ekonomi zakat

35
PEMBAHASAN PERTAMA PENGERTIAN ZAKAH AND SADAQAH I. Zakat menurut Bahasa dan Syariah Zakat berasal dari kata Zakatun artinya berkembang atau bertambah. Ketika berbicara tentang seseorang, zakat diartikan menjadi lebih baik. Bila dihubungkan, maka zakat itu berarti memberkati, berkembang, membersihkan dan perbaikan. Dalam bahasa arab dikatakan “Asal kata dari kata Zakat artinya membersihkan, berkembang, memberkati dan memuliakan. Semua arti ini digunakan dalam Quran dan Hadits”. Hal ini sejalan dengan pendapat Al- Wahidi yang menyatakan bahwa Zakat berarti Meluas dan tumbuh, sebagai contoh, jika dihubungkan dengan tanaman maka artinya tumbuh dan jika diartikan dengan barang maka artinya meluas, tetapi karena untuk tumbuh baik itu perlu terbebas dari serangga dan hama, maka zakat dapat diartikan bersih dan membersihkan. Jika dihubungkan dengan orang, zakat berarti perbaikan dan kebajikan. Anda dapat memanggil seseorang dengan sebutan zaki karena orang tersebut mempunyai karakter yang baik atau anda bisa menyebut dalam pengadilan istilah saksi yang zakah untuk menunjukan bahwa saksi tersebut memberikan kesaksian yang benar. Menurut Syariah, kata zakat berarti memberikan sejumlah harta yang telah ditentukan oleh Allah kepada golongan yang telah ditetapkan. Menurut imam nawawi memberikan sejumlah harta disebut zakat karena zakat dapat meningkatkan harta yang diperoleh dan melindungi harta dari kehilangan dan kebangkrutan. Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa inti dari zakat adalah pembayar zakat akan menjadi lebih baik dan hartanya akan dibersihkan. Tumbuh dan bersih bukan merujuk kepada harta tetapi merujuk pada orang yang membayar zakat, sesuai dengan ayat At-Taubah ayat 103 103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. Al-Azhari mengatakan bahwa zakat juga dapat membua berkembang juga, artinya bahwa zakat membuat oarng kaya tumbuh dan berkembang baik secara psikologikal maupun secara material. Menurut Schact, zakat berasal dari bahasa hebrew dan Aramaic, zakut, yang artinya “takut terhadap Tuhan”. Pernyataan Schact ini tidak dapat diterima karena zakat bukan berasal dari Hebrew, Cuma kemiripan bahasa saja karena nabi belum berkomunikasi secara intens dengan orang yahudi pada waktu nabi masih di Mekah. Berikut ini ayat yang memuat kata zakat pada periode awal nabi di mekah: 156. dan tetapkanlah untuk Kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; Sesungguhnya Kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami".

Upload: fiqor-ahmad

Post on 07-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zakat menurut quran dan sunnah

TRANSCRIPT

  • PEMBAHASAN PERTAMA

    PENGERTIAN ZAKAH AND SADAQAH

    I. Zakat menurut Bahasa dan Syariah

    Zakat berasal dari kata Zakatun artinya berkembang atau bertambah. Ketika berbicara

    tentang seseorang, zakat diartikan menjadi lebih baik. Bila dihubungkan, maka zakat itu

    berarti memberkati, berkembang, membersihkan dan perbaikan. Dalam bahasa arab dikatakan

    Asal kata dari kata Zakat artinya membersihkan, berkembang, memberkati dan memuliakan. Semua arti ini digunakan dalam Quran dan Hadits. Hal ini sejalan dengan pendapat Al-Wahidi yang menyatakan bahwa Zakat berarti Meluas dan tumbuh, sebagai contoh, jika

    dihubungkan dengan tanaman maka artinya tumbuh dan jika diartikan dengan barang maka

    artinya meluas, tetapi karena untuk tumbuh baik itu perlu terbebas dari serangga dan hama,

    maka zakat dapat diartikan bersih dan membersihkan. Jika dihubungkan dengan orang, zakat

    berarti perbaikan dan kebajikan. Anda dapat memanggil seseorang dengan sebutan zaki

    karena orang tersebut mempunyai karakter yang baik atau anda bisa menyebut dalam

    pengadilan istilah saksi yang zakah untuk menunjukan bahwa saksi tersebut memberikan

    kesaksian yang benar.

    Menurut Syariah, kata zakat berarti memberikan sejumlah harta yang telah ditentukan

    oleh Allah kepada golongan yang telah ditetapkan. Menurut imam nawawi memberikan

    sejumlah harta disebut zakat karena zakat dapat meningkatkan harta yang diperoleh dan

    melindungi harta dari kehilangan dan kebangkrutan. Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa inti

    dari zakat adalah pembayar zakat akan menjadi lebih baik dan hartanya akan dibersihkan.

    Tumbuh dan bersih bukan merujuk kepada harta tetapi merujuk pada orang yang membayar

    zakat, sesuai dengan ayat At-Taubah ayat 103

    103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan

    mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

    ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

    Al-Azhari mengatakan bahwa zakat juga dapat membua berkembang juga, artinya

    bahwa zakat membuat oarng kaya tumbuh dan berkembang baik secara psikologikal maupun

    secara material. Menurut Schact, zakat berasal dari bahasa hebrew dan Aramaic, zakut, yang

    artinya takut terhadap Tuhan. Pernyataan Schact ini tidak dapat diterima karena zakat bukan berasal dari Hebrew, Cuma kemiripan bahasa saja karena nabi belum berkomunikasi

    secara intens dengan orang yahudi pada waktu nabi masih di Mekah.

    Berikut ini ayat yang memuat kata zakat pada periode awal nabi di mekah:

    156. dan tetapkanlah untuk Kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; Sesungguhnya Kami

    kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada

    siapa yang aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan

    rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang

    beriman kepada ayat-ayat kami".

  • 31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia

    memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;

    (19:31)

    55. dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah

    seorang yang diridhai di sisi Tuhannya. (19:55)

    72. dan Kami telah memberikan kepada-Nya (Ibrahim) lshak dan Ya'qub, sebagai suatu

    anugerah (daripada Kami). dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh

    4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,

    3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin

    akan adanya negeri akhirat.

    39. dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta manusia,

    Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat

    yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian)

    Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).

    3. menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,

    7. (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya

    (kehidupan) akhirat.

    Tugas Mandiri: Hapalkan ayat-ayat tentang zakat di atas.

  • II. Pengertian of Sadaqah

    Shadaqoh beberapa kali disebutkan dalam Quran dan Sunnah. Menurut Al-Mawardi,

    Sodaqoh sama dengan zakat, Zakat sama dengan Sodaqoh. Berdasarkan

    Sura at Tawbah, 9:103.

    103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan

    mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

    ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

    10. Sura at Tawbah, 9:58.

    58. dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka

    diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi

    sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.

    11. Sura at Tawbah, 9:60.

    60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,

    pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

    orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam

    perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi

    Maha Bijaksana

    Berdasarkan Hadits dari bukhori, Muslim:

    (MUSLIM - 1625) : Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhammad bin Bukair An

    Naqid Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah ia berkata, saya bertanya kepada

    Amru bin Yahya bin Umarah lalu ia mengabarkan kepadaku dari bapaknya dari Abu Sa'id Al

    Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak wajib dizakati bahan

    makanan pokok yang kurang dari lima Wasq (lima wasaq sama dengan enam puluh sha'),

    tidak pula pada binatang ternak yang kurang dari lima ekor, dan emas perak yang kurang dari

    lima uqiyah (lima uqiyah sama dengan dua ratus dirham)." Dan telah menceritakan kepada

    kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam

    jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid Telah menceritakan kepada

    kami Abdullah bin Idris keduanya dari Yahya bin Sa'id dari Amru bin Yahya dengan isnad

  • ini hadits yang semisal. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah

    menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah

    mengabarkan kepadaku Amru bin Yahya bin Umarah dari bapaknya Yahya bin Umarah, ia

    berkata, saya mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Saya mendengar Rasulullah

    shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi isyarat

    dengan tangannya beserta lima jari-jemarinya. Kemudian ia menyebutkan hadits yang serupa

    dengan haditsnya Ibnu Uyainah.

    [BUKHORI 1317] Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Yazid telah mengabarkan

    kepada kami Syu'aib bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami Al Awza'iy telah

    mengabarkan kepada saya Yahya bin Abu Katsir bahwa 'Amru bin Yahya bin 'Umarah telah

    mengabarkannya dari bapaknya Yahya bin 'Umarah bin Abu Al Hasan bahwa dia mendengar

    Abu Sa'id radliallahu 'anhu berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda: "Tidak

    ada zakat harta dibawah lima wasaq, tidak ada zakat pada unta dibawah lima ekor dan tidak

    ada zakat pada hasil tanaman dibawah lima wasaq".

    Semua dalil di atas menggunakan kata shodaqoh tetapi bermaksud membicarakan zakat, dan selanjutnya orang yang mengumpulkan dan menyalurkan zakat disebut musaddiq.

    Tetapi dalam perkembangan sejarah islam, kata Sodaqoh digunakan hanya untuk sumbangan

    sukarela yang diberikan pada yang meminta-minta dan orang yang melarat. Akan tetapi,

    pengertian tersebut jangan sampai membingungkan kita sehingga menapikan pemaknaan

    firman Allah yang telah disebutkan di atas.

