strategi pemberdayaan keluarga
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
1/21
1
TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA
STRATEGI PEMBERDAYAAN KELUARGA
Disusun Oleh:
Alifa farikhah P 27220011 111
Amanda B. A P 27220011 112
Eko Suci U P 27220011 121
Hendra Z P 27220011 129
Iin Kusuma C P 27220011 131
Nur Widya W P 27220011 142
Rofi M. P P 27220011 147
RR. Aryantini Y P 27220011 148
Vincensius D. K P 27220011 155
D III BERLANJUT D IV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2013
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
2/21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGKeluargamerupakankomponenterkecildalammasyarakat.Setiapanggotakel
uargamemilikikemampuanuntukmeningkatkankualitashidupnya.Pemberdayaa
ndalamkeluargauntukmeningkatkankemampuanindividudalammasyarakatsert
ameningkatkankemandirianindividuitusendiri.
Peningkatanangkakemiskinan, penganggurandanjumlahpenduduk yang
daritahunketahunmeningkatmenuntutindividudalamkeluargauntukmemilikike
mampuan yang
lebihgunameningkatkankualitashidupdankesejahteraankeluarga,
olehkarenaitupenulisinginmengetahuilebuhjelastentangstrategipemberdayaan
keluarga .
B. RUMUSAN MASALAH1. Bagaimanakonseppemberdayaankeluarga ?2.
Apatujuandanprinsipdaripemberdayaankeluarga ?
3. Bagaimanastrategipemberdayaankeluarga?4. Bagaimanacaramendorongkeluargauntukdapatmenanganimasalahkesehata
nnyasesuaidengansumber yang tersedia ?
5. Bagaimanaruanglingkuppemberdayaankeluarga?
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
3/21
3
C. TUJUAN1. Untukmengetahuipengertianpemberdayaankeluarga2. Untukmengetahuitujuandanprinsipdaripemberdayaankeluarga3. Untukmengetahuistrategipemberdayaankeluarga4. Untukmengetahuicaramendorongkeluargauntukdapatmenanganimasalahk
esehatannyasesuaidengansumber yang tersedia
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
4/21
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Pemberdayaan KeluargaDitinjau dari asal-usul katanya, istilah strategi berasal dari kata Yunani
strategia (stratos = militer dan ag= memimpin) yang artinya seni atau ilmu
untuk menjadi sang jenderal (Tjiptono 2000: 1). Menurut Andrew (2005),
strategi adalah pola keputusan yang menentukan dan mengungkapkan
sadaran, maksud atau tujuan dan menghasilkan suatu kebijakan serta
merencanakan untuk pencapaian tujuan serta memperinci apa yang ingin
dicapai
Pemberdayaan atau empowermentberawal dari kata daya (power). Daya
dalam arti kekuatan yang berasal dari dalam, dapat diperkuat dengan unsur-
unsur penguatan yang diserap dari luar.
Pemberdayaan merupakan sebuah konsep untuk memotong lingkaran
setan yang menghubungkanpowerdengan pembagian kesejahteraan.
Menurut BKKBN (1999) dalam Sudiharto (2007) keluarga adalah dua
orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang
layak,bertaqwa kepada tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
Secara konseptual, pemberdayaan keluarga adalah upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat keluarga, terutama keluarga miskin atau
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
5/21
5
keluarga tidak sejahtera atau istilah lainnya yang menunjukkan masih belum
berfungsinya keluarga sehingga tidak bisa mencapai tujuan kehidupan
berkeluarga (Sunarti,2008).
Jadi dapat disimpulkan, strategiy pemberdayaan keluarga adalah pola
keputusan yang menghasilkan suatu kebijakan dalam keluarga tentang
kemandirian dan kemampuan dalam rangka membangun diri dan
lingkungannya secara mandiri.
