pedoman zakat

34
Kata Pengantar Kata Pengantar Segala puji hanyalah bagi Allah SWT, Tuhan yang memiliki segala pengetahuan dan kekuasaan atas seluruh alam. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari keadaan gelap gulita kedalam cahaya yang terang benderang. Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah dan atas rahmat-NYA, kami berhasil menyelesaikan penyusunan makalah untuk mata kuliah Materi Pendidikan Islam (Materi PAI) dengan tema “Zakat.” Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini tak luput dari kekurangan baik dari penyajian maupun bobot materi yang disajikan. Untuk itu, kami berharap masukan, saran dan kritik yang membangun ( constructive suggestion ) khususnya dari Dosen Materi PAI yaitu M. Sholeh, S.Ag maupun rekan-rekan mahasiswa sehingga dapat kami jadikan bahan koreksi dan penyempurnaan makalah ini. Sawangan, Maret 2010 Tim Penyusun Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [1] Zakat

Upload: hasan1969

Post on 19-Jun-2015

517 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tulisan ini merupakan tugas makalah mata kuliah Fiqh II sebagai bahan diskusi di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Karimiyyah, Depok.

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Zakat

Kata PengantarKata Pengantar

Segala puji hanyalah bagi Allah SWT, Tuhan yang memiliki segala pengetahuan dan kekuasaan atas seluruh alam. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari keadaan gelap gulita kedalam cahaya yang terang benderang.

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah dan atas rahmat-NYA, kami berhasil menyelesaikan penyusunan makalah untuk mata kuliah Materi Pendidikan Islam (Materi PAI) dengan tema “Zakat.”

Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini tak luput dari kekurangan baik dari penyajian maupun bobot materi yang disajikan. Untuk itu, kami berharap masukan, saran dan kritik yang membangun (constructive suggestion) khususnya dari Dosen Materi PAI yaitu M. Sholeh, S.Ag maupun rekan-rekan mahasiswa sehingga dapat kami jadikan bahan koreksi dan penyempurnaan makalah ini.

Sawangan, Maret 2010

Tim Penyusun

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [1]Zakat

Page 2: Pedoman Zakat

Daftar IsiDaftar Isi

KATA PENGANTAR...........................................................................

1

D A F T A R I S I.............................................................................

2

Bab 1 Dalil-dalil Kewajiban Zakat................................................. 3

A. Pendahuluan.............................................................................. 3

B. Dalil-dalil Kewajiban Zakat dalam Al-quran dan As-Sunnah 4

C. Pengertian Zakat dan Perbedaannya dengan Infaq dan Sodaqoh

6

D. Hukum dan Syarat Wajib Zakat............................................... 9

Bab 2 Jenis-jenis Zakat dan Contoh Perhitungan........................ 11

A. Jenis-jenis Zakat........................................................................ 11

B. Nishab dan Kadar Zakat........................................................... 13

C. Zakat Profesi............................................................................. 19

D. Harta Lain-lain........................................................................... 20

Bab 3 Penutup................................................................................. 21

Daftar Bacaan / Rujukan................................................................ 22

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [2]Zakat

Page 3: Pedoman Zakat

Bab 1Bab 1Dalil-dalil Kewajiban Zakat Dalil-dalil Kewajiban Zakat

A. Pendahuluan

Dalam kehidupan manusia, adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa tak seorang pun manusia dapat hidup dan berdiri sendiri. Oleh karena itu, Islam mengajarkan setiap orang untuk selalu saling membantu satu sama lain sebagaimana tercantum dalam surat Al-Maidah ayat 2:

...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Salah satu bentuk perbuatan tolong menolong ini adalah dengan “memberikan / menafkahkan harta yang dimiliki kepada orang yang membutuhkannya (kaum dhuafa).” Dalam rangka membantu kaum dhuafa ini, maka Islam menjadikan “zakat” sebagai metode yang ampuh untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Beberapa ayat dalam Al-qur’an yang menyebutkan hal ini (meskipun kadang dengan istilah yang berbeda-beda, kadang zakat itu disebut “sodaqoh” atau “infaq”) sebagai berikut:

60.Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [3]Zakat

Page 4: Pedoman Zakat

lagi Maha Bijaksana1. (QS At-Taubah:60)

103.Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan2 dan mensucikan3 mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.(QS At-Taubah:103).

