pengembangan media pembelajaran tangan pintar sederhana …

50
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN SD KELAS RENDAH PROPOSAL PENELITIAN Disusun Oleh : Ririn Wahyuningtyas 18010644080 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2021

Upload: others

Post on 20-Apr-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR

SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN

SD KELAS RENDAH

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Oleh :

Ririn Wahyuningtyas

18010644080

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2021

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING PROPOSAL PENELITIAN

Proposal oleh : Ririn Wahyuningtyas

Nim : 18010644080

Judul : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR

SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN SD

KELAS RENDAH

Proposal Penelitian sebagai langkah awal dari tagihan akhir mata kuliah skripsi

semester ganjil 2021/2022 dalam masa pandemi Covid 19 ini telah disetuji dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan dalam proses pembahasan oleh Tim

Pembahasan dari Jurusan.

Dosen Pembimbing

Dr. Wiryanto, M.Si.

NIP. 196508291993021001

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan tujuan yang tercantum pada Pembukaan UUD

1945 alinea ke empat terdapat salah satu tujuan yaitu mencerdaskan bangsa

Indonesia seutuhnya sehingga pendidikan diharapkan dapat memberikan perhatian

terhadap pendidikan yang masih belum tercukupi di Indonesia. Oleh sebab itu orang

tua ingin menyekolahkan anaknya di sekolah yang bermutu, dengan guru

professional, serta sarana prasana yang menunjang pembelajaran.

Kurikulum 13 yang sebelumnya merupakan banyak mapel dan sekarang

diringkas menjadi beberapa mapel saja karena muatan pokok digabungkan menjadi

satu tema dan yang lain muatan umum. Karena mata pelajaran matematika

dipisahkan untuk SD kelas tinggi sehingga mata pelajaran difokuskan terhadap

pokok mata pelajaran itu sendiri. Biasanya anak paling merasa sulit pada mata

pelajaran matematika karena sudah terdoktrin dari masyarakat maupun siswa

sehingga tidak minat dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Oleh karena itu pelajaran matematika sangat penting untuk diajarkan lalu

diterapkan supaya peserta didik dapat mengetahui bahwa belajar matematika sangat

menyenangkan dan seru tidak seperti yang mereka bayangkan. Sehingga

diadakannya penelitian ini guna menyelesaikan permasalahan peserta didik tidak

bisa menyelesaikan persoalan matematika, guru harus dapat membuat suatu

pembelajaran yang menarik misalnya dengan membuat media pembelajaran. Media

pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkatan kelas maupun usia.

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

2

Guru dapat dikatakan berhasil karena pembelajaran yang interaktif antara

guru dan siswa. Oleh karena itu dengan adanya media pembelajaran guru dapat

mengajak siswa berinteraksi dengan bertanya kritis maupun mencoba dan memiliki

rasa ingin tahu, biasanya pembelajaran hanya terfokus pada guru saja.

Mata pelajaran matematika sering dianggap sulit karena terdapat rumus dan

tidak bisa mengikuti apabila terlambat atau tidak hadir. Adanya media

pembelajaran Tangan Pintar Sederhana ini menjadi solusi bagi anak yang kesulitan

akan menjadi semangat dan tertarik karena hal baru, bisa dijadikan dalam bentuk

video bagi yang terlambat mengikuti dan dapat dibuat sendiri di rumah untuk

dipelajar. Media pembelajaran ini dapat membantu anak menyelesaikan soal

dengan baik, dan mencapai tuntutan pada sekolah.

Mapel matematika merupakan aktivitas membangun suatu konsep dengan

fakta serta kemampuan, sehingga guru memberikan suatu materi dengan

menggunakan media, siswa yang mengkonstruksi dengan memahami dan mencoba.

Mengajar efektif dapat dilakukan dengan pemilihan metode serta media

pembelajaran yang sesuai misalnya metode ceramah dengan berkelompok, dan

media pembelajaran TPS merupakan solusi media yang menarik untuk berhitung

mengembangkan minat siswa dalam mempelajari matematika.

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

3

Sering terjadi pemilihan metode pembelajaran tidak didasarkan dengan

kebutuhan peserta didik, selain guru sebagai sumber guru juga sebagai fasilitator

sehingga dapat membuat suatu fasilitas guna penunjang pembelajaran misalnya

suatu metode yang baru dengan media pembelajaran yang menarik.

Matematika sering sekali dianggap anak-anak sulit, padahal matematika

sangat penting bagi siswa dalam pembelajaran maupun keseharian terlebih pada

peralihan kelas rendah pada kelas tinggi diadakannya calistung guna mengetahui

kemampuan siswa dalam membaca menulis dan berhitung.

Pada beberapa Jurnal yang saya temukan yang disusun oleh Martiana

Panjaitan yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Menghitung Perkalian

Melalui Metode Jarimatika Pada Siswa Kelas III SDN 106162 Kec. Medan Estate”

yang dapat disimpulkan hasil akhirnya siswa kelas III berhasil meningkatkan

kemampuan berhitung perkalian menggunakan suatu strategi metode jarimatika.

Dwi Sunar (2009: 19) mengatakan jarimatika adalah suatu Teknik atau cara

berhitung dengan menggunakan bantuan yaitu jari sebagai alat menghitung.

Selain itu jurnal yang disusun oleh Novi Lailatul Hikmah yang berjudul

“Penerapan metode pembelajaran jarimatika untuk meningkatkan kemampuan

berhitung perkalian pada siswa kelas III SD” yang hasil akhirnya yaitu bahwa

kemampuan berhitung pada siswa kelas III SDN Kalisampurno I mengalami

peningkatan selain itu dapat meningkatkan hasil belajar, meningkatkan nilai-nilai

rata-rata, serta menurunkan kesulitan dalam menghitung perkalian.

