pengaruh pembiayaan murabahah dan bai’ bitsaman...

78
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) TERHADAP PROFITABILITAS BMT BINA INSANI PRINGAPUS UNGARAN JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Oleh : Siti Khapsoh NIM 201 08 041 JURSAN SYARIAH PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN

BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) TERHADAP PROFITABILITAS

BMT BINA INSANI PRINGAPUS UNGARAN JAWA TENGAH

TUGAS AKHIR

Oleh :

Siti Khapsoh

NIM 201 08 041

JURSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2011

Page 2: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli
Page 3: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN

BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) TERHADAP PROFITABILITAS

BMT BINA INSANI PRINGAPUS UNGARAN JAWA TENGAH

TUGAS AKHIR

Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat

guna memperoleh gelar Ahli Madya pada

progam D3 Perbankan Syariah

Oleh :

Siti Khapsoh

NIM 201 08 041

JURSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2011

Page 4: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 3 (tiga) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Tugas Akhir

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan

seperlunya, maka Tugas Akhir saudari :

Nama : Siti Khapsoh

NIM : 20108041

Judul : PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’

BITSAMAN AJIL (BBA) TERHADAP PROFITABILITAS BMT

BINA INSANI PRINGAPUS UNGARAN JAWA TENGAH

Demikian diajukan ke sidang munaqasyah.

Demikian untuk menjadi periksa.

Wassamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 11 September 2011

Pembimbing

Mochlasin, M.Ag

NIP: 197109232006041002

Page 5: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN AJIL

(BBA) TERHADAP PROFITABILITAS BMT BINA INSANI PRINGAPUS

UNGARAN JAWA TENGAH

DISUSUN OLEH

SITI KHAPSOH

NIM : 20108041

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan

Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 22 Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar

A. Md. E.Sy (Ahli Madya Ekonomi Syariah)

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Drs. Miftahuddin, M. Ag.

Sekertaris Penguji : Ari Setiawan, MM.

Penguji I : Desi Trisnawati, SE., MM.

Penguji II : Moh. Khusen M. Ag., MA.

Penguji III : Mochlasin M. Ag.

Salatiga, September 2011

Ketua STAIN Salatiga

Dr. Imam Sutomo, M. Ag

NIP. 19580827 198303 1 002

Page 6: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

MOTTO

sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali dia

merubahnya sendiri.

dibalik kesuksesan seseorang pasti ada rahasia besar yang tersimpan

sesungguhnya kemudahan itu akan datang setelah adanya kesulitan

Doa tanpa usaha itu bohong, usaha tanpa doa itu sombong.

Jadikan sabar dan syukur sebagai penolongmu.

Yakin bahwa Allah selalu ada bersama kita.

Page 7: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

ABSTRAK

Profitabilitas merupakan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut yang dinyatakan dalam prosentase. Banyak aspek yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan atau dalam hal ini adalah BMT, antara lain dari pendapatan administrasi realisasi akad, margin pembiayaan murabahah dan BBA,bagi hasil pembiayaan mudharabah dan musyarakah, fee dari akad ijarah, dsb.

Margin yang didapat dari pembiayaan murabahah dan BBA tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi profitabilitas BMT. akan tetapi faktor penentu dari besar kecilnya pengaruh kedua pembiayaan tersebut terhadap profitabilitas adalah dilihat dari cicilan pokoknya. Jika pada pembiayaan murabahah angsuran pokok baru masuk pada saat jatuh tempo, maka pada pembiayaan BBA pokok dapat kembali setiap bulan dengan sistem cicilan.

Keuntungan yang diperoleh dari pembiayaan BBA, ketika pokok pinjaman sebagian telah kembali ke BMT, maka dapat diputar kembali dan akan menghasilkan profit dari pembiayaan melalui dana pokok yang telah dikembalikan tersebut, sedangkan pada pembiayaan murabahah pokok tidak dapat diputar sebelum pembiayaan tersebut jatuh tempo. Kata kunci : Pembiayaan, Murabahah, Bai’ Bitsaman Ajil (BBA), Profitabilitas.

Page 8: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Karena limpahan rahmad,

taufik serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tanpa

halangan apapun. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada sang

revolusioner dunia Rasulullah Muhammad SAW.

Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

bidang Perbankan Syariah.

Dalam penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini, penulis tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga

2. Bapak Drs. Mubasirun M. Ag, selaku Ketua Jurusan STAIN Salatiga

3. Bapak Abdul Aziz NP., MM, selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan

Syari’ah

4. Bapak Mochlasin, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

membimbing dan mengarakan penulis samapai tahap penyelesaian

penulisan Tugas Akhir.

5. Bapak Drs. Nur Budiarso, Heri Natoil, S. Ag, ibu Rike Candia Puska,

A.Md beserta seluruh karyawan BMT Bina Insani Pringapus Ungaran,

yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulis

melaksanakan magang.

6. Bapak, Ibu dan kakak-kakak penulis tercinta, yang selalu memberikan

motivasi dan dukungan bagi penulis hingga selesai.

Page 9: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

7. Kholifatul Asfiyah dan Musyafa’ah sahabat sekaligus kakak yang selalu

memberikan support.

8. Teman-teman mahasiswa D3 Perbankan Syariah angkatan 2008,

Khususnya empat sekawan yang selalu mewarnai hari-hari kuliah

bersama.

9. Sahabat, kerabat dan semua pihak yang telah memberikan bantuannya

dalam penulisan Tugas Akhir.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Harapan penulis

semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bukan hanya bagi penulis tetapi juga

bagi pembaca.

Salatiga, 10 Agustus 2011

Penulis

Siti Khapsoh

NIM: 20108041

Page 10: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………...... i

Halaman Pengajuan Tugas Akhir ………………………………………………. ii

Halaman Persetujuan Tugas Akhir……………………………………………… iii

Halaman Pengesahan……………………………………………………………. iv

Motto……………………………………………………………………………. v

Persembahan …………………………………………………………………… vi

Kata Pengantar …………………………………………………………………. vii

Abstrak………………………………………………………………………….. ix

Daftar Isi………………………………………………………………………… x

Daftar Gambar…………………………………………………………………... xi

Daftar Tabel …………………………………………………………………… xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………..... 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan……………………………………. 5

D. Metode Penelitian…………………………………………………… 7

E. Sistematika Penulisan……………………………………………….. 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka……………………………………………………… 10

B. Tinjauan Pustaka .…………………………………………………... 24

BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN

Page 11: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

A. Gambaran Umum…………………………………………………… 29

B. Data-Data Diskriptif………………………………………………… 47

BAB IV ANALISA

A. Tekhnik Penentuan Margin Pembiayaan Murabahah dan BBA …... 48

B. Faktor yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan murabahah

dan BBA ........................................................................................ 51

C. pengaruh pembiayaan murabahah dan BBA terhadap profitabilitas

BMT Bina Insani Pringapus Ungaran ........ ……………………….. 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………….

B. Saran…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 alur pencairan kredit …………........................................ 44

Page 13: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Realisasi Pembiayaan juni 2011 .................................................. 48

Tabel 3.2 Realisasi Pembiayaan juli 2011 .......................……...……….... 48

Tabel 4.1 Angsuran Pembiayaan Murabahah ............................................. 57

Tabel 4.2 Angsuran Pembiayaan BBA ..................................................…. 58

Tabel 4.3 Pendapatan Pembiayaan Murabahah januari 2011 ..................... 59

Tabel 4.4 Pendapatan Pembiayaan BBA januari 2011 ............................... 60

Page 14: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan Syariah mempunyai prinsip bagi hasil yang berbeda

dengan perbankan konvensional, yang ternyata lebih tangguh dan terbukti

mampu bertahan pada saat krisis ekonomi global. Bahkan sistem

perbankan syariah saat ini lebih berkembang dan menjadi alternatif

menarik bagi kalangan pengusaha sebagai pelaku bisnis, akademisi

sebagai penyedia sumber daya manusia dan masyarakat sebagai pengguna

jasa perbankan.

Bank berdasarkan prinsip syariah atau bank syariah atau bank

Islam, seperti halnya konvensional, juga berfungsi sebagai suatu lembaga

intermediasi (intermediary institution), yaitu menyerap dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada

masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan.

Bedanya hanyalah bahwa bank syariah melakukan kegiatan usahanya tidak

berdasarkan bunga tetapi berdasarkan prinsip syariah, yaitu prinsip

pembagian keuntungan (profit lost sharing principle).

Di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, telah muncul

pula kebutuhan akan adanya bank yang melakukan kegiatan berdasarkan

prinsip syariah. Keinginan ini kemudian ditampung dengan

Page 15: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

dikeluarkannya Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

sekalipun belum dengan istilah yang tegas, tetapi baru dimunculkan

dengan memakai istilah “bagi hasil”. Baru setelah Undang-undang

tersebut diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan undang-undang No 7 tahun 1992 tentang perbankan, istilah

yang dipakai lebih terbuka. Dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1998

disebut dengan tegas istilah “prinsip syariah” bank berdasarkan prinsip

syariah. Karena operasinya berpedoman ketentuan-ketentuan Syariah

Islam, karenanya bank Islam disebut pula “Bank Syariah”.

Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1998, bank dalam

melakukan kegiatannya tidak hanya memperhatikan prinsip syariah saja

tetapi juga harus memperhatikan ketentuan Bank Indonesia (BI) atas

terjadinya usaha yang dilakukan oleh bank. Penetapan ketentuan dari BI

bertujuan agar bank sebagai financial intermediary institution yang

melakukan kegiatan usaha pembiayaannya harus selalu dalam keadaan

baik.

Munculnya Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan

undang undang No 7 tahun 1992 tentang perbankan tersebut, ternyata

dirasa masih belum begitu memberikan stimulasi yang besar bagi

perkembangan perbankan syariah. akhirnya pada tahun 2008 disusunlah

Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, yang

spesifik membahas tentang perbankan syariah. Undang-undang tersebut

Page 16: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

ternyata memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia ekonomi

syariah, terbukti setelah adanya Undang-undang tersebut banyak lembaga-

lembaga keuangan yang berprinsip syariah berdiri. Mulai dari bank umum

syariah, unit usaha syariah, BPR Syariah, koperasi syariah, Baitul Maal

Wattamwil (BMT), pegadaian syariah, asuransi syariah dan lembaga lain

yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah.

BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang secara

kelembagaan sama dengan koperasi. Oleh karena itu, BMT operasionalnya

tidak diawasi oleh Bank Indonesia. fungsi BMT sama dengan bank, yaitu

sebagai lembaga intermediasi bagi masyarakat yang kelebihan dana

dengan masyarakat yang kekurangan dana. Perbedaan antara BMT dengan

bank ada pada fasilitas yang diberikan, jika bank sebagai lembaga besar

dapat memberikan fasilitas berupa transfer, kliring, inkaso dan lain

sebagainya, sedangkan BMT tidak dapat melakukan hal demikian.

Seperti Bank Syariah, BMT juga memberikan jasa-jasa

pembiayaan. Jasa-jasa yang terkait dengan jasa pembiayaan yang

ditawarkan oleh BMT dikemas dalam produk-produk sama dengan yang

ada dalam Bank Syariah, produk tersebut diantaranya adalah pembiayaan

Murabahah dan bai’ bitsaman ajil (BBA). Meskipun hampir sama antara

kedua pembiayaan tersebut, tetapi ada perbedaan pada pola

pembayarannya. Pembiayaan murabahah pembayarannya dilakukan

dengan termin waktu yang telah disepakati, sedangkan pembiayaan BBA

Page 17: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

pembayarannya dilakukan dengan angsuran rutin tiap bulan atau dengan

system cicilan sesuai waktu yang telah disepakati.

Pada pembiayaan baik murabahah maupun BBA ada perjanjian

keuntungan atau mark-up, BMT membiayai pembelian barang atau asset

yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membeli barang itu dari

pemasok barang dan kemudian menjualnya kepada nasabah tersebut

dengan menambah suatu mark-up atau keuntungan. Dengan kata lain,

penjualan barang oleh bank kepada nasabah dilakukan atas dasar harga

pokok ditambah keuntungan. Murabahah menurut M. Syafi’i Antonio

(2001:101) “Dalam bai’ al-murabahah penjual harus memberitahukan

harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan

sebagai tambahannya”

Dari uraian mengenai pembiayaan Murabahah dan BBA di atas,

pembiayaan Murabahah dan BBA merupakan jenis pembiayaan BMT

yang nantinya akan berpengaruh penting dalam profitabilitas. Profitabilitas

merupakan salah satu indikator yang sangat penting dalam menentukan

kesuksesan suatu lembaga serta dapat dijadikan dasar kebijakan serta

strategi lembaga tersebut pada periode yang akan datang, maka BMT

dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah,

BMT harus menempuh suatu cara agar tidak merugikan kepentingan

kedua belah pihak, maka BMT dalam memberikan pembiayaan harus

mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas i’tikad

Page 18: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

dan kemampuan serta kesanggupan nasabah untuk mengembalikan baik

pembiayaan Murabahah maupun pembiayaan bai’ bitsaman ajil sesuai

perjanjian antara BMT dan nasabah.

Berdasarkan latar belakang permasalahan seperti diuraikan diatas,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN

AJIL TERHADAP PROFITABILITAS BMT BINA INSANI

PRINGAPUS UNGARAN JAWA TENGAH.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan

beberapa pokok permasalahan yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana tekhnik penentuan margin pada pembiayaan murabahah dan

pembiayaan BBA di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran?

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan

murabahah dan BBA di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran ?

3. Bagaimana pengaruh pembiayaan Murabahah dan pembiayaan BBA

terhadap profitabilitas BMT Bina Insani Pringapus Ungaran?

C. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan merupakan harapan atau hal-hal yang ingin dicapai penulis

sebagai upaya pemecahan masalah, adapun tujuan dari penelitian ini

adalah:

Page 19: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

1. Untuk mengetahui tekhnik penentuan margin pada pembiayaan murabahah

dan pembiayaan BBA di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

pembiayaan murabahah dan BBA di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan murabahah dan

BBA terhadap profitabilitas BMT Bina Insani Pringapus Ungaran.

Adapun manfaat atau kegunaan dari tugas akhir ini antara lain:

1. Bagi BMT

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif solusi

atas persoalan yang selama ini dihadapi oleh BMT, serta dapat dijadikan

sebagai masukan untuk keputusan-keputusan mendatang khususnya yang

berkaitan dengan profitabilitas pembiayaan murabahah dan pembiayaan

bai’ bitsaman ajil.

2. Bagi penulis

Tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang

mendalam serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada

penulis mengenai produk pembiayaan murabahah dan bai’ bitsaman ajil

dalam kaitannya dengan profitabilitas BMT.

Page 20: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

3. Bagi STAIN Salatiga

Bagi STAIN Salatiga, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi akademik dalam bidang menejemen Lembaga Keuangan

Syariah serta dapat dijadikan sebagai referensi khususnya yang berkaitan

dengan pembiayaan murabahah dan bai’ bitsaman ajil serta hal-hal yang

berkaitan dengan profitabilitas BMT.

D. Metodologi Penelitian

Metode penelitian dilakukan secara terperinci dan efektif sehingga

diketahui bahwa seseorang melakukan penelitian ilmiah adalah untuk

mendapatkan suatu interpelasi yang sistematik dan menunjang.

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek

penelitian atau sumber data akurat. Data ini didapatkan dari BMT,

sedangkan data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain

data angsuran pembiayaan murabahah, data angsuran pembiayaan

BBA, data perkembangan nasabah, data tekhnik perhitungan

margin dan rekap pendapatan BMT.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

dikumpulkan oleh pihak lain. Misalnya dalam bentuk tabel atau

grafik. (Syaifudin, 1997:72). Data ini antara lain meliputi: latar

Page 21: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

belakang dan sejarah, tujuan, visi, misi dan struktur organisasi dari

BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah.

2. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data melalui cara sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dan Tanya jawab yang diarahkan

untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara ini dilakukan guna

memperoleh informasi dan keterangan langsung dari informan.

Dalam hal ini penulis melakukan wawancara terhadap 5 orang,

yaitu:

1) Drs. Nur Budiarso (Manager BMT)

2) Rhike Candia Puska (Accounting)

3) Heri Natoil (Manager pembiyaan)

4) Novita handayani (Teller)

5) Heru Afriyanto (Nasabah)

Penulis mewawancarai orang-orang tersebut, karena mereka adalah

orang-orang yang tepat dan berhubungan langsung dengan hal-hal

yang penulis teliti.

b. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara memprhatikan

secara akurat, mencatat hal yang muncul dan mempertimbangkan

hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi ini

Page 22: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

dilakukan untuk mengamati dan mencatat kondisi obyek dengan

melihat pelaksanaan kegiatan secara langsung.

Dalam hal ini penulis mengikuti beberapa kegiatan secara langsung

dalam proses realisasi pembiayaan dan penagihan terhadap

nasabah yang kurang lancar.

c. Penelitian kepustakaan

Berupa pengumpulan data dan informasi dari sumber tertulis yang

memiliki hubungan dengan masalah yang sedang diteliti berupa

buku, Koran, majalah, internet dan sebagainya.

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode

penelitian dan sistematika penulisan Tugas Akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Mendeskripsikan tentang produk pembiayaan murabahah

dan BBA yang ditinjau dari teori-teori yang ada, dan

menitikberatkan pada teori-teori kepustakaan serta

menjelaskan letak atau posisi penelitian ini yang

dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

BAB III LAPORAN OBYEK

Menguraikan gambaran umum tentang BMT Bina Insani

Pringapus Ungaran Jawa Tengah, mulai dari latar belakang

Page 23: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

dan sejarah, struktur organisasi, produk-produk, visi dan

misi dan program-program BMT tersebut.

BAB IV ANALISIS

Berisi tentang teknik penentuan margin pembiayaan

murabahah dan BBA, faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan kedua pembiayaan tersebut serta pengaruh

pembiayaan murabahah dan BBA terhadap profitabilitas

BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah.

BAB V PENUTUP

Memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat

bermanfaat bagi lembaga keuangan syariah pada umumnya

dan BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah

pada khususnya.

Page 24: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

1. Pembiayaan

a. Definisi pembiayaan

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan

pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank

syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau

pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

yang dikerjakan oleh orang lain.

Menurut M. Syafi’i Antonio (2001:260) menjelaskan bahwa

pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian

fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit.

Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan

undang-undang No 7 tahun 1992 tentang Perbankan menyatakan

“Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

Page 25: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

b. Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk

meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai

dengan nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati

oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri,

pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan

menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam

rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

c. Fungsi Pembiayaan

Keberadaan bank syariah yang menjalankan pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah bukan hanya untuk mencari keuntungan

dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia, tetapi juga untuk

menciptakan lingkungan bisnis yang aman, diantaranya:

1) Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan

sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur.

2) Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank

konvensional karena tidak mampu memenuhi persyaratn yang

ditetapkan oleh bank konvensional

3) Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan

oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha

yang dilakukan

Page 26: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

d. Prinsip Pembiayaan

Menurut Mohammad (2001:104), dalam melakukan penilaian

permohonan pembiayaan bank syariah bagian marketing harus

memperhatikan beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan kondisi

secara keseluruhan calon nasabah. Di dunia perbankan syariah prinsip

penilaian dikenal dengan 5 C + 1 S, yaitu:

1) Character

Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon

penerima pembiayaan dengan tujuan untuk memperkirakan

kemungkinan bahwa penerima pembiayaan dapat memenuhi

kewajibannya.

2) Capacity

Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan

penerima pembiayaan untuk melakukan pembayaran.

Kemampuan diukur dengan catatan prestasi penerima pembiayaan

di masa lalu yang didukung dengan pengamatan di lapangan atas

sarana usahanya seperti toko, karyawan, alat-alat, pabrik serta

metode kegiatan.

3) Capital

Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki

oleh calon penerima pembiayaan yang diukur dengan posisi

perusahaan secara keseluruhan yang ditujukan oleh rasio finansial

dan penekanan pada komposisi modalnya.

Page 27: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

4) Collateral

Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan.

Penilaian ini bertujuan untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu

resiko kegagalan pembayaran tercapai terjadi , maka jaminan

dapat dipakai sebagai pengganti dari kewajiban.

5) Condition

Bank syariah harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi

di masyarakat secara spesifik melihat adanya keterkaitan dengan

jenis usaha yang dilakukan oleh calon penerima pembiayaan. Hal

tersebut karena kondisi eksternal berperan besar dalam proses

berjalannya usaha calon penerima pembiayaan.

