skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/abdul...

99
SKRIPSI PENGARUH BEBAN PAJAK PENGHASILAN ATAS IIUNGA DEPOSITO JBERJANGKA DAN TINGKAT BUNGA DEPOSITO BERJANGKA TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (Study Empiris pada Perusahaan Perlr.mkan yang Tllrdaftar di Bmru Efek Indonesia tahum 2003-2007) Ofoh l, l,hJ'11k,is.;f. Abdul Basit Baehaq! NIM : 103082029364 H ...... , .................... .... . JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN JLMU SOSIAL

Upload: lythuy

Post on 17-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

SKRIPSI

PENGARUH BEBAN PAJAK PENGHASILAN ATAS IIUNGA DEPOSITO

JBERJANGKA DAN TINGKAT BUNGA DEPOSITO BERJANGKA

TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)

(Study Empiris pada Perusahaan Perlr.mkan yang Tllrdaftar di Bmru Efek

Indonesia tahum 2003-2007)

\;~

Ofoh l, l,hJ'11k,is.;f.

Abdul Basit Baehaq!

NIM : 103082029364

• H ...... , .................... ~.~~ .... .

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN JLMU SOSIAL

Page 2: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

PENGARUH BEBAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO

BERJANGKA DAl'fTINGKAT BUNGA DEPOSITO BERJANGKA

TERHADAP RETURN ON ASSET

(Studi Empiris: Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2007)

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ihnu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Pembimbing I

Oleh Abdul Basit Baehaqi NIM: 103082029364

Dibawah Bimbingan

Pembimbing Il

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 131 474 891

,X.ess.i Fitri.SE, ~ M.Si NIP. 150 377 440

JURUSAN AKUNTANSI

F AKUL TAS EKONOMI DAN ILMU SOSJAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 3: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Hari ini Kamis Tanggal 5 Maret Tahun 2009 telah dilalrukan Ujian

Komprehensif atas Nama: Abdul Basit Baehaqi NIM: 103082029364 dengan

judul Skripsi Pengaruh Behan Pajak ll"enghasilan Alas Buuga Deposifu

Berjaugka dan Tiugkat Buuga Deposiro Berj:mgka T1~rhadap Return On

Asset. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujiau herlaugsung,

maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syairat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dau Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullal1 Jakarta.

Ketua

Tim Peuguji Ujian Komprehensif

Prof.,Dr., Abdul Hamid. MS

Penguji Ahli

Jakarta. 5 Maret 2009

M.Si

Sekretam

Page 4: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Hari ini Rabu Tauggal 11 Maret Tahuu 2009 telah dilakukau Ujian Skripsi atas

Nama: Abdul Basit Baehaqi NlM: 103082029364 dcngau judul Skripsi

"PENGARUH BEBAN PAJAK PENGHASILAN ATAS JBUNGA DEPOSITO

BERJANGKA DAN TlNGKAT BUNGA DEPOSJlTO BERJANGKA

TERHADAP RETURN ON ASSET (Study Empiris: Pernsahaau Perbanlran yaug

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2007)". Memperhatikan

penampilau mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah

dapat diterima scbagai salah satu syarat untuk memperokh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Akuutansi Fakultas Ekonomi dau Ilmu Sosial Universitas Islam

Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof.,Dr., Abdul Hamid. MS

Ke tu a

..

Afif Sulfa, SE.,Ak.,M.Si

Pengnji Ahli

Jakarta, 11 lVlaret 2009

Y essi Fitri,SE, Ak, M.Si

Sekretaris

Page 5: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

DAFTARRIWAYAT HIDUP

NAMA TEMP AT TANGGAL LAHIR ALAMAT

KEBANGSAAN

PENDIDIKAN:

: ABDUL BASIT BAEHAQI : BREBES, 24 DESENCBER 1985 : DESA LUWUNG BATA N0.39 RT/RW 04/02 TANJUNG, BJl:EBES,JAWA TENG AH

: WARGA NEGARA lNDONESIA

I. MIMIFTAHULHUDA,BREBES,JAWA 1ENGAH(TAHUN 1991-1997) 2. MTS DAARES SALAM,BREBES,JAWA TENGAH(TAHUN 1997-2000) 3. MAN REJOSO, JONCBANG, JA WA TIMUR (2000-2003) 4. UNIVERSITAS ISLAMNEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(TAHUN 2003-2009)

Page 6: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

ABSTRACT

Abdul Basit Baehaqi with thesis title "Income Tax Charges Influence Ou. Time Deposit Interest and Time Deposit Interest Rate to Return on Assel: (Empirical Study on corporate banlcing in Indonesian Stock Exchange)" lhesis fuir Strata I (SI) program insisting stndy of Acconnting in Facnlty ofEconomics and Social Science UIN Jakarta, 2008.

The objective of this research is to find out the individual influence and simultaneous influence from income tax charges on time de11osit interest md time deposit interest rate to return on asset

The analysis of the hypothesis used the Multiple Regression analysis, the t test and F test. And the data analysis used assumption test in order to get a good regression mode (Nonnality, Multicolinearity, Heterokedasticity, and Autocorrelation).

Base on quantitative method with 14 banking companies as the sample have got the result that Income Tax Charges Influence On Time Deposit Interest and Time Deposit Interest Rate toward Return on Asset abou1t 19,6% with positive correlation about 0,468, and significance level 0,00 got regression mode of ROA = 0,0l 8;78E-008 Tax Expense -0,084 Time Deposit Interest Rate + e.

Capital Gain= 0,45 + ,OOOEPS + ,007ROE + O,OOOPER + ,003FL + e. From the simultaneous analyzing can get the fact that tax income in:l1uence

to Return on Asset while interest rate not influence to return on asset.

Keyword: tax expense, time deposit interest rate, retnrn on asset.

Page 7: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

ABSTRAK

Abdul Basit Baehaqi judul skripsi "Peugaruh Behan Pajak Penghasifan Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap Return On Asset (Studi Empiris pada Perusahaan Perhankan di Bmsa Efek Indonesia Tahon 2003-2007)" Skripsi, strata satu (SI) program studi Akuntansi pada Faknltas Ekonomi dan Ilmu Sosial U1N Jakarta, 2008.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peng,iruh individual dan pengaruh simultan dari behan pajak peughasilan atas honga deposito berjaugka dau tingkat hunga deposito berjangka terhadap return on asset!.

Analisis hipotesis menggunakan Regresi Berganda, Uji t dau Uji F. Untulk: aualisis data menggunakan uji asumsi agar memperoleh model regresi yang haik (Normalitas, Multikolinearitas, Heterokedastisitas dan Autokorelasi).

Berdasarkau metode kuantitatif, dengan jumlah smnpel 14 pemsahaan pada perusahaan perhankau, diperoleh basil hahwa pengaruh beban pajak: dan tingkat hunga terhadap return on asset sebesar 19,6% dengan huhung;m yang

· positif sebesar 0,468 dau tingkat signifikansi 0,00 didapat model regresi ROA = 0,018;78E-008 Behan Pajak -0,084 Tingkat Bonga Deposito Berjangka + e.

Dari analisis secara simultan dapat disimpulkan hahwa beban pajak penghasilan herpengaruh terhadap return on asset sedangkan tingkat hung;i tidak berpengaruh terhadap return on asset.

Kata kunci: hehan pajak penghasilan, tingkat hunga deposito herjangk.a, return olJl

asset.

Page 8: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdu/illah... Sebuah kata pujian yang layak terucap untuk Allah

Tuhan yang Maha Kasih. Wasyukrulillah ... hanya patut terucap bagi insan yang

telab diberi Tuhan, rahmat, hidayab dan karunia-Nya. Shalawat dan salam banya

tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhanunad SAW, Rasul Allah akhir zaman

pembawa Uswatun Hasanah bagi ummatnya.

AmmaBa'du.

Dalam proses penggarapan skripsi ini dari awal hingga khatam, penulis

tentunya banyak berterima kasih kepada banyak pihak yang telah memberikaim

suatu support atau dorongan yang amat berharga dan bermanfaat, karena hal ini

sebagai satu bentuk "lecutan" bagi Penulis untuk terus berkarya dalam penulisan

skripsi ini. Dari sekian banyak pihak tenlunya penulis banyak: meng,baturkan

terima kasih yang telah membantu secara langsung maupun tidak: langsung, baik

moril maupun materil. Skripsi ini tanpa bisa terwujud tanpa mereka semua (pihak­

pihak yang telah membantu), diantaranya yaitu kepada:

I. Kedua orang tua tercinta Thu Wasi'ah dan Bapa Achmad Nasir, yang telah

memberikan kasih sayangnya, support baik moral, spiritual dan material yang

tak terhingga.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, scbagai penbimbing I sekaligus sebagai

Dekan Faknltas Ekonomi dan llmu Sosial yang selalu memberikan molivasi

dan memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini hingga selesai.

3. Thu Y essi Fitri, SE, Ak, M.Si sebagai pembirnbing II yang telab meluangkan

waktunya untuk membirnbing dan memberikan bantuannya selama

penyempumaan skripsi ini.

4. Bapak Abdul Hamid Cebba, SE, Ak, MBA, selaku ketua Jumsan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.

Page 9: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

5. Bapak Amilin, SE, Ak, MSi, selaku sekretaris Jurusan Akuntansi Fakulms

Ekonomi dan Ilmu Sosral.

6. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial ams

curahan ilmu, bimbingan dan pelayanannya.

7. Kakakku Abdul Manaf dan kedua adikku Aliev dan Fadzal yang imut dan

manis yang selalu menghibur dan meuyemangatiku.

8. Special thanks to "nD Mitha" that always give me love and support. Yon

make my life so colourfull.

9. Sahabat-sahabatku di Akuntansi dan Perpajakan yang sdalu mens11pport dan

membuat hari-hariku ceria. Our memories are always I nemernber.

10. Rekan-rekanku di fakultas-fakultas lain yang telah mernbmtu dan

rnensupportku.

Sebagai rnanus1a, penulis pasti rnasih banyak ke:lemahan yang tidalk.

disadari dalam penyajian skripsi ini. Oleh karena itu dengan senang hal.i pentilis

mengharapkan kritik dan saran yang baik dari para pembaca, sehingga pada

akhimya skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak.

Jakarta, 8 September 2008

Peuulis

Page 10: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN . .. . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . 1

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF . . . . . . . . . . . . .. . .. . ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRACT

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

iii

IV

v

VI

vii

DAFTAR ISi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . .. . .. ix

DAFT AR TABEL ............ ...... ............ ... ... ... ...... ......... xii

DAFTAR GAMBAR ........... _... ... . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . xn1

DAFTARLAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................... .

I. Tujuan Penelitian

2. Manfuat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A .. Dasar-Dasar Perpajakan

1

6

6

6

6

8

B. Konsep Dasar Perbankan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

Page 11: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Berjangka .......................................... ..........•. 31

D. Return On Asset ............................................. 39

E. Kerangka Pemikiran

F. Perumusan Hipotesis

BAB III METOOOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

B. Metode Penentuan Sampel

C. Metode Pengumpulan Data

D. Metode Anilisis Data

40

43

44

44

45

46

E. Operasional V ariabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian . . . . . . ... 53

I. Sejarah Perbankan Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . .. 53

a. Kondisi perbankan Indonesia

b. Jum1a1i Bank Swasta

c. Kondisi Setela11 Dercgulasi

d. Kondisi saat krisis ekonomi mulai

akhirtahun 1997

2. Perusa1iaan Perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

. B. Penemuan Dan Pembahasan

53

55

56

60

62

64

I. Statistik Deskriptif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65

Page 12: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

b. Perkembangan Behan Pajak

Penghasilan 66

c. Perkembangan Tingkat Bunga

Deposito Berjangka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 68

2. Uji Asumsi Klasik .. .. . . .. . . .. .. . .. ... . .. . .. .. . . .. . ..• 70

a. Hasil Uji Nonnalitas Data

b. Hasil Uji Multikolinearitas

70

71

c. Hasil Uji Heteroskedaslisitas . . .. . .. .. .. .. .. . . . 72

d. Hasil Uji Autokorelasi . .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. . . .. 73

3. Pengujian Hipotesis .................. .......... ..... ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASJ

A. Kesimpulau .. .. . . . . . . . .. . .. . . . . .. .. .. .. . .. . . . .. .. .. .. .. . 78

B. Jmph'kasi dan Keterbatasan . .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. 79

DAFfAR PUSTAKA ......... ............ ...... ... ......... ... . . . ... .. . ..• 80

LJ\lVIPill.1\JI~ ······························································· 82

Page 13: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

DAFfARTABEL

Norn or Keterangan Halaman

4.1 Daftar Perusahaan Perbankan di BEI 62

4.2 Daftar Perusahaan Perbankan di BEI yang Menjadi 63 Sampel

4.3 Perkembangan Retnm On Asset Perusahaan Perbankan 65

4.4 Perkembangan Behan Pajak Penghasilan Pernsaharui Perbankan 66

4.5 Perkembangan Tingkat Bw1ga Deposito Berjangka dalam Rupiah(%) per Tahun Pernsahaan Perbankan 68

4.6 Tabel Uji Multikolinearitas 71

4.7 Hasil Uji Autokorelasi 73

4.8 Model Swnmary 74

4.9 ANOVA 15

4.10 Coefficients 15

Page 14: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

DAFfAR GAMBAii

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Siklus Tingkat Bunga 38

2.2 Determinants of real rate of interest 41

2.3 Kerangka Pemikiran 42

4.1 Fenomena yang terjadi pada masa deregulasi 57

4.2 Grafik Perkembangan Return On Asset Perusahaan Perbankan 65

4.3 Grafik Perkembangan Behan Pajak Penghasilan Perusahaan Perbankan 67

4.4 Grafik Perkembangan Tingkat Bunga Deposito Berjangka dalam Rupiah (%)per Tahun Perusahaan Perbankan 69

4.5 Grafik Normality Probability Plot 70

4.6 Hasil Uji Heteroskedascisitas 72

Page 15: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

DAFTAR LAMPIRAN

Keterangan

Data Total Aktiva dan Laba Bersih Perusahaan Sampel

Perlrembangan Pengenaan Behan Pajak Penghasilan

Grafik Perkembangan Behan Pajak Penghasilan

Perkembangan Tingkat Btmga Deposito - Rupiah(% per tahun)

Grafik Perkembangan Tingkat Btmga Deposito Berjangka

Perkembangan Return on Asset Perusahaan Perbankan

Grafik Perkembangan Reh1rn on Asset Perusahaan Perbankan

Variables Entered/Removedb

Model Summarl

ANOVAb

Coefficients3

Collinearity Diagnostics•

Residual Statistics•

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Scatterplot

Laporan Keuangan Perbankan

Halaman

78

so

81

81

81

82

82

83

83

83

83

83

84

84

85

86

Page 16: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

A. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Tantangan perbankan nasional saat ini dan masa depan makin besar dan

kompleks. Untnk menjawab tantangan itu, BI sebagai otoritas perbankan

Indonesia telah menyusun arah kebijakan pengembangan perbankan ke depan

yang dikenal dengan nama Arsitektur Perbankan Indonesia (API).

Industri perbankan nasional telah mengalami perkembangan pasang surut

sejak beberapa dekade terakhir. Salah satu perkembangan yang menyita banyak

perhatian adalah krisis ekonomi yang terjadi pada 19'97. Krisis tersebut

menimbulkan dampak negatifbagi industri perbankan nasional.

Dampak negatif tersebut, antara lain ditandai dengan terkikisnya

permodalan bank, meningkatnya non perfoming loans (NIPL), dan penutupan

sejumlah bank. Untuk menyehatkan kembali perbankan nasional telah dilakukan

Iangkah perbaikan, antara lain, restrukturisasi perbankan sejak 1998.

