pemanfaatan lerak (sapindus rarak dc) sebagai sabun nabati yang ramah lingkungan.pdf

27
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LERAK (Sapindus rarak DC) SEBAGAI SABUN NABATI YANG RAMAH LINGKUNGAN BIDANG KEGIATAN : PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh : Achmad Solikhin (E24090040/ 2009) Mujtahid Alfajri (F34090063/ 2009) Ridho Fahrorozhi Hasyim ( G64100112/ 2010) INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Upload: ahmad-ghifari

Post on 11-Jul-2016

44 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

 

 

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LERAK (Sapindus rarak DC) SEBAGAI

SABUN NABATI YANG RAMAH LINGKUNGAN

BIDANG KEGIATAN :

PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Achmad Solikhin (E24090040/ 2009) 

Mujtahid Alfajri (F34090063/ 2009) 

Ridho Fahrorozhi Hasyim ( G64100112/ 2010) 

 

 

 

 

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

 

Page 2: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

i  

  

 

 

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LERAK (Sapindus rarak DC) SEBAGAI

SABUN NABATI YANG RAMAH LINGKUNGAN

BIDANG KEGIATAN :

PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Achmad Solikhin (E24090040/ 2009) 

Mujtahid Alfajri (F34090063/ 2009) 

Ridho Fahrorozhi Hasyim ( G64100112/ 2010) 

 

 

 

 

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 3: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

ii  

  

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Pemanfaatan Lerak (Sapindus rarak DC)

sebagai Sabun Nabati Ramah Lingkungan

2. Bidang Kegiatan : ( - ) PKM-AI ( √ ) PKM-GT

3. Ketua a. Nama Lengkap : Achmad Solikhin b. NIM : E24090040 c. Jurusan/Fakultas : Departemen Hasil Hutan/Kehutanan d. Universitas : Institut Pertanian Bogor e. Alamat Rumah/No HP : Jalan Babakan Tengah

No.93/082133292991 f. Alamat Email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar: Dr. Ir. Naresworo Nugroho, MS b. NIP : 19650122 198903 1 002 c. Alamat Rumah : Jalan Beringin V Blok B5/No.7 Taman

Pagelaran Ciomas, Bogor 16610. d. No. Telp/HP : 0251 8635541/08121100132

Bogor, 21 Maret 2011 Menyetujui

Ketua Departemen Teknologi Hasil Hutan Ketua Pelaksana Kegiatan Dr. Ir. I Wayan Darmawan MS Achmad Solikhin NIP. 19660212 199103 1 002 NIM. E24090040

Wakil Rektor Bidang Akademik Dosen Pendamping dan Kemahasiswaan

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS Dr. Ir. Naresworo Nugroho, MS NIP. 19581228 198503 1 003 NIP. 19650122 198903 1 002

Page 4: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

iii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan program kreativitas

mahasiswa yang berupa gagasan tertulis dengan judul “Pemanfaatan Lerak

(Sapindus rarak DC) sebagai Sabun Nabati Ramah Lingkungan”. Penggunaan

lerak sebagai sabun nabati merupakan ide kreatif untuk subtitusikan sabun kimia

berbahaya yang selama ini banyak digunakan oleh masyarakat luas tanpa

mengetahui efek negatifnya. Diharapkan sabun lerak memberikan sumbangsih

bagi industri yang berkecimpung di bidang pembuatan sabun untuk menggali

manfaat lerak dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan, disamping produksi

dan sosial. Karya tulis ini dimaksudkan untuk diikutsertakan dalam Program

Kreatifitas Mahasiswa bidang Gagasan Ilmiah yang diselenggarakan oleh

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI), Departemen Pendidikan Nasional

tahun 2011.

Akhirnya, kami berharap gagasan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca, terutama pengusaha industri yang masih menginginkan kelestariaan

lingkungan. Terlepas dari semua kesalahan dan kekurangan dalam pengembangan

ide atau gagasan ini, kami berharap ada ide yang lebih kreatif, aktual, dan realistik

lagi berkenaan dalam penyernpurnaan gagasan ilmiah kami. Kritik dan saran dari

para pembaca akan kami terima dengan senang hati. Semoga Karya Tulis ini akan

bermanfaat banyak nantinya bagi masyarakat luas, Bangsa dan Agama, khususnya

bagi penulis pribadi. Amien.

Bogor, 21 Maret 2011

Penulis

Page 5: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

iv  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ...................................................................... v

RINGKASAN ........................................................................................................ vi

PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

Latar Belakang ......................................................................................... 1

Tujuan ....................................................................................................... 1

Manfaat ..................................................................................................... 2

GAGASAN ............................................................................................................ 2

Lerak ........................................................................................................ 4

Kandungan Buah Lerak ............................................................................ 5

Diskripsi Sabun Nabati ............................................................................ 6

Subtitusi Sabun Kimia dengan Sabun Nabati. .................................... 8

Pemanfaatan Lerak sebagai Sabun Nabati .......................................... 10

Prospek Perkembangan dan Penggunaan Sabun Lerak di Indonesia 11

Analisis SWOT Sabun Lerak .......................................................... 14

KESIMPULAN ...................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... ................ 16

LAMPIRAN

Page 6: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

v  

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persentase senyawa aktif pada lerak ....................................................... 6

Tabel 2. Indeks pembusaan Sapindus rarak de Candole ...................................... 10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buah lerak ........................................................................................... 4

Gambar 2. Buah lerak kering ................................................................................. 5

Gambar 3. Sabun nabati ......................................................................................... 7

Gambar 4. Bagan analisis SWOT sabun lerak ....................................................... 14