Hasil survei observasi pada kelas III SDN Tembok Dukuh III masih banyak

yang belum bisa mengerjakan soal perkalian. Yang menjadi factor penyebabnya

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

4

yaitu guru hanya menggunakan metode saja tidak menggunakan media

pembelajaran, sedangkan siswa kelas III termasuk kelas rendah yang memerlukan

media kongkrit tidak hanya abstrak materi yang hanya dijelaskan oleh guru secara

monoton.

Salah satu upaya peneliti yaitu mengembangkan metode jarimatika menjadi

suatu media pembelajaran guna meningkatkan kemampuan berhitung, minat,

motivasi belajar, serta menarik siswa supaya bersemangat. Sehingga peneliti

membuat penelitian yang berjudul. “ PENGEMBANGAN MEDIA

PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA PADA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN SD KELAS RENDAH”

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang peneliti teliti masalah yang dialami sebagai

berikut:

1. Guru kurang menguasai kelas dan kurang kreativitas serta inovasi terhadap

metode pembelajaran serta media pembelajaran

2. Ada kejenuhan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika karena

menganggap sulit.

3. Masih rendahnya kemampuan berhitung perkalian serta hafalan perkalian siswa

kelas rendah

4. Tidak adanya minat dan motivasi terhadap pembelajaran di kelas.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembelajaran di SD pada penggunaan media pembelajaran

Tangan Pintar Sederhana?

2. Bagaimana kelayakan dari penggunaaan Media Pembelajaran Tangan Pintar

Sederhana?

3. Bagaimana respon anak terhadap Media Pembelajaran Tangan Pintar

Sederhana?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang diteliti yaitu sebagai berikut :

1. Mengatasi permasalahan operasi hitung perkalian pada mata pelajaran

matematika

2. Mengidentifikasi kelayakan media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

6

3. Mengetahui hasil respon anak terhadap media pembelajaran TPS

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari adanya penelitian pengembangan media pembelajaran ini

dapat memberikan manfaat terutama dalam pendidikan pelajaran matematika di SD

dalam mengentas masalah kesulitan meningkatkan pemahaman belajar perkalian

matematika, dan sebagai rujukan riset-riset selanjutnya tentang memilih media

pembelajaran yang tepat serta metode belajar yang efektif.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan bisa bermanfaat untuk mengubah doktrin yang

tertanam pada masyarakat dan peserta didik bahwa matematika sulit menjadi

mudah, dan menambah nilai dari hasil belajar siswa yang sebelumnya kurang

menjadi cukup dan lebih, serta dipraktikkan untuk keseharian dalam menghitung,

siswa yang sudah bisa perkalian menjadi hafal perkalian tanpa menghitung.

F. Penelitian Terdahulu

Peneliti memilih beberapa rujukan yang masih berhubungan dengan penulisan pada

penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu tersebut adalah:

1. Bobi Saputra yang berjudul “PENGARUH METODE JARIMATIKA

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III DI

MADRASAH IBTIDAIYAH AL ISLAM KOTA BENGKULU"

Metode jarimatika pada MI Al Islami di Kota Bengkulu pada kelas III SD terlihat

hasil yang berpengaruh karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar dan juga

semangat belajar dari siswa. Akan tetapi perlu adanya peningkatan guru dalam

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

7

memperbaiki kualitas mengajar serta memilih media pembelajaran yang tepat untuk

siswa, dan siswa perlu diperbanyak hal yang menarik yang baru yang dapat

menambah semangat serta minat dalam belajar terutama mata pelajaran

matematika.

2. Dwi Wiji Lestari yang berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN METODE

JARIMATIKA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1

NGESTIRAHAYU”

Metode jarimatika yang digunakan pada siswa kelas IV SDN 1 Ngestirahayu dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa, hal tersebut dibuktikan dengan analisis data

menggunakan angket serta observasi lapangan. Perbedaannya dengan penelitian

saya mengembangkan dan memperbarui tidak hanya suatu metode melainkan bisa

dijadikan media pembelajaran karena jika hanya metode sudah banyak dilakukan

sehingga perlu diajarkannya suatu media sebagai praktik dan menghafal.

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. KAJIAN TEORI

1. Pembelajaran Matematika

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) matematika adalah ilmu yang

mempelajari suatu bilangan serta cara penyelesaian. Matematika pada jenjang SD

terdapat operasi hitung penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian, dari

kelas rendah ke tinggi mempunyai tingkat kesulitan masing-masing.

2. Ruang Lingkup Matematika

Ruang lingkup matematika disesuaikan dengan kompetensi yang harus dicapai oleh

siswa, ruang lingkup matematika adalah bilangan, geometri pengukuran, dan

pengolahan data.

3. Tujuan Pembelajaran Matematika

Dengan berjalannya perkembangan pengetahuan, teknologi dan zaman

mengubah kurikulum KTSP 2006 menjadi Kurikulum 13 yang menuntut siswa

lebih kreatif dan aktif sehingga lebih tepatnya guru harus menyiapkan pembelajaran

yang dapat membangun suasana dan kebaharuan supaya siswa dapat lebih kritis

dalam pembelajaran.

Tujuan pembelajaran matematika dibagi menjadi dua yaitu tujuan formal

dan material. Adapun tujuan formal yaitu dalam jenjang sekolah seperti SD,

sedangkan tujuan material dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari tak luput

dari pembelajaran matematika banyak sekali diperlukan dalam kehidupan.

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

9

4. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika

Langkah-langkah pembelajaran matematika sebagai berikut :

a. Dimulai dengan penanaman konsep dasar, yang dimaksud adalah hal baru yang

di dapatkan siswa guna menghubungkan antara kemampuan pengetahuan siswa

tentang suatu hal kongkrit dengan sesuatu yang abstrak.

b. Kedua pemahaman konsep dasar yang digunakan untuk meningkatkan

pemahaman siswa yang dapat dilakukan dengan pertemuan yang berbeda dari

sebelumnya yang mengajarkan konsep dasar.

c. Yang terakhir pembinaan ketrampilan sebagai lanjutan konsep dasar dan

pemahaman guna meningkatkan ketrampilan siswa dalam mengembangkan

suatu konsep.

