disampaikan oleh : drs. setyo heriyanto, mm filekedaulatan politik dan ekonomi indonesia melalui...

69
S O S I A L I S A S I UU NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM

Upload: lamtuong

Post on 09-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

S O S I A L I S A S I

UU NOMOR 17 TAHUN 2012

TENTANG PERKOPERASIAN

Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM

Disampaikan Oleh :

Drs. Setyo Heriyanto, MM

Page 2: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Pengantar

• Undang-Undang ini disusun untuk mempertegas jati diri Koperasi, asas dan tujuan, keanggotaan, perangkat organisasi, modal, pengawasan, peranan Gerakan Koperasi dan Pemerintah, pengawasan Koperasi Simpan Pinjam dan penjaminan Simpanan Anggota Koperasi Simpan Pinjam, serta sanksi yang dapat turut mencapai tujuan pembangunan Koperasi. Implementasi Undang-Undang ini secara konsekuen dan konsisten akan menjadikan Koperasi Indonesia semakin dipercaya, kuat, sehat, mandiri, dan tangguh serta bermanfaat bagi Anggota pada khususnya dan masyarakat pada Umumnya.

2

Page 3: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Lanjutan...

• Undang-Undang tentang Perkoperasian ini merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang memuat pembaharuan hukum, sehingga mampu mewujudkan Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang kuat, sehat, mandiri, dan tangguh, serta terpercaya sebagai entitas bisnis, yang mendasarkan kegiatannya pada nilai dan prinsip Koperasi.

• Undang-Undang ini menegaskan bahwa pemberian status dan pengesahan perubahan Anggaran Dasar dan mengenai hal tertentu merupakan wewenang dan tanggung jawab Menteri.

• Selain itu, Pemerintah memiliki peran dalam menetapkan kebijakan serta menempuh langkah yang mendorong Koperasi sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam menempuh langkah tersebut, Pemerintah wajib menghormati jati diri, keswadayaan, otonomi, dan independensi Koperasi tanpa melakukan campur tangan terhadap urusan internal Koperasi

3

Page 4: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Latar Belakang

• Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian perlu diganti karena dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan hukum dan perkembangan Perkoperasian

• Diperlukan suatu iklim pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis dalam tata ekonomi nasional berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi dalam rangka menciptakan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sesuai tujuan pembangunan perekonomian nasional yaitu untuk mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi

4

Page 5: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Lanjutan...

• Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi dalam suatu kebijakan Perkoperasian harus mencerminkan nilai dan prinsip Koperasi sebagai wadah usaha bersama untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan ekonomi Anggota sehingga tumbuh menjadi kuat, sehat, mandiri, dan tangguh dalam menghadapi perkembangan ekonomi nasional dan global yang semakin dinamis dan penuh tantangan;

• Kebijakan Perkoperasian selayaknya selalu berdasarkan ekonomi kerakyatan yang melibatkan, menguatkan, dan mengembangkan Koperasi sebagaimana amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi.

5

Page 6: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

6

Tetap Dipertahankan

Pengesahan Badan Hukum

Menteri Koperasi dan UKM UU 17/2012 Pasal 10

Menteri Koperasi dan UKM UU 17/2012 Pasal 88

LP KSP Pasal 100

Pengawasan Ijin Usaha SP

Page 7: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

I. KRONOLOGIS PEMBAHASAN UU NO 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN

Tahun 2000, Kementerian

Koperasi dan UKM menyusun

Naskah Akademis (NA)

tentang Undang Undang

Koperasi,

Pada 21 Desember 2000,

berdasarkan Surat Sekretaris

Kabinet (Seskab) No.:

B.1034/Seskab /12/2000

tanggal 21 Desember 2000,

Presiden memberikan

persetujuan ijin prakarsa untuk

menyusun RUU Perubahan atas

Undang-Undang tentang

Perkoperasian.

Penyusunan RUU tersebut

melibatkan para pakar koperasi,

pakar ekonomi, pakar hukum,

akademisi, praktisi

perkoperasian, gerakan

koperasi, dan lembaga/instansi

terkait.

Pada tgl 1 September 2010,

berdasarkan surat Presiden

nomor : R-69/Pres/09/2010

tanggal 1 September 2010

perihal Rancangan Undang-

Undang tentang Koperasi,

Pemerintah menyampaikan

Naskah RUU Koperasi kepada

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.

Naskah RUU tersebut terdiri atas

15 BAB dan 124 Pasal.

Rapat kerja dilakukan sebanyak

6 kali mulai 13 Desember 2010,

30 Juni 2011, 29 September

2011, 20 Oktober 2011, 26

Januari 2012, dan 21 Februari

2012.

Pada Rapat Kerja (Raker) DPR

tanggal 13 Desember 2010,

RUU Koperasi disetujui untuk

dibahas di DPR.

