pendidikan yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal di atas sesuai

dengan yang ditegaskan Wina (2008:196) yaitu metode inkuiri adalah,

”Kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis

dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

masalah yang dipertanyakan.”

Metode inkuiri menuntut peserta didik untuk berfikir secara kritis dan

mampu memecahkan permasalahan serta mengambil keputusan secara

objektif. Metode ini melibatkan peserta didik dalam kegiatan intelektual, agar

kemampuan berpikir peserta didik berkembang secara optimal, sehingga

pengalaman belajar menjadi bermakna dalam kehidupan nyata. Selain itu

penggunaan metode inkuiri dapat menumbuhkan rasa ingin tahu yang dimiliki

peserta didik lebih tinggi sehingga merupakan dorongan utama untuk

Page 16: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

16

menemukan sendiri pengetahuannya, dan pembelajaran akan bertahan lama

dalam ingatan peserta didik, karena peserta didik tidak hanya dituntut

menghafal fakta-fakta yang diberikan guru, tetapi peserta didik berusaha

menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, peneliti

tertarik untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas III melalui

penelitian tindakan kelas dengan judul “Penggunaan Metode Inkuiri dalam

Proses Pembelajaran Tematik untuk Peningkatan Aktivitas dan Hasil

Belajar di Kelas III SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, terdapat banyak

faktor yang mempengaruhi rendahnya aktivitas dan hasil belajar peserta

didik. Masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: (1) proses pembelajaran masih bersifat satu arah, (2) peserta didik

hanya mendengar dan mencatat apa yang disampaikan guru, (3) peserta didik

tidak mau mengemukakan ide-idenya, (4) guru masih menggunakan buku

paket sebagai pedoman pembelajaran,(5) peserta didik kurang aktif dalam

proses pembelajaran, (6) kurangnya kesempatan peserta didik untuk berin-

teraksi antar sesama peserta didik, (7) guru kurang memberdayakan sumber

belajar yang ada di sekolah, (8) penyajian pembelajaran masih dilakukan

secara terpisah atau bidang studi, dan (9) guru kurang mengaitkan pembe-

lajaran dengan dunia nyata peserta didik, (10) kurang memotivasi siswa untuk

belajar mandiri baik secara kelompok maupun secara individu.

Page 17: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

17

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan penelitian dan karena keterbatasan

waktu serta tenaga yang ada tidak memungkinkan semua masalah yang

teridentifikasi dapat diteliti, maka penelitian ini terfokus pada penggunaan

metode inkuiri dalam proses pembelajaran tematik untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar di kelas III SD N 02 Lubuk Malako Solok Selatan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah pada

penelitian adalah:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran tematik untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar dengan menggunakan metode inkuiri di kelas

III SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan?

2. Bagaimanakah pelaksanaan proses pembelajaran tematik dengan

menggunakan metode inkuiri untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa di kelas III SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan?

3. Bagaimanakah penilaian hasil pembelajaran tematik dengan menggu-

nakan metode inkuiri di kelas III SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan :

1. Perencanaan pembelajaran tematik untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar dengan menggunakan metode inkuiri di kelas III SDN 02

Lubuk Malako Solok Selatan.

Page 18: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

18

2. Pelaksanaan proses pembelajaran tematik dengan menggunakan metode

inkuiri untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas III

SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan.

3. Penilaian hasil pembelajaran tematik dengan menggu-nakan metode

inkuiri di kelas III SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat akademik yakni sebagai bahan kajian ilmiah bagi peneliti sendiri

dalam proses pembelajaran di sekolah khususnya pengembangan

pembelajaran tematik,

2. Memberikan masukkan bagi Dinas Pendidikan Solok Selatan untuk dapat

memotivasi penggunaan metode inkuiri dan mengembangkannya dalam

kegiatan KKG.

3. Kepala sekolah dan guru di SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan untuk

lebih baik memberikan perhatian, terhadap proses pembelajaran di sekolah

khususnya pembelajaran tematik,

4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian

selanjutnya dan juga sebagai penelitian yang relevan,

5. Bagi peneliti sendiri sebagai guru untuk menambah wawasan,

pengetahuan, keterampilan dan sikap berkenaan dengan proses

pembelajaran khususnya pengembangan pembelajaran tematik dengan

metode inkuiri

Page 19: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis

1. Pembelajaran dengan Pendekatan Tematik di Sekolah Dasar

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran bagi peserta didik di kelas awal Sekolah Dasar

dilakukan dengan pembelajaran tematik, hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Depdiknas (2006:5) bahwa pembelajaran tematik

adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk

mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada peserta didik. Selanjutnya, dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2008:253) mengemukakan

pembelajaran tematik adalah “ pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema dan melibatkan/mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga

dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa”. Pembelajaran

bermakna dalam tematik artinya peserta didik akan memahami konsep-

konsep yang dipelajari melalui pengalaman langsung dan

menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahami.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang bertolak dari suatu tema

untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan

pengalaman yang bermakna bagi peserta didik.

10

Page 20: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

20

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki beberapa karakteristik. Menurut

Rusman (2010:258) karakteristik pembelajaran tematik adalah:

(1) berpusat pada peserta didik, pembelajaran tematik menempatkan

peserta didik sebagai subjek belajar, sedangkan guru sebagai fasilitator,

(2) memberikan pengalaman langsung, pembelajaran tematik

menghadapkan peserta didik pada suatu yang nyata sebagai dasar

memahami yang abstrak, (3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas,

fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema yang paling dekat

berkaitan dengan kehidupan peserta didik, (4) menyajikan konsep dari

berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, (5) bersifat

fleksibel (luwes), (6) hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan

kebutuhan peserta didik, (7) menggunakan prinsip belajar sambil bermain

dan menyenangkan.

Pendapat di atas menjelaskan bahwa pembelajaran tematik

mempunyai prinsip yang dapat memadukan beberapa mata pelajaran

dengan satu tema dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan minat

peserta didik.

c. Manfaat Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki beberapa manfaat. Menurut

Masnur (2008: 164) manfaat pembelajaran tematik adalah, (1) peserta

didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, (2) peserta

didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai

kompetensi dasar antar mata pelajataran dalam tema yang sama,

Page 21: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

21

(3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan,

(4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan

mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik, (5) peserta

didik mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi

disajikan dalam konteks tema yang jelas, (6) peserta didik mampu lebih

bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata,

(7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan

secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus.

Selanjutnya, Rusman (2010:258) mengemukakan manfaat

pembelajaran tematik adalah, (1) menggabungkan beberapa kompetensi

dasar akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat

dikurangi, (2) peserta didik dapat melihat hubungan-hubungan yang

bermakna sebab materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau

alat, bukan tujuan akhir, (3) pembelajaran tidak terpecah-pecah karena

peserta didik dilengkapi dengan pengalaman belajar yang lebih terpadu,

(4) memberikan penerapan-penerapan dari dunia nyata, (5) penguasaan

materi pembelajaran akan semakin baik dan meningkat karena adanya

keterpaduan antara mata pelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat

pembelajaran tematik adalah peserta didik dapat memusatkan perhatian

pada satu tema, pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam

dan berkesan, pembelajaran tidak terpecah-pecah karena peserta didik

dilengkapi dengan pengalaman belajar yang lebih terpadu, memberikan

penerapan-penerapan dari dunia nyata, dan penguasaan materi

Page 22: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

22

pembelajaran akan semakin baik dan meningkat karena adanya

keterpaduan antara mata pelajaran.

d. Prinsip Penentuan Tema

Memilih dan menetapkan tema yang dapat mempersatukan

kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang akan

dipadukan perlu memperhatikan beberapa prinsip. Hal ini sesuai dengan

yang dikemukakan oleh BSNP (2006:11) bahwa prinsip penentuan tema

adalah:

(1) memperhatikan liingkungan yang terdekat dengan peserta

didik, (2) dari yang termudah menuju yang sulit, (3) dari yang se-

derhana menuju yang komplek, (4) dari yang konkret ke abstrak,

(5) tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses

berpikir pada peserta didik, (6) ruang lingkup tema disesuaikan

dengan usia dan perkembangan peserta didik, termasuk minat,

kebutuhan, dan kemampuannya.

Selanjutnya, Rusman (2010:262) menyatakan prinsip memilih

tema adalah: (1) tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya

proses berpikir pada diri peserta didik serta terkait dengan cara dan

kebiasaan belajarnya, (2) ruang lingkup tema harus disesuaikan dengan

usia dan perkembangan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan

kemampuannya, (3) penetapan tema dimulai dari lingkungan yang

terdekat dan dikenali oleh peserta didik.

Pendapat di atas dapat disimpulkan prinsip memilih tema adalah:

(1) tema dipilih dimulai dari lingkungan yang terdekat peserta didik, (2)

tema yang dipilih dari yang mudah menuju yang sulit, (3) dari yang

sederhana menuju yang kompleks, (4) dari yang konkret ke abstrak, (5)

tema sesuai dengan usia dan perkembangan peserta didik, (6) tema

Page 23: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

23

dipilih memungkinkan terjadinya proses berpikir pada peserta didik.

Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah permainan yang dilakukan

di kelas III SD Negeri 02 Malako Solok Selatan.

2. Hakikat Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode

Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-

cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru dalam proses

pembelajaran di dalam kelas. Peranan metode pembelajaran adalah

alat untuk menciptakan proses pembelajaran atau interaksi edukatif

antara peserta didik dengan guru sebagai pendidik. Melalui metode

pembelajaran diharapkan dapat tumbuh berbagai aktivitas

pembelajaran bagi peserta didik. Dengan menggunakan metode

pembelajaran akan dapat menciptakan hubungan atau interaksi antara

guru dengan peserta didik dalam pembelajaran. Sesuai dengan yang

dijelaskan Nana (2000:76), metode pembelajaran adalah “Cara yang

dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta

didik pada saat berlangsungnya pengajaran”.

Selanjutnya, Abu (2005:52) menjelaskan bahwa metode

pembelajaran adalah “Teknik penyajian yang dikuasai guru untuk

mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik di

dalam kelas, baik secara individu atau secara kelompok, agar

pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh peserta

didik dengan baik”.

Page 24: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

24

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan, metode

pembelajaran adalah cara-cara untuk melakukan aktifitas yang

dilaksanakan oleh pendidik dan peserta didik untuk saling

berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses

pembelajaran berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran /

pembelajaran tercapai.

b. Macam-Macam Metode

Agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan apa yang telah

dirumuskan, kita perlu mengetahui macam-macam metode yang

sering digunakan dalam proses pembelajaran, seperti metode

ekspositori, demonstrasi, role playing, discoveri, dan inkuiri. Hal ini

dijelaskan lagi oleh Nana (2000:77) macam-macam metode

pembelajaran diantaranya adalah : ”Metode ekspositori, demonstrasi,

resitasi, role playing, discovery, dan inkuiri”.

c. Metode Inkuiri

1). Pengertian Metode Inkuiri

Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang

menempatkan peserta didik pada proses penemuan suatu konsep.

Melalui metode inkuiri peserta didik dilatih kritis-kreatif untuk

memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari, sehingga dapat lebih membuat peserta didik

mampu untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam

kehidupannya. Sesuai dengan yang ditegaskan Sapriya (2007:234)

metode inkuiri adalah ”Pembelajaran yang memfokuskan kepada

Page 25: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

25

pengembangan kemampuan peserta didik dalam berfikir reflektif

dan kritis-kreatif”.

Metode inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang

mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara

sistematis, logis, kritis, dan analitis dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa

ingin tahu. Hal ini diperkuat oleh Wina (2008:196), metode

inkuiri adalah “Kegiatan pembelajaran yang menekankan pada

proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan.”

Metode inkuiri dilakukan untuk mencari dan menemukan

sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Metode

inkuiri mendorong peserta didik untuk menemukan sendiri

pengetahuannya. Rasa ingin tahu yang dimiliki peserta didik akan

mendorong mereka untuk melakukan penyelidikan. Sesuai dengan

yang dikemukan oleh Abu (2005:76) bahwa metode inkuiri adalah

dikatakan dengan “Penyelidikan.” Penyelidikan merupakan suatu

proses penemuan terhadap suatu pemecahan masalah.

Metode inkuiri menuntut peserta didik lebih banyak belajar

sendiri untuk memecahkan persoalan-persoalan yang ditemukan

dalam pembelajaran, dengan mengumpulkan data yang ada.

Metode inkuiri benar-benar menempatkan peserta didik sebagai

subjek belajar yang berpikir ilmiah. Hal ini ditegaskan oleh Abil

Page 26: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

26

(2009:1) ”Inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya

menanamkan dasar berpikir ilmiah pada diri peserta didik, sehingga

dalam proses pembelajaran peserta didik lebih banyak belajar

sendiri, mengembangkan kreatifitas dalam memecahkan masalah.”

Metode inkuiri keterlibatan peserta didik secara aktif

menemukan sendiri pengetahuan untuk menjawab rasa ingin tahu

yang dimiliki oleh peserta didik. Inkuiri juga melibatkan peserta

didik aktif dalam mencari apa yang dibutuhkan dalam

menyelesaikan suatu persoalan. Pendapat ini diperkuat oleh Haury

(dalam Iwan 2008:1) yang menyatakan, ”Metode inkuiri berkaitan

dengan aktifitas dan keterampilan aktif yang fokus kepada

pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa

ingin tahu”.

Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa metode inkuiri

merupakan suatu teknik atau cara dimana peserta didik mampu

menemukan sendiri jawaban dari sebuah masalah yang ditemui

dalam pembelajaran melalui penelitian atau penyelidikan.

2). Langkah-langkah Metode Inkuiri

Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran mempunyai

langkah-langkah tertentu dalam penerapannya. Sesuai dengan yang

dikemukakan Wina (2008:202), langkah-langkah metode inkuiri

dalam pembelajaran dapat dilakukan dalam berbagai tahap, yaitu:

(a) Orientasi, pada langkah ini guru membina suasana atau

iklim pembelajaran yang responsif. Dalam tahap ini guru

menyampaikan topik, tujuan dan langkah-langkah

pembelajaran, (b) Merumuskan masalah, pada langkah ini

Page 27: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

27

guru membimbing peserta didik merumuskan masalah sesuai

dengan topik yang ditentukan, (c) Merumuskan hipotesis,

tahap dimana peserta didik merumuskan jawaban sementara

dari masalah yang dikaji. Pada tahap ini dituntut wawasan

yang luas dan pengalaman yang ada bagi peserta didik, (d)

Mengumpulkan data, menjaring informasi yang dibutuhkan

untuk menguji hipotesis yang diajukan, mengumpulkan data

ini merupakan proses yang sangat penting dalam

pengembangan intelektual peserta didik, (e) Menguji

hipotesis, pada proses ini peserta didik menentukan jawaban

yang dianggap diterima sesuai dengan data pada saat

pengumpulan data, (f) Merumuskan kesimpulan,

merumuskan kesimpulan merupakan bagian akhir dalam

proses pembelajaran. Pada tahap ini guru memberikan data

yang akurat agar kesimpulan dapat diterima dengan benar.

Selanjutnya, Hamalik (20004:221) mengemukakan langkah-

langkah penggunaan Pendekatan Inkuiri sebagai berikut :

(1) Mengidentifikasi dan merumuskan situasi yang menjadi

fokus inkuiri secara tepat, (2) mengajukan suatu pertanyaan

tentang fakta, (3) memformulasikan hipotesis atau beberapa

hipotesis untuk menjawab pertanyaan pada langkah ke-2, (4)

mengumpulkan informasi yang relevan dengan hipotesis dan

menguji setiap hipotesis dengan data yang terkumpul, (5)

merumuskan jawaban atas pertanyaan sesungguhnya dan

menyatakan jawaban sebagai proposisi tentang fakta.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa langkah-langkah pendekatan inkuiri adalah sebagai berikut:

Orientasi, merumuskan masalah yang sesuai dengan topik

pembelajaran, menetapkan jawaban sementara (hipotesis) dari

permasalahan, mengumpulkan informasi data untuk menjawab atau

menguji hipotesis, menganalisis dan menyajikan data dalam bentuk

laporan atau kesimpulan, dan mengaplikasikan kesimpulan dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 28: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

28

3). Kelebihan Metode Inkuiri

Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan atau

keunggulan begitu juga dengan metode inkuiri. Metode inkuiri

mampu mengembangkan semua kemampuan peserta didik dari

segala aspek secara seimbang sehingga pembelajaran dianggap

lebih bermakna. Metode inkuiri memberikan ruang pada peserta

didik untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka dan sesuai

dengan perkembangan psikologi belajar peserta didik. Dengan

menggunakan metode inkuiri pembelajaran dianggap lebih

bermakna karena metode inkuiri menekankan kepada

pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara

seimbang, metode inkuiri juga dapat melayani kebutuhan peserta

didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Hal di atas

dipertegas oleh Wina (2008:208) kelebihan metode inkuiri adalah :

(1) Inkuiri merupakan metode pembelajaran yang

menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran

dianggap lebih bermakna, (2) Inkuiri dapat memberikan

ruang pada peserta didik untuk belajar sesuai gaya belajar

mereka, (3) Inkuiri merupakan metode yang dianggap

sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang

menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku

berkat adanya pengalaman, (4) Inkuiri dapat melayani

kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan di atas

rata-rata.

Metode inkuiri juga dapat mengembangkan cara berpikir

ilmiah peserta didik melalui bertanya, menjawab, dan

menyimpulkan sendiri jawaban dari masalah yang ada, dengan

metode inkuiri juga melatih peserta didik menjadi warga yang

Page 29: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

29

demokrasi. Pendapat di atas dipertegas oleh Abu (2005:79)

kelebihan dari metode inkuiri adalah : “(1) Perkembangan cara

berpikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari jawaban, dan

menyimpulkan keterangan dengan inkuiri dapat dikembangkan

seluas-luasnya, (2) Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan

positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.”

Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan kelebihan dari

metode inkuiri adalah: mampu membentuk perkembangan peserta

didik dari segala aspek, baik kognitif, afektif, dan psikomotor

sehingga pembelajaran yang diterima lebih bermakna. Dan

menjadikan peserta didik menjadi warga yang demokrasi.

d. Bahasa Indonesia

1). Hakekat Berbicara

(a) Pengertian Berbicara

Menurut Tarigan (dalam Novi, 2006:60) “berbicara adalah

kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata

untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran,

gagasan, dan perasaaan”. Sedangkan menurut Saleh (2006:83)

“berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang amat

fungsional dalam kehidupan sehari-hari”. Selanjutnya, Dewi

(2009:1) menjelaskan “berbicara adalah keterampilan

menyampaikan pesan melalui bahasa lisan untuk mencapai tujuan

tertentu”.

Page 30: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

30

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat penulis

simpulkan bahwa berbicara adalah keterampilan yang dimiliki

seseorang dalam menyampaikan pikiran, gagasan, perasaan dan

pendapat kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan

secara jelas.

(b) Tujuan Berbicara

Berbicara tentunya memiliki tujuan tertentu dalam

pembelajarannya. Menurut Isah (2007:60) “tujuan berbicara adalah

untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara

efektif, maka seyogyanyalah pembicara memahami makna segala

sesuatu yang ingin disampaikan, pembicara harus mengevaluasi

efek komunikasinya terhadap para pendengarnya”. Kemudian,

Dewi (2010:1) menyatakan “tujuan seseorang untuk berbicara

adalah untuk menyampaikan pesan kepada orang lain dan ingin

mendapatkan responsi atau reaksi, dimana responsi atau reaksi itu

merupakan suatu hal yang menjadi harapan”.

Selanjutnya, Tarigan (dalam Novi, 2006:193) mengemuka-

kan tujuh tujuan berbicara yaitu: “(1) berbicara untuk menghibur,

(2) berbicara untuk menginformasikan, (3) berbicara untuk mensti-

mulasi, (4) berbicara untuk meyakinkan, dan (5) berbicara untuk

menggerakkan”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

tujuan berbicara adalah untuk berkomunikasi, memberikan

informasi, menyampaikan pesan secara lisan dengan harapan

Page 31: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

31

mendapatkan respon atau reaksi dari pendengarnya. Tujuan

berbicara juga dapat disesuaikan dengan apa yang dibicarakan oleh

si pembicara itu sendiri.

(c) Proses Pembelajaran Berbicara di SD

Proses pembelajaran berbicara di SD diarahkan untuk

melatih siswa, agar dapat berbicara dalam bahasa Indonesia dengan

baik dan benar. Untuk mencapai tujuan tersebut guru dapat

menggunakan berbagai macam langkah atau proses untuk

melaksanakan pembelajaran berbicara di SD.

Menurut Depertemen Pendidikan Nasional yang termuat

dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (2006:319),

menyatakan bahwa pembelajaran di SD meliputi:

(1) mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi, secara

lisan dengan perkenalan dan tegur sapa, (2) mengungkapkan

pikiran, perasaan dan informasi secara lisan dengan gambar,

percakapan sederhana dan dongeng, (3) mengungkapkan

pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan melalui

kegiatan bertanya, berbahan bacaan dan deklamasi, (4)

mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan

mendeskripsikan benda dengan berbahan bacaan, (5)

mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman dan petunjuk

dengan berbahan bacaan dan memberikan tanggapan dan

saran, (6) mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman

secara lisan dengan bertelepon dan berbahan bacaan, (7)

mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan

petunjuk penggunaan suatu alat, (8) mengungkapkan pikiran,

pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi

suatu persoalan, (9) membahan bacaan hasil pengamatan,

atau wawancara, (10) mengungkapkan pikiran dan perasaan

secara lisan dalam berdiskusi dan bermain drama, (11)

memberikan informasi dan tanggapan secara lisan, (12)

mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan

berpidato, melaporkan isi buku, dan puisi.

Page 32: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

32

Menurut Puji (2004:6.29) proses pembelajaran berbicara di

SD dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya “bermain

tebak-tebakan, membahan bacaan isi bacaan, bertanya jawab,

mendiskusikan bagian bahan bacaan yang menarik, membicarakan

keindahan sebuah puisi, melanjutkan bahan bacaan guru, berdialog

dan sebagainya”. Kemudian, Saleh (2006:85) menjelaskan “proses

pembelajaran berbicara di SD yaitu: (1) menirukan ucapan (2)

membahan bacaankan hasil pengamatan, (3) percakapan, (4)

mendeskripsikan, (5) pertanyaan menggali, (6) berbahan bacaan,

(7) berwawancara dan melaporkan hasilnya, dan (8) berpidato”.

Selanjutnya, Aslam (2008:4) mengemukakan bahwa “Proses

pembelajaran berbicara yang telah ditetapkan dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk SD adalah sebagai

berikut: (1) simak-kerjakan, (2) simak-terka, (3) simak-berantai, (4)

identifikasi kalimat topik, (5) pemberian petunjuk, (6) bermain

peran, dan (7) dramatisasi”.

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan

bahwa proses pembelajaran berbicara di SD dapat dilakukan

dengan berbagai cara asalkan memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan dalam kurikulum bahasa Indonesia di SD.

e. Hakekat Matematika di SD

1). Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran harus bermakna bagi peserta didik, untuk itu guru

harus mengetahui akan objek yang akan diajarkan sehingga dapat

Page 33: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

33

mengajarkan kepada peserta didik dengan penuh dinamika dan inovasi

dalam pembelajaran. Sri (2006:1) menjelaskan ”Matematika merupa-

kan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola

hubungan yang ada di dalamnya”. Selanjutnya Depdiknas (2006:416)

menyatakan ”matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam

berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

matematika adalah ilmu yang universal yang mempelajari struktur yang

abstrak sebagai dasar perkembangan teknologi modern yang berperan

penting dalam berbagai disiplin ilmu untuk memajukan daya pikir

manusia.

2). Fungsi Pembelajaran Matematika SD

Fungsi pembelajaran matematika dalam Depdiknas (2003:6) yaitu:

”Mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan pendidikan,

eksplorasi dan eksperimen sebagai alat memecahkan masalah melalui

pola pikir dan model matematika, serta mengembangkan sikap gigih dan

percaya diri dalam mengembangkan masalah”.

Adwidyarso (2009:3) menjelaskan ”Matematika berfungsi

mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan

bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan

persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel”. Jadi pembelajaran

matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar dan

mengkomunikasikan gagasan melalui kegiatan pendidikan, eksplorasi

Page 34: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

34

dan eksperimen sebagai alat memecahkan masalah melalui pola pikir dan

model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan

matematika, diagram, grafik, dan simbol.

3). Tujuan Pembelajaran Matematika

Tujuan pembelajaran matematika di SD dalam Depdiknas

(2006:417) adalah: agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut:

(a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,

akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, (b)

menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (c) Memecahkan

masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan

menafsirkan solusi yang diperoleh, (d) Mengkomunikasikan

gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk

memperjelas keadaan atau masalah, (e) Memiliki sikap menghargai

kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin

tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta

sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, guru hendaknya bisa

melaksanakan pembelajaran yang baik, sehingga dapat menjadikan

peserta didik terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika

dalam kehidupan sehari-harinya. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika adalah upaya untuk membantu peserta didik mengkontruksi

konsep dan prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui

proses interaksi sehingga konsep itu terbangun kembali.

Page 35: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

35

f. Hakikat Bidang IPA di SD

1). Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata

pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar. Menurut Carin (2009:2)

IPA adalah sistem pengetahuan tentang alam semesta yang diperoleh

melalui pengumpulan data dengan observasi dan eksperimen

terkontrol yang di dalamnya memuat proses, produk, dan sikap

manusia.

Pembelajaran IPA di SD dapat menjadi wahana bagi peserta

didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan

sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Depdiknas

(2006:484) menyatakan ”pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

juga merupakan suatu proses penemuan.

Page 36: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

36

2). Tujuan IPA

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperoleh

keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan

pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA, mengembangkan

rasa ingin tahu, mengembangkan keterampilan proses untuk

menyelidiki alam sekitar, meningkatkan kesadaran dalam memelihara

lingkungan, meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam, dan

memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA.

Seperti yang diungkapkan BSNP (2006:484), mata pelajaran

IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

(1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan

alam ciptaan-Nya, (2) mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat yang dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan

rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat, (4) mengembangkan keterampilan

proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah

dan membuat keputusan, (5) meningkatkan kesadaran untuk

berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan

lingkungan alam, (6) meningkatkan kesadaran untuk

menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu

ciptaan Tuhan, dan (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep

dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan

pendidikan ke SMP.

Muslichah (2006:23) dapat menegaskan bahwa tujuan

pembelajaran IPA untuk peserta didik SD adalah:

(1) menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap

sains, teknologi dan masyarakat, (2) mengembangkan

keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, (3)

mengembangkan pengetahuan dan pengembangan konsep-

konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari, (4) ikut serta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam, dan (5)

Page 37: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

37

menghargai alam sekitar dan segala keteraturannya sebagai

salah satu ciptaan Tuhan.

Pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

pembelajaran IPA di SD adalah untuk menumbuhkan pada diri peserta

didik rasa syukur terhadap Sang Pencipta, menanamkan rasa ingin tahu

tentang segala ciptaanNya, dan melatih berpikir logis dan ilmiah.

Selain itu, melalui pembelajaran IPA peserta didik diharapkan mampu

menjaga dan melestarikan alam serta lingkungan sekitar.

3). Ruang Lingkup IPA

Ruang lingkup IPA adalah makhluk hidup dan proses

kehidupannya, benda dan sifat-sifatnya, energi dan perubahannya,

serta bumi dan alam semesta. Hal ini diungkapkan BSNP (2006:485),

ruang lingkup IPA meliputi berbagai aspek:

(1) makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan,

(2) benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair,

padat, dan gas, (3) energi dan perubahannya meliputi: gaya,

bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat, (4) bumi dan

alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya dan benda-benda

langit lainnya.

Muslichah (2006:24) menjelaskan dapat menegaskan ruang

lingkup pembelajaran IPA di SD adalah:

(1) Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan,

tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan,

(2) benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi benda

padat, cair dan gas, (3) energi dan perubahannya meliputi gaya,

bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana, (4)

bumi dan alam semesta meliputi tanah, bumi, tata surya, dan

benda-benda langit lainnya, (5) sains, lingkungan, teknologi dan

masyarakat (salingtemas) merupakan penerapan konsep sains

dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan

masyarakat melalui suatu karya teknologi sederhana.

Page 38: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

38

Pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup

pembelajaran IPA di SD adalah makhluk hidup dan proses

kehidupannya, benda/materi, sifat-sifatnya dan kegunaannya, energi

dan perubahannya, bumi dan alam semesta, dan sains, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

g. Aktivitas Belajar

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas diharapkan

dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, sehingga apa yang

menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Sudirman (2007:95) menyatakan bahwa, “aktivitas diperlukan karena

pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku,

tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.” Selain itu Oemar (2008:90)

menjelaskan “sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada

aktivitas pada proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan.”

