motivasi orang tua dalam menyekolahkan anak di …

93
MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI PONDOK PESANTREN DAARUL AULA DESA BUKIT TIGO KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI NOVA ANGGRAINI 201172351 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK

DI PONDOK PESANTREN DAARUL AULA DESA BUKIT TIGO

KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN

SKRIPSI

NOVA ANGGRAINI

201172351

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2021

Page 2: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

i

MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN

ANAK DI PONDOK PESANTREN DAARUL AULA

DESA BUKIT TIGO KECAMATAN SINGKUT

KABUPATEN SAROLANGUN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar S1 (Strata 1) Sarjana Pendidikan

NOVA ANGGRAINI

201172351

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2021

Page 3: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

iv

Page 4: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

v

Page 5: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …
Page 6: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …
Page 7: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur dan bahagia ku persembahkan skripsi ini untuk

Ayahanda Herman dan Ibunda Murtati yang selalu membimbing, merawat dan

memperjuangkan hidupku dengan penuh kesabaran, cinta dan kasih sayang. Dan

tak lupa pula untuk adik yang selalu memberi dukungan.

Sebagai bukti dan rasa banggaku, selalu ada do‟a agar beliau diberikan

kesehatan, serta umur panjang dan berkah. Dengan didikan dan pengorbanan yang

tak terhingga kepadaku, sehingga aku bisa menyelesaikan program pendidikan

strata satu ini tepat pada waktunya.

Aamiin ya Robbal „aalamiin.

Page 8: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

vi

MOTTO

أوذى انعهى دز جاخ كى وانهر ي ايى اي يس فع الله انهر ي

Artinya:

”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan beberapa derajat”(Q.S Ar-

Ra’ad :11)

اا احسهى خهما اي ى يي م ان أك

Artinya:

“Orang-orang mukmin yang paling sempurna imanya adalah yang terbaik

akhlaknya” (HR. At-Tarmidzi)

Page 9: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT., Tuhan yang Maha

„alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkan-Nya, atas rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan

waktu yang diharapkan. Dan tak lupa pula shalawat dan salam atas junjungan

Nabi yang paling mulia yakni Nabi Muhammad Saw. yang telah menjadi risalah

pencerahan bagi umatnya. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

salah satu syarat akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Strata 1

(S1) dengan judul “Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya Di Pondok

Pesantren Daarul Aula Desa Bukit Tigo Kecamatan Limun Kabupaten

Sarolangun.”

Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka

menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin. Namun, penulis

menyadari dengan sedalam-dalamnya bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah memberikan

motivasi, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis menghaturkan

terimakasih dan rasa hormat yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah

memberikan support dan dukungan kepada penulis. Untuk itu, melalui kolom ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D., selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadhillah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd dan Bapak Dr. H. Hurmaini, M.Pd

selaku dosen pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

4. Kedua orang tua saya yakni Bapak Herman dan Ibu Murtati yang selalu

mendo‟akan serta selalu memberikan motivasi kepada saya.

5. Bapak Yendra Wedi, S.Pd.I selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah Daarul

Aula yang telah membantu, membimbing, dan telah menjadi informan dalam

proses penulisan skripsi.

Page 10: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

ix

Page 11: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

ABSTRAK

Nama :Nova Anggraini

Jurusan/Fakultas :Pendidikan Agama Islam/Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Judul : Motivasi Orang Tua Dalam Menyekolahkan Anak Di

Pondok Pesantren Daarul Aula Desa Bukit Tigo Kecamatan

Singkut Kabupaten Sarolangun.

Penelitian ini merupakan suatu upaya untuk mengetahui Motivasi orang tua dalam

memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren Daarul Aula tahun ajaran 2021/2022.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apa

motivasi orang tua memasukkan anaknya ke pondok Pesantren Daarul Aula tahun

ajaran 2021/2022, untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi orang tua

saat memasukkan anaknya ke pondok Pesantren Daarul Aula dan juga untuk

mengetahui bagaimana cara orang tua memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren

Daarul Aula. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuaitatif Deskriptif, artinya

penulis akan mendeskriptifkan metode pengumpulan data berasal dari obeservasi,

wawancara dan disetai dengan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu tehnik analisis data seperti tehnik analisis reduksi data,

penyajian data, dan verfikasi atau penarikka kesimpulan. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa: (1) Motivasi orang tua dalam menyekolahkan anaknya di

Pondok Pesantren Daarul Aula merupakan keinginan dari dalam diri orang tua

yang mempunyai tujuan yang baik agar anaknya kelak menjadi anak yang berguna

agama dan bangsa. (2) kendala orang tua dalam memasukkan anaknya ke Pondok

Pesantren Daarul Aula adalah karena jarak yang jauh, biaya di awal pendaftaran

dan juga lingkungan social anak. (3) upaya orang tua dalam mengatasi kendaala

dalam memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren Daarul Aula dengan cara

bersikaf positif terhadap anak, jauh-jauh hari telah mempersiapkan dana untuk

pendidikan anak dan juga memberikan arahan yang baik terhadap anak dan juga

pengertian pada anak betapa pentingnya ilmu agama di dalam kehidupan sehari-

hari

Kata Kunci: Motivasi, orang tua, dan Pondok Pesantren

Page 12: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

x

ABSTRACT

Name :Nova Anggraini

Major/Faculty :Islamic Education/Tarbiyah and Teacher Training Faculty

Titlle : Motivasion Of Parents To Send Their Children to The Daarul

Aula Islamic Boarding School In The Singkut Sarolangun Regency

This research is an attempt to determine the motivation of parent in sending

children to the Daarul Aula Islamic Boarding School for the academic year

2021/2011. As for the purpose of this study is finf of what the motivation of

parents to enter their children into the Daarul Aula Islmic Boarding School for the

acamic year 2021/2022, to find what obstacles parents face when sending their

children to the Daarul Aula Islamic Boarding School and also to find out how to

do it. Parents send their children to Daarul Aula Islamic Boarding School. This

type of research is descriptive qualitative research. Meaning that the author will

describe the method of collecting data drived from observation, interview and

documentation. The techniques used in this research are dat analysis techniques

such as data reduction analiysis techniques, data presentation, and verification,or

conclusion drawing. The results of this study indicate that:(1) the motivation of

the parents is sending their children to the Daarul Aula Boarding School is the

desire of the parents who have good goals so that their children will become

useful children of religion and the nation. (2) the obstacles for parents in sending

their children to Daarul Aula Islamic Boarding School are do to the long distance,

costs at the beginning of registration and also the child‟s social environment. (3)

the efforts of parents in overcoming problem in sending their children to Daarul

Aula Islamic Boarding School in a positive way towards children advance have

prepared funds for children‟s education and also provide good derection to

children and also understanding to children how important knowledge is religion

in everday life.

Keywords : Motivasion, Parents, and Islamic Boarding School.

Page 13: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUl ........................................................................................ i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

ABSTRACT ..................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................ .................. xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................. 5

C. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

D. Tujuan ............................................................................................ 6

E. Mamfaat Penelitian ........................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi

1. Pengertian Motivasi ................................................................. 7

2. Tujuan Motivasi ....................................................................... 9

3. Ciri-ciri Motivasi ...................................................................... 9 9

4. Jenis-jenis Motivasi .................................................................. 9

5. Macam-macam Motivasi .......................................................... 12

6. Teori Tentang Motivasi ............................................................ 13

7. Teori Timbulnya Motivasi Agama ........................................... 14

8. Elemen-elemen Motivasi ......................................................... 15

9. Proses Motivasi ........................................................................ 16

10. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi .......................... 16

11. Fungsi Motivasi ........................................................................ 17

B. Orang Tua

Page 14: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

xii

1. Kewajiban Orang Tau Terhadap Pendidikan Anak ................. 19 16

2. Peran Orang Tua dalam Mendidik anak................ .................. 22

3. Peran dan Fungsi Keluarga ...................................................... 23

C. Anak

1. Hak-hak Anak .......................................................................... 25

D. Studi Relevan ................................................................................. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Desain Penelitian................................................. 28

B. Setting dan Subjek Penelitian......................................................... 29

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 30

E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 33

F. Teknik Keabsahan Data ................................................................. 35

G. Jadwal Penelitian ............................................................................ 36

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Teamuan Umum

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Daarul Aula ................. 38

2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Daarul Aula....... .................. 39

3. Nama-nama Guru Di Pondok Pesantren Daarul Aula.............. 39

4. Jumlah Siswa di Madrasah Aliyah Pesantren Daarul Aula ...... 40

5. Bentuk Kegiatan di Pondok Pesantren Daarul Aula ................ 41

6. Prestasi yang di Raih Madrasah Aliyah Pesantren Daarul

Aula .......................................................................................... 42

7. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Daarul Aula ................ 43

8. Data Kependudukan Desa Temalang .................... .................. 44

B. Temuan Khusus

1. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Orang Tua Dalam

Menyekolahkan Anak Di Pondok Pesantren Daaru Aula .............. 46 41

2. Kendala Orang Tua Menyekolahkan Anaknya di Pondok

Pesantren Daaru ............................................................................. 53

3. Upaya Orang Tua Dalam Mengatasi Kendala Pendidikan Anak

Di Pondok Pesantren Daarul Aula ................................................. 55

Page 15: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

xiii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 59

B. Saran ............................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nama-nama Guru di Pondok Pwsantren Daarul Aulaa ................... 39

Tabel 4.2 Jumlah Siswa Madrasaha Aliyah Pesantren Daarul Aula ................ 40

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana Di Madrasah Aliyah Daarul Aula ................. 40

Tabel 4.4 Prestasi Yang di Raih Madrasah Aliyah Daarul Aula..................... 42

Tabel 4.5 Klarifikas Penduduk menurut Pendidikan ...................................... 44

Table 4.6 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian ................................... 44

Page 17: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Pesantren Daarul Aulah ... 43

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Desa Temalang ......................... .................. 45

Page 18: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Instrumen Pengumpulan Data (IPD)

Lampiran 2: Data Imforman

Lampiran 3: Data Responden

Lampiran 4: Poto Hasil Dokumentasi

Page 19: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia ada tiga jenis pendidikan yang berkembang, ketiganya adalah

pendidikan formal, informal, dan non formal.(Nanang Fatchurrohman,2012:23)

Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tertua di Indonesia Ekstensisnya

sudah teruji oleh zaman, sehingga saat ini masih survive dengan berbagai macam

dinamikanya. Ciri khas yang menonjol yang membedakan pesantren dengan

lembaga pendidikan lainya adalah sistem pendidikan dua puluh empat (24) jam,

dengan mengkondisikan para santri dalam suatu lokasi asrama yang dibagi dalam

kamar-kamar sehingga mempermudah mengaplikasikan sistem pendidikan yang

total.

Bagi umat Islam lembaga pendidikan yang dapat memenuhi harapan yang

seimbang antara pelajaran umum dan pelajaran agama ialah lembaga pendidikan

Islam. Melihat pendidikan sekarang ini, orang tua lebih banyak menyekolahkan

anaknya di pendidikan umum dibandingkan menyekolahkan anaknya di

pendidikan agama. Hal ini dikarenakan, menurut para orang tua sekolah umum

terutama sekolah umum yang Negeri, adalah tempat yang terbaik untuk anak-

anaknya. Memang semua jenis pendidikan itu baik, tetapi hanya saja ada

perbedaan lainya terlihat dari tambahan pelajaran yang dimiliki antara pendidikan

agama dan sekolah umum.

Dalam undan-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan

Negara.( Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional)

Pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk dan

menciptakan masyarakat sesuai yang diharapkan. Dengan adanyapendidikan, apa

Page 20: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

2

yang dicita-citakan masyarakat dapat diwujudkan melalui anak didik sebagai

generasi masa depan.Pendidikan juga diharapkan untuk memupuk iman dan takwa

kepada Allah Swt., meningkatkan kemajuan dan pembangunan politik, ekonomi,

politik, agama, sosial, budaya secara tepat dan benar, sehingga dapat membawa

kemajuan individu, masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.

Tujuan pendidikan Islam harus dirumuskan dan ditetapkan secara jelas dan

sama bagi seluruh umat Islam sehingga bersifat universal. Tujuan pendidikan

Islam adalah yang azasi karena ia sebegitu jauh menentukan corak metode dan

materi (content) pendidikan Islam. Namun metode dan content itu bukanlah

kurang pentingnya, karena antara tiga komponen tersebut saling berkaitan dalam

proses pencapaian tujuan Islam.

Meskipun tujuan pendidikan itu beridealitas tinggi, bila metode dan

materinya tidak memadai, maka proses kependidikan tersebut akan mengalami

kegagalan. Oleh karena itu suatu tujuan pendidikan tidak akan dapat berwujud

dalam satu proses yang kedap metode dan content. Jikalau pendidikan Islam

menetapkan tujuan yang berbeda-beda menurut idealitas kultural masyarakat

masing-masing, maka manusia ideal menurut citra Islam yang bernilai universal

tak akan dapat mencerminkan hakikat Islam sebagai way of life. Manusia muslim

yang diidamkan oleh umat Islam akan berkualitas moral dan ideal yang berbeda-

beda pula (Kemas Imron Rosadi,2016:3)

Selanjutnya, memberikan pendidikan kepada anak adalah suatu kewajiban

orang tua yang harus di laksanakan. Ini berdasarkan penjelasan dari nash-nash Al

Quran dan As Sunnah yang suci ataupun secara naluri insaniyah yang sudah

seharusnya peduli akan hal tersebut. Namun perludiingat bahwa memberi

pendidikan untuk anak adalah bagaikan menorehkan tinta di atas lembaran

kosong. Kalau kita menorehkannya dengan tinta berkualitas jelek, dengan asal-

asalan, maka hasil yang kita dapatkan juga tidak baik. Lain halnya jika kita

mecorengkannya dengan tinta emas dan dengan penuh kecermatan serta kehati-

hatian, Insyaallah kita akan mendapat hasil yang baik pula. Dalam dunia

pendidikan Islam yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anak

adalah orang tua, hal ini terdapat pada Al Qur‟an surah At-Tahrim:6

Page 21: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

3

اس االن ه ىد ق او ار ن م ك ي ل ه أ و م ك س ف ن ىأ اق ى ن م ا ن ي لذ اال ه يأ اي

ام ه ي ل ع ة ار ج ح ال و ام ن ى ل ع ف ي و م ه ز م اأ م ال ن ى ص ع لاي اد د ش لظ غ ة ك ئ ل

ون ز ؤم ي

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai

Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan.

Dalam hal di atas mengatakan bahwa orang tua berkewajiban mendidik

anak dengan memberikan pendidikan yang baik sehingga diharapkan anaknya

menjadi generasi-generasi yang baik sesuai dengan tuntunan agama Islam.

Sehingga pada saat ini, para orang tua sangat memperhatikan sekali mengenai

pendidikan anak-anaknya. Selain pendidikan dalam rumah tangga, sekolah

mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk kepribadian seorang anak.