Rapat Panitia Kerja dilakukan

sebanyak 11 kali mulai tanggal 5

Maret 2012, 7 Maret 2012, 21

Maret 2012, 4 April 2012, 9 April

2012, 30 Mei 2012, 7 Juni 2012, 25

Juni 2012, 4 Juli 2012, 13

September 2012, dan 9 Oktober

2012.

Rapat Tim Perumus dan Tim

Sinkronisasi dilakukan sebanyak 1

kali yaitu pada tanggal 1- 3

Oktober 2012.

Rapat Paripurna tanggal 18

Oktober 2012, DPR RI menyetujui

RUU tentang Perkoperasian.

Disahkan sebagai UU Nomor 17

Tahun 2012 tentang Perkoperasian

dan diundangkan dalam Berita

Negara pada tanggal 30 Oktober

2012

7

Page 8: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

II. CAKUPAN UU NO.17/2012 TENTANG PERKOPERASIAN

17 BAB 126 PASAL 10 PP

8 PERMEN

8

Page 9: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Bab I Ketentuan Umum

Bab II Landasan, Asas dan Tujuan

Bab III Nilai dan Prinsip

Bab IV Pendirian, Anggaran Dasar, Perubahan Anggaran Dasar, dan Pengumuman

Bab V Keanggotaan

Bab VI Perangkat Organisasi

Bab VII Modal

Bab VIII Selisih Hasil Usaha dan Dana Cadangan

Bab IX Jenis, Tingkatan, dan Usaha

Bab X Koperasi Simpan Pinjam

Bab XI Pengawasan dan Pemeriksaan

Bab XII Penggabungan dan Peleburan

Bab XIII Pembubaran, Penyelesaian, dan Hapusnya Status Badan Hukum

Bab XIV Pemberdayaan

Bab XV Sanksi Administratif

Bab XVI Ketentuan Peralihan

Bab XVII Ketentuan Penutup

III. BAB DALAM UNDANG –UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN

9

Page 10: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

1. Judul RUU tentang Koperasi disepakati berubah menjadi RUU tentang

Perkoperasian;

2. Diakomodasikannya Nilai dan Prinsip Koperasi sesuai dengan nilai-nilai luhur

Bangsa Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dan hasil kongres International Cooperative Alliance

(ICA); (Pasal 5-6)

3. Pendirian Koperasi harus melalui akta autentik; (Pasal 9) yang dibuat oleh

Notaris Pejabat Pembuat Akta Koperasi (NPAK), dengan mencantumkan jenis

koperasi.

4. Penggunaan nama koperasi diatur.

5. Kemudahan rakyat dalam membentuk koperasi, dimana secara tegas diatur,

setiap permohonan pendirian koperasi harus sudah mendapat persetujuan

selambat – lambatnya 30 (tiga puluh) hari.

6. Dalam pengelolaan menganut sistem two layer:

-pengawas

-pengurus + karyawan (jika diperlukan)

IV. SUBSTANSI PENTING DALAM UNDANG –UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN

10

Page 11: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

7. Jenis Koperasi :

1) Koperasi Produsen

2) Koperasi Konsumen

3) Koperasi Jasa

4) Koperasi Simpan Pinjam

8. Pengurus dapat berasal dari non anggota

9. RAT selambat-lambatnya 5 (lima) bulan, dengan undangan sudah diedarkan 14

(empat belas) hari

10. Bahan RAT secara lengkap terperinci

11. Bagi koperasi yang memiliki anggota lebih dari 500 orang, RAT bisa dilakukan

dengan sistem delegasi.

12. Pengawas sebagai unsur alat perlengkapan organisasi koperasi ditingkatkan

peranan dan kewenangannya

Lanjutan…

11

Page 12: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

13. Modal Koperasi terdiri dari Setoran Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi sebagai modal

awal yang dicantumkan dalam akte pendirian; (Pasal 66) dengan pengaturan sebagai

berikut :

a. Setoran Pokok

Harus dibuat dengan nilai yang serendah rendahnya, agar tidak ada hambatan

setiap orang untuk masuk sebagai anggota koperasi.

b. Sertifikat Modal Koperasi (SMK)

nilai nominal per lembar SMK tidak boleh melebihi nilai nominal Setoran Pokok.

SMK diharapkan menjadi instrumen penghimpunan modal / equity koperasi yang

dapat secara dinamis menangkap setiap peluang usaha bagi koperasi.

14. Istilah sisa hasil usaha diubah menjadi Selisih Hasil Usaha yang meliputi Surplus Hasil

Usaha dan Defisit Hasil Usaha;

15. Koperasi Simpan Pinjam hanya dapat menghimpun simpanan dan menyalurkan

pinjaman kepada anggota; (Pasal 89) untuk non anggota diberikan waktu 3 (tiga)

bulan harus sudah menjadi anggota.

Lanjutan…

12

Page 13: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

16. Koperasi Simpan Pinjam harus mempunyai izin usaha, dilarang memberikan

pinjaman kepada sesama koperasi simpan pinjam lain, harus melalui sekundernya.