Page 7: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

vi  

RINGKASAN

Lingkungan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pelestarian

alam, selain aspek produksi dan sosial. Kenyataannya perhatian terhadap lingkungan banyak diabaikan oleh masyarakat misalnya, penggunaan sabun dan deterjen yang berbahan kimia. Sabun dan deterjen berbahan kimia akan menimbulkan polusi air, tanah, kerusakan ekologis, dan tubuh jika digunakan secara terus-menerus. Solusi dari permasalahan ini adalah subtitusi sabun kimia berbahaya dengan sabun nabati atau alami berbahan dasar kulit buah lerak. Kenyataannya, penggunaan lerak di Asia Tenggara belum banyak diketahui oleh masyarakat luas dan itupun penggunaannya terbatas. Pemanfaatan lerak bertujuan menciptakan lingkungan sehat bebas dari polusi, menjaga kesehatan kulit dan tubuh, dan merupakan hasil hutan non kayu yang bernilai tinggi di dunia industri. Spesies pohon lerak yang banyak tumbuh di Asia Tenggara adalah Sapindus rarak DC dan Sapindus emarginatus Vahl. Jenis Sapindus rarak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai pencuci batik. Ahli farmasi modern telah meneliti dan menjelaskan bahwa bagian daging buah lerak mengandung lendir, aroma harum, dan zat saponin yang bermanfaat sebagai sabun, deterjen, insektisida, dan obat-obatan. Manfaat potensial dari lerak memberi sumbangan gagasan ilmiah dalam menciptakan sabun nabati ramah lingkungan. Pengumpulan data tentang manfaat pohon lerak dilakukan dengan dua cara yakni studi pustaka dan observasi. Kedua cara pengumpulan data di atas diolah dalam bentuk uraian-uraian sistematis. Penulisan dianalisis dengan metode kualitatif yang didasarkan pada pernyataan atau gagasan tertulis. Gagasan tertulis ini memusatkan pada fungsi buah lerak sebagai sabun nabati ramah lingkungan sebagai pengganti sabun kimia. Dinamakan sabun nabati karena sebagian besar bahan penyusunnya berupa bahan-bahan alami seperti daging buah lerak, kunyit, minyak kelapa, dan bunga melati. Meskipun ada sedikit penggunaan bahan kimia berupa kaustik soda, akan tetapi bahan ini dibatasi sesuai kebutuhan. Bagian daging buah lerak berfungsi sebagai bahan dasar pembuatan sabun, karena kandungan saponin, lendir, dan juga aroma wangi. Komposisi dan persentase kandungannya pun belum diteliti secara mendalam terutama persentase saponin. Praktek pembuatan sabun lerak sangatlah mudah dan dapat dilakukan dalam industri skala kecil atau rumah tangga. Bahan-bahan dalam pembuatan sabun lera di antaranya : bunga melati, kunyit, minyak kelapa, larutan kaustik soda dan daging buah lerak yang telah dihaluskan. Manfaat sabun alami lerak untuk menciptakan lingkungan yang bebas polusi dan merawat kulit tubuh. Dengan hal tersebut, penggunaan sabun nabati ramah lingkungan akan mendapat tanggapan positif dan tentunya kebiasan menggunakan sabun berbahan kimia dapat tergantikan dengan sabun lerak.

Page 8: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

1  

 

PENDAHULUAN

Latar belakang

Aspek ekologi merupakan salah satu faktor utama dalam usaha pelestarian

alam selain aspek sosial dan produksi. Ekologis sangat erat hubungannya dengan

lingkungan dan pencemaran. Dewasa ini polusi air dan tanah sering menyebabkan

kematian bagi mahluk hidup. Pencemaran yang sering dilakukan dan diabaikan

oleh masyarakat karena sudah menjadi kebiasaan adalah pemakaian sabun

berbahan kimia berbahaya. Sabun merupakan benda yang berfungsi

membersihkan sesuatu dan menunjang kegiatan mandi, mencuci, dan lain

sebagainya. Akan tetapi ketidaktahuan masyarakat tentang sabun berbahan kimia

berbahaya membuat mereka melupakan efek samping dan akibat yang

ditimbulkan terhadap lingkungan. Dari sinilah, subtitusi sabun berbahan kimia

berbahaya dengan sabun nabati ramah lingkungan adalah solusi tepat untuk

mencegah kerusakan lingkungan dan mahluk hidup.

Sabun nabati berbahan dasar buah lerak salah satu contoh sabun ramah

lingkungan. Bagian daging buah sangat baik dan efektif untuk membuat sabun

nabati. Sabun nabati lerak memberikan keuntungan yang lebih dalam hal

pelestarian lingkungan dibandingkan sabun kimia buatan. Sabun lerak dicetak,

dibentuk, dan dikreasikan dengan mempertimbangkan segi estestika dan minat

masyarakat. Bentuk binatang, tumbuhan, dan mainan anak-anak menjadi

keunggulan tersendiri selain dari manfaat potensial sabun tersebut. Sabun ramah

lingkungan ini memerlukan dukungan dari pemerintah terutama instansi-instansi

kesehatan dalam mempublikasikan ke masyarakat. Oleh karena itu, Dibutuhkan

kerja keras oleh berbagai pihak-pihak terkait untuk mensukseskan program ini.

Tujuan

Tujuan penulis menggunakan lerak sebagai bahan dasar sabun, karena

lerak mengandung substansi-substansi yang diperlukan sebagai bahan dasar sabun

nabati. Sabun nabati dari lerak memberikan solusi dalam pemacahan masalah

Page 9: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

2  

 

lingkungan, terutama masalah polusi yang melanda Indonesia. Pencemaran air

dan tanah akan mengancam kelangsungan mahluk hidup, apabila hal ini tidak

segera diatasi. Pencegahan dan pengurangan polusi akan lebih efisien dengan

munculnya sabun nabati lerak. Efek dari penggunaan sabun tersebut tidak begitu

berbahaya dibandingkan sabun kimia buatan.