5. Fungsi Pembelajaran Matematika

Fungsi pendidikan matematika Menurut Karso (2007: 2.7) tujuan

Pendidikan yang tertulis pada GBHN sebagai tujuan pendidikan nasional di SD,

tujuan umum pembelajaran matematika SD sebagai berikut:

a. Menyiapkan siswa melalui latihan supaya dapat menghadapi perubahan di dunia

yang berkembang melalui latihan, berpikir kritis, logis.

b. Mempersiapkan siswa dalam hal menerapkan kemampuan berpikir matematika

dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai pengetahuan lain.

6. Media Pembelajaran

Menurut Schram (Putri, 2011:20) media pembelajaran termasuk dalam

kategori alat bantu teknologi dalam pembelajaran. Sedangkan Sadiman(2008: 7)

menyatakan menyalurkan suatu informasi dari pemberi kepada penerima dapat

dilakukan menggunakan media pembelajaran.

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

10

7. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Sudrajat dalam (Putri, 2011: 20) sebagai berikut:

a. Media pembelajaran sebagai pengentas masalah keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman peserta didik

b. Media pembelajaran mencakup wilayah ruang yang luas melebihi ruang kelas

c. Media pembelajaran menciptakan interaksi antara guru dan siswa dalam

membangun pembelajaran di kelas

d. Media pembelajaran memerlukan berbagai pengamatan

e. Media pembelajaran menjadi dasar penanaman konsep real artinya nyata dan

benar yang kongkrit

f. Media pembelajaran meningkatkan semangat minat dan motivasi siswa dalam

belajar

g. Media pembelajaran menghasilkan pengetahuan dan pengalaman baru yang

abstrak dan juga kongkrit

Menurut Nasution media pembelajaran sebagai alat bantu proses

pembelajaran adapun manfaat lainnya sebagai berikut:

a. Media pembelajaran sebagai bahan ajar akan memudahkan siswa dalam

memahami suatu materi sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

b. Metode pembelajaran yang bervariasi seperti belajar berkelompok dapat

membuat peserta didik antusias tidak bosan

c. Peserta didik lebih aktif dalam membangun suasana pembelajaran di kelas sesuai

dengan tujuan kurikulum 13 membuat peserta didik lebih kreatif dan kritis

dengan mengamati, mendemonstrasikan suatu media.

Kesimpulan dari Azhar Arsyad ialah memperjelas materi dapat

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

11

menggunakan media pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa, media

pembelajaran dapat menjadi sebuah bimbingan pada siswa dengan perhatian dan

interaksi, serta media pembelajaran membuat efisien waktu ruang dengan lebih

mudah karena dapat ditampilkan secara kongkrit maupun berupa tampilan layer,

media pembelajaran dapat mengingatkan siswa tentang pengetahuan dan

pengalaman sebelumnya yang pernah ia pelajari pada lingkungan sekitar.

8. Klasifikasi Media Pembelajaran

Ada banyak sekali macam media pembelajaran dalam berbagai kelompok,

guru dapat memilih media pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan

siswa.

Menurut Nana Sudana dan Ahmad Rivai mengelompokkan media pembelajaran

seperti di bawah ini:

a. Dari sifatnya dikelompokkan menjadi dua yaitu media auditif dan visual

b. Dari wilayah jangkauan dibagi menjadi dua yaitu secara luas seperti TV, terbatas

seperti ppt

c. Dari tekniknya dibagi menjadi dua diproyeksikan seperti film, dan yang tidak

diproyeksikan seperti gambar

Sedangkan dalam proses pembelajaran media pembelajaran yang dapat

digunakan dikelompokkan sebagai berikut :

1. Media 2 dimensi yang memiliki ukuran Panjang dan lebar saja contohnya

gambar dan bagan

2. Media 3 dimensi yang memiliki ukuran Panjang lebar dan tinggi contohnya

diorama dan model penampang

3. Media proyeksi seperti film dan slide

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

12

4. Media pembelajaran dengan menggunakan lingkungan sekitar

9. Media Pembelajaran Tangan Pintar Sederhana(TPS)

a. Pengertian Tangan Pintar

Matematika memang tidak mudah, karenanya banyak kurang diminati oleh

anak-anak SD. Namun bisa dibuat menyenangkan dengan menggunakan jari-jari

untuk belajar berhitung. TPS(Tangan Pintar Sederhana) adalah suatu media

pembelajaran berhitung dengan menggunakan suatu papan dari bahan apapun

kemudian diaplikasikan pada jari tangan. Meski hanya menggunakan dari bahan

sederhana dan jari tangan, tapi dengan media pembelajaran serta media

pembelajaran TPS dapat melakukan operasi bilangan. TPS ialah ialah gabungan

dari media pembelajaran serta metode pengajaran yang cara penggunaannya

menggunakan jari sebagai alat operasi hitung perkalian.

Dalam pengajarannya media pembelajaran TPS perlu menjelaskan konsep

terlebih dahulu supaya siswa dapat mencoba dan memahami dengan mudah. Akan

tetapi tanpa menghilangkan konsep operasi matematika, sangat cocok digunakan

untuk siswa yang daya tangkapnya kurang karena media ini bersifat kongkrit.

b. Pembuatan Media Pembelajaran TPS

Media pembelajaran Tangan Pintar Sederhana ini dibuat menyerupai tangan

terdapat maksud tersirat karena membuat siswa tergerak untuk mempraktikkan

menggunakan jemarinya sendiri bias juga dengan membuat di rumah dengan bahan

sederhana.

Peneliti membuat dengan bahan papan bekas meja digunakan supaya awet

dan tahan lama tetapi ringan meskipun tebal karena berbahan triplek, dan dilapisi

kain baground angka karena pembelajaran matematika supaya selaras dan menarik

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

13

minat anak, di dalamnya terdapat judul angka yang dibuat berwarna warni supaya

anak mengenal dan mengingat media pembelajaran yang peneliti buat, terdapat dua

tangan di dalamnya beserta petunjuk penggunaan media serta contoh soal pada

media supaya memudahkan siswa dalam mempelajari dan memahami.

