new bukittinggi 23-25 september 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/husen kuswanto rebin - mangga... ·...

24

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan
Page 2: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

Bukittinggi 23-25 September 2014

Tema

:“Dukungan Teknologi dan Hasil Penelitian dalam

Membangun Pertanian Bio-industri Buah Tropika

Berkelanjutan”

Diselenggarakan Oleh:

BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2015

Page 3: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

ISBN : 978-979-1465-43-4

PROSIDING

Seminar Nasional Buah Tropika Nusantara II Bukittinggi, 23 – 25 September 2014

X, 1270 halaman, 2015

Penyunting Pelaksana : Dr. A. Soemargono

Dr. Muryati, MP.

Ir. Sri Hadiati, MP.

Dr. Martias, MP.

Dr. Agus Sutanto, MSc.

Ir. NLP. Indriyani, MP.

Dra. Jumjunidang, M.Si

Setting Layout : M. Nufur, AM.d

Ismuharti, AM.d

Diterbitkan oleh : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Jl. Raya Solok–Aripan Km 8, Kotak Pos 5 Solok

Sumatera Barat 27301

Telphon : 0755-20137, Faximili : 0755-20592,

Website: www.balitbu.litbang.pertanian.go.id,

E-mail: [email protected]

Page 4: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan

yang Maha Kuasa, Prosiding Seminar Nasional Buah Tropika

Nusantara II telah dapat diselesaikan dengan baik. Seminar

Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 23-25 September

2014 di hotel The Hills Bukittingi dengan tema:“Dukungan

Teknologi dan Hasil Penelitian dalam Membangun

Pertanian Bio-industri Buah Tropika Berkelanjutan” bertujuan untuk: (1)

Menginformasikan hasil-hasil penelitian tanaman buah tropika, (2)

Mensosialisasikan dan mengkomunikasikan isu-isu terbaru dalam perbuahan

nasional, (3) Mengidentifikasi peluang konservasi, perbenihan, pengolahan dan

pemasaran buah tropika dalam mewujudkan pertanian bio-industri berkelanjutan, (4)

Mendapatkan umpan balik, masukan, tindak lanjut dari pengguna terhadap

penerapan science, innovation, and networks dalam pengembangan buah tropika

dan (5) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Karya Tulis Ilmiah (KTI) komoditas

tanaman buah pada jurnal Nasional dan Internasional.

Beberapa rumusan yang telah dihasilkan dalam Seminar Nasional tersebut, berupa

rangkuman inovasi dan teknologi buah-buahan yang dihasilkan oleh berbagai

lembaga penelitian, dapat ditingkatkan aplikasinya guna membangun pertanian Bio-

industri buah tropika secara berkelanjutan.

Makalah yang disampaikan dalam seminar ini disusun dalam Prosiding Seminar

Nasional Buah Tropika Nusantara II yang terdiri dari dua bundel. Semua naskah

dalam prosiding telah dipresentasikan dalam seminar tersebut, baik secara oral

maupun poster dan telah melalui proses evaluasi dan editing oleh tim penyunting.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penyusunan Prosiding Seminar Nasional Buah

Tropika Nusantara II ini. Semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak

yang membutuhkan.

Jakarta, April 2015 Kepala Pusat, Dr. Ir. M. Prama Yufdy, MSc. NIP.: 19591010 198603 1 002

Page 5: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

ii

Page 6: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

iii

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Dalam

SEMINAR BUAH TROPIKA NUSANTARA KEDUA

BUKITTINGGI, 23-25 SEPTEMBER 2014

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Yang saya hormati,

Direktur Jenderal Hortikultura,

Para pejabat yang mewakili eselon I lingkup Kementan,

Kepala Dinas Propinsi Sumatera Barat

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam

Dekan Fakultas Pertanian UNAND, UMMY, Politani

Para Narasumber

Kepala Pusat/Puslitbang dan Balai Besar lingkup Badan Litbang Pertanian;

Serta Para Kepala BPTP, Balai Penelitian, Peneliti, Perekayasa, Penyuluh dan Hadirin

yang berbahagia,

Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan kesehatan kepada kita semua sehingga dapat berkumpul pada

acara “Seminar Nasional Buah Tropika Nusantara II” dengan tema “Dukungan teknologi dan

hasil penelitian dalam membangun pertanian bio-industri buah tropika berkelanjutan”. Juga

tidak lupa disampaikan salawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah

membimbing umat manusia menuju jalan yang terang.

Hadirin yang saya hormati,

Pada pagi hari ini kita menghadiri seminar buah tropika nusantara yang kedua yang

merupakan salah satu rangkaian dari Pekan Bakti Agroinovasi dalam rangka hari ulang

tahun Badan Litbang Pertanian ke 40. Topik Bio-industri pertanian memang sengaja

diangkat pada seminar ini dengan tujuan untuk menghimpun informasi sejauh mana hasil-

hasil penelitian bio industri tanaman buah tropika telah dilakukan. Hal ini penting untuk

dilakukan guna mendukung program Kementerian Pertanian tahun-tahun berikutnya yang

menekankan pada pertanian bio-industri berkelanjutan.

Para hadirin sekalian,

Bidang pertanian saat ini sedang menghadapi permasalahan dan tantangan yang cukup

berat, yaitu berkurangnya areal pertanian, berkurangnya sumberdaya air, pemanasan

global, pencemaran lingkungan, dan pertumbuhan penduduk. FAO memperkirakan bahwa

Page 7: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

iv

produktivitas pertanian harus dua kali lipat pada tahun 2025 untuk memenuhi peningkatan

permintaan pangan akibat pertumbuhan populasi penduduk dan penurunan sumberdaya

pertanian. Oleh karena itu tantangan terbesar adalah bagaimana menghasilkan pangan

dengan efisiensi tinggi namun dengan dampak lingkungan minimal.

Para hadirin sekalian,

Terkait dengan buah-buahan, daya saing buah tropika Indonesia masih rendah terutama

untuk pasar ekspor. Hal ini dikarenakan belum optimalnya (1) kuantitas produksi sehingga

berpengaruh pada pemenuhan kuota permintaan dan kontinyuitas suplai, (2) kualitas

produksi yang berpengaruh pada tingkat kesukaan konsumen, (3) penanganan pascapanen

yang terutama berkaitan dengan daya simpan buah. Kesemua ini terjadi karena sebagian

besar buah tropika Indonesia dihasilkan dari lahan pekarangan atau hutan yang umumnya

belum menerapkan teknologi rekomendasi. Tanaman biasanya dirawat dengan teknologi

sekedarnya dan beragam sehingga menghasilkan kuantitas dan kualitas produksi yang

beragam pula. Sehingga bila dihubungkan dengan persyaratan pasar biasanya hanya sedikit

yang memenuhi syarat terutama untuk pasar ekspor, yaitu hanya sekitar 10-15%.

