pengaruh kurikulum tersembunyi dan...

108
LAPORAN PENELITIAN PNBP JURUSAN PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN PEMBENTUKAN KARAKTER TERHADAP MOTIVASI DIRI MAHASISWA ORMAWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG TIM PENELITI Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd NIDN 0726048502 Desi Eri Kusumaningrum, S.Pd., M.Pd NIDN 0023128001 Teguh Triwiyanto, S.Pd., M.Pd NIDN 0024127704 Wildan Zulkarnain, S.Pd., M.Pd NIDN 0009098108 Ahmad Nurabadi, S.Pd., M.Pd NIDN 0003018203 UNIVERSITAS NEGERI MALANG November 2018

Upload: vukhanh

Post on 11-Apr-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

LAPORAN PENELITIAN

PNBP JURUSAN

PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN

PEMBENTUKAN KARAKTER TERHADAP MOTIVASI DIRI

MAHASISWA ORMAWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TIM PENELITI

Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd NIDN 0726048502

Desi Eri Kusumaningrum, S.Pd., M.Pd NIDN 0023128001

Teguh Triwiyanto, S.Pd., M.Pd NIDN 0024127704

Wildan Zulkarnain, S.Pd., M.Pd NIDN 0009098108

Ahmad Nurabadi, S.Pd., M.Pd NIDN 0003018203

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

November 2018

Page 2: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi
Page 3: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... i

RINGKASAN .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Masalah .............................................................................. 5

D. Kegunaan ....................................................................................... 5

E. Definisi Operasional ....................................................................... 6

F. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 6

G. Penting dan Urgensi Penelitian ....................................................... 6

H. Capaian Luaran Penelitian .............................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum) ............................... 9

B. Pembentukan Karakter (Character Building) .................................. 15

C. Motivasi Diri (Self Motivation) ....................................................... 18

D. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi dan Pembentukan Karakter

terhadap Motivasi Diri Mahasiswa ................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................ 24

B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 24

C. Instrumen Penelitian ....................................................................... 26

D. Analisis Data .................................................................................. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ................................................................................ 35

B. Uji Persyaratan Analisis Data ......................................................... 37

C. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 38

D. Uji Persamaan Regresi ................................................................... 39

E. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Kurikulum

Tersembunyi (X1) dan Pembentukan Karakter (X2) terhadap

Motivasi Diri (Y) ........................................................................... 40

F. Model Empirik Variabel Penelitian ................................................ 41

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi (X1) terhadap Motivasi

Diri Mahasiswa (Y) ........................................................................ 42

B. Pengaruh Pembentukan Karakter (X2) terhadap Motivasi Diri

Mahasiswa (Y) ............................................................................... 44

C. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi (X1) dan Pembentukan

Karakter (X2) terhadap Motivasi Diri Mahasiswa (Y) .................... 46

BAB VI PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................ 50

B. Saran .............................................................................................. 50

DAFTAR RUJUKAN ..................................................................................... 52

Page 4: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

ii

Lampiran 1 Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba)

Lampiran 2 Data Uji Coba

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 Instrumen Penelitian (Setelah Uji Coba)

Lampiran 5 Data Penelitian

Lampiran 6 Deskripsi Data

Lampiran 7 Uji Persyaratan Analisis Data

Lampiran 8 Analisis Data

Lampiran 9 Luaran Penelitian (LoA)

Page 5: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

iii

RINGKASAN

Bersatunya peran sebagai pelajar dan organisator dalam diri mahasiswa tentu

menjadi sebuah tanggung jawab yang besar agar kedua peran tersebut dapat berjalan

dengan baik. Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi kemahasisaan

(ormawa) akan memiliki pengalaman lebih jika dibandingkan dengan ia hanya

mengikuti kuliah saja. Banyak nilai-nilai kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)

yang dapat diperoleh oleh mahasiswa dalam kehidupan ormawa. Hidden curriculum

merupakan sebagai segala sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum

ideal menjadi faktual. Berbagai nilai-nilai hidden curriculum yang didapatkan oleh

mahasiswa dalam kegiatan ormawa menjadi faktor penguat pembentukan karakter

mahasiswa.

Pembentukan karakter (character building) merupakan upaya membangun

pendidikan berdasarkan nilai-nilai moral yang baik, sehingga mahasiswa sebagai

generasi penerus bangsa memiliki karakter positif. Mahasiswa yang berkarakter

adalah mahasiswa yang memiliki perilaku dan menerapkan nilai-nilai moral yang

baik dalam kehidupannya. Mahasiswa yang memiliki karakter kuat juga memiliki

motivasi diri (self motivation) yang kuat pula. Adanya bekal nilai-nilai yang ada

kegiatan ormawa (hidden curriculum) dan proses pembentukan karakter (character

building), maka mahasiswa diharapkan memiliki motivasi yang tinggi, terutama

motivasi yang berasal dari dalam diri mahasiswa (self motivation). Keberadaan

ormawa dalam pembentukan karakter mahasiswa menjadi kebutuhan yang krusial

dalam penyelenggaraan perguruan tinggi.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Desain penelitian dengan menggunakan model regresi ganda. Sampel penelitian

adalah mahasiswa ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang,

sebanyak 158 orang mahasiswa. Instrumen penelitian ini adalah angket tertutup.

Angket sebelum digunakan untuk mengukur variabel pada sampel penelitian akan

diuji terlebih dahulu, yakni uji validitas dan reliabilitas. Penelitian ini menggunakan

analisis data kuantitatif yang berupa deskriptif korelasional dan regresi ganda.

Analisis regresi dilakukan dengan program komputer IBM SPSS Statistics 20.

Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini menyimpulkan: (1) tingkat

implementasi kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) kegiatan ormawa FIP UM

termasuk dalam kategori cukup baik; (2) tingkat implementasi pembentukan karakter

(character building) mahasiswa dalam kegiatan ormawa FIP UM termasuk dalam

kategori cukup baik; (3) tingkat motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa

FIP UM termasuk dalam kategori cukup baik; (4) ada pengaruh yang signifikan

kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) terhadap motivasi diri (self motivation)

mahasiswa; (5) ada pengaruh yang signifikan pembentukan karakter (character

building) terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa; dan (6) ada pengaruh

yang signifikan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dan pembentukan

karakter (character building) terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa.

Formula persamaan garis regresi ganda antara variabel kurikulum tersembunyi (X1)

dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y), yakni: Ŷ =

8,979 + 0,233X1 + 0,121X2.

Kata kunci: kurikulum tersembunyi, pembentukan karakter, motivasi diri,

organisasi kemahasiswaan

Page 6: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa merupakan insan akademik muda yang merupakan harapan

bangsa dalam meneruskan roda pembangunan. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya

kampus membekali para mahasiswanya berbagai potensi sesuai dengan bidang

ilmu masing-masing yang dipelajari oleh mahasiswa. Selain kompetensi akademik

intelektual yang terwadahi dalam kegiatan perkuliahan, mahasiswa seyogyanya

juga diberikan kemampuan dan kompetensi lain selain kemampuan akademik.

Organisasi kemahasiswaan (ormawa) merupakan wadah bagi mahasiswa untuk

mengembangkan kompetensi lain selain kompetensi akademik yang ia dapatkan di

kegiatan perkuliahan. Banyak unsur kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)

yang dapat dikembangkan dalam kegiatan ormawa.

Kampus sebagai institusi pendidikan memiliki tugas memberikan

kompetensi mahasiswa secara optimal. Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan

ormawa akan memiliki pengalaman lebih jika dibandingkan dengan ia hanya

mengikuti kuliah saja. A hidden curriculum refers to the unspoken or implicit

values, behaviors, procedures, and norms that exist in the educational setting

(Alsubaie, 2015). Hidden curriculum as a source of unintentional natural

learning (Borges, dkk., 2017). While the formal curriculum consists of the

courses, lessons, and learning activities students participate in, as well as the

knowledge and skills educators intentionally teach to students, the hidden

curriculum consists of the unspoken or implicit academic, social, and cultural

messages that are communicated to students while they are in school (The

Glossary of Education Reform, 2017).

The hidden curriculum is hidden in the sense that it is not explicitly written

in the formal guideline, but is not necessarily hidden from public view (Takahiro,

dkk., 2014). Hidden curriculum akan muncul manakala terjadi secara efektif suatu

hubungan antarwarga sekolah, yang meliputi interaksi guru, peserta didik, struktur

kelas, keseluruhan pola organisasi peserta didik sebagai suatu sistem nilai sosial

(Sanjaya, 2015). Learners, however, may acquire muchmore than what is

Page 7: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

2

explicitly specified in school textbooks and teacher manuals through an unwritten

curriculum in thesocial environment provided by the school (Lee, 2014). The

unwritten, hidden curriculum is generally acknowledged as the socialization

process of schooling (Kentli, 2009); and functions toreinforce dominant beliefs,

values and norms among learners (Giroux dan Penna, 1979).

Mengacu berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hidden

curriculum merupakan sebagai segala sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan

kurikulum ideal menjadi faktual. Wujud dari hidden curriculum adalah sebuah

kepercayaan, nilai, serta norma yang nantinya mempengaruhi peserta didik dalam

kehidupannya. Hidden curriculum menjadi faktor penting dalam proses

pembentukan karakter peserta didik. Kebiasaan dosen, perilaku yang ditampilkan

dosen, iklim kampus, dan bahkan dari mahasiswa itu sendiri merupakan bagian

dari hidden curriculum yang dapat mempengaruhi dan membentuk karakter

peserta didik.

Pembentukan karakter (character building) merupakan suatu upaya

menumbuhkan perilaku baik kepada peserta didik. Upaya tersebut harus didukung

oleh berbagai pihak agar pembentukan karakter mahasiswa dapat tercapai secara

optimal. Mahasiswa merupakan peserta didik di perguruan tinggi yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran di perguruan tinggi.

Character building merupakan pembangunan karakter bangsa yang menjadi arus

utama pembangunan nasional (Noverino, 2017). Misi pembangunan nasional

memosisikan pendidikan karakter sebagai misi pertama guna mewujudkan visi

pembangunan nasional, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Pemerintah Republik Indonesia,

2010).

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 menegaskan tujuan pembentukan

karakter bangsa yaitu terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, kompetitif,

berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila, yang dicirikan dengan

watak dan prilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam, beriman, dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong

royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan berorientasi ilmu

Page 8: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

3

pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). Pembangunan watak (character

building) bertujuan membangun manusia yang berakhlak, berbudi pekerti dan

berperilaku baik (Pemerintah Republik Indonesia, 2010).

Gunawan (2015) menyatakan bahwa pendidikan memiliki tugas

membentuk karakter (character building) pada diri peserta didik, sehingga ia

memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai

tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara

yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif. Upaya membentuk karakter

(character building) pada diri mahasiswa dapat dilaksanakan dalam kegiatan

ormawa. Metode yang dapat digunakan dalam pembentukan karakter mahasiswa

adalah role model method, habitual method, dan reward-punishment method

(Na’imah, 2015). Penerapan ketiga model tersebut disesuaikan dengan

kepribadian setiap individu mahasiswa.

Motivasi menjadi hal penting dalam membentuk semangat seseorang.

Motivasi yang bersumber dari diri (self motivation) dapat menguatkan mahasiswa

relatif kuat dalam melakukan sesuatu, jika dibandingkan dengan yang bersumber

dari luar diri mahasiswa. Namun demikian, motivasi yang bersumber dari faktor

luar diri mahasiswa dapat menjadi faktor dalam diri mahasiswa manakala faktor

luar tersebut sudah terinternalisasi dalam diri mahasiswa. Motivasi yang dimiliki

mahasiswa akan mempengaruhi tingkat upaya individu dalam mencapai tujuan

organisasi dan juga tujuannya sendiri. Organisasi perlu mengarahkan motivasi

dengan menciptakan iklim organisasi melalui pembentukan budaya organisasi,

sehingga para anggota organisasi merasa terpacu untuk bekerja lebih keras agar

kinerja yang dicapai juga tinggi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan (Brahmasari dan Suprayetno, 2008).

Motivasi yang bersumber dari diri sendiri akan menentukan individu

dalam mencapai tujuan, sedangkan motivasi dari luar hanya mempengaruhi

individu dalam mencapai tujuan. Motivasi individu sangat tergantung oleh usaha

dan upaya seseorang itu sendiri dalam mencapai tujuan. Ormawa dapat menjadi

sarana yang sangat efektif dalam membantu seorang mahasiswa menemukan

kesadaran kemudian dorongan dan motivasi untuk berprestasi, karena ia berada

pada lingkungan pergaulan yang mendukung seorang mahasiswa mencapai

Page 9: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

4

prestasinya (Ilham dan Tirtayasa, 2017). Motivation is essentially micro subjects,

although theories in both areas may contain variables that extend beyond that

designation (Miner, 2005).

That self-motivation is founded on a small set of independent motives

(Silvia, 2014). Self-motivation is intuitively, it seems likely that autonomy alone is

not a sufficient stimulus for high performance (Pelz, 1962). Self-motivation is all a

matter of how much in control you want to be (Chandler, 2001). Jika mengacu

pada beberapa pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa self

motivation merupakan kekuatan yang bersumber dari dalam diri seseorang dengan

berbagai keterampilan hebat yang dimiliki, untuk mendorong individu melakukan

sesuatu hal yang diinginkan, serta dapat mewujudkannya dengan sukses. Self

motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi dan

taktik yang jitu. Organisasi memerlukan orang-orang yang memiliki self

motivation yang tinggi dalam mencapai tujuan.

Hidden curriculum yang dikembangkan dalam ormawa merupakan

langkah strategis dalam pembentukan karakter (character building) mahasiswa.

Ormawa yang dikelola dengan baik akan berdampak pada optimalnya

implementasi hidden curriculum yang dapat membentuk karakter mahasiswa

menjadi pribadi yang tangguh, memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja

dengan penuh nilai-nilai pengabdian kepada masyarakat. Oleh sebab itu, menjadi

hal krusial tema tentang hidden curriculum, character building, dan self

motivation untuk diteliti, guna mendapatkan suatu kajian ilmiah, teoritik, dan

empirik dalam mengembangkan potensi mahasiswa sebagai insan akademik

generasi penerus bangsa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan

masalah penelitian ini adalah:

1. Seberapa tinggi tingkat implementasi kurikulum tersembunyi (hidden

curriculum) dalam kegiatan ormawa FIP UM?

2. Seberapa tinggi tingkat implementasi pembentukan karakter (character

building) mahasiswa dalam kegiatan ormawa FIP UM?

Page 10: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

5

3. Seberapa tinggi tingkat motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP

UM?

4. Apakah ada pengaruh kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) terhadap

motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM?

5. Apakah ada pengaruh pembentukan karakter (character building) terhadap

motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM?

6. Apakah ada pengaruh kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dan

pembentukan karakter (character building) terhadap motivasi diri (self

motivation) mahasiswa ormawa FIP UM?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat implementasi kurikulum tersembunyi (hidden

curriculum) dalam kegiatan ormawa FIP UM;

2. Untuk mengetahui tingkat implementasi pembentukan karakter (character

building) mahasiswa dalam kegiatan ormawa FIP UM;

3. Untuk mengetahui tinggi tingkat motivasi diri (self motivation) mahasiswa

ormawa FIP UM;

4. Untuk mengetahui pengaruh kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)

terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM;

5. Untuk mengetahui pengaruh pembentukan karakter (character building)

terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM;

6. Untuk mengetahui pengaruh kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dan

pembentukan karakter (character building) terhadap motivasi diri (self

motivation) mahasiswa ormawa FIP UM.

D. Kegunaan

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, sebagai bahan referensi dalam

membuat kebijakan yang mengatur tata kelola ormawa;

2. Bagi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, sebagai bahan referensi

memberikan pembinaan kepada pengurus ormawa;

Page 11: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

6

3. Bagi Pendamping Ormawa, sebagai bahan referensi dalam memberikan

arahan dan pendampingan kepada ormawa;

4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi melaksanakan

penelitian yang terkait dengan pengembangan potensi mahasiswa.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional menyatakan suatu variabel dalam rumusan dapat

diukur secara kuantitatif dan jelas. Definisi operasional variabel penelitian ini

adalah:

1. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) adalah indeks variasi nilai-nilai

kurikulum tersembunyi dalam kegiatan ormawa yang mencakup

kepemimpinan, kepercayaan diri, kreativitas, manajemen prioritas,

manajemen waktu, kemampuan negosiasi, sikap toleransi, manajemen

konflik, pembuatan keputusan, dan kemampuan komunikasi;

2. Pembentukan karakter (character building) adalah indeks variasi perilaku

mahasiswa ormawa yang mencakup kata-kata pendukung; waktu berkualitas;

penghargaan (hadiah); pelayanan; dan sentuhan fisik;

3. Motivasi diri (self motivation) adalah indeks variasi persepsi motivasi

mahasiswa ormawa yang mencakup tingkat kemauan; tanggung jawab;

pengambilan risiko; dan merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

F. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian yang diuji dalam penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi

diri mahasiswa (Y);

2. Ada pengaruh yang signifikan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi

diri mahasiswa (Y);

3. Ada pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan

karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y).

G. Penting dan Urgensi Penelitian

Menyiapkan generasi penerus bangsa merupakan sesuatu yang harus

disadari oleh seluruh elemen bangsa. Mahasiswa merupakan generasi masa depan

Page 12: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

7

yang memiliki posisi strategis dalam perkembangan masyarakat. Oleh sebab itu,

perguruan tinggi harus dapat menyiapkan mahasiswanya agar mampu mengisi

kemerdekaan dan mengembangkan kehidupan masyarakat menuju lebih baik.

Ormawa merupakan salah satu wahana yang dapat digunakan perguruan tinggi

untuk menyiapkan mahasiswa masa depan. Namun demikian, hal yang perlu

disadari juga bahwa tentu tidak semua mahasiswa aktif dalam kegiatan ormawa

dengan berbagai alasan yang menyertainya. Perguruan tinggi memiliki tanggung

jawab agar para mahasiswa dapat mengembangkan diri melalui ormawa.

Ada dua persepsi yang melekatkan pada mahasiswa yang menyebabkan

tidak aktif di ormawa, yaitu: (1) berorganisasi membuat performa akademik

mahasiswa menurun, yang mengakibatkan kesulitan untuk menyelesaikan studi;

dan (2) jika pun selesai akan memerlukan waktu yang relatif lama (Ahmaini,

2010; Anggoro, 2016). Perguruan tinggi seyogyanya berupaya untuk mengubah

persepsi yang demikian, sehingga diharapkan partisipasi mahasiswa dalam

kegiatan ormawa semakin meningkat. Tak dapat dipungkiri bahwa nilai-nilai

kehidupan tidak semuanya dapat diperoleh melalui kegiatan perkuliahan. Oleh

sebab itu, keberadaan ormawa menjadi faktor penting dalam mengembangkan

kemampuan diri mahasiswa.

Kualitas kegiatan mahasiswa juga menjadi indikator penilaian perguruan

tinggi oleh Kemristekdikti. Skor kualitas kegiatan mahasiswa Universitas Negeri

Malang pada tahun 2017 sebesar 1,02 (Kemristekdikti, 2017). Dari 4 indikator

penelitian Kemristekdikti, indikator kualitas kegiatan mahasiswa merupakan

indikator yang paling rendah. Universitas Negeri Malang telah berupaya untuk

memberikan stimulus kepada mahasiswa agar aktif dalam kegiatan ormawa.

Berbagai kegiatan pun diselenggarakan, seperti melibatkan ormawa dalam setiap

kegiatan universitas, yakni wisuda, dies natalis, atau pada saat Pengenalan

Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Ormawa of the Years juga telah

diselenggarakan untuk mengapresiasi capaian prestasi ormawa.

Penelitian ini dilakukan untuk lebih mempertegas betapa pentingnya

seorang mahasiswa aktif dalam kegiatan ormawa. Berbagai pengalaman, ilmu

berorganisasi, atau berkomunikasi dengan orang lain merupakan hal yang dapat

diperoleh dalam kegiatan ormawa. Keharmonisan kehidupan kampus tidak

Page 13: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

8

terlepas dari keharmonisan kehidupan mahasiswa di ormawa. Merupakan suatu

hal yang krusial dan penting dilakukan penelitian tentang kurikulum tersembunyi,

pembentukan karakter, dan motivasi diri mahasiswa yang tergabung dalam

kegiatan ormawa.

H. Capaian Luaran Penelitian

Luaran dari program penelitian ini yang telah tercapai sebagai target

capaian penelitian, yakni:

1. Hidden Curriculum and its Relationship with the Student Character Building,

3rd

International Conference on Education Management and Administration

(CoEMA 2018), Published by Atlantis Press.

2. Hidden Curriculum and Character Building on Self-Motivation Based on K-

means Clustering, 4th

International Conference on Education and Technology

(ICET 2018), Process Published by IEEE.

3. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi terhadap Motivasi Diri Mahasiswa,

Seminar Nasional Fakultas Ilmu Pendidikan Tahun 2018, Proses Terbit UM

Press.

Page 14: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum)

Kurikulum yang disusun oleh lembaga pendidikan merupakan sebuah

wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan segenap potensi yang

dimilikinya agar ia kelak nantinya dapat hidup di masyarakat dan juga dapat

berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai pengalaman akan

dirancang untuk diberikan kepada peserta didik, sehingga dalam menyusun

kurikulum, lembaga pendidikan harus memperhatikan perkembangan yang ada,

agar kurikulum yang dirancang dapat memberikan pengalaman nyata kepada

peserta didik. Pengalaman itu baik yang didesain dalam kurikulum formal

maupun kurikulum yang tersembunyi (hidden curriculum).

The term hidden curriculum was used in the educational context is to

highlight the performance of the contingent forces of the school structure

combined with social values on the student’s education (Borges, dkk., 2017).

Hidden curriculum is the values and messages that are learned by informal

interactions between students and other team members related to patient care,

and by the intrinsic organizational, structural, and cultural influences of

education and learning (Bell, dkk., 2010; Hafferty, 1998). Hidden curriculum in

shaping professional identities has driven new approaches to leveraging trainees’

observations as teaching opportunities (Koo, 2013). The difference between the

formal curriculum and the hidden curriculum is that while the former specifies

openly what students are intended to learn, the latter involves that which is not

openly intended but which students learn regardless (Lee, 2014; Rogers, dkk.,

2012). Future study is needed to characterize its function within the hidden

curriculum (Balboni, dkk., 2015; McKenna dan Williams, 2017).

Ormawa merupakan wahana bagi mahasiswa untuk mengembangkan

segenap potensi dirinya. Kegiatan yang diselenggarakan oleh ormawa adalah

bagian dari kegiatan ekstrakurikulum yang di dalamnya terdapat muatan

kurikulum tersembunyi guna menunjang pengembangan diri mahasiswa.

Mahasiswa selain memiliki kewajiban menyelesaikan tugas kuliah, ia juga

Page 15: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

10

memiliki tugas membumi di masyarakat, yakni dapat menyumbangkan

gagasannya untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Bekal

kemampuan tersebut dapat ia peroleh dari kegiatan ormawa. Indikator nilai-nilai

hidden curriculum dalam kegiatan ormawa adalah kepemimpinan, kepercayaan

diri, kreativitas, manajemen prioritas, manajemen waktu, kemampuan negosiasi,

sikap toleransi, manajemen konflik, pembuatan keputusan, dan kemampuan

komunikasi. Indikator hidden curriculum tersebut menjadi hal krusial dalam

pengembangan diri seorang mahasiswa.

1. Kepemimpinan

Mahasiswa merupakan calon pemimpin masa depan. Oleh sebab itu,

menjadi faktor penting setiap kegiatan perguruan tinggi yang terprogram harus

menanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri peserta didik. Mahasiswa sebagai

calon pemimpin masa depan tentunya melalui sebuah proses berkader dan

berkiprah, terutama dalam kegiatan ormawa (Arfiyanto dan Susandini, 2014).

Ormawa dapat dijadikan sarana dalam menyiapkan seorang pemimpin masa depan

dengan berbagai tantangan yang akan muncul pada masanya. Kesiapan seorang

mahasiswa sebagai pemimpin masa depan dalam menghadapi perubahan itulah

merupakan hal yang penting untuk dikembangkan.

Kepemimpinan tidak diajarkan secara normatif kepada mahasiswa dalam

kegiatan perkuliahan, melainkan akan ia dapat dari kegiatan kemahasiswaan.

Nilai-nilai kerjasama dalam kelompok, interaksi dalam kelompok, dan

menyampaikan aspirasi merupakan wujud jiwa kepemimpinan mahasiswa terus

diasah. Kemampuan kepemimpinan mahasiswa akan diasah dalam kegiatan

ormawa. Pemimpin yang berkarakter adalah memiliki dasar keagaaman,

nasionalis, bertanggung jawab, optimis, menguasai ilmu pengetahuan, memiliki

integritas, pantang menyerah dan ulet, berani mengambil risiko, serta berdedikasi

dan berkomitmen (Prasetya, 2012).

