paparan wasiat online 2017 yenita[1]
TRANSCRIPT
URGENSI PELAPORAN WASIAT SEBAGAI SUMBER PENERBITAN
SURAT KETERANGAN WASIAT (SKW) PADA DAFTAR PUSAT WASIAT (DPW) DAN
LANDASAN PEMBUATAN SURAT KETERANGAN HAK WARIS (SKHW) OLEH BALAI HARTA PENINGGALAN
& NOTARIS
Oleh Yennita Dewi, SH.MH. Kasi Daftar Pusat Wasiat – Direktorat Perdata Ditjen Administrasi Hukum Umum
Kementerian Hukum dan HAM
KEHENDAK/KEMAUAN TERAKHIR SESEORANG
MEMBUAT WASIAT
NOTARIS
WASIAT
Notaris berkewajiban untuk melaporkan/menDAFTARkan WASIAT ke Daftar Pusat Wasiat – Ditjen AHU – Kementerian Hukum & HAM;
Ps. 16 huruf h,i dan j UU No 30 Tahun 2004 sebagaimana diubah dengan UU NO. 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris
Dok laporan bulanan Notaris ttg wasiat
Sebagian data wasiat yang berasal dari laporan bulanan
manual sedang dilakukan entri data ke dalam Data Base
Wasiat
Th 2015 data wasiat yang
dilaporan secara online langsung ter-update ke dalam BETA
AHU/AHU ONLINE
DASAR HUKUM PELAPORAN WASIAT
1. Pasal 16 huruf h,i dan j Undang-Undang No 30 Tahun 2004 sebagaimana diubah dengan UU NO. 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris;
2. Pasal 2 & 3 Bab II Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 60 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaporan Wasiat dan Permohonan Penerbitan Surat Keterangan Wasiat Secara Elektronik, menyebutkan :
“Notaris wajib membuat Daftar Akta atau Daftar Nihil yang berkenaan dengan wasiat dan melaporkannya secara elektronik melalui laman resmi Ditjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum & HAM yang disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) hari pada minggu pertama setiap bulan berikutnya”
Pendaftaran Wasiat secara online
Klik ahu.go.id
Pilih menu Layanan “Wasiat” waktu
pelaporan dibuka tgl. 01 s/d 05 (24 jam)
tiap bulannya
Pendaftaran wasiat
Isi aplikasi
Teknis Pendaftaran
Ket. Cara isi laporan Lihat di Web ahu.go.id
Ps. 16 UU No. 30 Tahun 2004 jo UU No. 2 Tahun 2014 (laporan) wasiat
Sebelum Tahun 2015
DPW DIT PERDATA DITJEN AHU Kementerian Hukum dan
HAM RI
notaris
t
Pendaftaran wasiat secara online melalui www. ahu.go.id
setiap tgl. 1 s/d 5 (24 jam) tiap
bulannya
Kirim via
pos/tiki
Datang lgs ke
loket/TU(28 -03- 2014)