6) Syariah

Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha

yang akan dibiayai benar-benar usaha yang tidak melanggar

syariah sesuai dengan fatwa DSN “Pengelola tidak boleh

menyalahi hukum syariah Islam dalam tindakannya yang

berhubungan dengan mudharabah.”

2. Murabahah

a. Definisi Murabahah

Kata al-Murabahah diambil dari bahasa Arab dari kata ar-ribhu

"الرِبْحُ" (Attabik, 2003:1014) yang berarti kelebihan dan tambahan

keuntungan. Dalam definisi Bai’al Murabahah adalah jual beli

Page 28: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang

disepakati (Antonio, 2001:101).

Sedangkan menurut para ulama terdahulu adalah jual beli

dengan modal ditambah keuntungan yang diketahui. Hakekatnya

adalah menjual barang dengan harga (modal) nya yang diketahui

kedua belah transaktor (penjual dan pembeli) dengan keuntungan

yang diketahui keduanya. Pembiayaan Murabahah adalah istilah

untuk (Online), (http://www.perbankan syariah.com, diakses

tanggal 16 Mei 2011) :

1) Akad atau perjanjian jual beli antara bank dengan supplier

untuk barang yang dipesan oleh nasabah.

2) Akad atau perjanjian antara bank dengan nasabah dengan

untuk menjual barang yang telah dimiliki bank kepada

nasabah.

Murabahah didefinisikan oleh para fuqaha sebagai penjualan

barang seharga biaya atau harga pokok ( cost) barang tersebut

ditambah mark-up atau margin keuntungan yang disepakati.

Penjual harus memberitahukan harga pembelian produk dan

menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya (

cost) tersebut.

Page 29: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

b. Prinsip dan Ketentuan Umum Murabahah

Adapun yang menjadi prinsip dan ketentuan umum dalam

pembiyaan murabahah yaitu :

1) Akad murabahah bebas riba

2) Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan

3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang

4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank

sendiri, dari pembelian ini harus dan bebas riba

5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian

6) Bank menjual barang kepada nasabah dengan harga jual senilai

harga beli plus keuntungannya

7) Bank harus memberi tahu secara jujur harga pokok barang kepada

nasabah berikut biaya yang diperlukan

8) Nasabah membayar harga barang yang disepakati pada jangka

waktu tertentu

9) Untuk mencegah penyalahgunaan atau kerusakan akad, bank dapat

mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah

10) Jika bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari

pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah

barang, secara prinsip menjadi milik bank.

Page 30: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

c. Tujuan dan Manfaat Murabahah

Sebagaimana kita ketahui, dalam skim Murabahah fungsi Bank

adalah sebagai Penjual barang untuk kepentingan Nasabah, dengan

cara membeli barang yang diperlukan Nasabah dan kemudian

menjualnya kembali kepada Nasabah dengan harga jual yang setara

dengan harga beli ditambah keuntungan Bank dan Bank harus

memberitahukan secara jujur harga pokok Barang berikut biaya yang

diperlukan dan menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian Barang kepada Nasabah. Namun demikian, sebagai

Penyedia Barang dalam prakteknya Bank Syariah kerap kali tidak mau

dipusingkan dengan langkah-langkah pembelian Barang. Karenanya

Bank Syariah menggunakan media ”akad Wakalah” dengan

memberikan kuasa kepada Nasabah untuk membeli barang tersebut.

Dalam pembiyaan murabahah,terdapat manfaat yang tidak saja

semata diperoleh oleh bank tetapi juga dapat dirasakan oleh nasabah

seperti yang disebutkan berikut ini :

1) Bagi Bank

a) Adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli, dari

penjual dengan harga jual kepada nasabah

b) Sumber pendanaan bagi bank baik dalam bentuk rupiah atau

valuta asing

Page 31: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

2) Bagi Nasabah

a) Membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan barang

konsumsi seperti rumah, kendaraan atau barang produktif

seperti mesin produksi, pabrik dan lain-lain.

b) Dapat diterapkan pada produk pembiayaan untuk pembelian

barang-barang investasi baik domestik maupun luar negeri.

d. Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah

1) QS. Al-Baqarah : 275

مَ الرِّبىَ اللَھُ الْبَیْعَ وَحَرَّ وَاَحَلَّ

”Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”

2) HR. Ibnu Majah

“Dari Suhaib ArRumi r.a bahwa Rasulullah bersabda, “tiga hal

yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh,

muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan

tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.”

e. Rukun dan Syarat Murabahah

Murabahah dalam teknis perbankan adalah akad jual beli antara

bank selaku penyedia bank dengan nasabah yang memesan untuk

membeli barang. Adapun rukun dan syaratnya (Antonio, 2001:102)

adalah sebagai berikut:

1) Rukun Murabahah :

a) Penjual

b) Pembeli

Page 32: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

c) Barang yang diperjual-belikan

d) Harga dan

e) Ijab-qabul

2) Syarat-syarat:

a) Bank Islam memberitahu biaya modal kepada nasabah.

b) Kontrak pertama harus sah.

c) Kontrak harus bebas dari riba.

d) Bank Islam harus menjelaskan setiap cacat yang terjadi

sesudah pembelian dan harus membuka semua hal yang

berhubungan dengan cacat.

e) Bank Islam harus membuka semua ukuran yang berlaku bagi

harga pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara

hutang.

f) Jika syarat dalam 1, 4 atau 5 tidak dipenuhi, pembeli

memiliki pilihan:

i) Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

ii) kembali kepada penjual dan menyatakan

ketidaksetujuan.

iii) membatalkan kontrak.

Dalam murabahah dibutuhkan beberapa syarat, antara lain

(Wiroso, 2005:17), yaitu mengetahui harga pertama (harga

Page 33: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

pembelian) antara kedua belah pihak, mengetahui besarnya

keuntungan, mengetahui jumlah keuntungan, modal hendaknya

berupa komoditas yang memiliki kesamaan dan sejenis seperti

benda-benda yang ditakar,ditimbang dan dihitung, system

murabahah dalam harta riba hendaknya tidak menisbatkan riba

tersebut terhadap harga pertama, transaksi pertama haruslah sah

secara syara’.

f. Hukum Bai’ Murabahah

Hukum Bai’ Murabahah dengan pelaksanaan janji tidak

mengikat ada dua :

1) Pelaksanaan janji tidak mengikat tanpa ada penentuan nilai

keuntungan dimuka. Hal ini yang diperbolehkan dalam pendapat

madzhab Hanafiyah, Malikiyah dan Syafi’iyah. Hal itu karena tidak

ada dalam bentuk ini ikatan kewajiban menyempurnakan janji

untuk bertransaksi atau penggantian ganti kerugian. Seandainya

barang tersebut hilang atau rusak maka nasabah tidak

menanggungnya. Sehingga lembaga keuangan tersebut

bersepekulasi dalam pembelian barang dan tidak yakin nasabah

akan membelinya dengan memberikan keuntungan kepadanya.

Seandainya salah satu dari keduanya berpaling dari keinginannya

maka tidak ada ikatan kewajiban dan tidak ada satupun akibat yang

ditanggungnya.

Page 34: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

2) Pelaksanaan janji tidak mengikat dengan adanya penentuan nilai

keuntungan yang akan diberikannya, maka ini dilarang karena

masuk dalam kategori al ‘Inah.

3. Bai Bitsaman Ajil (BBA)

Bai’ Bithaman Ajil atau dalam bahasa Indonesianya “jual beli

dengan harga tangguh” adalah jual beli dengan harga yang lebih tinggi

dari jual beli tunai. Harga yang lebih tinggi biasanya dikarenakan

pembayaran beberapa kali atau dengan jangka waktu, alias tidak tunai.

Para ulama berbeda pendapat dengan boleh tidaknya jual beli seperti ini.

Pendapat Mazhab Syafii merupakan pendapat yang paling banyak

diterima, yaitu sepanjang disepakati, maka harga dalam setiap jual beli

tidak boleh berubah. Karena itu jika penjual dan pembeli sepakat untuk

melakukan jual beli tangguh dengan harga lebih tinggi dari jual beli tunai,

maka apabila sudah dilakukan ijab qabul, harga tidak boleh berubah

sampai jatuh tempo.

Pembiayaan BBA adalah pembiayaan untuk membeli barang

dengan cicilan. Syarat-syarat dasar dari produk ini hampir sama dengan

pembiayaan murabahah. Perbedaan diantara keduanya terletak pada sistem

pembayaran, dimana pada pembiayaan murabahah pembayaran ditunaikan

setelah berlangsungnya akad kredit atau sering disebut dengan pembayaran

jatuh tempo, sedangkan pada pembiayaan BBA adalah dengan system

cicilan yang dilakukan setelah nasabah menerima barang.

Page 35: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Menurut Mohammad (2002: 30), Ada beberapa kaidah khusus

yang berkaitan dengan BBA, antara lain:

a. Harga barang dengan transaksi BBA dapat ditentukan lebih tinggi

daripada transaksi tunai. Namun, ketika harga telah disepakati,

tidak dapat dirubah lagi.

b. Jangka waktu pengembalian dan jumlah cicilan ditentukan

berdasarkan musyawarah dan kesepakatan kedua belah pihak.

c. Manakala nasabah tidak dapat membayar tepat pada waktu yang

telah disepakati maka bank akan mencarikan jalan yang paling

bijaksana. Jalan apapun yang ditempuh bank tidak akan

mengenakan sanksi atau melakukan repricing dari akad yang

sama.

Jika dilihat dari sisi accounting kedua produk ini ini hanya

berbeda dari sisi cicilan. Dalam BBA, cicilan pembayaran dari

nasabah berisi pokok dan margin keuntungan, sedangkan cicilan

Murabahah berisi margin keuntungan saja. Perbedaan diantara

keduanya sering terjadi ketika nasabah BBA menginginkan agar

mereka membayar cicilan margin saja, sedangkan nasabah

Murabahah menginginkan agar modal yang biasanya dibayar di

akhir, dapat dicicil bersama margin.

Page 36: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

4. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan perbandingan antara laba dengan

aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut yang

dinyatakan dalam prosentase. Lebih lanjut karena pengertian

profitabilitas sering dipergunakan untuk mengukur efisiensi

penggunaan modal didalam perusahaan, maka rentabilitas

ekonomis sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan

perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk

menghasilkan laba (Dendawijaya, 2005:134).