2. Kepercayaan Diri

Rasa percaya diri pada diri seorang mahasiswa sangat penting untuk

dimiliki. Kemampuan dan keberanian mahasiswa untuk tampil dalam suatu forum

untuk bertukar gagasan merupakan wujud kepercayaan diri mahasiswa atas

Page 16: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

11

kemampuan yang ia miliki. Keaktifan mahasiswa dalam kegiatan ormawa

berdampak pada mahasiswa yang bersangkutan memiliki kepercayaan diri (Iqbal,

2014). The concept covers students’ self-confidence and their expectations for

future performance (Hatlevik, dkk., 2018). Kepercayaaan diri terbentuk dan

berkembang melalui proses belajar di dalam interaksi seseorang dengan

lingkungannya (Siska, dkk., 2003). Kepercayaan diri yang dimiliki oleh seorang

mahasiswa menjadi bekal dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang

lain. Ormawa menjadi wahana mahasiswa mengasah kepercayaan diri.

Kepercayaan diri yang dimiliki mahasiswa nantinya akan berguna dalam

dunia kerja (Pratiwi, 2017). Makin tinggi keaktifan mahasiswa dalam ormawa,

makin tinggi pula kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk berhasil dalam

suatu tugas (Febriana, dkk., 2013). Seseorang harus memiliki kepercayaan diri

(efficacy) agar ia dapat fokus dalam melaksanakan pekerjaan dan tugas yang

emban (Theotokas, dkk., 2014). Kepercayaan diri merupakan daya penggerak

seseorang agar ia mampu melakukan dan menyelesaikan tugasnya.

3. Kreativitas

Daya kreativitas mahasiswa sangat perlu untuk dikembangkan. Daya

kreatif mahasiswa berkenaan dengan kemampuan bernalar dan menciptakan

sesuatu guna menyelesaikan masalah, baik masalahnya sendiri, masyarakat, dan

bangsa. Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif akan memiliki

kemampuan untuk memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi dengan baik

(Gunawan, dkk., 2014). Kreativitas dalam teori klasik dikemukakan oleh Taylor

(1959) yang mengajukan lima tipologi kreativitas, yaitu: expressive (merasa),

productive (produktif), inventive (daya cipta), innovative (inovatif), dan

emergenative (menciptakan sesuatu yang orisinal).

Ormawa sebagai lembaga kemahasiswaan tempat berhimpunnya para

mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, kegemaran, dan orientasi aktivitas

penyaluran kegiatan ekstrakulikuler di dalam kampus memiliki tugas

mengembangkan daya kreativitas para anggotanya. Kreativitas merupakan aspek

yang sangat penting untuk ditumbuhkembangkan pada mahasiswa, agar ia dapat

menciptakan, menemukan, dan mengkreasikan suatu hal yang unik, menarik, lebih

Page 17: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

12

bermanfaat, dan juga meningkatkan nilai ekonomi (Habib, 2017). Daya kreativitas

mahasiswa ormawa terasah dalam kegiatan-kegiatan yang dirancang. Melalui

program kegiatan yang telah dirancang, mahasiswa dilatih untuk dapat melakukan

kreasi agar kegiatan berjalan dengan baik.

4. Manajemen Prioritas

Mahasiswa pada suatu waktu seorang mahasiswa akan dihadapkan pada

dua atau lebih kegiatan (tugas) yang harus ia lakukan atau ia selesaikan pada

waktu yang bersamaan. Oleh sebab itu, ia harus mampu mengukur tingkat

kepentingan dan mendesaknya suatu kegiatan. Berdasarkan pengukuran tingkat

kepentingan dan mendesaknya suatu kegiatan, ia dapat memutuskan kegiatan atau

tugas mana yang harus ia pilih untuk dikerjakan terlebih dahulu daripada yang

lain. Itulah manajemen prioritas. Seorang mahasiswa yang berhasil kuliah dan

organisasi ialah mahasiswa yang mampu mengukur prioritas kegiatan yang harus

ia lakukan. Jika seorang mahasiswa berniat untuk aktif di ormawa dan kuliah,

maka hal yang paling penting adalah manajemen waktu dan menentukan skala

prioritas yang disesuaikan dengan jadwal kuliah (Fahmayanti, 2016).

5. Manajemen Waktu

Hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa yang aktif dalam kegiatan

ormawa adalah ia harus mampu membagi waktu dengan baik antara kegiatan

kuliah dan kegiatan ekstrakurikulernya. Mahasiswa harus dapat membuat time

schedule agar dapat mengelola waktu dan kegiatannya dengan baik, sehingga

kuliah tetap dapat dilaksanakan dengan baik sambil melakukan aktivitas di

ormawa (Haryati, 2015). Menjadi tantangan sendiri bagi mahasiswa ormawa

untuk dapat mengatur waktunya agar seimbang antara kegiatan akademik (kuliah)

dengan kegiatan nonakademik di ormawa (Gunawan, 2017).

6. Kemampuan Negosiasi

Tantangan hidup di tengah-tengah masyarakat adalah seseorang memiliki

kemampuan negosiasi yang baik. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat

akademis secara khusus dan masyarakat sosial pada umumnya, diharapkan

Page 18: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

13

memiliki andil dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat.

Kemampuan mahasiswa agar dapat berkontribusi dalam menyelesaikan masalah

yang terjadi di masyarakat dengan mengedepankan musyawarah mufakat

merupakan kemampuan negosiasi. Kemampuan bernegosiasi adalah suatu proses

dimana sedikitnya dua orang atau lebih berusaha untuk mencapai sesuatu dan

bekerja sama sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati dalam

menyelesaikan suatu permasalahan (Inayah, 2014).

Mahasiswa dalam kegiatan ormawa dilatih untuk dapat melakukan

negosiasi. Kehidupan ormawa penuh dengan interaksi oleh para anggotanya yang

tentu di dalamnya ada kesepakatan-kesepakatan ketika akan melaksanakan suatu

program. Kesepakatan-kesepakatan itu lahir dari adanya saling mengerti dan

memahami antara kedua belah pihak atau lebih, agar suatu program dapat

terlaksana untuk mencapai tujuan. Seorang mahasiswa disebut sebagai negosiator

yang ulung manakala ia berhasil dapat menang dan juga dapat membuat pihak lain

merasa menang (Tiyas, 2017).

7. Sikap Toleransi

Keragaman yang ada di masyarakat memerlukan sikap toleransi yang

tinggi agar terus tercipta harmoni kehidupan masyarakat yang penuh dengan rasa

damai. Sikap toleransi dan apresiasi antarmahasiswa, baik intra maupun antarumat

beragama, sebagai modal akademis guna mengarahkan kehidupan sosial yang

lebih kohesif pada kehidupan masa depan (Bahari, 2010). Sikap toleransi

mahasiswa diwujudkan dalam bentuk sikap saling menghargai, menghormati

sesama, saling memberi kesempatan dan keterbukaan dalam hubungan sosial

(Randa, 2017). Sikap toleransi mempengaruhi keharmonisan dalam kehidupan.

Berbagai ragam perbedaan ada dalam kehidupan ormawa, baik itu ras,

suku, agama, keyakinan, keinginan, atau tujuan. Perbedaan itu harus dikelola

dengan baik agar kehidupan mahasiswa penuh dengan sikap toleransi, saling

menghargai dan menghormati perbedaan, agar terus terjaga kehidupan yang penuh

harmoni. Perlu adanya upaya dan penciptaan lingkungan kampus agar para

mahasiswa dalam berbagai latar belakang identitasnya, memiliki rasa toleransi

yang tinggi terhadap sesama manusia.

Page 19: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

14

8. Manajemen Konflik

Konflik terjadi manakala ada perbedaan kepentingan dan masalah antara

dua orang atau lebih. Perbedaan kepentingan dan masalah tersebut perlu disikapi

dengan bijak agar konflik tidak terus melebar menjadi konflik yang massif dan

luas. Mahasiswa sebagai insan akademik diharapkan mampu menyelesaikan

konflik secara rasional dan penuh tanggung jawab. Oleh sebab itu, perlu adanya

sikap kolaborasi dan kompromi untuk menyelesaikan konflik (Rahmawati, 2017).

Konflik yang terjadi dalam kehidupan ormawa merupakan wujud adanya

dinamika kelompok.

Ormawa yang di dalamnya terdapat banyak mahasiswa yang berkumpul

menjadi sebuah team work, keputusan yang diambil untuk menyelesaikan konflik

sebaiknya melibatkan para anggota, agar organisasi memperoleh pendapat dan

masukan untuk menentukan alternatif penyelesaian terbaik (Mardianto, dkk.,

2000). Mahasiswa yang aktif di ormawa diharapkan memiliki kemampuan

menyelesaikan masalah dengan baik dan penuh gagasan yang solutif. Tingginya

kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah akan dapat meningkatkan

kemampuan penalaran mahasiswa.

9. Pembuatan Keputusan

Kemampuan membuat keputusan yang tepat dan cepat merupakan hal

yang penting untuk dimiliki oleh mahasiswa. Keputusan-keputusan organisasi

maupun keputusan-keputusan pribadi memerlukan kemampuan yang tajam dalam

menganalisis suatu masalah. Mahasiswa ormawa dalam menjalankan program

organisasi tentu akan melalui tahapan pembuatan keputusan. Pembuatan

keputusan tersebut menyangkut masalah pencapaian tujuan organisasi secara

efektif dan efisien, baik yang bersifat taktis maupun strategis. Pembuatan

keputusan perlu diambil untuk menunjukkan eksistensi organisasi terutama dalam

menyikapi keadaan yang ada di masyarakat (Basuki, 2015).

10. Kemampuan Komunikasi

Komunikasi merupakan aktivitas utama dalam berinteraksi dengan orang

lain dan merupakan aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh orang.

Page 20: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

15

Kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara efektif sangat dituntut pada

mahasiswa calon pemimpin bangsa dan intelektual muda (Siska, dkk., 2003).

Kemampuan komunikasi mencakup kemampuan lisan dan tulisan. Kemampuan

komunikasi lisan mahasiswa akan terasah dalam ormawa, misalnya pada saat

melaksanakan rapat organisasi, bernegosiasi dengan birokrat kampus, dan pada

saat melakukan kunjungan organisasi lain. Kemampuan komunikasi tulis

mahasiswa akan terasah dalam mahasiswa, misalnya pada saat melakukan

korespondensi dengan organisasi lain.

B. Pembentukan Karakter (Character Building)

Pembentukan karakter (character building) menjadi hal yang penting

untuk terus dilaksanakan secara kontinu dan berkesinambungan, agar suatu

bangsa memiliki generasi penerus yang berkarakter baik. Pembentukan karakter

bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan sangat penting untuk

ditanamkan. Menciptakan bangsa yang besar, bermartabat, dan disegani oleh

dunia dibutuhkan good society yang dimulai dari pembentukan karakter (Ainiyah,

2013). Karakter merupakan faktor penentu iklim organisasi, cara kerja organisasi,

dan daya kompetitif organisasi.

Ormawa menjadi wahana yang efektif dalam pembentukan karakter.

Karakter seseorang akan terlihat manakala berinteraksi dengan orang lain.

Mahasiswa melalui kegiatan ormawa akan terus dikembangkan karakternya agar

menjadi pribadi yang kuat dan tangguh. Organization with character is a powerful

means of building organization cultures that have both moral (Sarros dan Cooper,

2006). Institusi pendidikan tidak hanya tempat transfer ilmu pengetahuan saja,

namun juga sebagai tempat dalam pengembangan sikap, perilaku, karakter, dan

kepemimpinan. Thus, it is justifiable to reflect some basic value and character of

Indonesia and cultivate them to all young generation in the form of national

character building through education (Rokhman, dkk, 2013).

Keberhasilan pembentukan karakter terwujud dari sikap dan perilaku yang

ditampilkan oleh mahasiswa, baik pada saat berinteraksi dengan orang lain di

kampus dan di luar kampus. Mahasiswa yang memiliki karakter baik seperti selalu

berucap kata yang baik, memanfaatkan waktu untuk hal baik, mengapresiasi hal

Page 21: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

16

baik yang dilakukan orang lain untuk diteladani, memiliki respons yang baik, dan

menampilkan gestur yang baik. Mahasiswa yang berakter merupakan harapan

bagi semua unsur masyarakat. Keberlanjutan estafet kepemimpinan bangsa

terletak pada kualitas mahasiswa, sehingga menjadi hal yang penting bagi

kampus, selain membekali mahasiswa ilmu pengetahuan juga menanamkan

karakter baik kepada mahasiswa. Indikator pengembangan karakter dalam

penelitian ini adalah: kata-kata pendukung; waktu berkualitas; penghargaan

(hadiah); pelayanan; dan sentuhan fisik.

1. Kata-kata Pendukung

Gaya bicara seseorang menentukan karakter orang tersebut. Gaya bicara

yang menarik, penuh dengan makna, pengemasan bahasa yang baik, dan bahasa

yang mampu menyejukkan lawan bicara adalah penting untuk dimiliki oleh

seorang mahasiswa. Kesemuanya tersebut merupakan kata-kata pendukung yang

mencari karakteristik berbicara yang santun. Oleh sebab itu, berbicara perlu

dipelajari bukan hanya sebagai teori berbicara, namun lebih menekankan pada

aspek kemahiran berbicara (Setyonegoro, 2013). Mahasiswa dalam berbicara

selain melakukan komunikasi dengan orang lain, berbicara juga memiliki tujuan

untuk mempengaruhi, memberi informasi, membujuk, berinteraksi dengan orang,

dan mengungkapkan pikiran.

Kemampuan mendengar, menyimak, dan menyampaikan kata merupakan

hal yang penting pada saat berbicara. Mahasiswa akan terlatih kemampuan

berbicaranya dalam kegiatan-kegiatan ormawa. Berbagai ragam latar belakang

identitas mahasiswa yang tergabung dalam ormawa juga memerlukan kemampuan

adaptasi bahasa tersendiri di kalangan mahasiswa, agar ia dapat diterima sesuai

dengan lingkungannya. Adaptasi yang baik yang dilakukan oleh mahasiswa

setidaknya akan membentuk gaya komunikasi mahasiswa yang sesuai dengan

lingkungan dan diterima dengan baik di ormawa yang ia ikuti (Simatupang, dkk.,

2015). Hal tersebut akan menjadi faktor terjalinnya komunikasi yang baik dengan

penuh toleransi dan harmonis dalam kehidupan kampus.

2. Waktu Berkualitas

Kemampuan memanfaatkan waktu dengan baik oleh mahasiswa adalah hal

yang sangat penting untuk bisa dilakukan. Asumsi yang menjadi perhatian terkait

Page 22: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

17

hal tersebut adalah terkadang antara tugas dan waktu yang tersedia tidak

seimbang. Oleh sebab itu, mahasiswa harus mampu bisa memanfaatkan waktu

secara berkualitas yang berorientasi pada produktivitas. Waktu berkualitas

berkaitan dengan intensitas waktu seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.

Tugas kuliah, jadwal perkuliahan, dan kegiatan nonakademik semuanya

memerlukan kerja keras untuk memenuhi target waktu yang telah ditetapkan

(Wolters, 2003).

3. Penghargaan (Hadiah)

Memberikan apresiasi sangat penting untuk dilakukan kepada orang-orang

yang telah bekerja keras dan/atau mencapai target. Penghargaan kepada orang lain

penting dalam menjaga dan mempertahankan agar motivasi untuk bekerja dan

menjalan tugas dengan baik dalam organisasi agar tetap terpelihara. Penghargaan

ini tidak hanya dalam materi melainkan juga dalam bentuk nonmateri.

Penghargaan yang diberikan kepada seseorang, baik dari individu maupun

organisasi bertujuan untuk menarik dan mempertahankan seseorang serta

memotivasi mereka agar terus meningkatkan kinerjanya untuk mencapai tujuan

individu dan organisasi (Maria, 2010).

4. Pelayanan

Mahasiswa dalam mengikuti kegiatan ormawa tentu akan memainkan

peran banyak selain statusnya sebagai mahasiswa, seperti menjadi pengurus

ormawa yang harus mampu melayani orang lain yang memerlukan layanan

organisasi. Memberikan layanan dengan baik merupakan wujud karakter baik

yang dimiliki oleh orang (UPH Media Relations, 2014). Mahasiswa yang

berkarakter adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan berinteraksi, melayani

secara maksimal, cerdas, ikhlas, menjaga diri dan kehormatan (Bali, 2013).

5. Sentuhan Fisik

Salah satu aspek berkomunikasi yang kuat adalah dengan adanya sentuhan

fisik, seperti berjabat tangan. Berjabat tangan yang erat dan kuat merupakan

indikator orang yang memiliki karakter kuat. Berjabat tangan merupakan bagian

Page 23: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

18

dari karakter yang mencerminkan sopan santun seseorang dalam kehidupan

bermasyarakat (Khairudin dan Susiwi, 2013). Bentuk respek dan perhatian kepada

orang lain dapat berupa sentuhan fisik seperti jabat tangan, saling senyum, sapa,

dan salam saat berjumpa yang merupakan bentuk dari perilaku penuh kasih dan

cinta damai (Maunah, 2015). Mahasiswa yang tergabung dalam ormawa akan

berkomunikasi dengan mahasiswa lain yang berasal dari beragam latar. Oleh

sebab itu, mahasiswa akan banyak melakukan interaksi, baik sentuhan fisik dan

nonfisik. Kedua aspek tersebut merupakan hal penting membangun karakter baik.

C. Motivasi Diri (Self Motivation)

Motivasi merupakan suatu dorongan yang dimiliki seseorang untuk

melaksanakan sesuatu kegiatan dalam rangka mencapai tujuan. Motivasi diri (self

motivation) memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan seseorang. Self

motivation merupakan daya penggerak yang berasal dari dalam diri seseorang

untuk melaksanakan sesuatu dalam mencapai tujuan serta memenuhi

kebutuhannya. Self motivation is an important determinant of person behaviors;

our results specify a possible link between perceptions of organizational and

outcomes (Cho dan Yang, 2018). Motivasi diri menjadi hal penting agar seseorang

dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan target organisasi.

Motivational are not used as a matter of fact (Smit, dkk., 2017). Before

acting, students weigh up and consider whether they believe themselves

sufficiently competent to execute schoolwork successfully and whether the task is

sufficiently valuable to them (Gollwitzer, 2012; Eccles dan Wigfield, 2002; Smit,

dkk., 2017). Motivasi memiliki kedudukan sangat penting dalam mengetahui

kekuatan, tingkat kemauan, dan tentang adanya sebuah proses belajar dan

kemudian bekerja (Gunawan dan Benty, 2007; Gunawan, 2014). Indikator

motivasi diri dalam penelitian ini adalah: tingkat kemauan; tanggung jawab;

pengambilan risiko; dan merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

1. Tingkat Kemauan

Kemauan merupakan dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu

sehingga akan menjadi sebuah kebutuhan dan kebiasaan. Kegagalan yang dialami

menjadi tantangan untuk terus berusaha untuk mencapai tujuan. Tingkat kemauan

Page 24: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

19

seseorang melakukan sesuatu menjadi faktor penentu motivasi diri individu

(Pratiwi, 2015). Tingkat kemauan seseorang menentukan derajat upaya yang akan

dilakukan untuk mencapai tujuan. Namun demikian, hal yang perlu diperhatikan

adalah walaupun memiliki kemauan yang tinggi, tidak menutup kemungkinan ada

tantangan dan rintangan dalam melaksanakan kegiatan. Mahasiswa ormawa

dengan memiliki kemauan yang tinggi diharapkan mampu melaksanakan program

yang telah dirancang diiringi dengan kemampuan yang tinggi pula.

2. Tanggung Jawab

Menyelesaikan tugas yang diembankan kepada seorang individu

merupakan wujud tanggung jawab. Pengembangan sikap tanggung jawab dalam

diri peserta didik sangat penting untuk pembentukan karakter (Lewis, 2001;

Rolina, 2014). Ormawa dalam menyelesaikan program-programnya memerlukan

tingkat tanggung jawab yang tinggi para anggotanya. Oleh sebab itu, menjadi hal

penting setiap periode kepengurusan ormawa menyelesaikan program yang telah

direncanakan dalam satu periode, tidak mewariskan program kerja yang tidak

terselesaikan untuk periode kepengurusan selanjutnya.

3. Pengambilan Risiko

Adakalanya dalam menyelesaikan tugas, mahasiswa ormawa akan

menghadapi tantangan dan halangan. Kemampuan untuk membuat keputusan

dengan berbagai tantangan yang dihadapi akan menjadi hal tersendiri, sebab

keputusan yang dibuat tentu telah dipikirkan terkait dengan pengambilan risiko.

Kemampuan pengambilan risiko dengan memperhatikan rasionalisasi dapat

meningkatkan ketahanan mental dan perilaku kompetitif mahasiswa (Webber,

2017). Konsekuensi-konsekuensi logis terkait pengambilan risiko dalam

pengambilan keputusan juga harus diperhatikan oleh mahasiswa ormawa.

Pengambilan risiko harus berdasarkan rasionalisasi yang logis dan dapat

dipertanggungjawabkan. Proses pengambilan risiko yang dilakukan oleh

mahasiswa ormawa akan menentukan ketajaman mereka dalam berpikir logis dan

kritis dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi.

Page 25: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

20

4. Merealisasikan Rencana yang telah Diprogramkan

Program kerja yang baik adalah program kerja yang selesai. Realisasi

rencana kerja yang telah diprogramkan menjadi tolak ukur kinerja organisasi.

Oleh sebab itu, untuk menyukseskan rencana kerja memerlukan partisipasi aktif

para anggota organisasi. Semua unsur organisasi seyogyanya menjalankan tugas

dan kewajibannya sesuai dengan peran masing-masing. Pembagian tugas dan

spesifikasi tugas dalam struktur organisasi menjadi hal penting dilakukan untuk

meningkatkan efisiensi dan keefektifan penggunaan sumber daya yang dimiliki

oleh organisasi (Gunawan dan Benty, 2017). Penggunaan sumber daya yang

terbatas harus dikelola dengan baik oleh organisasi.

D. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi dan Pembentukan Karakter

terhadap Motivasi Diri Mahasiswa

Kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan oleh mahasiswa bersama dosen

merupakan implementasi dari kurikulum yang dirancang oleh perguruan tinggi.

Kegiatan perkuliahan bertujuan untuk membekali mahasiswa agar ia dapat

berkembang secara optimal sebagai insan akademik muda yang mampu berpikir

rasional. Selain kegiatan perkuliahan, ormawa merupakan wadah mahasiswa agar

ia lebih berkembang lagi dalam bidang lain, selain dari pengalaman yang ia

peroleh dari kegiatan perkuliahan. Ormawa dapat dijadikan wahana membekali

mahasiswa berbagai pengalaman. Oleh sebab itu, menjadi hal yang penting

perguruan tinggi mengembangkan program ormawa agar para mahasiswa

mendapatkan pengalaman lebih selain di kegiatan perkuliahan.

Bidang yang dapat dikembangkan di ormawa misalnya bidang keagamaan,

penalaran, kesenian, atau olah raga. Dari bidang-bidang tersebut jika dikelola

dengan baik, maka akan lahir para mahasiswa berprestasi sesuai dengan bidang

yang ia tekuni. Nilai-nilai yang didapatkan oleh peserta didik dalam kegiatan

ormawa merupakan bagian dari hidden curriculum. Hidden curriculum

merupakan suatu pengalaman yang didapatkan oleh peserta didik di luar kegiatan

pembelajaran (yang lazim disebut formal curriculum).

Penelitian yang dilakukan oleh Otewa (2016) menyimpulkan bahwa

impelemntasi kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) memiliki pengaruh

Page 26: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

21

yang positif terhadap pembentukan karakter (character building) dan sikap

peserta didik. Lebih lanjut penelitian Otewa (2016) mendeskripsikan nilai-nilai

karakter yang dikembangkan dalam kurikulum tersembunyi yaitu: respect human

dignity; leadership; cares about the welfare of others; integrates individual

interests and social responsibilities; demonstrates integrity; reflects on moral

choices; seeks peaceful resolution of conflict; dan ascertains moral principles and

accepts responsibility for applying them.

Penelitian Dorpfeld (2017) menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum

tersebunyi (hidden curriculum) memiliki pengaruh positif terhadap motivasi diri

(self motivation) peserta didik. The implementation of this hidden curriculum was

designed to explore the question of how a curriculum based on self-determination

theory would influence student self motivation and art making in the classroom

(Griner, 2012). Aspek hidden curriculum dalam penelitian ini adalah:

kepemimpinan, kepercayaan diri, kreativitas, soft skill, manajemen prioritas,

manajemen waktu, kemampuan negosiasi, sikap toleransi, manajemen konflik,

pengambilan keputusan, dan kemampuan komunikasi.

The elements of hidden curriculum possessed in schools are values,

beliefs, attitudes, and norms and values which are important parts of school

function, ceremonies and the quality of interpersonal communication (Çubukçu,

2012). Penelitian Sulisworo dan Aulia (2017) menyimpulkan bahwa berbagai

sikap yang harus ditanamkan dalam pembentukan karakter adalah: faith, loyalty,

consistency, honesty, discipline, independency, affection, dan care. Sementara itu

hasil penelitian Milson (2010) menyimpulkan bahwa sikap yang dikembangkan

dalam proses pembentukan karakter adalah: punctuality; honesty; courtesy;

responsibility; dan respect for self.

Berbagai nilai-nilai hidden curriculum yang didapatkan oleh mahasiswa

dalam kegiatan ormawa menjadi faktor penguat pembentukan karakter

mahasiswa. Pembentukan karakter (character building) merupakan upaya

membangun pendidikan berdasarkan nilai-nilai moral yang baik, sehingga

mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki karakter positif. Mahasiswa

yang berkarakter adalah mahasiswa yang memiliki perilaku dan menerapkan nilai-

nilai moral yang baik dalam kehidupannya. Aspek character building dalam

Page 27: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

22

penelitian ini adalah: kata-kata pendukung, waktu berkualitas, hadiah, pelayanan,

dan sentuhan fisik.