Tahun 2015
Akurasi data tidak vallid
TATA CARA PELAPORAN WASIAT
1. Pelaporan Wasiat dilakukan oleh Notaris melalui laman resmi Ditjen AHU : www.ahu.go.id (pilih menu “Wasiat”).
2. Waktu pelaporan dibuka 24 jam pada tgl. 01-05 setiap bulannya;3. Hal yang wajib dilaporkan Notaris: 1).DAFTAR AKTA adalah laporan Notaris atas akta yang dibuatnya berkenaan dengan Wasiat menurut urutan waktu pembuatan akta setiap bulannya),yang meliputi pembuatan akta: a. Wasiat Umum
b. Wasiat Olografis c. Hibah Wasiat
d. Wasiat rahasia atau tertutupe. Pencabutan Wasiat
*catatan :Setiap pelaporan Daftar Akta dikenakan tarif PNBP Rp. 100.000,-/per-akta
2).DAFTAR NIHIL adalah laporan yang isinya tidak terdapat akta Wasiat yang dibuat dihadapan Notaris, setiap pelaporan Daftar Nihil tidak dikenakan tarif biaya PNBP/ Rp.0,-)
ISIAN FORMAT PELAPORAN WASIAT
(1) Pelaporan DAFTAR AKTA mengisi format isian yang memuat :a. Identitas Pemberi Wasiat yang meliputi:
1. nama lengkap, dahulu bernama atau alias2. tempat dan tanggal lahir3. pekerjaan4. alamat; dan5. nomor Kartu Tanda Penduduk
b. Nomor, tanggal dan bulan, serta tahun pembuatan akta Wasiat
c. Jenis akta Wasiatd. Nomor repertorium akta Wasiat
(2) Pelaporan DAFTAR NIHIL dilakukan dengan memilih keterangan NIHIL
Langkah-langkah Pelaporan (Pendaftaran) Wasiat Online
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN NOTARIS SETELAH PELAPORAN WASIAT BERHASIL DILAKUKAN :
Notaris wajib menyimpan :1. Tanda bukti pelaporan elektronik atas DAFTAR AKTA atau DAFTAR
NIHIL2. Bukti pembayaran PNBP (jika pelaporan terdapat DAFTAR AKTA)3. Menyampaikan tanda bukti pelaporan elektronik DAFTAR AKTA
atau DAFTAR NIHIL kepada Majelis Pengawas daerah Notaris setempat setiap bulannya.
(Ketentuan Pasal 8 Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 60 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaporan Wasiat dan Permohonan Penerbitan Surat Keterangan Wasiat Secara Elektronik)
CONTOH PELAPORAN WASIAT ONLINE (VERSI terbaru dengan BARCODE)
PELAPORAN WASIAT diluar waktu pelaporan Pasal 3 (2) Permenkumham No. 12/2016
Dapat diajukan dalam keadaan tertentu yaitu :1. Laman resmi Ditjen AHU tidak berfungsi sebagaimana mestinya berdasarkan pengumuman resmi oleh
Menteri atau pejabat yang ditunjuk2. Keadaan kahar adalah suatu kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan
sehingga suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya
Tata Cara Pelaporan dalam keadaan tertentu :3. Disampaikan secara elektronik dengan mengunggah:
a. Surat permohonan yang ditujukan kepada Daftar Pusat Wasiat (DPW) dengan disertai alasan yang sah
b. Keterangan dari Pengurus Daerah INI setempatc. Bukti pembayaran penerimaan PNBP untuk Pelaporan Daftar Aktad. Bukti lain yang sah yang dapat diterima oleh DPW
2. Permohonan pelaporan diajukan paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal terjadinya gangguan3. Tanda bukti pelaporan dalam keadaan tertentu wajib disimpan Notaris dan disampaikan kepada Majelis
Pengawas Daerah Notaris setempat
CONTOH BUKTI PELAPORAN WASIAT (LEWAT WAKTU - versi baru dg BARCODE)
DAMPAK TIDAK MELAKUKAN ATAU TERLAMBAT MELAKUKAN PELAPORAN WASIAT :
1. Segala akibat hukum yang timbul di kemudian hari sepenuhnya menjadi tanggungjawab Notaris ybs;
2. Notaris akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan.
3. MENJADI TIDAK AKURATNYA :a. Surat Keterangan Wasiat (SKW) yang diterbitkan oleh Daftar Pusat Wasiat Kementerian Hukum dan HAM b. Surat Keterangan Hak Mewaris (SKHW) yang diterbitkan oleh Balai Harta peninggalan / Notaris/ Lurah
Pelaporan bulanan WASIAT merupakan
sumber informasi dalam pemberian
keterangan/informasi tentang Terdaftar/Tidak
Terdaftarnya sebuah wasiat dalam
SURAT KETERANGAN WASIAT (SKW)
menjadi landasan /dasar dalam penerbitan
SURAT KETERANGAN HAK
WARIS (SKHW) yang dikeluarkan oleh
BHP/NOTARIS/LURAH
Keterkaitan Pelaporan (Bulanan)
Wasiat
Permasalahan
Terlambat menyampaikan laporan bulanan
Laporan bulanan tidak
terlapor/tersimpan pada Daftar Pusat
Wasiat
Kesalahan dalam membuat laporan
bulanan
Dampak pada SKW
SKW YG DITERBITKAN
TIDAK AKURAT
Bagaimana jika Notaris tidak menjalankan
kewajiban sebagaimana ditentukan dalam Pasal 16
UUJN?