Guru perlu memberikan perhatian dengan menimbulkan dan

membangkitkan aktivitas peserta didik, baik aktivitas fisik maupun

psikis. Salah satu penerapan yang dapat dilakukan oleh guru untuk

menimbulkan dan membangkitkan aktivitas fisik dan psikis peserta

didik dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan metode

inkuiri. Melalui metode inkuiri dalam proses pembelajaran dapat

membangkitkan seluruh peranan dan aktivitas peserta didik dalam

memperoleh hasil belajar yang optimal. Hal ini sesuai dengan

pendapat Slameto (2001:29) yang mengatakan, “dalam belajar setiap

Page 39: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

39

peserta didik diusahakan berpartisipasi aktif meningkatkan minat dan

dibimbing untuk mencapai tujuan pembelajaran”.

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika

tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang

sangat penting dalam interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2001:93).

Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada

pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern.

Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru

sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi

oleh siswa. Selanjutnya, “kegiatan belajar / aktivitas belajar sebagi proses

terdiri atas enam unsur yaitu tujuan belajar, peserta didik yang

termotivasi, tingkat kesulitan belajar, stimulus dari lingkungan, peserta

didik yang memahami situasi, dan pola respons peserta didik ”

(Sudjana,2005:105).

h. Hasil Belajar

Belajar adalah proses memperoleh berbagai kecakapan,

keterampilan dan sikap. Kemampuan orang untuk belajar adalah ciri

penting yang membedakan manusia dari makhluk lain. Setiap saat dalam

kehidupan manusia selalu mengalami proses pembelajaran. Belajar

dilakukan manusia secara formal maupun informal, dimana dalam proses

pembelajaran akan diperoleh hasil belajar setelah pembelajaran

berlangsung baik itu perubahan tingkah laku dari segi kognitif, afektif

maupun psikomotor. Perubahan-perubahan pada peserta didik inilah yang

dinamakan hasil belajar.

Page 40: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

40

Purwanto (1996:18) menjelaskan “hasil belajar peserta didik dapat

ditinjau dari beberapa aspek kognitif yaitu kemampuan peserta didik

dalam pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi”. Apabila peserta didik telah memiliki kemampuan-kemampuan

yang diharapkan berarti peserta didik telah menerima pengalaman

belajar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana (2004:22) “hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik

setelah ia menerima pengalaman belajarnya mencakup bidang kognitif,

afektif, dan psikomotor”. Menurut Oemar (2008:2) “hasil belajar adalah

tingkah laku yang timbul, dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbul

pertanyaan baru, perubahan dalam tahap kebiasaan keterampilan,

kesanggupan menghargai, perkembangan sikap sosial, emosional, dan

pertumbuhan jasmani”.

Teori Dave (dalam Kunandar, 2007:385) mengatakan “hasil

belajar dapat dicapai melalui tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotor” dengan rinciannya sebagai berikut:

1). Ranah Kognitif

Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar intelektual

yang terdiri dari aspek, (a) pengetahuan yaitu merupakan kemampuan

mengetahui fakta, konsep, prinsip, dan skill, (b) pemahaman yaitu

kemampuan mengerti tentang hubungan antar faktor, antar konsep,

hubungan sebab akibat, dan penarikan kesimpulan, (c) penerapan

yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan untuk memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari, (d) analisis yaitu kemampuan

Page 41: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

41

menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, dan penyelesaian serta

menunjukkan hubungan antar bagian, (e) sintesis yaitu kemampuan

menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan atau

konsep, dan (f) evaluasi yaitu kemampuan mempertimbangkan dan

menilai benar salah, baik buruk, bermanfaat tak bermanfaat.

2). Ranah Afektif

Ranah afektif mencakup perihal sikap dan nilai pada pribadi

seseorang. Ranah afektif meliputi aspek: (a) menerima yaitu

kemampuan menerima fenomena dan stimulus, (b) merespon yaitu

kemampuan menunjukkan perhatian yang aktif, kemampuan

melakukan sesuatu, dan kemampuan menanggapi, (c) menilai yaitu

kemampuan menunjukkan komitmen terhadap suatu nilai, (d)

mengorganisasikan yaitu kemampuan mengorganisasikan nilai-nilai

yang relevan ke dalam suatu sistim, (e) memiliki karakter yaitu nilai-

nilai tertentu telah mendapat tempat dalam dirinya dan mewarnai

kehidupannya.

3). Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor yaitu kemampuan melakukan gerak refleks,

gerakan dasar, gerakan persepsi, gerakan terampil, gerakan indah, dan

kreatif.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, hasil belajar adalah

adanya perubahan tingkah laku pada peserta didik. Hasil akhir dari

pembelajaran dapat berupa kemampuan peserta didik dalam ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan adanya hasil belajar guru

Page 42: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

42

dapat mengetahui kemampaun peserta didik dan tingkat keberhasilan

proses pembelajaran.

B. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran tematik meliputi berbagai mata pelajaran yang disajikan

secara terpadu dengan tema sebagai pemersatunya. Menyatukan berbagai

kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran diperlukan telaah, atau suatu

kajian yang mendalam dengan mengacu pada karakteristik dari masing-

masing mata pelajaran. Hal ini perlu dilakukan terlebih dahulu oleh guru, agar

pesan-pesan mata pelajaran masing-masing tidak terganggu oleh keterpaduan

penyajiannya. Penyajian indikator dari setiap mata pelajaran yang disatukan

oleh tema tetap mengacu pada karakteristiknya. Oleh sebab itu langkah

pertama sebelum dibuat sebuah tema adalah dengan cara mengkaji ruang

lingkup dari masing-masing mata pelajaran (Agama, Bahasa Indonesia,

Matematika, dan lmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu

Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, serta Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan). Pembelajaran tematik disajikan secara

luwes, tidak dipaksakan, melainkan bergulir begitu saja keterpaduannya

saling melengkapi, saling mengkait, dan tidak terpisahkan.

Betapapun kemajuan ilmu dan teknologi di bidang pendidikan tidak

akan dapat menggantikan fungsi guru secara utuh. Terlebih bagi siswa di

kelas awal, dimana siswa yang masih duduk di kelas 1, 2, dan 3 masih benar-

benar membutuhkan kehadiran seorang guru. Media pendidikan mungkin

dapat melakukan transformasi pengetahuan dengan efektif, efisien, tetapi

kehadiran seorang guru secara pribadi, dengan kasih sayangnya, perhatian,

Page 43: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

43

sentuhan emosinya, kesabaran, kedisiplinan, keteladanan, tentu saja tidak

dapat digantikan oleh sebuah teknologi. Sehingga tidaklah berlebihan jika

dikatakan bahwa guru ditempatkan sebagai posisi sentral dalam mencapai

keberhasilan pendidikan.

Banyak metode yang dapat digunakan oleh guru untuk memenuhi

tuntutan kurikulum dan salah satunya adalah metode inkuiri. Inkuiri berasal

dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan

pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Ia

menambahkan bahwa pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan

cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual

(kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika

berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-

cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.

Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran diharapkan dapat

meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran, sehingga hasil

belajar siswa juga meningkat. Kerangka pemikiran sebagaimana yang telah

dipaparkan di atas, dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 44: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

44

Gambar 1: Kerangka Pemikiran Penelitian

2 Merumus

kan

masalah

Siswa

menentukan

masalah dari

ilustrasi yang

diberikan guru

Langkah-Langkah

Metode Inkuiri

Wina (2009)

4 Mengumpul

kan data

Siswa mengumpul

kan data untuk

menguji hipotesis

5 Menguji

Hipotesis

Siswa

mempresentasi

kan hasil kerja

kelompok

untuk

membanding

kan data dengan

hipotesis.

3 Merumus

kan

Hipotesis.

Siswa membuat

simpulan

sementara.

6 Merumus

kan

Siswa membuat

kesimpulan

berdasarkan

data.

Hasil Belajar

1

Orientasi

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran dan

memotivasi siswa

Aktivitas Belajar

BHS. INDONESIA

6.2 Menceritakan

peristiwa yang pernah

dialami,dilihat,atau

didengar.

PEMBELAJARAN

TEMATIK

IPA

6.3 Mendeskripsikan

pengaruh cuaca bagi

kegiatan manusia.

MATEMATIKA

5.1 Menghitung

keliling persegi dan

persegi panjang.

Page 45: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau action research classroom. Penelitian memfokuskan pada

pendekatan tematik dengan menggunakan metode inkuiri di kelas III SDN 02

Lubuk Malako Solok Selatan. PTK digunakan untuk pemecahan masalah

praktis dan untuk meningkatkan proses pembelajaran secara profesional.

Alasan yang digunakan untuk penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu dengan

PTK dapat meningkatkan pendidikan kearah perbaikan terhadap aktifitas dan

hasil pembelajaran, PTK merupakan kolaborasi yang melibatkan partisipasi

aktif secara bersama-sama mengkaji praktek pembelajaran dan

pengembangan pemahaman tentang makna tindakan, PTK memerlukan

gagasan dan asumsi untuk mengkaji secara sistematis bukti yang menantang,

dan dengan PTK memungkinkan kita untuk memberikan pemikiran tentang

pekerjaan kita terhadap orang lain dan membuat orang lain menjadi kritis

dalam menganalisis. Pendapat ini dipertegas oleh Suharsimi (2008:105) :

(1) PTK merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan

dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap hasil

pendidikan dan pembelajaran, (2) PTK melibatkan orang yang

melakukan kegiatan untuk meningkatkan prakteknya sendiri, (3) PTK

dikembangkan melalui suatu tindakan refflektif, (4) PTK merupakan

suatu kolaboratif, melibatkan partisipasi bersama-sama bergabung

untuk mengkaji praktek pembelajaran dan mengembangkan

pemahaman tentang makna tindakan, (5) PTK menentukan kesadaran

diri mereka yang berpatisipasi dan berkolaborasi dalam seluruh PTK,

(6) PTK adalah proses pembelajaran yang sistimatis, (7) PTK

memerlukan orang untuk membangun teori tentang praktek, (8) PTK

memerlukan gagasan dan asumsi didalam praktek untuk mengkaji

37

Page 46: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

46

secara sistematis bukti yang menantang dan, (9) PTK memungkinkan

kita untuk memberikan rasional justifikasi tentang pekerjaan kita

terhadap orang lain dan membuat orang menjadi kritis dalam

menganalisis.

Ciri-ciri PTK adalah adanya sesuatu yang perlu diperbaiki oleh guru

dalam praktek pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam kelas,

penelitian tindakan kelas dilakukan melalui refleksi diri, penelitian tindakan

kelas dilakukan guru di dalam kelas dan bertujuan untuk memperbaiki

pembelajaran. Pendapat ini diperkuat oleh Igak (2007:15); “(1) adanya

sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktek pembelajaran yang dilakukan

guru, (2) penelitian melalui refleksi diri, (3) penelitian dilakukan di dalam

kelas, (4) penelitian bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.” PTK

dilakukan untuk menyelesaikan masalah atau untuk memperbaiki proses

pembelajaran di kelas dan tindakan yang dilakukan hendaknya membawa

perubahan kearah perbaikan dan meningkat secara positif.

1. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Peneliti mengambil lokasi penelitian di kelas III SDN 02 Lubuk

Malako, kabupaten Solok Selatan dengan pertimbangan kelas ini yang

mempunyai permasalahan yang akan diteliti dan SD ini juga tempat

peneliti bertugas.

b. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang guru kelas III dan

peserta didik kelas III SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan dengan

jumlah peserta didik18 orang, terdiri dari 10 orang peserta didik laki-

Page 47: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

47

laki dan 8 orang peserta didik perempuan dan peneliti sebagai praktisi

dalam penelitian ini.

c. Waktu/lama penelitian

Penelitian ini dimulai dari penyusunan perencanaan penelitian

sampai tersusunnya sebuah laporan penelitian. Waktu penelitian

dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2011/2012, (Januari s/d

Juni 2012)

B. Alur Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan siklus yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Suharsimi, 2007:6).

Model siklus ini mempunyai empat komponen utama yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak

dua siklus, pada setiap siklus ada dua pertemuan. Satu kali pertemuan

memakai waktu 6 x 35 menit dengan tema yang akan dipelajari adalah

“Permainan”. Dalam pelaksanaan siklus I, jika materi yang diajarkan belum

berhasil, dilanjutkan pada siklus II dengan materi lanjutan pada siklus I. Alur

penelitian tindakan ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Page 48: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

48

Gambar 2: Alur Penelitian Tindakan Kelas

Rencana pembelajaran I

Diskusi

Rencana I

Tindakan dan pengamatan

pengamatan

Refleksi I

SIKLUS I

Studi pendahuluan observasi latar SD, guru, dan proses

pembelajaran matematika

Simpulan

Belum berhasil

SIKLUS II Rencana II

Rencana pembelajaran II

Tindakan dan pengamatan

Pengamatan

1. Orientasi (menyiapkan kondisi kelas yang

kondusif, menyampaikan topik, dan menjelaskan

tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan)

2. Merumuskan masalah tentang materi yang akan

dibahas

3. Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara

4. Mengumpulkan data untuk menemukan cara

penyelesaian masalah

5. Menguji hipotesis sesuai data yang diperoleh

6. Merumuskan kesimpulan yang diperoleh dari

hasil pengujian hipotesis

1. Orientasi (menyiapkan kondisi kelas yang

kondusif, menyampaikan topik, dan menjelaskan

tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan)

2. Merumuskan masalah tentang materi yang akan

dibahas

3. Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara

4. Mengumpulkan data untuk menemukan cara

penyelesaian masalah

5. Menguji hipotesis sesuai data yang diperoleh

6. Merumuskan kesimpulan yang diperoleh dari

hasil pengujian hipotesis

Refleksi II Diskusi Simpulan Berhasil

Laporan

Page 49: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

49

C. Prosedur Penelitian

1. Studi Pendahuluan/Refleksi Awal

Peneliti melakukan studi pendahuluan berupa observasi awal

terhadap pembelajaran tematik dengan metode inkuiri di kelas III

semester II di SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dan peserta didik

berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipilih. Studi pendahuluan

dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran. Dari hasil studi

pendahuluan diidentifikasi masalah dan pemecahan masalah berkaitan

tema permainan yang sudah dilakukan di SDN 02 Lubuk Malako Solok

Selatan, selanjutnya diadakan diskusi antara peneliti dan guru kelas III

berkaitan dengan kemungkinan dilaksanakannya penelitian tindakan

untuk mengoptimalkan pembelajaran tematik dengan metode inkuiri di

kelas III SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan.

Peneliti merumuskan permasalahan yang akan diangkat sebagai

permasalahan penelitian, bagaimana proses pembelajaran tematik dengan

metode inkuiri, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan,

refleksi, observasi dan menilai kembali hasil pembelajaran.

2. Perencanaan

Pada tahap ini disusun perencanaan yang akan menjadi pedoman

dalam pelaksanaan penelitian. Rencana yang akan dilakukan tersebut

adalah:

Page 50: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

50

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan cara menelaah

dan memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada

dalam kurikulum.

2. Menyusun rancangan tindakan, berupa tindakan yang dilaksanakan

dalam pembelajaran yang meliputi tujuan pembelajaran, memilih dan

menetapkan tema, waktu pelaksanaan pembelajaran, memilih dan

menetapkan media/sumber belajar serta evaluasi sesuai metode.

Rancangan tindakan disesuaikan dengan tema permainan dalam

proses pembelajaran.

3. Menyiapkan alat pengumpulan data berupa pedoman observasi, tes,

dan dokumentasi.

4. Mendiskusikan dengan guru kelas tentang tata cara pengumpulan data

dalam pelaksanaan observasi saat tindakan/kegiatan dilakukan, agar

tidak terjadi penyimpangan dalam pengambilan data.

3. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua

kali pertemuan. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas

berupa kegiatan interaksi antara guru dengan peserta didik dan antara

peserta didik dengan peserta didik. Kegiatan pada setiap siklus untuk

lebih rincinya dapat dilihat pada langkah-langkah berikut:

a. Pendahuluan

1. Mengkondisikan kelas (merapikan tempat duduk, dan berdoa

sebelum memulai pembelajaran)

Page 51: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

51

2. Apersepsi (mengadakan tanya jawab tentang jenis permainan yang

dilakukan sehari-hari)

3. Menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru secara garis besar

materi yang akan dipelajari dan membawa peserta didik untuk

bermain kehalaman sekolah.

2. Beberapa peserta didik memperhatikan cara main dore yang

dimainkan oleh wakil-wakil kelompok.

3. Peserta didik yang lain diajak mengelilingi arena permainan dan

mengamati dan mencatat apa yang dilihat dalam permainan

tersebut.

4. Kemudian setiap peserta didik dalam kelompok diberikan tugas

untuk menyelesaikan soal yang ada dalam LKS di bawah

bimbingan peneliti.

5. Peserta didik mendiskusikan hasil kerja kelompoknya untuk

menyatukan jawaban dan setiap anggota kelompok diharapkan

mengetahui jawaban itu.

6. Setelah menyelesaikan tugas dalam LKS, peserta didik di bawah

bimbingan guru menemukan sendiri jawaban dari masalah yang

dipertanyakan.

7. Secara berkelompok peserta didik melaporkan hasil diskusi

kelompoknya kedepan kelas.

Page 52: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

52

8. Memberi penghargaan kepada kelompok yang kinerjanya bagus

atau tinggi nilainya dalam menjawab pertanyaan.

c. Kegiatan Penutup

1. Membimbing peserta didik membuat kesimpulan.

2. Meminta peserta didik membaca materi selanjutnya di rumah.

4. Pengamatan.

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas peserta

didik selama proses pembelajaran di kelas III SD dengan menggunakan

langkah-langkah metode inkuiri. Aktivitas peserta didik tersebut dicatat

pada lembaran pengamatan oleh observer. Kegiatan pengamatan untuk

masing-masing siklus dilakukan satu kali untuk satu kali pertemuan.

Pengamatan ini dilakukan secara intensif, objektif, dan sistematis

serta dilakukan pada waktu peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran

tematik dengan metode inkuiri. Dalam kegiatan yang direncanakan

peneliti berusaha mengenal dan mendokumentasikan semua indikator dari

proses hasil perubahan yang terjadi ketika kegiatan pembelajaran

berlangsung. Kegiatan ini berguna dalam melakukan tindakan pada siklus

berikutnya.

5. Refleksi

Hasil pengamatan di kelas dievaluasi setelah proses pembelajaran

berlangsung. Kelemahan-kelemahan dan kendala yang ditemukan pada

siklus I diperbaiki pada siklus II dan kekuatan yang ada

direkomendasikan pada siklus II. Berdasarkan pada kelemahan-

Page 53: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

53

kelemahan yang ditemukan pada siklus I, disusun kembali perencanaan

untuk pelaksanaan siklus II.

D. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data penelitian berupa hasil pengamatan dan catatan lapangan

selama proses pembelajaran di kelas III SD yang diteliti. Data tersebut

berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran

berupa informasi sebagai berikut:

a. Perencanaan proses pembelajaran yang berhubungan dengan interaksi

guru dengan peserta didik serta antar peserta didik selama proses

pembelajaran.

b. Pelaksanaan pembelajaran berupa aktivitas dan hasil belajar.

c. Proses pembelajaran peserta didik, sebelum maupun sesudah

pelaksanaan pendekatan tematik dengan metode inkuiri.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian tindakan kelas ini adalah proses

pembelajaran di kelas III SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan dengan

metode inkuiri. Data juga diperoleh dari observer yang mengamati

peneliti selama pembelajaran, yang meliputi pelaksanaan pembelajaran

dan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan format pencatatan

lapangan dari aspek guru dan peserta didik.

E. Instrumen Penelitian

Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan hasil observasi,

hasil tes, dan dokumentasi yang rinciannya sebagai berikut:

Page 54: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

54

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati proses dan hasil pembelajaran

tematik dengan metode inkuiri. Berpedoman pada lembaran observasi,

peneliti mengamati apa yang terjadi selama proses pembelajaran baik dari

segi aktivitas guru maupun aktivitas peserta didik. Pengamatan yang

dilakukan terhadap peserta didik dilihat dari aspek afektif yaitu keaktifan,

kerjasama, keseriusan dan aspek psikomotor yaitu ketepatan langkah kerja,

ketelitian dalam kerja kelompok, keruntutan laporan hasil kerja.

Sedangkan dari segi aktivitas guru yang diamati adalah bagaimana

pembelajaran tematik yang menggunakan metode inkuiri, dengan cara

memberikan ceklis di kolom yang ada pada lembaran observasi.

2. Tes

Tes digunakan untuk memperkuat data observasi yang diperoleh

selama pembelajaran di kelas terutama pada butir penguasaan dan

pemahaman materi pembelajaran dari unsur peserta didik.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berupa foto untuk memperkuat data baik dari segi

guru maupun peserta didik. Dokumentasi diambil pada saat dilakukan

pendekatan tematik dengan metode inkuiri.

F. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan

analisis data kualitatif yakni analisa data dimulai dengan menelaah sejak

pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul. Data tersebut direduksi

Page 55: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

55

berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti penyajian data dan terakhir

penyimpulan atau verifikasi. Tahap analisis yang demikian dilakukan

berulang-ulang sampai data selesai dikumpulkan. Tahap analisis dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Menelaah data yang telah terkumpul baik melalui observasi dan pencatatan

lapangan, dengan melakukan proses transkripsi hasil pengamatan,

penyeleksian dan pemilihan data seperti mengelompokkan data pada siklus

I, siklus II, dan seterusnya. Kegiatan menelaah data dilaksanakan sejak

awal data dikumpulkan.

2. Reduksi data meliputi pengkategorian dan pengklasifikasian. Semua data

yang telah terkumpul diseleksi dan dikelompokkan sesuai dengan fokus.

Data yang telah dipisah-pisahkan tersebut lalu diseleksi mana yang relevan

dan mana yang tidak relevan. Data yang relevan di analisis, dan tidak

relevan dibuang.

3. Menyajikan data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi

yang sudah direduksi. Data tersebut mula-mula di sajikan terpisah, tetapi

setelah tindakan terakhir direduksi, keseluruhan data tindakan dirangkum

dan disajikan tunggal berdasarkan fokus pembelajaran.

4. Menyimpulkan hasil penelitian. Kegiatan ini merupakan penyimpulan

terakhir temuan penelitian.

Analisis data yang akan dilakukan terhadap data yang telah direduksi

baik data perencanaan, pelaksanaan, maupun data evaluasi. Analisis data

dilakukan dengan cara terpisah-pisah. Hal ini dimaksudkan agar dapat

ditemukan berbagai informasi yang spesifik dan terfokus pada berbagai

Page 56: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

56

informasi yang mendukung pembelajaran dan yang menghambat

pembelajaran. Dengan demikian pengembangan dan perbaikan atas berbagai

kekurangan dapat dilakukan tepat pada aspek yang bersangkutan.

Data dianalisa dengan menggunakan analisa data deskriptif yaitu dengan

menggunakan persentase yang dikembangkan oleh Muri (2007:54) dengan

rumus sebagai berikut :

P = X 100 %

Keterangan: P = Persentase / Nilai

F = Jumlah skor yang diperoleh

N = Jumlah Skor Maksimal

Kriteria Taraf Keberhasilan ditentukan sebagai berikut :

90% - 100% = Sangat Baik

80% - 89% = Baik

70% - 79% = Cukup

< 70% = Kurang

Page 57: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2011/2012 kelas

III SDN 02 Lubuk Malako Solok Selatan. Pelaksanaan penelitian dilakukan

oleh peneliti dan pengamatan dilakukan oleh 2 orang sebagai observer I

(Jasir) dan observer II (Miming Vemini) guru kelas III. Penelitian dimulai

sejak bulan Januari dengan menyusun proposal, instrumen penelitian dan

menetapkan dua orang kolaborator (observer). Selanjutnya pada bulan April

peneliti mensosialisasikan instrumen kepada observer. Kegiatan berikutnya

pada bulan Mei peneliti mengumpulkan data dan penyusunan laporan

penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2012.

Berikut ini dipaparkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I

dan siklus II.

1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) semester II kelas III

dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam silabus.

Perencanaan tindakan pada siklus I dimulai dengan membuat

rancangan pembelajaran yang dimulai dari menganalisis standar

kompetensi dan kompetensi dasar untuk membuat jaringan tema,

merumuskan indikator, tujuan pembelajaran, menetapkan materi ajar,

Page 58: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

58

proses pembelajaran, metode, membuat media, sumber belajar serta

penilaian. Perencanaan disusun dalam dua kali pertemuan atau 6 jam

pelajaran. Proses pembelajaran dalam siklus I dilaksanakan pada hari

Kamis tanggal 24 Mei 2012 dalam waktu 4 jam pelajaran atau 4 x 35

menit dan pembelajaran selanjutnya dilaksanakan setelah istirahat,

yaitu 2 jam terakhir atau 2 x 35 menit.

Tema yang diambil dalam penyusunan RPP adalah tema

permainan berdasarkan kurikulum yang berlaku yaitu KTSP pada

kelas III SD semester II. Untuk menunjang materi tersebut digunakan

buku panduan seperti buku tematik kelas III SD, KTSP tematik kelas

III SD, dan berbagai buku sumber lain yang relevan. Selain itu,

peneliti juga mencoba merancang media yang dirasa cocok dan sesuai

dengan materi yang telah dipilih.

Siklus I ini peneliti menetapkan indikator yang akan dicapai

yaitu untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, menyebutkan contoh-

contoh dan peristiwa menyenangkan dan tidak menyenangkan,

menceritakan peristiwa yang menyenangkan dalam permainan,

memberi tanggapan tentang cerita yang dialami, dilihat, atau

didengar.

Mata pelajaran Matematika indikatornya yaitu menentukan

rumus keliling persegi, menentukan rumus keliling persegi panjang,

menghitung keliling persegi, menghitung keliling persegi panjang.

Sedangkan untuk mata pelajaran IPA indikatornya yaitu melakukan

pengamatan terhadap keadaan cuaca, mengidentifikasi kegiatan

Page 59: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

59

manusia sesuai dengan keadaan cuaca tertentu, mendeskripsikan

hubungan antara pakaian yang dikenakan dengan keadaan cuaca,

mendeskripsikan antar permainan dengan cuaca.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada masing-masing

tahap dipisahkan antara kegiatan guru dan kegiatan siswa, sehingga

tertera dengan jelas kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan

kegiatan apa yang akan dilakukan oleh siswa. Hal ini peneliti

maksudkan supaya observer mudah mengamati kegiatan pada masing-

masing aspek, baik aspek guru maupun aspek siswa sehingga

memudahkan dalam pengisian rambu-rambu dan pemberian skor

keberhasilan.

b. Tahap Pelaksanaan

Sesuai dengan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran tematik

dengan tema permainan menggunakan metode inkuiri pada siklus I

dibagi atas dua kali pertemuan dengan tema permainan. Tindakan

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24 Mei 2012 selama empat jam

pelajaran atau 4 x 35 menit dan dilanjutkan dua jam pelajaran atau 2 x

35 menit setelah istirahat. Pelaksanan pembelajaran yang peneliti

laksanakan mengikuti langkah-langkah pembelajaran menggunakan

metode inkuiri. Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan pada masing-masing

pertemuan peneliti paparkan seperti di bawah ini:

Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24 Mei 2012

jam pelajaran 1 – 3 yang dimulai pukul 07.30 sampai pukul 10.00

Page 60: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

60

WIB. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dan pengamat

melakukan pencatatan serta mengisi lembaran observasi sampai tahap

pengumpulan data. Kegiatan tersebut dapat dicermati dalam dialog 1

sebagai berikut:

Orientasi

Guru : Assalamua’alaikum, w.w

Siswa : Wa’alaikum salam, w.w

Guru : Wah ! Hari ini anak-anak ibu bersemangat semua !

Siswa : Ya buuuk .. (serempak)

Guru : Apakah anak-anak ibu sudah siap untuk belajar ?

Siswa : Siaaaap Buk (serempak)

Guru : Apakah ada anak ibu yang tidak hadir ini ?

Siswa : Hadir semua buuk !

Guru : Bagus ya. Berarti anak-anak ibu semua rajin ke sekolah.

Sebelum mulai belajar marilah kita berdoa terlebih dahulu

pada Allah SWT dengan membaca surat Al Baqarah ayat

255 (selanjutnya guru menyampaikan tujuan

pembelajaran)

Siswa : Mendengarkan apa yang disampaikan guru.

Guru : Membuka skemata siswa tentang jenis-jenis permainan

sehari-hari (guru memberikan penjelasan kepada siswa

dan mengajukan beberapa pertanyaan pada siswa….)

Siapa anak ibu yang tahu, permainan apa-apa saja yang

sering dimainkan di halaman sekolah kita ?

Siswa : Saya, saya buk ! (jawab anak serempak)

Guru : Jangan secara bersama menjawabnya, sekarang siapa yang

bisa coba tunjuk tangan.

Siswa : Saya buk (sambil acungkan tangan)

Guru : Ya, Melisa, silahkan.