B. Dalil-dalil Kewajiban Zakat dalam Al-quran dan As-

Sunnah

1. Dalil-dalil Kewajiban Zakat dalam Al-quran

Surat At-Taubah ayat 103:

103.Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat

itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Surat Adz-Dzariat ayat 19:

1 Yang berhak menerima zakat Ialah: 1. orang fakir: orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

2 Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda

3 Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [4]Zakat

Page 5: Pedoman Zakat

19. ... dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian4.

Surat Al-Hadid ayat 7:

7. Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan

nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya5. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.

Surat Al-Baqarah ayat 267:

267.Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan

Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

2. Dalil-dalil Kewajiban Zakat dalam As-Sunnah6

1. Bersabda Rasulullah SAW: “Bila suatu kaum enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menguji mereka dengan kekeringan dan kelaparan.” H.R. Thabrani;

4 Orang miskin yang tidak mendapat bagian Maksudnya ialah orang miskin yang tidak meminta-minta.

5 Yang dimaksud dengan menguasai di sini ialah penguasaan yang bukan secara mutlak. hak milik pada hakikatnya adalah pada Allah. manusia menafkahkan hartanya itu haruslah menurut hukum-hukum yang telah disyariatkan Allah. karena itu tidaklah boleh kikir dan boros.

6 Penyusun mohon ma’af dikarenakan kekurangan sumber-sumber dan keterbatasan pemahaman maka hadits-hadits hanya dinukilkan artinya saja.

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [5]Zakat

Page 6: Pedoman Zakat

2. Bersabda Rasulullah SAW: “Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta itu.” H.R. Al Bazar dan Baehaqi.

3. Dalil Kewajiban Zakat Berdasarkan Ijma’ Ulama

Kesepakatan ulama baik salaf maupun khalaf bahwa zakat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dan haram mengingkarinya.

C. Pengertian Zakat dan Perbedaannya dengan Infaq dan

Sodaqoh

Dalam masyarakat terminologi “zakat” seringkali sulit dibedakan dengan “infaq” ataupun “shodaqoh.” Karena dari segi perbuatan (action) yang dilakukan nyaris tidak ada perbedaan yaitu sama-sama ”memberi.” Untuk itu, perlu dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian masing-masing istilah sebagai berikut:1. Zakat menurut bahasa artinya adalah “berkembang” (an

namaa`), kesuburan atau bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau “pensucian” (at tath-hiir)7. Menurut Hukum Islam (istilah syara'), zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu (Al Mawardi dalam kitab Al Hawiy).

Dengan perkataan “hak yang telah ditentukan besarnya” (haqqun muqaddarun), berarti zakat tidak mencakup hak-hak –berupa pemberian harta– yang besarnya tidak ditentukan, misalnya hibah, hadiah, wasiat, dan wakaf. Dengan perkataan “yang wajib (dikeluarkan)” (yajibu), berarti zakat tidak mencakup hak yang sifatnya sunnah atau tathawwu’, seperti shadaqah tathawwu’ (sedekah sunnah).

Sedangkan ungkapan “pada harta-harta tertentu” (fi amwaalin mu’ayyanah) berarti zakat tidak mencakup segala macam harta secara umum, melainkan hanya harta-harta tertentu yang telah ditetapkan berdasarkan nash-nash syara’ yang khusus, seperti emas, perak, onta, domba, dan sebagainya.