Mahasiswa yang berkarakter selalu mengucapkan hal-hal yang baik,

bertutur kata yang baik, dan berkomunikasi dengan baik. Selain itu juga mampu

mengelola kegiatan dan waktu dalam beraktivitas. Mampu mengapresiasi suatu

capaian yang telah diraih, baik oleh diri sendiri, teman, maupun organisasi.

Menjadi penggerak dalam membangun masyarakat, ditunjukkan dengan

kesediaannya dalam melayani kepentingan masyarakat. Mahasiswa yang

berkarakter mampu berbaur dengan berbagai elemen masyarakat. Sehingga secara

fisik mahasiswa yang baik akan ikut hadir dalam permasalahan dan memiliki

kesediaan untuk menyelesaikan.

Agans, dkk., (2018) berdasarkan hasil penelitiannya menyimpulkan bawah

pembentukan karakter (character building) merupakan faktor yang dapat

menguatkan motivasi diri (self motivation) peserta didik. Lebih lanjut Agans,

dkk., (2018) mendeskripsikan indikator pembentukan karakter mencakup:

diligence, mastery focus, generosity, moral disengagement, dan honesty;

sedangkan indikator orientasi motivasi diri adalah: task orientation, intra-team

competition, dan intra-team conflict. Membangun karakter saat ini merupakan isu

yang krusial dan menjadi konsekuensi yang logis dalam membangun masyarakat

yang penuh dengan berbagai kompleksitas yang ada (Siegel, dkk., 2017).

Adanya bekal nilai-nilai yang ada kegiatan ormawa (hidden curriculum)

dan proses pembentukan karakter (character building), maka mahasiswa

diharapkan memiliki motivasi yang tinggi, terutama motivasi yang berasal dari

dalam diri mahasiswa (self motivation). Keberadaan ormawa dalam pembentukan

karakter mahasiswa menjadi kebutuhan yang krusial dalam penyelenggaraan

perguruan tinggi. Pembentukan karakter mahasisa tidak cukup hanya dilaksanakan

dalam kegiatan perkuliahan yang sarat dengan teori, sehingga memerlukan

program lain yang mampu dapat mendukung pelaksanaan perkuliahan. Mahasiswa

yang berkarakter menjadi individu yang penuh motivasi dalam melaksanakan

semua kewajiban dan tugasnya. Gambar 2.1 hubungan konseptual variabel

penelitian.

Page 28: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

23

Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum)

- Kepemimpinan - Kemampuan negosiasi

- Kepercayaan diri - Sikap toleransi

- Kreativitas - Manajemen konflik

- Manajemen prioritas - Pembuatan keputusan

- Manajemen waktu - Kemampuan komunikasi

Pembentukan Karakter (Character Building)

- Kata-kata pendukung

- Waktu berkualitas

- Penghargaan (hadiah)

- Pelayanan

- Sentuhan fisik

Motivasi Diri (Self Motivation)

- Tingkat kemauan

- Tanggung jawab - Pengambilan risiko

- Merealisasikan rencana yang telah

diprogramkan

Gambar 2.1 Hubungan Konseptual Variabel Penelitian

Page 29: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

24

Keterangan: X1 = Kurikulum tersembunyi

X2 = Pembentukan karakter

Y = Motivasi diri

X 1

X 2

Y

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif. Desain penelitian dengan menggunakan model regresi ganda.

Penelitian ini akan mendeskripsikan karakteristik frekuensi dan distribusi setiap

variabel. Penelitian deskriptif bermaksud untuk mendalami lebih jauh suatu

masalah (Gunawan, 2016). Karakteristik penelitian dan distribusi frekuensi

diperoleh berdasarkan hasil analisis instrumen penelitian. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan tiga variabel yang diukur secara kuantitatif.

Ketiga variabel dicari hubungannya satu dengan lainnya. Adanya koefisien

korelasi dapat membandingkan hasil pengukuran antara tiga variabel agar dapat

menentukan tingkat hubungan antara ketiga variabel tersebut (Arikunto, 2015;

Gunawan, 2016). Variabel kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan

karakter (X2) sebagai variabel prediktor akan dicari secara berurutan tingkat

pengaruhnya dengan variabel kriterium yaitu motivasi diri (Y). Adapun desain

penelitian seperti diilustrasikan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

B. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek sumber informasi yang

diteliti. Populasi dapat berupa orang, benda, tumbuhan, peristiwa, dan gejala yang

memiliki ciri-ciri tertentu dan jelas (Wiyono, 2004). Populasi penelitian ini adalah

mahasiswa pengurus ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri

Malang (UM) Periode 2018, yang mencakup: (1) Dewan Mahasiswa Fakultas

Page 30: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

25

(DMF); (2) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMFA); (3) Himpunan

Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling (HMJ BK); (4) Himpunan

Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan (HMJ TEP); (5) Himpunan Mahasiswa

Jurusan Administrasi Pendidikan (HMJ AP); (6) Himpunan Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah (HMJ PLS); (7) Himpunan Mahasiswa Jurusan

Kependidikan Sekolah dan Prasekolah (KSDP); (8) Himpunan Mahasiswa

Jurusan Pendidikan Luar Biasa (HMJ PLB); dan (9) Koordinator Kegiatan

Mahasiswa (KKM) 3 Blitar.

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut dan

memiliki karakteristik tertentu yang disebut dengan nilai statistik (Setyadin,

2005). Pengambilan sampel atau yang lazim disebut sampling memiliki teknik-

teknik tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, jumlah populasi sebanyak 269

orang mahasiswa, diambil sampel penelitian sebanyak 158 orang mahasiswa.

Jumlah sampel ini diperoleh berdasarkan perhitungan rumus Tabel Krejcie dan

Morgan (Setyadin, 2005).

Teknik proporsional random sampling untuk menentukan besarnya

sampel di setiap ormawa. Proporsional random sampling digunakan karena

karakteristik populasi terdiri dari kategori, kelompok, atau golongan yang setara

atau sejajar yang diduga kuat berpengaruh pada hasil penelitian (Winarsunu,

2012; Gunawan, 2016). Penentuan jumlah sampel tiap kelas menggunakan rumus

(Riduwan dan Kuncoro, 2016) yaitu:

SN

Nn i

i

Keterangan:

ni = Jumlah sampel setiap ormawa

Ni = Jumlah populasi setiap ormawa

N = Jumlah populasi keseluruhan

S = Jumlah sampel yang diambil sesuai dengan rumus Tabel Krejcie dan Morgan

Adapun hasil perhitungan besar sampel secara proporsional dan hasilnya

untuk tiap ormawa, dapat dilihat dalam Tabel 3.1.

Page 31: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

26

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian Ormawa FIP UM

No Ormawa Jumlah Populasi Jumlah Sampel

1 DMF 21 orang 12 orang

2 BEMFA 36 orang 21 orang

3 HMJ BK 29 orang 17 orang 4 HMJ TEP 35 orang 21 orang

5 HMJ AP 31 orang 18 orang

6 HMJ PLS 31 orang 18 orang

7 HMJ KSDP 32 orang 19 orang 8 HMJ PLB 30 orang 12 orang

9 KKM 3 Blitar 34 orang 20 orang

Jumlah total 269 orang 158 orang

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

suatu variabel. Instrumen penelitian disusun berdasarkan hasil jabaran indikator

dari masing-masing variabel penelitian yang telah ditetapkan. Adapun jabaran

indikator seperti ditampilkan pada Tabel 3.3. Instrumen penelitian ini adalah

angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disusun dengan menyediakan

pilihan jawaban lengkap, sehingga responden tinggal memberi tanda pada

jawaban yang dipilih (Wiyono, 2004). Oleh sebab itu, responden diberikan

kemungkinan jawaban yang berupa alternatif pilihan pada setiap item dalam

pelaksanaan pengumpulan data. Angket tertutup penelitian ini berbentuk rating

scale, yakni responden diminta menjawab pernyataan dengan cara membubuhkan

tanda silang (X) pada salah satu kolom yang sesuai di antara empat kolom pilihan

jawaban yang menunjukkan empat tingkatan skala sikap. Pedoman pemberian

skor pada setiap alternatif jawaban seperti ditampilkan pada pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Pedoman Pemberian Skor Angket

No Pilihan Jawaban Skor

1 Selalu (SL) 4

2 Sering (S) 3 3 Jarang (JR) 2

4 Tidak Pernah (TP) 1

Keterangan:

Pilihan Selalu (SL) : Apabila pernyataan cenderung mutlak menggambarkan

keadaan

Page 32: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

27

Pilihan Sering (S) : Apabila pernyataan cenderung menggambarkan keadaan

tetapi belum mutlak demikian

Pilihan Jarang (JR) : Apabila pernyataan cenderung tidak menggambarkan

keadaan, tetapi belum mutlak demikian

Pilihan Tidak Pernah (TP) : Apabila pernyataan tidak menggambarkan keadaan

Angket sebelum digunakan untuk mengukur variabel pada sampel

penelitian akan diuji terlebih dahulu, yakni uji validitas dan reliabilitas. Uji

validitas digunakan untuk menguji kesahihan instrumen penelitian dengan tujuan

mengetahui apakah intrumen penelitian mampu mengukur yang hendak diukur.

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat keajegan instrumen penelitian.

Tabel 3.3 merupakan kisi-kisi jabaran variabel sebelum uji coba instrumen.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Jabaran Variabel Penelitian Sebelum Uji Coba

No Variabel Indikator Item

1 Kurikulum tersembunyi

(hidden curriculum)

Kepemimpinan 1, 2, 3

Kepercayaan diri 4, 5

Kreativitas 6, 7, 8 Manajemen prioritas 9, 10, 11

Manajemen waktu 12, 13

Kemampuan negosiasi 14, 15, 16

Sikap toleransi 17, 18, 19 Manajemen konflik 20, 21, 22

Pengambilan keputusan 23, 24, 25, 26

Kemampuan komunikasi 27, 28, 29, 30

2 Pembentukan karakter

(character building)

Kata-kata pendukung 1, 2, 3, 4, 5

Waktu berkualitas 6, 7, 8, 9, 10

Penghargaan (hadiah) 11, 12, 13, 14, 15

Pelayanan 16, 17, 18, 19, 20 Sentuhan fisik 21, 22, 23, 24, 25

3 Motivasi diri (self

motivation)

Tingkat kemauan 1, 2, 3

Tanggung jawab 4, 5, 6

Pengambilan risiko 7, 8, 9

Merealisasikan rencana

yang telah diprogramkan 10, 11, 12, 13

1. Uji Validitas

Validitas merupakan alat yang menguji apakah instrumen yang digunakan

dalam penelitian dapat mengukur dan menghasilkan data yang benar-benar

dibutuhkan dalam penelitian. Pengujian validitas instrumen penelitian yaitu tes

menggunakan teknik Product Moment Pearson dengan menggunakan program

Page 33: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

28

komputer IBM SPSS Statistics 20. Teknik pengujian Product Moment Pearson

dipilih karena data yang didapatkan merupakan data interval. Rumus yang

digunakan adalah:

rxy =

2222 ΣYn.Σ.ΣXn.Σ

ΣY.ΣXΣXYn.

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara skor butir soal dengan skor total

X = Jumlah skor butir soal

Y = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah subyek (Riduwan, 2006)

Nilai koefisien korelasi dikatakan valid apabila nilainya lebih atau sama

dengan nilai kritis. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pendidikan

dan memiliki nilai kritis pada tingkat signifikansi 5%. Tingkat validitas diuji

dengan mengorelasikan total skor dengan butir soal yang diujikan. Pengujian

validitas menggunakan program IBM SPSS Statistics 20. Uji coba terhadap

instrumen dalam penelitian ini dilaksanakan di UKM KSR PMI Unit Universitas

Negeri Malang. Responden uji coba penelitian berjumlah 38 orang anggota dan

pengurus KSR PMI Unit Universitas Negeri Malang Periode 2018. Adapun data

uji coba seperti pada Lampiran 2. Kriteria butir soal angket dapat dinyatakan valid

apabila harga rhitung > rtabel dan nilai signifikansi butir soal yang valid < 0,05

(Santoso, 2016). Sedangkan harga rtabel untuk N = 38 adalah 0,320.

Hasil uji validitas variabel kurikulum tersembunyi (X1) dari 30 item, yang

dinyatakan valid sebanyak 24 item dan tidak valid sebanyak 6 item. Hasil uji

validitas variabel pembentukan karakter (X2) dari 25 item, yang dinyatakan valid

sebanyak 20 item dan tidak valid sebanyak 5 item. Hasil uji validitas variabel

motivasi diri (Y) dari 13 item, yang dinyatakan valid sebanyak 10 item dan tidak

valid sebanyak 3 item. Analisis validitas instrumen uji coba dapat dilihat pada

Lampiran 3. Selanjutnya item soal yang digunakan dalam pengumpulan data

penelitian kepada responden adalah item yang valid. Sedangkan item yang tidak

valid tidak digunakan atau item digugurkan (Lampiran 3).

Page 34: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

29

2. Uji Reliabilitas

Selain melakukan uji validitas, penelitian ini juga melakukan uji

reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana alat ukur angket tersebut memiliki

keajegan. Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan instrumen penelitian

dalam mengukur apa saja yang diukur (Furchan, 1982; Gunawan, 2013). Untuk

menguji tingkat reliabilitas angket digunakan rumus Alpha Cronbach dengan

bantuan program IBM SPSS Statistics 20. Kriteria angket dinyatakan reliabel

apabila harga ralpha > rtabel (Santoso, 2016). Sedangkan harga rtabel untuk N = 38

adalah 0,320.

Hasil perhitungan ralpha untuk variabel kurikulum tersembunyi (X1) =

0,871; variabel pembentukan karakter (X2) = 0,830; dan variabel motivasi diri (Y)

= 0,718 (Lampiran 3). Seluruh ralpha dari ketiga variabel tersebut > 0,320.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa item dalam angket ketiga variabel tersebut

sudah reliabel. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas data uji coba

penelitian, sebaran butir soal angket setelah uji coba ditampilkan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Jabaran Variabel Penelitian Setelah Uji Coba

No Variabel Indikator Item

1 Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)

Kepemimpinan 1, 2 Kepercayaan diri 3, 4

Kreativitas 5, 6, 7

Manajemen prioritas 8, 9

Manajemen waktu 10, 11 Kemampuan negosiasi 12, 13

Sikap toleransi 14

Manajemen konflik 15, 16 Pengambilan keputusan 17, 18, 19, 20

Kemampuan komunikasi 21, 22, 23, 24

2 Pembentukan karakter

(character building)

Kata-kata pendukung 1, 2, 3, 4, 5

Waktu berkualitas 6, 7, 8, 9 Penghargaan (hadiah) 10, 11, 12, 13, 14

Pelayanan 15, 16, 17, 18, 19

Sentuhan fisik 20

3 Motivasi diri (self

motivation)

Tingkat kemauan 1

Tanggung jawab 2, 3, 4

Pengambilan risiko 5, 6, 7

Merealisasikan rencana

yang telah diprogramkan 8, 9, 10

Page 35: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

30

D. Analisis Data

Analisis data adalah salah satu bagian dari metode penelitian untuk

memberikan makna terhadap data yang diperoleh, sehingga peneliti dapat

menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Teknik analisis data

dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis perhitungan statistik yang

datanya berupa data kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analisis data

kuantitatif yang berupa deskriptif korelasional dan regresi ganda. Teknik analisis

deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan kurikulum tersembunyi (X1),

pembentukan karakter (X2), dan motivasi diri (Y). Tingkat hubungan antara

ketiga variabel yang diteliti dapat diketahui dari nilai koefisien korelasi. Koefisien

korelasi dapat membandingkan hasil pengukuran antara tiga variabel sehingga

dapat mengetahui tingkat hubungan antara ketiga variabel (Arikunto, 2015).

Variabel kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2)

sebagai variabel bebas akan dicari secara berurutan tingkat hubungannya dengan

variabel terikat yaitu motivasi diri (Y), kemudian dilakukan analisis uji asumsi

normalitas, homogenitas, dan linieritas. Jika ketiga asumsi terpenuhi, maka data

dianalisis regresi ganda untuk mengetahui sumbangan efektif dan sumbangan

relatif masing-masing variabel prediktor terhadap variabel kriterium.

1. Deskripsi Data

Adapun langkah yang digunakan dalam mendeskripsikan hasil penelitian

ini adalah dengan menentukan frekuensi, rerata, deviasi standar, dan persentase.

Menentukan frekuensi dilakukan dengan mengetahui sebaran frekuensi dari hasil

instrumen angket yang diberikan kepada sampel. Deskripsi frekuensi dengan

menggunakan formula stanfive seperti pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Rumus Formula Stanfive

No Formula Rumus Kategori

1 ( X + 1,5 DS) < X Sangat baik

2 ( X + 0,5 DS) < X < (X + 1,5 DS) Baik

3 ( X - 0,5 DS) < X < (X + 0,5 DS) Cukup baik

4 ( X - 1,5 DS) < X < (X - 0,5 DS) Kurang baik

5 X < (X - 1,5 DS) Tidak baik Sumber: Wiyono dan Sunarni (2009)

Page 36: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

31

2. Uji Persyaratan Analisis

Analisis regresi adalah teknik statistik parametrik yang digunakan untuk

memprediksi besarnya variasi yang terjadi pada variabel Y berdasarkan variabel

X, menentukan bentuk hubungan antara variabel X dan variabel Y, dan

menentukan besarnya arah koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

tersebut. Analisis regresi menghasilkan persamaan regresi yang digunakan untuk

menentukan besarnya variasi pada variabel Y (kriterium) yang diakibatkan oleh

variabel X (prediktor). Persamaan regresi ini juga dapat digunakan untuk

menentukan bentuk hubungan antara variabel kriterium dan variabel prediktor.

Bentuk hubungan antara kedua variabel ini ada dua jenis yaitu linier dan nonlinier.

Terdapat asumsi-asumsi yang berlaku untuk analisis regresi yaitu normalitas,

homogenitas, dan linieritas. Oleh sebab itu, sebelum analisis regresi dilakukan uji

asumsi normalitas, homogenitas, dan linieritas.

a. Uji Normalitas

Normalitas merupakan syarat yang dapat digunakan untuk menentukan

kesimpulan. Normalitas dapat terjadi apabila skor pada setiap variabel dalam

model mengikuti distribusi normal. Distribusi normal adalah kecenderungan data

untuk memiliki frekuensi yang posisinya berada pada pusat atau di tengah

distribusi. Normalitas akan tercapai apabila skor pada setiap variabel dalam model

mengikuti distribusi normal (Winarsunu, 2012). Uji normalitas dilakukan dengan

uji nilai Kolmogorov Smirnov menggunakan program analisis statistik IBM SPSS

Statistics 20. Apabila nilai probabilitas ≥ 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi

normal, sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan

berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Homogenitas dapat diasumsikan apabila indeks skor-skor variabel

endogen untuk setiap skor tertentu variabel eksogen selalu sama atau hampir

sama. Artinya varian kesalahan pada suatu nilai X adalah konstan. Asumsi

homogenitas dilihat dengan pemeriksaan indeks residu baku (standardized

residual zress) dalam distribusi. Subyek yang memiliki skor ekstrem tinggi atau

rendah atau disebut outlier dapat menyebabkan bilangan-bilangan statistik hasil

Page 37: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

32

analisa kurang mencerminkan keadaan mayoritas subyek. Uji homogenitas

digunakan untuk mengetahui bahwa data yang akan dianalisis dengan regresi

variansnya relatif kecil (Setyadin, 2007). Uji homogenitas dilakukan dengan uji

nilai Homogeneity of Variance Test menggunakan program analisis statistik IBM

SPSS Statistics 20. Apabila nilai probabilitas ≤ 0,05 maka data dinyatakan

homogen, sebaliknya jika nilai probabilitas > 0,05 maka data dinyatakan tidak

homogen (Gunawan, 2016).

c. Uji Linieritas

Hubungan linier ditandai dengan kesamaan perubahan variasi antara

variabel kriterium dan variabel prediktor. Artinya, jika variabel prediktor

mengalami peningkatan, maka variabel kriterium juga akan mengalami

peningkatan, sedangkan hubungan nonlinier ditandai dengan bentuk hubungan

antara variabel prediktor dan kriterium yang berbentuk kurva (curvelinier).

Artinya jika variabel prediktor mengalami peningkatan, maka variabel kriterium

juga akan mengalami peningkatan, tetapi pada titik tertentu, peningkatan variabel

prediktor tidak akan diikuti oleh peningkatan variabel kriterium, tetapi justru

diikuti oleh penurunan variabel kriterium (Winarsunu, 2012).

Linieritas merupakan asumsi untuk menunjukkan bahwa hubungan antara

variabel terikat dan variabel bebas berbentuk garis lurus (linier). Hubungan garis

lurus antara variabel bebas dan variabel terikat akan menyebabkan data dapat

digunakan untuk melakukan prediktor (Winarsunu, 2012). Uji linieritas

menggunakan scatter diagram dan garis best fit (Sudjana, 1998). Variabel bebas

dan variabel terikat berhubungan secara linear artinya apabila dibuat scatter

diagram dari nilai-nilai variabel bebas dan variabel terikat dapat ditarik garis lurus

pada pancaran titik-titik kedua nilai variabel tersebut (Salladien, 1997).

Mendapatkan scatter diagram dan garis best fit menggunakan bantuan

program IBM SPSS Statistics 20, dengan ketentuan jika antara variabel bebas dan

variabel terikat membentuk atau mendekati garis lurus, maka data tersebut bersifat

linier. Sebaliknya jika data antara variabel bebas dan variabel terikat tidak

membentuk atau mendekati garis lurus, maka data tersebut tidak bersifat linier.

Uji linieritas dilakukan dengan uji nilai Curve Estimation Test menggunakan

Page 38: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

33

program analisis statistik IBM SPSS Statistics 20. Apabila nilai probabilitas ≤ 0,05

maka data dinyatakan linier, sebaliknya jika nilai probabilitas > 0,05 maka data

dinyatakan tidak linier (Gunawan, 2016).

3. Pengujian Hipotesis

Analisis regresi ganda merupakan teknik analisis statistik parametrik yang

digunakan untuk menguji variasi variabel kriterium oleh beberapa variabel

prediktor. Penelitian ini memiliki variabel prediktor 1 (X1) kurikulum

tersembunyi (hidden curriculum), variabel prediktor 2 (X2) pembentukan karakter

(character building), dan variabel kriterium (Y) motivasi diri (self motivation).

Analisis regresi digunakan untuk menemukan koefisien beta dari hubungan

variabel bebas (prediktor) kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter

(X2) dengan variabel terikat (kriterium) motivasi diri (Y) melalui rumus:

Y = ꞵ0 + ꞵ1X1 + ꞵ2X2

Keterangan:

Y = Kriterium,

ꞵ0 = Bilangan konstanta (beta 0)

ꞵ1 = Bilangan konstanta X1 (beta X1)

X1 = Bilangan prediktor 1

ꞵ2 = Bilangan konstanta X2 (beta X2)

X2 = Bilangan prediktor 2 (Draper dan Smith, 2014)

Analisis regresi dilakukan dengan program komputer IBM SPSS Statistics

20. Langkah-langkah analisis regresi adalah:

a. Mencari persamaan regresi

b. Menghitung Koefisien determinasi (R2) dengan persamaan

2

22112 ).().(

y

yxyxR

c. Menghitung residu atau kesalahan ramalan (Res)

Res = (1 – R2) (∑y

2)

d. Menghitung taraf korelasi (r)

Page 39: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

34

2

2211 ).().(

y

yxyxr

atau 2R

e. Menghitung harga F regresi

)1(

)1(2

2

Rm

mNRF

Dengan:

N = Jumlah sampel

m = Jumlah prediktor = 2

f. Menghitung Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)

Sumbangan efektif dan sumbangan relatif merupakan ukuran seberapa

besar variabel prediktor dalam analisis regresi memiliki kontribusi terhadap

variabel kriterium (Winarsunu, 2012). Sumbangan relatif menunjukkan ukuran

besarnya sumbangan suatu prediktor terhadap jumlah kuadrat regresi, sedangkan

sumbangan efektif menunjukkan ukuran sumbangan suatu prediktor terhadap

keseluruhan efektivitas garis regresi yang digunakan sebagai dasar prediksi.

Sebelum menentukan besarnya sumbangan relatif dan efektif dibuat Tabel Kerja

Anareg. Menentukan sumbangan efektif dan sumbangan relatif menggunakan

rumus:

%100)( 12

regJK

yxSR

))(( 2

1212 RSRSE xx

Keterangan:

SR = Sumbangan relatif

JKreg = Jumlah kuadrat regresi (sum of square)

SE = Sumbangan efektif

Page 40: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data terdiri dari variabel: kurikulum tersembunyi (X1),

pembentukan karakter (X2), dan motivasi diri mahasiswa (Y). Tujuan dari

deskripsi data adalah untuk mengetahui tingkatan setiap variabel yang

dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu: sangat baik, baik, cukup baik, kurang

baik, dan tidak baik. Berikut ini diuraikan deskripsi ketiga variabel penelitian.