Media pembelajaran TPS sengaja dibuat real kongkrit karena digunakan

pada anak kelas rendah kususnya kelas III akan tetapi dapat digunakan kelas atas

sebagai media menghafal perkalian sebagai latihan.

c. Perkalian Tangan Pintar

Perkalian adalah penjumlahan berulang, dalam hal ini perkalian dapat

ditentukan dengan penjumlahan secara berulang. Terdapat berbagai cara yang dapat

digunakan pada materi perkalian mata pelajaran matematika. Salah satu contohnya

adalah dengan metode TPS, dengan media pembelajaran dan metode ini berhitung

perkalian akan lebih mudah dan menarik tidak perlu menjumlahkan berulang

melainkan menggabungkan jari-jari.

Perlu diketahui perkalian kusus untuk bilangan 6-10, ibu jari menempati

bilangan 6 dan seterusnya sampai 10 hingga jari kelingking.

d. Langkah - Langkah Tangan Pintar

1) Lipatlah semua jari tangan

2) Angka 6 ditunjukkan sama dengan diganti jari jempol dilipat, angka 7 menutup

ibu jari dengan sebelahnya yaitu telunjuk, untuk 8 berarti ditambah dengan

menutup jari tengah, dan seterusnya.

3) Jemari yang diangkat berdiri nilainya satuan/1 dan jari yang ditutup atau tidak

berdiri nilainya puluhan/10

4) Tambahkan jari yang dilipat sebagai puluhan

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

14

5) Kalikan jari yang berdiri sebagai jari satuan

6) Jumlahkan hasil dari langkah 4 dan 5. Inilah hasil perkalian 6 sampai 10.

Contoh :

Perkalian Jarimatika 7 × 9 =, 7 berarti ibu jari dan telunjuk ditutup (2 jari yang

ditutup dan 3 jari yang dibuka) angka 9 berarti ibu jari, telunjuk, jari tengah, jari

manis ditutup(4 jari dilipat dan 1 jari berdiri)

*7 = 2 jari dilipat + 3 jari berdiri (jari yang diangkat nilainya 3 dan jari yang dilipat

nilainya 20)

*9 = 4 jari dilipat + 1 jari berdiri (jari yang dilipat nilainya 40 dan yang berdiri 1)

*kalikan jari yang dibuka/berdiri (ingat 1 jari yang dibuka nilainya satuan yaitu 1)

3 × 1 = 3

*lalu jumlahkan jari yang ditutup sebagai puluhan (20 + 40) = 60 (ingat 1 jari yang

dilipat nilainya 10) = (3 × 1 =) + (20 + 40) = (3) + (60) = 63

d. Keunggulan Tangan Pintar Sederhana

Keunggulan dari tekhnik ini adalah :

1) Jarimatika dapat memberikan visualisasi proses menghitung.

2) Menyeimbangkan antara otak kanan dan kiri

3) Bentuk kongkrit suatu media dengan Teknik menggerakkan jari tangan

menumbuhkan minat siswa dalam belajar

4) TPS menyesuaikan kemampuan peserta didik sehingga dikatakan sederhana

kusus kelas rendah dan tidak memberatkan

5) Mencapai tujuan pembelajaran dalam operasi bilangan perkalian

6) Cara membuatnya yang mudah dan sederhana mudah didapat sehingga bias

dibuat di rumah

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

15

7) Materi yang didapat berguna dalam kehidupan sehari-hari misalnya mengukur

luas suatu benda

8) Metode ini sebagai metode tradisional yang sudah secara luas diketahui

e. Kelemahan Media TPS

Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut:

1) Siswa juga menemui kendala kesulitan dalam membedakan antara jari yang

berdiri dikalikan ataukah ditambah dan sebaliknya jari yang dilipat.

2) Jumlah jemari terbatas sehingga persoalan yang diselesaikan juga terbatas

3) Memerlukan penghubungan suatu materi dan mengkomunikasikan konsep dan

petunjuk cara

e. Contoh rancangan materi menggunakan media pembelajaran Tangan

Pintar Sederhana

Gambar 1

Contoh 1

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

16

Gambar 2

Tangan Pintar tersebut menunjukkan :

Tangan kiri : 1 jari yang ditutup dan 4 jari yang dibuka

Tangan kanan : 2 jari yang ditutup dan 3 jari yang dibuka

Total :

1+2 jari yang ditutup menjadi 3 jari bernilai 3 × 10 = 30

4 jari dibuka dikalikan dengan 3 jari yang dibuka bernilai 4 × 3 = 12

Sehingga 30+12 = 42 hasil dari operasi perkalian menggunakan TPS dengan cepat

tanpa menghitung berulang.

Contoh 2

Gambar 3

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

17

Tangan kiri : 4 jari yang ditutup dan 1 jari yang dibuka

Tangan kanan : 4 jari yang ditutup dan 1 jari yang dibuka

Total :

4+4 jari yang ditutup dijumlahkan menjadi 8 jari yang ditutup menempati nilai

puluhan bernilai puluhan 8 × 10 = 80

1 jari dibuka dikalikan dengan 1 jari yang dibuka menempati nilai satuan bernilai

(1 × 1 ) = 1

Sehingga 80+1 = 81 hasil dari operasi perkalian menggunakan TPS dengan cepat

tanpa menghitung berulang.

f. Pengertian Belajar

Menurut (Clifford T.Morgan) belajar adalah perubahan perilaku yang didasarkan

dari pengalaman sebelumnya.

1) Hasil Belajar

Hasil dari aktivitas maupun proses belajar yang dapat merubah input seperti

pengetahuan pemahaman dari informasi produk maupun petunjuk yang telah

didapat.

2) Faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar

Proses belajar dapat mencapai tujuan belajar dan hasil belajar yang maksimal

dikarenakan komponen yang saling mendukung KBM seperti contohnya

kemampuan siswa, media yang menarik. Adapun factor yang memengaruhi antara

lain factor dari siswa, kurikulum, guru, model pembelajaran, sarana prasarana,

lingkungan.

