pemimpin memadukan high touch dan high tech

Upload: h-masoed-abidin-bin-zainal-abidin-jabbar

Post on 30-May-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Pemimpin Memadukan High Touch Dan High Tech

    1/8

    KEPEMIMPINAN ISLAM MEMADUKAN HIGH TECH DENGAN HIGH TOUCHKEPEMIMPINAN ISLAM MEMADUKAN HIGH TECH DENGAN HIGH TOUCH

    Oleh H. Masoed Abidin

    Rasulullah SAW amat khawatir akan lahir satu umat yang lupa daratan. Cemasbila umat dan pemimpin menjauh dari sentuhan akhlak mulia yang tinggi atau

    kehilangan high touch ihsaniyah. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dariAbdillah bin Amr bin Ash, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, Apabila bangsaParsi dan Romawi telah ditaklukkan (artinya kemenangan demi kemenangan telahdiraih), akan menjadi kaum yang macam apakah kamu ?.. Abdurrahman bin Aufmenjawab, Kami akan menjadi kaum sebagaimana yang telah diperintahkan

    Allah kepada kami (pandai bersyukur dan memohon tambahan karunia Nya).Rasulullah SAW bersabda, Atau mungkin sebaliknya (yang akan terjadi),yaitukalian akan saling berebut, sdaling mendengki, saling bermusuhan, saling

    membenci, dan lain sebagainya .. Setelah itu, kalian akan pergi ke rumah-rumah

    orang miskin Muhajirin, lalu kalian menjadikan mereka budak(hamba sahaya)

    satu sama lain.(HR. Imam Muslim, Mukhtashar (2081), SM. 8:212).Dari hadist Rasulullah SAW ini, amatlah jelas bahwa berkembangnya sikap

    amoral dan kebodohan disebabkan oleh ketidak yakinan kepada hukum Allah.Tampak dari tidak menyatunya dunia dan akhirat dalam konsep dan pandanganhidup para pemimpin-pemimpin yang dipilih. Pesan Rasulullah sangat jelas,

    :

    ) (

    Wahai para generasi muda, Jagalah perintah Allah, niscaya Allah akanmenjagamu. Jagalah perintah Allah, nanti engkau akan mendapati-Nya dihadapan engkau. Apabila engkau meminta, pintalah kepada Allah dan

    jika engkau memerlukan pertolongan, mohonlah pertolongan kepada

    Allah SWT. (HR. Tirmidzi).

    Adalah tugas setiap insan adalah merebut kebahagiaan akhirat melaluikeberhasilan di dunia ini. Firman Allah menyebutkan,

    Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakanbahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepadaorang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, danjanganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah

    1

  • 8/9/2019 Pemimpin Memadukan High Touch Dan High Tech

    2/8

    tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS.28, AlQashash:77.)

    Masalah akhlak menjadi utama di dalam membangun Karakter Bangsa.Aisyah RA menyebutkan bentuk akhlak muslim itu berdasarkan sabda RasulullahSAW, diantaranya akhlaq yang mulia,

    . Sesungguhnya termasuk akhlak (budi pekerti) orang beriman ialah

    kuat memegang agama, tegas bersikap, ramah lembut, beriman dengan

    keyakinan, berilmu pengetahuan, membantu dengan kasih sayang,ramah mengamalkan ilmu, sederhana di waktu kaya, mampu bersahaja

    di kala miskin, memelihara diri dari tamak, berusaha di jalan yang halal,

    selalu berbuat baik, rajin menjalankan pimpinan yang benar,

    mengendalikan keinginan nafsu dan kasih sayang terhadap orang yang

    berkekurangan.

    Di Asrama Haji Di Pondok Gede Jakarta tgl. 7-10 Mei 2010 lalu, telahberlangsung Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) V yang dibuka Presiden SBYdan ditutup Wapres Budiono ini, telah menyepakati pentingnya criteria moralitasdalam penentuan seorang pemimpin, baik tingkat local, nasional maupun global.

    Ketua Umum MUI KH Sahal Mahfudz menyebut adanya krisis kepemimpinan diTanah Air. Mendagri Gamawan Fauzi juga sempat risau dengan munculnya paracalon pemimpin yg cacat moral dalam Pilkada di berbagai daerah. Pahamilah,bahwa setiap pemimpin di tengah umat yang dimpinnya akan dimintapertanggungan jawab kepemimpinannya.

    Setiap diri kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta

    pertanggungan jawab atas pimpinannya.