Siswa : Main tali buk (jawab Manisa)

Guru : Siapa lagi yang bisa ?

Siswa : Saya buk (sambil acungkan tangan)

Guru : Ya, Bella, silahkan.

Siswa : Main dore buk (jawab Bella)

Guru : Ayo, siapa lagi jangan yang perempuan aja, anak laki-laki

ibu pasti ada yang bisa.

Siswa : Saya buk (sambil acungkan tangan)

Guru : Silahkan Bayu.

Siswa : Main kelereng buk (jawab Bayu)

Guru : Ya, bagus ! Anak-anak ibu sudah pintar semua

Page 61: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

61

Merumuskan Masalah

Siswa memperhatikan dengan seksama permainan dore yang

dihubungkan dengan materi keliling yang diterangkan guru.

Kemudian siswa dan guru bertanya jawab tentang permainan dore

yang berhubungan dengan menghitung keliling persegi. Guru bertanya

pada siswa tentang bagaimana cara dan aturan dalam permainan dore

serta hubungan permainan dengan aktivitas siswa, seperti menghitung

keliling persegi dan persegi panjang, pengaruh cuaca terhadap

aktivitas tersebut. Siswa memberikan jawaban sementara tentang

bagaimana cara mencari keliling persegi dan persegi panjang. Setelah

tanya jawab tentang permainan dore dan keliling persegi serta persegi

panjang, guru menjelaskan permainan dore yang akan dimainkan di

luar kelas yang tergambar dalam dialog berikut:

Guru : Anak-anak, siapa diantara kalian yang tahu tentang

permainan yang sering dimainkan di halaman sekolah

kita, seperti main dore. Siapa yang tahu bagaimana cara

main dore ?

Siswa : Saya buuuk …. (jawab siswa serempak) karena siswa

sangat senang dalam bermain

Guru : Coba Bella, ceritakan bagaimana cara mainnya ! (setelah

Bella menceritakan cara main dore, siswa lain ada yang

bertanya).

Siswa : Apakah main dore itu pakai aturan buuk ? (Tanya Tito)

Guru : Ada, siapa anak ibu yang bisa menjawabnya ?

Siswa : Saya buk, jawab Anisa (langsung menjawab aturan main

dore)

Guru : Ya, bagus. Permainan dore itu ada aturan mainnya.

Siswa : Dimana kita bermain buk (tanya Bayu)

Guru : Siapa yang tahu, kita bermain dimana ?

Siswa : Di halaman sekolah buk (jawab siswa serempak)

Guru : Ya bagus, berarti anak ibu semua sudah paham tentang

main dore.

Sekarang, coba Bella ceritakan tentang main dore.

Siswa : Baiklah buk. (jawab Bella)

Page 62: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

62

Kita buat beberapa buah garis yang berbentuk persegi

panjang dan kemudian kita hubungkan persegi yang satu

dengan yang lainnya dengan menggunakan kayu sebagai

alat pembuat garisnya.

Guru : Ya bagus Bella, siapa lagi yang bisa melengkapi cerita

Bella tadi ?

Siswa : Saya buk ! (jawab Arya sambil mengangkat tanggannya.

Guru : Coba Arya ke depan ceritakan !

Siswa : Kita ambil batu pipih sebagai alat dalam permainannya.

Guru : Hebat sekali anak ibu (Arya)

Sekarang ibu bertanya lagi.

Apakah persegi itu punya ukuran Bella ?

Siswa : Punya buk (jawab Bella)

Guru : Bagaimana cara menentukan ukuran atau besar kecilnya

persegi itu ?

Siswa : Diukur dulu buuuuk (jawab siswa serempak)

Guru : Dengan apa kita bisa mengukurnya !

Siswa : Dengan tali buk. (jawab Tito)

Dengan menggunakan penggaris buk (jawab Yesa)

Guru : Bagus sekali, anak-anak ibu sudah pintar semuanya.

Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa,

bagaimana cara menentukan rumus untuk mencari keliling persegi dan

persegi panjang serta aturan-aturan apa yang diterapkan dalam

permainan dan kapan kita bisa bermain yang dihubungkan dengan

keadaan cuaca.

Merumuskan Hipotesis

Selanjutnya guru menerangkan langkah-langkah bagaimana

cara main dore yang dilanjutkan dengan Tanya jawab sehingga siswa

mampu menyimpulkan secara sederhana tentang permainan dore.

Kegiatan tersebut tergambar dalam dialog berikut:

Guru : Anak-anak, setelah mendengarkan penjelasan ibu tadi,

siapa diantara kalian yang tahu, apakah dengan bermain

dore dapat meningkatkan gerak badan kita ?

Siswa : Dapat buuuk (jawab siswa serempak)

Guru : Ibu mau bertanya lagi. Kalau kita main dore apakah badan

kita menjadi sehat ?

Siswa : Yaaa. Tentu buuuuk (jawab siswa serempak)

Page 63: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

63

Guru : Nah ! Kalau badan kita sehat bagaimana dengan aktivitas

kita sehari-hari ?

Siswa : Riang gembira buk (jawab Mario)

Otak kita cerdas buk (jawab Bayu)

Guru : Ya, bagus! Semua jawaban anak-anak ibu sangat bagus

sekali!

Setelah anak-anak ibu bercerita tentang main dore

sekarang kita lanjutkan pelajaran kita dan siapa diantara

anak ibu yang mau angkat tangannya untuk menjawab

pertanyaan ibu ?

Siswa : Sayaaaa buuuk (jawab siswa serempak)

Guru : Berapa buahkah kota persegi yang kita buat dalam

permainan dore. Hayo pikirkan dulu !

Siswa : 7 buah buk (jawab Ahmad)

Guru : Selain kotak persegi yang kita buat dalam main dore dan

apa lagi yang kita butuhkan dalam bermain.

Siswa : Batu pipih buk (jawab Reza)

Kalau saya pakai uang logam buk (jawab Reza)

Guru : Ok ! Anak-anak, sekarang kita mau berdiskusi.

Ibu akan membagi kelompok karena kita mau berdiskusi.

Nanti di dalam kelompoknya ibu tugaskan untuk

mendiskusikan bagaimana cara bermain dan sekaligus

menentukan aturan yang dibuat dalam permainan dore.

Jawabannya harus dibuat dalam LKS (guru membagikan

LKS pada masing-masing kelompok).

Setelah selesai berdiskusi, ananda pilih nanti siapa yang akan

mewakili kelompoknya untuk bermain di halaman sekolah dan siswa

langsung mengerjakan tugasnya yaitu menyelesaikan LKS.

Mengumpulkan Data

Setelah siswa berdiskusi dan bisa menyimpulkan secara

sederhana bagaiman cara bermain dore serta memahami aturan-aturan

yang berlaku dalam permainan, guru mengajak siswa keluar kelas

untuk bermain. Pada saat permainan sedang berlangsung, pengamat

secara langsung mengumpulkan data sesuai dengan instrumen yang

sudah disiapkan.

Page 64: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

64

Masing-masing kelompok bermain secara bergantian dan

selesai satu kelompok bermain dalam satu kali permainan, siswa

dalam kelompoknya langsung mendemostrasikan bagaimana cara

mencari keliling persegi dan persegi panjang dengan menggunakan

seutas tali, penggaris, pensil, kertas dan bahan-bahan lainnya. Selain

itu siswa juga diminta untuk menjelaskan dalam keadaan cuaca

bagaimanakah kita bisa melakukan permainan dore. Setelah semua

kelompok melakukan permainan dore dan masuk kekelas kembali

serta langsung istirahat bermain karena bel istirahat sudah berbunyi.

Menguji Hipotesis

Pembelajaran dilaksanakan setelah siswa istirahat bermain dan

dilaksanakan 2 jam terakhir dari jadwal belajar. Anak-anak, kita tadi

sudah melakukan permainan dore di luar kelas, sekarang mari kita

lanjutkan diskusi kita. Kegiatan dilaksanakan seperti dialog di bawah

ini:

Guru : Assalamua’laikum, w.w

Siswa : Wa’alaikum salam, w.w (serempak)

Guru : Sudah siap untuk melanjutkan pelajaran anak-anak!

Siswa : Siap Buuuk ….(serempak)

Guru : Bagus …!

Anak-anak ibu kelihatan cerah dan semangat sekali.

Siswa : Yaa, buuk. Tadikan habis bermain (jawab Arya)

Mainnya asyik sekali buk (jawab Anisa)

Guru : Sekarang siapa diantara anak ibu yang bisa bercerita di

depan kelas tentang pengalamannya selama bermain dore

tadi.

Siswa : Semua diam dan tidak ada yang berani ….

Guru : Kenapa anak-anak ibu kog diam semuanya ?

Siswa : Sulit sekali untuk menceritakannya buk (jawab Cory)

Guru : Kog sulit. Sekarang ibu minta perwakilan dari masing-

masing kelompok untuk ke depan kelas dan siapa yang

tampil pertama, ibu beri hadiah (guru memotivasi)

Page 65: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

65

Siswa : Diam sesa’at. Saya buk, Fiqih mengangkat tangan

Guru : Bagus... (lalu memberikan pujian dan hadiah)

Siswa : Bercerita tentang pengalaman yang baru diperolehnya dari

bermain dore (Fiqih bercerita)

Berikutnya guru melanjutkan pelajaran dengan menjelaskan

materi yang berhubungan dengan bangun datar dan dilaksanakan

melalui tanya jawab dengan siswa, seperti yang tergambar dalam

dialog berikut ini:

Guru : Siapa yang berani ke depan kelas untuk membuat gambar

bangun datar persegi.

Siswa : .......... (tidak ada yang berani)

Guru : Sambil memperlihatkan gambar bangun datar yang

berbentuk persegi di depan kelas, siapa yang bisa

menentukan keliling dari bangun datar yang ibu pegang ini

?

Siswa : Saya, buuuk .... (siswa serempak menjawab)

Guru : Coba Corry (guru menunjuk siswa)

Siswa : Maju ke depan kelas untuk mencari keliling bangun datar

persegi (Corry)

Setelah itu guru melanjutkan menerangkan materi pelajaran

dengan cara bertanya jawab dengan siswa tentang seputar permainan,

berikut ini:

Guru : Anak-anak bagaimana keadaan cuaca pada waktu kita

bermain dore di luar kelas tadi

Siswa : Panas buk (jawab Ahmad)

Guru : Wah, panas ya Ahmad. Sekarang siapa yang tahu pakaian

apa yang cocok digunakan pada musim panas ?

Siswa : Baju tipis buk... (jawab Corry)

Guru : Bagus ....... Siapa diantara ananda yang tahu, apa tanda-

tanda kalau hari sedang panas !

Siswa : Ada yang mengangkat tangan (Mario)

Guru : Coba, Mario. Jelaskan !

Siswa : Langit cerah, tidak ada awan (jawab Mario)

Guru : Bagus sekali .... Mario. Siapa lagi yang bisa menjawab ?

Siswa : Matahari bersinar dengan terang buk (jawab Alfi)

Guru : Pintar-pintar anak ibu sekarang yaa.

Page 66: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

66

Kemudian guru menjelaskan tentang keadaan cuaca dan

pengaruhnya terhadap kegiatan manusia sehari-hari terutama yang

berhubungan dengan pekerjaan manusia.

Merumuskan Kesimpulan

Pada akhir pembelajaran guru memberikan penguatan dan

menyimpulkan materi pelajaran. Kegiatan dilaksanakan melalui tanya

jawab dengan siswa dan siswa sudah bisa menyimpulkan materi

permainan dore yang dihubungkan dengan bangun persegi dan

mencari keliling bangun datar serta keadaan cuaca dalam kehidupan

sehari-hari siswa.

c. Tahap Pengamatan Tindakan Siklus I

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Pengamatan dilakukan oleh dua orang observer yaitu guru

kelas III sebagai observer I (Miming Vemini) dan teman sejawat

sebagai observer II (Jasir). Setiap observer mempunyai tugas yang

berbeda. Observer I bertugas mengamati setiap kegiatan yang

dilakukan guru dalam pembelajaran, sedangkan observer II bertugas

mengamati setiap kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran.

Untuk melakukan pengamatan tersebut, peneliti menyediakan dan

memberikan lembaran observasi kepada observer berupa rambu-

rambu karakteristik pembelajaran tematik dengan tema permainan

menggunakan metode inkuiri dari aspek guru dan rambu-rambu

karakteristik pembelajaran tematik dengan tema permainan dari aspek

siswa serta format pencatatan lapangan.

Page 67: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

67

Dengan adanya rambu-rambu karakteristik tersebut, observer

dapat mengamati apakah tindakan yang dilakukan guru maupun siswa

sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran inkuiri yang telah

direncanakan. Selain itu, juga untuk melihat sejauhmana keberhasilan

dan ketercapaian pelaksanaan metode inkuiri pada siklus I. Dalam

laporan ini, peneliti menggabungkan hasil pengamatan pada

pertemuan I dan pertemuan II. Hal ini dilakukan karena kegiatan pada

pertemuan I dan II pada hakikatnya menyatu. Dimana kegiatan yang

dilakukan pada pertemuan II merupakan lanjutan dari pertemuan I.

Jadi, peneliti hanya menggambarkan hasil pengamatan untuk masing-

masing siklus secara keseluruhan. Di bawah ini peneliti paparkan hasil

pengamatan dari masing-masing observer dengan objek yang berbeda.

1) Hasil pengamatan observer I (aktivitas guru dalam kegiatan

pembelajaran)

Kegiatan awal pembelajaran pada tahap orientasi dari segi guru

sudah terlaksana dengan baik hanya ada sati deskriptor yang belum

muncul, yaitu menyampaiakan tujuan pembelajaran sehingga nilai

yang diperoleh 75%.

Merumuskan masalah pada kegiatan inti, guru hanya

menjelaskan langkah-langkah permainan dore dan mengajukan

pertanyaan tentang permainan dore, sedangkan kegiatan

membimbing siswa dalam membuat pertanyaan yang menarik

permainan dore dan memotivasi siswa untuk menciptakan kalimat

menarik tentang permainan dore tidak terlihat. Selanjutnya pada

Page 68: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

68

pembelajaran setelah istirahat sudah ada perubahan, dimana dua

deskriptor yang tidak muncul pada pembelajaran sebelumnya

sudah terlihat salah satunya, yaitu guru sudah memotivasi siswa

menciptakan kalimat yang menarik tentang permainan dore.

Guru dalam kegiatan merumuskan hipotesis pada proses

pembelajaran sudah baik dimana guru sudah membimbing siswa

menyusun sebuah kalimat yang menarik tentang peristiwa

menyenangkan, menceritakan peristiwa yang menyenangkan dalam

permainan, dan memberikan tanggapan tentang permainan yang

dimainkannya. Kegiatan membimbing siswa menyusun sebuah

kalimat sederhana tidak ditemui pada kedua pertemuan tersebut.

Tahap mengumpulkan data sudah baik, hal ini terlihat dengan

kegiatan guru memberikan acuan pertanyaan yang jelas,

menggunakan kalimat tanya yang mudah dimengerti siswa, dan

memotivasi siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

Kekurangan dalam tahap ini yaitu guru tidak memberikan

pertanyaan berupa pemecahan masalah.

Menguji hipotesis pada proses pembelajaran semua deskriptor

sudah muncul, yaitu melakukan bimbingan pada siswa untuk

melakukan pengamatan, menyediakan media dan alat untuk

melakukan pengamatan, menyediakan LKS sebagai panduan kerja,

dan memberikan bimbingan dalam demontrasi permainan dore.

Langkah terakhir kegiatan pembelajaran yaitu merumuskan

kesimpulan hanya tiga deskriptor yang muncul, yaitu melibatkan

Page 69: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

69

siswa secara aktif untuk membuat kesimpulan, memberi

pertanyaan untuk memudahkan siswa dalam membuat kesimpulan,

dan membimbing siswa mengamati kegiatan dalam membuat

kesimpulan. Kekurangan pada langkah ini adalah guru kurang

menggunakan bahasa yang jelas dalam menyimpulkan

pembelajaran.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada siklus I

pertemuan I ini diperoleh hasil 71,42% dengan kemunculan 20

dari 28 deskriptor yang muncul. Pertemuan kedua meningkat

menjadi 82,14% dengan kemunculan 23 deskriptor. Secara hasil

rata-rata aktivitas guru pada siklus I ini adalah 76,78%.

2) Hasil pengamatan observer II (aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran)

Hasil pengamatan observer terhadap kegiatan orientasi ditemui

pada proses pembelajaran hanya tiga deskriptor yang muncul, yaitu

siswa terlibat mengatur kondisi kelas, berdoa, dan mendengarkan

penyampaian tujuan dan langkah-langkah pembelajaran. Kegiatan

guru mengambil absen kurang terlaksana dimana sebagian siswa

tidak mendengarkan dengan baik.

Hal yang sama pada langkah merumuskan masalah hanya tiga

deskriptor yang muncul, yaitu siswa mengajukan pertanyaan sesuai

permainan dore, siswa membuat pertanyaan yang menarik tentang

permainan dore, dan menciptakan kalimat yang menarik tentang

permainan dore. Kegiatan siswa mendengarkan langkah-langkah

Page 70: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

70

permainan dore tidak terlaksana, hal ini mungkin siswa sudah

paham dengan permainan tersebut.

Perumusan hipotesis dalam penggunaan metode inkuiri ini

sudah dilaksanakan guru dengan baik, hal ini terlihat dari siswa

sudah dapat menyusun kalimat yang menarik tentang peristiwa

yang menyenangkan, menceritakan peristiwa yang menyenangkan

dalam permainan, dan memberikan tanggapan tentang permainan

yang dimainkan. Kekurangan dalam langkah ini adalah siswa

belum dapat menyusun sebuah kalimat sederhana.

Langkah inkuiri pada tahap mengumpulkan data pada awalnya

hanya dua deskriptor yang muncul, yaitu membuat kalimat tanya

yang mudah dimengerti dan menjawab pertanyaan yang diajukan

guru. Pertemuan selanjutnya ditemui penambahan satu deskriptor

yang muncul yaitu siswa membuat pertanyaan untuk memecahkan

masalah. Kegiatan yang tidak ditemui pada proses pembelajaran

adalah langkah mengumpulkan data yaitu siswa kurang

mendengarkan arahan tentang pertanyaan.

Pengujian hipotesis ditemui tiga deskriptor yang muncul pada

proses pembelajaran hanya dua deskriptor. Tiga deskriptor yang

muncul tersebut adalah siswa terlibat menyediakan media dan alat

untuk melakukan pengamatan, mengisi LKS, dan melakukan

permainan dore, sedangkan yang tidak ditemui yaitu siswa tidak

mengamati demontrasi.

Page 71: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

71

Pembelajaran di siklus I pada bagian kegiatan akhirnya adalah

merumuskan kesimpulan ditemui siswa secara aktif membuat

kesimpulan, menjawab pertanyaan untuk memudahkan dalam

membuat kesimpulan, dan membuat kalimat kesimpulan. Kegiatan

siswa mengamati dalam membuat kesimpulan tidak ditemui pada

langkah merumuskan kesimpulan pada siklus ini.

Aktivitas siswa pada siklus I ini diproleh hasil pada pertemuan

pertama 64,39% dan pertemuan kedua meningkat menjadi 75%.

Hasil rata-rata perolehan pada aktivitas siswa pada siklus I ini

adalah 69,69%.

3) Hasil belajar siswa pada siklus I

a. Kognitif

Penilaian kognitif dilakukan pada akhir siklus I, yaitu pada

akhir pembelajaran berupa tes dengan 10 buah soal pada mata

pelajaran bahasa Indonesia, 10 buah soal untuk mata pelajaran,

dan 10 buah soal untuk mata pelajaran IPA.

Pembelajaran pada siklus I mata pelajaran Bahasa

Indonesia diperoleh nilai rata-rata 72%. Siswa yang tuntas 8

orang dan yang tidak tuntas 10 orang. Mata pelajaran

matematika diperoleh hasil rata-rata 71%, dengan 6 orang

siswa yang tuntas dan 12 siswa tidak tuntas. Mata pelajaran

IPA diperoleh hasil rata-rata 73% dengan 7 orang siswa yang

tuntas dan 11 orang yang tidak tuntas.

Page 72: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

72

b. Afektif

Penilaian pada aspek afektif dibagi atas tiga kriteria yaitu

keseriusan, kerjasama dan keaktifan. Secara rinci kriteria

tersebut dibagi masing-masing atas 4 deskriptor sebagai

berikut:

Keseriusan

(a) Mendengarkan petunjuk melakukan tugas

(b) Mengerjakan tugas sesuai petunjuk

(c) Selalu mengikuti setiap tahapan pengerjaan tugas

(d) Mencatat hal-hal penting yang ditemukan dalam

mengerjakan tugas

Kerjasama

(a) Mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan

teman

(b) Membantu teman yang kesulitan dalam proses

pembelajaran

(c) Tidak mendominasi pekerjaan selama melakukan kerja

kelompok

(d) Mengajak teman untuk terlibat dalam mengerjakan

tugas

Keaktifan

(a) Ikut terlibat dalam kelompok

(b) Mengemukakan pendapat pendapat tentang langkah-

langkah yang dilakukan dalam kelompok

Page 73: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

73

(c) Mengemukakan pendapat tentang hasil kerja kelompok

(d) Menanggapi hasil kerja kelompok lain

Hasil pengamatan terhadap aspek afektif pada awalnya

yang ditemui adalah 67% siswa serius dalam mengerjakan

tugas, 61% siswa yang sudah dapat bekerjasama, dan 82%

siswa terlibat aktif dalam pembelajaran yaitu melaksanakan

tugas-tugas. Rata-rata perolehan hasil belajar ranah afektif

adalah 70%. Pertemuan selanjutnya diperoleh hasil 67% siswa

serius dalam mengerjakan tugas, 71% siswa yang sudah dapat

bekerjasama, dan 83% siswa terlibat aktif dalam pembelajaran

yaitu melaksanakan tugas-tugas.Perolehan rata-rata kelas pada

hasil belajar afektif adalah 72%.

c. Psikomotor

Aspek psikomotor didapat dari tiga kriteria yaitu ketepatan

langkah kerja, keterampilan menggunakan alat, dan presentase

kerja. Ketiga kriteria tersebut secara terinci atas beberapa

kegiatan sebagai berikut:

Ketepatan langkah kerja

(a) Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam

kerja kelompok

(b) Melakukan kerja kelompok sesuai dengan langkah-

langkah yang telah ditentukan

(c) Melakukan kerja kelompok sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan

Page 74: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

74

(d) Mengisi lembar kerja sesuai dengan petunjuk

Keterampilan menggunakan alat

(a) Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya

(b) Menggunakan bahan sesuai dengan fungsinya

(c) Bersikap berhati-hati dalam menggunakan alat saat

melakukan kerja

(d) Bertanggung jawab dalam menggunakan alat

Presentase kerja

(a) Mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan langkah-

langkah yang telah ditentukan

(b) Melaporkan/ mengumpulkan hasil kerja

(c) Melaporkan hasil kerja sesuai dengan petunjuk dan

bahasa yang jelas

(d) Dapat menjelaskan hasil kerja kepada teman atau

kelompok lain

Hasil pengamatan terhadap aspek psikomotor pada awalnya

yang ditemui adalah 81% siswa tepat dalam langkah kerja,

78% siswa terampil menggunakan alat, dan 71% siswa berhasil

dalam presentase kerja. Rata-rata perolehan hasil belajar ranah

psikomotor adalah 76%. Pertemuan berikutnya diperoleh hasil

79% siswa tepat dalam langkah kerja, 81% siswa yang sudah

terampil menggunakan alat, dan 69% siswa sudah dapat

mempresentasekan kerjanya. Perolehan rata-rata kelas pada

hasil belajar psikomotor adalah 76%.

Page 75: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

75

d. Refleksi Tindakan Siklus I

Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti

dengan observer disetiap akhir proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil kolaborasi menunjukkan bahwa pelaksanaan proses

pembelajaran tematik dengan tema permainan menggunakan metode

inkuiri secara umum sudah terlaksana dengan baik. Namun, masih

banyak hal yang harus diperbaiki, diantaranya:

1) Sebelum pelajaran dimulai, peneliti hendaknya menyampaikan

topik yang akan dipelajari dan tujuan pelajaran yang akan dicapai.

2) Dalam belajar kelompok siswa masih kurang dibimbing oleh

guru, sehingga proses penemuan masalh kurang tampak

3) Siswa kesulitan menjawab pertanyaan yang diajukan guru, karena

bahasa yang digunakan guru sulit dipahami

4) Saat belajar kelompok siswa banyak bermain, sehingga waktu

pembelajaran kurang efektif. Hal ini terjadi karena kurangnya

manajemen waktu oleh guru

5) Siswa yang kurang paham terhadap materi yang telah dipelajari

masih malu dan takut bertanya.

Berdasarkan hasil diskusi dengan observer dan analisa

permasalahan yang timbul dalam pembelajaran pada siklus I, maka

pembelajaran perlu dilanjutkan pada siklus II dengan memperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

1) Menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan pelajaran

yang akan dicapai

Page 76: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

76

2) Guru hendaknya selalu memotivasi siswa saat belajar dalam

kelompoknya, sehingga setiap siswa merasa bahwa dirinya

mampu untuk belajar dan menemukan sesuatu dengan baik

3) Dalam mengajukan pertanyaan guru sebaiknya menggunakan

bahasa yang mudah dipahami siswa, dan jika siswa sudah berani

menjawab pertanyaan diberikan penghargaan, meskipun

jawabannya belum tepat benar

4) Guru hendaknya mengatur waktu yang baik saat siswa belajar

dalam kelompoknya

5) Memotivasi siswa untuk berani bertanya, dan memberikan

penjelasan yang mudah dimengerti

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, diharapkan berbagai

kekurangan yang menyebabkan langkah-langkah pembelajaran inkuiri

belum berjalan semestinya dapat teratasi. Sehingga pembelajaran

tematik dengan tema permainan diharapkan dapat meningkat melalui

penggunaan metode inkuiri.

2. Hasil Penelitian Siklus II

Penelitian tindakan yang dilakukan pada siklus II berpedoman pada

hasil refleksi siklus I. Dari hasil yang diperoleh pada siklus I disusunlah

perencanaan dan tindakan apa yang akan dilakukan pada siklus II. Untuk

lebih jelasnya peneliti paparkan seperti di bawah ini:

a. Tahap Perencanaan

Seperti halnya siklus I, sebelum tindakan dimulai pada siklus II

juga disusun perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP

Page 77: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

77

berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) semester II

kelas III dengan alokasi yang sudah ditetapkan dalam silabus.

Perencanaan dalam siklus II ini dimulai dengan menganalisis standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang nantinya dituangkan ke dalam

jaringan tema, merumuskan indikator, tujuan pembelajaran,

menetapkan materi ajar, proses pembelajaran, metode, membuat

media sumber belajar dan instrumen penilaian. Proses pembelajaran

dalam siklus II ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2012

selama 6 (enam) jam pelajaran atau 6 x 35 menit.

Tema yang digunakan dalam siklus II ini sama dengan tema yang

sudah diajarkan pada siklus I, yaitu tema permainan berdasarkan

kurikulum yang berlaku yaitu KTSP pada kelas III SD semester II.

Untuk Bahasa Indonesia adalah menceritakan peristiwa yang pernah

dialami, dilihat, atau didengar. Mata pelajaran matematika yaitu

menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Sedangkan untuk

mata pelajaran IPA mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan

manusia.

Dalam siklus ini, kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam

bentuk kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Masing-masing

kegiatan pembelajaran antara kegiatan guru dan kegiatan siswa tidak

disatukan, sehingga terlihat dengan jelas tindakan apa yang dilakukan

guru dan kegiatan apa yang dilakukan oleh siswa. Tujuan pemisahan

kegiatan ini adalah agar pengamat tidak mengalami kendala dalam

Page 78: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

78

mengamati kegiatan pada masing-masing aspek dalam mengumpulkan

data sesuai dengan instrumen yang digunakan.

Pada siklus II ini peneliti melaksanakan pembelajaran dalam satu

hari penuh yang dalam pelaksanaannya dipisahkan oleh waktu

istirahat untuk siswa. Pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa

tanggal 29 Mei 2012 dengan waktu 4 jam pelajaran atau 4 x 35 menit,

dan dilajutkan 2 jam atau 2 x 35 menit berikutnya setelah istirahat.