Manfaat

Pemanfaatan sabun lerak dalam jangka waktu tertentu akan memberikan

andil yang cukup besar dalam usaha pelestarian alam. Mengacu pada tujuan di

atas, penggunaan bahan dari alam akan memberikan pemahaman bahwa masih

banyak manfaat potensial dari alam atau back to nature sehingga alam selayaknya

perlu digali dan diteliti lebih lanjut untuk kemaslahatan umat.

Pengkajian sabun nabati lerak sangat diperlukan terutama menyangkut

seberapa efektifkah lerak dapat mereduksi pencemaran lingkungan. Manfaat dan

tujuan di atas menjadi dasar pertimbangapada masyarakatn penulis dalam

menuangkan ide untuk mensubtitusikan sabun kimia dengan sabun nabati

berbahan dasar lerak. Oleh karena itu diperlukan usaha keras dalam

mempublikasikan sabun lerak kepada masyarakat luas.

GAGASAN

Masalah terpenting yang sekarang dihadapi negara ini adalah lingkungan

atau ekologis. Lingkungan atau environment dalam bahasa Inggris menyangkut

hubungan dengan manusia, tumbuh-tumbuhan, dan hewan yang diwadahi di

dalamnya (Soedjono, 1983). Lingkungan diklasifikasikan para ahli menjadi tiga

macam di antaranya : 1) Lingkungan Fisik (Physical Environment), yaitu

lingkungan abiotik, 2) Lingkungan Biologis (Biological Environment), yaitu

lingkungan biotik, 3) Lingkungan Sosial (Social Environment), yaitu lingkungan

yang mencakup manusia (Salim, 1982). Ketiga macam lingkungan tersebut

menjadi objek utama pemecahan masalah pencemaran lingkungan di Indonesia.

Masalah ekologis di atas dapat diatasi dengan prinsip back to nature.

Aplikasi hal tersebut adalah penggunaan sabun nabati berbahan dasar buah lerak.

Page 10: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

3  

 

Sabun ini akan menggantikan peranan sabun kimia yang sering di pakai oleh

masyarakat Indonesia. Morfologi lerak sendiri berupa semak atau pohon yang

tumbuh di daerah temperate dan tropical. Ia bersifat evergreen atau deciduous.

Tata daun alternate atau bersilangan dan buahnya berbentuk drupe yang berisi

satu hingga tiga bakal biji. Lerak termasuk suku Sapindaceae dengan jenis yang

beragam, akan tetapi ada dua spesies asli Asia Tenggara di antaranya : Sapindus

rarak DC dan Sapindus emarginatus Vahl. (Quattrocchi, 2000). Di Indonesia

jenis Sapindus rarak yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa sebagai

pencuci batik tulis, emas, dan perak.

Marga Sapindus dikenal oleh masyarakat umum sebagai soapberies atau

soapnuts karena daging buahnya digunakan untuk membuat sabun. Buah lerak

terdiri dari biji yang mengandung minyak dan daging buah yang mengandung

saponin sebagai surfactant alami ( Stoffels, 2008) . Saponin merupakan alkaloid

beracun yang akan menghasilkan busa, busa ini bermanfaat sebagai sabun.

Sementara itu, saponin ada dua jenis yaitu saponin triterpenoid dan saponin

steroidal. Saponin steroidal banyak ditemui di tumbuhan monokotil dan saponin

triterpenoid banyak ditemui di tumbuhan dikotil (Hardiansyah, 2010) Jenis

saponin pada buah lerak adalah saponin triterpenoid. Selain saponin, ada sedikit

lendir dan aroma wangi ( Plantus, 2008).

Selama ratusan tahun orang-orang Asia serta penduduk asli Amerika

menggunakannya pencuci, bahkan secara komersil telah dibuat produk berupa

deterjen dan kosmetik. Orang-orang Jawa telah menggunakan daging buah lerak

sebagai pencuci pakaian, shampo, biopeptisida, emas, dan perak (Hermawan,

2007). Bahkan, lerak digunakan dalam obat-obatan tradisional sebagai obat

emesis atau pembuat muntah, klorosis, epilepsi, antimigraine, dan obat pencegah

kehamilan (Arulmozhi, 2005). Manfaat lainnya yaitu, buah lerak dipergunakan

untuk mencerahkan warna yang diperoleh dari soga alam atau pewarna alami.

Selain itu dipergunakan untuk mencuci kain batik, supaya awet dan tidak luntur

(Plantus, 2008).

Lerak

Page 11: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

4  

 

Buah lerak (Sapindus rarak) banyak terdapat di Pulau Jawa dan lazim

dipakai oleh masyarakat sebagai bahan pencuci kain batik dan perhiasan emas.

Bahan insektisida yang dikandung buah lerak adalah saponin. Lerak (terutama

Sapindus rarak De Candole, dapat pula S. mukorossi) atau dikenal juga sebagai

rerek atau lamuran adalah tumbuhan yang dikenal karena kegunaan bijinya yang

dipakai sebagai deterjen tradisional. Batik biasanya dianjurkan untuk dicuci

dengan lerak karena dianggap sebagai bahan pencuci paling sesuai untuk menjaga

kualitasnya (warna batik).

Gambar 1. Buah lerak

Secara taksonomi, Lerak mempunyai urutan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Eudikotiledon

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili : Sapindaceae

Sub Famili : Sapindoideae

Genus : Sapindus

Spesies : Sapindus rarak DC

Sinonim : Sapindus delavayi (China, India)

Sapindus detergens (syn. var. Soapnut, Ritha)

Sapindus emarginatus Vahl (Southern Asia)

Sapindus laurifolius Vahl – Ritha (India)

Sapindus tomentosus (China)

Page 12: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

5  

 

Sapindus vitiensis A.Gray (American Samoa, Samoa, Fiji)

Tumbuhan lerak berbentuk pohon dan rata-rata memiliki tinggi 10 m

walaupun bisa mencapai 42 meter dengan diameter 1 meter, karenanya pohon

lerak besar dengan kualitas kayu yangsetara kayu jati banyak ditebang karena

memiliki nilai ekonomis. Bentuk daunnya bulat-telur berujung runcing, bertepi

rata, bertangkai pendek dan berwarna hijau. Biji terbungkus kulit cukup keras

bulat seperti kelereng, kalau sudah masak warnanya coklat kehitaman, permukaan

buah licin dan mengkilat.

