pengaruh ctl terhadap speaking

5/23/2018 Pengaruh CTL terhadap Speaking

1/29

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHILEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN SPEAKING SISW

KELAS XI SMA NEGERI 1 PEDES.

Romli Muhajir1041172106031


2/29

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemerintah Indonesia mencantumkan Bahasa Inggris sebapelajaran bahasa asing yang wajib dipelajari mulai dari tingkatdan SMA/ SMK.

Speaking (berbicara) itu adalah salah satu bagian kehidupan skita. Pada umumnya manusia menghasilkan puluhan ribu kasehari. Bahkan ada beberapa orang yang menghasilkan lebih da

ribu kata dalam sehari (Thornbury 2005: 1).

Sprihatiningrum (2012: 177) memaparkan bahwa pendekatan k(CTL) adalah pendekatan yang melibatkan siswa secara penproses pembelajaran dan didorong untuk berkreativitas memmateri pelajaran sesuai dengan topik yang akan dipelajari.


3/29

Perumusan Masalah

1. Adakah pengaruh Contextual Teaching Learning (CTL)

kemampuan speakingsiswa?


4/29

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari metode Contextua

Learning(CTL) terhadap kemampuanspeakingsiswa.


5/29

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Pembelajaran Bahasa Inggris merupakan suatu rangkaian kegiadari pelatihan, penugasan, penyediaan kondisi dan menypengetahuan denganberdasarkan komponen kurikulum, bahan ajmetode, lingkungan dan guru untuk terus berupaya meningkatkasiswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.

CTL adalah proses edukasi yang mana membantu siswa untuk m

materi yang mereka pelajari di kelas dengan konteks kehidupan s(Johnson 2002: 25).


6/29

Komponen-komponen dalam sistem pembelajaran kontekstuayang dipaparkan oleh Johnson (2002: 24):

1. Membuat keterkaitan yang bermakna.

2. Melakukan pekerjaan yang signifikan.

3. Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri.

4. Melakukan kerjasama.

5. Berpikir kritis dan kreatif.

6. Mengembangkan individu.

7. Mencapai standar tinggi.

8. Menggunakan penilaian yang autentik.


7/29

Blanchard (2001) dalam Kasihani K.E (2002: 3) mengemukakan bebstrategi pembelajaran kontekstual (CTL), berikut penjelasannya:

a. Menekankan pentingnya pemecahan masalah.

b. Mengakui perlunya kegiatan belajar mengajar dilakukberbagai konteks seperti rumah, masyarakat dan tem

c. Mengajar siswa memantau dan mengarahkan pembelmereka agar menjadi siswa yang dapat belajar sendiri

d. Menekankan pelajaran pada konteks kehidupan siswaberbeda-beda.

e. Mendorong siswa belajar dari sesama teman dan belajbersama.

f. Menggunakan penilaian otentik.


8/29

Ditambahkan dari Center for Occupational Research andDevelopment (CORD) dalam Kasihani K.E (2002: 3) menjabarkakonsep CTL yaitu relating, experience, applying, cooperating datransfering. Berikut penjelasan selengkapnya:

Relating, guru membantu peserta didik agar materi yangdipelajari dapat bermakna dan sesuai dalam konteks penga

hidup siswa pada peristiwa dan kondisi sehari-hari.

Experiencing, peserta didik secara aktif ikut dalam proses bdan berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaberusaha menemukan dan menciptakan hal baru dari apa ydipelajarinya.


9/29

Applying, menekankan pada proses pendemonstrasian ilmupengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatan

Cooperating, proses kolaboratif dan kooperatif atau kerjasamelalui belajar berkelompok.

Transferring, belajar dengan menggunakan pengetahuan da

konteks baru/lain.


10/29

Adapun metode penilaian yang digunakan dalam pembelajaranpendekatan kontekstual adalah (Enoh (2004: 23) dalam Hasnaw(2006: 60)) :

a. Diskusi: kemampuan siswa berbicara, mengemukakan ide

b. Wawancara: kemampuan siswa dalam memahami konsepkedalamannya.

c. Paper & Pencil Test: berbagai jenis tes dengan tingkat pemyang tinggi.

d. Observasi: menilai sikap dan perilaku siswa. e. Demonstrasi: kemampuan mentransformasikan ide-ide ke

dalam sesuatu yang konkret dan dapat diamati melalui penglihpendengaran, seni, drama pergerakan, dan atau musik.


11/29

Satriani dkk (2012: 16) memaparkan keuntungan dari penggunapembelajaran kontekstual (CTL):

a. Mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

b. Meningkatkan motivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dakelas.

c. Membantu siswa untuk membangun sendiri pembelajaran

d. Membantu siswa memecahkan masalah mereka sendiri.

