pengaruh umur induk terhadap fertilitas, daya … · puyuh yang baru menetas dari telur disebut(day...

45
PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS DAN BERAT TETAS TELUR BURUNG PUYUH Oleh : SYAHRIL HAMZAH I111 10 102 PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK JURUSAN PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017 SKRIPSI

Upload: lenga

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS

DAN BERAT TETAS TELUR BURUNG PUYUH

Oleh :

SYAHRIL HAMZAH

I111 10 102

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK

JURUSAN PRODUKSI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

SKRIPSI

Page 2: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

ii

PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS

DAN BERAT TETAS TELUR BURUNG PUYUH

SKRIPSI

Oleh:

SYAHRIL HAMZAH

I111 10 102

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK

JURUSAN PRODUKSI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Syahril Hamzah

NIM : I 111 10 102

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi, terutama dalam Bab

Hasil dan Pembahasan tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan

atau dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat dipergunakan

sepenuhnya.

Makassar, Agustus 2017

TTD

Syahril Hamzah

Page 4: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

iv

Page 5: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

v

ABSTRAK

SYAHRIL HAMZAH (I11110102). Pengaruh Umur Induk Terhadap Fertilitas,

Daya Tetas dan Berat Tetas Telur Burung Puyuh. Dibimbing oleh Wempie

Pakiding sebagai Pembimbing Utama dan Muhammad Yusuf sebagai

Pembimbing Anggota

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur induk terhadap

tingkat fertilitas, daya tetas, dan berat tetas telur burung puyuh. Penelitian ini

menggunakan telur burung puyuh sebanyak 216 butir dibagi menjadi tiga

kelompok umur dan tiga mesin tetas yang sebelumnya sudah di setting dengan

suhu 1000F. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan

Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 mesin tetas sebagai

ulangan. Perlakuan umur induk yang diterapkan terdiri atas: U1 = 4 bulan, U2 = 6

bulan and U3 = 8 bulan. Hasil hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa tidak

ada pengaruh nyata antara umur induk terhadap fertilitas, daya tetas, dan berat

tetas telur burung puyuh.

Kata Kunci : Fertilitas, Daya tetas, Berat tetas, Umur induk, Burung puyuh

Page 6: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

vi

ABSTRACT

SYAHRIL HAMZAH (I11110102). Effect of Age of Quail Hen on Fertility,

Hatchability and Haching Weight. Under quidance by Wempie Pakiding as

Supervisor and Muhammad Yusuf as Co-Supervisor.

The aim of the study was to investigate fertility, hatchability, and hatching

weight of quail eggs in different age of quail hen. The experiment used 216 quail

eggs and three incubator machines setting in 100oF of temperature. The

experiment was conducted experimentaly using the basic design of randomized

block design (RAK), with 3 treatments and 3 machines as replication. The

treatments applied were the age of quail hen consisting of U1 = 4 months, U2 = 6

months and U3 = 8 months. The results of this study indicated that the fertility,

hatchability and hatching weight of quail eggs were not affected by age of quail

hen.

Keywords: Fertility, Hatchability, Hatching weight, Age of quail hen.

Page 7: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan

hidayah-Nya sehingga Tugas Akhir / Skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat

waktu. Skripsi dengan judul “pengaruh umur induk terhadap fertilitas, daya tetas

dan berat tetas telur burung puyuh” Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis

hanturkan dengan penuh rasa hormat kepada :

1. Kedua orang tua yang memberikan bantuan dan dukungan bagi penulis

sehingga makalah ini dapat terselesaikan

2. Bapak Dr. Ir. Wempie Pakiding, M.Sc selaku pembimbing utama dan Bapak

Dr. Muhammad Yusuf, S.Pt selaku pembimbing anggota yang telah

mencurahkan perhatian untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

penyusunan makalah ini.

3. Bapak Dr. Muhammad Yusuf, S.Pt selaku Penasehat Akademik yang telah

membantu dan memberikan motivasi kepada penulis.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc selaku Dekan Fakultas

Peternakan, Bapak Wakil Dekan I, II, III dan seluruh Staf Pegawai Fakultas

Peternakan, terima kasih atas segala bantuan kepada penulis selama menjadi

mahasiswa.

Page 8: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

viii

5. Bapak Dr. Muhammad Yusuf, S.Pt selaku Ketua Jurusan Produksi Ternak

beserta seluruh Dosen dan Staf Jurusan Produksi Ternak atas segala bantuan

kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

6. Semua Dosen-Dosen Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin yang telah

memberi ilmunya kepada penulis.

7. Kepada Dinita Nurul jannah SE & Keluarga yang telah mencurahkan

segenap tenaga dan perhatiannya selama ini.

8. Sahabat-sahabat ”LION” Renal coy, Nurmi, Inna, Uci, Lili, Weny, Rahmi,

Cecenk, Ifha, Dhian, Putri, Risna, Linda, Vivi, Maya, Kiki, Evi, Alam,

Aidil, Ryan, Ichwan, Irsan, Dafid, Aldes, Yogi, Farid, Herman, April,

Ibnu, Yafet, Joe, Nawir, Sudirman, Harianto, Rony, Teguh, Lukman,

Jaya, Anto, Haikal, Imam, Fida, abdha, Niar, Wana, Keke, Nana, Evi

fatmala, dan Radinda Dwi Coirunnisa. terima kasih atas segala kebaikan dan

kebersamaan yang kalian berikan selama penulis kuliah di Fakultas Peternakan.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, terima kasih atas

bantunnya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan

dan kesalahan. Penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Makassar, Juni 2017

Syahril Hamzah

Page 9: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................ v

ABSTRACT .............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii

PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4

Tinjauan Umum Burung Puyuh(Coturnix Coturnix Japonica) ........... 4

Pengaruh Umur Induk Terhadap Fertilitas, Daya Tetas,

dan Berat Tetas Burung Puyuh ............................................................ 8

Pelaksanaan Penetasan ......................................................................... 8

Pemilihan Telur Tetas .......................................................................... 8

