nilai globalisasi di bidang politik1

21
Pengertian Globalisasi Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi kecuali sekadar kata kerja. Secara umum globalisasi adalah suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat transkulturisasi dan perkembangan teknologi modern. Istilah globalisasi dapat di terapkan dalam berbagai konteks sosial, budaya, ekonomi, dan sebagainya memahami globalisasi adalah suatu kebutuhan, mengingat majemuknya fenomena tersebut. Globalisasi juga mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung olehnegara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curigaterhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi

Upload: anggi-octaviani

Post on 03-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pancasila

TRANSCRIPT

Pengertian GlobalisasiKata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi kecuali sekadar kata kerja. Secara umum globalisasi adalah suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat transkulturisasi dan perkembangan teknologi modern. Istilah globalisasi dapat di terapkan dalam berbagai konteks sosial, budaya, ekonomi, dan sebagainya memahami globalisasi adalah suatu kebutuhan, mengingat majemuknya fenomena tersebut.Globalisasi juga mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung olehnegara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curigaterhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalambentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akanmengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidakmampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomiandunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain.Globalisasi merupakan fenomena berwajah majemuk, seperti diuraikan Scolte (2000), sebagai mana dikutip Sugeng Bahagijo dan Darmawan Triwibowo, bahwa globalisasi sering diidentikkan dengan: Internasionalisasi yaitu hubungan antar Negara, meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal; Liberalisasi yaitu pencabutan pembatasan-pembatasan pemeritah untuk membuka ekonomi tanpa pagar (borderless world) dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa dan ijin masuk suatu Negara (visa); Universalisasi yaitu ragam hidup seoerti makanan Mc Donald, kendaraan, di seluruh pelosok penjuru dunia; Westernisasi atau Amerikanisasi yaitu ragam hidup dan budaya barat atau amerika; De-teroterialisasi, yaitu perubahan-perubahan geografi sehingga ruang sosial dalam perbatasan, tempat dan distance menjadi berubah.

Hal-hal terkait globalisasiSalah satu unsur penting yang terkait dengan globalisasi adalah Global Space (dunia maya). Globalisasi informasi ditunjukan dengan semakin pesatnya penggunaan media elektronik dalam mengirim dan menerima informasi, surat kabar, radio dan televisi tidak lagi merupakan sumber utama informasi. Kehadiran internet telah memudahkan informasi dunia diterima oleh siapapun dipenjuru pelosok dunia. Jika radio dan televisi masih dapat di awasi dan diatur oleh kekuasan politik sebuah Negara, tidak demikian dengan media internet. Dengan media internet, memungkinkan pengiriman informasi dalam jumlah yang tidak terbatas, dalam waktu yang lebih cepat, dan dengan biaya lebih murah. Melalui media internet siapapun dapat mengirim dan mengakses informasi tanpa persyaratan lisensi atau bukti kompetensi apapun.Keadaan tersebut membawa beberapa akibat sosial dan budaya yang salah satunya dapat berpengaruh dalam bidang politik. Dampak yang muncul dalam bidang politik yaitu batas-batas teritorial suatu negara menjadi kurang berfungsi. Batas negara tidak lagi menjadi batas informasi, karena seorang yang berada di sebuah kampung di Jayapura, misalnya, dapat berhubungan langsung lewat internet dengan seseorang di New York atu di kota Roma.Malcolm (1995) juga mengungkapkan bahwa ada lima ide dasar mengenai globalisasi. Ide-ide tersebut adalah kedaulatan negara, proses penyelesaian masalah, organisasi internasional, hubungan internasional dan budaya politik. Kelima ide tersebut berhubungan dengan dimensi material pada suatu peningkatan dan saling berhubungan diantara unit-unit ekonomi yang terpisah dari masyarakat.

Pengertian politikPolitik berasal dari kata Politiea yang memiliki makna bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses tujuan penentuan-penentuan tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan tersebut. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara. Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tatacara pemerintahan ,dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat (public goals) dan bukan tujuan pribadi seseorang (privat goals). Selain itu politik menyangkut kegiatan berbagai kelompok termasuk partai pplitik, lembaga masyarakat maupun perseorangan. Dimensi politis yang ada sekarang ini dapat ditentukan sebagai suatu kesadaran manusia akan dirinya sendiri sebagai anggota masyarakat sebagai sutu keseluruhan yang menentukan kerangka kehidupannya dan di tentukan kembali oleh kerangka kehidupannya serta ditentukan kembali oleh tindakan tindakannya.

