pembahasan soal 2 & 3
DESCRIPTION
aljabar lanjutan 6TRANSCRIPT
-
MMOODDUULL AANNAALLIISSAA RREEAALL
EEddiissii 11
UUnnttuukk kkuulliiaahh ((ppeennggaannttaarr)) aannaalliissaa rreeaall yyaanngg
ddiilleennggkkaappii ddeennggaann pprrooggrraamm MMAATTLLAABB
Merupakan bentuk modul soal jawab dan tata cara pembahasan
Ditujukan kepada mahasiswa dan pengajar S1 matematika pada umumnya
Oleh :
Dr. H. A. Parhusip
Univ. Kristen Satya Wacana ,
Salatiga , Jateng.
-
2
CARA MENULIS BUKTI BARISAN BILANGAN REAL YANG KONVERGEN DAN DIVERGEN
dengan ilustrasi MATLAB
Oleh
Hanna Arini Parhusip
Center of Applied Science and Mathematics
Science and Mathematics Faculty
Satya Wacana Christian University
Latar Belakang
Cara memahami dan menuliskan kembali bukti dalam matematika
merupakan masalah yang umum bagi siswa, mahasiswa maupun pengajar.
Selama ini seringkali siswa diajar dengan teknik berhitung sedangkan cara
menuangkan alasan secara matematis sangat minim diajarkan. Demikian pula
mengkomunikasikan hasil hitungan secara formal dan saintifik (mengikuti kaidah
matematika) juga sangat mungkin belum dialami siswa sehingga ketika menjadi
mahasiswa matematika hal itu menjadi kendala yang sangat besar.
Kemampuan mengungkapkan alasan dalam analisis sangat diperlukan.
Untuk itulah kemampuan ini perlu dikaji dan dikembangkan. Terlebih lagi adanya
penggunaan komputer, maka analisis sangat terbantu dalam membantu berintuisi
untuk mengungkapkan fenomena umum dari suatu kasus yang dipelajari.
Tulisan ini akan menginspirasi bagaimana menuliskan pembuktian secara
formal dalam analisa real khususnya tentang konvergensi atau divergensi suatu
barisan bilanga real. Kasus yang dipelajari sangat sederhana yaitu barisan
(a). 2
13
n
nan (b).
12
42n
nan (c). n
n
n
ea
2.
Dari ketiga kasus yang dipelajari sebagai contoh maka diharapkan mahasiswa
dapat mengolah soal jawab yang terkait dengan pembuktian tersebut.
-
Kasus 1.
n
n
n
nan
/21
/13
2
13. Untuk n maka 1/n 0 dan 2/n 0 .
Oleh karena itu .31/3/21
/13limlim
n
na
nn
n Jelas barisan konvergen ke 3.
Biasanya mahasiswa menulis hanya berhenti sampai disini. Secara formal
matematis, maka perlu ditulis lebih elegant. Secara formal , suatu barisan
bilangan real dikatakan konvergen (punya limit) dengan definisi berikut.
Definisi 1 : Suatu barisan bilangan real na dikatakan mempunyai limit L, atau
barisan tersebut konvergen ke L ditulis Lannlim artinya untuk sembarang
0 , pertidaksamaan Lan harus dipenuhi untuk semua nilai n N .
Dengan kata lain Lan harus dipenuhi untuk semua nilai n, kecuali paling
banyak pada bilangan berhingga n, sebutlah pada n =1,2,,N-1.
Untuk memahami definisi tersebut kita akan membahas barisan 2
13
n
nan dan
akan membuktikan dengan menuliskan secara formal bahwa
.31/3/21
/13limlim
n
na
nn
n
Perlu dibuktikan bahwa 3lim nn
a . Artinya untuk sembarang 0 ,
pertidaksamaan 3na harus dipenuhi untuk semua nilai n, kecuali paling
banyak pada bilangan berhingga n, sebutlah pada n=1,2,,N-1. Sedangkan pada
n=N berlaku dan N pada umumnya tergantung pada nilai . Kita dapat
mempelajari hal ini dengan mendaftar sebagai tahap observasi. Agar membuat
daftar dengan mudah, kita dapat menggunakan MATLAB sebagai alat bantu
-
4
(dapat pula dengan Excel).