1. Variabel Kurikulum Tersembunyi (X1)

Variabel kurikulum tersembunyi (X1) dengan indikator: kepemimpinan,

kepercayaan diri, kreativitas, manajemen prioritas, manajemen waktu,

kemampuan negosiasi, sikap toleransi, manajemen konflik, pengambilan

keputusan, dan kemampuan komunikasi, diukur dengan 24 item (Lampiran 4).

Hasil analisis data terhadap variabel tersebut menunjukkan nilai: skor minimum =

59; skor maksimum = 95; mean = 74,28; median = 75; mode = 75; dan deviasi

standar = 7,749 (Lampiran 6). Berdasarkan hasil perhitungan dengan formula

stanfive (Tabel 3.5) diperoleh distribusi frekuensi seperti pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Kurikulum Tersembunyi (X1)

No Interval F % Kategori

1 > 85,90 11 6,96 Sangat baik

2 78,15 – 85,90 34 21,52 Baik

3 70,40 – 78,15 63 39,87 Cukup baik

4 62,65 – 70,40 39 24,68 Kurang baik

5 < 62,65 11 6,96 Tidak baik

Jumlah 158 100

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang

mendapatkan skor: > 85,90 sebanyak 11 orang (6,96%) dengan kategori sangat

baik; 78,15 s.d. 85,90 sebanyak 34 orang (21,52%) dengan kategori baik; 70,40

s.d. 78.15 sebanyak 63 orang (39,87%) dengan kategori cukup baik; 62,65 s.d.

70,40 sebanyak 39 orang (24,68%) dengan kategori kurang baik; dan < 62,65

sebanyak 11 orang (6,96%) dengan kategori tidak baik.

Page 41: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

36

2. Variabel Pembentukan Karakter (X2)

Variabel pembentukan karakter (X2) dengan indikator: kata-kata

pendukung; waktu berkualitas; penghargaan (hadiah); pelayanan; dan sentuhan

fisik, diukur dengan 20 item (Lampiran 4). Hasil analisis data terhadap variabel

tersebut menunjukkan nilai: skor minimum = 46; skor maksimum = 80; mean =

61,08; median = 60,50; mode = 60; dan deviasi standar = 6,57 (Lampiran 6).

Berdasarkan hasil perhitungan dengan formula stanfive (Tabel 3.5) diperoleh

distribusi frekuensi seperti pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Pembentukan Karakter (X2)

No Interval F % Kategori

1 > 70,93 11 6,96 Sangat baik 2 64,36 – 70,93 35 22,15 Baik

3 57,79 – 64,36 66 41,77 Cukup baik

4 51,22 – 57,79 36 22,78 Kurang baik

5 < 51,22 10 6,33 Tidak baik

Jumlah 158 100

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang

mendapatkan skor: > 70,93 sebanyak 11 orang (6,96%) dengan kategori sangat

baik; 64,36 s.d. 70,93 sebanyak 35 orang (22,15%) dengan kategori baik; 57,79

s.d. 64,36 sebanyak 66 orang (41,77%) dengan kategori cukup baik; 51,22 s.d.

57,79 sebanyak 36 orang (22,78%) dengan kategori kurang baik; dan < 51,22

sebanyak 10 orang (6,33%) dengan kategori tidak baik.

3. Variabel Motivasi Diri Mahasiswa (Y)

Variabel motivasi diri mahasiswa (Y) dengan indikator: tingkat kemauan;

tanggung jawab; pengambilan risiko; dan merealisasikan rencana yang telah

diprogramkan, diukur dengan 10 item (Lampiran 4). Hasil analisis data terhadap

variabel tersebut menunjukkan nilai: skor minimum = 21; skor maksimum = 67;

mean = 33,66; median = 34; mode = 34; dan deviasi standar = 4,784 (Lampiran

6). Berdasarkan hasil perhitungan dengan formula stanfive (Tabel 3.5) diperoleh

distribusi frekuensi seperti pada Tabel 4.3.

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang

mendapatkan skor: > 40,84 sebanyak 1 orang (0,63%) dengan kategori sangat

Page 42: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

37

baik; 36,06 s.d. 40,84 sebanyak 37 orang (23,42%) dengan kategori baik; 31,27

s.d. 36,06 sebanyak 71 orang (44,94%) dengan kategori cukup baik; 26,49 s.d.

31,27 sebanyak 41 orang (25,95%) dengan kategori kurang baik; dan < 26,49

sebanyak 8 orang (5,06%) dengan kategori tidak baik.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Diri Mahasiswa (Y)

No Interval F % Kategori

1 > 40,84 1 0,63 Sangat baik 2 36,06 – 40,84 37 23,42 Baik

3 31,27 – 36,06 71 44,94 Cukup baik

4 26,49 – 31,27 41 25,95 Kurang baik

5 < 26,49 8 5,06 Tidak baik

Jumlah 158 100

B. Uji Persyaratan Analisis Data

Sebelum data penelitian dianalisis dengan uji regresi ganda, data penelitian

harus memenuhi asumsi data, yaitu data harus normal, homogen, dan linier. Uji

normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai probabilitas (asymp. sig.)

variabel: kurikulum tersembunyi (X1) = 0,570; pembentukan karakter (X2) =

0,456; dan motivasi diri mahasiswa (Y) = 0,124 (Lampiran 7). Berdasarkan hasil

analisis diketahui bahwa ketiga variabel nilai probabilitas > 0,05 maka data

dinyatakan berdistribusi normal.

Uji homonitas dengan Homogeneity of Variance Test diperoleh nilai

probabilitas (asymp. sig.) variabel: kurikulum tersembunyi (X1) = 0,001;

pembentukan karakter (X2) = 0,017; dan motivasi diri mahasiswa (Y) = 0,002

(Lampiran 7). Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ketiga variabel nilai

probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan berasal dari data yang homogen.

Uji linieritas dengan Curve Estimation Test diperoleh nilai probabilitas

(asymp. sig.) relasi variabel: kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri

mahasiswa (Y) = 0,000; dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri

mahasiswa (Y) = 0,000 (Lampiran 7). Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa

kedua relasi variabel eksogen dan endogen memiliki nilai probabilitas < 0,05

maka dapat dinyatakan hubungan variabel penelitian bersifat linier.

Jika mengacu pada hasil uji persyaratan analisis data, maka data penelitian

telah memenuhi ketiga asumsi data, yakni normal, homogen, dan linier.

Page 43: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

38

Selanjutnya untuk menguji hipotesis penelitian guna mendapatkan inferensi

dilakukan dengan analisis regresi ganda.

C. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini mengajukan dua hipotesis yaitu: (1) ada pengaruh yang

signifikan kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y); (2)

ada pengaruh yang signifikan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri

mahasiswa (Y); dan (3) ada pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi

(X1) dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y).

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan program IBM SPSS Statistics 20.

Hipotesis pertama yang diajukan adalah ada pengaruh yang signifikan

kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y). Formula yang

digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah rumus uji t. Hasil analisis uji t

dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 20 memperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,000 (Lampiran 8). Berdasarkan hasil analisis uji t dengan menggunakan

taraf signifikansi 0,05 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0,000 < 0,05.

Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (Santoso, 2000; Stevens, 1996;

Gunawan, 2016). Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat

pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri

mahasiswa (Y) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri mahasiswa

(Y) Ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Hipotesis kedua yang diajukan adalah ada pengaruh yang signifikan

pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y). Formula yang

digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah rumus uji t. Hasil analisis uji t

dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 20 memperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,000 (Lampiran 8). Berdasarkan hasil analisis uji t dengan menggunakan

taraf signifikansi 0,05 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0,000 < 0,05.

Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (Santoso, 2000; Stevens, 1996;

Gunawan, 2016). Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat

Page 44: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

39

pengaruh yang signifikan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri

mahasiswa (Y) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y)

Ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Hipotesis ketiga yang diajukan adalah ada pengaruh yang signifikan

kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi

diri mahasiswa (Y). Formula yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut

adalah rumus uji F. Hasil analisis uji F dengan bantuan program IBM SPSS

Statistics 20 memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (Lampiran 8).

Berdasarkan hasil analisis uji F dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dapat

diketahui bahwa nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05.

Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (Santoso, 2000; Stevens, 1996;

Gunawan, 2016). Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat

pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter

(X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y) diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) dan

pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y) Ormawa

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

D. Uji Persamaan Regresi

Berdasarkan pengajuan hipotesis, uji persamaan regresi dalam penelitian

ini adalah pengaruh kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2)

terhadap motivasi diri mahasiswa (Y) Ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Malang. Uji persamaan regresi tersebut mengacu pada analisis

regresi ganda dua prediktor. Berdasarkan hasil besaran koefisien beta pada Tabel

Coefficients kolom Unstandardized Coefficients B (Lampiran 8), diperoleh

formula persamaan garis regresi ganda antara variabel kurikulum tersembunyi

(X1) dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y),

yakni:

Ŷ = 8,979 + 0,233X1 + 0,121X2

Page 45: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

40

Interpretasi model berdasarkan formula persamaan regresi tersebut adalah:

Nilai k = 8,979. Hal ini berarti jika variabel kurikulum tersembunyi (X1) dan

pembentukan karakter (X2), maka variabel motivasi diri mahasiswa (Y) =

8,979 satuan.

Nilai a1 = 0,233. Hal ini berarti jika nilai variabel kurikulum tersembunyi

(X1) meningkat satu satuan, sementara nilai variabel prediktor lainnya

bersifat tetap, maka tingkat variabel motivasi diri mahasiswa (Y) akan

meningkat sebesar 0,233 satuan.

Nilai a2 = 0,121. Hal ini berarti jika nilai variabel pembentukan karakter (X2)

meningkat satu satuan, sementara nilai variabel prediktor lainnya bersifat

tetap, maka tingkat variabel motivasi diri mahasiswa (Y) akan meningkat

sebesar 0,121 satuan.

E. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Kurikulum Tersembunyi (X1)

dan Pembentukan Karakter (X2) terhadap Motivasi Diri (Y)

Perhitungan sumbangan relatif dan efektif variabel prediktor terhadap

kriterium mengacu pada hasil analisis regresi ganda seperti pada Lampiran 8.

Adapun perhitungan sumbangan relatif dan efektif variabel kurikulum

tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri

mahasiswa (Y) seperti pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel X1 dan X2 terhadap Y

Variabel Beta ryxi Sumbangan Relatif

(B . ryxi)

Pengaruh

Simultan

X1 0,378 0,455 0,172 -

X2 0,166 0,343 0,057 -

X1 dan X2 - - - 0,229

Berpedoman pada Tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa sumbangan relatif

variabel prediktor terhadap variabel motivasi diri mahasiswa (Y) adalah: variabel

kurikulum tersembunyi (X1) sebesar 17,2% dan variabel pembentukan karakter

(X2) sebesar 5,7%. Sumbangan efektif variabel prediktor secara simultan

mempengaruhi variabel kriterium sebesar 22,9%; dan sisanya sebesar 77,1%

merupakan kontribusi variabel lain di luar penelitian ini. Adapun hasil tersebut

diperoleh dari perhitungan:

Page 46: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

41

Variabel Lain

77,1%

X1

17,2%

X2

5,7%

Ryx1 = 0,455

Ryx1X2 = 0,478

X1

X2

Y

Ryx2 = 0,343

Xn = 2

2 )( . 100%

= 22R-1 . 100%

= 2229,0-1 . 100%

= 0,771 . 100%

= 77,1%

Perhitungan sumbangan relatif dan efektif variabel prediktor (kurikulum

tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2) terhadap variabel kriterium

(motivasi diri mahasiswa (Y) seperti diilustrasikan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Prediktor (X) terhadap Kriterium (Y)

F. Model Empirik Variabel Penelitian

Berdasarkan hasil analasis regresi, baik dengan parsial (X1-Y, X2-Y) dan

simultan (X1-X2-Y) pada Lampiran 8, diketahui koefisien regresi masing-masing

relasi seperti diilustrasikan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Model Empirik Variabel Penelitian

Page 47: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

42

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi (X1) terhadap Motivasi Diri

Mahasiswa (Y)

Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian ini menyimpulkan pengaruh

yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri mahasiswa

(Y). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Dorpfeld

(2017) yang menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum tersebunyi (hidden

curriculum) memiliki pengaruh positif terhadap motivasi diri (self motivation)

peserta didik. Mahasiswa merupakan insan akademik muda yang merupakan

harapan bangsa dalam meneruskan roda pembangunan. Oleh sebab itu, sudah

sepatutnya kampus membekali para mahasiswanya berbagai potensi sesuai dengan

bidang ilmu masing-masing yang dipelajari oleh mahasiswa. Selain kompetensi

akademik intelektual yang terwadahi dalam kegiatan perkuliahan, mahasiswa

seyogyanya juga diberikan kemampuan dan kompetensi lain selain kemampuan

akademik. Organisasi kemahasiswaan (ormawa) merupakan wadah bagi para

mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi lain selain kompetensi akademik

yang ia dapatkan di kegiatan perkuliahan. Banyak unsur kurikulum tersembunyi

yang dapat dikembangkan dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan.

Kurikulum tersembunyi mengacu pada nilai-nilai, perilaku, prosedur, dan

norma-norma yang tidak terucapkan atau implisit yang ada dalam lingkungan

pendidikan (Alsubaie, 2015). Kurikulum tersembunyi sebagai sumber

pembelajaran alami yang tidak disengaja (Borges, dkk., 2017). Kurikulum

tersembunyi akan muncul manakala terjadi hubungan yang efektif antara semua

warga sekolah, meliputi interaksi guru, struktur kelas, dan siswa, serta

keseluruhan pola organisasi siswa sebagai sistem nilai sosial (Sanjaya, 2015).

Kurikulum tersembunyi yang tidak tertulis umumnya diakui sebagai proses

sosialisasi sekolah (Kentli, 2009); dan berfungsi untuk memperkuat keyakinan,

nilai, dan norma yang dominan di antara para pembelajar (Giroux dan Penna,

1979). Wujud dari kurikulum tersembunyi adalah sebuah kepercayaan, nilai, serta

norma yang nantinya mempengaruhi peserta didik dalam kehidupannya.

Page 48: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

43

Kurikulum tersembunyi menjadi faktor penting dalam proses pembentukan

karakter peserta didik. Kebiasaan dosen, perilaku yang ditampilkan dosen, iklim

kampus, dan bahkan dari mahasiswa itu sendiri merupakan bagian dari kurikulum

tersembunyi yang dapat mempengaruhi motivasi diri mahasiswa. Motivasi yang

bersumber dari diri sendiri akan menentukan individu dalam mencapai tujuan,

sedangkan motivasi dari luar hanya mempengaruhi individu dalam mencapai

tujuan. Motivasi diri adalah soal berapa banyak kendali yang diinginkan oleh

individu (Chandler, 2001). Motivasi diri dapat mendorong individu untuk

mencapai tujuan dengan strategi dan taktik yang jitu. Organisasi memerlukan

orang-orang yang memiliki motivasi diri yang tinggi dalam mencapai tujuan.

Adanya bekal nilai-nilai yang ada kegiatan organisasi kemahasiswaan (hidden

curriculum), maka mahasiswa diharapkan memiliki motivasi yang tinggi,

terutama motivasi yang berasal dari dalam diri mahasiswa (self motivation).

Pelaksanaan kurikulum tersembunyi dirancang untuk mengeksplorasi

pertanyaan tentang bagaimana kurikulum berdasarkan teori dapat memberikan

pengalaman bermakna, motivasi diri, dan seni begi siswa (Griner, 2012).

Penelitian Otewa (2016) mendeskripsikan unsur-unsur yang dikembangkan dalam

kurikulum tersembunyi yaitu: menghormati martabat manusia; kepemimpinan;

peduli tentang kesejahteraan orang lain; mengintegrasikan kepentingan individu

dan tanggung jawab sosial; menunjukkan integritas; merefleksikan pilihan-pilihan

moral; mencari penyelesaian konflik secara damai; dan memastikan prinsip-

prinsip moral dan menerima tanggung jawab untuk menerapkannya.

Aspek kurikulum tersebunyi dalam ormawa adalah: kepemimpinan,

kepercayaan diri, kreativitas, soft skill, manajemen prioritas, manajemen waktu,

kemampuan negosiasi, sikap toleransi, manajemen konflik, pengambilan

keputusan, dan kemampuan komunikasi. Unsur-unsur kurikulum tersembunyi

yang dimiliki di sekolah adalah nilai, keyakinan, sikap, dan norma dan nilai yang

merupakan bagian penting dari fungsi sekolah, upacara dan kualitas komunikasi

interpersonal (Çubukçu, 2012). Adanya bekal nilai-nilai yang ada kegiatan

ormawa (yakni kurikulum tersebunyi, hidden curriculum), maka mahasiswa

diharapkan mempunyai motivasi tinggi, terutama motivasi yang bersumber dari

dalam diri mahasiswa (self motivation).

Page 49: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

44

Motivasi yang dimiliki mahasiswa akan mempengaruhi tingkat upaya

individu dalam mencapai tujuan organisasi dan juga tujuannya sendiri. Ormawa

seyogyanya dapat menumbuhkan motivasi diri para anggotanya dengan penguatan

iklim dan budaya organisasi, sehingga para mahasiswa yang terlibat dalam

kegiatan ormawa akan terpacu untuk belajar dan bekerja lebih giat dan keras,

dengan harapan kinerjanya juga meningkat untuk mencapai visi, misi, serta tujuan

ormawa (Brahmasari dan Suprayetno, 2008; Gunawan, 2011). Motivasi yang

bersumber dari diri sendiri akan menentukan individu dalam mencapai tujuan,

sedangkan motivasi dari luar hanya mempengaruhi individu dalam mencapai

tujuan. Motivasi setiap individu dipengaruhi oleh usaha dan daya upaya individu

tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.

Ormawa merupakan wahana yang efektif guna membantu mahasiswa

dalam menemukakan kesadaran terhadap diri, yang selanjutnya dapat menjadi

motivasi untuk selalu berprestasi dan mensyukuri yang diraihnya, sebab ia ada di

lingkungan lingkungan dan teman yang selalu mendukungnya untuk mencapai

prestasi (Ilham dan Tirtayasa, 2017; Gunawan dan Benty, 2017). Motivasi diri

pada dasarnya adalah subyek mikro, meskipun teori tentang motivasi sendiri

mungkin mengandung variabel yang melampaui sebutan itu (Miner, 2005).

Motivasi diri menempatkan dorongan yang berasal dari dalam diri individu untuk

mencapai tujuan menjadi faktor utama dalam menumbuhkan motivasi seseorang

(Gunawan dan Benty, 2007; Gunawan, 2007).

B. Pengaruh Pembentukan Karakter (X2) terhadap Motivasi Diri

Mahasiswa (Y)

Berdasarkan hasil uji hipotesis, penelitian ini menyimpulkan pengaruh

yang signifikan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y).

Hasil penelitian ini selaras dengan pendapat Gunawan (2015) yang menyatakan

bahwa pendidikan memiliki tugas membentuk karakter (character building) pada

diri peserta didik, sehingga ia memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,

menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota

masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.

Pembentukan karakter menjadi hal yang penting untuk terus dilaksanakan secara

Page 50: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

45

kontinu dan berkesinambungan, agar suatu bangsa memiliki generasi penerus

yang berkarakter baik.

Pembentukan karakter bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin masa

depan sangat penting untuk ditanamkan. Karakter merupakan wujud dari perilaku

yang dilakukan secara konsisten dan tidak berdiri sendiri, artinya karakter

terintegrasi dengan sikap dan nilai yang diyakini oleh seseorang (Fahmy, dkk.,

2015; Gunawan, 2012). Pembentukan karakter harus dilakukan selaras dengan

pandangan hidup bangsa dan sikap hidup masyarakat yang merupakan hasil

refleksi dari keragaman masyarakat (Ferdiawan, dkk., 2013; Gunawan, 2015).

Seorang mahasiswa memiliki tanggung jawab moral mengembangkan nilai-nilai

moral bangsa yang terwujud dalam perilakunya dengan berpedoman pada etika

dan karakter bangsa.

Temuan penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Woodhouse dan Enukoha (1986) yang menyimpulkan bahwa penanaman moral

dan karakter kepada anak muda sangat efektif dilakukan dengan kurikulum

tersembunyi yang ada dalam organisasi sekolah. Kurikulum tersembunyi dapat

meningkatkan keefektifan keberhasilan program pembentukan karakter

mahasiswa (Sulisworo dan Aulia, 2017; Çubukçu, 2012). Mahasiswa harus

ditanamkan nilai-nilai moral dan karakter yang baik. Pembentukan karakter

mahasiswa harus terprogram dalam pengajaran, kurikulum formal, dan kurikulum

tersembunyi serta terintegrasi dengan budaya sekolah (Veugelers, 2010). Belajar

dengan memiliki nilai-nilai kehidupan dan berkarakter baik adalah bagian penting

dari proses belajar di perguruan tinggi.

Mendidik mahasiswa agar memiliki karakter yang kuat membutuhkan

dosen yang memiliki pemahaman terhadap nilai-nilai pendidikan, berperilaku

yang berbasis moral, dan memiliki pandangan filosofis serta pedagogis yang kuat

dengan berlandaskan pada tradisi, kearifan lokal, dan budaya bangsa.

Pembentukan karakter merupakan suatu upaya menumbuhkan perilaku baik

kepada mahasiswa (Gunawan, 2011). Upaya tersebut harus didukung oleh

berbagai pihak agar pembentukan karakter mahasiswa dapat tercapai secara

optimal. Menciptakan bangsa yang besar, bermartabat, dan disegani oleh dunia

dibutuhkan good society yang dimulai dari pembentukan karakter (Ainiyah,

Page 51: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

46

2013). Karakter merupakan faktor penentu iklim organisasi, cara kerja organisasi,

dan daya kompetitif organisasi.

Ada lima faktor yang harus diperhatikan lembaga pendidikan agar

kurikulum tersembunyi yang ada dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap

pembentukan karakter mahasiswa, yaitu: (1) interpreting teachers’ directions; (2)

knowing teacher / adult-pleasing behaviors; (3) fitting in with other students; (4)

working effectively in groups; (5) avoiding bullies (Myles, dkk., 2013). Jika dosen

dan pihak perguruan tinggi ingin mengoptimalkan kurikulum tersembunyi agar

dapat membentuk karakter mahasiswa yang baik, maka perlu memahami

bagaimana mahasiswa belajar, apa keinginan mahasiswa, dan bagaimana

mahasiswa berperilaku (Moyse dan Porter, 2015; Kusumaningrum, dkk., 2018;

Kusumaningrum, dkk., 2016). Karakter yang harus dibentuk dalam diri

mahasiswa dalam kurikulum tersembunyi adalah: punctuality; honesty; courtesy;

responsibility; dan respect to the others (Milson, 2010).

C. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi (X1) dan Pembentukan Karakter

(X2) terhadap Motivasi Diri Mahasiswa (Y)

Berdasarkan hasil uji hipotesis, penelitian ini menyimpulkan pengaruh

yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2)

terhadap motivasi diri mahasiswa (Y). Kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan

oleh mahasiswa bersama dosen merupakan implementasi dari kurikulum yang

dirancang oleh perguruan tinggi. Kegiatan perkuliahan bertujuan untuk

membekali mahasiswa agar ia dapat berkembang secara optimal sebagai insan

akademik muda yang mampu berpikir rasional. Selain kegiatan perkuliahan,

organisasi kemahasiswaan merupakan wadah mahasiswa agar ia lebih

berkembang lagi dalam bidang lain, selain dari pengalaman yang ia peroleh dari

kegiatan perkuliahan.

Organisasi kemahasiswaan dapat dijadikan wahana membekali mahasiswa

berbagai pengalaman. Oleh sebab itu, menjadi hal yang penting perguruan tinggi

mengembangkan program organisasi kemahasiswaan agar para mahasiswa

mendapatkan pengalaman lebih selain di kegiatan perkuliahan. Bidang yang dapat

dikembangkan di organisasi kemahasiswaan misalnya bidang keagamaan,

Page 52: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

47

penalaran, kesenian, atau olah raga. Dari bidang-bidang tersebut jika dikelola

dengan baik, maka akan lahir para mahasiswa berprestasi sesuai dengan bidang

yang ia tekuni. Nilai-nilai yang didapatkan oleh peserta didik dalam kegiatan

organisasi kemahasiswaan merupakan bagian dari hidden curriculum. Hidden

curriculum merupakan suatu pengalaman yang didapatkan oleh peserta didik di

luar kegiatan pembelajaran (yang lazim disebut formal curriculum).

Penelitian yang dilakukan oleh Otewa (2016) menyimpulkan bahwa

impelemntasi kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) memiliki pengaruh

yang positif terhadap pembentukan karakter (character building) dan sikap

peserta didik. Lebih lanjut penelitian Otewa (2016) mendeskripsikan nilai-nilai

karakter yang dikembangkan dalam kurikulum tersembunyi yaitu: respect human

dignity; leadership; cares about the welfare of others; integrates individual

interests and social responsibilities; demonstrates integrity; reflects on moral

choices; seeks peaceful resolution of conflict; dan ascertains moral principles and

accepts responsibility for applying them.