Rendahnya daya saing buah tropika terlihat dari data ekspor impor tahun 2012, dimana

volume ekspor sebesar 216.752 ton dengan nilai U$ 227.403.266 sedangkan volume impor

sebesar 885.174 ton dengan nilai U$ 963.684.451. Kondisi ini menjadi tantangan bagi kita

semua untuk meningkatkan daya saing buah tropika Indonesia sehingga mampu bersaing

dengan buah dari negara lain.

Para hadirin yang berbahagia,

Arah kebijakan dan strategi pembangunan hortikultura, termasuk buah-buahan, mengacu

pada arah visi, misi, dan sasaran utama pembangunan pertanian dalam SIPP 2013-2045.

Pembangunan hortikultura ke depan diarahkan untuk mewujudkan sistem hortikultura yang

mandiri, maju, adil dan makmur. Pembangunan hortikultura harus mengarah pada

terwujudnya sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam produk

bernilai tambah tinggi dari sumberdaya hayati tropika. Program dan kegiatan utama litbang

pertanian adalah melaksanakan penelitian untuk menjawab berbagai permasalahan yang

dihadapi, sehingga porsi utama alokasi sumberdaya harus difokuskan untuk melaksanakan

kegiatan penelitian yang menghasilkan invensi dan inovasi terobosan. Keunggulan

pembangunan hortikultura di dalam negeri dalam era persaingan global haruslah didasarkan

pada potensi sumberdaya tropika untuk menghasilkan biomassa dan dijadikan sebagai basis

keunggulan kompetitif dalam bioekonomi. Pembangunan hortikultra dilandasi oleh

keunggulan kawasan tropika yang secara alami merupakan kawasan yang efektivitas dan

produktivitas dalam pemanfaatan energi matahari melalui proses budidaya dan bioenjinering

hayati untuk menghasilkan biomassa dan energi yang siap pakai. Pembangunan subsektor

hortikultura harus diarahkan pada terwujudnya sistem pertanian yang berdaya saing global

serta mampu memberi kontribusi nyata terhadap peningkatan pendapatan petani, nilai

Page 8: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

v

ekspor dan mendorong berkembangnya pusat pertumbuhan ekonomi berbasis bioindustri di

daerah.

Para hadirin sekalian,

Memasuki periode pembangunan tahun 2015 – 2019, Badan Litbang Pertanian menempuh

pendekatan 9 sistem inovasi sesuai dengan segmentasi sistem agribisnis, yaitu (1)

Pengelolaan Sumber Daya, (2) Sistem Produksi, (3) Pasca Panen/Pengolahan, (4)

Logistik/Distribusi, (5) Pengelolaan Lingkungan, (6) Pemasaran hasil, (7) Inovasi

Kelembagaan, (8) Dukungan Manajemen, dan (9) Blok Program. Sistem inovasi tersebut

diselaraskan dengan konsep bioekonomi yang bertumpu pada bidang bioteknologi dan

bioenjinering. Di dalam menerapkan 9 sistem inovasi tersebut, Badan Litbang Pertanian

mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai instansi terkait di dalam maupun luar

negeri. Hal ini sejalan dengan tagline Badan Litbang Pertanian yaitu Science, Innovation,

dan Network yang mengimplementasikan keterpaduan hulu – hilir dalam penciptaan invensi

dan pengembangan inovasi melalui sinergi sistem litkajibangdiklatluhrap.

Para hadirin yang saya hormati,

Demikian sambutan yang bisa saya sampaikan pada hari ini. Mudah-mudahan dari kegiatan

seminar dapat dihimpun semua teknologi inovasi mendukung pertanian bio-industri

sekaligus masukan/saran/pendapat agar pertanian bio-industri berkelanjutan terutama untuk

perbuahan dapat diwujudkan. Dengan mengucap Bismilahirrohmanirrohim seminar

“Dukungan teknologi dan hasil penelitian dalam membangun pertanian bio-industri buah

tropika berkelanjutan” dengan ini secara resmi dibuka.

Wabillahi taufiq Walhidayah,

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

Bukittinggi, 23 September 2014

Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Haryono, MSc

Page 9: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

vi

Page 10: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

vii

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR i

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN iii

DAFTAR ISI vii

MAKALAH UTAMA

1. System Approach Pertanian Bio-industri Buah Tropika Berkelanjutan

Sekretaris Badan Badan Penelitian dan Pengambangan Pertanian

Dr. Agung Hendriadi 1

2. Konsep Dan Penerapan Sistem Pertanian-bioindustri Berkelanjutan

Prof. Dr. Pantjar Simatupang 9

3. Penelitian Tanaman Buah Menuju Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Dr. Ir. M. Prama Yufdy, MSc. 37

4. Status Dan Arah Pengembangan Kawasan Buah-buahan Di Indonesia

Direktur Budidaya dan Pasca Panen Buah

Ir. Rahman Pinem, MM 71

5. Inovasi Alat dan Mesin Pertanian Dalam Meningkatkan Mutu dan Nilai

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

Dr. Astu Unadi, M.Eng 83

6. Dukungan Teknologi Pascapanen Dalam Meningkatkan Nilai Tambah Produk

Buah Tropika Dan Pertanian Bio-industri

Balai Besar Pasca PanenPertanian

Ir. Rudy Tjahjohutomo, MT 103

7. Peranan PKHT-IPB dalam Pengembangan Tanaman Buah

Pusat Kajian Hortikultura Tropika

Dr. Darda Efendi 137

8. Peluang, Tantangan dan Upaya Mendorong Pengembangan Bio-Industri Tanaman Buah Indonesia Memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN

Prof. Dr. Roedhy Poerwanto 165

9. Model Pembangunan Pertanian Bio-industri Berbasis Pertanian

PT. Great Giant Pineapple

Ruslan Krisno dan Supriyono Loekito 183

10. Potensi Pasar dan Daya Saing Buah Indonesia pada Era Pasar Global

ASEIBSSINDO 191

SDG dan Pemuliaan

11. Konservasi Jangka Pendek Secara In Vitro Sumber Daya Genetik Pisang Menggunakan Media dengan Berbagai Tekanan Osmotik dan Penyimapanan Suhu Rendah

