pengaruh pembelajaran perkoperasian dan persepsi mahasiwa pada koperasi

13
PENGARUH PEMBELAJARAN PERKOPERASIAN DAN PERSEPSI MAHASIWA PADA KOPERASI TERHADAP MINAT BERKOPERASI MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Upload: ragiel-sudjarwo

Post on 26-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas kuliah metopen

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

PENGARUH PEMBELAJARAN PERKOPERASIAN DAN PERSEPSI

MAHASIWA PADA KOPERASI TERHADAP MINAT BERKOPERASI MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

NEGERI SEMARANG

Page 2: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

• Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan ( UU no 25 tahun 1992 pasal 1 ayat (1) ).

• Sementara menurut ICA cooperative identity statement, (manchester, 23 september 1995) koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama dan mereka kendalikan secara demokratis.

Page 3: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

Proses pembelajaran juga tidak boleh sembarangan dilakukan, terdapat aturan agar tercipta proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Menurut unit penjamin mutu FKIP untan (2010:3), “standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran, untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien”. Dengan adanya proses pembelajaran baik tentunya diharapkan akan menghasilkan hasil belajar yang baik pula bagi mahasiswa. Hasil belajar menurut hamalik (2009:54), adalah “sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.”

Page 4: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

• Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhasil begitu saja, malainkan stimulus tersebut diteruskan. Karena itu proses persepsi tidak dapat dari proses pengindraan, dan pengindraan merupakan proses pendahuluan dari proses persepsi (bimo walgito, 2002:87-88).

• Pendapat lain dikemukakan oleh learner dalam mulyono abdurahman (2003: 151) yang mendefinisikan persepsi adalah batasan yang digunakan pada proses memahami dan mengintepretasikan informasi sensoris atau kemampuan intelek untuk merencanakan makna dari data yang diterima dari berbagai indra.

Page 5: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

Minat menurut djaali (2008:121), adalah “rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.

Menurut syah (dalam sri, 2012:11-12), “minat seseorang timbul karena pengaruh dua faktor yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri sendiri dan faktor eksternal yang datangnya dari luar seperti: dorongan orang tua, dorongan dari guru, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan”. Ini berarti minat berkoperasi dapat muncul dan berkembang selain karena diminati sejak awal juga dapat dikarenakan seseorang tersebut diberikan pengetahuan mengenai koperasi lewat pembelajaran perkoperasian. Oleh karena, itu perlu adanya penelitian untuk mengidentifikasi faktor yang mendorong minat berkoperasi mahasiswa mengingat pentingnya kegiatan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social masyarakat.

Page 6: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

MASALAH :

Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sejumlah koperasi yang terdapat di beberapa kota yang ada di jawa tengah banyak dijumpai tenaga kerja atau SDM yang bekerja pada intansi koperasi yang dijadikan sebagai objek pengamatan tersebut tidak memiliki pengetahuan, keterampilan, keahlian dasar dibidang perkoperasian. Seperti tenaga operasional yang diisi oleh orang-orang berlatar belakang pendidikan non ekonomi koperasi semisal pendidikan agama, pendidikan bahasa, pendikan mipa.

• Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik pengurus koperasi harus benar-benar ditunjuk dari orang-orang yang tercakap, terampil, kreatif, jujur dan benar-benar mengetahui tentang seluk beluk usaha-usaha serta berjiwa social yang tebal, tahan terhadap tantangan-tantangan dan rintangan-rintangan yang mungkin muncul dihadapannya.