Penetasan dengan Mesin Tetas ............................................................ 9

Temperatur Mesin Tetas ...................................................................... 9

Pemutaran Telur ................................................................................... 9

Page 10: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

x

Fertilitas ............................................................................................... 10

Daya Tetas ........................................................................................... 11

Berat Tetas ........................................................................................... 11

METODE PENELITIAN ......................................................................... 13

Waktu dan Tempat ............................................................................. 13

Materi Penelitian ................................................................................ 13

Rancangan Penelitian......................................................................... 13

Prosedur Penelitian ............................................................................ 14

Parameter yang diukur ....................................................................... 15

Analisa Data ...................................................................................... 16

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 17

Fertilitas ............................................................................................. 17

Daya Tetas ......................................................................................... 18

Berat Tetas ......................................................................................... 20

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 22

Kesimpulan ........................................................................................ 22

Saran .................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 23

LAMPIRAN ............................................................................................... 26

RIWAYAT HIDUP

Page 11: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1 Pengaruh Umur Induk Terhadap Fertilitas Telur Burung Puyuh 17

2 Pengaruh Umur Induk Terhadap Daya Tetas Telur Burung Puyuh 18

3 Pengaruh Umur Induk Terhadap Berat Tetas Telur Burung Puyuh 19

Page 12: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

xii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Pengaturan Temperatur dan Waktu Pembalikan Pada Beberapa

Kelompok Umur Penetasan ................................................................. 14

Page 13: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

Teks

1. Analisis ragam pengaruh umur induk terhadap fertilitas

telur burung puyuh ................................................................................... 28

1. Analisis ragam pengaruh umur induk terhadap daya tetas

telur burung puyuh ................................................................................... 32

2. Analisis ragam pengaruh umur induk terhadap berat tetas

telur burung puyuh ................................................................................... 34

Page 14: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

1

PENDAHULUAN

Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) merupakan salah satu

komoditas ternak unggas yang memiliki potensi sebagai sumber protein hewani

dalam bentuk produk telur dan daging. Burung puyuh dapat bertelur mencapai

300 butir selama masa produksinya (Setiawan, 2006). Sebagai bahan pangan, telur

burung puyuh mempunyai kualitas lebih baik karena memiliki kandungan protein,

fosfor, dan sengyang relatif lebih tinggi untuk setiap butir telur dibandingkan telur

lainnya (Anonimus, 2012).

Produksi telur burung puyuh setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (2014)

produksi telur burung puyuh di Indonesia Tahun 2011 - 2014 masing - masing

mencapai 8.2 ton, 15.8 ton, 18.9 ton 19.1 ton. Berdasarkan data tersebut terlihat

telah terjadi peningkatan sebesar 10,9 ton dari Tahun 2011 sampai 2014. Hal

tersebut dikarnakan kesadaran masyarakat terhadap manfaat protein hewani

khususnya telur burung puyuh meningkat.

Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan telur tersebut dilakukan

peningkatan populasi puyuh betina untuk meningkatkan produksi telur.Perusahaan

pembibitan puyuh memegang peranan penting dalam upaya pengembangan puyuh

penghasil telur.Walaupun dalam hal manajemen tatalaksana pemeliharaan puyuh

petelur telah dipahami, namun masih banyak kendala dalam menghasilkan (Day

Old Quail) DOQ dengan performa terbaik.

Usaha pembibitan burung puyuh sangat penting dalam menghasilkan

burung puyuh yang memiliki sifat unggul.Umumnya peternak burung puyuh

Page 15: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

2

menghendaki burung puyuh yang menetas sehat, berbobot besar dan berjenis

kelamin betina.Disamping itu, peternak juga membutuhkan telur dengan fertilitas

dan daya tetas yang tinggi agar dapat mengefisienkan biaya dan waktu

penetasan.Berkaitan dengan hal tersebut maka, perlu dilakukan seleksi sedini

mungkin terhadap telur burung puyuh untuk mendapatkan performa yang baik.

Induk telur puyuh memiliki masa produksi yang relatif lebih lama (kurang

lebih 2 tahun) dan secara umum peternak menggunakan telur tersebut untuk

ditetaskan. Namun disinyalir bahwa variasi umur induk yang berbeda menjadi

salah satu penyebab rendahnya fertilitas, daya tetas dan berat tetas telur yang

umum didapati pada penetasan ayam ras komersil. Untuk itu perlu suatu kajian

untuk mengetahui fertilitas, daya tetas dan berat tetastelur burung puyuh yang

bersumber dari induk dengan umur yang berbeda.

Burung puyuh yang umum dikembangkan telah kehilangan kemampuan

untuk mengerami telurnya sehingga proses regenerasi hanya dimungkinkan

melalui penetasan buatan dengan menggunakan mesin tetas. Telur yang ditetaskan

bersumber dari induk yang memiliki lama peneluran yang panjang sehingga telur

yang ditetaskan bersumber dari umur induk yang beragam. Untuk itu perlu

diamati apakah umur induk dapat mempengaruhi fertilitas, daya tetas dan berat

tetas yang ditetaskan secara buatan.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh umur induk

terhadap tingkat fertilitas, daya tetas dan berat tetas. Sedangkan kegunaan dari

penelitian ini yaitu sebagai bahan referensi kepada para peternak dan akademisi

Page 16: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

3

tentang pengaruh berat telur terhadap keberhasilan dalam melakukan penetasan

menggunakan mesin tetas.

Page 17: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

4

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

Burung Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran

tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga

Gemak (Bahasa Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan

bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakkan di Amerika Serikat, tahun

1979. Dan dikembangkan ke penjuru dunia, sedangkan di Indonesia puyuh mulai

dikenal, dan diternakkan semenjak akhir tahun 1987 kini mulai bermunculan di

kandang-kandang ternak yang ada di Indonesia ( Nugroho dan Mayun, 1986).

