pembahasan soal 2 & 3

21
MODUL ANALISA REAL Edisi 1 Untuk kuliah (pengantar) analisa real yang dilengkapi dengan program MATLAB Merupakan bentuk modul soal jawab dan tata cara pembahasan Ditujukan kepada mahasiswa dan pengajar S1 matematika pada umumnya Oleh : Dr. H. A. Parhusip Univ. Kristen Satya Wacana , Salatiga , Jateng.

Upload: samuelfox94

Post on 20-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

aljabar lanjutan 6

TRANSCRIPT

  • MMOODDUULL AANNAALLIISSAA RREEAALL

    EEddiissii 11

    UUnnttuukk kkuulliiaahh ((ppeennggaannttaarr)) aannaalliissaa rreeaall yyaanngg

    ddiilleennggkkaappii ddeennggaann pprrooggrraamm MMAATTLLAABB

    Merupakan bentuk modul soal jawab dan tata cara pembahasan

    Ditujukan kepada mahasiswa dan pengajar S1 matematika pada umumnya

    Oleh :

    Dr. H. A. Parhusip

    Univ. Kristen Satya Wacana ,

    Salatiga , Jateng.

  • 2

    CARA MENULIS BUKTI BARISAN BILANGAN REAL YANG KONVERGEN DAN DIVERGEN

    dengan ilustrasi MATLAB

    Oleh

    Hanna Arini Parhusip

    Center of Applied Science and Mathematics

    Science and Mathematics Faculty

    Satya Wacana Christian University

    Latar Belakang

    Cara memahami dan menuliskan kembali bukti dalam matematika

    merupakan masalah yang umum bagi siswa, mahasiswa maupun pengajar.

    Selama ini seringkali siswa diajar dengan teknik berhitung sedangkan cara

    menuangkan alasan secara matematis sangat minim diajarkan. Demikian pula

    mengkomunikasikan hasil hitungan secara formal dan saintifik (mengikuti kaidah

    matematika) juga sangat mungkin belum dialami siswa sehingga ketika menjadi

    mahasiswa matematika hal itu menjadi kendala yang sangat besar.

    Kemampuan mengungkapkan alasan dalam analisis sangat diperlukan.

    Untuk itulah kemampuan ini perlu dikaji dan dikembangkan. Terlebih lagi adanya

    penggunaan komputer, maka analisis sangat terbantu dalam membantu berintuisi

    untuk mengungkapkan fenomena umum dari suatu kasus yang dipelajari.

    Tulisan ini akan menginspirasi bagaimana menuliskan pembuktian secara

    formal dalam analisa real khususnya tentang konvergensi atau divergensi suatu

    barisan bilanga real. Kasus yang dipelajari sangat sederhana yaitu barisan

    (a). 2

    13

    n

    nan (b).

    12

    42n

    nan (c). n

    n

    n

    ea

    2.

    Dari ketiga kasus yang dipelajari sebagai contoh maka diharapkan mahasiswa

    dapat mengolah soal jawab yang terkait dengan pembuktian tersebut.

  • Kasus 1.

    n

    n

    n

    nan

    /21

    /13

    2

    13. Untuk n maka 1/n 0 dan 2/n 0 .

    Oleh karena itu .31/3/21

    /13limlim

    n

    na

    nn

    n Jelas barisan konvergen ke 3.

    Biasanya mahasiswa menulis hanya berhenti sampai disini. Secara formal

    matematis, maka perlu ditulis lebih elegant. Secara formal , suatu barisan

    bilangan real dikatakan konvergen (punya limit) dengan definisi berikut.

    Definisi 1 : Suatu barisan bilangan real na dikatakan mempunyai limit L, atau

    barisan tersebut konvergen ke L ditulis Lannlim artinya untuk sembarang

    0 , pertidaksamaan Lan harus dipenuhi untuk semua nilai n N .

    Dengan kata lain Lan harus dipenuhi untuk semua nilai n, kecuali paling

    banyak pada bilangan berhingga n, sebutlah pada n =1,2,,N-1.