    Hakim Abu Bakar bin Al-Arabi menyebutnya zakat sodaqoh, kata tersebut diambil

    dari kata Sidq yang artinya kebenaran dalam merealisasikan sebuah keimanan. Akar kata

    Sidq berarti merealisasikan dan mendukung sesuatu dengan sesuatu yang lain. Kata Sodaq

    berarti mengamalkan hukum dalam situasi dan kondisi tertentu, kemudian lebih dikenal

    dengan sebutan Syariah.

    III. Zakah dan Sadaqah

    Kata sidq mempunyai beberapa makna. Kata kerja Soddaqo bila dihubungkan dengan sebuah

    pernyataan mengandung arti menerima dan merealisasikan. Kata kerja tasoddaqo bila

    dihubungkan dengan harta mengandung arti memberikan sebagai bentuk pengamalan dari

    keimanan. Kata kerja asdaqo berarti memberikan mas kawin kepada wanita dalam

    perkawinan. Kata sodaqoh diturunkan dari kata sidq karena sodaqoh menggambarkan

    memberikan suatu barang dan harta sebagai bentuk pengamalan dari keimanan terhadap

    Allah dan pengamalan dari keimanan terhadap hari kebangkitan. Hal ini merupakan alasan

    kenapa Quran menggambarkan zakat ketaatan terhadap perintah Allah dan penolakan

    membayar zakat sebagai bentuk kekafiran, dan kedua hal tersebut akan ada imbalannya.

    Allah Taala berfirman dalam Sura al Layl, 92:5-10.

    5. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,

    6. dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga),

    7. Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.

  • 8. dan Adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,

    9. serta mendustakan pahala terbaik,

    10. Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.

    Dan dalam hadits Muslim, Nabi berkata: Sodaqoh adalah pembuktian. Dalam hadits ini jelas

    bahwa sodaqoh adalah indikator keimanan seseorang.

    Zakah and Sodaqoh dalam Qur'an

    Kata zakat disebutkan dalam Quran sebanyak 30 kali. 27 diantaranya dihubungkan dengan

    shalat. Dari 30 kali ini 8 diantaranya adalah ayat makiyah dan sisanya ayat madaniyah.

    Seadangkan kata sodaqoh dalam Quran disebutkan 12 kali dalam ayat-ayat madaniyah.

    Tugas Mandiri: Cari ayat-ayat tentang zakat dan sodaqoh.

  • PEMBAHASAN KEDUA

    I. SEJARAH PERKEMBANGAN ZAKAT

    Islam sangat peduli tentang pengurusan orang yang tidak mampu dan memberikan

    penyelesaian masalah kesenjangan sosial antara orang kaya dengan orang tidak mampu,

    terbukti dengan banyaknya ayat yang menginstruksikan untuk mengasihi orang kurang

    mampu dan adanya penerapan aturan formal berupa zakat.

    A. PERIODE MEKAH

    Dalam bulan-bulan pertama setelah Nabi menerima wakyu, asfek sosial sudah diperhatikan

    oleh Islam. Konsep sosial ini tertera dengan gamblang dalam Quran. Berikut diantaranya:

    1. Memberi makan orang miskin sebagai salah satu indikator keimanan

    Di dalam surat al Muddathir, salah satu surat yang awal diturunkan, dijelaskan bahwa salah

    satu penyebab orang masuk neraka adalah karena orang tersebut tidak memberi makan orang

    miskin. Firman Allah Taala:

    38. tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,

    39. kecuali golongan kanan,

    40. berada di dalam syurga, mereka tanya menanya,

    41. tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,

    42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"

    43. mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,

    44. dan Kami tidak (pula) memberi Makan orang miskin,

    45. dan adalah Kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang

    membicarakannya,

    46. dan adalah Kami mendustakan hari pembalasan,

    Dalam surat Al-Qolam, Allah menggambarkan tentang pemilik kebun yang diberi siksaan

    yang cepat karena mereka tidak mau hari panennya diketahui oleh orang miskin. Berikut

    Firman Allah Taala:

  • 19. lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang

    tidur,

    20. Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita.

    21. lalu mereka panggil memanggil di pagi hari:

    22. "Pergilah diwaktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya".

    23. Maka Pergilah mereka saling berbisik-bisik.

    24. "Pada hari ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke dalam kebunmu".

    25. dan Berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin)

    Padahal mereka (menolongnya).

    26. tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: "Sesungguhnya kita benar-benar

    orang-orang yang sesat (jalan),

    27. bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya)

    28. berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: "Bukankah aku telah

    mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?"

    29. mereka mengucapkan: "Maha suci Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang

    yang zalim".

    30. lalu sebahagian mereka menghadapi sebahagian yang lain seraya cela mencela.

    31. mereka berkata: "Aduhai celakalah kita; Sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang

    melampaui batas".

    32. Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih

    baik daripada itu; Sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dati Tuhan kita.

    33. seperti Itulah azab (dunia). dan Sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka

    mengetahui.

    2. Kewajiban mendorong (orang lain) untuk mengurus orang miskin

    Seorang muslim diwajibkan tidak hanya memberi makan orang miskin tetapi juga adanya

    kewajiban untuk menganjurkan supaya mengurus orang-orang miskin karena keimanan

    seseorang terhadap Allah pasti akan berhubungan dengan kepeduliannya terhadap sesama,

    dalam hal ini berhubungan dengan mendorong orang lain untuk memberi makan orang

    miskin. Allah Taala berfirman dalam surah al Haqqah,

    25. Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, Maka Dia

    berkata: "Wahai Alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).

    26. dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.

    27. Wahai kiranya kematian Itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.

    28. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.

    29. telah hilang kekuasaanku daripadaku."

  • 30. (Allah berfirman): "Peganglah Dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.

    31. kemudian masukkanlah Dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.

    32. kemudian belitlah Dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.

    33. Sesungguhnya Dia dahulu tidak beriman kepada Allah yang Maha besar.

    34. dan juga Dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi Makan orang miskin.

    Dalam ayat di atas diterangkan bahwa orang yang beriman dan orang yang tidak mendorong

    orang lain untuk memberi makan orang miskin akan dimasukan kedalam neraka dan

    mendapat hukuman yang sangat berat.

    Dalam ayat lain, Allah menyerukan kepada orang yang mengaku-ngaku beriman bahwa

    keimanan seseorang itu dapat terlihat dalam hal memuliakan anak yatim dan memberi makan

    orang miskin sebagai pokok ajaran seperti ajaran yang telah disampaikan oleh nabi Ibrahim

    a.s.:

    17. sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,

    18. dan kamu tidak saling mengajak memberi Makan orang miskin,

    Sheikh Muhammad 'Abduh mengartikan ayat ini bahwa anggota komunitas muslim

    berkewajiban dalam menjaga solidaritas dan memupuk kasih sayang satu sama lain sehingga

    tidak ada ketimpangan dan daapat memenuhi semua kebutuhan anggota komunitas tersebut.

    Selanjutnya dalam surat Al-Maun, Tuhan menyebut orang yang menghardik anak yatim serta

    tidak memberi makan orang miskin sebagai orang yang mendustakan agama.

    1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

    2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,

    3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.

    Sheikh Muhammad 'Abduh berkomentar bahwa seseorang yang tidak mampu untuk memberi

    makan orang miskin mempunyai kewajiban untuk mengajak orang yang dianggap mampu

    supaya memberi makan orang miskin, mislanya dengan menghimpun dana dari orang kaya.

    3. Di dalam harta kita ada hak orang lain yang membutuhkan.

    Dalam surat al Dhariyat, Allah Taala berfirman:

    19. dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin

    yang tidak mendapat bagian (orang miskin yang tidak meminta-minta).

    20. dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.

  • Dalam surat al Ma'arij,

    19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

    20. apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,

    21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kikir,

    22. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,

    23. yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,

    24. dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,

    25. bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak

    mau meminta),

    Didalam Surat al 'Isra :

    26. dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin

    dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)

    secara boros.

    4. Pembayaran Zakat Di Mekah

    Ada beberapa contoh dari ayat-ayat makiyah untuk fakir dan miskin dalam upaya

    memberikan hak mereka dalam bentuk harta jadi mereka tidak akan keluar dari komunitas

    muslim. Ketentuan ini diatur jelas dalam Quran, terdapat pahala bagi orang yang

    mengerjakannya serta ada sanksi bagi yang mengingkarinya.

    Dalam Surat ar Rum, Allah memberikan perbandingan mengenai efek riba yang kelihatannya

    menambah kekayaan padahal faktanya mengurangi dan efek dari zakat yang kelihatannya

    mengurangi padahal hakikatnya itu bertambah. Allah Taala berfirman:

    39. dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta manusia,

    Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat

    yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian)

    Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).

    Dalam awal surat an Naml, Allah menjelaskan bahwa Quran merupakan petunjuk bagi orang

    beriman yaitu orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan percaya penuh pada hari

    akhir.

    1. Thaa Siin (Surat) ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan (ayat-ayat) kitab yang menjelaskan,

  • 2. untuk menjadi petunjuk dan berita gembira untuk orang-orang yang beriman,

    3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin

    akan adanya negeri akhirat.