Wiwik Hardaningsih dan Muzakkir 199

12. Diversitas Tanaman Buah di Lahan Pekarangan Sumatera Barat (Diversity of Fruit Crops in Home Garden of West Sumatera)

Hardiyanto dan Nirmala Friyanti Devy 209

13. Penerapan Konsep Community Based Biodiversity Management (CBM) dalam Konservasi Sumber Daya Genetik Garcinia sp Mendukung Pertanian Bioindustri

Idha Widi Arsanti dan Ellina Mansyah 221

14. Karakterisasi 25 Klon Mangga untuk Perbaikan Varietas Mangga Gedong Gincu

Karsinah, Rebin, Sri Hadiati, Kusrini Setyowati, dan M. Jawal Anwaruddin Syah 231

15. Aegle marmelos (L.) Corr.: Peningkatan Potensi Buah Lokal Indonesia

Fitri Fatma Wardani, Frisca Damayanti, dan Inggit Puji Astuti 239

16. Mangifera pajang Kostermann: Mangga Liar Endemik Borneo yang Kritis di Alam dan Persebarannya di Kalimantan

Inggit Puji Astuti dan Reni Lestari 245

Page 11: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

viii

17. Inventarisasi dan Karakterisasi Morfologi Tanaman Durian (Durio zibethinus) di Langkahan dan Sawang Kabupaten Aceh Utara.

Rd. Selvy Handayani dan Ismadi 253

18. Analisis Keragaman Sumber daya Genetik Buah-Buahan di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau melalui Pendekatan Indeks Shanon dan Koofisien Sorenson

Dahono, Yayu Zurriyati dan Lutfi Izhar 263

19. Keanekaragaman Gandaria (Bouea oppositifolia (Roxb.) Adelb., Anacardiaceae) Asal Sumatra dan Kebun Raya Bogor

Tri Harsono, Nursahara Pasaribu, Sobir, Fitmawati, Yusron E. Ritonga 271

20. Karakterisasi dan evaluasi Koleksi Plasma Nutfah Durian Berdasarkan Karakter Morfologi Buah

Sri Hadiati, S., F. Nasution dan D. Sunarwati 279

21. Pendugaan Keragaman Garcinia sp dan Nephelium sp di Propinsi Sumatera Barat dan Jambi serta Potensi Pemanfaatannya dalam Pertanian Bioindustri,

Ellina Mansyah dan Edison Hs 289

22. Karakterisasi Beberapa Aksesi Indigenous Durian di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah

Ni Luh Putu Indriyani dan Sri Hadiati 301

23. Seleksi Karakter Agronomis beberapa Hasil Persilangan Pepaya,

Sunyoto, Tri Budiyanti, Liza Octriana, dan Dewi Fatria 307

24. Karakterisasi Buah Galur Melon Generasi Lanjut

Makful, Hendri, Sunyoto dan Sahlan 319

25. Performa Beberapa Galur Harapan Melon Serta Prospeknya Sebagai Calon Kultivar Unggul Baru

Suharyon Mayunar dan Busyra 331

26. Teknologi Genomika Untuk Akselerasi Pemuliaan Tanaman Buah Tahunan

I Made Tasma dan Puji Lestari 341

27. Analisis Sidik Jari DNA pada Mangga (Mangifera indica L.)

Puji Lestari, Reflinur dan I Made Tasma 351

28. Konservasi In Vitro Tanaman Jeruk (Citrus sp.) dan Pengaruhnya Terhadap Stabilitas Genetik

Farida Yulianti, F. Devy 361

29. Sebaran dan Keragaman Plasma Nutfah Jenis Buah-buahan di Kalimantan Selatan

Aidi Noor dan Rina Dirgahayu Ningsih 367

30. Keragaan Morfologi dan Kualitas Buah Pepaya Di Empat Lokasi di Wilayah Bogor pada Dua Musim

Siti Noorrohmah, Sobir, Sriani Sujiprihati 377

31. Morfogenesis Aksis Bunga Pisang Kepok Kuning dan Kluthuk Awu

Ika Roostika, Suci Rahayu, Edison, Agus Sutanto 385

32. Kajian Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Lokal Tanaman Buah-Buahan di Bali

I Gusti Komang Dana Arsana 393

33. Eksplorasi dan Karakterisasi Duku (Lansium sp.) Unggulan Lokal Kabupaten Dharmasraya

Edison, HS, Catur Hermanto, dan Titin Purnama 401

34. Pemanfaatan SNP berbasis Gen Spesifik sebagai Marka Molekuler yang Menunjang Program Pemuliaan Tanaman Buah Tropika

Agus Sutanto 407

35. Studi Keragaman Genetik Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) Berdasarkan Marka Morfologi

Sulassih, Sobir, Santosa E, Tirtawinata MR 417

36. Keanekaragaman Spesies Tanaman Pekarangan di Wilayah Pedesaan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur)

Noor Roufiq Ahmadi dan Farid R. Abadi 425

37. Potensi dan Konservasi Durian Hutan Kalimantan (Durio kutejensis)

Tri Atmoko 437

Page 12: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

ix

38. Inventarisasi dan Prospek pengembangan Sumber Daya Genetik Tanaman Buah spesifik Kabupaten Muaro Jambi Propinsi Jambi

Julistia B, Desi Hernita dan Endrizal 449

39. Kajian Dampak Deforestasi terhadap Ancaman Kepunahan Sumber Daya Genetik Buah-Buahan Tropika Nasional

Dian Kurniasih 457

40. Pendugaan Nilai Heterosis dan Heterobeltiosis Pepaya Koleksi Balitbu Tropika di Kebun Percobaan Subang

Noflindawati dan Dewi Fatria 465

BUDIDAYA

41. Pengaruh Sumber Eksplan dan Teknik Sterilisasi pada Perbanyakan Tin (Ficus carica) melalui Kultur Jaringan Agustina E. Marpaung , Rina C. Hutabarat dan Liza Octriana 471

42. Pengaruh Kombinasi Benzil Amino Purin (BAP) dan Napthalene Acetic Acid (NAA) terhadap Pertumbuhan Kultur Tunas Manggis (Garcinia mangostana L.)