    Untuk memahami definisi tersebut kita akan membahas barisan 2

    13

    n

    nan dan

    akan membuktikan dengan menuliskan secara formal bahwa

    .31/3/21

    /13limlim

    n

    na

    nn

    n

    Perlu dibuktikan bahwa 3lim nn

    a . Artinya untuk sembarang 0 ,

    pertidaksamaan 3na harus dipenuhi untuk semua nilai n, kecuali paling

    banyak pada bilangan berhingga n, sebutlah pada n=1,2,,N-1. Sedangkan pada

    n=N berlaku dan N pada umumnya tergantung pada nilai . Kita dapat

    mempelajari hal ini dengan mendaftar sebagai tahap observasi. Agar membuat

    daftar dengan mudah, kita dapat menggunakan MATLAB sebagai alat bantu

  • 4

    (dapat pula dengan Excel).

    Program tentang ini dan hasil keluaran ditunjukkan pada Tabel 1 dan Gambar 1.

    Tabel 1. Daftar Program untuk menggambar

    n

    n

    n

    nan

    /21

    /13

    2

    13.

    __________________________ clear close all n=5;i=1; while n

  • Tabel 1. Daftar n, nilai barisan tiap n dan nilai untuk tiap n.

    n na

    10 2.2857 0.7143 20 2.5833 0.4167

    40 2.7727 0.2273

    80 2.8810 0.1190

    160 2.9390 0.0610

    320 2.9691 0.0309

    Secara analitik, umumnya kita tetapkan , kemudian kita dapat

    mendapatkan nilai n=N yang sesuai dengan yang dipilih. Dengan kata lain kita

    perlu memformulasikan untuk suatu n=N yang umumnya tergantung pada .

    Sedangkan Tabel 1 diperoleh dengan menetapkan nilai n terlebih dahulu

    sehingga nilai diperoleh merupakan selisih nilai na dengan 3 (yang sudah kita

    klaim sebagai limit barisan). Secara komputasi, maka nilai n lebih mudah

    ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan prosedur analitik menjelaskan bahwa kita

    tetapkan terlebih . Kita dapat menetapkan misalkan sekitar 0.1 maka

    berdasarkan Tabel 1, kita dapat memperoleh n=N sekitar 80. Nampaknya cara

    analitik lebih susah tetapi hal itu diperlukan untuk proses pembuktian umum

    bahwa barisan tersebut konvergen pada 3. Kita coba dengan proses ini.

    Dengan proses berikut ini ternyata salah. Kita akan mencari batas N

    dengan cara mencari batas paling atas yaitu sehingga

    3na atau - < 32

    13

    n

    n< .

  • 6

    Dengan menggunakan batas atas, sebutlah 32

    13

    n

    n= atau 3n +1 -3n -6 = n

    +2 atau -5-2 = n atau n= N = 25

    (bernilai bulat negatif, padahal n

    harus positif bulat). Jika dipilih batas bawah

    -n -2 = 3n + 1 -3 atau 2-2 = (3 + )n atau N= 3

    22 (salah).

    Lantas, bagaimana menentukan n=N dengan cara yang benar ?.

    Coba - < 32

    13

    n

    n< ditulis sebagai 3na yaitu

    2

    63

    2

    13

    n

    n

    n

    n<

    atau 2

    5

    n< . Karena bilangan positif kecil dan n bilangan asli maka kita

    dapat memilih 2

    5

    n< atau 5 < n +2 atau n

    25. Jadi kita dapat

    memilih N > 25

    agar barisan konvergen pada 3. Perhatikan bahwa dengan

    kondisi ini kita dapat memilih N dengan menetapkan terlebih dahulu. Hal ini

    ditunjukkan pada Tabel 2. Jadi dengan cara ini kita dapat memperoleh bukti

    bahwa 3na untuk Nn dengan N 25

    . Perhatikan bahwa N

    bilangan asli (bulat), padahal 25

    dapat tidak bulat. Untuk itu kita perlu

    menuliskan kondisi N 25

    menjadi N 25

    . Jadi dari tata cara

    menulis 3na sangat menentukan dalam mendapatkan kondisi N

    25. Mari kita coba untuk kasus yang lain.

  • Tabel 2. Daftar nilai berbagai 2

    13

    n

    nan untuk berbagai yang

    ditetapkan

    N

    25

    Nilai na

    pada n=N

    2

    13

    n

    nan -

    Nilai

    na

    pada

    n=N

    0.2000

    0.1000

    0.0500

    0.0250

    0.0100

    0.0050

    0.0010

    22

    47

    98

    198

    498

    998

    4998

    2.5917

    2.7980

    2.9000

    2.9500

    2.9800

    2.9900

    2.9980

    2.7917

    2.8980

    2.9500

    2.9750

    2.9900

    2.9950

    2.9990

    2.9917

    2.9980

    3.0000

    3.0000

    3.0000

    3.0000

    3.0000

    Kasus 2. Pelajari 12

    42n

    nan . Bagaimana n

    nalim ?