7 Lihat Al-qur’an surat At-Taubah ayat 60

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [6]Zakat

Page 7: Pedoman Zakat

2. Infaq, Al Jurjani dalam kitabnya At Ta’rifaat menjelaskan bahwa infaq adalah penggunaan harta untuk memenuhi kebutuhan (sharful maal ilal haajah) (Al Jurjani, tt : 39). Dengan demikian, infaq mempunyai cakupan yang lebih luas dibanding zakat. Dalam kategorisasinya, infak dapat diumpamakan dengan “alat transportasi” –yang mencakup kereta api, mobil, bus, kapal, dan lain-lain– sedang zakat dapat diumpamakan dengan “mobil”, sebagai salah satu alat transportasi.

Maka hibah, hadiah, wasiat, wakaf, nazar (untuk membelanjakan harta), nafkah kepada keluarga, kaffarah (denda) berupa harta adalah termasuk infaq. Bahkan zakat itu sendiri juga termasuk salah satu kegiatan infaq. Sebab semua itu merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan pihak pemberi maupun pihak penerima.

Dengan kata lain, infaq merupakan kegiatan penggunaan harta secara konsumtif, yakni pembelanjaan atau pengeluaran harta untuk memenuhi kebutuhan, bukan secara produktif, yaitu penggunaan harta untuk dikembangkan dan diputar lebih lanjut secara ekonomis (tanmiyatul maal).

3. Shodaqah, maknanya berkisar pada 3 (tiga) pengertian berikut ini :a. Pertama, shadaqah adalah pemberian harta kepada orang-

orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerima shadaqah, tanpa disertai imbalan (Mahmud Yunus, 1936 : 33, Wahbah Az Zuhaili, 1996 : 919). Shadaqah ini hukumnya adalah sunnah, bukan wajib. Karena itu, untuk membedakannya dengan zakat yang hukumnya wajib, para fuqaha menggunakan istilah shadaqah tathawwu’ atau ash shadaqah an nafilah (Az Zuhaili 1996 : 916). Sedang untuk zakat, dipakai istilah ash shadaqah al mafrudhah (Az Zuhaili 1996 : 751). Namun seperti uraian Az Zuhaili (1996 : 916), hukum sunnah ini bisa menjadi haram, bila diketahui bahwa penerima shadaqah akan memanfaatkannya untuk sesuatu yang haram, sesuai kaidah syara’: “Al wasilatu ilal haram, haram”, “Segala perantaraan kepada yang haram, hukumnya haram pula”.

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [7]Zakat

Page 8: Pedoman Zakat

Bisa pula hukumnya menjadi wajib, misalnya untuk menolong orang yang berada dalam keadaan terpaksa (mudhthar) yang amat membutuhkan pertolongan, misalnya berupa makanan atau pakaian. Menolong mereka adalah untuk menghilangkan dharar (izalah adh dharar) yang wajib hukumnya. Jika kewajiban ini tak dapat terlaksana kecuali dengan shadaqah, maka shadaqah menjadi wajib hukumnya, sesuai kaidah syara’ : “ Maa laa yatimmul wajibu illa bihi fahuwa wajib”, “Segala sesuatu yang tanpanya suatu kewajiban tak terlaksana sempurna, maka sesuatu itu menjadi wajib pula hukumnya”

b. Kedua, shadaqah adalah identik dengan zakat (Zallum, 1983 : 148). Ini merupakan makna kedua dari shadaqah, sebab dalam nash-nash syara’ terdapat lafazh “shadaqah” yang berarti zakat. Misalnya firman Allah SWT :

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana8. (QS At-Taubah: 60)

Dalam ayat tersebut, “zakat-zakat” diungkapkan dengan lafazh “ash shadaqaat”. Begitu pula sabda Nabi SAW kepada Mu’adz bin Jabal RA ketika dia diutus Nabi ke Yaman : “…beritahukanlah kepada mereka (Ahli Kitab yang telah

8 Yang berhak menerima zakat Ialah: 1. orang fakir: orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [8]Zakat

Page 9: Pedoman Zakat

masuk Islam), bahwa Allah telah mewajibkan zakat atas mereka, yang diambil dari orang kaya di antara mereka, dan diberikan kepada orang fakir di antara mereka…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada hadits di atas, kata “zakat” diungkapkan dengan kata “shadaqah”.