    Tugas mandiri : Hal serupa terdapat pada surat Luqman ayat 4 dan al Muminun ayat 4

    Dalam surat al A'raf, Allah berfirman bahwa Rahmat_Nya untuk orang bertaqwa dan

    menunaikan zakat dan ornag-orang yang iman terhadap ayat-ayat_Nya.

    156. dan tetapkanlah untuk Kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; Sesungguhnya Kami

    kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada

    siapa yang aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan

    rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang

    beriman kepada ayat-ayat kami".

    Dalam surat. Sura Fussilat, Dijelaskan bahwa ciri-ciri orang musyrik adalah orang yang tidak

    menunaikan zakat.

    6. Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan

    kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, Maka tetaplah pada jalan

    yang Lurus menuju kepadanya dan mohonlah ampun kepadanya. dan kecelakaan besarlah

    bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya,

    7. (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya

    (kehidupan) akhirat.

    Beberapa ahli tafsir memaknai zakat sebagai proses pengorbanan dan pensucian jiwa dari

    dosa dan kejahatan. Berdasarkan Ayat

    32. Sura al Shams, 91:9.

    9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,

    33. Sura al A'la, 87:14.

    14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),

  • 5. Ukuran zakat di mekah

    Zakat yang disebutkan pada ayat-ayat makiyah merupakan sumbangan sukarela. Tidak ada

    definisi yang spesifik tentang zakat sampai turun ayat madaniyah yang menerangkan tentang

    berbagai macam ketentuan zakat. Pada periode Mekah ini, zakat merupakan salah satu

    indikator keimanan yang membedakan antara muslim dan non muslim, mengikat

    persaudaraan sesama muslim sehingga tidak ada kesenjangan antara si kaya dan si miskin

    serta jumlah yang dibayarkan belum ditentukan.

    Beberapa ulama menyimpulkan bahwa pada periode ini dikenal istilah Hak-hak fakir miskin, Hak untuk miskin yang meminta-minta dan miskin yang tidak meminta-minta, Hak pengakuan, dimana ketika itu Nabi lah yang menentukan jumlah zakat yang harus dibayarkan. Tetapi ulama yang lain berpendapat bahwa zakat ketika itu tidak ditentukan

    jumlahnya dan dibayarkan secara sukarela sebagai bentuk pengorbanan seorang muslim

    terhadap Islam. Menurut Ibnu Katsir, prinsip zakat sudah dikenalkan dalam periode Mekah

    sebagai buktinya terdapat ayat berikanlah haknya pada hari panen dan ayat- ayat lain yang sudah disebutkan di atas.

    B. PERIODE MADINAH

    Pada periode Madinah, komunitas muslim telah membangun struktur masyarakat, struktur

    politik serta struktur pemerintahan. Dengan demikian, Islam memerlukan bentuk baru yang

    sesuai dengan tahap ini. Islam memerlukan hukum dan kebijakan yang spesifik dan baku. Hal

    ini terlihat pada penerapan zakat dimana zakat telah ditentukan jenis harta, kondisi

    penerapan, ukuran dan rasio serta golongan-golongan yang diwajibkan berzakat serta

    golongan yang berhak menerima zakat, dimana ada peranan institusi yang mengorganisasi

    dan mengatur semua aturan zakat tersebut.

    1. BEBERAPA AYAT MADANIYAH YANG MENERANGKAN TENTANG ZAKAT:

    a. Madinan Verses Impose The Obligation of Zakah and Delineate Its Rules

    Dalam surat Madaniyah terdapat petunjuk yang jelas untuk membayar zakat yang disebutkan

    dalam beberapa ayat Quran. Pada surat al Baqoroh dijelaskan secara gamblang tentang

    kewajiban membayar zakat. Firman Allah Taala:

    38. Sura al Baqarah, 2:110.

    110. dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan

    bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah

    Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.

    Ayat-ayat madaniyah yang membahas zakat sangat banyak, tetapi dalm bab ini akan dibahas

    ayat dalam surat al Tawbah.

  • b. Surat al Tawbah yang menerangkan tentang Zakah

    TUGAS MANDIRI : BUATLAH KESIMPULAN DARI MASING-MASING AYAT DI BAWAH

    INI

    Sura at Tawbah, 9:5.

    5. apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu

    dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah

    ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat,

    Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha

    Pengampun lagi Maha Penyayang.

    Sura al Tawbah, 9:11.

    11. jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka (mereka itu)

    adalah saudara-saudaramu seagama. dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang

    mengetahui.

    Sura at Tawbah, 9:18.

    18. hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada

    Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut

    (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan

    Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

    Sura at Tawbah, 9:34 and 35.

    34. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim

    Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan

    mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan

  • emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada

    mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,

    35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya

    dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta

    bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari)

    apa yang kamu simpan itu."

    Sura at Tawbah, 9:58-60.

    58. dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka

    diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi

    sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.

    59. Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya

    kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi Kami, Allah akan memberikan sebagian

    dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang

    yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).

    60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,

    pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

    orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam

    perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi

    Maha Bijaksana.

    Sura at Tawbah, 9:71.

    71. dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)

    menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf,

    mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada

    Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha

    Perkasa lagi Maha Bijaksana.

    Sura at Tawbah, 9:67.

  • 67. orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain

    adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf

    dan mereka menggenggamkan tangannya. mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah

    melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.

    Sura at Tawbah, 9:103.

    103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan

    mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

    ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

    2. BEBERAPA HADITS MADANIYAH TENTANG ZAKAT:

    a. Sunnah menjelaskan zakat didalam Qur'an

    Qur'an adalah sumber utama hukum islam yang berisi prinsip utama hukum tersebut,

    biasanya tidak disebutkan rincian penerapannya. Sunnah merupakan praktek dari hukum

    Quran sebagai penjelasan yang menggambarkan detail, spesifikasi dan ruang lingkupnya

    yang dilaksanakan oleh Nabi berdasarkan panduan Allah. Allah berfirman:

    44. keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu Al

    Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada

    mereka dan supaya mereka memikirkan,

    Berbicara mengenai zakat, Sunnah sudah menjelaskan sejak periode Mekah, ketika hijrah ke

    Abysinia (Ethiopia) Jafar bin Abi Tholib memberitahukan kepada Raja Ethiopia tentang Nabi yang memerintahkan kepada semua muslim untuk shalat, membayar zakat dan

    melaksanakan shaum. Lebih lanjut, perincian zakat itu terlihat pada Sunnah pada periode

    Madaniyah.

    b. Sunnah menjelaskan tentang rincian Zakah

    Sunnah memberi keterangan kepada kita tentang jenis harta, batasan dan ukuran zakat.

    Sunnah juga merinci tentang kategori orang yang wajib diberi zakat.

    Kita telah mengetahui bahwa prinsip-prinsip zakat telah tergambar pada periode Mekah

    walaupun belum dijelaskan mengenai detailnya. Maka pada periode Madinah dirincilah

    semua hal tentang zakat.

    Menurut Imam Nawawi dalam buku al Rawdah menjelaskan bahwa perincian zakat terjadi

    pada tahun 2 Hijriah sebelum pemberlakuan puasa ramadan. Terdapat keterangan lain yaitu

    berupa hadits dari Ahmad Ibn Khuzaymah, al Nasai, Ibn Majah, dan Al Hakim, dari Qays bin

    Sa'id bin Ubadah, dia berkata: "Rosullulloh memerintahkan kepada kami untuk membayar

    sadaqoh al fitri (zakat fitrah) sebelum memberlakukan zakat. Dari hadits diatas menjelaskan bahwa zakat fitrah diwajibkan sebelum perincian zakat jenias lain. Ini menunjukan bahwa

    zakat dirinci setelah diwajibkannya puasa ramadhan. Pendapat lain, Ibnu al Athir

    menyebutkan bahwa zakat dirinci pada tahun 9 Hijriyah. Menurut al Hafiz walaupun zakat

    diberlakukan sebelum tahun 9 Hijriah, yaitu tahun 5 Hijriyah, tetapi Nabi mulai mengutus

    pekerja untuk mengumpulkan dan membagikan zakat pada tahun 9 Hijriyah. Sebagai

    kesimpulan, Nabi mengumpulkan dan membagikan zakat pastilah pada saat ayat pertama

    tentang zakat itu diturunkan.

  • c. Zakah: Pilar Ketiga Islam

    Nabi mulai memberlakukan zakat secara terkoordinir di Madinah. Beliau menjelaskan

    kedudukan zakat sebagai suatu pilar dari Islam. Beliau pun memerintahkan untuk memerangi

    orang yang menolak membayar zakat. Penjelasan mengenai zakat sebagai pilar dari Islam

    terdapat dalam hadits, diantaranya:

    { }

    (BUKHARI - 48) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, Telah menceritakan

    kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu Hayyan At Taimi dari

    Abu Zur'ah dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu

    hari muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril 'Alaihis Salam yang kemudian

    bertanya: "Apakah iman itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Iman adalah

    kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-

    Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari berbangkit". (Jibril 'Alaihis salam)

    berkata: "Apakah Islam itu?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Islam adalah kamu

    menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat,

    kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadlan". (Jibril 'Alaihis

    salam) berkata: "Apakah ihsan itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu

    menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya

    Dia melihatmu". (Jibril 'Alaihis salam) berkata lagi: "Kapan terjadinya hari kiamat?" Nabi

    shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Yang ditanya tentang itu tidak lebih tahu dari yang

    bertanya. Tapi aku akan terangkan tanda-tandanya; (yaitu); jika seorang budak telah

    melahirkan tuannya, jika para penggembala unta yang berkulit hitam berlomba-lomba

    membangun gedung-gedung selama lima masa, yang tidak diketahui lamanya kecuali oleh

    Allah". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "Sesungguhnya hanya pada

    Allah pengetahuan tentang hari kiamat" (QS. Luqman: 34). Setelah itu Jibril 'Alaihis salam

    pergi, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "hadapkan dia ke sini." Tetapi

    para sahabat tidak melihat sesuatupun, maka Nabi bersabda; "Dia adalah Malaikat Jibril

    datang kepada manusia untuk mengajarkan agama mereka." Abu Abdullah berkata: "Semua

    hal yang diterangkan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dijadikan sebagai iman.

