pendidikan iman anak

Upload: iwan-hermawan

Post on 07-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Pendidikan Iman Anak

    1/2

    Pendidikan Iman Anak(Pendahuluan :Kisah umar bin Khotobb dan seorang anak kecil)

    Orang tua dan anak , ibarat petani dan tanamannya . Baik buruknya tanaman, sangat ditentukanoleh perlakuan si penanam. Jika ia memilih dan menyiapkan ladang subur untuk benihnya, lalu

    senantiasa menyiraminya dengan air yang bersih (tidak tercemar ), ditambah dengan perawatanyang teratur, niscaya tanamannya pun akan tumbuh subur. Apalagi kalau rumput dan gulmasenantiasa disiangi, hama disemprot, dan pupuk tak lupa ditabur, maka akan semakin kokoh dankuatlah tanaman itu. Buahnya akan lebat, menngiurkan dan mempesona.

    Sebaliknya, jika petani memilih dan menyiapkan ladang gersang untuk bibitnya, menanamnyapunasal-asalan, rumput dan gulma tak pernah disiangi, air pun mengalir kadang-kadang, makatanamanpun akan tumbuh meradang, mungkin layu, lalu hilang !. Tinggallah sang petani tepekurmenyesali nasibnya , tak ada satupun buah yang bisa dipetik. Kasihan !

    Kisah dan perumpamaan diatas cukuplah menjadi pertimbangan dan gambaran bagi kita, betapaberat tanggung jawab orang tua terhadap diri anaknya. Ia harus memberikan yang terbaik untukanaknya untuk kelak dioertanggungjawabkan dihadapan Allah swt. Setelah memilihkan ibu yangterbaik buat anaknya , ia harus memberikannya nama yang baik, sebagaimana tuntunan

    Rasulullah saw:Sesungguhya pada hari kiamat nanti kamu akan dipanggil dengan nama kamu dan nama bapakkamu. Oleh karena itu , buatlah nama nama yang baik untukmu sekalian." ( HR Abu Daud dariAbu Darda )

    Tentu kita semua berharap anak-anak kita akan dipanggil namanya bersama para Shahabatyang Allah beri jaminan Syurga, yang Allah ridhloi dan yang ridhlo pada Allah, dan bersama parapejuang Islam yang Allah karuniakan Syurga pada mereka. Bukan bersama-sama artis atauorang-orang yang Allah murkai perbuatannya.

    Barang siapa meniru-niru suatu kaum , maka dia termasuk kaum tersebut." Sabda Rasulullahsaw.

    Dalam pertumbuhan dan perkembangannya , anak akan belajar dari apa yang ada dan apa yang

    ditemui dilingkungan sekitarnya. Oleh karena itu orang tua sudah semestinya menciptakansuasana yang kondusif ( mendukung ) bagi pendidikan yang terbaik buat anak-anaknya.

    Pendidikan yang sangat mendasar adalah pendidikan Iman. Ia menjadi dasar bagi seluruhproses pendidikan berikutnya. Ibarat bagian dari suatu bangunan, ia adalah fondasi. Tinggi-rendah dan megah tidaknya suatu bangunan sangat tergantung dari fondasinya. Anak yangterlahir dalam fithrah yang hanif harus disiram dengan nilai-nilai Ilahiyah agar kehanifannyaterjaga. Pemdidikan Iman ini sangat penting untuk mengikat anak dengan Islam, menanamkandasar aqidah yang bersih, dan membiasakan anak dengan nilai-nilai ibadah sejak kecil.Mencelupnya dalam celupan ( sibghah ) yang terbaik. Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebihbaik shibghahnya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nyalah kami menyembah" {2:138}

    Anak yang memperoleh pendidikan iman sejak dini, akan membekas dalam-dalam dalamsanubarinya. Ibarat kain yang dicelup dalam pewarna dan dibiarkan berhari-hari didalamnya,sehingga tidak ada pori-pori sekecil apapun yang tidak terwarnai . Bukan seperti kapur yangdicelup dalam segelas air tinta , lalu segera diangkat. Hanya pinggirnya yang tipis yang terwarnai.Celupan pendidikan imani semenjak kecil akan sangat berpengaruh dalam kehidupan diaselanjutnya. Ia hanya akan menerima Islam sebagai pengatur kehidupannya, Al Quran sebagaipedomannya , dan Rasulullah sebagai teladannya. Keimanan yang terpatri dalam hati akanmenghiasi lisan serta jasadnya , Islam akan melekat menjadi baju bagi dirinya sehingga dia akanmalu menanggalkannya.

