oa edo

6
2.1 Pemeriksaan Radiologis Derajat kerusakan sendi berdasarkan gambaran radiologis kriteria Kellgren & Lawrence : 1. Derajat 0: Radiologi normal. 2. Derajat 1: Penyempitan cela sendi meragukan. 3. Derajat ! : "steo#it dan penyempitan cela sendi yang jelas. 4. Derajat $: "steo#it sedang dan multipel% penyempitan cela sendi% sklerosis sedang dan kemungkinan de#ormitas kontur tulang. 5. Derajat : "steo#it yang besar% penyempitan cela sendi yang nyata% sklerosis yang berat dan de#ormitas kontur tulang yang nyata. The American College of Rheumatology menyusun kriteria diagnosis "' lutut idiopatik berdasarkan pemeriksaan klinis dan radiologi sebagai beri 1 Klinis dan Laboratorium Klinis dan radiologi Klinis (yerilutut ) minimal * dari + berikut : , umur- *0 taun , sti##ness $0 menit , krepitasi , nyeri pad atulang , pelebaran tulang ,/idak angat pada perabaan , L D 0mm jam , Reumatoid #actor 1: 0 , 2airan sino3ial : jerni% 3iscous%leukosit !000 mm $ (yeri lutut ) minimal 1 dari $ berikut , umur - *0 taun , sti##ness $0 menit , krepitasi ) osteo#it (yeri lutut ) minimal $ dari 4 berikut : , umur- *0 taun , sti##ness $0 menit , krepitasi , nyeri pada tulang , pelebaran tulang , tidak angat pada perabaan

Upload: william-palandeng

Post on 06-Oct-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

osteoarthritis

TRANSCRIPT

2.1 Pemeriksaan RadiologisDerajat kerusakan sendi berdasarkan gambaran radiologis kriteria Kellgren & Lawrence :1. Derajat 0:Radiologi normal.2. Derajat 1: Penyempitan celah sendi meragukan.3. Derajat 2 : Osteofit dan penyempitan celah sendi yang jelas.4. Derajat 3: Osteofit sedang dan multipel, penyempitan celah sendi, sklerosis sedang dan kemungkinan deformitas kontur tulang.5. Derajat 4 :Osteofit yang besar, penyempitan celah sendi yang nyata, sklerosis yang berat dan deformitas kontur tulang yang nyata.

The American College of Rheumatology menyusun kriteria diagnosis OA lutut idiopatik berdasarkan pemeriksaan klinis dan radiologi sebagai berikut:1Klinis dan LaboratoriumKlinis dan radiologiKlinis

Nyeri lutut + minimal 5 dari 9 berikut :

- umur> 50 tahun

- stiffness < 30 menit

- krepitasi

- nyeri pad atulang

- pelebaran tulang

-Tidak hangat pada perabaan

- LED < 40mm/jam

- Rheumatoid factor 50 tahun

- stiffness < 30 menit

- krepitasi

- nyeri pada tulang

- pelebaran tulang

tidak hangat pada perabaan

BAB IIILAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIENNama: Tn. F.TUmur: 68 tahunJenis kelamin: Laki-lakiTempat/tanggal lahir: Gorontalo, 07 Oktober 1946Status perkawinan: Kawin hidupJumlah anak: 4Pendidikan terakhir: S1 sastra ingrisPekerjaan: PensiunanAgama: IslamAlamat : Mahakeret timur lingk. IISuku/bangsa: Sanger/IndonesiaTanggal pemeriksaan: 25 Januari 2015Tempat pemeriksaan: RSU Prof Kandou Poli Rehabilitasi Medik

II. ANAMNESIS Anamnesis diperoleh dari autoanamnesis tanggal 25 januari 2015

A. KELUHAN UTAMANyeri lutut kanan

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGPasien mengeluh nyeri lutut kanan sejak 2 tahun yang lalu, tapi semakin menghebat sejak 2 minggu yang lalu. Nyeri awalnya dirasakan di lutut kanan kemudian disusul nyeri pada lutut kiri sejak 6 bulan terakhir. Nyeri lutut bersifat hilang timbul dan dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri lutut dirasakan apabila penderita berdiri lama, jongkok, dan naik turun tangga. Nyeri lutut kanan dan lutut kiri menghilang jika pasien beristirahat. Jika lutut nyeri sekali pasien mengkonsumsi obat anti-nyeri yang dibeli di apotek.Pasien juga mengeluh berbunyi krek pada lutut saat berjalan dan pasien juga mengalami kekakuan pada pagi hari. Riawayat trauma, bengkak dan kemerahan pada lutut disangkal.

C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU- Riwayat hipertensi ada, teratur minum obat sejakl 15 tahun yang lalu- Diabetes mellitus ada, teratur mengkonsumsi obat sejak 15 tahun yang lalu- Penyakit jantung tidak ada- Asam urat tidak ada- Penyakit ginjal tidak ada- Kolesterol tidak ada

D. RIWAYAT KELUARGAHanya pasien yang sakit seperti ini

E. RIWAYAT KEBIASAANMerokok dan alkohol tidak ada

F. RIWAYAT SOSIAL EKONOMIPasien tinggal dirumah permanen dengan 3 kamar kidur. Rumah 2 lantai dan memiliki anak tangga. Pasien tidur di kamar lantai satu. Pasien tinggal dengan istri dan 3 anak dan 2 cucu, kamar mandi terletak di dalam rumah. Kloset jongkok, sumber penerangan PLN, sumber air PDAM. Saat