17. Unit Simpan Pinjam Koperasi dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun, wajib berubah /

memisahkan menjadi Koperasi Simpan Pinjam yang merupakan badan hukum koperasi

tersendiri; (Pasal 122)

18. Untuk meningkatkan dan memantapkan pelayanan Koperasi sesuai kharakteristik

masyarakat muslim secara tegas disebutkan bahwa koperasi diberi kesempatan untuk

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip ekonomi syariah; (Pasal 87)

19. Untuk menjamin keamanan simpanan anggota Koperasi Simpan Pinjam, Pemerintah

diamanatkan untuk membentuk dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan

anggota Koperasi Simpan Pinjam (LPS-KSP) melalui Peraturan Pemerintah;

(Pasal 95 ayat (2).

20. Pengawasan dan Pemeriksaan terhadap Koperasi akan lebih diintensifkan, dalam kaitan

ini khususnya untuk pengawasan terhadap koperasi simpan pinjam Pemerintah juga

diamanatkan untuk membentuk Lembaga Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam (LP-KSP)

yang bertanggung jawab kepada Menteri dan dibentuk melalui Peraturan Pemerintah;

(Pasal 100)

Lanjutan…

13

Page 14: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

21. Dalam pemberdayaan koperasi, pemerintah dan pemerintah daerah memberikan

bimbingan kemudahan diantaranya; adalah memberikan insentif pajak dan

fiscal.

22. Lembaga gerakan Koperasi didorong untuk menjadi lembaga yang mandiri

dengan menghimpun iuran dari anggota serta membentuk Dana

Pengembangan Dewan Koperasi Indonesia. (Pasal 115).

23. Dalam rangka penyesuaian terhadap Undang – Undang nomor 17 tahun 2012

tentang Perkoperasian diberi waktu 3 (tiga) tahun.

24. Pedoman pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang

Perkoperasian dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan menteri selambat

lambatnya 2 (dua) tahun.

Lanjutan…

14

Page 15: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

A. Peraturan Pemerintah

1. Ketentuan mengenai tata cara pemakaian nama Koperasi (Pasal 17 ayat (4))

2. Ketentuan mengenai tata cara pengembangan jenis Koperasi (Pasal 85)

3. Ketentuan mengenai Koperasi berdasarkan prinsip ekonomi syariah (Pasal 87 ayat (4))

4. Ketentuan mengenai Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi Simpan Pinjam (Pasal 94 ayat

(5))

5. Ketentuan mengenai Koperasi Simpan Pinjam (Pasal 95)

6. Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya

status badan hukum Koperasi (Pasal 111)

7. Ketentuan mengenai peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta persyaratan dan tata

cara pemberian perlindungan kepada Koperasi (Pasal 113 ayat (2))

8. Ketentuan mengenai jenis, tata cara, dan mekanisme pengenaan sanksi administratif (Pasal

120 ayat (3))

9. Ketentuan mengenai Modal Koperasi (Pasal 77)

10.Ketentuan mengenai Lembaga Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam (Pasal 100 ayat (3))

V. TINDAK LANJUT PERATURAN PELAKSANAAN UU TENTANG

PERKOPERASIAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN

15

Page 16: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

B. Peraturan Menteri

(1) Ketentuan mengenai tata cara dan persyaratan permohonan pengesahan Koperasi sebagai

badan hukum (Pasal 10 ayat (5))

(2) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pembukaan Kantor Cabang, Kantor Cabang

Pembantu, dan Kantor Kas (Pasal 90 ayat (3))

(3) Ketentuan mengenai pengawasan dan pemeriksaan Koperasi (Pasal 99)

(4) Ketentuan mengenai penggabungan atau peleburan Koperasi (Pasal 101 ayat (6))

(5) Ketentuan mengenai Tata Cara Perubahan Unit Simpan Pinjam menjadi KSP

(Pasal 122 ayat (4))

(6) Ketentuan mengenai persyaratan standart kompetensi pengawas dan pengurus koperasi

simpan pinjam (pasal 92 ayat (2)).

(7) Ketentuan tentang izin usaha simpan pinjam

(8) Ketentuan tentang penyelenggaraan Buku Daftar Umum Koperasi

VI. TINDAK LANJUT PERATURAN PELAKSANAAN UU TENTANG

PERKOPERASIAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN

16

Page 17: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

VII. IMPLIKASI BAGI KOPERASI

A. Bagi Koperasi Baru Dalam pembentukan koperasi akte pendirian dan anggaran dasar langsung

menyesuaikan dengan UU no. 17 / 2012

B. Bagi koperasi Yang Telah Lama 1. Yang tidak ada unit simpan pinjam, cukup mengadakan perubahan anggaran dasar

menyesuaikan UU 17/2012 2. Bagi koperasi simpan pinjam, cukup mengadakan perubahan anggaran dasar

menyesuaikan UU 17/2012 3. Bagi koperasi yang mempunyai unit simpan pinjam : a. Jika usahanya hanya simpan pinjam saja, cukup langsung perubahan anggaran

dasar menjadi Koperasi Simpan Pinjam. b. Bagi koperasi yang memiliki usaha sektor riil dan unit usaha simpan pinjam

tetapi usaha sektor riilnya tidak ekonomis, maka unit sektor riil yang tidak ekonomis dapat di liquidasi, dan langsung melakukan perubahan anggaran dasar menjadi Koperasi Simpan Pinjam.