Dampak GlobalisasiKehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negative. Pengaruh globalisasi di bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideology, social budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap suatu bangsa. Dampak Globalisasi Dalam Bidang PolitikPengaruh positif globalisasi yang menawarkan kehidupan politik yang demokratis , dengan mengutamakan keterbukaan , jaminan hak asasi manusia , dan kebebasan , berpengaruh kuat terhadap pikiran maupun kemauan bangsa Indonesia. Globalisasi memudahkan manusia dalam berhubungan, termasuk dalam menjalin kerja sama dalam bidang diplomatic dengan Negara-negara lain. Hal ini dimungkinkan karena kerja sama, baik dalam perdagangan maupun dalam politik mampu membuat negeri kita dikenal oleh bangsa lain dengan lebih baik.dengan adanya kunjungan dan komunikasi baik langsung maupun tidak langsung, mampu mempererat hubungan antara dua Negara atau lebih. Jadi, jika sebuah Negara tidak mau terasing oleh masyarakat dunia, kita harus mau membuka diri supaya tidak tertinggal dalam hal apapun. Globalisasi memungkinkan untuk menjadikan Negara-negara yang lebih terbuka dengan ekonomi kita dan bahkan dalam hal ratifikasi-ratifikasi undang-undang tertentu. Segi negatif dari pengaruh globalisasi terhadap bidang politik , terutama adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia , seperti munculnya reaksi-reaksi keras dari sebagian rakyat Indonesia terhadap peristiwa atau tragedi yang terjadi di suatu negara yang dianggap melanggar hak asasi manusia .Indikator pengaruh negatif maupun positif globalisasi yang melanda bangsa dan negara Indonesia di bidang politik antara lain: Penyebaran nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak langsung dalam bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dan terkadang mengabaikan kepentingan umum dengan cara membuat kerusuhan dan tindakan anarkis. Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, masyarakat mufakat dan gotong royong. Semakin menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas.

Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia.Dilihat dari globalisasi politik, pemerintah menjadi dapat dijalankan secara terbuka dan demokratis karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih, dan dinamis tentunya hal tersebut akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan tersebut yaitu berupa rasa nasionalisme terhadap negara meningkat. Dari aspek ideologi, Pancasila yang merupakan way of life bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila, tetapi justru nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan diamalkan. Mungkin hal ini adalah akibat dan sikap traumatis dari pengalaman masa lalu, atau dapat pula karena terlahir generasi baru yang telah menganggap bahwa Pancasila sudah tidak bermakna lagi.Implementasi yang terjadi saat ini, dapat kita amati fenomenanya antara lain : Terjadinya kemerosotan (dekadensi) moral, watak, mental dan perilaku/ etika hidup bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda. Gaya hidup yang Hedonistik, materialistik konsumtif dan cenderung melahirkan sifat ketamakan atau keserakahan, serta mengarah pada sifat dan sikap individualistik. Timbulnya gejala politik yang berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan kekerasan, sehingga hukum sulit ditegakkan. Persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, beda pendapat yang berujung bermusuhan, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya cenderung anarkhis.