    Jawab : Barisan tersebut berbentuk fungsi rasional dalam n dengan pembilang n

    + 4 dan penyebut bentuk kuadrat. Untuk n yang membesar maka penyebut akan

    lebih cepat membesar daripada pada bagian pembilang. Oleh karena itu kita

    dapat menyimpulkan intuisi tersebut bahwa nn

    alim =0. Untuk memberikan

    penjelasan yang lebih ilustratif kita dapat memvisualisasikan barisan tersebut

    untuk berbagai n. Kita dapat mengubah program pada Tabel 1 dengan

    menggantikan definisi barisan sehingga diperoleh hasil pada Gambar 2 yang

    menunjukkan bahwa untuk n membesar maka nilai barisan menuju ke 0.

    Secara formal, kita perlu membuktikan bahwa untuk sembarang

    pertidaksamaan 0na harus dipenuhi untuk semua nilai n, kecuali paling

    banyak pada bilangan berhingga n, sebutlah pada n=1,2,,N-1. Sedangkan pada

    n=N berlaku dan N pada umumnya tergantung pada nilai . Dengan cara kasus

    1 , kita dapat menulis 0na yaitu

  • 8

    12

    42n

    n sebagai

    nn

    n

    /12

    /41.

    Gambar 2. Visualisasi 12

    42n

    nan untuk berbagai nilai n.

    Kita ambil batas atas sehingga berlaku atau 1 + 4/n < 2n + /n atau

    1 + (4 - )/n < 2n . Dalam bentuk ini kita belum mampu menyederhanakan

    (mendapatkan kondisi n=N yang tergantung . Kita ubah dengan cara lain

    berikut ini.

    Jelas bahwa

    222 2

    4

    12

    4

    2

    4

    n

    n

    n

    n

    n. (a1)

    Perhatikan bahwa pertidaksamaan tersebut dicari sedemikian rupa sehingga kita

    mendapatkan suatu n=N yang hanya tergantung . Untuk mendapatkan urutan

    pertidaksamaan yang benar kita dapat menggunakan program MATLAB untuk

    membantu kita dalam menvisualisasikan.

  • Tabel 3. Menggambar berbagai

    barisan pada pertidaksamaan a.

    clear

    close all

    n=linspace(1,10,20);

    an1=(n +4)./(2*n.^2+1);

    an2=(n +4)./(2*n.^2);

    an3=4./(2*n.^2);

    plot(n,an1,*,n,an2,o,n,an3,.)

    Gambar 3. Visualisasi 22

    4

    n (bertanda .),

    12

    42n

    n(bertanda *) dan

    22

    4

    n

    n(bertanda o)

    untuk berbagai nilai n.

    Jadi kita dapat menggunakan batas 22

    2

    2

    4

    nn< untuk mencari N. Dengan

    menggunakan notasi n = N pada 2

    2

    n diperoleh 2 <

    2N atau N2

    . Marilah

    kita daftar untuk berbagai nilai yang kita tetapkan dengan mengambil nilai N

    yang memenuhi N2

    dan menyelidiki nilai barisan untuk setiap N yang

    dipilih. Kita dapat mendaftarnya dengan MATLAB. Perhatikan bahwa 2

    tidak

    bulat maka kita perlu membulatkan dengan fngsi floor pada MATLAB. Program

    ditunjukkan pada Tabel 4 dan hasil keluaran program ditunjukkan dengan daftar

    Tabel 5 agar kita dapat melihat seberapa besar nilai barisan untuk tiap dan N

    yang dipilih.

  • 10

    Tabel 4. Program MATLAB untuk membuat daftar nilai dan 2

    serta nilai

    barisannya.

    Epsku=[0.2 0.15 0.1 0.05 0.025 0.02 0.01 0.005 0.0025 0.001]

    batasn=floor(sqrt(2./epsku));

    Daftar=[epsku batasn];

    siN=batasn + 1;

    an=(siN +4)./(2*siN.^2+1);

    Daftark=[epsku batasn siN an]

    Tabel 5. Daftar yang ditetapkan dan nilai N dan barisan yang diperoleh

    2

    n=N yang dipilih

    12

    42n

    nan

    pada N yang dipilih

    0.2000 3 4 0.2424 0.1500 3 4 0.2424 0.1000 4 5 0.1765 0.0500 6 7 0.1111 0.0250 8 9 0.0798 0.0200 10 11 0.0617 0.0100 14 15 0.0421 0.0050 20 21 0.0283 0.0025 28 29 0.0196 0.0010 44 45 0.0121

    Bagaimana menuliskan bukti formal bahwa ?012

    4limlim

    2n

    na

    nn

    n.