Ciri khas burung puyuh (Coturnix-Coturnix Japonica) adalah bentuk

badannya relatif lebih besar dari jenis burung-burung puyuh lainnya. Burung

puyuh ini memiliki panjang badan ±19 cm, badannya bulat,ekor pendek, dan kuat,

jari kaki empat buah, warna bulu coklat kehitaman, alis betina agak putih sedang

panggul dan dada memiliki garis (Nugroho dan Mayun,1986).

Burung Puyuh Coturnix coturnix japonica memiliki klasifikasi menurut

Pappas ( 2002 ) sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Class : Aves

Ordo : Gallivormes

Subordo : Phasianoidea

Famili : Phasianidae

Sub-famili : Phasianinae

Page 18: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

5

Genus : Coturnix

Spesies : Coturnix coturnix japonica

Jenis burung Puyuh yang biasa diternakkan berasal dari jenis Coturnix-

coturnix japonica. Produktifitas telur burung Puyuh ini mencapai 250-300 butir

per tahun dengan rata-rata 10 gram perbutir. Betinanya mulai bertelur pada umur

6 minggu. Burung Puyuh sangat baik untuk diternakkan karena dapat

menghasilkan lebih dari 4 generasi per tahun. Telurnya berwarna cokelat tua, biru

dan putih dengan bintik-bintik hitam, coklat dan biru. Faktor makanan

mempunyai pengaruh yang cukup besar. Bila makanan yang diberikan tidak baik

kualitasnya atau jumlah yang diberikan tidak cukup, maka hampir dapat

dipastikan burung puyuh tidak akan bertelur banyak (Rasyaf 1991;Listiyowati dan

Roospitasari,2000; Hartono, 2004).

Kandungan protein dan lemak telur buyung Puyuh cukup baik bila

dibandingkan dengan telur unggas lainnya. Kandungan proteinnya tinggi, tetapi

kadar lemaknya rendah sehingga sangat baik untuk kesehatan. Anak burung

Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. Day old quail

ini besarnya seukuran jari dengan berat 8-10 gram dan berbulu jarum halus. Day

old quail yang sehat berbulu kuning mengembang, gerakan lincah, biasanya

seragam dan aktif mencari makan atau minum. Dalam dunia peternakan, periode

pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga anak burung

Puyuh berumur 8 minggu (Sugiharto, 2005).

Page 19: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

6

Pengaruh Umur Induk Terhadap Fertilitas, Daya Tetas, dan Berat Tetas

Burung Puyuh.

Burung puyuh adalah ternak yang relatif cepat menghasilkan telur yaitu

pada umur 6 minggu dan mampu berproduksi sebanyak 200-300 butir telur dalam

setahun. Burung puyuh sudah sejak lama dikenal sebagai hewan percobaan yang

efisien karena biaya pemeliharaannya relatif murah. Penampilan (fenotipe)burung

puyuhditentukan oleh genotipenya dan faktor lingkungan dimana ternak itu

dipelihara.

Fertilisasi dan daya tetas merupakan dua sifat yang mempunyai nilai

ekonomis penting pada program pembibitan puyuh disamping karakter produksi

telur, umur induk juga memiliki faktor penting Pramono (2004) menyatakan

bahwa rata-rata fertilitas dan daya tetas telur puyuh di peternakan Kota Bengkulu

masing-masing 61% dan 67,2% di samping itu ditemukan juga seitar 20% puyuh

yang berkaki pengkor.

Telur fertil adalah telur yang digunakan pada saat seleksi telur dengan

dilakukannya peneropongan. Menurut (Sudaryani, dkk., 2005) Fertilitas adalah

persentase telur fertil dari sejumlah telur yang digunakan dalam satuan persentas

Daya tetas dihitung dengan membandingkan jumlah telur yang menetas

dengan jumlah seluruh telur yang fertil. Semakin tinggi jumlah telur yang fertil

dari jumlah telur yang ditetaskan akan dihasilkan persentase daya tetas yang

tinggi pula. Menurut North (1980), fertilitas yang tinggi diperlukan untuk

menghasilkan daya tetas yang tinggi.salah satu faktor yang mempengaruhi

fertilitas telur ialah rasio seks pejantan dan induk betina.

Page 20: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

7

Daya tetas dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain factor genetic,

fertilitas, lama dan suhu penyimpanan telur, suhu dan kelembapan mesin tetas,

kebersihan telur, umur induk, nutrisi, penyakit serta keseragaman bentuk dan

ukuran telur (North dan bell, 1990; Ensminger, 1992).

Rendahnya daya tetas bukan hanya disebabkan oleh tata laksana

pemeliharaan, akan tetapi umur induk dan tehnik penetasan sangat penting dalam

meningkatkan keberhasilan dalam usaha penetasan. Hal ini dapat terjadi ketika

proses penetasan berlangsung sumber panas yang dibutuhkan tidak mencukupi

karena matinya listrik. Listiowati (2003) menyatakan, jika sumber panas ini

terlalu lama mati akan menyebabkan perubahan suhu yang dapat mematikan benih

dalam telur. Anonim (2009) menyatakan, temperature yang terlalu rendah dapat

menghambat perkembangan embrio, pada suhu penetasan 90 0F (32

0C) untuk

waktu tiga samapai 4 jam akan memperlambat perkembangan embrio ayam di

dalam telur.

Bobot tetas adalah bobot DOQ setelah menetas yang bulu badannya telah

kering dan sebelum diberi makan atau minum untuk pertama kalinya. Kaharuddin

(1989) Menyatakan bahwa, salah satu faktor yang mempengaruhi bobot tetas

yaitu umur induk. Anonim (2012) menyatakan, selaim dari umur induk, bobot

telur tetas merupakan faktor utama yang mempengaruhi bobot tetas, selanjutnya

dikatakan bobot tetas yang normal adalah dua per tiga dari bobot telur dan apabila

bobot tetas kurang dari hasil perhitungan tersebut maka proses penetasan bias

dkatakan belum berhasil.