    (MUSLIM - 21) : Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah

    menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ashim -yaitu Ibnu

    Muhammad bin Zaid bin Abdullah bin Umar- dari bapaknya dia berkata; Abdullah berkata,

    "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam dibangun atas lima dasar: Yaitu

    persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah, bahwa

    Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke

    Baitullah, dan berpuasa Ramadlan."

  • (BUKHARI - 1365) : Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham telah

    menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh bin Al

    Qasim dari Isma'il bin Umayyah dari Yahya bin 'Abdullah bin Shayfiy dari Abu Ma'bad dari

    Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa ketika Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengutus

    Mu'adz radliallahu 'anhu ke negeri Yaman, Beliau berkata,: "Kamu akan mendatangi Ahlul

    Kitab, maka hendaklah da'wah yang pertama kali lakukan kepada mereka adalah mengajak

    mereka untuk ber'ibadah kepada Allah. Jika mereka telah mengenal Allah, maka

    beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu sehari semalam. Dan

    jika mereka telah melaksanakannya, maka beritahukanlah bahwa Allah telah mewajibkan atas

    mereka shadaqah (zakat) dari harta mereka yang akan diberikan kepada orang-orang faqir

    dari mereka. Jika mereka telah menaatinya, maka ambillah dari mereka (sesuai ketentuannya)

    dan peliharalah kesucian harta manusia".

    d. Kewajiban Memerangi orang yang menolak membayar Zakat

    Kelompok yang menolak membayar zakat harus diperangi oleh pemerintah islam karena ini

    merupakan bentuk pemberontakan melawan islam. Walaupun perang itu dapat

    mengakibatkan pertumpahan darah dan kerusakan yang dilarang dalam islam, tetapi perang

    dalam hal ini diperbolehkan dan diizinkan karena kita akan menegakan keadilan di bumi ini.

    Penolakan zakat berarti hilangnya rasa hormat dan hilangnya perlindungan hidup dan

    hartanya karena mereka sama saja dengan menolak perintah Allah dan mengingkari rukun

    Islam.

    (MUSLIM - 33) : Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i Malik bin Abdul

    Wahid telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin ash-Shabbah dari Syu'bah dari

    Waqid bin Muhammad bin Zaid bin Abdullah bin Umar dari bapaknya dari Abdullah bin

    Umar beliau bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka

    bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan bahwa

    Muhammad utusan Allah, mereka mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Maka apabila

    mereka melakukan hal tersebut, maka sungguh mereka telah menjaga harta dan jiwanya dari

    (seranganku), kecuali disebabkan hak Islam. Dan hisab mereka diserahkan kepada Allah."

  • Telah menceritakan kepada Kami Qutaibah bin Sa'id Ats Tsaqafi, telah menceritakan kepada

    Kami Al Laits dari 'Uqail dari Az Zuhri, telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin

    Abdullah bin 'Utbah dari Abu Hurairah, ia berkata; tatkala Rasulullah shallAllahu wa'alaihi

    wa sallam meninggal dan Abu Bakr diangkat sebagai khalifah setelah beliau dan telah kafir

    sebagian orang Arab, Umar bin Al Khathab berkata kepada Abu Bakr; bagaimana engkau

    memerangi orang-orang tersebut padahal Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam telah

    bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan; LAA

    ILAAHA ILLALLAAH. Barang siapa yang mengucapkan; LAA ILAAHA ILLALLAAH

    maka ia telah melindungi dariku harga dan jiwanya kecuali dengan haknya, sedangkan

    perhitungannya kembali kepada Allah 'azza wajalla." Maka Abu Bakr berkata; sungguh aku

    akan memerangi orang yang memisahkan antara shalat dan zakat, sesungguhnya zakat adalah

    hak harta. Demi Allah seandainya mereka menahanku satu 'iqal yang dahulunya mereka

    tunaikan kepada Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam niscaya aku akan memerangi

    mereka karena penolakannya. Kemudian Umar bin Al Khathab berkata; Demi Allah sungguh

    aku melihat Allah 'azza wajalla telah melapangkan dada Abu Bakr untuk memerangi orang-

    orang tersebut. Umar berkata; maka aku mengetahui bahwa ia adalah yang benar. Abu Daud

    berkata; dan hadits tersebut diriwayatkan oleh Rabah bin Zaid, dan diriwayatkan oleh

    Abdurrazzaq dari Ma'mar dari Az Zuhri dengan sanadnya. Sebagian ulama mengatakan; 'iqal,

    sedangkan Ibnu Wahb dari Yunus meriwayatkannya, ia mengatakan; anak kambing. Abu

    Daud berkata; Syu'aib bin Abu Hamzah serta Ma'mar dan Az Zubaidi dari Az Zuhri berkata;

    seandainya mereka menolakku satu ekor anak kambing, sedangkan 'Anbasah telah

    meriwayatkan dari Yunus dari Az Zuhri dalam hadits ini, ia berkata; anak kambing. Telah

    menceritakan kepada Kami Ibnu As Sarh dan Sulaiman bin Daud mereka berkata; telah

    mengabarkan kepada Kami Ibnu Wahb, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Az Zuhri

    hadits ini, ia berkata; Abu Bakr berkata; sesungguhnya haknya adalah menunaikan zakat. Dan

    ia menyebutkan; 'iqal.

    (AHMAD - 317) : Telah menceritakan kepada kami Ibrahim Bin Khalid Telah menceritakan

    kepada kami Rabah dari Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah Bin Abdullah Bin 'Utbah dari

    Abu Hurairah, dia berkata; ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat sebagian

    orang menjadi kafir, -Abu Hurairah melanjutkan ceritanya; - "maka Umar Bin Al Khaththab

    berkata; "Wahai Abu Bakar, bagaimana mungkin kamu bisa memerangi manusia, padahal

    Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi

    manusia sehingga mereka mengucapkan "laa ilaaha illallah, " dan barangsiapa telah

    mengucapkan "laa ilaaha illallah, " maka mereka telah melindungi darah dan hartanya dariku,

    sedangkan perhitungannya diserahkan kepada Allah." Abu Bakar menjawab; "Aku akan

    memerangi orang yang membedakan antara (kewajiban) shalat dan zakat, karena

    sesungguhnya zakat adalah haknya harta, demi Allah seandainya mereka menolak

    memberikan seekor unta yang dahulu mereka serahkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi

    wasallam niscaya aku akan memerangi mereka karena penolakannya." Kemudian Umar

  • berkata; "Demi Allah, tidak lain kecuali aku melihat bahwa Allah telah membukakan hati

    Abu Bakar untuk memerangi, dan aku tahu bahwa itulah yang benar."

    e. Siksa di Akhirat bagi yang tidak berzakat

    (BUKHARI - 1314) : Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Nafi' telah

    mengabarkan kepada kami Syu'aib telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad bahwa

    'Adur Rahman bin Hurmuz Al A'raj menceritakan kepadanya bahwa dia mendengar Abu

    Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Telah bersabda Nabi Shallallahu'alaihiwasallam: "(Pada

    hari qiyamat nanti) akan datang seekor unta dalam bentuknya yang paling baik kepada

    pemiliknya yang ketika di dunia dia tidak menunaikan haknya (zakatnya). Maka unta itu akan

    menginjak-injaknya dengan kakinya. Begitu juga akan datang seekor kambing dalam

    bentuknya yang paling baik kepada pemiliknya yang ketika di dunia dia tidak menunaikan

    haknya (zakatnya). Maka kambing itu akan menginjak-injaknya dengan kakinya dan

    menyeruduknya dengan tanduknya". Dan Beliau berkata,: "Dan diantara haknya adalah

    memerah air susunya (lalu diberikan kepada faqir miskin) ". Beliau

    Shallallahu'alaihiwasallam melanjutkan: "Dan pada hari qiyamat tidak seorangpun dari kalian

    yang datang membawa seekor kambing di pundaknya kecuali kambing tersebut terus

    bersuara, lalu orang itu berkata,: "Wahai Muhammad!". Maka aku menjawab: "Aku

    sedikitpun tidak punya kekuasaan atasmu karena aku dahulu sudah menyampaikan (masalah

    zakat ini). Dan tidak seorangpun dari kalian yang datang membawa seekor unta di pundaknya

    kecuali unta tersebut terus bersuara, lalu orang itu berkata,: "Wahai Muhammad!". Maka aku

    berkata: "Aku sedikitpun tidak punya kekuasaan atasmu karena aku dahulu sudah

    menyampaikan (masalah zakat ini) ".