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [9]Zakat

Page 10: Pedoman Zakat

c. Ketiga, shadaqah adalah sesuatu yang ma’ruf (benar dalam pandangan syara’). Pengertian ini didasarkan pada hadits shahih riwayat Imam Muslim bahwa Nabi SAW bersabda : “Kullu ma’rufin shadaqah” (Setiap kebajikan, adalah shadaqah).

Berdasarkan ini, maka mencegah diri dari perbuatan maksiat adalah shadaqah, memberi nafkah kepada keluarga adalah shadaqah, beramar ma’ruf nahi munkar adalah shadaqah, menumpahkan syahwat kepada isteri adalah shadaqah, dan tersenyum kepada sesama muslim pun adalah juga shadaqah.

D. Hukum dan Syarat Wajib Zakat

1. Hukum Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia. Oleh karena itu, orang yang ingkar atau tidak mau melaksanakan perintah zakat mendapatkan ancaman dari Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam surat At-Taubah ayat 34-35:

34.Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian

besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [10]Zakat

Page 11: Pedoman Zakat

pedih,

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [11]Zakat

Page 12: Pedoman Zakat

35.Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."

2. Syarat Wajib Zakat

Syarat-syarat harta seseorang wajib untuk dibayarkan zakatnya adalah: Milik sempurna (Milkun Taam) Cukup nishab Berlalu satu tahun atau haul (bagi sebagian harta) Harta yang halal Lebih dari kebutuhan pokok (surplus minimum) Bebas dari hutang Berkembang (An-Nama)

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [12]Zakat

Page 13: Pedoman Zakat

Bab 2Bab 2Jenis-jenis Zakat Jenis-jenis Zakat dan Contoh Perhitungandan Contoh Perhitungan

A. Jenis-jenis Zakat

Secara umum jenis-jenis zakat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu: 1. Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah. 2. Zakat Maal (harta).

Kedua jenis zakat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:1. Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah.

a. PengertianZakat fitrah adalah zakat (shadaqah) jiwa, istilah tersebut diambil dari kata fitrah yang merupakan asal dari kejadian. Dari Ibnu Umar ra. Beliau berkata : ”Rasulullah saw. Telah memfardhukan zakat fitrah 1 sha’ dari kurma atau gandum atas budak,orang merdeka, laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang tua dari seluruh kaum muslimin. Dan beliau perintahkan supaya dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk shalat ‘Ied.” (HR. Bukhori)9.

Besaran yang harus dikeluarkan adalah 2,176 kg.

b. Waktu pembayaran1). Wajib membayar zakat fitrah yaitu ditandai dengan

tenggelamnya matahari di akhir bulan Ramadhan;2). Boleh mendahulukan atau mempercepat pembayaran

zakat fitrah dari waktu wajib tersebut.

2. Zakat Maal (Harta).

a. Binatang Ternak

9 Lihat Fathul Bari, Juz 3 : 366

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [13]Zakat

Page 14: Pedoman Zakat

Binatang ternak meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan kecil (kambing, domba) dan unggas (ayam, itik, burung);

b. Emas Dan Perak Emas dan perak merupakan logam mulia yang selain merupakan tambang elok, juga sering dijadikan perhiasan. Emas dan perak juga dijadikan mata uang yang berlaku dari waktu ke waktu. Islam memandang emas dan perak sebagai harta yang (potensial) berkembang. Oleh karena syara' mewajibkan zakat atas keduanya, baik berupa uang, leburan logam, bejana, souvenir, ukiran atau yang lain. Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh karena segala bentuk penyimpanan uang seperti tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk kedalam kategori emas dan perak. sehingga penentuan nishab dan besarnya zakat disetarakan dengan emas dan perak. Demikian juga pada harta kekayaan lainnya, seperti rumah, villa, kendaraan, tanah, dll. Yang melebihi keperluan menurut syara' atau dibeli/dibangun dengan tujuan menyimpan uang dan sewaktu-waktu dapat di uangkan. Pada emas dan perak atau lainnya yang berbentuk perhiasan, asal tidak berlebihan, maka tidak diwajibkan zakat atas barang-barang tersebut.