Industri perbankan merupakan sektor kunci pere:konomian Indonesia

sehingga dituntut untnk berperan aktif dalam menyusun langkah-langkah strategis.

Sedangkan pajak adalah sumber pendapatan paling penting bagi pembangunan

berkelanjutan. Sehingga dua instrumen ini perlu diclukung dengan adanya

kebijakan yang terarah .

. Pemerintah melaksanakan pembangunan tersebut, memerlnkan dana yang

cukup besar dalam rangka membangun fasilitas ataupun infrastruktur yang

Page 17: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

diperlukan untuk kepentingan pertumbnhan dan perekonomian Indonesia. Oleh

karena itu, dana merupakan faktor penting yang harus diperlukan.

Dana yang dibutuhkan oleh pemerintah untuk membayar program­

program mereka diperoleh dari pemungutan pajak dan S<~bagian berasal dari

pinjaman publik. Dana yang dihimpun melalui perpajakan dapat mengubah

sumber daya rill dari barang swasta menjadi barang kolektif. Dana yang diperoleh

dari publik dihimpun melalui lembaga keuangan perbaukan yang pada akhimya

disalurkan kembali kepada dunia usaha yang membutuhkannya.

Untuk dapat menarik dana dari masyarakat bank menciptakan berbagai

produk. Produk tersebut diantaranya adalah deposito be1jangka, tabungan, giro,

dan lain-lain, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan peminjaman dana

masyarakat tersebut bank menciptakan produk yang sering disebut dengan kredit.

Agar kegiatan bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan

meminjamkan dana kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik, bank

melakukan kegiatan pemasaran yang meliputi produk, penetapan harga, promosi

dan distribusi. Strategi pemasaran yang ditetapkan oleh suatu bank akan sangat

mempengamhi keberhasilannya dalam memasarkan produk, dimana dalam satu

unsur pentiug dari pemasaran adalah strategi penetapan harga.

Implementasi dari strategi penetapan harga bernpa. tingkat bunga. yang

merupakan faktor penentn keberhasilan dafam usaha bank untnk menghimpun

dana dari masyarakat. Penentuan besamya tingkat bunga dapat menyeimbangkan

proyeksi kebutuhan dana yang ditempatkan. Oleh karena itulah kebijakan dalam

Page 18: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

yang tidak tepat dalam arti terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka basil yang

diperoleh bank juga tidak memenuhi harapan.

Tingkat bunga pada suatu saat ditentukan oleh posisi keseimbangan antara

tingkat permintaan clan penawaran uang. Kenaikan snku bU1J1ga dapat diakibatkan

oleh adanya perubahan permintaan uang (demand for money) kearah yang lebih

tinggi, sehingga terjadi pengurangan penawaran uang (pelanggaran moneter) atau

akibat kombinasi keduanya (Sudirman, 2001: 13-16).

Saat ini produk perbankan yang paling banyak diminati adalah deposito

berjangka clan menjadi salah satu sumber pendanaan bank yang cnkup penting.

Dasar pengenaan pajak atas bunga deposito tersebut diatur tersendiri dalam

peraturan pemerintah No. 131 tahun 2000.

Modal bank dimaksudkan untuk memenuhi segala kebutuhan guna

menunjang kegiatan operasi bank. Operasi bank didasarkatn pada suatu proses

yang disebut sebagai trasformasi asset dengan mempertimbangkan faktor-faktor

likuiditas, risiko, clan keuntungan. Transformasi asset adalah proses pengalihan

dana yang dihimpun bank dari berbagai sumber, yang merup:akan kewajiban bank,

menjadi kekayaan (asset) berupa persyaratan kredit, pembelian surat-surat

berharga clan bentuk-bentuk asset lainnya.

Kinerja keuangan merupakan hal penting untuk meniilai prestasi keuangan

yang berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam memperoleh

Iaba, karena prestasi bisnis diukur dengan tinggi rendahnya laba yang dihasilkan.

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

Page 19: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan ams kas dari sumber daya

yang ada, artinya laba memiliki kemampuan untuk memprediksi ams kas dimasa

mendatang.

Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan dapat

ditunjukan melalui ROA (Return On Assets Ratio) dimana rasio tersebut

mengindikasikan seberapa baik pihak manajemen mampu memanfaatkan sumber

daya total yang dimiliki bank untuk menghasilkan keuntungan (profit). Adanya

peningkatan persaingan dalam memperoleh modal meu~adikan ROA perlu

mendapat perhatian Jebih mendalam.

Penelitian sebelumnya yang memiki kaitan dengan ROA dilaknkan oleh

Wahyuni (2001) yang menunjukan adanya hubungan yang 'Positif dan signifikasi

antara pemberian kredit dengan profitabilitas pada bank umum swasta nasional.

Analisis yang digunakan adalah regresi sederhana. Sedangkan Suhendra (1997)

dalam penelitiannya menunjnkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

pendapatan bunga dengan rentabilitas pada Bank BRI.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yudistira (2004), Return On Asset

(ROA) pada perusahaan sektor perbankan selama period1! 1999-2003 berkisar

antara (11,82%) sampai dengan 0,66% sedangkan ROA rata-rata industri selama

periode yang sama berkisar antara (6,24%) sampai dengan 0,40%. Ini

menunjukkan kemampuan perbankan dalam menghasilkan keuntungan melalui

produktivitas aktivanya masih sangat rendah, · hal ini bisa disebabkan karena

kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih dafam proses perbaikan

Page 20: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Leverage terhadap EPS menunjukan bahwa ROA dan Financial Leverage tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap EPS, begitu pula dengan ROE yang

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap EPS. F hitung adalah 5,329 dengan

tingkat signifikansi 0.306 (lebih besar dari 10%), atau dapat dikatakan. ROA,

ROE dan Financial Leverage secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

EPS.

Dalam skripsi Fitriana Nur (2005) dengan judul Analisa Pengamh Behan

Pajak, Rasio Leverage dan Rasio Likuiditas terhadap Return on Assets,

menunjukkan bahwa beban pajak mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.246

diatas a 0.05, Rasio !average (debt to equity ratio) mempunyai tingkat signifikansi

sebesar 0.668 jauh diatas a 0.05, Rasio likuiditas (net working capital to total

assets ratio) mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.084 diatas a 0.05, maka

dapat disimpulkan bahwa beban pajak, rasio leverage, dan rasio likniditas tidak

berpengaruh terhadap return on assets perusahaan.

Dengan berdasar dari penelitian sebelumnya, penulis mencoba untuk

mengetahui bagaimana pengaruh beban pajak atas bunga yang diterapkan oleh

perusahaan perbankan terhadap return on assets atau profitabilitas perusahaan,

dengan penulis mencoba meneliti dan menuangkannya dalam bentuk skripsi

dengan judul "Pengaruh Beban Pajak Penghasilan atas Bunga Deposito

Berjangka dan Tingkat Bunga Deposito Berjangka Terhadap Return On Asset

(ROA)" (Studi Empiris Pada Perusahaan.Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2003-2007).

Page 21: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang permasalahan tersebut diatas, penulis

merumuskan masalah yaitu apakah beban pajak penghasilan atas bunga deposito

berjangka dan tingkat bunga deposito berjangka berpengaruh terhadap Return On

Asset perusahaan.

C. Tujtnan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Menganalisa pengaruh pengenaan pajak penghasilan atas bunga deposito

berjangka dan tingkat bunga deposito berjangka terhadap Return On Asset

perusahaan.

b. Menganalisa seberapa besar pengaruh pengenaan pajak penghasilan atas

bunga deposito berjangka dan tingkat bunga deposito berjangka terhadap

Return On Asset perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan

sebelum menetapkan tingkat suku bunga kepada deposan.

Kesimpulan dan saran yang diberikan penuliis diharapkan dapat

memberikan masukan dalam memperhitungkan seberapa besar pengenaan

pajak atas bunga deposito clan tingkat bunga deposito berjangka yang akan

mempengaruhi Return On Asset perusahaan.

Page 22: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

b. Bagi Pihak Lain

Diharapkan dapat menambab pengetahuan dan dapat digunakan sebagai

informasi serta membangun pemikiran untuk mengetabui tentang

pengenaan pajak penghasilan atas bunga deposito berjangka dan tingkat

bunga deposito berjangka terhadap Return On Asset perusabaan, serta

dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya.

c. Bagi Penulis

Ingin mengetabui lebih jauh mengenai pengaruh pengenaan pajak

penghasilan atas bunga deposito be1jangka dan tingkat bunga deposito

berjangka terhadap Return On Asset.

Page 23: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

BABU

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar-Dasar Perpajakan

1. Pengertian Pajak

Pengertian dari pajak sangatlah beragam. Salah satu dari pengertian

pajak yaitu menurut Prof. Dr. Roclunat Soemitro, S.H., dalam bukunya Dasar-

dasar Hukum pajak dan Pajak Pendapatan (1990:5) adalah sebagai berikut:

"Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan ilndang­undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa imbalan (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum" (Waluyo dan Wirawan B. Ilyas, 2003:5)

Penjelasannya adalah sebagai berikut: "Dapat dipaksakan" artinya bila

utang pajak tidak dibayar, utang itu dapat ditagih d[engan menggunakan

kekerasan, seperti surat paksa dan sita, dan juga penyanderaan; terhadap

pembayaran pajak, tidak dapat ditunjukkan jasa timbal balik tertentu, seperti

halnya retribusi.

Defmisi tersebut kemudian disempurnakan, sehilllgga berbunyi:

"Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplus··nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investmenf' (S iti Resmi, 2003: I)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan ibahwa ciri-ciri yang

melekat pada pengertian pajak, adalah:

a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksaannya

Page 24: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

b. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi

individual oleh pemerintah.

c. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah.

d. Pajak diperuntukkan bagi pengeluarnn-pengeluaran Jpemerintah, yang bila

dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk

membiayai public investment.

e. Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgetair, yaitu mengatur.

2. Fungsi Pajak

a. Fungsi Penerimaan (Budgetair), pajak sebagai sumber dana yang

diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengel1uaran pemerintah.

b. Fungsi Mengatur (Regulerend), pajak sebagai alat untuk mengatur atau

melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan ekonomi. Contoh: pajak yang

tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk mengurangi konsumsi

minuman keras, begitu juga dengan barang-barang mewah.

3. Pajak Penghasilan Umum

Pajak penghasilan diatur oleh Undang-Undani~ No.17 Tahun 2000.

Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) mengatur pajak atas penghasilan

(laba) yang diterima oleh orang pribadi atau badan, dan menganut atas

Materil, artinya penentuan mengenai pajak yang temtang tidak tergantung

kepada Surat Kettitapan Pajak (Mardiasrno, 2003: I 05).

Page 25: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

4. Subjek Pajak

Menurut Pasal I UU No. 7 Tahun 1983, sebagaimana telah dimbah

dan disempurnakan terakhir dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pajak

Pengbasilan, "Pajak Pengbasilan dikenakan terbadaJl' Subjek Pajak atas

Pengbasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak".

Selanjutnya dalam Pasal 2 ayat (1) nya dijelaskan, bahwa yang menjadi

subjek pajak dalam Pajak Penghasilan adalah :

a. 1. Orang Pribadi (Perseorangan) ;

2. Warisan yang belum terbagi, sebagai satu kesatuan.

b. Badan;

c. Bentuk Usaha Tetap (BUT).

Penjelasan selanjutnya Pasal 2 ayat (I) adalah:

Orang Pribadi sebagai Subjek Pajak dapat bertempat tinggal di

Indonesia, atau pun tidak bertempat tinggal di Indonesia.

Warisan sebagai Subjek Pajak, mempakan suli>jek pajak pengganti,

menggantikan mereka yang berhak dikemudian hari, ini menjadi dasar agar

pengenaan pajak dari warisan tersebut tetap terjamin., berhubung misalnya

yang punya harta (warisan) semasa hidup tidak menetapkan siapa yang

bertanggung jawab dikemudian hari apabila yang bersangkutan meninggal

dunia.

Pengertian Badan sebagai subjek pajak, adalah sekumpulan orang dan

atau modal yang merupakan satu kesatuan, baik yang melakukan usaha

Page 26: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Komanditer (CV), Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara/Daerah

dengan nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana

Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Y ayasan, Organisasi masa, Orgaisasi

sosial politik, atau organisasi yang sejenis, Lembaga, Bentuk Usaha Tetap,

dan bentuk badan lainnya, tennasuk Reksa dana.

Dalam UU ini, Bentnk Usaha Tetap ditentukan sebagai subjek pajak

tersendiri sebagai Subjek Pajak Luar Negeri, sekalipun tatacara pengenaannya

serta ketentuan administrasi perpajakannya sama dengan wajib pajak dalam

negen.

Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah,

merupakan Subjek Pajak, tanpa memperhatikan nama dan bentuknya,

sehingga setiap unit dari badan pemerintah, misalnya lembaga, badan, dan

sebagainya yang dimiliki oleh pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah,

yang menjalankan usaha atau melaknkan kegiatan untuk memperoleh

penghasilan merupakan subjek pajak. Sebagai subjek pajak perusahaan

Reksadana, baik yang berbentuk perseroan terbatas, maupun bentuk lainnya,

termasuk dalam pengertian badan. Sedangkan pengertian perkumpulan

termasuk pula assosiasi, persatuan, perhimpunan, atau ikatan dari pihak-pihak

yang mempunyai kepentingan yang sama.

Selanjutnya dalam Pasal 2 ayat (5), UU No. 36 Tahun 2008-PPh,

dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Bentnk Usaha Tetap, adalah bentuk

usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di

Page 27: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

jangka waktu 12 bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat

kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia,

yang dapat berupa:

a. Tempat kedudukan manajemen.

b. Cabang Perusahaan.

c. Kantor Perwakilan.

d. Gedung Kantor.

e. Pabrik.

f. Bengkel.

g. Gudang.

h. Ruang untuk promosi dan penjualan.

1. Pertambangan dan penggalian sumber alam.

j. Wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi.

k. perikanan, petemakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan.

I. Proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan.

m. Pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau orang lain,

sepanjang dilakukan lebili dari 60 (enam puluh) hmi dalamjangka waktu

12( dua be las) bin.

n. Orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak

bebas.

o. Agen atau pegawai perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak

bertempat kedudukan di Indonesia yang dapat menerima premi asuransi

gfgn m~n-:11nnm1nn 1°P.c1t,rn Ai TnA.n.nPc:i':l

Page 28: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

asalkan agen atau perantara tersebut daJam kenyataannya bertindak

sepenuhnya dalam rangka menjalankan pernsahaannya sendiri.

Pernsahaan asmansi yang didirikan dan bertempat tinggal diluar

Indonesia, dianggap mempunyai bentuk usaha tetap di Indonesia, apabila

perusahaan asuransi tersebut menerima pembayaran premi asmansi di

Indonesia, atau menanggung resiko di Indonesia melalui pegawai atau

perwakilan atau agennya di hldonesia.

Menanggung resiko di hldonesia tidak berarti bahwa peristiwa yang

mengakibatkan resiko tersebut terjadi di Indonesia. Yang perlu diperhatikan

adalah bahwa pihak tertanggnng bertempat tinggal, atau berada atau

bertempat kedudukan di Indonesia.

Selanjutnya dalam penjelasan pasal 2 ayat (1) hurnf b, UU No. 36

Tahun 2008, unit usaha tertentu dari badan pemerintah yang mernenubi

kriteria berikut, tidak termasnk sebagai subjek pajak yaitu :

a. Dibentnk berdasarkan peratman pernndang-undangan yang berlaku.

b. Dibiayai dengan dana yang bersumber dari APBN atau APBD.

c. Penerimaan lembaga tersebut dimasukan dalam anggaran pemerintah pusat

atan pemerintah daerah.

Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan funfsional negara.