Laba yang diraih dari kegiatan yang dilakukan merupakan

cerminan sebuah kinerja perusahaan dalam menjalankan usahanya.

Menjaga tingkat profitabilitas merupakan hal yang penting bagi

bank karena profitabilitas yang tinggi merupakan tujuan setiap

bank. Jika dilihat dari perkembangan rasio profitabilitas

menunjukkan suatu peningkatan hal tersebut menunjukkan kinerja

bank yang efisien (Astohar, 2009:18).

5. Definisi BMT

Menurut Sudarsono (2003: 121) Baitul maal wattamwil (BMT)

adalah salah satu bentuk lembaga keuangan bukan bank yang

diperuntukkan bagi masyarakat luas yang berpenghasilan menengah ke

bawah yang membutuhkan dana dalam waktu segera.

Page 37: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Terdiri dari dua istilah, yaitu baitul dan baitul tamwil. Baitul lebih

mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang

non profit, seperti zakat infaq, shadaqah. Sedangkan baitul tamwi

lsebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-

usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT

sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarkat kecil dengan

berlandaskan syariah.

Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung Pusat

Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). Keberadaan BMT merupakan

representasi dari kehidupan masyarakat dimana BMT itu berada,

dengan jalan ini BMT mampu mengakomodir kepentingan ekonomi

masyarakat. Peran umum BMT yang dilakukan adalah melakukan

pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syariah. Peran ini

menegaskan arti penting prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan

ekonomi masyarakat. Sebagai lembaga keuangan syariah yang

bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil yang serba

cukup, ilmu pengetahuan ataupun materi maka BMT mempunyai tugas

penting dalam mengemban misi keislaman dalam segala aspek

kehidupan masyarakat.

Page 38: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

B. Tinjauan Pustaka

Pembiayaan merupakan bentuk penyaluran dana yang diberikan oleh

bank syariah kepada masyarakat. pembiayaan ini ada banyak jenisnya,

diantaranya yaitu pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah,

pembiayaan murabahah, pembiayaan BBA, dan lain sebagainya. Pembiayaan

tersebut yang pada nantinya akan menghasilkan laba pada bank.

Profitabilitas merupakan unsur yang penting dalam perusahaan

(perbankan) melalui profitabilitas perbankan dapat mengukur kemampuannya

dalam menghasilkan laba melalui asset yang dimiliki atau dengan modal

sendiri yang dimiliki. Melalui profitabilitas perbankan dapat menjaga

kelangsungan hidup perbankan serta dapat mengembangkan kemampuan

usaha kedepan. Perbaikan efisiensi kinerja yang lebih tinggi yang dalam

kaitan pengembangan dari sektor keuangan mendukung efisiensi keuntungan

bank. (www.republika.com, 1 juni 2011).

Penelitian terdahulu didapat dari berbagai argumentasi dan hasil

penelitian yang sejenis yang disusun sebagai panduan untuk memecahkan

masalah dan merumuskan hipotesis.

Menurut Budi Kurniasari (2007) dalam penelitiannya yang berjudul

“pengaruh pembiayaan Mudharabah, pembiayaan Musyarakah terhadap

Laba Rugi BMT Bina Insani Pringapus”, diperoleh bahwa besar kecilnya

laba rugi dipengaruhi oleh besar kecilnya pembiayaan mudharabah dan

Page 39: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

pembiayaan musyarakah. Akan tetapi ada perbedaan pengaruh pendapatan

pada kedua pembiayaan tersebut, yakni peningkatan laba akan terjadi ketika

dana disalurkan pada pembiayaan musyarakah. Sedangkan ketika dana

disalurkan pada pembiayaan mudharabah kemungkinan BMT akan

mengalami kerugian.

Persamaan antara penelitian Budi Kurniasari dengan Tugas akhir ini

sama-sama membahas tentang pengaruh pembiayaan yang dilakukan BMT

terhadap laba perusahaan. Tetapi penelitian Budi membahas laba BMT Bina

Insani yang dihubungkan dengan pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah,

sedangkan Tugas Akhir ini membahas tentang laba BMT Bina Insani yang

dihubungkan dengan pembiayaan Murabahah dan Bai’ bitsaman Ajil.

Dalam Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Bai

Bitsaman Ajil terhadap Tingkat Pendapatan BMT Al-Fattah Susukan”,

Istiqomah Mufidah menjelaskan bahwa pembiayaan BBA sangat

mempengaruhi peningkatan pendapatan BMT, karena banyaknya jumlah

nasabah pembiayaan BBA. Menurut Istiqomah, prosentase pendapatan dan

jumlah dana yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan

membuktikan bahwa pendapatan yang diperoleh dalam kondisi konstan atau

seimbang berdasarkan seberapa besar penggunaan dana atau modal.

Tugas Akhir ini lebih fokus pada peningkatan pendapatan yang

dihubungkan dengan pembiayaan BBA dengan melihat prosentase

pendapatan dan jumlah dana yang mengalami peningkatan cukup signifikan.

Page 40: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Disamping itu, Istiqomah dalam Tugas Akhirnya juga menjelaskan bahwa

peningkatan pendapatan juga dipengaruhi oleh peningkatan jumlah nasabah.

Dalam Tugas Akhirnya Istiqomah tersebut, dia hanya membahas

pengaruh pembiayaan BBA terhadap peningkatan pendapatan BMT Al-fattah

Susukan saja tanpa membandingkan pengaruh pembiayaan yang lain.

Sedangkan Tugas Akhir ini membandingkan pengaruh pembiayaan BBA dan

Murabahah terhadap profitabilitas BMT Bina Insani pringapus.

Dalam Tugas Akhir yang berjudul “Tinjauan Pembiayaan

Mudharabah dalam kaitannya Dengan Pendapatan Pada BMT Insan

Sejahtera Demak”, Agus Sugiarto menjelaskan bahwa relavansi pembiayaan

Mudharabah terhadap pendapatan adalah apabila penerapan dan pelaksanaan

pembiayaan mudharabah pada BMT Insan Sejahtera Demak sudah sesuai

dengan syariah dan dapat dimaksimalkan maka pendapatan pada BMT Insan

sejahtera Demak dapat meningkat.

Bila dilihat pada peningkatan prosentase dari total pendapatan yang

dihasilkan terjadi penurunan yang cukup signifikan. Hal ini karena kurang

maksimalnya penggunaan modal. Sedangkan peningkatan prosentase dari

jumlah dana yang digunakan, perubahan tidak terlalu signifikan. Hal ini

membuktikan bahwa tingkat resiko penggunaan modal pada produk

pembiayaan mudharabah tidak terlalu buruk. Jadi bisa dibilang produk ini

bisa menjadi produk unggulan dan memberikan pendapatan yang cukup besar

bila pihak BMT dapat memaksimalkan produk ini.

Page 41: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Tugas akhirnya Agus Sugiarto ini sama-sama membahas tentang

pengaruh pembiayaan terhadap pendapatan, akan tetapi dalam Tugas Akhir

Agus lebih fokus pada pembiayaan mudharabah dalam hubungannya dengan

pendapatan pada BMT Insan Sejahtera Demak, sedangkan Tugas Akhir ini

fokus pada pengaruh pembiayaan murabahah dan BBA terhadap profitabilitas

BMT Bina Insani Pringapus.

Dari beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan

yang dilakukan BMT sangat berpengaruh terhadap profitabilitas BMT. Tetapi

pada penelitian-penelitian diatas hanya membahas dari satu segi pembiayaan

saja, tanpa menggunakan komparasi sebagai bahan pembanding. Jadi masih

sulit untuk mengetahui sebenarnya pembiayaan yang mana yang lebih

menguntungkan. Sedangkan Tugas Akhir ini lebih detil membahas tentang

pembiayaan Murabahah dan BBA serta peengaruhnya terhadap profitabilitas

BMT Bina Insani Pringapus. Sehingga akan lebih mudah terlihat bahwa salah

satu dari pembiayaan tersebut lebih menguntungkan. Jadi diharapkan akan

membantu BMT dalam mengambil keputusan pembiayaan.

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dilakukan. Terbukti bahwa

penelitian ini belum pernah dilakukan oleh seseorang dan berbeda dengan

Tugas Akhir-Tugas Akhir diatas.

Page 42: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

BAB III

LAPORAN OBYEK

A. Gambaran umum

1. Sejarah Berdirinya BMT Bina Insani Pringapus

BMT Bina Insani Pringapus merupakan sebuah lembaga keuangan

syari'ah berbentuk koperasi yang dirintis sejak Juli 1998 sebagai

pengaruh dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Masalah usaha

ekonomi pengusaha kecil di wilayah Pringapus adalah keterbatasan

dana dan kemampuan manajerial yang kurang. Hal ini sebenarnya

dapat diatasi dengan menjamurnya lembaga keuangan yang sudah

merambah di Pringapus yaitu adanya BRI unit desa, BKK dengan unit

kelilingnya maupun lembaga keuangan yang lain, namun

kenyataannya fasilitas yang diberikan kurang bisa menembus dan

menyentuh golongan pengusaha kecil ke bawah. Hal tersebut

disebabkan sistem dan mekanisme operasional perbankkan harus

melalui persyaratan administrasi yang rumit atau sulit dipenuhi oleh

pengusaha kecil bawah sehingga kalaupun ada yang mendapatkan

kucuran dana tidak disertai dengan bimbingan dan pengawasan bisa

berakibat usaha yang dilakukan tidak berhasil tetapi sebaliknya.

Disisi lain masih banyak umat islam yang enggan berhubungan

dengan perbankan karena adanya persepsi yang kuat bahwa bunga

bank tersebut sama dengan riba yang diharamkan oleh syariat islam.

Page 43: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Berangkat dari pemikiran di atas, sekelompok masyarakat yang

mencoba peduli membentuk sebuh kelompok swadaya masyarakat

dalam bentuk Koperasi yang menampung dan merangkul semua

kelompok dan golongan yang ada di Pringapus dengan nama Koperasi

Bina Insani yang diharapkan dengan usaha ini pengusaha kecil yang

tidak mampu berhubungan dengan dunia bank dan lembaga keuangan

lain merasa terpanggil untuk berkoneksi dengan Bina Insani untuk

memajukan kualitas kehidupannya.