c. Bagi koperasi yang usaha sektor riil dan unit usaha simpan pinjam akan terus dipertahankan maka, unit simpan pinjam melakukan pemisahan menjadi koperasi simpan pinjam. 17

Page 18: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Pemahaman koperasi Sebagai Badan Hukum

I. Difinisi Koperasi

Sesuai amanat UU no. 17 / 2012 tentang Perkoperasian pada Bab I pasal 1 yang berbunyi : Ayat (1) : 1. Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan

hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip.

18

Page 19: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

- UPPKS - KUBE - LEPMM - MEP - KELOMPOK - ARISAN

- PRAKOP - DLL

INSTUTISIONALISASI

2. Dimanakah Koperasi Berada.?

PRANATA SOSIAL

- PNPM - LUEP - BMT - PKBM

1. Anggota Sudah Menabung 2. Administrasi Keuangan Sudah Berjalan Lanjutan

Madya Pemula

Koperasi Sebagai Badan Hukum

?

?

19 Paguyuban

Yayasan

Page 20: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

20

Koperasi Sbg BH 200.808

Sebagai anggota Mengikatkan diri Menjadi PJ & P

AD (sudah)

ART

Persus - persus

Tata tertib

- Pendidikan - Rekomendasi

USAHA

Pendirian Koperasi Sebagai Badan Hukum

Akte Pendirian

Produsen

Konsumen

Jasa

Simpan Pinjam

AD (Belum)

34.685.145

Page 21: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

KOPERASI Ibarat Makhluk Hidup

SEHAT

SAKIT

MATI

“Innalillahi wainnailaihirojiun “

“Astagfirulloh”

“Alhamdulillah”

Berkembang

Kecil

P, P, P, A, A, PN Sulit ditemukan

Dikelola dengan baik

“Good Cooperative Govermence”

- Anggota - Konsumen - Pemberi Kredit - Masyarakat - Investor MP

Existensi Kehidupan koperasi

21

58.421

Page 22: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Badan Hukum

Modal dasar

Koperasi

Tidak ada kewajiban PJ

Modal Awal

Saham :

SP :

SMK :

PJ

Pemilik Terdapat pembatasan minimal Maximal

5. Perbaikan Format Permodalan Koperasi

PT

..... :

- Pemilik - Tidak ada minimal / maximal

Yayasan Mencantumkan

Yang disetor Dicantumkan

Yang disetor Dicantumkan

Paguyuban Tidak mencantumkan

Page 23: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Orang Kecil Dihambat Dalam

Menghimpun modal Karena Harus Melaui

Instrumen Pasar Modal

Lawyer PM Bank Kustodian

Bro

ker

/ I S

ecu

rita

s

6. INSTRUMEN MODAL BAGI LIBERAL

Page 24: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Tidak Ada Hambatan Bagi Orang Kecil

Untuk Menghimpun modal Dalam koperasi

Melalui Instrumen Sertifikat Modal Koperasi

Lawyer PM Bank Kustodian

Bro

ker

/ I S

ecu

rita

s

7. INSTRUMEN MODAL BAGI ORANG KECIL

x x

Page 25: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

8. Contoh Visual SMK

Koperasi Produsen Madu Manis Sertifikat Modal : Seri Perdana, Nomor 1 – 1.000.000

Nominal : Rp 10.000,00 (Sepuluh Ribu Rupiah)

--------------------------------------------------

(Nama dan Nomor Anggota)

Bandung, 22 November 2012

Pengurus

----------------------- --------------------- Ketua Bendahara

Logo

Koperasi

25

Pengaman

(Hologram)

(Halaman Depan)

Page 26: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

26

9. Riwayat Kepemilikan SMK

No Tanggal / Bulan / Tahun Seri Nomor Jumlah Lembar Pemilik Keterangan Legalisi

(Halaman Belakang)