Apabila suatu badan/lembaga memenuhi syarat-syarat tersebut diatas, maka ia

tidak termasuk subjek pajak penghasilan. Sebalikya apabila syarat-syarat ·

tersebnt tidak dipenuhi, maka badan/lembaga tersebut adalah subjek pajak

Page 29: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

5. Objek Pajak

Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan. Penghasilan yaitu

setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib

Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang

dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak yang

bersangkutan, dengan nama dan bentuk apapun.

Yang termasuk dalam pengertian penghasilan dapat dikelompokan

menjadi:

a. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan ke1ja dan pekerjaan bebas,

sepe1ti gaji, honorarium, penghasilan dari praktek dokter, notaris, aktuaris,

akuntan, pengacara, dan sebagainya.

h. Penghasilan dari usaha atau kegiatan.

c. Penghasilan dari modal atau penggunaan harta, seperti sewa, bunga,

dividen, royalti, keuntungan dari penjualan harta yang tidak dignnakan,

dan sebagainya.

d. Peughasilan Iain-lain, yaitu peughasilan yang tidak dapat diklasifikasikan

kedalam sa;ah satu dari ketiga kelompok penghasilan di atas, seperti:

I) Keuntungan karena pembebasan utang.

2) Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing ..

3) Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.

4) Hadiah· undian.

Bagi Wajib Pajak Dalam Negeii, yang menjadi Objek Pajak adalah

- - - - ,_ - - •1 - 1 •1

Page 30: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Sedangkan bagi Wajib Pajak Luar Negeri, yang menjadi Objek Pajak hanya

penghasilan yang berasal dari Indonesia saja (rvfardiasmo, 2003:109-110).

6. Tarif Pajak

Sesuai dengan pasal 17 Undang-Undang No.36 Tahun 2008 PPh,

besamya tarif pajak penghasilan bagi Wajib Pajak badan dalam negeri dan

Bentuk Usaha Tetap (BUT), yaitu menggunakan tariftunggal sebesar 28%.

7. Pajak Penghasilan atas Penghasilan Berupa Bunga Deiposito dan Tabungan,

dan Diskonto Sertifikat Bank Indonesia sebagaimana diterangkan dalam pasal

4 ayat 2 Undang-Undang Pajak penghasilan menyebutkan, bahwa:

"Atas penghasilan berupa bunga deposito , clan tabungan lainnya, penghasilan dari transaksi saham clan sekuritas lainnya dibursa efek, penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah clan atau bangunan serta penghasilan terteutu lainnya, pengenaan p:ajaknya diatur dengan peraturan pemerintah".

Pengenaan pajak penghasilan atas penghasilan berupa bunga deposito

dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBD diatur dengan

Peraturan Pemerintah No.131 tahun 2000. Menumt peraturan tersebut

penghasilan berupa bunga yang berasal dari bunga deposito dan tabungan

serta diskonto SBI yang diterima oleh wajib pajak dalam negeri clan BUT

dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat Final. Besarnya PPh yang dipotong

adalah 20% dari jumlah bruto.

PPh (Final) = 20 % x Jumlah Brut~

Page 31: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Sedangkan bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap,

besarnya PPh yang dipotong adalah 20% dari jumlah bruto atau tarif

berdasarkan perjanjian Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku.

B. Konsep Dasar Perbankan

I. Pengertian Bank

Secara sederhana bank dimtikan sebagai lembaga keuangan yang

kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat, sedangkan pengertian

lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan

kegiatannya berupa menghimpun dana atau hanya me:nyalurkan dana atau

kedua-duanya.(Kasmir,2003:2).

Dilihat dari kegiatan usahanya, bank dapat didefinisikan sebagai suatu

badan usaha yang kegiatan usahanya menerima simpanau dari masyarakat dan

atau pihak lain kemudian mengalokasikannya kembaJli nntuk memperoleh

keuntuugan serta menyediakan jasa-jasa dalam lintas pembayaran (Dahlan

Siamat, 1993:12).

Menurut Kuncoro dalam bnkunya Manajemen Perbankan, Teori dan

Aplikasi (2002: 68), defmisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha

pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersehut

ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu

lintas pembayaran dan peredaran uang.

Sedangkan menurut Syahrir yang dikutip dari majalah tempo (8 Januari 2007):

Page 32: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Bank adalah "financial intermediary", artinya bank tidak memiliki uang, tetapi hanya mengumpulkan uang dari J~ihak yang memihlci kelebihan dana dan menyalurkan dana kepada pihak yang membutuhkan.

Menurut Undang-Undang No.IO tahun 1998 ya111g dimaksud dengan

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masy:arakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tarafhidup rakyat

ban yak.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bank mempakan

lembaga keuangan yang kegiatannya adalah:

a. Menghimpun dana (uang) dari masyarakat dalam bentuk sirnpanan,

maksudnya bank sebagai tempat penyimpanan uang atau bersifat investasi

bagi masyarakat.

b. Menyalurkan dana kemasyarakat, maksudnya adalah bank memberikan

pinjaman (kredit) kepada masyarakat yang mengajnkan permohonan,

dengan kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang

membutuhkarmya.

c. Memberikan jasa bank Jainnya, seperti pengiriman uang (transfer),

penagihan surat berharga yang berasal dari dalam kota dan luar negeri

(inkaso ), letter of credit (LIC), safe deposit box, bank garansi, bank notes,

travellers ceque, dan jasa lainnya.

2. Jenis Bank

Jenis bank menurut Widjarnato (1995) dapat dilihat dari tiga sudut yaitu

Page 33: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

a. Jenis bank menurut fungsinya.

Dilihat dari fungsinya bank dapat dibagi menjadi:

1) Bank Sentral

Yaitu Bank Indonesia sebagaimana dimaskud dalam Undang-Undang

No.23 tahun 1999.

2) Bankumum

Y aitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

3) Bank Perkreditan Rakyat

Y aitu bank yang dapat menerima sirnpanan hanya dalam bentuk

deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang disamakan

dengan itu.

4) Bank umum yang mengkhususkan dilri untuk kegiatan tcrtentu atau

memberikan perhatian yang bcsar kepada kegiatlm tertentu.

Hal tersebut dimungkinkan oleh ketentuan pasal 5 ayat 2 Undang-Undang

pcrbankan tabun 1998 yang dimaksudkan dengarn mengkhususkan diri

untuk mclaksanakan kegaitan tertentu antara lain:

1) Melaksanakan pembiayaan jangka panjang.

2) Pembiayaan untuk mengembangkan koperasi.

3) Pengembangan untuk perusabaan golongan ekonomi lemah atau

pengusaha kecil.

4) Pengembangan ekspor non migas.

5) Pengembangan pembangnnan perusahaan.

Page 34: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

b. Jenis bank menurut kepemilikannya.

Berdasarkan kepemilikannya, jenis bank terdiri dari:

1) Bank umum milik negara

Y aitu bank yang hanya dapat dididkan berdasarkan Undang-Undang.

2) Bank umum milik swasta

Y aitu bank yang hanya dapat didirikan dan menjalankan usaha setelah

mendapat ijin dari menteri keuangan dengan mendengar

pertimbangan-pertimbangan dari Bank Indonesia.

3) Bank campuran

Y aitu bank umum yang dididkan bersama oleh satu atau Iebih bank

umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh Warga

Negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudnkan

diluar negeri.

4) Bank pembangunan daerah

Y aitu bank milik pemerintah daerah.

c. Jenis bank menurut peneiptaan uang giral

Jika ditinjau dari dari segi peneiptaan uang giral, maim terdapat dua jenis

bankyaitu:

1) Bank Primer

Y aitu bank yang dapat menciptakan uang giral dan yang termasnk

dalam jenis bank ini adalah:

(a) Bank sirkulasi atau bank sentral yang dapat menciptakan kredit

Page 35: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

(b) Bank umum yang dapat menciptakan uang giral.

Penciptaan uang giral oleh bank di atas dapat dilakukan dengan

cara pemberian pinjaman yang tidak dilbebankan dari saldo

nasabah, artinya walupun bank memberikan kredit, namun saldo

nasabah tetap utuh dan sebaliknya ia tetap rnemiliki hak terhadap

setiap penarikan uangnya selama saldo di bank mencukupi. Hal ini

dapat juga dilaknkan karena dalam praktek perbankan, tidak

semua nasabah menarik saldonya pada saat yang sama, karena

jumlah pennintaan kredit lebih besar dari jumlah saldo nasahah,

sehingga bank bersedia melepaskan kredit yang lebih besar dari

saldo nasabah dengan cara menciptakan uang giral melalui

rekening koran. Dengan demikian uang kartal tetap sama tetapi

jumlah uang giral yang diciptakan tetap sama.

2) Bank sekunder

Y aitu bank yang bertugas sebagai perantara dalam menyalurkan kredit

dan yang tergolong dalam bank sekunder adalah bank tabungan yang

tidak menciptakan uang giral.

3. Usaha Bank

Sesuai dengan pasal 6 Undang-Undang No.IO tahun 1998 tentang perbankan,

maka usaha yang dapat dilakukan oleh suatu bank adalah:

a. Menghimpun dana dari masyarakat ·dalam bentuk simpanan berupa giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya

Page 36: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

b. Memberikan kredit.

c. Menerbitkan surat pengakuan hutang.

d. Membeli, meajual atau meajamin atas resiko sendiri maupun untuk

kepentingan dan atas perintah nasabahnya:

1) Surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa

berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaim dalam perdagangan

surat dimaksud.

2) Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa

berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan suart

dimaksud.

3) Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.

4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

5) Obligasi.

6) Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun.

7) Instrumen surat berharga Iain yang berjangka waktu sampai dengan

satu tahun.

e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah.

f. Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dati, atau meminjamkan

dana kepada bank Iain, baik dengan menggimakan surat, sarana

telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, eek atm sarana lainnya.

g. Menerima pembayaran dari tagihan atas snrat berharga dan melakukan

Page 37: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

h. Menyediakan tempat untulc menyimpan barang dan surat berharga..

1. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pithak lain berdasarkan

suatu kontrak.

j. Melakukan penempatan dana dari nasabah lainnya dafam bentulc surat

berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali

am an at.

I. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan

prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia.

m. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak

bertentangan dengan Undang-Undang ini dan perundang-undangan yang

berlaku.

Selain dapat melakukan kegiatan usaba tersebut di atas menurut pasal

Undang-Undang No. I 0 tabun 1998 bank umum dapat pula:

a. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

b. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atan perusabaan

dibidang keuangan, seperti sewa guna usaba, modal ventura, perusahaan

efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan,

dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

c. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara umtulc mengatasi akibat

Page 38: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memennhi

ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

d. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurns pensiun sesum

dengan ketentuan dalam peraturan pelUildang-undlangan dana pensiun

yang berlaku.

4. Sumber Dana Bank

Secara garis besar, sumber dana bagi bank dibagi menjadi:

a. Dana yang bersumber dari bank sendiri

Y aitu dana yang berbentnk modal setor yang berasal dari pemegang

saham dan cadangan serta keuntungan bank belum dibagikan kepada para

pemegang saham.

b. Dana yang bersumber dari masyarakat luas

Dana yang berasal dari masyarakat hal ini mempakan suatu tulang

punggung dari dana yang hams dikelola oleh bank untuk memperoleh

keuntungan. Berdasarkan ketentuan pasal 1 Undang-Undang No.10 tahun

1998 tentang perbankan (1998:1), maka jenis dana yang dapat dihimpun

oleh bank adalah sebagai berikut:

1) Giro

Adalah sunpanan yang penarikam1ya dapat dlilakukan setiap saat

dengan menggunakan eek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran

lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

Page 39: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

2) Deposito berjangka

Adalah simpanan yang penarikannya hanya dlapat dilaknkan pada

waktn tertentu berdasarkan perjanjian nasabalt penyimpan dengan

bank.

3) Sertifikat deposito

Adalah simpanan dalam benluk deposito yang sertifikat bukti

penyimpanannya dapat dipindah tangankan.

4) Tabungan

Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurnt

syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan eek,

bilyet giro, atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Bila dalam perkembangannya bank menganggap perlu menarik dana

dalam bentuk Jain, misalnya menerbitkan obligasi atau saham, rnaka bank

itu harus memperhatikan ketentuan yang berlaku dalam bidang dana lain

terse but. Pasal 26 ayat I UU No. I 0 tahun 1998 tentang perbankan

menyatakan bahwa bank umum dapat melakukan emisi saham melalui

bursa efek. Emisi saham oleh bank umum tersebut diperkirakan akan

mengalarni masa depan eerah mengingat berdasarkan bunyi Pasal 26 ayat

2 UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan Warga Negara Indonesia,

Warga Negara Asing, badan hukum Indonesia da111 badan hukum asing

dapat membeli .saham bank umum, baik secara Iangsung atau melalui ·

bursa efek.

Page 40: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

c Dana yang berasal dari lembaga keuangan, baik berbentuk bank maupun

non bank.

Pada umumnya dana yang diperoleh dari lembaga keuangan ini diperoleh

bank sebagai pinjaman baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang

sesuai dengan kebutuhan dari bank peminjam. Lembaga keuangan disini

diartikan secara luas yaitu berbentuk bank maupun bukan bank, juga dapat

berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri. Dana yang tcrmasuk jenis

ini yaitu:

l) Kredit likuiditas Bank Indonesia

Dana ini diberikan oleh Bank Indonesia sebagai J~injaman kepada bank

yang membutuhkan untuk kepentingan likuiditas mereka.

2) Call Money

Dana dalam rupiah yang dipinjamkan oleh bank dari bank lainnya

paling lama tujuh hari setiap waktu dapat ditruik kembali oleh bank

yang meminjruukan tanpa dikenakan suatu pembebanan. Call money

ini justru merupakan suatu lembaga atau instrumen yang paling mudah

dilakukan oleh bank apabila memerlukan tambahan dana baik dalam

keadaan darurat maupun dalam keadaan biasa dalam arti sekedar

memerlukan tambahan dana untuk dapat diputar kembali.

3) Pinjaman antar Bank

Dalam dunia perbankan terdapat kerja sama dalam berbagai bentuk

antara lain pemberian bantuan dalam bentuk bantuan tenaga ahli

Page 41: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

5. Modal Bank

Pengaruh modal bank menurut Pakmei (1993:29) dibedakan antara

modal bagi bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia dan modal

bagi kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri. Modal bagi bank

yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia terdiri alas:

a. Modal Inti

Modal inti terdiri dari:

1) Modal disetor

Y aitu modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya.

2) Agio saham

Y aitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai

akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.

3) Modal Sumbangan

Y aitu modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham, termasnk

selisih antara nilai yang tereatat dengan harga jual apabila saham

tersebut dijual.

4) Cadangan umum

Y aitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan Jaba yang ditahan atau

dari laba bersih setelah pajak, dan mendapat pe:rsetujuan rapat umum

pemegang saham atau rapat anggota sesu:ai dengan ketentuan

pendirian atau anggaran dasar masing-masing bank.

Page 42: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

5) Cadangan tujuan

Y aitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang diisisihkan untuk tujuan

tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham.

6) Laba yang ditahan

Y aitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh rapat

pemegang saham atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan.

7) Laba tahun lalu

Yaitu seluruh laba bersih tahun lalu setelah diperhitungkan pajak, dan

belum ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham

atau rapat anggota. Dalam hal bank mempunyai saldo rugi tahun lalu,

maka seluruh kerugian menjadi faktor pengurang dari modal inti.

8) Laba tahun berjalan

Y aitu laba yang diperoleh dalam tahun bukn berjalan setelah dikurangi

taksiran ntang pajak.

Jumlah modal inti adalah sebagai mana tersebut angka [I] sampai dengan

angka [8] diatas, diknrangi dengan:

I) Goodwill yang ada dalam pembukuan bank

2) Kekurangan jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif dari

jumlah yang seharusnya dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia.