Seiring dengan permasalahan dan krisis ekonomi yang

memberikan dampak yang buruk bagi kondisi tenaga kerja sehingga

meningkatnya jumlah pengangguran, Depnaker Kab. Semarang

membuka proyek Penanggulangan Pengangguran Pekerja Terampil

(Proyek P3T), sehingga dirintislah sebuah lembaga keuangan syariah

BMT Bina Insani dengan memanfaatkan program pemerintah tersebut.

Kemudian pada tanggal 15 Maret 1999 keluarlah badan hukum

koperasi yang menjadi tanggal resmi berdirinya koperasi dengan

nomor : 055/BH/KDK.II.I/III/1999.

a. Keanggotaan

Berdasarkan undang-undang, koperasi hanya boleh

menghimpun dan menyalurkan dana kepada anggota. Maka BMT

Bina Insani mengeluarkan produk simpanan dan mencantumkan

Page 44: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

para penyimpan sebagai calon anggota, selama belum memenuhi

kewajiban sebagai anggota koperasi.

Dengan demikian secara legal para calon anggota sudah berhak

menyimpan dananya dan berhak pula mendapatkan fasilitas

pembiayaan. Pengguna jasa kopersi baik sebagai penyimpan

maupun peminjam yang belum membayar simpanan pokok dan

simpanan wajib inilah yang dikatakan sebagai calon anggota.

Untuk bisa menjadi anggota koperasi BMT Bina Insani, maka

calon anggota harus memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai

berikut:

1) Membayar Simpanan Pokok, yaitu sejumlah uang yang wajib

dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk

menjadi anggota. Jumlah simpanan pokok sudah ditetapkan

oleh koperasi dan tidak dapat diambil selama masih menjadi

anngota koperasi.

2) Membayar Simpanan Wajib, yaitu jumlah simpanan tertentu

yang harus dibayarkan anggota kepada operasi dalam waktu

dan kesempatan tertentu, yaitu tiap bulan dengan jumlah

simpanan yang sama dan tidak dapat diambil selama masih

menjadi anngota koperasi.

3) Simpanan sukarela oleh anggota yang jumlahnya bersifat bebas

dan dapat diambil sewaktu-waktu.

Adapun hak yang diperoleh anggota adalah sebagai berikut:

Page 45: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

1) Memegang kekuasaan tertinggi dalam Rapat Anggota.

2) Memperoleh SHU (Sisa Hasil Usaha), yaitu pembagian

keuntungan koperasi yang dihitung dari andil anggota terhadap

koperasi meliputi jumlah simpanan dalam modal penyertaan.

3) Memberikan/mengajukan pertanyaan, usul, kritikan, menolak

maupun menerima laporan pertanggungjawaban dalam rapat

anggota yang diadakan koperasi.

4) Mempunyai satu suara dalam pengambilan keputusan.

5) Menetapkan, mengangkat, dan memberhentikan pengurus dan

pengawas koperasi.

b. Aspek Hukum

Nama Koperasi : BMT Bina Insani

Kantor Pusat : Jln. Raya Pringapus-Jatirunggo No.20

Pringapus

Kantor Kas : Jln Raya Ngempon-Karangjati, Ngempon

Kec. Bergas telp/fax. (0298) 522139

Badan Hukum : 055/BH/KDK/11.1.IV/1999 15 Maret 1999

Ijin Operasional : 02/SISPK/KD/KD.UMK/XII/09

SIUP : 503/003/PB/II/2005

HO : 503/02/2005

NPWP : 02.253.299.8.505.00

TDP : 111726500226

Hasil Audit 2010 : Wajar Tanpa Catatan

Page 46: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Sertifikasi : 2 orang

c. Struktur Lembaga Koperasi BMT Bina Insani, per Januari

2011

Pelindung : Bapak Camat Pringapus

Penasehat : KH. Nur hasan Ibrahim

H. Mardi Hadi Utomo

H. Budi Utomo

Pengurus

Ketua : H. Syaeri Idris, BA

Sekretaris : bayu Sapta Adi Nugroho, SE

Bendahara : Sumeri

Badan Pengawas

Ketua : H. Mahmudi

Anggota : Rohmijati

Dahwan Soleh, BA

Badan Pengelola

Manajer : Drs. Nur Budiarso

Kabag Operasional

Pringapus : Khoeruddin

Bergas : heri natoil, S.Ag

Pembukuan : Rhike Candia Puska, Amd

Kasir

Pringapus : Ali Mansur

Page 47: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Bergas : Novita Handayani

Pembiayaan

Pringapus : Khoeruddin

Bergas : Heri Natoil, S.Ag

Pemasaran

Pringapus : Riyan Adi Pradana

Mundirin

Bergas : Suwaspodo

Nur Annas

Penjaga

Pringapus : Mu’arifin

Bergas : Suwaspodo

2. Vii dan misi BMT Bina Insani

a. Visi

Menjadi mitra kerja yang handal dalam permodalan usaha anggota

dan masyarakat melalui sistem syari'ah islam.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pelayanan prima kepada anggota sesuai jati

diri koperasi.

2) Menjalankan kegiatan usaha jasa keuangan syari'ah dengan

efektif, efisien, dan transparan.

3) Menjalin kerja sama usaha dengan berbagai pihak.

4) Melakukan pendampingan dan konsultasi usaha.

Page 48: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

5) Melakukan sosialisasi kegiatan ekonomi islam.

3. Produk-produk BMT Bina Insani

a. Produk pendanaan SIRELA

SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar) adalah bentuk

simpanan dari anggota atau calon anggota dimana penyimpan

dapat menitipkan dan mengambil simpanannya sewaktu-waktu

sesuai ketentuan. Sebagai balas jasa pihak BMT akan memberikan

bagi hasil kepada penyimpan setiap bulan sesuai dengan jumlah

saldonya.

1) Ketentuan

a) Saldo awal pembukaan rekening sejumlah minimal Rp

20.000,00

b) Saldo kas yang harus dipelihara minimal Rp 10.000,00

c) Biaya penutupan rekening sebesar Rp 10.000,00 dikenakan

pada pihak penabung

d) Nisbah Bagi Hasil tabungan langsung ditambahkan pada

rekening penabung tiap bulannya dengan ketentuan Bagi

Hasil 65 : 45 , yaitu 65% untuk BMT Bina Insani dan 45%

untuk penabung

e) Apabila buku tabungan hilang/rusak/cacat agar segera

memberitahukan BMT Bina Insani

f) Biaya administrasi penggantian Buku Tabungan baru

karena hilang/rusak dibebankan pada penabung

Page 49: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

g) Penarikan tunai lewat teller harus menyertakan identitas

diri

h) Penarikan tunai dengan surat kuasa hanya dapat diakukan

dikantor BMT Bina Insani dengan menunjukkan identitas

diri

i) Penyalahgunaan buku tabungan oleh pihak ketiga yang

bukan kesalahan BMT Bina Insani menjadi resiko dan

tanggung jawab penabung sepenuhnya.

j) Apabila saldo tabungan sebesar biaya penutupan dan

pemeliharaan rekening secara otomatis tabungan diitutup

oleh system.

2) Syarat Pembukaan Rekening

a) Mengisi Formulir Aplikasi Permohonan Pembukaan

Rekening

b) Menyertakan fotokopi KTP/Tanda Pengenal lainnya.

b. Produk Pendanaan SISUKA

SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka) adalah bentuk

simpanan berjangka (semacam deposito) dimana penyimpan

menitipkan uangnya dan hanya bisa diambil pada saat jatuh tempo.

1) Ketentuan

a) Dana yang disimpan minimal Rp 1.000.000,00

Page 50: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

b) Jangka waktu penyimpanan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12

bulan.

2) Nisbah/Bagi Hasil

a) Jangka waktu 12 bulan : 50:50, 50% untuk BMT Bina

Insani, 50% untuk penabung

b) Jangka waktu 6 bulan : 55:45, 55% untuk BMT Bina

Insani, 45% untuk penabung

c) Jangka waktu 1 dan 3 bulan : 65:35, 65% untuk BMT Bina

Insani, 35% untuk penabung

d) Mempunyai simpanan Sirela. Nisbah akan ditambahkan

langsung ke rekening penabung.

e) Pengambilan simpanan berjangka hanya bisa diakukan pada

tanggal jatuh tempo, di kantor pelayanan BMT Bina Insani

sebelum pukul 12.00 WIB.

f) Apabila pada tanggal jatuh tempo, penabung tidak

mengambil simpanan, maka simpanan akan secara

otomatis diperpanjang sesuai dengan jatuh tempo pada

akad sebelumnya.

g) Apabila tabungan diambil tidak pada waktu jatuh tempo,

maka dikenakan pinalti 2.5% dari jumlah tabungan. Pinalti

merupakan biaya yang ditanggung penabung sebagai

kompensasi pelanggaran akad.

3) Syarat Pembukaan Rekening

Page 51: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

a) Mengisi Formulir Aplikasi Permohonan Pembukaan

Rekening

b) Menyertakan fotokopi KTP/Tanda Pengenal lainnya.

c. Produk Pendanaan SISUQUR

SISUQUR adalah bentuk simpanan untuk persiapan qurban.

1) Ketentuan

a) Saldo awal pembukaan rekening sejumlah minimal Rp

20.000,00

b) Saldo kas yang harus dipelihara minimal Rp 10.000,00

c) Pengambilan simpanan hanya dapat dilakukan menjelang

Hari Raya Idul Adha.

2) Syarat Pembukaan Rekening

a) Mengisi Formulir Aplikasi Permohonan Pembukaan

Rekening

b) Menyertakan fotokopi KTP/Tanda Pengenal lainnya.

d. Produk Pendanaan SIAMAN

SIAMAN merupakan akronim dari Simpanan Amanah.

SIAMAN adalah simpanan yang bersumber dari zakat, infak,

sodaqoh, wakaf, dan hadiah yang diserahkan kepada BMT untuk

dikelola agar memberi manfaat yang optimal kepada yang berhak

menerima.

1) Syarat Pembukaan Rekening

Page 52: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

a) Mengisi Formulir Aplikasi Permohonan Pembukaan

Rekening

b) Menyertakan fotokopi KTP/Tanda Pengenal lainnya.

e. Produk Pembiayaan MUDHARABAH

Mudharabah adalah pembiayaan modal kerja yang diberikan

oleh BMT kepada anggotanya, dimana pengelolaan usaha

sepenuhnya diserahkan kepada anggota sebagai nasabah debitur.

