peluang usaha bagus menjadi pengusaha dan eksportir arang

Upload: n-uhibbu-ullae

Post on 17-Oct-2015

445 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pengusaha Dan Eksportir Arang

TRANSCRIPT

Peluang Usaha bagus menjadi Pengusaha dan Eksportir ArangJawa, sebagai pulau terpadat penduduknya di dunia, memang sudah mengalami krisis arang sejak dua sampai tiga dekade terakhir.Harga arang tempurung kualitas baik, di Jawa saat ini sudah sekitar Rp 1.000,- sd. Rp 2.000,- per kg.Arang kayu yang bernilai kalori setara arang tempurung adalah arang kayu bakau. Tetapi hutan bakau (mangrove) di Indonesia juga sudah mengalami tingkat kerusakan yang sangat parah. Bahkan kayu-kayu yang kualitas arangnya di bawah bakau pun, banyak yang sudah mengalami kelangkaan. Misalnya akasia gunung, lamtoro, kamboja dll.Padahal akasia gunung dan lamtoro merupakan kayu yang tingkat pertumbuhannya sangat pesat, sementara kualitas arangnya masih cukup baik. Meskipun masih setingkat di bawah tempurung dan bakau. Akasia gunung, sesuai dengan namanya, merupakan tanaman dataran tinggi (700 m. sd. 2.000 m. dpl), sementara lamtoro merupakan tanaman dataran rendah dan menengah (0 m. sd. 2.000 m. dpl). Antara 5 sd. 10 tahun, dua tanaman ini sudah bisa dipanen kayunya untuk bahan arang. Hingga apabila diprogram dengan cukup baik, kekurangan arang di pulau Jawa ini, sudah akan bisa diatasi paling cepat 5 tahun dan paling lambat 10 tahun yang akan datang.Baik akasia maupun lamtoro, bisa dibudidayakan dengan jarak tanam sangat rapat. Ibaratnya, biji dua tanaman ini bisa langsung ditebar di lapangan. Seandainya dilakukan penyemaian baru kemudian penanaman, jarak tanam yang digunakan bisa 1 X 1 m. Baru kemudian pada tahun III, mulai dilakukan penjarangan, sampai akhirnya pada tahun ke X dilakukan pemanenan akhir. Populasi tanaman per hektar 10.000 pohon. Mortalitas sekitar 5 % hingga populasi selamat 9.500 pohon. Tahun III dilakukan penjarangan sebanyak 5 % atau 475 pohon. Diameter rata-rata hasil penjarangan ini sekitar 8 cm. dengan panjang batang 6 m. Hasil penjarangan ini sekitar 10 sd. 15 m dengan hasil antara 300 kg. sd. 450 kg arang. Tahun VI dilakukan penjarangan kedua sebanyak 10 % dari populasi (950 pohon). Diameter batang sudah menjadi 14 cm dengan panjang rata-rata 7 m. Volume panen sekitar 20 sd. 30 m atau setara dengan 600 kg. sd. 900 kg. arang. Pada tahun IX atau X, dilakukan panen akhir 85% dari populasi hidup atau 8.075 batang. Diameter batang sudah mencapai 20 cm dengan panjang 8 m. Volume hasil kayu 1.650 m atau setara dengan 500 ton arang. Kalau hasil penjarangan kita abaikan, dengan perkiraan harga arang di tingkat petani Rp 500,- per kg, maka pendapatan kotor hasil agroindustri arang kayu akasia atau lamtoro ini sekitar Rp 250.000.000,- per hektar dalam kurun waktu 9 sd. 10 tahun.Modal penanaman lamtoro atau akasia paling tinggi Rp 2.000.000,- per hektar. Biaya perawatan hampir tidak ada. Yang diperlukan hanyalah upah penjaga yang hanya sekitar Rp 250.000,- sebulan atau dalam jangka waktu 10 tahun hanyalah Rp 30.000.000,- Ongkos tebang dan pengarangan menggunakan pola bagi hasil 50% - 50% hingga hasil bersih adalah Rp 250.000.000,- dikurangi Rp 30.000.000,- = Rp 220.000.000,- dibagi dua atau Rp 110.000.000,- Hasil tersebut masih cukup bagus sebab berarti bisa Rp 11.000.000,- per tahun, tanpa resiko apa pun.Makin lama, bahan bakar fosil (minyak bumi, gas dan batubara), akan habis. Hingga umat manusia harus kembali ke bahan bakar nabati yang bisa selalu diperbaharui. Bahan bakar nabati tersebut adalah minyak diesel dari Crude Palm Oil (CPO), methanol dari berbagai bahan karbohidrat dan juga arang. Dari tiga macam bahan bakar nabati tersebut, yang paling mudah serta cepat diproduksi adalah arang. Kekurangan arang di pulau Jawa sekarang ini sudah mulai terasa. Makin tahun kekurangan tersebut akan semakin tampak.Gejala demikian sebenarnya merupakan peluang agroindustri yang cukup menarik. Selama ini masyarakat masih terbatas menanam jati, pinus, mahoni, akasia, albisia dll. hanya untuk diambil kayunya. Masih belum terpikirkan bahwa sebenarnya terbuka pula peluang untuk menghijaukan lahan pulau Jawa dengan tanaman yang bisa menghasilkan arang.Dewasa ini, luasan hutan di pulau Jawa tinggal sekitar 20 %. Padahal luas ideal hutan di sebuah pulau adalah 30 %. Singapura yang negara pulau itu, luas hutannya masih sekitar 80%. Seluruh negeri Jepang, luas hutannya masih di atas 60%. Hingga agroindustri arang dengan lamtoro dan akasia, sebenarnya bukan hanya berpeluang bisnis menarik, melainkan juga memiliki aspek ekologis yang juga sangat strategisBISNIS.COM, MEDAN--Pencanganan hutan bakau dilakukan dengan menanam sekitar 10.000 pohon bakau di sepanjang Pantai Belawan, Kelurahan Secanang, Sumatra utara, mulai pekan ini didukung Perusahaan Gas Negara.

Dalam rilis disiarkan Pemprov sumut disebutkan, dalam penanaman bibit pohon mangrove kali ini, pemprov menggandeng lembaga lain, yaitu Perusahaan Gas Negara (PGN), sekaligus perayaan HUT ke-48 perusanana plat merah itu.

Direktur Keuangan PGN Riza Pahlevi Tabrani menambahkan secara fisik manfaat penanaman bibit mangrove adalah untuk mencegah abrasi dan intrusi air laut ke darat dan menambah substrat untuk pertumbuhannya, sehingga tanah menjadi stabil.

Secara biologis, paparnya, hutan bakau merupakan tempat berlindung, mencari makan, serta berkembangbiak bagi biota laut. Secara ekonomis, mangrove dapat dijadikan bahan pulp, arang, di samping dapat menjadi tanaman tumpang sari dengan empang parit ikan.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Utara Nurdin Lubis menanam 1.000 batang pohon bakau di Pulau Sembilan, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, dalam rangka HUT ke-64 provinsi ini.

Dia mengatakan penanaman pohon bakau mempunyai arti yang sangat penting, bagi kelangsungan pengembang biakan biota laut.

Seperti ikan, udang, kepiting, dan kerang, serta menyerap udara kotor, dengan tumbuhnya pohon mangrove di sekitar pantai pulau sembilan.

Pemprov Sumut memiliki kepentingan besar, untuk terus melestarikan hutan mangrove yang ada di berbagai pantai di Sumatra Utara ini, demi peningkatan taraf hidup nelayan, melalui penanaman pohon bakau, paparnya.(yop)embabatan Mangrove di Batam Tidak Ditoleransi

Kepulauan Riau-Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan Ditjen P2S Departemen Kelautan dan Perikanan, Ir Ansori Zawawi menyatakan, dua perusahaan besar dapur arang di Pulau Rempang dan Galang, Kota Batam, yang telah ditutup pekan lalu tidak akan ditoleransi untuk dibuka kembali. Penyegelan perusahaan itu oleh tim Ditjen P2S DKP di-pimpin langsung Ansori bersama pemerintah daerah Kota Batam, dinilai sebagai kebijakan tepat untuk menghentikan pembabatan hutan mangrove (bakau). oleh para pengusaha yang diduga telah memperalat masyarakat selama ini. Hal itu ditegaskan Ansori menanggapi demo ratusan warga masyarakat yang menamakan dirinya sebagai pekerja Dapur Arang ke kantor Walikota di Batam Center, Kamis (9/10) lalu.Mereka menuntut Walikota Ahmad Dahlan dan Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan, mengizinkan perusahaan Dapur Arang tempat mereka bekerja beroperasi kembali demi kelangsungan hidup keluarganya. Ansori mengatakan untuk kepentingan hidup warga masyarakat setempat, kemungkinan DKP akan mempertimbangkannya. Pemerintah Kota Batam telah diminta mendata kawasan mangrove, mencari lokasi yang diizinkan buat lokasi dapur arang. Menurut Ansori Pemko Batam akan melakukan penataan kembali melalui penyusunan zonasi hutan bakau secara detail, kemudian memberikan alternatif pekerjaan bagi warga. Dapur arang merupakan usaha pembuatan arang ekspor dengan bahan baku kayu bakau (mangrove) tapi usaha ini berdampak pada pengrusakan lingkungan. Hal ini harus dicegah agar tidak meluas, ujar Ansori. Dia memaparkan, saat ini terdapat 300 tungku pembakaran arang di Pulau Rempang dan Galang. Setiap tungku menghasilkan sembilan ton arang. Pengoerasian 300 tungku itu menghasilkan 2.700 ton arang. Padahal, untuk mendapatkan 2.700 ton itu hutan bakau yang ditebang mencapai 2.328 hektare. Itu baru untuk satu kali produksi atau dalam tempo dua bulan sekali. Padahal, industri dapur arang ini sudah berlangsung bertahun. Bayangkan, berapa hutan bakau yang rusak, kata Ansori, prihatin. Ia mengungkapkan bahan baku arang bukan hanya kayu bakau dari Batam, tapi juga dipasok dari Kabupaten Lingga-Kepri, Bengkalis Riau, serta dari pantai timur Sumatera. Ansori merisaukan kerusakan hutan bakau yang diperkirakan sudah meluas di Sumatera. Hutan bakau berfungsi melindungi pantai dari terjangan gelombang yang dapat menimbulkan abrasi, sumber makanan serta habitat berkembangnya ikan dan burung. Ansori mempermaklumkan jika usaha dapur arang tidak dihentikan maka perusakan hutan bakau terus berlanjut sehingga dapat menimbulkan masalah abrasi di Kepri, bahkan membuat ikan menghilang hingga menyulitkan para nelayan. Secara terpisah,Walikota Batam, Ahmad Dahlan mensinyalir adanya upaya spekulasi pengusaha dapur arang. Selain mengekspor hasil produksinya ke Singapura, mereka juga menyelundupkan kayu bakau ke Singaporura dan Malaysia dalam bentuk kayu gelondongan. Kami pernah melihatnya di Malaysia, kayu bakau asal Kepri, ujar Ahmad Dahlan kepada SH. (parlyn manungkalit)