Penelitian Dorpfeld (2017) menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum

tersebunyi (hidden curriculum) memiliki pengaruh positif terhadap motivasi diri

(self motivation) peserta didik. The implementation of this hidden curriculum was

designed to explore the question of how a curriculum based on self-determination

theory would influence student self motivation and art making in the classroom

(Griner, 2012). Aspek hidden curriculum dalam organisasi kemahasiswaan

adalah: kepemimpinan, kepercayaan diri, kreativitas, soft skill, manajemen

prioritas, manajemen waktu, kemampuan negosiasi, sikap toleransi, manajemen

konflik, pengambilan keputusan, dan kemampuan komunikasi.

The elements of hidden curriculum possessed in schools are values,

beliefs, attitudes, and norms and values which are important parts of school

function, ceremonies and the quality of interpersonal communication (Çubukçu,

2012). Penelitian Sulisworo dan Aulia (2017) menyimpulkan bahwa berbagai

sikap yang harus ditanamkan dalam pembentukan karakter adalah: faith, loyalty,

consistency, honesty, discipline, independency, affection, dan care. Sementara itu

hasil penelitian Milson (2010) menyimpulkan bahwa sikap yang dikembangkan

dalam proses pembentukan karakter adalah: punctuality; honesty; courtesy;

Page 53: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

48

responsibility; dan respect for self. Berbagai nilai-nilai hidden curriculum yang

didapatkan oleh mahasiswa dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan menjadi

faktor penguat pembentukan karakter mahasiswa.

Pembentukan karakter (character building) merupakan upaya membangun

pendidikan berdasarkan nilai-nilai moral yang baik, sehingga mahasiswa sebagai

generasi penerus bangsa memiliki karakter positif. Mahasiswa yang berkarakter

adalah mahasiswa yang memiliki perilaku dan menerapkan nilai-nilai moral yang

baik dalam kehidupannya. Mahasiswa yang berkarakter selalu mengucapkan hal-

hal yang baik, bertutur kata yang baik, dan berkomunikasi dengan baik. Selain itu

juga mampu mengelola kegiatan dan waktu dalam beraktivitas. Mampu

mengapresiasi suatu capaian yang telah diraih, baik oleh diri sendiri, teman,

maupun organisasi. Menjadi penggerak dalam membangun masyarakat,

ditunjukkan dengan kesediaannya dalam melayani kepentingan masyarakat.

Mahasiswa yang berkarakter mampu berbaur dengan berbagai elemen

masyarakat. Sehingga secara fisik mahasiswa yang baik akan ikut hadir dalam

permasalahan dan memiliki kesediaan untuk menyelesaikan. Agans, dkk., (2018)

berdasarkan hasil penelitiannya menyimpulkan bawah pembentukan karakter

(character building) merupakan faktor yang dapat menguatkan motivasi diri (self

motivation) peserta didik. Lebih lanjut Agans, dkk., (2018) mendeskripsikan

indikator pembentukan karakter mencakup: diligence, mastery focus, generosity,

moral disengagement, dan honesty; sedangkan indikator orientasi motivasi diri

adalah: task orientation, intra-team competition, dan intra-team conflict.

Membangun karakter saat ini merupakan isu yang krusial dan menjadi

konsekuensi yang logis dalam membangun masyarakat yang penuh dengan

berbagai kompleksitas yang ada (Siegel, dkk., 2017).

Adanya bekal nilai-nilai yang ada kegiatan organisasi kemahasiswaan

(hidden curriculum) dan proses pembentukan karakter (character building), maka

mahasiswa diharapkan memiliki motivasi yang tinggi, terutama motivasi yang

berasal dari dalam diri mahasiswa (self motivation). Keberadaan organisasi

kemahasiswaan dalam pembentukan karakter mahasiswa menjadi kebutuhan yang

krusial dalam penyelenggaraan perguruan tinggi. Pembentukan karakter mahasisa

tidak cukup hanya dilaksanakan dalam kegiatan perkuliahan yang sarat dengan

Page 54: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

49

teori, sehingga memerlukan program lain yang mampu dapat mendukung

pelaksanaan perkuliahan. Mahasiswa yang berkarakter menjadi individu yang

penuh motivasi dalam melaksanakan semua kewajiban dan tugasnya.

Page 55: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

50

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini menyimpulkan:

1. Tingkat implementasi kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) kegiatan

ormawa FIP UM termasuk dalam kategori cukup baik, dengan mean 74,28;

2. Tingkat implementasi pembentukan karakter (character building) mahasiswa

dalam kegiatan ormawa FIP UM termasuk dalam kategori cukup baik, dengan

mean 61,08;

3. Tingkat motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM termasuk

dalam kategori cukup baik, dengan mean 33,66;

4. Ada pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)

terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM, dengan

koefisien regresi 0,455;

5. Ada pengaruh yang signifikan pembentukan karakter (character building)

terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM, dengan

koefisien regresi 0,343;

6. Ada pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)

dan pembentukan karakter (character building) terhadap motivasi diri (self

motivation) mahasiswa ormawa FIP UM, dengan koefisien regresi 0,478.

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian, saran yang diajukan penelitian ini

adalah:

1. Bagi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, merancang kebijakan kegiatan

ormawa yang dapat dikonversi menjadi penghargaan akademik, memberikan

piagam penghargaan kepada para mahasiswa yang aktif dalam kegiatan

ormawa dalam bentuk sistem kredit semester, dan merancang model

pembinaan mahasiswa yang terintegrasi dengan bidang penalaran;

2. Bagi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, merancang kebijakan tentang

model pembinaan ormawa di tingkat fakultas, memadukan program kerja

Page 56: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

51

ormawa tingkat fakultas dengan bidang program kreativitas mahasiswa, dan

melakukan identifikasi kepada mahasiswa baru tentang bakat minatnya untuk

diarahkan pada ormawa yang sesuai dengan bakat minatnya mahasiswa;

3. Bagi Pendamping Ormawa, melakukan pembinaan kesekretariatan dan

manajemen ormawa sebagai upaya meningkatkan kemampuan manajerial dan

organisasi mahasiswa;

4. Bagi peneliti lain, melakukan penelitian dengan menambahkan variabel lain

selain variabel penelitian ini yang melekat dengan diri mahasiswa, seperti

gaya kepemimpinan mahasiswa, kemampuan manajerial mahasiswa, efikasi

diri mahasiswa, prestasi mahasiswa, dan kesiapan kerja mahasiswa ormawa,

dengan desain penelitian analisis jalur.

Page 57: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

52

DAFTAR RUJUKAN

Agans, J. P., Su, S., dan Ettekal, A. V. 2018. Peer Motivational Climate and

Character Development: Testing a Practitioner-Developed Youth Sport

Model. Journal of Adolescence, 62, 108-115.

Ainiyah, N. 2013. Pembentukan Karakter melalui Pendidikan Agama Islam.

Jurnal Al-Ulum, 13(1), 25-38.

Alsubaie, M. A. 2015. Hidden Curriculum as One of Current Issue of Curriculum.

Journal of Education and Practice, 6(33), 125-128.

Arfiyanto, D., dan Susandini, A. 2014. Pola Pikir dan Kepemimpinan Mahasiswa

pada Ketua BEM Fakultas di Universitas Wiraraja Sumenep. Jurnal

Performance Bisnis & Akuntansi, 4(2), 54-74.

Arikunto, S. 2015. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Bahari. 2010. Toleransi Beragama Mahasiswa (Studi tentang Pengaruh

Kepribadian, Keterlibatan Organisasi, Hasil Belajar Pendidikan Agama,

dan Lingkungan Pendidikan terhadap Toleransi Mahasiswa Berbeda

Agama pada 7 Perguruan Tinggi Umum Negeri). Laporan penelitian tidak

diterbitkan. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan

Keagamaan, Kementerian Agama; Maloho Jaya Abadi Press.

Balboni, M., Bandini, J., Mitchell, C., Epstein-Peterson, Z. D., Amobi, A., Cahill,

J., Enzinger, A. C., Peteet, J., dan Balboni, T. 2015. Religion, Spirituality,

and the Hidden Curriculum: Medical Student and Faculty Reflections.

Journal of Pain and Symptom Management, 1-27.

Bali, M. M. 2013. Peran Dosen dalam Mengembangkan Karakter Mahasiswa.

Humaniora, 4(2), 800-810.

Basuki, H. 2015. Proses Pengambilan Keputusan di Organisasi Kemasyarakatan.

Jurnal Translitera, 3, 50-59.

Bell, S. K., Wideroff, M., dan Gaufberg, L. 2010. Student Voices in Readers’

Theater: Exploring Communication in the Hidden Curriculum. Patient

Education and Counseling, 80, 354-357.

Borges, J. C., Ferreira, T. C., deOliveira, M. S. B., Macini, N., dan Caldana, A. C.

F. 2017. Hidden Curriculum in Student Organizations: Learning, Practice,

Socialization and Responsible Management in a Business School. The

International Journal of Management Education, 33(4), 1-9.

Brahmasari, I. A., dan Suprayetno, A. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,

Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja

Page 58: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

53

Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada

PT Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, 10(2), 124-135.

Chandler, S. 2001. 100 Ways to Motivate Yourself: Change Your Life Forever.

New Jersey: The Career Press.

Cho, H. T., dan Yang, J. S. 2018. How Perceptions of Organizational Politics

Influence Self-Determined Motivation: The Mediating Role of Work

Mood. Asia Pacific Management Review, 23, 60-69.

Çubukçu, Z. 2012. The Effect of Hidden Curriculum on Character Education

Process of Primary School Students. Educational Sciences: Theory &

Practice, 12(2), 1526-1534.

Dorpfeld, H. 2017. The Hidden Curriculum of Cornell, (Online),

(https://education.cals.cornell.edu/sites/education.cals.cornell.edu/files/sha

red/documents/Dorpfeld%2C%20Hannah.pdf), diakses 23 Desember

2017.

Draper, N. R., dan Smith, H. 2014. Applied Regression Analysis. New York:

Wiley.

Eccles, J. S., dan Wigfield, A. 2002. Motivational Beliefs, Values, and Goals.

Annual Review of Psychology, 53(1), 109-132.

Fahmayanti, N. 2016. Motivasi dan Manajemen Waktu pada Mahasiswa

Wirausaha di Universitas Mulawarman (Studi Deskriptif Mahasiswa

Wirausaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik). Psikoborneo, 4(4), 673-

687.

Fahmy, R., Bachtiar, N., Rahim, R., dan Malik, M. 2015. Measuring Student

Perceptions to Personal Characters Building in Education: An Indonesian

Case in Implementing New Curriculum in High School. Procedia - Social

and Behavioral Sciences, 211, 851-858.

Febriana, B., Amriyatun, Winanti, L., dan Amelia, S. 2013. Hubungan Antara

Keaktifan Organisasi dengan Prestasi Belajar (Indeks Prestasi)

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Prosiding

Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah Tahun 2013.

Ferdiawan, E., dan Putra, W. A. 2013. ESQ Education for Children Character

Building based on Phylosophy of Javaness in Indonesia. Procedia - Social

and Behavioral Sciences, 106, 1096-1102.

Furchan, A. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional.

Page 59: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

54

Giroux, H. A., dan Penna, A. N. 1979. Social Education in the Classroom: The

Dynamics of the Hidden Curriculum. Theory and Research in Social

Education, 7(1), 21-42.

Gollwitzer, P. 2012. Mindset Theory of Action Phases. Dalam vanLange, P. A.

(Eds.), Theories of Social Psychology (hlm. 526–545). Los Angeles: Sage.

Griner, D. 2012. Student Autonomy: A Case Study of Intrinsic Motivation in the

Art Classroom. Disertasi tidak diterbitkan. Provo, Utah: Brigham Young

University.

Gunawan, I. 2007. Hubungan Keterlibatan Guru dalam Musyawarah Guru Mata

Pelajaran dan Kemampuan Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar

Siswa di SMA Negeri se-Kota Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Gunawan, I. 2011. Organizational Citizenship Behavior. Education Policy

Analysis Archives, 23, 23-39.

Gunawan, I. 2012. Mengembangkan Karakter Bangsa Berdasarkan Kearifan

Lokal. Prosiding Seminar Nasional Meretas Sekolah Humanis untuk

Mendesain Siswa Sekolah Dasar yang Cerdas dan Berkarakter, PGSD

FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, hlm. 67-79.

Gunawan, I. 2013. Statistika untuk Kependidikan Sekolah Dasar. Yogyakarta:

Penerbit Ombak Yogyakarta.

Gunawan, I. 2014. Pengaruh Supervisi Pengajaran dan Kemampuan Guru

Mengelola Kelas terhadap Motivasi Belajar Siswa. Ilmu Pendidikan Jurnal

Kajian Teori dan Praktik Kependidikan, 41(1), 44-52.

Gunawan, I. 2015. Values and Ethics in Educational Leadership: An Idea of

Character Building of Students. Conference Proceedings Character

Education in Indonesia Concepts and Applications in Primary Schools,

IKIP PGRI MADIUN, Madiun, 9 Juni, hlm. 1-13.

Gunawan, I. 2016. Pengantar Statistika Inferensial. Jakarta: Rajawali Pers.

Gunawan, I. 2017. Instructional Management in Indonesia: A Case Study. Journal

of Arts, Science & Commerce, 8(1), 99-107.

Gunawan, I. 2017. Prestasi Belajar Mahasiswa Fungsionaris UKM KSR PMI Unit

Universitas Negeri Malang. Ilmu Pendidikan Jurnal Kajian Teori dan

Praktik Kependidikan, 2(2), 171-177.

Gunawan, I., dan Benty, D. D. N. 2007. Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan

Kemampuan Mengelola Kelas untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa. Manajemen Pendidikan, 20, 21-31.

Page 60: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

55

Gunawan, I., dan Benty, D. D. N. 2017. Manajemen Pendidikan: Suatu Pengantar

Praktik. Bandung: Alfabeta.

Gunawan, I., Suraya, S. N., dan Tryanasari, D. 2014. Hubungan Kemampuan

Berpikir Kreatif dan Kritis dengan Prestasi Belajar Mahasiswa pada

Matakuliah Konsep Sains II Prodi PGSD IKIP PGRI MADIUN. Premiere

Educandum, 4(1), 10-40.

Habib, M. A. F. 2017. Mahasiswa Kreatif Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya

(Studi Deskriptif tentang Kehidupan Mahasiswa Kreatif), (Online),

(http://web.unair.ac.id/admin/file/f_19997_Jurnal.pdf), diakses 2

Desember 2017.

Hafferty, F. W. 1998. Beyond Curriculum Reform: Confronting Medicine’s

Hidden Curriculum. Academic Medicine, 73(4), 403-407.

Haryati, S. 2015. Upaya Meningkatkan Soft Skill Mahasiswa di Perguruan Tinggi.

Makalah disajikan dalam Seminar Ilmiah Semesteran Korpri Subunit

Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, Magelang, 16 April.

Hatlevik, O. E., Throndsen, I., Loi, M., dan Gudmundsdottir, G. B. 2018.

Students’ ICT Self-Efficacy and Computer and Information Literacy:

Determinants and Relationships. Computers & Education, 118, 107-119.

Ilham dan Tirtayasa. 2017. Motivasi Berprestasi melalui Organisasi Mahasiswa,

(Online), (http://untirta.ac.id/downlot.php?file=ArtikelMotivasiBerprestasi

MelaluiOrganisasiMahasiswa.pdf.), diakses 2 November 2017.

Iqbal, M. 2014. Hubungan Keaktifan Berorganisasi dengan Kepercayaan Diri

pada Mahasiswa UIN Suska Riau. Tesis tidak diterbitkan. Riau:

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Inayah, S. S. 2014. Konflik dan Negosiasi dalam Perspektif Komunikasi. Jurnal

Komunikasi dan Sosial Keagamaan, 16(2), 186-209.

Kentli, F. D. 2009. Comparison of Hidden curriculum Theories. European

Journal of Educational Studies, 1(2), 83-88.

Khairudin, M., dan Susiwi. 2013. Pendidikan Karakter melalui Pengembangan

Budaya Sekolah di Sekolah Islam Terpadu Salman Al Farisi Yogyakarta.

Jurnal Pendidikan Karakter, 3(1), 77-86.

Koo, K. 2013. Student Narratives and the Hidden Curriculum in the Surgery

Clerkship. Journal of Surgical Education, 1-2.

Kusumaningrum, D. E., Sumarsono, R. B., dan Gunawan, I. 2016. Principal

Empowerment Through Soft System Methodology Approach. Proceeding

Page 61: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

56

International Conferences on Education and Training, 2nd ICET Theme:

Improving the Quality of Education and Training Through Strengthening

Networking, Faculty of Education State University of Malang, hlm. 205-

211.

Kusumaningrum, D. E., Sumarsono, R. B., dan Gunawan, I. 2018. Teachers

Empowerment of Pesantren-Based Junior High School East Java Province

Indonesia. Journal of Social Sciences and Humanity Studies, 4(3), 29-33.

Lee, J. F. K. 2014. A Hidden Curriculum in Japanese EFL Textbooks: Gender

Representation. Linguistics and Education, 27, 39-53.

Lewis, R. 2001. Classroom Discipline and Student Responsibility: The Students’

View. Teaching and Teacher Education, 17, 307-319.

Mardianto, A., Koentjoro, dan Purnamaningsih, E. H. 2000. Penggunaan

Manajemen Konflik Ditinjau dari Status Keikutsertaan dalam Mengikuti

Kegiatan Pecinta Alam di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Jurnal

Psikologi, 2, 111-119.

Maria, E. 2010. Hubungan Penghargaan Intrinsik terhadap Motivasi Kerja. Jurnal

Bisnis dan Ekonomi, 17(1), 1-9.

Maunah, B. 2015. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembentukan

Kepribadian Holistik Siswa. Jurnal Pendidikan Karakter, 5(1), 90-101.

McKenna, L., dan Williams, B. 2017. The Hidden Curriculum in Near-Peer

Learning: An Exploratory Qualitative Study. Nurse Education Today, 50,

77-81.

Milson, A. J. 2010. Creating a Curriculum for Character Development: A Case

Study. The Clearing House: A Journal of Educational Strategies, 74(2),

89-93.

Miner, J. B. 2005. Organizational Behavior: Essential Theories of Motivation and

Leadership. New York: M.E. Sharpe, Inc.

Moyse, R., dan Porter, J. 2015. The Experience of the Hidden Curriculum for

Autistic Girls at Mainstream Primary Schools. European Journal of

Special Needs Education, 30(2), 187-201.

Myles, B. S., Trautman, M. L., dan Schelvan, R. L. 203. The Hidden Curriculum

for Understanding Unstated Rules in Social Situations for Adolescents and

Young Adults. New York: AAPC Publishing.

Na’imah. 2015. Excellent Character Education of Students Lecturing a Concept

and its Implementary. Proceedings of the 1st International Conference on

Page 62: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

57

Character Education, STAI Sultan Abdurrahman, Batam, 22-23 Agustus,

hlm. 179-185.

Noverino, R. 2017. Pendidikan Karakter di Sekolah melalui Pembiasaan

(Peralihan dari Knowing menjadi Being), (Online),

(http://romel.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/39901/Pembiasaan+se

bagai+Cermin+Pendidikan+Karakter+Bangsa.docx.), diakses 2 November

2017.

Otewa, J. 2016. Using Hidden Curriculum Principles in Teaching Character

Education in Kenya. Baraton Interdisciplinary Research Journal, 6, 120-

126.

Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Kebijakan Nasional Pembangunan

Karakter Bangsa Tahun 2010-2025. Jakarta: Pemerintah Republik

Indonesia.

Pelz, D. C. 1962. Self-Determination and Self-Motivation in Relation to

Performance: A Study of Interaction Effects. Michigan: Survey Research

Center, The University of Michigan.

Prasetya. 2012. Membentuk Karakter Pemimpin Masa Depan, (Online),

(https://prasetya.ub.ac.id/berita/Membentuk-Karakter-Pemimpin-Masa-

Depan-11038-id.pdf), diakses 1 Maret 2017.

Pratiwi, N. K. 2015. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, dan

Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa

Smk Kesehatan di Kota Tangerang. Jurnal Pujangga, 1(2), 75-105.

Pratiwi, S. S. 2017. Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi dan

Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, 6(1), 54-

64.

Rahmawati, D. 2017. Gaya Manajemen Konflik Mahasiswa Aktivis Organisasi

HIMA PPB FIP UNY. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling,

3(8), 416-428.

Randa, I. R. A. 2017. Sikap Toleransi Mahasiswa Lintas Etnis dan Agama di

Asrama Bujang Malaka Kabupaten Kubu Raya. Laporan penelitian tidak

diterbitkan. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rogers, D. A., Boehler, M. L., Roberts, N. K., dan Johnson, V. 2012. Using the

Hidden Curriculum to Teach Professionalism During the Surgery

Clerkship. Journal of Surgical Education, 423-427.

Page 63: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

58

Rokhman, F., Syaifudin, A., dan Yuliati. 2013. Character Education For Golden

Generation 2045 (National Character Building for Indonesian Golden

Years). Procedia - Social and Behavioral Sciences, 141, 1161-1165.

Rolina, N. 2014. Developing Responsibility Character for University Student in

ECE through Project Method. Procedia - Social and Behavioral Sciences,

123, 170-174.

Salladien. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang: IKIP Malang.

Sanjaya, W. 2015. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Kencana.

Santoso, S. 2016. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Gramedia.

Sarros, J. C., dan Cooper, B. K. 2006. Building Character: A Leadership

Essential. Journal of Business and Psychology, 2(1), 1-22.

Setyadin, B. 2005. Desain dan Metode Penelitian Kuantitatif. Modul IV disajikan

dalam Penataran Tenaga Fungsional Akademik Politeknik Kotabaru,

Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, Kotabaru Kalimantan

Selatan, 15 – 22 Februari 2005.

Setyadin, B. ([email protected]). 30 Mei 2007. Analisis Jalur. e-mail kepada

Imam Gunawan ([email protected]).

Setyonegoro, A. 2013. Hakikat, Alasan, dan Tujuan Berbicara (Dasar Pembangun

Kemampuan Berbicara Mahasiswa). Pena, 3(1), 67-80.

Siegel, J. Z., Crockett, M. J., dan Dolan, R. J. 2017. Inferences about Moral

Character Moderate the Impact of Consequences on Blame and Praise.

Cognition, 167, 201-211.

Silvia, P. J. 2014. Self-Awareness, Self-Motives, and Self-Motivation, (Online),

(https://www.researchgate.net/publication/238722683), diakses 23

Desember 2017.

Simatupang, O., Lubis, L. A., dan Wijaya, H. 2015. Gaya Berkomunikasi dan

Adaptasi Budaya Mahasiswa Batak di Yogyakarta. Jurnal Komunikasi

Aspikom, 2(5), 314-329.

Siska, Sudardjo, dan Purnamaningsih, E. H. 2003. Kepercayaan Diri dan

Kecemasan Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi,

2, 67-71.

Smit, K., deBrabander, C. J., Boekaerts, M., dan Martens, R. L. 2017. The Self-

Regulation of Motivation: Motivational Strategies as Mediator between

Motivational Beliefs and Engagement for Learning. International Journal

of Educational Research, 82, 124-134.

Page 64: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

59

Stevens, J. 1996. Applied Multivariate Statistics for the Social Sciences. Mahwah:

Lawrence Erlbaum Associates.

Sulisworo, D., dan Aulia. 2017. Modeling the Nationalism Character Building

through Hidden Curriculum Attachment for High School Student at

Frontier Area of Indonesia. Proceedings 4th International Conference the

Community Development in ASEAN.

Takahiro, I., Kohei, K., dan Fumio, O. 2014. The Hidden Curriculum and Social

Preferences. Tokyo: The Research Institute of Economy, Trade and

Industry (RIETI).

Taylor, I. A. 1959. The Nature of the Creative Process. Dalam Smith, P., (Eds.)

Creativity (hlm. 51-82). New York: Hasting House.

The Glossary of Education Reform. 2017. Hidden Curriculum, (Online),

(http://edglossary.org/hidden-curriculum/), diakses 30 Desember 2017.

Theotokas, I., Lagoudis, I. N., dan Kotsiopoulos, N. 2014. Leadership Profiling of

Ocean Going Ship Masters. The Asian Journal of Shipping and Logistics,

30(3), 321-343.

Tiyas, A. J. 2017. Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kemampuan

Bernegosiasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri, (Online),

(http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/9625/54/article.pdf.), diakses 4

Desember 2017.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025. 2009. Bandung: Citra Umbara.

UPH Media Relations. 2014. Membangun Karakter Lewat Melayani Sesama,

(Online), (https://www.uph.edu/id/component/wmnews/new/1653-

developing-characters-by-serving-others-2.html), diakses 2 Februari 2018.

Veugelers, W. 2010. Moral Values in Teacher Education. International

Encyclopedia of Education, 3, 650-655.

Webber, D. A. 2017. Risk-Sharing and Student Loan Policy: Consequences for

Students and Institutions. Economics of Education Review, 57, 1-9.

Winarsunu, T. 2012. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.

Malang: UMM Press.

Wiyono, B. B. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif. Malang: Program SP4

Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Malang.

Page 65: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

60

Wiyono, B. B., dan Sunarni. 2009. Evaluasi Program Pendidikan dan

Pembelajaran. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Malang.

Wolters, C. A. 2003. Understanding Procrastination from a Self-Regulated

Learning Perspective. Journal of Educatinal Psychology, 95(1), 179-187.

Woodhouse, H., dan Enukoha, I. 1986. The Hidden Curriculum and Beyond: A

Nigerian Case Study. International Journal of Educational Development,

6(2), 103-116.