Gambar 2. Buah lerak kering

Kandungan Buah Lerak

Biji lerak mengandung bahan aktif alkaloid, triterpen, ateroid, dan

saponin. Saponin pada lerak suatu alkaloid beracun dan bermanfaat, saponin

inilah yang menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci, dan dapat

pula dimanfaatkan sebagai pembersih berbagai peralatan dapur, lantai, bahkan

memandikan dan membersihkan binatang peliharaan. Kandungan racun biji lerak

juga berpotensi sebagai insektisida. Kulit buah lerak dapat digunakan sebagai

wajah untuk mengurangi jerawat dan kudis. Buah lerak relatif mudah didapatkan

biasanya dijual di pasar-pasar tradisional.

Tabel 1. Persentase senyawa aktif pada lerak

No. Senyawa Aktif Persentase Senyawa Aktif

1 Saponin 12 %

Page 13: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

6  

 

2 Alkaloid 1 % 3 Ateroid 0,036 % 4 Triterpen 0,029 %

Sumber : Nevi Yanti, 2009

Lerak juga bisa digunakan untuk mencuci pakaian biasa, bahkan membuat

pakaian lebih awet karena tidak mengandung bahan-bahan deterjen. Masukkan 3-

5 buah lerak ke dalam empat gelas air panas, lalu diremas-remas sampai muncul

saponin atau buih-buih alami.

Campurkan cairan saponin itu ke tempat cucian yang sudah diisi air.

Saponin ini bekerja sebagai surfaktan, yang membuat air cucian ’’lebih basah’’.

Akibatnya, saponin mudah masuk ke dalam serat-serat kain yang dicuci, mengikat

kotoran yang melekat, dan melepas kotoran tadi dari kain cucian. Lerak juga bisa

digunakan dalam mesin cuci. Caranya, masukkan 3-5 buah lerak ke kantong kain

yang tersedia, lalu dimasukkan ke dalam mesin cuci. Hindari penggunaan

deterjen, bahan pengharum (fragrance), maupun pelembut (softener).

Deskripsi Sabun Nabati

Sabun mandi merupakan garam logam alkali (Na) dengan asam lemak dan

minyak dari bahan alam yang disebut trigliserida. Lemak dan minyak mempunyai

dua jenis ikatan, yaitu ikatan jenuh dan ikatan tak jenuh dengan atom karbon 8-12

yang diberikatan ester dengan gliserin. Secara umum, reaksi antara kaustik dengan

gliserol menghasilkan gliserol dan sabun yang disebut dengan saponifikasi. Setiap

minyak dan lemak mengandung asam-asam lemak yang berbeda-beda. Perbedaan

tersebut menyebabkan sabun yang terbentuk mempunyai sifat yang berbeda.

Minyak dengan kandungan asam lemak rantai pendek dan ikatan tak jenuh akan

menghasilkan sabun cair. Sedangkan rantai panjang dan jenuh mengahasilkan

sabun yang tak larut pada suhu kamar.

Page 14: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

7  

 

Gambar 3. Sabun nabati

Sabun yang telah berkembang sejak zaman Mesir kuno berfungsi sebagai

alat pembersih. Keberadaan sabun yang hanya berfungsi sebagai alat pembersih

dirasa kurang, mengingat pemasaran dan permintaan masyarakat akan nilai lebih

dari sabun mandi. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika dikembangkan lagi

sabun mandi yang mempunyai nilai lebih, seperti pelembut kulit, antioksidan,

mencegah gatal-gatal dan pemutih dengan penampilan (bentuk, aroma, warna)

yang menarik. Perkembangan tersebut disesuaikan dengan perkembangan zat-zat

aditif yang telah ada. Selain itu, perlu ditambahkan zat pengisi (filter) untuk

menekan biaya supaya lebih murah.

Adanya perbedaan komposisi pada lemak dan minyak menyebabkan sifat

fisik berbeda dan hasil lemak serta sabun berbeda pula. Untuk itu, perlu upaya

mencoba pembuatan sabun dengan penambahan zat aditif berupa TiO2 dan EDTA

dengan bahan dasar minyak kemasan, dibandingkan dengan campuran minyak

kelapa dan minyak goreng gurah tanpa kemasan dengan prosedur yang berbeda.

Saat ini, telah ditemukan berbagai macam jenis dari daun-daun, akar,

kacang-kacangan atau biji-bijian yang bisa digunakan untuk membentuk sabun

yang mudah larut dan membawa kotoran dari pakaian. Untuk sekarang, kita

memakai dasar material yang disebut sebagai saponin yang mengandung

pentasiklis triterpena asam karboksilat, seperti asam oleonat atau asam ursolat, zat

kimia berkombinasi dengan molekul gula. Asam ini juga terlihat dalam keadaan

tanpa kombinasi. Saponin lebih dikenal sebagai “sabun”.

Page 15: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

8  

 

Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau

lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar. Bagian kepala bersifat

hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu

mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Selain itu, pada

larutan, surfaktan akan menggerombol membentuk misel setelah melewati

konsentrasi tertentu yang disebut Konsentrasi Kritik Misel (KKM) (Lehninger,

1982).