Page 21: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

8

Pelaksanaan Penetasan

Pemilihan Telur Tetas

Agromedia (2002) menyatakan bahwa telur tetas adalah suatu bentuk

penimbunan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, energi, vitamin, mineral

dan air yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio selama penetasan untuk dapat

ditetaskan telur-telur burung Puyuh harus diseleksi. Memilih telur burung Puyuh

yang akan ditetaskan harus teliti, beberapa cara memilih telur burung Puyuh yang

baik untuk ditetaskan yaitu : 1) Memilih telur yang bersih, halus dan rata; 2)

Memilih telur yang warnanya tidak terlalu pekat; 3) Bintik kulit telur harus jelas;

4) kulit telur tidak retak; 5) memilih telur yang baru, bukan telur yang sudah

disimpan lebih dari 7 hari; 6) Jika mau dijadikan khusus sebagai telur setelah

keluar dari burung Puyuh, telur segera diambil dan dibersihkan.

Sebaiknya telur yang ditetaskan berukuran normal yang beratnya 11-13

gram per butir. Ukuran normal tersebut dapat dicapai setelah induknya berumur

2,5 bulan. Dengan demikian pengambilan telur tetas burung Puyuh dilaksanakan

sejak induk berumur 2,5-8 bulan (Sugiharto, 2005).

Lama penyimpanan telur dapat mempengaruhi daya tetas telur burung

Puyuh. Abidin (2003) menyatakan bahwa daya tetas telur disimpan selama 6 hari

lebih tinggi dibandingkan dengan telur tetas disimpan 7 hari. Telur yang disimpan

terlalu lama, apalagi dalam kondisi lingkungan yang kurang baik, bisa

menyebabkan penurunan berat telur dan kantung udaranya semakin berkurang

(Andrianto, 2005).

Page 22: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

9

Penetasan Dengan Mesin Tetas

Telur burung Puyuh dapat ditetaskan dengan mesin penetas telur ayam dan

waktu yang diperlukan ialah 17 hari. Selama ditetaskan telur tadi diputar 900 dan

paling sedikit sehari diputar 4-6 kali.Menetaskan telur burung Puyuh tidak

berbeda dengan telur ayam. Minggu pertama : 38,30C (101

0 F). Minggu kedua

sampai menetas : 390C (103

0 F). Suhunya diusahakan jangan lebih dari 39,4

0 C

(1030 F). Termometer yang mengukur suhu mesin tetas, supaya diletakkan sejajar

dengan ujung telur, dengan maksud supaya termometer tersebut menunjukkan

suhu telur-telur yang ditetaskan. Temperatur kelembapannya tidak boleh kurang

dari 60% (tabung basah pada hygrometer) 30,60 C (87

0 F) sampai hari ke 14

setelah itu dinaikkan 32,20

C (900 F) sampai proses penetasan selesai (Nugroho

dan Mayun, 1986).

Temperatur Mesin Tetas

Dalam prakteknya temperatur mesin tetas sering dibuat stabil sekitar

1030F (39,4

0C) untuk semua penetasan telur unggas. Kelembapan mesin tetas

untuk penetasan telur berbagai jenis unggas relatif sama, yaitu sekitar 60-79%

RH. Selama persiapan ventilasi atas mesin tetas ditutup sampai hari penetasan

ketiga (Suprijatna et al., 2005).

Pemutaran Telur

Membalik atau memutar letaknya telur pada hari-hari tertentu selama periode

penetasan perlu sekali dikerjakan. Gunanya adalah supaya mendapatkan panas

yang merata. Selain itu juga untuk menjaga agar bibit tidak menempel pada kulit

dalam fase permulaan penetasan dan untuk mencegah zat kuning telur dengan

Page 23: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

10

tetenun selaput pembungkus anak (allanthois) pada fase-fase berikutnya.

Membalik telur dilakukan setiap hari mulai hari ketiga atau keempat sampai dua

hari sebelum telur-telur menetas. Pemutarantelur sebaiknya dilaksanakan paling

sedikit 3 kali atau lebih baik pula diputar sampai 5 atau 6 kali sehari setengah

putaran (Djanah, 1984).

Fertilitas

Nuryati et al (2000) menyatakan bahwa agar telur dapat menetas jadi anak,

telur tersebut harus dalam keadaan fertil yang disebut dengan telur tetas. Telur

tetas merupakan telur yang telah dibuahi oleh sel kelamin jantan. Fertilitas adalah

persentase telur yang fertil dari seluruh tekur yang digunakan dalam suatu

penetasan.

Mineral utama yang terlibat dalam proses metabolisme embrional yaitu

Calsium. Sumber mineral ini utamanya adalah Calsium yang terdapat dalam

kerabang telur. Pada telur infertil tidak terjadi peningkatan kadar Calsium selama

periode penetasan. Adanya peningkatan kadar Calsium pada telur fertil yang

dieramkan ini hanya mungkin diperoleh karena adanya transfer dari kerabang

telur melalui membran kerabang. Apabila pakan induk defisiensi akan mineral

maka berdampak pada fertilitas dari telur yang ditetaskan, hal ini juga

berpengaruh pada pembentukan embrio (Suprijatna et al., 2005).

Fertilitas burung Puyuh juga dipengaruhi oleh faktor-faktor : 1) Sperma; 2)

Pakan; 3) Umur pembibit; 4) Musim atau suhu; 5) Sifat kawin pejantan; 6) Waktu

perkawinan; 7) Produksi telur (Agromedia, 2002).

Page 24: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

11

Daya Tetas

Persentase telur yang menetas dari jumlah telur yang fertil disebut daya

tetas (Card and Leslie, 1993). Rasyaf (1993) menyatakan bahwa untuk

menghasilkan daya tetas yang baik tidak hanya dibutuhkan protein dan energi

tetapi juga keseimbangan vitamin dan mineral. Semua itu bertujuan untuk

mendukung pertumbuhan embrio saat telur ditetaskan.

Heuser (1975) menyatakan Calsium dan Phosphor dibutuhkan dalam

jumlah besar untuk pembentukan tulang dan kerabang telur. Daya tetas telur

berkerabang tipis akan rendah dan telur mudah pecah (Nugroho dan Manyun,

1982).

