penggunaan antibiotik pada infeksi saluran pernapasan

10
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN Inf eksi saluran nap as berdas arkan wil aya h inf eks iny a ter bag i men jad i infeksi saluran napas atas dan infeksi saluran napas bawah. Infeksi saluran napas atas meliputi rhinitis, sinusitis, faringitis, laringitis, epiglotitis, tonsilitis, otitis. Sedangkan inf eks i sal uran napas baw ah meliputi inf eks i pad a bro nkh us, alv eol i sep ert i bronkhitis, bronkhiolitis, pneumonia. Secara umum penyebab dari infeksi saluran napas adalah ber bagai mikroorganisme, namun yang terbanyak akibat infeksi virus dan bakteri. F akto r -fakt or yang mempenga ruhi penye bara n infeks i salur an napas antara lain fakto r lingk ungan, peril aku masyara kat yang kurang baik ter hadap ke sehat an diri maup un publi k, serta ren dahny a gizi. F aktor lingk ung an meliputi bel um ter pen uhi nya san ita si das ar sep ert i air bersih, jamban, pengelolaan sampah, limbah, pemukiman sehat hingga pencemaran air dan udara Pengetahuan dan pemahaman tentang infeksi ini menjadi penting di samping karena penyebarannya sangat luas yaitu melanda bayi, anak- anak dan dewasa, komplikasinya yang membahayakan serta menyebabkan hilangnya hari ker ja ataupun hari sekolah, bahkan berakibat kematian khususnya pneumonia!.  "ingginya prevalensi infeksi saluran pernapasan atas #SP$! serta dampak yang ditimbulkannya membawa akibat pada tinggi nya konsums i oba t beb as sepert i ant i in% uen za, oba t bat uk, multi vit amin! dan ant ibi oti ka . &al am ke nya taa n ant ibi oti ka ban yak dir ese pkan unt uk men gat asi inf eks i ini . Peresepan ant ibi oti ka yan g ber lebiha n ter seb ut ter dapat pad a inf eks i sal uran nap as khu sus nya infeksi saluran napas atas akut, meskipun sebagian besar penyebab dari penyakit ini adalah virus. Salah satu penyebabnya adalah ekspektasi yang berlebihan para klinisi terhadap antibiotika terutama untuk mencegah infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakt er i, yang sebetulnya tidak bisa dicegah . &ampak dari semua ini adalah meningkatnya resistensi bakteri maupun peningkatan efek samping yang tidak diinginkan. Permasalahan-permasalahan di atas membutuhkan keterpaduan semua profesi kesehatan untuk mengatasinya. $pot ek er dengan pelayanan kefar masiannya dapat berperan serta mengatasi permasalahan tersebut antara lain dengan mengidenti'kasi, memecahkan Problem "erapi (bat

Upload: bang-surya-ae

Post on 05-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

8/16/2019 Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-antibiotik-pada-infeksi-saluran-pernapasan 1/9

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA INFEKSI SALURAN

PERNAPASAN 

Infeksi saluran napas berdasarkan wilayah infeksinya terbagi menjadi infeksisaluran napas atas dan infeksi saluran napas bawah. Infeksi saluran napas atasmeliputi rhinitis, sinusitis, faringitis, laringitis, epiglotitis, tonsilitis, otitis. Sedangkaninfeksi saluran napas bawah meliputi infeksi pada bronkhus, alveoli sepertibronkhitis, bronkhiolitis, pneumonia.

Secara umum penyebab dari infeksi saluran napas adalah berbagaimikroorganisme, namun yang terbanyak akibat infeksi virus dan bakteri.Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran infeksi saluran napasantara lain faktor lingkungan, perilaku masyarakat yang kurang baikterhadap kesehatan diri maupun publik, serta rendahnya gizi. Faktorlingkungan meliputi belum terpenuhinya sanitasi dasar seperti airbersih, jamban, pengelolaan sampah, limbah, pemukiman sehat hinggapencemaran air dan udara

Pengetahuan dan pemahaman tentang infeksi ini menjadi penting disamping karena penyebarannya sangat luas yaitu melanda bayi, anak-anak dan dewasa, komplikasinya yang membahayakan sertamenyebabkan hilangnya hari kerja ataupun hari sekolah, bahkanberakibat kematian khususnya pneumonia!.

