pendahuluan - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/10102/2/isi.pdf · bahasa arab juga...

135
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Dengan adanya fungsi pendidikan nasional tersebut, guru juga ikut berperan aktif dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak peserta didik menjadi yang lebih baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh bangsa, maka dalam proses pengajaran diharapkan guru melibatkan peserta didik secara aktif. Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pengajaran yang diharapkan adalah keterlibatan secara mental (intelektual dan emosional) yang dalam beberapa hal diikuti dengan sebuah keaktifan fisik. Jadi peserta didik benarbenar berperan serta dan berpartisipasi aktif dalam proses pengajaran, 1 UndangUndang RI nomor 20 tahun 2003, tentang SISDIKNAS, (Bandung: Fokusmedia, 2006), 40

Upload: lycong

Post on 09-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BABI

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agarmenjadimanusia yang berimandan bertakwakepadaTuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Dengan

adanyafungsipendidikannasionaltersebut,gurujugaikutberperanaktifdalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak peserta didik menjadi

yanglebihbaikdansesuaidenganapayangdiinginkanolehbangsa,makadalam

prosespengajarandiharapkangurumelibatkanpesertadidiksecaraaktif.

Keterlibatan peserta didik secara aktif dalamproses pengajaran yang

diharapkan adalah keterlibatan secara mental (intelektual dan emosional) yang

dalam beberapa hal diikuti dengan sebuah keaktifan fisik. Jadi peserta didik

benarbenar berperan serta dan berpartisipasi aktif dalam proses pengajaran,

1 UndangUndang RI nomor 20 tahun 2003, tentang SISDIKNAS, (Bandung: Fokusmedia,2006), 40

2

dengan menempatkan peserta didik sebagai subjek, dan sebagai pihak yang

pentingdanmerupakanintidalamkegiatanbelajarmengajar.2

Dalam konsep pembelajaran aktif seorang pelajar boleh jadi duduk

berjamjambersamakawankawannyadidalamkelas.Tetapiselama itupikiran

danperasaannyatidakberadadidalamkelas,diatidakterlibataktifdalamproses

belajar dengan cara memperhatikan, mendengarkan, atau merasakan apa yang

sedangberlangsungdidalamkelasbelajar,iniberartiiatidakmengalamibelajar3

Guru harus dapat merubah kelas menjadi kompetitif, aktif dan

menyenangkan. Kondisi diatas dapat diselesaikan melalui metode atau strategi

pembelajaran yang tepat dan dapat memberikan motivasi belajar yang tinggi.

Dalam hal ini Sardiman menyatakan bahwa motivasi adalah keseluruhan daya

penggerakdalamdirisiswayangmenimbulkankegiatanbelajar,yangmenjamin

kelangsungan dari segi belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar,

sehinggatujuanyangdikehendakiolehsubjekbelajaritudapattercapai.4Supaya

tujuanyangdiinginkandapattercapaidalamprosesbelajarmengajar,sebaiknya

gurumemberikanilmupengetahuanmenurutkadarkemampuanakalnya,dengan

caramemberikanmateriyanglebihmudahdahululaluberanjakpadamateriyang

sulit,dariyangkonkretmenujuabstrak.5

2AhmadRohaniHM,PengelolaanPengajaran,(Jakarta:PTRinekaCipta,1995),6162.3 Supartadanherrynoeraly,MetodologiPengajaranAgamaIslam, (Jakarta:Amissco,2003),

39.4 Sardiman, InteraksidanMotivasiBelajarMengajar, (Jakarta:RajaGrafindoPerdasa,2001),

75.5MuhaimindanAbd.Mujib,PemikiranPendidikan Islam,(Bandung:TrigandaKarya,1993),

55.

3

Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan

pendidikandi sekolah.Belajardanmengajarmerupakanduakonsepyangtidak

bisadipisahkansatu sama lain.6 Belajarmenunjukkankepadaapa yangharus

dilakukan seseorang sebagai penerima pelajaran (siswa), sedangkan mengajar

menunjukkankepadaapayangharusdilakukanolehseorangguruyangmenjadi

pengajar.Jadibelajarmengajarmerupakanprosesinteraksiantaragurudansiswa

padasaatprosespengajaran.7

Lebih jauh, belajar bukanlah merupakan suatu peristiwa pendek.

Belajar terjadi secara bergelombang. Ini memerlukan beberapa ekspos

(pendemonstrasian) materi untuk mencernanya dan memahaminya. Ini juga

memerlukan jenisjenis ekspos (pendemonstrasian) yang berbedabeda. Setiap

carapresentasikonsepmembentukpemahamanpesertadidik.Lebihpentinglagi

adalahcarabagaimanaekspos(pendemonstrasian)initerjadi.Jikahal initerjadi

pada peserta didik, maka akan terdapat tantangan mental bagi mereka. Ketika

belajarsecarapasif,pesertadidikmengalamiprosestanparasaingintahu,tanpa

pertanyaan,dan tanpadaya tarikpadahasil.Ketikabelajar secaraaktif,pelajar

mencari sesuatu. Ia ingin menjawab pertanyaan, memerlukan informasi untuk

menyelesaikan masalah, atau menyelidiki cara untuk melakukan pekerjaan.8

6BSuryosubrot,ProsesBelajarMengajardiSekolah,(Jakarta:PT.RinekaCipta,1997),4.7OemarHamalik,PerencanaanPengajaranBerdasarkanPendekatanSistem, (Jakarta : PT.

BumiAksara,2002),9.8 Melvin L. Silberman, Active Learning 101CaraBelajar Siswa Aktif, (Yogyakarta: Pustaka

InsanMadani,2009),6.

4

Pendidik hendaknya menyadari bahwa peserta didik memiliki berbagai cara

dalambelajar.

Selain ditentukan oleh kemampuan guru dalam menentukan metode

atau strategi dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, keberhasilan

dalam proses belajar mengajar juga ditentukan oleh motivasi dan upaya

memotivasi siswa untuk belajar, bahan belajar dan upaya penyediaannya, alat

bantubelajardanpenyediaannya, suasanabelajardanupayapengembangannya

dan memperhatikan kondisi subjek yang belajar dan upaya penyiapan dan

pemenuhannya. Unsurunsur dinamis belajar pembelajaran tersebut dapat

mempengaruhimotivasi belajar pembelajar9. Jika unsurunsur dinamis tersebut

tidakditerapkandalamprosesbelajarmengajar,makamotivasibelajarsiswabisa

dikatakan rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya anak sekolah yang dropout

karenamerekakurangmemilikimotivasidalamprosesbelajar.10

Rendahnya motivasi belajar juga terlihat dalam muhadatsah mata

pelajaranBahasaArabberdasarkanhasilobservasidikelasIIIAMIKHOIRUL

HUDASedatiSidoarjo,adalah:kurangnyametodeataustrategipengajaranyang

digunakan dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa merasa bosan dan

menimbulkan penurunan motivasi belajar. Cara penyampaian materi kurang

menarikbagisiswa,sehinggakondisiyangterjadidalamprosesbelajarmengajar

kurangkondusif.Perhatianguru terhadap siswakurang, sehingga siswamerasa

9AliImron, BelajardanPembelajaran,(Jakarta:PTDuniaPustakaJaya,1996),104.10MackR.Douglas, MenujuPuncakPrestasi,(Yogyakarta:Kanisius,19990),177.

5

tidakdiperhatikan.Guruhanyaberpedomanpadabukupaketyangadadantidak

menggunakan sumbersumber yang lain.11 Jadi dalam proses belajar, motivasi

sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam

belajartidakakanmungkinmelakukanaktivitasbelajar.12

Mempelajari bahasa asing akan lebih sulit difahami daripada bahasa

Ibu (BahasaSendiri ) karena selain kosakata yang jarang digunakan, struktur

katadankalimatpunmemerlukanwaktukhususuntukdipelajari.Olehsebabitu,

pengajaran Bahasa Asing dalam lembaga formal dan informal memerlukan

metodepengajaranyangtepatsesuaidengantujuanumumpengajaranbahasaitu

sendiri.13

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa Asing ( Luar bahasa

pribumi)yangpenyebarannyasudahbanyakditemukandibeberapadaerahdan

negara.ProsespenyebaranbahasaArabdiberbagaiNegaraadalahpengaruhdari

perkembanganAgamaIslamyangmanasumberajaranAgamaIslam(alQuran

danAsSunah)menggunakanbahasaArab.

Belajarbahasaadalahbelajarberkomunikasi,sedangkanbelajarsastra

adalah belajar menghargai manusia dan kemanusiaannya. Bahasa adalah alat

komunikasi diantara manusia dalam menyampaikan maksudnya.14 Suatu kaum

akanmenyampaikanmaksudatautujuanmerekakepadakaumyanglaindengan

11 Observasi kelas dalam Mata pelajaran Bhs.Arab kelas 3A MI KHOIRUL HUDA SedatiSidoarjo,padatanggal 19September2011.

12SyafulBahriDjamarah,PsikologiBelajar,(Jakarta:PTRinekaCipta,2002),114.13Effen Effendi,S.Pd, Belajar Mudah Bahasa Arab, (November 21, 2011). http://re

searchengines.com/0108effen.html14 ImamAsySyibahaweih,8.

mailto:[email protected]://re-searchengines.com/0108effen.html

6

melalui bahasa. Maka dilihat dari kedudukannya, bahasa adalah sesuatu yang

harusdipelajaridandipraktekandalamberinteraksidenganoranglain.

Bahasa Arab juga mempunyai kegunaan yang amat penting dalam

bidang agama, ilmu pengetahuan, dalam pembinaan dan pengembangan

kebudayaan nasional, bahkan hubungan Internasional.15 Bidang keterampilan

padapenguasaanBahasaArabmeliputikemampuanmenyimak(mahaarahal

Istima),kemampuanberbicara(mahaarahalTakallum),kemampuanmembaca

(mahaarahalQiraah),dankemampuanmenulis(mahaarahalKitaabah).

Dalam kemampuan bercakapcakap atau mahaarah alTakallum.

Harusdidukungolehperbendaharaankosakatayangdimilikisiswa.Gurujangan

menyuruhsiswauntukmenghafalkankamus,tetapigurubisamengajarkankata

kata yang dipakai seharihari sehingga dapat dipraktekkan anak didik baik di

sekolah maupun di luar sekolah. Dalam pembelajaran bahasa Arab, cara ini

disebutdengan muhdatsah.16

Menurut hasilwawancara dengan guru yang bersangkutan atau guru

yangmengajarmatapelajaranBahasaArabkelasIIIAdiMIKHOIRULHUDA

SedatiSidoarjo,adalah:dari23siswa,hanya8siswa(44,44%)yangmempunyai

motivasi belajar muhadatsah Bahasa Arab yang tinggi, sedangkan 15 siswa

(55,56%)yangmempunyaimotivasibelajarmuhadatsahBahasaArabyangbisa

15JuwairiyahDahlan, MetodeBelajarMengajarBahasaArab,(Surabaya:AlIkhlas,1992),19.16 Amin Muhammad, alLughat alArabiyyah Manh wa Mabnh (Mesir: Dr elFikr,

1980),hlm.57.

7

dikatakan rendah.17 Adapun ciriciri motivasi belajar yang ada pada diri

seseorangmenurutSardimanA.Mantaralain:18

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang

lamadantidakpernahberhentisebelumselesai).

b. Uletmenghadapikesulitan(tidaklekasputusasa).

c. Menunjukkanminatterhadapbermacammacammasalah.

d. Lebihsenangbekerjamandiri.

e. Tidaksukaterhadaptugastugasyangkurangmeningkatkankreatifitas.

f. Dapatmempertahankanpendapatnya(kalausudahyakinakansesuatu)

g. Tidakmudahmelepaskanhalyangdiyakiniitu.

h. Senangmencaridanmemecahkanmasalahsoalsoal.

Jadi, apabila seseorang memiliki ciriciri diatas berarti orang itu

memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri ciri motivasi seperti itu akan sangat

penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar

berhasil baik jika siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan

berbagaimasalahdanhambatansecaramandiri,bahkanlebihlanjutsiswaharus

lebih peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum dan bagaimana

memikirkan pemecahannya. Halhal tersebut harus dipahami benar oleh guru

agardalamberinteraksidengansiswadapatmemberikanmotivasiyangtepatdan

optimal.

