pengelolaan zakat fitrah di dusun tukang kec....

97
PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. PABELAN DALAM TINJAUAN UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: Cholidatul Chodriah NIM : 21412026 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Upload: trinhkhanh

Post on 28-Jun-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG

KEC. PABELAN DALAM TINJAUAN UNDANG-UNDANG

NO 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Cholidatul Chodriah

NIM : 21412026

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

ii

Page 3: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

iii

Page 4: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

iv

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan

koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Cholidatul Chodriah

Nim : 21412026

Judul : PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG

KEC. PABELAN DALAM TINJAUAN UNDANG-UNDANG

NO 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

Dapat diajukan kepada Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga untuk diujikan

dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan

digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 15 September 2016

Pembimbing

Tri Wahyu Hidayati, M.Ag

NIP. 197411232000032002

Page 5: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

v

Page 6: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

vi

MOTTO

Hidup di dunia hanya sekali, sekali hidup harus berarti

Berlarilah mengejar mimpi meski jalan terjal berduri

PERSEMBAHAN

Kepada:

Ayah dan Ibunda tercinta

Semoga pengabdian dan jerih payah mu

Mendapat Ridho Allah Swt.

Semuanya yang memberiku arti dan manfaat

Dalam hidup ini, yang tidak dapat dilukiskan

oleh tulisan dan pena, yang juga tidak bisa

tersentuh oleh bahasa…!

Page 7: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

vii

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena

berkat limpahan rahmatNya penilitian ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang

diharapkan.

Shalawat dan salam selalu penulis panjatkan kehadirat Nabi Muhammad

yang telah membawa umat dari zaman kebodohan kezaman yang tahu akan ilmu.

Semoga selalu mendapatkan Syafaat dari beliau di dunia maupun diakhirat nanti.

Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Jurusan

Hukum Ekonomi Syariah yang berjudul Pengelolaan Zakat Fitrah Di Dusun

Tukang Kec, Pabelan Dalam Tinjauan Undang-Undang No 23 tahun 2011

tentang Pengelolaan Zakat. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan

laporan ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Syariah Dra. Siti Zumrotun, M.Ag.

3. Ibu Evi Ariyani, SH., MH, selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi

Syari‟ah di IAIN Salatiga.

4. Ibu Lutfiana Zahriani, M.H, selaku Kepala Lab. Fakultas Syari‟ah IAIN

Salatiga.

Page 8: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

viii

5. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan saran, pengarahan, dan masukan sehingga skripsi dapat

selesai dengan maksimal sesuai yang diharapkan.

6. Bapak ibu dosen fakultas Syariah yang telah memberikan ilmunya

selama menempuh pendidikan S1 Hukum Ekonomi Syariah.

7. Seluruh anggota tim penguji yang telah meluangkan waktunya untuk

menilai kelayakan proposal dan meguji skripsi dalam rangka

menyelesaikan studi Hukum Ekonomi Syariah di IAIN Salatiga.

8. Kepada Bapak Ibu Dusun Tukang yang telah memberikan data-data yang

penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada Bapak Takmir Masjid di Dusun Tukang yang sudah memberikan

informasi.

10. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah mendidik, memberikan dukungan

pada setiap langkang yang saya ambil hingga saya menjadi sarjana, yang

telah mengorbankan segalanya dan tidak akan mungkin bandinganya

kepada penulis dimanapun dan sampai kapanpun.

11. Bapak Amir Subadi, M.Ag, Pak Ridwan, S.Pd. Kakak ku M. Irfangi, S.Sy

dan segenap keluarga ku semua yang selalu mendukung dan memberikan

semangat dalam perjalanan ini.

12. Kepada Maksum Hidayah. Terimakasih atas kasih sayang, perhatian dan

kesabaranmu yang telah memberiku semangat dan inspirasi dalam

Page 9: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

ix

menyelesaikan skripsi ini. Semoga engkau pilihan yang baik buat ku dan

masa depan aku.

13. Teman-teman S1 Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2012 terimakasih

atas kebersamaanya motifasi dan dukunganya.

14. Semua yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu dalam tulisan

ini.

Semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan

balasan yang lebih dari apa yang mereka berikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.

Salatiga, 15 September 2016

Penulis

Page 10: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

x

ABSTRAK

Chodriah,Cholidatul. 2016. Pengelolaan Zakat Fitrah di Dusun Tukang, Kec.

Pabelan Kab Semarang Dalam Tinjauan UU no 23 tahun 2011 tentang

pengelolaan zakat. Skripsi. Fakultas Syari‟ah. Jurusan Hukum Ekonomi

Syari‟ah. Institut Agama Islam Negeri. Salatiga. Pembimbing: Tri

Wahyu Hidayati,M.Ag.

Kata Kunci: Pengelolaan, Zakat Fitrah.

Zakat fitrah adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu yang

Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang

berhak menerimanya. Pasal 5 dan 17 Undang-Undang no 23 tahun 2011 tentang

pengelolaan zakat menyatakan bahwa untuk melaksanakan pengelolaan zakat,

Pemerintah membentuk BAZNAZ kemudian untuk membantu pengelolaan zakat,

masyarakat dapat membentuk LAZ. Dalam pengumpulan zakat fitrah

dilaksanakan oleh seluruh warga Dusun Tukang dengan mengumpulkan zakat

fitrah kepada takmir masjid yang menjadi panitia zakat yang berada di Masjid At-

Taqwa Dusun Tukang. Peneliti melakukan penelitian mengenai bagaimana

pengelolaan zakat fitrah di Dusun Tukang dan apakah pengelolaan zakat fitrah di

Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun 2011 tentang

pengelolaan zakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengelolaan zakat fitrah di Dusun Tukang dan mengetahui pengelolaan zakat

fitrah di Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun 2011 tentang

pengelolaan zakat atau belum.

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

lapangan, yaitu data yang diperoleh dari penelusuran secara langsung mengenai

pengelolaan di Dusun Tukang Kec Pabelan. Lokasi penelitian ini adalah Dusun

Tukang Desa Tukang Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dengan obyek

penelitian para warga dusun Tukang tersebut. Sumber data yang digunakan adalah

Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dilapangan dan wawancara

yang bersangktan. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari perpustakaan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah obserasi, wawancara dan

dokumentasi.

Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pengelolaan zakat fitrah di dusun

Tukang untuk pemahaman terhadap pengelolaan zakat fitrah sebagian besar masih

diberikan sendiri kepada mustahik dan sebagian lainya lewat panitia yang

dilakukan oleh takmir masjid, demikian itu tidak sesuai undang-undang no 23

tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, agar tidak terkena sanki pasal 41 undang-

undang maka takmir selaku amil harus membuat surat tertulis kepada kantor

urusan agama sebagaimana PP no 14 tahun 2014 tentang pengelolaan zakat.

Page 11: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Penduduk di Dusun Tukang ……………………… 47

Tabel 3.2 Daftar Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian …………. 48

Tabel 3.3 Daftar Penduduk Menurut Tingkat Pendidika .............................. 50

Page 12: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Riwayat Hidup.

2. Daftar Nilai SKK

3. Daftar Nota Pembimbing

4. Undang-Undang No 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

5. Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Zakat.

Page 13: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LOGO IAIN .................................................................................................. ii

SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii

PENGESAHAN ........................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... v

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. vi

MOTTO ......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR.................................................................................. viii

ABSTRAK .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................... ..... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

Latar Belakang ........................................................................... 1

A. ............................................................................................Rumusan

Masalah ...................................................................................... 6

B. ............................................................................................Tujuan

Penelitian .................................................................................... 6

Page 14: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

xiv

C. ............................................................................................Kegunaan

6

D. ............................................................................................Penegasan

Istilah .......................................................................................... 7

E. ............................................................................................Tinjauan

Pustaka ....................................................................................... 8

F..............................................................................................Metode

Penelitian .................................................................................... 10

G. ............................................................................................Sistematika

Penulisan .................................................................................... 12

BAB II Seputar Zakat Fitrah dan Pengelolaannya ................................. 14

A. ............................................................................................Pengertian

Zakat Fitrah ................................................................................ 14

B. ............................................................................................Dasar

Hukum Zakat Fitrah ................................................................... 18

C. ............................................................................................Syarat-

syarat Wajib Zakat Fitrah ........................................................... 20

D. ............................................................................................Kadar dan

Jenis Zakat .................................................................................. 22

E. ............................................................................................Waktu

Pengeluaran Zakat ...................................................................... 25

F..............................................................................................Hikmah

Zakat Fitri ................................................................................... 27

G. ............................................................................................Mustahik

Zakat ........................................................................................... 29

Page 15: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

xv

H. ............................................................................................Amil Zakat

..................................................................................................... 35

I. .............................................................................................Pengelolaa

n Zakat Fitrah (Undang-undang no 23 tahun 2011

dan Peraturan Pemerintah no 14 tahun 2014 ............................. 38

BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG

A. ............................................................................................Kondisi

Umum Dusun Tukang ................................................................ 46

1. .................................................................................Letak

Geografis ...................................................................... 46

2. .................................................................................Keadaan

Sosial, Ekonomi, Agama dan Pendidikan .................... 47

B. ............................................................................................Pelaksanaa

n Zakat Fitrah di Dusun Tukang ................................................ 50

1. .................................................................................Muzzaki

50

2. .................................................................................Mustahik

52

3. .................................................................................Amil

54

4. .................................................................................Pengelolaa

n Zakat Fitrah ............................................................... 55

C. ............................................................................................Pendapat

Ulama di Dusun Tukang Kec. Pabelan ...................................... 60

Page 16: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

xvi

BAB IV PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG

KEC. PABELAN KAB. SEMARANG

A. ............................................................................................Zakat

Fitrah di Dusun Tukang ............................................................. 62

B. ............................................................................................Analisa

Menurut UU dan PP ................................................................... 71

BAB V PENUTUP

A. ............................................................................................Kesimpula

n .................................................................................................. 76

B. ............................................................................................Saran-saran

..................................................................................................... 77

C. ............................................................................................Penutup

77

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

1

BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zakat adalah salah satu rukun Islam,yang merupakan salah

satu tiang penting dalam Islam. Selain sebagai perintah yang harus

dilaksanakan, zakat juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah

sekaligus merupakan bentuk amal sosial terhadap masyarakat serta

sebagai kegiatan untuk mensucikan harta, yang bertujuan juga

menambah tingkat kemakmuran masyarakat dan juga mengurangi

penderitaan masyarakat.

Di dalam al-Qur‟an banyak ayat-ayat yang menerangkan

secara tegas memeritahkan pelaksanaan zakat. Perintah Allah untuk

melaksanakan zakat tersebut sering kali beriringan dengan perintah

pelaksanaan sholat. Hal ini menunjukan betapa pentingnya peran

zakat dalam kehidupan umat Islam, hal ini berdasarkan firman Allah

dalam surat Al-Baqoroh ayat 43:

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah

beserta orang-orang yang ruku'.”

Perintah zakat selalu beriringan dengan perintah sholat karena

kedua perintah tersebut memiliki tujuan yang hampir sama, yakni

perbaikan kualitas kehidupan masyarakat. Zakat bertujuan

Page 18: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

2

membersihkan diri dari sifat rakus dan kikir, dan mendorong manusia

untuk mengembangkan sifat kedermawanan dan sensitivitas kesetiaan

sosial. Demikian pula halnya dengan sholat, sholat bertujuan

menghindarkan kehidupan manusia dari kejahatan dan kerusakan.

Hal ini menunjukkan bahwa zakat dan sholat mempunyai

kedudukan yang erat dalam hal keutamaanya, dimana sholat dipandang

seutama-utamanya ibadah bathiniyah begitu juga zakat dipandang

seutama-utamanya ibadah amaliyah. Zakat juga merupakan salah satu

unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam, maka dari itu siapa yang

mengabaikan rukun ini maka meruntuhkan sendi-sendi Islam.

Agama Islam membagi zakat menjadi dua macam yaitu: zakat

mal dan zakat fitrah. Zakat Mal (zakat harta) merupakan zakat yang

harus dikeluarkan oleh seorang muslim terhadap harta yang

dimilikinya dan telah memenuhi syarat, baik haul, nisab, kadar dan

waktu yang telah ditetapkan oleh ketentuan hukum agama. Zakat

fitrahadalah zakat yang diwajibkan karena berahirnya bulanRamadhan.

Hukumnya wajib atas setiap diri muslim baik anak-anak ataupun

dewasa, laki-laki ataupun perempuan, budak ataupun sudah merdeka.

Mengenai zakat Nafs (Zakat Fitri) disampaikan oleh Nabi

dalam suatu pidato di Masjid pada tahun kedua Hijrah, dua hari

sebelum berahirnya puasa Ramadhan yaitu dimana beliau

menerangkan kewajiban mengeluarkan zakat fitrah sebelum pergi

Page 19: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

3

ketempat sembahyang, melaksanakan sholat Idul Fitri (Jdamal,

1982:243).

Penyaluran zakat fitrah disalurkan kepada Mustahiq

(penerima zakat) sesuai ketentuan Islam yang terdapat dalam Al-

Qur‟an At- Taubah ayat 60:

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf

yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang

yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang

dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah,

dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”

Ayat diatas menyebutkan bahwa mustahiq zakat terdiri dari

delapan ashnaf, yaitu:fuqoro‟ (orang fakir), masakin (orang miskin),

„amil (pengurus zakat), mu‟allaf (orang yang diluluhkan hatinya),

riqob (orang yang merdeka), ghorimin (orang yang berhutang), fi

sabilillah (orang yang berjuang dijalan Allah), dan ibnu as-sabil

(orang dalam perjalanan).

Dalam surat at-Taubah: 60 tersebut dikemukakan bahwa salah

satu golongan yang berhak menerima zakat (mustahiq zakat) adalah

orang-orang yang bertugas mengurus urusan zakat („amilina „alaiha).

Page 20: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

4

Yang mengambil dan menjemput tersebut adalah para petugas („amil).

Imam Qurthbi ketika menafsirkan ayat tersebut meyatakan bahwa amil

itu adalah orag-orang yang ditugaskan (diutus oleh Imam/pemeritah)

untuk mengambil, menuliskan, menghitung dan mencatatkan zakat

yang diambilnya dari para muzakki untuk kemudian diberikan kepada

yang berhak menerimanya.

Dalam UU no 23 tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat

Pasal 1 berbunyi: Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan,

pelaksanaan dan pengoordiasian dalam pengumpulan, pendistribsian

dan pendayagunaan zakat. Pasal 2 berbunyi: Pengelolaan zakat harus

berasaskan: bersyariatkan Islam,amanah, kemanfaatan, keadilan,

kepastian hukum, terintegrasi, akuntabilitas. Pasal 3 berbunyi:

Pengelolaan Zakat yang baikbertujuan untuk meningkatkan efektivitas

dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat dan meningkatkan

manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan

penanggulangan masyarakat.

Pengelolaan zakat harus syariah baik dalam pembagian

maupun ukuran kadarnya. Zakat fitrah besarnya 2,5 kg berdasarkan

Abu Said al-Khudzri, “Kami pernah membayar zakat fitrah dan

Rosulullah bersama kami, berupa satu sha‟ makanan, kurma atau

gandum, baik atas budak, merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil,

maupun dewasa dari kalangan kaum muslimin” (HR. Al Bukhori

II/161, Muslim II/677-678.).