Mampukah penebangan lestari menyelamatkan hutan mangrove di Indonesia? Sangatlah mungkin penebangan kayu dari hutan mangrove yang selektif dan lestari dilakukan seraya mempertahankan kandungan karbonnya juga menyelamatkan mangrove dari nasib yang lebih buruk. Foto oleh Kate Evans/CIFORUpaya itu terdengar kontra-intuitif.Luasnya hamparan hutan mangrove di Indonesia, menurut penemuan CIFOR baru-baru ini, merupakan wadah penyimpanan karbon yang penting. Hutan mangrove menjadi rumah untuk spesies-spesies unik, melindungi kawasan pesisir dari hantaman ombak. Namun, hutan mangrove juga mudah cepat lenyap. Para konservasionis ingin agar hutan mangrove terlindung dari gergaji para pembabat hutan.Namun, masih memungkinkan bila penebangan hutan-hutan ini dilakukan selektif dan lestari seraya terus menjaga jumlah karbon yang telah ditangkap dan menyelamatkannya dari kehancuran.Ancaman bagi hutan mangrove bukan menebangi pohon-pohon diatas tanah, namun konversi untuk pengunaan lain-lain, kata Muljadi Tantra, Deputi Direktur dan Kepala Keuangan sebuah grup perusahaan-perusahaan yang memanen kayu mangrove untuk arang dan bubur kertas di provinsi Kalimantan dan Papua.Sekali dirubah menjadi tambak udang, seluruh kandungan tanah berubah, dan semua karbon lenyap.Sedangkan penebangan, jika dilakukan secara benar dan anda hanya mengambil sedikit saja porsi dari hutan setiap tahunnya, dampak terhadap lingkungan akan sangat kecil, sebab hutan mangrove mempunyai kemampuan untuk sanggup mempebaharui dirinya.Selama anda tidak melakukan konversi, keberadaannya tidak akan hilang.Guna menguji klaim-klaim tersebut secara ilmiah, Tantra memberi ijin para ilmuwan dari Center for International Forestry Research untuk masuk ke dalam konsesi milik PT Kandelia Alam di Kubu Raya, Kalimantan Barat.Daniel Murdiyarso, ilmuwan senior dan ahli mangrove dari CIFOR, akan memimpin usaha-usaha pengukuran jumlah karbon yang tersimpan serta dampak dari kandungan karbon ini dengan berbabgai carapengelolaan hutan-hutan.Riset terbaru kami menyarankan bahwa penebangan menghilangkan sekitar 20 25 persen cadangan karbon sementara sebagian besar cadangan tersebut masih ada di dalam tanah, ujar Murdiyarso.Namun, suatu pendekatan cermat dibutuhkan, sama halnya dengan sejumlah penelitian, katanya.Indonesia memiliki sekitar 3 juta hektar hutan mangrove tapi berada dalam tahapan dan status yang berbeda-beda, ujar Murdiyarso. Sejumlah hutan sangat produktif dan, ya, bisa diekploitasi tapi bukan dengan cara yang dahulu marak dilakukan, cara yang pernah dipakai untuk membabat hutan di daratan. Penebangan harus dilakukan secara berbeda dan sangat hati-hati.Tantra, sementara itu, yakin bahwa riset serta transparansi perusahaannya dapat memberikan gambaran tentang cara pengelolaan hutan yang baik dan berkelanjutan. Ia berharap hal tersebut, sebaliknya, bisa mengubah persepsi masyarakat mengenai penebangan hutan mangrove.Bisnis Keluarga Anda bisa berpendapat mangrove mengalir di dalam darah Tantra.Sebagai peranakan Tionghoa-Indonesia dari Sumatera, ayahnya memulai usaha di tahun 1970an, menjual kayu mangrove untuk bisnis bubur kayu. Sebelumnya, di tahun 1940an, ibu buyutnya memanfaatkan mangrove untuk produksi arang dan kayu bakar.Saat ini, perusahaannya memiliki dua konsesi di Kalimantan dan satu yang lebih luas di Papua Barat-140 ribu hektar hutan mangrove secara keseluruhan.Perusahaan bertujuan untuk mendapatkan panenan sampai tiga persen dari masing-masing konsesi per tahun, dengan masa pengembalian setidaknya 20 tahun di masing-masing lahan.Kayu dieskpor untuk produksi arang dan kayu potongan, meski Tantra mengatakan perusahaannya kehilangan suatu pembeli besar: perusahaan-perusahaan Jepang, yang biasanya menghargai produksi arang kayu mangrove berkualitas tinggi, sebagian besar telah berhenti mengimpor kayu mangrove dari Indonesia karena masalah lingkungan hidup, ujarnya.Hal ini melenceng dari maksud secara keseluruhan, ujar Tantra.Pelestarian timbul dari 3 hal. Dampak sosial, dampak lingkungan, dan dampak ekonomi dan ketiga lingkaran ini harus bekerja sama, dalam rangka membuat hutan lestari. Jika sisi ekonomi hilang, itu bukan Lestari.Ia mengatakan bahwa jika pasar kayu mangrove hancur, akibat keprihatinan dunia atas kelestarian hutan ini, ironisnya hal itu justru bisa menimbulkan lebih banyak dampak negatif terhadap ekosistem mangrove.Indonesia bukan negara kaya, jadi banyak penduduk yang bergantung dengan sumber daya alam, dan jika sumber ini tidak dihargai, masyarakat akan mencari berbagai cara untuk memanfaatkan lahan: merubahnya menjadi pertambangan udang, atau sawah atau perkebunan kelapa sawit, yang mereka harapkan dapat menghasilkan lebih banyak uang.Jika kami harus menutup konsesi kami, secara perlahan wilayah-wilayah itu akan dikonversi untuk keperluan lain-lain, ujarnya.Tapi, jika kami kami bisa memetik lebih banyak nilai dari hutan mangrove, termasuk nilai-nilai lingkungan yang dihasilkan seperti karbon dan lain sebagainya, banyak hal-hal yang bisa dijadikan pembenaran untuk melestarikan hutan mangrove.Atas alasan tersebut, Tantra tertarik dengan potensi skema seperti REDD+ (Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan) yang bertujuan memberi kompensasi bagi negara-negara yang menjaga hutan tetap lestari dan saat ini ia tengah menjalani proses pengajuan sertifikasi dengan Forest Stewardship Council (FSC).Sertifikasi ini akan memberi jaminan kepada para konsumen bahwa konsesi perusahan dikelola secara bertanggung jawab dan berkelanjutan dan jika hal ini terjadi, perusahaan kami akan menjadi pelaksana penebangan mangrove pertama yang mendapat sertifikasi FSC, ujar Tantra.Saat ini, kami memang tengah bertaruh dengan percobaan ini.Tapi apa yang kami harapkan bahwa dunia luar mengakui upaya kami mendapatkan sertifikasi ini, mereka mengakui bahwa kami melakukannya dengan cara yang benar, ujarnya. Kami berharap dunia luar mampu menyadari bahwa dengan mendapat sertifikasi ini, kami beroperasi dengan cara yang benar.Saya pikir hal ini benar untuk dilakukan.Satu ukuran belum tentu cocok untuk semuaNamun dalam prakteknya apa arti dari pemanenan Lestari?Saat ini, ketika PT Kandelia Alam memanen kayu di suatu wilayah hutan mangrove, mereka membalak sebagian besar kayu, meninggalkan jurang lebih 40 pohon per hektar guna menjadi bibit bagi generasi mendatang, ujar Tantra. Begitu benih-benih pohon baru mulai tumbuh, perusahaan akan mengawasi setiap kesenjangan, dan mengisinya dengan menanam bibit-bibit yang dibiakkan di lahan pembibitan milik perusahaan.Dibutuhkan 20 tahun, menurut teori, agar pepohonan menjadi matang dan kembali siap dipanen lagi.Semua hal ini berdasarkan regulasi pemerintah Indonesia namun semua peraturan dan regulasi, menurut Tantra, sebenarnya menghambat perusahaan-perusahaan untuk beroperasi lebih lestariAda berbagai eksperimen yang dilakukan di Malaysia, seperti yang dahulu kami pernah kerjakan, pada dasarnya memberitahukan kepada kami bahwa ada banyak cara lain untuk membuat hutan kembali produktif seraya memperkecil dampak kerusakan lingkungan dan bagi hutan secara keseluruhan.Termasuk mengurangi jumlah pohon-pohon besar di wilayah yang lebih luas, ungkapnya, yang menurut aturan tidaklah dibolehkan.Salah satu tantangan terbesar kami adalah kekakuan aturan pemerintah yang berlaku saat ini. Kami perlu dipimpin oleh prinsip ketimbang peraturan-peraturan dan regulasi -regulasi.Saya pikir, jika pemerintah mengijinkan lebih banyak keluasaan, akan lebih baik bagi kami dan lebih baik untuk hutan, karena kami dapat beradaptasi dan mengoptimalkan cara-cara yang kami lakukan dan pemerintah dapat mencabut ijin kami jika melihat kami melakukan hal-hal yang buruk.Namun, Daniel Murdiyarso yakin pemerintah mempunyai peran penting dalam pengaturan sektor.Pemerintah harus mengupayakan ketersediaan panduan. Kebebasan bisa berbeda makna bagi tiap-tiap orang atau tiap-tiap perusahaan.Dan, menurutnya, mencabut ijin-ijin pengusahaan hutan bukanlah proses mudah secara hukum, selain membutuhkan verifikasi dari pihak ketiga suatu proses padat karya untuk melaksanakan untuk setiap konsesi.Ia setuju, meskipun, peraturan yang mengatur konsesi bakau di Indonesia perlu ditinjau kembali mereka saat ini persis sama dengan yang untuk hutan terestrial.Ekosistem ini sangat unik, dan apa yang telah diterapkan di hutan terrestrial dan hutan daratan sama sekali berbeda dari apa yang terjadi di sini, katanya.Syarat dan rencana pengelolaan penebangan mangrove tidak harus sama dengan yang berlaku dengan hutan daratan dan semuanya harus berdasar atas penelitian, ujarnya.Hutan mangrove menghasilkan dedaunan dalam jumlah besar, yang ketika berguguran, menjadi sampah organick dan menyimpan karbonnya di dalam tanah. Hutan dataran tinggi, di sisi lain, menyimpan sebagian besar karbon pada kayu pepohonan. Artinya, jika pepohonan itu ditebang, maka hampir seluruh karbon yang disimpan lenyap.Jika mungkin, maka mangrove dapat ditebang dengan lebih insentif dibandingkan hutan-hutan lain seraya terus menyimpang jumlah karbon yang signifikan di dalam tanah meskipun, hal ini memerlukan dibuktikan secara ilimiah, kata Murdiyarso Sampai kita bisa tahu secara persis bagaimana pembalakan hutan mangrove mempengaruhi eksosistem karbon serta jasa lingkungan ekosistem lainnya, kita harus berhati-hati, ujarnya.Tantra, sementara itu, mengatakan bahwa perusahaannya menawarkan lahan konsesinya sebagai lokasi penelitian karena ia butuh jawaban-jawaban baik untuk alasan komersil maupun etis.Jika anda melakukannya secara Lestari, hal itu berarti pemasukan tak ada habisnya, bagi kami, bagi masyarakat di sekitar hutan, dan bagi negara, ujarnya.Tetapi jika kita tidak melakukan cara lestari, anda hanya akan mendapat sekali pemasukan, hutan binasa, dan meski secara ekonomi dibenarkan hanya saja anda tidak melakukannya secara lestari.Jika Anda berpandangan sempit, Anda bisa kena masalah.Penelitian ini merupakan bagian dari Program Penelitian CGIAR tentang Forests, Trees and Agroforestry dan didukung oleh USAID.Untuk keterangan lebih lengkap tentang riset lahan basah CIFOR, kunjungi: Sustainable Wetlands Adaptation and Mitigation Program (SWAMP)

Pohon bakau tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, karena dapat ditemukan di mana-mana. Tetapi mungkin kurang pemahaman atau terdesak kebutuhan lain, membuat banyak wilayah hutan bakau atau mangrove ditebang. Pak Dosen di atas KM. Sirimau menceritakan dengan antusias manfaat pohon bakau. Berikut adalah sajian manfaat hutan bakau, sebelum membahas upaya pelestariannya.

Manfaat Hutan Bakau / Mangrove

Drs. Bambang Suwignyo mengelompokkan fungsi mangrove menjadi 5 golongan, yaitu :

1. Fungsi Fisik

a. Menjaga garis pantai agar tetap stabil dan kokoh dari abrasi air lautb. Melindungi pantai dan tebing sungai dari proses erosi atau abrasi serta menahan atau menyerap tiupan angin kencang dari laut ke darat pada malam haric. Menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk lahan barud. Sebagai kawasan penyangga proses intrusi atau rembesan air laut ke danau, atau sebagai filter air asin menjadi air tawar.