Sejauh ini minat masyarakat terhadap sabun natural baru pada taraf

cobacoba atau ikut-ikutan tren, begitulah pengamatan seorang pramuniaga sebuah

gerai sabun natural produk impor dari Inggris di sebuah pusat perbelanjaan di

Jakarta. Pembeli yang merupakan pelanggan, kebanyakan orang asing, wanita

yang menikah dengan pria 'bule', atau mereka yang pernah tinggal di luar negeri.

Maklum, dalam Kehidupan masyarakat Barat konon resep sabun buatan sendiri

ini bisa diturunkan pada anak-cucu, seolah-olah barang warisan.

Subtitusi Sabun Kimia dengan Sabun Nabati

Sabun nabati yang akan menggantikan sabun kimia adalah sabun nabati

berbahan dasar daging buah lerak. Lerak atau rerak (Sapindus rarak) merupakan

tanaman bermanfaat yang tumbuh di daerah tropis, tanaman ini bermanfaat

sebagai biopestisida, obat-obatan tradisional (epilepsi, penimbul muntah atau

emesis, antimigrain, klorosis, dan pencegah kehamilan), deterjen, pencuci batik

tulis, pencuci perkakas dari emas dan perak. Bagian daging buah lerak

mengandung saponin, alkaloid, ateroid, triterpen, sedikit lendir, dan sedikit aroma

harum. Senyawa aktif pada lerak yang sudah diteliti kandungannya di antaranya:

saponin, alkaloid, ateroid, dan triterpen.

Saponin dalam buah lerak dapat berfungsi sebagai sabun alami karena ia

menghasilkan glikosid yang dapat berbuih dengan indeks busa yang tinggi apabila

digoncangkan. Glikosid alami dari saponin dibagi menjadi dua jenis yaitu

glikosida triterpenoid alkohol dan glikosida struktur steroid. Kedua jenis saponin

ini mempunyai sifat larut dalam air dan alkohol tetapi tidak larut pada eter.

Glikosid triterpenoid alkohol atau saponin triterpernoid alkohol merupakan

Page 16: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

9  

 

penyusun utama buah lerak. Saponin pada daging buah lerak yang mempunyai

sifat larut pada air dan berbuih tinggi dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat

sebagai sabun alami tanpa bahan kimia sama sekali.

Sabun nabati ini berupa sabun alami berbahan dasar daging buah lerak.

Tujuan sabun lerak sebagai subtitusi sabun kimia berbahaya. Penggantian sabun

kimia berbahaya perlu dilakukan karena sabun ini banyak mengandung substansi

penyebab kanker, iritasi kulit dan mata, dan gangguan saluran pernafasan

misalnya : tetrasodium EDTA, titanium dioksida, sodium hidrosulfit. Faktanya,

masyarakat banyak menggunakan sabun kimia karena fungsinya yang sangat

cepat membunuh dan membersihkan badan dari mikroorganisme berbahaya.

Selain itu, sangat cepat mengatasi masalah pada wajah berupa kerutan dan

jerawat. Akan tetapi, penggunaan berlebihan dalam jangka waktu lama akan

memberikan efek negatif bagi pengguna dan lingkungan.

Mekanisme daging buah lerak dalam menghasikan buih dapat dijelaskan

sebagai berikut: buah lerak yang sudah kering diambil daging buahnya kemudian

dihaluskan. Hal ini dilakukan untuk memperluas permukaan daging buah lerak

sehingga memperbanyak kontak dengan air suling. Semakin luas permukaan

daging buah lerak yang kontak dengan air maka proses ekstraksi semakain baik.

Proses ekstraksi yang baik akan menghasilakan saponin yang sempurna dan

banyak. Kemudian, saponin yang dapat menangkap udara dalam air dan

menurunkan tegangan permukaan air akan menghasilkan busa yang tahan lama

setelah dikocok atau di aduk. Indeks pembusaan sabun lerak sangatlah tinggi

dibandingakan indeks pembusaan tanaman lain yang memiliki saponin misalnya

Filicium decipiens. Kemampuan saponin dalam leraklah yang menjadi alasan

untuk menggunakan lerak sebagai sabun alami. Telah terbukti, lerak telah banyak

dimanfaatkan oleh orang Jawa sebagai pencuci batik dan perhiasan emas.

Tabel 2. Indeks pembusaan Sapindus rarak de Candole

Page 17: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

10  

 

No. Tabung

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tinggi Busa (cm)

2 2,5 2,7 2,8 2,8 3,2 3,5 4,3 5,4 5,5

Sumber : Hardiansyah et al, 2010 Pemanfaatan Lerak sebagai Sabun Nabati

Pemanfaatan lerak sebagai sabun nabati ramah lingkungan dikreasikan

dalam bentuk padat. Ini berarti sabun kimia fungsinya akan digantikan dengan

sabun nabati dari buah lerak dalam bentuk padatan. Alat dan bahan yang perlu

disiapkan dalam pembuatan sabun lerak di antaranya : double boiler, termometer,

cetakan sabun yang beragam bentuk, sendok kayu, 200 gram minyak kelapa, 56

gram kaustik soda, pewangi dari bunga melati, pewarna dari kunyit, dan 600 gram

daging buah lerak yang telah diekstraksi. Bahan tersebut digunakan untuk

pembuatan tiga sampai lima batang sabun. Langkah pembuatan sabun nabati

lerak sebagai berikut :

1. Campurkan kaustik soda dan pewarna dari kunyit menjadi satu dan diaduk

hingga rata.

2. Pada double boiler minyak kelapa dan daging buah lerak yang telah

diekstraksi dengan air murni dicampur menjadi satu dan dipanasi

menggunakan api sedang.

3. Kemudian tuangkan campuran pertama dengan hati-hati karena

mengandung kaustik soda (menghasilkan panas) pada double boiler,

sambil terus diaduk dengan sendok kayu hingga menjadi kental. Usahakan

jangan sampai berhenti mengaduk. Ketelitian diwaktu mengaduk sangat

dibutuhkan karena akan berpengaruh pada sabun amndi yang akan

dihasilkan.