Page 21: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

5

Ada keragaman dimasyarakat dalam mengelola zakat.

Misalnya, di Dusun Tukang Kec. Pabelan pada setiap malam Hari

Raya Idhul Fitri, masyarakat menyisihkan sebagian hartanya untuk

menunaikan zakat fitrah dengan kesadaran dan tanpa paksaan dari

siapapun. Dalam sistem pengumpulan zakat fitrahnya dilaksanakan

oleh seluruh warga dengan mengumpulkan zakat fitrahnya kepada

panitia zakat yang berada di Masjid At-Taqwa Dusun Tukang.

Sebagian dari masyarakat Dusun Tukang Melaksanaan zakat fitrah

tidak kepada pengurus zakat, tetapi menyerahkan zakat fitrahnya

secara langsung kepada mustahiq.

Masyarakat Dusun Tukang Kec. Pabelan mayoritas

menggunakan literan karena tidak semua rumah punya timbangan, 1

sho‟= 2,5 kg dikira-kirakan kalau menggunakan literan yaitu 3 liter

lebih satu gelas, terkadang ada yang kurang 3 liter lebih satu gelas,

literan disetiap rumah tentu saja berbeda-beda, ada yang menggunakan

literan yang dari kaleng susu bekas ada juga yang dari batok kelapa.

Terkait dengan persoalan zakat fitrah yang masih diberikan

kepada mustahiq sendiri dan takeran tidak sampai 1 sho‟= 2,5 kg yang

terjadi di Dusun Tukang Kec. Pabelan, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang selanjutnya dijadikan skripsi yang berjudul

Pengelolaan Zakat Fitrah Di Dusun Tukang Kec. Pabelan Dalam

Tinjauan UU no 23 Tahun 2011.

Page 22: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di

atas, maka yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana pengelolaan zakat fitrah di Dusun Tukang Kec.

Pabelan?

2. Apakah pengelolaan zakat fitrah di Dusun Tukang Kec. Pabelan

sudah sesuai dengan UU no 23 Tahun 2011?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan zakat fitrahdi Dusun

Tukng Kec. Pabelan.

2. Untuk mengetahuiapakah pengelolaan zakat fitrah di Dusun

Tukang Kec. Pabelan sudah sesuai UU no 23 Tahun 2011.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan

khususnya bagi penulis dan ummnya bagi masyarakat umum. Adapun

kegunaan yang peneliti harapkan adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis penelitian ini dapat di jadikan pengembangan

khazanah keilmuan terutama dalam hal zakat fitrah.

Page 23: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

7

2. Secara praktis penelitian ini dapat di jadikan sumbangan

pemikiran mengenai masalah penentuan penerima zakat fitrah

yang tepat, khususnya bagi panitia penerima zakat di Dusun

Tukang Kec. Pabelan dan umumnya bagi masyarakat Islam.

3. Memberikan sumbangan pemikiran kepada umat Islam khususya

warga Dusun Tukang Kec. Pabelan, mengenai pelaksanaan zakat

yang sesuai dengan hukum Islam.

E. Penegasan Istilah

Untuk mendapatkan pengertian yang jelas dan mempermudah

dalam pemahaman serta menghindari kesalahan terhadap judul skripsi

ini, maka terlebih dahulu peneliti akan mengemukakan arti istilah yang

terkandung dalam judul sebagai berikut:

1. Pengelolaan Zakat Fitrah

Di dalam UU didapati pengertian dan pengelolaan zakat.

Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan

pengkoordiasian dalam pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat (UU pasal 1 no 23 tahun 2011 tentang

pengelolaan zakat). Dalam UU ini dijelaskan bahwa zakat

meliputi zakat mal dan zakat fitrah.

Page 24: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

8

2. Tinjuan

Tinjauan: Pendapatan meninjau, pandangan, pendapat (sesudah

menyelidiki, mempelajari dsb) (Kamus Umum bahasa

Indonesia:1281).

3. UU no 23 tahun 2011

Ketentuan dan peraturan Negara yang di buat oleh pemerintah

(Dewan Perwakilan Rakyat, Badan Legislatif, dsb) dan di

tandatangani oleh kepala negara (Presiden, Kepala Pemerintah,

Raja) dan mempunyai kekuatan yang mengikat (Kamus Besar

Bahasa Indonesia).

F. Tinjauan Pustaka

Kajian yang serius mengenai segala hal tentang zakat fitrah

telah banyak di kupas dan di kemas memenuhi khasanah koleksi

perpustakaan baik dalam bentuk kitab-kitab berbahasa Arab, kitab-

kitab terjemah, buku-buku serta karya ilmiyah lainya yang ada

kaitanya dengan zakat.

Dalam skripsi yang ditulis oleh Agus Kanif pada tahun 2008

dengan judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mustahiq Zakat Fitrah

Study Kasus diDesa Banaran Grabag Magelang. Skripsi ini

mengangkat tentang mustahiq zakat fitrah yang dilaksanakan di Desa

Banaran Grabag Magelang yang dibagi menjadi 3 golongan yakni

golongan atas ( berprofesi PNS, perangkat desa, pengusaha), golongan

Page 25: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

9

menengah (berprofesi petani, sopir angkutan, dan pengrajin), dan

golongan kebawah ( keluarga yang kurang dalam kecukupan, orang

janda , dan anak-anak yatim), serta bagian yang diperoleh dari tiap-tiap

golongan tersebut berbeda-beda. Penetapan mustahiq seperti ini tidak

diperbolehkan dalam hukum Islam karena tidak tepat sasaran dan

bertentangan hukum syara‟.

M. Syarifudin Juhri 2012 menyusun skripsi yang berjudul

Ulama dan Guru Ngaji sebagai Prioritas Utama Penerimaan Zakat

Fitrah (study kasus di Desa Bendogarap Kec. Klirong Kab. Kebumen).

Skripsi ini membahas tentang pembagian zakat fitrah yang

memprioritaskan ulama dan guru ngaji sebagai mustahiq utama karena

ingin mendapatkan do‟a dari kyai dan juga sebagai tanda rasa hormat

serta balas budi karena kyai mempunyai peran besar dalam kegiatan

keagamaan setempat. Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa

memprioritaskan kyai sebagai mustahiq utama jika ditinjau dari

hukum Islam tidak dapat dibenarkan, karena dalam hikmah zakat tidak

disebutkan bahwa do‟a dari kita yang zakati akan diterima atau

dikabulkan dan selain itu masih ada yang lebih membutuhkan serta

lebih berhak menjadi mustahiq utama yaitu faqir miskin.

Page 26: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

10

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan yaitu

melakukan penelitian dengan obyek utamanya adalah yang berkaitan

dengan masalah-masalah dimasyarakat. Dalam penelitian ini adalah

pelaksanaan zakat fitri di Dusun Tukang Kec. Pabelan.

a. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus

sebagai pengumpulan data. Kehadiran peneliti juga diketahui

sebagai peneliti. Yang dilengkapi dengan surat penelitian resmi

dari lembaga IAIN salatiga.

b. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di masyarakat Dusun Tukang Kec.

Pabelan yang beragama Islam semua.

c. Sumber Data

Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian

ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data antara lain:

1) Data Primer

Merupakan sebuah keterangan atau fakta yang secara

langsung diperoleh melalui penelitian lapangan. Dalam hal

ini data yang didapatkan dari hasil wawancara penelitian

dengan masyarakat Dusun Tukang Kec. Pabelan.

Page 27: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

11

2) Data Sekunder

Merupakan keterangan-keterangan yang mendukung data

primer, data sekunder adalah data-data yang diperoleh

dengan cara penelitian kepustakaan melalui literatur

maupun dengan cara peneliti secara langsung datang

kelapangan untuk melakukan observasi.

3) Teknik Pengumpulan Data

Untuk menyusun skripsi ini, penulis menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data, sehingga

memudahkan dalam penganalisaan dan penyimpulan.

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah

sebagai berikut:

a. Observasi

Teknik observasi ini merupakan upaya memperoleh data

dengan melihat atau mengamati obyek yang diteliti serta

melakukan pencatatan terhadap kejadian yang peneliti

ketahui pada masyarakat Dusun Tukang Kec. Pabelan.

b. Wawancara (interview).

Wawancara dilakukan kapada amil zakat dan sebagian

masyarakat. Metode wawancara dilakukan dengan tanya

jawab secara lisan mengenai masalah-masalah yang ada

dengan berpedoman pada daftar pertanyaan sebagai

rujukan yang telah dirumuskan sebelumnya. Metode

Page 28: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

12

wawancara ini peneliti gunakan untuk mengetahui

bagaimana prosedur tentang pembayaran zakat fitrah di

Masjid At-Taqwa Dusun Tukang Kec. Pabelan.

H. SistematikaPenulisan

Untuk mengetahui gambaran tentang pembahasan skripsi ini

peneliti menggunakan sistematika pembahsan, dimana setiap bab memiliki

kesatan yang utuh yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain

serta merupakan gambaran yang singkat mengenai pokok-pokok

pembahasan. Dalam pembahasan skripsi ini peneliti memaparkan kedalam

lima bab, dimana setiap bab terbagi dalam beberapa sub-bab. Adapun

sistematikanya sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, yang merupakan garis-garis besar pembahas an

alisa pokok penelitian yang terdiri atas: latar belakang masalah, rumusan

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

Bab II membahas tinjauan umum tentang zakat fitrah yang

meliputi pengertian zakat fitrah, dasar hukum zakat fitrah, waktu

pembayaran, jenis dan ukuran zakat fitrah, muza‟ki (Pemberi zakat),

mustahiq (penerima zakat), Pengelolaan Zakat menurut UU no 23 tahun

2011 serta hikmah zakat fitrah.

Bab III membahas gambaran umum lokasi penelitian yang

berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam bab ini

peneliti akan mendeskripsikan wilayah Dusun Tukang, Kec. Pabelan

Page 29: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

13

(keadaan geografis, kondisi ekonomi, dan kondisi pendidikan), kehidupan

sosial, kehidupan beragama, dan pengelolaan zakat fitrah diDusun

Tukang, Kec.Pabelan serta alasan-alasan pembagian zakat diberikan

sendiri kepada mustahiq.

Bab VI merupakan bagian analisis mengenai pengelolaan zakat

diDusun Tukang, Kec Pabelan dalam tinjauan UU no 23 tahun 2011.

Bab V berisi penutup. Dalam bab ini peneliti mencoba

memberikan kesimpulan secara singkat tentang pembahsan dalam skripsi

ini, sekaligus sebagai jawaban dari pokok masalah dan memberikan saran

yang bersifat perbaikan terhadap pengelola zakat ditempat yang diteliti.

Page 30: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

14

BAB II

SEPUTAR ZAKAT FITRAH DAN PENGELOLAANNYA

A. Pengertian Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang sebab diwajibkannya adalah futur

(berbuka puasa) pada bulan Ramadhan. Fitri berarti berbuka puasa, yang

dimaksudkan di sini ialah berbuka puasa di waktu matahari terbenam pada

hari terakhir bulan ramadhan. Berakhirnya bulan ramadhan itu merupakan

sebab lahiriah pada kewajiban zakat tersebut sehingga diberi nama zakat

fitrah atau sedekah fitri. Demikian pula nama hari raya fitri, hari yang

berkenaan dengan takbir, tahlil dan tahmid sebagai tanda kemenangan.

Selaindari istilah “zakat fitri” maka yang lebih populer

dimasyarakat adalah zakat fitrah. Fitrah berarti ciptaan, sifat awal, bakat,

perasaan keagamaan dan perangai (Ja‟far, 2007:60-61). Jadi zakat ini

disebut zakat al-fithr, sehubungan dengan masa mengeluarkannya yaitu

waktu berbuka (al-fithr) setelah selesai puasa pada bulan ramadhan dan

disebut zakat fitrah karena dikaitkan dengan diri (al-fithrah) seseorang

bukan dengan hartanya (Nasution, 1995:168).

Zakat Fitrah adalah pengeluaran yang wajib dilakukan oleh setiap

muslim yang mempunyai kelebihan dari nafkah keluarga yang wajar pada

malam dan hari raya Idul Fitri, sebagai tanda syukur kepada Allah karena

telah selesai menunaikan ibadah puasa. Zakat Fitri ini, selain dari untuk

menggembirakan hati fakir miskin pada hari raya Idul fitri itu, juga

Page 31: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

15

dimaksudkan untuk mensucikan dosa-dosa kecil yang munkin ada ketika

melaksanakan puasa Romadhon, agar orang itu benar-benar kembali kepada

keadaan fitrah, suci ketika dilahirkan ibunya (Ali,1988:49).

Disebut zakat fitrah karena zakat tersebut diwajibkan

setelahberbuka puasa, dan juga karena zakat fitrah untuk membersihkan

jiwa danraga, dan juga amal baiknya bertambah. Hukum zakat dalam al-

Qur‟an masihbersifat mujmal (global), tanpa penjelasan detail mengenai

ketentuan orangyang wajib mengeluarkan zakat, berapa yang wajib di

zakati, dan apa sajayang wajib dizakati. Lalu datanglah sunnah yang

bertugas menjelaskan hal tersebut secara rinci (Azam, 2010:395).

Zakat fitrah ini wajib dikeluarkan untuk dirinya sendiri dan dan

keluarga yang menjadi tanggungannya. Jadi,ayah atau ibu wajib

mengeluarkan zakat fitrah anak-anaknya, dan sebaliknya anakpun wajib

mengeluarkan zakat fitrah ayah dan ibunya, bila mereka itu wajib

dibelanjainya.Suami wajib mengeluarkan zakat fitrah istrinya, kecuali bila

istri itu nusus, karena istri yang nusus tidak wajib dibelanjai. Demikian juga

seorang tuan wajib mengeluarkan zakat budaknya.

Page 32: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

16

“ Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah;

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah

itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi

kebanyakan manusia tidak mengetahui “(QS Ar- Rum: 30).

Fitrah Allah disini maksudnya: Ciptaan Allah, manusia diciptakan

Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama Tauhid. Kalau ada manusia

tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar.Mereka tidak beragama

tauhid hanyalah karena pengaruh agama tauhid lingkungan, dan

bertentangan dengan pembawaan lahir batin manusia. Firman Allah:

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-

anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa

mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka

menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami

lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:

"Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah

terhadap ini (keesaan Tuhan)”( QS Al- A‟raf: 172).

Zakat fitrah adalah zakat yang berfungsi mengembalikan manusia

kepada fitrahnya artinya mensucikan diri mereka dari kotoran-kotoran yang

disebabkan oleh pergaulan dan sebagainya sehingga manusia jauh dari

fitrahnya.

ف رض رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم زكاة الفطر طهرةللصائم من اللغو ف ن أداىا ق بل الصالة فهي زكاة مقب ول ومن . والرف وط لل اك

أداىا الصالة فهي ص ق من الص قاا

Page 33: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

17

)رواه أ و داود وا ن ماجو وصححو احلاكم)“Rosululloh Saw. telah mewajibkan untuk mengeluarkan zakat

fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari ucapan keji dan tidak

ada gunanya, juga untuk memberi makan kepada orang-orang miskin.Maka

barang siapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum sholat „Id, maka itu

adalah zakat yang diterima, sedang siapa yang menunaikannya setelah

sholat „Id maka hanya bernilai sedekah biasa.”(H.R Abu Dawud, Ibnu

Majah dan dishohihkan oleh Imam Hakim).