Kepribadian guru dan sikap sekolah terhadap murid-muridnya sangat menentukan

keberhasilan pendidikan.

Anak adalah harapan di masa yang akan datang, karenanya sudah

semestinya memberikan perhatian khusus dalam hal pendidikannya sehingga

kelak mereka menjadi para pemimpin dan pelopor masa depan bangsa dan agama.

Anak adalah amanat bagi kedua orang tuanya, disaat hatinya masih bersih, putih,

sebening kaca jika dibiasakan dengan kebaikan dan diajari hal itu maka ia pun

akan tumbuh menjadi seorang yang baik, bahagia di dunia dan akhirat.

Ketika zaman terus berkembang, maka orang tua pun semakin dituntut

untuk menjadi orang tua masa kini yang harus memiliki strategi khusus bagi masa

depan anak-anaknya. Orang tua ingin melihat anakanaknya berkompeten dan

memiliki kepribadian yang baik, bisa memberikan manfaat untuk dirinya sendiri

dan untuk orang lain. Maka dari itu penting bagi orang tua untuk merencanakan

pendidikan bagi anakanaknya, karena sekolah yang dipilih sebagai proses belajar

menjadi salah satu faktor pembentukan kepribadian pada anak. Di sisi lain sekolah

yang dipilih sebagian besar menjanjikan akan prospek masa depan anak yakni

dalam menggapai cita-citanya.

Page 22: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

4

Pada dasarnya sekolah merupakan suatu lembaga yang membantu bagi

tercapainya cita-cita keluarga dan masyarakat, dalam bidang pengajaran yang

tidak dapat dilakukan secara sempurna di rumah saja. Bagi umat Islam, lembaga

pendidikan yang dapat memenuhi harapan ialah lembaga pendidikan Islam,

artinya bukan sekedar lembaga yang di dalamnya diajarkan pelajaran agama

Islam, melainkan lembaga pendidikan yang secara keseluruhan bernapaskan

Islam.

Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Selain memberikan pendidikan di dalam keluarga orang tua sangat berperan

penting dalam memilih sekolahan yang mampu mendidik anaknya dengan baik

yang dapat memberikan Sekolah di samping itu hendaklah memberikan pula

pendidikan keagamaan, akhlak, sesuai dengan ajaran-ajaran agama. Pendidikan

agama yang diberikan jangan bertentangan dengan pendidikan agama yang telah

diberikan keluarga. Karena si anak akan dihadapkan dengan pertentangan nilai-

nilai, sehingga mereka akan bingung dan kehilangan kepercayaan.

Orang tua ingin menanamkan nilai-nilai agama Islam sejak dini terhadap

anaknya, maka orang tua termotivasi untuk memilih Sekolah Berbasis Islam

sebagai lembaga pendidikan yang tepat bagi anaknya. Hal ini terjadi karena

Sekolah Berbasis Islam sebagai salah satu pendidikan yang menanamkan

pendidikan umum dan juga memberikan pendidikan dibidang agama, oleh sebab

itu sudah sewajarnya Sekolah Berbasis Islam menjadi pilihan orang tua dalam

menyekolahkan anaknya. (Hamidah 2017: 1-3)

Pendidikan agama merupakan Islam merupakan upaya sadar dan terencana

dalam meyiapkan dan mengembangkan peserta didik untuk

mengenal,memahami,menghayati,mengimani, dan mengamalkan nilai-nilai

pengajaran agama islam dari sumber utama kita uci Al-Qur‟an dan Hadist,

sehingga mereka menjadi orang-orang yang kuat imanya bertakwah dan

berakhlakkulkarimah.

Di era yang modren seperti ini Pondok Pesantren mepunyai peran yang

strategis dan amat penting dalam meningkatkan kualitas Intlektual dan

pengetahuan agama siswa. Pondok Pesantren berfungsi sebagai sumber dan

Page 23: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

5

sarana, pembelajaran efektif untuk menggali ilmu pengetahuan umum dan juga

ilmu pengetahuan agama. Sehingga hal tesebut bias menjadi bekal untuk

kehidupan dimasa yang akan datang.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, peneliti

mendapatkan informasi bahwa banyaknya siswa yang masuk ke Pondok Pesantren

Daarul Aula ini berasal dari Desa Temalang Kecematan Limun Kabupaten

Sarolangun. Dari uraian yang disampaikan di atas peneliti tertarik untuk meneliti

tentang “ MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEYEKOLAHKAN ANAK DI

PONDOK PESANTREN DAARUL AULA DESA BUKIT TIGO

KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN”

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini agar tidak menyimpang dari tujuan semula maka harus ada

pembatasan masalah yaitu penelitian ini dilakukan di desa Temalang Kecematan

Limun Kabupaten Sarolangun. Dan hanya untun orang tua siswa yang berasal dari

desa Temalamg Kecamatan Limun Kabuten Sarolangun. Dan hanya untuk orang

tua siswa yang jenjang Madrasah Aliyah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa

permasalahan yang menjadi pembahasan, di antaranya:

1. Bagaimana Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Orang Tua Dalam

Menyekolahkan Anak Di Pondok Pesantren Daarul Aula Desa Bukit Tigo

Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun?

2. Apa kendala orang tua dalam meyekolahkan anak di Pondok Pesantren

Daarul Aula Desa Bukit Tigo Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun?

3. Bagaimana upaya orang tua mengatasi kendala pendidikan anak di Pondok

Pesantren Daarul Aula Desa Bukit Tigo Kecamatan Singkut Kabupaten

Sarolangun?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Orang Tua Dalam

Menyekolahkan Anak di Pondok Pesantren Daaru Aula Desa Bukit Tigo

Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun

Page 24: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

6

2. Untuk mengetahui kendala orang tua dalam meyekolahkan anak di Pondok

Pesantren Daarul Aula Desa Bukit Tigo Kecamatan Singkut Kabupaten

Sarolanagun

3. Untuk mengetahui upaya orang tua mengatasi kendala Pendidikan anak di

Pondok Pesantren Daarul Aula Desa Bukit Tigo Kecamatan Singkut

Kabupaten Sarolangun

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah keilmuan

terutama dalam bidang pendidikan Islam.

2. Manfaat Praktis

a.bagi peneliti

1.) penelitian ini memberikan pengalaman dan latihan kepada peneliti

dalam penuisan karya lmiah secara teoritis dan praktik.

2.) sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana strata satu (S.1)

pada Fakutas Tarbiyah dan Keguruan Program Study Pendidikan

Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

b. Bagi Siswa

Bagi siswa hasil penelitian ini dapat mendorong untuk tetap belajar dengan

rajin agar dapat masuk di sekolah favorit dan berkualitas.

c. Bagi Orang Tua Siswa

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

memilih sekolah yang berkualitas sebagai sarana mengembangkan segala

potensi yang dimiliki putra-putrinya.

Page 25: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. MOTIVASI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK

1. Pengertian Motivasi

Kata motive memiliki arti “the conscious reason which the individual

gives for his behaviour” artinya motif atau motivasi adalah alasan secara sadar

yang diberikan individu bagi pelakunya. Nico S. Dister mengartikan motivasi

adalah penyebab psikologis yang merupakan sumber serta tujuan dari tindakan

dan perbuatan seseorang. Jadi motivasi adalah suatu kekuatan yang menjadi

sumber serta alasan seara sadar bagi perilaku seseorang.

Motivasi adalah suatu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan atau

pekerjaan. Sedangkan menurut Donald menyebutkan motivasi sebagai

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

feeling dan didahului dengan adanya tanggapan terhadap tujuan. Motivasi

adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang

telah menjadi aktif.

Motivasi adalah keadaan internal organisme, baik manusia ataupun

hewan, yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. dalam pengertian ini,

motivasi berarti pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah.

Menurut A.W. Bernard memberikan pengertian motivasi sebagai

fenomena yang dilibatkan dalam perangsangan tindakan ke arah tujuan-tujuan

tertentu. Motivasi merupakan usaha memperbesar atau mengadakan gerakan

untuk mencapai tujuan tertentu.(Hamidah: 2017: 12-13)

Motivasi berawal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang telah menjadi aktif”. Motif menjadi aktif pada saat-saat

tertentu, terutama bila kebutuhan mencapai tujuan sangat dirasakan atau

mendesak. Motivasi memiliki banyak persamaan makna atau beberapa istilah

memiliki makna seperti motivasi dalam berbagai literatur, seperti needs,

drives, wonts, interests, desires. Motivasi merupakan prilaku yang akan

menentukan kebutuhan atau wujud prilaku mencapai tujuan. (Kompri: 2015:2)

Page 26: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Psikologi Umum”,

BimoWalgito (2005: 240-241) mengemukakan bahwa jika orang ingin

mengetahuimengapa orang berbuat atau berperilaku ke arah sesuatu seperti

yang dikerjakan,maka orang tersebut akan terkait dengan motivasi atau

perilaku yang termotivasi(motivated behavior). Motivasi adalah suatu keadaan

dari dalam diri seseorangyang mendorong perilaku ke arah tujuan. Dengan

demikian motivasi itumempunyai 3 aspek, yaitu:

a. keadaan terdorong dalam diri seseorang, yaitukesiapan bergerak karena

suatu kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karenakeadaan lingkungan,

dan karena keadaan mental seperti berpikir dan ingatan.

b. perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini

c. goal atau tujuan yangdituju oleh perilaku tersebut.

Menurut Herminarto Sofyan dan Hamzah B. Uno (2012: 7),

motivasiadalah proses psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang.

Maksudnyayaitu perilaku seseorang pada hakekatnya dirancang untuk

mencapai tujuantertentu. Motivasi dapat menjadi suatu kekuatan melakukan

sesuatu untukmencapai tujuan.

Berdasarkan teori tersebut, dapat dipahami bahwa motivasi dapat

terjadiapabila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan melakukan suatu

kegiatanatau tindakan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Keinginan

dankemauan tersebut muncul karena adanya suatu kebutuhan yang ingin

dipenuhisehingga mendorong seseorang untuk melakukan perilaku ke arah

tujuan.

Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa Motivasi merupakan

kebutuhan atau keadaan yang ada dalam pribadi seseorang yang mendorong

individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan

yang diinginkan dirinya.

Dari beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri manusia untuk melakukan

kegiatan atau pekerjaan yang akan dilakukannya.

Page 27: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

2. Tujuan Motivasi

Secara umu dapat dikatakan bahwa motivasi mempunyai tujuan untuk

menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan

untuk mendapatan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau tujuan

tertentu. Bagi seorang manejer untuk motivasi ialah untuk menggerakkan atau

memacu para siswa agar timbul keinginan dan kemauannya untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga tercapai tujuan pencapaian

pendidikannya sesuai dengan yang diharapkan.(Ngalim Purwanto, 2004:33)

3. Ciri-ciri Motivasi

Selanjutnya untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori

tentang motivasi itu, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi.

Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan. Tidak mudah putus asa apabila menghadapi

kesulitan.

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang

dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi,

keadilan, pemberantasan korupsi, dan sebagainya).

d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

Apabila seseorang memiliki ciri- ciri seperti di atas, berarti seseorang itu

selalu memiliki motivasi yang cukup kuat.

4. Jenis-jenis Motivasi

Dalam perkembangan untuk mencapai tujuan, perilaku seseorang

memang telah diakui banyak pihak bahwa keberadaan motivasi hamper tidak

dapat dilepaskan. Dengan kata lain, adanya motivasi dalam perilaku seseorang

dapat dikatakn senantiasa ada meskipun tidak secara langsung dapat dilihat.

Page 28: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Dalam perilaku seseorang, jenis motivasi akhirnya dapat dicermati dan

diidentivikasikan berdasarkan bwntuk-bentuk tujuan yang diinginkan.

Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

dalam bukunya Sardiman (1994: 87) adalah:

1.)Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk

minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk

beristirahat.

2.)Motif-motif darurat, antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri,

dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya

motivasi ini timbul karena rangsangan dari luar.

3.)Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk

melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, menaruh minat. Motif-

motif ini munul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar

seara efektif.

a. Jenis-jenis motivasi memnurut Fransen:

1.) Cognitive Motivies

Motif ini merupakan pada gejala intrinsik yakni menyangkut kepuasan

individual yang berada pada diri manusia dan biasanya terbentuk

proses dan produk mental. Jenis moti ini adalah sangat primer dalam

kegiatan belajar disekolah, terutama yang berkaitan dengan

pengembangan intelektual.

2.) Srlf Expresion

Penampilan diri adalah sebagian diri prilaku manusia yang penting

kebutuhan individu tidak hanya sekedar tahu mengapa dan bagaimana

sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian.

3.) Self Enhecement

Melalui aktuasasi diri dan pengembangan kompetensi akan

meningkatkakan kemajuan seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri

ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajara

dapat diciptakan suatu kompetensi yang sehat bai anak didik untuk

mencapai suatu prestasi, atau kegiatan lainnya.

Page 29: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

b. Jenis-jenis motivasi Abraham Maslow

Pda dasarnya manusia itu dimotivasikan oleh suatu keinginan untuk

memuaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu, bahwa kebutuhan manusia itu

dapat diklarifikasikan pada hirarki kebutuhan, yaitu:

1.) Kebutuhan fisiologis

yaitu kebutuhan jasmani manusia, misalnya kebutuhan akan makan,

minum, tidur, istirahat, dan kesehatan. Untuk dapat belajar dengan

baik , siswa harus dalam keadaan sehar-sehat saja, tidak kelaparan,,

tidak kehausan, yang dapat menganggu kinerja otaknya dalam belajar.

2.) Kebutuhan akan keamanan

Sebagai mamnusai kita sangant membutuhkan keamanan dan

ketentraman dan keamanan jiwa. Perasaan kecewa, dendam, takut

akan kegagalan, ketidak simbangan mental dan goncangan yang lain

dapat menganggu konsentrasi dalam belam belam belajar.

3.) Kebutuhan akan status

Tiap orang menginginkan segala usahanya berhasil untuk mencapai

keberhasilan dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik. Siswa harus

mendapatkan inisiatif bahwa apa yang dipelajarinya akan berguna

baginya.

4.) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti

Yaitu kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin tah,

mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk mengerti sesuatu.

Supaya mecapai hal ini maka harus ditanamka kepada siswa bahwa,

satu-satunya cara untuk memuaskan rasa ingin tahu siswa bahwa

satunya cara untuk memuaskan rasa ingin tahu adalah dengan belajar.

5.) Kebutuhan untuk Aktualisasi diri.