Page 66: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

ANGKET UJI COBA

KURIKULUM TERSEMBUNYI, PEMBENTUKAN KARAKTER,

DAN MOTIVASI DIRI MAHASISWA ORMAWA

TIM PENELITI Ketua : Imam Gunawan Anggota : Desi Eri Kusumaningrum

Teguh Triwiyanto Wildan Zulkarnain Ahmad Nurabadi

KATA PENGANTAR

Angket ini bertujuan untuk mengukur aspek kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), pembentukan karakter (character building), dan motivasi diri mahasiswa (self motivation) ormawa. Mengisi angket ini dapat membantu upaya pengembangan kegiatan mahasiswa. Mohon mengisi sesuai dengan keadaan Saudara. Terima kasih atas kesediaan Saudara. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah kalimat yang ada dalam kolom pernyataan. 2. Berilah tanda silang (X) pada kolom pilihan jawaban sesuai dengan keadaan Saudara. 3. Adapun alternatif jawaban di sebelah kanan mempunyai makna:

SL : Selalu JR : Jarang SR : Sering TP : Tidak pernah

ANGKET PENELITIAN

No Pernyataan Pilihan Jawaban

A KURIKULUM TERSEMBUNYI (HIDDEN CURRICULUM)

1 Saya mampu mempengaruhi teman lain dalam organisasi agar ia mau melaksanakan tugas sesuai dengan tugas yang diemban

SL SR JR TP

2 Jika organiasi meminta saya untuk menjadi ketua sebuah tim di organisasi, maja saya bersedia mengemban amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab dan komitmen tinggi

SL SR JR TP

3 Saya mampu melaksanakan tugas di dalam tim organisasi SL SR JR TP

4 Tugas yang saya emban dalam menjalankan roda organisasi, saya laksanakan dengan penuh rasa percaya diri mencapai keberhasilan

SL SR JR TP

5 Saya memiliki kemampuan menyampaikan gagasan-gagasan dengan penuh percaya diri kepada anggota lain

SL SR JR TP

6 Saya mampu mengembangkan model penyelesaian masalah organisasi SL SR JR TP

7 Ketika organisasi mengalami masalah, saya mampu memberikan ide yang berbeda dari ide anggota lain dalam menyelesaikan masalah organisasi

SL SR JR TP

8 Saya memiliki kemampuan untuk menjelaskan lebih rinci dari ide yang saya kemukakan kepada anggota lain

SL SR JR TP

9 Saya memiliki jadwal kegiatan dalam organisasi dan kuliah agar terdapat keseimbangan diantara keduanya

SL SR JR TP

10 Saya memiliki tolak ukur atau indikator tersendiri dalam mengukur derajat kepentingan suatu kegiatan

SL SR JR TP

11 Saya memiliki tolak ukur atau indikator tersendiri dalam mengukur derajat mendesaknya suatu kegiatan untuk segera dikerjakan atau diwujudkan

SL SR JR TP

12 Jadwal kegiatan yang saya susun membantu saya dalam melaksanakan aktivitas kuliah dan organisasi

SL SR JR TP

13 Saya mampu menyeimbangkan antara kapan waktu kuliah dan kapan waktu untuk organisasi

SL SR JR TP

14 Saya memiliki kemampuan menjelaskan gagasan saya dalam menyelesaikan masalah organisasi untuk mencapai titik kesepakatan bersama dengan anggota lain

SL SR JR TP

15 Jika ada perbedaan pandangan dengan anggota organisasi, saya mampu untuk membuat kesepahaman agar roda organisasi terus berjalan mencapai tujuan

SL SR JR TP

16 Saya akan tetap melaksanakan kesepakatan-kesepakatan dalam organisasi dengan SL SR JR TP

Lampiran 1

Page 67: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No Pernyataan Pilihan Jawaban

penuh tanggung jawab dan berkomitmen meskipun gagasan saya kurang disetujui oleh organisasi

17 Saya memiliki sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain SL SR JR TP

18 Hidup rukun dan damai dengan teman yang beda agama merupakan hal prinsip dalam kehidupan

SL SR JR TP

19 Perbedaan identitas antaranggota organisasi dapat meningkatkan iklim organisasi menuju budaya organisasi yang baik

SL SR JR TP

20 Setiap permasalahan yang muncul dalam organisasi selalu diselesaikan dengan musyawarah dengan para anggota secara proporsional

SL SR JR TP

21 Win-win solutions menjadi prinsip utama organisasi dalam menyelesaikan masalah SL SR JR TP

22 Kolaborasi dan kompromi merupakan hal penting dalam menyelesaikan masalah SL SR JR TP

23 Setiap pengambilan keputusan organisasi diawali dengan dengar pendapat dari para anggota

SL SR JR TP

24 Program kerja organisasi dirancang dengan prinsip pencapaian tujuan dan dilakukan dengan musyawarah mufakat

SL SR JR TP

25 Pengambilan keputusan organisasi dilaksanakan secara kolektif-kolegial SL SR JR TP

26 Pengambilan keputusan berlandaskan pada rasionalitas keputusan yang didukung dengan data yang tepat dan akurat

SL SR JR TP

27 Saya mampu menyampaikan pesan organisasi kepada pihak yang membutuhkan informasi

SL SR JR TP

28 Saya disetiap rapat organisasi ikut menyumbangkan gagasan dalam mengembangkan organisasi

SL SR JR TP

29 Bahasa yang lugas dan mengarah pada topik bahasan menjadi acuan saya dalam menyampaikan ide serta gagasan kepada organisasi

SL SR JR TP

30 Tulisan menjadi sarana efektif dalam menyampaikan gagasan kepada organisasi SL SR JR TP

B PEMBENTUKAN KARAKTER (CHARACTER BUILDING)

1 Saya mudah memuji orang lain SL SR JR TP

2 Saya mudah memberikan kata-kata semangat yang memupuk semangat dan membesarkan hati

SL SR JR TP

3 Saya memiliki gaya bicara yang ramah dan intonasi suara yang bersahabat SL SR JR TP

4 Saya dalam berbicara menggunakan kata-kata yang merendah berupa permohonan, bukan tuntutan

SL SR JR TP

5 Kata-kata yang ditujukan kepada lawan bicara cenderung merupakan kata-kata dorongan, bukan sanggahan maupun kritikan

SL SR JR TP

6 Saya mampu memberi perhatian sepenuhnya pada lawan bicara dengan tatapan mata, mendengarkan tanpa sering menyela dan tampak terburu-buru

SL SR JR TP

7 Saya senang menghabiskan waktu bersama orang lain dan melakukan aktivitas bersama

SL SR JR TP

8 Saya menikmati dialog simpatik dengan berbagi pengalaman, pikiran dan perasaan dalam konteks yang ramah dan kontinu

SL SR JR TP

9 Saya memiliki kemampuan mendengarkan lawan bicara dengan penuh empati dan tidak sambil melakukan kegiatan lain

SL SR JR TP

10 Saya menikmat aktivitas dan pengalaman bersama orang lain dalam nuansa penuh kepedulian dan saling memahami

SL SR JR TP

11 Saya memiliki prinsip yang kuat bahwa kasih harus dibuktikan dengan pemberian, bingkisan, dan lain sebagainya

SL SR JR TP

12 Saya senang menerima suatu pemberian tanpa memandang nilai, bentuk maupun jenis pemberian tersebut

SL SR JR TP

13 Saya cenderung lebih senang memberi daripada menabung SL SR JR TP

14 Saya mengangap bahwa kehadiran fisik disaat orang lain sedang kritis adalah hadiah paling berharga yang bisa diberikan

SL SR JR TP

15 Saya senang membuat, menemukan maupun membeli sesuatu untuk diberikan kepada orang lain

SL SR JR TP

16 Saya senang melakukan hal-hal yang orang lain harapkan kita lakukan SL SR JR TP

17 Saya melakukan sesuatu bagi orang lain yang memerlukan pemikiran, perencanaan, waktu, usaha, dan energi

SL SR JR TP

Page 68: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No Pernyataan Pilihan Jawaban

18 Saya berpendapat bahwa melakukan sesuatu untuk orang lain adalah wujud kasih kepadanya

SL SR JR TP

19 Saya senang melakukan hal-hal praktis untuk orang yang dikasihi SL SR JR TP

20 Saya merasa dicintai bila menerima pelayanan dari orang lain SL SR JR TP

21 Saya memiliki spontanitas yang kuat dalam berjabat tangan dan berpelukan untuk menunjukan kedekatan dan keterbukaan

SL SR JR TP

22 Saya secara naluriah mengharapkan pelukan dari seseorang di saat kritis SL SR JR TP

23 Saya setuju bahwa tidak ada yang lebih penting dari memeluk orang yang dikasihi di saat ia menangis

SL SR JR TP

24 Saya beranggapan bahwa sentuhan fisik merupakan komunikator yang kuat SL SR JR TP

25 Saya merasa diperhatikan dan dikasihi bila menerima sentuhan fisik SL SR JR TP

C MOTIVASI DIRI (SELF MOTIVATION)

1 Saya rela berkorban dalam upaya mencapai tujuan organisasi SL SR JR TP

2 Apabila saya merasa gagal dalam suatu usaha, saya akan tetap berusaha agar tidak terjadi kegagalan lagi

SL SR JR TP

3 Meskipun kurang mendapat dukungan dari rekan-rekan di ormawa, saya akan tetap melaksanakan rencana tugas itu

SL SR JR TP

4 Bagi saya ada suatu keharusan untuk dapat menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab saya

SL SR JR TP

5 Pekerjaaan yang telah dipercayakan, tidak akan saya alihkan kepada rekan lain, betapapun sibuknya

SL SR JR TP

6 Bagi saya, semua tugas harus diselesaikan meskipun tanpa pengawasan dari ketua ormawa

SL SR JR TP

7 Saya berusaha menciptakan cara-cara yang lebih baik dalam melaksanakan tugas organisasi, meskipun sering mendapatkan pertentangan

SL SR JR TP

8 Saya akan malu apabila gagal, dan akan lebih malu lagi apabila tidak pernah berani mencoba lagi

SL SR JR TP

9 Saya ingin menyumbangkan pemikiran melalui rapat-rapat, meskipun pemikiran tersebut penuh risiko

SL SR JR TP

10 Saya berusaha mewujudkan segala program kerja yang telah disepakati bersama SL SR JR TP

11 Untuk meningkatkan hasil yang lebih baik, maka program yang telah dilaksanakan harus dievaluasi

SL SR JR TP

12 Saya belum merasa puas apabila program kerja yang telah dibuat belum bisa terlaksana semua

SL SR JR TP

13 Keberhasilan program kerja merupakan hasil kerja sama dengan segenap unsur organisasi

SL SR JR TP

Keterangan:

Item butir soal yang tidak valid dari uji validitas data uji coba instrumen penelitian (rh < 0,320)

Page 69: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

DATA UJI COBA PENELITIAN

Variabel Kurikulum Tersembunyi (X1)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 109

2 0 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 102

3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 108

4 3 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 4 4 4 2 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 79

5 2 4 1 3 2 4 4 2 3 4 4 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 87

6 2 2 3 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 81

7 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 94

8 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91

9 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 79

10 4 4 4 4 3 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 95

11 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 97

12 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 98

13 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 0 2 4 4 4 3 3 4 4 98

14 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 0 4 3 4 4 3 3 4 4 105

15 2 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 96

16 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 80

17 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 97

18 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 0 4 4 3 3 2 98

19 2 1 4 4 2 3 2 2 1 4 4 2 2 2 2 3 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 2 2 83

Lampiran 2

Page 70: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑

20 2 1 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 97

21 3 2 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 2 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 2 2 3 2 89

22 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 81

23 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 85

24 1 2 3 3 1 1 1 2 4 4 3 3 2 1 1 3 2 4 4 2 2 3 3 3 2 3 1 1 1 3 69

25 3 3 3 3 3 2 2 2 1 4 2 4 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 2 82

26 2 2 3 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 2 1 4 3 3 3 2 2 2 2 2 67

27 3 1 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 85

28 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 81

29 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 99

30 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 3 4 88

31 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 91

32 3 3 3 4 3 2 2 4 2 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 94

33 2 2 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 102

34 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 104

35 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 3 89

36 2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 102

37 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 107

38 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 4 3 2 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 2 4 86

Page 71: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

Variabel Pembentukan Karakter (X2)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ∑

1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 87

2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 1 4 2 4 2 3 3 3 3 1 4 3 2 1 1 73

3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 87

4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 71

5 3 1 4 2 2 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 3 3 1 4 4 4 4 80

6 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 69

7 4 3 2 3 4 2 2 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 81

8 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 70

9 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 2 4 2 2 4 4 3 3 2 2 2 3 3 75

10 3 4 2 3 3 2 4 4 3 4 2 3 2 4 4 2 3 4 4 4 2 1 1 2 3 73

11 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 1 2 1 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 64

12 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 67

13 2 3 3 2 3 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 1 2 2 2 3 75

14 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 85

15 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 80

16 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 71

17 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 84

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 70

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 2 4 4 4 4 1 1 1 1 80

20 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 2 3 2 2 84

Page 72: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ∑

21 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 4 2 82

22 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 64

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 72

24 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 1 1 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 69

25 4 4 2 2 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 2 2 4 3 3 2 2 2 4 4 76

26 2 3 4 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 68

27 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

28 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 1 1 3 2 69

29 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 70

30 2 2 2 2 3 4 3 3 4 3 2 4 2 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 75

31 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 4 2 3 2 4 3 4 2 3 3 2 3 4 2 73

32 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 73

33 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 91

34 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 91

35 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 76

36 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 65

37 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 83

38 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 64

Page 73: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

Variabel Motivasi Diri (Y)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 ∑

1 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 45

2 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 46

3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 46

4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 39

5 2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4 3 4 41

6 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 40

7 3 3 2 3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 41

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

9 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 46

10 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 41

11 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 43

12 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 44

13 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 46

14 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 45

15 4 4 1 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 45

16 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 4 3 4 39

17 3 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 44

18 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 48

19 4 4 4 4 2 4 2 2 4 1 4 1 3 39

20 4 4 4 4 2 3 3 4 2 2 4 4 4 44

Page 74: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 ∑

21 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 43

22 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 35

23 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 42

24 2 3 3 3 2 2 2 3 1 2 4 4 4 35

25 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 2 4 41

26 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 4 34

27 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37

28 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 39

29 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 41

30 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 38

31 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 42

32 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 42

33 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 45

34 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 46

35 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 3 4 37

36 3 4 2 4 2 4 3 2 2 4 4 4 4 42

37 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 37

38 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 37

Page 75: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

UJI VALIDITAS VARIABEL KURIKULUM TERSEMBUNYI (X1)

Correlations

it1 it2 it3 it4 it5 it6 it7 it8 it9 it10 it11 it12 it13 it14 it15 it16 it17

it1 Pearson Correlation 1 .241 .318 .361* .306 .257 .143 .163 -.225 -.119 -.152 -.024 .168 .556** .359* .275 .318

Sig. (2-tailed) .144 .052 .026 .062 .119 .393 .329 .174 .478 .363 .887 .312 .000 .027 .095 .052

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it2 Pearson Correlation .241 1 .111 .223 .309 .346* .469** .217 .213 .130 .164 .171 .404* .493** .310 -.044 .230

Sig. (2-tailed) .144 .507 .178 .059 .033 .003 .192 .199 .437 .326 .304 .012 .002 .059 .792 .165

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it3 Pearson Correlation .318 .111 1 .371* .417** -.027 -.057 .268 .064 -.088 .124 .294 .145 .326* -.040 .246 .179

Sig. (2-tailed) .052 .507 .022 .009 .873 .732 .103 .702 .601 .459 .073 .385 .046 .813 .136 .283

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it4 Pearson Correlation .361* .223 .371* 1 .360* .213 .183 .183 .199 .210 .190 .334* .165 .537** .451** .160 -.179

Sig. (2-tailed) .026 .178 .022 .027 .199 .272 .270 .231 .205 .253 .040 .323 .001 .004 .337 .281

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it5 Pearson Correlation .306 .309 .417** .360* 1 .431** .339* .693** .190 -.054 .266 .482** .302 .686** .247 -.062 .235

Sig. (2-tailed) .062 .059 .009 .027 .007 .037 .000 .254 .748 .106 .002 .065 .000 .136 .712 .156

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it6 Pearson Correlation .257 .346* -.027 .213 .431** 1 .730** .434** .035 -.026 .125 -.130 .000 .376* .394* -.050 -.080

Sig. (2-tailed) .119 .033 .873 .199 .007 .000 .007 .833 .877 .455 .435 1.000 .020 .014 .765 .631

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it7 Pearson Correlation .143 .469** -.057 .183 .339* .730** 1 .341* .187 .036 .149 -.017 .094 .425** .475** .003 .057

Sig. (2-tailed) .393 .003 .732 .272 .037 .000 .036 .260 .829 .371 .921 .574 .008 .003 .987 .732

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it8 Pearson Correlation .163 .217 .268 .183 .693** .434** .341* 1 .313 -.018 .362* .293 .092 .516** .137 -.126 .212

Sig. (2-tailed) .329 .192 .103 .270 .000 .007 .036 .056 .916 .026 .074 .583 .001 .411 .450 .201

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it9 Pearson Correlation -.225 .213 .064 .199 .190 .035 .187 .313 1 .303 .162 .518** .414** .080 .264 .078 .121

Sig. (2-tailed) .174 .199 .702 .231 .254 .833 .260 .056 .065 .332 .001 .010 .633 .109 .640 .471

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it10 Pearson Correlation -.119 .130 -.088 .210 -.054 -.026 .036 -.018 .303 1 .595** .205 .282 .181 .312 -.301 -.240

Sig. (2-tailed) .478 .437 .601 .205 .748 .877 .829 .916 .065 .000 .217 .086 .277 .057 .066 .147

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it11 Pearson Correlation -.152 .164 .124 .190 .266 .125 .149 .362* .162 .595** 1 .087 .263 .293 .157 -.198 -.298

Sig. (2-tailed) .363 .326 .459 .253 .106 .455 .371 .026 .332 .000 .604 .111 .074 .348 .235 .069

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it12 Pearson Correlation -.024 .171 .294 .334* .482** -.130 -.017 .293 .518** .205 .087 1 .470** .324* .264 .005 .306

Sig. (2-tailed) .887 .304 .073 .040 .002 .435 .921 .074 .001 .217 .604 .003 .047 .109 .974 .062

Lampiran 3

Page 76: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it13 Pearson Correlation .168 .404* .145 .165 .302 .000 .094 .092 .414** .282 .263 .470** 1 .381* .376* .226 .290

Sig. (2-tailed) .312 .012 .385 .323 .065 1.000 .574 .583 .010 .086 .111 .003 .018 .020 .172 .077

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it14 Pearson Correlation .556** .493** .326* .537** .686** .376* .425** .516** .080 .181 .293 .324* .381* 1 .525** .109 .215

Sig. (2-tailed) .000 .002 .046 .001 .000 .020 .008 .001 .633 .277 .074 .047 .018 .001 .515 .196

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it15 Pearson Correlation .359* .310 -.040 .451** .247 .394* .475** .137 .264 .312 .157 .264 .376* .525** 1 .196 .137

Sig. (2-tailed) .027 .059 .813 .004 .136 .014 .003 .411 .109 .057 .348 .109 .020 .001 .238 .413

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it16 Pearson Correlation .275 -.044 .246 .160 -.062 -.050 .003 -.126 .078 -.301 -.198 .005 .226 .109 .196 1 .122

Sig. (2-tailed) .095 .792 .136 .337 .712 .765 .987 .450 .640 .066 .235 .974 .172 .515 .238 .467

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it17 Pearson Correlation .318 .230 .179 -.179 .235 -.080 .057 .212 .121 -.240 -.298 .306 .290 .215 .137 .122 1

Sig. (2-tailed) .052 .165 .283 .281 .156 .631 .732 .201 .471 .147 .069 .062 .077 .196 .413 .467

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it18 Pearson Correlation -.072 -.181 .437** .216 .023 -.314 -.324* .041 .040 -.328* -.138 .311 .000 -.026 -.307 .207 .221

Sig. (2-tailed) .670 .278 .006 .193 .890 .055 .047 .806 .812 .045 .410 .057 1.000 .875 .061 .214 .183

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it19 Pearson Correlation -.085 .097 .383* .141 .082 .093 .080 .300 .355* .127 .241 .002 .167 .048 .004 .156 .005

Sig. (2-tailed) .614 .562 .018 .398 .624 .579 .635 .068 .029 .446 .146 .992 .315 .776 .979 .349 .976

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it20 Pearson Correlation .236 .297 .391* .444** .591** .144 .234 .315 .277 .029 .187 .556** .622** .579** .390* .169 .391*

Sig. (2-tailed) .154 .070 .015 .005 .000 .389 .157 .054 .092 .862 .261 .000 .000 .000 .015 .310 .015

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it21 Pearson Correlation .211 .202 .263 .463** .581** .232 .389* .386* .266 .072 .218 .543** .418** .545** .402* .117 .222

Sig. (2-tailed) .204 .225 .111 .003 .000 .162 .016 .017 .107 .668 .189 .000 .009 .000 .012 .484 .181

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it22 Pearson Correlation -.186 -.085 -.088 -.019 -.206 -.307 -.188 -.467** -.120 -.064 -.090 -.133 .000 -.217 -.016 -.151 -.161

Sig. (2-tailed) .263 .610 .599 .909 .214 .061 .259 .003 .474 .704 .590 .426 1.000 .191 .923 .365 .333

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it23 Pearson Correlation -.020 -.089 .070 .186 .000 -.112 .137 -.201 -.031 .023 -.036 .023 -.040 .041 .061 -.176 -.070

Sig. (2-tailed) .903 .595 .675 .262 1.000 .503 .413 .227 .854 .892 .828 .892 .810 .807 .717 .291 .675

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it24 Pearson Correlation -.111 -.097 -.077 .087 -.091 -.171 .050 -.219 -.067 .025 .079 .025 .044 .000 .022 -.096 -.077

Sig. (2-tailed) .506 .562 .647 .603 .586 .305 .767 .187 .688 .882 .636 .882 .793 1.000 .895 .568 .647

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it25 Pearson Correlation -.033 .012 .010 .313 .111 .181 .287 -.032 -.026 -.089 .011 .021 .033 .117 .155 -.009 -.048

Sig. (2-tailed) .844 .942 .953 .056 .509 .276 .080 .848 .876 .594 .948 .899 .846 .484 .352 .956 .775

Page 77: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it26 Pearson Correlation .000 -.125 .095 .263 -.036 .000 .190 -.136 .047 .028 .068 .116 .156 .048 .231 -.004 -.050

Sig. (2-tailed) 1.000 .455 .569 .111 .829 1.000 .253 .416 .779 .868 .683 .489 .349 .775 .163 .979 .765

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it27 Pearson Correlation .095 -.022 .088 .051 .176 -.145 .278 .029 .140 -.099 .059 .239 .262 .192 .262 .141 .390*

Sig. (2-tailed) .572 .897 .599 .763 .291 .384 .091 .861 .401 .555 .727 .148 .112 .248 .112 .397 .015

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it28 Pearson Correlation .184 .001 .145 .111 .234 .382* .491** .051 -.072 .044 .044 -.047 .041 .377* .363* -.025 -.051

Sig. (2-tailed) .268 .996 .386 .507 .157 .018 .002 .763 .669 .791 .792 .780 .809 .020 .025 .879 .762

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it29 Pearson Correlation .058 .197 .027 .080 .359* .400* .528** .224 .017 -.037 .238 .091 .114 .278 .396* -.128 .062

Sig. (2-tailed) .731 .237 .874 .631 .027 .013 .001 .176 .920 .824 .151 .586 .496 .091 .014 .443 .714

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it30 Pearson Correlation -.108 -.044 -.217 .128 .064 .236 .489** .153 .191 .017 .116 .137 .107 .089 .259 .049 -.030

Sig. (2-tailed) .520 .791 .191 .444 .703 .153 .002 .360 .250 .920 .487 .412 .524 .594 .117 .771 .856

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Total Pearson Correlation .288 .392* .348* .544** .590** .352* .566** .392* .379* .174 .332* .472** .532** .672** .605** .121 .239

Sig. (2-tailed) .079 .015 .032 .000 .000 .030 .000 .015 .019 .295 .042 .003 .001 .000 .000 .471 .148

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Page 78: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

Correlations

it18 it19 it20 it21 it22 it23 it24 it25 it26 it27 it28 it29 it30 Total

it1 Pearson Correlation -.072 -.085 .236 .211 -.186 -.020 -.111 -.033 .000 .095 .184 .058 -.108 .288

Sig. (2-tailed) .670 .614 .154 .204 .263 .903 .506 .844 1.000 .572 .268 .731 .520 .079

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it2 Pearson Correlation -.181 .097 .297 .202 -.085 -.089 -.097 .012 -.125 -.022 .001 .197 -.044 .392*

Sig. (2-tailed) .278 .562 .070 .225 .610 .595 .562 .942 .455 .897 .996 .237 .791 .015

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it3 Pearson Correlation .437** .383* .391* .263 -.088 .070 -.077 .010 .095 .088 .145 .027 -.217 .348*

Sig. (2-tailed) .006 .018 .015 .111 .599 .675 .647 .953 .569 .599 .386 .874 .191 .032