Zakat fitrah merupakan salah satu dari kekhususan umat ini,

menurut pendapat yang masyhur, bahwasannya zakat fitrah disyariatkan

pada tahun kedua Hijriah, dua hari sebelum „Idul Fitri yang salah satu

tujuan pentingnya adalah sebagai penutup dari kholal (kekurangan) yang

terjadi di waktu puasa Ramadhan.Sujud sahwi itu menutup kekurangan

yang terjadi di dalam sholat.

Karena zakat adalah ibadah seperti ibadah lainya, maka

pelaksanaan zakatpun tidak sah tanpa niat. Pemilik harta wajib berniat

menunaikan zakat atau shodaqah wajib. Niat itu sebaiknya bersamaan

dengan waktu ia menyerahkan kepada mustahik atau amil zakat.

Orang yang menerima zakat, baik mustahik maupun amil

disunahkan berdoa bagi pemilik harta itu, sesuai dengan tuntunan Allah swt

dalam firmaNya.

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Page 34: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

18

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan

Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”(At- Taubah: 103).

B. Dasar Hukum Zakat Fitrah

Jumhur Ulama‟ berpendapat bahwa zakat fitrah hukumnya wajib,

karena ada kata Fardu. Di samping itu, perintah menunaikan zakat secara

umum sebagaimana firman Allah SWT dalam:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah;

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah

itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi

kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS Ar- rum: 30).

Fiman Allah yang lain dalam Al Qur‟an:

“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa

saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala

nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu

kerjakan”(QS Al Baqoroh: 110).

Firmah Allah yang lain dalam Al-Qur‟an:

Page 35: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

19

“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah

kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat".(An-Nur: 56).

Hadist

زكاة : عن ا ن ع ر قال ف رض رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم الفطر من رمضان على الناس صاعا من تر او صاعا من ش ي

رواه البخاري و )على احلر او عب ذكر او أن ثى من ال ل وم وكان طون ق بل الفطر ي و او : و يف البخاري (م لم

“Dari Ibnu Umar Ra ia berkata, Rasulullah SAW mewajibkan

zakat fitrah (terbuka) bulan Ramadan sebanyak 1 sa‟ (3,1 liter) kurma atau

gandum atas tiap-tiap orang muslim merdeka atau hamba, laki-laki atau

perempuan (Muttafaqun „alaih)”. Dalam hadits Bukhari disebutkan :

Mereka membayar fitrah itu sehari atau dua hari sebelum hari raya”

ف رض رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم زكاة الفطر طهرة للصائم من اللغو والرف وط لل اك

“Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah

sebagai penyuci bagi orang yg berpuasa dari perbuatan yg sia-sia dan

kata-kata kotor serta sebagai pemberian makanan utk orang2 miskin.”

ف ن أداىا ق بل الصالة فهي زكاة مقب ول ومن أداىا الصالة فهي ص ق من الص قاا

“Barang siapa mengeluarkan (zakat Fitrah) sebelum shalat („Idul

Fitri), maka zakatnya sah. Barang siapa mengeluarkannya setelah shalat

maka dianggap sedekah sunah.”

Page 36: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

20

C. Syarat-syarat Wajib Zakat Fitrah

1. Beragama Islam

Zakat fitrah diwajibkan hanya kepada orang yang beragama

Islam.Hal ini berdasarkan riwayat hadis ibnu Umar ra yang

menyebutkan, Laki-laki dan perempuan muslim, pada hakikatnya,

zakat fitrah pertama-tama diwajibkan kepada kerabatnya yang

muslim, kemudian pembatunya yang muslim, kemudian menunaikan

zakat fitrah orang yang nafaqahnya menjadi tanggunganya. Sebab,

zakat fitrah itu seperti nafaqah (Madani, 2013:143).

2. Adanya kelebihan makanan pokok.

Adanya kelebihan makanan untuk kebutuhan sendiri dan

orang-orang berada dalam tanggungan nafkahnya pada malam hari

raya dan ketika hari raya. Maksudnya zakat fitrah juga tidak wajib

kecuali atas yang memiliki kelebihan makanan untuk kebutuhan

dirinya dan orang-orang maupun hewan yang berada dalam

tanggungannya pada malam hari raya dan ketika hari raya, karena

terpenuhinya nafkah dirinya dan orang-orang tanggungannya pada

hari tersebut sangatlah penting, dan jika memang ada kelebihansetelah

itu maka menurut kesepakatan ulama‟, hal itu mewajibkan

ditunaikannya zakat fitrah atas nama dirinya dan orang-orang yang

menjadi tanggungannya.

Page 37: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

21

3. Mendapati bagian akhir Ramadhan dan bagian awal bulan Syawal.

Maksudnya zakat fitrah wajib bagi orang yang telah bertemu

dengan bagian akhir Ramadhan dan bagian awal bulan Syawal, sebab

hadis Rasulullan saw telah menyandarkan zakat fitrah tersebut kepada

fitrah, dan zakat fitrah itu wajib berkaitan dengan puasa dan al-fithr

(fast breaking, lepas dari puasa) keduanya sama-sama masuk dalam

kategori wajib, maka zakatpun disandarkan kepada keduanya tidak

pada salah satunya agar tidak mengharuskan penetapan hukum

sepihak (Azam, 2010:397).

Dan apabila seseorang telah mengumpulkan syarat-syarat

tersebut di atas, maka wajiblah baginya untuk mengeluarkan zakat

fitrah untuk dirinya sendiri. Kemudian setelah dirinya terpenuhi, siapa

lagi yang ia harus bayarkan dari orang-orang yang ditanggungnya.

Maka, dalam hal ini urutannya adalah sebagai berikut:

1. Istrinya

2. Anaknya yang masih kecil

3. Bapaknya

4. Ibunya

5. Anaknya yang sudah besar

Ini semua berdasarkan apa yang dijelaskan oleh Imam

Muhammad Az-Zuhri Al-Ghomrowi dalam kitabnya Anwarul

Masalik:

“Dan barang siapa yang diwajibkan atasnya zakat fitrah dan

mendapatkan sebagian darinya, maka dirinyalah yang didahulukan

Page 38: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

22

(untuk dikeluarkan zakatnya) kemudian istrinya, lalu anaknya yang

kecil kemudian bapaknya kemudian ibunya kemudian anakanya yang

besar (yang belum bekerja)”.

D. Kadar dan Jenis Zakat Fitrah

Jenis benda yang dikeluarkan untuk zakat fitrah adalah makanan

pokok di Indonesia ini adalah beras. Hal ini dikarenakan tujuan dari zakat

ini tiada lain adalah untuk mengenyangkan fakir miskin dan mustahiq-

mustahiq lain pada malam dan siang hari raya tersebut. Jadi jelasnya orang

yang berada di daerah Jawa kalau dia hendak mengeluarkan zakat fitrahnya,

hendaknya dia mengeluarkan zakat dalam bentuk makanan pokok penduduk

jawa, yaitu beras, karena inilah yang dijadikan makanan pokok pada

lazimnya.

Menurut mazhab syafi‟i, zakat fitrah itu hanya dapat dibayar

dengan biji-bijian (al-hubb), dan tidak boleh digantikan dengan hartanya

dalam bentuk uang atau lainya. Bahan makanan yang dikeluarkan itu

disyariatkan pula mestilah dalam keadaan baik, bersih, tidak busuk, berbau

dan sebagainya.

أمر النب صلى اهلل عليو وسلم زكاة الفطر صاعا من تر أو صاعا من ش ي

“Nabi memerintahkan zakat fitri satu sha‟ kurma atau satu sha‟

gandum.” (HR. Al-Bukhari no. 1507).

Besarnya kadar yang wajib di bagi setiap individu dalam zakat

fitrahbila berwujud beras ialah dua setengah kilogram. Besar satuan zakat

fitrah dua setengah kilogramberas itu di sama dengan satu sha‟.

Page 39: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

23

Adapun kadar dan ukuran zakat fitrah adalah satu sha‟ yang pernah

dipakai Rasulullah SAW yang menurut ukuran kita adalah:

1 Sha‟= 4 Mud

1 Mud = 600 gram

4 Mud = 2400 gram = 2,4 Kg

Satu sha‟ menurut ijma‟ setara dengan 4 mud beras itu kurang

lebih2,4 kilogram, kemudian di bulatkan menjadi dua setengah kilogram.

Takaranini berlaku untuk jenis biji-bijian yang bersih dari campuran atau

ulat atauberubah bau, rasa, dan warnanya.

Dari pemahaman di atas dapat dipahami, bahwa yang dijadikan

zakat fitrah itu adalah bahan makanan pokok bagi orang yang mengeluarkan

zakat fitrah atau bahan makanan pokok di daerah tempat berzakat fitrah

(Ja‟far, 2007:64-65).

Kewajiban zakat fitrah itu dibayar dengan mengeluarkan satu sha‟

(2,75 liter) dari biji-bijian yang menjadi bahan makanan pokok utama di

negerinya (Nasution, 1995: 170).

Menurut Imam Malik dalam penjelasannya mengenai ukuran zakat

fitrah terdapat beberapa penjelasan,

”Yahya menceritakan kepadaku, dari Nafi‟, dari Abdullah bin

Umar,bahwasanya Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah pada

bulanRamadhan atas setiap orang muslim sebanyak satu sha‟ kurma atau

satu sha‟gandum atas setiap orang yang merdeka maupun budak, laki – laki

maupunprempuan dari kalangan kaum muslimin.”

“Ia menceritakan kepadaku, dari Malik, dari Zaid bin Aslam, dari

Iyadh binAbdullah bin Sa‟ad bin Abu Sarh Al Amiri bahwasanya ia

Page 40: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

24

mendengar AbuSa‟id Al Khudri mengatakan, “Kami mengeluarkan zakat

fitrah sebanyak satusha‟ makanan atau satu sha‟ gandum atau satu sha‟

kurma atau sha‟ kejuatau satu sha‟ kismis, dan itu berdasarkan ukuran sha‟

Nabi Muhammad SAW.

“Ia menceritakan kepadaku, dari Malik, dari Nafi‟, bahwasanya

Abdullah binUmar tidak pernah mengeluarkan zakat fitrah kecuali satu kali

mengeluarkan berupa gandum.”.

ImamMalik mengatakan, “Semua kafarat, zakat fitrah dan zajat

biji-bijian diukur dengan mud kecil, yakni mud Nabi Muhammad SAW,

kecuali kafarat zhihar diukur dengan mud Hisyam, yaitu ukuran mud besar.

Berdasarkan dari penjelasan Imam Malik diatas dapat kita tarik

kesimpulan bahwasanya dalam penyerahan benda zakat harus berupa bahan

makanan pokok, tidak menggunakan uang sebagai alat bayar zakat.

Menurut jumhur ulama, zakat fitrah itu harus dibayarkan

denganmakanan pokok setempat dan tidak sah dibayar dengan uang. Kadar

wajibyang dibayarkan itu menurut mereka sebanyak satu sha‟ (Dahlan,

1997: 2011).

E. Waktu Mengeluarkan zakat.

Zakat fitrah ini boleh dikeluarkan mulai awal bulan Ramadhan dan

disunahkan diakhir bulan Ramadhan.Sedangkan waktu yang paling afdol

adalah ketika selesai shalat subuh dan sebelum shalat Idul Fitri.Jika

dikeluarkan setelah selesai melaksanakan sholat Idul Fitri, maka zakat

fitrahnya disebut shodaqoh biasa. Nabi Bersabda;

Page 41: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

25

ف ن أداىا ق بل الصالة فهي زكاة مقب ول ومن أداىا الصالة فهي ص ق من الص قاا

“Maka barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum sholat, ia

menjadi zakat yang diterima dan barangsiapa mengeluarkannya setelah

sholat, ia menjadi sedekah biasa.‟‟

Sesungguhnya sebagian Ulama‟ fiqih berpendapat bahwa untuk

membayar zakat fitrah itu ada 5 waktu:

a. Waktu jawaz (boleh), ialah sejak awal bulan

Ramadhan

b. Waktu wajib, ialah waktu yang wajib mengeluarkan

zakat fitrah yaitu pada waktu setelah terbenamnya matahari

pada akhir bulan Ramadhan.

c. Waktu afdol (utama), ialah sebelum orang-orang

keluar untuk mengerjakan sholat hari raya (pagi-pagi hari raya)

d. Waktu makruh, ialah sesudah selesai shalat hari

raya karena menunggu kerabatnya atau orang yang paling

memerlukan.

e. Waktu haram, ialah sesudah selesai hari raya (esok

hari).

Adapun makruh itu tepatnya bila tidak ada udzur. Akan tetapi kalau

ada udzur, umpanya menantikan keluarga yang paling dekat untuk

menerima fitrah itu, tidaklah makruh hukumnya. Begitu pula kalau hartanya

jauh dari tempatnya, yang tak mungkin sampai kepadanya pada hari raya

itu, maka tidaklah haram hukumnya. Dalam hal ini, disunahkan bagi

Page 42: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

26

seorang supaya jangan mengakhirkan pembayaran zakat fitrah itu sampai

selesai (Abidin,1998:235).

Hadis Rasulullah SAW menyatakan:

ه ا قال ف رض رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم عن ا ن ع ر رضي اهلل عن ، والذكر زكاة الفطر، صاعا من تر أو صاعا من ش ي، على ال ب واحلروالن ثى، والصغي والكبي، من ال ل ، وأمر با أن ت ؤدى ق بل خروج

(متفق عليو).الناس الصالة Dari Ibnu Umar, radhiyallahu „anhuma ia berkata: Rasulullah

saw. telah mewajibkan mengeluarkan zakat fitrah satu sha‟ kurma atau satu

sha‟ sya‟ir atas hamba sahaya ataupun orang merdeka, laki-laki maupun

perempuan, anak kecil atau dewasa, dari orang-orang (yang mengaku)

Islam. Dan beliau menyuruh menyerahkan sebelum orang-orang keluar dari

shalat Hari Raya Fitri.(muttafaqun „alaih).

Menurut pendapat masing-masing Ulama adalah sebagai berikut;

1. Menurut madzhab Hanafi: Waktu yang diwajibkan

untuk mnegeluarkanya adalah dari terbitnya fajar malam hari raya

sampai akhir umur seorang karena kewajiban zakat fitrah termasuk

kewajiban-kewajiban yang sangat luas waktunya, dan

pelaksanaanya juga sah dilakukan dengan mendahulukan ataupun

mengahirkan.

2. Hambali: Melaksanakan pemberian zakat fitrah

yang terlambat sampai akhir hari raya adalah haram hukumnya.

Page 43: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

27

Dan bila dikeluarkan sebelum hari raya atau dua hari sebelumnya

dapat pahala, tetapi bila diberikan sebelum hari-hari tersebu diatas

tidak mendapat pahala.