Globalisasi politikGlobalisasi politik disebut juga global governance. Globalisasi politik adalah proses masuknya suatu pola atau nilai-nilai yang diterima secara menyeluruh karena membawa pembaharuan dan menguntungkan di bidang politik, seperti kerjasama-kerjasama politik antar negara dengan membentuk suatu organisasi internasional. Sebagai langkah taktis maka negara telah membuat beberapa kerangka kebijakan. Kebijakan tersebut dijabarkan oleh Waters (1995) yaitu pertama, pembangunan kapasitas negara itu sendiri, sehingga pemberdayaan swasta menjadi sektor yang penting. Dititik ini negara hanya berperan untuk mancerdaskan masyarakatnya dengan melakukan pendidikan politik. Kedua, tempat atau kekuasaan negara menjadi tersembunyi dibalik kekuasaan para birokrat. Ketiga, intervensi dari negara cenderung merusak kestabilan dan mekanisme pasar. Keempat, negara tidak mampu lagi memberikan kemanan seperti terorisme,sindikat obat-obatan, AIDS dan lingkungan. Dengan persekutuan internasional, negara menjadi lebih berbahaya dari keamanan.Hal ini membagi dunia kepada permusuhan dimana komitmen pengadaan teknologi militer mempunyai satu tujuan. Globalisasi politik ini menjadikan negara mengalami disetisasi atau pelemahan negara.Fenomena cukup menarik ditunjukkan bahwa globalisasi politik berimplikasi pada model hubungan internasional, secara spesifik dengan globalisasi tiga dunia (kapitalis, sosialis maupun dunia ketiga) dapat bersatu. Perang dingin telah menjadi sejarah, dan kepentingan untuk membentuk dunia baru telah menjadi kepentingan bersama. Interpretasi dari analisis ini ditunjukkan Waters (1995). Pertama, pembangunan liberalisasi demi menunjukkan meleburnya kekuatan super power (pasca Soviet). Kedua, kemenangan USA dalam perang dingin dan perang di Kuwait (dan terbaru di Afghan) merupakan kombinasi antara negara adi daya militeristik dengan negara yang kuat pendanaan. Ketiga, kepentingan dunia yang multipolar telah berganti menjadi model hubungan internasional. Analisis budaya politik yang dibangun oleh Fukuyama (1992) dan Huntington (1991) menerangkan bahwa nilai dan budaya politik akhirnya mengerucut kepada kebutuhan akan kesamaan cara pandang dalam memahami hubungan antar negara. Implikasinya setiap negara kembali menguatkan tradisi nasionalnya agar tetap mampu bersaing dalam dunia global. Soros (2001) menilai kekuatan budaya negara dan bangsa seperti etika confusian akan memenangkan pertarungan dalam globalisasi ini.Globalisasi di bidang politik juga memberikan kritikan terhadap perubahan perpolitikan dunia, khususnya akhir-akhir ini seperti diberitakan oleh para media internasional yakni kasus demonstrasi yang menuntun pemerintah Tiongkok untuk memberikan kemerdekaan kepada rakyat Tibet yang berujung pada sebuah demonstrasi berdarah. Implikasi dari adanya globalisasi politik yang dalam hal ini melibatkan negara MaoZedong yaitu munculnya tuntutan kebebasan demokrasi pada tahun 1989. Peristiwa berdarahyang dikenal dengan Peristiwa Tiananmen tersebut berakhir dengan bentrokan denganaparat keamanan yang menewaskan ribuan mahasiswa dan pemuda.Hal yang lebih menarik lagi yakni faktor pendorong secara eksternal berseminya Arab Spring adalah peran dari globalisasi dalam tekhnologi yang makin hari semakin dikuasai orang banyak. Demonstrasi besar-besaran masyarakat Mesir tak lepas dari adanya peran globalisasi tekhnologi sehingga berdampak pada globalisasi politik. Rakyat Mesir melakukan demonstrasi karena telah mengetahui berhasilnya aksi demonstrasi rakyat Tunisia yang menuntut dijatuhkannya rezim Ben Ali. Karena peran media massa seperti internet dan televisi, rakyat Mesir bersatu untuk melakukan aksi serupa dengan turun ke jalan jalan khususnya ke daerah Tahrir Square dimana konsentrasi massa berkumpul untuk menuntun diturunkannya Husni Mubarak dari jabatanya yang hampir genap 30 tahun. Berhasilnya aksi yang dilancarkan rakyat Mesir mengundang simpati masyarakat dunia namun juga mengundang rasa kesadaran masyarakat dunia bahwa globalisasi khususnya dalam bidang politik memudahkan ideologi demokrasi didunia ini.

Globalisasi politik di IndonesiaDengan adanya globalisasi, perkembangan politik telah merujuk pada sistem konglomerasi antara negara-negara maju, Negara berkembang dan Negara-negara terbelakang. Di Indonesia, perkembangan politik ditandai dengan semakin besarnya tuntutan masyarakat terhadap pemerintah untuk mewujudkan keterbukaan, kebebasan dan demokrasi. Globalisasi mendorong terwujudnya pemerintahan yang demokratis, terbuka,bersih, dan berwibawa. Selanjutnya rakyat dapat merasa semakin memiliki kebebasan untuk menyampaikan semua aspirasi dan tuntutan kepada pemerintah. Globalisasi politik telah masuk ke Indonesia. Kedaulatan negara menjadi sebuah wacana. Disintegrasi nasional di beberapa tempat seperti Aceh, Poso, Ambon, lepasnya Timor Timur. Rekayasa politik global (factor ekstern) yang dikombinasikan dengan ekonomi. Masalah HAM, AIDS, cyber crime (kejahatan siber), pengelolaan negara yang serba KKN, ketidakberanian menghadapi IMF. Kejatuhan pemerintahan Suharto pada tahun 1998 yang diikuti ketidakstabilan politik, menjadikan Indonesia merosot dari segi GNP.