Page 43: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

(c) Mempunyai kedudukan yang sarna dengan modal dalam hal

jumlah kerugian bank melebihi !aha yang ditahan dan cadangan

yang termasnk modal inti, meskipun bank beium dilikuidasi.

(d) Pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila bank dalam

keadaan rugi atau labanya tidak mendukung untnk membayar

bunga.

4) Pinjaman subordinasi.

Y aitu pinjaman yang memenuhi syarat sebagai b1~rikut:

(a) Ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman.

(b) Mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia. Dalam

hubungan ini pada saat bank mengajnkan permohonan

persetujuan, bank hams menyampaikan program pembayaran

kembali pinjaman subordinasi tersebut.

(c) Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor

pen uh.

( d) Minimal berjangka waktu liam tahun.

(e) Pelnnasan sebelum jatuh tempo hams mendapat persetujuan dari

Bank Indonesia, dan dengan pelunasan terse:but permodalan bank

tetap sehat.

(f) Hak tagihnya dalam hal terjadi likuidasi berlaku paling akhir dari

segala pinjaman yang ada (kedudukannya sama dengan modal) ·

(Dahlan Siamat, 200 I: I 04-106).

Page 44: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

6. Fungsi Modal Bank

Modal bank seknrang-kurangnya memiliki tiga fnngsi utama yaitu

fungsi operasional, fungsi perlindungan, fungsi pengamanan dan pengaturan.

Keseluruhan fungsi modal bank dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Memberikan perlindnngan kepada nasabah.

b. Modal bank dapat mencegah terjadinya kejatuhan bank.

c. Untuk memenuhi kebutuhan gedung kantor dan inventaris.

d. Untuk memenuhi ketentuan permodalan minimum.

e. Meningkatkan kepercayaan masyarakat.

f. Untuk menutupi kerugian aktiva produktifbank.

g. Sebagai indikator kekayaan bank.

h. Meningkatkan efisiensi operasional bank.

C. Bonga Deposito dao Tiogkat Bonga Deposito Belf'jangka

I. Deposito Berjangka

Sebagaimana tercantum dalam PAPI: Deposito berjangka adalah

simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan

pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang

bersangkutan (PAPI, 2001)

Dari uraian diatas terkandung pengertian bahwat dana tersebut untuk

jangka waktu tertentu akan mengendap atau ·tetap tinggal dibank, sehingga

bank dapat memperkirakan waktu penarikan dan bank mempunyai kepastian

Page 45: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

fluktuasi drum ini lebih rendah bila dibandingkan dengan rekening giro karena

peugendapan telah ditetapkan untukjangka waktu tertentu.

Jangka waktu deposito berjangka dapat dipilih sesuai dengan

kebutuhan deposan yang bersangkutan, yang pada umumnya berjangka waktu

I bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan. Pada. umumnya bank akan

memberikan tarif bunga. yang menarik, sesuai dengan kondisi perekonomian

dan bunga dibayarkau pada setiap tanggal jatuh temponya.

Dalam setiap transaksi deposito berjangka yang terjadi selalu

melibatkan dua pihak yang saling berhubungan antara satu dengan yang

lainnya. Pihak pertama disebut deposan, maksudnya pihak yang menyirnpan

dananya pada bank, yang terdiri dari anggota masyarakat baik individu

maupun badan hukurn dimana mereka memiliki dana sementara waktu tidak

dikonsumsi. Pihak kedua dinamakan depositoris yaitu bank yang ikut serta di

dalam gerakan deposito berjangka atan dengan kata lain bank ditunjnk oleh

Bank Indonesia.

Jenis simpanan yang termasuk dalam deposito berjangka umumnya berupa:

a. Deposito valuta asing

Y aitu deposito yang diterbitkan dalam mata uang asing yang terdaftar di

Bursa Valuta Asing Jakarta.

b. Sertifikat deposito

Y aitu simpanan berjangka atas pembawa atau atas unjuk, yang dengan ijin

Bank Indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat

Page 46: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

bunga dibayar dimuka, dalam arti dipotong dari harga nominalnya pada

waktu sertifikat deposito itu dibeli.

c. Deposito on call

Y aitu simpanan yang tetap berada di bauk sc:Jama deposan yang

bersangkutan tidak membutuhkannya. Jadi disini terlihat bahwa jenis

deposito ini agak berbeda dengan deposito berjangka. Deposan dapat

menarik simpanan depositonya dengan terlebih dahulu

memberitahukannya kepada bank, dengan jangka waktu

pemberitahuannya dapat diperjanjikan dengan pihak bank.

d. Automatic roll over deposit

Y aitu sejenis deposito berjangka dimana apabila deposito telah jatuh

tempo maka secara otomatis bank akan tetap mempt!rhitnngkan bunganya

sebelum simpanan tersebut ditarik oleh deposaunya. Jadi uang deposan

tidak dibiarkan menganggur tanpa bunga.

2. Suku Bunga

Dalam teori ekonomi diketahui bahwa harga suatu produk ditentukan

oleh penawaran dan permintaau. Dipihak lain dari segi marketing mix, dapat

dibedakan antara strategi non harga, sebagai strategi perusahaan dalam

hubungannya dengan produksi, promosi dan distribusi.

Strategi harga dapat dipisahkan me1tjadi dua sisi, yaitu harga beli dana

atau fonding rate dan harga jual atua lending rate. Har~~a beli dana tentu saja

harus lebih rendah dari harga jual dana, karena bank hams menambahkan

Page 47: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Secara umum dapat dinyatakan bahwa kebijakan harga adalah

bagaimana bank menentukan harga yang hendak ditetapkannya sedemikian

rupa sehingga bank dapat memperoleh keuntungan. Namun harga yang

ditetapkan untuk membeli dana (funding) sebe:namya merupakan biaya yang

dikeluarkan oleh bank, karena pada dasamya daua yang dibeli oleh bank baik

dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan giro merupakan bahan baku

bagi bank untuk selanjutnya akan diolah menjadi bahanjadi yang dijual dalam

bentuk kredit.

Pada kenyataannya harga ditetapkan oleh bank berupa suku bunga

yang merupakan harga dari uang atau dengan kata lain harga yang dibayarkan

atas penggunaan uang. Teori yang mendukung perlunya pembebanan

penggunaan uang menurut S. Kidwell, et al (2000) adalah:

a. Productivity of money theory

Menurut teori ini para peminjam bersedia membayrurkan sejumlah tingkat

bunga pada pemilik uang karena dengan uang yang dipinjamkan orang

tersebut dapat menciptakan pendapatan.

b. Time preference theo1y

Menurut teori ini para peminjam bersedia membayar tingkat bunga

kepada pemilik uang oleh karena mereka mengerti bahwa nilai uang yang

akan dibayarkan (real value) lebih murah dari sekarang.

c. Liquidity preference theory.

Menurut teori ini para peminjam bersedia membayar tingkat bunga kepada

Page 48: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

sesuatu kepada pemilik uang sebab telah bersedia membuang

kemungkinanuya untuk memegang uang kas (liquidity preference).

Hingga saat ini apabila bank kekurangan dana yang dihimpun dari

masyarakat yang pertama ditittjau adalah suku b1mga, akan tetapi pada

hakekatnya suku bunga hanyalah salah sa.tu daya 1tarik bagi masyarakat

untuk menanamkan dananya dari bank selain pertimbangan lainnya.

Agar deposito dapat merangsang minat masyarakat, maka bank

memperhatikan inflasi dalam menetapkan tingkat bunga sehingga dana

yang diperoleh dapat dijual kembali dengan tingkat bunga yang

bersesuaian.

3. Dasar Penetapan Tingkat Suku Bunga Deposito

Secara garis besar terdapat dua faktor yang mempengaruhi, yaitu:

a. F aktor fundamental

Berdasarkan faktor ini suatu bank dalam menetapkan tit1gkat bnnga

deposito berjangka dipengaruhi oleh:

1) Keadaan ekonomi dan keuangan nasional

Suatu kondisi yang berhubungan dengan tingkat penawaran dan

permintaan akan uang, dimana pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap inflasi dan suku bunga deposito.

2) Kebijakan pemerintah

Dalam menentukan besamya tingkat bunga deposito berjangka, juga

dipengaruhi oleh berbagai kebijakan pemerintah khususnya yang

Page 49: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

3) Persaingan antar bank

Persaingan antar bank juga merupakan faktor yang mempengaruhi

bank komersial dalam menetapkan tingkat sukn bunga deposito

berjangka, artinya jangan sampai sukn bunga yang ditawarkan oleh

bank tersebut kalah menarik dari bank lain.

4) Jangka waktu

Bunga merupakan ha! penting bagi deposan yang telah menyimpan

uangnya di bank, pada umumnya semakin lama jangka waktu

simpanan deposito berjangka maka semakin tinggi pula bnnga yang

diperoleh deposan karena adanya penggunaan uang tersebut oleh bank

dalamjangka waktu yang lama pula.

b. Faktor teknis

Secara analisis teknis, perkembangan tingkat sukn bunga dilihat

berdasarkan pergerakan tingkat sukn bunga, dimana terdapat tiga macam

yaitu:

1) Secular

Merupakan suatu pergerakan tingkat snku bunga yang terjadi atas

beberapa Iingkaran usaha dalam kunm waktu 10 sampai 40 tahun.

Pengamatan pada pergerakan tingkat suku bunga ini berguna untuk

mengamati pergerakan tingkat suku bunga jangka panjang.

2) Cyclical

Merupakan suatu pergerakan tingkat suh1 bunga yang menjadi bagian

dari secular dimana teriadi dalam knnm waktn 1 samnai rl"'"""" 'i

Page 50: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

tahun. Pergerakan ini bermanfaat untuk memperkirakan

perkembangan tingkat suku bunga dalam jangka menengah.

3) Seasonal dan random

Merupakan pergerakan tingkat suku bunga yang dipengaruhi oleh

suatn kejadian yang luar biasa seperti adanya perang, bencana alam

dan Iain-lain.

4. Siklus Tingkat Suku Bunga dan Perhitnngan Binga

Tingkat bunga selalu naik tnrun. Hal ini bergantung dengan berbagai

faktor yang mempengaruhinya sehingga terlihatlah suatu siklus yang dapat

dipelajari dan sangat penting bagi manajer bauk untnk kegiatan mencari dana

dan mengalokasikan dana. Pengetahuan mengenai tingkat suku bunga dapat

memberikan suatn kemampuan di dalam menyusun strategi menghimpun dana

ataupun dalam menempatkan dana.

Siklus tingkat suku bunga tersebut ditandai dengan berbagai

kebijakan moneter yang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Maximum ease

Y aitn suatn keadaan dimana tingkat suku rendah s1:kali. Hal ini ditandai

dengan adanya penawaran akan uang naik oleh karena pemerintah

melakukan kebijaksanaan moneter expansion. Dalmn keadaan seperti in

manajer bauk melakukan suatn tindakan yaitn meminjam dana dalam

jangka waktu panjang dan memberikan pinjaman dalam jangka waktn

pendek.

Page 51: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

b. Transition to tightness

Y aitu suatu keadaan dimana terjadi tingkat snkn bunga meningkat yang

disebabkan oleh pengetahuan jumlah uang yang beredar di pasar uang. Hal

ini terjadi karena pemerintah menjual obligasi sehingga jumlah uang yang

beredar menurnn yang mengakibatkau naiknya tingkat bunga.

c. Maximum tigtness

Y aitu suatu keadaan dimana tingkat bunga tinggi sekali, hal ini disebabkan

adanya kebijakan pemerintah mengurangi jumlah mmg yang beredar dan

di lain pihak mengakibatkan tingginya tingkat pennintaan uang dan dana.

Dalam keadaan ini manajer bank dapat mengambil suatu strategi dengan

meminjamkan dana jangka pendek apabila bank ingin mencari dana

sebaliknya bank menempatkan dana terse but dalam jangka panjang.

d. Transition to ease

Y aitu suatu keadaan dimana tingkat suku bunga mullai turun kembali. Hal

ini disebabkan karena pemerintah mulai mengambil kebijakan ekspansi

moneter sehingga terjadi adanya penambahan jumlab uang yang beredar.

Sil<lus tingkat suku bunga tersebut dapat dilihat dala:m kurva dibawah ini :

I = Suku bunga

Maximum

(E) Ease

Gambar 2.1 : Siklus tingkat bunga

Transition To tightness

' ,.

Maximum tightness

Transition to case

Page 52: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Dari siklus tersebut dapat dilihat bahwa seorang manajer dana dapat

membuat suatu perkiraan bahwa tingkat suku bunga akan tinggi maka

tingkat suku bunga akan cenderung turun kembali dan demikian pula

sebaliknya, apabila tingkat suku bunga akan turun maka tingkat suku

bunga cenderung naik atau tinggi kembali.

Setelah mengetahni dasar penetapan tingkat suku bunga deposito

berjangka, maka akan dijelaskan dibawah ini mengenai perhitungan bunga.

Rumus yang digunakan dalam menghitung bunga deposito berjangka yaitu

Simple Interest Rate dimana jumlah pokok dikalikan suku bunga pertahun (%)

dan jangka waktu kemudian dibagi dengan jumlah hari d:alam satu tahun.

Dapat dirumuskan sebagai berikut:

I= PxRxT 365

Dengan keterangan sebagai berikut :

I =Bunga

P =Nominal atau pokok deposito

R = Tingkat suku bunga

T = Jangka waktu

D. Return On Asset

Jumlah modal bank mempengamhi kemampuau bank memperoleh

keuntungan. Untuk mengukur kemampuan bank memperoleh keuntungan dapat

digunakan berbagai ukuran diantaranya Return On Assets (ROA).

Page 53: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Rasio ini memberikan infonnasi seberapa efisien suatu bank daJam

melakukan kegiatan usabanya, karena rasio ini mengindikasikan berapa besar

keuntungan dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rnpial~ asselnya. Return on

assets dapat diperoleh dengan menggunakan rasio beriknt :

R . Laba setelab pajak

asw on asset= ------­Total asset

ROA adalah salah satu bentuk dari ras10 profitabilitas yang

dimaksudkan untuk dapat mengnkur kemampuan pernsahaan dengan keselurnhan

dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam operasi pernsabaan

untuk menghasilkan keuntungan.

E. Kerangka Pemikiran

Setelab bank membayar seluruh biaya-biayanya dan menghitung laba

tahunnya, sebagian laba tersebut hams dibayarkan kepada pemerintah sebagai

pajak.

Dalam rangka menetapkan snatu tingkat buuga bank, akan dipengaruhi

oleh berbagai macam faktor. Seperti kondisi intern bank, kondisi perekonomian

secara makro dan pengarnh suku bunga internasional. Menurnt S. Kidwell, et al

(2000) tingkat buuga tergantung pada:

1. Tingkat rata-rata pengembalian yang diharapkan di pendapatan atas dana yang

diinvestasikan, dan

2. Waktu yang digunakan untuk meuginvestasikan dana mereka.

Detenninasi dari market equilibrium interest rate untuk supply dan

Page 54: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Gambar 2.2: Determinants of real rate of interest

Interest rate Desired saving

r -------------------------

--- Desired investment

S=l Saving and investment

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam menghimpun

dana, bank mengeluarkan berbagai macam produk seperti tabungan deposito

berjangka, giro dan lain-lain.

Hal ini sesuai dengan pemyataan Siswanto Sutojo (1997:375):

Deposito adalah sumber dana pinjaman terbesar kebanyakan bank, maka

kemampuan mereka mengeluarkan kredit serta investasi surat berharga,

dipengaruhi oleh kemampuan mereka dalam menghimpun deposito. Semakin

besar kemampuan mereka menyalurkan deposito, semakin besar pula kemampuan

mereka menyalurkan kredit dan melakukan investasi surat berharga. Dimana

pengenaan pajak penghasilan No.131 tahun 2000 yang dikenakan pajak final

sebesar 20%.