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it4 Pearson Correlation .216 .141 .444** .463** -.019 .186 .087 .313 .263 .051 .111 .080 .128 .544**

Sig. (2-tailed) .193 .398 .005 .003 .909 .262 .603 .056 .111 .763 .507 .631 .444 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it5 Pearson Correlation .023 .082 .591** .581** -.206 .000 -.091 .111 -.036 .176 .234 .359* .064 .590**

Sig. (2-tailed) .890 .624 .000 .000 .214 1.000 .586 .509 .829 .291 .157 .027 .703 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it6 Pearson Correlation -.314 .093 .144 .232 -.307 -.112 -.171 .181 .000 -.145 .382* .400* .236 .352*

Sig. (2-tailed) .055 .579 .389 .162 .061 .503 .305 .276 1.000 .384 .018 .013 .153 .030

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it7 Pearson Correlation -.324* .080 .234 .389* -.188 .137 .050 .287 .190 .278 .491** .528** .489** .566**

Sig. (2-tailed) .047 .635 .157 .016 .259 .413 .767 .080 .253 .091 .002 .001 .002 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it8 Pearson Correlation .041 .300 .315 .386* -.467** -.201 -.219 -.032 -.136 .029 .051 .224 .153 .392*

Sig. (2-tailed) .806 .068 .054 .017 .003 .227 .187 .848 .416 .861 .763 .176 .360 .015

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it9 Pearson Correlation .040 .355* .277 .266 -.120 -.031 -.067 -.026 .047 .140 -.072 .017 .191 .379*

Sig. (2-tailed) .812 .029 .092 .107 .474 .854 .688 .876 .779 .401 .669 .920 .250 .019

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it10 Pearson Correlation -.328* .127 .029 .072 -.064 .023 .025 -.089 .028 -.099 .044 -.037 .017 .174

Sig. (2-tailed) .045 .446 .862 .668 .704 .892 .882 .594 .868 .555 .791 .824 .920 .295

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it11 Pearson Correlation -.138 .241 .187 .218 -.090 -.036 .079 .011 .068 .059 .044 .238 .116 .332*

Sig. (2-tailed) .410 .146 .261 .189 .590 .828 .636 .948 .683 .727 .792 .151 .487 .042

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it12 Pearson Correlation .311 .002 .556** .543** -.133 .023 .025 .021 .116 .239 -.047 .091 .137 .472**

Sig. (2-tailed) .057 .992 .000 .000 .426 .892 .882 .899 .489 .148 .780 .586 .412 .003

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Page 79: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

it13 Pearson Correlation .000 .167 .622** .418** .000 -.040 .044 .033 .156 .262 .041 .114 .107 .532**

Sig. (2-tailed) 1.000 .315 .000 .009 1.000 .810 .793 .846 .349 .112 .809 .496 .524 .001

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it14 Pearson Correlation -.026 .048 .579** .545** -.217 .041 .000 .117 .048 .192 .377* .278 .089 .672**

Sig. (2-tailed) .875 .776 .000 .000 .191 .807 1.000 .484 .775 .248 .020 .091 .594 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it15 Pearson Correlation -.307 .004 .390* .402* -.016 .061 .022 .155 .231 .262 .363* .396* .259 .605**

Sig. (2-tailed) .061 .979 .015 .012 .923 .717 .895 .352 .163 .112 .025 .014 .117 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it16 Pearson Correlation .207 .156 .169 .117 -.151 -.176 -.096 -.009 -.004 .141 -.025 -.128 .049 .121

Sig. (2-tailed) .214 .349 .310 .484 .365 .291 .568 .956 .979 .397 .879 .443 .771 .471

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it17 Pearson Correlation .221 .005 .391* .222 -.161 -.070 -.077 -.048 -.050 .390* -.051 .062 -.030 .392*

Sig. (2-tailed) .183 .976 .015 .181 .333 .675 .647 .775 .765 .015 .762 .714 .856 .015

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it18 Pearson Correlation 1 .229 .176 .101 -.129 -.137 .000 .126 .206 .161 -.167 -.187 -.016 .041

Sig. (2-tailed) .166 .290 .547 .440 .411 1.000 .452 .215 .335 .317 .261 .925 .805

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it19 Pearson Correlation .229 1 .174 .106 -.108 -.081 -.088 -.014 .077 .044 -.076 -.154 .063 .227

Sig. (2-tailed) .166 .298 .527 .518 .628 .598 .934 .646 .795 .652 .356 .709 .171

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it20 Pearson Correlation .176 .174 1 .624** .000 .226 .247 .203 .291 .396* .328* .213 .088 .728**

Sig. (2-tailed) .290 .298 .000 1.000 .172 .136 .221 .076 .014 .045 .200 .598 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it21 Pearson Correlation .101 .106 .624** 1 -.081 .122 -.088 .121 .331* .389* .126 .285 .260 .659**

Sig. (2-tailed) .547 .527 .000 .629 .467 .598 .471 .042 .016 .451 .083 .114 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it22 Pearson Correlation -.129 -.108 .000 -.081 1 .596** .519** .195 .312 .254 .198 .108 .050 .085

Sig. (2-tailed) .440 .518 1.000 .629 .000 .001 .241 .057 .124 .234 .520 .768 .614

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it23 Pearson Correlation -.137 -.081 .226 .122 .596** 1 .790** .444** .606** .490** .531** .461** .344* .439**

Sig. (2-tailed) .411 .628 .172 .467 .000 .000 .005 .000 .002 .001 .004 .034 .006

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it24 Pearson Correlation .000 -.088 .247 -.088 .519** .790** 1 .587** .660** .534** .535** .502** .450** .427**

Sig. (2-tailed) 1.000 .598 .136 .598 .001 .000 .000 .000 .001 .001 .001 .005 .007

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it25 Pearson Correlation .126 -.014 .203 .121 .195 .444** .587** 1 .502** .297 .455** .489** .583** .491**

Sig. (2-tailed) .452 .934 .221 .471 .241 .005 .000 .001 .071 .004 .002 .000 .002

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Page 80: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

it26 Pearson Correlation .206 .077 .291 .331* .312 .606** .660** .502** 1 .591** .513** .582** .518** .569**

Sig. (2-tailed) .215 .646 .076 .042 .057 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .001 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it27 Pearson Correlation .161 .044 .396* .389* .254 .490** .534** .297 .591** 1 .405* .524** .411* .606**

Sig. (2-tailed) .335 .795 .014 .016 .124 .002 .001 .071 .000 .012 .001 .010 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it28 Pearson Correlation -.167 -.076 .328* .126 .198 .531** .535** .455** .513** .405* 1 .592** .300 .562**

Sig. (2-tailed) .317 .652 .045 .451 .234 .001 .001 .004 .001 .012 .000 .067 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it29 Pearson Correlation -.187 -.154 .213 .285 .108 .461** .502** .489** .582** .524** .592** 1 .504** .638**

Sig. (2-tailed) .261 .356 .200 .083 .520 .004 .001 .002 .000 .001 .000 .001 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it30 Pearson Correlation -.016 .063 .088 .260 .050 .344* .450** .583** .518** .411* .300 .504** 1 .510**

Sig. (2-tailed) .925 .709 .598 .114 .768 .034 .005 .000 .001 .010 .067 .001 .001

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Total Pearson Correlation .041 .227 .728** .659** .085 .439** .427** .491** .569** .606** .562** .638** .510** 1

Sig. (2-tailed) .805 .171 .000 .000 .614 .006 .007 .002 .000 .000 .000 .000 .001

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 81: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

UJI VALIDITAS VARIABEL PEMBENTUKAN KARAKTER (X2)

Correlations

it1 it2 it3 it4 it5 it6 it7 it8 it9 it10 it11 it12 it13 it14 it15 it16 it17 it18 it19 it20 it21 it22 it23 it24 it25 Total

it1 Pearson Correlation 1 .370* .117 .459** .259 .174 .262 .188 .384* .245 .342* .114 .038 .000 .204 .251 .193 -.018 .176 .327* .299 .072 -.041 -.076 .142 .534**

Sig. (2-tailed) .022 .484 .004 .117 .296 .112 .258 .017 .138 .035 .495 .819 1.000 .219 .128 .246 .913 .290 .045 .069 .667 .808 .650 .395 .001

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it2 Pearson Correlation .370* 1 .141 .415** .276 .176 .208 .118 .048 .354* .183 -.002 .149 .340* .327* .259 .013 .278 .244 .007 .291 -.446** -.432** -.321* -.297 .330*

Sig. (2-tailed) .022 .399 .010 .093 .291 .211 .481 .775 .029 .272 .993 .371 .037 .045 .116 .940 .091 .140 .967 .076 .005 .007 .049 .071 .043

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it3 Pearson Correlation .117 .141 1 .386* .198 .288 .344* -.056 .202 .212 -.070 -.034 .426** .164 .143 .161 .168 .321* .243 .100 .094 -.022 -.011 -.113 -.127 .391*

Sig. (2-tailed) .484 .399 .017 .234 .079 .035 .736 .224 .201 .676 .838 .008 .325 .393 .334 .314 .050 .142 .551 .575 .897 .948 .501 .449 .015

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it4 Pearson Correlation .459** .415** .386* 1 .428** .281 .268 .126 .331* .314 .144 .153 .135 .162 .158 .321* .233 .247 .325* .280 .432** .000 -.038 -.045 -.046 .614**

Sig. (2-tailed) .004 .010 .017 .007 .088 .104 .449 .043 .055 .388 .358 .418 .330 .342 .049 .160 .134 .047 .089 .007 1.000 .819 .790 .783 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it5 Pearson Correlation .259 .276 .198 .428** 1 .211 .216 .333* .191 .328* .136 .127 -.243 .064 .002 .497** .222 -.040 .217 .136 .428** -.058 -.204 -.307 -.134 .385*

Sig. (2-tailed) .117 .093 .234 .007 .202 .193 .041 .251 .045 .416 .449 .141 .704 .988 .001 .180 .812 .190 .416 .007 .730 .218 .061 .422 .017

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it6 Pearson Correlation .174 .176 .288 .281 .211 1 .283 .079 .222 .268 -.044 .245 .355* .028 .085 .109 .148 .355* .252 .034 .340* .055 -.011 -.127 -.152 .436**

Sig. (2-tailed) .296 .291 .079 .088 .202 .085 .638 .180 .103 .794 .138 .029 .868 .613 .513 .377 .029 .127 .839 .037 .742 .946 .447 .361 .006

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it7 Pearson Correlation .262 .208 .344* .268 .216 .283 1 .306 .501** .324* .113 -.056 .230 .351* .200 .063 .181 .364* .317 .088 .067 -.269 -.154 -.270 -.115 .425**

Sig. (2-tailed) .112 .211 .035 .104 .193 .085 .062 .001 .047 .500 .741 .165 .031 .228 .709 .278 .025 .053 .598 .689 .103 .357 .101 .494 .008

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it8 Pearson Correlation .188 .118 -.056 .126 .333* .079 .306 1 .210 .407* -.047 .251 -.307 .151 -.096 .131 .147 .315 .109 .154 -.054 -.047 -.194 -.075 -.024 .251

Sig. (2-tailed) .258 .481 .736 .449 .041 .638 .062 .206 .011 .777 .129 .061 .367 .568 .433 .380 .054 .513 .357 .748 .781 .244 .653 .888 .128

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it9 Pearson Correlation .384* .048 .202 .331* .191 .222 .501** .210 1 .296 -.017 .096 .012 .164 .145 -.161 .227 .159 .073 .127 .325* .073 -.082 -.050 .015 .410*

Sig. (2-tailed) .017 .775 .224 .043 .251 .180 .001 .206 .071 .918 .566 .945 .325 .384 .334 .170 .339 .665 .449 .046 .663 .624 .766 .930 .011

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it10 Pearson Correlation .245 .354* .212 .314 .328* .268 .324* .407* .296 1 -.047 .188 .194 .531** .335* .284 .340* .602** .298 .166 .087 -.075 -.173 .001 .022 .589**

Sig. (2-tailed) .138 .029 .201 .055 .045 .103 .047 .011 .071 .780 .259 .242 .001 .040 .084 .037 .000 .069 .320 .605 .656 .298 .994 .894 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Page 82: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

it11 Pearson Correlation .342* .183 -.070 .144 .136 -.044 .113 -.047 -.017 -.047 1 .133 -.066 .021 .232 .385* .273 -.084 .299 .390* -.029 -.090 -.044 -.100 .035 .325*

Sig. (2-tailed) .035 .272 .676 .388 .416 .794 .500 .777 .918 .780 .425 .695 .898 .161 .017 .098 .618 .068 .015 .864 .590 .793 .552 .837 .046

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it12 Pearson Correlation .114 -.002 -.034 .153 .127 .245 -.056 .251 .096 .188 .133 1 -.072 .213 .198 .247 .390* .289 -.098 .159 .028 .103 .174 .067 .025 .385*

Sig. (2-tailed) .495 .993 .838 .358 .449 .138 .741 .129 .566 .259 .425 .667 .199 .233 .135 .016 .079 .558 .341 .867 .539 .297 .687 .884 .017

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it13 Pearson Correlation .038 .149 .426** .135 -.243 .355* .230 -.307 .012 .194 -.066 -.072 1 .269 .464** .007 .129 .380* .170 -.180 -.072 .027 .156 .105 .087 .340*

Sig. (2-tailed) .819 .371 .008 .418 .141 .029 .165 .061 .945 .242 .695 .667 .103 .003 .966 .440 .019 .308 .278 .666 .874 .348 .530 .604 .037

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it14 Pearson Correlation .000 .340* .164 .162 .064 .028 .351* .151 .164 .531** .021 .213 .269 1 .354* .055 .361* .619** .271 -.028 -.052 -.152 -.023 -.080 -.055 .427**

Sig. (2-tailed) 1.000 .037 .325 .330 .704 .868 .031 .367 .325 .001 .898 .199 .103 .029 .744 .026 .000 .100 .868 .759 .364 .892 .634 .743 .008

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it15 Pearson Correlation .204 .327* .143 .158 .002 .085 .200 -.096 .145 .335* .232 .198 .464** .354* 1 .156 .526** .489** .401* .275 -.121 -.016 -.075 .192 .391* .589**

Sig. (2-tailed) .219 .045 .393 .342 .988 .613 .228 .568 .384 .040 .161 .233 .003 .029 .350 .001 .002 .013 .095 .469 .926 .655 .249 .015 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it16 Pearson Correlation .251 .259 .161 .321* .497** .109 .063 .131 -.161 .284 .385* .247 .007 .055 .156 1 .371* .168 .152 .332* .138 .056 -.037 -.150 -.096 .462**

Sig. (2-tailed) .128 .116 .334 .049 .001 .513 .709 .433 .334 .084 .017 .135 .966 .744 .350 .022 .312 .362 .041 .409 .737 .827 .370 .568 .004

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it17 Pearson Correlation .193 .013 .168 .233 .222 .148 .181 .147 .227 .340* .273 .390* .129 .361* .526** .371* 1 .372* .271 .323* -.009 .242 .069 .088 .318 .645**

Sig. (2-tailed) .246 .940 .314 .160 .180 .377 .278 .380 .170 .037 .098 .016 .440 .026 .001 .022 .021 .099 .048 .956 .143 .679 .600 .052 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it18 Pearson Correlation -.018 .278 .321* .247 -.040 .355* .364* .315 .159 .602** -.084 .289 .380* .619** .489** .168 .372* 1 .423** .258 -.059 -.117 -.080 .099 .122 .592**

Sig. (2-tailed) .913 .091 .050 .134 .812 .029 .025 .054 .339 .000 .618 .079 .019 .000 .002 .312 .021 .008 .118 .723 .485 .632 .556 .467 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

iy19 Pearson Correlation .176 .244 .243 .325* .217 .252 .317 .109 .073 .298 .299 -.098 .170 .271 .401* .152 .271 .423** 1 .581** .101 -.045 -.126 -.049 .184 .539**

Sig. (2-tailed) .290 .140 .142 .047 .190 .127 .053 .513 .665 .069 .068 .558 .308 .100 .013 .362 .099 .008 .000 .547 .790 .452 .771 .269 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it20 Pearson Correlation .327* .007 .100 .280 .136 .034 .088 .154 .127 .166 .390* .159 -.180 -.028 .275 .332* .323* .258 .581** 1 .005 .009 -.005 .197 .456** .506**

Sig. (2-tailed) .045 .967 .551 .089 .416 .839 .598 .357 .449 .320 .015 .341 .278 .868 .095 .041 .048 .118 .000 .978 .956 .975 .236 .004 .001

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it21 Pearson Correlation .299 .291 .094 .432** .428** .340* .067 -.054 .325* .087 -.029 .028 -.072 -.052 -.121 .138 -.009 -.059 .101 .005 1 .227 .113 -.197 -.312 .340*

Sig. (2-tailed) .069 .076 .575 .007 .007 .037 .689 .748 .046 .605 .864 .867 .666 .759 .469 .409 .956 .723 .547 .978 .170 .498 .236 .057 .037

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Page 83: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

it22 Pearson Correlation .072 -.446** -.022 .000 -.058 .055 -.269 -.047 .073 -.075 -.090 .103 .027 -.152 -.016 .056 .242 -.117 -.045 .009 .227 1 .688** .406* .292 .230

Sig. (2-tailed) .667 .005 .897 1.000 .730 .742 .103 .781 .663 .656 .590 .539 .874 .364 .926 .737 .143 .485 .790 .956 .170 .000 .011 .075 .164

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it23 Pearson Correlation -.041 -.432** -.011 -.038 -.204 -.011 -.154 -.194 -.082 -.173 -.044 .174 .156 -.023 -.075 -.037 .069 -.080 -.126 -.005 .113 .688** 1 .577** .336* .188

Sig. (2-tailed) .808 .007 .948 .819 .218 .946 .357 .244 .624 .298 .793 .297 .348 .892 .655 .827 .679 .632 .452 .975 .498 .000 .000 .039 .259

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it24 Pearson Correlation -.076 -.321* -.113 -.045 -.307 -.127 -.270 -.075 -.050 .001 -.100 .067 .105 -.080 .192 -.150 .088 .099 -.049 .197 -.197 .406* .577** 1 .599** .174

Sig. (2-tailed) .650 .049 .501 .790 .061 .447 .101 .653 .766 .994 .552 .687 .530 .634 .249 .370 .600 .556 .771 .236 .236 .011 .000 .000 .297

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it25 Pearson Correlation .142 -.297 -.127 -.046 -.134 -.152 -.115 -.024 .015 .022 .035 .025 .087 -.055 .391* -.096 .318 .122 .184 .456** -.312 .292 .336* .599** 1 .289

Sig. (2-tailed) .395 .071 .449 .783 .422 .361 .494 .888 .930 .894 .837 .884 .604 .743 .015 .568 .052 .467 .269 .004 .057 .075 .039 .000 .079

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Total Pearson Correlation .534** .330* .391* .614** .385* .436** .425** .251 .410* .589** .325* .385* .340* .427** .589** .462** .645** .592** .539** .506** .299 .230 .188 .174 .289 1

Sig. (2-tailed) .001 .043 .015 .000 .017 .006 .008 .128 .011 .000 .046 .017 .037 .008 .000 .004 .000 .000 .000 .001 .068 .164 .259 .297 .079

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 84: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

UJI VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI DIRI (Y)

Correlations

it1 it2 it3 it4 it5 it6 it7 it8 it9 it10 it11 it12 it13 Total

it1 Pearson Correlation 1 .119 .229 .357* -.086 .092 -.086 .000 .222 .081 .000 .000 -.148 .273

Sig. (2-tailed) .477 .166 .028 .609 .584 .607 1.000 .181 .627 1.000 1.000 .375 .097

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it2 Pearson Correlation .119 1 .054 .357* -.064 .583** .272 .284 .163 -.024 .333* .075 .081 .505**

Sig. (2-tailed) .477 .749 .028 .701 .000 .099 .084 .329 .884 .041 .652 .627 .001

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it3 Pearson Correlation .229 .054 1 .165 -.121 -.001 .107 -.135 .227 -.350* -.122 -.201 -.350* .126

Sig. (2-tailed) .166 .749 .324 .468 .993 .524 .418 .170 .031 .467 .227 .031 .451

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it4 Pearson Correlation .357* .357* .165 1 .227 .464** .220 .220 .259 .179 .163 .004 .059 .594**

Sig. (2-tailed) .028 .028 .324 .170 .003 .185 .185 .116 .281 .328 .980 .724 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it5 Pearson Correlation -.086 -.064 -.121 .227 1 .152 .152 .142 .232 .358* -.052 .100 -.011 .391*

Sig. (2-tailed) .609 .701 .468 .170 .362 .362 .395 .161 .027 .758 .552 .949 .015

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it6 Pearson Correlation .092 .583** -.001 .464** .152 1 .261 .244 .387* .171 .131 -.037 .071 .591**

Sig. (2-tailed) .584 .000 .993 .003 .362 .114 .140 .016 .304 .434 .825 .670 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it7 Pearson Correlation -.086 .272 .107 .220 .152 .261 1 .344* .553** .400* .057 .093 -.169 .617**

Sig. (2-tailed) .607 .099 .524 .185 .362 .114 .034 .000 .013 .735 .580 .311 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it8 Pearson Correlation .000 .284 -.135 .220 .142 .244 .344* 1 .117 .315 .386* .447** .271 .635**

Sig. (2-tailed) 1.000 .084 .418 .185 .395 .140 .034 .486 .054 .017 .005 .100 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it9 Pearson Correlation .222 .163 .227 .259 .232 .387* .553** .117 1 .295 .049 -.267 -.233 .577**

Sig. (2-tailed) .181 .329 .170 .116 .161 .016 .000 .486 .072 .772 .105 .160 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Page 85: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

it10 Pearson Correlation .081 -.024 -.350* .179 .358* .171 .400* .315 .295 1 .031 .403* .160 .556**

Sig. (2-tailed) .627 .884 .031 .281 .027 .304 .013 .054 .072 .852 .012 .338 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it11 Pearson Correlation .000 .333* -.122 .163 -.052 .131 .057 .386* .049 .031 1 .078 .487** .355*

Sig. (2-tailed) 1.000 .041 .467 .328 .758 .434 .735 .017 .772 .852 .641 .002 .029

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it12 Pearson Correlation .000 .075 -.201 .004 .100 -.037 .093 .447** -.267 .403* .078 1 .300 .348*

Sig. (2-tailed) 1.000 .652 .227 .980 .552 .825 .580 .005 .105 .012 .641 .067 .032

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

it13 Pearson Correlation -.148 .081 -.350* .059 -.011 .071 -.169 .271 -.233 .160 .487** .300 1 .170

Sig. (2-tailed) .375 .627 .031 .724 .949 .670 .311 .100 .160 .338 .002 .067 .308

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Total Pearson Correlation .273 .505** .126 .594** .391* .591** .617** .635** .577** .556** .355* .348* .170 1

Sig. (2-tailed) .097 .001 .451 .000 .015 .000 .000 .000 .000 .000 .029 .032 .308

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 86: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

RINGKASAN HARGA r UJI VALIDITAS

Ringkasan Harga r Uji Validitas Kurikulum Tersembunyi (X1)

No

ItemN r tabel r hitung Ket

1 38 0.320 0.288 T idak Valid

2 38 0.320 0.392 Valid

3 38 0.320 0.348 Valid

4 38 0.320 0.544 Valid

5 38 0.320 0.590 Valid

6 38 0.320 0.352 Valid

7 38 0.320 0.566 Valid

8 38 0.320 0.392 Valid

9 38 0.320 0.379 Valid

10 38 0.320 0.174 T idak Valid

11 38 0.320 0.332 Valid

12 38 0.320 0.472 Valid

13 38 0.320 0.532 Valid

14 38 0.320 0.672 Valid

15 38 0.320 0.605 Valid

16 38 0.320 0.121 T idak Valid

17 38 0.320 0.392 Valid

18 38 0.320 0.041 T idak Valid

19 38 0.320 0.227 T idak Valid

20 38 0.320 0.728 Valid

21 38 0.320 0.659 Valid

22 38 0.320 0.085 T idak Valid

23 38 0.320 0.439 Valid

24 38 0.320 0.427 Valid

25 38 0.320 0.491 Valid

26 38 0.320 0.569 Valid

27 38 0.320 0.606 Valid

28 38 0.320 0.562 Valid

29 38 0.320 0.638 Valid

30 38 0.320 0.510 Valid

Ringkasan Harga r Uji Validitas Pembentukan Karakter (X2)

No

ItemN r tabel r hitung Ket

1 38 0.320 0.534 Valid

2 38 0.320 0.330 Valid

3 38 0.320 0.391 Valid

4 38 0.320 0.614 Valid

5 38 0.320 0.385 Valid

6 38 0.320 0.436 Valid

7 38 0.320 0.425 Valid

8 38 0.320 0.251 T idak Valid

9 38 0.320 0.410 Valid

10 38 0.320 0.589 Valid

11 38 0.320 0.325 Valid

12 38 0.320 0.385 Valid

13 38 0.320 0.340 Valid

14 38 0.320 0.427 Valid

15 38 0.320 0.589 Valid

16 38 0.320 0.462 Valid

17 38 0.320 0.645 Valid

18 38 0.320 0.592 Valid

19 38 0.320 0.539 Valid

20 38 0.320 0.506 Valid

21 38 0.320 0.340 Valid

22 38 0.320 0.230 T idak Valid

23 38 0.320 0.188 T idak Valid

24 38 0.320 0.174 T idak Valid

25 38 0.320 0.289 T idak Valid

Ringkasan Harga r Uji Validitas Motivasi Diri (Y)