3. Syafi‟i: Waktu yang diwajibkan untuk

mengeluarkanya adalah akhir bulan Ramadhan dan awal bulan

Syawal, artinya pada tenggelamnya matahari dan sebelumnya

sedikit (dalam jangka waktu dekat) pada akhir bulan Syawal,

artinya pada tenggelamnya matahari dan sebelumnya sedikit

(dalam waktu yang dekat) pada akhir bulan Ramadhan. Dan

disunahkan mengeluarkanya setelah tenggelamnya matahari pada

hari pertama, kecuali ada udhur.

F. Hikmah Zakat

Kesenjangan penghasilan rizqi dan mata pencarian di kalangan

manusia merupakan kenyataan yang tidak bisa di pungkiri.Hal ini, dalam

penyelesaianya, memerlukan campur tangan Allah swt. Allah melebihkan

sebagian kita dari sebagian yang lain dalam hal rizqi. Beliau mewajibkan

orang kaya untuk memberikan hak yang wajib atau fardu kepada orang

fakir.Kefarduan zakat merupakan jalan yang paling utama untuk

menyelesaikan kesenjangan tersebut. Dan juga zakat bisa menetralisasikan

sifat gotong royong dan tanggung jawab social di kalangan masyarakat

Islam. Adapun hikmah zakat adalah sebagai berikut:

Page 44: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

28

Pertama, mendorong orang untuk bekerja keras agar mampu

memberikan zakat pada orang yang membutuhkan, serta kepedulian orang

kaya terhadap orang miskin (Mu`iz, 2001:14).

Dalam firman Allah QS Al-Hasyr ayat 7;

“Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada

RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka

adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-

orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu

jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang

diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya

bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya

Allah Amat keras hukumannya.‟‟

Kedua, zakat fitrah merupakan pertolongan bagi orang-orang fakir

dan orang-orang yang sangat memerlukan bantuan.Zakat fitrah bisa

mendorong mereka untuk bekerja dengan semangat ketika mereka mampu

melakukanya dan bisa mendorong mereka untuk meraih kehidupan yang

layak. Dengan tindakan ini masyarakat akan terlindung dari penyakit

kemiskinan, dan negara akan terpelihara dari penganiayaan dan kelemahan.

Page 45: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

29

Setiap golongan bertanggung jawab untuk mencukupi kebutuhan orang-

orang fakir.Seperti firman Allah QS Maidah ayat 2:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah

Amat berat siksa-Nya.”

Ketiga, zakat fitrah mensucikan jiwa dari penyakit kikir, bakhil,

keji, Rakus dan tamak (Mu`iz, 2011:31)

Keempat, zakat fitrah diwajibkan sebagai ungkapan rasa syukur

atas nikmat harta yang telah di titipkan kepada seseorang.

Kelima, mengurangi kefakiran yang merupakan masalah sosial dan

ekonomi yang penting dalam Islam sebagai ibadah. Salah satu jalan

menwujudkan keadilan sosial (Ali, 1988: 41).

G. Mustahik Zakat

Orang-orang yang menerima zakat itu ada delapan golongan,

sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur‟an:

Page 46: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

30

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk

hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk

jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha

Bijaksana”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa penyaluran zakat itu hanya

diserahkan kepada delapan golongan tersebut (Abidin, 1998:226). Berikut

penjelasan satu persatu:

1. Orang fakir.

Orang fakir yaitu orang yang tidak mempunyai harta,

pekerjaan, dan usaha atau orang yang memilki harta,

pekerjaan, dan usaha, tetapi hasilnya sangat kecil, sehingga

tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada

prinsipnya orang fakir adalah orang yang hidup materialnya

sangat kurang. Orang fakir itu, baik ia menyatakan maupun

tidak menyatakan kepayahannya hidupnya diketahui oleh

umum.

2. Orang miskin.

Page 47: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

31

Orang miskin yaitu orang yang mempunyai harta, usaha, dan

pekerjaan, tetapi hasilnya masih belum mencukupi kebutuhan

hidupnya, kebutuhan yang dimaksud disini adalah makanan,

minuman, pakaian dan lain-lain menurut keadaan yang layak

baginya, namun tidak kekurangan seperti orang fakir. Oleh

karena itu, orang miskin jarang menampakkan kekurangan

hidupnya dari segi material, sehingga kadang-kadang tidak

diketahui orang bahwa ia itu miskin.

Seperti halnya orang fakir, orang miskinpun diberikan zakat

dalam jumlah yang dapat menutupi kebutuhanya, berupa

makanan, uang, peralatan kerja dan seebagainya sesuai dengan

keadaan.

Abu Hanifah berpendapat, makruh memberikan lebih dari satu

nisab zaka kepada orang miskin, tetapi menurut Imam Malik

dan Syafi‟i, jumlah yang diberikan kepada mereka sama sekali

tidak dibatasi,bila kadaanya menghendaki, seorang fakir atau

miskin dapat saja diberikan melebihi satu nisab.

3. Amilin.

Amilin yaitu orang-orang yang khusus ditugaskan oleh Imam

untuk mengurusi zakat, seperti petugas yang mengutip,

mencatat harta yang terkumpul, membagi-bagi dan

mengumpulkan para wajib zakat atau menumpulkan para

Page 48: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

32

mustahik tetapi para qadi dan pejabat pemerintahantidak

termasuk dalam kelompok amil.

Amil dapat menerima bagian dari zakat, hanya sebesar upah

yang pantas untuk pekerjanya. Bila bagian amil ternyata lebih

besar dari jumlah upahnya, maka sisanya dialihkan kepada

mustahik lainya, sedangkan bila jumlah bagian amil itu kurang

dari upahnya, Imam harus memenuhi upah mereka.

4. Muallaf

Muallaf yaitu orang yang dibujuk hatinya karena imanya masih

lemah.Imam Malik, Syafi‟I dan Ahmad berpendapat bahwa

muallaf itu ada 4 golongan;

a. Orang-orang yang baru masuk Islam dan Iman masih

lemah. Mereka diberikan zakat, sebagai bantuan untuk

meningkatkan imannya.

b. Orang Islam yang berpengaruh yang diharapkan

akan mempengaruhi kaumnya yang masih kafir untuk

masuk Islam.

c. Orang Islam yang berpengaruh terhadap orang kafir, yang

dengan pengaruhnya kaum muslimin dapat terpelihara dari

kejahatan orang-orang kafir.

d. Orang-orang yang dapat mencegah tindakan orang-orang

yang tidak mau membayar zakat (anti zakat).

5. Hamba (Budak Belian)

Page 49: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

33

Hamba atau budak belian yang oleh tuanya dijanjikan boleh

menebus dirinya untuk memerdekakannya.Kepadanya diberi

bagian zakat untuk dapat memerdekakan dirinya.Pada masa

sekarang ini golongan budak belian sudah tidak ada lagi.

6. Al-Garimi

Al-Garimi yaitu orang-orang yang berhutang karena

kegiatanya dalam usaha kepentingan umum. Menurut Imam

Syafi‟I, golongan Garimi ada 2 macam:

a. Orang yang berhutang untuk menanggulangi biaya

mendamaikan antara orang-orang yang berselisih.

b. Orang yang berhutang untuk kepentingan dirinya karena

perbuatan yang bukan maksiat, dapat bagian zakat bila ia

tidak mampu lagi membayar.

7. Sabilillah

Sabilillah yaitu orang-orang yang berjuang dijalan Allah.

Sabilillah ini meliputi kepentingan agama Islam dan umatnya.

Orang yang berperang membela dan menegakkan kalimat

Allah, tanpa mendapatkan gaji, atau tentara suka rela walaupun

ia orang kaya, diberikan zakat untuk sekedar biaya perang.

Besarnya jumlah yang dapat diberikan kepada mereka

Page 50: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

34

disesuaikan biaya perjalanan, pengadaan perlengkapan

persenjataan, dan alat-alat pengangkutan yang dibutuhkanya.

Jika setelah menerima zakat itu ternyata ia tidak jadi

melakukan jihad, maka harta yang telah diambilnya itu wajib

dikembalikannya.

Menurut sebagian Ulama, orang-orang yang melakukan ibadah

haji dan umrah juga dibenarkan menerima zakat atas nama fi

sabilillah. Malik dan Hanifah membatasinya pada tempat-

tempat berjihad dan ribath, sedang Imam Syafi‟i mengatakan

bahwa bagian fi sabilillah itu hanya dapat diberikan kepada

orang yang berperang seperti yang dijelaskan diatas.

8. Ibnu Sabil

Ibnu Sabil yaitu orang-orang yang mengadakan perjalan jauh

dari kampung halamannya. Mereka mendapat bagian zakat

apabila memerlukanya, dan perjalananya bukan perjalanan

maksiat (Abidin,1998:228). Para Ulama sepakat bahwa orang

melakukan perjalanan untuk ketaaan berhak mendapat zakat.

Menurut pendapat yang shohih, orang yang melakukan

perjalanan untuk tujuan yang mubahpun dapat diberikan

bagian zakat, sebagaimana ia berhak mendapat rukhsoh seperti

berbuka puasa dan menqoshor sholat (Nasution, 1995: 179).

H. Amil Zakat

Page 51: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

35

1. Pengertian Amil

Kata Amil terambil dari kata amal yang biasa diterjemahkan

dengan yang mengerjakan/pelaksanaan. Sedangkan secara istilah

berarti orang yang diberikan tugas untuk mengurus zakat dan

mengumpulkannya dari orang yang berhak mengeluarkan zakat,

kemudian ia akan membagikan kepada golongan yang berhak

menerima, dan ia diberikan otoritas oleh penguasa untuk mengurus

zakat tersebut.

Sayid Sabiq mengatakan, “Amil zakat adalah orang-orang

yang diangkat oleh penguasa atau wakil penguasa untuk bekerja

mengumpulkan zakat dari orang-orang kaya. Termasuk amil zakat

adalah orang yang bertugas menjaga harta zakat, pengembala hewan

ternak zakat dan juru tulis yang bekerja di kantor amil zakat.

„Adil bin Yusuf al „Azazi berkata, “Yang dimaksud dengan

amil zakat adalah para petugas yang dikirim oleh penguasa untuk

mengunpulkan zakat dari orang-orang yang berkewajiban membayar

zakat. Demikian pula termasuk amil adalah orang-orang yang menjaga

harta zakat serta orang-orang yang membagi dan mendistribusikan

zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Mereka itulah

yang berhak diberi zakat meski sebenarnya mereka adalah orang-

orang yang kaya.

Page 52: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

36

Muhammad Rasyid Ridha, 1368:513, ketika menafsirkan

ayat 60 surat Attaubah menjelaskan apa yang dimaksud dengan amil

zakat.

Mereka yang ditugaskan oleh Imam/ Pemerintah

atau yang mewakilinya, untuk melaksanakan pengumpulan

zakat dan dinamai Aljubaat, serta menyimpan/memeliharanya

yang dinamai Alhazanah/Bendaharawan, termasuk pula para

pengembala, petugas administrasi, mereka semua harus dari

orang-orang muslim.

Jika diamati definisi di atas, seorang amil haruslah yang

diangkat sebagai petugas oleh Pemerintah, pendapat ini dilonggarkan

oleh beberapa ulama khususnya Almutaakhirin. Menurut Abu Zahrah,

1965:192 menyatakan bahwa amil adalah sebagai berikut.

Mereka yang bekerja untuk mengelola zakat,

menghimpun , menghitung, mencari orang-orang yang butuh

mustahiqin, serta membagikannya kepada mereka.

Salah satu bentuk perorganisasian zakat yang diusulkannya

adalah melalui organisasi-organisasi kemasyarakatan tetapi yang

diawasi oleh Pemerintah. Al-Qardhawi lebih jelas lagi memperinci

para amil zakat menyatakan:Semua orang yang terlibat/ikut aktiv

dalam organisasi kezakatan, termasuk penanggung jawab, para

pengumpul, pembagi, bendaharawan, penulis dan sebagainya.

2. Tugas-tugas Amil Zakat

Pada garis besarnya para amil zakat dapat dikatagorikan

menjadi kelompok besar:

a. Para Pengumpul

Page 53: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

37

Bertugas mengamati dan menetapkan para muzaki macam-

macam harta mereka yang wajib dizakati, serta jumlah yang

harus mereka bayar, kemudian mengambil dan menyimpanya

untuk kemudian diserahkan kepada petugas-petugas yang

membagikan apa yang telah mereka kumpulkan itu.

b. Para Pembagi

Bertugas mengamati dan menetapkan setelah peengamatan dan

penelitian yang seksama siapa saja yang berhak mendapatkan

zakat, perkiraan kebutuhan mereka, kemudian membagikan

kepada masing-masing dengan pertimbangan jumlah zakat yang

diterima dan kebutuhan mereka masing-masing.

3. Syarat-syarat Amil

Untuk menjadikan pengelolaan yang profesional, maka

diperlukan syarat-syarat tertentu bagi amil zakat. Menurut Yusuf

Qordowi seorang amil zakat hendaknya memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut:

a. Hendaknya seorang muslim, karena zakat itu urusan

kaum muslimin, maka Islam menjadi syarat bagi segala urusan

mereka.

b. Hendaklah petugas zakat itu seorang mukalaf, yaitu

orang dewasa yang sehat akal pikiranya.

Page 54: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

38

c. Petugas zakat hendaknya orang yang jujur, karena

diamanati harta kaum Muslimin. Demikian pula sifat keamanahan

yang sangat menonjol dari para petugas zakat di zaman

Rosulullah saw. Dan pada zaman khalifah Ar-Rasyidin yang

keempat, menyebabkan baitul mal tempat menampung zakat

selalu penuh terisi dengan harta zakat kemudian segera disalurkan

kepada orang yang berhak menerimanya.

d. Memahami hukum-hukum zakat. Para ulama

menyaratkan petugas zakat itu faham terhadap hukum zakat

apabila ia diserahi urusan umum.

e. Kemampuan untuk melaksanakan tugas. Petugas

zakat hendaklah memenuhi syarat untuk melaksanakan

tugasnyadan sanggup memikul tugas itu.

f. Disyaratkan laki-laki.

Para amil yang bertugas diharapkan mengetahui tatakrama

pembagian zakat, serta Doa-doa yang berkaitan dengan tugas-tugasnya,

karena hal ini mempunyai arti yang tidak kecil bukan saja bagi para pemberi

dan penerima tetapi juga bagi kesempurnaan ibadah zakat disisi Allah.

I. Pengelolaan Zakat (UU no 23 tahun 2011 dan PP

14 tahun 2014)

Di Indonesia, pengelolaan zakat diatur beradasarkan Undang-

undang no 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, meskipun harus diakui

Page 55: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

39

bahwa dalam peraturan-peraturan tersebut masih banyak kekurangan yang

sangat mendasar, misalnya tidak dijatuhkanya sanki bagi muzakki, tetapi

undang-undang tersebut mendorong upaya pembentukan lembaga

pengelolaan zakat yang amanah, kuat dan dipercaya oleh masyarakat.

Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan

mengkoordinasikan dalam pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat (UU Pasal 1 no 23 tahun 2011).

Perencanaan adalah penentuan sasaran yang ingin dicapai,tindakan

yang harus dilakukan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya dan

orang-orang yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan. Proses perencanaan terdiri dari beberapa langkah yaitu penetapan

penjadwalan waktu, penetapan lokasi, penetapan fasilitas dan lain-lain yang

diperlukan.