4. Kemudian pada bagian akhir, masukkan pewangi dari bunga melati dan

diaduk hingga rata. Setelah campuran bahan-bahan di atas kental tuangkan

campuran tersebut di dalam cetakkan. Cetakan dapat berbentuk bunga,

tumbuhan, hewan, dan mainan anak-anak.

Page 18: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

11  

 

5. Selama 12 jam, sabun dalam cetakan tersebut akan membeku. Kemudian

bukalah cetakan tersebut.

Sabun nabati yang telah jadi dapat digunakan untuk mandi atau mencuci.

Sabun berbahan dasar lerak dapat dikatakan ramah lingkungan karena efek

negatifnya sangat minim dan tidak berisiko tinggi bagi tubuh pengguna. Berbeda

halnya dengan sabun kimia, sabun yang sebagian besar komposisinya bahan kimia

ini akan memberikan pengaruh negatif bagi lingkungan dan pengguna. Bahan-

bahan kimia yang menjadi penyusun sabun tersebut di antaranya : NaOH,

tertrasodium EDTA, titanium dioksida, natrium hidrosulfit, dan alkohol. Natrium

dioksida ditambahkan dalam sabun berfungsi memutihkan sabun dan kulit.

Tetrasodium EDTA ditambahkan dalam sabun untuk membentuk kompleks

(pengkelat) ion besi yang mengkatalis proses degradasi oksidatif. Degradasi

oksidatif akan memutuskan ikatan rangkap pada asam lemak membentuk rantai

lebih pendek, aldehid dan keton yang berbau tidak enak. Alkohol ditambahkan

dalam sabun untuk meningkatkan kekuatan sabun dalam merontokkan lemak.

Bahan-bahan di atas memberikan keuntungan yang cepat dibandingkan sabun

nabati, akan tetapi kelestarian alam dan kesehatan pengguna bisa terganggu.

Prospek Perkembangan dan Penggunaan Sabun Lerak di Indonesia Keuntungan yang akan diperoleh dari penggunaan sabun lerak yaitu polusi

lingkungan dapat dicegah dan direduksi sehingga keseimbangan ekosistem dapat

terjaga. Sementara manfaat bagi pengguna, masalah kesehatan yang berkaitan

dengan tubuh misalnya, jerawat, kulit sensitif, dan flek-flek pada wajah dapat

diatasi. Memang masyarakat biasarnya baru tahap “coba-coba “ dan kadang

hanya mengikuti trend saja dalam menggunakan sabun nabati. Hal ini terjadi

karena masyarakat belum yakin sepenuhnya akan kelebihan sabun nabati. Oleh

karena itu, dibutuhkan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam

mempublikasikan sabun nabati lerak. Industri dalam negeri, industri skala kecil,

dan rumah tangga yang berkecimpung dalam pembuatan sabun merupakan

sasaran utama dalam penyebarluasan sabun lerak karena usaha pelestarian alam

Page 19: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

12  

 

dinilai sukses apabila sabun lerak ini berhasil menggantikan dan digunakan oleh

masyarakat.

Masalah penggunaan sabun lerak di Indonesia masih banyak tantangan.

Masyarakat yang sudah lama menggunakan buah lerak dalam kegiatan sehari-

harinya sedikit tidak akan menentang bahkan akan menerima dengan senang hati

kedatangan sabun nabati dari lerak tersebut. Berbeda halnya dengan masyarakat

modern yang biasanya kontra dengan sabun nabati, meski tidak semuanya mereka

biasanya menggunakan sabun nabati apabila sedang trend dan booming di

masyarakat. Upaya untuk meyakinkan masyarakat agar menggunakan sabun lerak

sangat sulit dan banyak mengundang kecaman. Meskipun begitu, persepsi

masyarakat akan sabun nabati lerak tersebut akan berubah dengan terbuktinya

manfaat dan efek positif yang dihasilkan.

Masalah lain dari segi produksi sabun lerak adalah ketersediaan bahan

baku. Ketersediaan bahan baku menjadi kendala tersendiri saat ingin

memproduksi sabun nabati dari buah lerak. Meskipun kita hidup di negara tropis,

ternyata pohon lerak sulit untuk ditemui. Di pedesaan dan di daerah tertentu saja

tanaman ini ada atau bahkan tanaman ini sudah langka di daerah tertentu. Usaha

konservasi tanaman lerak di kawasan konservasi, hutan tanaman industri, dan

hutan alam produksi perlu dilakukan. hal tersebut aka mempengaruhi kuntitas

produksi sabun nabati yang akan dihasilkan. Produksi skala besar biasanya

dilakukan oleh industri skala besar dengan sistem penanaman monokultur di hutan

tanaman produksi, sedangkan produksi skala kecil atau terbatas untuk rumah

tangga, penanaman dapat dilakukan di kebun atau di halaman rumah.

Pendistribusian sabun nabati dari lerak ke masyarakat tidak sepenuhnya

akan berjalan mulus. Ada kendala yang harus dihadapi dan diselesaikan. Salah

satu kendala utama adalah proses pembuatannya termasuk bentuk produk yang

akan pasaran. Industri skala besar akan lebih menekankan pada keinginan

konsumen terutama anak-anak. Bentuk yang unik dan menarik misalnya binatang,

tumbuhan, dan mainan anak-anak akan memberikan ide tersendiri bagi para

pengusaha untuk mendesain sabun tersebut sesuai keinginan konsumen. Aspek

harga jual perlu juga dipertimbangkan, harga jual yang “miring” akan menjadi

pertimbangan seorang konsumen utuk membeli sabun nabati lerak. Sabun lerak

Page 20: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

13  

 

yang sudah jadi dapat dipasarkan ke masyarakat dalam dan luar negeri melalui

berbagai cara. Biasanya cara yang sekarang efiisien dan efektif adalah iklan atau

advertisment di media cetak dan elektronik, selain itu dapat dipasarkan langsung

di toko khusus sabun nabati, dan melalui bantuan pemerintah untuk

mendistribusikan ke instansi-instansi yang bergerak di bidang kesehatan

masyarakat.