Dimana setiap prodnk tersebut memiliki ciri dan karakteristik masing­

masing, tetapi seiring dengan perkembanga11 perbankan; deposito berjangka masih

tetap menjadi sebuah produk yang sangat populer diminati oleh masyarakat dan

meniadi salah satu sumber nendanaan hnnk vanP r.nknn n?nt-inor Tlnoo-i rPnA!thn,rg

Page 55: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

tingkat bunga yang cliberlakukan terhaclap deposito berjangka . clapat

mempengaruhi penglrimpunan clana mengingat pacla umunmya clana bank clalam

bentu cleposito berjangka merupakan komposisi terbesar. Deposito terclapat

bermacam-macam jangka waktunya, acla yang berjangka w:aktu I bulan, 3 bulan,

6 bulan, 12 bulan, karena itu cleposito merupakan salah satu kewajiban jangka

penclek.

Hanya saja yang menjacli kenclala aclalah bagaimana pengenaan pajak

atas bunga cleposito berjangka clan tingkat penetapan bunga deposito yang tepat,

clapat mempengaruhi bank clalam menghimpun clana melalui cleposito berjangka

clapat berhasil clengan baik yang berarti bahwa pihak bank clapat menghimpun

clana clalam jumlah yang besar untuk clisalurkan clalam bentuk kreclit sehingga

pada gilirannya bank memperoleh tingkat profitabilitas yang optimal. Dapat

clikatakan bahwa beban pajak penghasilan atas bunga clejposito berjangka clan

tingkat bunga deposito berjangka pacla akhirnya akan mell1Jpengaruhi bank untuk

memperoleh keuntungan (return on asset).

Dalam paparan kerangka pemikiran tersebut clapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran

Behan Pajak Penghasilan Atas Bunga Deposito Berjangka

Tingkat BU11ga Deposito Berjangka

Return On Asset (ROA)

Page 56: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

F. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka pemikiran tersebut, maka

hipotesis dibawab ini pada dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap suatu

masalab yang hams dibuktikau kebenarannya. Adapun hipolesis yang dirumuskau

dalam penulisan ini adalab:

Ho: Pengenaan pajak atas bunga deposito berjangka dan tingkat bunga deposito

berjangka tidak mempunyai pengaruh terhadap Return On Asset.

Ha: Pengenaan pajak atas bunga deposito berjangka dan tingkat bunga deposito

berjangka mempunyai pengaruh terhadap Return On Asset.

Page 57: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

BABIIl

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rnang Lingkup Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini. adalah perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2003 - 2007. Penelitian ini

mernpakan penelitian kausalitas karena tujuan penelitiaJJ1 ini adalah meneliti

pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel dependen (Return On Asset) dan

variabel independen (pajak bunga deposito berjangka dan tiingkat bunga deposito

berjangka).

B. Mctode Penentnan Sampcl

I. Populasi

Penelitian ini mengambil populasi perusahaan JX'rbankan yang tercatat

di Bursa Efek Indonesia, dimana sampai dengan tahun 2007 bank yang

terdaftar berjumlah 29 bank.

2. Sampel

Dalam penelitian ini penentuan sampel yaitu dengan menggunakan

metode sampling random, dengan cara sist1:matis atau ordinal. Cara ini

merupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan teknik,

dimana pemilihan anggota sampel· dilakukan dengan menggunakan rnmus

Slavin, dengan menggunakan tingkat prosentase kelonggaran 20%.

Page 58: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

N µ=

Ket:

N = Besamya ukuran sampel

µ = Ukuran populasi

e = Nilai kritis atau batas ketelitian yang diinginkan (% kellonggaran atau ketidak

pastian karena kesalahan pengambilan sampel dari populasi).

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah:

"Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peueliti untuk mengumpulkan data. Cara menunjuk pada sesuatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata, tetapi hanya dapat dipertontonkan penggunaannya". Suharsimi (2000:134)

Terdaftar sebagai metode-metode penelitian adal:ah: wawancara atau

interview, pengamatan (observation), dokumentasi (documentation), dan lain

sebagainya. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunalran metode Penelitian

Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan adalah metode pengumpulart data yang dilakukan

untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung yaitu melalui medi:a perantara atau pihak

lain yang meliputi data laporan keuangan tahumm perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 59: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Data laporan keuangan perusahaan sampel merupak:m data selama kurun

waktu lima tahun, mulai tahun 2003 sampai tahun 2007. Daftar perusahaan

perbankan pada tahun 2003 sampai tahun 2007 diperoleh dari:

a. Pusat Refereusi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek I!1idonesia dapat dilibat

dengan menggunakan Capital Market Elektronic Document Services

(CMEDS), prospectus, serta /DX Fack Book Statistic Anually dari selurub

perusahaan yang go public dari tahun 2003-2007.

b. Literatur-literatur yang membahas topik-topik yang refovan dengan masalah

yang diteliti.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Asumsi KJasik

Adapun pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2004:110), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi variabel dependen (terkait) dan variabel

independen (bebas) keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.

Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal.

Peneliti yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji

apakah distribusi data normal atau tidak, yaitu dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi ku1mulatif dari distribusi

Page 60: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

ploting data akan dibandingkan dengan garis lurus diagonal. Jika distribnsi

data adalah normal, maim garis yang menggambarkan data sesunggnhnya

akan mengikuti garis diagonalnya.

Menurut Ghozali (2004:112), pada dasarnya normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik

atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusan adalab:

I) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menuajukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2004:91), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya model krnrelasi antara variabel

independen (bebas ). Model regresi yang baik seh:arusnya tidak terjadi

korelasi antara variabel independen (be bas).

Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)

variance inflation factor (VIF). Apabila tolerance lebih dari 0.10 dan VIF

kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Page 61: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuau meuguji apakah dalam satu model regresi

linear ada korelasi autara kesalahau pengganggu periode t dengau

kesalahau pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakau ada problem autokorelasi. Autokorefasi muncul karena

observasi yaug beruntun sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

Masalah timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari

salu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2004:95).

Nilai Durbin Watson berkisar dari -2 sampai +2 hal ini berarti tidak ada

autokorelasi. Jika nilai Durbin Watson di atas +2 ha! ini berarti ada

autokorelasi negative dau jika Durbin Watson di bawah -2 ha! ini berarti

ada autokorelasi positif (Sautoso, 2002:219).

d. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi terjadi kesamaan varians dari residual dari suatu pengamatau ke

pengamatan yang Iain. Jika varians dad residual suatu pengamatau ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Sebaliknya

jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yaug baik

adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas maka dengau melihat

grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengau

residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya het•~rokedastisitas dapat

Page 62: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

X2 = Variabel independen (Tingkat bunga deposito be,rjangka)

B = Parameter koefisien regresi

e = Standard error

Dalam pengnjian hipotesis analisis dilaknkan melalni:

a. Uji Adjnsted R2 (Koefisien Determinasi)

Untnk menentnkan seberapa besar variabel independlen dapat menjelaskan

variabel dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi

(At:ljusted R-Square). Jika At:ljusted R-Square adallah sebesar I berarti

fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dije,Jaskan oleh variabel

independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan flnktnasi variabel

dependen. Nilai At:ljusted R-Square berkisar hampir I, berarti semakin

knat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependen. Sehaliknya; jika nilai At:ljusted R-Square semakin mendekati

angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat

menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2004:83).

b. Uji Statistik F

Uji Statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara bersama-sama (simultan) terhadap vaiiabd dependen. Untuk

mengetahui apakah variabel independen secara bersama-saina

mempengaruhi variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi

. sebesar 0,05. Jika nilai probability F lebih besai· dmi 0,05 maka model

regresi tidak dapat dignnakan untnk memprediksi variabel dependen alau

Page 63: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil

dari 0,05 maka model regres1 dapat digunakan untuk memprediksi

variabel dependen atau dengan kata lain variabd independen secara

bersama dapat berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2004:

84).

c. Uji t-Statistik

Uji t-Statistik digunakan nntuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen digunakan

tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai signifikansi .lebih kecil dari 0,05 maka

ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen

(koefisien regresi tidak signifikan ), sedangkan j ika nilai signifikansi Iebih

besar dari 0,05 maka tidak terdapat pengaruh dari variabel independen

terhadap variabel dependen (koefisien regresi s.ignifikan) (Santoso,

2002:168).

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel ini diperlukan untuk rnementukan jenis dan indikator

dari variabel-variabel yang terkait dari penelitian ini. Selain itu, proses ini juga

dimaksudkan untuk menentukan skala pengukuran dmi masing-masing variabel

sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik dapat

dilakukan secara benar.

Page 64: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih yaitu "Pengaruh Behan Pajak

Pengbasilan atas Bunga Deposito Berjangka dan Tinglk:at Bunga Deposito

Berjangka Terhadap Return On Assef', maka terdapat dua va1riabel yaitu:

l. Variabel bebas (Independent variable)

Y aitu variabel yang mempengaruhi variabel lain dan menjadi variabel

independen atau bebas, dalam penelitian ini adalab beban pajak atas bunga

deposito berjangka (X1) dan tingkat bunga deposito berjaogka (X2).

2. Variabel terikat (Dependent variable)

Y aitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel fain dan yang menjadi .

variabel dependen atau terikat, dalam penelitian ini adalah Return On Asset.

Karena variabel dalam penelitian .ini sudah berupa data kuantitatif, maka tidak

perlu dilakukan peujabaran atas variabel-variabel tersebut ke dalam dimensi­

dimensi lain.

Page 65: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAfIASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

I. Sejarah Perbankan Indonesia

Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak

perubahan. Perubahan ini selain disebabkan oleh perkembangan internal

dunia perbankan, juga tidak lepas dari pengamh perkernbangan diluar dunia

perbankan, seperti sektor rill dalarn perekonomian, politik, hnkurn, sosial.

Perkembangan faktor-faktor internal dan ekstemal perbankan tersebut

menyebabkan kondisi perbankan di Indonesia secara umum dapat

· dikelompokkan dalam tiga periode. Tiap periode mempunyai ciri yang khusus

yang tidak dapat disamakan dengan periode lainnya. Serangkaian paket

deregulasi disektor rill dan moneter yang dimulai sejak tahun 1980-an adalah

dua peristiwa utama yang telah menyebabkan muneulnya tiga periode kondisi

perbankan di Indonesia sampai dengan tahun 2003. Periode tersebut yaitu:

a. Kondisi Perbankan Indonesia

Perbankan pada masa ini sangat kuat dipengamhi oleh berbagai

kepentingan ekonomi dan politik dari penguasaha, yang dalam hal ini

adalah pemerintah. Pada masa kolonial kegiatan perbankan diwilayah

Hindia Belanda ini terutama diarahkan untuk melayarii kegiatan usaha dan

pemsahaan besar milik kolonial diwilayahnya. serta membantn

administrasi anggaran milik pemerintah. Dengan demikian fungsi utama

Page 66: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

I) Memobilisasi dan dari investor unruk membiayai kebutuhan dana

investasi dan modal kerja perusahaan milik kolonial.

2) Memberikan jasa keuangan kepada perusahaan besar milik kolonial,

seperti giro, garansi bank, pemindahan dana dan lain-lain.

3) Membantu pemindahan dana jasa modal dari wilayah kolonial

kenegaraan penjajah.

4) Sebagai tempat sementara dari dana hasil pemungutan pajak, baik

pajak dari perusahaan maupun dari masyarakat pribumi, untuk

kemudian dikirim kenegara penjajah.

5) Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai kegiatan

pemerintah kolonial.

Fungsi utama perbankan pada masa setelah kemerdckaan sampai dengan

sebelum adanya deregulasi tidak banyak mengalami perubahan. Orientasi

kegiatan perbankan masih banyak dipengamhi oleh pola yang ditetapkan

pada masa penjajahan. Dengan demikian fungsi utamanya adalah:

I) Memobilisasi dana dari investor untuk membialyai kebutuhan dana

investasi dan modal kerja pemsahaan besar milik ;pemerintah swasta.

2) Memberikanjasa keuangan kepada pemsahaan besar.

3) Mengadministrasikan dana anggaran untuk rnembiayai kegiatan

pemerintah.

4) Menyalurkan dana anggaran untuk membiayai J>rogram dan proyek

pada sektor yang ingin dikembangkan oleh pemerintah.

Page 67: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Tidak adanya peraturan perundangan yang mengatutr secara jelas tentang

perbankan di Indonesia. Sampai dengan akhir tahun 60-an peraturan yang

mengatnr tentang perbankan hanyalah Undang-Undang No.13 tahun 1968,

undang-undang ini tidak mengatur secara jelas tentang perbankan di

Indonesia, yaitu tentang kedudukan bank sentral dan dewan moneter.

b. Jumlah Bank Swasta

Dari waktu kewaktu jumlah bank swasta tidak banyak mengalami

kenaikan. Bank swasta yang pada umumnya adalah b;mk kecil. Bank milik

pemerintah yang berupa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

mendominasi kegiatan perbankan di Indonesia. S1!belum tahun 1960,

kegiatan perbankan di daerah Hindia Belanda di dominasi oleh De

Javasche Bank dan Nederlandshe Handel Maatschappij, yang merupakan

bank resmi pemberi kredit uang muka bagi koutraklor pemerintah. Pada

perkembangan selanjntnya, Nederlandshe Handel Maatscappij Jnga

diarahkan untuk membiayai kegiatan usaha perkebunan besar yang

dikelola oleh voe untuk kegiatan ekspor basil perkebunan pada masa

tanam paksa didirikan Escompro Bank NV, untuk berhubungan dengan

rakyat kecil mm1cul pada awal abad ke-20 yaitu Alegmene Volkerediet

Bank. Ide pendirian bank ini bnkan terutama untuk mengembangkan

perekonomian rakyat, tetapi lebih diarahkan untuk mengambil alili

keuntuBgan sangat besar yang didapat oleh lintah darat dengan target pasar

rakyat kecil. Pada masa setelah kemerdekaan, bank milik penjajah

dinasionalisasi. bank milik n.,m.,rinfah ~lrhirnu~ hQ~0-•0 •

Page 68: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

I) Bank Rakyat Indonesia (1951), semula bemamaAlgemene Volkeredit

Bank.

2) Bank Ekspor lmpor Indonesia (1968), semula nasionalisasi dari

sebagian kegiatan Nederlandshe Handel Maatschappij dibidang lalu

lintas pembayaran Intemasional.

3) Bank Bumi Daya (1958), sebagai nasionalisasi dari sebagian kegiatan

Nederlandshe Handel Maatschappij dibidang perkebunan besar.

4) Bank Dagang Negara (1960), sebagai nasionalisasi dari kegiatan

Escompto Bank NV.

5) Bank Tabungan Negara (1963), sebagai nasionalisasi dari bank

tabungan pos jaman Hindia Belada.

6) Bank Negara Indonesia (1946), didirikan pada awalnya sebagai bank

sentral selama masa perjuangan melawan agresi militer Belanda tahun

1946-1949.

7) Bank Pembangunan Indonesia (1960), didirikan pada awalnya untnk

mendorong pembangunan industri manufaktur,. pertambangan dan

perkebunan.

c. Kondisi Setelah Deregulasi

Tingkat inflasi yang tinggi serta kondisi ekonomi makro secara umum

yang tidak bagus terjadi bersamaan dengan kondisi perbankan yang tidak

.dapat memobilisasi dana dengan baik. Fenomena yang terjadi pada masa

sebelum deregulasi tersebut seolah-olah menjadi satu lingkaran yang tidak

Page 69: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

ada ujungnya serta saling mempengaruhi. Skema berikut ini

menggambarkan kondisi tesebut:

Gambar4.l Fenomena yang terjadi pada masa deregulasi

Makro Ekonomi Bank InJlasi Tinggi

Kondisi Perbankan Buruk

Deregulasi

Untuk mengatasi situasi yang serba tidak menguntungkan ini cara yang

ditempuh pemerintah pada waktu itu adalah dengan melakukan

serangkaian kebijakan berupa deregulasi disektor rill dan sektor moneter.