Pelaksanaan adalah upaya ketua dalam menggerakkan anggotanya

untuk melakukan pekerjaan secara efektif dan efesiensi berdasarkan

perencanaan dan pembagian tugas. Fungsi pelaksanaan yaitu membuat

orang lain menyukai tugasnya sehingga dapat mengerjakan dengan baik dan

menanamkan dan memupuk tanggung jawab secara penuh.

Pengkoodiasian adalah untuk mengatur urutan proses berjalanya

arus kerja, perlu dibuat ketentuan mengenai prosedur dan hubungan kerja

antar unit. Langkah pokok dalam proses pengkoorganisasian yaitu

menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota dalam

Page 56: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

40

kesatuan kerja dan membantu efektifitas organisasi dan mengambil langkah

penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektifitas.

Pengumpulan Pasal 21 “Dalam rangka pengumpulan zakat,

muzzaki melakukan perhitungan sendiri atas kewajiban zakatnya. Kemudian

Pasal 25 tentang pendistribusian “Zakat wajib didistribusikan kepada

mustahik sesuai dengan syariat Islam. Pendayagunaan Pasal 27

menyebutkan “Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam

rangka penanganan fakir miskin dan meningkatkan kualitas umat.

Menurut Undang-undang pasal 4 Pengelolaan zakat juga

berasaskan sebagai berikut:

a. Syariat Islam, b. Amanah, c. Kemanfaatan, d.

Keadilan, e.Kepastian hukum

Dalam pasal 3 Pengelolaan zakat bertujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelayanan dalam

pengelola zakat dan

2. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

3. Organisasi Lembaga Pengelolaan Zakat

BAZNAS terdiri dari 11 orang anggota (pasal 8 ayat 1).

a. Anggota BAZNAS sebagaimana dimaksud ayat 1 terdiri atas

8 orang dari unsur masyarakat dan 3 orang dari unsur

pmerintah (pasal 8 ayat 2).

Page 57: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

41

b. Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

2 terdiri atas unsur ulama, tenaga profsional,dan tokoh

masyarakat Islam (Pasal 8 ayat 3).

c. Unsur pemerintah sebagaimana ayat 2 ditunjuk dari

kementrian/instansi yang berkaitan dengan pengelola zakat

(Pasal 8 ayat 4).

Zakat mempunyai peran yang penting dalam sistem perekonomian

Islam, karena zakat bisa dijadikan sumber dana bagi menciptakan

pemerataan hidup ekonomi masyarakat Islam.

Zakat disamping fungsinya sebagai sarana mendekatkan diri

kepada Tuhan membersihkan diri dan harta kekayaan dari kotoran-kotoran

juga menjadi batu harapan bagi kaum fakir miskin dan menajadi sarana

penunjang pengembangan dan pelestarian ajaran Islam didalam masyarakat.

Zakat merupakan sarana penciptaan kerukunan hidup antara golongan kaya

dan kaum fakir miskin. Zakat merupakan sumber dana pembangunan umat

Islam, sebagai sumber dana zakat dapat menjadi kekuatan modal yang

sangat besar apabila ditunjang oleh cara pengelolaan yang baik (Daradjat,

1995:246).

Di dalam pelaksanaan, pemeliharaan dan pembagian zakat fitrah

agar betul-betul dapat dilakukan yang baik sehingga tidak terjadi

penyimpangan. Di dalam penentuan sebagian diantara asnaf yang delapan

itu benar-benar sudah dapat dibahas sektor-sektor mana yang amat

mendesak, sehingga perlu diberikan prioritas mendapatkan pembagian yang

Page 58: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

42

lebih besar dari lainya, sehingga betul-betul dapat diterapkan azaz manfaat

yang sebesar-besarnya dan prinsip efektifitas dan efisiensi kerja (berdaya

hasil dan berdaya guna) didalam pengelolaan zakat.

Jadi didalam pengelolaan zakat ini dapat dipikirkan cara-cara

pelaksanaanya dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan yang

sesuai dengan tujuan zakat ialah membantu meningkatkan taraf hidup

anggota masyarakat yang lemah ekonomi dan mempercepat kemajuan

agama Islam, menuju tercapainya masyarakat yang adil, maju dan makmur

yang diridoi oleh Allah swt.

Dalam surat at-Taubah: 60 tersebut dikemukakan bahwa salah satu

golongan yang berhak menerima zakat (mustahiq zakat) adalah orang-orang

yang bertugas mengurus urusan zakat („amilina „alaiha). Yang mengambil

dan menjemput tersebut adalah para petugas („amil). Imam Qurtubi ketika

menafsirkan ayat tersebut meyatakan bahwa amil itu adalah orang-orang

yang ditugaskan (diutus oleh Imam/pemeritah) untuk mengambil,

menuliskan, menghitung dan mencatatkan zakat yang diambilnya dari para

muzakki untuk kemudian diberikan kepada yang berhak menerimanya

(Didin, 2002:125).

Karena itu, Rasullah saw. Pernah memperkerjakan seorang pemuda

dari suku Asad, yang bernama Ibnu Luthaibah, untuk mengurus urusan

zakat Bani Sulaim. Pernah pula mengutus Ali bin Abi Tholib ke Yaman

untuk menjadi amil zakat (Didin, 2002:125). Demikian pula yang dilakukan

Khulafaur-rasyidin sesudahnya, mereka selalu mempunyai petugas khusus

Page 59: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

43

yang menegatur masalah zakat, baik pengambilan maupun

pendidstribusiannya.

Untuk menciptakan Pengelolaan yang baik diperlukan persyaratan-

persyaratan tertentu yaitu antara lain:

a. Kesadaran masyarakat akan makna, tujuan serta

hikmah zakat.

b. Amil zakat benar-benar orang yang terpercaya,

karena masalah zakat adalah masalah yang sensitive. Oleh

karena itu dibutuhkan adanya kejujuran dan keikhlasan amil

zakat untuk menumbuhkan adanya kepercayaan masyarakat

kepada amil zakat.

c. Perencanaan, dan pengawasan atas pelaksanaan

pemungutan zakat yang baik (Daradjat, 1995:246).

Pengelolaan zakat oleh lembaga pengelola zakat, apalagi yang

memiliki kekuatan hokum formal, akan memiliki beberapa keuntungan,

antara lain: Pertama, untuk menjamin kepastian dan kedisiplinanmembayar

zakat. Kedua, untuk menjaga perasaan rendah diri para mustahik zakat

apabila berhadapan langsung untuk penerima zakat dari para muzaki.

Ketiga, untuk mencapai efisien dan efektivitas, serta sasaran yang tepat

dalam penggunaan harta zakat menurut skala prioritas yang ada pada suatu

tempat. Keempat, untuk memperlihatkan syiar Islam dalam semangat

penyelenggaraan pemerintahan yang Islami. Sebaliknya jika zakat

diserahkan langsung dari muzaki kepada mustahik, meskipun secara hukum

Page 60: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

44

syariah adalah sah, akan tetapi di samping akan terabaikannya hal-hal

tesebut diatas, juga hikmah dan fungsi zakat, terutama yang bekaitan dengan

kesejahteraan umat, akan sulit diwujudkan.

Dalam Undang-Undang Pasal 38 menyebutkan “Setiap orang

dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil zakat melakukan

pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat tanpa izin pejabat

yang berwenang”.

Sebagaimana pasal diatas, masyarakat yang tidak termasuk anggota

yang sudah ditentukan dalam Undang-Undang no 23 tahun 2011 bahwa

organisasi pengelolaan zakat terdiri dari dua organisasi, yaitu Badan Amil

Zakat Nasional (pasal 5) dan Lembaga Amil Zakat (pasal 7). Maka

masyarakat yang tidak termasuk dari 2 organisasi tersebut tidak boleh

melakukan pengelolaan zakat termasuk takmir masjid. Bagi masyarakat

yang melanggar pasal 38 diatas akan dikenakan pasal 41, “Setiap orang

yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar ketentuan

sebagaimana pasal 38 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun

atau pidana denda paling banyak Rp 50.000.000.00.

Akan tetapi kenyataan dimasyarakat, diberbagai daerah Indonesia

setiap menjelang hari Raya Idul Fitri takmir masjidlah yang mengelola

zakat.Apakah mereka dipidanakan?

Agar mereka tidak terkena pasal 41 yaitu dengan cara merujuk

pada Peraturan Pemerintah Pasal 66 ayat 1 menyebutkan “Dalam hal suatu

komunitas dan wilayah tertentu belum terjangkau oleh BAZNAS dan LAZ,

Page 61: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

45

kegiatan pengelolaan zakat dapat dilakukan oleh perkumpulan orang,

perseorangan tokoh umat Islam (alim ulama), pengurus takmir masjid atau

musola sebagai amil zakat. Selanjutnya ayat 2 juga menyebutkan “ Kegiatan

pengelola zakat oleh amil zakat sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1

dilakukan dengan memberitahukan secara tertulis kepada kantor urusan

agama kecamatan”.

Page 62: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

46

BAB III

PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG

KECAMATAN PABELAN

A. Kondisi Umum Dusun Tukang Kec. PabelanKab. Semarang

1. Letak Geografis

Dusun Tukang adalah salah satu wilayah yang termasuk

kecamatan Pabelan kabupaten Semarang. Jarak desa dengan pusat

pemerintahan kecamatan 9 km, jarak pemerintahan kabupaten 50 km.

Secara geografis batas dusun Tukang sebagai berikut:

a. Sebelah timur berbatasan dengan dusun Gentan.

b. Sebelah selatan berbatas dengan Desa Terban.

c. Sebelah barat berbatas dengan dusun sindon.

d. Sebelah utara berbatas dengan dusun Maliyan.

Adapun wilayah Dusun Tukang adalah 14 ha yang terdiri dari

2 RT yaitu RT 1 dan RT 2. Dengan jumlah penduduk 336 jiwa yang

terdiri dari 155 KK (165 laki-laki dan 174 perempuan). Adapun

jumlah penduduk Dusun Tukang menurut usia dilihat pada tabel

berikut:

Page 63: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

47

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Dusun Tukang kelompok

umur tahun 2016

No Umur Jumlah

1. 0-6 40

2. 7-12 30

3. 13-18 17

4. 19-24 75

5. 25-55 57

6. 56-79 60

7 80 17

Jumlah 336

2. Keadaan Sosial Ekonomi, Agama dan Pendidikan.

a. Keadaan Sosial Ekonomi

Keadaan Ekonomi masyarakat dusun Tukang Kec.Pabelan Kab.

Semarang sebagian besar dipengaruhi oleh hasil pertanian,

karena sebagian besar masyarakat dusun Tukang

bermatapencaharian sebagai petani. Selain hal tersebut sebagian

masyarakat Dusun Tukang juga ada yang mencari nafkah untuk

kebutuhan hidunya dari sumber lain seperti berdagang, pegawai

Negri dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya guna mengetahui

keadaan ekonomi masyarakat Dusun Tukang Kec, Pabelan,

maka dapat dilihat tabel di bawah ini tentang keadaan

masyarakat menurut mata pencaharian.

Page 64: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

48

Tabel 3.2 Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian.

No JenismataPencaharian Jumlah

1. Petani pemilik tanah 30

2. Petani penggarap tanah 40

3. Pengusaha sedang/besar 23

4. Bangunan 35

5. Pedagang 45

6. PegawaiNegri 25

7. Lain-lain 7

Jumlah 220

b. Keadaan Keagamaan.

Masyarakat Dusun Tukang Kec.Pabelan dalam segi keagamaan

berjalan cukup baik. Keseluruhan masyarakat Dusun Tukang

beragama Islam dan taat pada ajaran agama serta

mengedepankan rasa kerukunan dan kebersamaan.

Sebagai masyarakat yang beragama Islam, masyarakat dusun

Tukang selalu melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang

diwujudkan dalam bentuk Ibadah, Pengajian, Pengajian Hari

Besar Islam, silaurrohmi dan sebagainya baik yang

diselenggarakan di masjid-masjid, musola dan rumah penduduk,

diantaranya:

1) Al-Barzanji

Kegiatan ini dilakukan oleh para remaja dan anak-anak

dengan bentuk bacaan Al-Barzanji. Kegiatan ini dilakukan

seminggu sekali pada hari malam minggu yang bertempat

musola atau dirumah.

Page 65: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

49

2) Yasinan dan Tahlil

Kegiatan ini dilakukan oleh Bapak-bapak atau Ibu-ibu dan

remaja. Dilaksanakan seminggu sekali pada malam jum‟at

yang bertempat di rumah-rumah secara bergantian.

3) Manakib

Kegiatan ini berbeda dengan kegiatan yang lain. Kegiatan

manakib ini biasanya dilakukan dirumah penduduk yang

mempunyai hajatan tertentu.

Untuk melaksanakan kegiatan ibadah/kegiatan agama

yang lain, di Dusun Tukang telah dibangun sarana/tempat

ibadah. Sebagaiman telah disampaikan bahwa masyarakat

dusun Tukang secara keseluruhan beragama Islam, maka

hanya ada tempat ibadah orang Islam saja yaitu terdapat 1

masjid dan 1 musola.

c. Latar BelakangPendidikan.

Masyarakat Dusun Tukang adalah masyarakat pedesaan yang

agamis, sehingga ada beberapa masyarakat yang berpendidikan dari

pesantren dan pendidikan umum yang masih kurang. Hal ini dapat

dilihat dengan banyaknya masyarakat yang hanya pendidikan

SD/Sederajat dan hanya beberapa saja yang berpendidikan sampai

tingkat perguruan tinggi. Untuk lebih jelasnya sebagaiman tabel

dibawah ini:

Page 66: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

50

Tabel 3.3 Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Belum Sekolah 40

2. Belum Tamat SD 78

3. Tamat SD 69

4. Tamat SLTP 60

5. Tamat SLTA 32

6. Tamat Akademik 57

Jumlah 336

Tabel tersebut hanya menggabarkan pendidikan formal,

sedangkan seperti yang telah dijelaskan bahwasanya lebih dari 115

dari masyarakat dusun Tukang adalah lulusan dari pondok pesantren

namun hanya 70 orang yang lulus dari Aliyah Pesantren.

B. Pelaksanaan Zakat Fitrah Di Dusun Tukang Kec. Pabelan

1. Muzaki

Masyarakat desa Tukang Kec. Pabelan adalah termasuk

masyarakat yang taat dengan perintah agama. Dengan demikian

masyarakat Dusun Tukang selalu taat menjalankan perintah agama

baik dalam hal beribadah ataupun kegiatan-kegiatan yang bernuansa

Islami termasuk kewajiban membayar zakat fitrah.

Kesadaran masyarakat Dusun Tukang mengenai kewajiban

mengeluarkan zakat fitrah relatif tinggi, sebab telah menjadi adat

kebiasaan setiap akhir bulan Ramadhan menjelang hari raya idul fitri

di Dusun Tukang identik dengan membayar zakat fitrah. Sehingga

tanpa disadari mereka menyambut datangnya hari raya idul fitri

dengan membayar zakat fitrah.