    Hal ini ditunjukkan berikut ini berdasarkan tahap observasi di atas.

    012

    4limlim

    2n

    na

    nn

    n artinya untuk setiap sembarang > 0 maka perlu

    ditunjukkan 012

    42n

    n untuk Nn . Dengan mengetahui bahwa

  • 222 2

    4

    12

    4

    2

    4

    n

    n

    n

    n

    n kita dapat memilih

    22

    2

    2

    4

    nn< untuk mencari N.

    Dengan menggunakan notasi n = N pada 2

    2

    n diperoleh 2 <

    2N atau N2

    .

    Kasus 3. Bagaimana dengan ?2

    limlimn

    n

    nn

    n

    ea

    Sebagaimana pada kasus 1 dan 2, untuk mendapatkan intuisi tentang

    sifat barisan untuk n membesar, maka kita dapat membuat gambar atau

    mendaftar na untuk berbagai nilai n. Karena pembilang dan penyebut membesar

    dengan cepat untuk nilai n yang diberikan, kita menggunakan n yang tidak terlalu

    besar. Kita hanya mengedit program Tabel 1 yang ditunjukkan pada Tabel 6 dan

    hasil keluaran ditunjukkan pada Gambar 4 dan daftar nilai n dan barisan terkait

    ditunjukkan pada Tabel 7. Hasil grafik menunjukkan bahwa untuk n yang

    membesar maka kita peroleh n

    ne

    2. Kita tidak dapat menyimpulkan : berapakah

    n=N sehingga untuk setiap n>N maka ada nilai barisan berhingga yang dekat

    dengan nilai barisan pada n=N. Barisan demikian kita sebut barisan divergen.

    Untuk itu kita perlu membuktikan bahwa barisan tersebut divergen (tidak ada

    suatu nilai berhingga yang dapat dipilih). Kita menuliskan na untuk n

    Secara formal ditulis suatu barisan divergen dalam definisi berikut.

    Definisi 2 : Suatu barisan bilangan real na mendekati tak hingga (divergen)

    untuk n mendekati tak hingga jika untuk sembarang bilangan real M >0, terdapat

    suatu bilangan positif bulat N sedemikian hingga untuk berlaku

    Man , Nn . (a2)

  • 12

    Ekspresi (a2) menjelaskan bahwa jika kita menetapkan bahwa limit barisan

    adalah M , maka nilai barisan akan selalu lebih besar dari M pada suatu n=N.

    Kita akan bahas pada kasus 3.

    Diberikan suatu M > 0, n

    ne

    2> M atau M

    en

    2 atau M

    en ln

    2ln atau

    2ln1

    ln

    2lnln

    ln

    2ln

    ln M

    e

    M

    e

    Mn . Jadi dipilih

    )(2ln1

    lnNn

    Mn . (b)

    Jadi jika dipilih 2ln1

    ln MN maka (b) dipenuhi atau berarti barisan

    tersebut divergen. Ekspresi 2ln1

    ln M bisa ttidak bulat sedangkan N harus bulat

    positif. Maka kita dapat menuliskan (b) dengan

    )(,2ln1

    lnNn

    Mn

    Kita dapat melakukan observasi menggunakan kondisi (c) dengan menetapkan M

    dan memilih N, serta mendaftar nilai barisan pada tiap N yang ditunjukkan pada

    Tabel 8. Perintah untuk melakukan hal ini ditunjukkan pada Tabel 8 dan

    keluarannya ditunjukkan pada Tabel 9.