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusidengan teman sekelas.

f. Membantu siswa untuk menyimpulkan dan merefleksipembelajaran.


12/29

Speaking is the process of building and sharing meaning through use of verbal and non-verbal symbols, in a variety of contexts(Ch1998: 13 dalam Kayi, 2006).

Berbicara adalah kemampuan untuk menyampaikan ide, pendadan maksud kepada orang lain secara lisan (Farida, 2013: 12).

Richards & Renandya (2002: 206) dalam Mustadi (3) berpendapbahwa terdapat beberapa komponen yang mendasari keberhaspengajaran speaking. Komponen tersebut adalah kompetensigramatikal, kompetensi discourse, kompetensi sosiolinguistik,kompetensi strategi.


13/29

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan dan metodologi penelitian: Pendekatan yang peneliti gunakan dalam kegiatan penelit

adalah kuantitatif, hal tersebut berdasarkan pada pemaSugiyono (2011: 13) dalam Farid (2013: 22) bahwa pendkuantitatif dinamakan pendekatan tradisional, pendekatan ini sudah cukup lama digunakan sehingga

mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah meksperimen.


14/29

Subjek penelitian: Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah siswa ke

SMA N 1 Pedes.

Untuk sampel, peneliti akan menggunakan seluruh jumlah dkelompok belajar (intact group).


15/29

Tempat dan waktu penelitian: Tempat : SMA N I Pedes

Waktu : 1 April 2014-30 April 2014


16/29

Teknik pengumpulan data:1. Menyusun instrument penelitian.

2. Melakukan validasi soal melalui proses pengujian.

3. Merumuskan dan menyusun angket untuk mengtanggapan siswa.

4. Menentukan subjek penelitian untuk memilih kelas sampe


17/29

5. Seluruh subjek penelitian melaksanakan tes pengterhadap materi speaking.

6. Seluruh subjek penelitian mengisi angket untuk mengtanggapan siswa mengenai metode pembelajaran koodengan jenis metode pembelajaran kontekstual (CTL).


18/29

7. Setelah mendapatkan hasil dari data yang sudah terkukemudian data tersebut dianalisis dan diinterpretasikan.


19/29

Teknik analisis data:1. Analisis Pilot Test

a. Validitas adalah kebenaran suatu pemikiran bahwa pemikbenar-benar dilakukan (Farida, 2013: 38).

rxy = XY (X)(Y)*nX ()*nY Y


20/29

b. Reliabilitas adalah suatu alat ukur yang mantap dan tidak berupengukurannya dan dapat diandalkan karena pengukuran berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa (Arikunto, dalam Farida, 2013: 39).

1.

2.

rxy =XY (X)(Y)

*nX ()*nY Y

r =2. rXY

(1 + rXY)


21/29

2. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dataditeliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tid

Kriteria:

L0< Ltabelartinya hipotesis nol diterima, maka data berdisnormal.

L0 < Ltabelartinya hipotesis nol ditolak, maka data berdistidak normal.


22/29

Rumus dalam langkah-langkah untuk uji Liliefors:

1. Zi=x

2. F(Zi) = P (Z Zi)

3. S(Zi) =bayakya ,,......yag


23/29

3. Uji Homogenitas dibutuhkan untuk mengetahui data yangdiperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol data yang homogen atau tidak homogen.

Untuk nekpeime= nkotol

t =

+


24/29

4. Analsis T-test merupakan cara yang digunakan untuk mhipotesis komparatif dua sampel (Sugiyono, 2012: 196).

t =

+


25/29

5. Effect size digunakan sebagai cara untuk mengetahui seberapperbedaan rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kserta membandingkan skor rata-rata postes kedua kelas terse

ES

=


26/29

6. Analisis T-test for Paired sample T-test for Paired sampleberuntuk mengukur pengaruh dari intervensi dengan membandhasil pretest dan postest dalam satu kelompok (keloeksperimen/kelompok kontrol).

t

=

()

1


27/29

7. Perhitungan efektifitas digunakan sebagai alat untuk mengukpresentase pengaruh dari pengguanaan metode yang digunamasing-masing sampel.

Efektifitas kelas kontrol Menggunakan metode konvens

100 %

Efektifitas kelas eksperimen Menggunakan metode CTL:

100 %


28/29

8. Untuk menganalisis kusioner (angket) pada penelitian ini, maukur yang digunakan yaitu dengan skala likert. Sugiyono (201dalam Farida, 2013: 45) menyatakan bahwa skala likert diguuuntuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseoransekelompok orang tentang fenomena sosial.

P =

100%


29/29

THANK YOU!

pengaruh ctl terhadap speaking

Documents