Andre Sparta dan Rahayu Triatminingsih 479

43. Induksi dan Pendewasaan Embrio Somatik Asal Eksplan Tangkai Benang Sari Durian Rahayu Triatminingsih, Yosi Zendra Joni dan Ida Fitrianingsih 487

44. Regenerasi Manggis (Garcinia mangostana L.) Melalui Embriogenesis Somatik Yosi Zendra Joni, Darda Efendi, dan Ika Roostika 495

45. Evaluasi Aplikasi Perbanyakan Bibit Jeruk Melalui Embriogenesis Somatik (SE) Secara In Vitro Nirmala Friyanti Devy dan Hardiyanto 505

46. Induksi Kalus Embriogenik Jeruk Siam Medan Triploid Sebagai Eksplan dalam Transformasi Gen Ap1 dan Lfy untuk Memperpendek Fase Juvenil

Mia Kosmiatin, Diani Damayanti, Ali Husni 517

47. Studi Pendahuluan : Perkembangan Jaringan Endosperma dan Induksi Pembentukan Kalus dari Endosperma Jeruk Siam (Citrus nobilis L)

M. Kosmiatin, A. Husni dan A. Purwito 527

48. Efek Pemberian Kapur Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pisang pada Lahan Marjinal di Kalimantan Timur

Irwan Muas, Jumjunidang, Hendri, D.Emilda dan D. Fatria 535

49. Keragaman Pertumbuhan Beberapa Varietas Manggis (Garcinia mangostana L.) Djoko Mulyono, M. Jawal Anwarudin Syah, Adhitya Marendra Kiloes 555

50. Perencanaan Kebun Buah Tropika di Kawasan Pusat Inovasi Agroteknologi (Piat) Ugm Mangunan Girirejo Kabupaten Bantul Yogyakarta

Siti Nurul Rofiqo Irwan, Taryono, Susilo, ErlinaAmbarwati, Sri Trisnowati, Rohlan Rogomulyo, Dyah Wenny Respatie 563

51. Status Budidaya dan Harapan Pelaku Usaha Durian Terhadap Idiotipe Durian Nasional

Panca J. Santoso dan Fitriana Nasution 571

52. Pengaruh Jenis Pembungkus dan Saat Pembungkusan Terhadap Kehilangan Hasil dan Kualitas Buah Mangga Arumanis

Rebin, Karsinah, A. Soemargono, Djoko Sudarso dan Kusrini Setyowati 579

53. Aktivitas Fotosintesis Bibit Durian (Durio zibethinus Murr.) ’Monthong’ yang disemprot Giberelin Nursuhud, Liferdi, dan Andina Sukmabudiarto

587

54. Induksi Pembungaan Hylocereus undatus di Luar Musim dengan Penyinaran

Palupi, ER, dan Farida, S 593

55. Kalender Budidaya Durian TM: Panduan Budidaya Durian Masa Produksi Selama Satu Tahun

Panca Jarot Santoso 601

56. Efek Pembungkusan terhadap Kandungan Nutrisi Buah Mangga Hibrida

Syarif Husen, Kuswanto, Rebin 609

57. Pengaruh Dosis Iradiasi Sinar Gamma terhadap Pertumbuhan Benih Sambungan Mangga (Mangifera indica L.)

Karsinah, NLP. Indriyani, dan Sukartini 619

Page 13: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

x

58. Pengaruh Panjang Entris Terhadap Keberhasilan Penyambungan Benih Sirsak var. Ratu

Sudjijo 625

59. Studi Komparasi Struktur Anatomi Perikarp Durian (Durio zibethinus Murr.) Tahan Simpan dan Tidak Tahan Simpan Asal Pulau Bengkalis Provinsi Riau

Fitmawati, Liastiana Aisyah, and Dyah Iriani1) 631

Page 14: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

609

Efek Pembungkusan terhadap Kandungan Nutrisi Buah Mangga Hibrida

(Bagging Effects on Nutritional Content of Mango Hybrid)

Syarif Husen ¹, Kuswanto², Rebin³

¹ Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang ² Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang

³Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok Email: [email protected]

Abstrak

Kandungan nutrisi pada buah mangga merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas buah, khususnya pada kadar gula dan total padatan terlarut. Selain ditentukan oleh

faktor genotip tanaman, faktor lingkungan juga berpengaruh pada kualitas buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembungkusan buah (fruit Bagging) terhadap

kandungan nutrisi buah mangga hibrida. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak

kelompok faktorial, faktor I adalah berbagai mangga hibrida, faktor II waktu pembungkusan dan faktor III adalah jenis bahan pembungkus. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan

Mangga Cukurgondang Pasuruan Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi berbagai hibrida, waktu pembungkusan dan jenis bahan pembungkus pada

kandungan nutrisi buah yang ditunjukkan pada total padatan terlarut, kadar gula dan kadar vitamin C. Pada hybrid F1-16, pembungkusan dapat meningkatkan total padatan terlarut dan

gula, sedangkan pada F1-02 pembungkusan menurunkan kedua parameter tersebut. Untuk

kadar vitamin C, pembungkusan pada hibrida F1-44 dapat meningkatkan vitamin tersebut, sedangkan pada F1-09 menurunkan.

Kata kunci: Mangga hibrida, Kandungan nutrisi, Pembungkusan buah

Abstract

Nutritional content of mango fruit is one of the factors that determine the quality of the fruit,

especially the sugar content and total dissolved solids. Besides it was determined by

genotype, environmental factors also affect the quality of the fruit. This study aims to determine the effect of fruit bagging on nutrient content of mango hybrid. The study was

conducted with a factorial randomized block design, i.e. the first factor is variety of mango hybrids, factor II is bagging time and factor III is type of packing material. The study was

conducted at the Mango Experimental Farm, Cukurgondang Pasuruan, East Java. The results showed that interaction occurred between the various hybrids, bagging time and packing

material types on the nutrient content of the fruit, that was shown in total dissolved solids,

sugar and vitamin C concentrations. In hybrid F1-16, bagging can increase the total dissolved solids and sugar, while the F1-02 bagging decrease both parameters. For vitamin

C, bagging the F1-44 hybrids can increase the vitamin, while F1-09 it is decreasing.