17AthiunNisa,GuruMatapelajaranBhs.Arabkelas3AMIKHOIRULHUDASedatiSidoarjo,wawancarapribadi,19September2011.

18AliImron, BelajardanPembelajaran,88.

8

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas IIIA di

MIKHOIRULHUDASedatiSidoarjoyangbernamaAnjar,Robi,Galuh,Putri

dan Fitri adalah: metode atau strategi yang digunakan oleh guru dalam proses

belajar mengajar hanyalah monoton, yakni selalu menggunakan strategi driil.

Jadi, siswamerasa bosandan tidakmemperhatikanapayangsedangdijelaskan

olehgurutersebut.

Diharapkan dengan metode Active Learning ini motivasi belajar

muhadatsah Bahasa Arab siswa bisa lebih meningkat sehingga permasalahan

rendahnya motivasi belajar siswa dapat diatasi dan dapat berdampak positif

dalam kegiatan belajar siswa untuk selanjutnya. Jadi, salah satu cara untuk

meningkatkan motivasi belajar muhadatsah siswa dalam pembelajaran Bahasa

Arab adalah dengan menggunakan metode Active Learning. Karena dengan

menggunakan metode Active Learning pembelajaran lebih mengarah pada

pengoptimalisasian pelibatan intelektual dan emosional siswa dalam proses

pembelajaran, diarahkan untuk membelajarkan siswa bagaimana belajar

memperoleh dan memproses perolehan belajarnya tentang pengetahuan,

keterampilan,sikapdannilai.19

Penelitian dengan menggunakan metode Active Learning ini sudah

pernah dilakukan oleh Elmi Nur Fadalina dengan judul Pengaruh Active

Learning Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia di SDN 1 Surabaya. Kelebihan yang terdapat pada metode Active

19MudjionoDimyati, BelajardanPembelajaran,(Jakarta:PTRinekaCipta,1999),115.

9

Learning adalah guru dapat menggunakan beberapa strategi yang ada dalam

prosesbelajarmengajar,sehinggasiswamerasasenangpadasaatprosesbelajar

mengajar berlangsung. Sedangkan kekurangannya adalah pengkondisian waktu

pada saat proses belajar mengajar. Dengan demikian, Elmi Nur Fadalina

menggunakan metode Active Learning dari sudut pandang waktu, keaktifan

siswadanstrategistrategiyangdimilikiolehmetodeActiveLearning.

Ditinjau dari penjelasan diatas, penulis ingin meneliti bagaimana

pelaksanaan atau penerapan metode Active Learning dapat meningkatkan

motivasi belajar muhadatsah siswa kelas IIIA MI KHOIRUL HUDA Sedati

Sidoarjo pada pembelajaran Bahasa Arab. Maka dari itu, penulis tertarik dan

merasa perlu untukmengangkatmasalah tersebut dalam sebuah skripsi dengan

judul:PeningkatanMotivasiBelajarMuhadatsahBahasaArabKelasIIIA

MelaluiMetodeActiveLearning diMIKHOIRULHUDASedatiSidoarjo.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut diatas,

makarumusanpermasalahanyangakandikajidalampenelitianiniadalahsebagai

berikut:

1. Bagaimana penerapan metode Active Learning dalam muhadatsah Bahasa

ArabkelasIIIAdiMIKHOIRULHUDASedatiSidoarjo?

10

2. BagaimanapeningkatanmotivasibelajarmuhadatsahBahasaArabkelasIIIA

setelah menggunakan metode Active Learning di MI KHOIRUL HUDA

SedatiSidoarjo?

C. TindakanyangDipilih

Tindakan yang dipilih untuk pemecahan masalah yang dihadapi

dalam meningkatkan motivasi belajar muhadatsah Bahasa Arab yaitu dengan

menggunakan metode Active Learning. Dengan menggunakan metode ini,

diharapkanmotivasibelajarsiswadalammuhadatsahBahasaArabmeningkat.

D. TujuanPenelitian

Memperhatikan masalahmasalah yang timbul dalam pembelajaran

Bahasa Arab pada siswa kelas IIIA diMI KHOIRULHUDASedati Sidoarjo,

makadiperlukanadanyausahausahaagarterdapatpeningkatanmotivasibelajar

muhadatsah siswa. Adapun tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas ini

adalahsebagaiberikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Active Learning dalam

muhadatsah Bahasa Arab kelas IIIA di MI KHOIRUL HUDA Sedati

Sidoarjo?

2. Untuk mendiskripsikan peningkatan motivasi belajar muhadatsah Bahasa

Arab kelas IIIA setelah menggunakan metode Active Learning di MI

KHOIRULHUDASedatiSidoarjo.

11

E. LingkupPenelitian

Agar penelitian ini bisa tuntas dan terfokus, sehingga hasil

penelitiannya akurat, permasalahan tersebut di atas akan dibatasi pada halhal

tersebutdibawahini.

1. SubjekpenelitianadalahpadasiswakelasIIIAMIKHOIRULHUDASedati

Sidoarjosemesterganjil tahunajaran20112012,sebanyak2kalipertemuan,

tiappertemuan 4x35menitjampelajaran (empatRPP).

2. Implementasi (pelaksanaan) menggunakanmetode Active Learning. Dengan

menggunakan metode Active Learning pembelajaran lebih mengarah pada

pengoptimalisasianpelibatan intelektualdanemosional siswadalamproses

pembelajaran, diarahkan untuk membelajarkan siswa bagaimana belajar

memperoleh dan memproses perolehan belajarnya tentang pengetahuan,

keterampilan, sikap dan nilai. Jadi indikator dalam proses pembelajaran

ActiveLearningadalahsiswamelakukankegiatanbelajarsecarabebastetapi

terkendali, guru tidak mendominasi pembicaraan, kegiatan belajar siswa

bervariasi dan adanya keberanian siswa untuk mengajukan pendapatnya

melaluipertanyaanataupernyataan.

3. Motivasi belajardalammuhadatsahdimaksudkansebagaikemampuan siswa

dalammenguasaikosakata,mengetahuiartidaritiaptiapkosakatatersebut

dandapatberkomunikasimelaluiperkataan.Dimulaidenganobjekkonkret

darilingkungansekitarsiswa.Motivasibelajardapatdibedakanmenjadidua

yaknimotivasiyangberasaldaridalamdiripribadi seseorangyangdisebut

12

motivasiinstrinsik,sedangkanmotivasiyangberasaldariluardiriseseorang

disebutmotivasi ekstrinsik.Adapun indikator yang dapat digunakan untuk

mengukur motivasi belajar adalah adanya hasrat dan keinginan berhasil,

adanyadorongandankebutuhandalambelajar,adanyaharapandancitacita

di masa yang akan datang, adanya penghargaan dalam belajar, adanya

kegiatan yang menarik dalam belajar dan adanya lingkungan belajar yang

kondusif.

F. SignifikansiPenelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini

adalahsebagaiberikut:

1. BagiGuru

a. Gurumemperolehpengetahuan tentangmetodeActiveLearningdalam

rangka peningkatan motivasi belajar muhadatsah Bahasa Arab pada

siswakelasIIIAdiMIKHOIRULHUDASedatiSidoarjo.

b. Guru mengetahui kelemahan dan kelebihan sistem pengajarannya

sehinggadapatdijadikanbahanperbaikan.

c. Kendalakendalayangdihadapi saatpenelitiansangatmembantuuntuk

meningkatkanpembelajaranmuhadatsahBahasaArab selanjutnya.

2. BagiSiswa

a. Dalamprosesbelajarmengajar,keaktifansiswameningkat.

b. Siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran muhadatsah

13

BahasaArab.

c. Motivasi belajar siswa dalam muhadatsah dapat mengalami

peningkatan.

3. BagiSekolah

a. Memberikan sumbangan yang bermanfaat dalm rangka perbaikan

pembelajaransertaprofesionalismeguruyangbersangkutan.

b. Meningkatkankredibilitasdankualitassekolah.

4. BagiMasyarakat

Tingkat kepercayaanmasyarakat terhadap kualitas satuan pendidikan yang

melakukanpenelitiantindakankelasmeningkat.

14

BABII

KAJIANTEORI

A. MotivasiBelajar

1. PengertianMotivasiBelajar

Istilah motif (motive) dan motivasi (motivation) pada mulanya

menjaditopikdalampsikologiyangkemudianmeluaskebidangbidanglain

sepertidalambidangpendidikandanmanajemen.

Motif (motive) berasal dari akar kata bahasa latin movere, yang

kemudian menjadi motion, yang artinya gerak atau dorongan untuk

bergerak. Jadi, motif merupakan daya dorong, daya gerak, atau penyebab

seseorang untuk melakukan berbagai kegiatan dan dengan tujuan tertentu.

Hal inisejalandenganpengertianyangdikemukakanolehWoodworthdan

Marquis,dalambukunyaPsychology,yaitu:Amotiveisasetpredisposesthe

individual of certain activities and for seeking certain goals (Motif adalah

suatuset(kesiapan)yangmenjadikan individucenderunguntukmelakukan

kegiatankegiatan tertentu untuk mencapai tujuantujuan tertentu).

Sedangkanmotivasi (motivation) berarti pemberian atau penimbulan motif

atauhalmenjadimotif.Tegasnya,motivasiadalahmotifatauhalyangsudah

menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai

tujuan terasa sangat mendesak. Pengertian lain seperti dikemukakan oleh

15

Atkinso,Motivationreferstothefactorsthatenergizeanddirectbehavior

(Motivasi mengacu kepada faktorfaktor yang menggerakkan dan

mengarahkantingkahlaku).20 Jadimotivasibelajaradalahkeseluruhandaya

penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

menjaminkelangsunganbelajaritudemimencapaisuatutujuan.21

Secara konseptual, motivasi berkaitan erat dengan prestasi atau

perolehan belajar. Pembelajar yang tinggi motivasi, umumnya baik

perolehan belajarnya. Sebaliknya, pembelajar yang rendah motivasinya,

rendahpulaperolehan belajarnya.Demikian jugapembelajar yangsedang

sedang saja motivasinya, umumnya perolehan belajarnya juga sedang

sedangsaja.

Banyak riset yang membuktikan bahwa tingginya motivasi dalam

belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Oleh karena itu,

motivasibelajarsangatpentingdalampeningkatanperolehanbelajar.Dalam

khasanahkepustakaankependidikan,motivasiseringdisebutsecaraberulang

sebagaivariabelyangbanyakmenentukanperolehanbelajar.Bahkanorang

yang sukses di segala bidang, lebih banyak disebabkan oleh tingginya

motivasiyangmerakapunyai.22

Melihat fenomena ini guru harus dapat merubah kelas menjadi

suasana kompetitif, aktif dan menyenangkan, yakni melalui metode

20Abd.RachmanAbror, PsikologiPendidikan,(Yogya:PT.TiaraWacana,1993),114.21AliImron, BelajardanPembelajaran,(Jakarta:PTDuniaPustakaJaya,1996),8788.22AliImron, Belajar .........,89.

16

pembelajaranyangtepatdandapatmemberikanmotivasibelajaryangtinggi

dan sangat berpengaruh sekali pada bembentukan jiwa anak. Seperti yang

dikatakan Sardiman bahwa motivasi dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari segi belajar dan yang memberikan arah

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu

dapattercapai.23

2. MacammacamMotivasiBelajar

Secara garis besar, motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam,

yakni motivasi yang bersal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut

motivasiinstrinsikdanmotivasiyangberasaldariluardiriseseorangyang

disebutmotivasiekstrinsik.24

a. MotivasiInstrinsik

Yangdimaksuddenganmotivasiinstrinsikadalahmotifmotifyang

menjadiaktifatauberfungsinyatidakperludirangsangdariluar,karena

dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu.25

Motivasiituinstrinsikbilatujuannyainherendengansituasibelajar

danbertemudengankebutuhandantujuananakdidikuntukmenguasai

23Sardiman,InteraksidanMotivasiBelajarMengajar,(Jakarta:RajaGrafindoPersada,2001),75.

24SyaifulBahriDjamarah, PsikologiBelajar,(Jakarta:PTRinekaCipta,2002),115.25 Amir Daien Indarkusuma, Pengantar Ilmu Pendidkan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1973),

163.