    Rasulullah memberikan petunjuk dalam pendidikan iman ini , diantaranya :

    1. Membuka kehidupan anak dengan kalimat la ilaha illa Allah.

    Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi SAW. bahwa beliau bersabda :Bacakanlah kepada anak-anak kamu kalimat pertama dengan La Ilaha Illa Allah".

    Rahasianya adalah agar kalimat tauhid dan syiar masuk Islam itu merupakan sesuatu yangpertama masuk kedalam pendengaran anak, kalimat yang petama diucapkan oleh lisannya danlafazh pertama yang dipahami anak. Rasulullah menganjurkan menyuarakan adzan di telingakanan anak dan iqamah di telinga kirinya. Upaya ini mempunyai pengaruh terhadap penamaandasar-dasar akidah, tauhid dan iman bagi anak.

  • 8/3/2019 Pendidikan Iman Anak

    2/2

    2. Mengenalkan Hukum-hukum Halal dan Haram Kepada Anak.

    Ibnu Jarir dan Ibnu I-Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. bahwa ia berkata :

    Taatlah kepada Allah dan takutlah berbuat maksiat kepada Allah serta suruhlah anak-anakkamu untuk mentaati perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan. Karena hal itu akan

    memelihara mereka dan kamu dari api neraka".

    Rahasianya adalah agar ketika anak membukakan kedua matanya dan tumbuh besar, ia telahmengenal perintah-perintah Allah, sehingga ia bersegera untuk melaksanakannya, dan iamengerti larangan-larangan-Nya, sehingga menjauhinya. Apabila sejak anak memasuki masabaligh telah memahami hukum-hukum halal dan haram, di samping telah terikat dengan hukum-hukum syariat, maka untuk selanjutnya, ia hanya akan mengenal hukum dan undang-undangIslam.

    3. Menyuruh Anak Untuk Beribadah Pada Usia 7 ( tujuh ) tahun.

    Al-Hakim dan Abu Daud meriwayatkan dari Ibnu Amr bin Al-ash ra. dari Rasulullah saw. bahwabeliau bersabda :

    Suruhlah anak-anakmu menjalankan ibadah shalat jika mereka sudah berusia tujuh tahun. Danjika mereka sudah berusia sepuluh tahun, maka pukullah mereka jika tidak mau melaksanakanshalat dan pisahkanlah tempat tidur mereka."

    Dari perintah shalat ini, kita dapat menyamakan dengan puasa ( shaum ) dan haji. Kita latih anak-anak untuk melakukan shaum jika mereka kuat,dan haji jika bapaknya mampu. Rahasianyaadalah agar anak dapat mempelajari hukum-hukum ibadah ini sejak masa pertumbuhannya.Sehingga, ketika anak tumbuh besar, ia telah terbiasa melakukan dan terdidik untuk mentaatiAllah, melaksanakan hak-Nya, bersyukur kepada-Nya, berpegang kepada-Nya, bersandarkepada-Nya dan berserah diri kepada-Nya. Disampingitu, anak akan mendapatkan kesucian ruh,kesehatan jasmani, kebaikan akhlak, perkataan dan perbuatan di dalam ibadah-ibadah ini.

    4. Mendidik Anak Untuk Mencintai Rasul, ahli Baitnya ( keluarganya) dan Membaca Al-

    Quran.

    At-Thabrani meriwayatkan dari Ali ra. bahwa Nabi bersabda : Didiklah anak-anak kamu padatiga perkara : mencintai Nabi kamu, mencintai ahli baitnya dan membaca Al-Quran . Sebab,orang yang memelihara Al Quran itu berada dalam lindungan singgasana Allah pada hari dimanatidak ada perlindungan selain daripada perlindunga-Nya beserta para Nabi-Nya dan orang-orangsuci".

    Hal-hal yang mesti diajarkan kepada mereka adalah cara hidup Rasulullah, perjalanan hidup paraShahabat, serta kepribadian para pemimpin yang agung. Rahasianya adalah agar anak-anak

    mampu meneladani perjalanan hidup orang-orang terdahulu ,baik keimanannya, aktivitasnyamaupun perjuangan mereka. Disamping itu agar anak-anak terikat dengan sejarah kejayaanIslam dan Al-Quran.

    Itulah diantara rambu-rambu pendidikan anak dalam Islam . Rasulullah telah membuktikankeberhasilan metoda ini dengan mengangkat generasinya menjadi generasi terbaik di panggungsejarah dunia. Maka tidak ada keraguan lagi bagi kita untuk segera menirunya.

    Anak adalah amanah Allah yang tidak ternilai harganya, dan kelak , di pengadilan abadi , Allahakan menanyakan sebuah peringatanNya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimudan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganyamalaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa angdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. {QS. 66:6}