penatalaksanaan abses hati piogenik
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Penatalaksanaan Abses Hati Piogenik
1/2
Penatalaksanaan Abses Hati Piogenik
Penatalaksanaan AHP secara konvensional adalah dengan drainase terbuka secara
operasi dan antibiotik spektrum luas oleh karena bakteri penyebab abses terdapat di dalam
cairan abses yang sulit dijangkau dengan antibiotika tunggal tanpa aspirasi cairan abses.
Penatalaksanaan saat ini adalah dengan menggunakan drainase perkutaneus abses
intraabdominal dengan tuntunan abdomen ultrasound atau tomografi komputer, komplikasi
yang bisa terjadi adalah perdarahan, perforasi organ intraabdominal, infeksi, atau pun terjadi
kesalahan dalam penempatan kateter untuk drainase, kadang-kadang pada AHP multipel
diperlukan reseksi hati.
Penatalaksanaan dengan menggunakan antibiotika, pada terapi awal digunakan
penisilin. Selanjutnya, dikombinasikan antara ampisilin, aminoglikosida atau sefalosporin
generasi III dan klindamisin atau metronidazol. Jika dalam waktu 48-72 jam, belum ada
perbaikan klinis dan laboratoris, maka antibiotika yang digunakan diganti dengan antibiotika
yang sesuai dengan hasil kultur sensitivitas aspirat abses hati. Pengobatan secara parenteral
dapat dirubah menjadi oral setelah pengobatan parenteral selama 10-14 hari, dan kemudian
dilanjutkan kembali hingga 6 minggu kemudian.
Pengelolaan dengan dekompresi saluran biliaris dilakukan jika terjadi obstruksi sistembiliaris yaitu dengan rute transhepatik atau dengan melakukan endoskopi.
Penatalaksanaan Perlemakan Hati Non Alkoholik
Pengobatan lebih ditujukan pada tindakan untuk mengontrol faktor resiko, seperti
memperbaiki resistensi insulin dan mengurangi asupan asam lemak ke hati, selanjutnya baru
pemakaian obat yang dianggap memiliki potensi hepatoprotektor.
a. Pengontrolan faktor resiko
- Mengurangi berat badan dengan diet dan latihan jasmani
Target penurunan berat badan adalah untuk mengoreksi resistensi insulin dan
obesitas sentral. Penurunan berat badan secara bertahap terbukti dapat
memperbaiki konsentrasi serum aminotransferase (AST dan ALT) serta
gambaran histologi hati pada pasien dengan steatohepatitis non alkoholik.
-
7/29/2019 Penatalaksanaan Abses Hati Piogenik
2/2
Aktivitas fisik hendaknya berupa latihan bersifat aerobik paling sedikit 30
menit sehari.
- Mengurangi berat badan dengan tindakan bedah
b. Terapi farmakologis
- Antidiabetik dan insulin sensitizer
Metformin meningkatkan kerja insulin pada sel hati dan menurunkan produksi
glukosa hati.
- Obat anti hiperlipidemia
Penggunaan gemfibrozil menunjukkan perbaikan ALT dan konsentrasi lipid
setelah pemberian obat selama satu bulan.
- Antioksidan
Terapi antioksidan diduga berpotensi untuk mencegah progresi steatosis
menjadi steatohepatitis dan fibrosis.
Vitamin E (a-tokoferol), vitamin C, betain, N-asetilsistein.
- Hepatoprotektor
Ursodeoxycholic acid (UDCA) adalah asam empedu dengan banyak potensi,
seperti efek imunomodulator, pengaturan lipid, dan efek sitoproteksi. Dengan
dosis 250mg tiga kali sehari selama 6-12 bulan.