mikroskop sem dan tem

Upload: dida-amalia

Post on 08-Jan-2016

230 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Tugas Kimia Organik II

TRANSCRIPT

  • Tugas Kimia organik

    Scanning Elektron Mikroskop (SEM) &

    Transmission Elektron Mikroskop (TEM)

    Disusun oleh:

    Fikriatul Arifah HSB /1304103010004

    Dida Amalia /130410301033

    Sri Mulyani /1304103010034

    Fitriani /1304103010038

    Ika Zuwanna /1304103010049

    Ulfah /1304103010077

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SYIAH KUALA

    DARUSSALAM - BANDA ACEH

    2014

  • ALAT ALAT ANALISA KUALITATIF

    Analisa kwalitatif adalah analisa yang mengacu pada identifikasi

    komposisi sebuah sampel.untuk melakukan analisa kwalitatif diperlukan

    beberapa alat yang akurat.Berikut ini beberapa alat yang digunakan untuk

    analisa kualitatif:

    1. Scanning elektron mikroskop & transmission elektron mikroskop

    2. DSC & DTMA (DTA)

    3. Termal Gravimetri Analisi (TGA)

    4. Spektootometri

    5. Forier Transform Infra Red (FTIR) & HNMR

    6. Cromatography

    7. X-Ray Difreotometer (X-RD).

    Mikroskop Elektron

    Pada tahun 1932 mikroskop elektron dibentuk . Sebagaimana namanya,

    mikroskop elektron menggunakan sinar elektron yang panjang gelombangnya

    lebih pendek dari cahaya. Karena itu, mikroskop elektron mempunyai

    kemampuan pembesaran obyek (resolusi) yang lebih tinggi dibanding mikroskop

    optik.

    Keistimewaan lainnya dari mikroskop elektron ini adalah pengamatan

    obyek dalam kondisi hampa udara (vacum). Hal ini dilakukan karena sinar

    elektron akan terhambat alirannya bila menumbuk molekul-molekul yang ada di

    udara normal. Dengan membuat ruang pengamatan obyek berkondisi vacum,

    tumbukan elektron-molekul bisa terhindarkan.

    Mikroskop elektron terbagi 4,yaitu :

    a. Scanning Elektron Mikroskop (SEM)

    b. Transmission Elektron Mikroskop ( TEM)

    c. STEM

    d. ESEM

  • A. Scanning Elektron Mikroskop (SEM)

    Konsep awal yang melibatkan teori scanning mikroskop elektron pertama

    kali diperkenalkan di Jerman (1935) oleh M. Knoll.Konsep standar dari SEM

    modern dibangun oleh von Ardenne pada tahun 1938 yang ditambahkan scan

    kumparan ke mikroskop elektron transmisi.

    PENGERTIAN

    Scanning Electron Microscope (SEM) adalah sebuah mikroskop elektron

    yang didesain untuk mengamati permukaan objek solid secara langsung. SEM

    memiliki perbesaran 10 3.000.000 kali dan resolusi sebesar 1 10 nm.

    Kombinasi dari perbesaran yang tinggi, depth of field yang besar, resolusi yang

    baik, kemampuan untuk mengetahui komposisi dan informasi kristalografi

    membuat SEM banyak digunakan untuk keperluan penelitian dan industri.

    Perbandingan mikroskop cahaya dengan SEM

    Elektron memiliki resolusi yang lebih tinggi daripada cahaya. Cahaya

    hanya mampu mencapai 200nm, sedangkan elektron dapat mencapai resolusi

    hingga 0,1 0,2 nm. Berikut ini merupakan perbandingan hasil gambar

    mikroskop cahaya dengan SEM :

    Gambar 1. Perbandingan gambar mikroskop cahaya dan SEM

  • BAGIAN-BAGIAN SEM :

    Pistol elektron, biasanya berupa filamen yang terbuat dari unsur yang

    mudah melepas elektron misal tungsten.

    Lensa untuk elektron, berupa lensa magnetis karena elektron yang

    bermuatan negatif dapat dibelokkan oleh medan magnet.

    Sistem vakum, karena elektron sangat kecil dan ringan maka jika ada

    molekul udara yang lain elektron yang berjalan menuju sasaran akan

    terpencar oleh tumbukan sebelum mengenai sasaran sehingga

    menghilangkan molekul udara menjadi sangat penting.

    Lebih jelasnya tampak seperti gambar di bawah ini :

    Gambar 2. Bagian bagian SEM

    PRINSIP KERJA SEM

    Prinsip kerja dari SEM adalah sebagai berikut:

    1. Electron gun menghasilkan electron beam dari filamen. Pada umumnya

    electron gun yang digunakan adalah tungsten hairpin gun dengan filamen

    berupa lilitan tungsten yang berfungsi sebagai katoda. Tegangan yang

    diberikan kepada lilitan mengakibatkan terjadinya pemanasan. Anoda

    kemudian akan membentuk gaya yang dapat menarik elektron melaju

    menuju ke anoda.