B. Tujuan dan Perinsip PemberdayaanMenurut Sunarti (2008), tujuan pemberdayaan keluarga adalah :
1. Membantu sasaran untuk menerima / melewati / mempermudah prosesperubahan yang harus /akan dijalani/ditemui individu/keluarga
2. Menggali kapasitas/potensi laten anggota keluarga(kepribadian,ketrampilan manajerial dan keterampilan kepemimpinan).
3. Mendorong sasaran agar memiliki daya ungkit/daya lompat serta sebagailecutan untuk lari mengejar citacita keluarga.
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan hidup seluruh anggotakeluarga sepanjang tahap perkembangan dan siklus hidupnya.
5. Membangun daya tahan dan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan agarmampu menjalani kehidupan dengan sukses tanpa kesulitan dan hambatan
yang berarti.
6. Membina dan mendampingi proses perubahan sampai pada tahapkemandirian dan tahap tujuan yang dapat diterima.
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
6/21
6
Agar tujuan pemberdayaan dapat tercapai, maka perlu memperhatikan
beberapa prinsip pemberdayaan keluarga, diantaranya adalah :
1. Pemberdayaan keluarga hendaknya tidak memberikan bantuan ataupendampingan yang bersifat charity yang akan mendatangkan
ketergantungan dan melemahkan, melainkan bantuan, pendampingan dan
atau pelatihan yang mempromosikan self reliance dan meningkatkan
kapasitas sasaran pemberdayaan.
2. Hendaknya menggunakan metode pemberdayaan yang menjadikan pihakyang dibantu/dibina/didamping menjadi lebih kuat melalui latihan daya
juang/tahan, menghadapi masalah.
3. Meningkatkan partisipasi yang membawa pihak yang diberdayakanmeningkat kapasitasnya.
4. Menjadikan pihak yang diberdayakan mengambil kontrol penuh,pengambilan keputusan penuh, dan tanggung jawab penuh untuk
melakukan kegiatan yang akan membawanya menjadi lebih kuat.
C.
Strategi Pemberdayaan Keluarga
Menurut Herawati (2013), strategi pemberdayaan keluarga yang dimaksud
adalah :
1. Sistemikholistic
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
7/21
7
Strategi yang memperhatikan berbagai dimensi kehidupan keluarga :
fungsi, peran dan tugas keluarga, serta memperhatikan tahap
perkembangan kehidupan keluarga.
2. SinergistikStrategi yang memperhatikan dan menempatan kegiatan pemberdayaan
keluarga diantara program keluarga atau program kemasyarakatan lainnya
yang dilaksanakan oleh berbagai pihak baik oleh pemerintah maupun non
pemerintah agar saling mendukung.
3. Kemandirian dan ketahanan keluargaStrategi pemberdayaan adalah mendorong kemandirian dan menguatkan
ketahanan keluarga
4. Fokus : proses perubahanStrategi ini menekankan bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses oleh
karnanya perlu memberi ruang dan memasukkan perjalanan sebuah proses
dalam perencanaan serta memastikan agar proses perubahan tersebut
dilalui sampai tujuan tercapai
5. Kepedulian atau kemitraanStrategi ini memperhatikan aspek utama dalam proses pembangunan
manusia yaitu kepedulian, serta meningkatkan kemitraan untuk
mendorong perubahan yang lebih luas.
6. Keberlanjutan (sustainability)Strategi yang memperhatikan keberlanjutan program, mengingat
perubahan sosial membutuhkan waktu yang lama dan panjang.
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
8/21
8
7. Meningkatkan partisipasi dan menggunakan pendekatan pendidikan orangdewasa.
8. Memanfaatkan dan atau meningkatkan kapasitas kelembagaan lokal agarperubahan lebih mengakar untuk menjamin keberlanjutan dan
kelangsungannya.
9. Memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi lokal.Pemberdayaan ekonomi keluarga hendaknya memanfaatkan potensi lokal
yang bertujuan memberi nilai tambahan serta meningkatkan potensi
ekonomi wilayah.