Hasil keuntungan akan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan.

f. Produk Pembiayaan MUSYARAKAH

Musyarakah adalah pembiayaan yang berupa sebagian

modal yang diberikan kepada anggota dari modal usaha secara

keseluruhan. Pembagian keuntungan yang proporsional dilakukan

sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak.

g. Produk Pembiayaan BA'I BITHAMAN AJIL

Ba’i Bithaman Ajil adalah pembiayaan yang diberikan

kepada anggota untuk pembelian barang. Keuntungan diperoleh

dari harga yang dinaikkan(mark up).

h. Produk Pembiayaan MURABAHAH

Murabahah adalah pembiayaan kepada peminjam yang

pembayarannya dilakukan sekaligus pada waktu jatuh tempo yang

telah ditetapkan, nasabah membayar harga jual barang yang telah

disepakati tersebut kepada BMT.

Page 53: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

i. Produk Pembiayaan QURDHUL HASAN

Qurdhul Hasan adalah pembiayaan yang diberikan anggota

yang memenuhi persyaratan. Anggota cukup mengembalikan

pinjamannya tanpa imbalan.

4. Syarat dan Ketentuan Pengajuan Pembiayaan

Syarat mengajukan pembiayaan pada BMT Bina Insani adalah

sebagai berikut :

a. Penduduk Kecamatan Pringapus (Ditunjukkan dengan Identitas

yang masih berlaku, KTP/SIM)

b. Menjadi Anggota, Simpanan Pokok minimal Rp 10.000,00

c. Mengisi formulir Aplikasi Permohonan Pembiayaan

d. Fotkopi identitas (KTP/SIM) Suami/Istri

e. Fotokopi Kartu Keluarga

f. Agunan BPKB Kendaraan diatas tahun 2000

g. Surat kuasa jika agunan milik orang lain

h. Slip Gaji (bila ada)

i. Bersedia disurvey

j. Berkas yang tidak lengkap tidak akan diproses

k. Semua berkas dimasukkan kedalam stopmap

l. BMT berhak menolak tanpa harus Menyebutkan alasannya

5. Program BMT Bina Insani

Program BMT merupakan program khusus yang dikelola oleh

pihak Koperasi BMT Bina Insani bekerja sama dengan lembaga lain

Page 54: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

dalam upaya menjalankan visi dan misi BMT dalam membangun

ekonomi umat.

a. Program Talangan Haji

Simpanan arafah merupakan program kerjasama antara

BMT Bina Insani dengan Bank Syariah Mandiri untuk

mewujudkan keinginan nasabah yang ingin naik haji, tetapi belum

cukup biaya.

1) Ketentuan

a) Pada awal pembukaan rekening, penabung membayarkan

sejumlah uang sesuai ketentuan (Tabungan mabrur, ujroh,

dan biaya pendaftaran haji)

b) Pada jangka waktu yang telah ditetapkan, dana talangan

tersebut harus dikembalikan kepada pihak BMT Bina

Insani. Apabila dalam jangka waktu tersebut penabung

tidak bisa memenuhi kewajibannya, maka ujroh yang telah

dibayarkan tidak dapat ditarik kembali.

c) Talangan boleh dicicil maupun dibayar sekali lunas selama

masih dalam jangka waktu yang ditetapkan.

d) Simpanan ini tidak dapat dialihtangankan.

e) Apabila penabung/calon haji meninggal dunia, sakit keras,

dll. yang dapat menyebabkan penabung tidak dapat

berangkat haji, maka ujroh menjadi hak BMT Bina Insani.

Page 55: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

2) Persyaratan

a) Fotokpi KTP Suami Istri

b) Fotokopi Kartu Keluarga

c) Fotokopi Surat Nikah

b. Program Ibadah Umroh

Program ini merupakan bentuk kerjasama antara BMT Bina

Insani dengan PT. Permodalan BMT Ventura, produk ini

diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin beribadah umroh.

1) Manfaat dan Keunggulan Program Umroh PBMT

Travel

a) Program umroh diselenggarakan oleh PBMT Travel,

sebuah lembaga bentukan jaringan BMT yang

terpercaya dan selema ini keberadaannya telah

dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

b) Penyelenggaraan Program Umroh lebih terpercaya dan

profesional.

c) Kurikulum Program Umroh PBMT Travel lebih

menekankan pada pelakasanaan ibadah dan siraman

rohani yang akan menambah kualitas iman dan taqwa

Jamaah.

Page 56: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

d) Jamaah akan didampingi oleh pendamping dan

muthawwif yang kompeten dan memeilki ilmu agama

yang baik sehingga bisa melakukan bimbingan secara

optimal.

e) Jamaah berkesempatan bertemu, bertaaruf dan

berislaturahim dengan saudara sesama muslim dari kota

atau daerah lain karena Program ini akan

disosialisasikan oleh Jarinagn BMT se-Indonesia.

f) Biaya pelaksanaan umroh yang terjangkau oleh oleh

jamaah.

g) Jamaah berkesempatan memberikan bantuan sosial atau

beramal sesuai dengan teme-tema yang ditentukan oleh

PBMT Travel.

2) Persyaratan-persyaratan

a) Mengisi formulir pendaftaran.

b) Membayar uang muka minimal 50% dari baiaya

Program.

c) Menyerahkan semua berkas 1 bulan sebelum

keberangkatan.

d) Paspor asli yang masih berlaku minimal 6 bulan dan

masih ada halaman kosong

e) Nama di paspor terdiri 3 suku kata.

Page 57: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

f) Pasfoto berwarna dengan dasar putih, close up 80% 3x4

= 3 lembar, 4x6 = 4 lembar(wanita berjilbab)

g) Fotokopi KTP(KTP asli bagi perempuan diatas 35

tahun).

h) Surat Nikah Asli(Bagi suami istri).

i) Kartu keluarga(KK) asli(suami/istri), akte kelahiran

asli(anak), Ijazah Terakhir.

j) Buku sertifikat vaksin Meningitis dari Depkes.

k) Biaya terhitung dari Jakarta.

l) Pelunasan 4 Minggu sebelum keberangkatan.

Page 58: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

BAB IV

ANALISIS

A. Tekhnik Penentuan Margin Pembiayaan Murabahah Dan BBA

Dalam menentukan margin keuntungan pada pembiayaan

murabahah dan BBA antara nasabah dan BMT saling sepakat. Dalam hal

ini pembayaran pembiayaan murabahah menggunakan sistem jatuh tempo,

sedangkan pembayaran pembiayaan BBA dengan menggunakan sistem

angsuran sesuai keinginan nasabah yang akan mengangsur dan

disampaikan pada awal perjanjian serta adanya kesepakatan mengenai

margin atau tambahan keuntungan yang dipungut oleh BMT.

Tekhnik penentuan margin keuntungan pada pembiayaan

murabahah dan BBA di BMT Bina Insani dengan memperhatikan

beberapa hal yang menjadi tolok ukur penentuan margin tersebut, antara

lain sebagai berikut:

1. Karakter nasabah

Karakter nasabah merupakan salah satu aspek yang paling

diperhatikan dalam menentukan kebijakan dalam pembiayaan. Hal ini

tentu juga akan berpengaruh pada penentuan margin pembiayaan yang

akan dipungut dari nasabah pembiayaan murabahah dan BBA. Karena

dengan penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima

pembiayaan tersebut, BMT dapat memperkirakan kemungkinan bahwa

Page 59: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

penerima pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya yaitu membayar

angsuran atau tidak.

2. Obyek pembiayaan

Obyek pembiayaan menjadi penentu besar kecilnya margin

atau mark up, karena menyangkut dengan jenis barang yang akan

dibeli oleh calon nasabah. Harga dari jenis barang yang satu dengan

jenis barang yang lain tentu berbeda. Semakin tinggi harga barang

yang akan dibeli oleh calon nasabah, maka akan semakin tinggi pula

margin yang akan dipungut oleh pihak BMT. Jenis barang yang biasa

diperjualbelikan melalui akad murabahah dan BBA oleh BMT

biasanya berupa jual beli sepeda motor, jual beli mobil, jual beli

ataupun pembangunan rumah, jual beli kebutuhan barang dagangan,

dan lain sebagainya.

3. Lama waktu pembiayaan

Lamanya waktu pembiayaan juga sangat mempengaruhi besar

kecilnya margin. Karena semakin lama jangka waktu pembiayaan,

semakin tinggi pula margin yang akan ditetapkan oleh BMT. Hal ini

terjadi karena semakin lama jangka waktu pembiayaan oleh satu

nasabah, resiko bagi BMT bahwa kemungkinan dana kembali

sepenuhnya semakin rendah, maka BMT dalam hal ini akan

mengambil kebijakan untuk memungut margin keuntungan yang lebih

tinggi.

Page 60: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

4. Nilai agunan

Agunan merupakan barang yang digunakan sebagai jaminan

atas pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah. Pengambilan agunan

ini pada dasarnya diperbolehkan oleh syariah. Di dalam fatwa DSN

No. 04/DSN-MUI/IV/2000, juga telah dijelaskan bahwa jaminan

dalam murabahah itu diperbolehkan, agar nasabah serius dengan

pesanannya atau dalam hal ini dengan pembiayaannnya.

Nilai agunan akan menentukan berapa besar margin yang akan

diambil oleh BMT. Hal ini didapatkan dari teori tentang salah satu

aspek pembiayaan yaitu barang jaminan (collateral). Penilaian ini

bertujuan untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan

pembayaran tercapai terjadi , maka jaminan dapat dipakai sebagai

pengganti dari kewajiban. BMT dalam merealisasikan pembiayaan

berdasarkan taksiran agunan maksimal 70% dari nilai agunan. Proses

taksasi jaminan di BMT Bina Insani dilakukan oleh Kepala Bagian

Pembiayaan sesuai data yuridis jaminan berdasarkan harga yang

berlaku saat itu dan didukung informasi yang dihimpun dari

Rekomendator pengajuan (bila lewat Rekomendator) .

Penentuan margin keuntungan pada pembiayaan merupakan hal

yang sangat penting, karena hal ini akan menjadi salah satu sumber

pendapatan bagi lembaga. Secara umum, tekhnik penentuan margin

Page 61: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

keuntungan pada lembaga-lembaga keuangan baik BMT maupun lembaga

keuangan yang lain, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Total Margin = modal x persentase keuntungan x jangka waktu

Contoh kasus:

Tuan ahmad mengajukan pembiayaan kepada BMT Bina Insani sebesar

Rp. 12.000.000,- untuk pembelian satu unit sepeda motor Honda Beat

yang akan digunakan sebagai kendaraan pribadi. Jangka waktu

pembiayaan satu tahun.