Pada tahap awal deregulasi lebih cepatnya tampak pada serangkaian

perubahan dunia perbankan. Meskipun istilah yar1g digunakan adalah

deregulasi uamun tidak berarti bahwa perubahan yang dilakukan

sepenuhnya berupa pengurangan pembatasan atau pengaturan didunia

perbankan. Perubahan yang te1jadi juga termasuk peningkatan pengaturan

pada bidang tertentu, sehingga diregulasi ini lebih tepat untuk diartikan

sebagai perubahan yang dimotori oleh otoritas moneter untuk

meningkatkan kinerja dunia perbankan, dan pada akhimyajuga diharapkan

akan meningkatkan kinerja sektor rill.

Kebijakan deregulasi yang telah dilakukan dan terkait dengan dunia

perbankan antara lain adalah:

Page 70: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

1) Paket 1 Juni 1983 yang berisi tentang:

(a) Penghapusan pagu kredit dan pembabasau1 aktiva Iain sebagai

instrumen pengendali Jumlah Uang Beredar (JUB).

(b) Pengurangan KLBI (Kredit Likuiditas Banik. Indonesia), kecuali

untuk sektor-sektor tertentu.

(c) Pemberian kebebasan bank untuk menetapkan suku bunga

simpanan dan pinjaman kecuali untuk sektor tertentu.

( d) Bank Indonesia sejak 1984 mengeluarkan SBI.

(e) Bank Indonesia sejak 1985 mengeluarkan ketentuan perdagangan

SPBU dan fasilitas diskonto oleh BL

2) Paket 27 Oktober 1988 yang berisi tentang:

(a) Pengerahan dana masyarakat, yang meliputi:

(1) Kemudaban pembukaan kantor

(a) Bank pemerintah, bank pembangunan daerah, bank swasta

nasional, dan bank koperasi dapat membnka cahang

diseluruh Indonesia.

(b) Pembukaan kantor cabang pembamtu cukup dilakukan

dengan memberitahu Bank Indonesia.

(2) Kejelasan aturan pendirian bank swasta.

(a) Modal disetor bank umum minimal RJP. 10 miliar.

(b) Modal disetor BPR minimal Rp. 50 juta.

( c) BPR dapat ditingkatkan menjadi bank umum.

Page 71: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

(e) Paket 29 Mei 1993 yang berisi tentang penyempumaan peraturan

kesehatan bank meliputi:

(1) Capital Adequancy Ratio

(2) Batas maksimum pemberian kredit

(3) Kredit usaha kecil

(4) Pembentukan cadangan piutang

(5) Loan to deposit ratio

d. Kondisi saat krisis ekonomi mulai akhir tahun 1997

Perkembangan perbankan yang cukup pesat pada masa setelah deregulasi

ternyata tidak berlangsung cukup lama untuk dapat mengangkat Indonesia

menjadi negara dengan tingkat kesejahteraan yang sama dengan negara

lain. Perkembangan ini dalam waktu yang sangat singkat menjadi terhenti

dan bahkan mengalami kemunduran total akibat adanya krisis ekonomi

yang terjadi pada akhir tahun 1997-an. Krisis ekonomi ini dipandang

sebagai penyebab perubahan dalam kondisi perbankan Indonesia, sehingga

kondisinya saat ini adalah sebagai berikut:

1) Tingkat kepercayaan masyarakat dalam dan luar negen terhadap

perbankan di Indonesia yang menurun drastis.

Kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dana pada bank turun

karena masyarakat banyak memperoleh informasi tentang

permasalahan yang terdapat pada bank yang ada. Banyak bank yang

melanggar aturan kesehatan bank dari Bank Indonesia, banyak bank

Page 72: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

banyak bank yang tutup, adanya masalah pengembalian dana

simpanan nasabah, dan banyak masalah perbankan yang lain.

2) Sebagian besar bank dalam keadaan tidak sehat.

Peraturan kesehatan bank sulit sekali diterapkau1 dalam kondisi krisis

ekonomi, sebab apabila aturan ditetapkan apa adanya maka sebagian

besar bank sudah tidak menentukan lagi kegiatan usahanya.

Pelanggaran yang paling menonjol adalah tidak terpenuhinya Capital

Adequancy Ratio (CAR) dan Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK). Pada masa sebelum krisis ekonomi sebagian besar bank

telah mempunyai CAR sesuai dengan yang ditJetapkan oleh BI yaitu

8%. BI bahkan sejak September 1995 telah berani menargetkan

peningkatan CAR secara bertahap menjadi 12% dalamjangka waktu 6

tahun sejak tahun 1995. Pemenuban CAR dalam masa krisis ini sangat

jauh dari ketentuan BI. Banyak bank yang CAR sampai negatif

ratusan persen karena mengalami kerugian dalam kegiatan usahanya.

Pelanggaran BMPK sebenarnya tidak terjadi pada masa krisis, jauh

sebelum krisis pelanggaran sudah banyak terjadii.

3) Adanya "Negative Spread'

Kepercayaan masyarakat yang sangat irendah terhadap perbankan serta

kebijakan yang ketat oleh otoritas moneter melalui penarikan suku

bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menyebabkan perbankan tidak

mempunyai altematif lain untuk menghimpun dana selain menaikan

Page 73: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

suku bunga simpanan ini semakin mendesak karena bank kesulitan

likuiditas akibat proporsi kredit bem1asalah yang semakin besar.

Apabila suku bunga pinjaman dinaikan sampai llllelebihi suku bunga

simpanan yang sangat tinggi (sampai dengan 50%) maka bank tidak

akan dapat menyalurkan dananya kemasyarakat, karena tidak ada

usaha terutama dalam krisis ini yang mampu untuk mengembalikan

biaya dana yang terlalu tinggi. Terpaksa, bank menaikan suku bunga

pinjaman tapi masih lebih rendah dari pada suku bunga simpanan agar

bank dapat menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman.

Konsekuensinya dari kebijakan negative spread :ini adalah bank harus

menanggung rug1 dalam kegiatan usaha penghimpunan dan

penyaluran dananya.

2. Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Daftar Pernsahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 4.1 Daftar Pernsahaan Perbankan di BEi

No. Stock Nama Emiten Tanggal Tanggal Berdiri Listing

1 INPC Bank Artha Graha Internasional lbk 07Sep1973 23Agu 1990

2 BBKP Bank Bukopin Tbk 10 Jul 1970 lOJul 2006

3 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 25Apr1967 01Jun2006

4 BABP Bank Bumiputera Indonesia lbk 31Jul1989 15 Jul 2002

5 BACA Bank Capital Indonesia lbk 20 Apr 1989 040kt2007

6 BBCA Bank Central Asia lbk. 10Oklt1955 31Mei2000

7· BCIC Bank Century Tbk. 30 Mei.1989 25 Jun 1997

8 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 11Jan1901 06Des1989

9 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk 15 Mei 1989 OB Jan 2008

10 BEKS Bank Eksekutif Interational Tbk 11Sep1992 13Jul 2001

Page 74: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

12 BNII Bank Intl Indonesia lbk 15 Mei 1959 21Nov1989 ·13 BKSW Bank Kesawan Tbk · 28Apr 1913 21Nciv2002

14 LPBN Bank Lippa Tbk 11Mar1948 10Nov1989

15 BMRI Bank Mandiri lbk 02 Oki: 1998 14Jul 2003

16 MAYA Bank Mayapada International Tbk 10 Jan 1990 29Agu 1997

17 MEGA Bank Mega Tbk 15Apr1965 04Jul 2000

18 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 11Jain1901 25Nov1996

19 BNGA Bank Niaga Tbk 11Jain1901 29Nov 1989

20 NISP Bank Nisp lbk 11Jain1901 20 Oki: 1994

21 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 18 Jain 1792 lOJan 2001

22 BPAN Bank Pan Indonesia lbk 18Sep1962 02Nov2000

23 BNLI Bank Permata Tbk 17D€!S1954 15Jan 1990

24 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 16D€!S1895 10 Oki: 2003

25 BSWD Bank Swadesi Tbk 28 Sep 1968 01Mei2002

26 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 01Jain1959 12 Mar 2008

27 BBIA Bank Uob Buana Tbk 31Agu1956 28Jul 2000

28 BVIC Bank Victoria International Tbk 28Okt1992 30Jun 1999

29 MCOR Bank Windu Kent;jana International Tbk 02 Apr 1974 03Jul 2007

Sumber: Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Ind!onesia yang dijadikan

sampel penelitian adalah :

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Perbankan di BEI yang M:enjadi Sampel

No. Stock Nama Emiten Tanggal Tanggal Berdiri Listing

1 BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk 31Jul1989 15 Jul 2002

2 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 11Jan190Jl 06Des1989

3 BNII Bank Intl Indonesia Tbk 15 Mei 1959 21Nov1989

4 BKSW Bank Kesawan Tbk 28Apr 1913 21 Nov2002

5 LPBN Bank Lippa Tbk 11Mar194:B 10Nov1989

6 MAYA Bank Mayapada International Tbk 10 Jan 1990 29Agu 1997

7 MEGA Bank Mega Tbk 15 Apr 196!i 04Jul 2000

8 BNGA Bank Niaga Tb!< 11 Jan l90Jl 29Nov1989

9 NISP Bank Nisp Tbk 11 Jan 190:l 20Okt1994

10 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 18 Jan 1792 lOJan 2001

11 BPAN Bank Pan Indonesia Tbk 18 Seo 1962 02 Nov2000

Page 75: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

13 BSWD Bank Swadesi Tbk 28Sep1968 01Mei2002

14 BBIA Bank Uob Buana Tbk 31Agu1956 28Jur2000

B. Penemuan Dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel sebanyak 14 bank

dari populasi berjumlah 29 bank yang terdaftar di Bursa Efok Indonesia, sampel

diperoleh dengan menggunakan rumus slovin. Tujuan penelitian ini adalah unluk

mengetahui pengarnh beban pajak penghasilan atas bunga d1~posito berjangka dan

tingkat bunga deposito berjangka terhadap return on asset pada pernsahaan

perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama Jima talmn terhitung dari

tahun 2003 sampai dengan 2007.

Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas dan satu variabel terikat

yang bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap return on asset pada

perusahaan perbaukan di Bursa Efek Indonesia, yaitu meliputi beban pajak

penghasilan atas tingkat bunga deposito berjangka, dan tingkat bunga deposito

berjangka. Dengan demikian dalam penelitian ini terdapat tiga variabel dan 14

perusahaan sampel yang akan dijelaskan bagaimana pernbahan dan perkembangan

masing-masing variabel.

Page 76: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

1. Statistik Deskriptif

a. Perkembangan Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan

Tabel4.3 Perkembangan Return On Asset Perusahaan Perbankan

No Emiten 2003 2004 Tahun Periode

2005 2006 2007 1 Bank Bumiputera Indonesia Tbk 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 2 Bank Danamon Indonesia Tbk 0,03 0,04 0,03 0,02 0,02 3 Bank Intl Indonesia Tbk 0,01 0,02 0,01 0,01 0,00 4 Bank Kesawan Tbk 0,01 0,02 0,01 0,01 O,Q1 5 Bank Lippa Tbk I -0,02 0,03 0,01 0,02 0,02 6 ·Bank Mayapada International Tbk 0,00 0,01 0,01 0,01 O,Q1 7 Bank Mega Tbk 0,01 0,01 0,01 0,00 0,01 8 Bank Niaga Tbk J 0,03 0,02 0,01 O,Q1 0,01 9 Bank Nisp Tbk 0,01 0,02 0,02 0,01 0,01

10 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

11 Bank Pan Indonesia Tbk , 0,02 0,03 0,01 0,02 0,02

12 Bank Permata Tbk 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01

13 Bank Swadesi Tbk 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01

14 Bank UOB Buana Tbk 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

RATA·RATA 0,01 0,02 0,01 0,01 0,01

Gambar4.2 Grafik Perkembangan Return On Asset Perusahaan Perbankan

0,02

<( 0,015

0 a: 0,01

0,005

Tahun

Page 77: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Berdasarkan tabel 4.3 dan grafik pada gambar 4.2 dapat dilihat

perkembangan return on asset (ROA) beherapa perusabaan perbankan

yang go public di Bursa Efek Indonesia dari tabun 2003 sampai tabun

2007. Tabw1 ke-1 sampai tahun ke-5 mernpakan tanda dari tabun 2003

sampai tabun 2007 dari periode tabun yang di uji.. Perkembangan nilai

return on asset herfluktuatif hingga talmn ke-3 atau tabun 2005. Terhukti

nilai ROA pada tahun 2003 menunjukkan angka 0,01 kemudiau pada

tabuu 2004 mengalami kenaikan menjadi 0,2. Pada tahun 2005 menurun

kemhali menjadi 0,01 hingga pada tahun 2007.

Nilai ROA tertinggi terjadi pada tahun 2004 dengan angka sebesar

0,04 yang dimiliki oleh PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. Sedangkan

nilai (ROA) terendah terjadi pada tahnn 2003 dengan angka sebesar -0,02

dimiliki oleh PT. Bank Lippo Thk.

h. Perkemhangan Behan Pajak Penghasilan Pada Perusaihaan Perbankan

Tahe14.4 Perkembangan Behan Pajak Penghasilan Perusahaan Perhankan

Tahun Periode No Erniten 2003 2004 2005 2006 2007 1 Bank Bumiputera Indonesia Tbk 13,051 13,14 17,106 4,661 12,113 2 Bank Danamon Indonesia Tbk 43.196 894.821 875.954 652.328 1.043.549 3 Bank Intl Indonesia Tbk 39.012 6.369 66.309 59.204 92.620 4 Bank Kesawan Tbk 1.802 2.543 1.778 2.051 958 5 Bank Lippa Tbk 153.000 12.000 110.230 72.832 317.338 6 Bank Mayapada International Tbk 18.215 16.849 6.885 16.714 18.202

7 Bank Mega Tbk 115.196 140.439 84.338 70.286 225.301 8 Bank Niaga Tbk 22.497 95.237 200.294 283.991 256.158 9 Bank Nisp Tbk 48 101 83.868 95.843 101.809 10 R~nk f\111~::1nf::ir~ P~rnhv::1n11::1n Thie Q?R? ?AOd':\ 11??7 111dQ 11 Qfl7

Page 78: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

12 13

14

Bank Perrnata Tbk 22.004 72.703 100.979 136.719 227.886 Bank Swadesi Tbk 4.266 4.856 5.442 3.478 3.874 Bank UOB Buana Tbk 221.852 283.575 146.400 177.971 184.083 RATA·RATA 53.564 134.506 134.452 135.472

Gambar4.3 Grafik Perkembangan Behan Pajak Penghasilan Pernsahaan Perbankan

_ ,. .... 1~l~l~l~l~~I~~ - 200000 ~

~ 150000 i'i7''1~~ ll. c: .. .a 100000 . &:

50000

0 1 2 3 4 5 6

Tahun

202.857

Berdasarkan tabel 4.4 dan grafik pada gambar 4.3 dapat dilihat

perkembangan beban pajak penghasilan beberapa J•ernsahaan perbankan

yang go public di Bnrsa Efek Indonesia dari tahun 2003 sampai tahun

2007. Tahun ke-1 sampai tahun ke-5 mernpakan tanda dari tahun 2003

sampai tahun 2007 dari periode tahun yang di uji. Perkembangan beban

pajak penghasilan berfluktuatif hingga tahun ke-·5 atau tahun 2007.