Page 67: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

51

Dalam permasalahan ini penulis mewawancarai beberapa

kepala keluarga yang diantaranya adalah Bajuri, yang mengatakan

bahwa salah satu bagian dari keluarganya selalu mengeluarkan zakat

fitrah setiap malam hari raya Idul Fitri, zakat tersebut diberikan

kepada guru ngaji. Beliau juga menambahkan bahwa memberikan

zakat fitrah kepada guru ngaji karena sudah menjadi adat dan tanda

terimakasih atas jasa guru ngaji tersebut (wawancara Bapak Bajuri,11

juni 2016).

Lain halnya dengan Munjiatun, beliau selalu mengeluarkan

zakat fitrah melalui panitia zakat karena dengan melalui panitia, maka

zakat akan sampai kepada yang berhak dengan merata tanpa ada yang

terlewati. Beliau juga menambahkan bahwa panitia zakat adalah orang

yang lebih tahu masalah zakat fitrah dan apabila ada kesalahan itu

adalah tanggung jawab panitia (wawancara Ibu Munjiatun,10 Juni

2016).

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa orang-orang yang

membayar zakat fitrah (muzaki) di Dusun Tukang adalah seluruh

penduduk atau masyarakat baik laki-laki maupun perempuan besar

maupun kecil yang mempunyai kelebihan bahan makanan pada malam

hari raya Idul Fitri. Pada umumnya masyarakat Dusun Tukang kurang

begitu mengerti mengenai permasalahan orang yang wajib membayar

zakat fitrah. Namun mereka tahu bahwa zakat fitrah adalah kewajiban

Page 68: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

52

tiap-tiap orang Islam (hasil suvai dusun Tukang, 6 juni 2016. Malam

idul fitri).

Data para wajib zakat yang ada pada panitia ada ada 248

orang (81 KK). Data tersebut adalah termasuk fakir miskin yang

mendapatkan bagian zakat, karena mereka orang-orang yang

mempunyai kelebihan bahan makan, namun taraf ekonominya masih

rendah (miskin) (Data panitia zakat fitrah dusun Tukang tahun 2016).

2. Mustahik

Di Dusun Tukang Kec. Pabelan berbeda dengan dusun lain

dalam halorang menerima zakat fitrah. Di dalam ketentuan al-Qur‟an

dijelaskan ada delapan asnaf yang berhak menerima zakat fitrah. Namun

di Dusun Tukang pada dasarnya hanya terdapat tiga asnaf yaitu para

Fakir Miskin, Sabilillah dan Amil. Pembagian dari tiga asnaf tersebut

dibagi rata antara fakir, miskin, sabilillah dan amil.

Di Dusun Tukang antara fakir dengan miskin tidak ada

perbedaan yang mendasar, pada intinya keduanya sama-sama orang yang

kurang mampu atau tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-

hari.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Muhyar, beliau

mengatakan bahwa memang beliau adalah orang yang pantas untuk

diberi zakat fitrah karena didusun ini termasuk orang yang fakir

(kekurangan). Beliau menambahkan bahwa beliau setiap tahun selalu

Page 69: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

53

mendapat bagian zakat fitrah, bahkan mendapat lebih banyak yaitu dari

pemberi zakat secara langsung dari pada dari panitia (wawancara Bapak

Muhyar, 11 juni 2016, jam 16.00).

Data para fakir miskin ada 89 KK, yang terbagi menjadi 44

KK golongan fakir yaitu pata janda-janda tua dan orang yang berusia 80

tahun keatas yang sudah tidak mampu bekerja, dan 45 KK golongan

orang yang miskin yang kebanyakan adalah orang yang bekerja sebagai

penggarap sawah dan kuli (Data mustahik zakat fitrah panitia zakat

dusun Tukang 2016).

Yang kedua para guru ngaji, Imam masjid, muazdin dan

khotib, mereka dianggap asnaf karena meraka sama-sama menerima

zakat fitrah yang diberikan oleh para yang membayar zakat (muzakki).

Menurut pendapat salah seorang kiai diDusun Tukang mereka semua

termasuk Sabilillah (wawancara Bapak Darusi 6 Juni 2016 19.00 WIB).

Sebagai seorang muslim yang mengaku sebagai umatnya

Nabi Muhammad Saw, merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan

bagi siapapun yang mempunyai ilmu untuk mengajarkan dan

mengamalkannya kepada orang lain walau hanya sedikit atau satu ayat.

Sebagaimana sabdanya‚„„sampaikanlah apa-apa yang berasal dariku

walau hanya satu ayat„„ tutur salah satu guru ngaji (wawancara Ibu

Munjiatun 15 Juli 2016).

Tiap tahun menjelang akhir bulan Ramadhan, berdasarkan

keterangan dari tiap warga bahwa murid-murid tersebut akan

Page 70: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

54

memberikan zakatnya kepada para guru ngaji mereka masing-masing

dengan maksud sebagai bayar jasa karena mereka telah mendidik

mereka. Hal ini adalah sebuah tradisi karena hal ini sudah melekat dalam

jiwa dan benak mayoritas masyarakat muslim di Dusun Tukang. Bahkan

ketika penulis bertanya kepada salah satu warga, beliau mengatakan

bahwa hal tersebut sudah berlangsung sejak mbah buyut, masyarakat

beranggapan bahwa memberikan zakat kepada guru ngaji itu adalah

sebuah keharusan bagi muridnya (wawancara Ibu bi‟ah 18 Juli 2016

18.30 WIB).

Berdasarkan hasil wawancara Munjiatun, setiap tahun beliau

menerima zakat fitrah dari murid-muridnya baik yang masih aktif

mengikuti proses pengajian maupun yang sudah lulus (wawancara Ibu

Munjiatun 15 Juli 2016).

Jumlah yang menerima zakat fitrah guru ngaji ada 6, Imam

masjid ada 6, muazdin ada 6, khotib ada 6. Jadi ada 24 yang mendapat

bagian zakat fitrah.

3. Amil

Pelaksanaan zakat fitrah di dusun Tukang dilaksanakan

dengan beberapa cara yang salah satunya adalah melalui panitia zakat

(Amil). Amil didusun Tukang adalah sebuah kelompok yang bertugas

mengurus zakat (zakat fitrah).

Page 71: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

55

Panitia zakat (amil) didusun Tukang dipilih oleh modin

setempat atas usulan dari pengurus zakat tingkat kecamatan. Dalam

masalah ini modin memilih seorang ketua saja yang dianggap mampu

dan tahu dalam penanganan zakat fitrah, seterusnya anggota lain

dipilih oleh oleh ketua yang dipilih tersebut. Panitia ini terdiri dari

beberapa orang diantaranya adalah ketua, sekretaris, bendahara dan

pelaksana (anggota) (wawancara Bapak Imron 10 Juli 2016).

Sususnan Panitia zakat fitrah didusun Tukang Kec Pabelan,

Kab. Semarang diambil dari mereka yang telah lulusan pondok

pesantren dan minimal ijazah Tsanawiyah yang tersusun sebagai

berikut: sebagai Penasehat dan Penanggung Jawab: Bpk KH Kasrun

Ismail dan Kiai Abdur Rohman, Ketua: Darusi Ahmad, Wakil: Imron

Al-faruq, Sekretaris: Sakroni, Bendahara: Sutrisno (wawancara Bpk

Imron10 Juli201609.00).

Panitia-panitia tersebut mempunyai beberapa tugas antara

lainmemberikanpengarahan,mengumumkan, menerima (menampung)

zakat, mengelola dan membagikan zakat fitrah.

4. Pengelolaan Zakat

Fitrah

Dalam pelaksanaan zakat fitrah ini panitia (amil) tidak

memungut zakat kepada muzzaki tetapi hanya mengumumkan,

Page 72: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

56

menerima dan menampung, serta membagikan hasil zakat dari

muzzaki yang membayar zakatnya melalui panitia (amil) zakat.

a. Penerimaan

Dalam penerimaan zakat fitrah di dusun Tukang, panitia lebih

dahulu memberikan pengumumkan atau pengarahan kepada

masyarakat agar dalam pelaksanaan zakat fitrah sedapat

mungkin disampaikan melalui panitia minimal tiap kepala

keluarga satu bagian (wawancara Bapak Zakariya, 6 Juli 2016

20.00). Pada hari pelaksanaan zakat fitrah, menerima zakat dari

para muzzaki dengan bertempat di Masjid sebagai pusat

peribadahan masyarakat Dusun Tukang yang letaknya setrategis

yaitu berada di tengah-tengah desa.

b. Pendistribusian

Pelaksanaan zakat fitrah diDusun Tukang Kec Pabelan pada

dasarnya sama dengan yang dilakukan di tempat-tempat lain,

yaitu dengan menyerahkan bahan makanan (beras) sebanyak 2,5

kg. Pengeluaran zakat fitrah ini dilakukan pada malam hari raya

Idul Fitri atau pada malam akhir bulan dari bulan puasa

Ramadhan.

Namun diDusun Tukang ada yang masih kurang dari 2,5 kg,

berdasarkan survai dan wawancara Darusi, beliau selalu

mengecap bahwa si A ini selalu kurang dari 2,5 kg,yang terdiri

dari 2 orang dengan jumlah zakat 5 kg atau 6 liter lebih 2 gelas,

Page 73: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

57

beliau juga menambahkan bahwa si A ini orang yang kurang

mampu dan usia si A tersebut sudah lanjut usia. (wawancara

Bapak Darusi, 6 Juli 2016 18.30).

Untuk mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan zakat fitrah

di dusun Tukang Kec. Pabelan, penulis melakukan berbagai penelitian

antara lain dengan metode observasi dan wawancara (interview).

Melalui metode observasi penulis dapat melihat langsung bagaiman

proses/pelaksanaan zakat fitrah di Dusun Tukang Kec. Pabelan. Dan

dengan metode wawancara, penulis dapat mengetahui data-data atau

alasan-alasan dari pihak-pihak yang bersangkutan.

Aturan atau system pemberian zakat fitrah di Dusun Tukang

ada yang diberikan secara langsung kepada fakir miskin, ada yang

diberikan kepada guru ngaji dan ada yang diberikan melalui panitia

zakat fitrah.

1) Pembagian Langsung.

Dalam hal ini para muzzaki memberikan langsung kepada

mustahik yaitu ada yang diberikan kepada fakir miskin dan ada

yang diberikan kepada guru ngaji. Sehingga muzaki berhadapan

langsung oleh mustahik. Cara ini adalah merupakan kebiasaan

turun menurun yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Tukang.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Sulasmi, beliau

mengatakan bahwa beliau lebih memilih memberikan zakat

kepada fakir miskin, karena zakatnya dapat secara langsung

Page 74: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

58

sampai pada yang berhak tanpa melaui perantara. Hal ini yang

selalu dilakukan oleh masyarakat Dusun Tukang sejak lama

sebelum ada panitia. Beliau juga menambahkan, beliau khawatir

kalau panitia ada yang berbuat curang dan tidak sampai ke

mustahik (wawancara Ibu Sulasmi, 12 Juli 2016).

2) Pembagian oleh panitia

Selain diberikan langsung kepada fakir miskin ada juga yang

diberikan langsung kepada guru ngaji, yang kedua diberikan

melalui panitia zakat fitrah yang kemudian nanti dikelola oleh

panitia zakat fitrah.

Kaitanya dengan pendistribusian zakat fitrah oleh panitia, maka

panitia telah mendata orang-orang yang wajib menerima zakat fitrah yaitu

ada 89 KK, dengan ekonominya kurang dan tidakmempunyai lapangan

kerja/pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu para

petani penggarap dan kuli serta para janda dan duda tua yang sudah tidak

mampu bekerja lagi (Data dari Panitia zakat fitrah Dusun Tukang Tahun

2016).

Pendistribusian zakat fitrah diDusun Tukang yang melalui panitia

setiap tahun adalah rata-rata 75 kepala dari wajib zakat fitrah, tahun 2011

sebanyak 70 KK, 2012 sebanyak 80 KK, 2013 sebanyak 73 KK, 2014

sebanyak 76 KK, 2015 sebanyak 72 KK dan 2016 sebanyak 81 KK.

Page 75: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

59

Sedangkan jumlah penduduk Dusun Tukang adalah 155 KK. Dari

panitia mengharapkan minimal setiap KK dapat menyalurkan zakat

fitrahnya kepada panitia satu kepala (wawancara Bpk Sakroni sebagai

panitia, tanggal 6 Juli 2016). Namun jika dibandingkan kenyataan yang ada

sangat jelas bahwa tidakada 30% yang menyalurkan zakat fitrah kepada

panitia.

Bahwa dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan zakat sebagai

potensi umat Islam yang dapat disumbangkan dalam pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya maka diperlukan pengelolaan zakat secara professional

dan tanggung jawab, untuk itu perlu dibentuk dan diterbitkan surat

keputusan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Semarang tentang

pengankatan Unit Pengumpulan Zakat. Namun pada dasarnya di

DusunTukang belum meminta Surat keputusan tersebut. Dalam

permasalahan ini penulis mewawancarai Darusi sebagai Ketua dalam amil

zakat fitrah, beliaumengatakan bahwa belum meminta SK ke Kantor Urusan

Agama karena beliau baru tahu, beliau juga belum tahu dengan adanya

peraturan pemerintah, beliau juga menambahkan bahwa beliau juga tahu

bahwa SK itu penting, akan tetapi tidak adanya waktu karena beliau orang

sibuk dan sudah dekat waktu pada hari raya Idul Fitri (wawancara Bapak

Darusi, 6Juli 2016 18.30).

Sebagaimana Peraturan Pemerinah Republik Indonesia dalam Pasal

66 ayat 1 menyebutkan “Dalam hal disuatu komunitas dan wilayah tertentu

belum terjangkau oleh BAZNAS dan LAZ, kegiatan Pengelolaan Zakat

Page 76: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

60

dapat dilakukan oleh perkumpuan orang, perseorangan tokoh umat Islam

(alimulama), atau pengurus / takmir masjid / musholla sebagai amil zakat”.

Kemudian dilanjutkan pasal 2 yaitu “Kegiatan Pengelolaan Zakat oleh amil

zakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan memberi

tahukan secara tertulis kepada kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan.

C. Pendapat

Ulama di DusunTukang Kec. Pabelan Kab. Semarang

Mengenai permasalahan zakat fitrah yang terjadi di Dusun Tukang,

pendapat ulama Dusun Tukang sama, hanya saja alasannya yang berbeda.

Sebagaimana yang dikutip berikut adalah pendapat:

Menurut pendapat Bapak Darusi Ahmad, mengenai permasalahan

zakat fitrah yang diberikan kepada guru ngaji itu diperbolehkan. Menurut

beliau, guru ngaji adalah bagian dari sabilillah dan guru ngaji berhak

menerima bagian zakat fitrah sekalipun guru ngaji adalah orang kaya.

Beliau juga menembahkan, bahwa guru ngaji lebih tahu cara pengelolaan

zakat.

Mengenai belum adanya SK, panitia zakat tetap sah, karena itu

sudah menjadi panitia sudah turun temurun dari beberapa generasi

(wawancara Bapak Darus, 10 Agustus 2016).