    { }

    (BUKHARI - 1315) : Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan

    kepada kami Hasyim bin Aal Qasim telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin

    'Abdullah bin Dinar dari bapaknya dari Abu Shalih As-Saman dari Abu Hurairah radliallahu

    'anhu berkata,: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda: "Barangsiapa yang

    Allah berikan harta namun tidak mengeluarkan zakatnya maka pada hari qiyamat hartanya itu

    akan berubah wujud menjadi seekor ular jantan yang bertanduk dan memiliki dua taring lalu

    melilit orang itu pada hari qiyamat lalu ular itu memakannya dengan kedua rahangnya, yaitu

    dengan mulutnya seraya berkata,: 'Aku inilah hartamu, akulah harta simpananmu". Kemudian

    Beliau membaca firman Allah subhanahu wata'ala QS Ali 'Imran ayat 180 yang artinya

    "(Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada

    mereka dari karuniaNya menyangka, ").

  • III. MUZAKKI, MUSTAHIQ DAN INSTITUSI ZAKAT

    Muzakki adalah orang yang wajib mengeluarkan Zakat

    Mustahiq adalah orang yang berhaq menerima Zakat

    Institusi Zakat adalah badan bentukan pemerintah yang berkewajiban mengurus zakat.

    A. Muzakki

    Syarat:

    1. Waras. Seorang muzakki harus sehat jiwa, atau tidak ada wajib zakat buat orang gila

    2. Dewasa. Muzakki harus sudah mencapai masa balig yaitu wanita setelah haid dan laki-laki

    telah mimpi dewasa.

    3. Muslim. Non Muslim tidak diwajibkan untuk berzakat

    4. Kaya.Dalam islam batas antara kaya dan miskin sudah jelas dengan adanya nisab. Nisab

    adalah batasan harta seseorang kena wajib zakat atau tidak. Hanya orang yang hartanya

    mencapai nisab lah yang wajib berzakat

    6. Tidak mempunyai utang

    B. Mustahiq

    60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,

    pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

    orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam

    perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi

    Maha Bijaksana[647].

    al-fuqar wal-maskn Dua perbedaan antara Fakir dan Miskin yaitu:

    1. Miskin adalah orang yang tidak mampu dan dia meminta-minta sedangkan Fakir adalah

    orang yang tidak mampu tetapi tidak meminta-minta

    2. Miskin adalah orang yang mempunyai pekerjaan tetapi penghasilannya per tahun tidak

    dapat memenuhi kebutuhannya per tahun sedangkan Fakir adalah orang yang tidak punya

    penghasilan.

    Amiln Secara garis besar ada dua fungsi pengelolaan zakat yaitu mengumpulkan dan

    mendistribusikan zakat. Pengelola zakat dapat memperoleh zakat tidak bergantung dari

    tingkat kaya atau miskinnya, dan gajinya itu disesuaikan dengan keumuman gaji yang

    diterima pekerja di daerah tersebut.

  • muallaft al-qulb Menurut sejarah, kelompok ini terdiri dari lima tipe orang yaitu:

    1. Mantan non muslim yang terasingkan dari masyarakat setelah memeluk Islam karena

    bertentangan dengan kepentingan non muslim.

    2. Muslim yang terasingkan karena berusaha mempertahankan keimanannya

    3. Non Muslim yang hatinya tertarik pada Islam tetapi merasa ketakutan karena takut

    diasingkan oleh masyarakat

    4. Siapa saja yang menggunakan pengaruh sosialnya untuk membantu Islam dan Muslim

    dalam interaksinya dalam masyarakat

    5. Muslim yang imannya lemah karena kondisi dan status sosialnya yang kurang.

    f al-riqb

    Uang zakat dapat digunakan untuk membebaskan seseorang dari perbudakan atau dari dalam

    penjara. Penggunaan zakat ini sesuai dengan ajaran Islam dalam memberantas perbudakan

    sebagai bentuk dari nilai kemanusiaan dan tanggung jawab.

    al-Gharimn

    Tiga golongan yang termasuk dalam kategori ini:

    1. Yang punya utang sangat membutuhkan bantuan finansial

    2. Utang digunakan untuk kebutuhan yang legal secara Islam. Contohnya seseorang terpaksa

    ngutang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

    3. Utang yang membelitnya itu mendesak harus dibayar.

    4. Utang terhadap sesama manusia. Maksudnya utang terhadap Allah misalnya kifarat atau

    Dam tidak bisa dibayar dengan zakat.

    f sabilillh yang termasuk golongan ini adalah:

    1. Jihad perang di jalan Allah

    2. Biaya untuk memerangi orang yang menolak zakat

    3. Biaya untuk kepentingan umum dalam upaya untuk menegakan aturan Allah.

    ibn al-sabl

    Standar Ibnu sabil dilihat dari standard: tidak adanya akses uang untuk kebutuhan pokok

    termasuk diantaranya orang yang berada dalam daerah konflik, dan tidak ada uang sewaktu

    ada di perjalanan contohnya adalah orang yang lagi bepergian.

    c. Institusi Zakat

    Institusi zakat adalah badan/lembaga yang mengelola zakat dari mulai menghitung jumlah

    muzaki, mustahiq, mengumpulkan, menghitung dan mebagikan zakat.

    1. Bagaimana sejarah institusi zakat?

    Nabi SAW merupakan orang pertama yang mendirikan institusi zakat. Beliau menunjuk

    pengumpul zakat di setiap daerah yang menerima Islam. Institusi zakat merupakan badan

    atau lembaga inti dalam ajaran Islam.

    2. Apakah pengumpulan zakat itu dilakukan secara lokal atau terpusat?

    Menurut sejarah seorang pengumpul zakat mengurusi wilaayah lokalnya dengan menarik

    zakat dari orang yang mampu di daerah tersebut kemudian diberikan pada mustahiq di daerah

    tersebut pula tetapi laporannya disampaikan pada institusi zakat di pusat pemerintahan. Jika

    harta zakatnya surplus maka harta sisa zakat itu diberikan pada institusi pusat untuk

    dibagikan pada daerah lain yang mengalami depisit, dan begitupun sebaliknya.

  • PEMBAHASAN KETIGA

    ZAKAT HARTA dan ZAKAT FITRAH

    I. ZAKAT FITRAH

    Zakat fitrah adalah zakat yang dibayarkan setelah selesai saum Ramadlan. Fitrah sendiri ada

    beberapa yang mengartikan, diantaranya: sarapan pagi dan kesucian. Inti zakat fitrah adalah

    untuk membersihakn dirinya dan keluarganya yang menjadi tanggungannya. Zakat fitrah ini

    mulai diberlakukan pada tahun 2 H, tahun yang sama seperti saum Ramadlan.

    a. Kewajiban Zakat Fitrah

    (IBNUMAJAH - 1817) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ahmad bin Basyir

    bin Dzakwan dan Ahmad bin Al Azhar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami

    Marwan bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Yazid Al Khaulani

    dari Sayyar bin 'Abdurrahman Ash Shadafi dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata,

    "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah, ia sebagai pensuci dari

    perbuatan sia-sia dan perkataan kotor orang yang berpuasa, dan sebagai pemberian makan

    kepada orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat 'ied maka zakatnya

    diterima, dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat, maka ia hanyalah salah satu bentuk

    sedekah."

    b. Ukuran zakat fitrah

    (MALIK - 553) : Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi' dari Abdullah

    bin Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah pada bulan

    Ramadan kepada kaum muslimin sebanyak satu sha' kurma atau gandum, baik itu orang

    merdeka, bukan laki-laki dan perempuan."

    Menurut hadits di atas, jelas bahwa ukuran zakat fitrah adalah satu sha makanan pokok.

    1 SHO = 2, 75 LITER

    1 SHA= 2,176 KG

    c. Muzakki Zakat fitrah

    Muzakki zakat fitrah adalah seluruh muslim, baik itu perempuan atau laki-laki, anak kecil

    ataupun orang dewasa yang memenuhi syarat sebagai berikut:

    Islam

    Masih hidup pada hari raya idul fitri atau bayi yang baru lahir sebelum hari raya idul fitri

    Ada kelebihan makanan bagi diri dan keluarganya dalam sehari semalam itu

  • d. waktu membayar zakat

    (IBNUMAJAH - 1817) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ahmad bin Basyir

    bin Dzakwan dan Ahmad bin Al Azhar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami

    Marwan bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Yazid Al Khaulani

    dari Sayyar bin 'Abdurrahman Ash Shadafi dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata,

    "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah, ia sebagai pensuci dari

    perbuatan sia-sia dan perkataan kotor orang yang berpuasa, dan sebagai pemberian makan

    kepada orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat 'ied maka zakatnya

    diterima, dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat, maka ia hanyalah salah satu bentuk

    sedekah."

    e. Mustahiq zakat fitrah

    Zakat fitrah harus diberikan kepada muslim yang termasuk dalam:

    Fakir,tidak punya pekerjaan dan tidak punya harta

    Miskin, punya harta tapi hartanya tidak mencukupi

    Amilin, orang yang mengurus zakat

    Orang yang baru masuk islam/muallaf

    Hamba sahaya

    Orang yang punya hutang untuk dijalan Allah

    Sabilillah

    Orang yang berada di perjalanan.

    60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,

    pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

    orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam

    perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi

    Maha Bijaksana.