Industri yang bergerak dalam usaha pengembangan sabun nabati berbahan

dasar lerak akan sedikit kewalahan untuk mencari bahan baku. Bahan baku utama

berupa tanaman lerak sudah jarang dijumpai dan tumbuh terbatas pada daerah

tertentu saja. Usaha konservasi baik di kawasan konservasi, hutan tanaman

industri dan hutan produksi alam merupakan kewajiban pemerintah dan

masyarakat demi kelangsungan hidup lerak. Hal tersebut menjadi faktor utama

dalam produksi sabun nabati lerak, karena jika tanpa lerak proses pembuatan

sabun nabati tidak akan berjalan sehingga berujung pada terhambatnya usaha

pelestariaan alam. Oleh karena itu, keseriusan untuk melestarikan alam akan

memunculkan semangat dan usaha untuk mendukung progam pemanfatan sabun

nabati berbahan dasar lerak.

Terlepas dari semua tantangan di atas, pemanfaatan sabun lerak akan

memberikan prospek cerah bagi industri sabun di Indonesia. Selain itu,

masyarakat yang menggunakannya akan dapat mengerti pentingnya menjaga

kesehatan badan secara alami dan lingkungan sekitar. Diharapkan industri-industri

sabun nabati tidak putus asa menghadapi masalah yang timbul dalam usaha

pembuatan sabun nabati lerak karena kearifan lokal untuk back to nature masih

tersimpan di benak masyarakat Indonesia sehingga pandangan masyarakat tentang

penggunaan sabun nabati sangatlah penting dibandingkan sabun kimia.

Analisis SWOT Sabun Lerak

Pada pembuatan Sabun Nabati Lerak ini dilakukan analisis terkait

keunggulan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan

ancaman (threat). Analisis tersebut didasari akan potensi perkembangan sabun

Page 21: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

14  

 

nabati Lerak di Indonesia. Adapun analisis tersebut tersaji dalam bagan sebagai

berikut:

Gambar 3. Bagan analisis SWOT sabun lerak KESIMPULAN Subtitusi penggunaan sabun kimia dengan sabun nabati berbahan dasar

lerak memberikan sumbangan besar bagi kelestarian alam dan kesehatan manusia.

Polusi lingkungan baik di air, tanah, dan udara dapat tereduksi bagitu juga dengan

Strength

- Jumlah saponin dalam lerak cukup banyak untuk menangkal radikal bebas.

- Potensi Lerak di Indonesia dinilai cukup besar mengingat keunggulan-keunggulan komperatif Indonesia.

Weakness

- Lerak merupakan tanaman musiman yang hanya akan berbuah saat musim kemarau saja.

- Belum banyak yang mengetahui buah lerak dan manfaatnya.

- Transportasi produk ke daerah yang tidak dapat berproduksi.

Opportunity

Membuka peluang usaha baru dibidang kesehatan fungsional.

Threat

Munculnya produk kesehatan fungsional baru yang memiliki potensi kesehatan fungsional penanggulangan penyakit degradasi yang lebih baik.

Page 22: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

15  

 

pencemaran lingkungan fisik, biologis, dan sosial. Sabun nabati berbahan dasar

daging buah lerak memberikan manfaat potensial dan menjadi pionir pengubah

persepsi masyarakat Indonesia untuk kembali ke alam. Pemakaian lerak telah

dilakukan oleh masyarakat Jawa terbatas untuk pencuci batik dan pencuci

perhiasan emas dan perak, untuk itu dibutuhkan inovasi baru dari penggunaan

buah lerak. Inovasi itu adalah sabun nabati ramah lingkungan. Sabun ini akan

memberikan keuntungan lebih dibandingakan sabun kimia. Akan tetapi,

penyebaluasan sabun ini menjadi masalah tersendiri yang harus dipecahkan oleh

pemerintah, masyarakat, dan diri sendiri. Dengan penggunaan sabun lerak, usaha

kelestarian alam dapat terjaga hingga generasi yang akan datang.

Kandungan dan kadar substansi buah lerak perlu diteliti lebih lanjut karena

masih banyak kegunaan buah lerak selain yang telah disebutkan di atas. Sangat

dibutuhkan upaya pelestarian pohon lerak di temat-tempat tertentu. Pembuatan

sabun padat dari lerak ini masih menggunakan kaustik soda, diperlukan bahan

alami untuk menggantikan fungsi akustik soda tersebut. Perlu usaha konservasi

dalam menjamin kelestarian tanaman lerak karena tanaman ini sudah jarang

ditemukan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

D.K. Arulmozhi; A. Veeranjaneyulu; S.L. Bodhankar; S.K. Arora. 2005. Effect of Sapindus trifoliatus on hyperalgesic in vivo migraine models.  Brazilian Journal of Medical and Biological Research, 38 (3): pp. 469–475.

Page 23: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

16  

 

Hardiansyah, D.A., et al. Indeks pembusaan daun Ki Sabun. (terhubung berkala) 

file:///F:/index-pembusaan-daun-ki-sabuun.html [25 Januari 2011].   Hermawan, Elfa. 28 Juni, 2008. Rerak dan Saponin Mampu Usir Keong Mas.

Majalah Agrotek. Quattrochi, Umberto. 2000. CRC World Dictionary of Plant Names: Common

Names, Scientific Names, Eponyms, Synonyms, and Entimology. Francis.