  • Tabel 6. Program

    MATLAB untuk

    menggambar barisan

    n

    ne

    2

    ___________________

    Clear

    close all

    n=1;i=1;

    while n

  • 14

    Tabel 8. Program MATLAB dengan input M dan mencari batas (c) dan nilai barisan

    Clear

    close all

    M=[5 10 15 20 30 50 60 70 80];

    batasN=log(M)./(1 -log(2))

    Npilih=floor(batasN)+1;

    aNpilih=exp(Npilih)./(2.^Npilih);

    DaftarMNan=[M' batasN' Npilih' aNpilih']

    Tabel 9.Daftar M, 2ln1

    ln M, dan N serta nilai barisan

    n

    ne

    2

    M

    2ln1

    ln M

    N

    yang dipilih n

    ne

    2

    5.0000 5.2450 6.0000 6.3036

    10.0000 7.5039 8.0000 11.6444

    15.0000 8.8252 9.0000 15.8263

    20.0000 9.7628 10.0000 21.5102

    30.0000 11.0841 12.0000 39.7351

    50.0000 12.7489 13.0000 54.0055

    60.0000 13.3430 14.0000 73.4011

    70.0000 13.8454 14.0000 73.4011

    80.0000 14.2805 15.0000 99.7625

    Perhatikan bahwa pada kasus ini kita berharap bahwa ada suatu limit

    sebutlah M sehingga untuk N yang dipilih maka hasil nilai barisan akan cukup

    saling berdekatan atau berbeda cukup kecil (kurang dari 1) untuk N yang

    berturutan. Mungkin kita mencurigai hasil tersebut karena N masih kecil. Kita

    dapat menguji program dengan menggunakan program Tabel 8 untuk M yang

    jauh lebih besar maka akan diperoleh hasil kesimpulan yang sama.

  • Tabel 9.Daftar M, 2ln1

    ln M, dan N serta nilai barisan

    n

    ne

    2

    M

    2ln1

    ln M

    N yang dipilih n

    ne

    2

    100 15 16 136 200 17 18 250 300 19 19 340 400 20 20 463 500 20 21 629 600 21 21 629 700 21 22 855 800 22 22 855 900 22 23 1162 1000 23 23 1162 10000 30 31 13527

    Kesimpulan dan saran

    Pada tulisan ini telah ditunjukkan bagaimana menggantikan intuisi kita

    dalam menentukan barisan konvergen atau divergen dalam bentuk grafik dengan

    bantuan program MATLAB.

    Saya harap kasus 1-3 dapat memberikan pemahaman barisan konvergen

    dan divergen serta bagaimana menuliskan bukti secara formal dengan tata

    bahasa matematika yang benar.

    Referensi

    Goldberg, R.R., 1976. Methods of Real Analysis, John Wiley & Sons, Inc, Second

    Edition, New York.

  • 16

    LATIHAN SOAL DAN JAWAB ANALISA REAL

    Referensi soal : Goldberg, R.R., 1976. Methods of Real Analysis, John Wiley &

    Sons, Inc, Second Edition, New York.

    Topik :Barisan konvergen dan barisan divergen

    Halaman 32.

    Ex 2.2

    1. Jika 1nns suatu barisan bilangan real, dan jika Msn , In dan jika

    Lsnnlim , buktikan ML .

    Jawab :

    Diketahui Lsnnlim artinya Lsn

    nlim . Artinya untuk sembarang 0 ,

    pertidaksamaan Lsn harus dipenuhi untuk semua n N .

    Karena diketahui pula Msn berlaku sebagai berikut:

    Msn

    nn

    limlim Padahal Lsnnlim dan M

    nlim = M (limit konstan tidak tergantung

    N) sehingga jelas bahwa Lsnnlim M

    nlim =M atau ML .

    2. Jika RL , RM dan ML untuk setiap 0 , buktikan ML .

    Bukti : Diketahui ML artinya juga ML . Jelas pula bahwa LL

    Padahal ML sehingga LL M . Jelas pula bahwa MM

    Sehingga LL MM . Atau ML .

    3. Jika 1nns suatu barisan bilangan real dan jika untuk setiap

    0 , berlaku

    Lsn , Nn

  • dimana N tidak tergantung pada , buktikan bahwa semua tetapi untuk

    suatu berhingga banyak tiap suku pada barisan 1nn

    s sama dengan L.

    Bukti : aneh soalnya.

    4. (a) Tentukan IN sedemikian hingga

    5

    12

    3

    2

    n

    n, Nn .

    Jawab : 5

    12

    3

    2

    n

    n ditulis sebagai

    5

    1

    3

    62

    3

    2

    n

    n

    n

    n atau

    5

    1

    3

    6

    n

    Sehingga berlaku 5

    1

    3

    6

    n atau 330 n atau n27 . Jadi dapat dipilih

    N27 sehingga berlaku 5

    12

    3

    2

    n

    n, 27n .

    (b) Buktikan bahwa 23

    2lim

    n

    n

    n.