Page 27: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Usaha

Sektor Riil

Keuangan

10. Jenis USaha

27

Page 28: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

USAHA

Sektor Riil

Transportasi

Perhotelan

dll

Keuangan

Intermediasi

Terbuka

Perbankan

Tertutup Simpan Pinjam

Tidak intermediasi

Gadai

Anjak Piutang

Leasing

Ventura. dll

11. KEGIATAN USAHA

B, P, P, P, P

LKM

28

Page 29: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Produsen

Konsumen

Jasa

KSP

Akan Sampai Mana.?? Visi Misi Punya pabrik

Punya produk Punya HKI

Jadi distributor Jadi agen Jadi pengecer Punya outlet

Maskapai Transportasi Hotel Dan lain – lain

Jelas terpisah

12. Arah Pengembangan Jenis – Jenis Koperasi

Ada Ijin – Ijin

Ada Ijin – Ijin

Ada Ijin – Ijin

Ada Ijin – Ijin

Akan Sampai Mana.?? Visi Misi

Akan Sampai Mana.?? Visi Misi

Akan Sampai Mana.?? Visi Misi

Page 30: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

1 $ Singapore Rp. 7.800,-

Page 31: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Persiapkan Koperasi Sebagai Pelaku Yang Mampu Mengambil Potensi

Produksi Atau Pasar

1. Produk 2. Jasa 3. Perusahaan Retail 4. Keuangan / Uang

“Siap Melawan”

Instrumentnya Disiapkan Dalam

UU 17/2012

1. Koperasi Produsen 2. Koperasi Jasa 3. Koperasi Konsumen 4. Koperasi Simpan Pinjam

31

Siap , Artinya Menjadi pelaku

Tidak Siap , Artinya Menjadi Penonton

Page 32: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

No Jenis Pelaku Usaha Komoditi %

1 Koperasi

2 BUMN

3 BUMD

4 Swasta

5 UKM

13. “Penjabaran Sokoguru Ekonomi Dalam Statistik Peran Koperasi Dalam Perekonomian”

“Menjadi bagian yang sistemik dalam perekonomian Nasional bukan sekedar pemain Spleteran”

Page 33: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

14. PERPUTARAN UANG

Sektor Riil Sektor Keuangan

UANG UANG UANG UANG

Pinjaman

Angsuran

Tabungan

Pengambilan

33

Page 34: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Neraca Induk

Neraca USP - KOP

MODAL USP

Anggota

15. KERAWANAN USP – KOP

Simpanan Simpanan

34

Page 35: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

35

16. Kesulitan Dalam Penjaminan Simpanan

- Untuk mengikuti program penjaminan simpanan dari Lembaga Penjamin Simpanan, harus ada kepastian resiko. - Dalam hal koperasi melaksanakan berbagai macam kegiatan usaha, maka resiko dalam koperasi tersebut menjadi ada bermacam – macam jenis resiko, sehingga resiko terhadap USP – KOP menjadi tidak prediktable.

Dapat Memberi manfaat dalam - Restrukturisasi asset - Perbaikan pos – pos / perkiraan

Page 36: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

36

3. Kesulitan Dalam Penjaminan Simpanan

- Untuk mengikuti program penjaminan simpanan dari Lembaga Penjamin Simpanan, harus ada kepastian resiko. - Dalam hal koperasi melaksanakan berbagai macam kegiatan usaha, maka resiko dalam koperasi tersebut menjadi ada bermacam – macam jenis resiko, sehingga resiko terhadap USP – KOP menjadi tidak prediktable.

Page 37: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

17. Riwayat Pengaturan Simpan Pinjam

UU 17/2012

351/194

226/227

1995 1992

UU 25 / 1992

PP 9/1995

14/15/19/20

2012

37

Page 38: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

38

18. Format Regulasi KSP

Usaha KSP itu termasuk disektor keuangan Sub sektor perantara keuangan Bidang simpan pinjam Sektor keuangan itu High Risk Oleh karena itu harus high regulated dan high control Sehingga perlu lembaga pengawas KSP

Page 39: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

19. POLA PELAYANAN

Pola Pelayanan

Konvensional

Syariah

39

Page 40: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Tugas Tugas Mandatory Kementerian Koperasi dan UKM : •Mengatur •Mengawasi •Memeriksa •Menilai kesehatan •Sanksi

20. MEMPERTEGAS FUNGSI REGULATOR

40

Page 41: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Badan Hukum

Izin Usaha Legalitas Usaha

Legalitas Lembaga

21. PERBEDAAN ANTARA BADAN HUKUM DAN IJIN USAHA

41

Page 42: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

22. PERBEDAAN RUANG LINGKUP URUSAN

KELEMBAGAAN DAN USAHA

NO KELEMBAGAAN NO USAHA

1

Legalisasi Lembaga : Badan Hukum

1 Legalisasi Usaha : Izin Usaha

2 Terkait disini adalah : 2 Terkait disini adalah :

a Rapat Pembentukan a Business Plan

b Akta b Modal Usaha

c Pengesahan Badan Hukum, Perubahan Badan Hukum c Struktur Organiasasi Usaha

d Struktur Organisasi Kepengurusan d Manager

e Struktur Organisasi Pengawas e Karyawan

f Modal Pendirian f Job Description Pengelola

g Uraian Tugas Pengurus dan Pengawas g Sistem dan Prosedur

h Keanggotaan h Pengendalian Internal

i Administrasi Organisasi i Persus - persus dibidang Usaha

j Izin Pembentukan Kantor Cabang j Audit External

k Pembubaran k Pencabutan Izin Usaha

l Anggaran Rumah Tangga l Jenis - jenis Simpanan / Tabungan

m Pengembangan dan Pembagian m Jenis - jenis Pembiayaan

n Rating / pemeringkatan n Izin Usaha Kantor Cabang

o Job Description Pengurus, Pengawas dan Dewan Pengawas Syariah o Penilaian Kesehatan

