kingdom plantae disebut juga.doc
TRANSCRIPT
KINGDOM PLANTAE
1 Mengenal Kerajaan Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Kingdom plantae atau disebut juga kerajaan tumbuhan terdiri dari berbagai
organisme dengan ciri-ciri eukariotik (mempunyai selaput membran inti), multiseluler
(terdiri dari banyak sel), outotrof ( dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses
fotosintesis). Dinding sel tumbuhan disusun atas senyawa selulosa, dan menyimpan
kelebihan karbohidratnya dalam bentuk amilum.
Dalam klasifikasi lima kingdom, berdasarkan ada tidaknya berkas pembuluh
angkut, kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan tak berpembuluh angkut dan
tumbuhan berpembuluh angkut
2 Tumbuhan tak berpembuluh angkut (Avascular)
Pada tumbuhan Avascular hanya terdapat satu jenis golongan, yaitu golongan
lumut. Lumut mempunyai ciri-ciri : tidak memiliki jaringan pengangkut, tidak memiliki
akar, batang, dan daun sejati (talus), mengalami pergiliran keturunan (gametofit-sporofit),
reproduksi seksual dan aseksual ( spora), habitat yang di tempat yang lembab, berukuran
hidup kecil dan berkoloni.
Kingdom Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena beranggotakan berbagai
jenis tumbuhan yang mempunyai ciri umum sebagia berikut :
A. Organisme Eukariotik Multiseluler
B. Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
C. Mempunyai klorofil a dan b sehingga mampu berfotosintesis
D. Mampu menyimpan karbohidrat berupa zat tepung (amilum)
E. Embrionya dilindungi oleh jaringan parental
Berdasarkan keberadaannya dalam jaringan pebuluh, Kingdom Plantae
dikelompokkan mejadi :
A. Non - Tracheophyta : Tidak berpembuluh ; contoh : Lumut
B. Tracheophyta : Berpembuluh ; contoh : Tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan
berbiji (Spermatophyta)
3 PENGERTIAN LUMUT
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Tumbuhan darat yang tubuhnya tidak memiliki
pembuluh pengangkut serta akar, batang, dan daun sejati. Lumut adalah peralihan dari
tumbuhan bertalus (Thallophyta) dan tumbuhan berkormus (Cormophyta) yang memiliki
akar, batang, dan daun sejati. Sebagian bentuknya masih berupa talus. Lumut merupakan
tumbuhan makroskopis. Lumut mengalami pergantian generasi dengan siklus hidup, yaitu
gametofit dan sporofit, disebut metagenesis.
Struktur :
A. Terdiri dari sel-sel yang memiliki kloroplas dengan pigmen klorofil untuk
berfotosintesis
B. Sel-sel yang mengandung klorofil berbentuk talus
C. Sebagian lumut berbentuk talus, sebagian lainnya sudah berdiferensiasi ke dalam
daun dan batang, tetapi bukan yang sebenarnya
D. Bersifat homospora atau isospora
E. Memiliki sporangium
F. Lumut sporofit selalu menumpang pada lumut gametofit untuk mendapat air dan
mineral
Cara hidup dan habitat:
A. Organisme autotrof
B. Hidup di tempat lembab seperti batuan, tanah, pohon
Reproduksi:
A. Berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksinya menunjukkan
metagensis
B. Gametofit adalah generasi yang dominan dalam daur hidupnya
4 Klasifikasi Lumut
Jenis lumut yang teridentifikasi ada 16.000 spesies yang terdiri dari 3 kelas, yaitu :
A. Lumut hati (Divisi Hepatophyta)
Lumut hati berbentuk lembaran (talus), rizoidnya tidak bercabang terdapat di
bawah tangkai atau lembarannya. Letak antheridium dan archegonium terpisah. Pada
umumnya lumut hati mudah ditemukan pada tebing-tebing yang basah. Contoh lumut
ini antara lain Ricciocarpus sp. dan Marchantia sp.
B. Lumut tanduk (Divisi Anthocerophyta)
Lumut tanduk sering dijumpai hidup di tepi danau, sungai atau di sepanjang
selokan. Lumut ini juga mengalami pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan
generasi gametofit. Generasi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh
seperti tanduk. Contohnya Anthoceros sp
C. Lumut daun (Divisi Bryophyta)
Lumut ini dapat dengan mudah ditemukan di tempat yang basah atau lembap,
menempel pada permukaan batu bata, tembok dan tempat-tempat terbuka. Tubuhnya
berukuran kecil, berbatang semu tegak dan lembaran daunnya tersusun spiral. Pada
pangkal batang terdapat rizoid yang bercabang dan bersepta berfungsi sebagai akar.
Letak antheridium dan archegonium terpisah.
5 Tumbuhan berpembuluh angkut (Vascular)
Tumbuhan vascular dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tidak berbiji
dan tumbuhan berbiji
A. Tumbuhan tidak berbiji
Tumbuhan berpembuluh angkut dan tidak berbiji terdiri dari kelompok
tumbuhan paku. Tumbuhan paku mempunyai ciri-ciri : memiliki jaringan pengangkut,
dapat di bedakan akar, batang, dan daun sejati, alat reproduksi aseksual berupa spora,
spora di hasilkan oleh sporofil (daun yang fertil/subur) dan mengalami metagenesis
(pergiliran keturunan).
B. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Tumbuhan berbiji meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji.
Tumbuhan ini mempunyai pembuluh angkut berupa xilem (jaringan pengangkut yang
berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari tanah melalui akar ke daun) dan
floem (jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis tanaman
dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan).
Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, tumbuhan berbiji digolongkan menjadi
dua golongan, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae).
1) Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
Berkembang biak dengan biji. Biji tidak dilindungi jaringan buah. Struktur
reproduksi terdapat pada kerucut (strobilus).
Tumbuhan berbiji terbuka yang hingga kini masih dapat ditemukan adalah
divisi Coniferophyta (konifer), Cycadophyta (Sikas), Ginkgophyta (ginkgo),
Gnetophyta (melinjo).
2) Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di dalam struktur yang
tertutup yang disebut daun buah (carpels). Daun buah dikelilingi oleh alat khusus
yang membentuk struktur pembiakan majemuk yang disebut bunga. Pada
umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, atau herba.
Angiospermae ini terdiri atas dua kelas yaitu Monocotyledonae
(monokotil) dan Dicotyledonae (dikotil).
a) Monocotyledonae (monokotil)
Terdiri dari semua tumbuhan berbunga yang memiliki kotiledon
tunggal (berkeping biji tunggal), berakara serabut, batang bagian atas tidak
bercabang. Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada golongan palma (kelapa,
palem) dengan tulang daun melengkung atau sejajar. Jaringan xilem dan floem
pada batang dan akar tersusun tersebar dan tidak berkambium. Bunga
memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan
berwarna tidak menyolok.
Tumbuhan monokotil terdiri dari beberapa suku, yaitu Gramineae
(rumput-rumputan), suku palmae (palem), suku orchidaceae (angrek-
angrekan), suku Musaceae (pisang-pisangan), dan suku Zingiberaceae (jahe-
jahean)
b) Dicotyledonae (dikotil)
Mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki 2 kotiledon
(berkeping biji dua). Daun dengan pertulangan menjari atau menyirip.
Batangnya berkambium, oleh karena itu mengalami pertumbuhan sekunder.
Pembuluh xilem dan floem tersusun melingkar (konsentris). Akar berupa akar
tunggang ujung akar lembaga tidak dilindungi selaput pelindung. Jumlah
bagian-bagian bunga berkelipatan 2, 4 atau 5.
Tumbuhan dikotil terdiri dari suku Euphorbiaceae (getah-getahan),
suku Solanaceae (terung-terungan), suku Papilionaceae (kacang-kacangan),
suku Putaceae (jeruk-jerukan) dan suku Myrtaceae (jambu-jambuan).
KINGDOM ANIMALIA
1 KELOMPOK HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA)
A. Kelompok hewan ini dibagi dalam 8 phyllum yaitu P C P - N A M A E
1) Porifera ( Hewan berpori )
a) Seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus
b) Tubuhnya tersusun atas rangka rangka yang disebut spikula
c) Rangkanya tersusun dari zat kapur, kersik, atau zat tanduk.
Hidup di laut yang dangkal dan berair jernih, karena hidup menempel maka tidak bisa
bergerak bebas (polip).
Contoh hewan berpori adalah spon karang (bunga karang).
Spon karang tidak mempunyai syarat atau organ sensor.
Makanan dan air didapatkannya melalui lubang pori-pori ( Ostium - Spongocoel -
Osculum)
Makanan yang ada itu diproses oleh sel khusus yang disebut “sel pengembara” yang
disebut pula Koanosit.
Sel pengembara ini yang mendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon karang.
Kata Porifera berasal dari bahasa Latin, porus yang berarti lubang kecil atau pori dan
ferre yang berarti mempunyai.
Jadi, Porifera dapat diartikan hewan yang memiliki pori pada struktur tubuhnya.
Porifera merupakan hewan bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana.
Sebagian besar hewan ini hidup di laut dangkal, sampai kedalaman 3,5 meter, dan
hanya satu suku (familia) yang hidup di habitat air tawar yaitu Spongilidae.
Porifera mempunyai bentuk tubuh menyerupai vas bunga atau piala dan melekat pada
dasar perairan.
Tubuhnya terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan luar (epidermis)
tersusun atas sel-sel berbentuk pipih, disebut pinakosit.
Pada epidermis terdapat porus/lubang kecil disebut ostia yang dihubungkan oleh
saluran ke rongga tubuh (spongocoel).
Sedangkan lapisan dalam tersusun atas sel-sel berleher dan berflagel disebut koanosit
yang berfungsi untuk mencernakan makanan.
Diantara epidermis dan koanosit terdapat lapisan tengah berupa bahan kental yang
disebut mesoglea atau mesenkim.
Di dalam mesoglea terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel skleroblas, sel
arkheosit.
Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah
dicerna di dalam koanosit.
Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) atau spongin.
Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat.
Sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak, berongga
seperti spon.
Sedangkan sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas,
pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak dan regenerasi.