  • II. ZAKAT HARTA

    Berikut ini yang termasuk zakat harta:

    O. ZAKAT EMAS DAN PERAK

    Sura at Tawbah, 9:34 and 35.

    34. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim

    Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan

    mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan

    emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada

    mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,

    35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya

    dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta

    bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari)

    apa yang kamu simpan itu."

    (ABUDAUD - 1343) : Telah menceritakan kepada Kami 'Amr bin 'Aun, telah mengabarkan

    kepada Kami Abu 'Awanah dari Abu Ishaq dari 'Ashim bin Dhamrah dari Ali 'alaihis salam,

    ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda; Sungguh aku telah

    memaafkan dari mengambil zakat kuda dan budak, maka berikan zakat perak dari setiap

    empat puluh dirham, satu dirham. Tidak ada zakat sedikitpun pada jumlah seratus sembilan

    puluh, kemudian apabila telah mencapai dua ratus maka padanya terdapat zakat lima dirham.

    Abu Daud berkata; hadits ini telah diriwayatkan oleh Al A'masy dari Abu Ishaq sebagaimana

    yang dikatakan Abu 'Awanah, dan telah diriwayatkan oleh Syaiban Abu Mu'awiyah dan

    Ibrahim bin Thahman dari Abu Ishaq dari Al Harits dari Ali dari Nabi shallallahu 'alaihi

    wasallam seperti itu. Abu Daud berkata; dan hadits An Nufaili telah diriwayatkan oleh

    Syu'bah serta Sufyan dan yang lainnya dari Abu Ishaq dari 'Ashim dari Ali. Mereka tidak

    merafa'kannya melainkan mereka memauqufkan kepada Ali.

  • Pembahasan mengenai zakat emas dan perak perlu dibedakan antara sebagai perhiasan atau

    sebagai uang (alat tukar). Sebagai perhiasan E&P juga dapat dibedakan antara perhiasan

    wanita dan perhiasan lainnya (ukiran, souvenir, perhiasan pria dll). Dangkalnya pemahaman

    fungsi sebagai alat tukar atau mata uang menyebabkan banyaknya simpanan uang di kalangan

    ummat Islam tidak tertunaikan zakatnya.

    1. Emas dan Perak sebagai Uang

    Emas dan perak telah sejak lama juga pada zaman Rasulullah digunakan sebagai alat tukar

    (uang), yaitu uang emas (dinar) dan uang perak (dirham). Kedua mata uang ini mereka

    peroleh dari kerajaan-kerajaan tetanggan yang besar, dinar banyak digunakan penduduk

    kerajaan Romawi Bizantinum sedangkan dirham pada kerajaan Persia.

    a. Nisab Zakat

    1 dirham = 2,975 gram perak

    1 dinar = 4,25 gram emas

    Nisab untuk perak sekitar 200 dirham setara dengan 595 gram dan untuk emas adalah 20

    dinar atau setara dengan 85 gram, sedangkan untuk uang kertas atau jenis uang lain yang

    bukan berbentuk emas dan perak maka ditetapkan setara dengan 85 gram emas.

    b. Ukuran Zakat

    Ukuran zakat untuk emas dan perak adalah 2,5 % atau seperempatpuluh bagian (1/40)

    c. Waktu pembayaran zakat adalah setahun sekali

    2. Emas dan Perak bukan sebagai Uang

    Emas dan perak selain uang biasanya berbentuk perhiasan. Mengenai perhiasan ada syarat-

    syarat khusus sehingga perhiasan tersebut dikenai wajib pajak, yaitu: perhiasan yang

    disimpan dan dikumpulkan secara berlebihan.

    a. Nisab Zakat

    perhiasan emas sebanyak 85 gram dan perhiasan perak 595 gram

    b. Ukuran zakat

    Ukuran zakat untuk perhiasan emas dan perak adalah 2,5 %

    c. Waktu pembayaran zakat yaitu setahun setelah perhiasan tersebut disimpan

    3. Contoh penerapan

    Seorang Ibu mempunyai tabungan sebanyak 125 juta rupiah dan mempunyai simpanan emas

    seberat 2 ons yang disimpan di Bank selama satu tahun. Berapakah zakat yang harus

    dikeluarkan Ibu tersebut?

  • A. ZAKAT PERTANIAN

    HADITS ZAKAT PERTANIAN

    267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil

    usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.

    dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,

    Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata

    terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

    141. dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,

    pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang

    serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang

    bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya;

    dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang

    berlebih-lebihan.

    1. Jenis hasil pertanian yang harus dikeluarkan zakatnya

    Yang dimaksud dengan hasil pertanian adalah segala jenis tanaman yang dikelola oleh

    perorangan secara sengaja baik berupa hasil pertanian dan perkebunan. Jadi tumbuhan yang

    dibiarkan tumbuh liar tidak dikenakan zakat.

    2. Nisab Zakat

    1 WASQ = 60 SHA

    1 WASQ = 130, 56 KG

    1 WASQ = 165 LITER

    1 SHO = 5 1/3 RATL

    1 SHO = 4 MUDD

    1 SHO = 2, 75 LITER AIR

    1 SHA= 2,176 KG

    I RATL = 4008 GRAM

    JADI NISAB HASIL PERTANIAN ADALAH 652,8 KG ATAU 825 LITER

    HASIL PANEN TERSEBUT HARUS DALAM KEADAAN SIAP JUAL.

    Penaksiran hasil panen boleh dilakukan dengan tujuan untuk menghitung dan memperkirakan

    jumlah hasil panen apakah mencapai nisab atau tidak. Penaksiran hasil panen ini tidak

    menjadi acuan untuk menentukan nisab zakat tetapi hanya sebagai kontrol bila mana ada

    kecurangan dalam pembayaran zakat. Zakat tetap dibayarkan pada waktu setelah panen.

  • 3. Ukuran Zakat

    Zakat yang dikeluarkan dari hasil pertanian adalah:

    1. sepersepuluh (1/10) atau sekitar 10 % untuk pertanian yang dominan mengunakan

    pengairan alami.

    2. seperduapuluh (1/20) atau sekitar 5 % untuk pertanian yang penyiramannya dominan

    menggunakan tenaga, baik tenaga manusia, hewan atau alat.

    Biaya pemupukan, biaya penyemprotan dan biaya-biaya pengelolaan lain bisa digolongkan

    terhadap biaya ekstra. Jadi bila ada biaya ekstra dianalogikan dengan penyiraman

    menggunakan tenaga berarti ukuran zakat yang harus dibayarkan sekitar 5 % atau

    seperduapuluh (1/20).

    Jika tanah yang digunakan adalah tanah sewaan maka digolongkan dengan adanya biaya

    ekstra dan zakat yang harus dikeluarkannya sama dengan seperduapuluh (1/20) atau sekitar 5

    %.

    4. Waktu Pembayaran Zakat

    Zakat pertanian dikeluarkan setelah panen dan hasil panen yang dihasilkan sudah siap jual.

    Sebagai contoh, jika panen padi, maka gabah yang ditimbang itu setelah gabah itu

    dikeringkan tetapi jika hasil panen yang tidak membutuhkan proses pengeringan maka

    ditimbang pada hari panennya (tanpa disimpan terlebih dahulu).

    5. Contoh Penerapan

    Seorang petani memanen sawah

    B. Zakat Ternak

    1. Hadits tentang Zakat Ternak

  • (NASAI - 2412) : Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Fadhalah bin Ibrahim An

    Nasaa'i dia berkata; Telah memberitakan kepada kami Syuraih bin An Nu'man dia berkata;

    Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsumamah bin 'Abdullah bin

    Anas bin Malik dari Anas bin Malik bahwasanya Abu Bakr -radliallahu 'anhu- menulis

    untuknya; " ini adalah kewajiban zakat yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wajibkan

    atas kaum muslimin, yang Allah perintahkan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam untuk

    menunaikannya. Barangsiapa di antara kaum muslimin yang dimintai zakat tersebut

    berdasarkan aturannya, hendaklah ia memberikannya; dan barangsiapa yang dimintai lebih

    dari itu, janganlah ia memberikannya: Unta yang kurang dari dua puluh lima ekor, pada

    setiap kelipatan lima ekor zakatnya satu ekor kambing. Jika mencapai dua puluh lima ekor

    hingga tiga puluh lima ekor, zakatnya seekor unta betina yang umurnya telah menginjak

    tahun kedua. Jika tidak ada, zakatnya seekor unta jantan yang umurnya telah menginjak tahun

    ketiga. Jika mencapai tiga puluh enam hingga empat puluh lima ekor unta, zakatnya seekor

    anak unta betina yang umurnya telah menginjak tahun ketiga. Jika telah mencapai empat

    puluh enam sampai enam puluh ekor unta, zakatnya seekor anak unta betina yang umurnya

    telah masuk tahun keempat dan bisa dikawini unta jantan. Jika telah mencapai enam puluh

    satu hingga tujuh puluh lima ekor unta, zakatnya seekor unta betina yang umurnya telah

    masuk tahun kelima. Jika telah mencapai tujuh puluh enam hingga sembilan puluh ekor unta,

    zakatnya dua ekor anak unta betina yang umurnya telah menginjak tahun kedua. Jika telah

    mencapai sembilan puluh satu hingga seratus dua puluh ekor unta, zakatnya dua ekor unta

    betina yang umurnya telah masuk tahun keempat dan dapat dikawini unta jantan. Jika telah