Program tentang ini dan hasil keluaran ditunjukkan pada Tabel 1 dan Gambar 1.
Tabel 1. Daftar Program untuk menggambar
n
n
n
nan
/21
/13
2
13.
__________________________ clear close all n=5;i=1; while n
-
Tabel 1. Daftar n, nilai barisan tiap n dan nilai untuk tiap n.
n na
10 2.2857 0.7143 20 2.5833 0.4167
40 2.7727 0.2273
80 2.8810 0.1190
160 2.9390 0.0610
320 2.9691 0.0309
Secara analitik, umumnya kita tetapkan , kemudian kita dapat
mendapatkan nilai n=N yang sesuai dengan yang dipilih. Dengan kata lain kita
perlu memformulasikan untuk suatu n=N yang umumnya tergantung pada .
Sedangkan Tabel 1 diperoleh dengan menetapkan nilai n terlebih dahulu
sehingga nilai diperoleh merupakan selisih nilai na dengan 3 (yang sudah kita
klaim sebagai limit barisan). Secara komputasi, maka nilai n lebih mudah
ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan prosedur analitik menjelaskan bahwa kita
tetapkan terlebih . Kita dapat menetapkan misalkan sekitar 0.1 maka
berdasarkan Tabel 1, kita dapat memperoleh n=N sekitar 80. Nampaknya cara
analitik lebih susah tetapi hal itu diperlukan untuk proses pembuktian umum
bahwa barisan tersebut konvergen pada 3. Kita coba dengan proses ini.
Dengan proses berikut ini ternyata salah. Kita akan mencari batas N
dengan cara mencari batas paling atas yaitu sehingga
3na atau - < 32
13
n
n< .
-
6
Dengan menggunakan batas atas, sebutlah 32
13
n
n= atau 3n +1 -3n -6 = n
+2 atau -5-2 = n atau n= N = 25
(bernilai bulat negatif, padahal n
harus positif bulat). Jika dipilih batas bawah
-n -2 = 3n + 1 -3 atau 2-2 = (3 + )n atau N= 3
22 (salah).
Lantas, bagaimana menentukan n=N dengan cara yang benar ?.
Coba - < 32
13
n
n< ditulis sebagai 3na yaitu
2
63
2
13
n
n
n
n<
atau 2
5
n< . Karena bilangan positif kecil dan n bilangan asli maka kita
dapat memilih 2
5
n< atau 5 < n +2 atau n
25. Jadi kita dapat
memilih N > 25
agar barisan konvergen pada 3. Perhatikan bahwa dengan
kondisi ini kita dapat memilih N dengan menetapkan terlebih dahulu. Hal ini
ditunjukkan pada Tabel 2. Jadi dengan cara ini kita dapat memperoleh bukti
bahwa 3na untuk Nn dengan N 25
. Perhatikan bahwa N
bilangan asli (bulat), padahal 25
dapat tidak bulat. Untuk itu kita perlu
menuliskan kondisi N 25
menjadi N 25
. Jadi dari tata cara
menulis 3na sangat menentukan dalam mendapatkan kondisi N
25. Mari kita coba untuk kasus yang lain.
-
Tabel 2. Daftar nilai berbagai 2
13
n
nan untuk berbagai yang
ditetapkan
N
25
Nilai na
pada n=N
2
13
n
nan -
Nilai
na
pada
n=N
0.2000
0.1000
0.0500
0.0250
0.0100
0.0050
0.0010
22
47
98
198
498
998
4998
2.5917
2.7980
2.9000
2.9500
2.9800
2.9900
2.9980
2.7917
2.8980
2.9500
2.9750
2.9900
2.9950
2.9990
2.9917
2.9980
3.0000
3.0000
3.0000
3.0000
3.0000
Kasus 2. Pelajari 12
42n
nan . Bagaimana n
nalim ?