Menurut Bapak KH. Ismail Nuryanto, bahwasanya untuk

membayar zakat lebih baik lewat amil atau panitia, agar dapat terorganisir

dengan baik, sesuai syarat dan rukun yang ada, karena menurut beliau

Page 77: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

61

seorang panitia zakat harus benar-benar tahu tentang hukum zakat, beliau

juga menambahkan agar tidak salah pilihan delapan maka harus liwat amil

atau panitia zakat.

Mengenai permasalahan bagian yang diberikan kepada guru ngaji,

beliau berpendapat bahwa itu diperbolehkan tetapi ketika guru ngaji adalah

orang yang kaya, lebih baik diberikan fakir miskin.

Kemudian beliau juga berpendapat mengenai panitia belum

meminta SK ke KUA, menurut beliau sah-sah saja karena panitia ini juga

dibentuk oleh ulil amri Dusun Tukang (wawancara Bapak Ismail, 10

Agustus 2016).

Menurut Bapak Amir Subadi, M.Ag, menurut beliau memberikan

langsung kepada fakir miskin itu lebih baik dari pada liwat amil karena

menurut beliau yang lebih tahu siapa yang menurut beliau pantes diberi

zakat fitrah. Mengenai panitia yang belum meminta SK itu juga sah-sah saja

karena yang menjadi amil itu orang-orang pilihan yang lebih tahu dan lebih

paham tentang zakat di Dusun Tukang (wawancara Bapak Amir, 10 Agustus

2016).

Page 78: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

62

BAB IV

PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH

DI DUSUN TUKANG KEC. PABELAN

KAB. SEMARANG TAHUN 2016

A. Zakat Fitrah di Dusun Tukang

1. Muzaki

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa zakat fitrah adalah

kewajiban yang bersifat umum pada setiap kepala atau pribadi dari

kaum muslimin, dengan tidak membedakan antara orang merdeka

dengan hamba sahaya, antara laki-laki atau perempuan, antara kecil

atau orang dewasa sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

زكاة الفطر من : عن ا ن ع ر قال ف رض رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم رمضان على الناس صاعا من تر او صاعا من ش ي على احلر او عب

: و يف البخاري (رواه البخاري و م لم)ذكر او أن ثى من ال ل وم وكان طون ق بل الفطر ي و او Artinya : “Dari Ibnu Umar Ra ia berkata, Rasulullah SAW

mewajibkan zakat fitrah (terbuka) bulan Ramadan sebanyak 1 sa‟ (3,1

liter) kurma atau gandum atas tiap-tiap orang muslim merdeka atau

hamba, laki-laki atau perempuan (Muttafaqun „alaih)”. Dalam hadits

Bukhari disebutkan : Mereka membayar fitrah itu sehari atau dua

hari sebelum hari raya”

Hadist tersebut menunjukan bahwa zakat fitrah merupakan

kewajiban setiap orang Islam tanpa membedakan orang merdeka atau

budak, karena dalam zakat fitrah seorang budak (pembantu) adalah

Page 79: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

63

menjadi tanggungan majikanya yang harus membayar fitrahnya.

Sebagaimana pendapat Jumhur berpegang hadis:

Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Rasulullah sw.

memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fithrah untuk anak kecil,

orang dewasa, orang merdeka dan hamba sahaya dari orang yang

kamu sediakan makanan mereka (tanggunganmu). Menurut Ibnu

Hamz, yang berpendapat bahwa bayi dalam kandungan juga wajib

dizakati dengan beralasan hadis:

زكاة : عن عب اللها ن ع ر قال ف رض رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم الفطر من رمضان على الناس صاعا من تر او صاعا من ش ي على احلر

(رواه البخاري و م لم)او عب ذكر او أن ثى من ال ل Artinya : “Dari Ibnu Umar Ra ia berkata, Rasulullah SAW

mewajibkan zakat fitrah (terbuka) bulan Ramadan sebanyak 1 sa‟ kurma

atau gandum atas tiap-tiap orang muslim merdeka atau hamba, laki-laki

atau perempuan (Muttafaqun „alaih)”

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa “Apabila janin dalam perut

ibunya telah sempurna berumur seratus dua puluh hari sebelum terbitnya

fajar malam hari raya Idul-fitri, maka wajib dikeluarkan zakat fitrah bagi

dirinya, bahwa pada waktu itu telah ditiupkan ruh padanya. Sedang janin

sudah termasuk “anak kecil”, karenanya wajib dikeluarkan zakat fitrah bagi

dirinya. Ibnu Hamz meriwayatkan bahwa Usman bin Affan telah

mengeluarkan sedekah fitrah untuk anak kecil, orang dewasa dan anak yang

masih didalam kandungan. Kemudian alasan tersebut ditentang karena

riwayat dari usman r.a tidak berasan karena munqati‟ (Qardawi, 1973:930).

Page 80: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

64

Asy-Syaukani menyatakan, bahwa Ibnu Mundzir

mengemukakan adanya ijma‟ yang tidak mewajibkan zakat fitrah bagi

anak yang masih dalam kandungan (Qardawi, 1973:931).

Dari penjelasan diatas penulis cenderung pada pendapat

jumhur dan jika dikaitkan dengan muzzaki yang ada di dusun Tukang,

seluruh penduduk dusun Tukang baik besar maupun kecil, laki-laki

atau perempuan yang mempuyai kelebihan bahan makanan di hari itu.

Menurut penulis para muzzaki di dusun Tukang sudah selayaknya

mengeluarkan zakat fitrah seperti yang dikehendaki oleh syara‟, yaitu

membayar zakat fitrah pada hari raya Idul Fitri dengan memberikan

2,5 kg kepada orang-orang yang berhak menerima zakat.

2. Mustahik

Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al Taubah, yang

dijelaskan bahwa mustahik zakat ada delapan golongan antara lain:

orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para

muallaf yang di bujuk hatinya, memerdekakan budak, orang-orang

yang berhutang untuk jalan Allah, sabilillah dan orang yang dalam

perjalanan.

Sebagai konsekuensi logisnya sangat jelas bahwa yang

berhak menerima zakat adalah sebagaimana yang telah tercantum

dalam Al-Qur‟an surat al-Taubah ayat 60 yang tersebut diatas, maka

dengan demikian para panitia zakat ataupun muzzaki tidak dibenarkan

Page 81: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

65

membagi zakat menurut kehendaknya sendiri tanpa memperhatikan

dasar hukum tersebut.

Dalam masalah ini Yusuf Qardawi berpendapat bahwa zakat

ditunaikan untuk merealisasikan tujuan-tujuan tertentu yang

berhubungan dengan kehidupan pribadi, masyarakat dan kemanusiaan.

Karenanya tidak dibenarkan bagi sembarangan orang yang bukan

mustahiknya mengambil zakat. Begitu pula tidak dibenarkan bagi

muzaki dan panitia zakat memberikan zakat sekehendak hatinya tanpa

tepat sasaran (Qardawi, 1973:673).

Dalam hal ini ada beberapa pendapat yang berbeda yaitu

perdapat pertama Pendapat yang mewajibkan dibagikanya pada asnaf

yang delapan, dengan rata.Ini adalah pendapat yang masyhur dari

golongan Syafi‟i. Kedua pendapat yang memperkenankan

membagikanya kepada asnaf yang delapan dan mengkhususkanya

kepada golongan fakir.Ini adalah pendapat jumhur, karena zakat fitrah

adalah zakat juga, sehingga masuk pada keumuman ayat 60 dari surat

al-Baqarah. Ketiga pendapat ini mewajibkan mengkhususkan kepada

orang-orang fakir saja. Ini adalah pendapat golongan Maliki (Qardawi,

1973:965).

Sekiranya kita dapat berpegang pada pendapat jumhur yang

memperbolehkan pembagian zakat fitrah kepada asnaf yang delapan

dengan lebih mengutamakan kepada golongan fakir.

Page 82: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

66

Kaitannya dengan ketentuan tersebut, para mustahik yang ada

di dusun Tukang pada dasarnya yaitu para fakir, miskin, guru ngaji

dan panitia zakat. Mereka adalah beberapa golongan yang biasa

menerima zakat fitrah di dusun Tukang. Ketiga golongan tersebut

menurut syara‟ adalah merupakan golongan yang berhak menerima

zakat termasuk juga guru ngaji.

Dalam hal ini guru ngaji dapat dikatagorikan sebagai

sabilillah yang berhak menerima zakat fitrah karena pekerja

merekaadalah untuk kemaslahatan umat. Seperti yang dikatakan para

ulama dahulu maupun sekarang, ada yang meluaskan arti sabilillah,

tidak hanya khusus pada jihad dan yang berhubungan denganya, akan

tetapi ditafsirkannya pada semua hal yang mencakup kemaslahatan,

takarrub danperbuatan-perbuatan baik, sesuai dengan penerapan asal

dari kalimat tersebut. (Qardawi,1973:619).

Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Imam Ar-Razi

dalam tafsirnya, bahwa dhohir lafadzdalam firman Allah ``wa

sabilillah`` tidak wajib mengkhususkan artinya pada orang yang

berperang saja. Kemudian ia berkata: Maka terhadap arti ini, Imam

Qaffal mengutip dalam tafsirnya dari sebagian fuqaha, bahwa mereka

itu memperkenankan menyerahkan zakat fitrah pada semua bentuk

kebijakan, karena sesungguhnya firman Allah Wa sabilillah bersifat

umum, meliputi semuanya.

Page 83: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

67

Pada dasarnya arti dari Sabilillah adalah perang, namun

apabila kita melihat berdasarkan fakta sekarang ini, bahwa perang

yang terjadi tidaklah setiap negara (tempat) dan waktu ada perang.

Dengan demikian apakah bagian sabilillah harus tetap diberikan untuk

dana perang sedangkan hal tersebut sekarang sudah tidak ada, sedang

masih banyak bidang atau sektor yang lain yang harus meminta zakat.

Dengan melihat pemahaman tersebut diatas, perkembangan

pemikiran tentang konsep sabilillah dan pemberikan pemahaman

barunya dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya

dan masyarakat dusun Tukang pada khususnya yang memberikan

zakat fitrah kepada guru ngaji. Hal ini disebabkan setiap perubahan

masa dan tempat menghendaki kemaslahatan yang sesuai dengan

keadaan masa itu dan ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap

pertumbuhan suatu hukum. Sebagaiman kadah fiqhiyah:

“tidak diingkari perubahan hukum disebaban perubahan

zaman dan tempat.”

Dan juga kaidah yang lain:

ت غي ر الفت وى واختالف ها ب ب ت غي الزمن والمكن والحوال والن ياا وال وائ

"Fatwa berubah dan berbeda sesuai dengan perubahan

zaman, tempat keadaan, niat, dan adat kebisaaan"

Kaidah di atas dapat dipahami bahwa suatu hukum yang ada

pada masa lampau didasarkan atas kemaslahatannya yang berubah

maka hukumnya pun harus mengikuti pula. Demikian untuk masa

Page 84: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

68

mendatang, apabila kemaslahatanya berubah maka berubah pula

hukum yang didasarkan kepadanya.

Dengan demkian dapat ditegaskan bahwa pemberian zakat

fitrah kepada guru ngaji dapat dibenarkan karena mereka termasuk

katagori sabilillah yang berhak menerima zakat, dan sabilillah dapat

diartikan segala macam kemaslahatan umum dan mendidik serta

mengajak manusia untuk menjalankan dan menjaga agama Allah

adalah termasuk kemaslahatan umum demi tegaknya agama Islam.

Dan halini sudah menjadi adat kebiasaan masyarakat dusun Tukang.

3. Amil

Amil adalah badan atau orang yang menengani atau

mengurus masalah zakat. Panitia zakat harus dipilih oleh penguasa

yang dalam hal ni dusun Tukang dipegang oleh moden. Mereka inilah

yang bertugas mengumpulkan zakat fitrah yang telah ditugaskan oleh

pemerintah atau pemimpin dalam masyarakat.

Pengumpulan atau pengelolaan zakat fitri, mereka

berhakmendapat gaji dari dana zakat fitrahnya terkumpul

tersebut.Tanpa melihat kondisi keuangan atau kekayaan mereka yang

terlibat dalam pengelolaan dana zakat fitrah tersebut. Sebagaimana

yang diriwayatkan oleh Abu Daud:

Page 85: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

69

ل : عن أب س ي اخل ري رضي اهلل عنو أن صلى اللو عليو وسلم قال ها أو لغار تل الص ق لغن ل خل لغاز يف سبيل اللو أو ل امل علي

ق على أو لرجل اشت راىا بالو أو لرجل كان لو جار م ك ف تص (ح ن صحيح أ و داود)ال ك فأى اىا ال ك للغن

Sesuai dengan sabda Nabi saw dari Abu Said Al-Khudri ra : ”

Sedekah itu tidak halal zakat diberikan kepada orang kaya kecuali lima

sebab, orang yang berperang di jalan Allah, atau pengurus sedekah atau

orang yang berhutang atau orang yang membeli sedekah dengan hartanya,

atau orang kaya yang mendapat hadiah dari orang miskin dari hasil

sedekah”.

Menurut Yusuf Qardawi, dalam buku Hukum Zakat

dijelaskan beberapa syarat amil zakat antara lain (Qardawi, 1973:551):

a. Hendaklah petugas seorang muslim, karena zakat itu urusan kaum

muslimin, maka Islam menjadi syarat bagi segala urusan

mereka. Ibnu Qudamah berkata: Setiap pekerjaan yang

memerlukan syarat amanah (kejujuran) hendaknya disyaratkan

Islam bagi pelakunya seperti menjadi saksi.

b. Hendaknya petugas zakat itu seorang mukallaf, yaitu orang dewasa

yang sehat akal fikiranya.

c. Petugas zakat itu hendaknya orang jujur, karena ia diamanati harta

kaum muslim.

d. Memahami hukum-hukum zakat. Sebab bila ia tidakmengetahui

hukum zakat, berarti ia bukan orang yang cukup baik untuk

mengemban tugas yang dibebankan kapadanya dan

Page 86: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

70

memungkinkan untuk melakukan banyak kesalahan dalam

tugasnya.

e. Kemampuan untuk melaksanakan tugas. Petugas zakat hendaklah

memenuhi syarat untuk dapat melaksanakan tugasnya, dan

sanggup memikul tugas itu. Kejujuran saja belum mencukupi

bila tidak disertaikekuatan dan kemampuan untuk bekerja.

f. Sebagaian ulama melarang kerabat NAbi Muhammad SAW untuk

menjadi amil zakat.

g. Amil zakat disyaratkan laki-laki. Tetap hal ini nampaknya tidak

menutup kemungkinan wanita untuk menjadi amil zakat selagi

tugasnya itu sesuai dengan fitrahnya sebagai wanita.

h. Sebagian ulama mensyaratkan amil itu orang merdeka bukan

seorang hamba. Namun ada hadis yang menyatakan budak

juga dapat diangkat sebagai amil zakat.

Adapun tugas dari amil zakat secara garis besar adalah

sebagai berikut (Mufraini, 2006:188): Pertama melakukan pendataan

muzzaki dan mustahik, melalukan pembinaan, menagih,

mengumpulkan, danmenerima zakat, mendoakan muzzaki saat

menyerahkan zakat kemudian menyusun pelenggaraan sistem

administrasi dan manajerial dana zakat yang terkumpul tersebut.