2. Fungsi Kimia

a. Sebagai tempat terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan oksigenb. Sebagai penyerap karbondioksidac. Sebagai pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri dan kapal di laut

3. Fungsi Biologi

a. Sebagai kawasan untuk berlindung, bersarang serta berkembangbiak bagi burung dan satwa lainb. Sebagai sumber plasma nutfah dan sumber genetikac. Sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan lautd. Sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan sumber makanan penting bagi invertebrata kecil pemakan bahan pelapukan (detritus) yang kemudian berperan sebagai sumber makanan bagi hewan yang lebih besare. Sebagai kawasan pemijahan (spawning ground) dan daerah asuhan (nursery ground) bagi udangf. Sebagai daerah mencari makanan (feeding ground) bagi plankton

4. Fungsi Ekonomi

a. Penghasil bahan baku industri, misalnya pulp, tekstil, makanan ringan b. Penghasil bibit ikan, udang, kerang dan kepiting, telur burung serta madu (nektar)c. Penghasil kayu bakar, arang serta kayu untuk bangunan dan perabot rumah tangga

5. Fungsi Wisata

a. Sebagai kawasan wisata alam pantai untuk membuat trail mangroveb. Sebagai sumber belajar bagi pelajarc. Sebagai lahan konservasi dan lahan penelitian.

One of the coast of the island of Komodo....

Mengenal Jenis-jenis Mangrove Oleh: Rofinus Emi LejapSecara umum tidak ada pohon yang bernama mangrove. Mangrove adalah sekumpulan pohon dan semak-semak yang tumbuh di daerah intertidal (daerah pasang surut). Masyarakat lebih mengenal pohon bakau yang tumbuh di pinggir pantai yang berawa-rawa. Mereka mengenal berjenis-jenis dan ada yang daun serta buahnya dapat dimakan oleh manusia maupun hewan.

Vegetasi hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi. Mangrove dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu: mangrove sejati dan mangrove assosiasi. Mangrove sejati sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu mangrove mayor dan mangrove minor. Mangrove mayor terdiri dari 34 jenis, sedangkan mangrove minor terdiri dari 20 jenis.

Mangrove assosiasi adalah pohon dan mempunyai banyak kesamaan dengan pohon bakau, sehingga digabungkan juga sebagai kelompok bakau. Mangrove assosiasi terdiri dari 60 jenis (P.B. Tomlinson, 1986, The Botany of Mangrove).

Adapun beberapa contoh jenis mangrove sejati yang ada dan sering dijumpai di Indonesia adalah:

a. Family Rhizophoraceae

Mangrove perlu di sini!

b. Family Sonneratiaceae

c. Family Avicenniaceae

Dengan mengenal jenis hutan mangrove, masyarakat terbantu untuk memilih jenis yang cocok untuk dikembangkan. Sumber: Drs. Bambang Suwignyo Diposkan oleh Rofinus Emi Lejap di 02.08

Kehebatan Pohon Mangrove

Oleh: Rofinus Emi Lejap

Pohon Mangrove/bakau

Akhir 2002, saya berlayar dari pelabuhan Tanjung Priok dengan tujuan Larantuka, Flores Timur, NTT. Saya sekamar dengan tiga penumpang lain, yaitu seorang pengusaha dengan tujuan Kalimantan Timur, seorang pendeta tujuan Makasar, dan seorang lagi dari Makasar yang baru pulang dari Tokyo diundang PBB atas keberhasilan petualangannya menanam pohon bakau atau mangrove di pantai Jeneponto . Dari Beliau, orang yang ketiga yang adalah seorang dosen, saya mendengar tentang kehebatan mangrove.

Pak dosen berasal dari Jeneponto, Sulawesi Selatan. Dijelaskannya bahwa Jeneponto berasal dari dua kata, yaitu jene artinya air, dan ponto artinya tersumbat. Jadi Jeneponto artinya Air Tersumbat. Karena air tersumbat, maka tidak ada sumber air, sehingga daerah itu sangat kesulitan air. Dengan berbekal sedikit pengetahuan tentang pohon bakau, ia melakukan penanaman bakau seorang diri.

Beliau menanam pohon mangrove sepanjang sekitar 5 km di pesisir selatan pantai Jeneponto yang dijalankannya selama 2 tahun. Orang-orang menertawakannya dan mengatakan bahwa itu perbuatan yang sia-sia. Tetapi apa yang terjadi? Lima tahun kemudian sumber air kecil bermunculan dan orang mulai menggali sumur di mana-mans. Oleh pengalaman itu ia diundang PBB untuk mensharingkan keberhasilannya. Dari beliau saya mendengar jua tentang kehebatan lain dari bakau atau mangrove. (Akan disajikan dalam artikel yang lain).

Saya teringat di pantai barat pulau Lembata, dulu banyak ditumbuhi pohon bakau, tetapi semakin berkurang oleh abrasi dan penebangan serta pengrusakan oleh ulah manusia. Dan pada umumnya di pinggir hutan itu dapat digali sumur dengan kedalaman kurang dari satu meter. Bahkan tidak jauh dari SMP Ampera sumber air mengalir cukup deras, tetapi orang mungkin tidak menyadari bahwa munculnya sumber-sumber air adalah berkat jasa dari hutan bakau.

Pohon bakau ternyata bukan pengganggu keindahan pantai tetapi justru sangat berguna bagi manusia, kelestarian alam, dan habitat berbagai biota laut dan margasatwa lain. Terimakasih Pak Dosen, informasi yang sangat berguna. Saya bertekad meneruskannya!

Ketika di Makasar tidak ada penumpang lain di dalam kamar, saya keluar mencari kawan dan bergabung dengan penumpang dari Lembata. Bapak Simon Huar Noning berasal dari Watuwawer dan waktu itu sudah menetap di Waiteba, dan bapak Petrus Matarau dari Muraone, Ile Ape. Kedua beliau ini sangat bersemangat menceritakan keberhasilan usahanya masing-masing. Bapak Simon bercerita tentang keberhasilannya membuat sirup dari buah semu jambu mete dan pemeliharaan rumput laut.

Sedangkan pak Petrus bercerita tentang pembuatan batu bata, kelompok nelayan dan penanaman rumput laut. Dan saya sendiri memasukkan konsep manfaat bakau. Sangat asyik berlayar dengan orang-orang yang kaya pengalaman. Dan di dalam hati saya tumbuh keyakinan bahwa bekerjasama dengan mereka yang berjiwa memelihara seperti itu, sebuah pulau dapat diselamatkan dengan menanam bakau atau mangrove.

20 RIBU POHON BAKAU TELAH DITANAM PTPN I TAHUN 201319 April 2013Menurut Ensiklopedia Bebas Wikipedia, Bakau dalah nama sekelompok tumbuhan dari marga Rhizophora, suku Rhizophoraceae. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang menyolok berupa akar tunjang yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar ketika masih dipohon (vivipar).Kayu bakau memiliki kegunaan yang baik sebagai bahan bangunan,kayu bakar, dan terutama sebagai bahan pembuatarang. Kulit kayu menghasilkantanin yang digunakan sebagai bahan penyamak. Sebagai kayu bakar, secara tradisional masyarakat biasa memakai jenis Xylocarpus (Nirih atau Nyirih). Sedangkan untuk bahan baku pembuat arang biasa dipakai Rhizophora sp., sedangkan penggunaan kulit kayu bakau untuk diambil tanninnya, hampir-hampir tidak terdengar lagi.Satu lagi kegunaan kayu bakau, adalah untuk bahan kertas. Kayu bakau biasa dicincang dengan mesin potong menghasilkan serpihan kayu / wood chips. Menurut berita, jenis kertas yang dibuat dari kayu bakau adalah termasuk kertas kualitas tinggi. Kegunaan dari hutan bakau yang paling besar adalah sebagai penyeimbang ekologis dan sumber (langsung atau tidak langsung) pendapatan masyarakat pesisir.Dalam rangka gerakan penanaman satu milyar pohon PT Perkebunan Nusantara, Kamis (21/3) PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) telah melaksanakan program nasional gerakan penananam satu milyar pohon. Penanaman dilaksanakan di daerah pesisir di kilometer delapan di Desa Kuala Langsa, Keamatan Langsa Barat, Langsa. Daerah ini merupakan kawasan yang perlu dilakukan penanaman bakau (mangrove) ujar Ramadhan Ismail, Direktur SDM & Umum saat mengawali sambutannya mewakili Direktur Utama.Pelaksanaan penanaman bakau ini merupakan implementasi dari program penanaman 1 milyar pohon yang dicanangkan pemerintah RI. Penanaman pohon bakau seperti ini merupakan program yang kedua kalinya dilaksanakan oleh PTPN I di kawasan Kuala Langsa. Sebelumnya telah dilaksanakan pada tahun tanggal 27 Januari 2011.Lebih lanjut Ramadhan Ismail mengatakan Program kali ini adalah menanam 20 ribu batang pohon manggrove yang terbagi di tiga lokasi. Sepuluh ribu batang ditanam di Desa Kuala Langsa bekerjasama dengan kelompok tani Sahabat Bakau. Lima ribu batang ditanam di Desa Aramiyah bekerjasama dengan LSM Balee Jurong dan lima ribu batang lainnya ditanam di Sungai Raya didaerah Glumpang Payong, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur bekerja sama dengan Koperasi Pusong Jampe.(Visited 49 times, 2 visits today)

Pengertian Hutan BakauHutan bakau adalah hutan yang biasa tumbuh di atas rawa-rawa, berair payau, serta terletak pada garis pantai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Hutan bakau sering disebut juga sebagai hutan mangrove. Secara khusus, hutan ini biasanya terbentuk di tempat-tempat yang menjadi area pengendapan atau pelumpuran bahan-bahan organik.Ekosistem hutan bakau cenderung bersifat khas. Karena merupakan area pengendapan lumpur dan berhubungan langsung dengan pasang surut air laut, maka hanya sedikit jenis tumbuhan yang dapat bertahan hidup. Jenis-jenis tumbuhan tersebut biasanya bersifat khas karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi yang panjang.Sebenarnya, ada sedikit perbedaan antara hutan bakau dan mangrove. Berbeda dengan bakau, tidak ada tumbuhan atau pohon yang bernama mangrove. Mangrove merupakan sekumpulan pohon dan semak yang tumbuh di daerah intertidal atau daerah pasang surut.Mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman yang luar biasa. Mangrove sendiri dikelompokkan menjadi 2 yaitu: sejati dan assosiasi. Mangrove sejati sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu mayor dan minor. Mangrove mayor memiliki 34 jenis dan mangrove minor ada 20 jenis.Mangrove assosiasi adalah pohon yang mempunyai banyak kesamaan dengan bakau, maka mangrove pun digabungkan dalam kelompok bakau. Mangrove assosiasi memiliki 60 jenis. Di Indonesia, ada beberapa mangrove sejati, seperti Family Rhizophoraceae, Family Sonneratiaceae dan Family Avicenniaceae.Manfaat Hutan BakauManfaat pohon bakau juga sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Namun, karena kurangnya pengetahuan dan faktor ekonomi, pohon bakau atau mangrove banyak ditebangi di beberapa wilayah. Padahal, pohon bakau merupakan jenis tumbuhan yang bermanfaat. Berikut adalah beberapa manfaatnya yang dibagi dalam beberapa golongan:Fungsi Fisik Hutan Bakaua. Menjaga garis pantai tetap stabil dari abrasi air laut.b. Menahan sedimen secara periodik hingga terbentuk lahan baru.c. Melindungi pantai dari proses erosi.d. Sebagai kawasan penyangga proses rembesan air laut ke danau, juga sebagai filter air asin menjadi air tawar.Fungsi KimiaHutan Bakaua. Tempat terjadinya proses daur ulang oksigen.b. Penyerap karbondioksida.c. Pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri dan kapal di laut.Fungsi BiologiHutan Bakaua. Kawasan berkembangbiak bagi burung dan satwa.b. Sumber plasma nutfah dan sumber genetika.c. Habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut.d. Penghasil bahan pelapukan yang menjadi makanan penting bagi invertebrata kecil yang juga berperan sebagai sumber makanan bagi hewan yang lebih besar.e. Kawasan pemijahan (spawning ground) dan daerah asuhan (nursery ground) udang.f. Daerah mencari makanan (feeding ground) bagi plankton.Fungsi EkonomiHutan Bakaua. Sebagai bahan baku industry.b. Sebagai penghasil bibit ikan, udang, kepiting, dan telur burung serta madu (nektar).c. Penghasil kayu bakar, arang serta kayu untuk bangunan dan perabot rumah tanggaFungsi WisataHutan Bakaua. Kawasan wisata alam pantai untuk membuat trail mangrove.b. Sumber belajar bagi pelajar.c. Lahan konservasi dan lahan penelitian.Incoming search terms: pengertian hutan bakau bioma hutan bakau ciri-ciri hutan bakau pengertian pohon bakau hutan bakao pantai indah kapuk fungsi khusus pohon bakao pengertian hutan mangrove flora dan fauna hutan bakau hutan bakau PIK pengertian payau dan bakau