Jawab : Barisan tersebut berbentuk fungsi rasional dalam n dengan pembilang n
+ 4 dan penyebut bentuk kuadrat. Untuk n yang membesar maka penyebut akan
lebih cepat membesar daripada pada bagian pembilang. Oleh karena itu kita
dapat menyimpulkan intuisi tersebut bahwa nn
alim =0. Untuk memberikan
penjelasan yang lebih ilustratif kita dapat memvisualisasikan barisan tersebut
untuk berbagai n. Kita dapat mengubah program pada Tabel 1 dengan
menggantikan definisi barisan sehingga diperoleh hasil pada Gambar 2 yang
menunjukkan bahwa untuk n membesar maka nilai barisan menuju ke 0.
Secara formal, kita perlu membuktikan bahwa untuk sembarang
pertidaksamaan 0na harus dipenuhi untuk semua nilai n, kecuali paling
banyak pada bilangan berhingga n, sebutlah pada n=1,2,,N-1. Sedangkan pada
n=N berlaku dan N pada umumnya tergantung pada nilai . Dengan cara kasus
1 , kita dapat menulis 0na yaitu
-
8
12
42n
n sebagai
nn
n
/12
/41.
Gambar 2. Visualisasi 12
42n
nan untuk berbagai nilai n.
Kita ambil batas atas sehingga berlaku atau 1 + 4/n < 2n + /n atau
1 + (4 - )/n < 2n . Dalam bentuk ini kita belum mampu menyederhanakan
(mendapatkan kondisi n=N yang tergantung . Kita ubah dengan cara lain
berikut ini.
Jelas bahwa
222 2
4
12
4
2
4
n
n
n
n
n. (a1)
Perhatikan bahwa pertidaksamaan tersebut dicari sedemikian rupa sehingga kita
mendapatkan suatu n=N yang hanya tergantung . Untuk mendapatkan urutan
pertidaksamaan yang benar kita dapat menggunakan program MATLAB untuk
membantu kita dalam menvisualisasikan.
-
Tabel 3. Menggambar berbagai
barisan pada pertidaksamaan a.
clear
close all
n=linspace(1,10,20);
an1=(n +4)./(2*n.^2+1);
an2=(n +4)./(2*n.^2);
an3=4./(2*n.^2);
plot(n,an1,*,n,an2,o,n,an3,.)
Gambar 3. Visualisasi 22
4
n (bertanda .),
12
42n
n(bertanda *) dan
22
4
n
n(bertanda o)
untuk berbagai nilai n.
Jadi kita dapat menggunakan batas 22
2
2
4
nn< untuk mencari N. Dengan
menggunakan notasi n = N pada 2
2
n diperoleh 2 <
2N atau N2
. Marilah
kita daftar untuk berbagai nilai yang kita tetapkan dengan mengambil nilai N
yang memenuhi N2
dan menyelidiki nilai barisan untuk setiap N yang
dipilih. Kita dapat mendaftarnya dengan MATLAB. Perhatikan bahwa 2
tidak
bulat maka kita perlu membulatkan dengan fngsi floor pada MATLAB. Program
ditunjukkan pada Tabel 4 dan hasil keluaran program ditunjukkan dengan daftar
Tabel 5 agar kita dapat melihat seberapa besar nilai barisan untuk tiap dan N
yang dipilih.
-
10
Tabel 4. Program MATLAB untuk membuat daftar nilai dan 2
serta nilai
barisannya.
Epsku=[0.2 0.15 0.1 0.05 0.025 0.02 0.01 0.005 0.0025 0.001]
batasn=floor(sqrt(2./epsku));
Daftar=[epsku batasn];
siN=batasn + 1;
an=(siN +4)./(2*siN.^2+1);
Daftark=[epsku batasn siN an]
Tabel 5. Daftar yang ditetapkan dan nilai N dan barisan yang diperoleh
2
n=N yang dipilih
12
42n
nan
pada N yang dipilih
0.2000 3 4 0.2424 0.1500 3 4 0.2424 0.1000 4 5 0.1765 0.0500 6 7 0.1111 0.0250 8 9 0.0798 0.0200 10 11 0.0617 0.0100 14 15 0.0421 0.0050 20 21 0.0283 0.0025 28 29 0.0196 0.0010 44 45 0.0121
Bagaimana menuliskan bukti formal bahwa ?012
4limlim
2n
na
nn
n.