D. Cara Mendorong Keluarga untuk dapat Menangani MasalahKesehatannya sesuai dengan Sumber yang Tersedia
Menurut Herawati (2013), cara mendorong keluarga untuk dapat menangani
masalah kesehatan, diantaranya :
1. Meningkatkan potensi atau kapasitas individu dalam keluarga untukberkembang
a. Pelatihan di berbagai tingkat sasaran untuk meningkatkan produktifitaskeluarga dalam meningkatkan sumber daya ekonomi.
b. Pelatihan, bimbingan konseling untuk meningkatkan ketrampilankeluarga : menilai sumber daya, mengembangkan potensi atau
kapasitas dan kelola masalah untuk mencapai tujuan.
c. Kampanye sosial dan penyuluhan untuk meningkatkan dukungansosial bagi ketahanan keluarga.
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
9/21
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
10/21
10
Pemberdayaan keluarga menekankan pada peningkatan
pengetahauan, kesadaran, serta peningkatan kapasitas keluarga dalam
kaitannya dengan kondisi dinamik suatu keluarga yang harus memiliki
keuletan dan ketangguhan serta kemampuan secara fisik-material dan
psikis mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri
dan keluarganya untuk hidup harmonis dan meningkatkan
kesejahteraan lahir dan batin. Peningkatan ketahanan keluarga meliputi
ketahanan fisik, ketahanan sosial, dan ketahanan psikologis keluarga
(Sunarti, 2001).
2. Keberfungsian, peran, dan tugas keluargaPemberdayaan keluarga menekankan pada peningkatan potensi dan
kapasitas keluarga dalam memenuhi fungsinya seperti dinyatakan
resolusi majelis umum PBBbahwa : keluarga sebagai wahana untuk
mendidik, mengasuh dan sosialisasi anak, mengembangkan
kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya
dimasyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan dan lingkungan
sosial yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera (Megawangi,
1994). Agar fungsi keluarga berada pada kondisi optimal, perlu
peningkatan fungsionalisasi dan struktur yang jelas, yaitu suatu
rangkaian peran dimana keluarga sebagai sistem sosial terkecil
dibangun. Peran keluarga merupakan kunci utama keberhasilan
keberfungsian keluarga (families first-key to successful family
functioning) .
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
11/21
11
Tugas dasar keluarga berkaitan dengan keberlangsungan kehidupan
keluarga hari ke hari, yaitu meliputi penyediaan kebutuhan dasar
kebutuhan anggota keluarga, menjalani dengan sukses tugas
perkembangannya.
Sementara itu terdapat lima peran utama keluarga bagi efektifnya
fungsi keluarga yaitu :
a. Penyediaan sumberdaya yang dibutuhkan keluargau untuk tumbuhdan berkembang
b. Dukungan, pengasuhan, dan kasih sayangc. Pengembangan keterampilan hidupd. Pemeliharaan dan pengelolaan sistem keluargae. Kepuasan seksual suami-istri.
3. Sumberdaya keluargaSumberdaya bermakna sebagai sumber dari kekuatan, potensi dan
kemampuan untuk mencapai suatu manfaan atau tujuan. Sumberdaya
merupakan asset, yaitu sesuatu apapun baik yang dimiliki atau yang
dapat di akses, yang dapat memberikan nilai tukar untuk mencapai
tujuan. Aset tersebut bisa berupa sumberdaya ekonomi, potensi
manusia, karakter pribadi, kualitas lingkungan, sumberdaya alam,
fasilitas masyarakat (Rice & Tucker, 1987). Sumberdaya keluarga
ditinjau dari sudut pandang ekonomi merupakan alat atau bahan yang
tersedia dan diketahui fungsinya untuk memenuhi kebutuhan atau
tujuan keluarga (Gross, Crondall, & Knoll, 1980). Sumberdaya dapat
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
12/21
12
dikelompokan menjadi dua yaitu yang dapat diukur, nyata secara fisik
(tangible), dan yang tidak dapat diukur (intangible) seperti intetegritas
dan kepercayaan. Demikian juga pembagian menjadi sumberdaya
manusia dan material. Sumberdaya manusia meliputi keahlian, bakat
dan kemampuan yang seseorang miliki. Sumberdaya material
berhubungan dengan fenomena alam seperti tanah subur, sungai,
minyak bumi, dsb (Goldsmith, 1996). Sedangkan Rice dan Tucker
(1987) mengelompokan sumberdaya kedalam tiga kelompok yaitu :
sumberdaya manusia meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
sumberdaya ekonomi seperti pendapatan, kesehatan, keuntungan
pekrjaan, dan kredit, serta sumberdaya lingkungan meliputi lingkungan
fisik ,sumberdaya sosial, serta lembaga politik.