Daya tetas juga akan menurun apabila telur disimpan terlalu lama. Telur-

telur yang disimpan daya tetasnya akan menurun, kira-kira 3% tiap tambahan

sehari. Telur yang disimpan dalam kantng plastik PVC (polyvinylidene chloride)

dapat tahan lebih lama, kira-kira 13-21 hari dibandingkan telur yang tidak

disimpan dalam kantung plastik PVC. Biasanya telur yang disimpan dalam

kantung plastik ini daya tetasnya juga lebih tinggi daripada telur yang disimpan

dalam ruangan terbuka (Nugroho dan Manyun, 1986).

Berat Tetas

Berat tetas merupakan berat yang diperoleh melalui penimbangan pada

saat telur menetas. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam menetaskan

telur dengan mesin tetas adalah bobot telur tetas, karena bobot telur tidak hanya

berpengaruh terhadap daya tetas saja tetapi juga sangat berpengaruh terhadap

Page 25: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

12

bobot tetas. Bobot telur tetas yang baik untuk burung puyuh berkisar antara 9-10

gram. Butcher, Gary and Richard (2004) dalam Mahi, M dkk (2013) menyatakan

bahwa selain mempengaruhi daya tetas, bobot telur juga mempengaruhi bobot

tetas, dimana bobot telur tetas tinggi akan menghasilkan bobot tetas yang tinggi

dan sebaliknya. Menurut penelitian Mahi, M dkk (2013) melaporkan bahwa

bentuk telur berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap jenis kelamin, sedang

faktor bobot telur berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap jenis kelamin.

Hermawan (2000) bahwa ada hubungan yang sangat nyata antara bobot telur

dengan bobot tetas, semakin tinggi bobot telur yang ditetaskan akan menghasilkan

bobot tetas yang lebih besar. Berbeda dengan pendapat Dewanti dkk. (2014) yang

menyatakan bahwa bobot telur tidak berpengaruh terhadap fertilitas dan daya tetas

tetapi berpengaruh terhdap bobot tetas.

Keberhasilan penetasan dapat ditentukan dengan seleksi telur sebelum

ditetaskan. Adapun penyeleksian telur berdasarkan bobot telur yang terbagi yaitu

ringan, sedang, dan berat. Umumnya peternak burung puyuh menghendaki telur

yang menetas sehat, berbobot tetas tinggi dan berjenis kelamin betina. Selain itu

peternak juga menghendaki telur dengan fertilitas dan daya tetas tinggi supaya

lebih menghemat biaya Nugraha M.F dkk (2016)

Page 26: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

13

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2017 di

Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Materi Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu tiga unit mesin tetas manual,

berbentuk kotak dengan kapasitas sekitar 300 butir, timbangan dan sumber energi

listrik.

Bahan yang digunakan adalah telur puyuh sebanyak 216 butir yang

bersumber dara tiga umur induk yang berbeda dan bahan fumigasi (formalin).

Rancangan Penelitian

Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan

Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 mesin tetas sebagai

kelompok. Sebagai perlakuan yaitu umur induk yang terdiri atas:

U1 = Induk yang berumur 4 bulan

U2 = Induk yang berumur 6 bulan

U3 = Induk yang berumur 8 bulan

Page 27: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

14

Prosedur Penelitian

1. Penyiapan Telur Tetas

Telur tetas yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari burung

puyuh produktif yang dipelihara secara intensif dengan sex ratio 1:1 dan

umur telur kurang dari 3 hari. Telur dibagi kedalam 3 kategori (perlakuan)

sesuai dengan umur induk yang menghasilkan telur, yang terdiri dari kategori

muda (4 bulan), sedang (6 bulan), dan tua (8 bulan). Setiap perlakuan terdiri

atas 72 butir telur yang dibagi kedalam 3 kelompok mesin tetas (24 butir untuk

setiap kelompok). Sehingga total telur yang digunakan adalah sebanyak 216

butir. Sebelum dimasukkan ke dalam mesin tetas, telur terlebih dahulu

dibersihkan menggunakan air hangat yang dibilas dengan kain halus.

2. Persiapan Mesin Tetas

Mesin yang digunakan dicucihamakan (fumigasi) dengan menggunakan

formalin dan disetting pada temperatur 100oF dengan kelembaban sekitar

70%. Pengaturan kelembaban dilakukan dengan meletakkan talenan berisi air

pada bagian bawah tempat telur. Temperatur dan kelembaban diamati selama

1 x 24 jam dan setelah menunjukkan kestabilan, maka telur disusun pada rak

penetasan.

3. Pengeraman telur

Telur yang telah dimasukkan kedalam mesin tetas kemudian dieramkan

selama 17 hari. Pembalikan dan pengaturan temperatur selama penetasan

dilakukan sesuai pada Table 1 berikut ini.

Page 28: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

15

Tabel 1. Pengaturan temperatur dan waktu pembalikan pada beberapa

kelompok umur penetasan

Umur

pengeraman(hari)

Temperatur (OF) Pembalikan Telur

Pagi Sore

1 sampai 2 100 100

100

100

Tidak dilakukan

pembalikan

Dilakukan

pembalikan telur

(pagi dan sore)

Tidak dilakukan

pembalikan

3 Sampai 14 100

15 sampai 17 100

Parameter yang Diukur

Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah:

1. Fertilitas Telur

Pada akhir penetasan, dilakukan penghitungan presentasi telur yang

fertil, dengan cara memecahkan telur yang tidak menetas kemudian

menghitung jumlah telur yang mengalami pembuahan. Telur yang mengalami

pembuahan ditandai dengan terdapat embrio didalam telur. Persentase

fertilitas dihitung dengan menggunakan rumus menurut North and Bell (1990)

sebagai berikut:

2. Daya Tetas Telur

Penghitungan daya tetas dilakukan dengan menghitung jumlah telur

yang berhasil menetas dari jumlah telur yang fertil. Persentase daya tetas

dihitung dengan menggunakan rumus menurut North and Bell (1990) sebagai

berikut:

Page 29: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

16

3. Berat Tetas

Berat tetas di ukur dengan menimbang anak puyuh yang baru menetas

kemudian mencatat data pengukuran dan mencari nilai rata-rata berat tetas dari

setiap kelompok.