MANFAAT HUTAN MANGROVE Fungsi dan Manfaat Hutan MangroveHutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi ekosistem hutan, air dan alam sekitarnya. Secara fisik hutan mangrove berfungsi dan bermanfaat sebagai : penahan abrasi pantai; penahan intrusi (peresapan) air laut; penahan angin; menurunkan kandungan gas karbon dioksida (CO2) di udara, dan bahan-bahan pencemar di perairan rawa pantai. Secara Biologi hutan mangrove berfungsi dan bermanfaat sebagai : tempat hidup (berlindung, mencari makan, pemijahan dan asuhan) biota laut seperti ikan dan udang); sumber bahan organik sebagai sumber pakan konsumen pertama (pakan cacing, kepiting dan golongan kerang/keong), yang selanjutnya menjadi sumber makanan bagi konsumen di atasnya dalam siklus rantai makanan dalam suatu ekosistem; tempat hidup berbagai satwa liar, seperti monyet, buaya muara, biawak dan burung.Dilihat dari fungsi dan manfaat sosial dan ekonomi, hutan mangrove juga berfungsi dan bermanfaat sebagai : tempat kegiatan wisata alam (rekreasi, pendidikan dan penelitian); penghasil kayu untuk kayu bangunan, kayu bakar, arang dan bahan baku kertas, serta daun nipah untuk pembuatan atap rumah; penghasil tannin untuk pembuatan tinta, plastik, lem, pengawet net dan penyamakan kulit; penghasil bahan pangan (ikan/udang/kepiting, dan gula nira nipah), dan obat-obatan (daun Bruguiera sexangula untuk obat penghambat tumor, Ceriops tagal dan Xylocarpus mollucensis untuk obat sakit gigi, dan lain-lain); tempat sumber mata pencaharian masyarakat nelayan tangkap dan petambak., dan pengrajin atap dan gula nipah.Sedangkan menurut Davis, Claridge dan Natarina (1995), hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut :1. Habitat satwa langka Hutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus)2. Pelindung terhadap bencana alam Vegetasi hutan bakau dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.3. Pengendapan lumpur Sifat fisik tanaman pada hutan bakau membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.4. Penambah unsur hara Sifat fisik hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.5. Penambat racun Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses penambatan racun secara aktif.6. Transportasi Pada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.7. Sumber plasma nutfah Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.

8. Rekreasi dan pariwisata Hutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove memberikan obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam. Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.9. Sarana pendidikan dan penelitian Upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.10. Memelihara proses-proses dan sistem alami Hutan bakau sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.11. Penyerapan karbon Proses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.12. Memelihara iklim mikro Evapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.13. Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam Keberadaan hutan bakau dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi alam.14. Sumber Bahan Pangan Alternatif Keberadaan hutan mangrove selain berfungsi dan bermanfaat di atas juga bias dimanfaatkan hasil kayu dan non kayu. Untuk hasil non kayu sebagai bahan penghasil tanin, bahan baku obat-obatan, dan sumber bahan makanan. Untuk sumber bahan makanann buah mangrove bisa dibuat berbagai makanan olahan.Disampaikan oleh : SUMANTO, SPPenyuluh Kehutanan Muda KJF BKP dan P4K Kabupaten Rembang

Blog Archive 2013 (1) 2012 (165) 2011 (367) 2010 (1265) Desember (126) November (128) Oktober (54) September (225) Biologi Hewan Laut Fitoplankton Biologi Tumbuhan Laut Kriteria Regional Penentuan Daerah Perlindungan La... Kriteria Ekonomi Penentuan Daerah Perlindungan Lau... Kriteria Sosial Penentuan Daerah Perlindungan Laut... Keanekaragaman Hayati Laut Pengamatan Lautan dengan Radar Scatterometer Studi Variabilitas Konsentrasi Klorofil-A Dengan M... Pemetaan Substrat Dasar Perairan Teknologi Satelit Altimetri Pendugaan Sebaran Konsentrasi Klorofil dan Suhu Pe... Pemetaan Terumbu Karang dengan Satelit Sumberdaya ... Penginderaan Jauh Kelautan Pengembangan Lengan Robot (Robotic Arm) pada Remot... Rancang Bangun Perekam Data Kelembaban Relatif dan... Sekilas Tentang ROV Coastal Drifting Buoy : Wacana Solusi Minimnya Dat... Sistem Peringatan Dini Tsunami (Tsunami Warning Sy... Instrumentasi Kelautan Current Meter (Alat Ukur Arah dan Kecepatan Arus L... Pentingnya Pengamatan dalam Oseanografi Penentuan Batimetri Oseanografi Pasang Surut Arus Laut Ekman Spiral Upwelling Faktor Penyebab Terjadinya Arus Pola Umum Angin di Indonesia Bentuk-Bentuk Dasar Laut Hujan (Rain) Jenis Awan NEGARA AMERIKA DIBANGUN DARI EMAS PAPUA Apakah tornado itu? PETA INTERAKTIF PETA INTERAKTIF Beethoven Mozart Untuk Bayi SIKLUS AIR Iklim di Indonesia Senjata Tradisional Indonesia Daftar Lagu Daerah Indonesia Daftar Plat Nomor Kendaraan Di Indonesia Daftar Candi di Indonesia Penduduk Indonesia Asal Mula Nama Indonesia Asal Usul Nama Kota dan Bentuk Peninggalan Sejarah... Nama-Nama Benua di Dunia dan Perbatasannya Benua Antartika dan Keadaan Alamnya Benua Afrika: Iklim Perbatasan dan Keadaan Alam Benua Eropa: Batas-Batas dan Geografis Serta Iklim... Benua Asia: Letak Batas-Batas dan Keadaan Alam Benua Amerika: Letak Batas-Batas dan Keadaan Alam Batas-Batas Wilayah Benua Australia dan Keterangan... Nama Ibukota Negara di Dunia Sungai Terpanjang Di Dunia PENGERTIAN ANTROPOSFER KOMPOSISI PENDUDUK Permasalahan Kuantitas Penduduk dan Dampaknya dala... KUTUB MAGNETIC BUMI DANAU BAWAH TANAH YANG MENAKJUBKAN DEFINISI GEOGRAFI SIKLUS AIR GEMPA BUMI PETA JAGAD RAYA Materi Ulangan Umum Geografi kelas XII PENGERTIAN EVALUASI PENDIDIKAN Pengertian Penilaian, Pengukuran, dan Tes Resensi Buku "Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan" Ju... Cuaca dan Iklim Erosi 2 EROSI Struktur Sosial Pengertian Perubahan sosial Bentuk bentuk perubahan sosial Perdagangan Internasional Rangkuman Materi UN Geografi Berdasarkan SKL 2010 ... PEMANASAN GLOBAL Serigala Kutub Utara Senasib deng... Kutub Selatan Kutub Utara Misteri Kutub Utara Mars Terungkap Mount Elbrus Kepulauan Aleut Greenland Badai 19 Keindahan Wisata Alam Indonesia Pantai Pangandaran wisata alam Jawa Barat wisata alam jawa tengah wisata alam Jawa Timur 10 Tempat Wisata Kebanggaan Indonesia Pangandaran Beach (Vacation Place) Pantai Prigi, Pantai Pasir Putih, Pantai Karanggon... PROFIL SUKU TENGGER Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Tektonika lempeng ALJAZAIR MAROKO Marokko dalam Sepakbola Belanda Pegunungan Atlas TUNISIA Sahara Barat Afrika Utara Sudan Mesir Libya Chad Republik Afrika Tengah Republik Demokratik Kongo Afrika INTAN Struktur kristal Kristal Hidrosfer Klimatologi Oseanografi Hidrologi LAUT Pengertian dan jenis-jenis Gelombang Gelombang GARIS PANTAI BIOMA HUTAN BAKAU PowerPoint: How have shopping habits changed?... Remember - you write your method as you would... COURSEWORK ... Click on the topic links to give you all ... A... Why should you take GCSE Geography? Click here to... Welcome to Geography in: This is an incredibl... GEOGRAFI DI SD UNTUK ANAK USIA 8 TAHUN GEOGRAFI DI SD SUNGAI Kupat Santen, Sedaya Lepat Nyuwun Pangapunten Mungkinkah Mengebor Bumi Sampai Tembus? Cara Menamai Badai Peristiwa terkini Definisi Geografi Download Citra GoogleEarth/Map Menggunakan GECM 2.... Install Garmin XT di Symbian 3rd/5th Nokia ber GPS... STELLARIUM DI KOMPUTERMU KONSEP DASAR GEOGRAFI DEFINISI GEOGRAFI ANTROPOSFER BIOSFER Proses Pembentukan Bumi Tenaga Endogen Tenaga Eksogen Bentuk Muka Bumi Persebaran Flora Fauna Interaksi Sosial Celestia teropong luar angkasa di Komputermu Citra Nonfoto Hasil Penginderaan Jauh CITRA FOTO HASIL PENGINDERAAN JAUH Citra Penginderaan Jauh Metode Pengkajian Interpretasi Citra Konsep Multi Pada Kegiatan Interpretasi Citra Pengamatan Stereoskopis Penanganan Data Interpretasi Citra Kunci Interpretasi Data Acuan Pada Interpretasi Citra Teknik Interpretasi Citra Penerapan Teknologi Inderaja Di Bidang Pemetaan Penerapan Teknologi Inderaja Di Bidang Meteorologi... Penerapan Teknologi Inderaja Di Bidang Kependuduka... Manfaat Penginderaan Jauh Konvergensi Bukti Pada Interpretasi Citra Unsur Asosiasi Pada Interpretasi Citra Unsur Situs Pada Interpretasi Citra Unsur Bayangan Pada Interpretasi Citra Unsur Pola Pada Interpretasi Citra Unsur Tekstur Pada Interpretasi Citra Unsur Ukuran Pada Interpretasi Citra Unsur Bentuk Pada Interpretasi Citra Unsur Rona dan Warna Pada Interpretasi Citra UNSUR-UNSUR INTERPRETASI CITRA INTERPRETASI CITRA PENGINDERAAN JAUH Menghitung Luas Peta dengan Planimeter Menghitung luas wilayah pada peta menggunakan meto... Menghitung Luas Wilayah Pada Peta Menggunakan Sist... NATIONAL GEOGRAPHIC Hari Bumi BIOMA GURUN MACAM-MACAM BIOMA DI DUNIA Daftar Mata Uang Negara di Dunia UNI EROPA Britania Raya AMERIKA SERIKAT BRASIL VIETNAM VENEZUELA URUGUAY TURKI Thailand SRILANKA FILIPINA IRAK MOLDOVA IRAN INDIA COLOMBIA CAMEROON BOSNIA DAN HERZEGOVINA BHUTAN AZERBAIJAN ANGOLA ALBANIA Daftar Negara Berkembang di Dunia Kumpulan Foto Ikan Raksasa Yang Pernah Di Tangkap Fenomena Alam di Islandia FAKTA UNIK HEWAN FAKTA UNIK ANGGUR WINE TANAMAN ANGGUR BUDIDAYA ANGGUR AIR TERJUN MORAMO PENGERTIAN GEOGRAFI MENURUT AHLI PENGANTAR GEOGRAFI PESISIR DAN LAUT ATMOSFER GEOGRAFI DAN MANFAATNYA KAMUS GEOGRAFI Italia Australia Agustus (256) Juli (200) Juni (276) Labels alam (69) aleut (1) ANTROPOSFER (1) bahan ajar (11) BATIK MALANGAN (1) BATUAN DAN MINERAL (10) bentuk muka bumi (7) BENUA (14) bimbingan belajar (48) BIOMA (11) BUAH (12) BUDAYA INDONESIA (5) buku psikologi (15) BUNAKEN (3) citra penginderaan jauh (53) DEFINISI GEOGRAFI (3) demografi (35) EVALUASI PEMBELAJARAN (10) FENOMENA (30) flora dan fauna (28) GEOGRAFI EKONOMI (2) geografi hewan (15) GEOGRAFI LINGKUNGAN (25) GEOGRAFI PERTANIAN (23) geografi tumbuhan (23) geologi (70) geomorfologi (36) GLOBALISASI (1) GURU DAN PBM (34) HARI BUMI (2) HIDROLOGI (7) hipnotis (18) HUJAN ASAM (3) ilmu tanah (6) imahagi (4) informasi (57) INTERPRETASI CITRA (54) IPS SD (28) JUDUL PENELITIAN (1) KAMUS GEOGRAFI (1) kartografi (12) keajaiban dunia (3) kebudayaan (2) KECERDASAN (25) KELAS IX SEM 1: EKONOMI (10) KELAS IX SEM 1: GEOGRAFI (6) KELAS IX SEM 1: SEJARAH (4) KELAS IX SEM 1: SOSIOLOGI (1) KELAS IX SEM 2: EKONOMI (4) KELAS IX SEM 2: GEOGRAFI (70) KELAS IX SEM 2: SEJARAH (11) KELAS IX SEM 2: SOSIOLOGI (2) KELAS VII SEM 1 : SOSIOLOGI (2) KELAS VII SEMESTER 1 (7) KELAS VIII SEM 1: SOSIOLOGI (1) KELAS VIII SEMESTER 2 EKONOMI (8) KELAS VIII SEMESTER 2 GEOGRAFI (4) KELAS VIII SEMESTER 2 SEJARAH (2) KELAS VIII SEMESTER 2 SOSIOLOGI (5) KEMAMPUAN LAHAN (2) KERJASAMA INTERNASIONAL (7) KESESUAIAN LAHAN (10) KLIMATOLOGI (25) KONSEP DASAR GEOGRAFI (1) KONSEP DASAR IPS (1) kosmografi (123) KRISTAL (28) KUE (1) KUIS PSIKOLOGI (8) KUTUB (5) LAUT JEPANG (7) lingkungan hutan tropis (5) lokasi wisata alam (8) LPJ (1) MASALAH SOSIAL (2) MATERI FLASH (12) MATERI GEOGRAFI KELAS VII (52) MATERI GEOGRAFI KELAS VIII SEMESTER 2 (41) materi kelas viii (34) materi kelas x (15) materi kelas xii (10) MEDIA PEMBELAJARAN (5) menu (5) metklim (34) MIGRASI HEWAN (3) NATIONAL GEOGRAPHIC (2) NEGARA (20) negara berkembang (29) negara maju (17) obyek wisata (7) OLEH-OLEH DARI ROTE (4) olimpiade kebumian (1) OSEANOGRAFI (54) OTAK (7) palaentologi (2) PANTAI PRIGI (1) pemanasan global (14) pembelajaran (36) pembelajaran alam (4) penduduk (26) pengantar geografi (8) pengetahuan agama (2) pengetahuan komputer (10) PENGETAHUAN UMUM (10) penjelajahan (7) perdagangan internasional (1) PERGERAKAN NASIONAL (11) PERISTIWA GEOGRAFI (2) PERKEMBANGAN ANAK (35) PETA INTERAKTIF (2) PROPOSAL (1) PTK (5) PULAU (1) RELIEF DASAR LAUT (1) RESEP MASAKAN (7) RPP DAN SILABUS KARAKTER BANGSA (4) RUMAH (26) sedimentasi (1) sejarah (25) SEJARAH INDONESIA (11) selingan (16) seni dapur (3) SILABUS GEOGRAFI (4) SINEMATOGRAFI (12) situs peninggalan sejarah (21) SOAL GEOGRAFI (2) sosiologi (12) STATISTIK (17) SUAKA ALAM DAN SUAKA MARGASATWA (45) suku bangsa (4) TAMAN (9) TAMAN NASIONAL (45) tanaman langka (11) TANAMAN OBAT TRADISIONAL (1) teknologi (10) TELAAH KURIKULUM (3) tenaga eksogen (11) tenaga endogen (6) TENGGER (2) tentang otak (11) THE GEOGRAPHY DEPARTEMENT (10) tips dan trik (74) TSUNAMI (1) tubuh kita (92) UKG (2) UNDANG-UNDANG TENTANG PENDIDIKAN (2) You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About " About Me