Keywords: Mango hybrids, Nutritional content, Fruit bagging

Pendahuluan

Kesenjangan antara produksi (2.129.608 ton) mangga, dengan konsumsi (101.7500

ton), ekspor (1.485 ton) dan impor (989 ton) yang besar pada tahun 2011, menunjukkan

bahwa mutu mangga harus diperbaiki, agar konsumsi dalam negeri dan daya saing

meningkat di pasar global (Puslitbang Hortikultura Kementrian Pertanian 2012). Perbaikan

mutu mangga melalui program pemuliaan telah dilakukan oleh Balitbu Tropika dengan

melakukan persilangan antara Arumanis-143 dengan klon mangga merah Cukurgondang

Page 15: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

610

dan telah dihasilkan berbagai hibrida. (Purnomo et al., 2002; Karsinah et al., 2003;

Anwaruddinsyah et al., 2004)

Pada tahun 2011, hibrida hasil persilangan tersebut mulai berbuah dan untuk

meningkatkan kualitas buah perlu dilakukan pembungkusan buah (fruit bagging), Sampai

saat ini, kajian tentang pengbungkusan buah mangga di Indonesia masih belum banyak

dilakukan. Kajian ini akan sangat bermanfaat untuk mendapatkan buah mangga yang

berkualitas. Kajian yang perlu dilakukan diantaranya adalah: kapan saat pembungkusan

buah yang tepat untuk setiap kultivar mangga hibrida, jenis bahan pembungkus apa yang

sesuai dan bagaimana pengaruh pembungkus terhadap kualitas buah. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembungkusan terhadap kandungan nutrisi buah

mangga hibrida.

Bahan dan Metode

Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Mangga Cukurgondang Pasuruan Jawa Timur

milik Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (BALITBU) Solok. Analisis kandungan nutrisi

buah dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas

Muhammadiyah Malang. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok yang

disusun dengan rancangan perlakuan faktorial dengan tiga ulangan. Faktor I: saat

pembungkusan, yaitu: 20, 40 dan 60 hari setelah berbunga, Faktor II: Jenis Bahan

pembungkus,yaitu : tanpa pembungkusan (kontrol), pembungkus kain tangerin putih, dan

pembungkus kertas coklat. Faktor III: berbagai aksesi mangga Hibrid. Materi tanaman

yang digunakan adalah berbagai aksesi mangga hibrida F1 hasil persilangan kultivar

Arumanis-143 yang memiliki karakter warna kulit buah hijau dengan 6 kultivar mangga

yang memiliki warna merah pada kulit buah,masing-masing hibrida diberi kode oleh Balitbu

Solok sebagai berikut: F1-02, F1-09, F1-15, F1-16, F1-18, F1-21, F1-22, F1-31, F1-44, F1-

46, F1-47, F1-49 dan F1-87, tanaman ditanam dengan jarak 4 x 4 meter. Variabel

pengamatan adalah kandungan nutrisi yaitu total padatan terlarut, kadar gula pada buah

dan vitamin C.

Hasil dan Pembahasan

Terjadi interaksi antara hibrida, waktu pembungkusan dan jenis bahan pembungkus

pada sifat kimia buah yang ditunjukkan pada total padatan terlarut, kadar gula dan kadar

vitamin C, rerata total padatan terlarut, kadar gula dan kadar vitamin C disajikan pada

lampiran 1, 2 dan 3. Total padatan terlarut memiliki perbedaan yang bervariasi pada

berbagai hibrida pada waktu dan jenis bahan pembungkus, hibrida F-09 memiliki total

padatan terlarut yang terendah dibanding perlakuan lain pada umur pembungkusan 20, 40

dan 60 hari setelah berbunga yang dibungkus dengan kain tangerin maupun kertas coklat,

Page 16: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

611

namun demikian perlakuan pada F1-09 kain tangerin memiliki total padatan terlarut yang

lebih tinggi dibanding dengan kertas (lampiran 1).

Total padatan terlarut pada buah menggambarkan kandungan gula dalam buah dan

menunjukkan derajat kematangan buah tersebut. Kandungan gula pada buah akan

meningkat sejalan dengan proses pematangan dan menurun seiring dengan lama

penyimpanan buah. Nurhasanah et al., 2006 meneliti bahwa kandungan total padatan

terlarut pada mangga gedong adalah gula dan vitamin larut air seperti vitamin B dan C.

Pengukuran total padatan terlarut dinyatakan dalam derajat brix sukrosa. Sukrosa

memberikan rasa manis pada mangga sehingga semakin tinggi nilai total padatan terlarut,

buah semakin manis, perubahan total padatan terlarut mangga gedong yang disimpan pada

empat perlakuan berbeda pada suhu penyimpanan yang sama yaitu 15oC semakin

meningkat selama penyimpanan 36 hari.

Menurut Susanto (1994), sebaiknya mangga dipetik saat total padatan terlarut

mencapai 4,8% jika untuk dipasarkan jauh, sedang untuk pasar dekat dipetik saat padatan

terlarut sekitar 10%. Mangga akan matang normal setelah dibiarkan pada kondisi kamar 3-6

hari dengan total padatan terlarut daging buah matang antara 16-17%. Kondisi ini

disebabkan pada waktu pematangan mangga, zat pati secara sempurna dihidrolisis menjadi

sukrosa, glukosa dan fruktosa. Bo Yu et al. (2009) meneliti pengaruh pembungkusan buah

pada pear merah cina (Pyrus pyrifolia Nakai) dengan kertas tidak tembus cahaya dengan

tembus cahaya 80% dan 34 % dengan waktu 3,2 dan 1 minggu sebelum panen

menunjukkan bahwa pembungkusan tidak berpengaruh pada kandungan gula tolal tetapi

menurunkan kandungan asam organik dalam buah. Padatan terlarut, kadar asam dam

kualitas yang dimakan pada umumnya tidak berpengaruh dengan pembungkusan, jadi

pembungkusan hanya dapat meningkatkan kualitas buah melalui pengurangan serangan

penyakit (Lyn et al., 1997). Padatan terlarut pada pisang yang dibungkus selama

perkembangan buah juga tidak menunjukkan perbedaan nyata dengan tanpa

pembungkusan (Muchui et al. 2010). Perbedaan padatan terlarut pada pembungkusan

mangga antar hibrid diduga karena kondisi jenis bahan pembungkus yang mempengaruhi

suhu dalam bungkus dan mempercepat proses respirasi dan menguraikan pati atau gula

menjadi padatan terlarut pada buah. Khusus pada mangga, masalah pembungkusan masih

factor yang mempengaruhi pada peningkatan kualitas, karena sangat dipengarui oleh

varietas dan bahan pembungkus (Chonhenchob et al., 2010).

Kadar gula total antar hibrida memiliki perbedaan dengan waktu pembungkusan dan

jenis bahan pembungkus yang digunakan. Umur pembungkusan 20, 40 dan 60 hari dengan

pembungkus tangerine dan kertas memiliki kadar gula yang lebih rendah bila dibandingkan

dengan kontrol, kecuali pada F1-09, F1-23, F1-44 dan F1-87 yang lebih tinggi pada umur

pembungkusan 20 hari bila dibungkus dengan kain tangerin. Pembungkus kertas dengan

waktu pembungkusan 20 dan 60 hari pada berbagai hibrida kecuali pada F1-46 memiliki

Page 17: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

612

kadar gula yang lebih rendah dibanding dengan kain tangerin. Begitu pula pembungkusan

lebih awal yaitu 20 hari memiliki kadar gula yang lebih rendah pada masing-masing hibrid

bila dibandingkan dengan pembungkusan pada umur 60 hari (Lampiran 2).