3) Penilaian Hasil Belajar

Belajar terdapat 3 tahap di dalamnya yaitu tujuan, pengalaman belajar serta hasil

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

18

belajar. Hasil belajar nantinya akan dilakukan penilaian, penilaian berupa angket

tentang pernyataan siswa setelah melakukan pembelajaran.

B. Kerangka Berpikir

Gambar Bagan 1

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan jenis penelitian pengembangan, menurut (Sugiyono,

2013:297) penelitian pengembangan dilakukan dengan cara meneliti terlebih

dahulu kemudia merancang, memproduksi dan menguji kelayakan atau biasa

disebut validitas. Peneliti menggunakan model ADDIE yang di dalamnya terdapat

suatu proses mulai dari analisi, mendesain, membuat, menguji coba, dan yang

terakhir sebagai revisi evaluasi menurut Molenda dan Reiser(2003). Molenda

mengatakan penelitian pengembangan model pembelajarannya berisi sifat umum

dan prosesnya urut serta interaktif(Molenda, 2013). Menurut pendapat lain, model

ADDIE dikatakan lebih lengkap dibandingkan dengan model lain, menurut

(Mulyatiningsih, 2011:5) Model ini juga biasa digunakan sebagai pengembangan

produk seperti bahan ajar, metode, media pembelajaran, strategi mengajar, dll.

Yang bertujuan untuk mempermudah peserta didik mempelajari materi perkalian

pada kelas III SD pada Tema 1 Sub Tema 1 KD (3.1 dan 4.1) tentang operasi hitung

pada bilangan.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan model ADDIE dilakukan dengan dua siklus

melalui sampel kelompok kecil dan uji individu supaya mendapatkan hasil secara

maksimal.

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

20

Bagan 2

1. Analisis

Analisis yang sudah dilakukan peneliti sebelumnya yang dilakukan dengan

observasi langsung pada tempat penelitian dengan melalui Teknik observasi dan

wawancara yang mendapatkan hasil kurangnya sarana pembelajaran seperti media

pembelajaran beserta kemampuan siswa, kemudian analisis materi, dilakukan

dengan cara mengidentifikasi materi perkalian pada SD kelas rendah yaitu Kelas III

pada Semester 1 Tema 1 yang materinya berisi tentang operasi bilangan yang

nantinya akan dirancang sebagai media pembelajaran.

2. Perancangan

Peneliti merancang sebuah media pembelajaran yang sebelumnya

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

21

jarimatika hanya dikenal sebagai suatu metode untuk mengerjakan suatu soal, pada

perancangan ini peneliti akan membuat media pembelajaran interaktif yang disebut

Tangan Pintar Sederhana supaya siswa dapat lebih mengenal, memahami, serta

menghafalkan suatu metode sekaligus media, sehingga dapat dipraktikkan secara

terus menerus tidak hanya sebagai pengetahuan sebagai cara cepat dalam perkalian

saja. Sebelumnya peneliti merancang gambaran medianya pada papan sterofoam

dan kertas buffalo yang nantinya akan dibentuk seperti boneka tangan dengan

baground angka beserta tulisan warna warni dan cara petunjuk sebagaimana

menarik siswa kelas rendah sebagai media kongkrit.

3. Pengembangan

Biasanya siswa dan guru hanya mengetahui metode operasi hitung berulang

dan metode jarimatika sedikit yang mengenal. Sehingga dikembangkan menjadi

media pembelajaran yang kongkrit, tahapan pengembangan sebagai berikut:

a. Pengembangan diawali dengan mengumpulkan bahan, dan juga rancangan

produk media, beserta informasi materi yang relevan dan terdapat pada buku

siswa.

b. Tahapan yang kedua ialah validasi ahli yang digunakan sebagai uji kelayakan

media sebelum diujikan kepada peserta didik, yang akan diuji oleh validasi

media dan validasi materi.

c. Selanjutnya saran revisi perbaikan dari ahli media dan materi menjadi perbaikan

dari media supaya lebih baik lagi

4. Evaluasi

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

22

Pada tahap ini dilakukan uji coba kepada peserta didik guna mengetahui

respon siswa terhadap media dan juga saran perbaikan media, uji coba dilakukan

dengan dua tahap, tahap awal dilakukan dengan membuat kelompok belajar kecil

secara random, uji coba kedua dilakukan pada siwa kelas III SDN Tembok Dukuh

III/85.

Uji coba kelompok dan individu dilakukan sebagai berikut:

a. Setelah direvisi sesuai dengan saran ahli, dilakukan uji coba pada kelompok

kecil yaitu pada peserta didik lingkungan tempat tinggal peneliti pada kelas

rendah SD dan diajak untuk bermain berhitung menggunakan media

pembelajaran secara bergilir dan mengkonstruksi dengan tanya jawab. Hal ini

dilakukan guna mendapat revisi perbaikan dari peserta didik sebelum diuji

kepada individu

b. Uji coba individu

Setelah direvisi beberapa kali yaitu kedua dari uji coba kelompok, menguji

individu dilakukan pada salah satu kelas III di SDN Tembok Dukuh III/85

dengan wali kelas ibu Ary.

C. Tempat dan Waktu

1. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tembok Dukuh III/85 Surabaya yang

beralamat di Jalan Asem Jaya No. 1 Kel. Tembok Dukuh, Kec. Bubutan, Kota

Surabaya, Jawa Timur.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober-Desember tahun 2021

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

23

tahun ajaran 2021/2022.

3. Subjek Penelitian

Peneliti memilih subjek membuat kelompok kecil kelas rendah yang berada

pada lingkungan rumah dan peserta didik kelas III SDN Tembok Dukuh III/85

secara individu, serta ahli media dan ahli materi.