Untuk kedua pertemuan ini peneliti merencanakan dan menetapkan

indikator yang akan dicapai yaitu untuk mata pelajaran Bahasa

Indonesia, menyebutkan contoh-contoh peristiwa, mengklasifikasi

peristiwa menyenangkan dan tidak menyenangkan, menceritakan

peristiwa yang menyenangkan dalam permainan, memberi tanggapan

tentang cerita yang dialami,dilihat,atau didengar. Mata pelajaran

Matematika indikatornya yaitu menentukan rumus keliling persegi,

menentukan rumus keliling persegi panjang, menghitung keliling

persegi, menghitung keliling persegi panjang. Sedangkan untuk mata

pelajaran IPA indikatornya yaitu Melakukan pengamatan terhadap

keadaan cuaca, mengidentifikasi kegiatan manusia sesuai dengan

keadaan cuaca tertentu, mendeskripsikan hubungan antara pakaian

yang dikenakan dengan keadaan cuaca, mendeskripsikan antar

permainan dengan cuaca.

b. Tahap Pelaksanaan

Seperti dijelaskan pada perencanaan, pelaksanaan tindakan pada

siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Proses pembelajaran

Page 79: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

79

pada siklus II dilaksanakan pada jam pelajaran 1-4 yang dimulai pukul

07.30 sampai 10.00 WIB. Kegiatan yang dilaksanakan terinci sebagai

berikut:

Orientasi

Guru : Assalamua’alaikum w.w

Siswa : Waa’laikumsalam w.w

Guru : Selamat pagi anak-anak, apakah anak-anak ibu sudah siap

untuk belajar ?

Siswa : Pagi, buuk.

Siap buk (serempak)

Guru : Siapa yang tidak hadir hari ini ?

(guru berkeliling memperhatikan siswanya)

Siswa : Hadir semua buuuk…. (jawab Farhan)

Guru : Ya, bagus berarti anak-anak ibu sangat senang belajar

Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi, tentang materi

yang sudah dipelajari siswa minggu lalu dan menjelaskan langkah-

langkah dalam pembelajaran.

Merumuskan Masalah

Pembelajaran dilanjutkan guru dengan melakukan tanya jawab

bersama siswa untuk mengingat kembali materi permainan dore yang

sudah dipelajari dan dilakukan di halaman sekolah. Kegiatan yang

dilakukan tergambar dalam dialog di bawah ini:

Guru : Siapa diantara ananda yang belum mengerti cara bermain

dore !

Siswa : Saya buk ... (jawab Diko)

Guru : Siapa yang bisa bantu ibu, untuk menjelaskannya ?

Siswa : Saya buk ...(jawab Alfi)

Guru : Silahkan Alfi !

Siswa : Alfi, maju ke depan sambil menjelaskan cara main dore !

Guru : Bagaimana anak-anak masih ada yang belum mengerti ?

Siswa : Tidak buuk (serempak)

Guru : Nah, sekarang mari kita lanjutkan pelajaran kita !

Ada membawa bahan-bahan yang ibu suruh kemaren !

(selanjutnya menerangkan tentang cuaca dan pakaian yang

sesuai untuk dipakai)

Page 80: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

80

Selanjutnya guru menugaskan siswa untuk mengeluarkan

perlengkapan bahan ajar atau alat peraga yang terbuat dari kertas

pelangi, berupa bentuk permainan dore. Kemudian siswa ditugaskan

untuk membuat pertanyaan seputar main dore yang dihubungkan

dengan cuaca dan pakaian yang sesuai untuk dipakai.

Merumuskan Hipotesis

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan guru dengan membagi kelas

atas 5 kelompok dan guru membagikan LKS yang harus dikerjakan

siswa. Tugas yang harus diselesaikan siswa dalam kelompoknya

adalah siswa diminta untuk menceritakan secara sederhana bagaimana

cara bermain dore berdasarkan alat peraga yang sudah dibuat siswa.

Setelah itu menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan cuaca.

Kegiatan pembelajaran tergambar dalam dialog di bawah ini :

Guru : Anak-anak ibu sudah siap dengan LKS nya masing-

masing !

Siswa : Sudah buuk (serempak)

Guru : Sekarang perhatikan gambar main dore yang sudah ada di

meja masing-masing kelompok.

Siswa : (serius melihat alat peraga yang baru dibuat berupa kotak

dari kertas pelangi)

Guru : Anak-anak, sekarang mulailah membuat cara-cara atau

langkah-langkah main dore dan tuliskan di LKS.

Langsung juga kerjakan tugas untuk mencari keliling

bangun datar yang ada di LKS

Siswa : (bekerja dalam kelompok dan mengisi LKS)

Kegiatan pembelajaran berlangsung dan dilanjutkan siswa duduk

berkelompok mengerjakan tugas yang berhubungan dengan materi

keliling bangun datar dan cuaca.

Page 81: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

81

Mengumpulkan Data

Siswa dalam kelompok mendiskusikan cara bermain dore dan

mencari keliling bangun datar yang sudah ada di meja kelompok

masing-masing. Siswa mengukur sendiri dan menentukan keliling

persegi dan persegi panjang dalam kelompoknya yang selalu

dibimbing guru dan semuanya tergambar dalam dialog :

Guru : Memberikan penjelasan dan bimbingan tentang tugas yang

dikerjakan siswa

Siswa : (memperhatikan penjelasan guru)

Guru : Sudah mengerti semuanya anak-anak ! setelah istirahat

nanti kita bahas secara bersama

Siswa : Sudah buuuk (kelas agak ribut)

Guru : Menenangkan siswa dengan cara mendatangi kelompok

masing-masing (silahkan bekerja)

Siswa : (bekerja di kelompoknya masing-masing)

Kegiatan pembelajaran berakhir setelah bel berbunyi dan siswa

langsung keluar kelas untuk istirahat.

Menguji Hipotesis

Setelah istirahat kegiatan pembelajaran dilanjutkan selama 2 jam

terakhir (10.20 – 11.30). Pembelajaran dilaksanakan dengan cara

bertanya bagaimana cara mencari keliling persegi dan persegi panjang

pada siswa serta pakaian apa yang paling sesuai dipakai pada saat

cuaca tertentu. Semua proses pembelajaran dihubungkan dengan

permainan dore dan tergambar dalam dialog di bawah ini:

Guru : Assalamu’alaikaum. w.w

Siang anak-anak, bagaimana istirahatnya tadi !

Siswa : Wa’alaikum salam, asyik buuuk (serempak)

Guru : Ananda semua sudah siap istirahat.

Sudah siap untuk melanjutkan pelajaran kita lagi

Siswa : Siap buuuk (serempak)

Guru : (selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran dan

menerangkan materi pelajaran tentang cuaca)

Page 82: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

82

Siswa : (mendengarkan apa yang disampaikan guru)

Guru : Ok. Anak-anak. Kelompok mana yang mau maju duluan

ke depan kelas untuk menyampaiakn hasil kerja

kelompoknya!

Siswa : Saya buuk… (jawab Ahmad) dari kelompok I

Guru : Silahkan Ahmad dan semua anggotanya juga ikut ke

depan!

Siswa : (Ahmad dan kelompoknya tampil ke depan kelas untuk

menyampaikan hasil diskusinya dan sekaligus

memperagakan cara menemukan keliling persegi dan

persegi panjang)

Guru : Kelompok I, mana hasil diskusi tentang cuacanya

Siswa : Oh ya buuuk (kelompok menyampaikan hasil diskusinya)

Guru : Bagus… Kelompok I, beri tepuk tangan anak-anak

Siswa : (bertepuk tangan secara serempak)

Guru : Ada yang mau menanggapi atau bertanya

Siswa : Saya buuuk…. (jawab Chairul) dari kelompok 2

Guru : Silahkan Chairul

Siswa : Apakah sama mencari keliling bangun datar yang ada di

gambar dengan yang ada di lantai buk?

Guru : Bagus sekali, pertanyaannnya, ada anak ibu yang bisa

menjawabnya (bertanya ke seluruh kelas)

Siswa : Saya buuk (jawab Mario)

Sama buuk, caranya diukur dengan penggaris

Guru : Bagus sekali jawabanmu Mario.

Selanjutnya guru memberikan kesempatan pada kelompok lain

untuk menyampaikan hasil diskusinya dan memberikan penjelasan

materi lebih lanjut.

Merumuskan Kesimpulan

Sebelum kegiatan pelajaran berakhir guru memberikan penguatan

materi dengan cara tanya jawab bersama siswa. Dalam kegiatan ini

ditegaskan kembali oleh guru bagaimana cara bermain dore untuk

mencari luas bangun persegi dan persegi panjang serta pakaian yang

sesuai untuk dipakai dalam cuaca tertentu, seperti cuaca panas dan

hujan atau dingin.

Page 83: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

83

c. Pengamatan Tindakan Siklus II

Kegiatan pengamatan pada siklus II ini hampir sama dengan siklus

I. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Pengamatan dilakukan oleh dua orang observer yaitu guru kelas III

sebagai observer I dan teman sejawat sebagai observer II. Setiap

observer mempunyai tugas yang berberda. Observer I bertugas untuk

mengamati setiap kegiatan yang dilakukan guru dalam pembelajaran,

sedangkan observer II bertugas untuk mengamati setiap kegiatan yang

dilakukan siswa dalam pembelajaran.

Untuk melakukan pengamatan tersebut, peneliti telah menyediakan

dan memberikan lembaran observasi kepada observer berupa rambu-

rambu karakteristik pembelajaran tematik dengan tema permainan

menggunakan metode inkuiri dari aspek guru dan aspek siswa serta

format pencatatan lapangan. Di bawah ini peneliti paparkan hasil

pengamatan dari masing-masing observer dengan objek yang berbeda.

1) Hasil pengamatan observer I (aktivitas guru dalam kegiatan

pembelajaran)

Pengamatan terhadap aktivitas guru terhadap proses

pembelajaran tematik dengan penggunaan metode inkuiri

dilaksanakan terhadap kegiatan pembelajaran dengan langkah-

langkah metode inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis,

dan merumuskan kesimpulan. Masing-masing langkah

Page 84: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

84

pembelajaran tersebut diamati terhadap empat deskriptor yang

diharapkan muncul.

Pembelajaran pada langkah orientasi guru sudah dapat

melaksanakan dengan baik. Hasil ini dilihat dengan ditemui

munculnya deskriptor guru sudah mengkondisikan kelas,

membimbing siswa berdo’a, mengambil absen siswa, dan

menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran.

Pengamatan terhadap kegiatan guru dalam merumuskan

masalah pada pertemuan awal guru telah menjelaskan langkah-

langkah permainan dore, mengajukan pertanyaan kepada siswa

tentang permainan dore, dan memotivasi siswa untuk menciptakan

kalimat yang menarik tentang permainan dore. Guru dalam

kegiatan membimbing siswa dalam membuat pertanyaan yang

menarik dalam permainan dore tidak terlihat, namun pada

pertemuan kedua sudah terlihat.

Hasil pengamatan terhadap kegiatan guru merumuskan

masalah observer melihat hanya tiga deskriptor yang muncul, yaitu

guru sudah membimbing siswa menyusun kalimat yang menarik

tentang peristiwa yang menyenangkan, membimbing siswa

menceritakan peristiwa yang menyenangkan dalam permainan, dan

membimbing siswa memberi tanggapan tentang permainan yang

dimainkan. Satu deskriptor yang tidak muncul adalah guru dalam

membimbing siswa menyusun kalimat sederhana, namun pada

pertemuan kedua kegiatan tersebut sudah terlihat.

Page 85: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

85

Kegiatan mengumpulkan data yang dilakukan guru ditemui

guru sudah memberikan acuan pertanyaan jelas, menggunakan

kalimat tanya yang mudah dimengerti siswa, dan memotivasi siswa

dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Deskriptor

memberikan pertanyaan berupa pemecahan masalah pada

pertemuan pertama tidak terlihat, namun pada pertemuan kedua

sudah terlihat guru melaksanakannya.

Langkah kelima dalam melaksanakan pembelajaran dengan

metode inkuiri di kelas III SDN 02 Lubuk Malako adalah menguji

hipotesis. Tahap ini guru sudah melaksanakan dengan sangat baik

pada kedua pertemuan disiklus II, hal ini terlihat dari kegiatan guru

sudah melakukan bimbingan pada siswa untuk melakukan

pengamatan, menyediakan media dan alat untuk melakukan

pengamatan, menyediakan LKS sebagai panduan kerja, dan

memberikan bimbingan dalam demontrasi permainan dore.

Langkah merumuskan kesimpulan hasil pengamatan observer

ditemui guru sudah melibatkan secara aktif untuk membuat

kesimpulan, memberikan pertanyaan untuk memudahkan siswa

dalam membuat kesimpulan, memotivasi siswa untuk membuat

kalimat kesimpulan, dan membimbing siswa mengamati kegiatan

dalam membuat kesimpulan.

Hasil pengamatan observer terhadap aktivitas guru pada

pertemuan dalam siklus II ini diperoleh hasil 85,71% pada

Page 86: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

86

pertemuan awal dan 92,85% pada pertemuan berikutnya. Rata-rata

hasil aktivitas guru tersebut pada siklus II ini adalah 89,28%.

2) Hasil pengamatan observer II (aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran)

Pengamatan terhadap aktivitas siswa sama dengan

pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran tematik di kelas III

SDN 02 Lubuk Malako yaitu dengan langkah-langkah (1)

orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) merumuskan hipotesis, (4)

mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan (6) merumuskan

kesimpulan.

Langkah orientasi pada kegiatan awal terlihat bahwa siswa

sudah terlibat melakukan kegiatan mengatur kondisi kelas, siswa

berdo’a dengan baik, dan mendengarkan guru menyampaikan

tujuan dan langkah-langkah dalam pembelajaran. Kegiatan siswa

mendengarkan pengambilan absen terlihat adanya siswa yang

kurang perhatian dalam guru mengambil absen pada pertemuan

pertama, namun pada pertemuan kedua hal ini sudah ada perbaikan

dengan munculnya deskriptor tersebut.

Kegiatan inti pada langkah pembelajaran dalam

merumuskan masalah siswa terlihat kurang memperhatikan atau

mendengarkan guru menyampaikan langkah-langkah permainan

dore dengan baik, hal ini mungkin dikarenakan siswa menganggap

sudah paham akan permainan tersebut. Tiga kegiatan lainnya

Page 87: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

87

dalam merumuskan masalah sudah terlihat waktu pengamatan yaitu

siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan permainan, siswa

membuat pertanyaan yang menarik tentang permainan dore, dan

siswa sudah dapat menciptakan kalimat yang menarik tentang

permainan dore.

Observer dalam pengamatannya terhadap langkah

pembelajaran merumuskan hipotesis pada pertemuan pertama

hanya tiga deskriptor yang muncul yaitu siswa sudah dapat

menyusun kalimat sederhana dan menarik tentang peristiwa yang

menyenangkan, siswa sudah bisa menceritakan peristiwa yang

menyenangkan dalam permainan, dan siswa sudah dapat

memberikan tanggapan tentang permainan yang dimainkan. Satu

deskriptor yang tidak muncul yaitu siswa menyusun sebuah

kalimat sederhana tidak terlihat pada pertemuan awal, namun pada

pertemuan berikutnya setelah istirahat keempat deskriptor sudah

muncul semuanya.

Langkah berikutnya yang diamati yaitu mengumpulkan

data. Hasil pengamatan terhadap langkah tersebut observer melihat

sudah semua deskriptor terlihat baik selama proses pembelajaran.

Deskriptor yang sudah terlihat tersebut adalah siswa sudah

mendengarkan arahan guru tentang pertanyaan yang jelas,

membuat kalimat tanya yang mudah dimengerti, siswa sudah

membuat pertanyaan untuk memecahkan masalah, dan siswa sudah

dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Page 88: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

88

Pengamatan observer terhadap langkah pembelajaran

menguji hipotesis pada pertemuan awal terlihat siswa sudah

menyediakan media dan alat untuk melakukan pengamatan,

mengisi LKS, dan melakukan permainan dore, namun kegiatan

siswa mengamati demontrasi yang dilakukan tidak terlaksana

dengan baik. Kegiatan mengamati demontrasi yang tidak terlihat

pada pertemuan awal sudah terlihat.

Langkah merumuskan kesimpulan tahap akhir

pembelajaran tematik dengan menggunakan metode inkuiri pada

proses pembelajaran disiklus II sudah berjalan sangat baik dimana

siswa sudah secara aktif membuat kesimpulan, membuat

pertanyaan untuk memudahkan menyusun kesimpulan, membuat

kalimat kesimpulan, dan mengamati kegiatan dalam membuat

kesimpulan.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam

pembelajaran tematik dengan penggunaan metode inkuiri di kelas

III pada SDN 02 Lubuk Malako pada siklus II ini diperoleh hasil

pertemuan awal 82,14 % dan pada pertemuan berikutnya 92,85%.

Dari hasil proses pembelajaran tersebut diperoleh rata-rata siklus II

adalah 87,49%.

3) Keberhasilan belajar siswa

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik dengan

penggunaan metode inkuiri di kelas III SDN 02 Lubuk Malako

Page 89: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

89

diperoleh pada tiga aspek hasil belajar, yaitu aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor.

a) Aspek Kognitif

Hasil pada aspek kognitif diperoleh dengan melihat hasil

tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran yang dilakukan

pada akhir pertemuan. Tes yang dilakukan pada tiga mata

pelajaran yang terkait dengan tema yaitu mata pelajaran bahasa

Indonesia, matematika, dan IPA. Soal untuk masing-masing

mata pelajaran adalah 10 buah soal yang diambil berdasarkan

indikator pencapaian kompetensi dasar.

Mata pelajaran bahasa Indonesia hasil yang diperoleh

rata-rata 93,89. Hasil tersebut dari 18 siswa 17 siswa sudah

tuntas belajarnya hanya 1 orang siswa yang belum tuntas.

Hasil belajar matematika diperoleh rata-rata 88,89,

dengan 89% siswa sudah tuntas belajarnya atau 16 siswa yang

tuntas dan 2 orang siswa belum tuntas. Mata pelajaran IPA

diperoleh hasil rata-rata 97,78 dan dari 18 siswa semuanya

tuntas belajar dengan taraf keberhasilan 75%.

b) Aspek Afektif

Aspek hasil belajar pada afektif diperoleh hasil pada

pertemuan awal 78% dengan terinci pada tiga aspek penilaian

yaitu keseriusan mengikuti pembelajaran, melakukan

kerjasama, dan ikut berprestasi dalam pembelajaran.

Page 90: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

90

Keseriusan siswa mengikuti pembelajaran diperoleh hasil 81%

siswa serius, untuk kerjasama 75%, dan berpartisipasi 78%.

Pertemuan berikutnya hasil belajar secara afektif

diperoleh persentase 85%. Hasil ini terinci atas 86% siswa

serius mengikuti pembelajaran, 90% siswa dapat bekerjasama,

dan 81% siswa ikut berpartisipasi dalam pembelajaran.

Hasil rata-rata belajar siswa pada aspek afektif adalah

81,51 (82%). Secara kualifikasi keberhasilan berada pada

kategori baik.

c) Aspek Psikomotor

Penilaian pada aspek psikomotor diperoleh dengan

berdasarkan pengamatan pada tiga aspek yaitu ketepatan

langkah kerja, keterampilan menggunakan alat, dan presentase

kerja. Hasil pembelajaran pertemuan awal diperoleh hasil 81%

dengan rincian 82% siswa tepat dalam langkah kerja, 82%

siswa terampil menggunakan alat, dan 78% siswa dapat

mempresentasekan hasil kerja. Pertemuan berikutnya diperoleh

hasil 88% dengan rincian 90% siswa tepat melakukan langkah

kerja, 91% siswa terampil menggunakan alat, dan 82% siswa

dapat mempresentasekan hasil kerja. Kesimpulannya hasil

belajar pada aspek psikomotor siklus II ini adalah 84,49 (84%)

Page 91: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

91

d. Refleksi Siklus II

Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti

dengan guru kelas dan teman sejawat setelah pembelajaran berakhir.

Berdasarkan hasil kolaborasi dapat diketahui bahwa pelaksanaan

pembelajaran tematik dengan tema permainan menggunakan metode

inkuiri sudah berhasil. Pada kegiatan awal, peneliti sudah berhasil

membangkitkan skemata siswa. Hal ini terlihat saat peneliti

memberikan ilustrasi tentang kegiatan yang dilakukan siswa sesuai

dengan kondisi cuaca, siswa sudah berani mencoba merumuskan

masalah dan menebak jawaban sementara. Peneliti sudah

menyampaikan tujuan pembelajaran, sehingga siswa tertarik untuk

mengikuti pelajaran.

Pada kegiatan inti, peneliti sudah membimbing siswa dengan

baik untuk menceritakan pengalamannya dalam bermain sesuai dengan

keadaan cuaca dan menghitung keliling persegi serta persegi panjang.

Selain itu melalui penggunaan gambar keadaan cuaca dan model

bangun datar, peneliti juga sudah menimbulkan keberanian pada diri

siswa untuk menjawab menemukan dan memperagakannya sendiri ke

depan kelas. Dalam belajar kelompok, siswa sudah terlihat aktif dan

bersemangat. Ini terlihat dari ketepatannya dalam mengumpulkan data

dan mencobakan berbagai cara untuk menemukan bagaimana

menghitung keliling persegi dan persegi panjang.

Selanjutnya pada kegiatan akhir peneliti juga memberikan

kesempatan bertanya kepada siswa, sehingga apa yang menjadi

Page 92: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

92

keraguannya dapat diatasi. Kemudian peneliti juga memberikan

penghargaan atau reward berupa benda-benda unik. Sehingga siswa

lebih termotivasi untuk giat belajar dalam kelompok.

Berdasarkan nilai akhir dari siklus II menunjukkan peningkatan

yang cukup tinggi dengan nilai rata-rata 9,78 dan persentase ketuntasan

belajar 100%. Sementara nilai ketuntasan yang ditetapkan 7,5 dan

persentase ketuntasan belajar 100%. Dengan demikian, pembelajaran

tematik dengan tema permainan menggunakan metode inkuiri telah

berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan kata lain penelitian

ini telah berhasil dan layak untuk dikembangkan. Berbagai kekurangan

yang terjadi merupakan hal yang harus diperbaiki demi kesempurnaan

di masa mendatang.

B. Pembahasan

Bagian ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah

peneliti paparkan pada bab sebelumnya. Adapun yang menjadi pembahasan

dari penelitian ini adalah bagaimana bentuk RPP tematik menggunakan

metode inkuiri, bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan tema

permainan menggunakan metode inkuiri, dan bagaimana hasil belajar tematik

meng-gunakan metode inkuiri.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dan siklus II, dapat dilihat

bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas pembelajaran sekaligus peningkatan

hasil belajar siswa melalui metode inkuiri dikelas III SDN 02 Lubuk Malako

Page 93: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

93

Solok Selatan. Untuk lebih jelasnya pembahasan pada masing-masing siklus

peneliti uraikan seperti di bawah ini:

1. Pembahasan Siklus I

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tematik dengan tema

permainan Menggunakan Metode Inkuiri

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran peneliti terlebih

dahulu merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hal ini

seperti yang diungkapkan oleh Kunandar (2007:262) bahwa ”RPP

merupakan persiapan yang harus dilakukan oleh guru sebelum

mengajar”. Hal senada juga diungkapkan oleh Mulyasa (2006:222)

bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran berisi garis besar (outline)

tentang apa yang akan dikerjakan oleh guru dan siswa selama proses

pembelajaran, baik untuk satu kali pertemuan maupun beberapa kali

pertemuan. Jadi, RPP harus dirancang oleh guru sebelum melaksanakan

pembelajaran agar pembelajaran berlangsung sistematis.

RPP yang dirancang merupakan gambaran dari kegiatan yang

akan dilaksanakan. Melalui RPP yang dirancang dapat diketahui

kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan kegiatan apa yang akan

dilakukan oleh siswa. Selain itu, dengan adanya RPP pembelajaran

yang akan dilaksanakan tersusun secara sistematis sehingga

pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

Secara umum langkah-langkah yang perlu dilakukan guru dalam

menyusun RPP adalah memilih standar kompetensi (SK), menentukan

kompetensi dasar (KD), menentukan indikator, memilih materi yang

Page 94: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

94

sesuai, merancang proses pembelajaran, dan merancang evaluasi. Selain

itu juga memilih dan merancang alat peraga atau media yang tepat.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dari hasil observasi

serta kerjasama dengan guru kelas III, peneliti memilih dan menetapkan

KD yaitu berdasarkan kurikulum yang berlaku (KTSP). Adapun KD

yang dipilih dan ditetapkan pada siklus I ini adalah untuk Bahasa

Indonesia adalah menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat,

atau didengar. Mata pelajaran matematika yaitu menghitung keliling

persegi dan persegi panjang. Sedangkan untuk mata pelajaran IPA

mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia.

Selanjutnya peneliti menetapkan indikator yaitu untuk mata

pelajaran Bahasa Indonesia, menyebutkan contoh-contoh peristiwa,

mengklasifikasi peristiwa menyenangkan dan tidak menyenangkan,

menceritakan peristiwa yang menyenangkan dalam permainan,

memberi tanggapan tentang cerita yang dialami, dilihat, atau didengar.

Mata pelajaran Matematika indikatornya yaitu menentukan rumus

keliling persegi, menentukan rumus keliling persegi panjang,

menghitung keliling persegi, menghitung keliling persegi panjang.

Sedangkan untuk mata pelajaran IPA indikatornya yaitu Melakukan

pengamatan terhadap keadaan cuaca, mengidentifikasi kegiatan

manusia sesuai dengan keadaan cuaca tertentu, mendeskripsikan

hubungan antara pakaian yang dikenakan dengan keadaan cuaca,

mendeskripsikan antar permainan dengan cuaca. Dari indikator yang

telah ditetapkan tersebut, peneliti menyusun proses pembelajaran yang

Page 95: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

95

dibagi atas kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Semua

kegiatan ini berdasarkan kepada langkah-langkah pembelajaran

menggunakan metode inkuiri. Kegiatan tersebut dapat dipaparkan

seperti di bawah ini:

1) Kegiatan Awal

Kegiatan yang akan dilakukan adalah orientasi diantaranya a)

menyiapkan alat peraga, LKS, dan kelompok belajar, b) menyiapkan

kondisi kelas, c) menyiapkan tes awal, dan d) menyampaikan tujuan

pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, kegiatan yang akan dilakukan diantaranya

adalah a) merumuskan masalah dari ilustrasi yang disampaikan, b)

merumuskan hipotesis atau perkiraan jawaban sementara, c)

mengumpulkan data melalui kegiatan kerja kelompok, d) menguji

hipotesis sesuai dengan data yang telah terkumpul, dan e)

merumuskan kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis.

3) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir yang akan dilakukan diantaranya a)

menyimpulkan pelajaran, b) memberikan evaluasi, c) memberikan

penghargaan, dan d) pemberian tindak lanjut.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik dengan Tema Permainan

Menggunakan Metode Inkuiri

Pelaksanaan pembelajaran tematik dengan tema permainan

menggunakan metode inkuiri pada siklus I disajikan dalam satu hari

Page 96: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

96

penuh yang dibatasi oleh istirahat atau 6 x 35 menit. Pelaksanaan

pembelajaran tersebut dapat digambarkan seperti di bawah ini:

1) Kegiatan Awal

Tahap orientasi

Sebelum memulai pembelajaran peneliti menyiapkan

segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran seperti alat

peraga, LKS, soal tes, nama siswa, dan nama kelompok.

Selanjutnya peneliti memberikan motivasi kepada siswa untuk

belajar. Setelah itu peneliti menyampaikan topik pelajaran yang

akan dipelajari. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran dan kegiatan apa yang akan dilakukan siswa.

2) Kegiatan Inti

Tahap merumuskan masalah

Peneliti memberikan suatu ilustrasi yang berisi kegiatan

yang dilakukan manusia sesuai dengan keadaan cuaca dan

menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Dari ilustrasi

tersebut peneliti meminta siswa untuk menentukan masalah

yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya meminta siswa

merumuskan masalah tersebut dan mencatatnya ke papan tulis.

Tahap merumuskan hipotesis

Setelah siswa merumuskan masalah, peneliti bertanya

kepada siswa tentang jawabannya. Dalam hal ini siswa banyak

yang mengajukan pendapatnya. Peneliti meminta beberapa

orang siswa untuk menuliskannya ke papan tulis dan dari

Page 97: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

97

berbagai pendapat siswa tersebut, dirumuskanlah perkiraan

jawaban sementara (hipotesis).

Tahap mengumpulkan data

Untuk menentukan bagaimana hipotesis yang telah

diajukan, peneliti meminta siswa belajar dalam kelompok.

Peneliti membagi siswa ke dalam 4 kelompok. Dua kelompok

beranggotakan 4 orang dan dua kelompok lagi beranggotakan 5

orang. Peneliti menjelaskan bahwa kegiatan kelompok ini

bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi. Dari data

yang terkumpul itu, akan dibuktikan apakah hipotesis yang telah

dirumuskan sebelumnya benar atau salah.

Peneliti membagikan alat peraga, LKS, dan nama pada

setiap kelompok. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa

untuk membaca dan memahami LKS yang telah diberikan. Jika

ada petunjuk yang kurang dipahami, siswa diberikan

kesempatan untuk bertanya. Pada saat belajar kelompok, semua

siswa belum terlibat secara aktif. Belajar kelompok lebih

didominasi oleh siswa yang pintar. Siswa kesulitan dalam

mengisi LKS karena belum terbiasa. Sehingga perlu banyak

bimbingan dari peneliti. Akibatnya peneliti kesulitan mengatur

waktu, karena terlalu lama waktu yang digunakan dalam belajar

kelompok.