KURNIA TRIYULIIt is not how much we have, but how much we enjoy, that makes happinessLihat profil lengkapku FollowersAboutBlogger newsBlogroll Beranda SEJARAH GEOGRAFIEntri Populer Pembahasan Materi : Keragaman Bentuk Muka BumiDalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat berbagai macam fenomena bentukan alam seperti gunung, pantai, air terjun dan... BATUAN BEKUBatuan Beku Terminologi Batuan beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan daripada magma. Magma adalah bahan cair pijar di da... Angka Kelahiran Kasar (CBR/ Crude Birth Rate)Definisi Angka Kelahiran Kasar ( Crude Birth Rate /CBR ) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 10... Pembahasan Materi : Proses Pembentukan Muka BumiBentuk-bentuk muka bumi yang tampak saat ini terbentuk melalui sebuah proses yang memakan waktu yang lama. Secara umum proses pembentukan ... Pembentukan Muka Bumi- Tenaga Endogen dan EksogenBentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat proses pembentukan dan perombakan permukaan bumi yang berlangsung cukup lama. Perubah... KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMIPegunungan merupakan... Pembahasan Materi : Proses Pembentukan Muka BumiBentuk-bentuk muka bumi yang tamoak saat ini terbentuk melalui sebuah proses yang memakan waktu yang lama. Secara umum proses pembentukan mu... USAHA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIAPelestarian Hutan Hujan Tropis Hutan hujan menghilang dengan sangat cepat. Berita baiknya adalah banyak orang yang ingin menyelamatkan huta... Pembahasan Materi : Proses Pembentukan Muka Bumi (lanjutan)2. Tenaga Eksogen Tenaga eksogen merupakan tenaga pengubah atau pembentuk muka bumi yang berasal dari luar yang meliputi proses pelapukan, ... B. Bentang Alam Akibat Proses Pengendapan (sedimentasi)Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh Air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian dien...BIOMA HUTAN BAKAU Label: BIOMA Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.Luas dan PenyebaranHutan-hutan bakau menyebar luas di bagian yang cukup panas di dunia, terutama di sekeliling khatulistiwa di wilayah tropika dan sedikit di subtropika.Luas hutan bakau Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar, merupakan mangrove yang terluas di dunia. Melebihi Brazil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 ha) (Spalding dkk, 1997 dalam Noor dkk, 1999).Di Indonesia, hutan-hutan mangrove yang luas terdapat di seputar Dangkalan Sunda yang relatif tenang dan merupakan tempat bermuara sungai-sungai besar. Yakni di pantai timur Sumatra, dan pantai barat serta selatan Kalimantan. Di pantai utara Jawa, hutan-hutan ini telah lama terkikis oleh kebutuhan penduduknya terhadap lahan.Di bagian timur Indonesia, di tepi Dangkalan Sahul, hutan-hutan mangrove yang masih baik terdapat di pantai barat daya Papua, terutama di sekitar Teluk Bintuni. Mangrove di Papua mencapai luas 1,3 juta ha, sekitar sepertiga dari luas hutan bakau Indonesia.Lingkungan fisik dan zonasi

Pandangan di atas dan di bawah air, dekat perakaran pohon bakau, Rhizophora sp.Jenis-jenis tumbuhan hutan bakau ini bereaksi berbeda terhadap variasi-variasi lingkungan fisik di atas, sehingga memunculkan zona-zona vegetasi tertentu. Beberapa faktor lingkungan fisik tersebut adalah:Jenis tanahSebagai wilayah pengendapan, substrat di pesisir bisa sangat berbeda. Yang paling umum adalah hutan bakau tumbuh di atas lumpur tanah liat bercampur dengan bahan organik. Akan tetapi di beberapa tempat, bahan organik ini sedemikian banyak proporsinya; bahkan ada pula hutan bakau yang tumbuh di atas tanah bergambut.Substrat yang lain adalah lumpur dengan kandungan pasir yang tinggi, atau bahkan dominan pecahan karang, di pantai-pantai yang berdekatan dengan terumbu karang.Terpaan ombakBagian luar atau bagian depan hutan bakau yang berhadapan dengan laut terbuka sering harus mengalami terpaan ombak yang keras dan aliran air yang kuat. Tidak seperti bagian dalamnya yang lebih tenang.Yang agak serupa adalah bagian-bagian hutan yang berhadapan langsung dengan aliran air sungai, yakni yang terletak di tepi sungai. Perbedaannya, salinitas di bagian ini tidak begitu tinggi, terutama di bagian-bagian yang agak jauh dari muara. Hutan bakau juga merupakan salah satu perisai alam yang menahan laju ombak besar.Penggenangan oleh air pasangBagian luar juga mengalami genangan air pasang yang paling lama dibandingkan bagian yang lainnya; bahkan kadang-kadang terus menerus terendam. Pada pihak lain, bagian-bagian di pedalaman hutan mungkin hanya terendam air laut manakala terjadi pasang tertinggi sekali dua kali dalam sebulan.Menghadapi variasi-variasi kondisi lingkungan seperti ini, secara alami terbentuk zonasi vegetasi mangrove; yang biasanya berlapis-lapis mulai dari bagian terluar yang terpapar gelombang laut, hingga ke pedalaman yang relatif kering.Jenis-jenis bakau (Rhizophora spp.) biasanya tumbuh di bagian terluar yang kerap digempur ombak. Bakau Rhizophora apiculata dan R. mucronata tumbuh di atas tanah lumpur. Sedangkan bakau R. stylosa dan perepat (Sonneratia alba) tumbuh di atas pasir berlumpur. Pada bagian laut yang lebih tenang hidup api-api hitam (Avicennia alba) di zona terluar atau zona pionir ini.Di bagian lebih ke dalam, yang masih tergenang pasang tinggi, biasa ditemui campuran bakau R. mucronata dengan jenis-jenis kendeka (Bruguiera spp.), kaboa (Aegiceras corniculata) dan lain-lain. Sedangkan di dekat tepi sungai, yang lebih tawar airnya, biasa ditemui nipah (Nypa fruticans), pidada (Sonneratia caseolaris) dan bintaro (Cerbera spp.).Pada bagian yang lebih kering di pedalaman hutan didapatkan nirih (Xylocarpus spp.), teruntum (Lumnitzera racemosa), dungun (Heritiera littoralis) dan kayu buta-buta (Excoecaria agallocha).Bentuk-bentuk adaptasiMenghadapi lingkungan yang ekstrim di hutan bakau, tetumbuhan beradaptasi dengan berbagai cara. Secara fisik, kebanyakan vegetasi mangrove menumbuhkan organ khas untuk bertahan hidup. Seperti aneka bentuk akar dan kelenjar garam di daun. Namun ada pula bentuk-bentuk adaptasi fisiologis.