Semakin dewasa maka semaikin disadari oleg barbagai kalangan yang

semkin luas bahwa dalam diri setiap orang terpendam potensi

kemampuan yang belum seluruhnya di kembangkan.(Slameto,

2012:171)

Page 30: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

5. Macam-macam Motivasi

Motivasi dilihat dari dasar bentuknya motivasi dibedakan menjadi dua

macam.

a. Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi

itu ada tanpa dipelajari.

b. Motif-motif yang dipelajari. Adalah motif-motif yang timbul karena

dipelajari

Dilihat dari sumber yang menimbulkannya, motivasi dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu.

a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktifatau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.(Sadirman, 2012:

89). Contoh kongkrit seorang siswa melakukan belajar karena betul-betul

ingin mendapatkan pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat

berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain.

Namun demikian, masih dijumpai perbuatan individu yang benar-benar

disadari oleh suatu dorongan yang tidak diketahui secara jelas tetapi bukan

karena insting, artinya bersumber pada motif yang tidak terpengerahui dari

lingkungan itu. Perlaku yang disebabkan oleh motif semacam ini muncul

tanpa perlu adanya ganjaran atau perbuatan dan tidak perlu hukuman

untuk tidak melakukannya, motif yang demikian biasanya desebut dengan

motif intrinsic ( Uno, 2011:33)

Hal-hal yang dapat membangkitkan motivasi intrinsik antara lain:

1.) Minat

2.) Cita-cita

3.) Hasrat ingin tahu

b. Motivasi Ekstrinsik.

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar. Jadi motivasi ekstrinsik itu muncul

karena adanya dorongan dari luar.(Sardiman, 2009 : 86-90). Contoh

Page 31: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

seorang siswa belajar karena tahu besok ada ujian dengan harapan

memndapatkan nilai yang bagus, sehingga ia akan dipuji oleh guru dan

juga teman-temanya. Jadi bekal belajarnya karena ingin nilai yang baik

dan mendapatkan hadia

Ada juga perilaku masing-masing siswa yang hanya muncul karena

adanya hukuman atau tidak muncul karena adanya hukuman. Motif yang

menyebabkan perilaku itu. Motif ini disebut dengan motif ekstrensik.

Ganjaran atas suatu perbuatan, menguatkan motif yang melatar belakanggi

perbuatan, sedadngkan hukuman melemahkannya.

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrensik antara lain:

1.) Saingan atau kompetensi

2.) Imbalan

3.) hukuman

6. Teori tentang motivasi

a. Teori Maslow

Di dalam teori Maslow seperti yang dikutip oleh Hasibuan

(2006:152) yang menyatakan bahwa Maslow‟s Need Hierarcy Theory atau

Teori Hierarki Kebutuhan adalah mengikuti teori jamak yakni seseorang

berperilaku dan bekerja karena adanya dorongan untuk memenuhi

bermacam-macam kebutuhan.

Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu

berjenjang. Artinya, jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi,

kebutuhan tingkat kedua akan muncul menjadi yang utama. Selanjutnya

jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat

ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan yang kelima.

b. Teori Harapan

Teori ini dikemukakan oleh Vroom yang di kutip oleh Hasibuan

(2006: 165) mendasarkan teorinya pada tiga konsep penting yaitu sebagai

berikut :

1.) Harapan (expectancy)

2.) Nilai (values)

Page 32: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

3.) Pertautan (inatrumentaly)

Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang

ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa

tindakannya akan mengarah pada hasil yang diinginkan. Yang artinya

apabila seseorang menginginkan sesuatu dan jalan telah terbuka

untuknya maka yang bersangkutan akan berusaha untuk

mendapatkannya.

Akan tetapi, jika seseorang menginginkan sesuatu cukup besar,

maka yang bersangkutan akan terdorong untuk memperolehnya. Namun

sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis,

motivasinya pun akan menjadi rendah.

7. Teori Timbulnya Motivasi Beragama

Dalam realitasnya, kehidupan manusia selalu dipenuhi oleh kebutuhan-

kebutuhan. Dan kebutuhan inilah yang memotivasikan seseorang dalam

tingkah lakunya (termasuk tingkah laku beragama). Berikut ini teori motivasi

beragama yang erat kaitannya dengan kebutuhan beraga manusia.

a. Teori the Four Wishes

Pencetus teori ini adalah W.H. Thomas, ia mengungkapkan bahwa yang

menjadi motivasi kejiwaan agama ada empat macam keinginan dasar yang

ada dalam jiwa manusia

1.) Keinginan untuk keselamatan (security)

Keinginan ini tampak jelas dalam kenyataan manusia untuk

memperoleh perlindungan atau penyelamatan dirinya baik berbentuk

biologis maupun non biologis. Misalnya mencari makan, perlindungan

diri, dam lain sebagainya.

2.) Keinginan untuk mendapatkan penghargaan (recingnition)

Keinginan ini merupakan dorongan yang menyebabkan manusia

mendambakan adanya rasa ingin dihargai dan dikenal oleh orang lain.

Manusia selalu mendambakan diri untuk menjadi orang terhormat dan

dihormati.

3.) Keinginan untuk ditanggapi (response)

Page 33: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Keinginan ini menimbulkan rasa ingin mencintai dan dicintai dalam

pergaulan.

4.) Keinginan akan pengetahuan dan pengalaman baru (new experience)

Keinginan ini menyebabkan manusia mengeksplorasi dirinya untuk

mengenal sekelilingnya dan mengembangkan dirinya. Manusia pada

dasarnya selalu cepat bosan dan jenuh terhadap sesuatu dan hal-hal

selalu ada disekelilingnya. Mereka selalu ingin mencari pengetahuan

suatu yang tak tampak dan berada di luar dirinya

Dari beberapa keinginan dasar diatas peneliti dapat menyimpiulkan

bahwa pada umumnya manusia menganut agama melalui ajaran yang teratur,

maka keempat keinginan itu akan tersalurkan. Dengan menyembah dan

mengabdi kepada Tuhan, keinginan untuk keselamatan akan terpenuhhi.

8. Elemen-elemen Motivasi

a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi

Perubahan tersebut terjadi disebabkan oleh perbuatan tertentu pada

sistem neurofisiologis dalam organisme manuisa, misalnya karena

terjadinya perubahan dalam sistem pencernaan maka akan timbul motif

lapar. Di samping itu, ada juga perubahan energi yang tidak diketahui.

b. Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan

Mula-mula berupa ketegangan psikologis, lalu berupa suasana

emosi. Suasana emosi ini menimbulkan tingkah laku yang bermotif.

Perubahan ini dapat diamati pada perbuatannya. Contoh: seorang terlibat

dalam situasi diskusi, dia tertarik dengan masalah yang dibicarakan,

karenanya dia berusaha mengemukakan pendapatnya dengan kata-kata

yang lancar dan tepat.

c. Motivasi ditandai oleh timbulnya reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan

Pribadi yang bermotivasi memberikan respon-respon kearah suatu

tujuan tertentu. Respon-respon itu berfungsi mengurangi ketegangan yang

disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Tiap respon merupakan

suatu langkah kearah mencapai tujuannya

Page 34: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

9. Proses Motivasi

Proses terjadinya motivasi menurut Zainun (2007: 19) adalah

disebabkan adanya kebutuhan yang mendasar. Dan untuk memenuhi

kebutuhan timbulah dorongan untuk berperilaku. Bilamana seseorang sedang

mengalami motivasi atau sedang memperoleh dorongan, maka orang itu

sedang mengalami hal yang tidak seimbang. Setiap manusia dengan berbagai

kebutuhan tidak akan pernah puas dalam memenuhi kebutuhannya.

Oleh sebab itu proses motivasi akan terus berlangsung selama

manusia mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi. Pada dasarnya proses

terjadinya motivasi menunjukkan adanya dinamika yang terjadi disebabkan

adanya kebutuhan yang mendasar dan untuk memenuhinya terjadi dorongan

untuk berperilaku.

Dari pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa proses

motivasi itu tidak akan pernah hilang dari kehidupan mamnusia, selagi ada

manusia yang membutuhkan suatu pekerjaan dan kegiatan.

10. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri

seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tesebut antara lain;

b. faktor Eksternal

1.) lingkungan kerja

2.) pemimpin dan kepemimpin

3.) tuntutan perkebangan organisasi atau tugas

4.) dorongan atau bimbingan atasan

c. faktor Internal

1.) pembawaan individu

2.) tingkat pendidikan

3.) pengalaman masa lampau

4.) keinginan harapan masa depan

selain itu didalm motivasi juga terdapat suatu rangkaian interaksi

antar berbagai faktor;

a. individu dan segala unsur-unsurnya

Page 35: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

kemampuan dan keterampilan, kebiasaan, sikap dan sistem nilai yang

dianut, pengalaman traumatis, latar belakang, kehidupan sosial budaya,

kedewasaan dan sebagainya.

b. Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai ransangan

Prespsi individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam kerja itu

sendiri, persepsi bagaimana kecakapannya terhadap kerja, kemungkinan

timbulnya perasaan cemas, persaan bahagia yang sebabkan oleh pekerjaan.

c. Pengaruh yang datang dari berbagai pihak

Pengaruh dari sesame rekan, kehidupan kelompok maupun tuntunan atau

keinginan kepentingan keluarga, pengaruh dan berbagai hubungan di luar

pekerjaan.

d. proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu

terhadap pelaksanaan pekerjaannya

e. reaksi yng timbul terhadap pengruh individu

f. perilaku atas perbutan yang ditampilkan oleh individu

g. timbulnya persepsi dam bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan.

11. Fungsi Motivasi

Tanpa motivasi usaha atau pekerjaan sesorang tidak akan mencapai

hasil dengan baik. Demikian juga dalam mencapai hal belajar, belajar akan

lebih baik jika ada motivasi atau dorongan dari seseorang bias juga dari diri

kita sendiri. Maka tidaklah heran jika seseorang yang mampu mencapai

prestasi seuai dengan yang diharapkan. Al-Qur‟an Surah Ar‟Ra‟ad

الله ل ا الله س ي ا ي ى ظ ف ح ي ف ه خ ي و ي د ي ي ت ي د ث م ع ي ن

ن ويا ى س و ى م ت الله اد ز آا ذ ا و ى ه س ف ا ا ت اي و س ي غ ى ي ر ح و ى م ا ت ي س ي غ ي ءافلا يس د

ال و ي دو نهى ي

Artinya: “Baginya manusia ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya

bergiliran, dari depan dan belakangnya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan yang ada pada diri

mereka sendidri” (Al-Qur‟an Surah Ar-Ra‟ad:11)

Page 36: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Ayat diatas dapat disimpulkan bahwa ternyata motivasi yang

paling kuat adalah dari diri seseorang sendiri. Motivasi sangat berpengaruh

dalam gerak-gerik seseorang dalam setiap tandakannya.

Dalam kaitannya dengan tingkah laku keagamaan motivasi tersebut

penting untuk dibicarakan dalam rangkah mengetahui apa sebenarnya latar

belakang suatu tingkah laku keagamaan yang dikerjakan seseorang. Disisni

peran motivasi itu sangat besar artinya dalam bimbingan dan mengarahkan

seseorang terhadap tingkah laku keagamaan. Namun demikian ada motivasi

tertentu yang timbul dalam diri manusia karena terbukanya hati manusai

terhadap hidayah Allah. Sehingga orang tersebut menjadi orang yang beriman

dan kemudian dengan iman itu ia dilahirkan tingkah laku keagamaannnya. (

Ramayulis, 2011:100)

a. Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi motivasi dalam hal ini merupakan

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan yang hendak dicapai. Dengan demikian

motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.(Sadirman, 2012:85)

Ada fungsi lain dari motivasi ialah sebagai pendorong usaha dan

pencapai prestasi. Seseorang akan melakukan usaha karena adanya motivasi.

Motivasi yang baik dalam belajar akan menimbulkan nilai yang baik dalam

belajar. Dapat diketahui fungsi motivasi dalam belajar itu disamping

memberikan dan menggugah minat dan semangat dalam belajar anak, juga

membantu dalam memilih jalan atau tingkah laku yang mendukung pencapai

tujuan belajar maupun tujuan hidup seseorang.

Dari beberapa fungsi motivasi diatas peneliti dapat menyimpulkan

bahwa motivasi adalah keinginan atau kemauan untuk melakukan suatu

kegiatan atau pekerjaan. Kondisi dimana keinginan-keinginan pribadi dapat

mencapai kepuasan. Motivasi yang ada pada setiap manusia tidak lah sama,

setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda. Untuk itu, diperlukan

Page 37: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

pengetahuan mengenai kemampuan teknik mennciptakan teknik menciptakan

stuasi sehingga menimbulkan dorongan bagi mereka untuk berbuat atau

berprilaku sesuai dengan apa yang dikehendadki oleh individu lain atau

organisasi.

B. Orang Tua

1. Kewajiban Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

a. Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak

Anak adalah amanah Allah Swt kepada ayah dan ibunya, oleh

karena itu harus senantiasa dipelihara, dididik dan dibina dengan sungguh-

sungguh supaya menjadi orang yang baik, jangan sampai anak tersebut

tersesat dalam menempuh jalan hidupnya.

Maka kewajiban orang terhadap anaknya bukan hanya mencarikan

nafkah dan memberinya pakaian, atau kesenangan yang bersifat duniawi,

tetapi lebih dari itu orang tua harus mengarahkan anakanaknya untuk

mengerti kebenaran, mendidik akhlaknya, memberikan contoh yang baik

serta mendoakannya. Rasulullah Saw bersabda:

حك انىند عم واند ا يحس اس وادت وا يعه انكراتح

اوانسثاحح وانسيايح وا ليسشل الطية

Artinya: “Kewajiban orang tua terhadap anaknya ialah memperindah

namanya, mendidik beradab, mengajarkan menulis,

berenang,memanah, tidak membiayai kecuali dengan yang baik”.

Dari pernyataan ayat diatas menunjukkan bahwa orang tua

mempunyai tanggung jawab terhadap anaknya yaitu pertama,

memberikan nama yang baik untuk anaknya, memberi nama yang baik

kepada anak merupakan tuntutan islam karena nama mengandung unsur

doa, harapan dan sekaligus pendidikan.

Kedua, mendidik beradab, sebagai amanat Allah yang harus

dipertanggung jawabkan di hadapan-Nya, anak memerlukan pendidikan

yang baik dan memadai dari orang tua. Pendidikan ini bermakna luas,

baik berupa akidah, etika maupun hukum islam. Sabda Nabi Muhammad

Saw:

Page 38: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

اا تعثد لأذى يكازو الأخلاق

Artinya : Tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak

yang mulia (al-Hasyimi Bek, 1948: 128).

Ketiga, Allah memerintahkan supaya orang tua mengajarkan

kepada anak-anaknya menulis, membaca karena Allah menganjurkan

umatnya untuk bisa membaca, selain itu orang tua dianjurkan untuk

mengajarkan kepada anak-anaknya orang olah raga berenang dan

memanah.