c. Harta PerniagaanHarta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan, perhiasan, dll. Perniagaan tersebut di usahakan secara perorangan atau perserikatan seperti CV, PT, Koperasi, dsb.

d. Hasil PertanianHasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.

e. Ma’din dan Kekayaan LautMa'din (hasil tambang) adalah benda-benda yang terdapat

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [14]Zakat

Page 15: Pedoman Zakat

di dalam perut bumi dan memiliki nilai ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga, marmer, giok, minyak bumi, batu-bara, dll. Kekayaan laut adalah segala sesuatu yang dieksploitasi dari laut seperti mutiara, ambar, marjan, dll. 3.6 Rikaz Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa disebut dengan harta karun. Termasuk didalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada yang mengaku sebagai pemiliknya.

B. Nishab dan Kadar Zakat

1. Harta Peternakan

a. Sapi, Kerbau dan Kuda Nishab kerbau dan kuda disetarakan dengan nishab sapi yaitu 30 ekor. Artinya jika seseorang telah memiliki sapi (kerbau/kuda), maka ia telah terkena wajib zakat. Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh At Tarmidzi dan Abu Dawud dari Muadz bin Jabbal RA, maka dapat dibuat tabel sbb :

Keterangan : a. Sapi berumur 1 tahun, masuk tahun ke-2b. Sapi berumur 2 tahun, masuk tahun ke-3

Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor tabi'. Dan jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor musinnah.

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [15]Zakat

Page 16: Pedoman Zakat

b. Kambing/domba Nishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 40 ekor kambing/domba maka ia telah terkena wajib zakat. Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel sbb :

Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor.

c. Ternak Unggas (ayam,bebek,burung,dll) dan Perikanan Nishab pada ternak unggas dan perikanan tidak diterapkan berdasarkan jumlah (ekor), sebagaimana halnya sapi, dan kambing. Tapi dihitung berdasarkan skala usaha. Nishab ternak unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1 Dinar = 4,25 gram emas murni) atau sama dengan 85 gram emas. Artinya bila seorang beternak unggas atau perikanan, dan pada akhir tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang berupa modal kerja dan keuntungan lebih besar atau setara dengan 85 gram emas murni, maka ia terkena kewajiban zakat sebesar 2,5 %

Contoh: Seorang peternak ayam broiler memelihara 1000 ekor ayam perminggu, pada akhir tahun (tutup buku) terdapat laporan keuangan sbb:

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [16]Zakat

Page 17: Pedoman Zakat

Besar Zakat = 2,5 % x Rp.26.000.000,- = Rp 650.000

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [17]Zakat

Page 18: Pedoman Zakat

Catatan :Kandang dan alat peternakan tidak diperhitungkan sebagai harta yang wajib dizakati. Nishab besarnya 85 gram emas murni, jika @ Rp 300.000 maka 85 x Rp 300.000 = Rp 25.500.000

d. Unta

Nishab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 5 ekor unta maka ia terkena kewajiban zakat. Selanjtnya zakat itu bertambah, jika jumlah unta yang dimilikinya juga bertambah. Berdasarkan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel sbb:

Keterangan: (a) Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba

berumur satu tahun atau lebih. (b) Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2 (c) Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3 (d) Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4 (e) Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5

Selanjutnya, jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor bintu Labun, dan setiap jumlah

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [18]Zakat

Page 19: Pedoman Zakat

itu bertambah 50 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor Hiqah.

2. Emas Dan Perak

Nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak adalah 200 dirham (setara 672 gram perak). Artinya bila seseorang telah memiliki emas sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan sudah setahun, maka ia telah terkena wajib zakat, yakni sebesar 2,5 %.

Demikian juga segala macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan dapat dikategorikan dalam "emas dan perak", seperti uang tunai, tabungan, cek, saham, surat berharga ataupun yang lainnya. Maka nishab dan zakatnya sama dengan ketentuan emas dan perak, artinya jika seseorang memiliki bermacam-macam bentuk harta dan jumlah akumulasinya lebih besar atau sama dengan nishab (85 gram emas) maka ia telah terkena wajib zakat (2,5 %).