Analisa Data

Data yang diperoleh dianalisis ragam berdasarkan Rancangan Acak

Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 kelompok. Model statistik yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Yij = µ + αi + ßj+€ij Dimana: i = 1,2,3

j = 1,2,3

Keterangan :

Yij = Hasil pengamatan dari perlakuan ke – ij

µ = Nilai tengah sampel

αi = Pengaruh perlakuan ke-i

ßj =Pengaruh kelompok ke-j

€ij = Galat percobaan dari perlakuan ke –i dan kelompok ke - j

Apabila analisis ragam menunjukan pengaruh yang nyata maka

dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) (Gaspersz,1991).

Page 30: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

17

HASIL DAN PEMBAHASAN

Fertilitas

Fertilitas adalah persentase telur yang fertil dari seluruh telur yang

digunakan. King’ori (2011) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang

mempengaruhi gagalnya telur fertil untuk menetas faktor tersebut diantaranya

adalah nutrien di dalam telur dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk

perkembangan embrio. Hasil penelitian terhadap rata-rata fertilitas telur yang

ditetaskan dengan umur yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 1.

Keterangan: U1 = Umur 4 bulan, U2 = Umur 6 bulan, U3 = Umur 8

bulan.

Gambar 1. Pengaruh umur Induk terhadap fertilitas telur burung puyuh.

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa pengaruh umur telur terhadap

fertilitas telur burung puyuh tertinggi pada umur tua dengan kisaran 90,28 %,

kemudian umur muda 88,89 %, dan paling rendah pada umur sedang 81,94%.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh

nyata terhadap fertilitas telur puyuh (P>0.05). Hal ini berbanding terbalik dari

Page 31: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

18

76.41 82.97

65.60

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Muda Sedang Tua

Day

a Te

tas

(%)

Umur Induk

hasil penelitian Othman et al. (2014) yang melaporkan bahwa umur burung puyuh

Jepang yang optimum dalam hal fertilitas adalah umur induk sedang dengan (≥5

- <8 bulan).

Daya Tetas

Daya tetas adalah persentase jumlah telur yang menetas dari jumlah telur

yang fertil. Daya tetas telur merupakan salah satu indikator di dalam

menentukan keberhasilan suatu penetasan (Wibowo dan Jafendi, 1994). Hasil

penelitian terhadap rata-rata daya tetas telur yang ditetaskan dengan umur yang

berbeda disajikan pada Gambar 2.

Keterangan: U1 = Umur 4 bulan, U2 = Umur 6 bulan, U3 = Umur 8 bulan.

Gambar 2. Pengaruh umur Induk terhadap daya tetas telur burung puyuh.

Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa pengaruh umur terhadap daya

tetas pada penelitian ini tertinggi pada umur sedang dengan rata rata daya tetas

burung puyuh berkisar antara 82,97%, kemudian umur muda 76,41%, dan yang

Page 32: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

19

terendah pada umur tua dengan daya tetas 65,60 %. Hal ini diduga karena pada

umur sedang berada di puncak produksi.

Berdasarkan hasil analisis ragam, variasi umur yang berbeda baik pada

umur muda, sedang, dan tua tidak memberikan pengaruh nyata terhadap daya

tetas telur burung puyuh (P>0.05). Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Seker. I et

al (2004) yang menyatakan bahwa umur 10 dan 20 minggu memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap daya tetas burung puyung Jepang. Lebih lanjut Santos et

al. (2015) menunjukkan bahwa Pengaruh umur (85, 140, dan 270 hari) umur telur

burung puyuh Eropa terhadap kualitas telur dan penetasan, kesuburan dan kinerja

progeni dievaluasi. Umur yang terbaik dari penelitian tersebut yaitu umur sedang

yang berpengaruh terhadap fertilitas dan daya tetas. Sebagai kesimpulan, peternak

puyuh Eropa dengan umur 140 hari memiliki kualitas telur, penetasan dan

pemuliaan telur yang lebih baik. Selain itu, Faktor yang diduga mempengaruhi

daya tetas yaitu teknis pada waktu memilih telur tetas atau seleksi telur tetas

(bentuk telur, bobot telur, keadaan kerabang, ruang udara didalam telur, dan lama

penyimpanan) dan teknis operasional dari petugas yang menjalankan mesin tetas

(suhu, kelembapan, sirkulasi udaran dan pemutaran telur).

Page 33: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

20

6.87 6.91 7.24

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

Muda Sedang Tua

Ber

at T

etas

(g/

eko

r)

Umur Induk

Berat Tetas

Berat tetas merupakan berat anak sesaat setelah menetas (Septiwan,2007).

Hasil penelitian terhadap rata-rata berat tetas telur yang ditetaskan dengan umur

yang berbeda disajikan pada Gambar 3.

Keterangan: U1 = Umur 4 bulan, U2 = Umur 6 bulan, U3 = Umur 8 bulan.

Gambar 3. Pengaruh umur Induk terhadap berat tetas telur burung puyuh.

Pada gambar diatas terlihat bahwa pengaruh umur induk terhadap berat

tetas pada telur burung puyuh tertinggi diperoleh rata-rata pada umur tua dengan

kisaran 7,24 g/ekor, kemudian umur sedang 6,91 g/ekor, dan terendah pada umur

muda dengan tingkat daya tetas burung puyuh sebesar 6,87 g/ekor. Berdasarkan

Laporan dari Tserveni‐Gousi (1987) mengatakan bahwa ada hubungan antara

berat telur dengan umur burung puyuh (Coturnix coturnix japonica).