sanksi
Pasal 84 UUJNTindakan pelanggaran yang dilakukan oleh Notaris terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf i, …. yang mengakibatkan suatu akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan atau suatu akta menjadi batal demi hukum dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk menuntut penggantian biaya, ganti rugi, dan bunga kepada Notaris
Pasal 85 UUJNPelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ….., Pasal 16 ayat (1) huruf h, Pasal 16 ayat (1) huruf i, Pasal 16 ayat (1) huruf j, …. Dapat dikenai sanksi berupa:a. teguran lisan;b. teguran tertulis;c. pemberhentian sementara;d. pemberhentian dengan hormat; ataue. pemberhentian dengan tidak hormat.
Permasalahan
Not Tdk Mendaftarkan wasiat
Terlambat mendaftarkan wasiat
Wasiat yang didaftarkan/dilaporkan tidak
sampai
SKW yang diterbitkan
menjadi Tidak terdaftar
Menjadi permasalahan hukum karena harta
warisan sudar terlanjur di bagi/ sdh
di jual dll.
NOTARIS IKUT BERTANGGUNG
- JAWAB
PELAPORAN WASIAT YANG DIBUAT DI LUARNEGERI
Ketentuan Pasal 11 Permenkum & HAM No.60 Tahun 20161. Dalam hal Wasiat dibuat WNI diluarnegeri, pemberi wasiat, penerima wasiat atau
kuasanya yang sah dapat melaporkan wasiat tersebut kepada Daftar Pusat Wasiat melalui Notaris di Indonesia
2. Pelaporan wasiat tersebut juga ditembuskan kepada Kantor Perwakilan Republik Indonesia di negara setempat
3. Disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak wasiat dibuat4. Notaris di Indonesia memasukkan Pelaporan Wasiat tersebut ke dalam laman
resmi www.ahu.go.id (menu wasiat)5. Dikenakan tarif PNBP pelaporan wasiat (Daftar Akta)6. Pemberi Wasiat, Penerima Wasiat, Kuasanya yang sah atau Notaris wajib
menyimpan :a. Akta wasiatb. Bukti pengiriman Pelaporan wasiat danc. Bukti pembayaran biaya PNBP
MANFAAT Surat Keterangan
Wasiat
Dasar/Landasan Pembuatan Surat
Keterangan Ahli Waris (Surat Keterangan Hak
Mewaris)
PENGERTIAN SURAT KETERANGAN WASIAT (SKW)
Adalah surat yang isinya menerangkan terdaftar atau tidak terdaftar nya akta Wasiat yang dibuat dihadapan Notaris yang telah dilaporkan pada Daftar Pusat wasiat (Pasal 1 angka 6 Permenkum & HAM R.I No. 60 Tahun 2016)
SKW dapat berupa keterangan :a. Tidak Terdaftar akta wasiat atas nama orang yang dimohonkan
keterangan wasiatnya;b. Terdaftar akta Wasiat atas nama orang yang dimohonkan
keterangan wasiatnya. Pencantuman akta Wasiat yang disebutkan dalam SKW adalah mencantumkan seluruh akta wasiat yang dilaporkan dan terdaftar pada database Daftar Pusat Wasiat.