17

nilainilai yang terkandung di dalam pelajaran itu. Anak didik

termotivasiuntukbelajarsematamatauntukmenguasainilainilaiyang

terkandungdalambahanpelajaran,bukankarenakeinginan lainseperti

inginmendapatpujian,nilaiyangtinggiatauhadiahdansebagainya.

Bila seseorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya,

maka ia secara sadar akan melakukan sesuatu kegiatan yang tidak

memerlukanmotivasidariluardirinya.Dalamaktivitasbelajar,motivasi

instrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri. Seseorang yang

tidak memiliki motivasi instrinsik sulit sekali melakukan aktivitas

belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik

selalu ingin maju dalam belajar. keinginan itu dilatarbelakangi oleh

pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari

sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan di masa

mendatang.

Perlu ditegaskan, bahwa anak didik yang memiliki motivasi

instrinsik cenderung akan menjadi orang yang terdidik, yang

berpengetahuan, yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu.

Gemarbelajaradalahaktivitasyangtakpernahsepidarikegiatananak

didikyangmemilikimotivasiinstrinsik.

Jadi, motivasi instrinsik mengacu pada faktorfaktor dari dalam,

tersirat baik dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa.

Kebanyakan teori pendidikan modern mengambil motivasi instrinsik

18

sebagai pendorong bagi aktivitas dalam pengajaran dan dalam

pemecahan soal. Ini tidak mengherankan, karena keinginan untuk

menambahpengetahuandanuntukmelacakmerupakanfaktorinstrinsik

padasemuaorang.26

b. MotivasiEkstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi instrinsik.

Motivasiekstrinsikadalahmotifmotifyangaktifdanberfungsikarena

adanyaperangsangdariluar.27

Motivasibelajardikatakanekstrinsikbilaanakdidikmenempatkan

tujuan belajarnya di luar faktorfaktor situasi belajar (resides in some

factorsoutsidethelearningsituation).Anakdidikbelajarkarenahendak

mencapaitujuanyangterletakdi luarhalyangdipelajarinya.Misalnya,

untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan

sebagainya.

Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan

dan tidak baik dalam pendidikan.Motivasi ekstrinsik diperlukan agar

anakdidikmaubelajar.Berbagaimacamcarabisadilakukanagaranak

didik termotivasi untuk belajar. Kesalahan penggunaan bentukbentuk

motivasi ekstrinsik akan merugikan anak didik. Akibatnya, motivasi

ekstrinsik bukan berfungsi sebagai pendorong, tetapi menjadikan anak

26 IvorK.Davies,PengelolaanBelajar,(Jakarta:RajawaliPres,1991),216.27SumardiSuryabrata, PsikologiPendidikan,(Jakarta:RajaGrafindoPersada,1998),72.

19

didik malas belajar. Karena itu, guru harus bisa dan pandai

mempergunakanmotivasiekstrinsikinidenganakuratdanbenardalam

rangkamenunjangprosesinteraksiedukatifdikelas.

Motivasi ekstrinsik tidak selalu buruk akibatnya. Motivasi

ekstrinsik sering digunakan karena bahan pelajaran kurang menarik

perhatiananakdidikataukarenasikaptertentupadaguruatauorangtua.

Baikmotivasiekstrinsik yangpositifmaupunmotivasi ekstrinsik yang

negatif, samasama mempengaruhi sikap dan perilaku anak didik.

Diakui,angka,ijazah,pujian,hadiahdansebagainyaberpengaruhpositif

dengan merangsang anak didik untuk giat belajar. Sedangkan ejekan,

celaan, hukuman yang menghina, sindiran kasar dan sebagainya

berpengaruh negatif dengan renggangnya hubungan guru dengan anak

didik.

Jadi, motivasi ekstrinsik mengacu kepada faktorfaktor dari luar,

dan ditetapkan pada tugas atau pada siswa oleh guru atau orang lain.

Motivasi ekstrinsik biasa berupa penghargaan, pujian, hukuman atau

celaan. Menurut Morrison dan McIntyre kebanyakan guru lebih

memikirkanmotivasiekstrinsik,halyangnampakumpamanya,diskusi

diskusiyangituitujugatentanghukumandansangsisangsi laindalam

pengajaran klasikal. Karenanya peranan yang dibawa oleh motivasi

instrinsik sering diabaikan, dan ada juga sangkaan bahwa guru yang

20

menggunakanmotivasi instrinsikmerupakanguruyangbersikapterlalu

lunak.28

3. FungsiMotivasiBelajar

Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang

malas berpartisipasi dalam belajar. Sementara anak didik yang lain aktif

berpartisipasi dalam kegiatan. Sedikit pun tidak tergerak hatinya untuk

mengikuti pelajaran dengan cara mendengarkan penjelasan guru dan

mengerjakantugastugasyangdiberikan.

Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal

penyebabkenapaanakdidiktidakbergeminguntukmencatatapaapayang

telahdisampaikanolehguru.Itulahsebagaipertandabahwaanakdidiktidak

mempunyaimotivasibelajar.Kemiskinanmotivasi instrinsikinimerupakan

masalah yang memerlukan bantuan yang tidak bisa ditundatunda. Guru

harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi ekstrinsik. Sehingga

denganbantuanituanakdidikdapatkeluardarikesulitanbelajar.Guruperlu

memperhatikan kondisi ekstren belajar dan kondisi intern siswa yang

belajar.29

Bila motivasi ekstrinsik yang diberikan itu dapat membantu anak

didik keluar dari lingkaranmasalah kesulitan belajar,makamotivasi dapat

diperankan dengan baik oleh guru. Peranan yang dimainkan oleh guru

28IvorK.Davies,Pengelolaan........., 216.29Dimayantidan.Mudjiono, BelajardanPembelajaran,(Jakarta: RinekaCipta, 1999),79.

21

dengan mengandalkan fungsifungsi motivasi merupakan langkah yang

akuratuntukmenciptakaniklimbelajaryangkondusifbagianakdidik.

Baikmotivasi instrinsikmaupunmotivasiekstrinsik samaberfungsi

sebagai pendorong, penggerak dan penyeleksi perbuatan. Ketiga menyatu

dalam sikap terimplikasi dalam perbuatan. Dorongan adalah fenomena

psikologis dari dalam yang melahirkan hasrat untuk bergerak dalam

menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan. Karena itulah baik dorongan

atau penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari motivasi

belajar.30

Menurut Cecco, ada empat fungsi motivasi dalam proses belajar

mengajar, yaitu: fungsimembangkitkan (arousal function)mengajak siswa

belajar,fungsiharapan(expectancyfunction)apayangharusbisaialakukan

setelah berakhirnya pelajaran (kapabilitas baru), fungsi insentif (incentive

fuction)memberikanhadiahpadaprestasiyangakandatang,fungsidisiplin

(disciplinaryfuction)menggunakanhadiahdanhukumanuntukmengontrol

tingkahlakuyangmenyimpang.Kesemuanyamerupakanfungsigurudalam

rangka memotivasikan siswa.31 Empat fungsi tersebut sebagaimana pada

uraiansebagaiberikut:32

a. Fungsimembangkitkan(arousal).Dalampendidikan,arousaldiartikan

sebagaikesiapanatauperhatianumumsiswayangdiusahakanolehguru

30SyaifulBahriDjamarah, PsikologiBelajar,(Jakarta:PTRinekaCipta,2002),122.31Abd.RachmanAbror, PsikologiPendidikan,(Yogya:PTTiaraWacana,1993),115.32Abd.RachmanAbror, Psikologi .........,115116.

22

untuk mengikut sertakan dalam belajar. Fungsi ini menyangkut

tanggung jawab terus menerus untuk mengatur tingkat yang

membangkitkan gunamenghindarkan siswadari tidur dan juga luapan

emosional. Untuk itu pengajaran harus menentukan derajat kebebasan

tertentu dalam mengajarnya agar bisa menjelajahi dari satu aspek

pelajarankeaspekpelajaranyanglainnya.

b. Fungsi harapan. Fungsi ini menghendaki agar guru memelihara atau

mengubahharapankeberhasilanataukegagalansiswadalammencapai

tujuan instruksional. Ia menghendaki agar guru menguraikan secara

kongkretkepadasiswaapayangharus ia lakukan(kapabilitasnyayang

baru)setelahberakhirnyapelajaran.Guruharusmenghubungkanantara

harapandengantujuansiswayangdekatdanyangjauhserayamengikut

sertakanusahasiswasepenuhnyadalambelajar.Terkadangguru harus

mengubah harapan siswa dan menambah kegiatan tingkah laku siswa

dengan sengaja tidak mengimbanginya. Harapanharapan yang tidak

sesuai merupakan sumber humor, dan humor dapat menjadi sumber

motivasi.Harapanjugamenyangkutriwayatkeberhasilandankegagalan

siswa.Oleh sebab itu guru harus bisa melindungi siswa yang riwayat

kegagalannyayanglamatelahmempengaruhitingkataspirasinya.Sudah

tentusumbermotivasiutamadalamkegiatanapapunyangkita lakukan

adalah perasaan dan keyakinan sebelumnya bahwa kita memang

sanggup melaksanakan tugasnya. Dengan demikian fungsi harapan

23

menghendaki agar guru mempunyai pengetahuan yang cukup tentang

kegagalan dan keberhasilan sekolah yang lalu dari setiap siswa guna

membedakan anatara harapan yang realitis, pesimistis dan yang

terlampau optimistis. Kalau terdapat banyak kegagalan, maka guru

harusbisamengusahakanlayakkeberhasilan.

c. Fungsi insentif.Fungsi inimenghendakiagargurumemberikanhadiah

kepada siswa yang berprestasi dengan cara seperti mendorong usaha

lebih lanjut dalam mengejar tujuan instruksional. Jadi insentif

merupakanobyekatausimboltujuanyangdigunakanuntukmenambah

kegiatan ini. Insentif bisa berupa balikan hasilhasil tes, pujian dan

dorongan yang diucapkan atau tertulis, angkaangka atau hasilhasil

persaingan atau kompetisi yang berhasil. Balikan dari hasilhasil tes

merupakan insentif yang sangat berguna mengingat ia bukan hanya

menambahi kegiatan siswa tetapi juga memainkan peranan penting

dslsmprosedurbelajardandalampenilaianprestasi.Semuainsentif ini

barudapatmenjadihukumankalauditerapkantidaktepat.Kalaubalikan

darihasilhasiltesmenunjukkankepadasiswabahwaiabelajardengan

tidak sungguhsungguh, kalau pujian yang diucapkan atau tertulis

menjadi celaan atau teguran, kalau nilainilainya lebih lanjut menjadi

buktikegagalannyadankalaupersainganakhirnyamenjadipenghinaan

dihadapankelompokyangsebaya,makapenggunaaninsentif ini justru

sangat diperlukan. Jadi penyalah gunaan insentif yang sering kurang

24

haitihati memang tidak lebih banyak menjamin penghapusannya dari

kelasdaripadakenyataanbahwaadasiswayangmemperolehskoryang

tinggidan siswayang lainmemperolehskor yang rendahpada test IQ

yangmenegaskanpenghapusannya.

d. Fungsidisiplin. Fungsi inimenghendakiagargurumengontrol tingkah

laku yang menyimpang dengan menggunakan hukuman dan hadiah.

Hukuman menunjuk kepada sesuatu perangsang yang ingin siswa

hindari atau berusahamelarikan diri. Kombinasi hukuman dan hadiah

yang mendalam sebagai teknik disiplin disebut restitusi. Meskipun

dalam psikologi Amerika kata hukuman tak terkenal, namun bukti

eksperimenmenunjukkanbahwaiamerupakanalatbelajaryangefektif

danmerupakanalatkontrolyangimpulsif.

Berdasarkanuraiandiataspenelitidapatmenyimpulkanbahwafungsi

motivasibelajaradalah:

a. Motivasi itumemberikan semangatdanmengaktifkan siswaagar tetap

berminatdansiapdalampembelajaran.

b. Motivasiitumemusatkanperhatiansiswapadatugastugastertentuyang

berhubungandenganpencapaiantujuandalambelajar.

c. Motivasi itu sebagai pendorong usaha yang nantinya akan dapat

melahirkanprestasiyangbaik.