Rendahnya kadar gula pada pembungkusan dibanding dengan kontrol diduga

karena terhambatnya pembentukan gula, karena proses fotosintesis yang terhambat dengan

adanya pembungkusan. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya

cahaya dan pigmen (zat warna). Apabila salah satu dari faktor tersebut kurang tersedia,

maka proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan akan terganggu. Beberapa perlakuan

juga menunjukkan tidak adanya perbedaan antara pembungkusan dengan kandungan gula

total, kondisi ini sama dengan yang dilakukan oleh Yang et al. (2009) yang meneliti buah

Longan (Dimocarpus longan lor) pada kondisi off-season (musim dingin) telah diperlakukan

dengan tipe pembungkus yaitu :1. Plastik dengan tembus cahaya (TPB), 2. plastik dengan

tranmisi cahaya 70% (WAFB) dan 3, plastik hitam dengan 10% tranmisi cahaya (BAFB),

waktu pembungkusan 34 hari setelah anthesis sampai panen. Hasil menunjukkan bahwa

pembungkusan dapat memodifikasi lingkungan mikro selama perkembangan buah,

pembungkusan dengan plastik tembus cahaya meningkatkan kelembaban dan kandungan

air, semua tipe pembungkus meningkatkan temperatur dan merangsang perkembangan

buah dengan ukuran yang lebih besar, mengurangi gugur buah, mengurangi terjadinya

pecah buah namun Kandungan gula total tidak dipengaruhi oleh pembungkusan. Pendapat

yang sama juga disampaikan oleh Bo Yu et al. (2009) meneliti pengaruh pembungkusan

buah pear merah cina dengan kertas tidak tembus cahaya dan kertas tembus cahaya 80%

dan 34% dengan waktu 3,2 dan 1 minggu sebelum panen menunjukkan bahwa

pembungkusan tidak berpengaruh pada kandungan gula tolal tetapi menurunkan kandungan

asam organik dalam buah. Selanjutnya Muchui et al. (2010) juga menyatakan bahwa

pembungkusan dengan plastik warna biru pada buah pisang tidak mempengaruhi

kandungan gula.

Beberapa tanaman buah kadar gulanya akan menurun dengan adanya

pembungkusan atau kurangnya intensitas cahaya selama perkembangan buah, seperti yang

dilaporkan Watson et al. (2002) bahwa buah strawberi yang diberi pencahayaan terbatas

dengan paranet menyebakan penurunan kadar gula (sukrosa dan fruktosa) dibanding

dengan tanaman yang tidak diberi paranet. Kondisi ini disebakan karena intensitas cahaya

matahari yang rendah yang akan menghambat proses fotosintesis dan akhirnya

berpengaruh pada sintesis gula. Pendapat yang sama juga dinyatakan oleh Signes et al.

(2007) yang berkesimpulan bahwa anggur yang dibungkus selama perkembangan buah

mengurangi kadar gula dibanding dengan tanpa pembungkusan.

Terdapat efek interaksi antara hibrida, waktu pembungkusan dan jenis bahan

pembungkus kadar vitamin C (Lampiran 3). Hibrida yang memiliki kandungan vitamin C

tertinggi adalah F-09, F1-87 dan F1-49 masing-masing 0,230%, 0,173% dan 0,155%.

Page 18: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

613

Perbedaan kadar vitamin C diduga lebih dipengaruhi oleh hibrida disamping faktor

pembungkusan. Yang et al. (2009) meneliti buah Longan (Dimocarpus longan lor) pada

kondisi off-season (musim dingin) dengan perlakuan tipe pembungkus. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kandungan gula total tidak dipengaruhi oleh pembungkusan, namun

pembungkusan berpengaruh pada penurunan kadar vitamin C. Perbedaan kandungan

vitamin C pada hibrida dan perlakukan pembungkusan juga disebakan oleh kondisi

pertumbuhan dan tingkat kematangan buah saat panen, kondisi ini sesuai dengan pendapat

Harris dan Karmas (1989) yang menyatakan bahwa kandungan vitamin C pada buah-buahan

dipengaruhi oleh jenis buah, kondisi pertumbuhan, tingkat kematangan saat panen dan

penanganan pasca panen. Yang et al. (2009) menyatakan semua tipe pembungkus

meningkatkan temperatur yang berpengaruh pada penurunan kadar vitamin C.

Kesimpulan

1. Kandungan nutrisi buah yang dilihat parameter padatan terlarut, kadar gula dan vitamin

C sangat bervariasi yaitu dipengaruhi oleh waktu, bahan pembungkus dan jenis hibrida.

2. Pada hybrid F1-16, pembungkusan dapat meningkatkan total padatan terlarut dan gula,

sedangkan pada F1-02 pembungkusan menurunkan kedua parameter tersebut. Untuk

kadar vitamin C, pembungkusan pada hibrida F1-44 dapat meningkatkan vitamin

tersebut, sedangkan pada F1-09 menurunkan.

Ucapan Terima Kasih

1. Kepala Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok Sumatera Barat yang telah

memberikan ijin penelitian dan menggunakan materi tanaman.

2. Kepala dan Staf Kebun Percobaan Mangga Cukurgondang Pasuruan Jawa Timur yang

telah membantu selama pelaksanaan penelitian.

Daftar Pustaka

Anwaruddinsyah, J., Rebin, Sukartini, dan L. Sadwiyanti. 2004. Pewarisan warna merah buah

mangga klon CKG pada AR 143. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok.

Bo Yu,C.H, Qun Shu and L. Zeng, 2009. Effects of Fruit Bagging on Coloring ang Related

Physiology, and Qualities of Red Chinese Sand Pears During Fruit Maturation. Scientia Horticulturae 121(2): 149-158.

Chonhenchob, V. D. Kamhingwong, J. Kruenate, K. Khongrat, N. Tangchantra and P.Singh.

2011. Prevarvesty bagging with mavelength-selective materials enhances development and quality of mango (Mangifera indica L.) CV. Nam Dok Mai #4.J Sci Food Agric. 91: 664-671.

Karsinah, S. Purnomo, Rebin, Sukartini, dan L. Sadwiyanti. 2003. Pewarisan warna merah

buah mangga klon Cukurgondang pada Arumanis 143. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 15 hal.

