metodologi dan pendekatan
TRANSCRIPT
-
7/13/2019 Metodologi Dan Pendekatan
1/11
1
PENDEKATAN DAN METODOLOGIPEKERJAAN PEMBUATAN PROTOTIPE IPAL
Pendahuluan
Letak Kota Pontianak memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan
kota-kota lain yang ada di Indonesia, salah satunya Kota Pontianak berada tepat
dipersimpangan Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Landak
dengan lebar rata-rata setiap permukaan sungai 400 meter dan kedalaman air
antara 12 16 meter. Serta Kedudukan Kota Pontianak pada dataran delta di Muara
Suangai Kapuas yang merupakan dataran rendah dimana fluktuasi ketinggian antara
0,5 0,75 m di atas permukaan laut menyebabkan Kota Pontianak rentan terhadap
genangan yang disebabkan air pasang maupun hujan. (RPJM Kota Pontianak Tahun
2010 2014).
Dari kodisi geografis ini Kota Pontianak cukup rentan mengalami dampak dari
pencemaran air, hal ini terjadi apabila terjadi pencemaran air di atas ambang batas
baku mutu dan limbah yang dibuang ke badan saluran atau parit atau sungai serta
dibarengi dengan luapan permukaan air akibat pasang surut laut atau genangan
maka akan berdampak langsung pada infrastruktur seperti jalan, pemukiman dan
lingkungan masyarakat Kota Pontianak, khususnya pemukiman yang berada disekitar
badan sungai dan anak sungai/ parit. Oleh karena itu Pemerintah Kota Pontianak
memandang betapa pentingnya dilakukan usaha-usaha pengawasan dan
pengendalian pencemaran air secara dini. Lepas dari ancaman terhadap kesehatan,
air yang tercemar banyak mengurangi sumber-sumber air, apalagi pada musim
kemarau Kota Pontianak dihadapkan pada sulitnya mendapatkan air bersih karena
pada musim kemarau interusi air laut ke badan Sungai Kapuas dan Sungai Landak
cukup jauh ke arah hulu.
Berkaitan dengan Pengendalian Pencemaran Air secara langsung, kebijakanpemerintah daerah dalam Pengendalian Pencemaran Air berpedoman pada ketentuan
yang telah ditetapkan Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Pengendalian Pencemaran Air.
-
7/13/2019 Metodologi Dan Pendekatan
2/11
2
Pemerintah Kota Pontianak perlu mendukung upaya-upaya hukum tersebut,
dan perlu menindaklanjuti dengan mengeluarkan Peraturan Daerah yang mendukung
upaya melindungi sumber air, menjaga kualitas air dan meminimalisir dampak dari
pencemaran air. Salah satunya adalah Penyusunan Prototipe Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) berbagai jenis usaha dan atau kegiatan diantaranya; Limbah cair
domestik dari rumah tangga, rumah kost, perkantoran, Hotel, Restoran, Rumah
Makan, usaha perbengkelan kendaraan bermotor, Rumah Sakit, Klinik, dll yang
semuanya berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan khususnya
pada bada air sungai jika tidak dilakukan pengelolaan dan pengolahan di Kota
Pontianak.
Meningkatnya jumlah penduduk, berkembangnya kegiatan perdagangan dan
industri, diiringi dengan berbagai jenis usaha dan atau kegiatan diantaranya akan
menimbulkan Limbah cair. yang semuanya berpotensi menimbulkan pencemaran
terhadap lingkungan khususnya pada bada air sungai jika tidak dilakukan pengelolaan
dan pengolahan. produksi limbah cair juga meningkat, yang selanjutnya diikuti dengan
adanya pencemaran air.
Masalah yang mendasar dihadapi Kota Pontianak saat ini adalah pencemaran
air. pencemaran air dapat mempengaruhi fungsi ekosistem air, kesehatan manusia,
industri, transportasi, estetika, serta nilai kebutuhan dari sumber air. banyak sungai
yang mengalir melalui area urban mengandung berbagai polutan dari dari domestik,
industri, termasuk minyak, senyawa phenol, sianida, arsen, logam berat, hidrokarbon
khlorinasi, nitrat dan sulfat. sangat sulit untuk mengetahui semua jenis dan jumlah
polutan yang dikandung.