    2. Lensa magnetik memfokuskan elektron menuju suatu titik pada permukaan

    sampel.

  • 3. Sinar elektron yang terfokus memindai (scan) keseluruhan sampel dengan

    diarahkan oleh koil pemindai.

    4. Ketika elektron mengenai sampel, maka akan terjadi hamburan elektron,

    baik Secondary Electron (SE) atau Back Scattered Electron (BSE) dari

    permukaan sampel dan akan dideteksi oleh detektor dan dimunculkan dalam

    bentuk gambar pada monitor CRT.

    Dalam hal ini ada beberapa sinyal yang penting yang dihasilkan oleh

    SEM. Dari pantulan inelastis didapatkan sinyal elektron sekunder dan

    karakteristik sinar X. Sedangkan dari pantulan elastis didapatkan sinyal

    backscattered elektron. Sinyal -sinyal tersebut tampak pada gambar berikut ini :

    Gambar 3. Sinyal-sinyal dalam SEM

    Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan deteksi elektron sekunder atau

    backscaterred elektron yang muncul dari permukaan sampel ketika permukaan

    sampel tersebut dipindai dengan elektron. Elektron-elektron yang terdeteksi

    selanjutnya diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudonya ditampilkan

    dalam gradasi gelap-terang pada monitor CRT (cathode ray tube)

  • FUNGSI SEM

    Fungsi mikroskop elektron scanning atau SEM adalah dengan memindai

    terfokus balok halus elektron ke sampel.Elektron berinteraksi dengan sampel

    komposisi molekul. Energi dari elektron menuju ke sampel secara langsung

    dalam proporsi jenis interaksi elektron yang dihasilkan dari sampel.

    KELEBIHAN - KELEMAHAN SEM

    Adapun kelebihan teknik SEM yaitu terdapat sistem vakum pada electron-

    optical column dan sample chamber yang bertujuan antara lain:

    Menghilangkan efek pergerakan elektron yang tidak beraturan karena

    adanya molekul gas pada lingkungan tersebut, yang dapat mengakibatkan

    penurunan intensitas dan stabilitas.

    Meminimalisasi gas yang dapat bereaksi dengan sampel atau mengendap

    pada sampel, baik gas yang berasal dari sampel atau pun mikroskop.

    Karena apabila hal tersebut terjadi, maka akan menurunkan kontras dan

    membuat gelap detail pada gambar (Prasetyo, 2011).

    Sedangkan kelemahan dari teknik SEM antara lain:

    Memerlukan kondisi vakum

    Hanya menganalisa permukaan

    Resolusi lebih rendah dari TEM

    Sampel harus bahan yang konduktif, jika tidak konduktor maka perlu

    dilapis logam seperti emas .

    APLIKASI PENGGUNAAN SEM

    Dalam hal ini aplikasinya diantara lain :

    Analisis Lapisan Tipis

    Analisis EDX dilakukan pada lapisan menguap tipis di atas nikel / paduan

    besi.Lapisan ini berisi campuran barium, strontium dan oksigen, dengan

    sejumlah kecil magnesium.Ketebalan lapisan dihitung akan ~ 38 nm.

    ahli kami situs pada SEM / EDX Spektrometri adalah Keith Raper.

  • Kaca cacat

    Kadang-kadang kita mendapatkan barang pecah belah bermasalah/cacat

    pada bagian kaca batch, seperti batu atau tali. Batu terdiri dari partikel kecil,

    meleleh yang mungkin berasal dari bahan tahan api atau bahan baku.Dengan

    menyelidiki isi dari satu cacat kaca dapat menentukan sumber kontaminasi yang

    mungkin terjadi dan melakukan perawatan dan penanggulangan sejak dini.

    Logam

    SEM sering digunakan untuk logam, yang cocok sebagai sampel yang

    dapat menghantarkan arus listrik. Contoh objek analisis: Permukaan lapisan

    (coating), segregasi dan defect casting. Dengan investigasi kita dapat

    mengetahui mengapa material telah rusak.

    Bahan biologis

    Dengan persiapan sampel khusus seseorang dapat memeriksa biologi

    bahan dengan SEM. Jika sampel cukup kering dan tahan lama, sepertilapisan

    tipis logam emas atau misalnya karbon. Analisis digunakan untuk mencegah

    pasokan elektron pada sampel.

    Kayu dan kertas

    SEM digunakan untuk mempelajari permukaan dan struktur dari serat,

    permukaan pelapis dan cetak di kayu dan kertas unsur anorganik . Analisis

    dilakukan untuk melihat bagaimana mereka didistribusikan dalam materi.

    Identifikasiserpih kaca Cara lain untuk menggunakan SEM / EDX adalah untuk

    membuat bahan kimia kuantitatif . Kami menggunakan bahwa misalnya ketika

    kami ingin menentukan asal fragmen kaca, ditemukan di berbagai jenis bahan

    makanan.