Dari uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa orang tua

itu wajib untuk mendidik anak. Bukan hanya dalam pendidikan tetapi

juga dalam menafkahi, memberi pakaian dan juga kesenangan yang

berupa duniawi.

b. Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Anak

Tanggung jawab pendidikan diselenggarakan dengan kewajiban

mendidik. Secara umum mendidik ialah membantu atau membimbing

anak didik di dalam perkembangannya dalam penetapan nilai-nilai.

Pemberian bimbingan ini dilakukan oleh orang tua di dalam lingkungan

rumah tangga, para guru di dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.

Menurut Nur Ahid (2010: 99) dalam bukunya Darma Susanto,

keluarga adalah merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan

keluarga pertama mendapatkan pengaruh, karena itu keluarga merupakan

lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Ayah dan

Ibu di dalam keluarga sebagai pendidiknya, dan anak sebagai

siterdidiknya. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi

perkembangan anak, agar anak dapat berkembang secara baik.

Menurut Daradjat (2011: 35) Orang tua atau ibu dan ayah

memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan

anak-anaknya. sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu di

sampingnya. Oleh karena itu biasanya seorang anak lebih cinta kepada

ibunya, apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik.

Page 39: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Menurut Djamarah Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya

terwujud dalam bentuk yang bermacam-macam. Secara garis besar bila

diuraikan maka tanggung jawab orang tua terhadap anaknya adalah

bergembira menyambut kelahiran anaknya, memberi nama yang baik,

memperlakukannya dengan lembut dan kasih sayang, menanamkan

akidah, melatih dan mengajarkan shalat, bersikap adil, memperhatikan

teman anak, menghormati anak, memberikan hiburan, mencegah

perbuatan bebas, menjauhkan anak dari hal-hal yang berbau

porno,menempatkannya dalam lingkungan yang baik, memperkenalkan

kerabat kepada anak, serta mendidiknya bertetangga dan bermasyarakat

yang baik.

Menurut Azyumardi Azra (1998: 16) Keluarga sebagai lembaga

pendidikan Islam mempunyai peranan penting dalam membentuk generasi

muda muslim. Dalam Islam keluarga merupakan pendidikan pertama dan

terutama bagi anak didik. Sikap keagamaan, akhlak, akal pikiran, tingkah

laku sosial dan budaya anak banyak dibentuk oleh pendidikan dalam

keluarga. Karena itu tepat sekali Nabi Muhammad Saw bersabda:

سج حرى يعسب ع نسا فأتىا يهىدا كم يىنىد يىند عم انفط

أو يصسا أو يجسا

Artinya : Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci sampai ia dapat

berbicara. Maka orang tuanyalah yang meyahudikannya,

menasranikannya, atau memajusikannya

Dalam hal tugas keluarga ini, faktor lingkungan sekitar juga sangat

berpengaruh. Karena itu, keluarga harus menjaga anak agar tidak bergaul

dan masuk ke lingkungan yang tidak baik. AlGhazali menegaskan,

“melatih anak-anak agar mempunyai karakter yang baik merupakan

tanggung jawab orang.

Dari beberpa pengertian diatas peneiti dapat menyimpulkan bahwa

orang harus memberikan pendidikan yang baik dan layak terhadap

anaknya. Supaya tercapai apa yang diinginkan sebagai orang tua harus bisa

Page 40: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

melihat perkembangan anaknya dari ia kecil sampai ia besar. Ibu dan ayah

sangat penting dalam keluarga karena mereka lah yang mendidik anak nya

dalam rumah tangga tersebut.

2. Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak

a. Menyayangi anak bukan memanjakannya

Agama Islam sangat menekankan sikap kasih sayang terhadap

anak, maka sangatlah penting mendidik anak dengan penuh kasih sayang.

Namun,tampaknya sebagian orang tidak dapat membedakan antara

menyayangi anak dan memanjakannya. Kadang-kadang orang tua terlalu

berlebihan dalam menyayangi

anaknya, hingga terperosok pada sikap yang memanjakannya.

Maka dari itu sebagai orang tua yang bijak berikan kasih sayang terhadap

anak sewajarnya saja, jangan terlalu berlebihan.

b. Sikap bijak dalam mendidik anak

Sebagai orang tua harus sungguh-sungguh dalam mendidik,

membimbing, dan membombong anaknya. Berhasil tidaknya proses

pendidikan bergantung pada sikap bijak orang tua dalam mendidiknya

Nabi Saw. bersabda, “Hak anak yang wajib dipenuhi oleh orang

tuanya, antara lain: pertama, mendidik mereka dengan mengajarkan

agama; kedua, tidak memberikan makan, kecuali dari yang halal; ketiga,

mengajarkan keterampilan (seperti memanah atau berenang); keempat,

menikahkannya setelah ia dewasa.

c. Membangun komunikasi efektif dengan anak

Komunikasi orang tua dengan anak harus dibangun atas dasar

kebutuhan kasih sayang antara kedua belah pihak. Kebutuhan ini dapat

diaplikasikan setiap saat sepanjang komunikasi efektif bagi keduanya.

Misalnya, saat makan bersama, saat liburan bersama, saat berkumpul

dirumah dan lain sebagainya.

d. Jangan menghukum fisik anak.

Pendidikan yang semestinya harus berjalan secara manusiawi dan

menjauhkan hukuman fisik atau kekerasan. Jika hendak melarang, orang

Page 41: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

tua sebaiknya melakukannya tanpa menimbulkan rasa takut pada anak.

Kritik pun perlu dijaga agar tetap disampaikan seara wajar, selayaknyalah

orang tua tua berkepribadian matang dan memiliki keterampilan

pengasuhan yang baik. Salah satunya adalah jangan terlalu sering

menggunakan kekerasan atau hukuman fisik terhadap anak.

e. Menjaga kesehatan jasmani dan ruhani anak sejak dini.

Agar tumbuh menjadi generasi yang kuat dan sehat jasmani dan

ruhani, orang tua harus memerhatikan kesehatan anak-anaknya dan

menjaga mereka dari penyimpangan-penyimpangan moral sejak kecil.

f. Mengajarkan Kedisiplinan Pada Anak

Sebagai orang tua berkewajiban untuk mengarahkan tingkah laku

anak supaya bersikap disiplin. Orang tua sangat tidak dianjurkan untuk

membiarkan anak berbuat semaunya hingga mengabaikan nilai-nilai

kedisiplinan. Hal ini akan berdampak negatif bagi pribadi mereka.

3. Peran dan Fungsi Keluarga

Menurut syantut dalam Riska (2015: 15) memaparkan beberapa hal

yang harus dilakukan orang tua dalam mempersiapkan anak-anak sebelum

masuk ke sekolah, yaitu sebagai berikut:

a. Persiapan usia

Kematangan usia merupakan syarat yang harus dipenuhi pada saat

akan mendaftarkan anak ke sekolah. Usia standar anak untuk bisa masuk

sekolah dasar yaitu enam tahun. Memasukkan anak ke sekolah dasar

sebelum waktunya dapat merampas waktu bermain si anak, hal ini dapat

berdampak anak akan sulit menerima pelajaran yang diberikan.

b. Mempersiapkan anak masuk sekolah

Dalam hal ini orang tua harus memberikan perhatian yang lebih

ketika anak mulai memasuki sekolah dasar. Orang tua dapat menemani

anak saat masuk hari pertama untuk bertemu dan berkenalan dengan

teman-teman barunya, serta mengenal lingkungan sekolah. Orang tua juga

dapat menanyakan kembali materi atau kegiatan apa saja yang dilakukan

anak bersama guru dan teman-temannya di sekolah.

Page 42: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

c. Selektif dalam memilih sekolah

Sekolah Islam terpadu dapat menjadi salah satu alternatif pilihan

orang tua dalam menentukan tempat bagi anak-anaknya bersekolah,

dengan catatan sekolah tersebut memiliki track record yang baik.

Bagaimanapun tempat anak bersekolah dapat menjadi penyempurna nilai-

nilai dan pengetahuan yang telah didapatkan anak di rumah. Dalam

memilih sekolah ada hal yang tidak kalah penting selain memperhatikan

kualitas sekolah, yaitu kesanggupan dari orang tua itu sendiri .

d. Masuk sekolah

Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan anak

ketika pertama kali masuk sekolah, terutama membantu anak untuk bisa

beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan temanteman barunya. Orang

tua hendaknya selalu menjalin komunikasi rutin dengan guru.

Hal ini dilakukan agar orang tua selalu mengetahui perkembangan

anak dis sekolah. Selain hal-hal tersebut, orang tua juga harus melakukan

fungsi kontrol terhadap perilaku anak di rumah, kaitannya dengan

pengawasan tugas-tugas, pekerjaan rumah, atau hal-hal yang diberikan di

sekolah. Terkait dengan hal pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa

peranan orang tua ketika anak akan memasuki usia sekolah sangatlah

penting untuk diperhatikan. Namun, setiap orang tua memiliki cara yang

berbeda dalam menjalankan peranannya sebagai orang tua yang baik untuk

anak-anaknya.

Dari uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa peran orang

tua itu sangat dibutuhkan oleh anak apalagi saat anak baru memulai masuk

ke pendidikan Sekolah Dasar. Karena seorang yang baru memulai

pendidikan Sekolah Dasar ia belum bisa mengenal atau beradaptasi dengan

teman-temannya dan juga lingkungan sekolah. sebagai oranng tua harus

menemani anaknya dalam melakukan hal tersebut supaya orang tua bias

melihat perkembangan anaknya.

Page 43: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

C.Anak

1. Hak-hak anak

anak menurut bahasa adalah keturunan kedua sebagai hasil antara

hubungan pria dan wanita. Dalam konsiden undang-undang No. 23 Tahun

2002 tentang perlindungan anak, dikatakan bahwa nak adalah amanah dan

karunia Tuhan yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan

martabat sebagai manusia seutuhnya. ( M. Nasir Djalami,8:2013)

anak merupakan amanah terindah yang diberikan oleh Allah SWT kepada

pasangan suami istri yang harus di urus atau di besarkan oleh orang tua dengan

penuh kasih sayang dari sejak dalam kandungan hingga lahir. Setiap anak

berhak mendapatkan pemeliharaan dari orang tuanya. Hak anak dari orang tua

ada bersifat fisik, psikis, rohani dan jasmani.(Masyitoh, 2015:44)

perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi

anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,, berkembang dan berpartipasi

secara optimal sesuai dengan harkkat dan martabat kemanusiaan serta

mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Menurut Huttan yang dikutip oleh (Huraerah 2011:28), merinci

kebutuhan-kebutuhan anak sebagai berikut:

a. Kasih sayang orang tua

b. Stabilitas emosional

c. Pengertian dan perhatian

d. Pertumbuhan kepribadian

e. Dorongan kreatif

f. Pembinaan kemampuan intelektual dan keterampilan dasar

g. Pemeliharaan kesehatan

h. Pembunuhan kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal yang sehat dan

memadai

i. Aktifitas reksional yang konstruktif dan positif

j. Pemeliharaan, perawatan, dan perlindungan yang layak.

Page 44: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Kegagalan dalam proses pememnuhan kebutuhan tersebut akan berdampak

negative pada pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual, mental, dan

social anak.

D. Studi Relevan

Pada bagian ini peneliti mencantumkan beberapa hasil peneliti taerdahulu yang

terkait dengan penelitian yang dilakukan. Dengan tujuan untuk menghindari

plagiasi, dan menambahkan beberapa hasil penelitian yang penulis anggap

mempunyai relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan:

1. Skripsi yang berjudul Motivasi orang tua dalam meyekolahkan anaknya di

sekolah berbasis islam studi kasus di desa Singosari Mojosongo Boyolali.

IAIN Salatiga Hamidah Nurvitasari, Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri

Salatiga (IAIN).

Adapun perbedaan dari penelitian yang ditulis oleh Hamidan Nurvitasari

tersebut membahas tentang bagaimana pandangan orang tua terhadap sekolah

berbasis islam. Penelitian yang ditulis oleh Hamidah Nurvitasari memiliki

kesamaan dengan peneliti yaitu sama-sama ingin mengetahui motivasi orang

tua dalam memasukkan anaknya di di sekolah berbasis agama.

Dalam penelitian ini peneliti menulis tentang bagaimana motivasi intrinsic

dan ekstrensik orang tua dalam menyekolahkan anaknya di pondok pesantren

Daarul Aula. Dan fokus penelitiannya yaitu lebih ke apa yang memotivasikan

orang tua di Desa Temalang untuk memmasukkan anak di Pondok Pesantren

Daarul Aula.

2. skripsi yang berjudul Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya di

Pondok Pesantren Raudahtu Ulum Universitas Muhammadia Palembang. Pika

Putriani Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadia Palembang .

Adapun perbedaan penelitian yang ditulis oleh Pika Putriani tersebut

membahas tentang tinggi rendahnya motivasi oranng tua menyekolahkan anak

di pondok pesantren Raudahtul Ulum. Karena berdasarkan penelitan yang

dilakukan peneliti dan berdasarkan angket yang disebarkan kepada 47 orang

Page 45: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

tua menunjukkan masih tinggi rendahnya motivasi orang tua menyekolahkan

anak di pondok pesantren Raudhatul Ulum. Faktor-faktor yang mendorong

orang tua menyekolahkan anak di pondok Pesantren Raudahtul Ulum adalah

lembaga pendidikan agama oleh karena itu dengan hal inilah maka dorongan

orangtua menyekolahkan anaknya dipondok pesantren Raudahtul Ulum

dengan harapan dapat membekali dan memberikan anak mereka pengetahuan

dan pendidikan agama.

Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang bagaimana motivasi orang

tua dalam memasukkan anakn di pondok pesantren Daarul Aula, dan fokus

peneliti lebih kea pa yang memotivasikan orang tua didesa temalang

memasukan anak di Pondok Peasntren Daarul Aula.

3. skripsi yang berjudul Motivasi Orang Tua Memilih Sekolah Berbasis Agama

di MI Tahassus Prapagkidul Kec, Pituruh Kab, Purwerjo. Universitas Negeri

Yogyakarta. Rizkia Nur Laila Dewi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah dasar Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Adapun perbedaan dalam penelitian yang di tulis Rizkia Nur Laila Dewi

membahas tentang motivasi orang tua itu memiliki sekolah berbasis agama di

MI Tahassus Prapagkidul disebabkan oleh faktor intrinsik dan faktor

ekstrinsik. Faktor-faktor intrinsik motivasi orang tua berurutan dari faktor

yang memperoleh persentase terbesar terkecil.

Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang bagaimana Motivasi Orang

Tua dalam Memasukkan anak di Pondok Pesantren Daarul Aula, dan fokus

penelitiannya adalah untuk mengetahui bagaimana motivasi Intrinsik dan

Ekstrensik dalam memasukkan anak di Pondok Pesantren Daarul Aula.