Di Kota Pontianak, penanganan dan pengolahan air limbah domestik maupun
industri masih sedikit, dan pada umumnya kecenderungan untuk memakai sungai
dan anak sungai/parit sebagai pembuangan limbah bahkan termasuk limbah industri
dan limbah domestik dibuang di tempat yang sama.
Disamping itu polutan yang berasal dari limbah domestik manusia, seperti air
bekas cucian, mandi, kakus, masak, sampah, serta kotoran manusia yang dibuang ke
sungai, sering sebagai penyebab utama pencemaran air sungai yang mengalir melalui
daerah urban. kota merupakan sumber utama masalah penurunan kwalitas air
permukaan, khususnya air sungai, sementara perhatian pemerintah dan masyarakat
terhadap pembuangan limbah perkotaan masih kurang.
-
7/13/2019 Metodologi Dan Pendekatan
3/11
3
Dalamrangka mencapai visi kota Pontianak Dalam menentukan arah
kebijakan di bidang pembangunan yang berwawasan lingkungan perlu mengutamakan
koordinasi lintas sektoral secara terpadu untuk mengantisipasi munculnya tumpang
tindih dengan kebijakan sektor lain seperti lingkungan hidup. Disamping itu juga perlu
mempertimbangkan aspek lingkungan hidup, sehingga badan dan sumber air yang
terkontaminasi oleh polutan berbagai jenis usaha dan atau kegiatan di kota Pontianak
dapat dicegah dengan adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Sehubungan permasalahan tersebut di atas pemerintan kota Pontianak
melalui Badan Lingkungan Hidup menganggap perlu untuk membuat pedoman dan
acuan atau model prototipe IPAL dengan melibatkan perguruan Tinggi yang ada di
kota Pontianak untuk mendesain IPAL yang standar untuk berbagai jenis usaha dan
atau kegiatan yang berpotensi memencemari lingkungan di kota Pontianak.
Maksud dan Tujuan
a . Um u mMaksud dan tujuan kegiatan perancangan prototipe IPAL adalah sebagai acuan
dan pedoman teknis bagi pengusaha dan masyarakat dalam pengolahan limbah
cair agar memenuhi persyaratan standar yang berlaku dengan memperhatikan
efektivitas, kemudahan operasional, dan harga IPAL yang terjangkau.
b. Khusus1). Memberikan informasi mengenai konsep pengelolaan dan pengolahan air
limbah dengan IPAL
2). Memberikan informasi mengenai cara merancang Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL)
3). Sebagai acuan dan pedoman teknis bagi pengusaha dan masyarakat untuk
pengelolaan limbah cair dan membagun IPAL.
Sasaran
Sasaran Pekerjaan Pembuatan Prototipe IPAL ini adalah Tersusunnya dokumen
/buku pedoman teksis IPAL berbagai jenis usaha dan atau kegiatan yang berpotensi
menimbulkan air limbah di Kota Pontianak dalam rangka mendukung dan membantu
-
7/13/2019 Metodologi Dan Pendekatan
4/11
4
pemerintah Kota Pontianak khususnya Badan Lingkungan Hidup untuk melakukan
pengawasan dan binaan kepada pengusaha dan masyarakat Kota Pontianak.
Rua ng Lingkup
Mengingat tingginya potensi pencemaran yang ditimbulkan oleh air limbah
yang tidak dikelola dengan baik maka diperlukan pemahaman dan informasi
mengenai pengelolaan air limbah secara benar dan memenuhi standar baku mutu
lingkungan.
Pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan
pengurangan (minimization), segregasi (segregation), penanganan (handling),
pemanfaatan dan pengolahan limbah. Dengan demikian untuk mencapai hasil yang
optimal, kegiatan-kegiatan yang melingkupi pengelolaan limbah perlu dilakukan dan
bukan hanya mengandalkan kegiatan pengolahan limbah saja.