D. Metode dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Riduwan(2013) menjelaskan pengumpulan data dapat dilakukan

dengan wawancara, observsi, dan angket. Teknik pengumpulan data di bawah ini:

a. Observasi

Riduwan(2013) mengatakan observasi dilaksanakan dengan mengamati

objek tentang factor-faktor yang menghambat pembelajaran dna juga sarana yang

dibutuhkan dalam keberlangsungan pembelajaran

b. Angket

Angket dilakukan untuk mencari informasi dengan beberapa pernyataan

yang akan dijawab oleh responden dengan sadar dan jujur tanpa paksaan

menurut(Riduwan, 2013:26). Angket dibuat dengan membuat daftar pernyataan

yang akan diberi tanda ceklis(√) pada setiap poin tentang persoalan yang diamati.

Pilihan jawaban didasrkan pada pilihan jawaban di dalamnya terdapat 4 pilihan

yang dikemukakan oleh. Riduwan (2013:12).

Berikut began pengumpulan data secara rinci :

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

24

Tabel 1

2. Instrument Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:93) menjelaskan bahwa instrument adalah alat

yang digunakan untuk mengumpulkan data sesuai dengan yang diamati oleh

responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala likert yaitu 4 pilihan

jawaban dengan memberikan tanda ceklis pada setiap penyataan.

Di bawah ini instrumen yang digunakan dalam penelitian.

a. Kuisioner Media Pembelajaran Tangan Pintar Sederhana untuk Ahli

Materi

Instrumen yang terdapat pada kuisioner berisikan kesesuaian media

pembelajaran dengan materi yang terdapat pada buku siswa kelas III SD tentang

operasi bilangan yaitu perkalian.

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

25

No Aspek yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

Penyajian

1. Kemampuan siswa menjadi dasar

pembuatan materi

2. Materi menyesuaikan tujuan pembelajaran

pada perkalian operasi bilangan

3. Materi dapat menyelesaikan permasalahan

kesulitan menghitung penjumlahan

berulang dalam perkalian

4. Materi dapat menambah pengetahuan

informasi bagi siswa

5. Materi dapat mempermudah pengerjaan

soal yang sebelumnya menggunakan hitung

berulang

Pembelajaran

6. Kesesuaian dengan KD yang terdapat pada

buku siswa SD kelas III.

7. Kesesuaian media pembelajaran “TPS”

dengan materi perkalian pada siswa kelas

III SD

8. Kesesuaian contoh soal dengan materi

pembelajaran

Kefektifan

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

26

9. Materi dapat mempermudah siswa dalam

mempelajari perkalian

10. Materi dapat menambah efisian waktu

dalam pengerjaan soal perkalian

11. Materi dapat membantu siswa yang sudah

bisa perkalian menjadi hafal

Kelayakan Isi

12. Materi yang disampaikan jelas

13. Materi berisikan informasi dalam

menambah pengetahuan siswa

14. Materi disusun dengan petunjuk

penggunaan

15. Materi yang disajikan jelas mudah dibuat di

rumah dengan menggunakan bufalo

Jumlah Nilai

Nilai rata-rata

Tabel 2

b. Kuisioner Kelayakan Media Pembelajaran Tangan Pintar Sederhana Ahli

Media

Instrumen kuisioner media TPS(Tangan Pintar Sederhana) sebagai

penilaian ahli media terhadap kesesuaian media pembeleajaran ditinjau dari aspek

warna, kejelasan, kemudahan dalam penggunaan, desain pembelajaran, dan

ketahanan produk.

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

27

No Aspek yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

Tampilan

1. Kemenarikan Media Pembelajaran TPS

2. Kejelasan Petunjuk Media Pembelajaran

TPS

3. Kemenarikan Perpaduan Bahan dan Warna

4. Ketepatan Tema yang Digunakan

5. Kerapian Media Pembelajaran

Bahan Pembuatan

6. Keawetan bahan dalam pembuatan

7. Kemudahan dalam

membawa/memindahkan media

8. Keamanan bahan untuk peserta didik anak

kelas rendah SD

Bahasa

9. Bahasa yang digunakan mudah dipahami

dalam petunjuk cara

10. Bahasa yang digunakan sesuai dengan

kaidah kebahasaan

Tulisan

11. Tulisan jelas mudah dibaca peserta didik

12. Tulisan menarik pengguna media

pembelajaran

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

28

Kemudahan

13. Mudah dalam menggunakan media TPS

14. Petunjuk cara penggunaan media mudah

dipahami

Total Nilai

Nilai Rata-rata

Tabel 3

c. Validasi Kuisioner oleh Guru Wali Kelas

Instrumen kelayakan yang divalidasi oleh guru wali kelas III, untuk

mengetahui kelayakan lembar kuisioner bagi peserta didik kelas III, serta kevalidan

kuisioner untuk dinilai oleh peserta didik.

No Aspek yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

Tampilan

1. Tampilan lembar kuisioner menyesuaikan

karaktersitik siswa SD

2. Jenis huruf kuisioner sesuai dengan

karakteristik siswa Sekolah Dasar

3. Kriteria penilaian pada lembar validasi

dinyatakan dengan jelas

4. Penulisan kuisioner mudah dibaca siswa

5. Ukuran font yang digunakan pada lembar

kuisioner sesuai dengan siswa SD

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

29

Bahasa

6. Bahasa pada lembar kuisioner mudah

dipahami

7. Bahasa yang digunakan sesuai dengan

karaktersitik siswa Sekolah Dasar

8. Bahasa sesuai dengan kaidah kebahasaan

Isi kuisioner

9. Jawaban dari pernyataan kuisioner dapat

digunakan untuk penilaian kelayakan

media “TPS”

10. Keruntutan setiap pernyataan yang

diberikan

11. Butir pernyataan pada lembar kuisioner

sesuai dengan media “TPS”

Kemudahan

12. Kemudahan untuk memahami petunjuk

penggunaan pengisian kuisioner

13. Kemudahan dalam memahami pernyataan

pada kuisioner

14. Kemudahan siswa dalam memberikan nilai

pada pernyataan

Jumlah Nilai

Nilai Rata-rata

Tabel 4

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

30

d. Kuisioner Respon Siswa terhadap Media Tangan Pintar Sederhana

Kuisioner yang berisi pernyataan tentang kesesuaian materi, dan

keefektivan media pembelajaran mulai dari penyajian materi, pemahaman peserta

didik, kemudahan dalam pengaplikasian.