Page 46: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan merupakan melihat titik tolak atau mengukur, menggali

sesuau, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

Kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif baik berupa tulisan maupun lisan dari orang dan prilaku yang dapat

diamati. Dalam penelitian kualitatif metode yang bisa dimanfaatkan yaitu

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam penelitian kualitatif Instrumenya

adalah orang atau human instrumen, yaitu pendiri itu sendiri, data yang

mendalam. (Sugiyono, 2017. 8)

Berdasarkan dengan judul penulis ambil, Kirk dan Miller dalam Moleong

mendefisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fubdamental bergantung pada pengamatan pada

manusia dalam kawasan sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

Jenis penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif yang bersifat fenomenal, dengan alasan karena data penelitian yang akan

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Dengan demikian

laporan penelitian akan berisi kutipan data untuk memberikan gambaran terkait

fakta-fakta maupun fenomena yang akan diteliti.

Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode

deskriptif,adalah penelitian yang dimaksudkan untuk melukiskan,

menggambarkan, atau memaparkan keadaan objek yang diteliti sebagaimana apa

adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi ketika penelitian tersebut dilakukan.

Dengan metode ini, seseorang penelitinya perlu menggambarkan realita subjek

yangn diteliti secara baik, utuh, jelas, dan sesuai dengan fakta yang tempat dilihat

dan dindengar. Tidak mengada-mengada, apalagi menganipulasi variabel

sebagaimana pada metode eksperimen.(Ibrahim,2015:62)

Page 47: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

B. Settiing Dan Subyek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Desa temalang, Kec Limun tepatnya

mengetahui apa saja motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Pesantren

Daarul Aula di Bukit Tiga, Kec Singku, Kab Sarolangun.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian disisni adalah narasumber, atau partisipan, informan

yakni yang dapat memberikan informasi terkait data yang akan dicari.

Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan dengan

teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan dan

tujuan tertentu. Dengan demikian informan yang dipilih dalam penelitian ini

yaitu orang-orang yang dianggap bersangkutan dan memahami tentang tujuan

yang dimaksud oleh peneliti.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumber utama melalui observasi dan wawancara dilapangan. Sedangkan data

skunder yaitu data yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur serta sumbeer-

sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini, dengan kata lain data

skunder dapat diperoleh deri sumber ke dua berupa dokumentasi serta

perisyiwa yang bersifat lisan atau tulisan.

a. Data Primer

data primer adalah data yang diambil lagsung dari peneliti kepada

sumbernya, tanpa adanya perantara. Yakni data yang diperoleh secara

langsung melalui wawancara dan pengamatan (observasi) terhadap

Motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Pesantren Daarul Aula

Desa Bukit Tiga, kec Singkut, Kab Sarolangun.

Page 48: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

b. Data Skunder

Data Sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya

oleh peneliti misalnya dari dokumentasi ( Propil Daarul Aula dan Struktur

Organisasi lainnya.)

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dala penelitian adalah subjek

darimana data diperoleh. (Suharsimi Arikunto,2002:207). Sumber data yaitu

berbentuk perkataan maupun tindakan, yang didapat melalui wawancara.

Sumber data peristiwa (situasi) yang didapat melalui observasi. Dan sumber

data dari dokumen didapat dari instansi terkait. Menurut Lofland sumber data

utrama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya

adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya.

Sumber data disini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh

yaitu:

a. Sumber data berupa manusia, yakni orang tua yang menyekolahkan

anaknya di Pesntren Daarul Aula

b. Sumber data berupa suasana dan kondisi Pesantren Daarul Aulaa

c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip dokumentasi

resmi yang berhubungan dengan pesanntren Daarul Aula.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik merupakan pengumpulan data yang sama, dengan metode yang

berbeda dan mengecek dangan data-data atau hasil dengan wawancara dan dengan

observasi. Teknik pengumpulan data pengumpulan data merupakan langkah yang

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakuka dalam berbagai

setting,sumber, dan berbagai cara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah:

1. Wawancara

merupakan pertemuan antara dua orang yang bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapay dikontruksikan makna dalam suatu topik

tertentu. Wawancara juga bisa diartikan sebagai percakapan dengan maksud

Page 49: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu mengajukan

pertanyaan (pewawancara). Dalam kegiatan in peneliti memberikan beberapa

pertanyaan kepada informan terkait dengan judul penelitian. Wawancara

terbagi menjadi tiga macam yakni:

a. Wawancara Terstruktur

digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau

pengumpulan data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa

yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,

pengumpulan data telah menyiapkan instrumen berupa pertanyaa-

pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.

Dalam melakukan wawancara selain harus membawa instrument

sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat

menggunakan alat bantu seperti tape recorder, brosur, dan material

lainnyayang dapat membantu wawancara menjadi lancar

b. Wawancara semi-struktur

Jenis wawancara ini termasuk dalam katagerori in-dept interview,

dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan dengan

wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara semi struktur ialah untuk

menemukan permasalahan lebih terbuka, dimanapihak yang diajak

wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan

wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan dapat mencatat

secara teliti.

c. Wawancara tidak terstruktur

yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak memnggunakan

pedoman wawancara dalam pengumpulan datanya. Adapun dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara semi-struktur,

karena peneliti berusaha mendapatkan informasi lebih mendalam terkait

objek yang akan diteliti. Dalam hal ini peniliti membuat instrumen sebagai

pedoman saat melakukan wawancara, akan tetapi pelaksanaan wawancara

tidak terikat oleh pedoman dan lebih bersifat bebas sehingga informan bisa

membrikan pendapat dan ide-idenya secara lebih terbuka.

Page 50: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Wawancara tidak terstruktu atau terbuka, sering digunakan dalam

penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang labih

mendalam tentang subjek yang diteliti. Pada penelitian pendahuluan

peneliti sudah berusaha untuk mendapat informasi awal tentang berbagai

isu atau permasalahan pada objek, sehingga peneliti tidak menentukan

secara pasti permasalahan atau variable apa yang harus diteliti.

Untuk mengetahui informasi yang lebih dalam tentang responden,

maka peneliti dapat juga menggunakan wawancara tidak terstruktur dalam

penelitian tidak terstruktur, peneliti belum menhetahui pasti apa yang akan

diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang

dicerikan oleh responden. (Sugiyono, 2017:233-234)

Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis

wawancara semi struktur. Karena peneliti berusaha untuk mendapatkan

informasi lebih medalam mengenai objek yang akan diteliti. Dan juga dalam

pelaksaannya wawancara semi struktur lebih bebas. Dalam hal ini peneliti

membuat instrument sebagai pedoman saat melakukan wawancara dan

pelaksanaann wawancara tidak terkait dengan pedoman, sehingga pihak yang

menjadi informan dapat memberikan pendapat atau ide-idenya secara lebih

terbuka.

2. observasi

Observasi yakni penjelasan lebih denga apa yang akan diteliti.

Observasi berarti mengumpulkan data langsung ditempat yang diteliti

tersebut. Dengan pengalaman langsung penelitian mendapatkan gambaran

yang menyeluruh dan komprehensif. Observasi merupakan pengamatan dan

pencatatan yang dilaklukan secara sistematik terhadap gejala yang tampak

pada objek penelitian. Observasi dibagi nmenjadi tiga macam yaitu: observasi

partisipatif, observasi terus terang dan tersamar dan observasi tak terstruktur.

Sedangkan untuk observasi parsitipatif itu sendiri dibagi menjadi tiga macam

yaitu; parsitifasi pasif, partisipasi moderat, partisipasi aktif dan partisipasi

lengkap.

Page 51: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Didalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis observasi partisipasi

moderat. Karena dalam pengumpulan data peneliti itu mengamati objek yang

diamati dan juga terlibat dalam beberapa kegiatan yang diamati. Adapun data

yang ingin diperoleh peneliti dari kegiatan observasi ini adalah:

a. Gambaran keadaan fisik pesantren Daarul Aula

b. Bentu-bentu kegiatan di pesantren Daarul Aula.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksud adalah segala data yang kita dapatkan dari

dokumen dan kajian dkumen ini mengambil data dari dokumen. Bukan

mendokumentasikan. Dokumen merupakan catatan pristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbetuk tulisan, gambara, atau karya-karya monumental dari

seseorang.

Hasil penenlitian dari observasi dan wawancara akan lebih kredibel atau

dapat dipercaya apabila didukung dengan adanya dokumentasi. Karena data

tersebut diperkuat oleh adanya sejarah pribadi kehidupannya dan juga didukung

oleh adanya foto-foto atau karya tulis dan seni yang telah ada.

a. Letak gepgrafis Pesantren Daarul Aula

b. Data siswa yang di Pesantren Daarul Aula

c. Data stap guru dipesantren Daarul Aula

d. Dokumen yang relevan dari berbagai sumber yang diakui validitasnya

E. Tehnik Analisis Data

Analisis data adalah mencari dan memnyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainya. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data interaktif yang

dikembangkan oleh Miles dan Hubernam yaitu bahwa kegiatan dalam analisis

data kualitatif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Dalam hal

tersebut terdapat alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu:

1.Reduksi Data (Data Reduction)

data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, untuk itu maka perlu

dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti meneliti ke lapangan,

Page 52: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu

segera dilakukan analisis data melalui reduksi data,

mereduksi data berati merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Reduksi data merupakan proses berfikir yang memerlukan kecerdasan,

keluasan, dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru,

dalam melakukan redusi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain

yang dipandang lebih ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan

berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuuan

dan pengembangan teori yang signifikan.(Sugiyono, 2017:247)

2.Penyajian Data (Data Display)

Setelah dat reduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data atau

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bias dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, dan sejenisnya.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami tersebut.

3. Verfication/Conclusion Drawing

Data ketiga dalam analisi data kualitatif menurut Miles dan Hubernam

adalah penarikan kesimpulan dan verfikasi. Kesimpulan awal yang kemukakan

masih kesimpulan sementara, dan alan berubah bila tidak ditemukan bukti-

bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, di dukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peniliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan Kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga

Page 53: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dann rumusan masalah

dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah penelitian berada dilapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran

suatu objek yang sebelunya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah

diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis

teori.

F. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data adalah usaha meningkatkan derajat kepercayaan data.

Maksydnya aalah menguji benar atau tidaknya data. Pemeriksaan terhadap

keabsahan data yang dilakukan agar data yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan dari segala segi. Dalam hal pemeriksaan terhadap

keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi adalah pengecekkan

terhadap keabsahan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu. (Meleong : 274) Dengan demikian terdapat tiga macam triangulasi yaitu

sbb:

1. Triangullasi sumber adalah

menguji kredebilitas data yang dilakuakn dengan cara mengecek dat yang

telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi teknik

adalah menguji kreadibilitas data yang dilakukan dengan menmgecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi waktu

untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data, waktu disini juga

mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik

wawancara di pagi hari pada saat narumber masih segar, belum banyak

masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga kredibel.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber

triangulasi teknik, alasannya karena untuk mengaji valid atau tidaknya data

dengan cara mengetahuinya dari berbagai sumber dan berbagai tehnik.

Page 54: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …
Page 55: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

36

Jadwal Penelitian Sementara

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

N

o

Kegiatan Bulan

September

2020

Oktober

2020

November

2020

Desember

2020

Januari

2021

Februari 2021 Maret

2021

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Pembuatan Proposal

Skripsi

3 Pengajuan Dosen

Pembimbing

4 Bimbingan Proposal

5 Seminar Proposal

6 Revisi Proposal

7 Pengajuan Riset dan

Pengesahan Judul

8 Pelaksanaan Riset

Page 56: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

9 Penyusunan Data

10 Penulisan Skripsi

11 Bimbingan Skripsi

Catatan: Sewaktu-waktu jadwal ini dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi

Page 57: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

38

Page 58: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

38

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Daarul Aula

Pondok Pesantren Daarul Aula merupakan salah satu pondok yang

berada di Desa Bukit Tigo Kecematan Singkut Kabupaten Sarolangun.

Pondok Pesantren Daarul Aula didirikan oleh K.H Zulkarnain pada tahun

1095. Adapun maksud didirikan Pondok Pesantren Daarul Aula ini adalah

untuk lebih mencerdaskan ilmu agama anak-anak yang masuk Pesantren

Daarul Aula. Supaya setelah keluar dari Pondok Pesantren Daarul Aula bisa

membanggakan orang tua, keluarga dan masyarakat.

Pondok Pesantren Daarul Aula menerima putra dan putri di tempatkan

dalam asrama yang berbeda, tetapi masih dalam lingkungan Pesantren Daarul

Aula. Disana juga terdapat sekolah jenjang MTS dan MA juga banyak

masyarakat dari berbagain daerah yang memondokkan anaknya di pondok

pesantren Daarul Aula. Yang pernah menjadi kepala sekolah di daarul aual

dari awal berdiri sampai sekarang sebagai berikut:

a. Syukri

b. Yendra Wedi S.Pd.I

Letak geografis Pondok Pesantren Daarul Aula, sebelah Barat

berbatsan dengan hutan, sebelah Utara berbatasan dengan Sekolah Dasar

Negeri, sebelah Timur berbatasan dengan permukiman warga, dan sebelah

Selatan berbatsan permukiman warga. Jalan Pendidikan No 117 Bukit Tigo,

memilik titik koordinat, long: -2.498 dan lat: 102.7091

Page 59: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

39

2. Visi dan misi Pondok Pesantren Daarul Aula

a. Visi

Terwujudnya sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa, berprestasi,

terampil, cerdas dan berakhkulakarimah serta mampu bermasyarakat.

b. Misi

1.) Meningkatkan pemahaman dan penghayatan serta pengalaman ajaran

agama islam dalam aspek kehidupan, sehingga menjadi landasan daam

bertingkah laku.

2.) Membekali siswa denga pengetahuan akademik dan non akademik

3.) Menumbuh kembangkan peserta didik sebagai insan yang

berakhlakulkarimah.

4.) Menyiapkan perangkat dan tenaga pendidik yang propesional serta

berkompeten di bidangnya.

5.) Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab warga madrasah.

6.) Meningkatkan sarana dan prasarana.

7.) Menjalin hubungan kerjasama yang baik dan harmonis antar warga

sekolah dengan lingkungan yang terkait.