Page 19: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

614

Lyn, G., D.I. Joyce, G.I Johnson and G.F. Meiburg. 1997. Bagging of Mango (Mangifera indica cv.Keitt) Fruit Influence Quality and Mineral Composition. Postharvest Biology

and Technology 12(1):83-91.

Muchui, M.N., F.M. Mathooko, C.K. Njoroge, E.M. Kahangi, C.A. Onyango, and E.M. Kimani.

2010. Effect of perforated blue polyethylene bunch covers on selected postharvest

quality parameters of tissue- cultured bananas (Musa spp.) cv. Williams in Central

Kenya. Journal of Stored Products and Postharvest Research 1(3):29 – 41.

Nurhasanah, A., A. Nst, Dedy, Y. Reni, Gultom dan Mulyani, 2006. Pengaruh pelapisan lilin

dan pembungkusan plastik pada karakteristik fisiko- kimia dan umur simpan buah mangga gedong. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong.

Purnomo, S., Rebin, dan A. R. Effendy. 2002. Persilangan mangga varietas Arumanis 143 x klon merah CKG. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 12 hal.

Susanto, T. 1994. Fisiologi dan teknologi pasca panen. Akademika. Yogyakarta.

Signes AJ, F. Burlo, F. Martinez-Sanchez, and A.A. Carbonell-Barrachina. 2007. Effcets of preharvest bagging on quality of black table grapes. World J. Agric. Sci. 3(1): 32-38.

Watson, R., C.T. Wright, T. McBurney, A.J. Taylor, and R.S.T. Linforth. 2002. Influence of harvest date and light integral on development of strawberry flavour compounds. J.

Expt Bot. 53 (377): 2121-2129.

Yang, W.H., X.Z. Zhu, and X.M. Huang. 2009. Effects of Bagging on Fruit Development and Quality in Cross-Winter off-Season Longan. Scientia Horticulturae 120 (2): 194-200.

Page 20: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

Lampiran 1. Tabel Pengaruh waktu dan bahan pembungkus pada hibrida terhadap total padatan terlarut

F1-02 15.93 zABCDEFG 19.6 STU 14.65 opqrstuv w x 15.8 y zABCDEF 19.6 STU 16.45 EFGHIJ 17.55 KLMNO 19.6 STU 16.07 ABCDEFGH

F1-09 12.7 fgh 11.2 b 9.1 A 14.4 mnopqrstu 11.2 b 8.8 A 12.5 defgh 11.2 B 8.9 a

F1-15 17.1 HIJKL 13.4 hijklm 12.5 Defgh 14.9 pqrstuv w x y z 13.4 hijklm 13.9 jklmnop 15.6 w x y zABCDE 13.4 Hijklm 16.3 CDEFGHI

F1-16 19.56 RSTU 14.07 jklmnopq 15.5 v w x y zABCDE 20.6 U 14.07 jklmnopq 20.4 TU 20.35 TU 14.07 jklmnopq 17.05 HIJKL

F1-18 15.5 v w x y zABCDE 15.1 qrstuv w x y zAB 14.9 pqrstuv w x y z 14.1 jklmnopqr 15.1 qrstuv w x y zAB 16.1 BCDEFGH 18.6 OPQRS 15.1 qrstuv w x y zAB 14.3 lmnopqrstu

F1-21 14.6 opqrstuv w x 15.15 rstuv w x y zAB 11.3 Bc 14.18 klmnopqrs 15.15 rstuv w x y zAB 13.3 Ghijkl 16.78 FGHIJK 15.15 rstuv w x y zAB 15.5 v w x y zABCDE

F1-22 15.35 uv w x y zABCD 18.85 PQRS 19.35 QRST 19.25 QRS 18.85 PQRS 19.55 RSTU 18.5 NOPQR 18.85 PQRS 18.3 MNOPQ

F1-31 15.3 tuv w x y zABC 14.14 jklmnopqr 13.8 Ijklmno 15.15 rstuv w x y zAB 14.14 jklmnopqr 12 Bcdef 15.1 qrstuv w x y zAB 14.14 jklmnopqr 16.4 DEFGHI

F1-44 19.55 RSTU 17.5 JKLMN 15 qrstuv w x y zA 17.95 LMNOP 17.5 JKLMN 14.9 pqrstuv w x y z 14.7 opqrstuv w x 17.5 JKLMN 14.5 nopqrstuv

F1-46 12.3 cdefg 13.5 hijklmn 15.25 stuv w x y zABC 14.55 nopqrstuv w 13.5 hijklmn 15.55 v w x y zABCDE 13.23 ghijk 13.5 Hijklmn 15.65 x y zABCDE

F1-47 14.5 nopqrstuv 17 GHIJKL 14.5 nopqrstuv 11.25 bc 17 GHIJKL 14.4 mnopqrstu 14.25 klmnopqrst 17 GHIJKL 15.9 zABCDEF

F1-49 17.3 IJKLM 18.43 NOPQ 12.7 Fgh 15.36 uv w x y zABCD 18.43 NOPQ 12.82 Fghi 11.4 bc 18.43 NOPQ 14.8 opqrstuv w x y

F1-87 15.8 y zABCDEF 15.1 qrstuv w x y zAB 11.58 Bcde 12.6 efgh 15.1 qrstuv w x y zAB 11.51 Bcd 13.4 hijklm 15.1 qrstuv w x y zAB 13.1 ghij

BNT=1.08

Tangerin (B1) Kontrol (B0) Kertas (B2)

Keterangan : Angka-angka y ang diikuti oleh huruf y ang sama pada setaip baris dan kolom menunjukkan tidak berbeda ny ata dengan uji BNT

Hibrida20 Hari (W1) 40 Hari (W2) 60 Hari (W3)

Tangerin (B1) Kontrol (B0) Kertas (B2) Tangerin (B1) Kontrol (B0) Kertas (B2)

615

Page 21: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

Lampiran 2. Tabel Pengaruh waktu dan bahan pembungkus pada hibrida terhadap total gula

Hibrida 20 Hari (W1) 40 Hari (W2) 60 Hari (W3)

Tangerin (B1) Kontrol (B0) Kertas (B2) Tangerin (B1) Kontrol (B0) Kertas (B2) Tangerin (B1) Kontrol (B0) Kertas (B2)

F1-02 20.38 qrst 22.80 ABCDE 18.61 lm 20.04 pqrs 22.80 ABCDE 20.61 rstuv 18.73 lmn 22.80 ABCDE 20.45 qrst