25

4. CiriciriMotivasiBelajar

Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang

tinggi. Ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar dikelas,

sebagaimanadikemukakanBrown,sebagaiberikut:33

a. Tertarikkepadaguru,artinyatidakmembenciataubersikapacuhtakacuh.

b. Tertarikpadamatapelajaranyangdiajarkan.

c. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya

terutamakepadaguru.

d. Inginselalubergabungdalamkelompokkelas.

e. Inginidentitasdirinyadiakuiolehoranglain.

f. Tindakan,kebiasaandanmoralnyaselaludalamkontroldiri.

g. Selalumengingatpelajarandanmempelajarinyakembali,dan

h. Selaluterkontrololehlingkungan.

Sedangkanmenurut Sardiman A.M (1986) bahwa ciricirimotivasi

belajaryangadapadadiriseseorang,antaralain:34

a. Tekunmenghadapitugas(dapatbekerjaterusmenerusdalamwaktuyang

lamadantidakpernahberhentisebelumselesai).

b. Uletmenghadapikesulitan(tidaklekasputusasa).

c. Menunjukkanminatterhadapbermacammacammasalah.

d. Lebihsenangbekerjamandiri.

33AliImron, BelajardanPembelajaran,(Jakarta:PustakaJaya,1996),88.34AliImron, Belajar .........,88.

26

e. Tidaksukaterhadaptugastugasyangkurangmeningkatkankreatifitas.

f. Dapatmempertahankanpendapatnya(kalausudahyakinakansesuatu)

g. Tidakmudahmelepaskanhalyangdiyakiniitu.

h. Senangmencaridanmemecahkanmasalahsoalsoal.

Jadi, apabila seseorang memiliki ciriciri diatas berarti orang itu

memilikimotivasiyangcukupkuat.Ciricirimotivasisepertiituakansangat

pentingdalamkegiatan belajarmengajar.Dalamkegiatan belajarmengajar

berhasilbaikkalausiswatekunmengerjakantugas,uletdalammemecahkan

berbagai masalah dan hambatan secara mandiri, bahkan lebih lanjut siswa

harus lebih peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum dan

bagaimana memikirkan pemecahannya. Halhal itu semua harus dipahami

benar oleh guru agar dalam berinteraksi dengan siswa dapat memberikan

motivasiyangtepatdanoptimal.

Adapun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur motivasi

belajar,anatralain:35

a. Adanyahasratdankeinginanberhasil.

b. Adanyadorongandankebutuhandalambelajar.

c. Adanyaharapandancitacitadimasayangakandatang.

d. Adanyapenghargaandalambelajar.

e. Adanyakegiatanyangmenarikdalambelajar.

f. Adanyalingkunganbelajaryangkondusif.

35HamzahB.Uno, Teori........., 31.

27

5. LandasanTeoriMotivasiBelajar

Salah satu teori motivasi yang banyak mempengaruhi pelaksanaan

pembelajaran di berbagai belahan dunia adalah teori yang dikembangkan

oleh Abraham Maslow yang dikenal dengan teori Hirarki Kebutuhan.

Menurut Maslow, ada lima kebutuhan dasar manusia. Kelima kebutuhan

tersebut adalah: kebutuhan fisiologi (physiological needs), kebutuhan

keamanan dan rasa terjamin (safety or securuty needs), kebutuhan sosial

(socialneeds),kebutuhanego(esteemneeds),dankebutuhanaktualisasidiri

(selfactualization needs).36 Jika digambarkan kelima kebutuhan tersebut

sebagaiberikut:

Gambar2.1

36AliImron, Belajar.........,90.

28

Berikut penjelasan lima kebutuhan dasar manusia menurut Maslow,

antaralain:37

a. KebutuhanFisiologi

Yangdimaksuddengankebutuhanfisiologiadalahkebutuhanakan

makan dan minum, pakaian dan tempat tinggal. Termasuk dalam

kebutuhan fisiologi ini adalah kebutuhan biologis seperti seks.

Kebutuhan fisik ditempatkan sebagai yang paling dasar, oleh karena

itulahyangterpentingpadadirimanusiatermasukmakhlukhidupyang

lainnya.

b. KebutuhanRasaAmandanTerjamin

Yangdimaksudrasaamandisinitidaksajasecarafisik,tetapi juga

secara psikis atau mental. Aman secara fisik misalnya: terhindar dari

gangguankriminalitas, teror,gangguanbinatang buas,gangguanorang

lain,gangguandaribangunandantempatyangtidakaman.Amansecara

psikis misalnya: tidak banyak kena marah, tidak banyak diejek, tidak

direndahkan harga dirinya dan sebagainya. Sementara rasa terjamin

misalnya:adapenghasilanketikasakitdansebagainya.Kebutuhanrasa

aman dan rasa terjamin ini sangat penting bagi seseorang, karena hal

demikiandapatmenjadifaktormotivasitermasukjugamotivasibelajar.

37AliImron, Belajar.........,9192.

29

c. KebutuhanSosial

Kebutuhan sosial ini erat kaitannya dengan kedudukan manusia

yang sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial ia butuh agar

dianggapsebagaiwargakomunitassosialnya,ialahmanusia.Kebutuhan

sosial ini mengandung arti bahwa ia harus diterima oleh orang lain.

Kebutuhan sosial ini sangat penting artinya buat mereka yang sedang

belajar. Pembelajar tidak akan dapat belajar dengan baik manakala ia

merasa atau mempersepsi dirinya tertolak oleh warga komunitasnya.

Olehkarena itu iaharuslahsenantiasadapatditerimadenganbaikoleh

temanteman sesama pembelajar. Kebutuhan mengasihi dan dikasihi

olehoranglain,beradadalamwilayah kebutuhansosialitu.

d. KebutuhanEgo

Kebutuhan ego adalah kelanjutan dari kebutuhan sosial. Ia ingin

prestise dan berprestasi.Oleh karena itu iamembutuhkan kepercayaan

dantanggungjawabdarioranglain.Dengankepercayaandantanggung

jawabyangmenantang,makaseseorangakanberaktivitas.

Jika kebutuhan ini diterapkan dalam belajar dan pembelajaran,

maka pembelajaran haruslah diberikan banyak tugastugas yang

menantang tetapi masih dalam kerangka kemampuan dirinya. Dengan

tugastugasyangmenantangini,makaiatermotivasiuntukbelajar.

30

e. KebutuhanAktualisasiDiri

Yangdimaksuddengankebutuhanaktualisasidiriadalahkebutuhan

untuk membuktikan dirinya dan menunjukkan dirinya kepada orang

lain. Oleh karena itulah pada tahapan pemenuhan kebutuhan tertinggi

ini, ia mengembangkan semaksimal mungkin potensi yang mereka

milikiapapunpotensinya.

Pemenuhankebutuhantingkatantertinggiinimembutuhkansuasana

yang kondusif dari lingkungan, sehingga seseorang dapat bebas

mengaktualisasikan dirinya. Pada seseorang pembelajar, ekspresi dari

seluruh totalitasnya bisa tercurah dengan baik manakala terdapat

suasanayangkondusifuntukaktualisasibelajardaripembelajarbaikdi

settingkelasmaupundiluarkelas.

Kebutuhankebutuhantersebut,menurutMaslowharuslahterpenuhi.

Sebab,kebutuhanyangtelahlamatidakterpenuhitidakdapatmenjadi active

motivator.Jikakebutuhantersebutterblokadedantidakbisamenjadiactive

motivator,makausahamanusiahanyabertahanpada level sebelumnyadan

tidakadapeningkatan.Olehkarena itupemenuhankebutuhandemikian ini

sangat penting guna meningkatkan motivasi seseorang termasuk dalam

motivasibelajar.

Selain Maslow, ada seorang tokoh yang mengemukakan motivasi

dari sudut yang berbeda, yaitu Frederick Hezberg. Hezbergh menamai

teorinyadengan HygieneTheory.MenurutHezbergh,adafaktorfaktoryang

31

manakalaterpenuhibisamenjadimotivator,sebaliknyaadabeberapa faktor

yangjikaterpenuhibisaberfungsisebagaipenyehat.Olehkarenaduafaktor

tersebutdibedakan,makateoriHezberghtersebutdikenal jugasebagaiteori

duafaktor.Hezberghjugamenempatkanduafaktortersebutdalamkontinum

yang berbeda. Oleh karena itu teori ini juga dikenal dengan teori dua

kontinum.38

Beberapa tahun lalu Frederick Hezberg dkk dari Universitas

Pittsburgh mengadakan wawancara dengan sejumlah besar orang dari

berbagai lingkungan, antara lain akuntan, insinyur, pekerja pertanian, juru

rawatdan jurumasak.Setiaporangdimintaagarmengingatperistiwayang

terjadidalampekerjaanmereka,yangpalingmenyenangkandanyangpaling

mengecewakan. Ditanya juga, bagaimana peristiwa itu mempengaruhi

prestasikerjadansikapmerekaterhadappekerjaan.Daripenelitiantersebut

bisa disimpulkan bahwa pada umumnya rasa senang ditimbulkan oleh

prestasikerjayangbaik,sedangrasakecewamempunyaihubungandengan

latarperistiwa,mengapadiperlakukantidakwajar.

Studi yang dipimpin oleh Herzbergh ini membuahkan suatu teori

barudanrumit.Teoriitudipublikasikanpadatahun1966.Sekalipunteoriitu

merupakan hasilpeninjauandari segi industridanperdagangan, namunhal

itucukuprelevandenganpekerjaanguruyangharusmenimbulkanmotivasi

siswanya danmemenuhi kebutuhanmotivasi itu. Teori motivasikesehatan

38AliImron, Belajar.........,93.

32

Herzbergh dapat membantu guru untuk secara sistematis membangkitkan

motivasi belajar pada siswa yang kecil minatnya terhadap pelajaran, dan

membantu dia dalam menilai relevansi dan pentingnya tindakan yang

diambilnya. Berdasarkan hasil wawancaranya Hezbergh mengambil

kesimpulanbahwakitamempunyaiduaperangkatkebutuhanyangberlainan,

yaitu:39

a. Motivator. Motivator pada umumnya mempertinggi prestasi dan

memperbaiki sikap terhadap tugas. Dengan kata lain, motivator dapat

membangkitkan rasa puas, dan menaikkan prestasi sehingga melebihi

prestasi normal. Lagi pula faktor tersebut selalu berperan didalam

pekerjaan,danpengaruhnyasangatkuat.

Yang termasuk kedalam faktor motivasi ini adalah: keberhasilan

seseorang (achievement), penghargaan atas suatu hasil yang dicapai,

pekerjaan yang menantang, tanggung jawab yang diberikan,

pengembangandiri.40

b. Faktorkesehatan(faktorlingkunganpekerjaan).Kalaubuatorangfaktor

kesehatanadapadatingkatrendah,hal ituakanmembuatorangmerasa

tidakbahagia,prestasidansikapnyaterhadapterhadaptugasmemburuk.

Dengan kata lain, faktor kesehatan yang buruk menimbulkan

kekecewaandandapatmengurangihasilusahasampaidibawahnormal.

39 IvorK.Davies,PengelolaanBelajar,(Jakarta:RajawaliPres,1991),217.40AliImron, BelajardanPembelajaran,(Jakarta:PustakaJaya,1996),93.

33

Perasaan itu tidak berlangsung lama, dan biasanya berada dalam

lingkungandanbukandalampekerjaanitusendiri.

Yangtermasukkedalamfaktorpenyehatadalah:kebijaksanaan(policy),

administrasi, pengawasan, keadaan tempat kerja, hubungan antar

manusia di tempat kerja, gaji atau upah, status, soal jaminan dan

sebagainya. Faktorfaktor penyehat ini memang tidak menjadikan

penyebabtimbulnyaataumeningkatnyamotivasi seseorang.Karena itu

faktorpenyehatmerupakanprasyaratbagimunculnyafaktormotivasi.41

Motivator dan faktor kesehatan adalah penting, tetapi faktor

kesehatan terbatas pada kekuatannya untuk mempengaruhi tingkah laku,

sedangkan faktor motivator mampu menimbulkan efek yang tahan lama.

Motivator tidakberlawanandengan faktorkesehatan,hanyaberbedadalam

peran.Motivatorberpangkalpadapekerjaansendiri,bukanpadalingkungan

tempat bekerja. Menurut Herzbergh, motivator menyangkut rasa senang

yang diakibatkan penyelesaian tugas, penghargaan, tanggung jawab dan

sebagainya.