Terbukti beban pajak penghasilan pada tahun 2003 menunjukkan angka

53.564 kemudian pada tahun 2004 mengalami kenaikan yang besar

menjadi 134.506. Pada tahun 2005 mengalami sedikit penurnnan menjadi

134.452 dan terjadi sedikit kenaikan kembali pada tahun 2006 menjadi

Page 79: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

135.472. Sedangkan pada tahun 2007 terjadi kenaikan kembali yang besar

menjadi 202.857.

Behan pajak penghasilan tertinggi terjadi padia tahun 2007 dengan

angka sebesar 1.043.549 yang dimiliki oleh PT. Bank Danamon Indonesia

Tbk. Sedangkan beban pajak penghasilan terendah te:dadi pada tahun 2006

dengan angka sebesar 4,661 dimiliki oleh PT. Bank Bumiputera Indonesia

Tbk.

c. Perkembangan Tingkat Bunga Deposito Berjangka Pada Perusabaan

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14

Perbankan

Tabel4.5 Perkembangan Tingkat Bunga Deposito Berjang:ka dalam

Rupiah(%) per Tabun Perusahaan PerbanJkan

Tahun Periode Emiten 2003 2004 2005

Bank Bumiputera Indonesia Tbk 0,11 0,07 0,09 Bank Danamon Indonesia Tbk 0,1 0,06 0,09 Bank Intl Indonesia Tbk 0,13 0,07 0,07 Bank Kesawan Tbk 0,09 0,06 0,08 Bank Lippo Tbk 0,09 0,05 0,06 Bank Mayapada International Tbk 0,11 0,07 0,08 Bank Mega Tbk 0,09 0,06 0,08 Bank Niaga Tbk 0,11 0,06 0,09 Bank Nisp Tbk 0,11 0,06 0,08 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0,1 0,07 0,07 Bank Pan Indonesia Tbk 0,1 0,07 0,09 Bank Permata Tbk 0,08 0,14 0,08 Bank Swadesi Tbk 0,1 0,06 0,08 Bank UOB Buana Tbk 0,1 0,06 0,08 RATA-RATA 0,1 0,07 0,08

2006 2007 0,12 0,08 0,11 0,08 0,12 0,1 0,11 0,08 0,09 0,07 0,12 0,08 0,11 0,08 0,12 0,08 0,11 0,08 0,1 0,08

0,11 0,08 0,11 0,07 0,11 0,08 0,09 0,07 0,11 0,08

Page 80: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Gambar4.4 Grafik Perkembangan Tingkat Bunga Deposito Berjangka dalam

Rupiah(%) per Tabuu Perusahaan Perbankan

Tahun

Berdasarkan tabel 4.5 dan grafik pada gambar 4.4 dapat dilihat

perkembangan tingkat bunga deposito berjangka beberapa perusabaan

perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2003 sampai

tahuu 2007. Tahm1 ke-1 sampai tahun ke-5 merupakan tanda dari tahuu

2003 sampai tahuu 2007 dari periode tabun yang di uji. Perkembangan

tingkat booga deposito berjangka berflnktuatif, terbnkti tingkat buuga

deposito berjangka pada tahun 2003 menunjukkan angka 0,10 kemudian

pada tahoo 2004 mengalami penurunan menjadi 0,07. Pada tahun 2005

mengalami sedikit kenaikan menjadi 0,08 dan terjadi kenaikan kembali

pada tahun 2006 menjadi 0,11. Sedangkan pada. tahun 2007 terjadi

penurunan kembali menjadi 0,08.

Tingkat bunga deposito berjangka tertinggi terjadi pada tahun 2003

dengan angka sebesar 0,13 yang dimiliki oleh PT. Bank Intl Indonesia

Page 81: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Dari gambar 4.5 diatas dapat diketahui bahwa data ditunjukkan berupa

titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal clan mengikuti arah garis

diagonal normal probability plot, yang menunjukkan bahwa data adalah

normal atau mendekati normal. Maka model regresi yang digunakan

peneliti memenuhi asumsi normalitas.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2004:91) uji multikolinearitas bertujuan untuk mengnji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel

independen (bebas). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antara variabel independen (be bas).

Hasil pengujian multikolinearitas data dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut

un:

Tabel4.6

Tabel Uji Multikolinearitas•

Model Collinearity Statistics Kesimpulan

Tolerance VIF

Behan Pajak ,991 1,099 Tidak terjadi Multikolinearitas

Tingkat Bunga Deposito ,991 1,099 Tidak terjadi Multikolinearitas

a Dependent Variable: ROA

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.6 dapat disimpulkan

bahwa model regresi yang ada tidak terdapat multikolinearitas, karena nilai

tolerance kedua variabel independen 0,991 yang lebih dari 0,10 clan nilai

1 ........

Page 82: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2004:105) Heteroskedastisitas bertujuan untuk rnenguji

apakah dalarn sebuah model regresi terjadi kesarnaan varians dari residual

dari suatu pengarnatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

suatu pengarnatan ke pengarnatan yang lain 1tetap, rnaka disebut

hornokedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah hornokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian Heterokedastisitas dapat

dilihat pada garnbar beriknt ini:

Gambar4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot

DependentVariable: ROA

• 0 "Cl 0

.l!l " 3 0 '6 I!! n. "Cl 2 .. 0 .!:! "Cl ..

\;) ~::I 0 .. _ 1 'ti ..

'\ c> 0\

.l!I en

\'b 0

0 0 c 0 o'O u;

0 0 ., .. -1 0 % 0 ~ 0 0 Cl .. n::

·2

1 -2 0 2

Regression Studentized Residool

Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas pada gambar 4.6 maka dapat

Page 83: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

heterokedastisitas. Karena tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang

menyebar dibawah dan diatas angka no] pada sumbu Y.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan uutuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linier antara kesalahan pengganggu periode' t dengan kesalahan

pada periode t-1 (sebelumnya), jika terjadi korelasi maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Autokorelasi muncul kar·~na observasi yang

beruutuu sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul

karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi

keobservasi lainnya (Ghozali, 2004:95)

Deteksi adanya autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson,

dimana angka Durbin Watson dibawah -2 berarti ada antokorelasi positif,

angka Durbin Watson diantara -2 sampai +2 tidak ada autokorelasi, dan

angka Durbin Watson diatas +2 berarti ada autokordasi negatif (Santoso,

2002:219).

Hasil uji autokorelasi data dapat dilihat dari tabel 4.7 berikut ini:

Tabel4.7

Hasil Uji Autokorelasib

Model Durbin-Watson Kesimpulan

1 1,549 Tidak terjadi autokorelasi

a Predictors: (Constant), beban bunga, tmgkat bunga

b Dependent Variable: ROA

Page 84: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Tabel 4.7 adalah hasil uji autokorelasi, yang menunjukan angka Durbin-

Watson 1,549 yang berarti tidak terjadi autokorelasi. Karena angka tersebut

berada pada interval -2 sampai dengan +2 dapat disimpulkan model regresi

ini signifikan.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian altematif uji hipotesis dilakukan untuk meng;uji pengaruh beban

pajak dan tingkat bunga deposito berjangka terhadap return on asset.

Pengujian altematif hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda

(multiple regression). Analisis regresi terdiri dari pengujian korelasi,

koefisien determinasi, uji t, dan uji F (ANO VA) dengan tingkat signifikansi a

=0,05.

Hasil ttji hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Adjusted Std. Error R R of the

Tabel4.8 Model Sununary

Chanae Statistics

R Square F Sig. F Durbin-

Model R Square Square Estimate ChanQe Change df1 dl2 Change Watson 1 ,468• ,219 ,196 ,00806 ,219 9,410

,, '· 67 ,000 1,549

a. Predictors: (Constant), tingkat bunga, beban pajak

b Dependent Valiable: ROA

Koefisien Determinasi (adjusted k) menunjukkan seberapa besar

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen (Ghozali,

2004:84). Hasil output SPSS pada Tabel 4.8 menunjukkan koefisien

determinasi (adjusted k) sebesar 0,196 atau 19,6%. Hal ini berarti variasi

Page 85: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Model 1

oleh variasi variabel independen berupa beban pajak dan tingkat bunga

sebesar 19,6% dan sisanya sebesar 80,4% dijelaskan oleh faktor lain

seperti: kondisi politik, sentimen pasar, nilai tukar mata uang, ataupun

informasi akuntansi seperti rasio-rasio keuangan lain11ya.

Sum of

Tabel4.9 ANOVAb

Model Sauares df Mean Sauare F Sia. 1 Regression ,001 2

Residual ,004 67

Total ,006 69

a. Predictors: (Constant), tingkat bunga, beban pajak

b Dependent Variable: ROA

,001 9,410 .ooo• ,ODO

Uji ANOVA atau F test, di dapat F hitung dari tabel 4.9 sebesar 9,410

dengan tingkat probabilitas 0,000 (signifikan). Karena probabilitas

signifikansi jauh lebih kecil daripada 0,05. maka model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi ROA atau dapat dikatakan bahwa beban

pajak dan tingkat bunga secara bersama-sama berpe1J1garuh terhadap ROA.

Tabel 4.10 Coefficients•

Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta t Sia. Tolerance VIF (Constant) ,018 ,005 4,08!; ,000 beban pajak 1,78E-008 ,000 ,413 3,809 ,000 ,991 1,009 lingkat bunga -,084 ,049 -,186 -1,712 ,091 ,991 1,009

a Dependent Variable: ROA

Dari tabel 4.10 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

ROA= 0,018; I, 78E-008 Behan pajak -0,084 Tingkat bunga deposito +e

Page 86: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Nilai konstanta alpha (a) sebesar 0,018 artinya balliwa apabila variabel

independen bernilai 0, maka tingkat return on asset perusahaan sebesar -

0,018 (Santoso, 2001:167)

Uji t digunakan untuk menguji variabel independen terhadap variabel

dependen secara individu, jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05

maka terdapat pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel

dependen dan jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak

terdapat pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel

dependen (Santoso, 2002: 168).

Nilai unstantardized coefficient beta (j3) beban pajak pada tabel 4.10,

sebesar I, 78£-008, dengan tingkat signifikasi 0,000. maka dapat

disimpulkan bahwa beban pajak atas bunga deposito berjangka

berpengaruh terhadap tingkat return on asset karena probabilitas

signifikansi dibawah 0,05. Hal ini tidak konsisten dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Fitriana Nur (2005) yang memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,246 yang berarti bahwa beban pajak atas

tingkat deposito berjangka tidak berpengaruh terhadap tingkat return on

asset.

Sedangkan nilai unstandardized coefficient beta (j3) tingkat bunga deposito

berjangka pada tabel 4.10 sebesar -0,084, dengan tingkat signifikasi 0,091.

Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat bunga deposito berjangka tidak

berpengaruh terhadap tingkat return on asset karena probabilitas

siPTiifik:insi tli:it:t.~ 0 O'i SPhino-cr~ h~nk nPr1n rnPnPntnlr!tn i-ino-lr!'.lt h.nnnor.

Page 87: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

yang tepat sesuai kondisi pasar agar masyarakat tertarik, karena pada suatu

saat tingkat bunga ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat

permintaan dan penawaran uang.

Page 88: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

B. Implikasi

1. Behan pajak atas bunga deposito berjangka berpengamh terhadap return on

asset membuktikan bahwa semakin besar beban pajak yang dipotong oleh

bank, maka semakin besar pula bank memberikan tingkat bunga kepada

nasabah, sehingga dengan tingkat bunga yang besar dapat menarik minat

nasabah dan jumlah depositopun bertambah, dengan demikian pemberian

kredit kepada nasabahpun menjadi besar, karena dari hasil pemberian kredit

tersebut pendapatan perusahaan perbankan diperoleh.

2. Tingkat bunga deposito berjangka tidak berpengaruh terhadap return on asset

membuktikan bahwa deposito berjangka tidak dapat menambah kemampuan

bank dalam mengumpulkan dana dari masyarakat. Untuk itu bank harus lebih

memperhitungkan tingkat bunga yang tepat sehingga dana yang dikumpulkan

dari masyarakat dapat meningkatkan pendapatan bank dalam memperoleh

keuntungan.

Page 89: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

DAFI'AR PUSTAKA

Arsitektur Perbankan Indonesia, "Terapi 1ltfenuju Bank Sehat dan Kuaf', BEI News edisi 19 Tahun V, Maret-April 2004

Gozali, Imam, "Aplikasi dan Analisis Multivariate dengan proses SPSS", Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang, 2004

Hamid, Abdul, "Buku Panduan Skripsf', FEIS UIN press, Jakarta, 2007

Indiantoro, Nur Bambang Supomo, "1ltfetodologi Pemditian Bisnis UnJ:ulc Akuntansi dan Manajemen", BPFE Yogyakarla, 2002

Kasmir, "Dasar-dasarPerbankarl', PT Raja Grafindo Persada, Jakarta:2002

Keiso, Donal E, "Akuntansi Intermediate", Erlangga, Jakarta, 2002

Luciana, "Faktor-faktor yang Mempengamhi Tingkat Suku Bunga Deposito Betjangka pada Bank Umum di Indonesia", Jurnal Ekonomi dan Bisnis Antisipasi Vol.IO No.I, Oktober2006

Mardiasmo, "Perpajakan", Penerbit Andi, Yogyakarta, 2003

Resmi, Siti, "Perpajakan Teori dan Kasus", Edisi 2, Safomba Empat, Jakarta, 2005

Undang-undang Pokok Perbankan No.IO tahun 1998

Utama, Yudistira, "Analisis Pengamh ROA, ROE, dan Financial Reverage terhadap EPS pada Perusahaan Sektor Perba,1~kan di Bm·sa Efek Jakartd', Skripsi, Jakarta 2004

Nurmila, Rina, "Pengamh Jumlah Kredit yang Disalurkan dan Pendapatml Bunga Terhadap Profitabilitas pada Industri Perbankan", Skripsi, Jakarta, 2006

Nur, Fitriana, "Analisa Pengaruh Beban Pajak, Rasio Leverage dmz Rasia Likuiditas Terhadap Return On Assef', Skripsi, Jakarta, 2005

No Name, "i\lanajemen Pemasaran Bank (Self Analysis)," artikel diakses tanggal I Agustns 2008, dari http:f/dhycana.wordpress.com/2008/08/011 manajemen-pemasaran-bank-self-analysis.htm

Page 90: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Santoso, Singgih, "Latihan SPSS Statistik ParametriP', Elek Media Komputindo, Jakarta, 2002.