Tegakan api-api Avicennia di tepi laut. Perhatikan akar napas yang muncul ke atas lumpur pantai.Pohon-pohon bakau (Rhizophora spp.), yang biasanya tumbuh di zona terluar, mengembangkan akar tunjang (stilt root) untuk bertahan dari ganasnya gelombang. Jenis-jenis api-api (Avicennia spp.) dan pidada (Sonneratia spp.) menumbuhkan akar napas (pneumatophore) yang muncul dari pekatnya lumpur untuk mengambil oksigen dari udara. Pohon kendeka (Bruguiera spp.) mempunyai akar lutut (knee root), sementara pohon-pohon nirih (Xylocarpus spp.) berakar papan yang memanjang berkelok-kelok; keduanya untuk menunjang tegaknya pohon di atas lumpur, sambil pula mendapatkan udara bagi pernapasannya. Ditambah pula kebanyakan jenis-jenis vegetasi mangrove memiliki lentisel, lubang pori pada pepagan untuk bernapas.Untuk mengatasi salinitas yang tinggi, api-api mengeluarkan kelebihan garam melalui kelenjar di bawah daunnya. Sementara jenis yang lain, seperti Rhizophora mangle, mengembangkan sistem perakaran yang hampir tak tertembus air garam. Air yang terserap telah hampir-hampir tawar, sekitar 90-97% dari kandungan garam di air laut tak mampu melewati saringan akar ini. Garam yang sempat terkandung di tubuh tumbuhan, diakumulasikan di daun tua dan akan terbuang bersama gugurnya daun.Pada pihak yang lain, mengingat sukarnya memperoleh air tawar, vegetasi mangrove harus berupaya mempertahankan kandungan air di dalam tubuhnya. Padahal lingkungan lautan tropika yang panas mendorong tingginya penguapan. Beberapa jenis tumbuhan hutan bakau mampu mengatur bukaan mulut daun (stomata) dan arah hadap permukaan daun di siang hari terik, sehingga mengurangi evaporasi dari daun.PerkembangbiakanAdaptasi lain yang penting diperlihatkan dalam hal perkembang biakan jenis. Lingkungan yang keras di hutan bakau hampir tidak memungkinkan jenis biji-bijian berkecambah dengan normal di atas lumpurnya. Selain kondisi kimiawinya yang ekstrem, kondisi fisik berupa lumpur dan pasang-surut air laut membuat biji sukar mempertahankan daya hidupnya.Hampir semua jenis flora hutan bakau memiliki biji atau buah yang dapat mengapung, sehingga dapat tersebar dengan mengikuti arus air. Selain itu, banyak dari jenis-jenis mangrove yang bersifat vivipar: yakni biji atau benihnya telah berkecambah sebelum buahnya gugur dari pohon.Contoh yang paling dikenal barangkali adalah perkecambahan buah-buah bakau (Rhizophora), tengar (Ceriops) atau kendeka (Bruguiera). Buah pohon-pohon ini telah berkecambah dan mengeluarkan akar panjang serupa tombak manakala masih bergantung pada tangkainya. Ketika rontok dan jatuh, buah-buah ini dapat langsung menancap di lumpur di tempat jatuhnya, atau terbawa air pasang, tersangkut dan tumbuh pada bagian lain dari hutan. Kemungkinan lain, terbawa arus laut dan melancong ke tempat-tempat jauh.Buah nipah (Nypa fruticans) telah muncul pucuknya sementara masih melekat di tandannya. Sementara buah api-api, kaboa (Aegiceras), jeruju (Acanthus) dan beberapa lainnya telah pula berkecambah di pohon, meski tak nampak dari sebelah luarnya. Keistimewaan-keistimewaan ini tak pelak lagi meningkatkan keberhasilan hidup dari anak-anak semai pohon-pohon itu. Anak semai semacam ini disebut dengan istilah propagul.Propagul-propagul seperti ini dapat terbawa oleh arus dan ombak laut hingga berkilometer-kilometer jauhnya, bahkan mungkin menyeberangi laut atau selat bersama kumpulan sampah-sampah laut lainnya. Propagul dapat tidur (dormant) berhari-hari bahkan berbulan, selama perjalanan sampai tiba di lokasi yang cocok. Jika akan tumbuh menetap, beberapa jenis propagul dapat mengubah perbandingan bobot bagian-bagian tubuhnya, sehingga bagian akar mulai tenggelam dan propagul mengambang vertikal di air. Ini memudahkannya untuk tersangkut dan menancap di dasar air dangkal yang berlumpur.Suksesi hutan bakauTumbuh dan berkembangnya suatu hutan dikenal dengan istilah suksesi hutan (forest succession atau sere). Hutan bakau merupakan suatu contoh suksesi hutan di lahan basah (disebut hydrosere). Dengan adanya proses suksesi ini, perlu diketahui bahwa zonasi hutan bakau pada uraian di atas tidaklah kekal, melainkan secara perlahan-lahan bergeser.Suksesi dimulai dengan terbentuknya suatu paparan lumpur (mudflat) yang dapat berfungsi sebagai substrat hutan bakau. Hingga pada suatu saat substrat baru ini diinvasi oleh propagul-propagul vegetasi mangrove, dan mulailah terbentuk vegetasi pionir hutan bakau.Tumbuhnya hutan bakau di suatu tempat bersifat menangkap lumpur. Tanah halus yang dihanyutkan aliran sungai, pasir yang terbawa arus laut, segala macam sampah dan hancuran vegetasi, akan diendapkan di antara perakaran vegetasi mangrove. Dengan demikian lumpur lambat laun akan terakumulasi semakin banyak dan semakin cepat. Hutan bakau pun semakin meluas.Pada saatnya bagian dalam hutan bakau akan mulai mengering dan menjadi tidak cocok lagi bagi pertumbuhan jenis-jenis pionir seperti Avicennia alba dan Rhizophora mucronata. Ke bagian ini masuk jenis-jenis baru seperti Bruguiera spp. Maka terbentuklah zona yang baru di bagian belakang.Demikian perubahan terus terjadi, yang memakan waktu berpuluh hingga beratus tahun. Sementara zona pionir terus maju dan meluaskan hutan bakau, zona-zona berikutnya pun bermunculan di bagian pedalaman yang mengering.Uraian di atas adalah penyederhanaan, dari keadaan alam yang sesungguhnya jauh lebih rumit. Karena tidak selalu hutan bakau terus bertambah luas, bahkan mungkin dapat habis karena faktor-faktor alam seperti abrasi. Demikian pula munculnya zona-zona tak selalu dapat diperkirakan.Di wilayah-wilayah yang sesuai, hutan mangrove ini dapat tumbuh meluas mencapai ketebalan 4 km atau lebih; meskipun pada umumnya kurang dari itu.Kekayaan floraBeraneka jenis tumbuhan dijumpai di hutan bakau. Akan tetapi hanya sekitar 54 spesies dari 20 genera, anggota dari sekitar 16 suku, yang dianggap sebagai jenis-jenis mangrove sejati. Yakni jenis-jenis yang ditemukan hidup terbatas di lingkungan hutan mangrove dan jarang tumbuh di luarnya.Dari jenis-jenis itu, sekitar 39 jenisnya ditemukan tumbuh di Indonesia; menjadikan hutan bakau Indonesia sebagai yang paling kaya jenis di lingkungan Samudera Hindia dan Pasifik. Total jenis keseluruhan yang telah diketahui, termasuk jenis-jenis mangrove ikutan, adalah 202 spesies (Noor dkk, 1999).Berikut ini adalah daftar suku dan genus mangrove sejati, beserta jumlah jenisnya (dimodifikasi dari Tomlinson, 1986).Penyusun utamaSukuGenus, jumlah spesies

Acanthaceae (syn.: Avicenniaceae atau Verbenaceae)Avicennia (api-api), 9

CombretaceaeLaguncularia, 11; Lumnitzera (teruntum), 2

ArecaceaeNypa (nipah), 1

Rhizophoraceae Bruguiera (kendeka), 6; Ceriops (tengar), 2; Kandelia (berus-berus), 1; Rhizophora (bakau), 8

SonneratiaceaeSonneratia (pidada), 5

Penyusun minor

Paku laut, Acrostichum aureum.SukuGenus, jumlah spesies

AcanthaceaeAcanthus (jeruju), 1; Bravaisia, 2

BombacaceaeCamptostemon, 2

CyperaceaeFimbristylis (mendong), 1

EuphorbiaceaeExcoecaria (kayu buta-buta), 2

LythraceaePemphis (cantigi laut), 1

MeliaceaeXylocarpus (nirih), 2

MyrsinaceaeAegiceras (kaboa), 2

MyrtaceaeOsbornia, 1

PellicieraceaePelliciera, 1

Plumbaginaceae Aegialitis, 2

PteridaceaeAcrostichum (paku laut), 3

RubiaceaeScyphiphora, 1

SterculiaceaeHeritiera (dungun)2, 3

Artikel terkait

Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Lingkungan Biotis Bioma di Bumi Copy Ctrl + CPaste Ctrl + V

B I O M A

persebaran bioma duniasumber: bebas.vlsm.org

Pengertian:

Bioma/Biom adalah unit-unit geografis yang perbedannya didasarkan pada tipe iklim dan dominasi vegetasi.

Ciri-ciri bioma:1. terbentuk antara interaksi unsur-unsur lingkungan yaitu iklim, air, tanah, dan organisme yang hidup di suatu daerah.2. merupakan komunitas klimaks (kumpulan berbagai macam populasi) yang menandakan bahwa di daerah tersebut terdapat suatu bentuk vegetasi utama yang mendominasi.3. merupakan komunitas yang cukup stabil, kecuali ada suatu kejadian yang mengganggu kestabilan komunitas.4. dapat dikenali dengan mudah dengan dominasi vegetasinya.5. penamaan bioma pada umumnya didasarkan atas dominasi vegetasinya.

Berikut ini jenis-jenis Bioma yang terdapat di bumi

1. Bioma Gurun/Arid

Sandune di Gurun Saharasumber: khabarkini2.blogspot.com

Persebaran bioma gurun banyak terdapat di wilayah benua Afrika Utara (Sahara) , Amerika Utara (Great Basin), Austalia (Gibson), Asia (Takla Makan), dan Indonesia (Parangtritis).

Ciri-ciri bioma gurun: curah hujan sangat rendah, +/- 25 mm/tahun evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan) kelembaban udara sangat rendah perbedaan suhu udara siang dan malam sangat tinggi (siang 45'C malam 0'C) tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air tingkat deflasi tinggi Lingkungan biotik: flora: tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kering (xerofit) seperti kaktus, pohon korma, dan zaitun fauna: hewan besar yang mampu menyimpa air seperti unta, sedangkan hewan kecil hanya aktif pada pagi dan malam hari dimana pada siang harinya bersembunyi di lubang-lubang seperti ular, tikus, kadal, dan serangga.

2. Bioma Stepa/Padang Rumput

Padang rumput (Stepa) Pampa di Argentinasumber: trevorherriot.blogspot.com

Persebaran bioma stepa terdapat di wilayah Hongaria (Puzta), Kanada (Great Plains), Amerika Selatan (Pampa-Argentina), Rusia (Siberia), Amerika Serikat (Praire), Australia, dan Selandia Baru.

Ciri-Ciri bioma stepa: terdapat di daerah peralihan antara iklim basah (hummid) dan iklim kering (arid) curah hujan anatara 50 - 100 mm/tahun curah hujan relatif rendah dan tidak teratur porositas (air yang meresap ke tanah) dan drainase (pengairan) kurang baik sehingga tumbuhan sulit mengambil air

Lingkungan biotik: flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang porositas dan drainasenya kurang baik yaitu tumbuhan rumput. ketinggian rumput yang hidup di wilayah stepa memiliki ketinggian 0,6 - 1,2 meter. fauna: hewan yang hidup di wilayah stepa antara lain kelinci, bison, mustang (kuda liar), srigala, domba, dan kanguru

3. Bioma Sabana/Savana

Savana Afrika beserta fauna khasnya zebrasumber: www.meteoweb.eu

Bioma sabana adalah Padang Rumput yang diselingi oleh gerombolan Semak dan Pohon. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya sabana dibagi menjadi dua jenis yaitu sabana murni (satu jenis tumbuhan) dan sabana sampuran (campuran jenis tumbuhan). Persebaran bioma sabana terdapat di Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan Indonesia (Nusa Tenggara).

ciri-ciri bioma sabana: terdapat di daerah khatulistiwa (iklim tropis) curah hujan anatara 100 - 150 mm/tahun curah hujan sedang dan tidak teratur porositas (air yang meresap ke tanah) dan drainase (pengairan) cukup baiklingkungan biotik: flora: rumput, semak, dan pepohonan dengan ketinggian maksimal 4 meter fauna: gajah, jerapah, zebra, kuda nil, singa, cheetah, dsb

4. Bioma Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis di lihat dari daratan dengan berbagai jenis vegetasisumber: biologipedia.blogspot.com

Di lihat dari udara, daun-daun membentuk kanopi dan hijau sepanjang tahunsumber: www.savethecassowary.org

Bioma hutan hujan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yanag paling tinggi. persebaran bioma hutan hujan tropis meliputi wilayah Amerika Selatan (Brazil), Asia Tenggara (Indonesia), Papua Nuguini, dan Afrika Tengah (Kongo).

ciri-ciri bioma hutan hujan tropis: curah hujan tinggi dan merata sepanjang tahun (200 - 225 mm/tahun) sinar matahari sepanjang tahun perubahan suhu relarif rendah dasar hutan basah dan lembab pohon-pohon rapat, membentuk kanopi (payung), gelap sepanjang hari, dan hijau sepanjang tahun (ever green)lingkungan biotis: flora: terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan yang heterogen. pohon-pohon utama seperti cendana dan pohon besi mencapai ketinggian 20-50 meter. tumbuhan khas yang terdapat di sini yaitu tumbuhan liana (tumbuhan yang menjalar) seperti rotan dan tumbuhan epifit (tumbuhan yang menempel) sperti anggrek, tumbuhan paku. fauna: hewan yang hidup di siang hari (diunal) seperti orang utan dan hewan yang hidup di malam hari (nokturnal) seperti burung hantu, macan tutul, dsbIndonesia memiliki hutan hujan tropis yang cukup luas dan menjadi paru-paru dunia. hutan hujan tropis di Indonesia terdapat di Pulau Papua, Pulau Sulawesi, Pulau kalimantan, dan Pulau Sumatera. Hutan hujan tropis tersebut dilindungi oleh undang-undang dengan predikat sebagai taman nasional seperti taman nasional Gunung Lauser. Hutan hujan tropis tersebut menjadi habitat alami bagi tumbuhan dan hewan khas Indonesia seperti orang hutan, tarsius, walabi, dan harimau. Namun, kini banyak hutan hujan tropis yang dikeruk alamnya seperti untuk perkebunan kelapa sawit, pertambangan, dan penebangan hutan. Dengan adanya masalah tersebut jika terus beralngsung lama-kelamaan hutan hujan tropis beserta lingkungan biotisnya akan punah dari bumi Indonesia dan akan menimbulkan bencana global seperti pemanasan global.