Hal ini ditunjukkan berikut ini berdasarkan tahap observasi di atas.
012
4limlim
2n
na
nn
n artinya untuk setiap sembarang > 0 maka perlu
ditunjukkan 012
42n
n untuk Nn . Dengan mengetahui bahwa
-
222 2
4
12
4
2
4
n
n
n
n
n kita dapat memilih
22
2
2
4
nn< untuk mencari N.
Dengan menggunakan notasi n = N pada 2
2
n diperoleh 2 <
2N atau N2
.
Kasus 3. Bagaimana dengan ?2
limlimn
n
nn
n
ea
Sebagaimana pada kasus 1 dan 2, untuk mendapatkan intuisi tentang
sifat barisan untuk n membesar, maka kita dapat membuat gambar atau
mendaftar na untuk berbagai nilai n. Karena pembilang dan penyebut membesar
dengan cepat untuk nilai n yang diberikan, kita menggunakan n yang tidak terlalu
besar. Kita hanya mengedit program Tabel 1 yang ditunjukkan pada Tabel 6 dan
hasil keluaran ditunjukkan pada Gambar 4 dan daftar nilai n dan barisan terkait
ditunjukkan pada Tabel 7. Hasil grafik menunjukkan bahwa untuk n yang
membesar maka kita peroleh n
ne
2. Kita tidak dapat menyimpulkan : berapakah
n=N sehingga untuk setiap n>N maka ada nilai barisan berhingga yang dekat
dengan nilai barisan pada n=N. Barisan demikian kita sebut barisan divergen.
Untuk itu kita perlu membuktikan bahwa barisan tersebut divergen (tidak ada
suatu nilai berhingga yang dapat dipilih). Kita menuliskan na untuk n
Secara formal ditulis suatu barisan divergen dalam definisi berikut.
Definisi 2 : Suatu barisan bilangan real na mendekati tak hingga (divergen)
untuk n mendekati tak hingga jika untuk sembarang bilangan real M >0, terdapat
suatu bilangan positif bulat N sedemikian hingga untuk berlaku
Man , Nn . (a2)
-
12
Ekspresi (a2) menjelaskan bahwa jika kita menetapkan bahwa limit barisan
adalah M , maka nilai barisan akan selalu lebih besar dari M pada suatu n=N.
Kita akan bahas pada kasus 3.
Diberikan suatu M > 0, n
ne
2> M atau M
en
2 atau M
en ln
2ln atau
2ln1
ln
2lnln
ln
2ln
ln M
e
M
e
Mn . Jadi dipilih
)(2ln1
lnNn
Mn . (b)
Jadi jika dipilih 2ln1
ln MN maka (b) dipenuhi atau berarti barisan
tersebut divergen. Ekspresi 2ln1
ln M bisa ttidak bulat sedangkan N harus bulat
positif. Maka kita dapat menuliskan (b) dengan
)(,2ln1
lnNn
Mn
Kita dapat melakukan observasi menggunakan kondisi (c) dengan menetapkan M
dan memilih N, serta mendaftar nilai barisan pada tiap N yang ditunjukkan pada
Tabel 8. Perintah untuk melakukan hal ini ditunjukkan pada Tabel 8 dan
keluarannya ditunjukkan pada Tabel 9.