p Jaringan / Kemitraan

42

Page 43: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

23. Perbedaan Badan Hukum dan Ijin Usaha Badan Hukum Usaha Instansi YMIU

PT

Koperasi

Penerbangan

Pelayaran

Perdagangan

Pegelolaan Hutan

Perhotelan

Perkebunan

Perbankan

Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan

Kementerian Perdagangan

Kementerian Kehutanan dan Perkebunan

Kementerian Pariwisata

Kementerian Kehutanan dan Perkebunan

Bank Indonesia

Istimewa Simpan Pinjam

Penerbangan

Pelayaran

Perdagangan

Pegelolaan Hutan

Perhotelan

Perkebunan

Perbankan

Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan

Kementerian Perdagangan

Kementerian Kehutanan dan Perkebunan

Kementerian Pariwisata

Kementerian Kehutanan dan Perkebunan

Bank Indonesia

Kementerian Negara Koperasi dan UKM

Lembaga Usaha

43

Page 44: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

24. Proses Pemberian Izin Usaha Simpan Pinjam

Legalitas Kelembagaan / Badan Hukum Nama Koperasi Proses Perizinan usahanya - Izin Prinsip, berupa : Persiapan kantor, SDM, modal usaha, produk simpanan

dan pinjaman, sistem operasional dan prosedur pelayanan (Peraturan – Peraturan Khusus), formulir-formulir pelayanan.

- Izin Operasional, berupa : Diterbitkan Ijin Usaha Simpan Pinjam.

44

Page 45: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Koperasi yang bergerak disektor Keuangan terdiri dari : Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Kredit (Kopdit) dan KJK Syariah adalah lembaga yang berfungsi sebagai intermediasi memiliki sifat – sifat : a. Menghimpun, Mengelola & Menyalurkan Dana dari, oleh dan untuk Anggotanya b. Mengelola Dana Likwid (mudah hilang dan diselewengkan) c. Mengelola Pinjaman yang Penuh Resiko. d. Mengiliminir Asimetris information. e. Menjaga Kepercayaan Dengan tingkat kesulitan tersebut maka KJK tidak dapat dikelola, dibina, diawasi oleh sembarangan orang, melainkan harus dikelola oleh orang-orang yang kompeten dibidangnya. Untuk itu telah disusun dan sudah terbit Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Koperasi Jasa Keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor :KEP.133/MEN/III/2007 tentang SKKNI Bidang Koperasi Jasa Keuangan. Sebagai konsekuensi dari hal tersebut, maka pengawas, pengurus, SDM Pengelola Koperasi yang bergerak disektor keuangan harus meningkatkan kualitasnya sesuai dengan Standart Kompetensi.

25. Kesimpulan

45

Page 46: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

100 % 98 %

95 %

70 %

30 % 5 % NPL yang ditolelir

2 %

26. Mengiliminir Asemetris Information

46

Page 47: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

47

27. Pendekatan Pembinaan Pengembangan Koperasi

Makro / Umum Mikro / Khusus

- Diklat - Bimtek - Penyuluhan - Sosialisasi - Study Banding - Temu Konsultasi - Dan lain – lain

Masing – masing Kab/Kota - Pilih 4 Koperasi - Masing – masing jenis 1 (satu) - Bina Total Sampai Jadi Benar Sampai Benar Jadi Benar Sampai Jadi

Page 48: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

LANGKAH – LANGKAH PEMISAHAN USP MENJADI KSP

I. Langkah – Langkah Pemisahan Kelembagaan

A. Persiapan Organisasi / Panitia Kerja. Diawali dengan pembentukan tim, jika diperlukan dapat melibatkan unsur pengarah : 1. Bagi primer / sekunder Kabupaten/Kota dari Dinas Koperasi dan UKM

Kabupaten/Kota. 2. Bagi primer / sekunder Propinsi /DI dari Dinas Koperasi dan UKM

Propinsi/DI. 3. Bagi primer / sekunder Nasional dari Kementerian Koperasi dan UKM . B. Persiapan Kelembagaan. 1. Kepengurusan calon koperasi baru 2. Pengawasan calon koperasi baru 3. Karyawan calon koperasi baru 4. Sarana dan prasarana kerja 5. Anggota