Upaya Pemerintah menghadapi Globalisasi Dalam menghadapi tantangan globalisasi, pemerintah menetapkan beberapa kebijakan di bidang politik sebagai berikut : Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat. Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, AFEC dan WTO. Memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana penerangan khususnya di luar negeri dalam rangka memperjuangkan kepentingan Nasional di Forum Internasional.

Liberalisasi dalam bidang ekonomi yang berkembang di berbagai negara di dunia ini menuntut liberalisasi dalam bidang politik, dimana keduanya harus berjalan seiring dan saling menunjang.Menurut Kenechi Ohmaedalam Dunia tanpa batas dimaksudkan dalam bidang bisnis komunikasi dan informasi memang akan menebus batas-batas nation, tetapi tidak dengan sendirinya menghilangkan identitas suatu bangsa. Kontak budaya tidak terelakkan akibat komunikasi yang semakin lancar. Terjadilah relativisasi nilai budaya dan memungkinkan munculnya sinkretisme budaya yang sifatnya transnasional.. Oleh karena itu, dalam pembangunan nasional untuk mencapai tingkat tannas yang kita harapkan di dalam era globalisasi ini diperlukan pengaturan-pengaturan dalam aspek Trigatra dan pancagatra.

Pengertian ketahanan nasionalKetahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.KetahananNasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional. Untuk dapat menjamin kelangsungan hidupBangsa dan Negara dalam mecapai tujuan nasional. Ketahanan dibidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupundariluar. Yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD1945.Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Hubungan globalisasi politik terhadap ketahanan nasionalKetahanan Nasional sangat dipengaruhi oleh Ketahanan dan Kestabilan dalam bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya serta Pertahanan Keamanan Nasional.Dalam Ketahanan dan Kestabilan Politik. Iklim Politik yang mendukung terciptanya kestabilan politik sangat diperlukan dalam mencapai terwujudnya ketahanan nasional.Untuk itu diperlukan dukungan yang kuat dalam bentuk: pemerintahan yang bersih (clean and good governance), dengan tingkat legitimasi dan kredibilitas yang tinggi. terselenggaranya system yang transparan dan iklim demokrasi yang sehat.

Kekuatan bangsa Indonesia terletak pada kebhinekaannya yaitu bersatu dalam menghadapi semua permasalahan yang ada. Tetapi apabila kebhinekaan atau kemajemukan tersebut tidak dapat dibina dengan baik bukan tidak mungkin dapat menjadi bibit perpecahandanuntuk mendukung sebuah ketahanan nasional kita harus bisa menjaga kebudayaanbangsa Indonesiadalammelestarikan budaya itu sendiri agar tidak punah dan diambiloleh Negara lain dengan membuat hak paten atau membuat hak cipta atas karya sendiri. Dandapat meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan rakyat serta meningkatkan harkat martabat dan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang tidak lepas dari akar kebudayaannya. Namun demikian,masih banyak kelemahan yang perlu diperbaiki di antaranya, berkembangnya primordialisme, kolusi, korupsi, dan nepotisme yang membudaya dan disiplin nasional yang semakin merosot. Kehidupan masyarakat agak cenderung ke arah individualistis dan materialistis dansemakin berkurangnya ketauladanan, kejujuran dan sebuah ketegasan daripara pemimpinNegara.Beberapa faktor yang perlu ditingkatkan untuk memulihkan Ketahanan Nasional: Sistem Pemerintahan yang efisien dan kredibel dalam menjalankan fungsinya. Sistem sosial politik yang transparan dan bersih melalui pelaksanaan sistem demokrasi. Alur Pengeluaran Pemerintah dalam bentuk subsidi yang transparan pada sektor-sektor yang tepat guna.