book

NYATA KISAHKU NYATA KASIHMUadalah kisah perjalanan anak manusia yang berjuang

menghadapi kenyataan hidup yang tak menyenangkan.Dengan cinta kasih yang mereka dapatkan dari orang sekitar,

mereka belajar untuk menerima dan mencintai keadaan mereka,dan terus bersemangat mengejar cita dan berbagi cinta dengan sesama.

Edlyn, bocah perempuan 7 tahun harus berjuang kerasmengatasi kenyataan hidup yang menyedihkan.

Akibat sakit yang dialami ibunya, Edlyn dan adiknyaterpaksa harus berpisah dengan kedua orangtua mereka.

Akan tetapi, Edlyn tidak mau terus menerus meratapinya.Edlyn belajar untuk mandiri dan menjadi pendamping adiknya.

EdlynKala Mama Lara

Penutur

Edlyn Lafina

Penggambar

Moon Eclipse

Penata

Intan Dhitadhivara

Penyunting

Handaka Vijjananda

Penerbit

Ehipassiko Foundation085888503388

ehipassikofoundation@gmail.comwww.ehipassiko.net

Hak cipta naskah dan ilustrasi ©2010 Ehipassiko FoundationISBN 978-602-8194-40-2

Cetakan 1, Mei 2010

Anda boleh mengunduh, mencetak, menyalin,dan membagi buku ini selama tidak dijual.

Untuk Mami, Papi, dan Gerry,kita berjuang bersama….

Halo, namaku Edlyn Lafina. Umurku 7 tahun.Aku punya adik laki-laki, namanya Gerry.

Gerry berumur 3 tahun.Mamiku bernama Meliana dan papiku, Sanusi.

Kami sekeluarga tinggal di Jakarta.

Mami selalu menemani adik tidurdan memeluknya erat-erat.Adik tidak bisa tidur apabila

tidak ada Mami yang memeluknya.

Aku sering menyusahkan Mami.Tiap pagi aku harus digendong, dimandikan,

bahkan bajuku pun Mami yang pakaikan.Aku selalu menjerit dan menolak kalau disuruh makan.

Walaupun aku menyusahkan,tapi Mami tidak pernah mengeluh.

Sebenarnya Mami sering merasa sakit di kakinya.Namun, karena sibuk mengurusku dan Gerry,

Mami tidak memedulikan sakitnya.

Hingga suatu hari, sakit di kaki Mami tidak tertahan lagi.Setelah diperiksa dokter, ternyata...

Mami terkena kanker tulang.

Mami…Aku sungguh menyesal sering menyusahkanmu.

Aku berjanji akan giat belajar,hingga membuat Mami bangga.

Aku berjanji akan selalu menjaga dan menyayangi Gerry.Mami harus lekas sembuh….

Mami harus berobat rutin di Jakarta.Selain itu, kata dokter, pikiran Mami

harus selalu tenang, tidak boleh gelisah.Demi ketenangan Mami,

aku dan Gerry terpaksa dititipkan ke adik Mami di Jambi.Oma dan Opa menjemput kami dari Jambi.

Dengan berat hati kami pun pindah ke Jambi,berpisah dengan Mami dan Papi.

Sejak pindah ke Jambi,aku mengurusi Gerry.

Aku memandikan Gerry.Aku menyuapi Gerry.

Setiap malam,aku menemani Gerry tidur,

dan memeluknya erat-erat….

Setiap kali aku menelepon Mami,aku selalu menahan diri untuk tidak menangis

supaya Mami tidak sedih.Walaupun akhirnya air mataku

selalu jatuh tak tertahan....

Mamiku lalu menjalani pengobatan kemoterapi di Malaysia.Sekarang, kepala Mami jadi gundul.

Namun, belum tahu kapan penyakit Mami bisa sembuh.

Ternyata kanker di kaki Mami makin parah.Kaki Mami harus dioperasi,dan akhirnya diamputasi….

Aku sangat sedih mendengar ini.Aku tak tahu harus berbuat apa….

Biarpun aku jauh dari orangtua,aku tidak ingin orangtuaku khawatir.

Aku belajar mandiri dan makin rajin belajar.

Aku pernah ikut lomba karya tulis di sebuah majalah anak.Ternyata tulisanku terpilih menjadi yang terbaik.

Uang hadiahnya akan kupakai untukmembeli topi dan tongkat buat Mami,agar Mami bisa cantik lagi seperti dulu.

Setelah setahun...aku dan Gerry bisa pindah ke Jakarta lagi.

Horeee! Aku sangat bahagia….Mami sudah sembuh!

Apa pun keadaan Mami,aku akan selalu menyayangi Mami.

Akhirnya...kami bisa berkumpul lagi,

sebagai keluarga yang utuh dan bahagia….

Lengkapi koleksimu dan tumbuhlah bersama cerita-ceritanya yang inspiratif!

Edlyn, bocah perempuan 7 tahun harus berjuang keras mengatasi kenyataan hidup yang menyedihkan. Akibat sakit yang dialami ibunya, Edlyn dan adiknya terpaksa harus berpisah dengan kedua orangtua mereka. Akan tetapi, Edlyn tidak mau terus menerus meratapinya. Edlyn belajar untuk mandiri dan menjadi pendamping adiknya.

Mul harus berjuang keras mengatasi kenyataan hidup yang menyedihkan. Akibat musibah yang dialaminya, Mul harus menjalani hidup dengan tangan kiri saja. Akan tetapi, Mul tidak berlama-lama terpuruk dalam duka. Mul bangkit penuh semangat dan bahkan tidak pernah padam untuk melayani dengan keterbatasannya.

Sejak balita, Hengky sudah harus berjuang di antara hidup dan mati. Tumor otak yang dideritanya sejak kecil memang memupuskan cita-citanya. Akan tetapi, Hengky tetap teguh. Kecelakaan demi kecelakaan kereta api tak menyurutkan keteguhannya dalam menahan terpaan hidup. Hengky bahkan menjadi teladan kemanusiaan dalam usia yang sangat muda.

N Y A T A K A S I H M UN Y A T A K I S A H K U