48

Page 49: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Lanjutan …

C. Persiapan AD/ART/Persus – Persus KSP Baru.

D. Mempersiapkan Dokumen – Dokumen Berita Acara Pengesahan Pemisahan.

E. Persiapkan Formulir – Formulir Pelayanan KSP Baru.

F. Finalisasi Persiapan Kelembagaan 1. Kepengurusan calon koperasi baru 2. Pengawasan calon koperasi baru 3. Karyawan calon koperasi baru 4. Sarana dan prasarana kerja 5. Anggota

49

Page 50: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

II. Langkah – Langkah Pemisahan Aset A. Identifikasi Pos – Pos Dalam Neraca 1. Persiapkan Neraca Koperasi Induk (Audited) 2. Persiapkan neraca unit SP Koperasi otonom yang siap dipisahkan 3. Lihat pasiva rekontruksikan ulang, pastikan dari simpanan – simpanan /

tabungan / hutang modal penyertaan : bersih tidak ada yang dipinjam atau digunakan untuk usaha di sektor riil (usaha koperasi induk)

4. Lihat aktiva rekonstruksi ulang pastikan tidak ada kas, Bank titipan dari unit sektor riil.

5. Pastikan tidak ada pinjaman – pinjaman yang bersifat piutang dagang, persekot pembelian, dan sejenis pada pos pinjaman.

6. Pastikan tidak ada penyertaan pada koperasi sekunder, investasi – investasi disektor riil, surat berharga, dan sejenis pada kelompok pos aktiva.

7. Pastikan tidak ada : tanah/bangunan kantor, kendaraaan kantor, perabotan kantor dan sejenis yang dipakai oleh aktivitas usaha koperasi induknya.

8. Exercisekan konstruksi neraca KSP baru. 9. Temukan angka selisih pasiva dan aktiva 10. Perhatikan selisih pasiva tersebut. 11. Selisih itu adalah equity KSP, yang harus tersedia, dan bagaimana

menyediakannya? 50

Page 51: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

III. Pemenuhan Equity KSP Baru 1. Split off dari simpanan pokok dan simpanan wajib pada saat koperasi induknya

melakukan konversi permodalan. 2. Anggota – anggota yang ikut menjadi anggota koperasi simpan pinjam,

menyetor : Setoran Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi (SMK) sejumlah selisih tersebut diatas.

3. Sampai sini persiapan pemisahan sudah 90%, tinggal dilegalkan dalam RAT koperasi induk .

IV. Exekusi 1. Persiapkan rapat anggota 2. Persiapkan draft keputusan – keputusan 3. Persiapkan acara rapat pembentukan KSP baru (lengkap) 4. Persiapkan berita acara pemisahan 5. Buat akte pendirian KSP Baru, tentukan nama koperasinya 6. Mengajukan pengesahan ke Dinas Koperasi Kabupaten/Kota/Propinsi/DI atau

Kementerian Koperasi dan UKM.

Lanjutan …

51

Page 52: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Langkah – Langkah Penyesuaian Koperasi Terhadap Undang - Undang 17/2012

I. Latar Belakang

1. Sesuai amanat UU no. 17 / 2012 tentang Perkoperasian pada bab XVI pasal 121 yang berbunyi :

Huruf a : Koperasi yang telah didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –

undangan diakui sebagai koperasi berdasarkan Undang – Undang ini; Huruf b : Koperasi sebagaimana dimaksud pada huruf a wajib melakukan penyesuaian

anggaran dasarnya paling lambat 3 (tiga) tahun sejak berlakunya Undang – Undang ini;

52

Page 53: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

II. Persiapan Penguatan Kelembagaaan A. AD -> Jenis Koperasi B. ART C. Persus – Persus D. Revitalisasi keanggotaan E. Pengawas F. Pengurus -> Apa perlu luar G. Usaha Focusing, mengkait kepada usaha atau kepentingan anggota H. Database Usaha anggota I. Melepas USP Kop -> atau berubah menjadi KSP

Lanjutan …

53

Page 54: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

III. Penyesuaian Struktur Modal / Keuangan 1. Konversi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib menjadi Setoran

Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi. 2. Identifikasi total kewajiban -> konstruksikan sebagai Liabilities a. Simpanan – simpanan b. Tabungan – tabungan c. Hutang jangka pendek lainnya d. Hutang jangka panjang e. Hutang lainnya f. Modal penyertaan

Lanjutan …

54

Page 55: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

IV. Contoh Konversi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib Menjadi Setoran Pokok adan Sertifikat Modal koperasi Sesuai Undang – Undang 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian.