41 Ibid,93.

34

B. KarakteristikBahasaArab

1. PengertiandanKarakteristikBahasaArab

Secaraetimologi,karakteristik berasaldari akar katabahasa Inggris

yaitu character yang berartiwatak, sifat, ciri. 42Kata characteristic berarti

sifat yang khas atau ciri khas sesuatu.43 AchmadMaulana 44 mengartikan

karakteristik dengan ciri khas, bentukbentuk watak dan tabiat individu,

corak tingkah laku atau tanda khusus. Dalam istilah bahasa Arab, kata

karakteristik dikenal dengan sebagai bentuk jamak dari

yangdiartikandengankekhususanataukeistimewaan.Makadapatdikatakan

bahwa karakteristik bahasa Arab adalah bentuk watak dan ciri khas atau

tandatandakhususyangdimilikibahasaArab.

Pengetahuan tentang karakteristik bahasa Arabmerupakan tuntutan

yang harus dipahami oleh para pengajar bahasa Arab, karena pemahaman

akan diskursus ini akan memudahkan mereka yang berkecimpung pada

bidang pendidikan dan pengajaran bahasa Arab dalam melaksanakan

kegiatanprosespembelajaran.Tetapiperludiperhatikanbahwakarakteristik

bahasaArab tidaklah identikdengankesulitannya,karenadenganmemiliki

pengetahuan serta pemahaman tentang karakteristiknya, setidaknya akan

tersingkap kelebihankelebihan yang ada pada tubuh bahasa Arab, dan

42JohnM.EcholsdanHassanShadily,KamusInggrisIndonesia, (Jakarta:PT.Gramedia,2006),107.

43JohnM.EcholsdanHassanShadily,Kamus ... ......,108.44AhmadMaulana,dkk.,KamusIlmiahPopuler(Yogyakarta:Absolut,2004),202.

35

menjadi aspek kemudahan yang menjadi pintu untukmembuka jalan bagi

merekayanginginmempelajaridanmendalaminya.

Bahasa Arab memiliki karakteristik yang unik dan universal.

Dikatakan unik karena bahasa Arab memiliki ciri khas yang

membedakannyadenganbahasalainnya,sedangkanuniversalberartiadanya

kesamaan nilai antara bahasa Arab dengan bahasa lainnya. Karakteristik

universalitasbahasaArabantaralaindapatdiuraikan sebagaiberikut:45

a. BahasaArabmemilikigayabahasayangberagam,yangmeliputi:

1) Ragam sosial atau sosiolek yaitu ragam bahasa yang menunjukan

stratifikasisosialekonomipenuturnya.

2) Ragam geografis, ragam bahasa yang menunjukan letak geografis

penuturantara satudaerahdengandaerah lain, sehinggamelahirkan

dialekyangberagam.

3) Ragam idiolek yaitu ragam bahasa yang menunjukan integritas

kepribadiansetiapindividumasyarakat().

b. BahasaArabdapatdiekspresikansecaralisanataupuntulisan.

Menurut Bloomfield bahasa lisan merupakan hakekat adanya suatu

bahasa. Realitas ini dapat dipahami karena adanya bentang sejarah

peradabanmanusiaterlihatjelasmerekapadaumumnyaberbahasalisan

meskipun diantara mereka tidak dapat menulis dan tidak mengenal

45alFruqy,dalamRadliyahZaenuddindkk.,MetodologidanStrategiAlternatifPembelajaranBahasaArab (Yogyakarta:PustakaRihlahGroup,2005),2.

36

lambang tulisan. Bahasa lisan sebagai system verbal lebih banyak

dipakaiolehmanusiadalamberkomunikasiantara satudengan lainnya

antar anggotamasyarakatdi lingkungannya.Hal inidimaksudkanagar

penyampaian pesan lebih cepat dipahami maknanya oleh masyarakat

sasaran.

c. BahasaArabmemiliki sistem, aturan dan perangkat yang khas, antara

lainbahasaArabitu:

1) Sistemik, bahasa yang memiliki system standard yang terdiri dari

sejumlahsubsubsystem(subsystemtatabunyi, tatakata,kalimat,

syntax,gramatikal,wacanadll.).

2) Sistematis,artinyabahasaArabjugamemilikiaturanaturankhusus,

dimanamasingmasingkomponensubsistembahasabekerjasecara

sinergisdansesuaidenganfungsinya.

3) Komplit, maksudnya bahasa itu memiliki semua perangkat yang

dibutuhkan oleh masyarakat pemakai bahasa itu ketika digunakan

untuksebagaialatkomunikasidalamberinteraksidanbersosialisasi

antarmereka.

d. BahasaArabmemilikisifatyangarbitrardansimbolis.Arbitrarberarti

mana suka, artinya tidak adanya hubungan rasional antara lambang

verbaldenganacuannya.Katadalamsetiapbahasamerupakanlambang

lambang benda nyata, abstrak, gagasan, dan sebagainya. Dengan sifat

simbolis yang dimiliki bahasa, manusia dapat mengabstraksikan

37

berbagai pengalaman dan buah pikirannya tentang berbagai hal,

termasukhalhalyangkelakakandialaminya.

e. Bahasa Arab berpotensi untuk berkembang, produktif dan kreatif. Hal

initerjadikarenaperkembanganbahasaselalumengikutiperkembangan

peradabanmanusia,sehinggamunculkatadanistilahistilahbahasabaru

yang digunakan untuk mengkomunikasikan ilmu pengetahuan dan

teknologiyangterusberkembang.

f. Bahasa Arab merupakan fenomena individu dan fenomena sosial.

Sebagai fenomena individu, bahasamerupakan ciri khas kemanuisaan.

Iabersifat insani,karenahanyamanusiayangmempunyaikemampuan

berbahasaverbal. Adapun sebagai fenomena sosial, bahasamerupakan

konvensisuatumasyarakatpemilikataupemakaibahasaitu.Seseorang

menggunakan bahasa sesuai normanorma yang disepakati atau

ditetapkan untuk bahasa tersebut. Kesepakatan disini maksudnya

bukanlah kesepakatan formal sebagai hasil konferensi atau muktamar

yang melibatkan anggota masyarakat luas. Kesepakatan yang

dimaksudkan pada dasarnya merupakan kebiasaan yang berlangsung

turun temurun dari nenek moyang, yang sifatnya mengikat dan harus

diikuti oleh semua pengguna bahasa. Jika seseorang tidak mematuhi

ataumenyimpangdarikesepakatanbersamatersebut,makabahasayang

dituturkannya tidak akan dipahami atau paling tidak akan dipahami

38

secara menyimpang (misunderstanding) oleh orang lain dalam

masyarakatyangsama.

2. PenerapanKarakteristikBahasaArabdalamPengajaranBahasaArab

Ciriciri khusus ini perlu diketahui oleh para pengajar bahasa agar

memudahkannya dalam menyusun dan mengembangkan berbagai strategi

pembelajaran bahasa, khususnya bagi non Arab. Ciriciri khusus tersebut

dapatditemuidalamaspekaspekbahasa,sebagaiberikut:46

a. Aspekbunyi

Bahasa pada hakekatnya adanya bunyi, yaitu berupa gelombang

udara yang keluar dari paruparu melalui pipa suara dan melintasi

organorganspeechataualatbunyi.Prosesterjadinyabahasaapapundi

duniainiadalahsama.

Bahasa Arab, sebagai salah satu rumpun bahasa Semit, memiliki

ciriciri khusus dalam aspek bunyi yang tidak dimiliki bahasa lain,

terutamabiladibandingkandenganbahasaIndonesiaataubahasabhasa

daerahyangbanyakdigunakandi seluruhpelosok tanahair Indonesia.

Ciricirikhususituadalah:

1).Vokalpanjangdianggapsebagaifonem().

2).Bunyitenggorokan(),yaitu dan

3).Bunyitebal(),yaitu , , dan .

46 Moh. Matsna HS, Diagnosis Kesulitan Belajar Bahasa Arab makalah disampaikan padaDiklatGuruBahasaArabdiSMUtanggal10 23September2003.

39

4).Tekananbunyidalamkataataustress( (

5).Bunyibilabialdental(),yaitu

Danuntukmengetahuidimanaletak dalamsuatukata,kitaharus

mengetahui jenis syllableatausukukatadalambahasaArab.Ada lima

macam syillableatau :yangberlakudalambahasaArabfusha,yaitu

1) Konsonan,vokal( seperti(

2) Konsonan,vokal,vokal( seperti(

3) Konsonan,vokal,konsonan( seperti(

4) Konsonan,vokal,vokal,konsonan( seperti(

5) Konsonan,vokal,konsonan,konsonan( seperti(

Untuk menentukan letak dalam suatu kata, para ahli berbeda

pendapat.Sebagaicontoh,menurutIbrahimAnis,letak stress)dalam)

suatu kata bahasa Arab dapat dilihat dari macam atau jenis suku kata

atau syllablepalingakhirdarikata itu.Bilasukukataakhir ituberupa

jenis keempat atau kelima ( konsonan, vokal, vokal, konsonan atau

konsonan, vokal, konsonan, konsonan) maka disitulah letak nabrnya.

Contohkata dan nabrnyaadapadasukukata, dan .

Apabila suku kata terakhir dari jenis keempat atau kelima, lihat

sukukatasebelumakhir.Bilaiaberupajenissyllablekeduaatauketiga

(konsonan, vokal, vokal ataukonsonan, vokal, konsonan),maka disitu

letaknabrnya.Contohpadakata dan letaknabrnyapada

sukukata dan .

40

Dan apabila suku kata sebelum akhir bukan dari jenis kedua atau

ketiga,artinya jenispertama,maka lihatkembali sukukataketigadari

akhir,sepertipadakata dan .

Menurut Brockelmann (linguist Jerman), (stress) dalam kata

bahasaArabbisadiketahuidengancaramenelusurijenissukukatadari

akhirsuatukatasampaiawal.Kapankitamenemuisukukataatau

panjang yaitu jeniskedua,ketiga,keempatataukelimadalamkata itu,

makadisitulahnabrnya.Danbilatidakditemui panjangpadakata

tersebut,berartinabrnyaadapadasukukatapertamadaridepandalam

katatersebut.Contoh:

1) nabrnyapada

2) nabrnyapada

3) nabrnyapada

Jadi perlu diingat bahwa nabr atau stress itu ada dalam bahasa

Arab,meskipunmeskipunbukanmerupakan fonemyangmembedakan

arti.

b. AspekKosakata

Ciri khas kedua yang dimiliki bahasa Arab adalah pola

pembentukankatayangsangat fleksibel,baikmelaluiderivasi )

maupundengancara( infleksi().Denganmelalui

duacarapembentukankataini,bahasaArabmenjadisangatkayasekali

41

dengan kosakata. Misalnya dari akar kata , bila dikembangkan

dengancara :makaakanmenjadi,

1) kata10=()danseterusnya

2) danseterusnya=10kata

3) danseterusnya=10kata

4) danseterusnya=10kata

5) danseterusnya=10kata

6) danseterusnya=10kata

Dari masingmasing kata ini dapat lagi kembangkan dengan cara

sehinggaakan lebihmemperkayabahasaArab.Darikata

saja akan menjadi ratusan kata. Bahkan menurut suatu penelitian,

unsurbunyiyangadapadasuatukata,meskipunurutanletaknyadalam

katatersebutberbedaakanmengandungartidasaryangsama.

c. AspekKalimat

1) Irb

Bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki sistem irb

terlengkap yang mungkin tidak dimiliki oleh bahasa lain. Irb

adalah perubahan bunyi akhir kata, baik berupa harakat atau pun

berupahurufsesuaidenganjabatanataukedudukankatadalamsuatu

kalimat.Irbberfungsiuntukmembedakanantarajabatansuatukata

dengan kata yang lain yang sekaligus dapat merubah pengertian

kalimattersebut.

42

Contoh:

a)

b)

Dua kalimat itu sangat berbeda sekali artinya, hanya karena

perbedaanbunyiakhirkataqtil().Yangpertamadibacatanwin

dan yang kedua tidak dibaca tanwin (diidlfatkan).Maka kalimat

pertamaberarti oranginiyangmembunuhsaudaraku,sedangkalimat

kedua artinya orang ini adalah pembunuh saudaraku. Contoh lain

adalah:

a) artinyaalangkahbaiknyasiKhalid

b) ?artinyaapayangbaikpadasiKhalid

c) artinyaapayangdiperbuatbaikolehsiKhalid?