Kedua, memanfaatkan data terkumpul mengenai peta mustahik dan

muzzaki zakat, memeratakan jumlah kebutuhanya, dan menentukan

kiat distribusinya.

Page 87: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

71

4. Pendistribusian zakat

Seperti yang telah djelaskan pada bab terdahulu bahwa

pendistrbusian zakat fitrah di dusun Tukangada dua cara yaitu

diberikan langsung kepada mustahik dan diberikan melalui panitia.

Bahwasannya tidak ada perbedaan dalam pembagian zakat fitrah

dengan pembagian zakat mal sebagaimana yang dikatakan Asy-

Syaukani: Membagi zakat fitrah sama dengan membagi zakat

mal,karena fitrah, Nabi namakan zakat juga.

Potensi yang benar yang melekat pada zakat fitrah, harus

betul-betul dikelola secara maksimal.Muzaki dapat menyalurkan

langsung kepada fakir miskin dilingkungan terdekatnya tanpa harus

melalui pantia atau amil.Dengan penyaluran secara langsung,

penerima langsung dapat mengetahui siapa yang membayarnya,

muzzaki juga dapat mengontrol sampainya zakat fitrah sesuai dengan

sasaran.

B. Analisa Menurut Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan

negara hukum.Ini berarti bahwa segala sesuatu dinegara ini diatur didalam

Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah. Demikan juga dalam

pelaksanaan zakat. Di Indonesia terdapat UU dan PP yang secara khusus

mengatur permasalah zakat.

Page 88: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

72

Dalam UU no 23 tahun 2011 pasal 6 menyebutkan “ BAZNAS

merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat

secara nasional”. Selanjutnya dalam pasal 17 menyebutkan “Untuk

membantu BAZNAS dalam melaksanakan pengumpulkan, pendistribusian

dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk LAZ”. Lembaga

pengelola zakat itu adalah secara nasional BAZNAS dan dibantu oleh LAZ.

Dengan demikian, masyarakat yang bukan termasuk anggota

BAZNAS dan LAZ tidak boleh melakukan sebagai amil zakat termasuk

juga takmir masjid yang ada di Dusun Tukang khususnya dan di Dusun-

dusun lainya. Tapi pada kenyataanya di Indonsia masih banyak yang

menjadi amil zakat itu takmir masjid.Bagi takmir yang melakukan sebagai

amil zakat tersebut akan dikenai pasal 38.

Dalam Undang-undangPasal 38 menyebutkan: “Setiap orang

dilarang dengan sengaja bertindak selaku Amil zakat tanpa melakukan

pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat tanpa izin pejabat

yang berwenang”. Dan barang siapa yang melakukan sebagaimana pasal

tersebut diatas akan dikenai sanksi pidana sebagaimana pasal 41.

Undang-undang pasal 41 “Setiap orang yang dengan sengaja dan

melawan hukum melanggar ketentuan sebagaiman dimaksud dalam Pasal 38

dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun ata pidana denda

paling banyak Rp 50.000.000.00.

Agar tidak terkena pasal 41, maka orang yang menjadi pengelola

zakat juga harus menggunakan Peraturan Pemerintah pasal 66 ayat 1

Page 89: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

73

menyebutkan, “Dalam hal suatu komunitas dan wilayah tertentu belum

terjangkau oleh BAZNAS dan LAZ, kegiatan pengelolaan zakat dapat

dilakukan oleh perkumpulan orang, perseorangan tokoh umat Islam (alim

ulama), pengurus takmir masjid atau musola sebagai amil zakat.” Kemudian

dilanjutkan Pasal 2 berbunyi “Kegiatan pengelola zakat oleh amil zakat

sebagaimana dimaksud ayat 1 dilakukan dengan memberitahukan secara

tertulis kepada kepala Kantor Urusan Agama kecamatan.”

Dengan adanya Pasal tersebut, untuk itu takmir masjid yang

menjadi amil zakat harus mendapat izin dan SK tertulis dari KUA, agar

tidak terjerat dalam sanksi pidana yang telah ditentukan.

Hal ini serupa juga disampaikan oleh beberapa Imam, sebagaimana

menurut Imam as-Syaukani, mengatakan:

ث هم اإلما لتحصيل الزكاة ها أي ال اة والباة الذ ن ب وال امل علي ها ق طا فإن هم تحقون من

Amil adalah orang yang diangkat menjadi wali dan memunggut

zakat, yang diutus oleh Imam/Khalifah (kepala negara) untuk

mengumpulkan zakat. Mereka berhak mendapatkan bagian dari zakat

itu.

Kemudian menurut Imam as-sarkhasi, dari mazdhab Hanafi

menyatakan: ها وىم الذ ن ت لهم اإلما على جع الص قاا وال امل علي

و طيهم ا ون كفا ت هم وكفا أعواام ول ق ر ذل الث ن Amil adalah orang yang diangkat oleh Imam/Khalifah menjadi

pekerja untuk mengumpulkan sedekah (zakat). Mereka diberi dari apa

yang mereka kumpulkan sekadar untuk kecukupan mereka dan

kecukupan para pembantu mereka. Besarnya tidak diukur dengan harga

(upah).

Page 90: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

74

Sayid Sabiq mengatakan: Amil zakat orang-orang yang diangkat

oleh penguasa atau wakil penguasa untuk bekerja mengumpulkan zakat dari

orang-orang kaya (Sabiq, 1987:110).

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad bin Sholeh Al- Utsmaini:

Amil zakat adalah orang-orang yang diangkat oleh penguasa untuk

membagikan zakat dari orang-orang yang berkewajiban untuk

menunaikanya lalu menjaga dan mendistribusikannya.

Berdasarkan pendapat para fuqoha dari dua mazdhab diatas, dapat

disimpulkan, bahwa Amil zakat adalah orang\wali yang diangkat oleh

Imam/kholifah (kepala negara) untuk memungut zakat dari para muzzaki,

dan pendistribusianya kepada mustahik. Hal tersebut diatas bahwa syarat

agar bisa disebut sebagai amil zakat adalah diangkat dan diberi otoritas oleh

penguasa muslim untuk mengambil zakat dan mendistribusikannya

sehinggapanitia-panitia zakat yang ada diberbagai masjid serta orang-orang

yang mengangkat dirinya sebagai amil zakat bukanlah amil secara syar`i.

Jadi amil zakat adalah orang yang ditunjuk oleh para ulil amri

dinegara Islam atau mendapatkan izin atau mereka dipilih oleh lembaga

yang diakui dari pemerintah atau organisasi-organisasiIslam untuk

mengurusizakat, mengumpulkan membagikan dan hal-hal yang

diberkaitanya dengan zakat.

Sedangkan yang ada di Dusun Tukang belum mencari/meminta SK

dari Kantor Urusan Agama. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti salah

Page 91: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

75

satunya belum mengetahui dengan adanya Undang-Undang dan Peraturan

Pemerintah.

Oleh sebab itu, perlu adanya pemahaman kepada panitia amil

mengenai pembuatan SK yang benar menurut UU dan PP, sehingga tidak

terjadi kekeliruan dalam proses zakat fitrah yang dilaksanakan oleh panitia

amil zakat fitrah di dusun Tukang Kec. Pabelan Kab. Semarang.

Page 92: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam melakukan pembahasan mengenai pelaksanaan zakat fitrah

di Dusun Tukang ada beberapa hal yang di tulis sebagai kesimpulan:

1. Pengelolaan zakat fitrah di Dusun Tukang dilakukan oleh takmir

masjid, pengumpulan zakat fitrah dilaksanakan setelah

terbenamnya matahari akhir dari bulan Ramadhan, 2-1 hari

sebelum zakat fitrah di kumpulkan, panitia memberi tahu tentang

pengumpulan zakat tersebut. Kemudian didistribusikan oleh takmir

masjid selaku amil kepada masyarakat sesuai aturan syariah.

2. Berdasarkan Pasal 38 Undang-undang no 23 tahun 2011, bahwa

“Setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil zakat

melakukan pengumpulan, pendistribusian atau pendayagunaan

zakat tanpa izin pejabat yang berwenang‟‟. Apa yang dilakukan

oleh takmir masjid di dusun Tukang bisa saja menjadi pelanggaran

atas pasal 38 yang akan dikenakan sanki denda lima puluh

juta/pidana kurungan paling lama 1 tahun sesuai pasal 41. Agar

tidak terkena sanksi seharusnya takmir membuat laporan tertulis

kepada Kantor Urusan Agama sesuai pasal 66 PP no 14 tahun 2014

Page 93: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

77

tentang Pengelolaan zakat. Ini belum dilakukan oleh takmir di

dusun Tukang.

B. Saran-Saran

Dengan melihat pelaksanaan dan pengelolaan zakat fitrah yang

terjadi di Dusun Tukang, kiranya penulis dapat memberikan sarana-sarana

sebagai berikut:

1. Perlu adanya sosialisasi lebih jauh tentang Undang-undang

Pengelolaan Zakat.

2. Bagi takmir-takmir masjid agar tidak terkena pidana dan

denda, sebaiknya membuat bukti tertulis kepada KUA.

C. Penutup

Tidak ada ungkapan lain yang pantas untuk mengahiri kata-kata

dalam penulisan skripsi ini, kecuali panjatan puji syukur kehadirat Allah

SWT, atas karunia, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan segala keterbatasan penulis.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

meskipun penulis telah berusaha mencurahkan segenap kemampuan tenaga

dan pikiran. Oleh karena itu demi kesempurnaan, peneliti sangat berharap

kritik dan saran dari pembaca sekalian.

Page 94: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

78

Sebagai akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi para pembaca yang

budiman. Dan semoga kita masih senantiasa bersama ridho-Nya. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur`an dan terjemahnya. Jakarta

Al-Buhkari,Imam.Shahih al-Bukhari. Bairut: Dar al-Kitabarabi.

Abidin, Slamet. & Moh. Suyono. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: CV.

PustakaSetia.

Ali, Mohammad Daud. 1988. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. Cet.1

Jakarta: Penertiban Universitas Indonesia.

Al-Zuhayly, Wahbah,1995. Zakat kajian berbagai mazhab. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Andiko, Toha. 2011. Ilmu Qawaid Fiqhiyyah, panduan praktis dalam merespon

problematika Hukum Islam Kontemporer, cet I, Jogja.

Azam, Abdul Aziz Muhammad. 2010. Fiqh Ibadah. Jakarta: BumiAksara.

Dahlan, Abdul Aziz. 2001. Ensiklopedi Hukum Islam Jilid 6,Jakarta: Icthuar Baru

Van Hoeven.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Djarajat, Zakiyah.1995. IlmuFiqhJilid 1. Jakarta: Dana BaktiWakaf.

Djamaludin Ahmad Al Buni, 1981, Problematika Harta dan Zakat.

Institut Agama Islam Negeri Raden Intan. 1990. Pengelolaan Zakat Mal Bagian

Fakir Miskin. Lampung.

Hafidudin, Didin, 2002. Zakat dalam perekonomian Modern. Editor. Irwan

kelana. Cet 1 Jakarta: Gema Insani Prres.

Page 95: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

79

Jakfar, Muhammad, 2007. Tuntunan Praktis Ibadah Zakat, Puasadan Haji.

Jakarta: Kalam Mula.

Juhri, M. Syarifudin. 2011. Ulama dan Guru Ngaji sebagai prioritas utama

penerima zakat fitrah (studi kasus di Desa Bendongarap Kec. Klirong

Kab. Kebumen.Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum. UIN Kalijaga. Jogja.

Kamdi, Nur. 2006. Pengelolaan Zakat Fitrah di Desa Mojokerto Kec, Kragan

Kab. Rembang.Skripsi Fakultas Syariah IAIN Walisongo. Semarang.

Madani, El. 2013. Fiqh Zakat Lengkap. Yogyakarta: Diva Prees.

Mu‟iz, Fahrur. 2011. Zakat: Panduan Mudah, lengkap dan praktis. Solo: Tinta

Medina.

Mufraini, Arif Muhammad. 2006. Akutansi dan Manajemen zakat:

Mengomunikasikan Kesadaran Dan Mebangun Jaringan. Jakarta: Pusat

Grafika.

Mustafidah, Ayyuaini. 2013. Pelaksanaan Zakat Pertanian Perspektif Umat dan

Elit Lokal (studi kasus Desa Baratwetan Kec, Gradeg Kab.

Mojokerto.Skripsi.Fakultas Syariah dan Hukum. UIN Sunan Kalijaga,

Jogja.

Nasution, Lahmudin.1995. Fiqh 1, IAIN SunanAmpel Surabaya.

Qardawi, Yusuf. 1973. Hukum Zakat. Terjemahan oleh Didin hafiduddin &

Hasanuddin. 1991. Jakarta: PT PustakaLiteraAntarNusa.

Riadi, Salamet. 2008. Pelaksanaan Zakat Kopi Prespektif Hukum Islam (studi

kasus Desa Tanjung Jati Kec, Warkuk Ranai Selatan Kab, Oku Selatan

Sumatra Selatan). Skripsi. Fakultas Syariah. UIN Sunan Kali jaga. Jogja.

Sabiq, Sayyid. 1978. Fikih Sunnah 3. Terjemahan oleh Muhyuddin Syaf.

Bandung: Alma‟arif.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan

Zakat.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Zakat.

INTERNET

Assagaff, Hasan Husen. 2012. Siapa berhak dan haram menerima zakat.

(Online),(https://hasansaggaf.wordpress.com/2012/03/05/siapa-

berhak-dan-haram-menerima-zakat/, diakses 20 Juli 2016).

Page 96: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

80

Chann. Septi Wulan Sari.2013. Amil Zakat dalam pandangan Islam.

(Online),(http://dolphinsepty9.blogspot.com/2013/10/amil-zakat-

dalam-pandangan-islam.html, diakses 20 Juli 2016).

https://id.wikipedia.org/wiki/Zakat_Fitrah : Zakat fitrah.

http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/panduan-zakat-15-salah-paham-dengan-

amil-zakat.html : Fiqh dan Muamalah.

Page 97: PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DI DUSUN TUKANG KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1062/1/cholidatul.chodriah.21412026.pdf · Dusun Tukang sudah sesuai Undang-undang no 23 tahun

81

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Cholidatul Chodriah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tanggal lahir : Kab. Semarang, 06 Agustus 1993

Kontak Person : 085712227501

Alamat Asal : Dusun Tukang, Desa Tukang, Rt 1 Rw II, Kec

Pabelan Kab Semarang, Kodya Salatiga, Jawa

Tengah

Nama Ayah : Jumanto

Nama Ibu : Munjiatun

Alamat : Dusun Tukang, Desa Tukang, Rt 1 Rw II, Kec

Pabelan Kab Semarang, Kodya Salatiga, Jawa

Tengah

Riwayat Pendidikan

1. SD N TUKANG O2 LULUS 2005

2. MTS N 1 PACITAN LULUS 2009

3. MTS ALTARMASI PACITAN LULUS 2009

4. MA MU‟ADALAH PACITAN LULUS 2012

5. IAIN SALATIGA LULUS 2016

Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat yang sebenar-benarnya.

Salatiga, 15 September 2016

Cholidatul Chodriah

21412026