Alih fungsi hutan hujan tropis menjadi kawasan pertambangansumber: www.mongabay.co.id

"Lindungi Hutan Hujan Tropis Kita"untuk masa depan bumi

5. Hutan Musim Tropis

Pohan jati yang meranggas contoh hutan musim di ikli tropissumber: geografisma.site90.com

Bioma hutan musim tropis terdapat pada daerah-daerah yang mengalami pergantian musim kering dan musim penghujan yang sangat jelas. Hutan musim tropis mempunyai biomassa yang elbih rendah daripada hutan hujan tropis. Hutan musim tropis juga memiliki struktur berlapis-lapis yang terdiri dari lapisan atas (kanopi), lapisan tingkat, dan lapisan dasar dengan ketinggian pohon dapat mencapai 35 meter.

Ciri-ciri:1. ketinggian pohon 15 - 35 meter2. cabang pohon mulai tumbuh saat pohon masih rendah3. sebagian sinar natahari dapat mencapai tanah4. dimusim panas, pohon menggugurkan daunnya (meranggas) untuk mengurangi penguapan5. dimusim penghujan, daunnya lebatlingkungan biotis: flora: didominasi oleh pohon jati, pohon angsana, dan pohon karet fauna: rusa, kijang, babi hutan, dan harimau

Persebaran hutan musim tropis meliputi wilayah benua Amerika Tengah, Afrika selatan, Asia Timur, Australia, India, dan Indonesia (Jawa, Sumatera, sulawesi)

6. Hutan Gugur/Decidius Forest

Pohon Mapel (lambang bendera Kanada) yang berguguransumber: andimanwno.wordpress.com

Ciri khas dari bioma hutan gugur adalah tumbuhannya pada waktu musim dingin, daun-daunnya meranggas/berguguran. Bioma ini dapat dijumpai di wilayah Amerika Srikat, Kanada, Eropa Barat, Asia Timur dan Chili.

Cri-ciri:1. curah hujan merata yaitu 75-100 mm/tahun2. mempunyai empat musim (panas, dingin, gugur, dan semi)3. terletak di wilayah sub tropis 23,5 derajat Lu dan LS4. pada musim panas: radiasi matahari cukup tinggi, curah hujan tinggi, dan kelembaban tinggi.5. menjelang musim dingin: radiasi matahari mulai berkurang, suhu dan kelembaban mulai turun. tumbuhan sulit mendapatkan air, sehingga warna daun menjadi merah dan cokelat hingga akhirnya berguguran (musim gugur).6. musim dingin: tubuhan gundul (tidak berdaun), daun tidak mengalami fotosintesis, dan beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur panjang).7. menjelang musim panas: suhu naik, salju mencair, dan tumbuhan mulai berdaun (musim semi).lingkungan biotis: flora: flora pada hutan musim antara lain bunga sakura, bunga nasional negara Kanada, bambu, palem, pakis, dan eucalyptus. fauan: fauna yang terdapat pada bioma ini antara lain adalah srangga, burung, bajing, rakun, kiwi, dan tasmania.7. Hutan Taiga/Conivera/Berdaun Jarung

Hutan taiga di Alaska yang didominasi (homogen) oleh pohon cemarasumber: andrekosslick.deviantart.com

bioma ini kebanyakan berada di wilayah anatara subtropika dengan daerah kutun 9lintang 45-66,5 derajat). persebran bioma hutan taiga tersebar di daerah Skandinavia (eropa utara), rusia, siberia, dan alaska.

ciri-ciri:1. perbedaan suhu pada musim panas dan musim dingin sangat tinggi2. pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas (3-6 bulan)3. tumbuhan/pohon yang seragam (homogen)lingkungan biotis: flora: flora khas bioma ini adalah pohon berdaum jarum/konifer seperti pohon pinus merkusi, cemara. berdaun jarum disini yaitu pohon membentuk seperti jarum jika dilihat dari kejauhan. jadi, bukan sperti pohon kaktus yang berdaun jarum. fauna: fauna yang terdapat di bioma ini antara lain beruang hitam (grizily), tupai, burung-burung yang bermigrasi, rusa kutub, dan srigala.8. Tundra/padang lumut

Padang lumut (tundra) dengan fauna khasnya, Caribausumber: whs.moodledo.co.uk

Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang berada di atas batas kondensasi uap air ( > 2500 mdpl). disebut hutan lumut karena vegetasi utama/yang khas dalam bioma ini adalah tumbuhan lumut yang tumbuh tumbuh di tanah dan bebatuan.bioma ini terdapat di kawasan lingkungan kutu (artik/KU dan antartika/KS).

ciri-ciri:1. radiasi energi matahari sangat sedikit2. musim dingin sangat panjang dan gelap (9 bulan)3. musim panas berlangsung cepat (3 bulan), ;pada musim inilah vegetasi mulai tumbuh.lingkungan biotis: flora: vegetasi yang dominan di bioma tundra adalah lumut dan jamur fauana: fauna khas bioma tundra yaitu muskoxem (bison kutub), reinder/caribau (rusa kutub), pinguin, dan singa laut. 9. Bioma Mangrove

hutan mangrovesumber: pirun.ku.ac.th

hutan bakau atau mangrove banyak ditemukan di pantai yang landai di daerah tropis dan subtropis. hutan bakau di INDonesia terdaat di sepanjang panati tumur Sumatera, panatai barat dan selatan Kalimantan, spanjang pantai Papaua, pantai utara jawa, pantai selatan jawa (segara anakan, Cilacap).

ciri-ciri: kadar garam air dan tanahnya tinggi kadar oksigen air dan tanahnya tinggi kontur pantai landai pantai berlumpur dan berombak tenang saat air pasang, lingkungan ekosistem banjir saat air surut, lingkungan ekosistem becek dan berlumpur tidak terdapat sampah/limbahligkungan biotis: flora: tubuhan yang mendominasi adalah pohon bakau (Rzihopora Sp.), pohn kayu api (Aviciena), dan pohon bogem (bruguiera) fauna: jenis hewan yang ditemuka di bioma mangrove antara lain ikan, kepiting, buaya, biawak, kelomang, dan burung pemakan ikan.

Lindungi bioma yang ada di sekitar kita dengan cara:1. mengurangi penggunaan kertas2. hemat penggunaan air dan bahan bakar energi3. buanglah sampah pada tempatnya4. 3R (reduce, reuse, recycle)5. mulailah menanam pohon di rumah Kita6. jika tidak bisa menanam, lindungi pohon yang ada di sekitar kita dari penebangan7. dan sebagainya

jangan seperti PEMKOT DKI Jakarta yang rela menebang jalur hijau untuk pelebaran jalan, jalur APTB tangerang-taman anggrek, dsb..jangan seperti DEPHUT yang rela memberikan izin hak guna lahan untuk industri-industri pertambangan, industri kayu, dsb..jangan seperti ORANG BODOH yang rela diupah untuk menebang hutan, tapi tidak tahu bencana apa yang akan melanda mereka dan masyarakat lainnya..

5. Hutan Bakau Hutan bakau/mangrove banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai di daerah tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon bakau (Rhizophora sp), sehingga nama lainnya adalah hutan bakau, selain pohon bakau ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon Bogem (Bruguiera). Ciri-ciri:1. Kadar garam air dan tanahnya tinggi. 2. Kadar O2 air dan tanahaya rendah.3. Saat air pasang, lingkungannya banjir, saat air surut lingkungannya becek dan herlumpur. Fauna khas Bioma Hutan BakauKomodo, Burung Pigeon, Buaya Bakau Flora khas Bioma Hutan Bakau Bogem, Bakau