2)JumlahFiliyyahdan JumlahIsmiyyah

Komponen kalimat dalam bahasa apapun pada dasarnya sama,

yaitu subyek,predikatdanobyek.Namun,yangberbedaantarasatu

bahasa dengan bahasa lainnya adalah struktur atau susunan ()

kalimatitu.PolakalimatsederhanadalambahasaArabadalah:

a) +

b) +

SementaradalambahasaIndonesiapolakalimatnyaadalah:

a) KB(KataBenda)+KB(KataBenda)

b) KB(KataBenda)+KK(KataKerja)

43

Pola + dalam bahasaArab sudah dianggap duakalimat.

Dari perbandingan itu, tampak bahwa pola + hanya dimiliki

bahasa Arab. Meskipun kadang ada ungkapan bahasa dalam

percakapan seharihari pola yang sama dengan ini ditemui dalam

bahasa Indonesia seperti turun hujan, tetapi ungkapan itu biasanya

didahului oleh keterangan waktu umpamanya tadi malam turun

hujan.

3)Muthbaqah(Persesuaian)

Ciri yang sangatmenonjol dalam susunan kalimat bahasaArab

adalahdiharuskannyamuthbaqah ataupersesuaianantarabeberapa

bentuk kalimat. Misalnya harus ada Muthbaqah antara mubtada

dan khabar dalam hal adad (mufrad, mutsann dan jama) dan

dalam jenis (mudzakkar dan muannats), harus ada Muthbaqah

antaramaushfdanshifatdalamhal adad,jenis,irb(rafa,nashb,

jar), dan nakirah serta marifahnya. Begitu juga harus ada

Muthbaqahantarahldan shhibalhldalamadaddanjenisnya.

d. AspekHuruf

CiriyangNampakdominanpadahurufhurufbahasaArabadalah:

1)BahasaArabmemilikiragamhurufdalampenempatansusunankata,

yaitu ada huruf yang terpisah, ada bentuk huruf di awal kata, di

tengahdandiakhirkata.

2)Setiapsatuhurufhanyamelambangkansatubunyi.

44

3)CarapenulisanberbedadenganpenulisanhurufLatin,yaknidariarah

kanankekiri.

Disampingitu,adabeberapahurufyangtidakdibunyikanseperti

pada katakata : dan sebaliknya, ada

beberapabunyiyangtidakdilambangkandalambentukhurufseperti

.

Pemaparan beberapa karakteristik unik bahasa Arab di atas

setidaknyadapatdijadikanacuandalampengajaranbahasaArabuntuknon

Arab, sehingga memudahkan para pengajar dalam melaksanakan proses

kegiatanpembelajaranbahasaArab.

Secara kodrati, manusia pertama kali mengenal bahasa melalui

pendengaran,setelah ituberbicara,membaca,kemudianmenulis.Demikian

pula halnya dengan pengajaran bahasa Arab, hendaknya harus dimulai

denganmelatihanakuntukselalumendengarbahasaArab.Langkahpertama

ini dapat dilakukan denganmemasukan anak ke dalam lingkungan bahasa

Arab ) ( atau ke dalam laboratotium bahasa. Guru dapat juga

menciptakan ruang kelas dengan selalu aktif menggunakan bahasa Arab

sebagaipengantarnya,hal iniakanmenarikperhatiansiswauntukberbicara

sepertigurunyadenganmenyimakataudisebutdengan listening.

Tahap selanjutnya adalah bercakapcakap atau speaking. Langkah

keduainiharusdidukungolehperbendaharaankosakatayangdimilikisiswa.

Guru janganmenyuruh siswauntukmenghafalkan kamus, tetapi guru bisa

45

mengajarkankatakatayangdipakaisehariharisehinggadapatdipraktekkan

anak didik baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam pembelajaran

bahasaArab,carainidisebutdengan muhdatsah.47

Langkahselanjutnyaadalahmembaca(reading).Padatahapinisiswa

mulai diperkenalkan denganbacaan atau wacana bahasa Arab yang telah

menggunakan gramatika yang benar. Penerjemahan kata atau wacana

seminimal mungkin dilakukan oleh guru guna mendorong siswa untuk

memahamitekstanpamembutuhkanpenerjemahansecarautuh.

Setelah siswa memperoleh kemahiran membaca, maka tahap

berikutnyayaitumenulis (writing) yangdalambahasaArabdisebut insya.

Dengan berbekal hasilmembaca berbagaiwacana aataubacaan yang baik,

makasiswaperlahanlahandapatmengungkapkanpikirannyadalamsebuah

tulisan.Denganbegitumakaempatkemahiranbahasatelahdiperolehsiswa

yaitumenyimak,berbicara,membacadanmenulis.48Kemahiran bahasa ini

kelak akan dapat dijadikan sarana dalam mempelajari, mengkaji dan

mengembangkan ilmuilmu yang lainnya pada jenjang pendidikan yang

lebihtinggidanmasyarakatluas.

47 Amin Muhammad, alLughat alArabiyyah Manh wa Mabnh (Mesir: Dr elFikr,1980),57.

48AhmadFuadEffendi, MetodologiPengakaranBahasaArab (Malang:Misykat,2004),31.

46

C. Muhadatsah BahasaArab

1. PengertianMuhadatsah

Pengajaran bahasa pada umumnya ditujukan kepada keterampilan

berbicara atau keterampilan menggunakan bahasa lisan. Kemampuan

berkomunikasi langsung dalam bentuk percakapan atau dialog sangat

diharapaagardimilikiolehsiswa.49

Adabeberapapendapatmengenaidefinisi almuhadatsah(dialog):

a. Dialog adalah kecakapan berbahasa, sebagaimana dikatakan bahwa

kecakapan bahasa yang didapat oleh seorang anak itu berawal dari

kecakapanpendengaran.50

b. MenurutKamalIbrahimdkk,dialogadalahperkataanyangterjadipada

kesempatankesempatan yang berkesinambungan yang tidak dapat

dibatasi.51

c. Dialog (perkataan) adalah sebuah sarana pokok penyampaian yang

dinisbahkan pada manusia. Yakni menjelaskan suatu bagian dalam

permainanbahasayangdikemukakannya.52

49 A.S. Broto, Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua Di Sekolah DasarBerdasarkanPendekatanLinguistikKontrastif,(Jakarta:BulanBintang,1980),142.

50HenryGunturTarigan,BerbicaraSebagaiKeterampilanBahasa,(Bandung:Angkasa,1987),3.

51TerjemahdariKamalIbrahimdkk, AlMuwajjahafiTalimillughohAlArabiyyahLighoiriAnNathiqiyyatibiha,(Mesir:DarulTsaqofah,1990),14.

47

Dari beberapa definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

dialog merupakan salah satu kecakapan berbahasa sebagaimana relasi satu

bahasa yang dikemukakanoleh seseorang agar dapat sampai padamasing

masing individu manusia pada makhluk sosial dengan maksud agar bisa

memahamipikiran,prilakudanperasaanmerekadalamsegikehidupanyang

berbeda.

2. PentingnyaMuhadatsahdalamPembelajaran

Adapunpentingnyamuhadatsah dalampembelajaran,yakni:53

a. Menghilangkan ketakuan yang ada pada diri seorang murid dan

membangkitkan kepercayaan mereka agar dapat mengembalikan

kekuatan mereka untuk menyongsong masa depan di dalam

masyarakat.

b. Mengembalikan murid pada posisi pemimpin dan mencakapinya

dengan kesiapan untuk mengahadapi masa depan dalam berbagai

kesempatan, siap menerima tantangan, menauladaninya dalam

penderitaandenganselalumenjagabatasbatasnya

c. Memberi kesempatan pada seorang pengajar untuk membuka

kelemahankelemahanpemikirandanargumentasinyadihadapanpara

52 Terjemah dari Panji Ali Yunus, Assasiyyat Talim AlLughoh AlArabiyyah wa TarbiyyahDiniyyah,(Mesir:DarulTsaqofah,1981),132.

53TerjemahdariMuhammadAbdulQodir Ahmad, ThuruqohTalimAlLughohAlArabiyyah,(CetakanPertama),234235.

48

muriddenganmemberisebuahgambaranumumhinggamerekadapat

memperbaikinya yang pada akhirnya akan menemukan suatu

pandanganyanglebihglobaldanterperinci.

d. Bagiandarirelasikesetaraanderajatdanbudayadikalanganmuriddan

untukmenambahpengetahuanmereka.

e. Kesempatan yang muncul dalam diri seorang murid untuk

mengungkapkan pikiran dan pendapatnya yang dapat diperoleh

pengajar dengan berdebat,meng analisa dan menimbang dengan

memberijabawandankoreksi.

D. MetodeActiveLearning

1. PengertiandanLandasanPembelajaranAktif(ActiveLearning)

Active learning merupakan metode pembelajaran dengan

memosisikan siswa sebagai subjek dalam sistem pembelajarannya. Sistem

ini bermuara pada filsafat konstruktivisme sebagai landasan berpikir aktif

dimana pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, tidak

langsungmenghadapkansiswapadamasalah,danpadatahapanselanjutnya

siswa diajarkan secara aktif untuk berusaha memecahkannya setiap

masalahnya sendiri, sehingga peran guru dijadikan sebagai peran memberi

49

fasilitas kebutuhan siswa yang apabila dilakukan sendiri oleh siswa justru

akanmembutuhkanwaktuyanglebihlama.54

ActiveLearning bukanlah sebuah ilmu atau teori, tetapimerupakan

salah satu strategi partisipasi peserta didik sebagai subjek didik secara

optimal.Sebagaipesertadidikyangmampumerubahdirinya(tingkah laku,

cara berfikir dan bersikap) secara lebih efektif melalui team building

(pembentukan tim) untuk membuat peserta didik aktif sejak dini,

independent learning (belajar mandiri) untuk membantu peserta didik

memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan perilaku secara aktif, dan

review (pengulangan)untukmembantuagartidaklupa.

Keterlibatanpesertadidiksecaraaktifdalamprosespengajaranyang

diharapkan adalah keterlibatan secara mental (intelektual dan emosional)

yang dalam beberapa hal diikuti dengan sebuah keaktifan fisik. Sehingga

peserta didik benarbenar berperan serta dan berpartisipasi aktif dalam

proses pengajaran, dengan menempatkan kedudukan peserta didik sebagai

subjek,dansebagaipihakyangpentingdanmerupakan intidalamkegiatan

belajarmengajar.55

Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik

berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian Pollio (1984)

menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas hanya memperhatikan

54AhmadBahruddin, PendidikanalternatifQaryahThayyibah,(Yogyakarta:PTLkiSPelangiAksara,2007),11.

55AhmadRohaniHM,PengelolaanPengajaran,(Jakarta:PTRinekaCipta,1995),6162.

50

pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara

penelitian McKeachie (1986) menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit

pertama perthatian siswa dapat mencapai 70%, dan berkurang sampai

menjadi20%padawaktu20menitterakhir.56

Kondisi tersebutdiatasmerupakankondisiumumyangseringterjadi

di lingkungan sekolah. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi kegagalan

dalamduniapendidikankita,terutamadisebabkananakdidikdiruangkelas

lebih banyak menggunakan indera pendengarannya dibandingkan visual,

sehingga apa yang dipelajari di kelas tersebut cenderung untuk dilupakan.

SebagaimanayangdiungkapkanKonfucius:

Apayangsayadengar,sayalupa

Apayangsayalihat,sayaingat

Apayangsayalakukan,sayapaham

Ketigapernyataaninimenekankanpadapentingnyabelajaraktifagar

apayangdipelajaridibangkusekolahtidakmenjadisuatuhalyangsiasia.

Ungkapan di atas sekaligus menjawab permasalahan yang sering dihadapi

dalam proses pembelajaran, yaitu tidak tuntasnya penguasaan anak didik

terhadapmateripembelajaran.

MelSilbermanmemodifikasidanmemperluaspernyataanConfucius

diatasmenjadiapayangdisebutnyadengan belajar aktif (active learning),

56Melvin L. Silberman, Active Learning 101CaraBelajar Siswa Aktif, (Yogyakarta: PustakaInsanMadani,2009),3.

