penatalaksanaan abses hati piogenik

Upload: rianti-kama-ratih

Post on 14-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Penatalaksanaan Abses Hati Piogenik

    1/2

    Penatalaksanaan Abses Hati Piogenik

    Penatalaksanaan AHP secara konvensional adalah dengan drainase terbuka secara

    operasi dan antibiotik spektrum luas oleh karena bakteri penyebab abses terdapat di dalam

    cairan abses yang sulit dijangkau dengan antibiotika tunggal tanpa aspirasi cairan abses.

    Penatalaksanaan saat ini adalah dengan menggunakan drainase perkutaneus abses

    intraabdominal dengan tuntunan abdomen ultrasound atau tomografi komputer, komplikasi

    yang bisa terjadi adalah perdarahan, perforasi organ intraabdominal, infeksi, atau pun terjadi

    kesalahan dalam penempatan kateter untuk drainase, kadang-kadang pada AHP multipel

    diperlukan reseksi hati.

    Penatalaksanaan dengan menggunakan antibiotika, pada terapi awal digunakan

    penisilin. Selanjutnya, dikombinasikan antara ampisilin, aminoglikosida atau sefalosporin

    generasi III dan klindamisin atau metronidazol. Jika dalam waktu 48-72 jam, belum ada

    perbaikan klinis dan laboratoris, maka antibiotika yang digunakan diganti dengan antibiotika

    yang sesuai dengan hasil kultur sensitivitas aspirat abses hati. Pengobatan secara parenteral

    dapat dirubah menjadi oral setelah pengobatan parenteral selama 10-14 hari, dan kemudian

    dilanjutkan kembali hingga 6 minggu kemudian.

    Pengelolaan dengan dekompresi saluran biliaris dilakukan jika terjadi obstruksi sistembiliaris yaitu dengan rute transhepatik atau dengan melakukan endoskopi.

    Penatalaksanaan Perlemakan Hati Non Alkoholik

    Pengobatan lebih ditujukan pada tindakan untuk mengontrol faktor resiko, seperti

    memperbaiki resistensi insulin dan mengurangi asupan asam lemak ke hati, selanjutnya baru

    pemakaian obat yang dianggap memiliki potensi hepatoprotektor.

    a. Pengontrolan faktor resiko

    - Mengurangi berat badan dengan diet dan latihan jasmani

    Target penurunan berat badan adalah untuk mengoreksi resistensi insulin dan

    obesitas sentral. Penurunan berat badan secara bertahap terbukti dapat

    memperbaiki konsentrasi serum aminotransferase (AST dan ALT) serta

    gambaran histologi hati pada pasien dengan steatohepatitis non alkoholik.

  • 7/29/2019 Penatalaksanaan Abses Hati Piogenik

    2/2

    Aktivitas fisik hendaknya berupa latihan bersifat aerobik paling sedikit 30

    menit sehari.

    - Mengurangi berat badan dengan tindakan bedah

    b. Terapi farmakologis

    - Antidiabetik dan insulin sensitizer

    Metformin meningkatkan kerja insulin pada sel hati dan menurunkan produksi

    glukosa hati.

    - Obat anti hiperlipidemia

    Penggunaan gemfibrozil menunjukkan perbaikan ALT dan konsentrasi lipid

    setelah pemberian obat selama satu bulan.

    - Antioksidan

    Terapi antioksidan diduga berpotensi untuk mencegah progresi steatosis

    menjadi steatohepatitis dan fibrosis.

    Vitamin E (a-tokoferol), vitamin C, betain, N-asetilsistein.

    - Hepatoprotektor

    Ursodeoxycholic acid (UDCA) adalah asam empedu dengan banyak potensi,

    seperti efek imunomodulator, pengaturan lipid, dan efek sitoproteksi. Dengan

    dosis 250mg tiga kali sehari selama 6-12 bulan.