Berdasarkan hasil analisis ragam variasi umur tidak memberikan pengaruh

nyata terhadap berat tetas burung puyuh (P>0.05). berdasarkan penelitian yang

Page 34: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

21

dilakukan oleh Santos.T.C, et al (2015) menunjukkan bahwa pengaruh umur

pejantan tidak mempengaruhi berat tetas pada burung puyuh, tetapi umur betina

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berat tetas burung puyuh. Lebih

lanjut peneliti ini mengatakan bahwa pada umur 140 hari menghasilkan berat tetas

burung puyuh yang tertinggi.

Santos et al. (2009), hal ini dapat dijelaskan oleh transformasi yang terjadi

pada kulit, kutikula dan membran telur dengan usia lanjut peternak yang, dalam

hal ini, mungkin telah mempengaruhi kehilangan air selama inkubasi,

menyebabkan burung puyuh lebih ringan menetas, Bila berasal dari ayam yang

lebih tua. Berat telur mempengaruhi berat badan ayam pada penetasan. Berat tetas

burung puyuh berumur satu tahun dapat mempengaruhi performa saat dilakukan

pemotongan, karena hubungan antara berat telur dan berat tetas sangat berkaitan

(Wilson, 1991). Dalam proses penetasan sebaiknya dilakukan pengelompokan

telur berdasarkan beratnya sebelum ditetaskan, karena terlihat adanya korelasi

yang positif antara berat telur dengan berat tetas.

Page 35: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

22

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

umur induk tidak berpengaruh terhadap fertilitas, daya tetas, dan berat tetas telur

burung puyuh yang ditetaskan secara buatan. \

Saran

Penetasan telur burung puyuh dapat dilakukan dengan menggunakan telur

tetas yang bersumber dari induk dengan variasi umur yang berbeda.

Page 36: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

23

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. ttp://animalscience.Keanekaragaman Sumberdaya Hayati, diakses

mei 2017.

Andrianto, T.T. 2005. Panduan Praktis Beternak Burung Puyuh,

Absolut,Yogyakarta.

Butcher, D.Gary and R.D. Miles. 2004. Egg Specific Gravity – Designing a

Monitoring Program. University of Florida.

Card, L. E and Leslie. 1993. Poultry Production. Lea and Febriger, Philadelphia.

Dewanti, R., Yuhan, dan Sudiyono. 2014. Pengaruh bobot dan frekuensi

pemutaran telur terhadap fertilitas, Daya tetas, dan bobot tetas itik lokal.

king’ori, A. M. 2011. Review of the factors that influence egg fertility and

hatchability in Poultry. Int. J. Poult. Sci. 10: 483-492. [09 Juli 2016].

Djanah, D.J. 1984.Beternak Ayam dan Itik, Jasaguna, Jakarta.

Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Penerbit Amrico. Bandung.

Hartono, T. 2004. Permasalahan Burung Puyuh dan Solusinya. Penebar

Swadaya,Jakarta.

Hermawan, A. 2000. Pengaruh Bobot dan Indeks Telur terhadap Jenis Kelamin

Anak Ayam Kampung pada Saat Menetas. Skripsi. Fakultas Peternakan.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Heuser, G.F. 1975. Feeding Poultry.2 Ed. Jhon Willey and Son’s. New York.

Kaharudin, D. 1989. Pengaruh bobot telur tetas terhadap boot tetas, daya tetas,

pertambahan berat badan dan angka kematian sampai umur 4 minggu pada

telur. Laporan penelitian. Universitas Bengkulu.

Listiyowati, E., dan K. Roospitasari.2000. Burung Puyuh tata Laksana Budidaya

Secara Komersil. Penebar Swadaya, Jakarta.

Mahi, M., Achmanu, A., & Muharlien, M. 2013. Pengaruh bentuk telur dan bobot

telur terhadap jenis kelamin, bobot tetas dan lama tetas burung puyuh

(Coturnix-coturnix Japonica). Jurnal Ternak Tropika, Hal. 29-37.

North, M.O. dan D.D. Bell. 1990.Commercial Chicken Production Manual. 4 th

Ed. Avi Book, Nostrand Reinhold, New York.

Page 37: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

24

Nugraha M,F, Somanjaya R, Widianingrum D. 2016. Performa telur tetas burung

puyuh jepang (coturnix coturnix japonica) berdasarkan perbedaan bobot

telur. Hal.75-83.

Nugroho, dan I.G.T. Manyun.1986. Beternak Burung Puyuh. Eka Offest,

Semarang.

Nuryati, L., K. Sutarto dan S.P. Hardjosworo. 2000. Sukses Menetaskan Telur,

Penebar Swadaya, Jakarta.

Othman, R. A., Amin, M. R., & Rahman, S. 2014. Effect of egg size, age of hen

and storage period on fertility, hatchability, embryo mortality and chick

malformations in eggs of Japanese quail (Coturnix coturnix

japonica). IOSR Journal of Agriculture and Veterinary Science, 7(1), 101-

106.

Permono, Erwin Adi. 2004. Karakteristik Telur Tetas Ayam Arab Betina Hasil IB

Buatan Dengan Pejantan Ayab Arab, Pelung Dan Wareng Tangerang.

Fakultas Peternakan IPB. Bogor.

Rasyaf, M. 1991. Memelihara Burung Burung Puyuh. Kanisius, Yogyakarta.

Santos JEC, Gomes FS, Borges GLFN, Silva L, Campos EJ, Fernandes EA,

Guimaraes E. 2009. Efeito da linhagem e da idade das matrizes na perda

de peso dos ovos e no peso embrionário durante a incubação artificial.

Bioscience Journal 2009;25:163-169.

Santos, T. C., Murakami, A. E., Oliveira, C. A. L., Moraes, G. V., Stefanello, C.,

Carneiro, T. V. & Kaneko, I. N. 2015. Influence of european quail

breeders age on egg quality, incubation, fertility and progeny

performance.Revista Brasileira de Ciência Avícola, 17(1), 49-56.

Seker, I., Kul, S., & Bayraktar, M. 2004. Effects of parental age and hatching egg

weight of Japanese quails on hatchability and chick weight. Int. J. Poult.

Sci, 3(4), 159-265.