    B. Transmission Elektron Mikroskop (TEM)

    Sejarah

    TEM dikembangkan pertama kali oleh Ernst Ruska dan Max Knoll, 2 peneliti

    dari Jerman pada tahun 1932. Saat itu, Ernst Ruska masih sebagai seorang

    mahasiswa doktor dan Max Knoll adalah dosen pembimbingnya. Karena hasil

    penemuan yang mengejutkan dunia tersebut, Ernst Ruska mendapat penghargaan

    Nobel Fisika pada tahun 1986.

  • Pengertian

    TEM adalah mikroskop yang menggunakan electron untuk melihat ukuran-

    ukuran materi yang kecil. Gambar terbentuk dari interaksi elektron melalui

    spesimen; gambar diperbesar lalu difokuskan pada sebuah perangkat imaging,

    seperti layar neon, lapisan film fotografi, atau sensor seperti CCD kamera. TEM

    memiliki resolusi yang lebih tinggi yaitu 0.1~0.2 nm dibandingkan resolusi SEM

    1~10 nm,.

    PRINSIP TEM

    Prinsip kerja dari TEM secara singkat adalah sinar elektron

    mengiluminasi spesimen dan menghasilkan sebuah gambar diatas layar pospor.

    Gambar dilihat sebagai sebuah proyeksi dari spesimen. Skema dari TEM lebih

    detil dapat dilihat pada gambar berikut ini.

    Gambar 4. Prinsip kerja TEM

  • Sedangkan sinyal utama yang dapat dihasilkan oleh TEM dideskripsikan pada

    gambar berikut.

    Gambar 5. Sinyal-sinyal dalam TEM

    Sinyal utama yang dapat ditangkap atau dihasilkan dari TEM cukup

    banyak antara lain:

    1. Diffraction Contrast dipakai untuk mengkarakterisasi kristal biasa digunakan

    untuk menganalisa defek, endapan, ukuran butiran dan distribusinya.

    2. Phase\Contrast dipakai untuk menganalisa kristalin material (defek, endapan,

    struktur interfasa, pertumbuhan kristal).

    3. Mass/Thickness Contrast dipakai untuk karakterisasi bahan amorf berpori,

    polimer, material lunak (biologis)

    4. Electron Diffraction

    5. Characteristic X-ray (EDS)

    6. Electron Energy Loss Spectroscopy (EELS + EFTEM)

    7. Scanning Transmission Electron Microscopy (STEM)

    FUNGSI TEM

  • Sebuah Transmisi Elektron Mikroskop memiliki persamaan desain

    dengan mikroskop cahaya biasa, hanya perbedaannya TEM menggunakan

    elektron sedangkan mikroskop cahaya menggunakan cahaya.

    Dengan menggunakan tabung sinar katoda atau filamen (sumber untuk

    menghasilkan elektron yang sangat baik) dalam ruang hampa, elektron

    dipercepat menuju spesimen yang diberikan dengan menciptakan perbedaan

    potensial. Serangkaian magnet dan lubang logam digunakan untuk

    memfokuskan uap elektron menjadi monokromatik balok, yang kemudian

    bertabrakan dengan spesimen dan berinteraksi sesuai dengan kerapatan dan

    muatan material.

    APLIKASI TEM

    Aplikasi utama TEM adalah sebagai berikut:

    analisis mikrostruktur

    identifikasi defek

    analisis interfasa

    struktur kristal

    tatanan atom pada kristal

    serta analisa elemental skala nanometer.

    KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEM

    Sementara itu kelebihan dari analisa menggunakan TEM adalah:

    Resolusi Superior 0.1~0.2 nm, lebih besar dari SEM (1~3 nm).

    Mampu mendapatkan informasi komposisi dan kristalografi dari

    bahan uji dengan resolusi tinggi.

    Memungkinkan untuk mendapatkan berbagai signal dari satu

    lokasi yang sama.

  • Sedangkan kelemahannya adalah:

    Hanya meneliti area yang sangat kecil dari sampel (apakah ini

    representatif).

    Perlakuan awal dari sampel cukup rumit sampai bisa

    mendapatkan gambar yang baik.

    Elektron dapat merusak atau meninggalkan jejak pada sampel

    yang diuji.

    PERBEDAAN MIKROSKOP TEM DAN SEM

    Perbedaan mendasar dari TEM dan SEM adalah pada cara bagaimana

    elektron yang ditembakkan oleh pistol elektron mengenai sampel.

    Pada TEM, sampel yang disiapkan sangat tipis sehingga elektron dapat

    menembusnya kemudian hasil dari tembusan elektron tersebut yang diolah

    menjadi gambar.

    Sedangkan pada SEM sampel tidak ditembus oleh elektron sehingga

    hanya pendaran hasil dari tumbukan elektron dengan sampel yang ditangkap

    oleh detektor dan diolah. Skema perbandingan kedua alat ini disajikan oleh

    gambar dibawah ini :

    Gambar 6. Perbedaan SEM dengan TEM