Angsuran pokok = Rp. 12.000.000 = Rp. 1.000.000,-

Total Margin = Rp. 12.000.000 x 1,1% x jangka waktu = Rp. 1.584.000,- margin perbulan = Rp. 12.000.000,- x 1,1% = Rp. 132.000,-

Total angsuran = Rp. 1.000.000,- + Rp. 132.000,- = Rp. 1.132.000,-

Keterangan :

1,1% = persentase margin untuk jangka waktu pembiayaan satu tahun.

B. Faktor yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan murabahah

dan BBA

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan

pembiayaan murabahah dan BBA di BMT Bina Insani Pringapus, antara

lain sebagai berikut:

Page 62: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

1. Kebutuhan nasabah akan barang-barang

Faktor yang paling menentukan suatu lembaga keuangan dapat

berkembang atau tidak adalah banyaknya nasabah yang percaya dan

menggunakan jasa lembaga tersebut. Maka dari itu nasabah menjadi

obyek yang paling penting dalam perkembangan sebuah lembaga

keuangan.

Dalam hal pembiayaan baik murabahah maupun BBA, faktor

kebutuhan terhadap barang-barang menjadi faktor yang penting.

Karena murabahah dan BBA merupakan produk akad jual beli,

sehingga jika kebutuhan masyarakat akan barang meningkat, maka

kemungkinan besar pembiayaan murabahah dan BBA juga akan

meningkat.

2. Margin ringan

Margin merupakan keuntungan yang diambil BMT dari

pembiayaan murabahah dan pembiayaan BBA. Margin pada BMT

lebih ringan daripada margin yang diambil pada lembaga keuangan

konvensional. Oleh karena itu faktor ini menjadi salah penyebab

berkembangnya pembiayaan murabahah dan BBA tersebut.

3. Syarat mudah

Syarat pengajuan pembiayaan yang ditentukan oleh BMT Bina

Insani mudah. Oleh karena itu hal ini yang juga menjadi salah satu

Page 63: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan pembiayaan

murabahah dan BBA ini. Syarat pengajuan pembiayaan di BMT Bina

Insani sebagai berikut:

m. Penduduk Kecamatan Pringapus (Ditunjukkan dengan Identitas

yang masih berlaku, KTP/SIM)

n. Menjadi Anggota, Simpanan Pokok minimal Rp 10.000,00

o. Mengisi formulir Aplikasi Permohonan Pembiayaan

p. Fotkopi identitas (KTP/SIM) Suami/Istri

q. Fotokopi Kartu Keluarga

r. Agunan BPKB Kendaraan diatas tahun 2000

s. Surat kuasa jika agunan milik orang lain

t. Slip Gaji (bila ada)

u. Bersedia disurvey

v. Semua berkas dimasukkan kedalam stopmap

4. Proses cepat

Proses pembiayaan di BMT Bina Insani tidak membutuhkan

waktu yang lama. Dari mulai pengajuan sampai pada pencairan dana,

nasabah bisa langsung membawa dana atau barang yang diinginkan

setelah seluruh persyaratan dan administrasi telah lengkap. Tetapi di

BMT Bina Insani pelayanan pencairan hanya dilakukan dua kali dalam

seminggu, yaitu hari selasa dan hari kamis. Dengan proses yang cepat

tersebut, masyarakat banyak yang berminat terhadap pembiayaan BMT

Page 64: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Bina Insani. Oleh karena itu, Proses tersebut menjadi salah satu faktor

yang mendorong perkembangan pembiayaan murabahah dan BBA di

BMT Bina Insani.

C. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Dan Pembiayaan BBA Terhadap

Profitabilitas BMT Bina Insani Pringapus Ungaran

Pembiayaan merupakan hal yang paling banyak memberikan

sumbangan pendapatan bagi lembaga-lembaga keuangan, baik syariah

maupun konvensional. pembiayaan tersebut yang akan mempengaruhi

pendapatan bagi BMT, Tetapi sebelum BMT memutuskan mengenai

persetujuan pembiayaan, BMT perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan analisa untuk memperoleh keyakinan bahwa pembiayaan

yang diberikan kepada Anggota pada saatnya akan dapat dikembalikan

2. Aspek yang dinilai meliputi pendekatan pada analisa terhadap

Kemauan dan Kemampuan Bayar

3. Analisa Kemauan Bayar merupakan Analisa Kualitatif, dan mencakup

analisa atas karakter/ watak dan komitmen Anggota

Contoh analisa :

a) Mengutamakan pada kelayakan usaha dan kemampuan membayar

b) Melakukan penilaian terhadap hal-hal sebagai berikut :

a. Kemampuan memperoleh keuntungan

Page 65: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

b. Sisa Pembiayaan (jika ada) dari fihak lain

c. Beban rutin diluar kegiatatan usaha

c) Pendekatan yang dilakukan dalam analisa kuantitatif, yakni

menentukan kemampuan bayar dan perhitungan kebutuhan modal

kerja dengan pendekatan pendapatan bersih. Hal-hal yang perlu

dilakukan dalam analisa kuantitatif adalah:

a. Lakukan analisa Perhitungan Laba-Rugi sebelum memperoleh

pembiayaan (sebelumnya) dengan cara wawancara dan Tanya

jawab kepada Anggota, peroleh berapa pendapatan (Laba) bersih.

b. Hitung pula kemungkinan adanya pendapatan lain diluar kegiatan

atau hasil usahanya dan Kemungkinan adanya pengeluaran lain

diluar kegiatan usahanya.

c. Hitung pendapatan bersih.

d. Tentukan dan hitung Ratio Angsuran, yakni perbandingan

Besarnya Angsuran dengan Jumlah Pendapatan Bersih

e. Besarnya angsuran maksimal antara jumlah 40% s/d 50% dari

Jumlah Pendapatan Bersih

f. Besarnya Pembiayaan yang dapat diberikan adalah Rasio Angsuran

x Jumlah Pendapatan Bersih x Jangka Waktu Pembiayaan

Contoh perhitungan secara sederhana

Page 66: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Perhitungan Laba Usaha (dalam 1 bulan)

· Penjualan Usaha = Rp. 1.000.000,00

· Harga pokok Jual = Rp. 600.000,00

· Biaya Usaha = Rp. 100.000,00

· Laba Usaha = Rp. 300.000,00

Perhitungan Kemampuan Bayar

· Laba Usaha = Rp. 300.000,00

· Pendapatan dari Istri = Rp. 100.000,00

· Pendapatan lainnya = Rp. 50.000,00

· Jumlah pendapatan = Rp. 450.000,00

Biaya dan Pengeluaran diluar Usaha

· Kebutuhan Rmh Tangga= Rp. 200.000,00

· Biaya Pendidikan = Rp. 50.000,00

· Biaya lainnya = Rp. 50.000,00

· Jumlah Pengeluaran = Rp. 300.000,00

Jumlah Pendapatan Bersih

· Jumlah Pendapatan = Rp. 450.000,00

· Jumlah Pengeluaran = Rp. 300.000,00

· Pendapatan Bersih = Rp. 150.000,00

Rasio Angsuran, misalkan 40%

Jumlah Pembiayan Yang Dapat Diberikan

· Rasio Angsuran = 40%

· Jumlah Pendapatan = Rp. 150.000,00

Page 67: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

· Jangka Waktu = 4 Bulan

· Jumlah Pembiayaan = Rp. 240.000,00

jumlah pembiayaan yang dapat direalisasikan

· agunan = BPKB Mega Pro th 2009

· rasio agunan = 70%

· jumlah pembiayaan = Rp. 240.000,00

· pembiayaan direalisasikan = Rp. 9.340.000,00

· jadi jumlah pembiayaan yang dapat direalisasikan sekitar

Rp. 9.000.000,00 – 10.000.000,00.

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembiayaan

murabahah terhadap profitabilitas BMT Bina Insani, dapat kita

lihat melalui contoh tabel penghitungan angsuran pembiayaan

murabahah dan BBA sebagai berikut :

Tabel 4.1 Angsuran Pembiayaan Murabahah

ke Tgl Jatuh Tempo

Angsuran Mark up Jumlah

1 05-09-2010 100.000,00 110.000,00 210.000,00

2 05-10-2010 100.000,00 110.000,00 210.000,00

3 05-11-2010 100.000,00 110.000,00 210.000,00

4 05-12-2010 100.000,00 110.000,00 210.000,00

5 05-01-2011 100.000,00 110.000,00 210.000,00

6 05-02-2011 100.000,00 110.000,00 210.000,00

7 05-03-2011 100.000,00 110.000,00 210.000,00

8 05-04-2011 100.000,00 110.000,00 210.000,00

9 05-05-2011 100.000,00 110.000,00 210.000,00

10 05-06-2011 9.100.000,00 110.000,00 9.210.000,00

Page 68: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Total 10.000.000,00 1.100.000,00 11.100.000,00

Sedangkan jika pembiayaan tersebut dihitung dengan akad

BBA, maka hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Angsuran pembiayaan BBA

ke Tgl angsuran Angsuran Mark up Jumlah

1 05-09-2010 1.000.000,00 110.000,00 1.110.000,00

2 05-10-2010 1.000.000,00 110.000,00 1.110.000,00

3 05-11-2010 1.000.000,00 110.000,00 1.110.000,00

4 05-12-2010 1.000.000,00 110.000,00 1.110.000,00

5 05-01-2011 1.000.000,00 110.000,00 1.110.000,00

6 05-02-2011 1.000.000,00 110.000,00 1.110.000,00

7 05-03-2011 1.000.000,00 110.000,00 1.110.000,00

8 05-04-2011 1.000.000,00 110.000,00 1.110.000,00

9 05-05-2011 1.000.000,00 110.000,00 1.110.000,00

10 05-06-2011 1.000.000,00 110.000,00 1.110.000,00

Total 10.000.000,00 1.100.000,00 11.100.000,00

Dapat kita lihat bahwa jika banyaknya jumlah nasanah

pembiayaan murabahah dan BBA ada 400 orang, maka pendapatan

pembiayaan murabahah dan BBA pada angsuran bulan januari

2011 dapat kita hitung sebagai berikut:

Pokok angsuran pembiayaan BBA bulan januari =

Page 69: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Rp. 1.000.000,00 x 100 = Rp. 100.000.000,00. Sedangkan pada

pembiayaan murabahah pokok angsuran untuk bulan januari 2011

baru masuk 100.000 x 100 = Rp. 10.000.000,00. Padahal jika dana

tersebut diputar lagi akan menghasilkan keuntungan lagi bagi

BMT. Dapat kita bandingkan akan lebih menguntungkan mana

antara kedua pembiayaan tersebut.