Lanjutan …

55

Page 56: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Lama Baru

1. Simpanan pokok Rp. 1.000.000.000,- asumsi anggota 10.000, maka simpanan pokok per anggota @ Rp. 100.000,-

2. Simpanan wajib Rp. 10.000.000.000,-

3. Cadangan Rp. 7.000.000.000,-

1. Setoran pokok @ Rp. 10.000,- maka total setoran pokok sebesar Rp. 1 0.000 x 10.000 = Rp. 100.000.000 Diupayakan nilai setoran pokok besarnya seminimal mungkin untuk membuka peluang masyarakat untuk menjadi anggota koperasi 2. Sertifikat modal koperasi = Total Simpanan Wajib + sisa simpanan pokok yang telah dikonversi menjadi setoran pokok yaitu : Rp. 10.000.000.000 + Rp. 900.000.000 = Rp. 10.900.000.000,- terdiri dari …… 1.090.000 Lembar SMK 3. Cadangan Rp. 7.000.000.000,- (tidak boleh dikonversi)

Contoh : Si Badu : Status anggota penuh Simpanan pokok = Rp. 100.000,- Simpanan wajib = Rp. 100.000.000,-

Contoh : Setoran pokok = Rp. 10.000,- Sertifikat modal koperasi = Rp. 100.090.000,- Kepemilikan SMK si Badu : Rp. 100.090.000 / 10.000 = 1.009 lembar

Lanjutan …

4. Simpanan / Tabunga

5. Modal Penyertaan

4. Bukan modal sendiri / equity, tetapi masuk kewajiban lancar 5. Bukan modal sendiri / equity, tetap kewajiban jangka panjang

56

Page 57: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Efektivitas Sertifikat Modal Koperasi Dalam Mengantisipasi Peluang Usaha

Koperasi di Kecamatan Pameng Peuk

Anggota : 3.000 orang Simpanan Pokok : @ Rp. 10.000,- Total Simpanan Pokok : Rp. 30.000.000,- Simpanan Wajib : Total Simpanan Wajib : Rp. 120.000.000,- Total : Rp. 150.000.000,- Setoran Pokok : Rp. 30.000.000,- Sertifikat Modal koperasi : : (12.000 lembar) Rp. 120.000.000,- Total : Rp. 150.000.000,- Sertifikat Modal Koperasi Baru : (1.000.000 lembar) Rp. 10.000.000.000,-

SPBU

Rp. 10 M

57

Page 58: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

58

MANAJER

BAGIAN PENGADAAN

BAGIAN GUDANG

BAGIAN PEMASARAN

1. KOPERASI KONSUMEN

58

Page 59: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

59

MANAJER

BAGIAN BAHAN BAKU

BAGIAN PENGOLAHAN

BAGIAN PEMASARAN

2. KOPERASI PRODUSEN

59

Page 60: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

60

MANAJER

BAGIAN BAGIAN BAGIAN

3. KOPERASI JASA

DISESUAIKAN DENGAN JENIS JASA

60

Page 61: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

61

STRUKTUR ORGANISASI USAHA

MANAJER

BAGIAN PENGHIMPUNAN

DANA

BAGIAN PENGELOLAAN

DANA

BAGIAN PENYALURAN

DANA/PINJAMAN

4. KOPERASI SIMPAN PINJAM

61

Page 62: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

SEBAGAI BADAN HUKUM DAN BADAN USAHA KOPERASI TIDAK DAPAT HIDUP SENDIRI

I II III IV V

Keterangan. I. Persiapan : Kelbgn, Mngt, S & P , Modal II. Pengurusan izin usaha sektor riil III. Pemantapan aktivitas usaha serta menempatkan diri sebagai pelaku dunia usaha IV. Orientasi pasar global V. Siap export

62

Page 63: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

BH

AD

Prod

PK

IU

Capital

SPI

Persus ART

Jiwa

UU No. 17 th. 2012 ttg Perkoperasian

GS

BS

BP GP

+

+ -

-

Page 64: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

64

Page 65: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

65

Page 66: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Diundangkan

Presiden (Pengesahan PP)

Paraf Menko Perekonomian

Setneg Paraf menteri-menteri terkait

Harmonisasi

Menkum HAM

Uji sahih dengan pelaku / gerakan koperasi

Instansi terkait

Ijin Prakarsa dari Presiden

-1

-2

-3

Proses penyusunan draf PP (Kisi-kisi, Konsideran, batang tubuh, dan Penjelasan)

Draf 0 berisi : • Konsideran • Batang Tubuh (ada dan sistematis) • Penjelasan

DRAF 0

ALUR PROSES PENYUSUNAN PP

66

Page 67: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

Diundangkan

Menteri (Pengesahan Permen)

Paraf Deputi – Deputi

Uji sahih dengan pelaku gerakan / gerakan koperasi

Deputi terkait

-1

-2

-3

DRAF 0

ALUR PROSES PENYUSUNAN PERATURAN MENTERI

67

Proses penyusunan draf PP (Kisi-kisi, Konsideran, batang tubuh, dan Penjelasan)

Draf 0 berisi : • Konsideran • Batang Tubuh (ada dan sistematis) • Penjelasan

Page 68: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi

68

Page 69: Disampaikan Oleh : Drs. Setyo Heriyanto, MM filekedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi 4 . Lanjutan... • Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi