pengertian dakwah

16
BAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG Islam sebagai agama Allah merupakan manhaj al-hayat atau way of life., acuan dan kerangka tata nilai kehidupan. Oleh karena itu, ketika komunitas muslim berfungsi sebagai sebuah komunitas yang ditegakkan diatas sendi-sendi moral Iman, Islam dan Taqwa serta dapat direalisasikan dan dipahami secara utuh dan padu merupakan suatu komunitas yang tidak eksklusif karena bertindak sebagai “al-umma al-wasatan” yaitu sebagai teladan ditengah arus kehidupan yang serba kompleks, penuh dengan dinamika perubahan, tantangan dan pilihan-pilihan yang terkadang sangat dilematis. Dalam menyampaikan hadist-hadist tentang berdakwa atau tata cara berdakwa, ada beberapa strategi yang harus di lakukan mengenai sasaran- sasaran dakwah. di antaranya metode-metode mauidhoh hasanah, metode ta’lim dan taqdim, metode hikayah dan metode khal. Dan yang akan kita bahas kali ini adalah metode hikayah, yaitu suatu metode yang isinya tentang cerita-cerita yang bisa menjadi contoh bagi kita agar kita bersikap atau meniru cara-cara penyampaian yang di lakukan oleh Rasulullah SAW. BRUMUSAN MASALAH 1 Apa definisi mau’idhoh hasanah dalam metode dakwah? 2 Apa maksud dari mau’idhoh hasanah dalam bentuk pendidikan? 3 Bagaimana variasi metode dan sarana dalam berdakwah pada zaman sekarang? 4 Bagaimana kriteria Da’i ideal? CTUJUAN 1 Mengetahui definisi mau’idhoh hasanah dalam metode dakwah 2 Memahami maksud dari mau’idhoh hasanah dalam bentuk pendidikan 3 Mengetahui bagaimana sarana dan metode dakwah zaman sekarang 4 Mengetahui kriteria-kriteria da’i ideal 1

Upload: nur-alfiyatur-rochmah

Post on 08-Jul-2015

3.579 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

Pengertian dakwah

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian dakwah

BAB I

PENDAHULUAN

A� LATAR BELAKANG

Islam sebagai agama Allah merupakan manhaj al-hayat atau way of life.,

acuan dan kerangka tata nilai kehidupan. Oleh karena itu, ketika komunitas

muslim berfungsi sebagai sebuah komunitas yang ditegakkan diatas sendi-sendi

moral Iman, Islam dan Taqwa serta dapat direalisasikan dan dipahami secara

utuh dan padu merupakan suatu komunitas yang tidak eksklusif karena bertindak

sebagai “al-umma al-wasatan” yaitu sebagai teladan ditengah arus kehidupan

yang serba kompleks, penuh dengan dinamika perubahan, tantangan dan

pilihan-pilihan yang terkadang sangat dilematis.

Dalam menyampaikan hadist-hadist tentang berdakwa atau tata cara

berdakwa, ada beberapa strategi yang harus di lakukan mengenai sasaran-

sasaran dakwah. di antaranya metode-metode mauidhoh hasanah, metode ta’lim

dan taqdim, metode hikayah dan metode khal. Dan yang akan kita bahas kali ini

adalah metode hikayah, yaitu suatu metode yang isinya tentang cerita-cerita

yang bisa menjadi contoh bagi kita agar kita bersikap atau meniru cara-cara

penyampaian yang di lakukan oleh Rasulullah SAW.

B�RUMUSAN MASALAH

1� Apa definisi mau’idhoh hasanah dalam metode dakwah?

2� Apa maksud dari mau’idhoh hasanah dalam bentuk pendidikan?

3� Bagaimana variasi metode dan sarana dalam berdakwah pada zaman

sekarang?

4� Bagaimana kriteria Da’i ideal?

C�TUJUAN

1� Mengetahui definisi mau’idhoh hasanah dalam metode dakwah

2� Memahami maksud dari mau’idhoh hasanah dalam bentuk pendidikan

3� Mengetahui bagaimana sarana dan metode dakwah zaman sekarang

4� Mengetahui kriteria-kriteria da’i ideal

1

Page 2: Pengertian dakwah

BAB I

PEMBAHASAN

A� DEFINISI MAU’IDHOH HASANAH SEBAGAI METODE DAKWAH

1� Pengertian Dakwah

Ditinjau dari segi etimologis (bahasa) nya, kata Dakwah mencakup segala

kegiatan (aktivitas) amar ma’ruf nahi munkar. Yaitu segala aktifitas yang

dilakukan seseorang dengan tujuan mengajak kepada kebaikan dan mencegah

dari kemungkaran1. Makna ini tidak menunjukkan makna Dakwah secara luas.

Adapun amar ma’ruf nahi munkar adalah upaya internal untuk mengikuti

Islam oleh kaum Muslim sendiri. Hal itu bertujuan agar umat Islam tetap dapat

menempuh jalan Agama Islam dan tidak menyimpang dari jalan yang lurus.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tugas para pelaku amar ma’ruf nahi

mungkar adalah sebagai penjaga Syariat dan pelindung Undang-undang.

Sedangkan tugas para juru dakwah hidup di pos “pencidukan”. Sasaran mereka

adalah orang-orang non Muslim yang sedang bingung tersesat dan gelisah.

2� Pengertian Mau’idhoh Hasanah

Secara bahasa Mauidhoh hasanah terdiri dari dua kata yaitu mauidhoh dan

hasanah. Kata mauidhoh berasal dari kata wa’adza ya’idzu wa’dzan ‘idzatan

berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan2. Sementara hasanah

merupakan kebalikan dari sayyi’ah yang artinya kebaikan lawannya kejelekan.

Adapun pengertian secara istilah, ada beberapa pendapat antara lain ;

a� Menurut Imam Abdullah bin Ahmad an-Nasafi yang dikutip H. Hasanuddin

adalah sebagai berikut :

وتقصد بها تناصحهم انك عليهم يخفى ل التى وهي الحسنة والموعظة

بالقران او فيها ماينفعهم

1 file:///E:/penyebaran-faham-wahabi.html

2 Lois Ma’luf, Munjid fi al-Lughoh wa A’lam. (Beirut: Dar Fikr.1986). hlm., 907, Ibnu Mandzur, Lisan al-Arab, jilid VI. (Beirut: Dar Fikr,1990). Hlm., 466

2

Page 3: Pengertian dakwah

“Al-mau’idhoh hasanah adalah (perkataan-perkataan) yang tidak

tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau memberikan nasihat dan

menghendaki manfaat kepada merekan atau dengan Al-Qur’an”3.

b� Menurut Abd. Hamid al-Bilali al-Mau’idhoh al-Hasanah merupakan salah

satu manhaj (metode) dalam dakwah untuk mengajak ke jalan Allah dengan

memberikan nasihat atau membimbing dengan lemah lembut agar mereka

mau berbuat baik4.

Mau’idhoh hasanah dapatlah diartikan sebagai ungkapan yang mengandung

unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita gembira,

peringatan, pesan-pesan positif (wasiat) yang bisa dijadikan pedoman dalam

kehidupan agar mendapatkan keselamatan didunia dan akhirat.

Ibnu Katsir menafsiri Al-mauidzah hasanah sebagai pemberian peringatan

kepada manusia, mencegah dan menjauhi larangan sehingga dengan proses ini

mereka akan mengingat kepada Allah. Ibnu Katsir menulis sebagai berikut:

بها ذكرهم بالناس والوقائع الزواجر من فيه بما أي الحسنة والموعظة

تعالى ا بأس ليحذروا

At-Thobari mengartikan mauidzah hasanah dengan “Al-ibr al-jamilah” yaitu

perumpamaan yang indah bersal dari kitab Allah sebagai hujjah, argumentasi

dalam proses penyampaian. Pengajaran yang baik mengandung nilai-nilai

kebermanfaatan bagi kehidupan para siswa. Mauidzah hasanah sebagai prinsip

dasar melekat pada setiap da’i (guru, ustadz, mubaligh) sehingga penyampaian

kepada para siswa lebih berkesan. Siswa tidak merasa digurui walaupun

sebenarnya sedang terjadi penstranferan nilai.

Al-Imam Jalaludin Asy-Syuyuti dan Jalaludin Mahali mengidentikan kata

“Al-Mauidah” itu dengan kalimat الرقيق القول أو artinya مواعظه perkataan

3 Hasanuddin, SH., Hukum Dakwah. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996). Hlm., 374 Abdul Hamid al-Bilali. Fiqh al-Dakwah fi ingkar al-Mungkar. (Kuwait: Dar al-Dakwah, 1989). Hlm., 260

3

Page 4: Pengertian dakwah

yang lembut. Pengajaran yang baik berarti disampaikan melalui perkataan yang

lembut diikuti dengan perilaku hasanah sehingga kalimat tersebut bermakna

lemah lembut baik lagi baik5.

Rosulullah SAW., bersabda6 :

, " : وسلم عليه ا صلى النبي كان قال عنه ا رضي مسعود ابن عن

" البخاري روه علينا السامة كراهة اليام في بالموعظة يتخولنا

Hadits tersebut bermakna bahwa “Dari Ibnu Mas’ud R.A., berkata : ”bahwa

Nabi SAW., ketika memberikan mau’idhoh (nasihat) selalu variatif supaya tidak

membosankan kita”.” (HR. Bukhori).

Dari hadits diatas dapat dimengerti bahwa Nabi Muhammad SAW., selalu

memberikan mau’dhoh kepada umatnya tanpa adanya rasa bosan baik dari

Rosulullah SAW., maupun dari umat-Nya yang menerima mau’idhoh tersebut.

Jika diumpakan mau’idhoh (nasihat atau pengajaran) yang Beliau berikan

bagaikan obat bagi orang yang sakit, dan dapat menyenangkan hati bagi siapa

saja yang mendengarnya.

B�PENGAPLIKASIAN MAU’IDHOH HASANAH DALAM KEGIATAN

DAKWAH

Islam merupakan agama universal yang mengatur segala sisi kehidupan

manusia. Kehidupan berbangsa, bertetangga, kehidupan pribadi, tindak pidana

dan perdata dan hukum yang lainnya. Tak terkecuali dalam berdakwah. Allah

telah mengajari umatnya dalam metode dakwah. Dia menunjukkan metode

dakwah sesuai dengan kedudukan manusia. Allah berfirman:

ي ه تي ل با م ه ل د جا و ة ن س لح ا ة ظ ع و م ل وا ة م ك ح ل با ك ب ر ل بي س لى إ ع د ا

ن س ح أ .....

5 file:///E:/METODE%20PEMBELAJARAN%20DAN%20PENGAJARAN%20DALAM%20SURAT%20AL-QUR% E2%80%99AN%20%C2%AB%20Mcdens13%27s%20Blog.htm6 Adabun Nabawi Hadits 101

4

Page 5: Pengertian dakwah

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (An Nahl: 125)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan tiga metode dakwah yang selayaknya

ditempuh oleh setiap da’i.

; Hikmah

; Maui’dhoh Hasanah

; Jidal billati hiya ahsan

Namun yang lebih ditekankan dalam hal ini adalah metode Mau’idhoh

Hasanah. Dari beberapa definisi di atas, mau’idhoh hasanah tersebut bisa

diklasifikasikan dalam beberapa bentuk7, yakni :

a( Nasihat atau petuah

b( Bimbingan, pengajaran (pendidikan)

c( Kisah-kisah

d( Kabar gembira dan peringatan

e( Wasiat (pesan-pesan positif)

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Mau’idhoh hasanah akan mengandung

arti kata-kata yang masuk ke dalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan ke

dalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak membongkar atau

membeberkan kesalahan orang lain sebab kelemah-lembutan dalam menasihati

sering kali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia

lebih mudah melahirkan kebaikan dari pada larangan dan ancaman.

Dalam pembahasan ini akan lebih menekankan mau’idhoh hasanah dalam arti

bimbingan, pengajaran (pendidikan).

1( Mau’idhoh Hasanah dalam Bentuk Bimbingan dan Pengajaran

7 Suparta, Mundzir. Hefni, Harjani. Metode Dakwah. (Jakarta : Kencana Media Group, 2009)., hlm. 16

5

Page 6: Pengertian dakwah

Metode pembelajaran dan mengajar dalam Islam tidak terlepas dari sumber

pokok ajaran yaitu Al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai tuntunan dan pedoman bagi

umat telah memberikan garis-garis besar mengenai pendidikan terutama tentang

metode pembelajaran dan metode mengajar. Di bawah ini dikemukakan

beberapa ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan metode pembelajaran dan

mengajar dalam presfektif Al-Qur’an terutama dalam Surat Al-Maidah ayat 67

dan Surat An-Nahl ayat 1258.

Surat Al-Maidah ayat 67

ه ل وال ه ت ل سا ر ت غ ل ب ما ف ل ع ف ت م ل ن إ و ك ب ر ن م ك ي ل إ ل ز ن أ ما غ ل ب ل سو ر ال ها ي أ يا

ن ري ف كا ل ا م و ق ل ا دي ه ي ل ه ل ال ن إ س نا ال ن م ك م ص ع 67( ي )

“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu.

Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak

menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.

Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”

Tersirat dalam Surat Al-Maidah ini mengandung makna bahwa

menyampaikan risalah itu merupakan perintah Tuhan. Allah memerintahkan

Nabi untuk menyampaikan risalah kenabian kepada umatnya jika tidak maka

Nabi termasuk orang yang tidak menyampaikan amanat. Peringatan Allah

kepada Nabi mengakibatkan Beliau sangat ketakutan sehingga dada nabi terasa

sesak, saking beratnya tugas ini.

Kata-kata “baligh” dalam bahasa Arab itu merupakan pernyataan yang sangat

jelas apalagi bentuknya fi’il “amr”. Dalam tafsir Al-Jalalin lafadz “baligh”

terselip kandungan Berarti nabi harus menyampaikan secara .(seluruhnya) جميع

keseluruhan yang telah diterima dari Allah SWT. Tidak boleh ada yang

disembunyikan sedikitpun dari Nabi ( منه شيئا تكتم .( ول Dalam Tafsir Ibnu

Katsir juga dijelaskan bahwa makna “baligh” dalam surat Al-Maidah merupakan

8 Log. Cit., Mcdens13's Blog.htm

6

Page 7: Pengertian dakwah

fiil amr yang terkandung makna untuk menyampaikan seluruh yang diterima

dari Allah SWT.

Dengan melalui prinsip maud’idhoh hasanah dapat memberikan pendidikan

yang menyentuh, meresap dalam kalbu. Ada banyak pertimbangan (multi

approach) agar penyampaian materi bisa diterima oleh peserta didik

diantaranya9:

a( Pendekatan Relegius, yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk

relegius dengan bakat-bakat keagamaan. Metode pendidikan Islam harus

merujuk pada sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits.

b( Dasar Biologis, pertumbuhan jasmani memegang peranan yang sangat

penting dalam proses pendidikan.

c( Dasar Psikologis, metode pendidikan Islam bisa effektif dan efesien bila

didasarkan pada perkembangan psikis meliputi motivasi, emosi, minat, sikap,

keinginan, kesediaan, bakat-bakat dan kecakapan akal intelektual.

d( Dasar Sosiologis, pendekatan social interaksi antar objek, subjek dengan

objek sehingga memberikan dampak positif bagi keduanya.

e( Terdapat beberapa pelajaran penting yang harus di ketahui oleh semua orang

yang beriman, mengenai keteladanan Rasulullah SAW., dalam menggunakan

metodelogi pengajaran di antaranya10:

1( Metode Graduasi (Al-Tadarruj) : metode ini merupakan metode Al-Qur’an

dalam membina masyarakat. Demikian pula dalam menanamkan aqidah,

dakwah dan pengajaran ini di sampaikan secara bertahap dan memerlukan

tahap matang dan di sesuaikan dengan kemampuan daya tangkap masyarakat

atau tingkatan pengertian mereka. Namun tampaknya metode ini dalam

pendidikan Nabi SAW. Bukan karena secara graduasi melainkan juga

merupakan kebijaksanaan Nabi SAW. Sendiri dalam pendidikan, hal ini di

harapkan oleh peserta didik mengerti dan segera di laksanakan.

9 Log. Cit., Mcdens13's Blog.htm10 file:///E:/metode-dakwah-metode-hikayah-hadits.html

7

Page 8: Pengertian dakwah

2( Materi dakwah dan pengajaran pokok yang di sampaikan adalah mengenai

keimanan, setelah itu Rasulullah SAW. Menuntun mengucapkan kalimat

syahadat.

3( Setelah masyarakat beriman barulah rasulullah memberikan konsekuensi

syahadat bahwa syahadat itu mewajibkan sholat lima waktu sehari semalam,

kesadaran menunaikan ibadah menjadi bukti kebenaran mereka kepada Allah

SWT.

4( Tahap berikutnya pemberitahuan kewajiban menbayar zakat hartanya, di

mana hal itu merupakan kesadaran bentuk rasa tanggung jawab sosialdan itu

menjadi bukti kebenaran islam.

5( Hadist tersebut mengandung pengertian bahwa para guru tidak boleh

memaksa anak didiknya dan menyesuaikan dengan kemampuan pola piker

mereka.

Pendidikan adalah usaha untuk membentuk kepribadian dengan metode yang

benar. Rasulullah SAW., telah bersungguh-sungguh mendidik sahabat dan

generasi muslim, hingga mereka memiliki kesempurnaan Akhlak.

Sebagai seorang guru muballigh di dalam mnegajar atau berdakwa harus

menyesuaikan dengan kemampuan daya tangkap masyarakat yang di hadapinya

dengan menggunakan bahasa, istilah yang di mengerti, janganlah sekali-kali

memaksakan apa yang mereka tidak mampu dan mengikuti contoh yang di

berikan oleh nabi. Sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 21.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab : 21).

C(PENERAPAN HADITS NABI SAW. DI ATAS DALAM PENYAMPAIAN

DAKWAH ZAMAN SEKARANG

8

Page 9: Pengertian dakwah

Kata kunci yang dapat diambil dari hadits Nabi SAW. di atas adalah terletak

pada kata يتخولنا yang berarti “variatif atau variasi”. Variasi disini berarti bahwa

Nabi SAW., dalam dakwah-Nya menggunakan metode ataupun sarana dakwah

dengan cara yang bervariasi begitu pula pesan-pesan yang Beliau sampaikan.

Hal ini bertujuan untuk menghindari kebosanan dari objek dakwah Beliau.

Di zaman sekarang pun banyak da’i yang menggunakan berbagai macam cara

dan metode dakwah yang bermacam dan berbeda satu sama lain. Namun, pada

hakekatnya metode dan sarana untuk berdakwah sangat banyak dan luas atau

bahkan mungkin tidak akan ada batasnya. Sebab semua yang bisa dikerjakan

oleh manusia dan apa yang ada di muka bumi ini selagi tidak berbenturan

dengan doktrin Islam, maka hal itu boleh dijadikan sebagai metode dan sarana

untuk berdakwah. Ketentuan ini, apabila dakwah itu sendiri tidak diartikan

dengan makna yang sempit, seperti yang telah diyakini oleh sebagian kalangan

komunitas muslim. Dengan menggembar-gemborkan dakwah harus secara

formalitas, seperti berpakaian gamis, kopiyah menempel di atas kepala, dengan

jenggot menghelai panjang, tasbih menggayut ditangan kanan dan keliling

berjalan kaki door to door.

Diantara metode tersebut seperti ngobrol-ngobrol di kafe, diskusi lintas

agama, kunsultasi via alat komunikasi, mengadakan arisan bersama, rihlah

ilmiyah dan lain sebagainya adalah termasuk metode berdakwah jika di

dalamnya terdapatnya unsur ajakan kepada yang hak dan memperingatkan akan

yang bathil. Begitu juga dunia kesenian, kebudayaan, pariwisata, entertainemen

dengan segala pernak-perniknya, termasuk sarana untuk berdakwah, menurut

pemahaman dakwah dalam makna yang luas sebagaimana dalam arti terminologi

di atas.

Sejalan dengan perkembangan akselerasi dari teknologi komunikasi dan

informasi sebagai bagian dari perkembangan kehidupan manusia, penggunaan

media dakwah juga mengalami perkembangan. Perkembangan teknologi

tersebut menuntut semua pihak untuk senantiasa kreatif, inovatif dan bijak dalam

memanfaatkan teknologi dimaksud guna kemaslahatan umat manusia.

9

Page 10: Pengertian dakwah

Media dakwah yang pada awalnya lebih banyak menggunakan media

tradisional, berkembang menjadi lebih banyak variasinya dengan menggunakan

sentuhan-sentuhan teknologi media massa modern; baik dengan media cetak

yang variatif (buku, koran, majalah, tabloit, dan lain-lain) maupun dengan media

elektronik yang variatif pula (radio, televisi, film, VCD, internet dan lain

sebagainya). Diantara variasi metode atau sarana yang dapat dilakukan pada

proses dakwah yakni :

; Internet Sebagai Sarana Dakwah

Pada zaman globalisasi perkembangan IPTEK pun melejit mengikuti

perkembangan zaman yang semakin modern. Hadirnya akses internet merupakan

media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam

dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet,

maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat

internasional, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain.

Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam

dunia komunikasi dan informasi.

Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan

berbagai alasan, diantaranya, pertama, mampu menembus batas ruang dan waktu

dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau, kedua, pengguna

jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada

jumlah penyerap misi dakwah. Ketiga, para pakar dan ulama yang berada dibalik

media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap

wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i. Keempat, dakwah

melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs

mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian

pemaksaaan kehendak bisa dihindari, kelima cara penyampaian yang variatif

telah membuat dakwah Islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang

luas.

Perlu diingat bahwa keefektifan media ini juga sangat tergantung pad ummat

Islam itu sendiri. Artinya kecakapan dan keikhlasan mereka dalam berdakwah

via internet, serta kesungguhan mereka dalam meredam segala bentuk

10

Page 11: Pengertian dakwah

perpecahan dan perselisihan intern dalam ummat Islam sangat berpengaruh

dalam sukses tidaknya misi suci ini. Untuk itulah diantara kewajiban para

pemimpin aliran-aliran dalam Islam agar berusaha semaksimal mungkin untuk

dapat merukunkan dan meminimalisisir titik perbedaan dan berusaha

mengedepankan titik persamaan.

; Televisi Sebagai Media Dakwah Islam

Televisi elektronik yang muncul pertama kalinya untuk umum pada akhir

1930-an di Amerika, merupakan media massa yang pesat perkembangannya dan

memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan media lain. Para aktifis

dakwah Islam dengan melihat berbagai kelebihan media televisi merasa tergugah

untuk mempergunakan media audio-visual ini sebagai sarana atau alat untuk

menyampaikan pesan-pesan dakwah. Televisi sebagai media dakwah merupakan

suatu penerapan dan pemanfaatan teknologi modern dalam aktifitas dakwah.

Dengan pemanfaatan televisi ini, diharapkan seluruh pesan-pesan dakwah dapat

mencapai sasaran (tujuan) secara lebih optimal, baik kuantitatif maupun

kualitatif. Dakwah melalui televisi ini banyak memperoleh keuntungan

dibanding dengan mempergunakan media-media dakwah lainnya, diantaranya :

a8 Dakwah melalui media televisi dapat disampaikan kepada masyarakat

melalui suara (audio) dan gambar (visual) yang dapat di dengar dan dilihat

oleh pemirsa.

b8 Dari segi kalayak (Mad’u), televisi dapat menjangkau jutaan pemirsa di

seluruh penjuru tanah air bahkan luar negeri, sehingga dakwah lebih efektif

dan efisien.

c8 Efek kultural televisi lebih besar dibandingkan media lain, khususnya bagi

pembentukan perilaku prososial dan anti sosial anak-anak.

Menurut identifikasi Asmuni Syukir, meskipun kelebihan-kelebihan televisi

itu sangat menonjol, bukan berarti televisi paling baik untuk dijadikan sebagai

media dakwah. Sebab seperti media-media yang lain, televisi juga memiliki

beberapa kelemahan, diantaranya :

a8 Siaran televisi hanya dapat sekali di dengar dan dilihat (tidak dapat

diulang) kecuali dari pusat pemancarnya (studio televisi).

11

Page 12: Pengertian dakwah

b8 Terikat oleh pusat pemancarnya dan waktu siaran. Artinya siaran televisi

tidak setiap saat dapat dilihat dan didengar menurut kehendak obyek

dakwah.

c8 Terlalu peka akan gangguan sekitar, baik bersifat alami maupun teknis.

d8 Sukar dijangkau oleh masyarakat, karena televisi relatif mahal harganya

dibandingkan radio. Akan tetapi kelemahan ini nampaknya dapat ditunjang

adanya kebiasaan masyarakat menonton televisi, walaupun mereka tidak

memiliki.

e8 Kadang-kadang masyarakat dalam menonton hanya sebagai pelepas lelah

(hiburan), sehingga di lain hiburan mereka tidak senang.

Selain itu biaya produksi untuk acara-acara di televisi relatif lebih mahal

dibandingkan dengan menggunakan media lainnya, sementara ketertarikan

pemasang iklan untuk program-program dakwah juga masih minim; selain itu

juga penyampaian dakwah melalui media televisi memerlukan keahlian khusus

yang tidak semua da’i atau mubaligh dapat melakukan dakwah melalui media

ini.

D8 KRITERIA DA’I YANG IDEAL

Karakter atau ciri-ciri orang yang memerintahkan yang makruf dan melarang

yang mungkar , sekalipun Rasulullah saw. sering mendapatkan penolakan dan

kebosanan dari sebagian orang, akan tetapi mayoritas dari mereka menerima

nasihat Rasulullah saw. dan mereka berubah dari orang yang sering berbuat

kemungkaran ke perbuatan yang makruf, dari perbuatan yang salah ke hal yang

benar.

Rahasia keberhasilan Rasulullah SAW. dalam berdakwah ialah karena

Rasulullah saw. menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yang agung dan mulia yang

tercermin dalam interaksi beliau saw. bersama dengan orang lain, dan hal ini

sangat perlu di perhatikan oleh para da'I kebenaran yaitu menghiasi dirinya

dengan sifat-sifat tersebut dalam memerintahkan yang makruf, melarang yang

mungkar atau dalam berdakwah, dan diantara sifat-sifat atau karakter tersebut

yang di kutip dari sejarah Rasulullah saw. secara global ialah: mempunyai ilmu

12

Page 13: Pengertian dakwah

terhadap apa di perintahkan dan apa yang di larang, pendapat yang jitu, pandai,

ramah terhadap orang lain, tidak melecehkan, mengumpat, mempersulit, atau

kasar dan selainnya, dan berikut pembahasannya :

a� Syarat yang pertama ialah ilmu, kata ilmu di sini bukan hanya sebatas ilmu

tentang hal memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar, akan

tetapi kata ilmu di sini lebih luas maknanya, karena meliputi ilmu tentang

tekhnik-tekhnik berdakwah dan ilmu retorika dalam mendakwahi masyarakat,

karena pemahaman setiap orang tidak sama rata, oleh karena itu Allah swt.

Meletakkan buat kita kaidah yang sangat pokok dan urgen dalam berdakwah

yaitu sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An-Nahl : 125.

b� Syarat yang kedua seorang da’i adalah hendaknya ia beramal sesuai

dengan yang di ketahuinya sebagai bentuk realisasi terhadap perkataannya,

sehingga jujur dalam perkataannya dan pekerjaannya. Allah swt. Telah

menghina orang yang mempunyai sifat munafik atau sifat kontradikisi, Allah

swt. Berfirman:

"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu

melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab

(Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?". (QS. Al Baqarah: 44).

c� Kriteria selanjutnya yang harus dimiliki seorang da’i harus ikhlas kepada

Allah SWT. Terhadap apa yang di katakannya dan yang di lakukannya, karena

Allah SWT. Tidak menerima amal perbuatan kecuali yang di kerjakan dengan

ikhlas karenanya.

d� Selanjutnya seorang da’i harus mempunyai sifat amanat atau tanggung

jawab dalam menyampaikan dan melaksanakan apa yang di perintahkan oleh

Allah SWT., dengannya. Maka para da'i haruslah yang terlebih dahulu

menghindari segala yang bathil, dan mengerjakan segala kebaikan yang telah

di perintahkan oleh Allah SWT. Maka para da'ilah yang seharusnya terlebih

dahulu menghiasi dirinya dengan hal tersebut dan merealisasikannya.

13

Page 14: Pengertian dakwah

e� Selanjutnya seorang da'i haruslah mempunyai sifat sabar jika mendapatkan

ejekan atau siksaan dari orang-orang yang ia dakwahi, karena tidak akan

mungkin perkataan, larangan dan perintah akan di terima oleh semua orang.

Oleh karena itu sangat sesuai dengan keadaan jika seorang da'i haruslah

bersabar dalam menghadapi setiap siksaan dan ejekan dari orang-orang.

f�Seorang da’i harus di penuhi dengan rasa kasih sayang, ramah dan berlemah

lembut, karena ia bermaksud dengan perintah dan larangannya sebagai

nasihat terhadap mereka, meluruskan akhlak mereka yang tidak lurus, oleh

karena itu dia harus bersikap lemah lembut dan ramah terhadap mereka.

g� Di antara ciri-ciri orang yang memerintahkan yang makruf ialah penuh

hikmah ketika berinteraksi dengan orang lain, mendakwahi orang lain dengan

memakai terkadang anjuran, dan terkadang dengan ancaman. Dalam arti

Mempermudah dan menggembirakan dan memberikan semangat untuk

bertobat kepada orang-orang yang berbuat dosa.

h� Selanjutnya bagi para da'I atau yang menyeru kepada yang makruf dan

yang melarang dari yang mungkar mengetahui dengan baik mengenai

kemaslahatan yang di hasilkan oleh perintah dan larangannya atau keburukan

yang di hasilkan dari hal tersebut.

i� Kriteria selanjutnya bagi da’i adalah melakukan usahanya tersebut sesuai

dengan kesanggupannya, dan tidak membebani orang lain apa yang mereka

tidak sanggupi , karena Allah SWT. Telah membebani hamba-hamba-Nya

sesuai dengan kesanggupan mereka dan tidak ada pembebanan di atas hal

tersebut.