Page 98: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

98

Tahap menguji hipotesis

Setelah data terkumpul dari hasil kerja masing-masing

kelompok, peneliti meminta perwakilan kelompok untuk

menjelaskan dan mempresentasikan kegiatan yang telah mereka

lakukan ke depan kelas. Peneliti meminta siswa untuk

mendemonstrasikan alat peraga. Selanjutnya menggambarkan

langkah-langkahnya ke papan tulis. Dari kegiatan tersebut

peneliti meminta siswa membandingkan hipotesa dengan data

yang telah terkumpul. Peneliti membimbing siswa melalui

pertanyaan untuk menguji apakah hipotesa yang telah

dirumuskan benar atau salah.

Tahap merumuskan kesimpulan

Setelah menguji hipotesis, peneliti meminta siswa untuk

merumuskan kesimpulan. Selanjutnya peneliti memberikan

pendalaman materi untuk pemantapan pemahaman siswa.

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir peneliti membimbing siswa untuk

menyimpulkan pelajaran. Selanjutnya memberikan latihan dan

meminta siswa mengerjakan sendiri-sendiri. Setelah latihan

selesai peneliti memeriksa secara bersama dengan siswa. Siswa

diminta bergantian mengerjakannya ke depan kelas. Kemudian

peneliti memberikan penghargaan berupa reward selanjutnya

pembelajaran ditutup dan berakhir.

Page 99: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

99

Pembelajaran pada siklus I belum dilaksanakan sesuai

dengan langkah-langkah metode inkuiri yaitu orientasi,

merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan

data atau informasi, menguji hipotesis dan membuat

kesimpulan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum

sempurna dan belum berhasil dengan baik, karena masih ada

langkah-langkah dari metode inkuiri yang tidak berjalan dengan

baik seperti menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan.

c. Hasil Belajar Tematik Menggunakan Metode Inkuiri

Berdasarkan catatan pada lembar observasi dan diskusi peneliti

dengan guru kelas dan teman sejawat, penyebab dari masih

rendahnya keterlibatan dan hasil belajar siswa pada siklus I adalah

kurangnya pengorganisasian waktu dan pemberian motivasi oleh

peneliti. Selain itu juga tidak adanya penyampaian tujuan

pembelajaran yang akan dicapai sehingga siswa tidak mengetahui

untuk apa mereka belajar. Penyebab lain dari belum berhasilnya

pelaksanaan metode inkuiri ini adalah kebiasaan siswa dalam belajar

yang masih terbiasa menerima informasi dari guru sehingga siswa

sulit menyesuaikan diri dengan metode inkuiri yang menuntut

kemauan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang

dipertanyakan.

Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Wina

(2008:208) yang menyatakan bahwa kelemahan metode inkuiri

adalah: a) sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa, b) sulit

Page 100: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

100

merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan

siswa dalam belajar, dan c) dalam mengimplementasikannya

membutuhkan waktu yang panjang sehingga guru sulit

menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.

Berdasarkan hasil pengamatan siklus I yang diperoleh, maka

direncanakan untuk melakukan siklus II. Peneliti harus

meningkatkan pembelajaran dan pengorganisasian waktu dengan

tetap memperhatikan perbedaan yang ada pada setiap siswa karena

masing-masing individu memiliki karakteristik dan potensi yang

berbeda.

Selain itu, peneliti harus mengingat kembali bahwa tujuan

utama metode inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Wina (2008:199) bahwa

”tujuan utama dari metode inkuiri adalah pengembangan

kemampuan berpikir”. Dengan demikian, metode pembelajaran

inkuiri selain berorientasi pada hasil juga berorientasi pada proses

belajar. Oleh karena itu, kriteria keberhasilan dari proses

pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri bukan ditentukan

oleh sejauhmana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi

sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.

Page 101: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

101

2. Pembahasan Siklus II

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tematik dengan tema

permainan Menggunakan Metode Inkuiri

Sebelum memulai pembelajaran peneliti juga merancang RPP

seperti halnya pada siklus I. Materi yang akan diajarkan adalah

kelanjutan dari materi siklus I yaitu peristiwa yang pernah dialami

untuk bahasa Indonesia, menghitung keliling persegi dan persegi

panjang untuk matematika, dan pengaruh cuaca bagi kegiatan

manusia untuk IPA. Peneliti menetapkan indikator yang akan dicapai

yaitu untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, menyebutkan contoh-

contoh peristiwa, mengklasifikasi peristiwa menyenangkan dan tidak

menyenangkan, menceritakan peristiwa yang menyenangkan dalam

permainan, memberi tanggapan tentang cerita yang

dialami,dilihat,atau didengar. Mata pelajaran Matematika

indikatornya yaitu menentukan rumus keliling persegi, menentukan

rumus keliling persegi panjang, menghitung keliling persegi,

menghitung keliling persegi panjang. Sedangkan untuk mata

pelajaran IPA indikatornya yaitu melakukan pengamatan terhadap

keadaan cuaca, mengidentifikasi kegiatan manusia sesuai dengan

keadaan cuaca tertentu, mendeskripsikan hubungan antara pakaian

yang dikenakan dengan keadaan cuaca, mendeskripsikan antar

permainan dengan cuaca. Kegiatan yang akan dilakukan adalah

sebagai berikut:

Page 102: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

102

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang akan dilakukan adalah orientasi

diantaranya: a) menyiapkan alat peraga, LKS, dan kelompok

belajar, b) menyiapkan kondisi kelas, c) appersepsi dan d)

menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, peneliti menyusun kegiatan

diantaranya: a) memberikan ilustrasi tentang kegiatan manusia

yang berhubungan dengan keadaan cuaca, b) meminta siswa

merumuskan masalah yang terdapat dalam ilustrasi tersebut, c)

merumuskan hipotesis atau perkiraan jawaban sementara, d)

mengumpulkan data melalui kegiatan kerja kelompok, e)

menguji hipotesis sesuai dengan data yang telah terkumpul, f)

merumuskan kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis, dan g)

memberikan pendalaman materi untuk meningkatkan

pemahaman siswa.

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, peneliti membimbing siswa untuk

menyimpulkan pelajaran. Selanjutnya memberikan evaluasi dan

kemudian membahasnya. Setelah itu memberikan penghargaan

dan pelajaran ditutup dengan bernyanyi bersama.

Page 103: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

103

b. Pelaksanaan Pembelajaran tematik dengan tema permainan

Menggunakan Metode Inkuiri

Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri pada siklus

II yang juga dilaksanakan satu hari penuh dan dipisahkan oleh waktu

istirahat siswa, sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan

yang diharapkan. Kegiatan yang dilakukan seperti di bawah ini:

1) Kegiatan Awal

Tahap orientasi

Sebelum memulai pembelajaran peneliti menyiapkan

segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran seperti alat

peraga dan LKS. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran dan kegiatan apa yang akan dilakukan siswa.

Kemudian peneliti bertanya tentang pelajaran yang telah lalu.

2) Kegiatan Inti

Tahap merumuskan masalah

Peneliti memberikan suatu ilustrasi yang berisi masalah

tentang jenis kegiatan yang dilakukan manusia sesuai dengan

keadaan cuaca. Dari ilustrasi tersebut peneliti meminta siswa

untuk menentukan masalah yang terkandung di dalamnya.

Selanjutnya peneliti meminta siswa merumuskan masalah

tersebut dan mencatatnya ke papan tulis.

Tahap merumuskan hipotesis

Setelah siswa merumuskan masalah, peneliti bertanya

kepada siswa tentang jawabannya. Dalam hal ini siswa banyak

Page 104: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

104

yang mengajukan pendapatnya. Peneliti meminta beberapa

orang siswa untuk menuliskannya ke papan tulis. Dari berbagai

pendapat siswa tersebut, dirumuskanlah perkiraan jawaban

sementara (hipotesis)

Tahap mengumpulkan data

Untuk menentukan bagaimana hipotesis yang telah

diajukan, peneliti meminta siswa belajar dalam kelompok.

Peneliti membagi siswa ke dalam 4 kelompok. Dua kelompok

beranggotakan 5 orang dan dua kelompok lagi beranggotakan 4

orang. Peneliti menjelaskan bahwa kegiatan kelompok ini

bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi. Dari data

yang terkumpul itu, akan dibuktikan apakah hipotesis yang telah

dirumuskan sebelumnya benar atau salah.

Peneliti membagikan alat peraga, LKS, dan nama pada

setiap kelompok. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa

untuk membaca dan memahami LKS yang telah diberikan. Jika

ada petunjuk yang kurang dipahami, siswa diberikan

kesempatan untuk bertanya. Siswa sudah aktif belajar dalam

kelompoknya. Penelitipun tidak lagi merasa kesulitan dalam

memenej waktu. Namun dalam pertemuan kedua peneliti tidak

lagi meminta siswa belajar dalam kelompok, tapi peneliti

meminta siswa untuk mencobakan ke depan kelas melalui alat

peraga yang tersedia. Pada kegiatan ini siswa sangat antusias

dan berebutan untuk mencobakan ke depan kelas.

Page 105: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

105

Tahap menguji hipotesis

Peneliti membimbing siswa melalui pertanyaan untuk

menguji apakah hipotesa yang telah dirumuskan benar atau

salah.

Tahap merumuskan kesimpulan

Setelah menguji hipotesis, peneliti meminta siswa untuk

merumuskan kesimpulan. Selanjutnya peneliti memberikan

pendalaman materi untuk pemantapan pemahaman siswa.

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir peneliti membimbing siswa untuk

menyimpulkan pelajaran. Selanjutnya memberikan latihan dan

meminta siswa mengerjakan sendiri-sendiri. Setelah latihan

selesai peneliti memeriksa secara bersama dengan siswa. Siswa

diminta bergantian mengerjakannya ke depan kelas. Kemudian

peneliti memberikan penghargaan berupa reward. Pembelajaran

berakhir dan ditutup dengan bernyanyi bersama.

c. Hasil Belajar Tematik Menggunakan Metode Inkuiri

Pada siklus II pembelajaran menggunakan metode inkuiri

sudah berhasil hal ini dapat dibuktikan melalui peningkatan

perolehan nilai siswa dibandingkan pada siklus I.

Dari hasil analisis penelitian siklus II, kemampuan siswa

dalam melakukan percobaan untuk menemukan jawaban dari suatu

permasalahan tentang menghitung keliling persegi dan persegi

Page 106: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

106

panjang, serta jenis kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan

keadaan cuaca sudah terlaksana dengan baik. Peneliti memberikan

banyak kesempatan kepada siswa untuk melakukan semua langkah

pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah inkuiri.

Sehingga setiap tahap inkuiri mulai dari orientasi sampai dengan

merumuskan kesimpulan sudah terlaksana dengan baik.

Peneliti telah mengajarkan pembelajaran tematik melalui

masalah yang ada di lingkungan sekitar siswa. Oleh sebab itu,

pembelajaran tematik sebaiknya diajarkan melalui berbagai masalah

yang ada di lingkungan sekitar siswa sehingga siswa dapat terlatih

untuk berpikir kritis, analitis, dan sistematis. Hal ini juga sesuai

dengan hakikat metode inkuiri yaitu metode pembelajaran yang

berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa,

sehingga dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak belajar

sendiri untuk mengembangkan kreativitas dalam memecahkan

masalah.

Berdasarkan penjelasan yang telah telah dipaparkan di atas,

pelaksanaan pembelajaran tematik dengan tema permainan

menggunakan metode inkuiri pada siklus II sudah berjalan dengan

hampir sempurna. Hal-hal yang merupakan bahan refleksi dari siklus

I sudah diperbaiki dan ditingkatkan, mulai dari penyampaian tujuan

pembelajaran, pengorganisasian waktu, pemberian motivasi sampai

pada pemberian petunjuk yang lebih jelas dan terarah. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar tematik

Page 107: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

107

dengan tema permainan melalui metode inkuiri di kelas III SDN 02

Lubuk Malako Solok Selatan sudah berhasil.

Page 108: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

108

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dibahas pada

bagian sebelumnya, dapat dibuat simpulan sebagai berikut:

1. Bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik menggunakan

metode inkuiri tidak jauh berbeda dengan bentuk RPP yang ditetapkan

kurikulum dan sekolah. Dalam RPP menggunakan metode inkuiri

dijelaskan langkah-langkah kegiatan guru dan siswa pada masing-

masing tahap. Dimulai dari tahap orientasi, tahap merumuskan masalah,

tahap merumuskan hipotesis, tahap mengumpulkan data, tahap menguji

hipotesis, dan tahap merumuskan kesimpulan. Selain itu, bentuk

penilaiannya juga menggunakan lembar observasi, sehingga jelas

kegiatan yang dilakukan siswa dalam penggunaan metode inkuiri.

2. Pelaksanaan pembelajaran tematik menggunakan metode inkuiri pada

siswa kelas III SD Negeri 02 Lubuk Malako Solok Selatan telah

terlaksana sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam metode

inkuiri. Pelaksanaannya terdiri atas dua siklus. Masing-masing siklus

terdiri atas dua kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

belum berhasil dengan baik karena kegiatan belajar kelompok belum

melibatkan semua siswa secara aktif. Peneliti masih memberikan banyak

bimbingan saat siswa melakukan kegiatan, dan siswa masih belum

berani mengajukan pendapatnya. Untuk itu pembelajaran dilanjutkan

pada siklus II. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah terlaksana

Page 109: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

109

dengan baik. Kegiatan pada masing-masing tahap sudah terlaksana.

Siswa sudah mampu menemukan sendiri dan terlibat aktif dalam

pembelajaran. Sehingga pembelajaran tidak lagi bersifat teacher

centered, melainkan student centered.

3. Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri pada

pembelajaran tematik dengan tema permainan di kelas III sudah

meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian proses menggunakan

lembar observasi dan hasil evaluasi pada akhir masing-masing siklus.

Aspek kognitif siswa pada siklus I diperoleh rata-rata hasil belajar 72,04

dan siklus II meningkat menjadi 93,52. Aspek Afektif diperoleh rata-rata

hasil belajar pada siklus I 71,07 dan siklus II meningkat menjadi 83,51.

Aspek Psikomotor diperoleh hasil belajar rata-rata pada siklus I 76,16

dan meningkat siklus II menjadi 84,49.

B. Implikasi

1. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa

penggunaan metode inkuiri dalam proses pembelajaran dapat

membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, juga dapat membantu siswa meningkatkan

pemahaman terhadap materi pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa

meningkat. Untuk itu hendaknya guru sekolah dasar mampu menggunakan

metode inkuiri dalam pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.

2. Dinas pendidikan Solok Selatan dapat memfasilitasi guru-guru untuk dapat

menggunakan berbagi metode dalam pembelajaran tematik terutama

Page 110: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

110

metode inkuiri yang telah terbukti untuk dapat meningkatkan proses

pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.

3. Guru-guru Sekolah Dasar di Solok Selatan dapat mengembangkan metode

inkuiri ini dalam pelaksanakan KKG di gugus.

C. Saran

1. Dalam pembelajaran tematik terbukti siswa sudah mampu menemukan

sendiri dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran tidak

lagi bersifat teacher centered, melainkan student centered, untuk itu

disarankan supaya guru guru SD di Solok Selatan dapat menggunakan

metode ini karena dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa.

2. Guru-guru Sekolah Dasar di Solok Selatan dapat mengembangkan metode

inkuiri ini dalam pelaksanakan KKG di gugus sehingga aktifitas dan hasil

belajar siswa dapat ditingkatkan dalam pembelajaran tematik di kelas III.

3. Kepada pemangku dan pembuat kebijakan di Dinas Pendidikan Solok

Selatan supaya dapat memberikan motifasi dan dorongan kepada guru-

guru Sekolah Dasar untuk dapat menggunakan metode inkuiri dalam

pembelajaran tematik.

Page 111: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

111

DAFTAR RUJUKAN

A. Muri Yusuf.(2007). Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

A.M. Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

BNSP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

_____, (2006). Model Pendekatan tematik Kelas Awal SD. Jakarta: Depdiknas.

Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hamalik, (2008). Strategi Belajar Mengajar. Bandung, CV. Sinar Baru.

Igak Wardani. (2007). Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :

Universitas Terbuka.

_____, (1989), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka.

Kunandar, (2007). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Rajawali Pers.

_____, (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai

PengembanganProfesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

_____, (2008). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Masnur Muslich, (2008). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual.Jakarta:Bumi Aksara

Mulyasa, (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda

Karya

Nana Sudjana. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdajarya.

_____, (2008). Dasar-Dasar proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

_____, (1989). Penelitian dan Penilaian, Bandung: Sinar Baru

Oemar Hamalik. (2003). Kurikulum Dalam Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara

_____, (2004). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Page 112: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

112

_____, (2010). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto, (1996). Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Rusman, (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sardiman, (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Slameto.(2001). Evaluasi Pendidikan.Jakarta :Bumi Aksara

Suharsimi Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Suharsimi Arikunto.Suhardjono.Supardi.(2010). Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: PT.Bumi Aksara.

UNP, (2008), Buku Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi. Padang: Program

Pasca Sarjana

Trianto, (2007). Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme.

Jakarta: Prestasi Pustaka Fublisher

_____, (2010). Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara

_____, (2010). Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-

Progresif,Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum

Tingkat SatuanPendidikan, Jakarta:Kencana

Wina Sanjaya, (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta:Kencana Prenada Media Group

Yatim Riyanto.(2010). Paradigma Baru Pembelajaran.Jakarta: Kencana

Page 113: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

113

Lampiran : 1

JARINGAN TEMA

BAHASA INDONESIA 6.2. Menceritankan peristiwa yang

pernah dialami,dilihat,atau

didengar.

1. Menyebutkan contoh-

contoh peristiwa

2. Mengklasifikasi peristiwa

menyenangkan dan tidak

menyenangkan

3. Menceritakan peristiwa

yang menyenangkan dalam

permainan

4. Memberi tanggapan tentang

cerita peristiwa yang

dialami, dilihat atau

didengar

I P A 6.3 Mendeskripsikan pengaruh

cuaca bagi kegiatan manusia.

1. Melakukan pengamatan

terhadap keadaan cuaca

2. Mengidentifikasi

kegiatan manusia yang

sesuai dengan keadaan

cuaca tertentu.

3. Mendeskripsikan

hubungan antara pakaian

yang dikenakan dengan

keadaan cuaca.

4. Mendeskripsikan

hubungan antara

permainan dengan cuaca

MATEMATIKA

Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. 1. Menentukan rumus keliling persegi

2. Menentukan rumus keliling persegi panjang

3. Menghitung rumus persegi

4. Menghitung keliling persegi panjang

PERMAINAN

DORE

Page 114: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

114

Lampiran : 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Tema : Permainan

Kelas / Semester : III/2

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. Standar Kompetensi

1. Bahasa Indonesia

6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman secara lisan

dengan bertelepon dan bercerita.

2. Matematika

5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta

penggunaannya dalam pemecahan masalah

3. IPA

6. Memahami permukaan bumi, cuaca, dan pengaruhnya bagi manusia,

serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan

alam.

B. Kompetensi Dasar

1. Bahasa Indonesia

6.2 Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar.

2. Matematika

5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.

3. IPA

6.3 Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia.

C. Indikator

1. Bahasa Indonesia

Menyebutkan contoh-contoh peristiwa

Menklasifikasi peristiwa menyenangkan dan tidak menyenangkan

Menceritakan peristiwa yang menyenangkan dalam permainan

Memberi tanggapan tentang cerita yang dialami,dilihat,atau didengar

Page 115: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

115

2. Matematika

Menentukan rumus keliling persegi

Menentukan rumus keliling persegi panjang

Menghitung keliling persegi

Menghitung keliling persegi panjang

3. IPA

Melakukan pengamatan terhadap keadaan cuaca

Mengidentifikasi kegiatan manusia sesuai dengan keadaan cuaca

tertentu

Mendeskripsikan hubungan antara pakaian yang dikenakan dengan

keadaan cuaca

Mendeskripsikan antar permainan dengan cuaca

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melakukan permainan, siswa dapat menentukan rumus keliling

persegi dengan tepat

2. Setelah melakukan permainan, siswa dapat menentukan rumus keliling

persegi panjang dengan tepat

3. Setelah melihat demostrasi guru, siswa dapat menghitung keliling persegi

dengan benar

4. Setelah melihat demonstrasi guru, siswa dapat menghitung keliling persegi

panjang dengan benar

5. Setelah tanya jawab, siswa dapat menyebutkan contoh-contoh peristiwa

dengan tepat

6. Setelah membuat tugas, siswa dapat mengklasifikasi peristiwa

menyenangkan dan tidak menyenangkan

7. Setelah membuat tugas, siswa dapat menceritakan peristiwa yang

menyenangkan dalam permainan

8. Setelah mendengarkan cerita teman tentang peristiwa, siswa dapat member

tanggapan tentang cerita peristiwa yang dialami,dilihat atau didengar

dengan baik.

9. Setelah pembimbingan, siswa dapat mengamati keadaan cuaca.

Page 116: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

116

10. Setelah membuat tugas, siswa dapat mengidentifikasi kegiatan manusia

sesuai dengan cuaca tertentu

11. Setelah tanya jawab, siswa dapat mendeskripsiskan antara pakaian yang

dipakai dengan keadaan cuaca

12. Setelah membuat tugas, siswa dapat mendeskripsikan permainan dengan

keadaan cuaca

E. Deskripsi Materi

1. Bahasa Indonesia

Menceritakan dan menanggapi peristiwa yang dialami

2. IPA

Keadaan cuaca

3. Matematika

Rumus Keliling persegi = 4 x sisi

Rumus keliling persegi panjang = 2xp + 2xl

F. Media, Metode, dan Pendekatan

Media : Gambar, Model Bangun Datar (persegi/persegi panjang)

Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Demontrasi

Pendekatan : Pembelajaran Inquiri

G. Skenario Pembelajaran

1. Pertemuan 1

Kegiatan Awal

1. Mengkondisikan kelas (merapikan tempat duduk, dan

menyiapkan fasilitas belajar)

2. Berdo’a sebelum memulai pembelajaran

3. Apersepsi (mengadakan tanya jawab tentang jenis permainan

yang dilakukan sehari-hari)

4. Menyampaikan tujuan dan langkah pembelajaran

Page 117: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

117

Kegiatan Inti

Eksplorasi:

1. Orientasi

Membuka skemata siswa tentang bentuk-bentuk permainan

sehari-hari.

Membuka skemata siswa tentang permainan dore

2. Merumuskan Masalah

Guru menyajikan materi permainan dore

Guru menyampaikan materi keliling persegi dan persegi

panjang

Elaborasi

3. Merumuskan Hipotesis

Siswa mendiskusikan permainan dore yang dihubungkan

dengan aktivitas dan keadaan cuaca

Siswa mengerjakan tugas mengisi LKS

4. Mengumpulkan Data

Siswa mempraktekkan permainan dore di luar kelas

Siswa menghitung keliling persegi dan persegi panjang

sambil bermain dore

Konfirmasi

5. Menguji Hipotesis

Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan pengalaman

bermain dore dan ditanggapi oleh siswa lainnya

Guru menyajikan materi tentang cuaca dan pakaian yang

sesuai pada cuaca tertentu

6. Merumuskan Kesimpulan

Siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari

Siswa menyimpulkan bagaimana cara mencari keliling

persegi dan persegi panjang

Page 118: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

118

Kegiatan Akhir

1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran melalui tanya

jawab.

2. Guru memberikan penguatan materi

3. Guru menyampaikan materi pelajaran untuk hari berikutnya

H. Sumber Belajar

1. Buku Sains SD kelas 3,Penerbit Erlangga

2. Buku Pelajaran Matematika SD Kelas 3,penerbit Erlangga

3. Buku Pandai Berbahasa Kelas 3,cipta Prima Budaya

4. Kurikulum KTSP 2006

I. Penilaian

1. Tes

Tertulis : Pilihan Ganda dan Penugasan Kelompok

2. Non Tes

Pengamatan : Lambar Observasi

Lubuk Malako, 24 Mei 2012

Mengetahui: Guru Kelas III / Peneliti

Kepala Sekolah

Asmiyanti, S.Pd Asmiyanti

NIP. 19701122 199402 2 002 NIM. 19810

Page 119: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

119

Lampiran 3:

HASIL OBERVASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

No. Aspek Yang

Dinilai Deskriptor

Deskriptor

Yang Muncul

Kualifikasi

SB (4) B (3) C (2) K (1)

1 Kejelasan

Rumusan

Tujuan

Pembelajaran

1. Rumusan tujuan

pembelajaran

jelas √

2. Tidak menimbul-

kan penafsiran

ganda √

3. Rumusan tujuan

pembelajaran

lengkap dan

memenuhi : A=

Audence, B=

Behavior, C=

Condition, dan

D= Degre

4. Rumusan tujuan

pembelajaran

berurutan secara

logis dari yang

sukar ke mudah

2 Pemilihan

Materi Ajar

1. Sesuai dengan

tujuan

pembelajaran √ √

2. Sesuai dengan

karakteristik

siswa √

3. Sesuai dengan

lingkungan yang

tersedia √

4. Sesuai dengan

materi yang akan

diajarkan

3 Pengorganisa

sian Materi

Ajar

1. Cakupan materi

luas √

2. Materi ajar

sistematis √

3. Sesuai dengan

alokasi waktu √

Page 120: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

120

No. Aspek Yang

Dinilai Deskriptor

Deskriptor

Yang Muncul

Kualifikasi

SB (4) B (3) C (2) K (1)

4. Kemutakhiran

(sesuai dengan

perkembangan

terakhir

dibidangnya)

4 Pemilihan

sumber /

media

pembelajaran

1. Sesuai dengan

tujuan

pembelajaran √ √

2. Sesuai dengan

materi pelajaran

3. Sesuai dengan

karakteristik

siswa √

4. Sesuai dengan

lingkungan siswa √

5 Menyusun

langkah-

langkah

pembelajaran

1. Langkah pembe-

lajaran berurutan

(awal, inti dan

akhir)

√ √

2. Sesuai dengan

alokasi waktu

3. Sesuai dengan

materi

pembelajaran √

4. Langkah

pembelajaran

jelas dan rinci √

6 Teknik

pembelajaran

1. Sesuai dengan

tujuan

pembelajaran √ √

2. Sesuai dengan

karakteristik

siswa √

3. Sesuai dengan

lingkungan

sekolah

4. Sesuai dengan

lingkungan siswa √

7 Kelengkapan

instrumen

1. Soal lengkap dan

sesuai dengan

pembelajaran √ √

2. Soal sesuai

dengan tujuan

pembelajaran √

Page 121: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

121

No. Aspek Yang

Dinilai Deskriptor

Deskriptor

Yang Muncul

Kualifikasi

SB (4) B

(3)

C

(2)

K (1)

3. Soal disertai

kunci jawaban

4. Soal disertai

pedoman

penskoran yang

lengkap

J U M L A H 21

PERSENTASE 75 %

KUALIFIKASI Baik

Dikembangkan dari KTSP: Dasar Pemahaman dan Pengembangan (dalam

Masnur, 2007:82)

Keterangan :

Sangat Baik (SB) / 4 = jika ke-empat deskriptor tampak

Baik (SB) / 3 = jika tiga deskriptor tampak

Cukup (C) / 2 = jika dua deskriptor tampak

Kurang (K) / 1 = jika satu deskriptor tampak

Skor maksimal dari tiap-tiap aspek yang dinilai adalah 4 (empat)

Total skor yang diperoleh adalah 28

Skor yang diperoleh masing-masing indikator dan hasilnya disebut

jumlah skor sedangkan jumlah skor ideal masing-masing indikator

disebut skor maksimal.

Persentase perolehan skor dihitung dengan rumus :

= 75 %

Lubuk Malako, 24 Mei 2012

Mengetahui Pengamat Peneliti

Kepala Sekolah

Asmiyanti, S.Pd Jasir Asmiyanti

NIP. 19701122 199403 2 002 NIM. 19810

Page 122: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

122

Lampiran 4:

Lembar Observasi (Aspek Guru)

Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Proses Pembelajaran Tematik

Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Siklus I (Sebelum Istirahat)

Proses

pembelajaran Karakteristik Deskriptor

Kemunculan Kualifikasi Ada Tidak

Ada

SB B C K

Kegiatan

Awal

1.Orientasi 1. Mengkondisikan

kelas

2. Berdoa

3. Mengabsen siswa

4. Menyampaikan

tujuan dan langkah–

langkah pembelajaran

Kegiatan Inti 2.Merumuskan

Masalah

1. Menjelaskan

langkah-langkah

permainan dore

2. Mengajukan

pertanya-an tentang

permainan dore

3. Membimbing siswa

dalam membuat

perta-nyaan yang

menarik tentang

permaianan dore.

4. Memotivasi siswa

untuk menciptakan

kalimat yang

menarik tentang

permainan dore

3.Merumuskan

Hipotesis

1. Membimbing siswa

menyusun sebuah

kalimat yang

menarik tentang

peristiwa yang

menyenangkan.