No Aspek yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

1. Tampilan tangan pada media menarik

2. Tulisan judul menarik

3. Baground yang menambah minat belajar

4. Petunjuk cara penggunaan media mudah

dipahami

5. Materi yang diajarkan mudah dipahami

6. Media Tangan Pintar Sederhana mudah

digunakan

7. Contoh soal sesuai dengan materi

8. Media TPS bias menggantikan metode

perkalian penjumlahan berulang

9. Saya merasa lebih semangat belajar

matematika saat menggunakan media

10. Saya dapat mencoba membuat atau

mengganti dengan menggunakan tangan

11. Media TPS membuat hemat waktu dalam

pengerjaan soal operasi hitung perkalian

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

31

12. Media yang lucu dan menarik dapat mudah

diingat sehingga dapat membantu

menghafal

Tabel 5

E. Validitas Instrumen

Validitas instrument yang nantinya akan dihitung menggunakan deskriptis

presentase sebagai metode, dengan menghitung data menggunakan rumus yang

dihitung secara manual yang telah ditetapkan guna mendapatkan suatu hasil.

Sebagai berikut:

𝑃𝑆𝑃 = ∑ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘

∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 × 𝑁 × 100%

(Arthana: 2005)

Uji kelayakan media pembelajaran “TPS(Tangan Pintar Sederhana)”

menggunakan rumus tersebut. Yang dapat diukur dengan disesuaikan hasilnya pada

table di bawah ini sesuai dengan uji ahli :

Nilai Ketentuan

75% ≤ 𝑃𝑆𝑃 ≤ 100% Dikatakan valid tidak revisi

50% ≤ 𝑃𝑆𝑃 ≤ 75% Dikatakan layak dengan revisi ringan

25% ≤ 𝑃𝑆𝑃 ≤ 50% Belum layak dengan revisi berat

𝑃𝑆𝑃 ≤ 25% Tidak layak digunakan

Tabel 6

(Arthana: 2005)

Setelah analisis kuisioner yang sudah diisi oleh siswa dan dihitung, karena

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

32

siswa selaku pengguna media pembelajaran dilanjutkan dengan menghitung data

tersebut menggunakan rumus di bawah ini secara manual :

PSA % = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100%

(Rahayu: 2018)

Dan rumus PSP atau presentase seluruh program menggunakan rumus di

bawah ini :

PSP = ∑ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘

∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 ×𝑁 × 100%

Dengan melalui berbagai penghitungan rumus di atas peneliti berharap

supaya mendapatkan hasil kevalidan dari media pembelajaran “TPS”. Keberhasilan

atau kelayakan media pembelajaran TPS disesuaikan dengan hasil pengisian

instrument kuisioner seperti di bawah ini:

Nilai Ketentuan

0% −25% Tidak valid untuk digunakan

26% − 50% Kurang valid

51% − 75% Valid

76% − 100% Sangat Valid

Tabel 7

F. Definisi Operasional

Terjadinya salah persepsi antara peneliti dan pembaca bias terjadi di dalam

sebuah penelitian. Untuk menghindari hal tersebut, maka peneliti memberikan

batasan guna membantu peneliti dan pembaca untuk memahami maksud dari

penelitian yang dilaksanakan.

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

33

Adapun batasannya adalah sebagai berikut :

3. Jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari media

pembelajaran Tangan Pintar Sederhana(TPS) jika diterapkan dalam

pembelajaran

4. Media “TPS” merupakan media pembelajaran kongkrit yang cocok digunakan

untuk siswa kelas rendah SD dalam mempermudah pembelajaran operasi hitung

perkalian serta mengerjakan soal perkalian yang nantinya akan transisi menjadi

siswa kelas IV, untuk kelas IV sendiri yang sudah bias dan lancer dalam

perkalian dapat digunakan sebagai sarana latihan menghafal perkalian

5. Materi operasi hitung perkalian terdapat pada buku Tema 1 Sub Tema 1 pada

Semester 1 kelas III SD.

G. Teknik Analisis Data

Teknik dari analisis data yang peneliti teliti menggunakan dua jenis yaitu

data kualitatif dan data kuantitatif, kualitatif diperoleh dari saran revisi perbaikan

oleh ahli materi maupun media serta guru, sedangkan kuantitatif dengan

menghitung presentase dari respon hasil pengisian instrument kuisioner oleh setiap

individu.

Teknik dari analisis data secara detail di bawah ini:

1. Data Pengembangan Media TPS

Dilakukan secara kualitatif dari hasil saran perbaikan yang didapat dari ahli

materi dan ahli media serta dari guru maupun peserta didik.

2. Data Kevalidan Media TPS

Teknik yang digunakan yaitu dengan menganalisis secara deskriptif kuantitatif

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

34

dari respon penilaian kuisioner yang telah diisi peserta didik secara individu

maupun kelompok kecil.

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

35

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arthana, I. K., & D. (2005). Evaluasi Media Pembelajaran. Surabaya: Teknologi

Pendidikan Unesa.

Branch, R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer

Science Bussines Media.

Heruman. (2014). Model Pembelajaran Matematika. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Indriana, D. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jakarta: PT. Diva Kawan

Pustaka.

Karso. (2007). Pendidikan Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyasa. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasaruddin. (n.d.). Karakteristik dan Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika di

Sekolah. Sulawesi: STAIN Papopo.

Peni, W. S. (2011). Jarimatika Berhitung mudah dan menyenangkan dengan

menggunakan jari buku panduan untuk putra putri usia 3-10 tahun. Yogyakarta:

Yayasan Jarimatika Indonesia.

Peni, W. S. (2013). Jarimatika Perkalian dan Pembagian. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.