 "ingginya prevalensi infeksi saluran pernapasanatas #SP$! serta dampak yang ditimbulkannya membawa akibat padatingginya konsumsi obat bebas seperti anti in%uenza, obat batuk,multivitamin! dan antibiotika. &alam kenyataan antibiotika banyakdiresepkan untuk mengatasi infeksi ini. Peresepan antibiotika yangberlebihan tersebut terdapat pada infeksi saluran napas khususnyainfeksi saluran napas atas akut, meskipun sebagian besar penyebab daripenyakit ini adalah virus. Salah satu penyebabnya adalah ekspektasiyang berlebihan para klinisi terhadap antibiotika terutama untukmencegah infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri, yangsebetulnya tidak bisa dicegah. &ampak dari semua ini adalah

meningkatnya resistensi bakteri maupun peningkatan efek sampingyang tidak diinginkan.

Permasalahan-permasalahan di atas membutuhkan keterpaduan semuaprofesi kesehatan untuk mengatasinya. $poteker dengan pelayanankefarmasiannya dapat berperan serta mengatasi permasalahan tersebutantara lain dengan mengidenti'kasi, memecahkan Problem "erapi (bat

Page 2: Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

8/16/2019 Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-antibiotik-pada-infeksi-saluran-pernapasan 2/9

P"(!, memberikan konseling obat, promosi penggunaan obat yangrasional baik tentang obat bebas maupun antibiotika.

OTITIS MEDIA(titis media merupakan in%amasi pada telinga bagian tengah danterbagi menjadi (titis )edia $kut, (titis )edia *fusi, dan (titis )edia+ronik. #nfeksi ini banyak menjadi problem pada bayi dan anak-anak.(titis media mempunyai puncak insiden pada anak usia bulan- tahundan diduga penyebabnya adalah obstruksi tuba *ustachius dan sebabsekunder yaitu menurunnya imunokompetensi pada anak. &isfungsituba *ustachius berkaitan dengan adanya infeksi saluran napas atasdan alergi. eberapa anak yang memiliki kecenderungan otitis akanmengalami -/ kali episode otitis pertahun atau otitis media yang terusmenerus selama 0 bulan (titis media kronik!.

 "erapi otitis media akut meliputi pemberian antibiotika oral dan tetesbila disertai pengeluaran sekret. 1ama terapi adalah 2 hari bagi pasienrisiko rendah yaitu usia 0 3 th serta tidak memiliki riwayat otitisulangan ataupun otitis kronik! dan 45 hari bagi pasien risiko tinggi.6ejimen antibiotika yang digunakan dibagi menjadi dua pilihan yaitu linipertama dan kedua. $ntibiotika pada lini kedua diindikasikan bila7

• antibiotika pilihan pertama gagal

• riwayat respon yang kurang terhadap antibiotika pilihan pertama 

• hipersensitivitas 

• organisme resisten terhadap antibiotika pilihan pertama yang

dibuktikan dengan tes sensiti'tas 

• adanya penyakit penyerta yang mengharuskan pemilihanantibiotika pilihan kedua.

8ntuk pasien dengan sekret telinga otorrhea!, maka disarankan untuk

menambahkan terapi tetes telinga cipro%o9acin atau o%o9acin. Pilihanterapi untuk otitis media akut yang persisten yaitu otitis yang menetap hari setelah menggunakan antibiotika, adalah memulai kembaliantibiotika dengan memilih antibiotika yang berbeda dengan terapipertama. Pro'laksis bagi pasien dengan riwayat otitis media ulanganmenggunakan amoksisilin 35mg:kg satu kali sehari selama 3- bulanberhasil mengurangi insiden otitis media sebesar /5-25;.