No

ItemN r tabel r hitung Ket

1 38 0.320 0.273 T idak Valid

2 38 0.320 0.505 Valid

3 38 0.320 0.126 T idak Valid

4 38 0.320 0.594 Valid

5 38 0.320 0.391 Valid

6 38 0.320 0.591 Valid

7 38 0.320 0.617 Valid

8 38 0.320 0.635 Valid

9 38 0.320 0.577 Valid

10 38 0.320 0.556 Valid

11 38 0.320 0.355 Valid

12 38 0.320 0.348 Valid

13 38 0.320 0.170 T idak Valid

Page 87: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

UJI RELIABILITAS

Uji Reliabilitas Kurikulum Tersembunyi (X1)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 38 100.0

Excludeda 0 .0

Total 38 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.871 24

Uji Reliabilitas Pembentukan Karakter (X2)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 38 100.0

Excludeda 0 .0

Total 38 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.830 20

Uji Reliabilitas Motivasi Diri (X1)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 38 100.0

Excludeda 0 .0

Total 38 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.718 10

Page 88: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

ANGKET KURIKULUM TERSEMBUNYI, PEMBENTUKAN KARAKTER,

DAN MOTIVASI DIRI MAHASISWA ORMAWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TIM PENELITI Ketua : Imam Gunawan Anggota : Desi Eri Kusumaningrum

Teguh Triwiyanto Wildan Zulkarnain Ahmad Nurabadi

KATA PENGANTAR

Angket ini bertujuan untuk mengukur aspek kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), pembentukan karakter (character building), dan motivasi diri mahasiswa (self motivation) ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Mengisi angket ini dapat membantu upaya pengembangan kegiatan mahasiswa. Mohon mengisi sesuai dengan keadaan Saudara. Terima kasih atas kesediaan Saudara. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah kalimat yang ada dalam kolom pernyataan. 2. Berilah tanda silang (X) pada kolom pilihan jawaban sesuai dengan keadaan Saudara. 3. Adapun alternatif jawaban di sebelah kanan mempunyai makna:

SL : Selalu JR : Jarang SR : Sering TP : Tidak pernah

ANGKET PENELITIAN

No Pernyataan Pilihan Jawaban

A KURIKULUM TERSEMBUNYI (HIDDEN CURRICULUM)

1 Jika organiasi meminta saya untuk menjadi ketua sebuah tim di organisasi, maja saya bersedia mengemban amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab dan komitmen tinggi

SL SR JR TP

2 Saya mampu melaksanakan tugas di dalam tim organisasi SL SR JR TP

3 Tugas yang saya emban dalam menjalankan roda organisasi, saya laksanakan dengan penuh rasa percaya diri mencapai keberhasilan

SL SR JR TP

4 Saya memiliki kemampuan menyampaikan gagasan-gagasan dengan penuh percaya diri kepada anggota lain

SL SR JR TP

5 Saya mampu mengembangkan model penyelesaian masalah organisasi SL SR JR TP

6 Ketika organisasi mengalami masalah, saya mampu memberikan ide yang berbeda dari ide anggota lain dalam menyelesaikan masalah organisasi

SL SR JR TP

7 Saya memiliki kemampuan untuk menjelaskan lebih rinci dari ide yang saya kemukakan kepada anggota lain

SL SR JR TP

8 Saya memiliki jadwal kegiatan dalam organisasi dan kuliah agar terdapat keseimbangan diantara keduanya

SL SR JR TP

9 Saya memiliki tolak ukur atau indikator tersendiri dalam mengukur derajat mendesaknya suatu kegiatan untuk segera dikerjakan atau diwujudkan

SL SR JR TP

10 Jadwal kegiatan yang saya susun membantu saya dalam melaksanakan aktivitas kuliah dan organisasi

SL SR JR TP

11 Saya mampu menyeimbangkan antara kapan waktu kuliah dan kapan waktu untuk organisasi

SL SR JR TP

12 Saya memiliki kemampuan menjelaskan gagasan saya dalam menyelesaikan masalah organisasi untuk mencapai titik kesepakatan bersama dengan anggota lain

SL SR JR TP

13 Jika ada perbedaan pandangan dengan anggota organisasi, saya mampu untuk membuat kesepahaman agar roda organisasi terus berjalan mencapai tujuan

SL SR JR TP

14 Saya memiliki sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain SL SR JR TP

15 Setiap permasalahan yang muncul dalam organisasi selalu diselesaikan dengan musyawarah dengan para anggota secara proporsional

SL SR JR TP

16 Win-win solutions menjadi prinsip utama organisasi dalam menyelesaikan masalah SL SR JR TP

17 Setiap pengambilan keputusan organisasi diawali dengan dengar pendapat dari para SL SR JR TP

Lampiran 4

Page 89: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No Pernyataan Pilihan Jawaban

anggota

18 Program kerja organisasi dirancang dengan prinsip pencapaian tujuan dan dilakukan dengan musyawarah mufakat

SL SR JR TP

19 Pengambilan keputusan organisasi dilaksanakan secara kolektif-kolegial SL SR JR TP

20 Pengambilan keputusan berlandaskan pada rasionalitas keputusan yang didukung dengan data yang tepat dan akurat

SL SR JR TP

21 Saya mampu menyampaikan pesan organisasi kepada pihak yang membutuhkan informasi

SL SR JR TP

22 Saya disetiap rapat organisasi ikut menyumbangkan gagasan dalam mengembangkan organisasi

SL SR JR TP

23 Bahasa yang lugas dan mengarah pada topik bahasan menjadi acuan saya dalam menyampaikan ide serta gagasan kepada organisasi

SL SR JR TP

24 Tulisan menjadi sarana efektif dalam menyampaikan gagasan kepada organisasi SL SR JR TP

B PEMBENTUKAN KARAKTER (CHARACTER BUILDING)

1 Saya mudah memuji orang lain SL SR JR TP

2 Saya mudah memberikan kata-kata semangat yang memupuk semangat dan membesarkan hati

SL SR JR TP

3 Saya memiliki gaya bicara yang ramah dan intonasi suara yang bersahabat SL SR JR TP

4 Saya dalam berbicara menggunakan kata-kata yang merendah berupa permohonan, bukan tuntutan

SL SR JR TP

5 Kata-kata yang ditujukan kepada lawan bicara cenderung merupakan kata-kata dorongan, bukan sanggahan maupun kritikan

SL SR JR TP

6 Saya mampu memberi perhatian sepenuhnya pada lawan bicara dengan tatapan mata, mendengarkan tanpa sering menyela dan tampak terburu-buru

SL SR JR TP

7 Saya senang menghabiskan waktu bersama orang lain dan melakukan aktivitas bersama

SL SR JR TP

8 Saya memiliki kemampuan mendengarkan lawan bicara dengan penuh empati dan tidak sambil melakukan kegiatan lain

SL SR JR TP

9 Saya menikmat aktivitas dan pengalaman bersama orang lain dalam nuansa penuh kepedulian dan saling memahami

SL SR JR TP

10 Saya memiliki prinsip yang kuat bahwa kasih harus dibuktikan dengan pemberian, bingkisan, dan lain sebagainya

SL SR JR TP

11 Saya senang menerima suatu pemberian tanpa memandang nilai, bentuk maupun jenis pemberian tersebut

SL SR JR TP

12 Saya cenderung lebih senang memberi daripada menabung SL SR JR TP

13 Saya mengangap bahwa kehadiran fisik disaat orang lain sedang kritis adalah hadiah paling berharga yang bisa diberikan

SL SR JR TP

14 Saya senang membuat, menemukan maupun membeli sesuatu untuk diberikan kepada orang lain

SL SR JR TP

15 Saya senang melakukan hal-hal yang orang lain harapkan kita lakukan SL SR JR TP

16 Saya melakukan sesuatu bagi orang lain yang memerlukan pemikiran, perencanaan, waktu, usaha, dan energi

SL SR JR TP

17 Saya berpendapat bahwa melakukan sesuatu untuk orang lain adalah wujud kasih kepadanya

SL SR JR TP

18 Saya senang melakukan hal-hal praktis untuk orang yang dikasihi SL SR JR TP

19 Saya merasa dicintai bila menerima pelayanan dari orang lain SL SR JR TP

20 Saya memiliki spontanitas yang kuat dalam berjabat tangan dan berpelukan untuk menunjukan kedekatan dan keterbukaan

SL SR JR TP

C MOTIVASI DIRI (SELF MOTIVATION)

1 Apabila saya merasa gagal dalam suatu usaha, saya akan tetap berusaha agar tidak terjadi kegagalan lagi

SL SR JR TP

2 Bagi saya ada suatu keharusan untuk dapat menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab saya

SL SR JR TP

3 Pekerjaaan yang telah dipercayakan, tidak akan saya alihkan kepada rekan lain, betapapun sibuknya

SL SR JR TP

Page 90: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No Pernyataan Pilihan Jawaban

4 Bagi saya, semua tugas harus diselesaikan meskipun tanpa pengawasan dari ketua ormawa

SL SR JR TP

5 Saya berusaha menciptakan cara-cara yang lebih baik dalam melaksanakan tugas organisasi, meskipun sering mendapatkan pertentangan

SL SR JR TP

6 Saya akan malu apabila gagal, dan akan lebih malu lagi apabila tidak pernah berani mencoba lagi

SL SR JR TP

7 Saya ingin menyumbangkan pemikiran melalui rapat-rapat, meskipun pemikiran tersebut penuh risiko

SL SR JR TP

8 Saya berusaha mewujudkan segala program kerja yang telah disepakati bersama SL SR JR TP

9 Untuk meningkatkan hasil yang lebih baik, maka program yang telah dilaksanakan harus dievaluasi

SL SR JR TP

10 Saya belum merasa puas apabila program kerja yang telah dibuat belum bisa terlaksana semua

SL SR JR TP

Page 91: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

DATA PENELITIAN

Variabel Kurikulum Tersembunyi (X1)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 ∑

1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 78

2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 76

3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 78

4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 78

5 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 70

6 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 72

7 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 65

8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 62

9 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 65

10 2 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 63

11 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 78

12 3 2 4 4 4 4 3 1 3 1 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 1 75

13 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 65

14 2 3 3 3 2 2 3 1 2 1 3 2 2 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 61

15 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 64

16 1 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 68

17 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 2 0 3 4 4 4 4 3 3 4 3 1 65

18 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 84

19 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 65

20 2 3 1 1 3 4 3 2 2 2 3 2 1 2 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 67

21 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 73

22 4 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 68

23 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 76

24 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 85

25 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 75

26 1 3 4 3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 75

27 4 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 84

28 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 75

29 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 4 3 3 4 2 2 2 64

30 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 59

31 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 87

32 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 59

33 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 84

34 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 84

35 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 93

36 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 80

37 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 80

38 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94

39 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 76

Lampiran 5

Page 92: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 ∑

40 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 78

41 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 79

42 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 74

43 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 74

44 1 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 68

45 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 80

46 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 90

47 2 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 69

48 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 83

49 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 80

50 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 1 77

51 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 0 4 3 3 3 2 3 2 64

52 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 76

53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 2 3 3 3 68

54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72

55 2 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 1 2 4 3 2 4 4 2 3 2 2 1 4 59

56 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 66

57 4 4 4 3 3 2 1 2 3 2 4 3 2 3 2 3 2 4 3 2 4 3 2 1 66

58 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 1 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 72

59 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 82

60 2 3 3 2 3 3 2 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3 75

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 77

62 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 77

63 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 79

64 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 91

65 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 74

66 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 2 3 4 0 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 71

67 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 69

68 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 81

69 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 70

70 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 72

71 3 3 3 2 2 2 1 3 2 3 3 1 3 4 4 4 4 4 3 3 1 1 1 1 61

72 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 76

73 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 71

74 3 4 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 73

75 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 60

76 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 68

77 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 79

78 4 4 3 2 2 2 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 76

79 4 3 4 3 2 2 1 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 3 76

80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95

Page 93: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 ∑

81 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 64

82 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 63

83 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 62

84 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 71

85 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 82

86 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 2 79

87 1 3 3 3 4 3 2 3 2 1 4 4 2 0 3 2 4 3 2 4 2 2 3 3 63

88 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 2 2 2 2 66

89 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70

90 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 73

91 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 75

92 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 3 85

93 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 75

94 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 0 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 71

95 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 75

96 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 83

97 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 87

98 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78

99 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 73

100 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 87

101 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 87

102 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 75

103 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78

104 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 87

105 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 75

106 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 87

107 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 0 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 71

108 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 75

109 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 73

110 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 75

111 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 69

112 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 78

113 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 78

114 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 81

115 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 73

116 2 4 4 2 4 3 2 1 2 3 4 3 2 3 1 4 1 1 3 1 2 3 4 1 60

117 2 3 4 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 69

118 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 82

119 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 83

120 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 80

121 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 80

Page 94: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 ∑

122 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 80

123 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 80

124 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 77

125 2 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 77

126 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 81

127 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 2 3 4 77

128 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 78

129 1 3 0 2 2 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 67

130 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2 3 1 2 4 3 2 4 3 4 2 3 3 4 65

131 4 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 1 2 3 1 2 3 4 69

132 2 3 1 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 4 66

133 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 1 3 4 3 2 3 4 1 3 4 3 4 3 4 72

134 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 82

135 4 4 3 3 2 2 3 1 2 1 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 61

136 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 77

137 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 68

138 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71

139 1 4 3 4 2 3 2 4 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4 4 75

140 2 3 2 3 3 2 3 1 4 1 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 68

141 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 65

142 4 4 4 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 4 4 0 4 4 4 0 3 2 4 4 70

143 4 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 79

144 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 83

145 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 79

146 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 78

147 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 82

148 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 73

149 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 71

150 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 70

151 2 4 4 3 3 4 4 2 4 2 2 2 2 0 4 4 4 4 3 4 2 2 3 3 71

152 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 74

153 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 84

154 4 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 1 2 3 1 2 3 4 69

155 2 3 1 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 4 66

156 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 1 3 4 3 2 3 4 1 3 4 3 4 3 4 72

157 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 82

158 4 4 3 3 2 2 3 1 2 1 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 61

Page 95: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

Data Variabel Pembentukan Karakter (X2)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ∑

1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 60

2 2 4 3 2 3 2 4 3 3 1 1 2 1 3 1 3 3 3 1 1 46

3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 64

4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 64

5 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 61

6 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 69

7 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 60

8 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 61

9 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 54

10 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 52

11 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 70

12 4 4 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 60

13 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 3 67

14 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 58

15 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 52

16 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 70

17 3 4 4 4 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 58

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

19 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 51

20 3 3 3 2 2 1 2 1 4 2 2 1 3 2 4 1 4 3 3 3 49

21 3 2 2 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 57

22 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 59

23 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 61

24 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 72

25 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

26 4 4 3 4 3 2 2 3 3 1 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 54

27 4 4 2 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64

28 3 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 69

29 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 2 64

30 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 51

31 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 64

32 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 51

33 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 55

34 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 58

35 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 71

36 3 4 4 3 4 4 4 3 4 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 60

37 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 51

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71

39 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 60

40 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 66

Page 96: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ∑

41 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 59

42 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 60

43 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 59

44 3 3 4 2 2 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 54

45 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 64

46 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 2 67

47 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 57

48 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 69

49 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 71

50 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 4 3 4 4 4 56

51 2 2 2 3 2 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 3 4 4 3 2 61

52 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 68

53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

55 4 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 53

56 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 59

57 4 3 0 4 2 3 4 3 4 3 2 3 2 1 3 4 4 2 4 3 58

58 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 54

59 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 61

60 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 2 71

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 57

62 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 63

63 4 4 3 3 2 3 4 3 3 1 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 64

64 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 1 2 2 2 2 2 2 3 58

65 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 67

66 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 64

67 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 69

68 2 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 68

69 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 49

70 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 54

71 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 58

72 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 72

73 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 55

74 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 69

75 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 48

76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

77 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 53

78 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 55

79 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 66

80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 58

81 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59

Page 97: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ∑

82 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 69

83 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 57

84 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 63

85 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 62

86 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 0 0 0 3 3 3 3 3 2 4 53

87 2 3 2 3 4 4 4 3 1 1 1 2 2 3 2 2 2 4 4 4 53

88 2 3 3 2 2 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 59

89 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65

90 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 4 3 2 4 59

91 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 54

92 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 4 2 4 3 4 3 4 3 65

93 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 2 58

94 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 53

95 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 2 58

96 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 4 2 4 3 4 3 4 3 65

97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 77

98 2 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 51

99 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 59

100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 77

101 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 69

102 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 54

103 2 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 51

104 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 69

105 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 54

106 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 69

107 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 53

108 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 55

109 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

110 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 54

111 4 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 62

112 4 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 62

113 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 69

114 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64

115 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 54

116 2 2 4 3 3 4 2 3 4 2 1 4 3 2 4 2 4 1 2 3 55

117 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 62

118 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 4 2 4 69

119 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 72

120 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 66

121 3 3 2 2 4 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 53

122 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 66

Page 98: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ∑

123 3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 67

124 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 64

125 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 68

126 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 61

127 3 2 4 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 64

128 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 68

129 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 1 4 3 3 3 4 4 3 62

130 2 3 4 3 3 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 60

131 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 59

132 2 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 61

133 3 4 3 2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 2 2 59

134 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 3 4 66

135 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 54

136 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 66

137 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 54

138 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

139 4 4 2 4 4 3 4 2 2 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 57

140 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 63

141 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 1 4 4 52

142 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 0 4 4 3 3 62

143 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77

144 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 4 3 68

145 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 61

146 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 64

147 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 65

148 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 3 62

149 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 61

150 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 56

151 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 63

152 4 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 64

153 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 68

154 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 70

155 4 4 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 60

156 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 3 67

157 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 58

158 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 52

Page 99: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

Data Variabel Motivasi Diri (Y)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ∑

1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39

2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 36

3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 36

4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 36

5 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 30

6 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 28

7 2 3 2 2 3 4 3 3 4 2 28

8 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 29

9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

11 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 34

12 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 32

13 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 36

14 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 27

15 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39

16 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 34

17 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 23

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

19 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 35

20 4 3 3 1 2 3 2 2 4 3 27

21 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 35

22 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 36

23 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 35

24 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 38

25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

26 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 33

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

28 3 4 3 1 2 3 3 4 4 4 31

29 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 35

30 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 26

31 3 2 4 3 2 4 3 3 2 4 30

32 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 24

33 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 30

34 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 30

35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

36 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 32

37 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 30

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

39 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 34

40 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 35

41 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 31

42 3 3 2 4 2 3 3 4 4 4 32

43 3 4 3 4 2 2 2 4 4 3 31

44 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 27

45 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 33

46 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38

47 3 4 3 4 3 2 2 4 4 4 33

48 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39

49 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 35

50 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 34

51 3 4 4 3 3 1 2 4 4 3 31

52 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 33

53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

55 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 26

56 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 30

57 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 34

58 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37

59 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 37

60 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 32

61 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31

62 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 36

63 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 34

64 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 35

65 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 34

66 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34

67 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 32

68 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 37

69 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 27

70 3 2 3 2 2 3 3 4 4 4 30

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ∑

71 4 4 4 4 2 4 1 3 4 3 33

72 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38

73 4 3 2 3 2 2 2 3 0 4 25

74 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37

75 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 27

76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

77 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 32

78 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 35

79 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39

80 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33

81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

82 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 37

83 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 31

84 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32

85 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 35

86 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 36

87 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 24

88 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 35

89 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

90 4 3 4 3 3 4 2 3 3 2 31

91 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34

92 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38

93 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 35

94 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 35

95 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 35

96 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38

97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

98 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39

99 4 4 34 3 4 2 4 4 4 4 67

100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

101 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 38

102 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34

103 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39

104 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 38

105 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34

106 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 38

107 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 35

108 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34

109 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 36

110 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34

111 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 33

112 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 32

113 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 33

114 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

115 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 33

116 2 3 1 1 3 1 4 2 3 1 21

117 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 34

118 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 37

119 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38

120 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38

121 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38

122 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38

123 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38

124 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 36

125 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38

126 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

127 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30

128 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37

129 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 33

130 2 1 4 4 3 2 1 3 3 4 27

131 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 33

132 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 35

133 2 3 4 2 3 3 4 3 3 4 31

134 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 34

135 2 4 3 4 3 2 3 3 2 4 30

136 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 34

137 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

138 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

139 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38

140 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 25

Page 100: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ∑

141 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 27

142 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 34

143 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 36

144 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37

145 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 34

146 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 35

147 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 37

148 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 35

149 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28

150 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 36

151 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 36

152 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 36

153 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 35

154 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 33

155 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 35

156 2 3 4 2 3 3 4 3 3 4 31

157 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 34

158 2 4 3 4 3 2 3 3 2 4 30

Page 101: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

DESKRIPSI DATA

Statistics

X1 X2 Y

N Valid 158 158 158

Missing 0 0 0 Mean 74.28 61.08 33.66 Median 75.00 60.50 34.00 Mode 75 60a 34a Std. Deviation 7.749 6.570 4.784 Range 36 34 46 Minimum 59 46 21 Maximum 95 80 67 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Lampiran 6

Page 102: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

UJI NORMALITAS NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 158 158 158

Normal Parametersa,b

Mean 74.28 61.08 33.66 Std. Deviation 7.749 6.570 4.784

Most Extreme Differences

Absolute .062 .068 .094 Positive .047 .068 .094 Negative -.062 -.050 -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .784 .856 1.179 Asymp. Sig. (2-tailed) .570 .456 .124

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lampiran 7

Page 103: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

UJI HOMEGENITAS Oneway

Test of Homogeneity of Variances X1

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

1.261 8 149 .268

ANOVA X1

Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

Between Groups 1567.843 8 195.980 3.715 .001 Within Groups 7859.904 149 52.751 Total 9427.747 157

Oneway

Test of Homogeneity of Variances X2

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

1.624 8 149 .223

ANOVA X2 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 143.638 8 17.955 6.403 .017 Within Groups 6633.451 149 44.520 Total 6777.089 157

Oneway

Test of Homogeneity of Variances Y

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

.664 8 149 .722

ANOVA Y

Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

Between Groups 535.909 8 66.989 3.265 .002 Within Groups 3057.313 149 20.519 Total 3593.222 157

Page 104: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

UJI LINIERITAS Linieritas X1 – Y Curve Fit

Model Description

Model Name MOD_2 Dependent Variable 1 Y Equation 1 Linear Independent Variable X1 Constant Included Variable Whose Values Label Observations in Plots

Unspecified

Case Processing Summary

N

Total Cases 158 Excluded Cases

a 0

Forecasted Cases 0 Newly Created Cases 0

a. Cases with a missing value in any variable are excluded from the analysis.

Variable Processing Summary

Variables

Dependent Independent

Y X1

Number of Positive Values 158 158 Number of Zeros 0 0 Number of Negative Values 0 0

Number of Missing Values

User-Missing 0 0

System-Missing 0 0

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: Y

Equation Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .207 40.786 1 156 .000 12.788 .281

The independent variable is X1.

Page 105: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

Linieritas X2 – Y Curve Fit

Model Description

Model Name MOD_3 Dependent Variable 1 Y Equation 1 Linear Independent Variable X2 Constant Included Variable Whose Values Label Observations in Plots

Unspecified

Case Processing Summary

N

Total Cases 158 Excluded Cases

a 0

Forecasted Cases 0 Newly Created Cases 0

a. Cases with a missing value in any variable are excluded from the analysis.

Variable Processing Summary

Variables

Dependent Independent

Y X2

Number of Positive Values 158 158 Number of Zeros 0 0 Number of Negative Values 0 0

Number of Missing Values

User-Missing 0 0

System-Missing 0 0

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: Y

Equation Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .117 20.756 1 156 .000 18.425 .250

The independent variable is X2.

Page 106: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

ANALISIS REGRESI

Regresi X1 – Y (Parsial)

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables Removed

Method

1 X1b . Enter

a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .455a .207 .202 4.273

a. Predictors: (Constant), X1

ANOVAa

Model Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 744.741 1 744.741 40.786 .000b

Residual 2848.481 156 18.259

Total 3593.222 157

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X1

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.788 3.287 3.891 .000

X1 .281 .044 .455 6.386 .000

a. Dependent Variable: Y

Lampiran 8

Page 107: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

Regresi X2 – Y (Parsial)

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables Removed

Method

1 X2b . Enter

a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .343a .117 .112 4.509

a. Predictors: (Constant), X2

ANOVAa

Model Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 421.946 1 421.946 20.756 .000b

Residual 3171.275 156 20.329

Total 3593.222 157

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 18.425 3.364 5.477 .000

X2 .250 .055 .343 4.556 .000

a. Dependent Variable: Y

Page 108: PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN …ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Imam-Gunawan-Riset-2018... · motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi

Regresi X1 – X2 – Y (Simultan)

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables Removed

Method

1 X2, X1b . Enter

a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .478a .229 .219 4.229

a. Predictors: (Constant), X2, X1

ANOVAa

Model Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 821.768 2 410.884 22.980 .000b

Residual 2771.454 155 17.880

Total 3593.222 157

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 8.979 3.734 2.404 .017

X1 .233 .049 .378 4.729 .000

X2 .121 .058 .166 2.076 .040

a. Dependent Variable: Y