4. Pengolahan masalah dan stress keluargaMembahas kemampuan keluarga dalam menghadapi stressor atau
penyebab stress yang berpotensi menyebabkan stress dan krisis. Dalam
proses tersebut, tipologi keluarga, persepsi keluarga terhadap stress
serta kemampuan koping mekanisem keluarga menentukan timbulnya
stress atau krisis dalam keluarga. Pemberdayaan keluarga hendaknya
meningkatkan tipologi efektif, cara pandang yang baik terhadap stress,
dan meningkatkan kemmapuan koping stress serta memperbanyak
alternative pilihan koping strategi dalam keluarga untuk menghindari
munculnya krisis dalam keluarga.
5. Interaksi dan komunikasi keluarga
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
13/21
13
Interaksi keluarga dapat dipandang melalui beberapa pendekatan,
diantaranya adalah pendekatan sistem, yang meliputi husband-wife
interaction (marital relationship), parent-child interaction, sibling
interaction, intergeneration interaction. Kajian interaksi keluarga
didasari teori keluarga sebagai institusi penting bagi kehidupan
individu dan pembangunan harmoni sosial. Interaksi keluarga
dipandang sebagai proses yang akan mempengaruhi kualitas hidup
seseorang (kesejahteraan, karakter pribadi, keberhasilan hidup), yang
pada akhirnya mempengaruhi dan dipengaruhi sistem sosial yang lebih
luas. Mengkaji secara spesifik pola dan keragaman interaksi antara
anggota keluarga (suami-istri, Orang tua-anak, antar- anak, dan antara
generasi dalam keluarga), terutama berkaitan dengan dampak
perubahan sosial serta kajian muthakir pola interaksi yang efektif
untuk menghindari, meminimalkan resolusi konflik antar anggota
keluarga.
6. Tipologi keluargaTipologi keluarga mengidentifikasi keluarga dari 4 dimensi yaitu
family regenerative (kemampuan keluarga tumbuh berkembang),
family resilien (kelentingan keluarga), rhythmic (kebersamaan
keluarga), dan tradisionalistic family(McCubbin & Thompson,1997).
Analisis tipologi keluarga menggunakan delapan perubah family
hardness (kekuatan internal, kontrol terhadap sumber daya,
pemaknaan kehidupan, serta komitmen untuk belajar dan
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
14/21
14
berkembang),family coherence(koping strategi fundamental keluarga
dalam mengelola masalah keluarga yang di tujukan oleh pelaku
penerimaan, loyalitas, kejujuran, kebanggaan, rasa hormat, berbagi),
family bonding (tingkatan keterikatan secara emosional sebagai satu
kesatuan keluarga), family time and routine (curahan waktu
kebersamaan keluarga), valuing family time and routine (pemaknaan
terhadap rutinitas dan waktu kebersamaan keluarga), family traditions
(upaya pemeliharaan kepercayaan dan nilai yang berlaku antar
generasi), dan family celebration (kebiasaan merayakan kejadian
penting dan bermakna bagi keluarga).
Tipologi kelurga regenerative menghasilkan 4 tipologi keluarga
turunan yaitu regenerative families, durable families, secure families
dan fulnerable families. Tipologi resilient menghasilkan 4 tipologi
turunan yaitu resilien (lentur) families, pliant (liat) families, bonded
families, dan fragile (mudah pecah) families. Tipology of rhythmic,
menghasilkan 4 tipologi turunan yaitu rhythmic families, intentional
families, structural families dan unpattern families. Tipology of
traditionalistic families menghasilkan 4 tipologi turunan yaitu
ritualistic families,celebratory families, traditionalistic families,
situational families.