Page 7: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

bagaimana berpengaruh pembelajaran perkoperasian dan persepsi mahasiswa pada koperasi terhadap minat berkoperasi mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri semarang

bagaimana berpengaruh pembelajaran perkoperasian terhadap minat berkoperasi mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri semarang

bagaimana berpengaruh persepsi mahasiswa pada koperasi terhadap minat berkoperasi mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri semarang

Page 8: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

Tujuan penelitian

mengetahui bagaimana berpengaruh pembelajaran perkoperasian dan persepsi mahasiswa pada koperasi terhadap minat berkoperasi mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri semarang

mengetahui bagaimana berpengaruh pembelajaran perkoperasian terhadap minat berkoperasi mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri semarang

mengetahui bagaimana berpengaruh persepsi mahasiswa pada koperasi terhadap minat berkoperasi mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri semarang

Page 9: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

Kegunaan penelitian :

masukan kepada penyelenggara pendididkan tidak hanya menekankan pada satu ranah saja baik cognitive, affective maupun psychomotor, tetapi tujuan pendidikan membentuk manusia yang utuh.

Masukan kepada perguruan tinggi, masyarakat dan pemerintah dalam menentukan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan menjadikan manusia yang utuh.

Tulisan ini dapat dijadikan bahan pengembangan kajian disiplin ilmu pendidikan ekonomi khususnya untuk mempengaruhi minat mahasiswa berkoperasi.

Page 10: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

HIPOTESIS PENELITIAN

Mengetahui bagaimana berpengaruh pembelajaran perkoperasian dan persepsi mahasiswa pada koperasi terhadap minat berkoperasi mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri semarang

mengetahui bagaimana berpengaruh pembelajaran perkoperasian terhadap minat berkoperasi mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri semarang

mengetahui bagaimana berpengaruh persepsi mahasiswa pada koperasi terhadap minat berkoperasi mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri semarang

Page 11: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

ASUMSI PENELITIAN UNTUK MENGUKUR SEBERAPA BESAR PEMBELAJARAN KOPERASI TERHADAP MINAT BERKOPERASI MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG MELALUI PERSEPSI MAHASISWA PADA KOPERASI SEBAGAI VARIABEL INDEPENDEN DISAMPAIKAN BEBERAPA ASUMSI SEBAGAI BERIKUT:

SEMUA VARIABEL UMUMNYA DILAKUKAN BERDASARKAN PEMAHAMAN MAHASISWA, MAHASISWA MENGETAHUI DAN MEMAHAMI SEMUA VARIABEL.

PEMAHAMAN MAHASISWA DIANGGAP OBYEKTIF TIDAK DIPENGARUHI OLEH KEPENTINGAN PIHAK MANAPUN.

MINAT MAHASISWA YANG DI UKUR MELALUI KEIKUTSERTAAN DAN PERAN AKTIF DALAM INTANSI KOPERASI SETELAH LULUS KULIAH.

Page 12: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

RUANG LINGKUP DAN KETERBATASAN PENELITIAN

Begitu luas dan banyaknya mahasiswa di fakultas ekonomi universitas negeri semarang maka populasi dalam penelitian ini adalah program studi mahasiswa pendidikan ekonomi koperasi.

Variabel minat mahasiswa berkoperasi yang akan diteliti adalah keikutsertaan dan peran aktif sebagai tenaga profesional koperasi setelah lulus dikarenakan kondisi empiris bayak dijumpai pengurus koperasi hanya dijadikan sebagai pekerjaan sampingan bukan utama.

Page 13: Pengaruh Pembelajaran Perkoperasian Dan Persepsi Mahasiwa Pada Koperasi

Definisi operasional

beberapa konsep yang menjadi fokus dalam penelitian ini diberikan pengertian sebagai berikut:

pembelajaran perkoperasian terefleksikan dari penerapan mata kuliah yang berkaitan dengan koperasi yang dipelajari mahasiswa selama perkuliahan baik teori maupun praktek berupa kunjungan atau observasi pada instansi kementerian dan koperasi.

Persepsi merupakan pemahaman mahasiswa terhadap informasi-informasi yang di tangkap atau diperoleh dari manapun baik secara langsung maupun tidak langsung,

minat berkoperasi yang dimaksud adalah keinginan yang muncul dari dalam maupun luar yang direpresentasikan dengan keikutsertaan dan peran aktif pada koperasi setelah lulus sebagai tenaga professional.