Bila pengelolaan limbah hanya diarahkan pada kegiatan pengolahan limbah
maka beban kegiatan di Instalasi Pengolahan Air Limbah akan sangat berat,
membutuhkan lahan yang lebih luas, peralatan lebih banyak, teknologi dan biaya yang
tinggi. Kegiatan pendahuluan pada pengelolaan limbah (pengurangan, segregasi dan
penanganan limbah) akan sangat membantu mengurangi beban pengolahan limbah di
IPAL.
Saat ini tren pengelolaan limbah domestik dan di industri adalah menjalankan
secara terintergrasi kegiatan pengurangan, segregasi dan handling llimbah sehingga
menekan biaya dan menghasilkan output limbah yang lebih sedikit serta minim
tingkat pencemarnya. Integrasi dalam pengelolaan limbah tersebut kemudian dibuat
menjadi berbagai konsep seperti: produksi bersih (cleaner production), atau minimasi
limbah (waste minimization).
Ruang lingkup dari kegiatan ini meliputi:
a. Konsepsi-konsepsi dasar pengelolaan air limbah yang harus mengintegrasikan
upaya minimasi limbah dan produksi bersih dalam keseluruhan proses produksi
yang dilakukan. Selanjutnya, bila masih dihasilkan air limbah maka diperlukan unit
proses yang dirancang khusus untuk mengolah air limbah tersebut yang biasa
disebut dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
-
7/13/2019 Metodologi Dan Pendekatan
5/11
5
b. Informasi karakteristik air limbah dari beberapa kegiatan pengolahan hasil aktifitas
(Domestik dan atau industri ). Informasi ini dapat menjadi dasar mengenai perlunya
dilakukan pengelolaan air limbah pada kegiatan ini karena terdapat parameter-
parameter air limbah yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
c. Pedoman ini juga menginformasikan Baku Mutu Air Limbah (BMAL) sebagai salah
satu cara mengendalikan pencemaran air limbah Domestik dan atau industri .
Dipaparkan juga mengenai peraturan-peraturan yang terkait dengan pengendalian
pencemaran air dan beberapa kewajiban pelaku usaha dalam pemenuhan Baku
Mutu Air Limbah.
d. Selanjutnya disampaikan konsepsi pengolahan air limbah yang terdiri dari tahapan
dan teknik pengolahan air limbah, peralatan yang diperlukan, anjuran teknologi
pengolahan air limbah dan manajemen IPAL.
e. Pada bagian akhir disampaikan prinsip-prinsip dasar untuk menentukan desain
IPAL yaitu diperlukannya pengumpulan data, tata cara dan metode pengujian
sampel. Data tersebut selanjutnya digunakan sebagai penentuan desain IPAL.
M inima si limbah
Minimasi limbah merupakan implementasi untuk mengurangi jumlah dan
tingkat cemaran limbah yang dihasilkan dari suatu proses produksi dengan carapengurangan, pemanfaatan dan pengolahan limbah.
Pengurangan limbah dilakukan melalui peningkatan atau optimasi efisiensi alat
pengolahan, optimasi sarana dan prasarana pengolahan seperti sistem perpipaan,
meniadakan kebocoran, ceceran, dan terbuangnya bahan serta limbah.
Pemanfaatan ditujukan pada bahan atau air yang telah digunakan dalam
proses untuk digunakan kembali dalam proses yang sama atau proses lainnya.
Pemanfaatan perlu dilakukan dengan pertimbangan yang cermat dan hati-hati agar
tidak menimbulkan gangguan pada proses produksi atau menimbulkan pencemaran
pada lingkungan.
Setelah dilakukan pengurangan dan pemanfaatan limbah, maka limbah yang
dihasilkan akan sangat minimal untuk selanjutnya diolah dalam instalasi pengolahan
limbah.