F1-09 21.74 wxyz 19.18 lmnop 13.74 gh 16.91 ij 19.18 lmnop 13.29 fg 18.88 lmno 19.18 lmnop 12.44 ef

F1-15 16.25 i 20.67 rstuv 10.48 a 13.40 fg 20.67 rstuv 14.63 h 22.95 BCDE 20.67 rstuv 25.23 FGH

F1-16 30.40 OPQ 24.78 F 27.87 IJ 31.01 QR 24.78 F 24.99 FG 31.60 R 24.78 F 30.99 QR

F1-18 11.48 bcde 11.78 Cde 11.17 abc 11.40 abcd 11.78 cde 12.24 de 28.27 IJK 11.78 cde 10.49 ab

F1-21 22.42 yzABC 23.76 E 25.21 FGH 22.23 xyzAB 23.76 E 20.59 qrstu 25.29 FGH 23.76 E 17.33 jk

F1-22 23.30 CDE 28.40 IJKL 29.81 NOP 29.14 KLMN 28.40 IJKL 29.35 LMN 27.62 I 28.40 IJKL 27.92 IJ

F1-31 23.41 CDE 22.95 BCDE 20.98 stuvw 18.24 kl 22.95 BCDE 19.30 mnop 22.95 BCDE 22.95 BCDE 24.93 FG

F1-44 29.44 MNO 22.27 xyzAB 21.60 vwxy 28.64 JKLM 22.27 xyzAB 22.65 zABCD 22.25 xyzAB 22.27 xyzAB 20.39 qrst

F1-46 19.15 lmnop 23.01 BCDE 23.40 CDE 21.28 tuvwx 23.01 BCDE 23.59 DE 19.79 opqr 23.01 BCDE 23.60 DE

F1-47 22.17 xyzAB 25.84 GH 22.19 xyzAB 17.03 ij 25.84 GH 21.89 wxyzA 21.51 uvwxy 25.84 GH 24.77 F

F1-49 21.94 wxyzA 28.64 JKLM 19.61 nopq 17.33 jk 28.64 JKLM 19.61 nopq 16.97 ij 28.64 JKLM 23.15 BCDE

F1-87 30.68 PQR 27.58 I 23.28 CDE 26.06 H 27.58 I 23.27 CDE 28.08 IJ 27.58 I 25.86 GH

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada setaip baris dan kolom menunjukkan tidak berbeda nyata . BNT= 1.00

C

616

Page 22: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

Lampiran 3. Tabel pengaruh waktu dan bahan pembungkus pada hibrida terhadap vitamin

Hibrida

20 Hari (W1) 40 Hari (W2) 60 Hari (W3)

Tangerin (B1) Kontrol (B0) Kertas (B2) Tangerin (B1) Kontrol (B0) Kertas (B2) Tangerin (B1) Kontrol (B0) Kertas (B2)

F1-02 0.133

yzAB 0.125

xyzA 0.114

Stuvwxyz 0.093

jklmnopqrstuv

0.125

xyzA 0.107

pqrstuvwx 0.088

fghijklmnopqr

0.125

xyzA 0.106

opqrstuvwx

F1-09 0.156

BCD 0.230

K 0.187

EFGHI 0.166

CDE 0.230

K 0.174

DEFGH 0.175

DEFGH 0.230

K 0.203

IJ

F1-15 0.239

K 0.086

fghijklmnopqr

0.153

BCD 0.198

HI 0.086

fghijklmnopqr

0.074

cdefghijkl 0.173

DEFG 0.086

fghijklmnopqr

0.083

efghijklmnop

F1-16 0.171

DEF 0.120

wxyz 0.186

EFGHI 0.087

fghijklmnopqr

0.120

wxyz 0.083

efghijklmnop 0.077

defghijkl 0.120

wxyz 0.044

b

F1-18 0.197

GHI 0.102

mnopqrstuvwx

0.105

Nopqrstuvwx

0.113

stuvwxyz 0.102

mnopqrstuvwx

0.109

qrstuvwxy 0.066

bcdefg 0.102

mnopqrstuvwx

0.096

klmnopqrstuvw

F1-21 0.094

jklmnopqrstuv

0.082

efghijklmnop

0.134

zAB 0.092

ijklmnopqrstu

0.082

efghijklmnop

0.104

nopqrstuvwx 0.093

jklmnopqrstuv

0.083

efghijklmnop

0.103

mnopqrstuvwx

F1-22 0.057

bcd 0.090

ghijklmnopqrs

0.082

efghijklmno 0.087

fghijklmnopqr

0.090

ghijklmnopqrst

0.083

efghijklmnop 0.069

cdefghij 0.090

ghijklmnopqrst

0.084

fghijklmnopq

F1-31 0.086

fghijklmnopqr

0.085

fghijklmnopqr

0.098

lmnopqrstuvw

0.091

hijklmnopqrstu

0.085

fghijklmnopqr

0.066

bcdefgh 0.082

efghijklmno 0.085

fghijklmnopqr

0.078

defghijklm

F1-44 0.118

vwxyz 0.051

Bc 0.114

Stuvwxyz 0.115

uvwxyz 0.051

bc 0.064

bcdef 0.116

vwxyz 0.051

bc 0.113

stuvwxyz

F1-46 0.075

cdefghijkl 0.074

cdefghijkl 0.059

Bcde 0.063

bcdef 0.074

cdefghijkl 0.077

defghijkl 0.072

cdefghijk 0.074

cdefghijkl 0.007

a

F1-47 0.074

cdefghijkl 0.068

bcdefghi 0.077

defghijkl 0.066

bcdefgh 0.068

bcdefghi 0.096

klmnopqrstuvw

0.102

mnopqrstuvwx

0.068

bcdefghi 0.109

rstuvwxyz

F1-49 0.172

DEFG 0.155

BCD 0.081

Defghijklmn 0.104

nopqrstuvwx

0.155

BCD 0.132

yzAB 0.132

yzAB 0.155

BCD 0.115

tuvwxyz

F1-87 0.086

fghijklmnopqr

0.173

DEFG 0.154

BCD 0.227

JK 0.173

DEFG 0.146

ABC 0.188

EFGHI 0.173

DEFG 0.196

FGHI

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada setaip baris dan kolom menunjukkan tidak berbeda nyata . BNT= 0.025

617

Page 23: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan

618

Page 24: New Bukittinggi 23-25 September 2014eprints.umm.ac.id/36739/1/Husen Kuswanto Rebin - Mangga... · 2018. 5. 16. · Bukittinggi 23-25 September 2014 Tema :“Dukungan Teknologi dan