Plantus. 2008. Sapindus rarak DC. http://file:///F:/Sapindus%20rarakDC% 20lerak%20%C2%AB%20ANEKAPLANTASIA.cybermediaclips.html [25 Januari 2011]

Salim, Emil. 1982. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Mutiara : Jakarta. Soedjono. 1983. Pengamanan Hukum terhadap Pencemaran Lingkungan Akibat

Indonesia. Alumni : Bandung. Stoffels, Karin. September 2008. Soap Nut Saponins Create Powerful

Natural Surfactant. Personal Care Magazine (Jeen International Corporation).

Page 24: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

1.Ketua

Nama Lengkap : Achmad Solikhin

TTL : Jepara, 19 Januari 1991

Pendidikan : Mahasiswa Departemen Hasil Hutan, Fakultas

Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Tahun masuk/semester: 2009 / IV

Agama : Islam

Alamat Sekarang : Gang Masjid Jami’ Al-Wustho RT 02/08 No.93 Babakan

Tengah, Dramaga, Kota Bogor, Jawa Barat.

Alamat Asal : Jalan H. Karmani RT 03/1 Jambu Barat, Jepara, Jawa Tengah.

Hobby : Membaca Puisi, Berkebun, Membaca,dan Meneliti

No. Handphone : 082133292991

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan TK Nusa Indah Srobyong Jepara 1996 - 1997 SD N Jambu 2 1997 - 2003 SMP N 2 Jepara RSBI 2003 - 2006 SMA N 1 Jepara RSBI 2006 - 2009 Institut Pertanian Bogor 2009 - sekarang

Karya Tulis

• Pengembangan Masyarakat Pedesaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komputer di Indonesia.

• Pemanfaatan Lerak (Sapindus rarak DC.) sebagai Sabun Nabati Ramah Lingkungan.

• Potensi Jamur Melanotus sp. dan Phanerochaete chrysosporium sebagai Biodelignifikasi Ramah Lingkungan dalam Proses Pulping.

• Diversifikasi Pangan dari Hama Hutan Rayap Glyptotermes montanus Kemner dan Ulat Daun Jati Hyblaea puera Cr. sebagai Biskuit Berprotein Hewani Tinggi untuk Meningkatkan Gizi Masyarakat di Indonesia.

Page 25: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

• Potensi Hama Hutan Penghasil Protein Hewani Rayap Glyptotermes montanus Kemner dan Ulat Daun Jati Hyblaea puera Cr. sebagai Usaha Diversifikasi Pangan di Indonesia.

Prestasi :

• Juara III Lomba Cerdas Cermat PMP dan IPS • Finalis Olimpiade Biologi tingkat Kabupaten Jepara tahun 2008 • Juara II Lomba Fisika-Biologi SMP 2 Jepara tahun 2005 • Juara II Lomba Baca Al-Quran dan Sari Tilawah tahun 2005 • Finalis Lomba Baca Puisi Memperebutkan Piala Bupati Jepara tahun 2008 • Penerima Beasiswa PPA-IPB

2. Anggota

Nama Lengkap : Mujtahid Alfajri

TTL : Blora, 27 Mei 1991

Pendidikan : Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Tahun masuk/semester: 2009 / IV

Agama : Islam

Alamat Sekarang : Asrama KAMMI Chapter IPB, Jalan Babakan Tengah No. 3

Dramaga, Kota Bogor, Jawa Barat. 11616

Alamat Asal : Jalan Gatot Subroto No. 89 B Blora, Jawa Tengah.

Hobby : Design Grafis, Travelling, Blogging

No. Handphone : 085225722725

Email : [email protected]

Karya Tulis

• Mahligai Rumah Tangga Bahagia dan Sejahtera.

• Donata : Dodol Antioksidan Alami Dari Buah Kawista (Feronia Limonia) Sebagai Solusi Preventif Penyakit Kanker Bagi Masyarakat Menengah Ke Bawah

• Pemanfaatan Rumput Laut Gracilaria sp. sebagai Bahan Pembuatan Kertas Ramah Lingkungan.

• Pemanfaatan Surfaktan Metil Ester Sulfonat Jarak Pagar sebagai Deterjen Dengan Daya Bersih Tinggi, Renewable, dan Biodegradable

Page 26: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

Prestasi :

• Juara III Lomba Kaligrafi se-SMP Kabupaten Blora tahun 2006 • Finalis Olimpiade Biologi tingkat Kabupaten Blora tahun 2007 • Juara II Lomba Poster se-IPB tahun 2009 • Juara III Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan (LITL) ITS tingkat Nasional

tahun 2010 • Penerima Dana Insentif PKM-GT tahun 2010.

Nama Lengkap : Ridho Fahrorozi Hasyim NRP : G64100112

Tempat, tanggal lahir : Lahat, 22 Juli 1992

Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor

Tahun masuk/semester: 2010/2

Agama : Islam

Alamat Sekarang : Asrama Putra Tingkat Persiapan Bersama IPB, Gedung C3/268, Kampus IPB Dramaga, 16680

Dramaga, Kota Bogor, Jawa Barat.

Alamat Asal : Jalan Beringin Blok C Bandar Jaya Gg. Sidodadi No. 05 RT.02 RW.06 Kecamatan Lahat, Sumatra Selatan 31414

Hobby : Bernasyid, Jalan-jalan, dan Makan-makan

No. Handphone : 085694262929

Riwayat Pendidikan : TK Nurrohman Lahat 1997 - 1998 SDN 33 Lahat 1998 - 2004 SMP N 3 Lahat 2004 - 2007 SMA N 4 Lahat 2007 - 2010 Institut Pertanian Bogor 2010 - sekarang

Karya Tulis :

Prestasi :

Page 27: Pemanfaatan Lerak (Sapindus Rarak DC) Sebagai Sabun Nabati yang Ramah Lingkungan.pdf

LAMPIRAN