-
7/13/2019 Metodologi Dan Pendekatan
6/11
6
Berdasarkan uraian di atas maka implementasi pengelolaan limbah yang
terintegarasi Pada kegiatan pra produksi dapat dilakukan pemilihan bahan baku yang
baik, berkualitas dan tingkat kemunian bahannya tinggi. Saat produksi dilakukan,
fungsi alat proses menjadi penting untuk menghasilkan produk dengan konsumsi air
dan energi yang minimum, selain itu diupayakan mencegah adanya bahan yang
tercecer dan keluar dari sistem produksi.
Dari tiap tahapan proses dimungkinkan dihasilkan limbah. Untuk
mempermudah pemanfaatan dan pengolahan maka limbah yang memiliki
karakteristik yang berbeda dan akan menimbulkan pertambahan tingkat cemaran
harus dipisahkan. Sedangkan limbah yang memiliki kesamaan karekteristik dapat
digabungkan dalam satu aliran limbah. Pemanfaatan limbah dapat dilakukan pada
proses produksi yang sama atau digunakan untuk proses produksi yang lain.
Limbah yang tidak dapat dimanfaatkan selanjutnya diolah pada unit
pengolahan limbah untuk menurunkan tingkat cemarannya sehingga sesuai dengan
baku mutu yang ditetapkan. Limbah yang telah memenuhi baku mutu tersebut dapat
dibuang ke lingkungan. Bila memungkinkan, keluaran (output) dari instalasi
pengolahan limbah dapat pula dimanfaatkan langsung atau melalui pengolahan
lanjutan.
Pengolaha n Limbah
Pengolahan limbah adalah upaya terakhir dalam sistem pengelolaan limbah
setelah sebelumnya dilakukan optimasi proses produksi dan pengurangan serta
pemanfaatan limbah. Pengolahan limbah dimaksudkan untuk menurunkan tingkat
cemaran yang terdapat dalam limbah sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan.
Limbah yang dikeluarkan dari setiap kegiatan akan memiliki karakteristik yang
berlainan. Hal ini karena bahan baku, teknologi proses, dan peralatan yang digunakan
juga berbeda. Namun akan tetap ada kemiripan karakteristik diantara limbah yang
dihasilkan dari proses untuk menghasilkan produk yang sama.
Karakteristik utama limbah didasarkan pada jumlah atau volume limbah dan
kandungan bahan pencemarnya yang terdiri dari unsur fisik, biologi, kimia dan
-
7/13/2019 Metodologi Dan Pendekatan
7/11
7
radioaktif. Karakteristik ini akan menjadi dasar untuk menentukan proses dan alat
yang digunakan untuk mengolah air limbah.
Untuk mengolah air limbah dapat ditentukan tahapan prosesnya, jenis proses
dan alat yang digunakan sebagai berikut:
a. Tahapan proses
Pengolahan air limbah biasanya menerapkan 3 tahapan proses yaitu pengolahan
pendahuluan (pre-treatment), pengolahan utama (primary treatment), dan
pengolahan akhir (post treatment). Pengolahan pendahuluan ditujukan untuk
mengkondisikan alitan, beban limbah dan karakter lainnya agar sesuai untuk
masuk ke pengolahan utama. Pengolahan utama adalah proses yang dipilih untuk
menurunkan pencemar utama dalam air limbah. Selanjutnya pada pengolahan
akhir dilakukan proses lanjutan untuk mengolah limbah agar sesuai dengan baku
mutu yang ditetapkan.
b. Jenis proses dan alat pengolahan
Terdapat 3 (tiga) jenis proses yang dapat dilakukan untuk mengolah air limbah
yaitu: proses secara fisik, biologi dan kimia. Proses fisik dilakukan dengan cara
memberikan perlakuan fisik pada air limbah seperti menyaring, mengendapkan,
atau mengatur suhu proses dengan menggunakan alat screening, grit chamber,
settling tank/settling pond, dll.