Page 3: Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

8/16/2019 Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-antibiotik-pada-infeksi-saluran-pernapasan 3/9

SINUSITISSinusitis merupakan peradangan pada mukosa sinus paranasal.Peradangan ini banyak dijumpai pada anak dan dewasa yang biasanyadidahului oleh infeksi saluran napas atas. Sinusitis dibedakan menjadisinusitis akut yaitu infeksi pada sinus paranasal sampai denganselama 5 hari baik dengan gejala yang menetap maupun berat. <ejalayang menetap yang dimaksud adalah gejala seperti adanya keluarandari hidung, batuk di siang hari yang akan bertambah parah padamalam hari yang bertahan selama 45-4/ hari, yang dimaksud dengangejala yang berat adalah di samping adanya sekret yang purulen jugadisertai demam bisa sampai =>?! selama -/ hari. Sinusitis berikutnyaadalah sinusitis subakut dengan gejala yang menetap selama 5-=5hari. Sinusitis berulang adalah sinusitis yang terjadi minimal sebanyak

episode dalam kurun waktu bulan atau / episode dalam 43 bulan.Sinusitis kronik didiagnosis bila gejala sinusitis terus berlanjut hinggalebih dari minggu.

 "erapi pokok meliputi pemberian antibiotika dengan lama terapi 10-14hari, kecuali bila menggunakan azitromisin. Secara rinci antibiotikayang dapat dipilih tertera pada tabel .4. 8ntuk gejala yang menetapsetelah 45-4/ hari maka antibiotika dapat diperpanjang hingga 45-4/hari lagi. Pada kasus yang kompleks diperlukan tindakan operasi.

Page 4: Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

8/16/2019 Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-antibiotik-pada-infeksi-saluran-pernapasan 4/9

FARINGITISFaringitis adalah peradangan pada mukosa faring dan sering meluas ke jaringan sekitarnya. Faringitis biasanya timbul bersama-sama dengantonsilitis, rhinitis dan laryngitis. Faringitis banyak diderita anak-anak usia2-42 th di daerah dengan iklim panas. Faringitis dijumpai pula padadewasa yang masih memiliki anak usia sekolah atau bekerja dilingkungan anak-anak.

 "erapi antibiotika ditujukan untuk faringitis yang disebabkan olehStreptococcus <rup $, sehingga penting sekali untuk dipastikanpenyebab faringitis sebelum terapi dimulai. "erapi dengan antibiotika

dapat dimulai lebih dahulu bila disertai kecurigaan yang tinggi terhadapbakteri sebagai penyebab, sambil menunggu hasil pemeriksaan kultur. "erapi dini dengan antibiotika menyebabkan resolusi dari tanda dangejala yang cepat.

@amun perlu diingat adanya 3 fakta berikut7

Page 5: Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

8/16/2019 Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-antibiotik-pada-infeksi-saluran-pernapasan 5/9

• Faringitis oleh Streptococcus grup $ biasanya sembuh dengan

sendirinya, demam dan gejala lain biasanya menghilang setelah-/ hari meskipun tanpa antibiotika. 

•  "erapi dapat ditunda sampai dengan = hari sejak tanda pertamakali muncul dan tetap dapat mencegah komplikasi.

Sejumlah antibiotika terbukti efektif pada terapi faringitis olehStreptococcus grup $, yaitu mulai dari Penicillin dan derivatnya,cefalosporin maupun makrolida. Penicillin tetap menjadi pilihan karenaefektivitas dan keamanannya sudah terbukti, spektrum sempit sertaharga yang terjangkau. $moksisilin menempati tempat yang samadengan penicilin, khususnya pada anak dan menunjukkan efektivitasyang setara. 1ama terapi dengan antibiotika oral rata-rata selama 10

hari untuk memastikan eradikasi Streptococcus, kecuali padaazitromisin hanya 2 hari.

erikut ini adalah panduan pemilihan antibiotika yang dapat digunakan.

8ntuk infeksi yang menetap atau gagal, maka pilihan antibiotika yangtersedia adalah eritromisin, cefaleksin, klindamisin ataupunamoksisilinklavulanat.

Page 6: Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

8/16/2019 Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-antibiotik-pada-infeksi-saluran-pernapasan 6/9

 "erapi faringitis non-streptococcus meliputi terapi suportif denganmenggunakan parasetamol atau ibuprofen, disertai kumurmenggunakan larutan garam hangat atau gargarisma khan. Aangan

menggunakan aspirin pada anak-anak karena dapat meningkatkan risiko6eyeBs Syndrome. "ablet hisap yang mengandung antiseptik untuktenggorokan dapat puladisarankan.

BRON!ITISronkhitis adalah kondisi peradangan pada daerah trakheobronkhial.Peradangan tidak meluas sampai alveoli. ronkhitis seringkalidiklasi'kasikan sebagai akut dan kronik. ronkhitis akut mungkin terjadipada semua usia, namun bronkhitis kronik umumnya hanya dijumpai

pada dewasa. Pada bayi penyakit ini dikenal dengan nama bronkhiolitis.ronkhitis akut umumnya terjadi pada musim dingin, hujan, kehadiranpolutan yang mengiritasi seperti polusi udara, dan rokok.

 "erapi antibiotika pada bronkhitis akut tidak dianjurkan kecuali biladisertai demam dan batuk yang menetap lebih dari hari, karenadicurigai adanya keterlibatan bakteri saluran napas seperti S. pneumoniae, H. Infuenzae. 8ntuk batuk yang menetap 0 45 hari didugaadanya keterlibatan Mycobacterium pneumoniae sehingga penggunaanantibiotika disarankan. 8ntuk anak dengan batuk 0 / minggu harusmenjalani pemeriksaan lebih lanjut terhadap kemungkinan "?, pertusis

atau sinusitis.

Page 7: Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

8/16/2019 Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-antibiotik-pada-infeksi-saluran-pernapasan 7/9

$ntibiotika yang dapat digunakan lihat tabel 2.4, dengan lama terapi "-14 hari sedangkan pada bronkhitis kronik o#ti$a%n&a s'%a$a 14hari Pemberian antiviral amantadine dapat berdampak memperpendeklama sakit bila diberikan dalam /C jam setelah terinfeksi virus in%uenza$.

(NEUMONIAPneumonia merupakan infeksi di ujung bronkhiol dan alveoli yang dapatdisebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, jamur, virus dan

parasit. Pneumonia menjadi penyebab kematian tertinggi pada balitadan bayi serta menjadi penyebab penyakit umum terbanyak.Pneumonia dapat terjadi sepanjang tahun dan dapat melanda semuausia. )anifestasi klinik menjadi sangat berat pada pasien dengan usiasangat muda, manula serta pada pasien dengan kondisi kritis.

Penatalaksanaan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri sama sepertiinfeksi pada umumnya yaitu dengan pemberian antibiotika yang dimulaisecara empiris dengan antibiotika spektrum luas sambil menunggu hasilkultur. Setelah bakteri pathogen diketahui, antibiotika diubah menjadiantibiotika yang berspektrum sempit sesuai patogen.

)o$$unit&-A*+uir', (n'u$onia )A( "erapi ?$P dapat dilaksanakan secara rawat jalan. @amun pada kasusyang berat pasien dirawat di rumah sakit dan mendapat antibiotikaparenteral. Pilihan antibiotika yang disarankan pada pasien dewasaadalah golongan makrolida atau doksisiklin atau %uoroDuinolon terbaru.@amun untuk dewasa muda yang berusia antara 4E-/5 tahun pilihandoksisiklin lebih dianjurkan karena mencakup mikroorganisme atypicalyang mungkin menginfeksi. 8ntuk bakteri Streptococcus pneumoniaeyang resisten terhadap penicillin direkomendasikan untuk terapi beralih

ke derivat %uoroDuinolon terbaru. Sedangkan untuk ?$P yangdisebabkan oleh aspirasi cairan lambung pilihan jatuh pada amoksisilin-klavulanat.

<olongan makrolida yang dapat dipilih mulai dari eritromisin,claritromisin serta azitromisin. *ritromisin merupakan agen yang palingekonomis, namun harus diberikan / kali sehari. $zitromisin ditoleransidengan baik, efektif dan hanya diminum satu kali sehari selama 2 hari,memberikan keuntungan bagi pasien. Sedangkan klaritromisin

Page 8: Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

8/16/2019 Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-antibiotik-pada-infeksi-saluran-pernapasan 8/9

merupakan alternatif lain bila pasien tidak dapat menggunakaneritromisin, namun harus diberikan dua kali sehari selama 45-4/ hari.

Page 9: Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

8/16/2019 Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan

http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-antibiotik-pada-infeksi-saluran-pernapasan 9/9