2. Membmbing siswa

menyusun sebuah

kalimat sederhana

3. Membimbing siswa

menceritakan

peristiwa yang

menyenangkan

dalam permainan.

4. Membimbing siswa

Page 123: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

123

memberi tanggapan

tentang permainan

dore.

4.Mengumpul

kan Data

1. Memberikan acuan

pertanyaan yang

jelas

2. Menggunakan

kalimat tanya yang

mudah dimengerti

siswa

3. Memberikan

pertanya-an berupa

pemecahan masalah

4. Memotivasi siswa

dalam menjawab

pertanyaan yang

ajukan oleh guru.

5.Menguji

Hipotesis

1. Melakukan

bimbingan pada

siswa untuk me-

lakukan

pengamatan

2. Menyediakan media

dan alat untuk

melaku-kan

pengamatan

3. Menyediakan LKS

sebagai panduan

kerja

4. Memberikan

bimbing-an dalam

demontrsi

permainan dore.

6.Merumuskan

Kesimpulan

1. Melibatkan siswa

secara aktif untuk

membuat

kesimpulan.

2. Memberi

pertanyaan untuk

memudahakan

siswa dalam

membuat

kesimpulan

3. Memotifasi siswa

untuk membuat

Page 124: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

124

kalimat kesimpulan

4. Membimbing siswa

mengamati kegiatan

dalam membuat

kesimpulan.

Kegiatan

Akhir

Menyimpulkan

materi

pembelajaran

1. Melibatkan siswa

menyimpulkan

pembelajaran

2. Memberikan

kebebas-an kepada

siswa dalam

memilih kalimat

kesimpulan

3. Menggunakan

bahasa yang jelas

dalam

menyimpulkan

pembelajaran

4. Meluruskan dan

memperbaiki

kesimpulan siswa

Jumlah 20

Persentase 71.42 %

Kualifikasi Cukup

Keterangan:

SB ( Sangat Baik ) : Jika 4 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

B ( Baik ) : Jika 3 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

C ( Cukup ) : Jika 2 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

K ( Kurang ) : Jika 1 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

Muncul

= 71.42 %

Lubuk Malako, 24 Mei 2012

Pengamat Peneliti

JASIR ASMIYANTI

NIM. 19810

Page 125: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

125

Lembar Observasi (Aspek Guru)

Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Proses Pembelajaran Tematik

Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Siklus I (Sesudah Istirahat)

Proses

Pembelajaran Karakteristik Deskriptor

Kemunculan Kualifikasi

Ada Tidak

Ada

S

B

B C K

Kegiatan Awal 1. Orientasi

1. Mengkondisikan kelas

2. Berdoa

3. Mengabsen siswa

4. Menyampaikan tujuan

dan langkah-langkah

pembelajaran

Kegiatan Inti 2.Merumuskan

Masalah

1. Menjelaskan langkah-

langkah permainan dore

2. Mengajukan pertanyaan

tentang permainan dore

3. Membimbing siswa

dalam membuat

Pertanyaan yang menarik

tentang permaianan dore.

4. Memotivasi siswa untuk

menciptakan kalimat yang

menarik tentang

permainan dore

3.Merumuskan

Hipotesis

1. Membimbing siswa

menyusun sebuah kalimat

yang menarik tentang

peristiwa yang

menyenangkan.

2. Membimbing siswa

menyusun sebuah

kalimat sederhana

3. Membimbing siswa

menceritakan peristiwa

yang menyenangkan

dalam permainan.

4. Membimbing siswa

memberi tanggapan

tentang permainan dore.

4.Mengumpul

kan Data

1. Memberikan acuan

pertanyaan yang jelas

2. Menggunakan kalimat

tanya yang mudah

dimengerti siswa

3. Memberikan pertanyaan

berupa pemecahan

masalah

Page 126: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

126

4. Memotivasi siswa dalam

menjawab pertanyaan

yang ajukan oleh guru.

5.Menguji

Hipotesis

1. Melakukan bimbingan

pada siswa untuk

melakukan pengamatan

2. Menyediakan media dan

alat untuk melakukan

pengamatan

3. Menyediakan LKS

sebagai panduan kerja

4. Memberikan bimbingan

dalam demontrsi

permainan dore.

6.Merumuskan

Kesimpulan

1. Melibatkan siswa secara

aktif untuk membuat

kesimpulan.

2. Memberi pertanyaan

untuk memudahakan

siswa dalam membuat

kesimpulan

3. Memotivasi siswa untuk

membuat kalimat

kesimpulan

4. Membimbing siswa

mengamati kegiatan

dalam membuat

kesimpulan.

Kegiatan

Akhir

Menyimpulkan

Materi

Pembelajaran

1. Melibatkan siswa

menyimpulkan

pembelajaran

2. Memberikan kebebasan

kepada siswa dalam

memilih kalimat

kesimpulan

3. Menggunakan bahasa

yang jelas dalam

menyimpulkan

pembelajaran

4. Meluruskan dan

memperbaiki kesimpulan

siswa

Jumlah 23

Persentase 82.14 %

Kualifikasi Baik

Page 127: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

127

Keterangan:

SB (Sangat Baik ) : Jika 4 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

B ( Baik ) : Jika 3 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

C ( Cukup ) : Jika 2 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

K ( Kurang ) : Jika 1 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

Muncul

= 82.14 %

Lubuk Malako, 24 Mei 2012

Pengamat Peneliti

JASIR ASMIYANTI

NIM. 19810

Page 128: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

128

Lampiran 5:

Lembar Observasi (Aspek Siswa)

Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Proses Pembelajaran Tematik

Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Siklus I (Sebelum Istirahat)

Proses

Pembelajaran Karakteristik Deskriptor

Kemunculan Kualifikasi

Ada Tidak

Ada

SB B C K

Kegiatan Awal 1.Orientasi 1. Mengatur kondisi

kelas

2. Siswa berdoa

3. Siswa mendengarkan

pengambilan absen.

4. Siswa mendengarkan

penyampaian tujuan

dan langkah –langkah

dalam pembelajaran

Kegiatan Inti 2.Merumuskan

Masalah

1. Siswa mendengarkan

langkah-langkah

permainan dore.

2. Siswa mengajukan

pertanyaan sesuai

dengan permainan

dore.

3. Siswa membuat

pertanyaan yang

menarik tentang

permainan dore

4. Siswa menciptakan

kalimat yang

menarik tentang

permainan dore

3.Merumuskan

Hipotesis

1. Siswa menyusun

sebuah kalimat yang

menarik tentang

peristiwa yang

menyenangkan.

2. Siswa menyusun

sebuah kalimat

sederhana

3. Siswa menceritakan

peristiwa yang

menyenangkan

dalam permainan.

4. Siswa memberikan

tanggapan tentang

permainan yang

dimainkannya.

4.Mengumpul

kan Data

1. Siswa mendengarkan

arahan tentang

pertanyaan yang

jelas

Page 129: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

129

2. Membuat kalimat

tanya yang mudah

dimengerti

3. Siswa membuat

pertanyaan untuk

memecahkan

masalah

4. Siswa menjawab

pertanyaan yang

ajukan oleh guru

5.Menguji

Hipotesis

1. Siswa mengamati

mengamati

demontrsi

2. Menyediakan media

dan alat untuk

melakukan

pengamatan

3. Mengisi LKS

4. Melakukan

permainan dore.

6.Merumuskan

Kesimpulan

1. Siswa secara aktif

membuat

kesimpulan.

2. Menjawab

pertanyaan untuk

memudahakan

dalam membuat

kesimpulan

3. Siswa membuat

kalimat kesimpulan

4. Siswa mengamati

kegiatan dalam

membuat

kesimpulan.

Kegiatan

Akhir

Menyimpulkan

materi

pembelajaran

1. Siswa Melibatkan

diri dalam

menyimpulkan

pembelajaran

2. Siswa menyimpul-

kan materi dengan

kalimatnya

3. Siswa

menggunakan

bahasa yang jelas

dalam menyimpul-

kan pembelajaran

4. Siswa meluruskan

kesimpulan yang

sudah diluruskan

guru

Page 130: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

130

Jumlah 19

Presentase 64.39 %

Kualifikasi Cukup

Keterangan:

SB (Sangat Baik) : Jika 4 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

B ( Baik ) : Jika 3 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

C ( Cukup ) : Jika 2 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

K ( Kurang ) : Jika 1 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

= 64.39 %

Lubuk Malako, 24 Mei 2012

Pengamat Peneliti

MIMING VEMINI,S.Pd ASMIYANTI

NIM. 19810

Page 131: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

131

Lembar Observasi (Aspek Siswa)

Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Proses Pembelajaran Tematik

Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Siklus I (Sesudah Istirahat)

Proses

Pembelajaran Karakteristik Deskriptor

Kemunculan Kualifikasi

Ada Tidak

Ada

SB B C K

Kegiatan Awal 1.Orientasi 1. Mengatur kondisi

kelas

2. Siswa berdoa

3. Siswa mendengarkan

pengambilan absen.

4. Siswa mendengarkan

penyampaian tujuan

dan langkah –

langkah dalam

pembelajaran

Kegiatan Inti 2.Merumuskan

Masalah

1. Siswa mendengarkan

langkah-langkah

permainan dore.

2. Siswa mengajukan

pertanyaan sesuai

dengan permainan

dore.

3. Siswa membuat per-

tanyaan yang mena-

rik tentang permain-

an dore

4. Siswa menciptakan

kalimat yang

menarik tentang

permainan dore

3.Merumuskan

Hipotesis

1. Siswa menyusun

sebuah kalimat yang

menarik tentang pe-

ristiwa yang

menyenangkan.

2. Siswa menyusun

sebuah kalimat

sederhana

3. Siswa menceritakan

peristiwa yang

menyenangkan

dalam permainan.

4. Siswa memberikan

tanggapan tentang

permainan yang

dimainkannya.

4.Mengumpul

kan data

1. Siswa mendengarkan

arahan tentang

pertanyaan yang

Page 132: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

132

jelas

2. Membuat kalimat

tanya yang mudah

dimengerti

3. Siwa membuat

pertanyaan untuk

memecahkan

masalah

4. Siswa menjawab

pertanyaan yang

ajukan oleh guru

5.Menguji

Hipotesis

1. Siswa mengamati

mengamati

demontrsi

2. Menyediakan media

dan alat untuk

melakukan

pengamatan

3. Mengisi LKS

4. Melakukan

permainan dore.

6.Merumuskan

Kesimpulan

1. Siswa secara aktif

membuat

kesimpulan.

2. Menjawab

pertanyaan untuk

memudahakan

dalam membuat

kesimpulan

3. Siswa membuat

kalimat kesimpulan

4. Siswa mengamati

kegiatan dalam

membuat

kesimpulan.

Kegiatan

Akhir

Menyimpulkan

materi

pembelajaran

1. Siswa melibatkan

diri dalam menyim-

pulkan pembelajaran

2. Siswa menyimpul-

kan materi dengan

kalimatnya

3. Siswa menggunakan

bahasa yang jelas

dalam menyimpul-

kan pembelajaran

4. Siswa meluruskan

kesimpulan yang

sudah diluruskan

guru

Jumlah 21

Persentase 75 %

Kualifikasi Baik

Page 133: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

133

Keterangan:

SB (Sangat Baik) : Jika 4 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

B ( Baik ) : Jika 3 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

C ( Cukup ) : Jika 2 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

K ( Kurang ) : Jika 1 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

= 75 %

Lubuk Malako, 24 Mei 2012

Pengamat Peneliti

MIMING VEMINI,S.Pd ASMIYANTI

NIM. 19810

Page 134: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

134

Lampiran 6:

REKAPITULASI NILAI PELAKSANAAN

DARI ASPEK GURU DAN ASPEK SISWA

PADA SIKLUS I

No

.

KARAKTERI

STIK

ASPEK YANG DIAMATI

GURU SISWA S.1

(Sebelum

Istirahat)

S.1

(Sesudah

Istirahat)

JML

Rata

-rata

(%)

S.1

(Sebelum

Istirahat)

S.1

(Sesudah

Istirahat)

JML

Rata

-rata

(%)

1 Orientasi 3 3 6 75 3 3 6 75

2 Merumuskan

Masalah

2 3 5 62.5 3 3 6 75

3 Merumuskan

Hipotesis

3 3 6 75 3 3 6 75

4 Mengumpulkan

Data

3 3 6 75 2 3 5 62.5

5 Menguji

Hipotesis

3 3 6 75 2 3 5 62.5

6 Merumuskan

Kesimpulan

3 4 7 87.5 3 3 6 75

7 Menyimpulkan

Materi

3 4 7 87.5 3 3 6 75

JUMLAH 20 23 43 78.5

7

19 21 40 71.4

3

PERSENTASE 71.42 82.14 64.39 75

KUALIFIKASI CUKUP SANGA

T BAIK

CUKUP BAIK

Page 135: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

135

Lampiran : 7

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS I

BAHASA INDONESIA

Nama :………………………………

Petunjuk :

Bacalah cerita pengalaman di bawah ini,kemudian jawablah pertanyaan

berdasarkan bacaan tersebut !

MAIN DORE

Siang itu udara cukup cerah. Siswa kelas III SD Negeri 02 Lubuk Malako

dengan gembira berlarian keluar kelas, mereka berebutan saling mendahului satu

sama lainnya. Sambil berteriak Arya berkata,”Hore,ternyata Arya sudah duluan

sampai di halaman sekolah, Bu Yanti memberi tugas terhadap Arya untuk

membuat tempat bermain. Bu Yanti menjelaskan pekerjaan yang akan dikerjakan

oleh Arya, dengan di bantu seorang teman yang bernama Bela, Arya mulai

membuat garis yang berbentuk persegi dan persegi panjang yang di ukir di atas

tanah dengan menggunakan alat, yaitu: kayu, penggaris, tali plastik, dan pisau .

Permainan itu dinamakan main Dore, permainannya dilakukan

perkelompok, salah satu wakil kelompok yang maju untuk bermain, cara

bermainnya, pertama wakil kelompok mengadakan sit, siapa yang menang dialah

yang terlebih dahulu main dengan cara melemparkan batu pipih ke dalam kotak

yang sudah tersusun dan langsung melompati antara satu kotak ke kotak lainnya

dan setelah sampai ditengah dengan membelakangi garis dengan mengambil buah

(batu bulat pipih), begitulah secara bergantian siswa siswa kelas III melakukan

permainan dengan senang hati, dan siswa yang lainnya memperhatikan jalannya

permainan.

Dengan senang hati Mario berhasil menjuarai permainan siang itu, namun

tampa di sengaja Mario melakukan kesalahan, tanpa dia sadari Bayu melihat

Mario curang dalam permainan, Mario menginjak garis,kalau terinjak garis

seharusnya harus digantikan oleh teman yang lainnya. Jadi dalam bermain dore

tetap menegakkan kebenaran dan kejujuran, siapa yang jujur sebenarnya dialah

yang menang, dan siapa yang tidak jujur dia akan merugi.

Page 136: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

136

Pertanyaan :

1. Apa judul permainan diatas ?

2. Berapa paragraf bacaan diatas?

3. Apa bentuk garis yang di buat oleh Arya ?

4. Siswa kelas berapa yang melakukan permainan tersebut?

5. Siapa yang yang terlebih dahulu sampai dihalaman sekolah?

6. Apa apa saja alat yang dipakai dalam permainnan?

7. Siapa yang membantu Arya dalam membuat garis ?

8. Apa kesalahan yang dilakukan Mario?

9. Siapa yang melihat Mario melakukan kesalahan?

10. Bagaimana kalu kita tidak jujur?

Jawaban:

1…………………………………………………………………………

2…………………………………………………………………………

3…………………………………………………………………………

4…………………………………………………………………………

5…………………………………………………………………………

6…………………………………………………………………………

7…………………………………………………………………………

8…………………………………………………………………………

9…………………………………………………………………………

10………………………………………………………………………..

Page 137: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

137

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS I

MATEMATIKA

Nama : ………………………

Petunjuk :

Hitunglah keliling bangun dibawah ini dengan benar.!

1. 4 cm

K = ….…. + ….…. + …….. + ….….

K = …….

2.

10 cm

K = …….. + …….. + …….. + ………

K = ………

3.

5 cm

12 cm

K = ( 2 x …… ) + ( 2 x …… )

K = ……… + ………

K = ……….

Page 138: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

138

4.

12 cm

8 cm

K = ( 2 x …… ) + ( 2 x …… )

K = ……… + ………

K = ……….

5. 20 cm

10 cm

K = ( 2 x …… ) + ( 2 x …… )

K = ……… + ………

K = ……….

Page 139: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

139

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS I

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Nama : ………………………

Petunjuk Soal

Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar !

1. Keadaan udara disuatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu di

sebut ……

a. Atmosfer

b. Cuaca

c. Iklim

d. Keadaan

2. Alam semesta beserta isinya adalah Ciptaan ……

a. Allah SWT

b. Malaikat

c. Nabi

d. Manusia

3. Menjemur pakaian sebaiknyanya pada saat cuaca……

a. Mendung

b. Hujan

c. Gerimis

d. Panas

4. Menyiram bunga sebaiknya pada saat …..

a. Pagi dan sore hari

b. Pagi dan siang hari

c. Siang dan sore hari

d. Sore dan malam hari

Page 140: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

140

5. Jenis awan pada gambar berikut adalah……

a. Awan sirus

b. Awan cumulus

c. Awan stratus

d. Awan tirus

6. Langit tidak berawan dan cahaya matahari bersinar terang menunjukkan

cuaca sedang……

a. Hujan

b. Berawan

c. Cerah

d. berkabut

7. Simbol keadaan cuaca pada gambar berikut menunjukkan cuaca…….

a. Cerah

b. Cerah berawan

c. Hujan

d. gerimis

8. Berikut adalah tanda-tanda hujan akan turun,kecuali…..

a. Suhu dingin

b. Awan tebal

c. Angin bertiup kencang

d. Cuaca cerah

9. Petani biasanya mulai bercocok tanam pada musim…..

a. Hujan

b. Panas

c. Dingin

d. gerimis

10. Pada saat hujan biasanya udara terasa ….

a. Panas

b. Dingin

c. Hangat

d. Sejuk.

Page 141: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

141

Lampiran : 7

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS I

BAHASA INDONESIA

Nama :………………………………

Petunjuk :

Bacalah cerita pengalaman di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan

berdasarkan bacaan tersebut !

MAIN DORE

Siang itu udara cukup cerah. Siswa kelas III SD Negeri 02 Lubuk Malako

dengan gembira berlarian keluar kelas, mereka berebutan saling mendahului satu

sama lainnya. Sambil berteriak Arya berkata,”Hore,ternyata Arya sudah duluan

sampai di halaman sekolah, Bu Yanti memberi tugas terhadap Arya untuk

membuat tempat bermain. Bu Yanti menjelaskan pekerjaan yang akan dikerjakan

oleh Arya, dengan di bantu seorang teman yang bernama Bela, Arya mulai

membuat garis yang berbentuk persegi dan persegi panjang yang di ukir di atas

tanah dengan menggunakan alat, yaitu: kayu, penggaris, tali plastik, dan pisau .

Permainan itu dinamakan main Dore, permainannya dilakukan

perkelompok, salah satu wakil kelompok yang maju untuk bermain, cara

bermainnya, pertama wakil kelompok mengadakan sit, siapa yang menang dialah

yang terlebih dahulu main dengan cara melemparkan batu pipih ke dalam kotak

yang sudah tersusun dan langsung melompati antara satu kotak ke kotak lainnya

dan setelah sampai ditengah dengan membelakangi garis dengan mengambil buah

(batu bulat pipih), begitulah secara bergantian siswa siswa kelas III melakukan

permainan dengan senang hati, dan siswa yang lainnya memperhatikan jalannya

permainan.

Dengan senang hati Mario berhasil menjuarai permainan siang itu, namun

tampa di sengaja Mario melakukan kesalahan, tanpa dia sadari Bayu melihat

Mario curang dalam permainan, Mario menginjak garis,kalau terinjak garis

seharusnya harus digantikan oleh teman yang lainnya. Jadi dalam bermain dore

tetap menegakkan kebenaran dan kejujuran, siapa yang jujur sebenarnya dialah

yang menang, dan siapa yang tidak jujur dia akan merugi.

Page 142: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

142

Pertanyaan :

1. Apa judul permainan diatas ?

2. Berapa paragraf bacaan diatas?

3. Apa bentuk garis yang di buat oleh Arya ?

4. Siswa kelas berapa yang melakukan permainan tersebut?

5. Siapa yang yang terlebih dahulu sampai dihalaman sekolah?

6. Apa apa saja alat yang dipakai dalam permainnan?

7. Siapa yang membantu Arya dalam membuat garis ?

8. Apa kesalahan yang dilakukan Mario?

9. Siapa yang melihat Mario melakukan kesalahan?

10. Bagaimana kalu kita tidak jujur?

Jawaban:

1…………………………………………………………………………

2…………………………………………………………………………

3…………………………………………………………………………

4…………………………………………………………………………

5…………………………………………………………………………

6…………………………………………………………………………

7…………………………………………………………………………

8…………………………………………………………………………

9…………………………………………………………………………

10………………………………………………………………………..

Page 143: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

143

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS I

MATEMATIKA

Nama : ………………………

Petunjuk :

Hitunglah keliling bangun dibawah ini dengan benar.!

1. 4 cm

K = ….…. + ….…. + …….. + ….….

K = …….

2.

10 cm

K = …….. + …….. + …….. + ………

K = ………

3.

5 cm

12 cm

K = ( 2 x …… ) + ( 2 x …… )

K = ……… + ………

K = ……….

Page 144: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

144

4.

12 cm

8 cm

K = ( 2 x …… ) + ( 2 x …… )

K = ……… + ………

K = ……….

5. 20 cm

10 cm

K = ( 2 x …… ) + ( 2 x …… )

K = ……… + ………

K = ……….

Page 145: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

145

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS I

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Nama : ………………………

Petunjuk Soal

Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar !

1. Keadaan udara disuatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu di

sebut ……

e. Atmosfer

f. Cuaca

g. Iklim

h. Keadaan

2. Alam semesta beserta isinya adalah Ciptaan ……

e. Allah SWT

f. Malaikat

g. Nabi

h. Manusia

3. Menjemur pakaian sebaiknyanya pada saat cuaca……

e. Mendung

f. Hujan

g. Gerimis

h. Panas

4. Menyiram bunga sebaiknya pada saat …..

e. Pagi dan sore hari

f. Pagi dan siang hari

g. Siang dan sore hari

h. Sore dan malam hari

Page 146: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

146

5. Jenis awan pada gambar berikut adalah……

e. Awan sirus

f. Awan cumulus

g. Awan stratus

h. Awan tirus

6. Langit tidak berawan dan cahaya matahari bersinar terang menunjukkan

cuaca sedang……

e. Hujan

f. Berawan

g. Cerah

h. berkabut

7. Simbol keadaan cuaca pada gambar berikut menunjukkan cuaca…….

e. Cerah

f. Cerah berawan

g. Hujan

h. gerimis

8. Berikut adalah tanda-tanda hujan akan turun,kecuali…..

e. Suhu dingin

f. Awan tebal

g. Angin bertiup kencang

h. Cuaca cerah

9. Petani biasanya mulai bercocok tanam pada musim…..

e. Hujan

f. Panas

g. Dingin

h. gerimis

10. Pada saat hujan biasanya udara terasa ….

e. Panas

f. Dingin

g. Hangat

h. Sejuk.

Page 147: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

147

Lampiran 8:

Hasil Belajar Aspek Kognitif

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di kelas III Siklus I

Bahasa Indonesia Matematika IPA

No

Nama

Siswa Nilai Tuntas Tidak Nilai Tuntas Tidak Nilai Tuntas Tidak

Tuntas Tuntas Tuntas

1 AIZ 70 √ 60 √ 100 √

2 ATW 80 √ 80 √ 80 √

3 ALA 50 √ 70 √ 60 √

4 BAP 60 √ 60 √ 60 √

5 BAT 80 √ 60 √ 60 √

6 CAF 70 √ 70 √ 80 √

7 CRA 60 √ 100 √ 100 √

8 DPN 80 √ 80 √ 80 √

9 FQS 100 √ 60 √ 70 √

10 GDR 60 √ 60 √ 60 √

11 MDA 80 √ 70 √ 70 √

12 MRE 80 √ 100 √ 100 √

13 MLN 60 √ 60 √ 60 √

14 MFR 80 √ 80 √ 80 √

15 RMD 60 √ 60 √ 60 √

16 RAN 60 √ 70 √ 60 √

17 TPM 100 √ 80 √ 70 √

18 YDS 60 √ 60 √ 70 √

Jumlah 1290 8 10 1280 6 12 1320 7 11

Rata-rata 71.67 71.11 73.33

Persentase (%) 72 44 56 71 33 67 73 39 61

Rumus Ketuntasan Perorangan:

Keterangan:

P= Persentase

P= f x 100%

f= Nilai yang diperoleh

N N= Nilai maksimal (100)

Lubuk Malako, 24 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

Miming Vemini, S.Pd

Asmiyanti

NIP.