7. Kelentingan keluarga (family resilience)Kelentingan keluarga diartikan sebagai kemampuan keluarga untuk
merespon secara positif terhadap situasi yang menyengsarakan atau
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
15/21
15
merusak kehidupan keluarga, sehingga memunculkan perasaan kuat,
tahan, dan bahkan situasi dimana kelarga merasa lebih berdaya dan
lebih percya diri disbanding situasi sebelumnya . Kelentingan keluarga
juga dapat diartikan sebagai kapasitas untuk pulih dari kesengsaraan
bahkan merasa lebih kuat dan berdaya (Walsh,2006). Kelentingan
keluarga dialami ketika anggota keluarga menunjukkan perilaku
seperti percaya diri, kerja keras, kerjasama, memanfaatkan hal tersebut
merupakan faktor yang menolong keluargga dapat menghadapi
stressor sepanjang siklus kehidupannya.
Kelentingan keluarga berkaitan dengan konsep-konsep utama yang
saling berhadapan. Konsep pertama berkaitan dengan kerentangan
keluarga, faktor resiko dan akumulasi resiko yang dihadapi keluarga,
sedangkan disisi lainnya adalah konsep asset keluarga serta asset yang
menjadi faktor resiko akan menghasilkan tingkat resiliensi keluarga
(Sunarti,2007).
Proses utama kelentingan keluarga berkaitan dengan sistem
keluarga,pola organisasi, dan proses komunikasi dalam keluarga.
Bagaimana nilai yang dianut keluarga terkait kemalangan,anggota
keluarga terhadap masalah,apakah berpikir positif atau cenderung
bepikir negative ,dan bagaimana nilai spiritual dan transendensi
keluarga akan menentukan kemampuan keluarga dalam mengatasi
kenelangsaan. Pola organisasi yang dijalankan dalam keluargapun turut
menentukan kelentingan keluarga,apakah terdapat fleksibilitas dalam
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
16/21
16
keluarga terhadap berbagai perubahan;bagaimana konnectedness
keluarga , dan bagaimana sistem penglahan sumber daya yang
dilakukan keluarga. Selain itu, proses komunikasi yang dilakukan
keluarga,apakah ada keterbukaan,kejelasan, berbagai emosi secara
terbuka antara anggota keluarga,dan menyelesaikan masalah bersama.
8. Perkembangan keluargaPembahasan menekankan pada pengetahuan dan kesedaran adanya
beberapa tahap perkembangan keluarga,dimana setiap tahap
perkembangan memiliki tugas perkembanganya serta berpotensi
menghadapi periode kritisnya yang mana kala keluarga tidak mampu
menyelesaikan atau mengjindari periode kritis tersebut,maka akan
menyebabkan keretakan atau kehancuran keluarga. Menurut Duvval
(1971) terdapat 8 tahap perkembangan keluarga yaitu tahap pasangan
baru menikah ( married couple) ,tahap keluarga memiliki bayi , tahap
keluarga dengan pra sekolah,tahap keluarga dengan anak sekolah,tahap
keluarga dengan anak remaja,tahap keluarga saat anak keluar rumah
untuk mandiri,tahap keluarga dengan pasangan paruh baya dan tahap
keluarga lansia. Pengetahuan tentang tugas perkembangan dan periode
kritis pada setiap tahap keluarga dapat digunakan untuk memprediksi
kerentanan keluarga serta penetapan kebijakan dan program keluarga.
9. Ekologi keluargaMembahas hubungan timbal balik keluarga sebagai ekosistem ddengan
lingkunganya baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
17/21
17
mendalami proses transaksi energy,materi dan informasi antara
keluarga dengan lingkunganya yang diimplementasikan melalui proses
pemaknaan (valuing), penerimaan (perceiving),pengambilan keputusan
(deciding) dan keruangan (spacing). Substansi ini menekankan tujuan
kehidupan keluarga bukan hanya untuk memperoleh kehidupan
manusia yang berkualitas namun sekaligus menjaga dan melestarikan
kualitas lingkungan (alam dan sosial) (Bubolz dkk
,1993;Sunarti,2008).