Bukanlah suatu hal yang wajib untuk mendakwahkan atau menyampaikan

perintah dan larangan ke setiap person/pribadi atau ke seluruh tempat akan tetapi

hal tersebut di lakukan sesuai dengan kesanggupan, sebagaimana juga bukan

suatu kewajiban merubah seluruh kemungkaran dengan satu cara saja, akan

tetapi setiap orang merubah kemungkaran sesuai dengan kemampuannya , dalam

14

Page 15: Pengertian dakwah

hal ini Rasulullah saw. telah memberikan petunjuk mengenai hal tersebut dengan

sabdanya:

"Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka

rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lidahnya,

dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, hal itu adalah selemah-

lemahnya iman".

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Al-Quran sebagai sumber segala sumber pedoman menjadikannya inspirator

yang sangat kental dalam setiap gerak pemikiran umat Islam. Dalam berbagai

bidang masyarakat muslim yang relegius akan selalu merujuk kepada wahyu

sebagai firman Tuhan yang disampaikan melaluinya nabi-NYA.

Pendidikan merupakan salah satu sendi dalam beragama. Ajaran Islam bisa

bertahan sampai saat ini salah satunya karena ada proses pendidikan disamping

dakwah tentunya. Islam berkambang dan hidup mencapai masa keemasan (Islam

Klasik) karena ada tradsisi ilmiyah, tradisi intelektual dengan semangat

mengamban amanat suci menyebarkan ajaran Islam ke penjuru dunia.

Dalam surat Al-Maidah ayat 67 mengandung unsur perintah untuk

menyebarkan agama Islam sebagai pedoman hidup. Ayat inilah yang

memberikan motivasi kepada nabi untuk menyampaikan risalah kenabian. Ada

ungkapan “Sampaikan ajaran Islam ini walaupun satu ayat”. ( اية ولو عنى .(بلغوا

Walaupun pada awalnya nabi merasa khawatir kepada kaum musyrikin Makkah

namun karena ada dorongan dan perintah Tuhan (dan Tuhan telah memberikan

jaminan keselamatan) maka nabi dengan keberanian menyampaikan risalah

kenabian tersebut kepada umatnya.

15

Page 16: Pengertian dakwah

Dalam menyampaikan risalah tersebut Nabi Muhammad SAW., memperoleh

pedoman yang sangat berharga yaitu berupa prinsip-prinsip dasar dalam metode

menyampaikan materi ajaran Islam yang tercantum dalam surat An-Nahl ayat

125. Ayat ini memuat tentang prinsip-prinsip berdakwah (mengajar, mendidik)

yang terdiri dari Al-Hikmah (arif-bijaksana bersumber dari Al-Qur’an),

Maudzoh Hasanah (perkataan yang baik, lemah lembut) dan Mujadalah (diskusi,

dialog bila perlu berdebat).

DAFTAR PUSTAKA

Suparta, Mundzir. Hefni, Harjani. Metode Dakwah. (Jakarta : Kencana Media

Group, 2009)

Muhyiddin, Asep. Safei, Ahmad. Metode Pengembangan Dakwah. (Bandung

: Pustaka Setia, 2002)

file:///E:/penyebaran-faham-wahabi.html

Lois Ma’luf, Munjid fi al-Lughoh wa A’lam. (Beirut: Dar Fikr.1986).

Ibnu Mandzur, Lisan al-Arab, jilid VI. (Beirut: Dar Fikr,1990).

Hasanuddin, SH., Hukum Dakwah. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996).

Hlm., 37

Abdul Hamid al-Bilali. Fiqh al-Dakwah fi ingkar al-Mungkar. (Kuwait: Dar

al-Dakwah, 1989). Hlm., 260

file:///E:/METODE%20PEMBELAJARAN%20DAN%20PENGAJARAN

%20DALAM%20SURAT%20AL-QUR% E2%80%99AN%20%C2%AB

%20Mcdens13%27s%20Blog.htm

Adabun Nabawi Hadits 101

Ahmad, Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir. (Surabaya : Pustaka

Progessif, 1997 cet. Ke-14)

16