Septiwan, R. 2007. Respon Produktivitas dan Reproduktivitas Ayam Kampung

dengan Umur Induk yang Berbeda. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian

Bogor: Bogor.

Sudaryani, T.H, dan Santoso. 2005. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Sugiharto, R.E. 2005. Meningkatkan Keuntungan Beternak Puyuh. Agromedia

Pustaka, Jakarta.

Page 38: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

25

Suprijatna, E., U. Atmomarsono dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak

Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.

Tserveni‐Gousi, A. S. 1987. Relationship between parental age, egg weight and hatching weight of Japanese quail. British poultry science, 28(4), 749-752.

Wibowo, Y.T dan Jafendi. 1994. Penentuan Daya Tetas dengan Menggunakan

Metode Gravitasi Spesifik Pada Tingkat Berat Inisial Ayam Kampung

yang Berbeda. Buletin Peternakan.

Wilson HR. 1991. Interrelationships of egg size, chick size, post hatching growth

and hatchability. World's Poultry Science Journal 1991;47:5-20.

Page 39: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

26

Lampiran 1. Analisis ragam pengaruh umur induk terhadap fertilitas telur

burung puyuh.

Between-Subjects Factors

N

Perlakuan 1,00 3

2,00 3

3,00 3

kelompok 1,00 3

2,00 3

3,00 3

Descriptive Statistics

Dependent Variable: Fertilitas

Perlakuan kelompok Mean Std. Deviation N

1,00 1,00 87,5000 . 1

2,00 91,6667 . 1

3,00 87,5000 . 1

Total 88,8889 2,40563 3

2,00 1,00 66,6667 . 1

2,00 87,5000 . 1

3,00 91,6667 . 1

Total 81,9444 13,39396 3

3,00 1,00 83,3333 . 1

2,00 91,6667 . 1

3,00 95,8333 . 1

Total 90,2778 6,36469 3

Total 1,00 79,1667 11,02396 3

2,00 90,2778 2,40563 3

3,00 91,6667 4,16667 3

Total 87,0370 8,44828 9

Page 40: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

27

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Fertilitas

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Model 68580,247a 5 13716,049 323,200 ,000

Perlakuan 119,599 2 59,799 1,409 ,344

kelompok 281,636 2 140,818 3,318 ,141

Error 169,753 4 42,438

Total 68750,000 9

a. R Squared = ,998 (Adjusted R Squared = ,994)

Page 41: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

28

Lampiran 2. Analisis ragam pengaruh umur induk terhadap daya tetas telur

burung puyuh.

Between-Subjects Factors

N

Perlakuan 1 3

2 3

3 3

Kelompok 1 3

2 3

3 3

Descriptive Statistics

Dependent Variable: Daya_tetas

Perlakuan Kelompok Mean Std. Deviation N

1 1 80,95 . 1

2 86,36 . 1

3 61,90 . 1

Total 76,41 12,847 3

2 1 100,00 . 1

2 76,19 . 1

3 72,73 . 1

Total 82,97 14,847 3

3 1 80,00 . 1

2 86,36 . 1

3 30,43 . 1

Total 65,60 30,619 3

Total 1 86,98 11,282 3

2 82,97 5,873 3

3 55,02 21,970 3

Total 74,99 19,710 9

Page 42: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

29

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Daya_tetas

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Model 52896,149a 5 10579,230 51,156 ,001

Perlakuan 461,734 2 230,867 1,116 ,412

Kelompok 1818,872 2 909,436 4,398 ,098

Error 827,215 4 206,804

Total 53723,364 9

a. R Squared = ,985 (Adjusted R Squared = ,965)

Page 43: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

30

Lampiran 3. Analisis ragam pengaruh umur induk terhadap berat tetas burung

puyuh.

Between-Subjects Factors

N

Perlakuan 1,00 3

2,00 3

3,00 3

kelompok 1,00 3

2,00 3

3,00 3

Descriptive Statistics

Dependent Variable: Berat_tetas

Perlakuan kelompok Mean Std. Deviation N

1,00 1,00 6,6300 . 1

2,00 7,1700 . 1

3,00 6,8000 . 1

Total 6,8667 ,27610 3

2,00 1,00 6,7100 . 1

2,00 6,5700 . 1

3,00 7,4600 . 1

Total 6,9133 ,47857 3

3,00 1,00 7,1200 . 1

2,00 7,3600 . 1

3,00 7,2200 . 1

Total 7,2333 ,12055 3

Total 1,00 6,8200 ,26287 3

2,00 7,0333 ,41235 3

3,00 7,1600 ,33407 3

Total 7,0044 ,33140 9

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Berat_tetas

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Page 44: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

31

Corrected Model ,416a 4 ,104 ,900 ,539

Intercept 441,560 1 441,560 3819,358 ,000

Perlakuan ,239 2 ,120 1,034 ,435

kelompok ,177 2 ,089 ,766 ,523

Error ,462 4 ,116

Total 442,439 9

Corrected Total ,879 8

a. R Squared = ,474 (Adjusted R Squared = -,053)

Page 45: PENGARUH UMUR INDUK TERHADAP FERTILITAS, DAYA … · Puyuh yang baru menetas dari telur disebut(Day Old Quail) DOQ. ... pembesaran DOQ disebut dengan masa stater-grower (stagro) hingga

32

RIWAYAT HIDUP

SYAHRIL HAMZAH. Lahir di Pinrang pada tanggal 18

April 1992. Peneliti merupakan anak ke empat dari empat

orang bersaudara, dari pasangan suami istri Hamzah

Usman dengan Hj Rosmini. Jenjang pendidikan peneliti

menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN Mamajang III

Makassar pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama di SMP YP PGRI di

Samakan Makassar 2007,dan Sekolah MenengahAtasSMK DH PEPABRI

MAKASSAR tahun 2010. Pada tahun 2010, Peneliti diterima sebagai mahasiswa

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Selama menjadi mahasiswa, peneliti

aktif diberbagai kegiatan seperti organisasi intra maupun eksta kampus.