1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui :

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

Asmiyanti, S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 148: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

148

Lampiran 9: Hasil Belajar Aspek Afektif

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di kelas III

Siklus I (Sebelum Istirahat)

Aspek yang diamati

No Nama Siswa Keseriusan Kerjasama Keaktifan Jumlah Nilai

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Skor

1 AIZ √ √ √ 7 58.33

2 ATW √ √ √ 10 83.33

3 ALA √ √ √ 8 66.67

4 BAP √ √ √ 9 75

5 BAT √ √ √ 8 66.67

6 CAF √ √ √ 10 83.33

7 CRA √ √ √ 8 66.67

8 DPN √ √ √ 8 66.67

9 FQS √ √ √ 8 66.67

10 GDR √ √ √ 9 75

11 MDA √ √ √ 8 66.67

12 MRE √ √ √ 8 66.67

13 MLN √ √ √ 9 75

14 MFR √ √ √ 8 66.67

15 RMD √ √ √ 8 66.67

16 RAN √ √ √ 9 75

17 TPM √ √ √ 9 75

18 YDS √ √ √ 7 58.33

Jumlah 2 8 8 0 1 7 9 1 6 11 1 0 151

Jumlah Skor 8 24 16 0 4 21 18 1 24 33 2 0 1258

Jumlah

Skor/aspek 48 44 59

Persentase

(%) 67 61 82 70

Keterangan :

4= Jika semua deskriptor pada masing-masing karakteristik dilakukan secara keseluruhan

3= Jika hanya tiga deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

2= Jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

1= Jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

Deskriptor

1. Keseriusan

a. Mendengarkan langkah-langkah kerja kelompok dengan seksama

b. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

c. Selalu mengikuti setiap tahapan kerja

kelompok

Page 149: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

149

d. Mencatat hal-hal penting yang ditemukan dalam kerja kelompok

2. Kerja sama

a. Mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan

teman

b. Membantu teman yang kesulitan dalam proses

pembelajaran

c. Tidak mendominasi pekerjaan selama kerja kelompok

d. Melakukan kerja kelompok dengan melibatkan semua anggota kelompok

3. Keaktifan

a. Ikut terlibat dalam kelompok

b. Mengemukakan pendapat tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam kelompok

c. Mengemukakan pendapat tentang hasil kerja kelompok

d. Menanggapi hasil kerja kelompok lain

Perolehan Nilai =

Jumlah skor x 100 %

skor maksimal

Taraf keberhasilan (Aderusdiana, 2006:6) yaitu:

80% - 100% : Sangat Baik (SB)

70% - 79% : Baik (B)

60% - 69% : Cukup (C)

< 59% : Kurang (K)

Perolehan

Nilai =

1258 x 100

=

69.88%

1800

Lubuk Malako, 24 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

MIMING VEMINI, S.Pd

ASMIYANTI

NIP. 1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui :

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI,S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 150: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

150

Hasil Belajar Aspek Afektif

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di kelas III

Siklus I (Setelah Istirahat)

Aspek yang diamati

No Nama Siswa Keseriusan Kerjasama Keaktifan Jumlah Nilai

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Skor

1 AIZ √ √ √ 9 75

2 ATW √ √ √ 10 83.33

3 ALA √ √ √ 8 66.67

4 BAP √ √ √ 9 75

5 BAT √ √ √ 8 66.67

6 CAF √ √ √ 12 100

7 CRA √ √ √ 10 83.33

8 DPN √ √ √ 10 83.33

9 FQS √ √ √ 8 66.67

10 GDR √ √ √ 9 75

11 MDA √ √ √ 8 66.67

12 MRE √ √ √ 8 66.67

13 MLN √ √ √ 8 66.67

14 MFR √ √ √ 8 66.67

15 RMD √ √ √ 8 66.67

16 RAN √ √ √ 8 66.67

17 TPM √ √ √ 8 66.67

18 YDS √ √ √ 7 58.33

Jumlah 1 10 7 0 2 11 5 0 7 10 1 0 156

Jumlah Skor 4 30 14 0 8 33 10 0 28 30 2 0 1300

Jumlah

Skor/aspek 48 51 60

Persentase

(%) 67 71 83 72

Keterangan :

4= Jika semua deskriptor pada masing-masing karakteristik dilakukan secara keseluruhan

3= Jika hanya tiga deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

2= Jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

1= Jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

Deskriptor

1. Keseriusan

a. Mendengarkan langkah-langkah kerja kelompok dengan seksama

b. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

c. Selalu mengikuti setiap tahapan kerja kelompok

d. Mencatat hal-hal penting yang ditemukan dalam kerja kelompok

Page 151: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

151

2. Kerja sama

a. Mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan

teman

b. Membantu teman yang kesulitan dalam proses

pembelajaran

c. Tidak mendominasi pekerjaan selama kerja kelompok

d. Melakukan kerja kelompok dengan melibatkan semua anggota kelompok

3. Keaktifan

a. Ikut terlibat dalam kelompok

b. Mengemukakan pendapat tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam kelompok

c. Mengemukakan pendapat tentang hasil kerja kelompok

d. Menanggapi hasil kerja kelompok lain

Perolehan Nilai = Jumlah skor x 100 %

skor maksimal

Taraf keberhasilan (Aderusdiana, 2006:6)

yaitu:

80% - 100% : Sangat Baik (SB)

70% - 79% : Baik (B)

60% - 69% : Cukup (C)

< 59% : Kurang (K)

Perolehan

Nilai =

1300 x 100 = 72.22%

1800

Lubuk Malako, 24 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

MIMING VEMINI,

S.Pd

ASMIYANTI

NIP. 1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui :

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI,S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 152: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

152

Lampiran 10:

Hasil Belajar Aspek Psikomotor

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di kelas III

Siklus I (Sebelum Istirahat)

Aspek yang diamati

No Nama Siswa Ketepatan Keterampilan Presentasi Jumlah Nilai

Langkah Menggunakan Kerja Skor

Kerja Alat

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 AIZ √ √ √ 8 66.67

2 ATW √ √ √ 9 75

3 ALA √ √ √ 8 66.67

4 BAP √ √ √ 8 66.67

5 BAT √ √ √ 7 58.33

6 CAF √ √ √ 10 83.33

7 CRA √ √ √ 10 83.33

8 DPN √ √ √ 12 100

9 FQS √ √ √ 9 75

10 GDR √ √ √ 9 75

11 MDA √ √ √ 10 83.33

12 MRE √ √ √ 10 83.33

13 MLN √ √ √ 9 75

14 MFR √ √ √ 9 75

15 RMD √ √ √ 8 66.67

16 RAN √ √ √ 11 91.67

17 TPM √ √ √ 8 66.67

18 YDS √ √ √ 9 75

Jumlah 4 14 0 0 5 10 3 0 1 13 4 0 164

Jumlah Skor 16 42 0 0 20 30 6 0 4 39 8 0 1367

Jumlah

Skor/aspek 58 56 51

Persentase (%) 81 78 71

76

Keterangan :

4= Jika semua deskriptor pada masing-masing karakteristik dilakukan secara keseluruhan

3= Jika hanya tiga deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

2= Jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

1= Jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

Deskriptor

1. Ketepatan langkah kerja

a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kerja kelompok

b. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

Page 153: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

153

c. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

d. Mengisi lembar kerja sesuai dengan petunjuk

2. Keterampilan dalam menggunakan alat

a. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya

b. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya

c. Bersikap berhati-hati dalam menggunakan alat saat melakukan kerja

d. Bertanggung jawab dalam menggunakan alat

3. Presentasi kerja

a. Mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

b. Melaporkan/mengumpulkan hasil kerja

c. Melaporkan hasil kerja sesuai dengan petunjuk dan bahasa yang jelas

d. Dapat menjelaskan hasil kerja kepada teman atau kelompok lain

Perolehan Nilai =

Jumlah skor x 100 %

skor maksimal

Taraf keberhasilan (Aderusdiana, 2006:6) yaitu:

80% - 100% : Sangat Baik (SB)

70% - 79% : Baik (B)

60% - 69% : Cukup (C)

< 59% : Kurang (K)

Perolehan Nilai =

1367 x 100 % = 75.94%

1800

Lubuk Malako, 24 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

MIMING VEMINI, S.Pd

ASMIYANTI

NIP. 1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui :

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI,S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 154: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

154

Hasil Belajar Aspek Psikomotor

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di kelas III

Siklus I (Setelah Istirahat)

Aspek yang diamati

No Nama Siswa Ketepatan Keterampilan Presentasi Jumlah Nilai

Langkah Menggunakan Kerja Skor

Kerja Alat

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 AIZ √ √ √ 9 75

2 ATW √ √ √ 10 83.33

3 ALA √ √ √ 8 66.67

4 BAP √ √ √ 9 75

5 BAT √ √ √ 8 66.67

6 CAF √ √ √ 9 75

7 CRA √ √ √ 10 83.33

8 DPN √ √ √ 11 91.67

9 FQS √ √ √ 9 75

10 GDR √ √ √ 9 75

11 MDA √ √ √ 10 83.33

12 MRE √ √ √ 8 66.67

13 MLN √ √ √ 9 75

14 MFR √ √ √ 10 83.33

15 RMD √ √ √ 10 83.33

16 RAN √ √ √ 10 83.33

17 TPM √ √ √ 8 66.67

18 YDS √ √ √ 8 66.67

Jumlah 3 15 0 0 6 10 2 0 0 14 4 0 165

Jumlah Skor 12 45 0 0 24 30 4 0 0 42 8 0 1375

Jumlah

Skor/aspek 57 58 50

Persentase (%) 79 81 69

76

Keterangan :

4= Jika semua deskriptor pada masing-masing karakteristik dilakukan secara keseluruhan

3= Jika hanya tiga deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

2= Jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

1= Jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

Deskriptor

1. Ketepatan langkah kerja

a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kerja kelompok

b. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

c. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

d. Mengisi lembar kerja sesuai dengan petunjuk

Page 155: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

155

2. Keterampilan dalam menggunakan alat

a. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya

b. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya

c. Bersikap berhati-hati dalam menggunakan alat saat melakukan kerja

d. Bertanggung jawab dalam menggunakan alat

3. Presentasi kerja

a. Mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

b. Melaporkan/mengumpulkan hasil kerja

c. Melaporkan hasil kerja sesuai dengan petunjuk dan bahasa yang jelas

d. Dapat menjelaskan hasil kerja kepada teman atau kelompok lain

Perolehan Nilai =

Jumlah skor x 100 %

skor maksimal

Taraf keberhasilan (Aderusdiana, 2006:6) yaitu:

80% - 100% : Sangat Baik (SB)

70% - 79% : Baik (B)

60% - 69% : Cukup (C)

< 59% : Kurang (K)

Perolehan Nilai =

1375 x 100 % = 76.38%

1800

Lubuk Malako, 24 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

MIMING VEMINI, S.Pd

ASMIYANTI

NIP. 1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui :

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI,S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 156: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

156

Lampiran :11

JARINGAN TEMA

BAHASA INDONESIA 6.3. Menceritankan peristiwa yang

pernah dialami,dilihat,atau

didengar.

5. Menyebutkan contoh-

contoh peristiwa

6. Mengklasifikasi peristiwa

menyenangkan dan tidak

menyenangkan

7. Menceritakan peristiwa

yang menyenangkan dalam

permainan

8. Memberi tanggapan tentang

cerita peristiwa yang

dialami, dilihat atau

didengar

I P A 6.4 Mendeskripsikan pengaruh

cuaca bagi kegiatan manusia.

5. Melakukan pengamatan

terhadap keadaan cuaca

6. Mengidentifikasi

kegiatan manusia yang

sesuai dengan keadaan

cuaca tertentu.

7. Mendeskripsikan

hubungan antara pakaian

yang dikenakan dengan

keadaan cuaca.

8. Mendeskripsikan

hubungan antara

permainan dengan cuaca

MATEMATIKA

Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. 5. Menentukan rumus keliling persegi

6. Menentukan rumus keliling persegi panjang

7. Menghitung rumus persegi

8. Menghitung keliling persegi panjang

PERMAINAN

DORE

Page 157: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

157

Lampiran 12:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Tema : Permainan

Kelas / Semester : III/2

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ( 6 x 35 menit)

A. Standar Kompetensi

1. Bahasa Indonesia

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan

sederhana dan puisi

2. Matematika

5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta

penggunaannya dalam pemecahan masalah

3. IPA

4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi

dan sumber energi

B. Kompetensi Dasar

1. Bahasa Indonesia

8.2 Menulis puisi berdasarkan gambar dengan pilihan kata yang menarik

2. Matematika

5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang

3. IPA

4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh

bentuk dan ukuran

C. Indikator

1. Bahasa Indonesia

Mendeskripsikan tentang gambar

Menyusun kata-kata menarik tentang gambar

Membacakan puisi yang ditulis

Page 158: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

158

2. Matematika

Menentukan rumus keliling persegi

Menentukan rumus keliling persegi panjang

Menghitung keliling persegi

Menghitung keliling persegi panjang

3. IPA

Melakukan pengamatan gerak benda dipengaruhi bentuk

Melakukan pengamatan gerak benda dipengaruhi ukuran

Mendemontrasikan gerak benda dipengaruhi bentuk

Mendemontrasikan gerak benda dipengaruhi ukuran

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah tanya jawab, siswa dapat mendeskripsikan tentang gambar dengan

benar

2. Setelah pembimbingan guru, siswa dapat menyusun kata-kata menarik

tentang gambar dengan bahasa yang benar

3. Setelah mengamati puisi yang ditulis, siswa dapat membacakan puisi yang

ditulis dengan lafal dan intonasi yang benar

4. Setelah mengerjakan LKS, siswa dapat menentukan rumus keliling persegi

dengan tepat

5. Setelah mengerjakan LKS, siswa dapat menentukan rumus keliling persegi

panjang dengan tepat

6. Setelakah melihat demontrasi guru, siswa dapat menghitung keliling

persegi dengan benar

7. Setelah melihat demontrasi guru, siswa dapat menghitung keliling persegi

panjang dengan benar

8. Setelah melihat demontrasi guru, siswa dapat melakukan pengamatan

gerak benda dipengaruhi bentuk dengan baik

9. Setelah melihat demontrasi guru, siswa dapat melakukan pengamatan

gerak benda dipengaruhi ukuran dengan baik

10. Setelah bekerja kelompok, siswa dapat mendemontrasikan gerak benda

dipengaruhi bentuk dengan benar

Page 159: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

159

11. Setelah bekerja kelompok, siswa dapat mendemontrasikan gerak benda

dipengaruhi ukuran dengan benar

E. Deskripsi Materi

1. Bahasa Indonesia

Menulis Puisi

2. IPA

Gerak Benda

3. Matematika

Rumus Keliling persegi = 4 x sisi

Rumus keliling persegi panjang = 2xp + 2xl

F. Media, Metode, dan Pendekatan

Media : Gambar, Model Bangun Datar (Persegi/persegi panjang)

Metode : Penugasan, Tanya jawab, demontrasi

Pendekatan : Pembelajaran Inquiri

G. Skenario Pembelajaran

1. Pertemuan 1

Kegiatan Awal

1. Mengkondisikan kelas (Merapikan tempat duduk, dan menyiapkan

fasilitas belajar)

2. Berdoa sebelum memulai pembelajaran

3. Apersepsi (mengadakan tanya jawab tentang materi permainan dan

keadaan cuaca)

Kegiatan Inti

Eksplorasi

1. Orientasi

Menyampaikan tujuan dan langkah pembelajaran

Membuka skemata siswa tentang permainan sehari-hari.

Page 160: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

160

2. Merumuskan Masalah

Guru menyajikan materi cuaca dan pakaian yang sesuai

pada cuaca tertentu

Guru menyajikan materi cara menulis puisi

Elaborasi

3. Merumuskan Hipotesis

Siswa mengerjakan tugas tentang permainan dore untuk

mencari keliling persegi dan persegi panjang dan membuat

puisi

Siswa menyelesaikan LKS secara berkelompok

4. Mengumpulkan Data

Siswa mempraktekkan cara menghitung keliling persegi dan

persegi panjang

Siswa mengerjakan tugas secara berkelompok

Konfirmasi

5. Menguji Hipotesis

Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan

ditanggapi oleh siswa lainnya

Siswa mempresentasikan puisi yang sudah dibuat

6. Merumuskan Kesimpulan

Siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari

Siswa menyimpulkan bagaimana cara mencari keliling

persegi dan persegi panjang dan membuat puisi

Kegiatan Akhir

1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran melalui tanya

jawab.

2. Guru memberikan penguatan materi

3. Guru menyampaikan materi pelajaran untuk hari berikutnya

Page 161: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

161

H. Sumber Belajar

1. Buku Sains Sd kelas 3,Penerbit Erlangga

2. Buku Pelajaran Matematika SD Kelas 3,penerbit Erlangga

3. Buku Pandai Berbahasa kelas 3,cipta Prima Budaya

4. Kurikulum KTSP 2006

I. Penilaian

1. Tes

Tertulis : Pilihan Ganda dan Penugasan Kelompok

2. Non Tes

Pengamatan : Lambar Observasi

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Mengetahui: Guru Kelas III / Peneliti

Kepala Sekolah

Asmiyanti, S.Pd Asmiyanti

NIP. 19701122 199402 2 002 NIM. 19810

Page 162: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

162

Lampiran 13:

HASIL OBERVASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

No. Aspek Yang

Dinilai Deskriptor

Deskriptor

Yang

Muncul

Kualifikasi

SB (4) B (3) C (2) K (1)

1 Kejelasan

Rumusan Tujuan

Pembelajaran

5. Rumusan tujuan

pembelajaran

jelas

√ √

6. Tidak menimbul-

kan penafsiran

ganda

7. Rumusan tujuan

pembelajaran

lengkap dan

memenuhi : A=

Audence, B=

Behavior, C=

Condition, dan

D= Degre

8. Rumusan tujuan

pembelajaran

berurutan secara

logis dari yang

sukar ke mudah

2 Pemilihan Materi

Ajar

5. Sesuai dengan

tujuan

pembelajaran

√ √

6. Sesuai dengan

karakteristik

siswa

7. Sesuai dengan

lingkungan yang

tersedia

8. Sesuai dengan

materi yang akan

diajarkan

3 Pengorganisasian

Materi Ajar

5. Cakupan materi

luas

6. Materi ajar

sistematis

7. Sesuai dengan

alokasi waktu

Page 163: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

163

No. Aspek Yang

Dinilai Deskriptor

Deskriptor

Yang

Muncul

Kualifikasi

SB (4) B (3) C (2) K (1)

8. Kemutakhiran

(sesuai dengan

perkembangan

terakhir

dibidangnya)

4 Pemilihan sumber

/ media

pembelajaran

5. Sesuai dengan

tujuan

pembelajaran

√ √

6. Sesuai dengan

materi pelajaran

7. Sesuai dengan

karakteristik

siswa

8. Sesuai dengan

lingkungan siswa

5 Menyusun

langkah-langkah

pembelajaran

5. Langkah pembe-

lajaran berurutan

(awal, inti dan

akhir)

6. Sesuai dengan

alokasi waktu

7. Sesuai dengan

materi

pembelajaran

8. Langkah

pembelajaran

jelas dan rinci

6 Teknik

pembelajaran

5. Sesuai dengan

tujuan

pembelajaran

√ √

6. Sesuai dengan

karakteristik

siswa

7. Sesuai dengan

lingkungan

sekolah

8. Sesuai dengan

lingkungan siswa

7 Kelengkapan

instrumen

5. Soal lengkap dan

sesuai dengan

pembelajaran

6. Soal sesuai

dengan tujuan

pembelajaran

Page 164: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

164

No. Aspek Yang

Dinilai Deskriptor

Deskriptor

Yang

Muncul

Kualifikasi

SB (4) B (3) C (2) K (1)

7. Soal disertai

kunci jawaban

8. Soal disertai

pedoman

penskoran yang

lengkap

J U M L A H 26

PERSENTASE 92.85 %

KUALIFIKASI Sangat Baik Dikembangkan dari KTSP: Dasar Pemahaman dan Pengembangan (dalam Masnur, 2007:82)

Keterangan :

Sangat Baik (SB) / 4 = jika ke-empat deskriptor tampak

Baik (SB) / 3 = jika tiga deskriptor tampak

Cukup (C) / 2 = jika dua deskriptor tampak

Kurang (K) / 1 = jika satu deskriptor tampak

Skor maksimal dari tiap-tiap aspek yang dinilai adalah 4 (empat)

Total skor yang diperoleh adalah 28

Skor yang diperoleh masing-masing indikator dan hasilnya disebut

jumlah skor sedangkan jumlah skor ideal masing-masing indikator

disebut skor maksimal.

Persentase perolehan skor dihitung dengan rumus :

= 92.85 %

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Mengetahui Pengamat Peneliti

Kepala Sekolah

Asmiyanti, S.Pd Jasir Asmiyanti

NIP. 19701122 199403 2 002 NIM. 19810

Page 165: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

165

Lampiran 14:

Lembar Observasi (Aspek Guru)

Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Proses Pembelajaran Tematik

Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Siklus II (Sebelum Istirahat)

Proses

pembelajaran Karakteristik Deskriptor

Kemunculan Kualifikasi

Ada Tidak

Ada

SB B C K

Kegiatan Awal 1.Orientasi 1. Mengkondisikan kelas

2. Berdoa

3. Mengabsen siswa

4. Menyampaikan tujuan

dan langkah –langkah

pembelajaran

Kegiatan Inti 2.Merumuskan

Masalah

1. Menjelaskan langkah-

langkah permainan

dore

2. Mengajukan

pertanyaan tentang

permainan dore

3. Membimbing siswa

dalam membuat

Pertanyaan yang

menarik tentang

permaianan dore.

4. Memotivasi siswa

untuk menciptakan

kalimat yang menarik

tentang permainan

dore

3.Merumuskan

Hipotesis

1. Membimbing siswa

menyusun sebuah

kalimat yang menarik

tentang peristiwa yang

menyenangkan.

2. Membmbing siswa

menyusun sebuah

kalimat sederhana

3. Membimbing siswa

menceritakan peristi-

wa yang menyenang-

kan dalam permainan.

4. Membimbing siswa

memberi tanggapan

tentang permainan

dore.

Page 166: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

166

4.Mengumpul

kan data

1. Memberikan acuan

pertanyaan yang jelas

2. Menggunakan kalimat

tanya yang mudah

dimengerti siswa

3. Memberikan pertanya-

an berupa pemecahan

masalah

4. Memotifasi siswa

dalam menjawab

pertanyaan yang

ajukan oleh guru.

5.Menguji

Hipotesis

5. Melakukan

bimbingan pada

siswa untuk

melakukan

pengamatan

6. Menyediakan media

dan alat untuk me-

lakukan pengamatan

7. Menyediakan LKS

sebagai panduan

kerja

8. Memberikan

bimbingan dalam

demontrsi

permainan dore.

6.Merumuskan

Kesimpulan

1. Melibatkan siswa

secara aktif untuk

membuat

kesimpulan.

2. Memberi

pertanyaan untuk

memudahakan

siswa dalam

membuat

kesimpulan

3. Memotivasi siswa

untuk membuat

kalimat kesimpulan

4. Membimbing siswa

mengamati kegiatan

dalam membuat

kesimpulan.

Page 167: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

167

Kegiatan Akhir Menyimpulkan

materi

pembelajaran

1. Melibatkan siswa

menyimpulkan

pembelajaran

2. Memberikan

kebebasan kepada

siswa dalam

memilih kalimat

kesimpulan

3. Menggunakan

bahasa yang jelas

dalam

menyimpulkan

pembelajaran

4. Meluruskan dan

memperbaiki

kesimpulan siswa

Jumlah 24

Persentase 85.71 %

Kualifikasi Baik

Keterangan:

SB ( Sangat Baik ) : Jika 4 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

B ( Baik ) : Jika 3 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

C ( Cukup ) : Jika 2 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

K ( Kurang ) : Jika 1 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

= 85.71 %

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat Peneliti

JASIR ASMIYANTI

NIM. 19810

Page 168: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

168

Lembar Observasi (Aspek Guru)

Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Proses Pembelajaran Tematik

Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Siklus II (Setelah Istirahat)

Proses

Pembelajaran Karakteristik Deskriptor

Kemunculan Kualifikasi

Ada Tidak

Ada

SB B C K

Kegiatan Awal 1.Orientasi 1. Mengkondisikan kelas

2. Berdoa

3. Mengabsen siswa

4. Menyampaikan tujuan

dan langkah-langkah

pembelajaran

Kegiatan Inti 2.Merumuskan

Masalah

1. Menjelaskan langkah-

langkah permainan dore

2. Mengajukan pertanyaan

tentang permainan dore

3. Membimbing siswa

dalam membuat

Pertanyaan yang menarik

tentang permaianan dore.

4. Memotivasi siswa untuk

menciptakan kalimat yang

menarik tentang

permainan dore

3.Merumuskan

Hipotesis

1. Membimbing siswa

menyusun sebuah kalimat

yang menarik tentang

peristiwa yang

menyenangkan.

2. Membmbing siswa

menyusun sebuah

kalimat sederhana

3. Membimbing siswa

menceritakan peristiwa

yang menyenangkan

dalam permainan.

4. Membimbing siswa

memberi tanggapan

tentang permainan dore.

4.Mengumpul

kan Data

1. Memberikan acuan

pertanyaan yang jelas

2. Menggunakan kalimat

tanya yang mudah

dimengerti siswa

3. Memberikan pertanyaan

berupa pemecahan

masalah

Page 169: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

169

4. Memotivasi siswa dalam

menjawab pertanyaan

yang ajukan oleh guru.

5.Menguji

Hipotesis

1. Melakukan bimbingan

pada siswa untuk

melakukan pengamatan

2. Menyediakan media dan

alat untuk melakukan

pengamatan

3. Menyediakan LKS

sebagai panduan kerja

4. Memberikan bimbingan

dalam demontrsi

permainan dore.

6.Merumuskan

Kesimpulan

1. Melibatkan siswa secara

aktif untuk membuat

kesimpulan.

2. Memberi pertanyaan

untuk memudahakan

siswa dalam membuat

kesimpulan

3. Memotivasi siswa untuk

membuat kalimat

kesimpulan

4. Membimbing siswa

mengamati kegiatan

dalam membuat

kesimpulan.

Kegiatan

Akhir

Menyimpulkan

Materi

Pembelajaran

1. Melibatkan siswa

menyimpulkan

pembelajaran

2. Memberikan kebebasan

kepada siswa dalam

memilih kalimat

kesimpulan

3. Menggunakan bahasa

yang jelas dalam

menyimpulkan

pembelajaran

4. Meluruskan dan

memperbaiki kesimpulan

siswa

Jumlah 26

Persentase 92.85 %

Kualifikasi Sangat Baik

Page 170: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

170

Keterangan:

SB ( Sangat Baik ) : Jika 4 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

B ( Baik ) : Jika 3 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

C ( Cukup ) : Jika 2 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

K ( Kurang ) : Jika 1 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

= 92.85 %

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat Peneliti

JASIR ASMIYANTI

NIM. 19810

Page 171: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

171

Lampiran 15:

Lembar Observasi (Aspek Siswa)

Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Proses Pembelajaran Tematik

Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Siklus II (Sebelum Istirahat)

Proses

Pembelajaran Karakteristik Deskriptor

Kemunculan Kualifikasi

Ada Tidak

Ada

SB B C K

Kegiatan Awal 1.Orientasi 1. Mengatur kondisi kelas

2. Siswa berdoa

3. Siswa mendengarkan

pengambilan absen.

4. Siswa mendengarkan

penyampaian tujuan

dan langkah –langkah

dalam pembelajaran

Kegiatan Inti 2.Merumuskan

Masalah

1. Siswa mendengarkan

langkah-langkah

permainan dore.

2. Siswa mengajukan

pertanyaan sesuai

dengan permainan dore.

3. Siswa membuat

Pertanyaan yang

menarik tentang

permainan dore

4. Siswa menciptakan

kalimat yang menarik

tentang permainan dore

3.Merumuskan

Hipotesis

1. Siswa menyusun

sebuah kalimat yang

menarik tentang

peristiwa yang

menyenangkan.

2. Siswa menyusun

sebuah kalimat

sederhana

3. Siswa menceritakan

peristiwa yang

menyenangkan dalam

permainan.

4. Siswa memberikan

tanggapan tentang

permainan yang

dimainkannya.

4.Mengumpul

kan data

1. Siswa mendengarkan

arahan tentang

pertanyaan yang jelas

2. Membuat kalimat

tanya yang mudah

dimengerti

Page 172: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

172

3. Siwa membuat

pertanyaan untuk

memecahkan masalah

4. Siswa menjawab

pertanyaan yang

ajukan oleh guru

5.Menguji

Hipotesis

1. Siswa mengamati

mengamati demontrsi

2. Menyediakan media

dan alat untuk melaku-

kan pengamatan

3. Mengisi LKS

4. Melakukan permainan

dore.

6.Merumuskan

Kesimpulan

1. Siswa secara aktif

membuat kesimpulan.

2. Menjawab pertanyaan

untuk memudahkan

dalam membuat

kesimpulan

3. Siswa membuat kalimat

kesimpulan

4. Siswa mengamati

kegiatan dalam

membuat kesimpulan.

Kegiatan

Akhir

Menyimpulkan

materi

pembelajaran

1. Siswa melibatkan diri

dalam menyimpulkan

pembelajaran

2. Siswa menyimpulkan

materi dengan

kalimatnya

3. Siswa Menggunakan

bahasa yang jelas dalam

menyimpulkan

pembelajaran

4. Siswa meluruskan

kesimpulan yang sudah

diluruskan guru

Jumlah 23

Presentase 82.14 %

Kualifikasi Sangat Baik

Page 173: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

173

Keterangan:

SB ( Sangat Baik ) : Jika 4 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

B ( Baik ) : Jika 3 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

C ( Cukup ) : Jika 2 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

K ( Kurang ) : Jika 1 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

= 82.14 %

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat Peneliti

MIMING VEMINI,S.Pd ASMIYANTI

NIM. 19810

Page 174: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

174

Lembar Observasi (Aspek Siswa)

Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Proses Pembelajaran Tematik

Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Siklus II (Setelah Istirahat)

Proses

Pembelajaran Karakteristik Deskriptor

Kemunculan Kualifikasi

Ada Tidak

Ada

SB B C K

Kegiatan Awal 1.Orientasi 1. Mengatur kondisi kelas

2. Siswa berdoa

3. Siswa mendengarkan

pengambilan absen.

4. Siswa mendengarkan

penyampaian tujuan

dan langkah –langkah

dalam pembelajaran

Kegiatan Inti 2.Merumuskan

Masalah

1. Siswa mendengarkan

langkah-langkah

permainan dore.

2. Siswa mengajukan

pertanyaan sesuai

dengan permainan dore.

3. Siswa membuat

pertanyaan yang

menarik tentang

permainan dore

4. Siswa menciptakan

kalimat yang menarik

tentang permainan dore

3.Merumuskan

Hipotesis

1. Siswa menyusun

sebuah kalimat yang

menarik tentang

peristiwa yang

menyenangkan.

2. Siswa menyusun

sebuah kalimat

sederhana

3. Siswa menceritakan

peristiwa yang

menyenangkan dalam

permainan.

4. Siswa memberikan

tanggapan tentang

permainan yang

dimainkannya.

4.Mengumpul

kan data

1. Siswa mendengarkan

arahan tentang

pertanyaan yang jelas

2. Membuat kalimat tanya

yang mudah dimengerti

3. Siswa membuat

pertanyaan untuk

Page 175: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

175

memecahkan masalah

4. Siswa menjawab

pertanyaan yang ajukan

oleh guru

5.Menguji

Hipotesis

1. Siswa mengamati

mengamati demontrsi

2. Menyediakan media

dan alat untuk

melakukan pengamatan

3. Mengisi LKS

4. Melakukan permainan

dore.

6.Merumuskan

Kesimpulan

1. Siswa secara aktif

membuat kesimpulan.

2. Menjawab pertanyaan

untuk memudahakan

dalam membuat

kesimpulan

3. Siswa membuat kalimat

kesimpulan

4. Siswa mengamati

kegiatan dalam

membuat kesimpulan.