Contoh : Seseorang memiliki simpanan harta sebagai berikut :

Perhiasan emas atau yang lain tidak wajib dizakati kecuali selebihnya dari jumlah maksimal perhiasan yang layak dipakai. Jika layaknya seseorang memakai perhiasan maksimal 60 gram maka yang wajib dizakati hanyalah perhiasan yang selebihnya dari 60 gram. Dengan demikian jumlah harta orang tersebut, sbb :

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [19]Zakat

Page 20: Pedoman Zakat

Besar zakat = 2,5% x Rp 6.500.000 = Rp 163.500,-

Catatan: Perhitungan harta yang wajib dizakati dilakukan setiap tahun pada bulan yang sama.

3. Perniagaan

Harta perniagaan, baik yang bergerak di bidang perdagangan, industri, agroindustri, ataupun jasa, dikelola secara individu maupun badan usaha (seperti PT, CV, Yayasan, Koperasi, Dll) nishabnya adalah 20 dinar (setara dengan 85gram emas murni). Artinya jika suatu badan usaha pada akhir tahun (tutup buku) memiliki kekayaan (modal kerja danuntung) lebih besar atau setara dengan 85 gram emas (jika pergram Rp 25.000,- = Rp 2.125.000,-), maka ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5%.

Pada badan usaha yang berbentuk syirkah (kerjasama), maka jika semua anggota syirkah beragama islam, zakat dikeluarkan lebih dulu sebelum dibagikan kepada pihak-pihak yang bersyirkah. Tetapi jika anggota syirkah terdapat orang yang non muslim, maka zakat hanya dikeluarkan dari anggota syirkah muslim saja (apabila jumlahnya lebih dari nishab)

Cara menghitung zakat: Kekayaan yang dimiliki badan usaha tidak akan lepas dari salah satu atau lebih dari tiga bentuk di bawah ini :1) Kekayaan dalam bentuk barang 2) Uang tunai 3) Piutang

Maka yang dimaksud dengan harta perniagaan yang wajib dizakati adalah yang harus dibayar (jatuh tempo) dan pajak.

Contoh: Sebuah perusahaan meubel pada tutup buku per Januari tahun 1995 dengan keadaan sbb :

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [20]Zakat

Page 21: Pedoman Zakat

Besar zakat = 2,5 % x Rp 20.000.000,- = Rp 500.000,-

Pada harta perniagaan, modal investasi yang berupa tanah dan bangunan atau lemari, etalase pada toko, dll, tidak termasuk harta yang wajib dizakati sebab termasuk kedalam kategori barang tetap (tidak berkembang) Usaha yang bergerak dibidang jasa, seperti perhotelan, penyewaan apartemen, taksi, renal mobil, bus/truk, kapal laut, pesawat udara, dll, kemudian dikeluarkan zakatnya dapat dipilih diantara 2 (dua) cara: 1) Pada perhitungan akhir tahun (tutup buku), seluruh harta

kekayaan perusahaan dihitung, termasuk barang (harta) penghasil jasa, seperti hotel, taksi, kapal, dll, kemudian keluarkan zakatnya 2,5 %.

2) Pada Perhitungan akhir tahun (tutup buku), hanya dihitung dari hasil bersih yang diperoleh usaha tersebut selama satu tahun, kemudian zakatnya dikeluarkan 10%. Hal ini diqiyaskan dengan perhitungan zakat hasil pertanian, dimana perhitungan zakatnya hanya didasarkan pada hasil pertaniannya, tidak dihitung harga tanahnya.

4. Hasil Pertanian

Nishab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 750 kg. Apabila hasil pertanian termasuk makanan pokok, seperti beras, jagung, gandum, kurma, dll, maka nishabnya adalah 750 kg dari hasil pertanian tersebut. Tetapi jika hasil pertanian itu selain makanan pokok, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daun, bunga, dll, maka nishabnya disetarakan dengan harga nishab dari makanan pokok yang paling umum di daerah (negeri) tersebut (di negeri kita = beras).

Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan, atau sungai/mata/air, maka 10%, apabila diairi dengan cara disiram / irigasi (ada biaya tambahan) maka zakatnya 5%. Dari ketentuan ini dapat dipahami bahwa pada tanaman yang disirami zakatnya 5%. Artinya 5% yang lainnya didistribusikan

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [21]Zakat

Page 22: Pedoman Zakat

untuk biaya pengairan. Imam Az Zarqoni berpendapat bahwa apabila pengolahan lahan pertanian diairidengan air hujan (sungai) dan disirami (irigasi) dengan perbandingan 50;50, maka kadar zakatnya 7,5% (3/4 dari 1/10).

Pada sistem pertanian saat ini, biaya tidak sekedar air, akan tetapi ada biaya lain seperti pupuk, insektisida, dll. Maka untuk mempermudah perhitungan zakatnya, biaya pupuk, intektisida dan sebagainya diambil dari hasil panen, kemudian sisanya (apabila lebih dari nishab) dikeluarkan zakatnya 10% atau 5% (tergantung sistem pengairannya).

C. Zakat Profesi

1. Dasar Hukum

Dasar hukum penentuan zakat profesi adalah firman Allah SWT:

19.dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin

yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (QS Adz-Dzariyat:19)

267.Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan

Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS Al-Baqarah:267)

Rasulullah SAW bersabda:Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta itu (HR. AL Bazar dan Baehaqi)

Zakat profesi memang tidak dikenal dalam khasanah keilmuan

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [22]Zakat

Page 23: Pedoman Zakat

Islam, namun hasil dari profesi tersebut yang berupa harta dapat dikategorikan ke dalam zakat harta (simpanan/kekayaan). Dengan demikian hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat maka wajib baginya untuk menunaikan zakat.

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [23]Zakat

Page 24: Pedoman Zakat

Contoh:Akbar adalah seorang karyawan swasta yang berdomisili di kota Bogor, memiliki seorang istri dan 2 orang anak dengan penghasilan bersih perbulan Rp. 1.500.000,- Perhitungan zakatnya: Penghasilan bersih : Rp. 1.500.000,- Pengeluaran per bulan : Rp. 625.000,- Saldo rata-rata per bulan : 1.500.000 - 625.000 =

975.000,- Total harta per tahun : 975.000 x 12 =

11.700.000,- Nishab (emas @75.000/gram): Rp. 6.375.000,- Zakat yang dikeluarkan : 2.5% x 11.700.000,- = Rp.

292,500,-

D. Harta Lain-lain

Termasuk dalam jenis ini adalah:

1. Saham dan Obligasi Pada hakekatnya baik saham maupun obligasi (juga sertifikat bank) merupakan suatu bentuk penyimpanan harta yang potensial berkembang. Oleh karenannya masuk ke dalam kategori harta yang wajib dizakati, apabila telah mencapai nishabnya. Zakatnya sebesar 2.5% dari nilai kumulatif riil bukan nilai nominal yang tertulis pada saham atau obligasi tersebut.

2. Undian dan kuis berhadiah Harta yang diperoleh dari hasil undian atau kuis berhadiah merupakan salah satu sebab dari kepemilikan harta yang diidentikkan dengan harta temuan (rikaz). Oleh sebab itu jika hasil tersebut memenuhi kriteria zakat, maa wajib dizakati sebasar 20% (1/5).

3. Hasil penjualan rumah (properti) atau penggusuran Harta yang diperoleh dari hasil penjualan rumah (properti) atau penggusuran, dapat dikategorikan dalam dua macam: a. Penjualan rumah yang disebabkan karena kebutuhan,

termasuk penggusuran secara terpaksa, maka hasilnya dipergunakan lebih dulu untuk memenuhi kebutuhan.