Proses biologi deilakukan dengan cara memberikan perlakuan atau proses biologi
terhadap air limbah seperti penguraian atau penggabungan substansi biologi
dengan lumpur aktif (activated sludge), attached growth filtration, aerobic process
dan an-aerobic process. Proses kimia dilakukan dengan cara membubuhkan bahan
kimia atau larutan kimia pada air limbah agar dihasilkan reaksi tertentu.
Untuk suatu jenis air limbah tertentu, ketiga jenis proses dan alat pengolahan
tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau dikombinasikan. Pilihanmengenai teknologi pengolahan dan alat yang digunakan seharusnya dapat
mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi dan pengelolaannya.
-
7/13/2019 Metodologi Dan Pendekatan
8/11
8
METODOLOGI DAN PENDEKATAN
Agar pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Pedoman Teknis Prototipe IPAL
dapat mencapai hasil yang optimal, perlu dilakukan serangkaian tahapan pekerjaan
yang merupakan bagian tugas dari pekerjaan ini sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja(KAK). Berdasarkan KAK tersebut, konsultan telah menyusun program kerja Pekerjaan
Penyusunan Draft Pedoman Teknis Prototipe IPAL, dengan metodologi pelaksanaan
seperti yang akan diuraikan pada bagian ini.
Pelaksanaan pekerjaan ini akan disusun dengan mengacu pada lingkup
pekerjaan yang tertuang pada Kerangka Acuan Kerja (KAK). Berdasarkan kerangka
acuan kerja tersebut, telah disusun beberapa kelompok kegiatan sesuai dengan
tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan, mulai dari pekerjaan persiapan,
penyusunan laporan pendahuluan, laporan interim/laporan kemajuan, laporan akhir
hingga kegiatan diskusi.
Adapun uraian dari masing-masing kegiatan diatas diuraikan pada bagian
berikut:
1 . Pekerjaan Persiapa na)Proses Administrasi dan Kegiatan Koordinasi Kegiatan
Penyiapan surat tugas untuk instansi-instansi yang berwenang serta surat-surat
lain yang diperlukan untuk memudahkan kelancaran pekerjaan terutama dilokasi pekerjaan.
b)Mobilisasi Personil dan PeralatanPenyiapan personil berupa surat perintah kerja dan persiapan peralatan kerja
dan peralatan pendukung lainnya dan juga kuisioner dan materi wawancara
kepada pengusaha dan masyarakat.
c) Penyusunan & Persetujuan Rencana KerjaKonsultan akan membuat Rencana Kerja terinci yang disusun berdasarkan jenispekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja umum yang ada
untuk didiskusikan dan mendapat persetujuan.
2 . Inventarisasi dan Pengumpulan Da taTahapan yang dilakukan adalah menginventarisasi data tentang kondisi
jenis usaha dan atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan air limbah yang
-
7/13/2019 Metodologi Dan Pendekatan
9/11
9
mencemari lingkungan di Kota Pontianak yang berupa data pemantauan
lingkungan hidup Kota Pontianak, data pencemaran air, data sosiologis masyarakat
Kota Pontianak serta data lain yang diperlukan dan lain-lain yang ada di Badan
Lingkungan Hidup Kota Pontianak.
Pengumpulan data ini dilakukan sejak awal perencanaan sampai ke tahap
penyusunan prototipe IPAL. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan
melalui cara-cara sebagai berikut :
a)Metode Literatur, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkandata dengan cara mengumpulkan, mengidentifikasi, mengolah data tertulis dan
metode kerja yang dilakukan.
b)Metode Observasi, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan datadengan cara melakukan pencarian data melalui internet untuk mengetahui
kondisi jenis usaha dan atau kegiatan yang sebenarnya dan lingkungan sekitar
lokasi.
c) Metode Wawancara, yaitu metode untuk mendapatkan data dengan carawawancara langsung dengan pengusaha dan instansi terkait/ pengelola atau
nara sumber yang dianggap mengetahui permasalahan tersebut.