    melebihi seratus dua puluh ekor unta, maka setiap empat puluh ekor zakatnya seekor anak

    unta betina yang umurnya masuk tahun ketiga; dan setiap lima puluh ekor, zakatnya seekor

    unta betina yang umurnya masuk tahun keempat. Jika umur unta-unta yang menjadi

    kewajiban zakat berbeda-beda, barangsiapa yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan

    seekor unta betina yang umurnya masuk tahun kelima, namun ia tidak memilikinya dan ia

    hanya memiliki unta betina yang umurnya masuk tahun keempat, maka ia boleh

    mengeluarkan seekor anak unta yang umurnya masuk tahun keempat ditambah dua ekor

    kambing jika hal itu -dirasa- mudah baginya, atau ditambah dua puluh dirham. Barangsiapa

    yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan seekor unta betina yang umurnya masuk

    tahun keempat, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki unta betina yang umurnya

    masuk tahun kelima, maka ia boleh mengeluarkan seekor anak unta yang umurnya masuk

    tahun kelima dan petugas zakat memberikan kepadanya dua puluh dirham atau dua ekor

    kambing jika hal itu -dirasa- mudah baginya. Barangsiapa yang jumlah untanya telah wajib

    mengeluarkan zakat seekor unta betina yang umurnya masuk tahun keempat, namun ia tidak

    memilikinya dan ia memiliki unta betina yang umurnya masuk tahun ketiga, maka ia boleh

    mengeluarkan seekor anak unta yang umurnya masuk tahun ketiga ditambah dua ekor

    kambing jika hal itu -dirasa- mudah baginya, atau ditambah dua puluh dirham. Barangsiapa

    yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan zakat seekor unta betina yang umurnya

  • masuk tahun ketiga, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki unta betina yang umurnya

    masuk tahun keempat, maka ia boleh mengeluarkan seekor anak unta yang umurnya masuk

    tahun keempat dan petugas zakat memberikan kepadanya dua puluh dirham atau dua ekor

    kambing. Barangsiapa yang jumlah untanya telah mewajibkan mengeluarkan seekor unta

    betina yang umurnya masuk tahun ketiga, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki unta

    betina yang umurnya masuk tahun kedua, maka ia boleh mengeluarkan seekor unta yang

    umurnya masuk tahun kedua ditambah dua ekor kambing jika hal itu -dirasa- mudah baginya,

    atau ditambah dua puluh dirham. Barangsiapa yang jumlah untanya telah mewajibkannya

    mengeluarkan seekor unta betina yang umurnya masuk tahun kedua, padahal ia tidak

    memilikinya dan ia memiliki unta jantan yang umurnya masuk tahun ketiga, maka ia boleh

    mengeluarkan seekor unta jantan yang umurnya masuk tahun ketiga dan tidak perlu ditambah

    yang lain. Barangsiapa yang tidak memiliki unta kecuali hanya empat ekor, tidak wajib

    atasnya zakat kecuali bila pemiliknya. Mengenai zakat kambing yang dilepas mencari makan

    sendiri, jika mencapai empat puluh ekor hingga seratus dua puluh ekor kambing, zakatnya

    satu ekor kambing. Jika lebih dari seratus dua puluh hingga dua ratus ekor kambing, zakatnya

    dua ekor kambing. Jika lebih dua ratus hingga tiga ratus ekor kambing, zakatnya tiga ekor

    kambing. Jika lebih dari tiga ratus ekor kambing, maka setiap seratus ekor zakatnya seekor

    kambing. Tidak boleh dikeluarkan untuk zakat hewan yang tua dan cacat dan tidak boleh

    dikeluarkan yang jantan, kecuali jika pemiliknya menghendaki. Tidak boleh dikumpulkan

    antara hewan-hewan ternak yang terpisah dan tidak boleh dipisahkan antara hewan-hewan

    ternak yang terkumpul karena takut mengeluarkan zakat. Hewan ternak kumpulan dari dua

    orang, pada waktu zakat haru kembali di bagi rata antara keduanya. Jika kambing yang

    dilepas mencari makan sendiri kurang satu ekor dari empat puluh ekor, maka tidak ada

    zakatnya, kecuali jika pemiliknya menghendaki. Tentang zakat perak, setiap dua ratus dirham

    zakatnya seperempat puluhnya (dua setengah persen). Jika hanya seratus sembilan ratus

    dirham, maka tidak ada zakatnya, kecuali jika pemiliknya menghendakinya."

    2. Jenis Ternak yang harus dikeluarkan Zakatnya

    a. Zakat Unta

    b. Zakat Sapi atau Kerbau

    c. Zakat Kambing atau Domba

    d. Zakat Kuda*

    e. Hewan ternak lain*

    3. Syarat ternak yang dikenai zakat

    a. mencapai nisab

    b. mencapai satu tahun

    c. binatang yang digembalakan dan atau binatang yang diternakan dengan tujuan bisnis

    d. tidak digunakan untuk bekerja

    4. Ternak yang tidak dikeluarkan zakatnya

  • (MALIK - 532) : Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Tsaur bin Zaid Ad

    Dailami dari anak laki-laki Abdullah bin Sufyan Ats Tsaqafi dari kakeknya Sufyan bin

    Abdullah, bahwa 'Umar bin khattab pernah mengutusnya sebagai pemungut zakat. Kemudian

    ia ingin menyertakan anak binatang ternak yang baru lahir termasuk dalam hitungan, maka

    orang-orang berkata; "Apakah kamu akan menyertakan anak hewan yang baru lahir termasuk

    dalam hitungan, padahal engkau tidak memerlukannya? Ketika Sufyan bin Abdullah

    menghadap Umar bin Khattab, maka ia pun menyampaikan hal itu kepadanya. Umar berkata;

    "Ya. Kamu perhitungkan anak binatang yang baru lahir, yang dibawa serta oleh

    pengembalanya, tapi jangan mengambilnya (sebagai zakat) . Jangan pula mengambil (sebagai

    zakat) hewan yang direncanakan untuk dimakan, hewan yang baru melahirkan dan sedang

    menyusui anaknya, hewan yang sedang hamil dan jangan pula hewan pejantan, tapi ambillah

    yang berusia dua tahun dan tiga tahun, itu yang pertengahan antara kambing untuk dimakan

    dan harta berharganya."

    (TIRMIDZI - 569) : Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin 'Ala' dan

    Mahmud bin Ghailan keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan

    dan Syu'bah dari Abdullah bin Dinar dari Sulaiman bin Yasar dari 'Irak bin Malik dari Abu

    Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang muslim

    tidak wajib membayar zakat pada kuda tunggangan dan budaknya." dalam bab ini (ada juga

    riwayat -pent) dari Ali dan Abdullah bin Amru. Abu 'Isa berkata, hadits Abu Hurairah

    merupakan hadits hasan shahih dan diamalkan oleh ahlul ilmi, mereka berkata, tidak ada

    kewajiban zakat pada kuda saaimah (yang mencari makan sendiri) demikian halnya pada

    budak yang digunakan untuk melayani tuannya, kecuali jika diperjualbelikan. Apabila

    diperjualbelikan maka wajib untuk dikeluarkan zakatnya setelah satu haul.

  • 5. Nisab Zakat dan Ukuran Zakat

    ZAKAT UNTA

    Jumlah Unta Zakat

    Dari Sampai Ukuran Zakat Umur

    1 4

    5 9 1 Domba Berapa saja

    10 14 2 Domba Berapa saja

    15 19 3 Domba Berapa saja

    20 24 4 Domba Berapa saja

    25 35 1 Unta 1-2 tahun

    36 45 1 Unta 2-3 tahun

    46 60 1 Unta 3-4 tahun

    61 75 1 Unta 4-5 tahun

    76 90 2 Unta 2-3 tahun

    91 120 2 Unta 3-4 tahun

    121 129 3 Unta 2-3 tahun

    130 139 1 Unta 2-3 tahun

    1 Unta 3-4 tahun

    140 149 2 Unta 3-4 tahun

    1 Unta 2-3 tahun

    150 159 3 Unta 3-4 tahun

    160 169 4 Unta 2-3 tahun

    170 179 1 Unta 3-4 tahun

    3 Unta 2-3 tahun

    180 189 2 Unta 3-4 tahun

    2 Unta 2-3 tahun

    190 199 3 Unta 3-4 tahun

    1 Unta 2-1 tahun

    200 209 4 Unta 3-4 tahun

    5 Unta 2-1 tahun

    b. Sapi

    ZAKAT SAPI

    Jumlah Sapi Zakat

    Dari Sampai Ukuran Zakat Umur

    1 29

    30 39 1 Sapi 1 tahun

    40 59 1 Sapi 2 tahun

    60 69 2 Sapi 1 tahun

    70 79 1 Sapi 1 tahun

    1 Sapi 2 tahun

    80 89 2 Sapi 2 tahun

    90 99 3 Sapi 1 tahun

    100 109 1 Sapi 2 tahun

    2 Sapi 1 tahun

    110 119 2 Sapi 2 tahun

    1 Sapi 1 tahun

    120 129 3 Sapi (atau) 2 tahun (atau)

    4 Sapi 1 tahun

  • c. Kambing

    ZAKAT DOMBA-KAMBING

    Jumlah Domba-Kambing Zakat

    Dari Sampai Ukuran Zakat Umur

    1 39

    40 120 1 Kambing Berapa saja

    121 200 2 Kambing Berapa saja

    201 300 3 Kambing Berapa saja

    301 400 4 Kambing Berapa saja

    401 500 5 Kambing Berapa saja

    501 600 6 Kambing Berapa saja

    Catatan: setiap bertambah jumlah kambing 100, maka jumlah zakat yang dikeluarkan

    bertambah 1 kambing

    d. Kuda

    (TIRMIDZI - 569) : Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin 'Ala' dan

    Mahmud bin Ghailan keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan

    dan Syu'bah dari Abdullah bin Dinar dari Sulaiman bin Yasar dari 'Irak bin Malik dari Abu

    Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang muslim

    tidak wajib membayar zakat pada kuda tunggangan dan budaknya." dalam bab ini (ada juga

    riwayat -pent) dari Ali dan Abdullah bin Amru. Abu 'Isa berkata, hadits Abu Hurairah

    merupakan hadits hasan shahih dan diamalkan oleh ahlul ilmi, mereka berkata, tidak ada

    kewajiban zakat pada kuda saaimah (yang mencari makan sendiri) demikian halnya pada

    budak yang digunakan untuk melayani tuannya, kecuali jika diperjualbelikan. Apabila

    diperjualbelikan maka wajib untuk dikeluarkan zakatnya setelah satu haul.