-
Tabel 6. Program
MATLAB untuk
menggambar barisan
n
ne
2
___________________
Clear
close all
n=1;i=1;
while n
-
14
Tabel 8. Program MATLAB dengan input M dan mencari batas (c) dan nilai barisan
Clear
close all
M=[5 10 15 20 30 50 60 70 80];
batasN=log(M)./(1 -log(2))
Npilih=floor(batasN)+1;
aNpilih=exp(Npilih)./(2.^Npilih);
DaftarMNan=[M' batasN' Npilih' aNpilih']
Tabel 9.Daftar M, 2ln1
ln M, dan N serta nilai barisan
n
ne
2
M
2ln1
ln M
N
yang dipilih n
ne
2
5.0000 5.2450 6.0000 6.3036
10.0000 7.5039 8.0000 11.6444
15.0000 8.8252 9.0000 15.8263
20.0000 9.7628 10.0000 21.5102
30.0000 11.0841 12.0000 39.7351
50.0000 12.7489 13.0000 54.0055
60.0000 13.3430 14.0000 73.4011
70.0000 13.8454 14.0000 73.4011
80.0000 14.2805 15.0000 99.7625
Perhatikan bahwa pada kasus ini kita berharap bahwa ada suatu limit
sebutlah M sehingga untuk N yang dipilih maka hasil nilai barisan akan cukup
saling berdekatan atau berbeda cukup kecil (kurang dari 1) untuk N yang
berturutan. Mungkin kita mencurigai hasil tersebut karena N masih kecil. Kita
dapat menguji program dengan menggunakan program Tabel 8 untuk M yang
jauh lebih besar maka akan diperoleh hasil kesimpulan yang sama.
-
Tabel 9.Daftar M, 2ln1
ln M, dan N serta nilai barisan
n
ne
2
M
2ln1
ln M
N yang dipilih n
ne
2
100 15 16 136 200 17 18 250 300 19 19 340 400 20 20 463 500 20 21 629 600 21 21 629 700 21 22 855 800 22 22 855 900 22 23 1162 1000 23 23 1162 10000 30 31 13527
Kesimpulan dan saran
Pada tulisan ini telah ditunjukkan bagaimana menggantikan intuisi kita
dalam menentukan barisan konvergen atau divergen dalam bentuk grafik dengan
bantuan program MATLAB.
Saya harap kasus 1-3 dapat memberikan pemahaman barisan konvergen
dan divergen serta bagaimana menuliskan bukti secara formal dengan tata
bahasa matematika yang benar.
Referensi
Goldberg, R.R., 1976. Methods of Real Analysis, John Wiley & Sons, Inc, Second
Edition, New York.
-
16
LATIHAN SOAL DAN JAWAB ANALISA REAL
Referensi soal : Goldberg, R.R., 1976. Methods of Real Analysis, John Wiley &
Sons, Inc, Second Edition, New York.
Topik :Barisan konvergen dan barisan divergen
Halaman 32.
Ex 2.2
1. Jika 1nns suatu barisan bilangan real, dan jika Msn , In dan jika
Lsnnlim , buktikan ML .
Jawab :
Diketahui Lsnnlim artinya Lsn
nlim . Artinya untuk sembarang 0 ,
pertidaksamaan Lsn harus dipenuhi untuk semua n N .
Karena diketahui pula Msn berlaku sebagai berikut:
Msn
nn
limlim Padahal Lsnnlim dan M
nlim = M (limit konstan tidak tergantung
N) sehingga jelas bahwa Lsnnlim M
nlim =M atau ML .
2. Jika RL , RM dan ML untuk setiap 0 , buktikan ML .
Bukti : Diketahui ML artinya juga ML . Jelas pula bahwa LL
Padahal ML sehingga LL M . Jelas pula bahwa MM
Sehingga LL MM . Atau ML .
3. Jika 1nns suatu barisan bilangan real dan jika untuk setiap
0 , berlaku
Lsn , Nn
-
dimana N tidak tergantung pada , buktikan bahwa semua tetapi untuk
suatu berhingga banyak tiap suku pada barisan 1nn
s sama dengan L.
Bukti : aneh soalnya.
4. (a) Tentukan IN sedemikian hingga
5
12
3
2
n
n, Nn .
Jawab : 5
12
3
2
n
n ditulis sebagai
5
1
3
62
3
2
n
n
n
n atau
5
1
3
6
n
Sehingga berlaku 5
1
3
6
n atau 330 n atau n27 . Jadi dapat dipilih
N27 sehingga berlaku 5
12
3
2
n
n, 27n .
(b) Buktikan bahwa 23
2lim
n
n
n.