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [24]Zakat

Page 25: Pedoman Zakat

Jika sisanya masih melebihi nishab maka ia berkewajiban zakat sebesar 2.5%.

b. Penjualan rumah (properti) yang tidak didasarkan pada kebutuhan maka ia wajib membayar zakat sebesar 2.5% dari hasil penjualannya.

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [25]Zakat

Page 26: Pedoman Zakat

Bab 3Bab 3P e n u t u pP e n u t u p

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Zakat bertujuan untuk membersihkan diri dan harta dan wajib

hukumnya bagi setiap orang beriman;

2. Dasar kewajiban zakat diantaranya adalah:a. Surat At-Taubah ayat 103b. Surat Adz-Dzariat ayat 19c. Surat Al-Hadid ayat 7d. Surat Al-Baqarah ayat 267e. Hadits Nabi Muhammad SAW diantaranya:

1). Bersabda Rasulullah SAW: “Bila suatu kaum enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menguji mereka dengan kekeringan dan kelaparan.” H.R. Thabrani;

2). Bersabda Rasulullah SAW: “Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta itu.” H.R. Al Bazar dan Baehaqi.

f. Ijma’ Ulama, yaitu kesepakatan ulama baik salaf maupun khalaf bahwa zakat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dan haram mengingkarinya.

3. Secara garis besar zakat dibagi menjadi dua bagian yaitu:a. Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah. b. Zakat Maal (harta).

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [26]Zakat

Page 27: Pedoman Zakat

DAFTAR BACAAN / RUJUKAN

1. Al-Qur’anul Karim2. Tafsir Al-Qur’an Terbitan Departemen Agama (electronic

version)3. Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU),”Panduan Zakat Praktis”,

http://www.pkpu.or.id , (13 Maret 2010);4. Lembaga Amil Zakat YAUMIL PT Badak NGL Bontang Kaltim

Indonesia, “Panduan Zakat”, www.lazyaumil.org/files/Panduan%20Zakat.pdf , (13 Maret 2010);

5. Shiddiq Al-Jawi, Muhammad, ”Pengertian Zakat, Infaq dan Shodaqoh”, (www.al-fauzien.web.id ), (13 Maret 2010)

6.

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [27]Zakat

Page 28: Pedoman Zakat

Bab 1 Da l i l -da l i l Kewaj iban ZakatBab 1 Da l i l -da l i l Kewaj iban Zakat ....................................................................3A. Pendahuluan..................................................................................................................3B. Dalil-dalil Kewajiban Zakat dalam Al-quran dan As-Sunnah......................................41. Dalil-dalil Kewajiban Zakat dalam Al-quran................................................................42. Dalil-dalil Kewajiban Zakat dalam As-Sunnah.............................................................53. Dalil Kewajiban Zakat Berdasarkan Ijma’ Ulama........................................................6C. Pengertian Zakat dan Perbedaannya dengan Infaq dan Sodaqoh..................................6D. Hukum dan Syarat Wajib Zakat....................................................................................91. Hukum Zakat.................................................................................................................92. Syarat Wajib Zakat......................................................................................................10Bab 2 Jen i s - j en i s Zakat dan Contoh Perh i tunganBab 2 Jen i s - j en i s Zakat dan Contoh Perh i tungan ..................................11A. Jenis-jenis Zakat..........................................................................................................11B. Nishab dan Kadar Zakat..............................................................................................131. Harta Peternakan......................................................................................................132. Emas Dan Perak........................................................................................................163. Perniagaan...................................................................................................................174. Hasil Pertanian............................................................................................................18C. Zakat Profesi................................................................................................................191. Dasar Hukum...............................................................................................................19D. Harga Lain-lain............................................................................................................20Bab 3 PenutupBab 3 Penutup .............................................................................................................21e. Hadits Nabi Muhammad SAW diantaranya:...............................................................21f. Ijma’ Ulama, yaitu kesepakatan ulama baik salaf maupun khalaf bahwa zakat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dan haram mengingkarinya...................................................................................................................21DAFTAR BACAAN / RUJUKAN.....................................................................................22

Tugas Makalah: Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) [28]Zakat