Berdasarkan cara-cara untuk mendapatkan data seperti tersebut di atas,
maka data-data yang kami peroleh merupakan data sekunder, yaitu suatu datayang diperoleh dengan cara menghubungi pengusaha dan instansi yang terkait
dengan penyusunan prototipe IPAL tersebut.
Pada Pekerjaan Penyusunan Pedoman Teknis Prototipe IPAL ini, data sekunder
yang diperlukan antara lain :
Data Kota Pontianak Dalam Angka Data pemantauan lingkungan hidup Kota Pontianak minimal 5 tahun terakhir
Data jenis usaha dan atau kegiatan yang berpotensi menghasilkan air limbahdan mencemari lingkungan DI KOTA pONTIANAK
3 .Pelaksanaan k egiatan
Fokus tahap pelaksanaan kegiatan adalah melaksanakan rencana yang
telah disusun. Pada tahap ini input internal dan eksternal harus diatur sehingga
kegiatan yang telah dirancang dapat dilaksanakan dengan sukses. Pengawasan
-
7/13/2019 Metodologi Dan Pendekatan
10/11
10
yang ketat penting untuk meyakinkan bahwa kegiatan dilaksanakan dan
perubahan-perubahan yang diperlukan telah dibuat. Demikian juga peranan semua
pihak diperjelas dan tanggung jawab mereka masing-masing diketahui.
Untuk melaksankan kegiatan penyusunan dokumen prototipe IPAL perlu
disusun metodologi dengan lingkup kegiatan sebagai berikut :
Koordinasi dengan mitra /Badan Lingkungan Hidup
Studi Literatur
Perancangan Prototipe IPAL
Diseminasi dan sosialisasi
Penyusunan Laporan
a. Koordinasi dengan mitra.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengkoordinasikan dengan BLH yang
berkaitan dengan perancangan Prototipe IPAL Selain itu juga dilakukan
studi litelatur untuk mendapatkan metode atau proses pengerjaan
prototipe IPAL dan memperoleh data-data pendukung (data sekunder).
b. Perancangan pedoman teknis prototipe IPAL.
Kegiatan ini bertujuan untuk merancang prototipe IPAL skala kecil
berdasarkan data data yang diperoleh ketika studi litelatur.
c. Penyusunan Laporan prototipe IPAL
Kegiatan ini untuk merealisasikan dokumen pedoman teknis prototipe
IPAL yang sudah selesai dikerjakan
-
7/13/2019 Metodologi Dan Pendekatan
11/11
11
Keluaran Yang Diharapka n
Keluaran yang diharapkan dalam kegiatan prototipete knologi pengolahan air
limbah ini adalah :
Rancangan prototipe teknologi pengolahan air limbah IPAL skala kecil denganmenggunakan berbagai sistem dan proses sesuai dengan jenis usaha dan
karakteristik air limbah yang dihasilkan
Dihasilkannya dokumen Prototipe IPAL pengolah air limbah yang akan dijadikanacuan dan pedoman bagi pengusaha dan masyarakat di kota Pontianak sesuai
dengan jenis usaha danatau kegiatan.
Agar terlaksananya keluaran seperti yang diinginkan di atas, perlu disusun
target keluaran di setiap minggu pelaksanaan kegiatannya, yaitu seperti tabel di
bawah ini.
Tabel sasaran dan keluaran disesuaikan dengan jangka waktu aktifitas
Minggu k e Sasaran Keluaran
I -II Mendapatkan masukan dandata hasil koordinasidengan mitra
Studi Litelatur yang akandijadikan Prototipe IPAL
Data sekunder yang diperolehdari mitra maupun litelatur
Penentuan jenis dan kajian yangakan dijadikan Prototipe IPAL
III-VI Merancang prototipeteknologi pengolahan airlimbah (IPAL)
Rancangan prototipe teknologipengolahan air limbah IPALskala kecil
VII-VIII Deseminasi dan pelaporankegiatan
Terlaksananya Laporan hasilkegiatan dan deminasi PrototipeIPAL.