Siamat, Dahlan, "Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Ketiga", Lembaga Penertbit FEUI, Jakarta, 2001.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Pengbasilan

Page 91: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

LAMPIRAN

BANKBUMIPlITERA INDONESIA TBK Tailun Total Aktiva Laba Bersih 2003 3.255.551.388.000 27.798.423.000 2004 3.802.123.294.000 31.642.564.000 2005 4.317.058.000.000 7.999.000.000 2006 5.415.142.511.000 15.927.704.000 2007 6.346.386.276.000 20.647.835.000

BANKDANAMON TBK Tahun Total Aktiva Laba Bersih 2003 52.681.943.000.000 1.529.576.000.000 2004 58.811.765.000.000 2.408.079.000.000 2005 67.803.454.000.000 2.003.198.000.000 2006 82.072.687.000.000 1.325.332.000.000 2007 89.409.827.000.000 2.116.915.000.000

BANK JNTL JNDONESIA TBK Tahun Total Akliva Laba Bersih 2003 34.745.571.000.000 309.089.000.000 2004 36.077.143.000.000 821.582.000.000 2005 50.271.022.000.000 725.118.000.000 2006 53.102.230.000.000 633.710.000.000 2007 55.148.453.000.000 404.757.000.000

BANK KESA WAN TBK Tahun Total Aktiva Laba Bersih 2003 1.247.915.238.614 2.985.056.089 2004 1.533.929.063.536 2.627.962.412 2005 1.541.558.692.169 2.946.284.015 2006 2.052.127.474.606 4.090.738.212 2007 2.184.493.215.469 6.258.5?2.759

BANK LIPPO TBK Tahun Total Aktiva Laba Bersih 2003 26.466.353.000.000 (515.957.000.000) 2004 27.832.108.000.000 892.648.000.000 2005 29.116.215.000.000 412.121.000.000 2006 33.357. 782.000. 000 506.855.000.000 2007 38.962.169.000.000 737.905.000.000

BANKMAYAPADA TBK Tahun TotalAkUva .Laba Bersih 2003 2.330.054.617.000 4.197.515.000 2004 2.556.260.424.000 33.279.457.000 2005 3.155.554.158.000 16.945.293.000 2006 3.699.865.378.000 36.185.193.000

Page 92: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

BANKMEGA TBK Talum Total Aldiva LabaBersih 2003 13.877.808.000.000 266.013.000.000 2004 18.703.389.000.000 . 319.901.000.000 2005 25.109.428.000.000 179.353.000.00 2006 30.972.910.000.000 151.698.000.000 2007 34.907.728.000.000 520.719.000.000

BANKNIAGA TBK Talmn T olal Akliva Laba Bersih 2003 23. 7 49.329.000.000 467.255.000.000 2004 30. 798.312.000.000 660.293.000.000 2005 41.579.861.000.000 546.921.000.000 2006 46.544.346.000.000 647.732.000.000 2007 54.885.576.000.000 770.481.000.000

BANK. NISP TBK Taliun Total Akliva LabaBersih 2003 15.434.574.284.000 176.745.527.000 2004 17.877.066.338.000 290.983.510.000 2005 17.877.066.000.000 290.984.000.000 2006 20.041.565.000.000 204.971.000.000 2007 28.969.069.000.000 250.084.000.000

BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK Tahun Total Akliva Laba Bersih 2003 1.891.636.016.511 21.262.521.550 2004 2.322. 726.541.588 28.043.899.699 2005 2.839.666.595.427 28.315.156.468 2006 3.351.473.970.456 30.376.104.891 2007 3.772.837.655.000 31.849.012.000

BANK PANIN TBK Tahun Total Aktiva LabaBersih 2003 19.379.621.000.000 427.412.000.000 2004 23.937.439.000.000 877.086.000.000 2005 36.919.444.000.000 505.799.000.000 2006 40.514.765.000.000 652.013.000.000 2007 53.470.645.000.0000 852.252.000.000

BANK.PERMATA TBK Tahun Total Aktiva LabaBersih 2003 29.034.831.000.000 558.089.000.000 2004 31.756.642.000.000 622.716.000.000 2005. 34.782.495.000.000. 295.005.000.000 2006 37.841.524.000.000 311.469.000.000 2007 39.294.423.000.000 499.025.000.000

Page 93: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

BANKSW"ADESITBK Talmo Total Aktiva LabaBersih 2003 633.093.896.940 10.064.390.988 2004 828.734.157.112 11.335.968.337 2005 925.670.587.697 11.748.360.852 2006 972.475.600.991 8.272.195.497 2007 1.167.744.345.349 8.486.484.180

BANK UOB BUANA TBK Tal!un T olal Aktiva Laba Bersih 2003 14.335.124.000.000 22'1.852.000.000 2004 16.353.680.000.000 283.575.000.000 2005 15.999.505.000.000 345.796.000.000 2006 16.856.118.000.000 409.243.000.000 2007 18.260.086.000.000 420.302.000.000

Perkembangan Pengenaan Beban Pajak Penghasilan

Tahun Periode l\lo Emiten

2003 2004 2005 2006 2007 1 Bank Bumiputera Indonesia Tbk 13,051 13,14 17,106 4,661 12,113 2 Bank Danamon Indonesia Tbk 43.196 894.821 875.9!i4 652.328 1.043.549

3 Bank lnH Indonesia Tbk 39.012 6.369 66.309 59.204 92.62!1 4 Bank Kesawan Tbk 1.802 2.543 1.T.78 2.051 9511

5 Bank Lippo Tbk 153.000 12.000 110.2:!0 72.832 317.33!1 ..

6 Bank Mayapada International Tbk 18.215 16.849 6.81l5 16.714 18.202 7 Bank Mega Tbk 115.196 140.439 84.3:!8 70.286 225.301 8 Bank Niaga Tbk 22.497 95.237 200.2!l4 283.991 256.15!1 9 Bank Nisp Tbk 48 101 83.81l8 95.843 101.800

10 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 9.262 28.043 13.22'7 13.149 13.007 11 Bank Pan Indonesia Tbk 99.534 325.548 186.607 312.043 354.307

12 Bank Permata Tbk 22.004 72.703 100.9'19 136.719 227.88!i 13 Bank Swadesi Tbk 4.266 4.856 5.442 3.478 3.874

14 Bank UOB Buana Tbk 221.852 283.575 146.400 177.971 184.003 RATA-RATA 53.564 134.506 134.4!i2 135.472 202.857

Page 94: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Grafik Perkembangan Behan Pajak Pengbasilan

250000

200000

""' -!- 150000 -Q.

c .. .a 100000 8l

50000.

0 2 4

Tahun

6

Perkembangan Tingkat Bnnga Deposito - Rupiah(% per tahun)

Tahun Peliiode No Emiten

2003 2004 1 Bank Bumiputera Indonesia Tbk 0,11 0,07 2 Bank Danamon Indonesia Tbk 0,10 0,06 3 Bank lnH Indonesia Tbk 0,13 0,07 4 Bank Kesawan Tbk 0,09 0,06 5 Bank Lippo Tbk 0,09 0,05 6 Bank Mayapada International Tbk 0,11 0,07 7 Bank Mega Tbk 0,09 0,06 8 Bank Niaga Tbk 0,11 0,06 9 Bank Nisp Tbk 0,11 0,06 10 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0,10 0,07 11 Bank Pan Indonesia Tbk 0,10 0,07 12 Bank Permata Tbk 0,08 0,14 13 Bank Swaclesi Tbk 0,10 0,06

14 Bank UOB Buana Tbk 0,10 0,06 RATA-RATA 0,10 0,07

Grafik Perkembangan Tingkat Bnnga Deposito Berjangka

0,12

m ~ 0,08

" m ~ 0,06

""' .. ~ 0,04

0,02

2005 .

0,09 0,09 0,07 0,08 0,06 0,08 0,08 0,09 0,08 0,07 0,09 0,08 0,08 0,08 0,08

2006 2007 0,12 0,08 0,11 0,08 0,12 0,10 0,11 0,08 0,09 0,07 0,12 0,08 0,11 0,08 0,12 0,08 0,11 0,08 0,10 0,08 0,11 0,08 0,11 0,07 0,11 0,08 0,09 0,07 0,11 0,08

Page 95: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Perkembangan Return on Asset Perusahaan Perbankan

Tahu111 PE1riode No Emiten . 2003 2004. 200!i 2006 2007 1 Bank Bumiputera Indonesia Tbk 0,01 0,01 O,OCI 0,00 0,00 2 Bank Danamon Indonesia Tbk 0,03 0,04 0,03 0,02 0,02 3 Bank lnU Indonesia Tbk 0,01 0,02 0,01 0,01 0,00 4 Bank Kesawan Tbk 0,01 0,02 0,01 0,01 0,01 5 Bank Lippo Tbk -0,02 0,03 0,01 0,02 0,02 6 Bank Mayapada International Tbk 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 7 Bank Mega Tbk 0,01 0,01 0,01 0,00 0,01 8 Bank Niaga Tbk 0,03 0,02 0,01 0,01 0,01 9 Bank Nisp Tbk 0,01 0,02 0,02! 0,01 0,01 10 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 11 Bank Pan Indonesia Tbk 0,02 0,03 0,01 0,02

i1 0,02 12 Bank Pennata Tbk . 0,02 0,02 0,01 0,01 11 0,01 13 Bank Swadesi Tbk 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01

14 Bank UOB Buana Tbk 0,02 0,02 0,02 0,02 :1 I 0,02

RATA·RATA 0,01 0,02 0,01 0,01 0,01

Grafik Perkembangan Return on Asset Perusabam Perbankan

0,025

0,02

<( 0,015

~ O,o1

0,005

0

Tahun

Page 96: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

REGRESI

Variables Entered/Removed'

Variables Variables Model Entered Removed Me1hod 1 tingkat

bunga, Enter

bebaJ;I pajak

a. All requesled variables entered.

b. Dependent Variable: ROA

Model Summarf

-Chanae Statistics

Adjusled Std.Error R R R cif lhe Square F Sig.F £JumiJin-

Model R Rnuare Sauare Estimate Cha""e Chanae df11 dl2 Ch""""' Walson 1 ,468• ,219 ,196 ,00806 ,219 9,410 ., ,_ 01 ,!lOO 1,549

a. Prediclms: (Constant), tingkat bunga, beban pajak

b. Dependent Variable: ROA

ANOVR'

Sum of Model Sauares df Mean&iuare F ff -1 Regression ,001 2 ,001 9,41 0 ,0003

Residual ,004 Of ,000 Total ,006 69 _ _;,.___ __ __.

a. Prediclms: (Constant}, tingkat bunga, beban pajak

b. Dependent Variable: ROA

Coelficienlll!i'

Unstandardized Slandamized Cclfinearily Coefficients Coefficients statistics

Model B Std. Error Beta t Sia_ Tolerance VIF 1 (Constant) ,018 ,005 4,085 ,000

beban pajak 1,78E-008 ,000 ,413 3,809 ,000 ,991 1,009 lingkat bunga -,084 ,049 -,186 -1,712 ,091 ,,991 1,009

a. Dependent Variable: ROA

Collinearily Diagnoslic!i! -Condition Variance Pronr1rtions

Model Dimension Eiaenvalue Index (Constant\ bebanoa~ tinakat bu"""' 1 1 2,373 1,000 ,01 ,07 ,,01

? C'!nA --~ -- - -

Page 97: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Residuals SlalisticS'

Minimum Maximum Mean s Id. Devialioo N Predicied Value ,0080 ,0303 . ,0134 ' - ,00421 70 Sid. Predicied Value -1,298 3,997 ,ODO 1,000 70 Standard Error of

,001 ,004 ,002 Predicied Value ,001 70

Adjusted Predicied Value ,0064 ,0344 ,0134 ,00432 70 Residual -,03361 ,02040 ,00000 ,00794 70 Std. Residual -4,169 2,530 ,DOD ,985 70 Slud. Residual -4,200 2,576 ,002 1,009 70 Deleted Residual -,03411 ,02114 ,00003 ,00835 70 Slud. Deleted Residual -4,856 2,694 -,003 1,061 70 Mahal. Distance ,018 18,982 1,971 3,255 70 Cook's Distance ,ODD ,309 ,018 ,049 70 Centered Leverage Value ,000 ,275 ,029 ,047 70

a. Dependent Variable: ROA

Normal P..P Plot of Regression Sllandardlized Residual

0.8

.a

:r: E o.a

" 0 -a .!! (.) 0.4

8. .:!

02

Dependent Variable: ROA

0

0.01..J.C'-'-~-~--~--~~-i 0.0 02 0.4 0.6 O.B

Observed Cum Prob

Page 98: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

Scatterplot

Dependent Variable: ROA

·- 0 "tJ 0

J!l u

3- 0 ;:; I!! IL "Cl 2-.. .!:! 0 "tJ .. ~ ::s ~ 0 .. _

1-1!~ '\

0\ l!I fl)

\'b 0

c 0- 0 0 o'O ;;; 0 .. ·~ .. -1- 0 'lo 0 ~ 0

"' () ..

0:: -2-

I I ' ' _. -2 0 2

Regression Sludenli:zed Residual

Page 99: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26836/1/ABDUL BASIT... · Atas Bonga Deposito Berjangka dan Tingkat Bonga Deposito Berjangka Temadap

PT BANK NISP Tbk DAN AHAK PERUSAHAANIAND SUBSIDIAR'f

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN CONSOUDATJID STATEMENTSOFINCOlllE UNTUKTAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED 31 DESWBER 2006 DAN 2005 ;Jf DECEMBER 2006AND 3JJOs (Dlnyatalcan dalam jutaan Rupiah) (Expressed in million Rupiall)

COOslal1I 2006:} Noles 2005

PENDAPATAlll(BEBAN) BUNGA ll'lfEREST~ Poodapalan buriga 2.481.314 2p,24 1,851,190 Jnterest iH:ome Pendapalan provisi dan lwmlsi §j.182 2q §!!&!!9 Fees and commissions income

2.540.496 37 --1J!!!ll,079

Beban bullga 1.599.697 2p,25 1,148,430 Interest mpense Beban provisi dan komisi 35,678 __JJ!l,862 Fees and rommissioBs mpense

1,635.375 37 1,185,292

l'ENDAPATAN BUNGA BERSIH 905,121 72JJ_,787 M::T INTEREST INCOlllE

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OF'EWlTWG lllC0/4fE Peildapala• loomisi dan ]asa yang tidal< Non-loon related lees and

berasa dart pinjalnan yang diberikan 140.!161 101,728 COOlmiSSioos income ~(lawglan} alas penjualan dan

perubahan nilai wajar SUlat berhalga Gainl(loss) oo sale and changes in fair -bernlb 34.!!60 2f (80,517) lr.l/ue of ""1llrel;JiJI _,,__net

Kemtmgan lnll1saksi mala uang asing -bemil 21,143 2c 16,710 Foroigll exdlange pr-net

Kemtmgan dart penjualan penyertaan Gail from sale of in1lestment ;,, pada perusahaan asosiasi 11 127,268 assrw;ialed company

BagiaJJ alas laba belsilJ anak perusahaan Share of net Mcome of sulJs#fimy dan perusahaan asosiasi 3,548 and associalOO company

Manajemen inveslasi 4,684 24,093 Investment~ Lainnya 10683 16076 Olhers

215~ 205.358 BEBAN Ol'ERASIONAl.. l.AINNYA OTHER OPERATING EXPENSES Gaji dan lmjangan 350,401 26 253,500 Salaries and IJeoolits Umum dan adminislrasi 370,693 27 325,848 General and adminislmlive Penyislban lrerugian alas 2i,5,6,7,8, Allolfllnce W.-possible ~on

aktiva )lRlduldif dan lainnya 56,525 9,10,11.37 39,255 earning assets and other Lainnya 1~466 14,4!!§ Others

790,085 633.099

PENDAPATAN OPERASIONAL BERSIH 330,995 37 ~.046 NETOA:'RJITING INCOME

PENDAPATAN/(BEBAN) BUKAN NON OPERATTlllG WCOlllEI OPERJ\SIOML- BERSIH (EXPENSEJ-NET

Kerugian penjualan agunan yang LDSs 00 sale of furoclosed diamlJllalih (3,269) 13 (2,305) C<JllaJeraJ

Kemlunganl(kerugian) penjualan

akliva """" 4,477 12 (99) Gain/(1oss} ""sale of-assets

Lain.JaiJl-bernih 675 161 Olhets-net 1.883 {2,2431

LABA 5alELUfll PAJAK PENGHASILIIN 332,878 290,803 INCOllE BEFORE TAX

PAJAK l'ENGHASILAN 195.8431 2r, 18b.37 183,868) 111/COETAX

LABA SETEUlll PAJAK PENGHASILIIN 237,035 206,935 INCOMEAFIERTAX

!WC llllNOIUTAS ATAS LABA MlllNORIT1!1/HTERESTllNNET BERSIHAHAK PERIJSAHAAN 31· {1,964) llNCOllE OFSUBSlllWW

LABA BERSIH 23Z~ 37 ---2!MJ!Z1 NETl!MCOME LABA BERSIH PER SAtlAl!il DASAR BASJC EARMPIGS PER SHARE [Mlai penuh) 4802 2u,30 ~Z!! (Full amount}

') Lihat calalan 1c - - - - ..