10.Arah perkembangan (trend ) kehidupan keluargaMembahas kehidupan keluarga yang senantiasa mengalami perubahan
seiring ekonomi (infra struktur ekonomi, perdagangan ,transportasi,
perkembangan wilayah) dan sosial (pelayanan pendidikan dan
kesehatan) serta pergeseran budaya seiring perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan informasi. Demikian halnya dengan
semakin dinamisnya mobilitas penduduk dan mobilitas sosial yang
juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan keluarga . beberapa
fenomena kehidupan keluarga terkait perkembangan sosial ekonomi
diantaranya lain adalah menurunya jumlah anggota keluarga,
perubahan keberfungsian keluarga , dan semakin tingginya perempuan
yang bekerja di sector publikyang menyebabkan besarnya kebutuhan
bantuan dan dukungn sosial terhadap keluarga. Sementara disisi lain
urbanisasi dan migrasi menyebabkan semakin besarnya keluarga inti
yang jauh dari keluarga luasnya,menyebabkan terbatasnya dukungan
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
18/21
18
dan bantuan besar terhadap keluarga inti. Pola perumahan kurang
mendukung keluarga luas hidup bersama dalam satu atap. Berbagai isu
kehidupan keluarga terhadap trend perubahan sosial ekonomi
masyarakat diantaranya dalah : perubahan pola manajemen keuangan
keluarga ,pola pengambilan keputusan,nilai anak, dan pola pengasuhan
anak, pergeseran fungsi suami istri disekitar publik dan domestic
,dukungan sosial terhadap keluarga , pola komunikasi dan interaksi
antar anggota keluarga,manajemen stress keluarga,krisis keluarga dan
perceraian. Terdapat perubahan nilai anak dimata orang tua. Anak
diharapkan lebih berprestasi dan lebih mandiri lebih awal.
Dengan semakin pesatnya perkembangan media massa, berdampak
terhadap pengetahuan keluarga akan kehidupan keluarga itu sendiri.
Terdapat perubahan nilai ayah dan ibu yang dikategorikan baik.
Keluarga menjadi lebih terpapar informasi dan pengetahuan mengenai
fungsi dan peran keluarga serta pemahaman yang lebih baik mengenai
tahapan perkembangan keluarga.
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
19/21
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Strategipemberdayaankeluargaadalahpolakeputusan yang
menghasilkansuatukebijakandalamkeluargatentangkemandiriandankem
ampuandalamrangkamembangundiridanlingkungannyasecaramandiri.
MenurutSunarti(2008),strategipemberdayaankeluargaadalahsistemik
holisti, sinergistik, kemandiriandanketahanankeluarga, fokus proses
perubahan, kepedulianataukemitraan ,keberlanjutan (sustainability),
meningkatkanpartisipasidanmenggunakanpendekatanpendidikan orang
dewasadanmemanfaatkandanmengoptimalkanpotensi local.
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
20/21
-
8/14/2019 Strategi Pemberdayaan Keluarga
21/21
21
Sunarti.2007. Theorytical and Methodological Issue on Family Resilient.Makalah
Senior Official Forum On Families. Bali.
Sunarti.2008. EkologiKeluarga: Sejarah, Konsep, danTatanganPenelitian.
DalamSoeryoAdiwibowo. 2008. EkologiManusia. FakultasEkologiManusia.
IPB
Sunarti. 2008. Diklat I dan II Mata KuliahKetahanandanPemberdayaanKeluarga.
DepartemenIlmuKeluargadanKonsumen ,FakultasEkologiManusia. IPB
Tjiptono (2000) dalamSunarti, Euis. 2010. StrategiPemberdayaanKeluarga
(online) http ://repository.usu.ac.id/bitstream/, diakses 18 September 2013
Walsh, Froman. 2006. Strenghthening Family Resilience, Foundation Of Family
Resilience Approach (Chapter 1). Guiford Publication.