    Dalam KUII V itu telah direkomendasi beberapa poin penting yang akanmenjadi inti deklarasi yg disampaikan di akhir kongres tersebut, yg antara laindinyatakan bahwa, Peserta Kongres Umat Islam memandang pentingnyakepemimpinan umat sebagai perwujudan perjuangan menerapkan amar makruf

    nahi mungkar dalam rangka menegakkan syariah Islam pada seluruh sendi

    kehidupan bangsa & Negara. (Poin 4 Deklarasi KUII-V), serta MendesakPemerintah dan pihak terkait untuk membuat regulasi (aturan) tentang

    pengetatan criteria pimpinan di setiap level yg bersih dari calon pemimpin yg

    cacat moral (amoral).(Poin 3, dari Rekomendasi C. Politik Kebangsaan). Di dalam2

  • 8/9/2019 Pemimpin Memadukan High Touch Dan High Tech

    3/8

    menyikapi kedua poin itulah, maka KUII-V ini, Menghimbau umat Islam untukmemilih calon pemimpin di semua tingkatan yg memiliki paradigma, karakter dan

    visi yg sesuai ajaran Islam.(Poin 4, Rekomendasi C. Politik Kebangsaan).

    Pemimpin yang tidak berakhlak (amoral) akan selalu menyia nyiakan amanah.Kemunculan para pemimpin yang tidak berakhlak atau amoral dengan berperilakudoyan korupsi, mafia pajak, perusak lingkungan serta kecabulan dan kelucahanyang tampak pada maraknya tayangan porno akhir-akhir ini, tidak terlepas darisistem liberal yg diterapkan dunia sekarang di dalam program demokratisasisebagai gelombang ketiga perkembangan dunia global ini. Menyimakperkembangan merisaukan ini, membuat kita teringat pada hadist Rasulullahsaw. Jika amanah disia-siakan, tunggu saat kehancurannya !!!Para Sahabatketika itu bertanya, Ya Rasulullah, apa yg dimaksud menyia-nyiakan amanahitu?Nabi saw memberikan jawaban , Jika sesuatu urusan diserahkan kepadabukan ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya!(HR. Imam al-Bukhari).Maka, seorang pemimpin politik haruslah memahami segala persoalan

    masyarakat dan solusinya. Dalam Islam solusi yg diberikan selalu berdasarkanpada ketentuan syariah Islam. Pesan Nabi SAW,

    ( )Lakukan sesuatu dengan pertimbangan. Jika engkau lihat baik akibat-nya, teruslah mengerjakannya, tetapi kalau engkau khawatir akan

    membahayakan, hentikanlah. (HR.Abdul Razak dari Anas).

    Kecabulan akan membawa kepada kehancuran moral bangsa. Kebobrokan

    moral itu akan menghela generasi menuju kemiskinan, kebodohan, dll. Mustahilkepemimpinan politik yang akan memimpin satu lembaga pemerintahan danrakyat banyak diserahkan kepada meraka tidak pernah peduli dalam urusanrakyat banyak itu. Sebagaimana halnya juga tidaklah mungkin menyerahkankjepemimpinan bangsa kepada mereka yang selama ini hanyalah bicara persoalanhiburan, gaya pakaian sensual yg mengundang nafsu, yang menjadi pelakumaksiat yg banyak melanggar adat sopan santun serta mengabaikan aturan-aturan agama. Kepemimpinan politik semestinya dipikul oleh peribadi yangmemiliki sikap keberagamaan (regiliusitas) yang mapan (khusyuk) denganmemiliki sentuhan yang tinggi dalam mengamalkan akhlak yang mulia ataumemiliki high touch (sentuhan mulia ihsaniyah). Bila sikap ihsan (high touch) tidakada, maka tunggu saja kehancuran akan datang menjelang.

    Semakin lama rakyat dipimpin oleh orang-orang yang mengabaikan hukum-hukum agama (regiliusitas) yang datangnya dari Allah SWT Yang Maha Esa MahaPencipta (Khaliqul Alam) dalam mengatur kehidupan masyarakat dan bangsa,maka akibatnya, nasib bangsa ini akan semakin terpuruk. Kehancuran akanmelanda bila pembangunan bangsa hanya mengandalkan kemampuan teknologitinggi (high tech) saja. Kemampuan akal dan pemanfaatan high tech di dalam

    3

  • 8/9/2019 Pemimpin Memadukan High Touch Dan High Tech

    4/8

    membangun kemajuan dan kemashalahatan di dunia adalah anugerah Allah.Sabda SAW,

    ( ( Apabila Allah hendak mendatangkan kebaikan kepada hambaNyadibukakan kunci hatinya dan dimasukkan ke dalamnya keyakinan dan

    kebenaran dan dijadikan hatinya menyimpan apa yang masuk

    kedalamnya dan dijadikan hatinya bersih, lidahnya berkata binar,

    budinya lurus, telinganya sanggup mendengar dan matanya melihat

    dengan terang (hidayah Allah) (HR. Syekh dari Abu Zar). Maka perpaduanhigh tech dan high touch (akhlak mulia) menjadi sangat penting.