8.) Mendorong dan menggerakkan setiap warga madrasah untuk ikut serta

dan aktif dalam setiap kegiatan baik di madrasah maupun di tengah

masyarakat.(Sumber: Dokumentasi Daarul Aula Tahun2020/2021)

3. Nama-nama Guru di Pondok Pesantren Daarul Aula

Tabel 4.1

Nama-nama guru di Pondok Pesantren Daarul Aula

No Nama Jabatan

1 Yendra Wedi, S.Pd.I Kepala Sekolah

2 Drs Abdullah Mu‟in Waka Kurikulum

3 Sri Suharni, S.Pd Waka Kesiswaan

4 Helmi, S.Ag Kaur Tata Usaha

5 Hermanto Pembina osis

6 Asnadi Koordinator GMP

Page 60: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

40

7 Asmawati, S.Pd Wali Kelas

8

Maulana Ihsan, S.Pd Majelis Madrasah

9 Alda Suganda, S.Pd Wali Kelas

10 Nur Ainun, S.Pd Waka Humas

11 Nur Aisyah, S.Pd.i Wali Kelas

12 Siska Hariani S.E Wali Kelas

13 Eka Damayanti Guru

14 Nurul Afnita, S.Pd Wali Kelas

15 Susi Susanto TU

4. Jumlah siswa MA di Pesantren Daarul Aula

Tabel 4.2

Jumlah siswa MA Pesantren Daarul Aula

Kelas Jumlah Laki-laki Perempuan

X 40 19 21

XI 40 17 23

XII 28 15 13

Total Siswa 108 51 57

5. Sarana dan Prasarana di Pondok Pesantren Daarul Aula

Tabel 4.3

Sarana dan Prasarana di Pondok Pesantren Daarul Aula

Sarana dan Prasana Jumlah

Kantor 1

Kantin 2

Mushollah 1

Wc Putra 3

Page 61: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

41

Wc Putri 3

Wc Guru 2

Lapangan Bola Kaki 1

Lapangan Badminton 1

Lapangan Tenis Meja 1

Ruang Kelas 5

Lab Komputer 1

Ruang Guru 1

Ruang Kepala Sekolah 1

Perpustakaan 1

Aula 1

6. Bentuk Kegiatan di Pesantren Daarul Aula

a. Pramuka

Kegiatan pramuka ini di lakukan setap hari sabtu dan minggu. Pramuka

ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh siswa di pesantren Daarul

Aula. Pramuka ini merupakan salah satu kegiatan wajib karena itu seluruh

siswanya wajib mengikuti kegiatan pramuka ini, kecualli dengan alsan

tertentu tidak bisa ikut.

b.Drum Band

Kegiatan Drum Band ini bukan merupakan kegitan wajib di Pondok

Pesantren Daaru Aula. Latihan dram band ini hanya di lakukan pada hari

minggu dan itu pun jarang dilakukan karena Drum Band ini di gunakan pada

saat tertentu seperti, 17 Agustus dan pawai. Saat udah masuk bulan agustus

latihan Drum Band bisa dikatan setiap hari karena untuk persiapan 17

Agustus.

c. Silat

Kegiatan silat ini bukan merupakan kegiatan wajib di Pondok Pesantren

Daarul Aula. Yang mengikuti silat ini hanya untuk siswa yang mampu dan

Page 62: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

42

mempunyai fisik yang kuat. Itu pun yang ingin mengikuti latihan silat

dilakukan setiap hari amis dan Minggu sore.

7. Prestasi yang di raih di MA Pondok Pesantren Daarul Aula

Tabel 4.4

Prestasi yang diraih oleh MA Daarul Aula

Ajang Juara Kategori

SGI Tournamen 2018 II Silat Golok Beregu

Pospeda Provinsi Jambi III Pidato Tiga Bahasa

Musabaqah Tilawatil

Qur‟an tingkat kecematan

limun di desa muara

mensao tahun 2017

I Cabang pidacil putri

Daarul Aula Silat I Silat Competion

Persahabatan Satria Suci

2019

II Silat Champion Camp

Posepda Kab Sarolangun

2017

II Cabang pidato bahasa Inggris

putra

Lomba persahabatan Kec II Futsal

Lomba Persaga Idol III Perkemahan persatuan

pengglang

Persahabatan satria suci II Gebyar muharam

L.T II pengalang 2017 II Pionering putri

Page 63: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

43

8. Struktur Organisasi di Pondok Pesantren Daarul Aula

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Pondok Pesantren Daarul Aula

bb

(Sumber: Dokumentasi Daarul Aula)

Ketua Yayasan

K.H Zulkarnain

Kepala Madrasah

Yendra Wedi, S.Pd.I

Majelis Madrasah

Maulana Ihsan,SPd

Kaur Tata Usaha

Bendahara

Helmi SAg

Asmawati , S.Pd.I

Staf Tata Usaha

Susi Susanto

Waka Kurikulum

Drs. Abdul Muin

Waka Humas

Nur Ainun, S.Pd

Waka Kesiswaan

Sri Suharni, S.Pd

Koordinator GMP

Asnadi

Wali Kelas

Pembina Osis

Hermanto

Exstra Kulikuer

Ferry Putra, S.Pd

Santri/ santriwati Madrasah Aliyah Daarul Aula

X A

Alda Suganda SPd

X B

Nurul Afnita SPd

XI A

Siska Hariani SE

XI B

Aisyah Hasibuan SPd

XII A

Asmawati SPd

Page 64: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

44

9. Data Kependudukan Desa Temalang

a. Komposisi Penduduk

Menurut data statistik yang di peroleh dari kantor Kepala Desa

Temalang jumlah penduduk di Desa Temalang seluruhnya sebanyak 262

warga laki-laki sebanyak 137 dan perempuan sebanyak 75 kepala keluarga

sebanyak 68kk.

b. Keadaan Pendidikan

Desa Temalang sebagian besar sudah melaksanakan pendidikan

formal baik tingkat Sekolah Dasar ataupun perguruan tinggi. Untuk data

yang lebih incih dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.5

Klaripikasi Penduduk Menurut Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 Taman Kanak-kanak 15

2 Sekolah Dasar 42

3 SMP/SLTP 17

4 SMA/SLTA 13

5 Akademik/ D1-D3 10

6 Sarjana S1 18

c. Mata Pencarian

penduduk di Desa Temalang berbagai macam mata pencarian

seperti: Tani, Buruh, Pedagang, dan sebagainya. Untuk meilhat yang lebih

lengkap lagi dapat dilihat dari table dibawah ini:

Tabel 4.6

Jumlah Penduduk Menurut Mata pencarian

No Pekerjaan Jumlah

1 Tani 19

2 Buru Tani 7

3 PNS 9

Page 65: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

45

4 Tambang Emas 57

5 Pedagang 13

d. Sarana dan Prasarana desa

Sarana dan Prasarana yang ada di desa Temalang yang

berhubungan dengan masyarakat umum yaitu dibidang olahraga seperti,

Lapangan Sepak Bola, Lapangan Tenis Meja, Lapangan Bola Voli,

Lapangan Badminton.

e. Struktur Organisasi dan Data Kerja Pemerintah Desa Temalang

Gambar 4.2

Struktur organisasi

Kepala Desa

Sekretaris Desa

BPD Kepala Dusun

1

Kepala Dusun 2 Kaur Umum

RT

Page 66: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

46

B. Temuan Khusus

1. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Orang Tua Menyekolahkan Anaknya

di Pondok Pesantren Daarul Aula

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi Intrinsik ialah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu diransang dari luar, dalam diri individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu (Sadirman 2012:19 di dalam skripsi

Eva Wahyuati:2020:19)

Motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Pondok Pesantren

Daarul Aula Desa Bukit Tigo Kecematan Singkut Kabupaten Sarolangun

Yaitu karena ia ingin anaknya lebih mendalam lagi belajara agama.

Sebagaimana hasil wawancara dengan pak Tamrin salah satu orang tua

siswa yang mengemukakan bahwa:

“Motivasi saya memasukkan anak saya ke Pondok Pesantren

Daarul Aula itu karena, sekolah di Pondok Pesantren Daarul Aula

benar-benar keinginan dari anak saya sendiri dan juga anak saya

ingin belajar agama lebih dalam lagi, sebagai orang sealau

mendukung apa yang diinginkan olleh anak saya.”(Wawancara 15

Februari 2021).

Berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakuka oleh peneliti

dapat diketahui bahwa banyaknya perubahan yang dialami oleh anak-anak

yang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Daarul Aula. Bisa dilihat

dari keseharian meraka ketika mendirikan shalat lima waktu dan mereka

juga sudah rajin membaca Al-Qur‟an.

Sama halnya dengan orang tua lainya yang menginginkan anaknya

mendalami ilmu agama. Karena sekolah di pondok pesantren Daarul Aula

merupakan salah satu kemauan anak saya sendiri jadi saya termotivasi

untuk memasukan anak saya ke pondok pesantren Daarul Aula. Seperti

yang yang di jelaskan oleh ibu Nordiana, salah satu orang tua siswa yang

mengemukakan bahwa:

“yang memotivasikan saya memasukan anak saya ke Pondok

Pesantren Daarul Aula itu karena sekolah di Pondok Pesantren

Page 67: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

47

Daarul Aula adalah kemauan anak saya sendiri, kapan lagi kan ada

anak yang mau masuk pesantren dengan sendirinya, saya bangga

anak saya bisa memilih pendidikan yang bagus.(Wawancara 21

Februari 2021)

Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang dilakukan oleh peneliti

didapatkan bahwa siswa yang masuk di Pondok Pesantren Daarul Aula

kebanyakan karena kemauan dari dirinya sendiri sehingga memudahkan

mereka untuk berdaptasi dengan lingkungan barunya.

Setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik untuk

anaknya supaya kehidupan dimasa yang akan datang akan lebih baik dari

kehidupan orang tuanya. Hal tersebut sesuai yang dikatakan oleh bapak

herman:

“Salah satu alasan anak saya sekolah di Pondok Pesantren Daarul

Aula adalah karena ia ingin mempelajari ilmu agama lebih

mendalam lagi, dan juga sudah kemauan anak saya sendiri untuk

sekolah disana dikarenakan juga dari pendidikan sebelumnya ia

sudah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren tersebut.

Sehingga memudahkan ia untuk tetap melanjutkan pendidikannya

disana.”(Wawancara 18 Februari 2021)

Orang tua sangat mendukung kemuan anaknya apalagi kemauan

anak tersebut menuju kebaikan, Salah satu yang di paparkan oleh ibuk

murtati bahwa:

“Sebenarnya anak yang memilih sekolah di Pondok Pesantren

Daarul Aula. Akan tetapi orang tua juga sangat mendukung

keinginan anak tersebut, karena dari orang tua pribadi juga suka

dengan yang berbau keagamaan, jadi orang tua juga menginginkan

anak memiliki pengetahuan secara mendalam mengenai bab

keagamaan supaya nantinya dapat 60 diterapkan di kehidupan

keluarga dan masyarakat”(wawancara 14 Februari 2021)

Berdasarkan hasil obserpasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti

didapatkan bahwa orang tua sangat mendukung keputusan ataupun

kemauan anaknya, apalagi keputusan tersebut membawa kebaikan dan

tidakmerugikan. Dengan begitu anak bisa menjalankan pendidikan dengan

baik dan tanpa paksaan dari orang tua.

Page 68: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

48

Hal yang sangat sama dipaparkan oleh ibuk Murni salah satu orang

tua siswa bahwa:

“Masuk ke Pondok Pesantren Daarul Aula itu adalah keinginan

anak saya sendiri saya sebagai orang tua harus mendukung

keputusannya, selagi itu baik bagi kita dan juga nyaman bagi anak

saya.”(Wawancara 29 Februari 2021)

Sebagian orang tua ingin anaknya mengetahui tentang islam

apalagi kalau seorang perempuan yang paling banyak dosanya tetapi

dianggap kecil dan selalu meremehkannya seperti yang sampaikan

olehsalah satu orang tua siswa di bawah ini:

“Yang memotivasikan saya memilih sekolah berbasis agama di

Pondok Pesantren Daarul Aula itu karena anak saya kan

perempuan, sedangkan di dalam Islam kan banyak tuntutan bagi

seorang perempuan seperti haid, nifas dan sebagainya jadi saya

penginnya anak saya itu tau betul tentang hal itu. Karena kalau di

sekolah umum pelajaran seperti itu tidak dijelaskan secara

mendetail. Itu salah satu alasan saya”(Wawancara 27 Februari

2021).

Lain halnya yang disampaikan oleh bapak Aziz salah satu orang

tua siswa yang sangat ingin anaknya bisa membaca Al-Qur‟an dengan baik

dan benar:

“ Yang memotivasikan saya menyekolahkan anak saya di Pondok

Pesantren itu karena memang kemauan saya sendiri saya

mempunyai misi akan meyekolahkan anak ke pondok pesanttren

semua mau lelaki ataupun perempuan karena saya ingin anak saya

bisa membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar”(Wawancara 25

Februari 2021)

Hampir sama hal yang dikatakan oleh ibuk surya salah satu orang

siswa bahwa:

“Yang memotivasikan saya memasukan anak saya ke Pondok

Pesantren Daarul Aula itu karena sewaktu anak saya masih SD dia

udah pernah bilang bahwa ia sangat ingin menempuh Pendidikan

di Pondok Pesantren Daarul Aula itu. Anak saya dari Madrasah

Tsnawiyah nya sudah sekolah di Pondok Pesantren Daarul Aula. Ia

memang sangat bertekad sekolah disana dan saya sebagai orang tua

tentunya senag jika anak saya seperti itu karena saat ia pulang

kampong membawa aura-aurah yang positif

insyaalah”(Wawancara 16 Februari 2021)

Page 69: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

49

Adapun dari faktor intrinsik dari motivasi orang tua yang

menyekolahkan anaknya di Pondok Pesantren Daarul Aula yaitu:

a. Menginginkan anaknya agar mempunyai pengetahuan agama

dengan baik.

b. Menginginkan anaknya untuk membiasakan kegiatan rohani di

sekolah dan menanamkannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Harapan orang tua agar anaknya memiliki aklhak kulkarimah.

d. Harapan orang tua agar anaknya dapat belajar Al-Qur‟an,

mempelajari ilmu Fiqih, Akidah Akhlak, dan Bahasa Arab.

e. Harapan orang tua agar anaknya berprestasi.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi Ektrinsik motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

adanya ransangan dari luar. Jadi motivasi ektrinsik itu muncul karena

adanya dorongan dari luar.

Yang memotivasikan orang tua menyekolahkan anak di Pondok

Pesantren Daarul Aula itu, karena orang tua melihat cara pembelajaran

disana dan juga curikulum yang dipakai disana seperti yang di jelaskann

oleh salah satu orang tua siswa bahwa:

“yang memotivasikan saya menyekolahkan anak saya di Pondok

Pesantren Daarul Aula yaitu yang pertama saya melihat cara pembelajaran

disana bagus dan juga banyak mengadakan lomba seperti pidato tiga

bahasa,Berzanji, Tilawah, dan juga Syarhir Qur‟an. Disana juga ada lomba

tentang olahraga seperti lomba Voli, Badminton,dan tenis meja. Jadi anak-

anak tidak selalu belajar saja tetapi ada juga waktunya bermain. Dan yang

kedua itu saya melihat kurikulum yang di pakek sekolah itu juga bagus.” (

Wawancara 14 Februari 2021)

Motivasi orang tua dalam menyekolahkan anak di sekolah berbasis

Islam sangat beragam. Salah satunya itu karena orang tua melihat cara

belajar di Pondok Pesantren Daarul Aula. Hal ini seperti yang

Page 70: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

50

diungkapkan oleh salah satu orang tua memaparkan alasannya yang

menyekolahkan anaknya di Pondok Pesantren Daarul aula:

“Alasan saya memililih sekolah di Pondok Pesantren Daarul Aula

karena saya melihat cara belajar disana bagus dan juga belajar

agama lebih banyak, selain belajar disekolah siswa Daarul Aula itu

juga belajar di Pondoknya saat malam hari.”(Wawancara 15

Februari 2021)

Semua orang tua pasti ingin memberikan pendidikan yang terbaik

buat anaknya apalagi tengtang agama seprti yang dikatakan salah satu

orang tua siswa yang mengemukakan bahwa:

“Alasan saya memasukan anak saya di Pondok Pesantren Daarul

Aula itu karena saya lihat alumni atau lulusan dari sana ilmunya

bagus, berani berbicara di depan masyarakat dan juga jadi sopan

dari sebelumnya meskipun tidak semua anak seperti itu. Karena

sekolah disitu keinginan anak saya sendiri jadi saya tidak punya

alasan untuk menolak” (Wawancara 21 Februari 2021).

Berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan oleh penelti

didapatkan bahwa alumni atau lulusan dari Pondok Pesantren Daarul Aula

mempunyai keberanian didalam berbicara didepan umum atau di depan

orang banyak. Dan juga mempunyai akhlak serta budi pekerti yang baik.

Setiap orang pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, apalagi dalam

hal pendidikan agama Islam. Akan rugi jika anak tidak disekolahkan di

sekolah Islam, karena mereka tidak banyak mendapatkan pelajaran tentang

agama Islam. Dengan sekolah di Pondok Pesantren anak dapat belajar

tentang agama kebih banyak lagi sebagaimana yang di paparkan oleh Ibu

Suriah bahwa:

“Motivasi saya memasukan anaknya di Pondok Pesantrren Daarul

Aula iu adalah dimana Pondok Pesantren itu mempunya porsi lebih

banyak mata pelajaran tentang Agama Islam daripada sekolah

umum. Kalau disekolah umu mata pelajaran agama dikit dan juga

itu di jadikan satu pelajaran, kan kalau di Pondok Pesantren itu

mata pelajaran agama di pisah-pisah. Jadi kalau kita memasukan

anak ke sekolah umum pengalaman agama akan kurang.”

(Wawancara 29 Februari 2021)

Page 71: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

51

Setiap orang tua ingin anaknya mempelajari agam islam lebih

mendalam lagi agar bisa menjadi bekal di masa depannya nanti supaya

anak tidak terjerumus di dalam pergauan yang salah ataupun pergaulan

bebas, seperti yang di ungkapkan oleh salah satu orang tua siswa bahwa:

“Yang memotivasikan saya menyekolahkan anak saya di Pondok

Pesantren Daarul Aula itu, karena di sana pelajaran tentang

agamanya lebih banyak, selain itu saya juga ingin anak saya bisa

benar-benar paham tentang ajaran agama. Karena di zaman yang

semakin maju ini kalau kita tidak bisa membekali anak dengan

ilmu agama yang kuat nantinya anak bisa terjerumus ke dalam

pergaulan bebas. Karena saya sebagai orang tua kurang tau

mengenai agama makanya saya pilih sekolah yang banyak

agamanya supaya anak saya lebih tau tentang agama”(Wawancara

23 Februari 2021)

Dari hasil wawancara dengan orang tua murid saya berpendapat

betapa pentingnya pendidikan agama bagi anak-anak di masa globalisasi

seperti ini pendidikan agama yang diterapkan oleh suatu sekolah

hendaknya menjadi pertimbangan penting bagi orang tua dalam memili

pendidikan untuk anak. Seperti yang di utara oleh ibu Murni:

“Dalam menghadapi era globalisasi saat ini kita memilih sekolah

yang berpengetahuan agama karena itu sangat penting untuk anak-

anak kita supaya mereka bisa membedakan mana yang hal positif

dan mana hal negatif terhadap dunia globalisasi sekarang. Oleh

karen itu lah saya memasukan anak saya ke pondok pesantren

Daarul Aulaa Desa Bukit Tigo Kecematan Singkut Kabupaten

Sarolangun. Tujuannya supaya bisa belajar agama lebih baik lagi,

begitu pula dengan akhlaknya yang baik bida membanggakan

kedua orang tua, keluarga dan masyarakat. (Wawancara, 16

Februari 2021)

Selain belajar ilmu agama yang baik di sekolah orang tua berharap

agar anak-anaknya dapat menerapkan di dalam kehidupan sehaari-hari

sebagaimana yang disampaikan oleh ibu Murtati:

“Motivasi saya menyekolahkan anak saya ke Pondok Pesantren

Daarul Aula adalah karena saya ingin anak saya mempunya lebih

banyak ilmu agama, mempunyai budi pekerti yang bagus, mengaji lebih baik dari yang sebelumnya, sholat nya tidak bolon-bolong

lagi terkadang anak saya Cuma sholat magrib saja. Dengan

Page 72: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

52

memasukan ke Pondok Pesantren Daarul Aula dia bisa terbiasa

dengan shilatnya”. (Wawancara 25 Februari 2021)

Orang tua tidak menginginkan anaknya pintar dalam ilmu umum

saja, akan tetapi juga bagus akhlaknya sebagaimana yang diungkapkan

oleh pak Musar:

“Yang jelas motivasi saya menyekolahkan anak saya di Pondok

Pesantren Daarul Aula itu ya namanya juga orang tua pasti

menginginkan anak tahu segala hal baik ilmu umum agama dan

juga menginginkan akhlak yang baik dan sopan santun. Selain itu

di Pondo Pesantren Daarul Aula juga banyak mata pelajaran agama

dan juga diajarkan etika yang baik dan benar, dan juga alasan saya

sendiri memasukan anak saya ke Pondok Pesantren Daarul Aula itu

karena saya kurang mampu mengajarkan anak saya dalam

pelajaran agama itu sendiri”. ( Wawancara 22 Februari 2021).

Pendapat orang tua yang hampir sama dari yang diatas

sebagaimana yang di paparkan oeh bapak Herman di bawah ini:

“Motivasi saya memasukan anak saya ke Pesantren Daarul Aula itu

karena, Saya melihat sekolahnya bagus dan juga sarana dan

prasarananya bagus, cara gurunya mengajar juga berkualitas dan

juga mata pelajaran disana bagus untuk dipelajari anak supaya bisa

belajar tentang agama ”. ( Wawancara 18 Februari 2021)

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

individu, adapun dari faktor ekstrinsik motivasi orang tua memasukan

anaknya di Pondok Pesantren Daarul Aula yaitu:

a. Dorongan dari keluarga atau saudara yang memang anaknya

lulusan dari Pondok Pesantren Daarul Aula. Sehingga timbul

keinginan untuk memasukan anak di esantren Daarul Aula agar

dapat menikuti jejak anak yang lulusan dari Pesantren Daarul Aula

tetrsebut.

b. Orang tua yang menyekolahkan anaknya di Pondok Pesantren

Daarul Aula juga melihat pesantrennya, baik sarana dan

prasarananya dan juga kualitas guru mengajar.

Page 73: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

53

2. Kendala Orang Tua Dalam Menyekolahkan Anak di Pondok Pesantren

Daarul Aula

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya menjadi generasi

penerus yang berkualitas dan sukses. Berarti tercapai segala apa yang di cita-

citakan dalam pendidikan anak. Untuk mencapai suksesnya bagi anak dalam

keluarga tersebut tidaklah mudah karena dalam memberikan pendidikan di

keluarga itu ada saja kendala yang dihadapi oleh orang tua.

Kendala adalah halangan atau hambatan, kendala itu memiliki arti

yang sangat penting dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan. Tugas

atau pekerjaan tidak akan terlaksanakan apabila ada suatu kendala yang

mengganggu pekerjaan tersebut. Setiap manusia selalu mempunyai kendala

dalam kehidupan sehari-hari, baik dari dalam diri manusia itu sendiri maupun

dari orang lain. Yang mana dari hasil pengamatan penulis ada beberapa orang

tua siswa yang terkendala dalam memasukan anaknya di Pondok Pesantren

Daarul Aula.

Dari beberapa hasil wawancara penulis maka diperoleh informasi

bahwa kendala orang tua dalam memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren

Daarul Aula:

“Ada sedikit kendala saya dalam memasukakn anak saya ke Pondok

Pesantren Daarul Aula itu karena kurangnya pengawasan dari orag tua

kami sebagai orang tua tidak tau apa yang anak-anak disana karena say

tidak bisa mengawasinya dan juga saya sangat takut anak saya salah

pergaulan karena dia mudah terpengaruh dengan teman-temanya

(Wawancara 14 Februari 2021).

Hal yang hamper sama di sampaikan oleh orang tua siswa bahwa:

“Kendala saya saat menyekolahkan anak saya di Pondok Pesantren

Daarula itu karena jarak yang jauh, jadi kalau libur saya agak khawatir

anak saya pulangnya gimana dan naik apa karena kami sebagai orang

tua tidak mempunyai kendaraan untuk menjeput dan juga karean

jaraknya jauh. Begitu sebaliknya bila tiba masuk sekolah lagi kami

harus berfikir ke Pondok nya naik apa dan bagaimana.”(Wawancara 22

Februari 2021)

Page 74: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

54

Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan peneliti di lapangan

dapat diketahui bahwa jarak dari Desa Temalang menuju ke Pondok Pesantren

Daarul Aula memiliki jarak tempuh yang bisa dikatakan lumayan jauh.

Sehingga hal ini merupakan salah satu kendala dalam menyekolahkan anak di

Pondok Pesantren Daarul Aula tersebut. Dan juga jalannya yang masih jelek

menimbulkan orang tua harus berpikir berulang kali untuk memasukkan

anaknya di pesantren tersebut.

Kendala orang tua dalam memasukan anaknya ke Pondok Pesantren

Daarul Aula antara lain, karena faktor jauhnya tempat sekolah dari rumah

mempunyai jarak tempuh sekitar 1 jam lebih. Dan juga jalannya yang kurang

mendukung. Jadi, menghambat untuk pergi ke Pesantren Daarul Aula.

Selain faktor jauhnya jarak rumah dari sekolah yang menjadi kendala

orang tua memasukan anaknya ke Pondok Pesantren Daarul Aula ada juga

faktor lingkungan dan pergaulan anak. Ini hasil dari wawancara penulis

dengan salah satu orang tua yang menyekolahkan anaknya di Pondok

Pesantren Daarul Aula sebagai berikut:

“Kendala saya memasukan anak ke Pondok Pesantren Daarul Aula itu

ketika saya mengarahkan anak-anak sekolah di Pondok Pesanttren

Daarul Aula itu, tetapi anak saya berkeinginan untuk masuk sekolah

umum seperti teman-temanya yang lain, karena teman-temannya tidak

ada yang masuk ke Pesantren Daarul Aula.” (Wawancara 29 Februari

2021)

Berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan peneliti di

lapangan diketahui bahwa kebanyakan siswa mengikuti pergaulan teman-

temannya yang lain. Mereka masih belum memiliki pendirian yang kuat untuk

dirinya sendiri. Sehingga masih sering mengikuti apa yang dilakukan oleh

teman-temannya. Misalnya, ketika temannya masuk dalam sekolah si A, maka

dia juga akan masuk di sekolah A tersebut.

Kendala orang tua dalam memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren

Daarul Aula antara lain lingkungan sosial anak yang terpengaruh dengan

teman-temanya sehingga anak ini melanjutkan sekolah di dekat temanya hal

Page 75: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

55

ini menjadi salah satu kendala orang tua yang ingin mengarahkan anak nya

agar mau seklah di Pesantren Daarul Aula.

Selain kendala lingkungan dan jarak ada juga faktor ekonomi yang

menjadi kendala orang tua dalam memasukan anaknya ke Pesantren Daarul

Aula. Nini sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan orang tua siswa

sebagai berikut:

“Sedikit kendala saya menyekolahkan anak saya ke Pondok Pesantren

Daarul Aula itu ketika mau membayar uang catringnya perbulannya

juga mahal yang membuat saya agak berat membayar uang makan

(catring) itu adalah karena anak saya jarang makan di pondok dia

selalu beli makan di luar, jadi rasanya agak berat bagi saya untuk

membayar uang makannya. Apalagi saya yang seorang buruh tani

sedikit terkendala karena itu, tetapi alhamdulillah masih bisa diatasi. “

(Wawancara 22 Februari 2021).

Kemudian yang menjadi kendala orang tua yang memasukkan anaknya

ke Pondok Pesantren Daarul Aula antar lain karena faktor ekonomi yang

mayoritasnya disana mata pencariannya adalah buruh tani yang hasilnya tidak

dapat dipastikan perbulannya, apalagi sebagai buruh tani yang belum memiliki

kebun dan karet sendiri jadi orang tua sedikit terkendala untuk membayar

uang makan (catring) dan juga awal-awal memasukan anaknya ke Pondok

Pesantren Daarul Aula.

Jadi ada empat faktor yang menjadi kendala orang tua dalam

memasukan anaknya ke Pondok Pesantren Daarul Aula yang penulis temui

adalah faktor pengawasan, jarak, lingkungan dan ekonomi.

3. Upaya Orang Tua Dalam Mengatasi Kendala Pendidikan Anak kdi

Pondok Pesanttren Daarul Aula

Tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya tidak hanya terbatas

pada hal-hal yang sifatnya material saja melainkan hal-hal yang sifatnya

sprifitual sepert halnya dan pendidikan agama, untuk itu orang tua harus

memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya.

Salah satu orang tua terkendala saat menyekolahkan anak di Pondok

Pesantren Daarul Aula, karena kurangnnya pengawasan darinya. Namun

Page 76: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

56

sebagai orang tua harus bisa mengatsi kendala tersebut, seperti yang

dipaparkan oleh ibuk suryah salah satu orang tua sisw bahwa.

“saya sebagai orang tua tidak bisa memantau kegiatannya makannya

gimana sama teman seperi apa. Namun kendala seperti ini harus bisa

saya atasi dengan cara bersikap positif, selalu memberi nasehat

sebelum berangkat ke Pesantren dan juga tidak lupa menetipkannya ke

pimpinn Pondok Pesantren agar untuk melihat apa saja yang

dilakukannya dan dengan siapa dia berteman, Saya sering kepikiran

bagaimana anak saya mencuci dan menggosok bajunya.”(Wawancara

14 Februari 2021)

Faktor jarak rumah dari Pesantren juga termasuk kedala dalam

memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren Daarul Aula. Tetapi sebagai orang

tua harus bertanggung jawab atas pendidikan anak meskipun jarak sekolah

dengan Pesantren namun tidak menjadi alasan orang tua untuk tidak bisa

memberikan pendidikan agama yang baik untuk anaknya. Karena orang tua

sudah mengetahui pentingnya pendidikan agama untuk anak-anak supaya bisa

mempunyai masa depan yang cerah, tentunya orang tua tidak ingin anaknya

sama seperti dia yang tidak berpendidikan. Ketika orang tua terkendala

dengan jarak Pesantren dari rumah orang tua. Orang tua bisa menyatar mobil

atau pun kendaraan yang lainya untuk menmgantar ataupun menjeput

anaknya.Seperti keterangan salah satu orang tua siswa sebagai berikut:

“setiap orang tua pasti khawatir dengan anaknya apalagi dengan jarak

yang jauh, tetapi sebagai orang tua harus bisa menangani itu dengan

menyatar mobil yang ada di Desa kami dan untungnya anak-anak

disini lumayan banyak yang sekolah di Pondok Pesantren Daarul Aula

jadi mempermudah kami untuk menyatar mobil karena orangnya

banyak dan juga saya tidak terlalu khawatir karana banyak teman dari

desa.(Wawancara 22 Februari 2021)

Selain faktor jarak yang menjadi kendala orang tua memasukkan

anaknya ke Pondok Pesantren Daarul Aula ada faktor lingkungan pergaulan

anak, orang tua ingin memasukkan anak ke Pondok Pesantren Daarul Aula

namun anaknya ingin melanjutkan sekolah umum karena teman-temannya

lebih banyak sekolah di sekolah umum, namun upaya orang tua membujuk

dan memberikan pengertian kepada anak tentan pentingnya ilmu agama bagi

kehidupan sehari-hari dan kedepannya deangan anak mau masuk Pondok

Page 77: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

57

Pesantren Daarul Aula dia dapat memahami lebih detail lagi tentang ilmu

agama yang tidak di dapat di ekolah umum. Seperti hasil wawancara dengan

salah satu orang tua siswasebagai berikut:

“Saya sebagai orang tua menyadari bahwa pendidikan agama itu

merupakan suatu usaha orang tua untuk membina kepribadian

anaknyan agar sesuai dengan norma-norma atau aturan yang ada dalam

agama. Setiap orang tua memang bisa untuk mendidik anaknya agar

menjadi anaknya yang kepribadiannya baik. Namun saya tidak bisa

memberikan pendidikan agama kepada anak saya seperti yang di

berikan di Pesantren Daarul Aula. Oleh karena itu saya berusaha untuk

memberikan arahan dan pemahaman kepada anak tentan pentingnya

pendidikan agama itu kalangan sekarang dan alhamdulillah akhirnya

anakn saya masuk ke Pondok Pesantren Daarul Aula berkat nasehat

dan bujukan dari saya dan keluarga." (Wawacara 29 Februari 2021)

Selain faktor jarak dan lingkungan anak ada penghasilan orang tua

juga termasuk kendala dala memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren

Daarul Aula. Sebagai orang tua harus bertanggung jawa atas pendidikan

anaknya, walaupun penghasilan orang tua tidak memungkinkan untuk

menyekolahkan anaknya namun tidak menjadi alasan oranng tua untuk tidak

bisa memberikan pendidikan agama yang baik kepada anaknya.karena orang

tua sadar betapa pentingnya anak mendapatkan pendidikan agama yang baik

dan sebagian orang tua yang tidak bisa mengajarkan atau memberikan

pendidikan agama sebaik di Pondok Pesantren, ketika orang tua terkendadla

dengan biaya awal pendaftaran masuk Pondok Pesantren Daarul Aula namun

kendala-kendala tersebut bisa diatasi dengan menyiapkan dana atau biaya

sebelum anak masuk ke Pesantren Daarul Aula. Seperti yang dikatakan orang

tua siswa:

“Memang biaya awal pendaftaran di Pondok Pesantren Daarul Aula itu

menjadi kendala saya saat memasukan anak saya ke Pesantren, namun

kendala tersebut bisa saya atasi dengan cara menyiapkan biaya

sebelum anak saya masuk ke Pesantren dan sejak anak saya sudah ada

niatan untuk masuk Ke Pondok Pesantren karena sebagai orang tua

saya ingin anak saya memahami ilmu agama dengan baik dan sebagai

orang ua sudah kewajiban saya memberikan pendidikan yang layak dan bagus untuk anak kita selagi masih mampu kita usahakan dan

alahamdulillah uang perbulannya masih terjangkau”. (Wawancara 22

Februari 2021)

Page 78: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

58

Orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan yang

baik dan layak untuk anak-anaknya baik itu pendidikan agama ataupun

pendidikan umum. Dengan demikian anak akan dapat mengembangkan bakat

dan minat pada dirinya. Lebih lanjut bisa dikatakan bahwa anak sebagai

penerus dan generasi bangsa dan negara dengan masa depan. Oleh karena itu,

agar anak mammpu memikul sebuah tanggung jawab maka ia perulu

mendapatkan kesempatan untuk berkembang baik secara fisik, mental,

ataupun sosial, dan berakhlak mulia. Dengan orang tua memilih pendidikan

yang layak dan baik untuk anaknya diharapkan anak menjadi generasi penerus

bangsa dan negara dan jai penerus yang kuat dari faktor psikologi ataupun

fisiologis. Dengan memenuhi pendidikan anak diharapkan akan menjadi

generasi yang berkualitas kuat yang dapat mewarisakan kekuatan generasi

berikutnya.

Page 79: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian menyangkut Motivasi Orang Tua

Menyekolahkan Anaknya di Pondok Pesantren Daarul Alua Desa Bukit Tigo

Kecematan Singkut Kabupaten Sarolangun. Pada tahun ajaran 2021/2022, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Motivasi Instrinsik orang tua dalam menyekolahkan anak di Pondok

Pesantren Daarul Aula karena merupakan keinginan dari dalam diri orang

tua sendiri yang mempunyai tujuan yang baik, agar anaknya dapat belajar

ilmu agama dengan baik dan dapat menjadi manusia yang berguna bagi

agama, bangsa dan masyarakat nantinya. Karena di Pondok Pesantren anak-

anak tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan umum saja, tetapi juga ilmu

pengetahuan agama Islam secara lebuh mendalalam. Dengan harapan dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Motivasi Ektrensik orang tua

dalam menyekolahkan anak di Pondok Pesantren Daarul Aula itu karena

betapa pentingnya pendidikan agama bagi anak-anak di masa globalisasi

seperti ini pendidikan agama yang diterapkan oleh suatu sekolah hendaknya

menjadi pertimbangan penting bagi orang tua dalam memili pendidikan

untuk anak. Dan orang tua juga berharap suatu saat nanti anaknya bisa

berbicara didepan umun ataupun masyarakat.

2. Kendala orang tua dalam memasukkan anaknya ke Pondok Pesantrenn

Daarul Aula karena faktor jarak yang membuat orang tua khawatir untuk

melepas anaknya sendiri ke pondok pesantren, yang kedua itu faktor

lingkungan sosial anak, anak yang mempunyai keinginan berbeda dari orang

tua dalam melanjutkan sekolah, yang ketiga itu karena faktor ekonomi yang

membuat orang tua tekendala dalam memasukkan anaknya ke ppondok

poesantren karena di awal-awal pendaftran biayanya yang mahal, dan yang

keempat itu ada faktor pengawasan.

3. Upaya yang dilakukan orang tua untuk mengatasi kendala dalam

memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren Daarul Aula dengan cara

bersikap ppositif terhadap anak, memberikan arahan yang baik terhadapa

Page 80: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

60

anak, mempersiapkan biaya pendidikan anak jauh hari sebelum anak

memasuki Pondok Pesantren,dan menitipka anak ke pimpinan pondok

pesantren dengan benar.

B. Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan menghasilkan sebuah kesimpulan,

maka peneliti ingin memberikan atau menyampaikan beberapa saran yang

berkaitan dengan penelitian ini. Ada beberapa saran dari penulis yaitu:

1. Bagi Orang Tua

Diharapkan bagi orang tua agar mempertahankan motivasinya dalam

membrikan pendidikan kepada anaknya dai Pondok Pesantren sebagai

pembentukkan akhlakulkarimah pada anak serta pengetahuan agama, umum,

dan keterampilan.

2. Bagi Pondok Pesantren

Kepada kepala Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Daarul Aula diharapkan

untuk dapat meningkat kan pemebalajaran agama yang lebih baik dan teratur

lagi, agar masyarakat tertarik dan termotivasi dengan Podok Pesantren

Daarul Aula dengan lembaga pendidikana yang baik dan berkualitas.

Page 81: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

61

Page 82: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

61

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an, Surah At- Tahrim. Ayat 6

Arikunto, Suharmi, 2010. Pendidikan Karakter Berpusat Pada Hati. Jakarta

Al- Mawardi Prima

Bimo Walgito , 210. Pengantar Pisikologi Umum. Kota Yogyakarta

Dya Ayu, 2013. Motivasi Orang Tua Memilih Pendidikan Anak di Pondok

Pesantren. Jurnal

Eva Wahyuati, 2020. Motivasi Orang Tua Memasukkan Anaknya Ke

Madrasah Tsanawiyah Syafi‟yah Darusalam di Desa Tegal Arum

Kecematan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo. Skripsi

Futchurrohman Nanang, 2012. Madrasah Sekolah Islam Terpadu Plus dan

Unggulan. Depok: Lendean Hati Pustaka

Furqon Syarif, 2018. Pendidikan Agama Islam. Kota Bogor. IPB Press

Hayati Nufus, 2019. Motivasi Orang Tau Menyekolahkan Anaknya di

Pesantren Sebagai Sarana Pembinaan Akhlak. Jurnal

Hamidah Nurpita, 2017. Motivasi Orang Tau Dalam Menyekolahkan

Anaknya di Pendidikan Agama. Jurnal

Kemas Imron Rosadi, 2016. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Padang:

Sukabina Press

Kompri, Pendidikan Islam di Era Kontempore. Bandung : Alvabeta,Cv

Kompri, 2015. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Masyitoh, 2015. Hak Asasi Manusia Dalam Islam. Jakarta: Majlis Hukum

dan Ham PP Aisyah

Moleong, Lexy, 2011.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja

Rosdakarya

Nasir Djalami, 2013. Anak Bukan Untuk Di Hukum. Sinar Grafika, Jakarta

Putriani Pika, 2015. Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anak di Pondok

Pesantren Raudatul Ulum. Jurnal

Page 83: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

62

Purwanto Ngalim, 2004. Psikologo Pendidikan. Bandubg.PT. Remaja

Rosdakarya

Ramayulis, 2011. Psikologi Agama. Cet. 9, Jakarta: Kalam Mulia.

Rizaka Nur, 2015. Motivasi Orang Tua Memilih Sekolah Berbasis Agama di

MI Tahassus Prapagkidul Kec Pituruh Kab Purworejo. Jurnal

Sadirman, 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Kalam

Mulia

Slameto, 2012. Belajar dan Fakto-faktor Yang Memengaruhinya.Jakarta:

Rineka Cipta

Sugiyono,2017. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabrta, CV

Suryabrata, Sumadi, 2019. Psikologi Pendidikan. Jakarta Utara: PT Raja

Grafindo Prsada

Suryana, Yaya dan Rusdiana, 2015. Pendidikan Multikultural. Bandung:

Pustaka setia

UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pnedidikan Nasional,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 84: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

63

Page 85: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Lampiran 1

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul Skripsi: Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya Di Pondok

Pesantren Daarul Aula Desa Bukit Tigo Kecematan Limun Kabupaten

Sarolangun

A. Observasi

Observasi yang dilakukan untuk mempelah sebuah data sebagai

berikut:

1. Motivasi orang tua dalam memasukkan anaknya ke Pondok Pesanttren

Daarul Aula.

2. Faktor pendukung yang memotifasikan orang tua dalam melanjutkan

sekolah anaknya di Ppondok Pesantren Daarul Aula.

3. Kendala orang tua dalam memasukkan anaknya ke Podok Pesantren

Daarul Aula.

4. Bentuk tindakan orang tua dalam mengatasi kendala dalam

memasukkan anaknya ke Ppondok Pesantren Daarul Aula.

B. Wawancara

Wawncara dilakukan untuk mendapatkan infornasi terkait dengan

motivasi orang tua dalam memasukkan anaknya ke pondok pesantren

Daarul Aula yang berkenaan dengan:

1. Orang Tua

a. Apa yang bapak/ ibu ketahui tentang Pesantren Daarul Aula?

b. Apa alasan bapak/ibu memilih pesantren Daarul Aula sebagai

sekolah untuk anak?

c. Bagaimana pandangan Bapak/ ibu tentang Pesantren Daarul Aula?

d. Apakah ada faktot yang memotivasikan bapak/ibuk memilih

pesantren Daarul aual sebagai piihan pendidikan untuk anak?

e. Apa kendala bapak/ ibu dalam memasukkan anak ke Pesantren

Daarul Aula?

f. Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi kendala yang dihadapi saat

memasukkan anak ke Pesantren Daarul Aula?

Page 86: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

2. Anak

a. Apa yang memotivasikan anda ingin masuk ke Pondok Pesantren

Daarul Aula?

b. Apakah ada orang tua yang memberi motivasi terhadap anda untuk

melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesanttren Daarul Aula?

c. Apakah masuk ke Pondok Pesantren Daarul Aula itu keinginan

anada sendiri atau paksaan dari orang tua?

C. Dokumentasi

Pengambilan data menggunakan dokumentasi agar dapat

memperoleh sesuatu yang berhubungan dengan:

1. Historis dan tata letak geografis Pesantren Daarul Aula

2. Visi dan Misi Pesantren Daarul Aula

3. Struktur Organisasi Pesantren Daarul Aula

4. Keadaan Sarana dan Prasarana Pesanttren Daarul Aula

Page 87: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Lampiran 2

DAFTAR IMFORMAN

NO NAMA KETERANGAN

1 Yendra Wedi, S.Pd. I Kepalah Sekolah

Page 88: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Lampiran 3

DATA RESPONDEN

NO NAMA KETERANGAN

1 Murtati Orang tua siswa

2 Herman Orang tua siswa

3 Nordiyana Orang tua siswa

4 Musa Orang tua siswa

5 Hapsah Orang tua siswa

6 Tamrin Orang tua siswa

7 Murni Orang tua siswa

8 Surya Orang tua siswa

Page 89: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Lampiran 5

Poto hasil Dokumentasi

Page 90: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …
Page 91: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …
Page 92: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …
Page 93: MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI …

Lampiran 5

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Nova Anggraini

Tempat, Tanggal Lahir: Sarolangun, 11-November-1999

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Temalang, Kecematan Limu Kabupaten Sarolangun

Handpone : 082233851679

E-mail : [email protected]

DATA PENDIDIKAN

SD : SD 33/ Desa Temalang (2005-2011)

MTS : MTS Sarolangun (2011-2014)

MAN : MAN Sarolangun (2014-2017)