51

yaitu57 :Apayangsayadengar,sayalupa.Apayangsayadengardanlihat,

sayaingatsedikitApayangsayadengar,lihatdantanyakanataudiskusikan

denganbeberapatemanlain,sayamulaipahamApayangsayadengar,lihat,

diskusikan dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan,

Apayangsayaajarkanpadaoranglain,sayakuasai.

Ada beberapa alasan yang dikemukakan mengenai penyebab

mengapakebanyakanorangcenderungmelupakanapayangmerekadengar.

Salah satu jawaban yang menarik adalah karena adanya perbedaan antara

kecepatanbicaragurudengantingkatkemampuansiswamendengarkanapa

yangdisampaikanguru.Kebanyakanguruberbicarasekitar100200kataper

menit, sementara anakdidik hanyamampumendengarkan 50100kata per

menitnya (setengah dari apa yang dikemukakan guru), karena siswa

mendengarkanpembicaraangurusambilberpikir.Kerjaotakmanusiatidak

samadengantaperecorderyangmampumerekamsuarasebanyakapayang

diucapkan dengan waktu yang sama dengan waktu pengucapan. Otak

manusiaselalumempertanyakansetiapinformasiyangmasukkedalamnya,

danotakjugamemprosessetiapinformasiyangiaterima,sehinggaperhatian

tidakdapat tertujupada stimulus secaramenyeluruh.Hal inimenyebabkan

tidaksemuayangdipelajaridapatdiingatdenganbaik.

57MelvinL. Silberman,ActiveLearning 101CaraBelajarSiswaAktif, (Yogyakarta: PustakaInsanMadani,2009),2.

52

Penambahan visual pada proses pembelajaran dapat menaikkan

ingatan sampai 171% dari ingatan semula. Dengan penambahan visual di

samping auditori dalam pembelajaran kesan yang masuk dalam diri anak

didiksemakinkuatsehinggadapatbertahanlebihlamadibandingkandengan

hanya menggunakan audio (pendengaran) saja. Hal ini disebabkan karena

fungsi sensasi perhatian yang dimiliki siswa saling menguatkan, apa yang

didengardikuatkanolehpenglihatan(visual),danapayangdilihatdikuatkan

oleh audio (pendengaran). Dalam arti kata pada pembelajaran seperti ini

sudah diikuti oleh reinforcement yang sangat membantu bagi pemahaman

anak didik terhadapmateri pembelajaran. Penelitianmutakhir tentang otak

menyebutkan bahwa belahan kanan korteks otak manusia bekerja 10.000

kali lebih cepat dari belahan kiri otak sadar. Pemakaian bahasa membuat

orangberpikirdengankecepatankata.Otak limbik(bagianotakyang lebih

dalam) bekerja 10.000 kali lebih cepat dari korteks otak kanan, serta

mengaturdanmengarahkanseluruhprosesotakkanan.

Oleh karena itu sebagian proses mental jauh lebih cepat dibanding

pengalamanataupemikiransadarseseorang.58

Strategi pembelajaran konvensional pada umumnya lebih banyak

menggunakan belahan otak kiri (otak sadar) saja, sementara belahan otak

58WinWenger,BeyondTeachingandLearning,MemadukanQuantumTeaching&Learning,(terjemahanRiaSiraitdanPurwanto),Nuansa,2003. hal1213.

53

kanan kurang diperhatikan. Pada pembelajaran dengan Active learning

(belajaraktif)pemberdayaanotakkiridankanansangatdipentingkan.

Thorndike (Bimo Wagito, 1997) mengemukakan 3 hukum belajar,

yaitu:

1. Law of readiness, yaitu kesiapan seseorang untuk berbuat dapat

memperlancarhubunganantarastimulusdanrespons.

2. Law of exercise, yaitu dengan adanya ulanganulangan yang selalu

dikerjakan maka hubungan antara stimulus dan respons akan menjadi

lancer

3.Lawofeffect,yaituhubunganantara stimulus dan responsakanmenjadi

lebih baik jikadapatmenimbulkan halhal yangmenyenangkan,danhal

inicenderungakanselaludiulang.

Prosespembelajaranpadadasarnyamerupakanpemberianstimulus

stimulus kepada anak didik, agar terjadinya respons yang positif pada diri

anak didik. Kesediaan dan kesiapanmereka dalammengikuti proses demi

proses dalam pembelajaran akan mampu menimbulkan respons yang baik

terhadapstimulusyangmerekaterimadalamprosespembelajaran.Respons

akan menjadi kuat jika stimulusnya juga kuat. Ulanganulangan terhadap

stimulus dapat memperlancar hubungan antara stimulus dan respons,

sehinggaresponsyangditimbulkanakanmenjadikuat.Haliniakanmemberi

kesan yang kuat pula pada diri anak didik, sehinggamereka akanmampu

mempertahankan respons tersebutdalammemory (ingatan) nya.Hubungan

54

antara stimulus dan respons akan menjadi lebih baik kalau dapat

menghasilkan halhal yang menyenangkan. Efek menyenangkan yang

ditimbulkanstimulusakanmampumemberikesanyangmendalampadadiri

anakdidik, sehinggamerekacenderungakanmengulang aktivitas tersebut.

Akibatdari hal ini adalahanakdidikmampumempertahanstimulusdalam

memory mereka dalam waktu yang lama (longterm memory), sehingga

merekamampumerecallapayangmerekaperolehdalampembelajarantanpa

mengalamihambatanapapun.

Active learning (belajar aktif) pada dasarnya berusaha untuk

memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam

pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang

menyenangkan,tidakmenjadihalyangmembosankanbagimereka.Dengan

memberikan strategi active learning (belajar aktif) pada anak didik dapat

membantu ingatan (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan

kepadatujuanpembelajarandengansukses.Halinikurangdiperhatikanpada

pembelajarankonvensional.

Dalammetodeactive learning (belajar aktif) setiapmateripelajaran

yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman

yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif

denganpengetahuanyangsudahada.Agarmuriddapatbelajar secaraaktif

55

guruperlumenciptakanstrategiyangtepatgunasedemikianrupa,sehingga

pesertadidikmempunyaimotivasiyangtinggiuntukbelajar.59

Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa perbedaan antara

pendekatan pembelajaran Active learning (belajar aktif) dan pendekatan

pembelajarankonvensional,yaitu:

Pembelajaran konvensional Pembelajaran Active learning, berpusat

pada guru, berpusat pada anak didik, penekanan pada menerima

pengetahuan, penekanan pada menemukan, kurang menyenangkan, sangat

menyenangkan, kurang memberdayakan semua, membemberdayakan

semuaindera danpotensi anak didik indera dan potensi anak didik,

menggunakanmetodeyangmonoton,menggunakanbanyakmetode,kurang

banyak media yang digunakan, menggunakan banyak media, tidak perlu

disesuaikan dengan disesuaikan dengan, pengetahuan yang sudah ada

pengetahuanyangsudahada.

Perbandingandiatasdapatdijadikanbahanpertimbangandanalasan

untuk menerapkan strategi pembelajaran active learning (belajar aktif)

dalampembelajarandikelas.

Selain itu beberapa hasil penelitian yang ada, menganjurkan agar

anakdidik tidakhanyasekedarmendengarkansajadidalamkelas.Mereka

perlu membaca, menulis, berdiskusi atau bersamasama dengan anggota

59E.Mulyasa,KurikulumBerbasisKompetensi(KBK),Konsep,KarakteristikdanImplementasi,(Bandung: RemajaRosdakarya,2004),241.

56

kelas yang lain dalam memecahkan masalah. Yang paling penting adalah

bagaimana membuat anak didik menjadi aktif, sehingga mampu pula

mengerjakan tugastugas yang menggunakan kemampuan berpikir yang

lebihtinggi,sepertimenganalisis,membuatsintesisdanmengevaluasi.Guru

mempunyai keyakinan bahwa belajar itu merupakan proses aktif,

mengetahui bahwa manusia belajar melalui proses belajar sambil

mengembagkandayapikirsemaksimalmungkin.Semuainimerupakaupaya

guru untuk mengaktifkan murid agar mereka memperoleh pengalaman

belajar dan merupakan bagian dari tanggung jawab guru pula. 60Dalam

konteks ini,makaditawarkanlahstrategistrategiyangberhubungandengan

belajar aktif. Dalam arti katamenggunakan teknik active learning (belajar

aktif)dikelasmenjadisangatpentingkarenamemilikipengaruhyangbesar

terhadapbelajarsiswa.

Pengaruh active Learning sendiri berdasarkan pada teori Gestalt

(Insighful Learning Theory) yang menekankan pentingnya belajar melalui

prosesuntukmemperolehpemahaman.Belajarmerupakanhasildariproses

interaksi antara diri individu dengan lingkungan sekitarnya. Belajar tidak

hanyasematamatasebagaisuatuupayadalammeresponsuatustimulusakan

tetapi lebih dari itu. Belajar dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti

mengalami,mengerjakan, danmemahami belajarmelalui proses (Learning

60 Zakiah Derajat, dkk,Metodologi PengajaranAgama Islam, (Jakarta: BumiAksara, 1996),121123.

57

byProcess).Olehkaren ituhasil belajar akandapatdiperolehdengan baik

bilasiswaaktif.61

2. PrinsipdanCiriciri ActiveLearning(belajaraktif)

Dalam pembelajaran aktif (Active Learning), terdapat beberapa

prinsip yangharusdiperhatikandalamprosespembelajaran.Prinsipprinsip

tersebutdibagimenjadi4dimensi,yakni:62

a. Prinsipyangterlihatpadapesertadidik

1) Keberanianuntukmewujudkanminat,keinginansertadoronganyang

terdapatpadaanakdalamsuatuprosesbelajarmengajar.

2) Keinginan dan keberanian untuk mencari kesempatan guna

berpartisipasidalampersiapanprosesbelajarmengajar.

3) Doronganingintahuyangbesarpadapesertadidikuntukmengetahui

danmengerjakansesuatuyangbarudalamprosesbelajarmengajar.

b. Prinsipyangterlihatpadaguru

1) Adanya usaha mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi

siswasecaraaktif.

61 Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,1996),68.

62 Syafrudin Nurdin, dkk, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: CiputatPress,2003),122127.

58

2) Kemampuan menjalankan fungsi dan peranan guru sebagai inovator

dan motivator yang senantiasa mau menemukan halhal yang baru

danprosesbelajarmengajar.

3) Pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk belajar menurut

caradankeadaanmasingmasing.

4) Kemampuanuntukmenggunakan berbagai jenis strategi belajar serta

pendekatanMultiMedia.

c. Yangterlihatpadadimensiprogram

1) Tujuan pengajaran, konsep maupun isi penagajaran sesuai dengan

kebutuhan,minatsertakemampuanpesertadidik.

2) Program cukup jelas, dapat dimengerti siswa dan menantang siswa

untukmelakukankegiatanbelajar.

d. Yangterlihatpadasituasibelajarmengajar

1) Adanya kominikasi guru dengan murid yang intim, hangat dan

produktif.

2) Adanyakegairahandankegembiraanbelajardikalanganpesertadidik.

PenerapanprinsipprinsipActiveLearningsecarabenardalamproses

pembelajaran mampu membantu siswa menguasai materi dan

59

mengembangkan keterampilan berfikir yang tinggi. Kemampuan itu

terbentuk bila dalam proses pembelajaran guru aktif berperan sebagai

seorangsumberdanfasilitatoryangmenuntunsiswauntukaktifberfikir.

Adapun ciriciri yang harus tampak dalam proses pembelajaran

ActiveLearning,antaralain:63

a. Situasikelasmenantangsiswamelakukankegiatanbelajarsecarabebas,

tetapiterkendali.

b. Gurutidakmendominasipembicaraan,tetapi lebihbanyakmemberikan

rangsanganberpikirkepadasiswauntukmemecahkanmasalah.

c. Gurumenyediakandanmengusahakansumberbelajarbagisiswa.

d. Kegiatanbelajarsiswabervariasi.

e. Hubungan guru dengan siswa sifatnya harus mencerminkan hubungan

manusiawi.

f. Adanya keberanian siswa untuk mengajukan pendapatnya melalui

pertanyaanataupernyataan.

g. Gurusenantiasamenghargaipendapatsiswa.

3. Aplikasi ActiveLearning(belajaraktif)dalam Pembelajaran

63NanaSudjana,CaraBelajarMengajar,(Bandung:SinarBaruAlGensindo,1996), 2526.