Pohon MangroveDefinisi Hutan MangroveHutan Mangrove berasal dari kata mangue/mangal (Portugish) dan grove (English). Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal woodland, vloedbosschen, atau juga hutan bakau. Hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai tipe ekosistem hutan yang tumbuh di daerah batas pasang-surutnya air, tepatnya daerah pantai dan sekitar muara sungai. Tumbuhan tersebut tergenang di saat kondisi air pasang dan bebas dari genangan di saat kondisi air surut. Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi mayoritas pesisir pantai di daerah tropis & sub tropis yang didominasi oleh tumbuhan mangrove pada daerah pasang surut pantai berlumpur khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut dan tergolong dalam ekosistem peralihan atau dengan kata lain berada di tempat perpaduan antara habitat pantai dan habitat darat yang keduanya bersatu di tumbuhan tersebut. Hutan mangrove juga berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan pencemar.Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Pada hutan mangrove: tanah, air, flora dan fauna hidup saling memberi dan menerima serta menciptakan suatu siklus ekosistem tersendiri. Hutan mangrove memberikan masukan unsur hara terhadap ekosistem air, menyediakan tempat berlindung dan tempat asuhan bagi anak-anak ikan, tempat kawin/pemijahan, dan lain-lain. Sumber makanan utama bagi organisme air di daerah mangrove adalah dalam bentuk partikel bahan organik (detritus) yang dihasilkan dari dekomposisi serasah mangrove (seperti daun, ranting dan bunga).Hutan mangrove sangat berbeda dengan tumbuhan lain di hutan pedalaman tropis dan subtropis, ia dapat dikatakan merupakan suatu hutan di pinggir laut dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Akarnya, yang selalu tergenang oleh air, dapat bertoleransi terhadap kondisi alam yang ekstreem seperti tingginya salinitas dan garam. Hal ini membuatnya sangat unik dan menjadi suatu habitat atau ekosistem yang tidak ada duanya.Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau. Sebenarnya, hutan tersebut lebih tepat dinamakan hutan mangrove. Istilah mangrove digunakan sebagai pengganti istilah bakau untuk menghindarkan kemungkinan salah pengertian dengan hutan yang terdiri atas pohon bakau Rhizophora spp. Karena bukan hanya pohon bakau yang tumbuh di sana. Selain bakau, terdapat banyak jenis tumbuhan lain yang hidup di dalamnya.Hutan-hutan mangrove menyebar luas di bagian yang cukup panas di dunia, terutama di sekeliling khatulistiwa di wilayah tropika dan sedikit di subtropika. Luas hutan mangrove di Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar, merupakan mangrove yang terluas di dunia. Melebihi Brazil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 ha) (Spalding dkk, 1997 dalam Noor dkk, 1999).Ciri-Ciri Hutan MangroveHutan mangrove memiliki ciri-ciri fisik yang unik di banding tanaman lain. Hutan mangrove mempunyai tajuk yang rata dan rapat serta memiliki jenis pohon yang selalu berdaun. Keadaan lingkungan di mana hutan mangrove tumbuh, mempunyai faktor-faktor yang ekstrim seperti salinitas air tanah dan tanahnya tergenang air terus menerus. Meskipun mangrove toleran terhadap tanah bergaram (halophytes), namun mangrove lebih bersifat facultative daripada bersifat obligative karena dapat tumbuh dengan baik di air tawar.Hal ini terlihat pada jenis Bruguiera sexangula, Bruguiera gymnorrhiza, dan Sonneratia caseolaris yang tumbuh, berbuah dan berkecambah di Kebun Raya Bogor dan hadirnya mangrove di sepanjang tepian sungai Kapuas, sampai ke pedalaman sejauh lebih 200 km, di Kalimantan Barat. Mangrove juga berbeda dari hutan darat, dalam hal ini jenis-jenis mangrove tertentu tumbuh menggerombol di tempat yang sangat luas. Disamping Rhizophora spp., jenis penyusun utama mangrove lainnya dapat tumbuh secara coppice. Asosiasi hutan mangrove selain terdiri dari sejumlah jenis yang toleran terhadap air asin dan lingkungan lumpur, bahkan juga dapat berasosiasi dengan hutan air payau di bagian hulunya yang hampir seluruhnya terdiri atas tegakan nipah Nypa fruticans.Ciri-ciri ekosistem mangrove terpenting dari penampakan hutan mangrove, terlepas dari habitatnya yang unik, adalah : memiliki jenis pohon yang relatif sedikit; memiliki akar tidak beraturan (pneumatofora) misalnya seperti jangkar melengkung dan menjulang pada bakau Rhizophora spp., serta akar yang mencuat vertikal seperti pensil pada pidada Sonneratia spp. dan pada api-api Avicennia spp.; memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau dapat berkecambah di pohonnya, khususnya pada Rhizophora; memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.Sedangkan tempat hidup hutan mangrove merupakan habitat yang unik dan memiliki ciri-ciri khusus ekosistem mangrove, diantaranya adalah : tanahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari atau hanya tergenang pada saat pasang pertama; tempat tersebut menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat; daerahnya terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat; airnya berkadar garam (bersalinitas) payau (2 22 o/oo) hingga asin.Fungsi dan Manfaat Hutan MangroveHutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi ekosistem hutan, air dan alam sekitarnya. Secara fisik hutan mangrove berfungsi dan bermanfaat sebagai : penahan abrasi pantai; penahan intrusi (peresapan) air laut; penahan angin; menurunkan kandungan gas karbon dioksida (CO2) di udara, dan bahan-bahan pencemar di perairan rawa pantai. Secara Biologi hutan mangrove berfungsi dan bermanfaat sebagai : tempat hidup (berlindung, mencari makan, pemijahan dan asuhan) biota laut seperti ikan dan udang); sumber bahan organik sebagai sumber pakan konsumen pertama (pakan cacing, kepiting dan golongan kerang/keong), yang selanjutnya menjadi sumber makanan bagi konsumen di atasnya dalam siklus rantai makanan dalam suatu ekosistem; tempat hidup berbagai satwa liar, seperti monyet, buaya muara, biawak dan burung.Dilihat dari fungsi dan manfaat sosial dan ekonomi, hutan mangrove juga berfungsi dan bermanfaat sebagai : tempat kegiatan wisata alam (rekreasi, pendidikan dan penelitian); penghasil kayu untuk kayu bangunan, kayu bakar, arang dan bahan baku kertas, serta daun nipah untuk pembuatan atap rumah; penghasil tannin untuk pembuatan tinta, plastik, lem, pengawet net dan penyamakan kulit; penghasil bahan pangan (ikan/udang/kepiting, dan gula nira nipah), dan obat-obatan (daun Bruguiera sexangula untuk obat penghambat tumor, Ceriops tagal dan Xylocarpus mollucensis untuk obat sakit gigi, dan lain-lain); tempat sumber mata pencaharian masyarakat nelayan tangkap dan petambak., dan pengrajin atap dan gula nipah.Sedangkan menurut Davis, Claridge dan Natarina (1995), hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut :1. Habitat satwa langkaHutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus)2. Pelindung terhadap bencana alamVegetasi hutan bakau dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.3. Pengendapan lumpurSifat fisik tanaman pada hutan bakau membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.4. Penambah unsur haraSifat fisik hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.5. Penambat racunBanyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses penambatan racun secara aktif6. TransportasiPada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.7. Sumber plasma nutfahPlasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.8. Rekreasi dan pariwisataHutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove memberikan obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam. Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.9. Sarana pendidikan dan penelitianUpaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.10. Memelihara proses-proses dan sistem alamiHutan bakau sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.11. Penyerapan karbonProses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.12. Memelihara iklim mikroEvapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.13. Mencegah berkembangnya tanah sulfat masamKeberadaan hutan bakau dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi alam.HUTAN BAKAU HUTAN BAKAUpohon bakau yang tumbuh di pinggir laut adalah jenis kayu yang endemiknya di daerah panas atau di pinggir pantai bakau adalah jenis tumbuhan trmasuk kokoh dan kuatmaka pohon bakau adalah pohon dengan julukan penjaga abrasi karena bisa manahan air laut dikala pasang dan saat badai yang menerjang bibir pantai

di indonesia paohon bakau sangat luas dan terluas populasinya di dunia maka keberadaanysangat ber manfaat untuk melindungi pantaidan pula jadi habitat bagi hewan pinggir lautsehingga dapat menjadi sarana penyeimbang flora dan fauna dan melindungi secara alamibahkan memperindah suasana pantai tersebut

sekarang bakau di budidayakan dan ditanam secara teratur dan masyarakat pantai jugasangat antusias untuk menanamnya bahakan banyak dijadikan cagar alam dan dilindungikeberadaannya dan juga sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat pantai secara geografic indonesi termasuk wilayah yang memiliki garis pantai terpanjang makadengan itu keberadaan hutan bakau sangat membantu untuk menjga dari abrasi air laut

dengan terjaganya hutan bakau itu maka kelestarian flora dan fauna di pantai sebagaipenunjang yang alami yang memberikan tempat berkembang biaknya hewan di daerah tersebutdan banyak memberikan manfaat bagi ekosistem di daerah pantai maupun hewan dan manusiamudah mudahanya keberadaan hutan bakau terpelihara dan lestari.Diposkan oleh aam pardiana di 16.32

Ekosistem Hutan BakauEkosistem hutan bakau adalah ekosistem di bahagian intertidal di kawasan tropika dan subtropika yang didominasikan oleh tumbuhan yang beradaptasi khas.

Hutan bakau boleh dijumpai di sepanjang muara sungai besar yang tanahnya berselut, dan di kawasan persisiran pantai terlindung (termasuk lagun, teluk, aliran pasang surut)

Ia melibatkan gabungan sekumpulan pokok yang bertoleransi dengan situasi air dan tanah yang bergaram (bersaliniti).PengenalanBumi adalah sebuah planet yang amat unik dalam cakerawala ini, bukan sahaja dari segi hidupannya bahkan cara hidupan itu berinteraksi dengan alam sekitarnya. Walaupun keadaan persekitarannya yang melampau, masih ada hidupan yang mampu beradaptasi dengan persekitarannya dari gurun yang panas hinggalah ke kutub yang terlampau sejuknya. Begitu jugalah hutan paya bakau yang hidup di keadaan berlumpur dan berair masin.

Hutan paya bakau boleh ditemui di sempadan antara laut dan daratan. Hutan ini merupakan sebahagian daripada hutan tropika. Ianya tumbuh dengan subur di kawasan tropika dan sub-tropika antara 30oU dan 30oS latitudnya. Dijumpai di seluruh benua kecuali Eropah, Artik dan Antartik tetapi kawasan yang paling kaya adalah di sekitar Asia iaitu dari India, Bangladesh hinggalah ke Asia Tenggara.

Di Semenanjung Malaysia seluas 106,104 ha hutan paya bakau boleh dijumpai tetapi hanya 1.8% sahaja yang masih kekal keasliannya. Dari jumlah itu sebahagian besarnya berada di Perak (43,506 ha), Johor (24,747 ha), Selangor (15,202 ha), Pahang (11,502 ha) dan Kedah (8,034 ha). Hutan ini adalah satu ekosistem yang unik dari segi flora dan faunanya serta amat penting kepada manusia .

Lokasi

Hutan bakau di Malaysia hidup subur di muara dan delta yang terlindung dari tiupan angin.

Keluasan di Malaysia

Terdapat 586,036 hektar hutan bakau di Malaysia;

57 % di Sabah 26 % di Sarawak 17% di Semenanjung Malaysia.

Pulau-pulau berhampiran pantai yang paling banyak ditumbuhi bakau ialah 6 buah pulau yang merangkumi gugusan Pulau Klang dan Pulau Kukup di Johor.

Sabah mempunyai kawasan bakau terbesar berbanding dengan negeri-negeri lain di Malaysia. Hutan Bakau Simpan yang telah digazetkan diuruskan oleh Jabatan Perhutanan untuk pengeluaran kayu secara mapan.

Pada masa ini Malaysia mengamalkan sistem penebangan secara clear-felling mengikut giliran iaitu dalam jangka masa 20 hingga 30 tahun .

Hutan Bakau Simpan Matang

Hutan Bakau Simpan Matang di Perak (40,151 ha) merupakan salah sebuah kawasan bakau yang mempunyai sistem pengurusan yang terbaik di dunia dan membekalkan sumber-sumber seperti arang, kayu api dan bahan binaan bangunan seperti tiang.

Tanah di kawasan ini juga adalah anaerobik dan kadang-kala berasid, terdiri daripada tanah selut, selut berpasir atau kadang-kala berpasir. Saliniti air boleh berubah daripada tawar kepada masin tetapi kebiasaannya adalah payau (hasil percampuran air tawar dan air masin)

Hutan Bakau Malaysia

Sepanjang pantai barat Semenanjung Malaysia terutamanya di Perak, Selangor, Johor dan KedahDijumpai di beberapa tempat di pantai timur Semenanjung Malaysia

Sepanjang pantai timur SabahPantai utara dan barat daya Sarawak

Keluasan Hutan Bakau Malaysia

Hutan paya bakau di Malaysia adalah seluas 646,000 hektar. 366,000 hektar terdapat di Sabah 174,000 hektar di Sarawak. 106,000 hektar di Semenanjung Malaysia

Hutan Bakau Utama TerengganuHutan Simpan Kekal - Hutan Simpan Sungai Pimpin, Dungun (62 ha.) - Hutan Simpan Kuala Kemaman, Kemaman (938 ha.)

Kampung Raja Lagun Setiu Kampung Benting Lintang Kampung Kuala Bharu Batu Rakit Sungai TerengganuSungai Kuala Ibai Sungai Merang Sungai Dungun Sungai Paka Sungai Kerteh Sungai Kijal

Tumbuhan Utama Hutan BakauPada kebiasaannya, terdapat 4 spesis yang utama iaitu:Rhizophora (Pokok Bakau Kurap & Bakau Minyak)Avicennia (Pokok Api-api) Bruguiera (Pokok Berus / Tumu / Lenggadai) Sonneratia (Pokok Perepat / Berembang / Gedabu)

Hutan-hutan ini terdapat secara eksklusif di pesisiran pantai dan sungai yang bertanah serta masin yang mengalami perubahan pasang surut air laut dan selalunya boleh dibezakan dengan jelas dari hutan paya gambut yang mana biasanya ia bersempadan. Kira-kira 4% dari semua hutan di negara ini adalah bakau. Jenis hutan ini seterusnya dibahagikan lagi kepada : Jenis-jenis hutan bakau

Bakau Nyireh Bunga Linggadai Nipah Nipah Dungun Pedada Nibong Hutan Bakau asal

Hutan bakau ini hampir keseluruhannya dipenuhi oleh satu jenis spesis saja - bakau minyak (Rhizophora apiculata). Ia merupakan hampir 50% dari jumlah hutan bakau di Daerah Temburong. Spesis ke-dua, bakau kurap (Rhizophora macronata) juga ada tapi sekali sekala saja, ter