    Zakat Kuda dikenai wajib pajak jika peternakan kuda tersebut digunakan untuk

    tujuan komersil, sebagian ulama menganalogikan kuda tersebut dengan unta, maka

    dengan demikian nisab dan ukuran zakat kuda komersil tersebut sama dengan unta.

    e. Hewan ternak lain

    Zakat untuk hewan ternak lain bisa dianalogikan dengan nilai nisab dari unta atau kambing

    karena nilai 1 unta itu hampir setara dengan nilai 40 kambing, jadi binatang ternak lain bisa

    diperbandingkan dengan nisab pada unta atau kambing.

  • 4. Kondisi ternak yang dibayarkan

    Syarat ternak yang dibayarkan adalah sebagai berikut:

    a. Sehat.

    Ternak harus sehat, tidak patah tulang, tidak terlalu tua dan tidak cacat baik bawaan lahir

    maupun karena kecelakaan.

    b. Jenis Kelamin.

    Unta yang harus dibayarkan adalah unta betina sedangkan sapi dan kambing yang dibayarkan

    bisa sapi jantan atau sapi betina.

    c. Umur

    Umur unta antara 1 dan 5, sedangkan sapi 1-2 dan kambing tidak ditentukan umurnya.

    d. kualitas menengah

    Hewan ternak yang akan dibayarkan untuk zakat tidak boleh kualitas jelek dan tidak boleh

    juga kualitas super yang paling baik.

    5. Waktu Pembayaran Zakat Peternakan

    Waktu pembayaran zakat ternak adalah setahun sekali.

    6. Contoh Penerapan

    Seorang peternak mempunyai 42 ekor unta, 67 ekor sapi dan 300 ekor kambing. Tentukan

    zakat yang harus dibayarkan!

    C. ZAKAT MADU DAN HASIL TERNAK

    1. Zakat Madu dan permasalahannya

    (NASAI - 2452) : Telah mengabarkan kepadaku Al Mughirah bin 'Abdurrahman dia berkata;

    Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abu Syu'aib dari Musa bin A'yan dari 'Amr bin

    Al Harits dari 'Amru bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya ia berkata; "Hilal datang

    menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa sepersepuluh madunya

    dan meminta kepada beliau untuk menjaga lembah -yang dinamakan Salabah-, maka

    Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjaga lembah tersebut untuknya. Saat Umar bin

    Khaththab menjadi khalifah, Sufyan bin Wahb menulis surat kepada Umar menanyakan

    tentangnya, " maka Umar menulis; 'Jika dia memberikan kepadaku zakat yang dahulu ia

    berikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berupa seperpuluh kurmanya, maka

    jagalah lebah Salabah tersebut untuknya. Jika tidak, maka itu hanyalah kurma yang mengikuti

    curah hujan dan yang dimakan oleh orang yang menginginkannya."

    a. syarat madu diambil zakatnya jika madu tersebut dibudidayakan untuk tujuan bisnis

    b. Nisab madu dianalogikan dengan nisab buah-buahan yang nilainya sebesar 825 Liter

    c. Ukuran zakatnya yaitu 10 %

  • 2. Telur, Sutra dan sejenisnya

    Hasil budidaya yang berasal dari hewan bukan wajib zakat maka wajib dikeluarkan zakatnya,

    seperti telur dari ayam dan sutera dari ulat. Ketentuannya dianalogikan dengan madu.

    D. ZAKAT HARTA KARUN (HARTA TEMUAN), HASIL TAMBANG

    1. Zakat Harta Karun (Harta Temuan)

    (MALIK - 520) : Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id

    bin Musayyab dan dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah

    shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Zakat pada barang temuan (harta karun) adalah

    seperlima."

    Tidak ada nisab zakat pada hasil temuan, besar atau kecil, ukuran zakatnya yaitu 20 % sekitar

    seperlima bagian dan waktu mengeluarkannya adalah satu tahun terhitung mulai harta itu

    ditemukan.

    2. Zakat Hasil Tambang

    a. Dalil Zakat

    267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil

    usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.

    dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,

    Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata

    terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

    b. Nisab Zakat

    Perhitungan nisab hasil tambang dihitung berdasarkan perhitungan nisab emas dan perak

    c. Ukuran Zakat

    Ukuran zakat untuk barang tambang sama dengan harta karun karena kedua-duanya termasuk

    RIKAZ.

    d. Waktu Pembayaran Zakat

    Waktu pembayaran zakat adalah setahun.

  • E. ZAKAT PROPESI

    Propesi secara sederhana diartikan sebagai pekerjaan. Pekerjaan ini mendatangkan

    penghasilan baik berupa gaji, upah ataupun honorarium. Jadi zakat propesi adalah zakat dari

    gaji/honor/upah yang diperoleh oleh seorang pegawai.

    267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil

    usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.

    dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,

    Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata

    terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

    (MALIK - 514) : Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Muhammad bin Abdullah bin

    Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah Al Anshari Al Mazini dari Bapaknya dari Abu Sa'id Al

    Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kurma yang kurang dari

    lima wasaq, tidak ada zakatnya. Uang yang kurang dari lima uqiyah tidak ada zakatnya. Dan

    unta yang kurang dari lima ekor tidak ada zakatnya."

    1. NISAB DAN BESARNYA ZAKAT PROFESI

    Seteleh menetapkan harta penghasilan dari profesi adalah wajib zakat, yang besar nisab buat

    jenis harta ini, yaitu 85 GRAM EMAS per tahun. Demikian pula dengan besarnya zakat

    adalah seperempatpuluh (2.5%).

    Syarat nya yaitu si penerima penghasilan tidak mempunyai utang. Jika mempunyai utang

    maka pengasilannya tersebut harus dikurangi utang yang kemudian disebut pendapatan

    bersih.

    Waktu Pembayaran zakat ini per tahun atau bisa dibayar per bulan bagi pegawai yang

    mendapat penghasilan bulanan. ( ini merupakan keringanan supaya pembayaran zakat tidak

    dirasa besar).

    2. Contoh Penerapan

    Penerimaan kotor selama setahun : A

    Hutang-hutang yang dibayar dalam setahun : B

    Penghasilan bersih setahun : A-(B) = D

    Bila D > atau = dengan nilai 85 gram mas, maka wajib zakat yaitu 2.5% X D.

    Bila D < nilai 85 gram emas, maka tidak wajib zakat.

    Jadi bila kita yakin bahwa perkiraan besarnya D yang kita miliki dalam setahun adalah lebih

    besar dari 85

    gram emas, maka kita tidak perlu lagi ragu-ragu mengeluarkan zakat langsung ketika

    diterima. Misalnya dari gaji bulanan diambil 2.5 % dari D/12 (karena perbulan).

  • F. ZAKAT BISNIS

    1. Dalil Zakat

    267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil

    usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.

    dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,

    Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata

    terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

    (ABUDAUD - 1335) : Telah menceritakan kepada Kami Muhammad bin Daud bin Sufyan,

    telah menceritakan kepada Kami Yahya bin Hassan, telah menceritakan kepada Kami

    Sulaiman bin Musa Abu Daud, telah menceritakan kepada Kami Ja'far bin Sa'd bin Samurah

    bin Jundab bin Sulaiman telah menceritakan kepadaku Hubaib bin Sulaiman dari ayahnya

    yaitu Sulaiman dari Samurah bin Jundab, ia berkata; adapun selanjutnya, sesungguhnya

    Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Kami untuk mengeluarkan zakat dari

    sesuatu yang Kami persiapkan untuk dijual.

    NISAB, UKURAN DAN WAKTU PEMBAYARAN ZAKAT

    Besar nisab buat jenis harta ini, yaitu 85 GRAM EMAS per tahun. Demikian pula dengan

    ukuran besarnya zakat adalah seperempatpuluh (2.5%).

    Syarat nya yaitu si penerima penghasilan tidak mempunyai utang. Jika mempunyai utang

    maka pengasilannya tersebut harus dikurangi utang yang kemudian disebut pendapatan

    bersih.

    Waktu Pembayaran zakat ini per tahun.