    Bukti : dari soal (a) kita dapat menuliskan 23

    2lim

    n

    n

    n menjadi

    23

    2

    n

    n, Nn . Dicari N yang memenuhi yaitu

    23

    2

    n

    n

    3

    62

    3

    2

    n

    n

    n

    n

    3

    6

    n

    atau 36 n n36 n36

    . Jadi dapat dibuktikan

    23

    2lim

    n

    n

    n artinya 2

    3

    2

    n

    n, Nn dengan

    36N .

    5(a) Tentukan IN sehingga 1/1 n < 0.03 ketika Nn .

    (b) Buktikan bahwa nlim 1/1 n =0.

  • 18

    6. Jika bilangan rasional, buktikan bahwa barisan 1

    !sinn

    n punya limit.

    7. Untuk setiap barisan berikut, buktikan apakah barisan tersebut punya limit

    (konvergen) atau tidak punya limit.

    (a).

    1

    2

    5n

    n

    n (b)

    1

    2/17

    3

    nnn

    n (c)

    1

    27

    3

    nnn

    n.

    8.(a) Buktikan bahwa barisan 17 /10 nn punya limit 0.

    (b). Buktikan bahwa 1

    710/ nn tidak punya limit.

    Catatan : perhatikan bahwa beberapa suku-suku pertama pada barisan (a)

    lebih besar daripada beberapa suku pertama ada barisan (b). Hal ini

    menekankan bahwa eksistensi dari suatu limit barisan tidak tergantung pada

    beberapa suku pertama.

    9. Buktikan bahwa 1/1 nnn tidak mempunyai limit.

    10. Jika !/5 ns nn , tunjukkan bahwa !/5lim nsn

    nn

    (Petunjuk : buktikan

    bahwa )/5(!5/55 nsn jika n > 5.

    JAWAB

    9. Buktikan bahwa 1/1 nnn tidak mempunyai limit.

    Bukti : perlu dibuktikan berdasarkan definisi suatu barisan divergen yaitu :

    Suatu barisan bilangan real na mendekati tak hingga (divergen) untuk n

    mendekati tak hingga jika untuk sembarang bilangan real M >0, terdapat suatu

    bilangan positif bulat N sedemikian hingga untuk berlaku

    Man , Nn . (a)

  • Untuk kasus soal yaitu diberikan suatu M > 0 (sebagai limit), maka nn /1 > M.

    Kita tahu bahwa nnn /1 sehingga nn /1 > M berakibat n > M. Jadi jika kita

    menetapkan mulai pada suatu n=N barisan punya limit M, ternyata nilai barisan

    (yaitu n=N, kebetulan) selalu lebih besar dari M. Jadi M bukan limit barisan. Jadi

    barisan 1/1 nnn tidak punya limit.

    Ex 2.4

    1. Label setiap barisan dengan (A) jika konvergen dan (B) jika divergen ke

    tak hingga dan (C) jika divergen ke tak hingga atau (D) jika berosilasi.

    (Gunakan intuisi anda dari pemahaman anda dari calculus, tidak perlu

    dbuktikan).

    Catatan : intuisi anda dapat digantikan dengan membuat program kecil

    sebagaimana pada paper.

    Definisi Barisan Jawab pelabelan

    (a) 1)2/sin( nn

    (b) 1)sin( nn

    (c) 1nne

    (d) 1

    /1

    n

    ne

    (e) 1)/sin( nnn

    (f) 1)12/tan()1( nn

  • 20

    (g) 1

    /1...3

    1

    2

    11

    n

    n

    (h) 1

    2

    nn

    Pengembangan lebih lanjut (personal study) : jika anda tertarik buktikanlah hasil

    anda dan dukunglah dengan ilustrasi program.

    2. Buktikan bahwa 1nn divergen ke tak hingga

    3. Buktikan bahwa 11 nnn adalah konvergen. Petunjuk : Ingat

    bagaimana menemukan dy/dx dengan proses x ketika xy .

    4. Buktikan bahwa jika barisan bilangan real 1nns divergen ke tak hingga

    maka 1nns divergen ke negative tak hingga.

    5. Anggap bahwa 1nns konvergen ke 0. Buktikan bahwa

    1)1( nnn s konvergen ke 0.

    6. Angap bahwa 1nns konvergen ke 0L . Buktikan bahwa

    1)1( nnn s berosilasi.

    7. Angap bahwa 1nns divergen ke tak hingga. Buktikan bahwa

    1)1( nnn s berosilasi.