    Rasulullah saw telah mengingatkan di dalam sabda beliau tentang akan

    munculnya sikap ruwaibidhah, yaitu tampilnya orang orang bodoh memimpinumat yang hanya memimpin dengan mengandalkan kekuatan materi dan citrakebendaan atau high tech semata, dan mengabaikan sentuhan moral akhlakmulai. Sabda Rasul menyebutkan, Akan datang kepada manusia pada tahun-tahun yg penuh dengan penipuan. Saat itu pendusta dibenarkan, sedangkan

    orang jujur malah didustakan; pengkhianat dipercaya, sedangkan orang yg

    amanah justru dianggap pengkhianat. Pada saat itu yang akan tampil berbicaraadalah Ruwaibidhah . Ada yg bertanya kepada Rasulullah saw, Apa ygdimaksud Ruwaibidhah?Beliau menjawab, Orang bodoh yg turut campur dalamurusan masyarakat luas.(HR Ibnu Majah).

    Di mana-mana sinyalemen Rasulullah SAW itu sudah mulai terjadi. Banyakorang bodoh yg memimpin umat. Mereka bodoh karena menerapkan aturan ygbodoh (jahiliyah) yang bertumpu kepada kekuatan materi dan mengandalkan hightech saja. Mereka bodoh karena sudah mengerti bahwa system liberal yangmenerapkan kebebasan tanpa arah akan membawa kepada kehancuran. Merekabodoh karena tidak mau tunduk pada kebenaran ajaran agama wahyu danberpandangan secular dalam menerapkan ketentuan ketentuan agama samawi.Mereka bodoh karena mereka adalah umat Islam tetapi tidak mau melaksanakanajaran Islam. Mereka bodoh karena tidak lagi mempunyai rasa malu. SabdaRasulullah SAW,

    ( )

    Malu itu perhiasan, takwa kemuliaan, kendaraan yang paling baik

    kesabaran, menanti kelapangan dari Allah adalah ibadat. (HR. Hakim

    dari Jabir).

    4

  • 8/9/2019 Pemimpin Memadukan High Touch Dan High Tech

    5/8

    Selain bodoh, banyak pula di antara pemimpin yang terbukti berperilakupenuh kepura-puraan dan cenderung menipu. Mereka selalu mengajak rakyatagar selalu berbuat baik, jujur dan ikhlas. Namun sebaliknya, mereka pula yangberperilaku khianat, ingkar janji, pendendam, hasad dan dengki serta melakukanperbuatan tercela. Semua kepurapuraan itu, niscaya akan berakibat memiskinkan

    dan menambah derita rakyat. Karena itu Rasulullah SAW mengingatkan semuaorang agar,

    ) )

    Apa yang tidak engkau suka di lihat orang banyak, jangan diperbuat

    pada dirimu, walau engkau sendirian. (HR. Ibnu Hibban dari Usamah bin

    Syuraik)2

    Dalam sistem demokrasi yg berasaskan sekularisme, persoalan agama bukanpersoalan yang semestinya di urus atau dipikirkan oleh pemerintah akan tetapi

    dianggap persoalan pribadi. Dalam sistem seperti ini, syarat-syarat agama tidakpernah dianggap penting, bahkan tidak akan pernah menjadi ukuran. Masalahmoral semata-mata menjadi urusan masyarakat. Padahal moralitas seakanfinishing touch yang amat berperan di dalam membentuk masyarakat yang maju.Sayyidatina Aisyah RA menyebutkan,

    :

    ( )

    Budi pekerti yang baik itu sepuluh, di bagikan oleh Allah kepada siapayang di kehendaki-Nya memperoleh kebahagiaan, yaitu: benar

    pembicaraan, teguh hati, memberi kepada yang meminta, membalas jasa

    dengan perbuatan baik, memelihara amanah, menjaga silaturahim,

    menjaga kehormatan tetangga, menjaga kehormatan sejawat dan

    memuliakan tamu. Yang menjadi puncaknya ialah perasaan malu.

    (HR.Hakim dari Siti Aisyah RA.).

    Pada slogan demokrasi ditemui bahwa suara rakyat dianggap suara tuhan.Demokrasi memberikan kebebasan kepada siapapun untuk dipilih menjadipemimpin. Biarkan rakyat memilih. Dalam kondisi seperti ini, maka suara tuhantidak akan pernah menjadi suara rakyat.

    5

  • 8/9/2019 Pemimpin Memadukan High Touch Dan High Tech

    6/8

    Umat Islam khususnya para ulama tidak boleh diam, semestinya berperan aktifuntuk melakukan nasihat dan koreksi terhadap para pemimpin yg akan memimpinurusan rakyat banyak janga terpilih pemimpin yang amoral atau tidak berakhlak.