Prasetyono, D. S. (2008). Memahami Jarimatika Untuk Pemula. Yogyakarta: Diva Press.

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

36

Hasil Turnitin

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

37

KRS

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

38

Lampiran

Rancangan Media Pembelajaran

Gambar 1

Gambar 2

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

39

Gambar 3

Kerangka Berpikir

Bagan 1

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

40

Prosedur Pengembangan

Gambar 2

Tabel pengumpulan data

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

41

Tabel 1

Kuisioner Ahli Materi

No Aspek yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

Penyajian

1. Kemampuan siswa menjadi dasar

pembuatan materi

2. Materi menyesuaikan tujuan pembelajaran

pada perkalian operasi bilangan

3. Materi dapat menyelesaikan permasalahan

kesulitan menghitung penjumlahan

berulang dalam perkalian

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

42

4. Materi dapat menambah pengetahuan

informasi bagi siswa

5. Materi dapat mempermudah pengerjaan

soal yang sebelumnya menggunakan hitung

berulang

Pembelajaran

6. Kesesuaian dengan KD yang terdapat pada

buku siswa SD kelas III.

7. Kesesuaian media pembelajaran “TPS”

dengan materi perkalian pada siswa kelas

III SD

8. Kesesuaian contoh soal dengan materi

pembelajaran

Kefektifan

9. Materi dapat mempermudah siswa dalam

mempelajari perkalian

10. Materi dapat menambah efisian waktu

dalam pengerjaan soal perkalian

11. Materi dapat membantu siswa yang sudah

bisa perkalian menjadi hafal

Kelayakan Isi

12. Materi yang disampaikan jelas

13. Materi berisikan informasi dalam

menambah pengetahuan siswa

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

43

14. Materi disusun dengan petunjuk

penggunaan

15. Materi yang disajikan jelas mudah dibuat di

rumah dengan menggunakan bufalo

Jumlah Nilai

Nilai rata-rata

Tabel 2

Kuisioner Ahli Media

No Aspek yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

Tampilan

1. Kemenarikan Media Pembelajaran TPS

2. Kejelasan Petunjuk Media Pembelajaran

TPS

3. Kemenarikan Perpaduan Bahan dan Warna

4. Ketepatan Tema yang Digunakan

5. Kerapian Media Pembelajaran

Bahan Pembuatan

6. Keawetan bahan dalam pembuatan

7. Kemudahan dalam

membawa/memindahkan media

8. Keamanan bahan untuk peserta didik anak

kelas rendah SD

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

44

Bahasa

9. Bahasa yang digunakan mudah dipahami

dalam petunjuk cara

10. Bahasa yang digunakan sesuai dengan

kaidah kebahasaan

Tulisan

11. Tulisan jelas mudah dibaca peserta didik

12. Tulisan menarik pengguna media

pembelajaran

Kemudahan

13. Mudah dalam menggunakan media TPS

14. Petunjuk cara penggunaan media mudah

dipahami

Total Nilai

Nilai Rata-rata

Tabel 3

Validasi Kuisioner oleh guru wali kelas III

No Aspek yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

Tampilan

1. Tampilan lembar kuisioner menyesuaikan

karaktersitik siswa SD

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

45

2. Jenis huruf kuisioner sesuai dengan

karakteristik siswa Sekolah Dasar

3. Kriteria penilaian pada lembar validasi

dinyatakan dengan jelas

4. Penulisan kuisioner mudah dibaca siswa

5. Ukuran font yang digunakan pada lembar

kuisioner sesuai dengan siswa SD

Bahasa

6. Bahasa pada lembar kuisioner mudah

dipahami

7. Bahasa yang digunakan sesuai dengan

karaktersitik siswa Sekolah Dasar

8. Bahasa sesuai dengan kaidah kebahasaan

Isi kuisioner

9. Jawaban dari pernyataan kuisioner dapat

digunakan untuk penilaian kelayakan

media “TPS”

10. Keruntutan setiap pernyataan yang

diberikan

11. Butir pernyataan pada lembar kuisioner

sesuai dengan media “TPS”

Kemudahan

12. Kemudahan untuk memahami petunjuk

penggunaan pengisian kuisioner

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

46

13. Kemudahan dalam memahami pernyataan

pada kuisioner

14. Kemudahan siswa dalam memberikan nilai

pada pernyataan

Jumlah Nilai

Nilai Rata-rata

Tabel 4

Instrumen Kuisioner Siswa

No Aspek yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

1. Tampilan tangan pada media menarik

2. Tulisan judul menarik

3. Baground yang menambah minat belajar

4. Petunjuk cara penggunaan media mudah

dipahami

5. Materi yang diajarkan mudah dipahami

6. Media Tangan Pintar Sederhana mudah

digunakan

7. Contoh soal sesuai dengan materi

8. Media TPS bias menggantikan metode

perkalian penjumlahan berulang

9. Saya merasa lebih semangat belajar

matematika saat menggunakan media

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

47

10. Saya dapat mencoba membuat atau

mengganti dengan menggunakan tangan

11. Media TPS membuat hemat waktu dalam

pengerjaan soal operasi hitung perkalian

12. Media yang lucu dan menarik dapat mudah

diingat sehingga dapat membantu

menghafal

Tabel 5

Validasi Instrumen

Nilai Ketentuan

75% ≤ 𝑃𝑆𝑃 ≤ 100% Dikatakan valid tidak revisi

50% ≤ 𝑃𝑆𝑃 ≤ 75% Dikatakan layak dengan revisi ringan

25% ≤ 𝑃𝑆𝑃 ≤ 50% Belum layak dengan revisi berat

𝑃𝑆𝑃 ≤ 25% Tidak layak digunakan

Tabel 6

Valisasi kuisioner

Nilai Ketentuan

0% −25% Tidak valid untuk digunakan

26% − 50% Kurang valid

51% − 75% Valid

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN PINTAR SEDERHANA …

48

76% − 100% Sangat Valid

Tabel 7