Bukti : dari soal (a) kita dapat menuliskan 23
2lim
n
n
n menjadi
23
2
n
n, Nn . Dicari N yang memenuhi yaitu
23
2
n
n
3
62
3
2
n
n
n
n
3
6
n
atau 36 n n36 n36
. Jadi dapat dibuktikan
23
2lim
n
n
n artinya 2
3
2
n
n, Nn dengan
36N .
5(a) Tentukan IN sehingga 1/1 n < 0.03 ketika Nn .
(b) Buktikan bahwa nlim 1/1 n =0.
-
18
6. Jika bilangan rasional, buktikan bahwa barisan 1
!sinn
n punya limit.
7. Untuk setiap barisan berikut, buktikan apakah barisan tersebut punya limit
(konvergen) atau tidak punya limit.
(a).
1
2
5n
n
n (b)
1
2/17
3
nnn
n (c)
1
27
3
nnn
n.
8.(a) Buktikan bahwa barisan 17 /10 nn punya limit 0.
(b). Buktikan bahwa 1
710/ nn tidak punya limit.
Catatan : perhatikan bahwa beberapa suku-suku pertama pada barisan (a)
lebih besar daripada beberapa suku pertama ada barisan (b). Hal ini
menekankan bahwa eksistensi dari suatu limit barisan tidak tergantung pada
beberapa suku pertama.
9. Buktikan bahwa 1/1 nnn tidak mempunyai limit.
10. Jika !/5 ns nn , tunjukkan bahwa !/5lim nsn
nn
(Petunjuk : buktikan
bahwa )/5(!5/55 nsn jika n > 5.
JAWAB
9. Buktikan bahwa 1/1 nnn tidak mempunyai limit.
Bukti : perlu dibuktikan berdasarkan definisi suatu barisan divergen yaitu :
Suatu barisan bilangan real na mendekati tak hingga (divergen) untuk n
mendekati tak hingga jika untuk sembarang bilangan real M >0, terdapat suatu
bilangan positif bulat N sedemikian hingga untuk berlaku
Man , Nn . (a)
-
Untuk kasus soal yaitu diberikan suatu M > 0 (sebagai limit), maka nn /1 > M.
Kita tahu bahwa nnn /1 sehingga nn /1 > M berakibat n > M. Jadi jika kita
menetapkan mulai pada suatu n=N barisan punya limit M, ternyata nilai barisan
(yaitu n=N, kebetulan) selalu lebih besar dari M. Jadi M bukan limit barisan. Jadi
barisan 1/1 nnn tidak punya limit.
Ex 2.4
1. Label setiap barisan dengan (A) jika konvergen dan (B) jika divergen ke
tak hingga dan (C) jika divergen ke tak hingga atau (D) jika berosilasi.
(Gunakan intuisi anda dari pemahaman anda dari calculus, tidak perlu
dbuktikan).
Catatan : intuisi anda dapat digantikan dengan membuat program kecil
sebagaimana pada paper.
Definisi Barisan Jawab pelabelan
(a) 1)2/sin( nn
(b) 1)sin( nn
(c) 1nne
(d) 1
/1
n
ne
(e) 1)/sin( nnn
(f) 1)12/tan()1( nn
-
20
(g) 1
/1...3
1
2
11
n
n
(h) 1
2
nn
Pengembangan lebih lanjut (personal study) : jika anda tertarik buktikanlah hasil
anda dan dukunglah dengan ilustrasi program.
2. Buktikan bahwa 1nn divergen ke tak hingga
3. Buktikan bahwa 11 nnn adalah konvergen. Petunjuk : Ingat
bagaimana menemukan dy/dx dengan proses x ketika xy .
4. Buktikan bahwa jika barisan bilangan real 1nns divergen ke tak hingga
maka 1nns divergen ke negative tak hingga.
5. Anggap bahwa 1nns konvergen ke 0. Buktikan bahwa
1)1( nnn s konvergen ke 0.
6. Angap bahwa 1nns konvergen ke 0L . Buktikan bahwa
1)1( nnn s berosilasi.
7. Angap bahwa 1nns divergen ke tak hingga. Buktikan bahwa
1)1( nnn s berosilasi.