(Pasal 17 Permenkum & HAM R.I No. 60 Tahun 2016)
Tata Cara Permohonan Penerbitan Surat Keterangan Wasiat (elektronik):
1. Pemohon (perseorangan atau Notaris atau instansi ex. BHP) mengajukan permohonan dengan mengisi format isian pada laman www.ahu.go.id (pilih menu “Wasiat” kmd “Permohonan Surat Keterangan Wasiat”)
2. Pemohon mengunggah dokumen persyaratan:a. Asli/fotokopi sesuai asli dari Kutipan Akta Kematian yang diterbitkan oleh Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil atau surat keterangan kematian, yang diterbitkan oleh Kepala Desa/Lurah/Camat atas nama orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya b. Surat Penetapan/Pernyataan Ganti Nama dari Pengadilan Negeri atau instansi yang berwenang atas nama orang yang
dimohonkan keterangan wasiatnyac. Bukti pembayaran PNBP SKW atas nama orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya
Isi Surat Keterangan
Wasiat : Tidak Terdaftar
Isi Surat Keterangan
Wasiat : Terdaftar
Akta Wasiat
Harta Warisan di bagi sesuai ketentuan
Dipisahkan harta yang menjadi
wasiat, selanjutnya sisa harta dibagi sesuai ketentuan
Pribumi
Keturunan Erapa dan Timur Asing
(Tionghoa)
Keturunan Timur Asing Non
Tionghoa (Arab, India dan Pakistan)
Lurah diketahui Camat
Notaris
Balai Harta Peninggalan
Pembuatan Surat Keterangan
Hak/Ahli Waris
Dasar Hukum
1. Surat Edaran Direktur Jenderal Agraria (kepala Direktorat Pendaftaran Tanah Nomor Dpt/12/63/12/69 tanggal 20 Desember 1969;
2. Fatwa Mahkamah Agung RI Nomor KMA/041/III/1991 tanggal 25 Maret 1991Fatwa Mahkamah Agung RI Nomor KMA/041/III/1991 tanggal 25 Maret 1991;
3. Surat Menteri Dalam Negeri cq. Kepala Direktorat Pendaftaran Tanah Direktorat Jnderal Agraria Departemen Dalam Negeri tanggal 20 Desember 1969 Nomor:Dpt/12/63/12/69) ;
4. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No. 24 Tahun 1997
Contoh Surat Keterangan Wasiat ELEKTRONIK “Terdaftar(VERSI baru online – ada Barcode)
Contoh Surat Keterangan Wasiat ELEKTRONIK “Terdaftar(VERSI online – ada barcode)”
Contoh Surat Keterangan Wasiat ELEKTRONIK “Terdaftar(VERSI online – ada barcode)”
Contoh Surat Keterangan Wasiat “Tidak Terdaftar Akta Wasiat”
PERMOHONAN SKW SECARA MANUAL
PERMOHONAN SKW SECARA ELEKTRONIK
Surat Permohonan Penerbitan SKW diajukan langsung ke Ditjen AHU
Dokumen persyaratan Permohonan Penerbitan SKW dilampirkan dengan Surat Permohonan Penerbitan SKW
Jika orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya meninggal sebelum waktu pelaporan (tgl 1-5 setiap bulan berikutnya), Pemohon belum dapat mengajukan permohonan SKW dalam waktu paling lama 60 hari terhitung sejak tanggal meninggalnya orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya
Pemeriksaan dokumen Surat Permohonan Penerbitan SKW dilakukan oleh Seksi Daftar Pusat Wasiat secara manual
Jangka waktu pemeriksaan dokumen Surat Permohonan Penerbitan SKW paling lama 14 hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima oleh Subdit Harta Peninggalan dan Kurator Negara Ditjen AHU
Produk/keluaran SKW diambil di loket pelayanan Ditjen AHU atau dikirim melalui Pos ke alamat Pemohon
Surat Permohonan Penerbitan SKW diunggah pada laman resmi Ditjen AHU
Dokumen persyaratan Permohonan Penerbitan SKW diunggah pada laman resmi Ditjen AHU
Jika orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya meninggal sebelum waktu pelaporan (tgl 1-5 setiap bulan berikutnya), Pemohon belum dapat mengajukan permohonan SKW dalam waktu paling lama 30 hari terhitung sejak tanggal meninggalnya orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya
Pemeriksaan dokumen Surat Permohonan Penerbitan SKW dilakukan oleh Seksi Daftar Pusat Wasiat secara elektronik
Jangka waktu pemeriksaan dokumen Surat Permohonan Penerbitan SKW paling lama 3 hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima
Produk/keluaran SKW dicetak mandiri oleh Pemohon dengan mengunduh (download)
SEMOGA BERMANFAATTERIMA KASIH