BBA : murabahah

100.000.000,00 : 10.000.000,00

10 : 1

Jika dana tersebut diputar kembali dalam bentuk

pembiayaan, misalkan setiap nasabah mengajukan pembiayaan

rata-rata Rp. 10.000.000,00, jika menggunakan akad murabahah

BMT hanya mampu membiayai 1 orang sedangkan jika

menggunakan akad BBA, BMT mampu membiayai sekitar 10

orang. Hal ini tentu juga akan mempengaruhi pada tingkat

profitabilitas BMT.

Tabel 4.3 Pendapatan pembiayaan murabahah januari 2011

No Besar pembiayaan

Jangka waktu

margin Pendapatan mark up

1 10.000.000,00 10 bulan 1% 1.000.000,00

Total 10.000.000,00 Total 1.000.000,00

Page 70: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Tabel 4.4 Pendapatan pembiayaan BBA bulan januari 2011

No Besar pembiayaan

Jangka waktu

margin Pendapatan mark up

1 10.000.000,00 10 bulan 1% 1.000.000,00

2 10.000.000,00 10 bulan 1% 1.000.000,00

3 10.000.000,00 10 bulan 1% 1.000.000,00

4 10.000.000,00 10 bulan 1% 1.000.000,00

5 10.000.000,00 10 bulan 1% 1.000.000,00

6 10.000.000,00 10 bulan 1% 1.000.000,00

7 10.000.000,00 10 bulan 1% 1.000.000,00

8 10.000.000,00 10 bulan 1% 1.000.000,00

9 10.000.000,00 10 bulan 1% 1.000.000,00

10 10.000.000,00 10 bulan 1% 1.000.000,00

Total 100.000.000,00 Total 10.000.000,00

Dari contoh diatas dapat kita lihat bahwa pada bulan januari

2011 pembiayaan murabahah hanya mampu menghasilkan

pendapatan mark up sebesar Rp. 1.000.000,00. Sedangkan pada

pembiayaan BBA BMT dapat menghasilkan pendapatan mark up

sekitar Rp. 10.000.000,00. Tetapi perlu diingat pendapatan tersebut

akan diperoleh secara maksimal jika dana yang ada direalisasikan

secara maksimal pula pada kedua pembiayaan tersebut.Khususnya

pada pembiayaan BBA.

Page 71: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Dapat kita lihat juga dari tabel 3.3 dan 3.4 pendapatan

pembiayaan BMT Bina Insani pada bulan juni dan juli 2011. Pada

bulan juni 2011 jumlah nasabah murabahah ada 4 orang dengan

jumlah dana yang digunakan yaitu Rp. 15.000.000,- dan dapat

menghasilkan keuntungan Rp. 2.400.000,00. Jadi pembiayaan

murabahah dapat menghasilkan 12,67 %, diambil dari perhitungan:

bagi hasil juni 2011 x 100%

total bagi hasil juni 2011

2.400.000,00 x 100% = 12,67%

18.945.400,00

Sedangkan untuk pembiayaan BBA ada 91 nasabah dengan

dana yang digunakan Rp. 40.426.808,- dan dapat menghasilkan

Rp. 10.696.000,00. Jadi pembiayaan BBA dapat menghasilkan

56,46 %. diambil dari perhitungan sebagai berikut:

10.696.000,00 x 100% = 56,46 %

18.945.400,00

Dari jumlah prosentase yang diperoleh pembiaayaan BBA,

produk ini menghasilkan pendapatan yang paling besar

dibandingkan dengan pembiayaan murabahah. Hal ini sedikit

banyak dipengaruhi oleh banyaknya nasabah yang memilih produk

pembiayaan BBA ini.

Page 72: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta hasil analisis yang telah

dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Tekhnik penentuan margin pada pembiayaan murabahah dan BBA di

BMT Bina Insani Pringapus Ungaran dilakukan dengan

memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut:

a. Karakter nasabah

b. Lama waktu pembiayaan / jangka waktu angsuran

c. Obyek pembiayaan / jenis barang yang dibeli

d. Nilai barang agunan

2. Faktor-faktor yang berpengaruh pada pekembangan pembiayaan

murabahah dan BBA berdasarkan analisis yang telah dilakukan ada

beberapa faktor yang berperan dalam perkembangan kedua

pembiayaan tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan nasabah akan barang-barang

b. Margin yang dipungut BMT Bina Insani lebih ringan dari lembaga-

lembaga keuangan konvensional disekitar yang lain

Page 73: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

c. Syarat yang harus dipenuhi lebih mudah

d. Proses cepat

3. Setelah dilakukan penelitian tentang pengaruh pembiayaan murabahah

dan BBA terhadap profitabilitas BMT Bina Insani Pringapus, maka

dapat disimpulkan bahwa pembiayaan BBA lebih menguntungkan

daripada pembiayaan murabahah baik bagi BMT maupun bagi nasabah

pembiayaan itu sendiri. Hal ini dapat kita buktikan melalui penjelasan

berikut:

- Pembiayaan BBA :

a) Angsuran dilakukan rutin setiap bulan

b) Angsuran yang dibayarkan merupakan pokok pembiayaan dan

mark up, sehingga pokok pembiayaan yang masuk tersebut

dapat diputar kembali untuk pembiayaan berikutnya dan akan

menghasilkan pendapatan bagi BMT.

- Pembiayaan Murabahah

a) Pembayaran Angsuran bulan pertama dan seterusnya hanya

berisi mark up saja.

b) Pokok pembiayaan baru masuk pada bulan terakhir

pembiayaan atau pada saat jatuh tempo, sehingga pokok

pembiayaan baru dapat diputar ketika pembiayaan telah

Page 74: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

berakhir. Hal ini tentu akan berpengaruh pada pendapatan

BMT. Dana yang seharusnya sudah menghasilkan laba, tetapi

karena masih di tangan nasabah pembiayaan murabahah

tersebut, akhirnya tidak menghasilkan keuntungan bagi BMT.

Keuntungan bagi nasabah Pada pembiayaan BBA, nasabah

merasa lebih ringan dalam pembayaran karena dicicil tiap

bulan, sedangkan pada pembiayaan Murabahah nasabah akan

merasa lebih berat karena pembayaran pokok pembiayaan

dibayarkan satu kali pada saat jatuh tempo, maka akan lebih

memberatkan nasabah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa antara pembiayaan murabahah

dan pembiayaan BBA, pengaruhnya terhadap profitabilitas

akan lebih besar dan lebih menguntungkan pembiayaan BBA.

B. Saran

Setelah mengamati, meneliti dan menganalisis seluruh rangkaian kegiatan

di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran, penyusun melihat ada beberapa

hal yang perlu diperbaiki, diantaranya sebagai berikut:

1. Pembiayaan murabahah dan pembiayaan BBA merupakan akad jual

beli. Tetapi pada praktiknya pembiayaan murabahah dan BBA di BMT

Bina Insani belum 100% sempurna dalam menerapkan kaidah-kaidah

yang berlaku dalam kedua akad tersebut. Misalnya dalam pembelian

barang yang seharusnya dilakukan antara pihak BMT dengan nasabah,

Page 75: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

dalam hal ini BMT mewakilkan nasabah untuk membeli sendiri barang

yang dibutuhkan. Oleh karena itu, seharusnya dalam menjalankan

pembiayaan tersebut disesuaikan dengan akad, tidak menggunakan

akad wakalah lagi, tetapi murni dengan akad murabahah ataupun BBA.

2. Dapat kita lihat dalam bab sebelumnya, bahwa antara pembiayaan

murabahah dengan pembiayaan BBA, lebih menguntungkan

pembiayaan BBA. Oleh karena itu, hendaknya BMT lebih banyak

merealisasikan pembiayaan BBA daripada akad murabahah agar

pendapatan yang akan diterima juga meningkat.

3. Peningkatan kualitas SDM sehingga sangat penyuluhan dan

pembinaan kepada karyawan lama. Dan diperlukan training / pelatihan

dan pembinaan khususnya bagi karyawan baru.

4. Sangat diperlukan adanya kemampuan bagian pembiayaan untuk lebih

selektif dalam menialai debitur antara lain bagian survey dan bagian

realisasi pembiayaan.

5. Lebih banyak mensosialisasikan kepada masyarakat calon debitur

mengenai pembiayaan BBA agar produknya lebih meningkat.

Page 76: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Attabik. 2003. Kamus Inggris Indonesia Arab. Yogyakarta: Multi Karya

Grafika.

Antonio, Mohamad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Astohar. 2009. Tesis (“Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Profitabilitas Perbankan Di Indonesia”. Fakultas ekonomi. Universitas

Diponegoro).

Ariyanto. 2010. Akad Pembiayaan Murabahah, (Online),

(http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/pengertian-

pembiayaan.diakses

tanggal 27 juli 2011).

http:www.perbankansyariah.com diakses tanggal 16 mei 2011.

http:www.republika.com diakses pada tanggal 1 juni 2011.

Mohammad. 2002. Sistem Dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta:

UII Press.

Syaifudin. 1997. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Simorangkir, O.P. 2000. Pengantar Laporan Keuangan Bank dan Non Bank.

Jakarta: Ghalia.

Page 77: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

Ekonisia.

Wiroso. 2005. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta : UII Press.

Page 78: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN BAI’ BITSAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3015/1/Siti Khapsoh.pdf · Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Khapsoh

Tempat, Tanggal Lahir : Wonosobo,16 Juli 1990

Agama : Islam

Alamat : Bakalan, Rt 02/06, Bowongso, Kec. Kalikajar,

Kab. Wonosobo

Pendidikan : 1. SD Negeri 01 Bowongso : Tahun 1997-2001

2. MTs Ma’arif Bakalan : Tahun 2001-2004

3. MA Negeri Kalibeber : Tahun 2005-2008

4. STAIN Salatiga : Tahun2008-2011

Pengalaman Organisasi :

- Pengurus KSEI Tahun 2008-2010

- Pengurus Pondok Pesantern BUQ 2008-2010