Kegiatan

Akhir

Menyimpulkan

materi

pembelajaran

1. Siswa Melibatkan diri

dalam menyimpulkan

pembelajaran

2. Siswa menyimpulkan

materi dengan

kalimatnya

3. Siswa menggunakan

bahasa yang jelas dalam

menyimpulkan

pembelajaran

4. Siswa meluruskan

kesimpulan yang sudah

diluruskan guru

Jumlah 26

Persentase 92.85 %

Kualifikasi Sangat Baik

Page 176: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

176

Keterangan:

SB ( Sangat Baik ) : Jika 4 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

B ( Baik ) : Jika 3 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

C ( Cukup ) : Jika 2 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

K ( Kurang ) : Jika 1 deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran

muncul

= 92.85 %

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat Peneliti

MIMING VEMINI,S.Pd ASMIYANTI

NIM. 19810

Page 177: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

177

Lampiran 16:

REKAPITULASI NILAI PELAKSANAAN

DARI ASPEK GURU DAN ASPEK SISWA

PADA SIKLUS II

No. KARAKTERISTIK

ASPEK YANG DIAMATI

GURU SISWA

S.2

(Sebelum

Istirahat)

S.2

(Sesudah

Istirahat)

JML

Rata-

rata

(%)

S.2

(Sebelum

Istirahat)

S.2

(Sesudah

Istirahat)

JML

Rata-

rata

(%)

1 Orientasi 4 4 8 100 3 4 7 87.5

2 Merumuskan

Masalah

3 3 6 75 3 3 6 75

3 Merumuskan

Hipotesis

3 4 7 87.5 3 3 6 75

4 Mengumpulkan Data 3 4 7 87.5 4 4 8 100

5 Menguji Hipotesis 4 4 8 100 3 4 7 87.5

6 Merumuskan

Kesimpulan

4 4 8 100 4 4 8 100

7 Menyimpulkan

Materi

4 3 7 87.5 3 3 6 75

JUMLAH 25 26 51 638 23 25 48 600

PERSENTASE 89.26 92.86 91.07 82.14 89.26 85.71

KUALIFIKASI SANGAT

BAIK

SANGAT

BAIK

SANGAT

BAIK

SANGAT

BAIK

Page 178: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

178

Lampiran 17:

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS II

BAHASA INDONESIA

Nama:…………………………..

Petunjuk:

A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

1. Main Dore – di halaman – sedang – Manisa – sekolah

Susunan kalimat yang benar adalah… .

2. …yang akan menanam bunga ini?

Kata Tanya yang tepat untuk melengkapi kalimat diatas adalah… .

3. Kebersihan pangkal … .

4. Hutan yang … dapat menyebabkan banjir

5. Mifta belajar … malam hari

Lengkapilah kalimat di atas dengan kata depan!

B. Tulislah kalimat dengan kata-kata berikut !

Jawabannya:

1…………………………………………………………………………

2…………………………………………………………………………

3…………………………………………………………………………

4…………………………………………………………………………

5…………………………………………………………………………

Melompat Sawah Awan

Cerita Sepatu

Page 179: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

179

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS II

MATEMATIKA

Nama:…………………………..

Petunjuk

A. Selesaikanlah soal-soal cerita di bawah ini !

1. Sebuah lapangan volly berbentuk persegi panjang,mempunyai panjang 9

m dan lebar 18 m. Berapakah keliling lapangan volly tersebut?

2. Sebidang tanah lapang berbentuk persegi panjang, mempunyai panjang

91m dan lebarnya 62 m, Berapa meterkah keliling tanah lapang tersebut?

3. Selembar kertas karton berbentuk persegi dengan panjang sisi 35 cm.

Berapa cm-kah keliling kertas karton tersebut?

4. Keliling sebidang kebun 360 m, sedangkan panjangnya adalah 120 m

Berapa meterkah lebar kebun tersebut?

5. Lantai ruang pertemuan di sekolah Nia berbentuk persegi sisinya 27 m.

Berapa meterkah keliling lantai pertemuan itu?

B. Jawabannya:

No Penyelesaian Skor

Perolehan

Skor

Maksimal

1

Diketahui:

5

Di Tanya : 3

Dijawab :

12

Jumlah skor diperoleh 20

2

Diketahui :

5

Di Tanya : 3

Di Jawab :

12

Jumlah skor diperoleh 20

Page 180: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

180

3

Diketahui :

5

Di Tanya : 3

Di jawab :

12

Jumlah skor diperoleh 20

4

Diketahui :

5

Di Tanya : 3

Di jawab :

12

Jumlah skor diperoleh 20

5

Diketahui :

5

Di Tanya : 3

Di jawab :

12

Jumlah skor diperoleh 20

Perolehan Skor seluruhnya

Page 181: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

181

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS II

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Nama :………………………….

Petunjuk :

Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Di Indonesia terdapat 2 musim yaitu……………. dan …………….

2. Untuk melindungi tubuh dari hawa dingin orang memakai pakaian ……

3. Rumah didaerah pegunungan umumnya beratap…………………

4. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin disebut ……

5. Cuaca mendung ditandai dengan awan yang berwarna ……………

6. Ilmu yang mempelajari cuaca di sebut…………..………….

7. Jika cuaca cerah,udara terasa………………………….

8. Manfaat angin bagi nelayan adalah………………………..

9. Butiran-butiran air yang jatuh kepermukaan bumi di sebut ………..

10. Di daerah pegunungan mata pencarian penduduknya adalah ………

Page 182: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

182

Lampiran 17:

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS II

BAHASA INDONESIA

Nama:…………………………..

Petunjuk:

C. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

1. Main Dore – di halaman – sedang – Manisa – sekolah

Susunan kalimat yang benar adalah… .

2. …yang akan menanam bunga ini?

Kata Tanya yang tepat untuk melengkapi kalimat diatas adalah… .

3. Kebersihan pangkal … .

4. Hutan yang … dapat menyebabkan banjir

5. Mifta belajar … malam hari

Lengkapilah kalimat di atas dengan kata depan!

D. Tulislah kalimat dengan kata-kata berikut !

Jawabannya:

1…………………………………………………………………………

2…………………………………………………………………………

3…………………………………………………………………………

4…………………………………………………………………………

5…………………………………………………………………………

Melompat Sawah Awan

Cerita Sepatu

Page 183: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

183

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS II

MATEMATIKA

Nama:…………………………..

Petunjuk

C. Selesaikanlah soal-soal cerita di bawah ini !

1. Sebuah lapangan volly berbentuk persegi panjang,mempunyai panjang 9 m

dan lebar 18 m. Berapakah keliling lapangan volly tersebut?

2. Sebidang tanah lapang berbentuk persegi panjang, mempunyai panjang

91m dan lebarnya 62 m, Berapa meterkah keliling tanah lapang tersebut?

3. Selembar kertas karton berbentuk persegi dengan panjang sisi 35 cm.

Berapa cm-kah keliling kertas karton tersebut?

4. Keliling sebidang kebun 360 m, sedangkan panjangnya adalah 120 m

Berapa meterkah lebar kebun tersebut?

5. Lantai ruang pertemuan di sekolah Nia berbentuk persegi sisinya 27 m.

Berapa meterkah keliling lantai pertemuan itu?

D. Jawabannya:

No Penyelesaian Skor

Perolehan

Skor

Maksimal

1

Diketahui:

5

Di Tanya : 3

Dijawab :

12

Jumlah skor diperoleh 20

2

Diketahui :

5

Di Tanya : 3

Di Jawab :

12

Jumlah skor diperoleh 20

Page 184: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

184

3

Diketahui :

5

Di Tanya : 3

Di jawab :

12

Jumlah skor diperoleh 20

4

Diketahui :

5

Di Tanya : 3

Di jawab :

12

Jumlah skor diperoleh 20

5

Diketahui :

5

Di Tanya : 3

Di jawab :

12

Jumlah skor diperoleh 20

Perolehan Skor seluruhnya

Page 185: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

185

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS II

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Nama :………………………….

Petunjuk :

Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Di Indonesia terdapat 2 musim yaitu……………. dan …………….

2. Untuk melindungi tubuh dari hawa dingin orang memakai pakaian ……

3. Rumah didaerah pegunungan umumnya beratap…………………

4. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin disebut ……

5. Cuaca mendung ditandai dengan awan yang berwarna ……………

6. Ilmu yang mempelajari cuaca di sebut…………..………….

7. Jika cuaca cerah,udara terasa………………………….

8. Manfaat angin bagi nelayan adalah………………………..

9. Butiran-butiran air yang jatuh kepermukaan bumi di sebut ………..

10. Di daerah pegunungan mata pencarian penduduknya adalah ………

Page 186: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

186

Lampiran 18: Hasil Belajar Aspek Kognitif

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di kelas III Siklus II

No. Nama

Siswa

Bahasa Indonesia Matematika IPA

Nilai Tunt

as

Tidak

Tuntas Nilai

Tunt

as

Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tuntas

1 AIZ 80 √ 100 √ 90 √

2 ATW 100 √ 100 √ 100 √

3 ALA 80 √ 80 √ 90 √

4 BAP 100 √ 80 √ 100 √

5 BAT 100 √ 90 √ 100 √

6 CAF 70 √ 90 √ 100 √

7 CRA 100 √ 100 √ 100 √

8 DPN 100 √ 70 √ 100 √

9 FQS 100 √ 100 √ 100 √

10 GDR 100 √ 80 √ 80 √

11 MDA 100 √ 100 √ 100 √

12 MRE 100 √ 90 √ 100 √

13 MLN 100 √ 100 √ 100 √

14 MFR 100 √ 100 √ 100 √

15 RMD 80 √ 90 √ 100 √

16 RAN 80 √ 60 √ 100 √

17 TPM 100 √ 100 √ 100 √

18 YDS 100 √ 70 100 √

Jumlah 1690 17 1 1600 16 2 1760 18 0

Rata-rata 93.89 88.89 97.78

Persentase (%) 94 94 6 89 89 11 98 100 0

Rumus Ketuntasan Perorangan:

Keterangan:

P= Persentase

P=

f x 100 %

f= Nilai yang diperoleh

N N= Nilai maksimal (100)

Lubuk Malako, Mei 2012

Pengamat

Peneliti

Miming Vemini, S.Pd

Asmiyanti

NIP. 1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui :

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

Asmiyanti, S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 187: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

187

Lampiran 19: Hasil Belajar Aspek Afektif

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di Kelas III SD

Siklus II (Sebelum Istirahat)

N

o

Nama

Siswa

Aspek Yang Diamati Jumlah

Skor Nilai Keseriusan Kerjasama Partisipasi

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 AIZ √ √ √ 9 75.00

2 ATW √ √ √ 10 83.33

3 ALA √ √ √ 9 75.00

4 BAP √ √ √ 9 75.00

5 BAT √ √ √ 9 75.00

6 CAF √ √ √ 12 100.00

7 CRA √ √ √ 10 83.33

8 DPN √ √ √ 11 91.67

9 FQS √ √ √ 9 75.00

10 GDR √ √ √ 9 75.00

11 MDA √ √ √ 8 66.67

12 MRE √ √ √ 9 75.00

13 MLN √ √ √ 9 75.00

14 MFR √ √ √ 8 66.67

15 RMD √ √ √ 8 66.67

16 RAN √ √ √ 11 91.67

17 TPM √ √ √ 9 75.00

18 YDS √ √ √ 9 75.00

Jumlah 4 14 0 0 3 12 3 0 5 8 5 0 168

Jumlah

Skor 16 42 0 0 12 36 6 0 20 24 12 0 1400

Jumlah

Skor/aspek 58 54 56

Persentase

(%) 81 75 78

78

Keterangan :

4= Jika semua deskriptor pada masing-masing karakteristik dilakukan secara keseluruhan

3= Jika hanya tiga deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

2= Jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

1= Jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

Deskriptor

1. Keseriusan

a. Mendengarkan langkah-langkah kerja kelompok dengan seksama

b. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

Page 188: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

188

c. Selalu mengikuti setiap tahapan kerja kelompok

d. Mencatat hal-hal penting yang ditemukan dalam kerja kelompok

2. Kerja sama

a. Mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan teman

b. Membantu teman yang kesulitan dalam proses pembelajaran

c. Tidak mendominasi pekerjaan selama kerja kelompok

d. Melakukan kerja kelompok dengan melibatkan semua anggota kelompok

3. Keaktifan

a. Ikut terlibat dalam kelompok

b. Mengemukakan pendapat tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam kelompok

c. Mengemukakan pendapat tentang hasil kerja kelompok

d. Menanggapi hasil kerja kelompok lain

Perolehan Nilai = Jumlah skor x 100 %

skor maksimal

Taraf keberhasilan (Aderusdiana, 2006:6) yaitu:

80% - 100% : Sangat Baik (SB)

70% - 79% : Baik (B)

60% - 69% : Cukup (C)

< 59% : Kurang (K)

Perolehan Nilai = 1400 x 100 % = 77.77%

1800

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

MIMING VEMINI, S.Pd

ASMIYANTI

NIP. 1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui :

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI,S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 189: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

189

Hasil Belajar Aspek Afektif

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri Di Kelas III SD

Siklus II (Setelah Istirahat)

Aspek yang diamati

N

o

Nama

Siswa Keseriusan Kerjasama Partisipasi Jumlah Nilai

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Skor

1 AIZ √ √ √ 10 83.33333

2 ATW √ √ √ 11 91.66667

3 ALA √ √ √ 9 75

4 BAP √ √ √ 10 83.33333

5 BAT √ √ √ 9 75

6 CAF √ √ √ 12 100

7 CRA √ √ √ 11 91.66667

8 DPN √ √ √ 12 100

9 FQS √ √ √ 9 75

10 GDR √ √ √ 10 83.33333

11 MDA √ √ √ 9 75

12 MRE √ √ √ 10 83.33333

13 MLN √ √ √ 10 83.33333

14 MFR √ √ √ 9 75

15 RMD √ √ √ 10 83.33333

16 RAN √ √ √ 12 100

17 TPM √ √ √ 11 91.66667

18 YDS √ √ √ 10 83.33333

Jumlah 9 8 1 0 11 7 0 0 4 14 0 0 184

Jumlah

Skor 36 24 2 0 44 21 0 0 16 42 0 0

1533.333

Jumlah

Skor/aspek 62 65 58

Persentase

(%) 86 90 81

85

Keterangan :

4= Jika semua deskriptor pada masing-masing karakteristik dilakukan secara keseluruhan

3= Jika hanya tiga deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

2= Jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

1= Jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

Deskriptor

1. Keseriusan

a. Mendengarkan langkah-langkah kerja kelompok dengan seksama

b. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

c. Selalu mengikuti setiap tahapan kerja kelompok

d. Mencatat hal-hal penting yang ditemukan dalam kerja kelompok

Page 190: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

190

2. Kerja sama

a. Mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan teman

b. Membantu teman yang kesulitan dalam proses pembelajaran

c. Tidak mendominasi pekerjaan selama kerja kelompok

d. Melakukan kerja kelompok dengan melibatkan semua anggota kelompok

3. Partisipasi

a. Ikut terlibat dalam kelompok

b. Mengemukakan pendapat tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam kelompok

c. Mengemukakan pendapat tentang hasil kerja kelompok

d. Menanggapi hasil kerja kelompok lain

Perolehan Nilai = Jumlah skor x 100 %

skor maksimal

Taraf keberhasilan (Aderusdiana, 2006:6) yaitu:

80% - 100% : Sangat Baik (SB)

70% - 79% : Baik (B)

60% - 69% : Cukup (C)

< 59% : Kurang (K)

Perolehan Nilai = 1533 x 100 % = 85.16%

1800

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

MIMING

VEMINI, S.Pd

ASMIYANTI

NIP. 1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui :

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI,S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 191: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

191

Lampiran 20: Hasil Belajar Aspek Psikomotor

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di kelas III

Siklus II (Sebelum Istirahat)

Aspek yang diamati

No Nama Siswa Ketepatan Keterampilan Presentasi Jumlah Nilai

Langkah Menggunakan Kerja Skor

Kerja Alat

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 AIZ √ √ √ 10 83.33

2 ATW √ √ √ 10 83.33

3 ALA √ √ √ 7 58.33

4 BAP √ √ √ 9 75

5 BAT √ √ √ 9 75

6 CAF √ √ √ 10 83.33

7 CRA √ √ √ 10 83.33

8 DPN √ √ √ 12 100

9 FQS √ √ √ 10 83.33

10 GDR √ √ √ 11 91.67

11 MDA √ √ √ 10 83.33

12 MRE √ √ √ 8 66.67

13 MLN √ √ √ 10 83.33

14 MFR √ √ √ 10 83.33

15 RMD √ √ √ 9 75

16 RAN √ √ √ 11 91.67

17 TPM √ √ √ 9 75

18 YDS √ √ √ 9 75

Jumlah 5 13 0 0 7 9 2 0 3 14 1 0 174

Jumlah Skor 20 39 0 0 28 27 4 0 12 42 2 0 1450

Jumlah

Skor/aspek 59 59 56

Persentase

(%) 82 82 78

81

Keterangan :

4= Jika semua deskriptor pada masing-masing karakteristik dilakukan secara keseluruhan

3= Jika hanya tiga deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

2= Jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

1= Jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

Deskriptor

1. Ketepatan langkah kerja

a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kerja kelompok

Page 192: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

192

b. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

c. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

d. Mengisi lembar kerja sesuai dengan petunjuk

2. Keterampilan dalam menggunakan alat

a. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya

b. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya

c. Bersikap berhati-hati dalam menggunakan alat saat melakukan kerja

d. Bertanggung jawab dalam menggunakan alat

3. Presentasi kerja

a. Mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

b. Melaporkan/mengumpulkan hasil kerja

c. Melaporkan hasil kerja sesuai dengan petunjuk dan bahasa yang jelas

d. Dapat menjelaskan hasil kerja kepada teman atau kelompok lain

Perolehan Nilai = Jumlah skor x 100 %

skor maksimal

Taraf keberhasilan (Aderusdiana, 2006:6) yaitu:

80% - 100% : Sangat Baik (SB)

70% - 79% : Baik (B)

60% - 69% : Cukup (C)

< 59% : Kurang (K)

Perolehan Nilai = 1450 x 100 % = 80.55%

1800

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

MIMING VEMINI, S.Pd

ASMIYANTI

NIP. 1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui :

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI,S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 193: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

193

Hasil Belajar Aspek Psikomotor

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di kelas III

Siklus II (Sesudah Istirahat)

Aspek yang diamati

No Nama Siswa Ketepatan Keterampilan Presentasi Jumlah Nilai

Langkah Menggunakan Kerja Skor

Kerja Alat

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 AIZ √ √ √ 10 83.33

2 ATW √ √ √ 11 91.67

3 ALA √ √ √ 10 83.33

4 BAP √ √ √ 9 75

5 BAT √ √ √ 10 83.33

6 CAF √ √ √ 12 100

7 CRA √ √ √ 11 91.67

8 DPN √ √ √ 12 100

9 FQS √ √ √ 11 91.67

10 GDR √ √ √ 12 100

11 MDA √ √ √ 10 83.33

12 MRE √ √ √ 10 83.33

13 MLN √ √ √ 10 83.33

14 MFR √ √ √ 10 83.33

15 RMD √ √ √ 11 91.67

16 RAN √ √ √ 11 91.67

17 TPM √ √ √ 11 91.67

18 YDS √ √ √ 10 83.33

Jumlah 11 7 0 0 13 5 0 0 5 13 0 0

Jumlah Skor 44 21 0 0 52 15 0 0 20 39 0 0 1592

Jumlah

Skor/aspek 65 67 59

Persentase

(%) 90 93 82

88

Keterangan :

4= Jika semua deskriptor pada masing-masing karakteristik dilakukan secara keseluruhan

3= Jika hanya tiga deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

2= Jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

1= Jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran

Deskriptor

1. Ketepatan langkah kerja

a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kerja kelompok

b. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

c. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

Page 194: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

194

d. Mengisi lembar kerja sesuai dengan petunjuk

2. Keterampilan dalam menggunakan alat

a. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya

b. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya

c. Bersikap berhati-hati dalam menggunakan alat saat melakukan kerja

d. Bertanggung jawab dalam menggunakan alat

3. Presentasi kerja

a. Mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan

b. Melaporkan/mengumpulkan hasil kerja

c. Melaporkan hasil kerja sesuai dengan petunjuk dan bahasa yang jelas

d. Dapat menjelaskan hasil kerja kepada teman atau kelompok lain

Perolehan Nilai = Jumlah skor x 100 %

skor maksimal

Taraf keberhasilan (Aderusdiana, 2006:6) yaitu:

80% - 100%

: Sangat Baik

(SB)

70% - 79% : Baik (B)

60% - 69% : Cukup (C)

< 59% : Kurang (K)

Perolehan Nilai = 1592 x 100 % = 88.44%

1800

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

MIMING VEMINI, S.Pd

ASMIYANTI

NIP. 1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui :

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI,S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 195: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

195

Lampiran 21:

Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Kognitif

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di kelas III

Siklus I

No Nama Siswa

Nilai

Jumlah Rata-rata Bahasa

Indonesia Matematika IPA

1 AIZ 70 60 100 230 76.67

2 ATW 80 80 80 240 80.00

3 ALA 50 70 60 180 60.00

4 BAP 60 60 60 180 60.00

5 BAT 80 60 60 200 66.67

6 CAF 70 70 80 220 73.33

7 CRA 60 100 100 260 86.67

8 DPN 80 80 80 240 80.00

9 FQS 100 60 70 230 76.67

10 GDR 60 60 60 180 60.00

11 MDA 80 70 70 220 73.33

12 MRE 80 100 100 280 93.33

13 MLN 60 60 60 180 60.00

14 MFR 80 80 80 240 80.00

15 RMD 60 60 60 180 60.00

16 RAN 60 70 60 190 63.33

17 TPM 100 80 70 250 83.33

18 YDS 60 60 70 190 63.33

Jumlah 1290 1280 1320 1296.67

Rata-rata 71.67 71.11 73.33 72.04

Persentase (%) 72 71 73 72

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

Miming Vemini, S.Pd

Asmiyanti NIP. 1981101020112010

NIM. 19810

Diketahui oleh:

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI, S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 196: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

196

Lampiran 22: Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Kognitif

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di kelas III

Siklus II

No Nama

Siswa

Nilai

Jumlah Rata-rata Bahasa

Indonesia Matematika IPA

1 AIZ 80 100 90 270 90.00

2 ATW 100 100 100 300 100.00

3 ALA 80 80 90 250 83.33

4 BAP 100 80 100 280 93.33

5 BAT 100 90 100 290 96.67

6 CAF 70 90 100 260 86.67

7 CRA 100 100 100 300 100.00

8 DPN 100 70 100 270 90.00

9 FQS 100 100 100 300 100.00

10 GDR 100 80 80 260 86.67

11 MDA 100 100 100 300 100.00

12 MRE 100 90 100 290 96.67

13 MLN 100 100 100 300 100.00

14 MFR 100 100 100 300 100.00

15 RMD 80 90 100 270 90.00

16 RAN 80 60 100 240 80.00

17 TPM 100 100 100 300 100.00

18 YDS 100 70 100 270 90.00

Jumlah 1690 1600 1760 1683.33

Rata-rata 93.89 88.89 97.78 93.52

Persentase (%) 94 89 98 94

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

Miming Vemini, S.Pd

Asmiyanti NIP. 1981101020112010

NIM. 19810

Diketahui oleh:

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI, S.Pd

NIP. 19701122 199403 2 00 2

Page 197: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

197

Lampiran 23:

187

Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Afektif

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di Kelas III

SDN 02 Lubuk Malako Kecamatan Sangir kabupaten Solok Selatan

No Nama siswa

Nilai Afektif Siklus I Nilai Afektif Siklus II

Sebelum Istirahat

Sesudah Istirahat

Jumlah Rata-rata

Sebelum Istirahat

Sesudah Istirahat

Jumlah Rata-rata

1 AIZ 58.33 75.00 133.33 66.67 75.00 83.33 158.33 79.17

2 ATW 83.33 83.33 166.66 83.33 83.33 91.67 175.00 87.50

3 ALA 66.67 66.67 133.34 66.67 75.00 75.00 150.00 75.00

4 BAP 75.00 75.00 150.00 75.00 75.00 83.33 158.33 79.17

5 BAT 66.67 66.67 133.34 66.67 75.00 75.00 150.00 75.00

6 CAF 83.33 100.00 183.33 91.67 100 100.00 200.00 100.00

7 CRA 66.67 83.33 150.00 75.00 83.33 91.67 175.00 87.50

8 DPN 66.67 83.33 150.00 75.00 91.67 100.00 191.67 95.84

9 FQS 66.67 66.67 133.34 66.67 75.00 75.00 150.00 75.00

10 GDR 75.00 75.00 150.00 75.00 75.00 83.33 158.33 79.17

11 MDA 66.67 66.67 133.34 66.67 67.67 75.00 142.67 71.34

12 MRE 66.67 66.67 133.34 66.67 75.00 83.33 158.33 79.17

13 MLN 75.00 66.67 141.67 70.84 75.00 83.33 158.33 79.17

14 MFR 66.67 66.67 133.34 66.67 66.67 75.00 141.67 70.84

15 RMD 66.67 66.67 133.34 66.67 66.67 83.33 150.00 75.00

16 RAN 75.00 66.67 141.67 70.84 91.67 100.00 191.67 95.84

17 TPM 75.00 66.67 141.67 70.84 75.00 91.67 166.67 83.34

18 YDS 58.33 58.33 116.66 58.33 75.00 83.33 158.33 79.17

Jumlah 1258.35 1300.02 2558.37 1279.19 1401.01 1533.32 2934.33 1467.17

Rata-rata 69.91 72.22 142.13 71.07 77.83 85.18 163.02 81.51

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

MIMING VEMINI,S.Pd

ASMIYANTI

NIP. 1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui:

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI, S.Pd

NIP. 197011221994032002

Page 198: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

198

Lampiran 24:

Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Psikomotor

Pembelajaran Tematik Dengan Penggunaan Metode Inkuiri di Kelas III

SDN 02 Lubuk Malako Kecamatan Sangir kabupaten Solok Selatan

No Nama siswa

Nilai Psikomotor Siklus I Nilai Psikomotor Siklus II

Sebelum Istirahat

Sesudah Istirahat

Jumlah Rata-rata

Sebelum Istirahat

Sesudah Istirahat

Jumlah Rata-rata

1 AIZ 66.67 75.00 141.67 70.84 83.33 83.33 166.66 83.33

2 ATW 75.00 83.33 158.33 79.17 83.33 91.67 175.00 87.50

3 ALA 66.67 66.67 133.34 66.67 58.33 83.33 141.66 70.83

4 BAP 66.67 75.00 141.67 70.84 75.00 75.00 150.00 75.00

5 BAT 58.33 66.67 125.00 62.50 75.00 83.33 158.33 79.17

6 CAF 83.33 75.00 158.33 79.17 83.33 100.00 183.33 91.67

7 CRA 83.33 83.33 166.66 83.33 83.33 91.67 175.00 87.50

8 DPN 100.00 91.67 191.67 95.84 100.00 100.00 200.00 100.00

9 FQS 75.00 75.00 150.00 75.00 83.33 91.67 175.00 87.50

10 GDR 75.00 75.00 150.00 75.00 91.67 100.00 191.67 95.84

11 MDA 83.33 83.33 166.66 83.33 83.33 83.33 166.66 83.33

12 MRE 83.33 66.67 150.00 75.00 66.67 83.33 150.00 75.00

13 MLN 75.00 75.00 150.00 75.00 83.33 83.33 166.66 83.33

14 MFR 75.00 83.33 158.33 79.17 83.33 83.33 166.66 83.33

15 RMD 66.67 83.33 150.00 75.00 75.00 91.67 166.67 83.34

16 RAN 91.67 83.33 175.00 87.50 91.67 91.67 183.34 91.67

17 TPM 66.67 66.67 133.34 66.67 75.00 91.67 166.67 83.34

18 YDS 75.00 66.67 141.67 70.84 75.00 83.33 158.33 79.17

Jumlah 1366.67 1375.00 2741.67 1370.84 1449.98 1591.66 3041.64 1520.82

Rata-rata 75.93 76.39 152.32 76.16 80.55 88.43 168.98 84.49

Lubuk Malako, 29 Mei 2012

Pengamat

Peneliti

MIMING VEMINI,S.Pd

ASMIYANTI

NIP. 1981101020112010

NIM.19810

Mengetahui:

Kepala SDN 02 Lubuk Malako

ASMIYANTI, S.Pd

NIP. 197011221994032002

Page 199: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

199

Lampiran 25:

DOKUMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENGGUNAAN

METODE INKUIRI DI KELAS III SDN 02 LUBUK MALAKO

1. Siswa menentukan keliling dengan bangun yang digambar di tanah

2.Siswa secara berkelompok mencari keliling bangun datar

Page 200: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

200

3. Siswa memperhatikan peragaan guru

4. Siswa mendengarkan penjelasan guru

5. Siswa sedang mengerjakan tugas

Page 201: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

201

6.Siswa mengerjakan evaluasi

7.Siswa memperhatikan peragaan media

8.Siswa memperhatikan penjelasan guru

Page 202: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

202

9.Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS

10.Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS

11.Siswa secara berkelompok menemukan keliling bangun datar

Page 203: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

203

12.Siswa dibimbing guru menemukan keliling bangun datar

13.Siswa sedang melakukan demonstrasi mengukur keliling persegi panjang

14.Siswa mencari keliling bangun datar persegi dan persegi panjang.

Page 204: PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

204

15.Siswa sedang melakukan diskusi menyusun sebuah permainan.