60

L. Dee Fink mengemukakan model active learning (belajar aktif)

sebagaiberikut:64

Dialog dengan diri sendiri adalah proses di mana anak didik mulai

berpikirsecarareflektifmengenaitopikyangdipelajari.Merekamenanyakan

pada dirimereka sendirimengenai apa yangmereka pikir atau yang harus

merekapikirkan,apa yangmereka rasakanmengenai topik yangdipelajari.

Padatahapinigurudapatmemintaanakdidikuntukmembacasebuahjurnal

atauteksdanmemintamerekamenulisapayangmerekapelajari,bagaimana

merekabelajar,apapengaruhbacaantersebutterhadapdirimereka.

Dialogdenganoranglainbukandimaksudkansebagaidialogparsial

sebagaimana yang terjadi pada pengajaran tradisional, tetapi dialog yang

lebihaktifdandinamisketikagurumembuatdiskusikelompokkeciltentang

topik yang dipelajari. Observasi terjadi ketika siswa memperhatikan atau

mendengarseseorangyangsedangmelakukansesuatuhalyangberhubungan

denganapayangmerekapelajari,apakahituguruatautemanmerekasendiri.

Doing atau berbuat merupakan aktivitas belajar di mana siswa

berbuat sesuatu, seperti membuat suatu eksperimen, mengkritik sebuah

argumenatausebuahtulisandanlainsebagainya.

Adabanyakmetodeyangdapatdigunakandalammenerapkanactive

learning (belajar aktif) dalam pembelajaran di sekolah. Mel Silberman

64 L. Dee Fink, Active Learning, reprinted with permission of the Oklahoma InstructionalDevelopmentProgram,1999,http://www.edweb.sdsu.edu/people/bdodge/Active/ActiveLearning.html

61

mengemukakan 101 bentuk metode yang dapat digunakan dalam

pembelajaran aktif. Kesemuanya dapat diterapkan dalam pembelajaran di

kelas sesuai dengan jenismateri dan tujuan yangdiinginkan dapat dicapai

oleh anak. Metode tersebut antara lain Trading Place (tempattempat

perdagangan),Whois in theClass?(siapadikelas),GroupResume (resume

kelompok), Prediction (prediksi), TV Komersial, the company you keep

(temanyangandajaga),QuestionStudentHave(PertanyaanPesertaDidik),

Reconnecting(menghubungkankembali),danlainsebagainya.

KonsepActiveLearningdapatdiartikansebagaianutanpembelajaran

yangmengarahpadapengoptimalisasianpelibatanintelektualdanemosional

siswa dalam proses pembelajaran, diarahkan untuk membelajarkan siswa

bagaimanabelajarmemperolehdanmemprosesperolehanbelajarnyatentang

pengetahuan,keterampilan,sikapdannilai.65

E. PeningkatanMotivasiBelajarMuhadatsahBahasaArabMelaluiMetode

ActiveLearning

Motivasi belajar senantiasa bergelombang, adakalanya bergerak naik

dan adakalanya bergerak turun. Tidak jarang motivasi belajar hanya mendatar

saja.Oleh karena demikian watak motivasi tersebut,maka diperlukan upaya

untukmeningkatkannya.Dengandemikianmotivasibelajarsiswabisacenderung

naikatauminimalmenetap.

65MudjionoDimyati, BelajardanPembelajaran,(Jakarta:PTRinekaCipta,1999),115.

62

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru guna

meningkatkanmotivasibelajarsiswa,yaitu:66

1. Mengoptimalkanpenerapanprinsipprinsipbelajar.

2. Mengoptimalkanunsurunsurdinamisbelajarataupembelajar.

3. Mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman atau kemampuan yang telah

dimilikidalambelajar.

4. Mengembangkancitacitaatauaspirasidalambelajar.

Secara berturutturut, keempat cara tersebut dikemukakan sebagai

berikut:67

1. Mengoptimalkanpenerapanprinsipprinsipbelajar.

Ada beberapa prinsip yang harus dipedomani dalam belajar. prinsip

tersebutadalah:

1. Prinsipperhatiandanmotivaasibelajar.

2. Prinsipkeaktifanbelajar.

3. Prinsipketerlibatanlangsungpembelajar.

4. Prinsippengulanganbelajar.

5. Prinsipsifatperangsangdanmenantangdarimateriyangdipelajari.

6. Prinsippemberianbalikandanpenguatandalambelajar.

7. Prinsipperbedaanindividualantarpembelajar.

66AliImron, BelajardanPembelajaran,(Jakarta:PTDuniaPustakaJaya,1996),106107.67AliImron, Belajar........., 107110.

63

Ketujuh prinsip ini perlu diterapkan secara optimal agar pembelajar

mempunyaimotivasibelajaryangtinggi.

Ada dua cara dalam mengoptimalkan penerapan prinsip belajar

tersebut.Pertama,menyusunstrategistrategipembelajaransehinggaprinsip

prinsip tersebut dapat diterapkan secara optimal. Kedua, menjauhkan

kendalakendala yang ditemui dalam mengoptimalkan penerapan prinsip

prinsip belajar. Kendala demikian ini patut dijauhkan, agar tidak

mengganggubagipenerapanprinsipprinsipbelajar.

2. Mengoptimalkanunsurunsurdinamisbelajarataupembelajaran.

Mengingat unsurunsur belajar atau pembelajaran dapat mempengaruhi

maotivasi, maka ia perlu dioptimalkan penerapannya. Pengoptimalan

demikianiniperludilakukan,agarmotivasibelajarsiswajugaoptimal.

Ada dua cara dalam mengoptimalkan unsurunsur dinamis dalam

belajar atau pembelajaran. Pertama, menyediakan secara kreatif berbagai

unsur belajar pembelajaran tersebut dalam setting belajar pembelajaran.

Penyediaansecarakreatifiniperludilakukan,karenaumumnyaketikatidak

ada guru hanya menerima kondisi tersebut apa adanya. Sebagai contoh,

peralatanpengajaranyangmungkintidaktersedia,atautakterjangkau,dapat

disediakan dengan merancang sendiri bersama sama dengan pembelajar.

Kedua, memanfaatkan sumbersumber di luar sekolah sehingga

keterbatasanketerbatasan yang dimiliki oleh sekolah dapat ditanggulangi.

64

Hal demikian dapat dilakukan dengan banyak mengadakan kerjasama

dengansejumlahlembagadiluarsekolahbahkandiluarpendidikan.

3. Mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman atau kemampuan yang telah

dimilikidalambelajar.

Setiap pembelajar mempunyai kemampuan dan pengalaman

pengalaman tertentu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Kemampuan dan pengalaman yang berbeda demikian ini hendaknyantidak

menjadi kendala dalam aktivitas belajarnya. Kemampuan atau pengalaman

masa lalu inibisadidapatkanolehpembelajarmelaluiaktivitasbelajar,dan

bisajugadidapatkanolehpembelajarmelaluiaktivitaslain.

Dick dan Carry menyebut pengalaman dan kemampuan demikian

dengan entry behavior.Yang harus diupayakan guru agar kemampuandan

pengalamanmasalalujustrumendukungterhadapaktivitasbelajaradalah:

1. Biarkan pembelajar dapatmenangkap apa yang dipelajari sekarang ini

dari perspektif kemampuan dan pengalaman masa lalunya. Jangan

dipaksamenggunakanperspektifgurunya.

2. Kaitkan aktivitas belajar pembelajar pada masa sekarang ini dengan

kemampuandanpengalamanyangsudahdimilikiolehpembelajar.

3. Gali dulu pengalaman dan kemampuan yang sudah dimiliki oleh

pembelajarmelaluiteslisanatautertulissebelummenyampaikanmateri

berikutnya.

65

4. Beri kesempatan kepada pembelajar untuk membandingkan apa yang

sekarang dipelajari dengan kemampuan dan pengalaman yang telah

dimiliki.

4. Mengembangkancitacitaatauaspirasidalambelajar.

Citacita adalah sesuatu yang dikejar oleh seseorang. Kegiatan

kegiatan seseorang utamanya kegiatan belajar, lebih banyak teraksentuasi

padapengejaranataupencapaiancitacitaatauaspirasi tersebut.Makadari

itu, citacita atau aspirasi tersebut harus senantiasa dikembangkan dalam

pembelajaran.

Orang yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi adalah orang

yang mempunyai citacita, dinamis dan tekun mencurahkan diri dan

kemampuannyauntukmencapaicitacitatersebut.68

Menurut De Decce dan Grawford mengemukakan ada empat fungsi

guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan

peningkatanmotivasibelajaranakdidik,yaitu:guruharusdapatmenggairahkan

anak didik, memberikan harapan yang realistis, memberikan insentif, dan

mengarahkan perilaku anak didik ke arah yang menunjang tercapainya tujuan

pengajaran.69

Jadi guru dalam mengajarkan semua mata pelajaran harus bisa

memberikanmotivasibelajarkepadasiswanyapadasaatprosesbelajarmengajar

68MackR.Douglas, MenujuPuncakPrestasi,(Yogyakarta:Kanisius,1990),177.69SyaifulBahriDjamarah, PsikologiBelajar,(Jakarta:RinekaCipta,2002),135.

66

itu berlangsung.TerlebihdalammengajarkanmuhadatsahBahasaArab,karena

muhadatsah dalam Bahasa Arab itu sangat penting. Adapun pentingnya

muhadatsahdalampembelajaran,yakni:70

1. Menghilangkan ketakuan yang ada pada diri seorang murid dan

membangkitkan kepercayaan mereka agar dapat mengembalikan kekuatan

merekauntukmenyongsongmasadepandidalammasyarakat.

2. Mengembalikan murid pada posisi pemimpin dan mencakapinya dengan

kesiapanuntukmengahadapimasadepandalamberbagaikesempatan, siap

menerima tantangan, menauladaninya dalam penderitaan dengan selalu

menjagabatasbatasnya

3. Memberi kesempatan pada seorang pengajar untuk membuka kelemahan

kelemahan pemikiran dan argumentasinya di hadapan para murid dengan

memberi sebuah gambaran umum hingga mereka dapat memperbaikinya

yang pada akhirnya akan menemukan suatu pandangan yang lebih global

danterperinci.

4. Bagiandarirelasikesetaraanderajatdanbudayadikalanganmuriddanuntuk

menambahpengetahuanmereka.

70Terjemahdari MuhammadAbdulQodirAhmad,Thuruqoh.........,234235.

67

5. Kesempatanyangmunculdalamdiriseorangmuriduntukmengungkapkanpikiran

dan pendapatnya yang dapat diperoleh pengajar dengan berdebat,meng analisa

danmenimbangdenganmemberijabawandankoreksi.

Melihat pentingnya muhadatsah dalam pembelajaran Bahasa Arab

tersebut,maka dalamproses belajarmengajar guru harusmenciptakan suasana

yang menyenangkan dan peran aktif siswa juga harus lebih dominan dalam

prosespembelajaran.Karena,dalambelajaraktif(ActiveLearning)situasikelas

menantangsiswamelakukankegiatanbelajarsecarabebastetapiterkendali,guru

tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak memberikan rangsangan

berpikirkepadasiswauntukmemecahkanmasalah.

Gurujugamenyediakandanmengusahakansumberbelajarbagisiswa,

kegiatan belajar siswa bervariasi ,hubungan guru dengan siswa sifatnya harus

mencerminkan hubungan manusiawi, adanya keberanian siswa untuk

mengajukan pendapatnya melalui pertanyaan atau pernyataan, guru senantiasa

menghargaipendapatsiswa.

Hal tersebut dimaksudkanuntukmengoptimalkan penggunaan semua

potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat

mencapaihasilbelajaryangmemuaskansesuaidengankarakteristikpribadiyang

mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga

68

dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses

pembelajaran.71

71L. Dee Fink, Active Learning, reprinted with permission of the Oklahoma InstructionalDevelopmentProgram,(1999), http://www.edweb.sdsu.edu/people/bdodge/Active/ActiveLearning.html

69

BABIII

METODEPENELITIAN

A. JenisPenelitian

PenelitianinimerupakanPenelitianTindakanKelasatauPTK(Classroom

Action Research), karena memiliki peranan yang sangat penting dan strategis

untukmeningkatkanmutupembelajaranapabila diimplementasikandengan baik

dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam

PTK (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam

mendeteksi dan memecahkan masalahmasalah atau memperbaiki situasi dan

kemudian s