    Imam al-Ghazali menyatakan, Dulu di antara tradisi para ulama adalah

    mengoreksi dan menjaga penguasa untuk menerapkan hukum Allah SWT. Merekamengikhlaskan niat. Pernyataannya pun membekas di hati. Namun, sekarang

    terdapat penguasa zalim, namun para ulama hanya diam. Andaikan mereka

    bicara, pernyataannya berbeda dengan perbuatannya sehingga tidak mencapai

    keberhasilan. Kerusakan masyarakat itu akibat kerusakan penguasa dan

    kerusakan penguasa akibat kerusakan ulama. Adapun kerusakan ulama akibat

    mereka digenggam cinta harta dan jabatan. Siapapun yg digenggam cinta dunia

    niscaya tidak akan mampu menguasai kerikilnya, apalagi untuk mengingatkan

    para penguasa dan para pembesar. (Al-Ghazali, Ihya`Ulumiddin, VII/92).Bahkan Rasulullah saw. Pernah bersabda, Siapa saja yg berdoa untuk orang

    zalim agar tetap berkuasa, berarti dia menyukai orang itu bermaksiat kepada

    Allah SWT di bumi-Nya. (HR al Baihaqi).Idealnya Pemimpin Sejati itu adalah pemimpin umat dan adalah juga pemimpin

    umat. Dia sanggup menjadi imam di masjid sekaligus imam dalam urusan politiksebagaimana Khulafaur Rasyidin dulu. Dengan itu keputusan-keputusan politiksang pemimpin selalu dilandasi syariah agama Islam dan demi kepentingan umat.Mereka mampu menggabungkan kepentingan dunia untuk pencapaian akhirat,menyatukan high touch kedalam high tech atau mewarnai high tech dengansentuhan akhlak mulia (high touch). Nabi Muhammad SAW menggambarkansosok pemimpin yang memiliki karakter yang baik, diantaranya,

    ( )

    Ucapkan perkataan baik, hidupkan ucapan salam, hubungkansilaturahim dan shalatlah di waktu malam ketika orang banyak sedang

    tidur, sesudah itu bersiaplah memasuki sorga dengan selamat. (HR.Ibnu

    Hibban dari Abu Hurairah)

    Sayangnya, di masa ini Kepemimpinan Umat dan Kepemimpinan Negara ituterpisah. Kepemimpinan umat Islam sesungguhnya meghendaki pelaksanaan

    ketentuan syariah Islam, dengan penerapan iman dan akhlak yang mulia.Sesempurna iman (akmalul mukminin imanan) seseorang adalah yang palingsempurna moralitasnya (ahsanuhum khuluqan) (HR. Thabarany dan Abu Nuaim).

    Namun, kepemimpinan Negara secular saat ini justru tidak menghendakisyariah islam. Mereka cenderung pragmatis-kapitalistik. Akibatnya, umat selaludipinggirkan. Akhirnya nestapalah nasib rakyat!

    6

  • 8/9/2019 Pemimpin Memadukan High Touch Dan High Tech

    7/8

    Di sinilah pentingnya umat ini mengusung kepemimpinan yg mensyaratkandua hal: kebaikan sosok pemimpin yg tentu saja adalah yg bertakwa kepada AllahSWT dan kebaikan system kepemimpinan yang mendasarkan kepada ketentuanaturan agama Allah. Kepemimpinan yg bertakwa dan berlandaskan syariah Islampasti akan membukakan pintu keberkahan Allah SWT dari langit dan bumi (QS al-

    Araf [7]: 96). Sebaliknya, jika mereka menyimpang dari aturan Allah SWT, merekapasti akan ditimpa kesempitan hidup (QS Thaha [20]: 123-126).

    Pemimpin yg bertakwa tentu harus berkepribadian islami(imamul muttaqin) ygjauh dari sifat-sifat amoral. Tindakan amoral tidak hanya terbatas tindakanpornoaksi dan tindakan maksiat saja, tetapi juga menipu dan mengkhianatirakyat, korupsi, nepotisme, penggadai sumber daya alam milik rakyat, perusakhutan, dll.

    Dalam system Islam, yakni Khilafah Islamiyah, pemimpin yg bertakwa akanmenjadi benteng (junnah) bagi seluruh rakyat yg dipimpinnya; dia akanmengurusi urusan rakyat (riayah) dengan penuh amanah dan berlandaskansyariah. Dengan itu, terwujudnya kesejahteraan rakyat, terjaganya harta, jiwa dankehormatan rakyat menjadi nyata.Wallahu alam bis ash-hawab.

    7

  • 8/9/2019 Pemimpin Memadukan High Touch Dan High Tech

    8/8

    2