2) Coelenterata ( Hewan berongga )
3) Platyhelminthes ( Cacing pipih )
4) Nemathelminthes ( Cacing gilig )
5) Annelida ( Cacing gelang )
6) Mollusca ( Hewan lunak )
7) Arthropoda ( Hewan berkulit duri )
8) Echinodermata ( Hewan yang tubuhnya beruas-ruas )
2 Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) ini merupakan kelompok hewan
yang paling banyak di muka bumi,
1 Invertebrata hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini.
2 Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai lumpur
dasar laut.
Kelompok hewan berpori (Porifera)
Kelompok hewan berongga (Coelenterata)
Mempunyai bentuk tubuh seperti tabung.
Bentuk tubuhnya bisa beragam tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang
dikelilingi oleh alat peraba yang disebut tentakel.
Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut.
Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam
(endoderm) dan sistem otot yang membujur dan menyilang.
Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon laut.
Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak
Tidak mempunyai kaki dan rangka.
Rangka tersusun atas cairan tubuh yang membuat tekanan turgor ke diding kulitnya
yang disebut tekanan Hidrostatik
Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut.
Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.
Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Cacing beruas-ruas (c. gelang) contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet.
2. Cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria.
3. Cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi.
Kelompok hewan lunak (Mollusca)
Mempunyai tubuh yang lunak, tidak mempunyai tulang ataupun rangka dan
dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur.
Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir.
Ada sekitar 100.000 jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu kupang, sotong, dan keong.
Kelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata)
seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala, dan mempunyai rangka yang
tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton). Hewan berkulit duri mempunyai
mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang mempunyai alat pengisap di bagian
ujungnya.
Mempunyai pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran darahnya masih
sederhana. Contoh hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu babi, teripang, dan landak
laut.
Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda)
Memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein dan
zat kapur, membentuk rangka luar. Beberapa jenis tertentu seperti lalat dan ngengat hanya
mempunyai kulit luar yang lunak, sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut
mempunyai kulit luar yang keras.
Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian
mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya beruas-ruas dan digunakan untuk berenang atau
berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga berfungsi untuk penghisap bahan makanan bahkan
untuk pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu lipan, labah-
labah, udang-udangan, dan serangga.
Kelompok lipan hanya mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan dilapisi oleh kulit
luar yang tersusun oleh zat kitin. Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang berfungsi
sebagai alat peraba dan mata sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian tubuh lipan
terdapat dua pasang kaki. Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian tergantung pada
jenisnya, dengan demikian kaki lipan sangat banyak akibatnya lipan berjalan pelan dengan
gerakan kaki seperti gelombang pada sepanjang badannya.
Kelompok labah-labah mempunyai dua bagian utama tubuh, abdomen dan
cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Labah-labah mempunyai empat
pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba. Anggota kelompok labah-labah yang
terkenal adalah kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm.Tubuhnya kecil,
mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat
alat penyengat berbisa yang disediakan oleh sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya
dibengkokkan menaik dan maju di atas pungungnya.
Kelompok udang-udangan mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian,
yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi
satu membentuk cephalothorax. Kulit luarnya keras tersusun dari zat chitin dan zat kapur.
Kelompok udang-udangan mempunyai lima pasang antena, dua pasang di atas kepala, dua
pasang di rahang bawah, dua pasang di rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila
bernapas, berenang, berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang,
kepiting, dan kutu air.
Kelompok serangga mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu
kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga mempunyai sayap, sehingga
menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk
tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun beragam mulai dari
0,2 mm – 35 cm. Pada bagian depan kepalanya, serangga mempunyai dua antena yang
berfungsi sebagai alat peraba. Serangga mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan
“mata tunggal”. Pada beberapa jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan lalat, alat
perabanya terletak di kaki. Contoh serangga adalah lebah, kupu-kupu, lalat, capung, dan
nyamuk.
KELOMPOK HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA)
Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat
ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun
udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar
tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh
terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat
biasanya mempunyai leher.
Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan
insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk
memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun
rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka
tulang sejati.
Kelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang
rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.
Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka
serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh
tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang,
dan sirip ekor.
Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu
yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air
dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan
paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan
yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering,
bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah
dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit
cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk
cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang
berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.
Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang
dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan
lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan
merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa
jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-
gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.
Ular mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi
sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah
bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat
pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu
terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.
Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan
ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai
moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi
buaya berjumlah 30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika
mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika
mulutnya tertutup.
Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200
juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang
tubuhnya berkisar 46 – 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 – 35 tahun,
sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa
kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burung-
burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur.
Burung adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang.
Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa
terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan
dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat
gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau
sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap.
Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur.
Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada
anaknya pada awal pertumbuhan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup,
mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-
paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan
dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan
bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.
Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya.
Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang
masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan
bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka
kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang.
Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok
hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam
kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan
oposum.
Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya.
Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki
rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan
menyusui banyak ragamnya, diantaranya:
Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek.
Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat
dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat.
Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk
dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari.
Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal.
Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian
simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai
makanannya.
Lumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis.
Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba
bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di
permukaan air.